Anda di halaman 1dari 363

INTEGRITAS DALAM PERTUMBUHAN GROWING WITH INTEGRITY

Tema laporan tahunan PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2011 adalah integritas dalam pertumbuhan dengan pertimbangan kondisi nyata pengelolaan perusahaan menunjukan peningkatan yang cukup signifikan. 1. Peningkatan nilai assessment Good Corporate Governance sebagai milestone integritas dimana dari tahun 2008 capaian skor sebesar 86.20 dengan kualifikasi baik, meningkat menjadi skor sebesar 94.23 dengan kualifikasi sangat baik pada tahun 2010, hal ini menunjukan bahwa perusahaan telah meletakkan milestone integritas dalam menerapkan kepatuhan (compliance) dan kepatutan (conformance). 2. Pertumbuhan aset dan laba bersih serta capaian Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) menunjukan posisi terbaik yaitu : Rata-rata pertumbuhan aset dan laba bersih selama tahun 2007-2011 masing-masing sebesar 27,65% dan 49,83%. Pertumbuhan aset dan laba bersih tahun 2010-2011 masing-masing sebesar 19.32% dan 27.35% Capaian rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2011 untuk aset dan laba bersih masing-masing sebesar 113,72% dan 121.12% The theme of PT Jasa Raharja (Persero) 2011 annual report is Growing with Integrity, with the consideration of the real condition of the corporate management showed the significant increase. 1. The increase value of assessment of Good Corporate Governance as a milestone of integrity where in the 2008 the reach of score for sections with good qualifications, 86.20 increased to 94.23 with qualifying scores extremely well in 2010, this indicates that the company has put a milestone in implementing integrity adherence (compliance) and propriety (conformance). 2. Assets and net income Growth as well as the work plan and Budget sections of company (RKAP) showed the best position i.e. The average asset growth and net profit during 2007-2011 each of 27,65% and 49,83%. Assets and net profit growth in 2010-2011 each of 19.32% and 27.35% Achievement of work plans and company budgets 2011 for assets and net profit each 113,72 % and 121.12 %

Daftar Isi Table Of Contents

TEMA LAPORAN TAHUNAN 2011 Integritas Dalam Pertumbuhan DAFTAR ISI IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL Ikhtisar Kinerja Keuangan Ikhtisar Kinerja Operasional

i ii 1 2 5

2011 ANNUAL REPORT THEME Growing with Integrity TABLE OF CONTENT IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL HIGHLIGHT Financial Performance Overview Operational Performance Overview

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM Laporan Dewan Komisaris Profil Dewan Komisaris Laporan Direksi Profil Direksi Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan

9 11 14 17 21 23

REPORT TO THE SHAREHOLDERS Report of Board of Commisionner Board of Commisionner Profile Report of Board Of Director Board of Director Profile PIX- Need Picture. Statement of Responsibility of Annual Report

Control System Command Center in Herndon, Va . Photo: FA

SEKILAS JASA RAHARJA Profil Jasa Raharja Perjalanan Waktu Visi, Misi dan Budaya Perusahaan Strategi Perusahaan Akuntan Perseroan Peristiwa Penting Penghargaan Struktur Organisasi Daftar Nama Pejabat Senior Anak Perusahaan

25 26 28 32 34 39 40 42 43 44 44 45 46 46 48 50 51 56

JASA RAHARJA AT A GLANCE Jasa Raharja Profile Time Journey Vision, Mission and Culture of the Company Company Strategic Company Accountant Milestones Awards Organization Structure Senior Officers Name List Subsidiaries ANALYSIS OF MANAGEMENT DISCUSSION Finance Performance Analysis Consolidated Target Achievement and Financial Position Growth Analysis Target Achievement and Income & Expenses Growth Analysis Analysis of Target Achievement and Balance Growth Growth Performance of Financial Position Year 2007 - 2011 Income and Expenses Growth Performance year 2007-2011

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisa Kinerja Keuangan Analisa Capaian Target dan Pertumbuhan Posisi Keuangan Konsolidasian Analisa Capaian Target dan Pertumbuhan Pendapatan & Beban Analisa Capaian Target dan Pertumbuhan Arus Kas Pertumbuhan Kinerja Posisi Keuangan Tahun 2007 - 2011 Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pendapatan & Beban Tahun 2007 - 2011

ii

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Pertumbuhan Kinerja Keuangan Arus Kas Tahun 2007-2011 Kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang Informasi Laba Bersih dan Dividen Ikatan investasi barang modal yang materil Dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restruktuisasi utang/modal Analisa Rasio Keuangan Kejadian Luar Biasa Selama Tahun 2011 Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Afiliasi Perubahan Kebijakan Akuntansi Analisa Kinerja Operasional Analisa Capaian Target Tahun 2011 Analisa Pertumbuhan Tahun 2007-2011 Analisa Ratio Pembayaran Santunan Dan Pendapatan Underwriting Tinjauan Ekonomi Tinjauan Industri Asuransi di Indonesia Tinjauan Hak Monopoli Tinjauan Operasional Prospek Usaha Perubahan Peraturan Perundang-undangan Kepuasan Masyarakat

60 60 61 62 62 62 63 63 63 63 65 66 66 77 88 90 93 95 97 119 127 128

Financial Cash Flow Performance Growth 2007-2011 The Ability of Debt Payment and Account Receivable Collectibility Level Information of Net Profit and Dividend Material Investment Capital Expenditure The impact of the changement of price to company sales/ net income and profit Information and Material Fact that happen after the date of accountant report Material Information about investment, expansion, divestment, acquisition, or debt restructuring Financial Ratio Analysis Extraordinary Moment During 2011 Information of Material Transaction that Containing conflict of interests and transaction with affiliation party The Changement of Accountancy Policy OPERATIONAL PERFORMANCE ANALYSIS Target Achievement Analysis year 2011 Growth Analysis year 2007-2011 Compensation Payment and Underwriting Income ratio analysis Economic Review Indonesia Insurance Industry Review Review of The Right of Monopoly Operational Review Business Prospect The change of Law and Regulation Community Satisfaction

TATA KELOLA PERUSAHAAN PENDAHULUAN Kepemilikan Pedoman GCG Tujuan GCG Struktur Tata Kelola Perusahaan ORGAN PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham Keputusan RUPS RKAP Tahun 2011 Keputusan Rups Laporan Tahunan Tahun 2011 Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris Independensi Dewan Komisaris Tugas, dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Hak dan wewenang Dewan Komisaris Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Rapat Dewan Domisaris Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi Penilaian Indikator Pencapaian Kinerja Program Pengembangan Komite Audit Direksi Komposisi Direksi Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi Pembagian Tugas Direksi Rapat Direksi Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi

131 132 132 132 133 134 134 135 136 138 138 138 139 140 140 151 153 154 155 155 161 161 161 163 163 165

GOOD CORPORATE GOVERNANCE INTRODUCTION The Ownership Of GCG Guideline The Aim of GCG The Structure of Corporate Governance COMPANY ORGAN General Shareholders Meeting Decission of General Shareholders Meeting RKAP Year 2011 Decission of General Shareholders Meeting 2011 Annual Report Board Of Commisionner Composition of Board of Commissioners The Independency of Board of Commissioners Duties and Responsibility of Board of Commisioner Board of Commisioners Right and Authority Report on the implementation of the Task Board of Commissioners. Board of Commisionner Meeting The Policy and The procedure of Remuneration Determination Indicator Performance Achievement Assessment Development Program Audit Committee Board of Director Board Of Director Composition Duties, Authorities and Obligations of board of Directors Division of Duties of Directors Board of Director Meeting Policies and procedures determination of remuneration

iii

Program Pengembangan Penilaian Indikator Pencapaian Kinerja Direksi Sekretaris Perusahaan Satuan Pengawasan Intern Komite Direksi KODE ETIK Keberadaan Kode Etik Pengungkapan Kode Etik Upaya Penerapan dan Penegakannya Pernyataan Komitmen Untuk Mematuhi Pedoman Perilaku Sistem Pelaporan Pelanggaran AKTIFITAS PENDUKUNG GCG Sistem Pengendalian Intern Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Keterbukaan Informasi Pusat Pengaduan Hasil Assessment GCG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

165 167 171 178 184 188 188 189 191 193 194 195 195 196 196 198 199 201

Development Program Assessment of Performance Achievement Indicators Corporate Secretary Internal Control Unit Board of Director Committee CODE OF CONDUCT The Existence of Code of Conduct The Disclosure of Code of Conduct The Application and Enforcement Efforts The Statements of Commitment To Adhere the Behaviour Guidelines Whistleblowing System GCG SUPPORTING ACTIVITIES Internal Control System Important Matter that Faced by the Company Information Disclosure Complain Center GCG Assessment Result CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS Sumber Daya Manusia Teknologi Informasi Manajemen Risiko Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dan Implementasi IFRS

207 209 224 227 236

BUSINESS SUPPORTING REVIEW Human Resources Information and Technologies Risk Management The development of Financial Accountancy Standard and The Implementation of IFRS FINANCIAL INFORMATION Statements Letter of Board of Director Auditors Opinion Complete Financial Report

INFORMASI KEUANGAN Surat Pernyataan Direksi Opini Auditor Laporan Keuangan Lengkap

239

INFORMASI PERUSAHAAN Alamat Kantor Pusat, Cabang dan Perwakilan

CORPORATE INFORMATION The address of Head, Branch and Representative Office

iv

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW
2 5

Ikhtisar Kinerja Keuangan Financial Performance Overview Ikhtisar Kinerja Operasional Operational Performance Overview

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

Ikhtisar Kinerja Keuangan Financial Perfomance Overview


PIX- Need Picture.

1. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION REPORT


ControlSystemC ommand Centerin Herndon,Va (dalam juta rupiah)
Uraian Aset Investasi Aset Lancar Aset Tetap Aset Lain-Lain Jumlah Aset Liabilitas Utang Klaim Utang Reasuransi Cadangan Teknis Liabilitas Lainnya Jumlah Liabilitas Ekuitas Kepentingan Non Pengendali Kepentingan Pengendali Jumlah Ekuitas Jumlah Liabilitas & Ekuitas 2007 2.130.560 211.58 149.127 6.664 2.497.931 14.845 43.728 672.335 116.651 847.559 67.716 1.582.656 1.650.372 2.497.931 2008 2.618.233 214.188 181.835 7.572 3.021.828 7.865 40.290 1.102.481 202.555 1.353.191 80.358 1.588.277 1.668.635 3.021.828 2009 3.824.066 250.875 207.031 8.254 4.290.226 17.978 40.287 1.427.118 205.355 1.690.738 56.391 2.543.096 2.599.487 4.290.226 2010 4.939.541 300.646 258.093 7.192 5.505.472 28.781 34.255 1.584.371 303.376 1.950.783 66.405 3.488.284 3.554.689 5.505.472 2011 5.935.930 283.770 330.173 19.575 6.569.448 21.641 45.339 1.747.132 257.441 2.071.553 24.053 4.473.842 4.497.895 6.569.448
(in millions rupiah)

Description Asset Investment Current Assets Fixed Assets Other Assets Total Assets Liability Debt Claims Reinsurance Payable Technical Reserves Other Liabilities Total Liabilities Equity Non-Controlling Interests Controlling Interest Total Equity Total Liabilities & Equity

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

Grafik Perkembangan Aset Graphic of Asset Development


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah) Rp6,569,448 Rp4,290,226 Rp2,497,931 Rp3,021,828 2007 2008 2009 2010 2011 Rp5,505,472

27.65%

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

2. LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI CONSOLIDATED INCOmE STATEmENT


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

No. Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pendapatan Underwriting Biaya Underwriting Hasil Underwriting (1-2) Hasil Investasi Biaya Usaha Laba Usaha (3+4-5) Pendapatan (Biaya) Lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak (6+7) Pajak Penghasilan Laba Bersih Sebelum Bagian Hak Non Pengendali (8-9) Laba Bagian Hak Pengendali Laba Bersih

