Anda di halaman 1dari 25

TUGAS BAHASA JEPANG

SAMURAI

KELAS XII SOS 4

Anggota Kelompok 1. 2. 3. 4. 5. 6. Afif Ibrahim Amanda Moerdijantri Putri Ardani Saputra Aryogi Subratanto Bayu Rizky Pratama Ijal Zaelani

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas segala berkat dan rahmat yang Tuhan berikan pada kami sehingga Makalah Bahasa Jepang mengenai Kebudayaan Samurai ini dapat kami selesaikan dengan baik. Seiring dengan perkembangan zaman dan juga remaja sekarang telah melupakan kebudayaannya maka, kami membuat makalah mengenai Kebudayaan Samurai ini agar kita semua dapat memperoleh dan mengetahui apa sebenarnya Samurai itu dan darimana kebudayaan itu berasal. kami menghadirkan makalah ini sebagai salah satu alternatif bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai Samurai. Makalah mengenai Kebudayaan Jepang ini disusun dengan baik dari berbagai macam panduan mengenai Kebudayaan yang berasal dari Jepang yang telah diringkas menjadi sebuah Makalah yang berjudul SAMURAI. Namun kami menyadari makalah ini masih belum sempurna apabila tidak ada kritikan dan saran dari saudara/i sekalian yang membaca Makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca demi perbaikan dan penyempurnaan pada Makalah ini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang.........................................................................................................................1 Tujuan......................................................................................................................................1

BAB 2 ISI
Asal Mula Samurai...................................................................................................................2 Etimologi..................................................................................................................................3 Senjata......................................................................................................................................4 Perbedaan Pedang Samurai Dan Pedang Ninja ......................................................................5 Mengenal Jenis-jenis Pedang Samurai, Anggun Tapi Mematikan..........................................7 Cara Pembuatan Katana (Pedangnya Para Samurai).............................................................13

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan & Kritik.............................................................................................................21 Daftar Pusataka......................................................................................................................22

BAB 1
LATAR BELAKANG
Jepang merupakan Negara yang di juluki Negara matahari dan Negara bunga sakura, mengapa demikian? Karena di Negara jepang mayoritas beragama Shinto yang menyembah matahari sehingga disebut Negara matahari, sedangkan julukan Negara bunga sakura di berikan karena banyak bunga sakura yang tumbuh si tanah jepang, bahkan untuk menyambut musim semi sakura orang jepang mempunyai suatu tradisi, yaitu biasa disebut perayaan hanami (perayaan melihat mekarnya bunga) sebagai symbol kebahagiaan karena datangnya musim semi, di mana di saat itu bunga sakura mekar dengan cantiknya. Di setiap budayanya mempunyai arti tersendiri. Dari zaman jomon sampai zaman hesei sekarang, orang jepan mampu melestarikan kebudayaannya sendiri. Istilah samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada seseorang yang mengabdi kepada bangsawan. Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan saburau dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni

TUJUAN

Mengetahui latar belakang sejarah Samurai Mengenali dasar-dasar Samurai Mengeatahui jenis-jenis pedang Samurai Mengenali Istilah-istilah Samurai Mengatahui Cara pembuatan Pedang Samurai Mencari tahu perbedaan pedang Ninja dan Samurai Mengetahui kepribadian seorang Samurai

BAB 2

Asal Mula Samurai


Istilah samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada seseorang yang mengabdi kepada bangsawan. Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan saburau dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi. Istilah bushi ( kali muncul di dalam Shoku ) yang berarti orang yang dipersenjatai/kaum militer, pertama

Nihongi ( ), pada bagian catatan itu tertulis secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta egara. Kemudian berikutnya istilah samurai dan bushi menjadi sinonim pada akhir abad ke12 (zaman Kamakura).

