ABSTRAK
Dan juga Sebuah perinsip untuk menentukan sebuah karakter penilaian dalam
sebuah kontroller dalam menentukan hasil yang akan kita gunakan dalam menentukan
kontribusi yang sangat besar dalam sebuah kesamaan dalam menentukan sistem
kontroller sebagaiman kita bisa mengetahui besar kecilnya nilai suatu sistem kontroller
yang kita gunakan dalam menampilkan sebuah sinyal serta bisa mengunakan sistem
logika untuk bisa menentukan hasil dan sinyal.
Pada saat ini banyak sekali alat atau proses yang bergantung pada kecepatan
putar sebuah motor listrik, misalnya mixer yang sering kali digunakan oleh ibu rumah
tangga untuk mengolah bahan pangan, lalu mesin bor di bengkel yang digunakan
montir untuk alat bantu dalam memperbaiki, bahkan juga pembangkit tegangan di
PLTA. Dari banyaknya alat yang menggunakan kecepatan motor ini, pengaturan
kecepatan motor, dengan demikian menjadi sangat penting.
Untuk kepentingan hal tersebut perlu adanya untuk memahi seperti apa itu
pengaturan kecepatan motor. Dalam hal ini kendali kecepatan suatu motor listrik dapat
dipresentasikan sebagai sistem dengan satu masukan dan satu keluaran. Agar dapat
mengendalikan putaran motor, perlu ditambahkan suatu komponen yang dapat
mengendalikan besarnya masukan energi terhadapat motor tersebut.
Sensitifitas suatu sistem akan sangat berpengaruh pada kinerja sistem tersebut,
tetapi pada saat ini bila kinerja sistem kurang baik, banyak cara untuk memperbaiki
sistem tersebut, sebuah cara yang banyak dipakai adalah dengan menambahkan
kontroler PID.
Dengan adanya kontroler PID, pada percoabaan kali ini kami bertujuan untuk
mengetahui pengaruh kontroler PID ini pada sistem kontrol, dan menganalisa kinerja
sistem kontrol tersebut dengan kecepatan yang sederhana.
2. Dasar Teori
Contohnya saja pada lift, fungsi kendali yaitu bagaimana membuat kecepatan lift
ketika dinaiki oleh jumlah orang yang berbeda (secara logika ketika hanya 1 orang
kecepatan tinggi dan ketika byak kecepatan menurun) nah disini fungsi kendali walu
jumlah barapapun kecepatan tetap sama,
Maka :
Kendali P, fungsinya mempercepat start dari kecepatan 0-80 KM/H,
Kendali I, fungsinya menjaga kecepatan ketika mencapai 80 KM/H agar tidak terjadi
kenaikan atau penurunan
Kendali D, fungsinya memnjaga kecepatan 80km/h selama kereta berjalan
3. Metodologi
Rem
PS 150 E LU 150 L
magnetik
Saklar - 1 V error
MT 150 F
V tacho
- Multimeter
- Recorder X-Y
- Jumper
Analisis : dari gambar diatas kami dapatmenganalisa bahwa sinyal ketika dalam
keadaan tanpa rem(beban) untuk mencapai steady state setelah di
lihatmembutuhkan waktu yang cukup lama karena tanpa adanya feed back yang
diberikan AU, sedangkan pada saat diberikan beban ataupun rem, sinyal yang
terdapatpadaosiloskoplebih cepat karena adanya feed back walaupun perputaran
pada motor melambat.
2. Sistem Kendali Kecepatan lup tertutup
a. Tegangan deadband = 5.3 V respon waktu = 6,06
b. Grafik 2a & Grafik 2b
Analisis : dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat adanya feedback pada sinyal yang
berfungsi membandingkan nilai input dengan output sehingga didapatkan selisih, nilai
selisih ini digunakan untuk menjaga siste tetap
stabil.jikainginmengurangiataumenghilangkan rise time kitaharusmengaturKp,
SemakintinggiKpmaka Rise time akanturunatautidakada. Error steady state stabil.
Overshoot tidakada. Settling time naik.
3. Sistem Kendali Kecepatan lup tertutup + Pengendali Proposional
a. Tegangan deadband = 0.94 V respon waktu = 6,03
b. Grafik 3a & Grafik 3b
Gambarsetelahmenggunakanbeban 60
Analisis : dari hasil data diatas dapat dilihat bahwa sinyal tidak terdapat isolasi dan
pada saat motor diberi beban sinyal tidak kembali kedalam posisi steady state
semula karena Derivatif hanya dapat berfungsi bila ada perubahan error. Jadi
apabila terjadi perubahan statis yang disebabkan oleh beban rem magnetik,
Derivatif tidak berfungsi.
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
7. http://id.wikipedia.org/wiki/PID
8. http://thesis.binus.ac.id/eColls/Asli/Bab2/2011-2-00660-%20SK%20Bab%202.pdf
2. Modul Praktikum Sistem Kendali, LSKK STEI ITB, Jurusan Teknik Elektro
ITENAS, 2013