2007 1.399.571 877.971 521.600 194.405 331.654 384.351 316.857 701.208 166.129 535.079 15.788 519.291

2008 1.994.752 1.570.199 424.553 21.576 365.075 81.054 459.362 540.416 201.739 338.677 20.083 318.594

2009 2.646.675 2.050.951 595.724 436.444 439.566 592.602 560.085 1.152.686 218.813 933.873 10.199 923.674

2010 2.987.159 2.113.657 873.503 417.027 536.184 754.346 635.596 1.389.942 261.465 1.128.477 13.504 1.114.973

2011 3.291.220 2.146.676 1.144.543 533.412 616.855 1.061.100 691.221 1.752.321 328.054 1.424.267 4.315 1.419.952

Description Underwriting Income Underwriting Fee Underwriting Result (1-2) Investment Result Business Cost Business Profit (3+4-5) Other Income (Cost) Profit (Loss) Before Tax (6+7) Income Tax Net Profit Before non-controller (8-9) profit of non-controller Net Profit

Grafik Perkembangan Laba Bersih Graphic of Development Net Income


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah) Rp1,419,952 Rp923,674 Rp519,291 Rp1,114,973

Rp318,594 2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

49.83%

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

3. RASIO KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL RATIO


Uraian Rentabilitas Likuiditas Solvabilitas Rasio Pengeluaran Rasio Kerugian Yield on Investment Return on Asset Return on Equity Rasio Kecukupan Investasi 2007 31.17 135.21 294.72 19.34 36.93 9.12 31.53 25.26 264.62 2008 19.63 208.94 223.31 13.76 44.11 0.82 19.58 11.54 235.80 2009 31.60 241.21 253.75 14.07 50.91 11.41 31.09 23.02 310.04 2010 28.42 275.17 282.22 15.63 49.43 9.52 28.38 36.67 306,20 2011 29.09 307.36 317.13 16.20 44.73 9.81 29.03 35.37 335,60 Description Rentability Liquidity Solvency Spending Ratio Loss Ratio Yield on Investment Return on Asset Return on Equity Adequacy Investment Ratio

4. TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN HEALTH CORPORATE LEVEL


Tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2007-2011 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 826/ KMK.013/1992 tentang Sistem Penilaian Kinerja Badan Usaha Milik Negara sedangkan untuk tahun 2011 menggunakan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER04/MBU/2011 dengan uraian tingkat kesehatan selama 5 tahun sebagai berikut: The health corporate level for 2007-2011 in accordance with the decision of the Minister of Finance No. 826/ KMK. 013/1992 on the Performance Appraisal System of State-Owned Enterprises, while for 2011 using the rule of Minister of State-Owned Enterprises No. PER-04/ MBU/2011 with the description of 5 years level health as follows:

Indikator Tingkat Kesehatan Indicator of Health Level


Keterangan Nilai Bobot Kriteria 2007 111,63 Sehat Sekali Verry Healthy 2008 135,73 Sehat Sekali Verry Healthy 2009 123,90 Sehat Sekali Verry Healthy 2010 123,03 Sehat Sekali Verry Healthy 2011 99 Sehat AAA Healthy AAA Explanation Value of weight Criteria

5. BATAS TINGKAT SOLVABILITAS SOLVENCY mARGIN


Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/ KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Batas Tingkat Solvabilitas induk perusahaan selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Uraian Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan (Kekurangan) BTS Rasio Pencapaian (%) Predikat 2007 368.53 668.828 281,48 2008 377.454 1.038.390 375,10

In accordance with the decision of the Minister of Finance No. 424/KMK. 06/2003 about the Financial Health of The Insurance Companies and The Reinsurance Companies Solvency Margin for the last 5 (five) years are as follows:

2009 444.331 2.041.902 559,54 SOLVENT

2010 518.804 2.705.861 621.56

2011 622.415 2.950.164 573,99

Description Minimum Solvency Margin More (Less) of BTS Coverage Ratio Predicate

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Ikhtisar Kinerja Operasional Operational Performance Overview

1. PENDAPATAN UNDERWRITING UNDERWRITING INCOmE


Tabel Perkembangan Pendapatan Underwriting 2007-2011 Table of Underwriting Income Growth 2007-2011
2007 2008 278.522 1.792.917 470.685 2.542.124 (192.562) (354.810) 1.994.752 2009 302.026 2.211.733 491.024 3.004.784 (167.354) (190.755) 2.646.675 2010 315.119 2.411.934 555.426 3.282.479 (189.830) (105.490) 2.987.159 2011 353.313 2.667.386 622.709 3.643.407 (219.808) (132.380) 3.291.220

(dalam juta rupiah)

(in millions rupiah)

Uraian

Description Gross Contribution Income Compulsory Contribution Mandatory Contribution General Insurance & Surety Bond Total Gross Contribution Insurance Contribution Unearned Premium Total Underwriting Income

1. Pendapatan Premi Bruto - Iuran Wajib 263.185 - Sumbangan wajib 1.011.183 - Asuransi Umum & Surety Bond 348.672 Jumlah Premi Bruto 1.623.040 2. Premi Asuransi (161.057) 3. Kenaikan premi yang belum (62.412) merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwriting 1.399.571

Grafik Perkembangan Pendapatan underwriting 2007-2011 Graphic Underwriting Income Growth 2007-2011

Jumlah Total Asuransi Umum & Surety Bond General Insurance & Surety Bond Sumbangan Wajib Mandatory Contribution Iuran Wajib Cumpulsory Contribution

25,79%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

2. PENDAPATAN UNDERWRITING IURAN WAJIB COmPULSORY CONTRIBUTION UNDERWRITING INCOmE


Tabel Perkembangan Pendapatan Underwriting Iuran Wajib tahun 2007-2011 Table of 2007 2011 Compulsory Contribution Underwriting Income Growth
2007 263.185 263.185 2008 278.522 278.522 2009 302.026 302.026 2010 315.119 315.119 2011 353.313 353.313

(dalam juta rupiah)

(in millions rupiah)

Uraian Iuran Wajib Jumlah

Description Compulsory Contribution Total

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

Grafik Perkembangan Pendapatan Underwriting Iuran Wajib tahun 2007-2011 Graphic of Compulsory Contribution Underwriting Income Growth year 2007 - 2011

7,68 %
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

3. PENDAPATAN UNDERWRITING SUMBANGAN WAJIB mANDATORY CONTRIBUTION UNDERWRITING INCOmE


Tabel Perkembangan Pendapatan Underwriting Sumbangan Wajib 2007-2011 Tabel of 2007 - 2011 Mandatory Contribution Underwriting Income Growth
2007 1.011.178 1.011.178 2008 1.792.917 1.792.917 2009 2.211.733 2.211.733 2010 2.411.934 2.411.934 2011 2.667.386 3. 2.667.386

(dalam juta rupiah)

(in millions rupiah)

Uraian Sumbangan Wajib Jumlah

Description Mandatory Contribution Total

Grafik Perkembangan Pendapatan underwriting Sumbangan Wajib 2007-2011 Graphic of 2007 - 2011 Mandatory Contribution Underwriting Income Growth

30,08%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

4. PENDAPATAN UNDERWRITING ASURANSI UMUM & SURETy BOND GENERAL INSURANCE UNDERWRITING INCOmE & SURETY BOND
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Uraian Asuransi Umum & Surety Bond Jumlah

2007 348.672 348.672

2008 470.685 470.685

2009 491.024 491.024

2010 555.426 555.426

2011 622.709 622.709

Description General Insurance & Surety Bond Total

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

Grafik Perkembangan Pendapatan underwriting 2007-2011 Graphic Underwriting Income Growth 2007-2011

Jumlah/ Total Asuransi Umum & Surety Bond General Insurance & Surety Bond

25,79%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

5. KORBAN KECELAKAAN DAN PEMBAyARAN SANTUNAN ACCIDENT VICTImS AND COmPENSATION PAYmENT
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Uraian Korban (Orang) Santunan (Rp. Juta)

2007 90.492 530.441

2008 99.176 1.031.164

2009 110.391 1.363.355

2010 117.377 1.430.995

2011 110.013 1.423.928

Description Victim (People) Compensation

Perkembangan Korban Kecelakaan Accident Victims Growth


117.377

90.492

99.176

110.391

110.013

5,24%

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

Perkembangan Pembayaran Santunan Compensation Payment Growth


1.363.355 1.031.164 1.430.995 1.423.928

530.441

32,77%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

IKHTISAR PENTING KEUANGAN DAN OPERASIONAL IMPORTANT FINANCIAL AND OPERATIONAL OVERVIEW

5. RATIO PEMBAyARAN SANTUNAN DENGAN PENDAPATAN UNDERWRITING INDUK PERUSAHAAN THE RATIO OF COmPENSATION PAYmENT WITH THE UNDERWRITING INCOmE
Tabel Perkembangan ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting Tahun 2007-2011 The Growth of Compensation Payment Ratio to Underwriting Income year 2007 - 2011
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Uraian Pembayaran Santunan (A) Pendapatan Underwriting (B) Ratio % (A : B)

2007 530.441 1.319.376 40.20

2008 1.031.164 2.111.453 48,84

2009 1.363.355 2.552.036 53,42

2010 1.430.995 2.777.023 52,47

2011 1.423.938 3.020.699 46.47

Jumlah 5.779.883 11.607.186 49,27

Description Compensation Payment ((A) Underwriting income (B) Ratio % (A : B)

Grafik Perkembangan ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting Tahun 2007-2011 Graphic Growth of Compensation Payment Ratio to Underwriting Income year 2007 - 2011
46.47

53,42 48,84 40.20

51,42

Pembayaran Santunan Compensation Payment Pendapatan Underwriting Underwriting income

48,88%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Pertumbuhan Average Growth

7. PERBANDINGAN KECEPATAN PENyELESAIAN SANTUNAN COmPENSATION SETTLEmENTS SPEED COmPARISON


Realisasi Kecepatan Penyelesaian Santunan Speed Comparison Compensation Settlement Penyelesaian Sejak/ Settlement since: Tanggal Kecelakaan 7 Hari/ Accidents Date 7 Days Berkas diterima 1,32 Jam/ Files Received 1,32 Hours Penyelesaian Sejak/ Settlement since:

2010 2011

Tanggal Kecelakaan 7 Hari/ Accidents Date 7 Days Berkas diterima 1,20 Jam/ Files Received 1,20 Hours

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS


11 14 17 21 23

Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commisionners Profil Dewan Komisaris Board of Commisionners Profile Laporan Direksi Report of Board Of Directors Profil Direksi Board of Directors Profile Pernyataan Tanggung Jawab Laporan Tahunan Statement of Responsibility of Annual Report

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

Laporan Dewan Komisaris Board Of Commisioners Report


Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmatNya, Perusahaan berhasil melewati tahun 2011 dengan baik. Dewan Komisaris sangat bangga memperhatikan semangat dan tekad segenap jajaran perusahaan bersama-sama bekerja keras untuk andil dalam memberikan kemampuan terbaiknya guna mengatasi berbagai hambatan dan tantangan, sehingga perseroan pada tahun 2011 mampu menghasilkan kinerja yang semakin meningkat. Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2011 dilakukan sesuai dengan tugas, wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam ketentuan anggaran dasar serta peraturan perundanganundangan. Pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris antara lain dimaksudkan agar terdapat kesesuaian dan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan usaha perseroan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disahkan oleh RUPS pada awal tahun, serta implementasi prinsipprinsip good corporate governance pada seluruh lini organisasi dalam menjalankan aktifitasnya, baik aktifitas yang dilakukan oleh unit-unit operasional maupun unit pendukung. Disamping itu, pengawasan dimaksudkan pula untuk mengetahui secara berkala pencapaian kinerja selama tahun buku 2011 atas target yang ditelah disepakati serta memastikan bahwa sistem pengendalian intern yang ada telah dilaksanakan dengan memadai untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut, termasuk kewajiban untuk menjaga agar perseroan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan. Assalamualaikum Wr. Wb. Let us pray toward Presence Praise Allah, God Almighty, because only by his mercy, the company made it through the year 2011. The Board of Commissioners is very proud of having regard to the spirit and resolve of all ranks of companies together to work hard to provide the best participation in the ability to overcome various obstacles and challenges, so that by 2011 the company able to produce ever-increasing performance. The Supervisory Board of Commissioners during the 2011 have been implemented in accordance to duties, authority, obligations, and responsibilities of the Board of Commissioners as regulated in the provisions of basic budget and the rules of law. The supervisory that has been run by the Board of Commissioners among others are intended to be suitability and consistency in the implementation of the business activities of the company with a Work Plan and Company Budget (RKAP) that have been approved by the Shareholder General Meeting at the beginning of the year, as well as the implementation of the principles of good corporate governance on the entire line of the organization in the exercise of its activity, whether the activities carried out by the operational units as well as supporting units. In addition, the surveillance is intended also to know periodically performance achievement during the year book 2011 over the target that have been agreed as well as to ensure that the existing system of internal control has been implemented with adequate to support the achievement of the performance, including the obligation to keep the company always complies with laws and regulations.

PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI BOD PERFORmANCE ASSESmENTS


Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran perseroan atas berbagai upaya yang ditempuh untuk meningkatkan kinerja selama tahun 2011 yang secara garis besar dapat disampaikan sebagai berikut ; 1. Opini Auditor atas Laporan Keuangan Audited adalah wajar tanpa pengecualian dan opini atas Audit Kepatuhan bahwa Jasa Raharja (Persero) mematuhi dalam semua hal yang material serta opini atas laporan PKBL adalah wajar tanpa pengecualian 2. Pencapaian tingkat kesehatan diperoleh dengan total skor 99.00 dengan predikat sehat AAA 3. Pencapaian tingkat solvabilitas diperoleh kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas sebesar Rp 2.950.164 juta dengan rasio pencapaian solvabilitas 573.99% di atas Batas Tingkat Solvabilitas yang dipersyaratkan 120%. 4. Pencapaian Key Perfomance Indicator (KPI), diperoleh nilai tertimbang 142.95% dengan predikat Sangat Baik. 5. Pencapaian hasil Assessment GCG mendapatkan skor 94.23 dengan kualifikasi Sangat Baik. The board of commissioners expressed appreciation to all the ranks of the company on various efforts to increase performance during 2011 which in outline can be conveyed as follows ; 1. The opinion of the Auditor on the audited financial statements are unqualified opinion and the opinion on the audit compliance that Jasa Raharja (Persero) comply in all material things, and the opinion on PKBL report is reasonable. 2. The achievement levels of Health was obtained by total score 99.00 with health graduating AAA 3. The achievement of solvency level has reach surplus of solvency margin as much as Rp 2.950.164 million with the achievement of solvency ratio 573.99%, over Solvency margin that has been required 120% 4. The Key Performance Indicator achievement, has achieved the weight value 142.95%, with the predicate of very good 5. The achievement of GCG Assesments has achieved score 94.23, with very good qualifications

11

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

Mekanisme pengawasan dan nasehat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dilakukan secara intensif melalui pembahasan terhadap kinerja dan permasalahan, baik secara berkala dengan Direksi dan/atau pejabat Perseroan maupun pembahasan secara khusus atas hal-hal yang dinilai bersifat urgent sesuai kebutuhan. Disamping itu juga dilakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang/Perwakilan dan unit-unit kerja lain apabila diperlukan guna mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh unit kerja sekaligus memberikan saran/ masukan yang dibutuhkan.

The mechanism of supervision and advice that are implemented by the Board of Commissioners is conducted intensively through discussion on performance and problems, either periodically with the Board of Directors and/or officers of the company as well as the discussion specifically on things that is considered urgent as needed. Beside, the visit to the branch / representatives offices and others work units where necessary in order to know firsthand the problems faced by the work unit as well as give advice/input is needed.

PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA A VIEW OF BUSINESS PROSPECTS


Pandangan Dewan Komisaris atas prospek usaha atau potensi perseroan yang menjadi kebijakan strategis Direksi adalah sebagai berikut : 1. Sejalan dengan visi PT Jasa Raharja (Persero) yaitu menjadi perusahaan terkemuka di bidang asuransi, mengemban amanah undang-undang sebagai penyelenggara program asuransi sosial yang bersifat wajib, harus senantiasa mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. 2. Pelaksanaan misi telah menjadi komitmen yang kuat segenap insan perusahaan untuk menjabarkannya melalui penetapan strategi, kebijakan dan program kerja yang semakin fokus sehingga diharapkan keberadaan Perusahaan benar-benar semakin dirasakan kemanfaatannya oleh masyarakat luas. Hal tersebut sesuai dengan tema filosofi kerja yang dicanangkan Perusahaan pada tahun 2011, yakni take action now, for excellence services, yang sepenuhnya menjadi nafas dari semangat dan integritas segenap insan perusahaan. 3. Prospek usaha kedepan masih sangat menjanjikan yang terkait secara langsung dengan bisnis utama perusahaan dalam berbagai sektor yaitu transportasi, pariwisata, angkutan penumpang, dan kendaraan bermotor, yang dipengaruhi oleh perubahan iklim dan peningkatan kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi, membangun kesadaran masyarakat guna menciptakan continuous improvement dalam memberikan pelayanan terbaik guna membantu masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas. 4. Peningkatan kualitas layanan dan kegiatan internal perusahaan tercapai apabila didukung dengan kualitas sistem pengendalian intern yang memadai. Manajemen PT Jasa Raharja (Persero) masih perlu terus memperkuat dan meningkatkan pengendalian intern sejalan dengan kebutuhan peningkatan aktivitas dan layanan. Dukungan pengendalian intern diperlukan untuk memperkuat akuntabilitas dan auditabilitas kegiatan perusahaan dan pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. 5. Satuan Pengawasan Intern yang merupakan salah satu pilar penguat dalam sistem pengendalian intern perlu diperkuat keberadaannya, diharapkan dapat menutup kelemahan pengendalian intern, dilaksanakan baik secara intensif The view of the Board of Commissioners over the business prospect or a potential company that has been the strategic policy of the directors are as follows: 1. In line with the vision of PT Jasa Raharja (Persero) which is to be the leading company in the field of insurance, under mandate laws as organizer of social insurance program that is mandatory, must always give priority to service to the community. 2. The implementation of the Mission has been a strong commitment to all company members through the establishment of strategies, policies and programmes of work that become more focus so the existence of the company really is getting the benefits perceived by the public. It is appropriate to the theme of the work initiated by the company philosophy in 2011, which is take action now, for excellence services, that is entirely a breath of the spirit and integrity of all company employees. 3. Business prospects forward still quite promising associated directly with core business firm in various sectors namely transportation, tourism, conveyance of passengers, and vehicles, influenced by climate change and improvement of purchasing power society. Therefore, it needs innovate, to create public awareness in order to create a continuous improvement in providing the best service in order to help people who become victims of traffic accidents. 4. The improvement of quality service and the companys internal activities is achieved if it is supported with quality of the internal control systems that is adequate. The management of PT Jasa Raharja (Persero) still need to continue to strengthen and to improve its internal control in line with the needs to increase its activities and services. Internal control support is required to strengthen the accountability and the auditabilitas of the companys activities, and in turn it will improve the efficiency and effectiveness of the company. 5. Internal Control Unit which is one of the pillars of the amplifier in the system internal control needs to strengthen its existence, it is expected to cover internal control weaknesses, implemented either intensively or extensively, that is the increase of the auditing capability, both operationally and financially through the increased of the

12

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

maupun ekstensif, yaitu peningkatan kemampuan auditing, baik operasional maupun finansial, melalui peningkatkan kemampuan auditor agar temuan-temuan yang dihasilkan bermanfaat bagi manajemen perusahaan, dan membekali para auditor dengan teknik auditing baru yang selaras dengan perkembangan dan tantangan lingkungan perusahaan.

ability of the Auditors so that the findings generated benefit management companies, and provide the Auditors with a new auditing techniques aligned with development and environmental challenges of the company.

PERANAN KOMITE AUDIT THE ROLE OF THE AUDIT COmmITTEE


Dewan Komisaris mengingatkan pentingnya implementasi good corporate governance secara konsisten dan berkesinambungan guna menciptakan lingkungan internal yang semakin sehat dan responsif, yang pada gilirannya menjadikan kepercayaan masyarakat pada perusahaan semakin meningkat. Peranan Komite Audit selaku organ Dewan komisaris telah berupaya untuk meningkatkan peran dan fungsinya dalam memberikan analisa dan rekomendasi yang perlu mendapatkan perhatian guna peningkatan kinerja operasional, finansial dalam meminimalisir risiko perseroan. Komite audit didukung oleh masing-masing anggota komite audit dengan memiliki kompetensi yang sangat memadai dalam bidangnya dan telah memberikan kontribusi nyata dalam menunjang berbagai aktifitas Dewan komisaris untuk melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian nasihat, yang meliputi dan tidak terbatas kepada evaluasi efektifitas sistem pengendalian intern, evaluasi pelaksanaan tugas auditor eksternal dan satuan pengawasan intern serta melaksanakan pemantaun terhadap penerapan Good Corporate Governance. Akhir kata, Dewan Komisaris pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas segala bentuk dukungan dari semua pihak yang telah membantu suksesnya pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, utamanya arahan dari Pemegang Saham, kerjasama yang harmonis dari Direksi dengan seluruh jajaran karyawan, serta dukungan dari para mitra kerja terkait sehingga dapat mendorong seluruh unit perseroan untuk bekerja lebih optimal. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, kekuatan, dan kemudahan bagi kita semua. Amin. Wassalamualaikum Wr. Wb. Board of Commissioners give the reminder of the importance of implementation of good corporate governance in consistency and sustainability in order to create an internal environment that is increasingly healthy and responsive, which in turn makes the public confidence in the company steadily grew. The role of the Audit Committee, as the organ of the Board of Commissioners has sought to enhance its role and functions in providing analysis and recommendations that is needed to give the attention to improve operational performance, financial in minimizing corporate risk. The audit committee is supported by each Member of the audit committee shall have sufficient competence in their fields and has given the real contribution in supporting various activities of the Board of Commissioners to carry out the task of supervision and provision of advice, which includes and is not limited to an evaluation of the effectiveness of internal control systems, an evaluation of the implementation of the external auditors duties and internal oversight units, as well as carry out the monitoring towards the application of Good Corporate Governance. Finally, the Board of Commissioners on this occasion express thanks and appreciation for all forms of support to all those who have helped the success of the implementation of the duties of the Board of Commissioners, especially the direction from the shareholders, the harmonious cooperation of Board of Directors the rest of the ranks of employees, as well as support from partners so that they can push all related units of the company to work more optimally. Amin. May Allah SWT, God Almighty always give guidance, power, and convenience for all of us. Amen. Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 2 Juli 2012
Jakarta, July 2, 2012

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Mardiasmo Komisaris Utama / President Commissioner

13

Profil Dewan Komisaris Profiles of Board of Commisioners

MARDIASMO

Komisaris Utama President Commisioner

Kelahiran Solo,1958. Lulus dari Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 1981. Lulus Master of Business Administrasion (MBA) University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat, tahun 1989. Lulus Doctor of Philosophy (PhD), School of Public Policy, University of Birmingham, Inggris, tahun 1999. Sangat mencintai dunia tulis menulis dan telah menulis berbagai buku, mulai bidang Akuntansi, Perpajakan, Auditing dan lain-lain.
Sosok yang sangat aktif dalam dunia pendidikan ini, telah mengemban berbagai jabatan, menjadi Guru Besar pada Falkultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, menjadi Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Departemen Keuangan sampai tahun 2010. Mulai tahun 2008, dipercaya menjabat Komisaris Utama di PT Jasa Raharja (Persero).