Samurai ( atau ?) adalah istilah untuk perwira militer kelas elit sebelum zaman industrialisasi di Jepang. Kata "samurai" berasal dari kata kerja "samorau" asal bahasa Jepang kuno, berubah menjadi "saburau" yang berarti "melayani", dan akhirnya menjadi "samurai" yang bekerja sebagai pelayan bagi sang majikan.Istilah yang lebih tepat adalah bushi () (harafiah: "orang bersenjata") yang digunakan semasa zaman Edo. Bagaimanapun, istilah samurai digunakan untuk prajurit elit dari kalangan bangsawan, dan bukan contohnya, ashigaru atau tentara berjalan kaki. Samurai yang tidak terikat dengan klan atau bekerja untuk majikan (daimyo) disebut ronin (harafiah: "orang ombak"). Samurai yang bertugas di wilayah han disebut hanshi. Samurai harus sopan dan terpelajar, dan semasa Keshogunan Tokugawa berangsur-angsur kehilangan fungsi ketentaraan mereka. Pada akhir era Tokugawa, samurai secara umumnya adalah kakitangan umum bagi daimyo, dengan pedang mereka hanya untuk tujuan istiadat. Dengan reformasi Meiji pada akhir abad ke-19, samurai dihapuskan sebagai kelas berbeda dan digantikan dengan tentara nasional menyerupai negara Barat. Bagaimanapun juga, sifat samurai yang ketat yang dikenal sebagai bushido masih tetap ada dalam masyarakat Jepang masa kini, sebagaimana aspek cara hidup mereka yang lain. 2

Etimologi
Perkataan samurai berasal pada sebelum zaman Heian di Jepang di mana bila seseorang disebut sebagai saburai, itu berarti dia adalah seorang suruhan atau pengikut. Hanya pada awal zaman modern, khususnya pada era Azuchi-Momoyama dan awal periode/era Edo pada akhir abad ke-16 dan awal abad ke-17 perkataan saburai bertukar diganti dengan perkataan samurai. Bagaimanapun, pada masa itu, artinya telah lama berubah. Pada era pemerintahan samurai, istilah awal yumitori (pemanah) juga digunakan sebagai gelar kehormat bagi sejumlah kecil panglima perang, walaupun pemain pedang telah menjadi lebih penting. Pemanah Jepang (kyujutsu), masih berkaitan erat dengan dewa perang Hachiman. Berikut adalah beberapa istilah lain samurai.

Buke () Ahli bela diri Kabukimono - Perkataan dari kabuku atau condong, ia merujuk kepada gaya samurai berwarna-warni. Mononofu () - Istilah silam yang berarti panglima. Musha () - Bentuk ringkasan Bugeisha (), harafiah. pakar bela diri. Si () - Huruf kanji pengganti samurai. Tsuwamono () - Istilah silam bagi tentara yang ditonjolkan oleh Matsuo Basho dalam haiku terkemukanya. Arti harafiahnya adalah orang kuat.

Senjata

Samurai menggunakan beberapa macam jenis senjata, tetapi katana adalah senjata yang identik dengan keberadaan mereka, Dalam Bushido diajarkan bahwa katana adalah roh dari samurai dan kadang-kadang digambarkan bahwa seorang samurai sangat tergantung pada katana dalam pertempuran. Mereka percaya bahwa katana sangat penting dalam memberi kehormatan dan bagian dalam kehidupan. Sebutan untuk katana tidak dikenal sampai massa Kamakura (1185 1333), sebelum masa itu pedang Jepang lebih dikenal sebagai tachi dan uchigatana, Dan katana sendiri bukan menjadi senjata utama sampai massa Edo.

Apabila seorang anak mancapai usia tiga belas tahun, ada upacara yang dikenali sebagai Genpuku. Anak laki-laki yang menjalani genpuku mendapat sebuah wakizashi dan nama dewasa untuk menjadi samurai secara resmi. Ini dapat diartikan dia diberi hak untuk mengenal katana walaupun biasanya diikat dengan benang untuk menghindari katana terhunus dengan tidak sengaja. Pasangan katana dan wakizashi dikenali sebagai Daisho, yang berarti besar dan kecil.