Born in Solo, 1958. Graduated as Bachelor in Acounting from the Faculty of Economy Gajah Mada University, Yogyakarta, in 1981. Graduated as Master of Business Administration (MBA) University of Bridgeport, Connecticut, USA in 1989. Graduated as Doctor of Philosophy (PhD), School of Public Policy, University of Birmingham, UK, in 1999. He loves writing and has published various books, from Account, Taxation, Audit, etc This very active figure in education, had been appointed to several positions. Be the Senior Professor of the Faculty of Economy, Gajah Mada University, Yogyakarta, General Director of Financial Balance, Department of Finance until 2010. Since 2008, He was appointed to be a President Commissioner of PT Jasa Raharja (Persero).

14

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

BAROETO BADROES
Kelahiran Banyuwangi 1949. Beliau aktif mengikuti berbagai pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun luar negeri. Sosok yang sangat mencintai dunia kepolisian ini, mulai terjun dalam bidang kepolisian tahun 1974 sebagai PA Penyidik Kowilko 73 Jawa Barat. Tahun 2000, menjabatKapolda Bengkulu. Tahun 2002, menjabat Widyaswara Madya Sespim Polri. Tahun 2003, menjabat Kapus Dukungan Pencegahan BNN. Tahun 2004, menjabat Karo Binjah Desumdaman Polri. Tahun 2008 Komisaris Independen PT Jasa Raharja (Persero).

Born in Banyuwangi, 1949. He is very active joining various formal education or training either domestic or overseas.

The figure who are very fond of Police world, started his career in Police Department in 1974 as a investigator in Kowilko 73 West Java. In 2000, he was a Deputy Commander of Regional Police Wakapolda Bengkulu.

Komisaris Independen Independence Commisioner

In 2002, he was appointed to be the Widyaiswara Madya Sespim Polri. In 2003, he was the Head of Prevention Support BNN. In the year of 2004, he was transferred to be the Karo Binjah Desumdaman Polri. In 2008, he was appointed to be a Commissioner of PT Jasa Raharja (Persero).

SRI MULyANTO
Kelahiran Klaten, 1958. Tahun 1983 lulus Sarjana Ekonomi, dari Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahun 1993, meraih gelar Pasca Sarjana, Master of Science in Economic Policy And Planning, Northeastern University, Boston USA. Mengawali karirnya di Departemen Keuangan sebagai Kasubdit Asuransi Kerugian pada Ditjen BUMN tahun 2001. Tahun 2006, menjabat Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa III pada Kementerian BUMN. Pada tahun yang sama mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Satya XX. Mulai tahun 2008 dipercaya mengemban tugas sebagai Komisaris PT Jasa Raharja (Persero).

Born in Klaten in 1958. Graduated from the Faculty of Economy, Sebelas Maret University Surakarta in 1983. Obtained his Post Graduate title, Master of Since in Economic Policy And Planning, Northeastern University, Boston USA in 1993

Komisaris Commisioner

Started his career in the Finance Departement as The Head of Sub Directorate of General Insurance in the Directorate General PBUMN in 2001. In 2006, he was appointed as the Deputy Assistant of Insurance Business of the Ministry of State Owned Company (BUMN)

In the same year, he also got Satya Lencana Karya Satya XX award. Since 2008, the figure was appointed as a Commissioner of PT Jasa Raharja (Persero)

15

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

16

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Laporan Direksi Report Of The Board Of Directors


Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2011 ini kami persembahkan dengan rasa bangga dan penuh syukur karena mencatat berbagai pencapaian penting yang berhasil diraih Perusahaan pada tahun yang penuh tantangan namun sekaligus menjanjikan banyak peluang.
Keberhasilan Perusahaan melewati tahun 2011 yang sempat diwarnai kelesuan perekonomian global oleh adanya krisis fiskal dari negara-negara di Eropa, sekali lagi menunjukkan bahwa Perusahaan memiliki fondasi filosofi kerja, sistem, strategi dan kebijakan yang tangguh dan teruji. Keunggulan-keunggulan tersebut menjadi modal penting bagi Perusahaan untuk mampu menjalankan dan mencapai target-target strategis yang telah dirumuskan secara cermat oleh manajamen. Sebagai Perusahaan asuransi sosial, PT Jasa Raharja (Persero) dalam seluruh kegiatan bisnisnya senantiasa fokus dan memprioritaskan terwujudnya pelayanan prima yang memuaskan kebutuhan masyarakat. Komitmen ini tetap kami pegang teguh yang dibuktikan dengan telah sukses dijalankannya berbagai program yang dirancang untuk memberikan lebih banyak kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat. Semangat untuk memberikan pelayanan yang terbaik terus dikibarkan oleh segenap insan Perusahaan. Melalui tema kerja take action now, for excellence services merupakan motivasi untuk selalu mengedepankan kepentingan stakeholders Perusahaan. Percepatan layanan pemberian dana santunan, sikap proaktif dalam menyelesaikan pembayaran klaim, keberadaan mobile services yang memungkinkan perusahaan meluaskan pelayanan dengan melakukan jemput bola (proaktif), serta pembukaan kantor-kantor pelayanan yang lebih dekat dengan masyarakat, terbukti mampu menurunkan tingkat keluhan masyarakat secara signifikan dari tahun ke tahun.

We offer this Corporate annual report 2011 with a sense of proud and full of gratitude because it has been recorded that many important achievements that has been achieved by the company in a challenging but at the same time promising a lot of opportunities.
The success of the company through 2011 that had briefly influenced by the global economys malaise by the crisis fiscal from European countries, once again shows that the company has the Foundation of philosophy of work, systems, strategies and policies that are tough and tested. The excellences become an important capital for the company to be able to perform and achieve the strategic targets that have been carefully formulated by management. As a social insurance company, PT Jasa Raharja, (Persero) in all of its business activities always focus and prioritize in creating an excellent service that satisfies the needs of the community. We hold firmly the commitment that has been proved by various programmes that have been designed to give more convenience and comfort for the society, run successfully. Spirit to give the best services keep continued by all companys member. Through the theme work take action now, for excellence services, is the motivation to always put forward the interests of companys stakeholders. The acceleration service to provide the compensation fund, the proactive attitude in resolving claims, the existence of mobile service that allows companies expanding its services to do the proactive movemment, and the opening of the service offices that is closer with society, it proved capable to reduce the complain of the society significantly from year to year.

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN COmPANY PERFOmANCE ANALYSIS Penerapan Kebijakan Strategis Perusahaan melakukan preventive actions dengan menjadikan upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas sebagai kebijakan strategis, hal ini terlaksana dengan baik atas kerjasama dengan Kepolisian RI dan Kementerian Perhubungan serta mitra kerja terkait lainnya, melalui berbagai kegiatan yang bersifat preventive seperti Safety Riding, penggunaan perangkat keselamatan, iklan layanan masyarakat, penyediaan The Implementation of Strategics Policy The company has implemented the preventive actions by making prevention efforts and countermeasures of traffic accidents as a strategic policy, It is well established in cooperation with the Republik Indonesia Police Department and the Ministry of transportation as well as partners with other related work, through various preventive activities, such as Safety Riding, the use of safety devices, public service

17

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

ambulance dan mobil unit kecelakaan lalu lintas, barikade, traffic cone, mudik gratis bagi pengendara sepeda motor, pembagian helm, akses UGD untuk pertolongan pertama dan perbaikan sarana pendukung berupa rambu-rambu dan marka jalan, dialog publik kampanye keselamatan lalu lintas dan sosialisasi pemberian perlindungan dasar di seluruh Indonesia. Komitmen Jasa Raharja untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat tetap menjadi tujuan prioritas. Hal tersebut dituangkan dalam program kerja dan rencana strategis Perusahaan untuk meningkatkan nilai santunan yang sesuai dengan harapan masyarakat, mengingat kondisi perekonomian nasional yang belum sepenuhnya mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat terutama kebutuhan perlindungan dasar. Penciptaan brand awareness dan brand image, merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keberadaan Jasa Raharja dalam dunia perasuransian, hal ini bertujuan memudahkan untuk mengetahui bahwa Jasa Raharja merupakan satu-satunya perusahaan asuransi Badan Usaha Milik Negara yang melaksanakan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dan angkutan penumpang umum, sekaligus memposisikan perusahaan sebagai Asuransinya Masyarakat Indonesia.

advertising, the provision of ambulance and car accident unit, traffic barricades, traffic cones, go free for motorcyclists, helmet distribution, access to EMERGENCY for the first aid and the improvement of the supporting facilities such us trafic signs, street signs, public dialogue, traffic safety campaign and the socialization of providing the basic protection across Indonesia. Jasa Raharjas commitment to continuously giving the best service for the community is still the main priority. It is listed in the companys work program and the strategic plan to enhance the value of which corresponds to the expectations of the society, considering the situation of the national economy that is still not fully supporting the needs of community, especially the needs of basic protection. The creation of brand awareness and brand image, is the effort to increase the knowledge of the people about the existence of Jasa Raharja in the world of insurance company, this is meant to let people know that Jasa Raharja is the only State-Owned Insurance Company, that provide the traffic accident and public transport passengers insurance, at the same time positioning the company as The Insurance of Indonesian People

EVALUASI PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN EVALUATION OF FINANCIAL PERFOmANCE ACHIEVEmENT


1. Aset Realisasi aset perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 6.569,45 miliar diatas anggaran sebesar Rp 6.214,91 miliar dengan pencapaian sebesar 105,70%. 2. Dana investasi Realisasi dana investasi perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 5.935,93 miliar diatas anggaran sebesar Rp 5.515,34 miliar dengan pencapaian sebesar 107,63%. 3. Ekuitas Realisasi ekuitas perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 4.497,90 miliar diatas anggaran sebesar Rp 4.112,63 miliar dengan pencapaian sebesar 109,10%. 4. Pendapatan underwriting Realisasi pendapatan underwriting perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 3.291.22 miliar diatas anggaran sebesar Rp 3.178.85 miliar dengan pencapaian sebesar 103,53%. 5. Pembayaran santunan Realisasi pembayaran santunan perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 1.702.93 miliar dibawah anggaran sebesar Rp 1.868,49 miliar dengan pencapaian sebesar 91,14% 6. Hasil investasi Realisasi hasil investasi perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 533,41 miliar diatas anggaran sebesar Rp 496,62 miliar dengan pencapaian sebesar 107,41%. 1. Asset Company assets realization year 2011 is Rp 6.569,45 billion over the budget as much as Rp 6.214,91 billion with the achievement of 105,70%. 2. Invesment Fund The realization of investment fund year 2011 is Rp 5.935,93 billion over the budget as much as Rp 5.515,34 billion with the achievement of 107,63%. 3. Equity Company equity realization year 2011 is Rp 4.497,90 billion over the budget as much as Rp 4.112,63 billion with the achievement of 109,10% 4. Underwriting Income Company Underwriting Income realization year 2011 is Rp 3.291.22 billion over the budget as much as Rp 3.178.85 billion with the achievement of 103,53%. 5. Compensation Payment Company Compensation payment realization year 2011 is Rp 1.702.93 billion under the budget as much as Rp 1.868,49 billion with the achievement of 91,14% 6. Yield on Investment Company yield realization year 2011 is Rp 533,41 billion over the budget as much as Rp 496,62 with the achievement of 107,41%.

18

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

7. Biaya usaha Realisasi biaya usaha perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 616,86 miliar dibawah anggaran sebesar Rp 618,75 miliar dengan pencapaian sebesar 99,70%. 8. Laba usaha Realisasi laba usaha perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 1.061,10 miliar diatas anggaran sebesar Rp 737,25 miliar dengan pencapaian sebesar 143,93%. 9. Laba bersih Realisasi laba bersih perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 1.419,95 miliar diatas anggaran sebesar Rp 1.172,39 miliar dengan pencapaian sebesar 121,12%.

7. Business cost Company business cost realization year 2011 is Rp 616,86 billion under the budget as much as Rp 618,75 billion with the achievement of 99,70%. 8. Business Profit Company business profit realization year 2011 is Rp 1.061,10 billion over the budget as much as Rp 737,25 billion with the achievement of 143,93%. 9. Net Profit Company net profit realization year 2011 is Rp 1.419,95 billion over the budget as much as Rp 1.172,39 billion with the achievement of 121,12%

KENDALA yANG DIHADAPI THE OBSTACLE FACED


Adanya ancaman terhadap kelangsungan penyelenggaraan usaha asuransi penumpang umum dan asuransi tanggung jawab pihak ke tiga, antara lain adanya semangat anti monopoli, potensi perubahan pola kerjasama kemitraan, risiko perubahan program dan sistem penyelenggaraan asuransi wajib, peningkatan jumlah kecelakaan lalulintas, serta dampak dari implementasi otonomi daerah. Pola cuaca dan iklim yang akhir-akhir ini mengalami ketidakberaturan memberikan dampak yang mengganggu secara signifikan terhadap operasional semua moda transportasi, yang meliputi moda tranportasi darat, laut, kereta api, dan pesawat udara. There are threat towards the continuity of the business of the public passengers insurance and the responsibily of the third party insurance, in among them are the anti-monopoly spirit, the potential of the changement of partnership cooperation pattern, the risks of the change of the programmes and the obligatory insurance system, the increase of traffic accident, and the impact of the impelentation of regional autonomy. The irregular weather and climate pattern lately experiencing disturbing repercussions significantly to all operational mode of transportation, which includes the mode of transport by land, sea, train, and airplane.

PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECTS


Di masa mendatang usaha PT Jasa Raharja (Persero) diyakini akan semakin progresif melaksanakan kegiatan perlindungan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan asuransi penumpang umum sesuai dengan amanat Undang-undang No. 33 tahun 1964 dan asuransi tanggung jawab pihak ke tiga sesuai Undang-undang No. 34 tahun 1964. Keyakinan tersebut muncul dengan adanya peluang bisnis yang dimiliki PT Jasa Raharja (Persero) yaitu perkembangan sektor transportasi Indonesia, peningkatan jumlah wisata, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, peningkatan mobilitas penumpang angkutan umum, pengaruh perubahan iklim, peraturan perundang-undangan yang mendukung dan yang memberikan peluang bisnis, serta kondisi ekonomi yang cenderung masih kondusif. Indonesia sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan jumlah penduduk yang berkisar 240 juta jiwa disertai dengan kondisi perekonomian diperkirakan dalam kurun dua hingga tiga tahun mendatang terus membaik, akan memberikan ruang terhadap peningkatan jumlah penduduk pada tingkat In the future, the business of PT Jasa Raharja (Persero) is believed to be more progressive to carry out the protection activities to the community through the implementation of public passengers insurance in accordance with the Law no.33 year 1964 mandate and the third party insurance in accordance with the Law no 34 year 1964. These beliefs emerge by the existing business opportunities that is owned by PT Jasa Raharja (Persero), such as the growth of Indonesia transportation sector, the increase of tourists, the increase of motor vehicle, the increase of public passengers mobility, the effect of the climate change, the supportive and providing business opportunities law, as well as the economic conditions that are likely to remain conducive. Indonesia as the worlds largest archipelago with a population of around 240 million people with the condition of the economy is expected to be improved in the next two or three years, will give the space to the increasing the number of the middle

19

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

menengah. Hal tersebut membuat pasar penumpang semua moda transportasi di Indonesia semakin berkembang sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi bisnis yang menjanjikan bagi industri transportasi.

level population. This marks that the market of the passengers of all model of transportation in Indonesia will grow, and make Indonesia to become the one of the countries with the promising business potential for the transportation industry.

PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE THE ImPLEmENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE


Pelaksanaan tata kelola perusahaan (GCG) yang dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan, semakin mengukuhkan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan serta keadilan dalam setiap transaksi sehingga sasaran perusahaan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan arahan Dewan Komisaris dan Pemegang Saham. Hal tersebut terefleksi melalui assesment implementasi Good Corporate Governance untuk tahun 2010 yang dilakukan oleh eksternal assesor/konsultan independen yang menghasilkan skor 94,23 atau memperoleh peringkat kualitas penerapan GCG SANGAT BAIK, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2008 dengan skor 86,20 atau memperoleh peringkat kualitas BAIK. Dalam kesempatan ini ijinkan kami menghaturkan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra kerja, karyawan, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya atas kepercayaan yang membuat Perusahaan tetap eksis dan tumbuh maju seperti saat ini. Kami akan terus mengupayakan langkah terbaik demi terwujudnya visi dan misi perusahaan di tahun-tahun mendatang. The implementation of the corporate governance (GCG) that run consistently and continuously, strengthen the company intention to increase efficiency, transparency, accountability, responsibility, independence, equality and prosperity in every transaction, so that the companys target can be implemented properly in accordance with the direction of the Board of Commisioner and the Shareholder. It is reflected through the assesments of theimplementation of Good Corporate Governance for year 2010 conducted by the external independent consultants that obtained the score of 94,23 or earned VERY GOOD for the quality ranking of GCG implementation, increased from the previous year in 2008 with a score 86,20 or earned the GOOD for the quality ranking. In this occasion, allow us to express our thank you to the Shareholder, the Board of Commisioner, Partnership, Employees, the people and the other stakeholders for their trusts that make the company still exists and moves forward like now. We will continue to find out the best move for the sake of the realization of companys vision and mision in the coming years.

Jakarta, 2 Juli 2012 Jakarta, July 2, 2012

Diding S. Anwar Direktur Utama/ President Director

20

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Profil Direksi Profile of Board of Directors

DIDING SUDIRDJA ANWAR


Kelahiran Cirebon Jawa Barat 1954, lulus dari Akademi Ilmu Keuangan dan Perbankan Jakarta, S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung, Magister Manajemen Keuangan Universitas Sriwijaya Palembang, Doktor Manajemen Pendidikan dari UNJ. Born in Cirebon West Java in 1954, graduated from the Academy of Finance and Banking Jakarta, Faculty of Economics, S1, Bandung Pasundan University, Master of Financial Management University of Sriwijaya Palembang, Doctor of Education Management from the State University of Jakarta Mengikuti program pengembangan bisnis perusahaan di Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Singapura, Filipina, Meksiko, Chekoslovakia, Malaysia, Jerman, Italia, Prancis, Maroko Afrika, Cina dan Thailand. Memulai karier di PT Jasa Raharja (Persero) sebagai pelaksana Administrasi tahun 1977, Kepala Seksi, Kepala Perwakilan, Kepala Cabang, Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan. Direktur Umum dan SDM Jasa Raharja, Direktur Utama sejak Maret 2008 - sekarang.

In addition to education in the country, has been involved in programs of development of the foreign company in the United States, Great Britain, Netherlands, Singapore, Philippines, Mexico, Czechoslovakia, Malaysia, Germany, Italy, France, Africa, Morocco, China and Thailand.

Direktur Utama President Director

Implementing Administration in 1977, Head of Section, Chief Representative, Branch Chief, Head of Research and Development Division. DirectorGeneral and HR Services Raharja, Director since March 2008 - present

ROBINO SUHARSONO
Kelahiran Kisaran, Sumatera Utara 1958. Meraih Strata 1 (S1) Ekonomi di Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta (UII) tahun 1984, Magister Manajemen S2 dari Universitas Pancasila Jakarta tahun 1996. Mengikuti agenda yang berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan antara lain di Australia, Hongkong, Malaysia, Thailand dan Negara-negara di Eropa. Memulai karir di Jasa Raharja tahun 1984 di Kantor Cabang Medan hingga Kepala Perwakilan Sibolga. Tahun 1991 menjabat Kepala Bagian Verifikasi di Kantor Pusat. Antara tahun 1995-1998 ditugaskan di anak perusahaan PT Jasaraharja Putera tahun 1998-2000 bertugas sebagai Kepala Divisi Akuntansi untuk kemudian dipercaya sebagai Direktur Keuangan Jasa Raharja sejak tahun 2000-sekarang. In 1991 he was appointed to be Verification Manager in the Head Office. Between 1995-1998 he was appointed in the subsidiary company PT Jasaraharja Putra, in 1998-2000 he was appointed as the Head of Account Division, and then since 2000 he got his position as the Finance Director.

Born in Kisaran, North Sumatera in 1958. Obtained his Bachelor (SI) in Economy from Universitas Islam Yogyakarta (UII) Yogyakarta in 1984, and Magister Manajemen(S2) from Pancasila University Jakarta in 1996

Direktur Keuangan Director of Finance

Has been involved in programs of development of the foreign company in Australia, Hong Kong, Malaysia, Thailand and countries in Europe. He started his career in the company in 1984 in Medan Branch office, until he was the Head of Representative Office Sibolga

21

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

BUDI SETyARSO
Lahir di Madiun Jawa Timur tahun 1957. Meraih Strata 1 (S1) Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1982, dan Magister Manajemen (S2) di Universitas Sriwijaya Palembang tahun 1997. Selain pendidikan di dalam negeri, pernah mengikuti agenda yang berkaitan dengan pengembangan bisnis perusahaan antara lain di Australia, Austria dan Malaysia. Born in Madiun West Java in 1957. Obtained his Bachelor (S1) in Economy from Brawijaya University Malang in 1982, and Magister Manajemen (S2) in Sriwijaya University (Unsri), Palembang in 1997. In addition to education in the country, has been involved in programs of development of the foreign company in Australia, Austria dan Malaysia. Bergabung dengan PT Jasa Raharja (perseroan) di Surabaya sejak tahun 1984-1986, Kepala Perwakilan Bondowoso 1986, Kepala Bagian Klaim Cabang Sumatera Utara 1989-1992, Kepala Bagian Keuangan selanjutnya Kepala Bagian Asuransi Wajib Cabang Jawa Tengah tahun 1992-1993. 1993-2000 dipercaya sebagai Kepala Cabang Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Tengah. Sejak tahun 2000 menjabat Kepala Divisi Pelayanan dilanjutkan sebagai Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan. 20012008 menjabat Direktur Jasaraharja Putera dan Maret 2008, menjabat Direktur Operasional di PT. Jasa Raharja (Persero). In 1993-2000 he was appointed as the branch manager of Mataram, Yogyakarta, South Sumatra dan Central Java. Since 2000 hold the position as the Head of Service Division and then the Head of R&D Division. From 2001 to 2003 he was the Director of Jasaraharja Putra and in March 2008, he was appointed as the Operational Director.

He joined the Company in Surabaya Branch since 19841986, Head of Representative Office Bondowoso in 1986, Claim Manager Medan Branch 1989-1992,Finance Manager and then manager of Compulsory Insurance Semarang Branch in 1992-1993

Direktur Operasional Director of Operations

SUNTORO
Lahir di Ngawi Jawa Timur 1956. Meraih Diploma 3 (D3) Akademi Pajak dan Keuangan Surabaya, tahun 1980, Strata 1 (S1) Ekonomi Keuangan dan Perpajakan tahun 1986 di Sekolah Tinggi Keuangan Indonesia, Surabaya serta gelar Master Administrasi dari Pusat Pengembangan Manajemen Terapan Malang 1992. 1999 meraih gelar Master dalam bidang Manajemen Pemasaran dari STIE Mitra Indonesia Yogyakarta. Born in Ngawi East Java in 1956. Got his Diploma (D3) from the Academy of Tax and Finance Surabaya, in1980, Bachelor (S1) in Finance Economy and Tax in 1986 from Sekolah Tinggi Keuangan Indonesia, Surabaya and got his Administration Master from Pusat Pengembangan Manajemen Terapan, Malang 1992. In 1999 he got another Master degree in Marketing Management from STIE Mitra Indonesia Yogyakarta. Bergabung dengan perseroan tahun 1980 sebagai pelaksana administrasi di Cabang Jawa Timur, Kepala Seksi tahun 1987-1988. Menjabat Kepala Perwakilan Tk. I di Cabang Jawa Timur tahun 1988 1992, Kepala Bagian Divisi Surety Bond 1992-1993, Kepala Cabang Bengkulu tahun 1993-1996. Tahun 1996-2003 menjadi Kepala Cabang di anak perusahaan. Tahun 2003 dipercaya menjadi Kepala Divisi Teknik anak perusahaan. Tahun yang sama dipercaya menjadi Kepala Cabang Sumatera Utara hingga tahun 2005. Tahun 2005 - 2008 menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Sejak bulan Maret 2008 dipercaya menjadi Direktur SDM dan Umum.