Senjata samurai yang lain adalah yumi atau busar komposit dan dipakai selama beberapa abad sampai masa masuknyah senapan pada abad ke-16. Busur komposit model Jepang adalah senjata yang bagus. Bentuknya memungkinkan untuk digunakan berbagai jenis anak panah, seperti panah berapi dan panah isyarat yang dapat menjangkau sasaran pada jarak lebih dari 100 meter, bahkan bisa lebih dari 200 meter bila ketepatan tidak lagi diperhitungkan, Senjata ini biasanya digunakan dengan cara berdiri di belakang Tedate () yaitu perisai kayu yang besar, tetapi bisa juga digunakan dengan menunggang kuda. Latihan memanah di belakang kuda menjadi adat istiadat Shinto, Yabusame ( ). Dalam pertempuran melawan penjajah Mongol, busur komposit menjadi senjata penentu kemenangan, Pasukan Mongol dan Cina pada waktu itu memakai busur komposit dengan ukuran yang lebih kecil, apalagi dengan keterbatasannya dalam pemakaian pasukan berkuda.

Perbedaan Pedang Samurai Dan Pedang Ninja

Serupa tapi tak sama. Begitulah kedua senjata tajam khas tradisional Jepang ini. Senjata itu adalah pedang Samurai alias katana dan pedang Ninja alias Ninja To. Sekilas memang mirip, namun jika dicermati ada beberapa perbedaan secara fisik. Pedang Kaum Samurai Spoiler for Pedang:

Perbedaan yang nyata adalah dari segi ukuran panjang. Katana lebih panjang dari Ninja To. Jika Katana umumnya berukuran panjang 70-90 cm, sedangkan Ninja To panjang 60 cm. Dari segi bentuk, Katana lebih melengkung daripada Ninja To yang ujudnya cenderung lurus. Bahan besi kedua pedang tersebut juga memiliki warna berbeda. Katana putih mengkilat, sedangkan Ninja To warnanya kehitaman (sesuai warna Ninja) tidak mengkilat namun sama-sama tajam dengan Katana. Di bagian gagang atau pegangan, pelindung tangan dari tebasan lawan yangdinamakan tsuba, juga berbeda. Tsuba pada Katana umumnya berbentuk bulat sementara Ninja To menggunakan tsuba berbentuk kotak.

Pedang Kaum Ninja

Spoiler for Pedang:

Meski berbeda tetapi berasal dari wujud yang sama.Ihwal sejarah Ninja To ternyata berasal dari Katana. Pedang para Ninja itu merupakan modifikasi dari Katana. Bahan pedang dipungut dari sisa perang kaum Samurai. Kemudian dipotong lebih pendek dan disesuaikan dengan keperluan para Ninja agar mudah dibawa. Menurut San Moon, praktisi seni beladiri Ninjutsu di tanah air, bentuk Ninja To merupakan adopsi dari pedang China (pedang Tai Chi). Pedang China itu lurus kecuali golok. Pedang ninjutsu juga lurus karena gabungan ilmu Tiong Kok dan Ilmu Jepang. Satu lagi beda kedua pedang ini. Para Samurai membawa dua pedang berselip di pinggang, satu katana dan satu lagi berukuran lebih pendek. Sementara para Shinobi alias Ninja hanya membawa satu pedang dengan penempatan diikat di punggung.