Direktur SDM dan Umum Director of Human Resources and General Affair

He joined the company in 1980 as Administration Staff in East Java Branch. Acting Head of Section in 1984- 1987, Head of Section in 1987-1988. He was appointed as the Head of Representative Office Strata I in East Java Branch in 1988-1992, Manager in the Surety Bond Division in 1992-1993, Branch Manager in Bengkulu in 1993-1996. Between 19962003 he was appointed to be the staff of the Director in the Head

In 2003 he was appointed to be the staff of the Director in the Head Office, then get his position as the Branch Manager of North Sumatra Branch in 2003-2005 and 2008. Since March 2008 he was appointed as the HR & GA Director.

22

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Pernyataan Tanggung Jawab The Statement of Responsibilities

Laporan Tahunan berikut Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Jasa Raharja (Persero) dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini. The annual report followed by the financial report and other information that is related is the responsibilities of the management of PT Jasa Raharja (persero) and the accuracy of the report is guaranteed by all of Board of Directors members and Board of Commisioner by signing below

Jakarta, 2 Juli 2012 Jakarta, July 2, 2012

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Mardiasmo Komisaris Utama President Commissioner Baroeto Badroes Komisaris Commissioner Sri Mulyanto Komisaris Commissioner

Direksi Board of Directors

Diding Sudirdja Anwar Direktur Utama President Director

Robino Suharsono Direktur Keuangan Director of Finance

Budi Setyarso Direktur Operasional Director of Operations

Suntoro Direktur SDM & Umum Director of HR & General Affair

23

Bahkan diudara pun Anda dilindungi Even the air was you are protected

UU No. 33 Tahun 1964 Law No. 33 Year 1964 Tiket alat angkutan umum yang anda bayar sudah termasuk premi asuransi Jasa Raharja Ticket means of public transport you pay is including insurance premiums Jasa Raharja

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT A GLANCE


26 28 32 34 39 40 42 43 44 44

Profil Jasa Raharja Jasa Raharja Profile Perjalanan Waktu Time Journey Visi, Misi Dan Budaya Perusahaan Vision, Mission And Culture Of The Company Strategi Perusahaan Company Strategic Akuntan Perseroan Company Accountant Peristiwa Penting Important Event Penghargaan Awards Struktur Organisasi Organization Structure Daftar Nama Pejabat Senior Senior Officers Name List Anak Perusahaan Subsidiaries

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT A GLANCE

Profil Pt Jasa Raharja (Persero) Pt Jasa Raharja (Persero) Profile


NAMA PERUSAHAAN PT Jasa Raharja (Persero) ALAMAT KANTOR PUSAT Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan Jakarta Selatan 12920 Telepon : (021) 5203435 Fax : (021) 5220284 Website : www.jasaraharja.co.id Email : pusat@jasaraharja.com SMS Center : 0812 10 500 500 BIDANG USAHA Menyelenggarakan asuransi berdasarkan Undang Undang No. 33 Tahun 1964 Undang Undang No. 34 Tahun 1964 KEGIATAN USAHA Menyelenggarakan asuransi berdasarkan Undang Undang No. 33 Tahun 1964 tentang dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang dan Undang Undang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan lalulintas jalan. NAmE OF THE COmPANY PT Jasa Raharja (Persero) HEAD OFFICE ADDRESS Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan Jakarta Selatan 12920 Telephone : (021) 5203435 Fax : (021) 5220284 Website : www.jasaraharja.co.id Email : pusat@jasaraharja.com SMS Center : 0812 10 500 500 BIDANG USAHA Business field Organized the insurance based on the law no. 33 year 1964, Law no. 34 year 1964 BUSINESS ACTIVITIES Operating the insurance based on Law No.33 year 1964 about the mandatory fund of passengers accident and Law no. 34 year 1964 about the road traffic accident fund.

26

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

MODAL PERSEROAN RP. 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah) MODAL DISETOR RP. 1.800.000.000.000,00 (satu triliun delapan ratus miliar rupiah) KEPEMILIKAN SAHAM Seluruh saham Perseroan (100%) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
Anggota Dewan Komisaris sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor Kep-85/MBU/2008 tanggal 22 Mei 2008 tidak mempunyai kepemilikan saham di PT Jasa Raharja (Persero) maupun di korporasi lain baik atas nama pribadi, istri, anak, orang tua, cucu dan kakek/nenek. Anggota Direksi sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor Kep-63/MBU/2008 tanggal 13 Mei 2008 tidak mempunyai kepemilikan saham di PT Jasa Raharja (Persero) maupun di korporasi lain baik atas nama pribadi, istri, anak, orang tua, cucu dan kakek/nenek.

CAPITAL BASE RP. 5.000.000.000.000,00 (five trillion rupiah) PAID UP CAPITAL RP. 1.800.000.000.000,00 (One trillion eight hundreds billion rupiah) SHARE OWNERSHIP All shares of the company (100%) owned by The Republic of Indonesia.
The board of commisioners member in accordance with the decision of Ministry of State-Owned Company No. Kep- 85/ MBU/2008 on 22 May 2008 dont have the ownership of the shares of PT Jasa Raharja (Persero) and on the other corporation under their own name, wife, children, parents, grand-children and grand-parents. The board of directores member in accordance with the decision of Ministry of State-Owned Company No. Kep- 63/ MBU/2008 on 13 May 2008 dont have the ownership of the shares of PT Jasa Raharja (Persero) and on the other corporation under their own name, wife, children, parents, grand-children and grand-parents.

AKTE PENDIRIAN Akta Nomor 49 tanggal 28 Februari 1981 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta Nomor 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat dihadapan Yulius Purnawan, SH. MSi., Notaris Jakarta. JARINGAN KANTOR Jasa Raharja memiliki 28 kantor cabang, 61 kantor perwakilan, 40 kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR) dan 828 Kantor Bersama Samsat yang tersebar diseluruh Indonesia. DASAR HUKUM PENDIRIAN: 1. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja; 3. Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/MK/ IV/11/1970 tanggal 18 Nopember 1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Jasa Raharja sebagai Usaha Negara seperti yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal 2 Undang-Undang No.9 Tahun 1969; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1980 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja menjadi Perusahaan Perseroan (Persero); 5. Anggaran Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam Akta Nomor 49 tanggal 28 Pebruari 1981 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah beberapa kali diubah, dan terakhir dengan Akta Nomor 18 tanggal 2 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta.

FOUNDATION DEED The Deed no. 49 dated 28 February 1981, made before Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notary in Jakarta, which has been amended for several times with the most recent amendment the Deed No. 18 dated 2 October 2009 made before Julius Purnawan, Sarjana Hukum, Notary Jakarta. OFFICE NETWORk Jasa Raharja has 28 branch offices, 61 representative offices, 35 Jasa Raharja Sercive Center and 807 Samsat Joint Offices that spread all aroun Indonesia. LEGAL BASIC OF ESTABLISHEmENT: 1. Government Regulation No: 15 year 1961 about The Establishment of Eka Karya State General Insurance Company; 2. Government Regulation No. 8 year 1965 about The Establishment of Jasa Raharja State General Insurance Company 3. On the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP .750/KMK/IV/II/1970 dated 18 November 1970 about the Declaration on Jasa Raharja State General Insurance Company as the State Business, as stated in paragraph (2) article 2 of the Law no. 9 year 1969; 4. Government Regulation No. 39 year 1980 about The transformation of Djasa Rahardja State General Insurance Company to be a Limited Company (Persero); 5. Charter of PT Jasa Raharja (Persero) as stated in the Deed No. 49 dated 28 February 1981, made before Imas Fatimah, Sarjana Hukum, Notary in Jakarta, which has been amended for several times with the most recent amendment the Deed No. 18 dated 2 October 2009 made before Julius Purnawan.

27

Perjalanan Waktu Time Journey

1960
Penggabungan Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Bakti, Ika Darma, Ika Mulya dan Ika Sakti menjadi Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya sesuai Pengumuman Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. 294293/BUM II tanggal 31 Desember 1960. Merger of State Insurance Companies Ika Bakti, Ika Darma Ika Mulya and Ika Shakti to the State Insurance Company Ika Karya in accordance of announcement of Minister of Revenue, Funding and Supervisory of the Republic. Of Indonesia 294293/BUM II dated December 31, 1960

1965
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1965 di bentuk Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja dengan melebur seluruh kekayaan, pegawai dan kewajiban Perusahaan Asuransi Kerugian Negara (PAKN) Ika Karya yang telah berubah menjadi Eka Karya. Based on Government Regulation No. 8 Year 1965 The State Enterprise Insurance Services Company Jasa Raharja was founded by merging all the assets, employees and the liabiities of the State Insurance Ika Karya that have been turned into Eka Karya.

1965
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan dan Pengawasan RI No. BAPN 1-3-3- tanggal 30 Maret 1965 terhitung mulai 1 Januari 1965 Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja melaksanakan tugas khusus mengelola pelaksanaan UU No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Based on the Decree of the Minister of Revenue, Financing and Supervisory of Republic of Indonesia No. BAPN 1-3-3 dated March 30, 1965 as of January 1, 1965 State Company Insurance Jasa Raharja carried out specific tasks to manage the implementation of Law no. 33 of 1964 on Compulsory Insured Funds and Passenger Accidents Act no. 34 of 1964 on Road Traffic Accident Fund

1970
Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja di ubah statusnya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Jasa Raharja. Perubahan status ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP.750/KMK/IV/II/1970 State Insurance Company Jasa Raharja had changed its status of Public Corporation (Perum) Jasa Raharja. The change of the status specified in the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP.750/KMK/IV/II/1970.

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

1978
PT Jasa Raharja (Persero) diperluas lingkup usahanya sehingga mencakup: Surety Bond berdasarkan Peraturan Pemerintah No.34 Tahun 1978 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Asuransi non wajib yang meliputi asuransi kecelakaan diri (AKD), asuransi kecelakaan diri dalam perjalanan (AKDP), jaminan tambahan dan lain sebagainya.

1980
Mengingat usaha yang ditangani Perum Jasa Raharja semakin bertambah luas, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1980 tanggal 6 Nopember 1980 statusnya di ubah menjadi PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja.

Concerning of that the business that is handled by Perum Jasa Raharja expanded, based on Government Decree No. 39 in 1980 dated 6 November 1980, the status has been changed to PT (Persero) Jasa Raharja Loss Insurance.

PT Jasa Raharja (Persero) expanded its business scope to include: Surety Bond based on Government Regulation no. 34 Year 1978 concerning Changes in Government Regulation no. 8 Year 1965 on the Establishment of Public Insurance Company Jasa Raharja. No compulsory insurance covering personal accident insurance, personal accident insurance on the road (Descending), additional collateral and so on.

1981
Perubahan menjadi PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja dikukuhkan dengan Akte Notaris Imas Fatimah, SH No. 49 Tahun 1981 tanggal 28 Pebruari1981. The changed into PT (Persero) Jasa Raharja Insurance authenticated by Notary Imas Fatimah, SH. No 49 Year 1981 dated February 28, 1981.

1994
Setelah UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian diberlakukan, maka perusahaan asuransi sosial dilarang melaksanakan kegiatan usaha lain diluar kegiatan usaha sesuai bidang usahanya. Kegiatan tersebut diserahkan dan dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Jasaraharja Putera.

2008
Perubahan Anggaran Dasar perusahaan yang terakhir dengan akte No. 14 tanggal 6 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Julius Purnawan, SH,

After Law no. 2 of 1992 on Insurance Business in place, the social insurance companies are prohibited from conducting business other than business activities according to its business. These activities are delivered and managed by a subsidiary, PT Jasaraharja Putera.

The Last Amendment of the Articles of Association issued with the certificate No. 14 on August 6, 2008, before notary Julius Purnawan, SH, MS
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

29

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

PERJALANAN WAKTU TImE JOURNEY


Selama perjalanan waktu PT Jasa Raharja (Persero) memiliki sejarah panjang sejalan dengan sejarah pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan PT Jasa Raharja (Persero) tidak dapat dipisahkan dari peristiwa pengambilalihan atau nasionalisasi perusahaanperusahaan asuransi milik Pemerintah Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1960 tentang Penentuan Perusahaan Asuransi Kerugian milik Belanda di Indonesia yang dikenakan Nasionalisasi, Pemerintah Republik Indonesia melakukan nasionalisasi atas 14 (empat belas) perusahaan asuransi milik Pemerintah Belanda, sehingga seluruhnya menjadi milik Pemerintah Republik Indonesia. Dari 14 (empat belas) perusahaan yang telah dinasionalisasi tersebut, 8 (delapan) di antaranya dilebur dan digabungkan menjadi 4 (empat) perusahaan asuransi sebagai berikut: 1. Firma Blom & var der Aa, Firma Bekouw & Mijnssen, Firma Sluyters & Co digabungkan menjadi PAKN Ika Bhakti; 2. N.V. Assurantie Maatschappij Djakarta dan N.V. Assurantie Kantoor Langeveldt-Schroder digabungkan menjadi PAKN Ika Dharma; 3. N.V. Assurantie Kantoor O.W.J. Schlencker dan N.V. Kantoor Asuransi Kali Besar di Jakarta digabungkan menjadi PAKN Ika Mulya; 4. P.T. Maskapai Asuransi Arah Baru (Arba) menjadi PAKN Ika Sakti. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya, keempat perusahaan asuransi tersebut kembali dilebur dan digabungkan menjadi satu perusahaan, yaitu Perusahaan Asuransi Kerugian Negara Eka Karya. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1961 berlaku terhitung sejak tanggal 1 Januari 1961. Sejalan dengan pemikiran Pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat terhadap risiko keuangan akibat kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum, Pemerintah menerbitkan Undang Undang Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Dalam rangka mempersiapkan badan hukum yang akan menjadi pelaksana kedua Undang-Undang tersebut, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tersebut, segala harta kekayaan Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya dialihkan kepada Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Dengan pengalihan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Asuransi Kerugian Negara Ika Karja merupakan cikal bakal berdirinya badan hukum Jasa Raharja.

During the time journey, has a long history in line with the establishment of the Republic of Indonesia (NKRI). The existence of PT Jasa Raharja (Persero) cannot be separated from the nasionalisation of the Dutch insurance companies by the Government of the Republic of Indonesia. Based on the Government Regulation Number 3 Year 1960 on the Determination of the Dutch General Insurance Companies in Indonesia which should be nationalized, the Government of the Republic of Indonesia nationalized 14 (fourteen) Dutch insurance companies, so that all was owned by the Government of the Republic of Indonesia. Out of the 14 (fourteen) natoinalized companies, 8 (eight) companies were merged became 4 (four) insurance companies as follows: 1. Firma Blom & var der Aa, Firma Bekouw & Mijnssen, Firma Sluyters & Co were merged to be PAKN Ika Bhakti 2. N.V. Assurantie Maatschappij Djakarta dan N.V. Assurantie Kantoor Langeveldt-Schroder were merged to be PAKN Ika Dharma 3. N.V. Assurantie Kantoor O.W.J. Schlencker dan N.V. Kantoor Assurantie Kali Besar in Jakarta were merged to be PAKN Ika Mulya 4. PT Maskapai Asuransi Arah Baru (ARBA) were merged to be PAKN Ika Sakti Base on the Government Regulation No. 15 year 1961 on the Establishment of Eka Karya State General Insurance Company, the four insurance companies were re-merged to be Eka Karya State General Insurance Company.The Government Regulation No. 15 year 1961 was effective on1 January 1961. In line with Government idea to give protection to the citizens against financial risks caused by traffic accident and passenger of public vehicles, the Government published the Law no. 33 year 1964 on the Compulsory Fund for Passenger Accident and Law No. 34 year 1964 on the Traffic Accident Fund. To prepare the legal entity to be the operator of both Law, the Government published Government Regulation No. 8 year 1965 on the Establishment of Jasa Raharja State General Insurance Company. Based on the Government Regulation No. 8 year 1965, all assets of Eka Karya State General Insurance Company was transferred to Jasa Raharja State General Insurance Company. With the transfer, it can be concluded that Ika Karja State General Insurance Company was the origin of Jasa Raharja legal entity. .

30

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

Oleh karena itu, tanggal 1 Januari 1961 yang merupakan tanggal pendirian Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Eka Karya, setiap tahun diperingati sebagai tanggal kelahiran Jasa Raharja. Pada tahun 1970, Jasa Raharja kembali mengalami perubahan bentuk badan hukum. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-750/MK/IV/11/1970 tanggal 18 November 1970 tentang Pernyataan mengenai Perusahaan Negara (P.N.) Asuransi Kerugian Jasa Raharja sebagai Usaha Negara seperti yang dimaksud dalam ayat (2) Pasal 2 Undang-undang No.9 Tahun 1969, Perusahaan Negara Asuransi Kerugian Jasa Raharja diubah bentuk badan hukumnya menjadi Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Dengan perubahan tersebut maka nama perusahaan diubah menjadi Perseroan Terbatas PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Perubahan bentuk badan hukum tersebut berlaku terhitung sejak diperolehnya status badan hukum sebagai perseroan terbatas yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman tanggal 8 Maret 1982 nomor Y.A 5/234/11. Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan rapat umum luar biasa pemegang saham tanggal 18 April 1984, nama perusahaan mengalami perubahan menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja disingkat PT Jasa Raharja (Persero). Sejak 1 Januari 1965, Jasa Raharja secara konsisten melaksanakan kegiatan usaha dalam rangka melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya. Namun demikian dalam perjalanannya Jasa Raharja pernah ditugaskan oleh Pemerintah untuk melaksanakan kegiatan usaha tambahan, yaitu dengan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1978 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pendirian Perusahaan Umum Asuransi Kerugian Jasa Raharja. Dengan Peraturan Pemerintah tersebut, Jasa Raharja diperluas lingkup usahanya sehingga mencakup surety bond. Setelah melaksanakan kegiatan usaha di bidang surety bond, Jasa Raharja memperluas lagi kegiatan usahanya ke bidang asuransi non wajib, yang meliputi asuransi kecelakaan diri (AKD), asuransi kecelakaan diri dalam perjalanan (AKDP), jaminan tambahan dan lain sebagainya. Kegiatan usaha yang diperluas itu dilaksanakan sampai dengan akhir tahun 1993. Dengan diberlakukannya UndangUndang Nomor 2 Tahun 1992 tentan Usaha Perasuransian, maka perusahaan asuransi sosial dilarang melaksanakan kegiatan usaha lain di luar kegiatan usaha dalam rangka melaksanakan UndangUndang. Dengan demikian terhitung tahun 1994 PT Jasa Raharja (Persero) tidak lagi melaksanakan kegiatan usaha surety bond, asuransi kecelakaan diri dan asuransi umum lainnya.

Therefore, the date of 1 January 1961 which was the establishment date of Eka Karya State General Insurance Company, every year is memorized as the birthday of Jasa Raharja In 1970, Jasa Raharja changed its legal entity again. Based on the Decree of the Minister of Finance No.KEP-750/MK/ IV/11/1970 dated 18 November 1970 on the Declaration on Jasa Raharja State General Insurance Company as the State Business as stated in paragraph (2) article 2 year 1969, the legal form of Jasa Raharja State General Insurance Company was changed to be Jasa Raharja Public General Insurance Company. With this change, the name of the company was changed into PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Limited Company. The change of the legal status was effective since the company obtained its new legal status as a limited company (Persero), i.e. based on the decree of Minister of Justice dated 8 March 1982 No. Y.A.5/234/11. Furthermore, based on the resolution of the Extraordinary Shareholders General Meeting on 18 April 1984, the name of the company was changed into Asuransi Jasa Raharja Limited Company (Persero) or shortened into PT Jasa Raharja (Persero). Since 1 Januari 1965, Jasa Raharja consistently conducting its business activities to operate insurance for public vehicle traffic accident in line with the Law as stated in the Law No. 33 Year 1964 with its operational regulations. But in its development Jasa Raharja was appointed to conduct additional business activities, that is through the Government Regulation No. 34 Year 1978 on the amendment of Government Regulation No. 8 Year 1965 on the Establishment of Jasa Raharja State General Insurance Company. With that Government Regulation, Jasa Raharja extended its business including Surety Bond

After conducting the Surety Bond business, Jasa Raharja extended its business to the non-compulsary insurance such as Personal Accident Insurance, Travel Accident insurance, Extra Cover, etc. The extended business were run until the end of 1993. With the implementation of the Law No. 2 year 1992 on Insurance Business, social insurance company was not allowed to run business activities outside those which were stated in the Law. As a Social Insurance Company, with effect from 1 January 1994 Jasa Raharja no longer conducting Surety Bond and noncompulsory insurance and back to social insurance business.

31

Visi, Misi dan Budaya Perusahaan Vission, Mission and Corporate Culture

Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penye-lenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib seja-lan dengan kebutuhan masyarakat Be a leading company in the field of Insurance with the emphasis on providing social insurance programs and Mandatory Insurance in line with the needs of the community

VISI, MISI DAN BUDAyA PERUSAHAAN BERORIENTASI PADA PENINGKATAN MANFAAT PELAyANAN VISION, MISSION AND CURTURE OF THE COMPANY ORIENTED ON IMPROVING BENEFITS AND SERVICE

Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja Bakti Kepada Masyarakat Mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat Bakti Kepada Negara Mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib serta Badan Usaha Milik Negara Bakti Kepada Perusahaan Mewujudkan keseimbangan kepenti-ngan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan Bakti Kepada Lingkungan Memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan To The Communities Give priority to basic protection and excellent service in line with the needs of the community Service to The Nation Manifesting the best performance as the social insurance program and insurance compulsory and state-owned Service to The Company Manifesting balance interests to productivity can be achieved optimally for continuity company Service to The Environment Empowering potential resources for balance and environmental sustainability

Tanggap/ Responsive Peka, Proaktif dalam membantu masyarakat yang mendapat musibah kecelakaan lalulintas Sensitive, proactive in helping people got a traffic accident Tangkas/ Agile Mampu melaksanakan tugas, mempunyai semangat kerja dan integritas yang tinggi, loyal dan profesional. Able to carry out tasks have a spirit of work and integrity, high disloyal and professional. Tangguh/ Strong Sopan, berkepribadian, berilmu dan beriman serta selalu mengutamakan kepentingan masyarakat banyak Courteous, knowledgeable and had personality, as well as believers and always give priority to the interests of the community a lot

32

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

MOTO, KEBIJAKAN MUTU DAN KREDO JASARAHARJA THE mOTTO, QUALITY POLICY AND CREED JASARAHARJA

MOTO/ mOTTO Utama dalam perlindungan, prima dalam pelayanan. Major In Protection, Prima In Service

KEBIJAKAN MUTU/ QUALITY POLICY Menerapkan sistem kerja terpadu dengan menjadikan mutu terbaik sebagai budaya kerja untuk mendukung kegiatan perusahaan yang efisien dan produktif. Implementing integrated working system by making the best quality as a work culture to support the activities of the company are efficient and productive.