Mengenal Jenis-jenis Pedang Samurai, Anggun Tapi Mematikan


Sebutan samurai yang dialamatkan pada pedang jepang merupakan salah kaprah. Samurai sendiri adalah sebutan untuk Japanese warrior. Sedangkan yang dimaksud pedang itu disebut dengan Ken. Untuk memudahkan para pembaca sekalian maka untuk menyebut pedang pada tulisan ini digunakan istilah pedang samurai. Pedang samurai sendiri di jepang dibagi dalam banyak jenis. Pembagian jenis-jenis pedang berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran "Shaku" dimana 1 shaku berarti sekitar 30 cm. Berikut ini jenis-jenis pedang samurai yang dikelompokkan berdasar panjangnya 1. Tanto Spoiler for Foto:

Anda pernah melihat Film Goemon, anda pasti mengetahui pedang ini. Pedang ini dibawa oleh putri sebagai pertahanan diri. Ukuran pedang ini sekitar 25 cm, masuk kategori pisau. Penggunaannya biasanya untuk menusuk tiba-tiba. Perempuan Jepang jaman dulu membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack. 7

2. Wakizashi Spoiler for Foto:

Anda penggemar Final Fantasy, pasti tidak asing dengan tokoh Yojinbo. Pendekar pedang yang mampu membelah apa saja. Salah satu serangannya ada wakizashi. Wakizashi merupakan jenis pedang samurai dengan panjang antara 30-60 cm, para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary weapon. 3. Kodachi Spoiler for Foto:

Kodachi senjata kesayangan Aoshi Shinomori anggota Jupon Gatana dalam serial manga Samurai X. Kodachi lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand - to hand combat. Karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yang boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi. Pedang ini cukup ringan sehingga memudahkan penggunanya bergerak lincah. 8

4. Katana Spoiler for Foto:

Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm. Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat. 5. Tsurugi Spoiler for Foto:

Pedang yang tak serupa dengan jenis pedang yang lainnya. Pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. Tsurugi merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang yang lainnya. Sangat cocok digunakan untuk mengahadapi musuh bertameng maupun berarmor tebal. 9

6.Chokuto Spoiler for Foto:

Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yang ternyata unik caranya). Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword. 7. Ninja-to Spoiler for Foto:

Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus. 10

8. Nodachi & Odachi Spoiler for Foto:

Pedang yang sangat panjang. Merupakan pedang terpanjang dengan panjang hampir 80 cm. Pedang ini tidak cocok untuk close combat karena ribet dengan ukurannya. Pedang ini digunakan untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya. Dalam serial manga Samurai deeper Kyo, ia menggunakan pedang tipe ini. Walaupun sebenarnya tidak cocok untuk close combat. Pembuatan pedang ini termasuk dalam kategori sulit, sehingga pedang ini merupakan pedang langka. 9. Nagamaki Spoiler for Foto:

Pedang dengan panjang mata pedang dan gagang yang sama. Termasuk dalam katagori belati, Digunakan untuk serangan mendadak. Penggunaan pedang ini tidak seefisien Tanto. Tapi pedang ini memilki keindahan lebih. 11

10. Naginata Spoiler for Foto:

Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos. 11. Yari Spoiler for Foto:

Yari merupakan tipe tombak. Berbeda dengan naginata, mata tombak dibuat lurus. Bentuk Lurus ini efektif digunakan menusuk musuh yang datang dari depan. Biasanya dipakai pria untuk mengahadang laju pasukan musuh. Senjata ini diapakai Oleh Madarame Ikaku dalam serial manga Bleach. Nah indah bukan, pedang samurai merupakan pedang dengan keindahan yang tinggi. Dibuat dengan tidak sembarangan. Ketajaman dipadukan dengan keindahan. Sungguh pedang ini nampak elegan. Bagaimana, Anda tertarik memilikinya?

12

Cara Pembuatan Katana (Pedangnya Para Samurai)


Pembuatan sebilah katana memerlukan proses yang sangat teliti dengan tingkat keakurasian yang sangat tinggi. Mulai dari pemilihan jenis bahannya hingga proses pembuatan yang dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sudah ditentukan. Bahan Katana yang terbaik adalah jenis Tamahagane yang dipilih dari biji besi dengan proses yang sangat teliti. Satu bilah katana dengan kualitas tinggi dikerjakan dalam kurun waktu tidak kurang dari 3 bulan, bahkan terkadang memakan waktu 6 bulan. Terdapat banyak metode pembuatan Katana dengan tangan. Beberapa menggunakan proses pemanasan dan pelipatan baja yang berulang-ulang dan menyita tenaga. Setelah selesai, bilah pedang tersebut harus dipoles dengan hati-hati sebelum sang pengrajin pedang dapat membubuhkan penanda pada hasil karya seni mereka. Katana merupakan bukti nyata dari keterampilan tangan tingkat tinggi, dan para pengrajin yang membuatnya pastilah memiliki nilai-nilai kebajikan yang unik. Seperti halnya dengan karya seni lain, para pengrajin pedang samurai ini mengerahkan segenap jiwa mereka dalam proses pembuatannya, yang diiringi dengan kesabaran, kemauan dan intelegensia untuk mencapai hasil terbaik. Banyak seniman terlibat dalam kerja keras menyempurnakan detail ornament pada hulu pedang, gagang, juga pada sarung pedangnya. Hasilnya, Katana yang layak disandang oleh para prajurit dan ksatria pada masa itu. Secara ringkas, proses pembuatan Katana dijelaskan sebagai berikut :

13

1. PELEBURAN BAJA Peleburan Baja:

Pedang katana tradisional dibuat hanya dari baja murni, yang dinamakan oleh orang Jepang tamahagane (baja bernilai tinggi). Selama 3 hari 3 malam, dengan teknik tradisional, para pandai besi memindahkan sekitar 25 ton pasir sungai yang mengandung biji besi dan memasukkan arang ke dalam tatara, tungku peleburan persegi dari tanah liat yang khusus dibuat untuk menghasilkan tamahagane. Kandungan karbon pada arang pembakaran menjadi bahan kunci pembuatan baja. Suhu tatara bisa mencapai diatas 2500 F, dan panasnya mengubah bijih besi menjadi baja dan menghasilkan tamahagane kurang lebih seberat 2 ton. Harga tamahagane berkualitas tinggi bisa 50 kali lebih mahal dibandingkan dengan baja biasa yang dibuat dengan teknik modern. 2. PELARUTAN KARBON Pelarutan Karbon:

14

Selama dipanaskan pada suhu tinggi, tamahagane tidak boleh mencapai bentuk cair, agar jumlah karbon yang bereaksi dengan baja kadarnya tepat dan persentase karbon pada tamahagane akan bervariasi (antara 0.5 sampai 1.5 %). Ahli pembuat katana menggunakan 2 jenis tamahagane, yang

pertama karbonnya tinggi, sangat keras, dan memungkinkan dibuat mata pedang setajam silet; sementara yang kedua, karbonnya rendah, sangat kuat, baik untuk meredam guncangan. Pedang yang hanya menggunakan salah satu jenisnya saja, maka pedang akan mudah tumpul atau mudah patah. Pada malam ketiga proses pembakaran di tungku, para ahli tatara memecahkan tungku tanah liat tersebut untuk mengeluarkan tamahagane, dan dengan mudah mereka melihat kadar karbon baja itu dari pecahan-pecahan baja yang baru jadi.

3. MENGHILANGKAN KETIDAKMURNIAN menghilangkan Ketidakmurnian:

Potongan-potongan tamahagane terbaik selanjutnya dikirim ke ahli pembuat pedang, yang akan memanaskan, menempa, dan melipat baja berkali-kali untuk mencampurkan besi dan karbon dan juga menghilangkan kotoran yang berupa ampas biji besi. Tahap ini selain sangat penting juga memakan waktu lama, karena jika ada unsur selain besi dan karbon yang tersisa didalamnya, akibatnya pedang menjadi tidak kuat. Saat ahli pembuat pedang selesai menghilangkan semua ampas, ia bisa menilai konsentrasi karbon di dalam tamahagane melalui kekuatan tamahagane itu saat ditempa berulang-ulang. Seorang ahli mengibaratkan penghilangan ampas dari baja ini seperti memeras air dari spons yang sangat keras.

15

4. PENEMPAAN PEDANG Penempaan Pedang:

Setelah ahli pembuat pedang menghilangkan semua ampas dengan menempa tamahagane berkalikali, ia memanaskan baja yang keras dan berkarbon tinggi lalu membentuknya menjadi potongan panjang dengan celah panjang di tengahnya. Lalu ia menempa baja lainnya yang kuat dan berkarbon rendah yang ia bentuk agar agar bisa pas dimasukkan ke dalam celah baja satunya, dan ia tempa kedua baja yg sudah disatukan tadi. Dua jenis tamahagane kini ada di tempatnya: baja keras menjadi bagian luar dan mata pedang mematikan, sementara baja kuat menjadi bagian inti di dalam katana. Keseimbangan karakteristik yang sempurna ini membuat katana menjadi senjata samurai paling tahan lama dan berharga.

16

5. MELAPISI KATANA Pelapisan:

Meskipun bilah utama katana telah selesai, namun pekerjaan ahli pembuat pedang masih jauh dari selesai. Ia masih perlu melapisi bilah pedang bagian atas dan bagian yang tumpul dengan lapisan tebal dari campuran tanah lempung dan bubuk arang, sementara mata pedang yang tajam hanya dilapisi tipis saja, untuk selanjutnya pedang dipanaskan untuk terakhir kali. Ini untuk melindungi bilah pedang, sekaligus menandai pedang dengan desain bergelombang yang dinamai hamon, yang akan muncul lebih jelas saat proses penggosokan. Selanjutnya ahli pembuat pedang memanaskan katana kembali dengan suhu dibawah 1500 F, jika lebih dari itu maka pedang bisa retak di proses selanjutnya.

6. MEMBENTUK (MELENGKUNGKAN) KATANA Spoiler for Melengkungkan Katana:

Selanjutnya, sang ahli pembuat pedang mengeluarkan bilah pedang dari api lalu memasukkannya dengan cepat ke dalam bak air untuk mendinginkannya dengan segera. Proses ini disebut pendinginan cepat. Karena bagian dalam dan belakang pedang mengandung karbon yang sangat sedikit, maka akan lebih terkontraksi saat pemkanasan dibandingkan dengan bagian depan yang tajam yang mengandung karbon lebih tinggi. Perbedaan kecepatan dan tingkat kontraksi antara dua jenis tamahagane ini, menyebabkan pedang melengkung dan menciptakan bentuk lengkung yang khas. Tahap ini memang sulit, karena satu dari tiga pedang akan gagal. 17 7. PENAMBAHAN SENTUHAN AKHIR

Spoiler for Finishing:

Pada tahap akhir, para pekerja logam menambahkan penanda besi atau jenis logam lain pada pegangan pedang. Lalu, tukang kayu membungkus senjata itu dengan sarung pedang kayu yang dipernis dan dihias dengan beragam ornamen oleh para seniman. Dibuat dari emas atau kulit eksotis dan bebatuan, pegangan katana adalah karya seni seperti bilah pedangnya itu sendiri. Akhirnya katana dikembalikan ke ahli pembuat pedang yang akan mengecek pedang itu untuk terakhir kali. Membutuhkan waktu hampir 6 bulan dan tenaga 15 orang untuk membuat satu buah pedang katana. Walau diciptakan untuk prajurit samurai, pedang ini akan laku diantara kolektor benda seni dengan harga ratusan ribu dolar.

Contoh Pedang yang sudah jadi

18

APA ITU SAKABATO


Sakabato (pedang bermata terbalik) adalah jenis fiksi pedang Jepang. Pada katana normal, melengkung ke arah luar sisi pisau yang tajam, sementara sisi melengkung ke dalam adalah pisau yang tumpul. Sebaliknya, sakabato dibuat sehingga ujung tajam pedang berada di sisi yang melengkung ke dalam. Sakabato asli saat ini sedang diproduksi untuk dibeli oleh kolektor dan penggemar, tidak ada catatan sejarah pedang ini pernah digunakan di Jepang. Juga tidak ada sekolah pedang yang sudah ada yang mempekerjakan mereka. Namun, sejarah penggunaan "pedang bermata terbalik" terbukti dari sampel diadakan di Royal Palace Museum Deoksu di Korea. Karena pada satu waktu Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetap terbuka kemungkinan bahwa sakabato dikembangkan berdasarkan contoh Korea. Namun, seperti telah dikatakan sebelumnya, tidak ada catatan sejarah atau bukti arkeologi saat ini ada untuk mendukung teori semacam itu. Beberapa Tanto (Pisau) yang ditemukan memang ada yang "dibalikkan bilah". Yang diberi nama kubikiri, kadang-kadang diterjemahkan sebagai "head cutter" atau "doctor's knive". Sakabato adalah senjata utama karakter manga populer Kenshin Himura di Rurouni Kenshin manga, dan dengan demikian biasanya digambarkan sebagai seorang pengguna senjata yang bersedia membunuh hanya sebagai pilihan terakhir.

19

20

KESIMPULAN & KRITIK


Samurai ( ), pada awalnya mengacu kepada seseorang yang mengabdi kepada bangsawan. Pada zaman Nara, (710 784), istilah ini diucapkan saburau dan kemudian menjadi saburai. Selain itu terdapat pula istilah lain yang mengacu kepada samurai yakni bushi. Istilah bushi ( ) yang berarti orang yang dipersenjatai/kaum militer, pertama kali muncul di dalam Shoku Nihongi ( ), pada bagian catatan itu tertulis secara umum, rakyat dan pejuang (bushi) adalah harta negara.

Samurai Memberi beberapa inspirasi bagi kehidupan. Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari semangat mereka. Pertama Semangat untuk mengabdi, melayani orang lain (kaisar). Mengabdi pada Kaisar merupakan suatu kehormatan tertinggi. Kesetiaan mereka dapat diacungi jempol, penuh dengan dedikasi, terpelajar, dan konsekuen. Dunia sekarang butuh orangorang yang mau melayani dengan sungguh dan mempunyai jiwa pengabdian tanpa pamrih. Kedua Menyadari bahwa kegagalan menjadi sesuatu yang memalukan. Untuk itu mereka mengakiri hidupnya dengan harakiri. Ketiga Sikap memotivasi diri untuk berjuang dengan kedisiplinan. Bagi para Samurai ada istilah Bushido sebuah kode etik kepahlawanan golongan Samurai dalam feodalisme Jepang. Maknanya rela mati demi kerajaan/negara atau Kaisar. Sejak perang dunia kedua, tentara Jepang menggunakan bushido sebagai wujud rela mati demi Kekaisaran dengan menjadi pasukan berani mati. Abad ke 20 ini Jepang mulai mengembangkan diri menjadi negara industri maju. Rupanya kemajuan Jepang tidak lepas dari latar belakang tertanamnya Bushido dalam diri Samurai. Sejarah membawa jiwa-jiwa manusia Jepang kini, selalu mengingat dari mana semangat itu muncul. Maka kitapun juga harus mengingat dari mana kita berasal, karena dari sejarah itulah keadaan sekarang ditentukan. Dari sejarah itulah kita belajar kehidupan

21

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5646969 http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5795852 http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5828948 http://id.wikipedia.org/wiki/Samurai http://unic77.blogspot.com/2010/02/all-about-sakabato-pedangkatana-bermata.html http://id.wikipedia.org/wiki/Karate http://www.scribd.com/doc/28422641/Makalah-Samurai-Jepang

22

Anda mungkin juga menyukai