KREDO JASA RAHARJA/ CREED JASA RAHARJA 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Devoted to God Almighty and Have Noble Character 2. Mengutamakan kepuasan pelanggan Giving Priority to Costumer Satisfaction 3. Bersikap jujur, profesional dan disiplin Honest, Professional and Discipline

33

Strategi Perusahaan Company Strategic


1. STRATEGI PERUSAHAAN TAHUN 2011 COmPANY STRATEGIC 2011
Tahun 2011 merupakan momentum bagi PT Jasa Raharja (Persero) untuk memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan asuransi sosial yang terbaik di Indonesia. Meningkatnya pertumbuhan PT Jasa Raharja (Persero) sepanjang tahun 2011, merupakan bukti kuat bahwa Asuransi Kecelakaan Penumpang Umum dan Asuransi kecelakaan lalu lintas dapat memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dan dipercaya sebagai pelindung dalam perjalanan. Dalam rangka meningkatkan peran dan memperkuat posisi dalam tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) kembali menerapkan strategi koorporat yang mengarah pada strategi ofensif lanjutan tahap II. Hal ini tergambar dari arah kebijakan manajemen yang selanjutnya dituangkan dalam rencana strategi dan program kerja perusahaan. 2011 is the momentum for our company PT Jasa Raharja (Persero) to solidify its position as one of the best social insurance company in Indonesia. PT Jasa Raharja increased growth (Persero) throughout the year 2011, is strong evidence that the public Passenger accident insurance and insurance of traffic accidents can meet the various needs of the community and believed to be protective in travel.

In order to increase the role and strengthen positions in 2011, PT Jasa Raharja (Persero) return apply corporate strategies that lead to continued offensive strategy stage II. This is reflected from the direction of management policy and then poured in the plan strategy and programme of work of the company.

Peningkatan dan Perluasan Pelayanan Improvement and Expansion of Services

Kajian Bisnis Business Studies

Penguatan Kondisi Internal Strengthening Internal Conditions

Konsistensi Penerapan GCG/ Consistency of Application of GCG Konsistensi Penerapan Manajemen Risiko/ Consistency of Application of Risk Management Konsistensi Penerapan Teknologi Informasi/ Consistency of Application of Information Technology Konsistensi Penerapan Pengendalian Internal/ Consistency of Application of Internal Control

PT Jasa Raharja (Persero) saat ini masih berstatus sebagai Perusahaan Perseroan tentunya juga berusaha memperoleh laba sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, namun perolehan laba tersebut dikaitkan dengan tujuan perusahaan tidak dicapai dengan mengorbankan aspek kepentingan masyarakat korban kecelakaan lalu lintas. Ada tiga sasaran strategis yang menjadi fokus PT Jasa Raharja (Persero) pada tahun 2011, yaitu peningkatan dan perluasan pelayanan, penguatan kondisi internal dan kajian bisnis perusahaan. Ke tiga sasaran strategi tersebut saling terkait dalam mendukung keberhasilan operasional Perusahaan, yaitu:

PT Jasa Raharja (Persero) is currently still remained as the company attempted to acquire the company would return as by Act No. 40 of 2007 about the limited liability company, but the profit margin associated with the companys goals are not achieved at the expense of the public interest aspect of the victims of traffic accidents. There are three strategic goals which become the focus of PT Jasa Raharja (Persero) in 2011, namely an increase in and expansion of services, strengthening of internal conditions and business analysis company. The three goals are intertwined in the strategy supports the success of the companys operations, namely:

34

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

a. Peningkatan dan Perluasan Pelayanan Dalam pandangan yang paling sederhana dan praktis, pelayanan lebih berupa tindakan nyata yang memiliki sifat dilakukan, dapat dirasakan, tidak terlihat, tidak bisa dikembalikan, sangat tergantung pada unsur manusia dan sangat mencerminkan citra seluruh elemen perusahaan. Untuk mencapai pandangan ideal itu, mendorong PT. Jasa Raharja (Persero) menetapkan kebijakan strategi inovatif sebagai terobosan penting dalam mengembangkan kualitas pelayanan, diantaranya: 1) Mensosialisasi PT Jasa Raharja (Persero) sebagai pengelola utama Asuransi Kecelakaan Penumpang Umum sesuai amanat Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 dan Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas sesuai amanat Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964. Pelaksanaan sosialisasi tersebut untuk mendapatkan pengakuan masyarakat terhadap keberadaan PT Jasa Raharja (Persero) yang dibuktikan dengan peningkatan perolehan nilai kepuasan masyarakat (customer Satisfaction index) menjadi 80 persen dalam tahun 2011, nilai 85 persen tahun 2012 dan nilai 90 persen untuk tahun 2013. 2) Memperbaiki tingkat respon perusahaan terhadap keluhan masyarakat dengan menetapkan kebijakan membuka saluran pengaduan keluhan yang dapat dengan mudah di akses, menempatkan pegawai yang berorientasi pelayanan dan membuat standar pelayanan yang mudah dipahami. Tingkat keluhan yang menjadi sasaran kebijakan perusahaan pada tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 dipertahankan pada capaian 0,1 persen. 3) Meningkatkan kecepatan pelayanan pada tahun 2011 menjadi 3 jam, tahun 2012 menjadi 2 jam dan pada tahun 2013 menjadi 1 jam. Kebijakan ini diambil dengan melakukan penyederhanaan proses pelayanan yang masih mungkin dilakukan, sekaligus dilakukan penerapan evaluasi dan pembinaan pola administrasi pelayanan di Kantor Cabang dan Perwakilan. 4) Menambah jumlah dokter pada tahun 2011 sebanyak 5 orang, tahun 2012 sebanyak 5 orang dan tahun 2013 sebanyak 5 orang. Penerapan strategi ini selain ditujukan untuk mempercepat penentuan sifat cedera dan cacat tetap serta pengobatan yang diberikan kepada korban lalu lintas, juga untuk implementasi standar penyelesaian santunan sesuai sistem manajemen mutu ISO 9001-2008 dengan menerapkan dokumen mutu secara konsisten di semua lini organisasi PT Jasa Raharja (Persero).
Kebijakan strategis yang ditetapkan melalui analisa mendalam mulai dari perencanaan, pelaksanaan yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan evaluasi

a. Increase and Expansion of Service In view of the most simple and practical, more service in the form of real action that has done, can be felt, not seen, can not be returned, depends very much on the human element and all elements reflected the image of the company. To achieve that ideal view, pushing the PT Jasa Raharja (Persero) establish policy strategies as an important innovative breakthrough in developing the quality of service, including:
1) To socialize PT Jasa Raharja (Persero) as the primary Manager General Passenger accident insurance according to commendation of Act No. 33 of 1964 and appropriate Traffic accident insurance mandate Act No. 33 of 1964. The implementation of such socialization to get public recognition to the existence of PT Jasa Raharja (Persero) which is evidenced by the increase in acquisition value of community satisfaction (customer Satisfaction index) to be 80 percent in 2011, the value of 85 percent by 2012 and the value of 90 percent for 2013.

2) Fix the level of response the company against public complaints by setting policy opens complaint complaints that can be easily accessed, putting the employee service-oriented and make standard service that is easy to understand. The level of complaints was the target of corporate policy in 2011, 2012 and 2013 are retained on sections 0.1 percent. 3) Increase the speed of service in 2011 to be 3 hours, 2012 into 2 hours and in 2013 to be 1 hour. This policy was taken by service of process simplification that is still possible, and the application of evaluation and coaching done pattern of administration services in branch offices and representatives. 4) Increase the number of doctors in 2011 as much as 5 people, as many as 5 people by 2012 and 2013 as many as 5 people. The application of this strategy is intended to accelerate the determination as well as the nature of the injury and permanent disability and treatment afforded to victims of traffic, as well as to the implementation of the standard completion stipend according to quality management system ISO 9001-2008 quality documents by applying consistently on all lines PT Jasa Raharja Organization (Persero). Strategic policy defined through in-depth analysis, implementation planning ranging from that done in earnest and evaluation policy periodically to assess

35

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

kebijakan secara periodik untuk menilai tingkat keberhasilannya. Karena itu, optimalisasi implementasi semua strategi tahun 2011 harus didukung konsistensi penerapan Good Corporate Governance, penerapan manajamen risiko, penerapan teknologi informasi penerapan pengendalian internal dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkelanjutan.

the level of its success. Therefore, all implementations of optimization strategies in 2011 should be the consistency of application of supported Good Corporate Governance, risk management practices, the application of information technology in the application of internal control and human resource development are sustained.

b. Penguatan kondisi internal Pola kebijakan perusahaan yang akan diterapkan dalam memperkuat kondisi internal lebih difokuskan pada upaya yang berkaitan dengan pengembangan SDM dan kompetisi internal. Untuk dapat memperoleh kondisi internal yang diharapkan, diperlukan peningkatan tentang: 1) Kapabilitas Manajemen, akan lebih menekankan peningkatan kemampuan pada manajemen keuangan dan investasi, manajemen sumber daya manusia, manajemen risiko, manajemen teknologi informasi, kemampuan untuk memprediksi pendapatan dan keuangan serta kemampuan untuk melakukan pengawasan kualitas pelayanan. 2) Kapabilitas Pemasaran, memfokuskan pada kemampuan untuk mengintegrasikan kegiatan operasional asuransi dan pelayanan, kemampuan dalam memahami masyarakat pengguna jasa, dan kemampuan untuk memiliki pengetahuan tentang kebutuhan masyarakat pengguna jasa. 3) Kapabilitas Teknis, berorientasi pada kegiatan internal, dengan lebih menekankan kemampuan untuk pengembangan pelayanan, kemampuan mencari informasi dan pengetahuan mengenai masyarakat pengguna jasa, kemampuan untuk dapat berhubungan baik dengan stakeholders, serta kemampuan untuk melakukan perencanaan dan pengembangan. 4) Kapabilitas Perilaku, diarahkan untuk meningkatkan integritas, komitmen, tanggung jawab dan budaya kerja setiap insan Jasa Raharja berdasarkan penerapan prinsip Good Corporate Governance.
Kapabilitas perilaku diperlukan sebagai elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan atas kejujuran dan merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan masyarakat sebagai patokan bagi insan Jasa Raharja dalam menguji semua keputusan yang diambil, menghindari kecurangan atau pelanggaran yang bersifat prinsip, menghindari diri dari benturan kepentingan dan perbuatan tercela serta mengikuti prinsip-prinsip obyektifitas dan kehati-hatian secara profesional.

b. Strengthen Internal Conditions Patterns of corporate policy that will be applied in strengthening internal conditions are more focused on efforts related to development of HR and internal competition. To be able to obtain internal conditions that are expected, needed improvement on:
1) Capabilities, it would be emphasizing Management capacity building in financial management and investment, human resource management, risk management, information technology management, the ability to predict revenue and finance as well as the ability to monitor the quality of service. 2) Marketing Capabilities, focusing on the ability to integrate operational activities and insurance services, the ability to understand user community services, and the ability to have knowledge about the needs of the user community services. 3) Technical Capabilities, oriented to internal activities, with more emphasizes the ability to service development, the ability to search for information and knowledge about public service users, the ability to be able to relate well with stakeholders, as well as the ability to conduct planning and development. 4) Behavior Capabilities, geared to improve integrity, commitment, responsibility and work culture of each person based on the application of the principle of Services Raharja Good Corporate Governance. Behavior Capabilities required as elements underlying incidence of characters recognition of honesty and quality is the underlying public confidence as a benchmark for Jasa Raharjas People in testing all decisions taken, to avoid fraud or violation of the principle of self, avoid conflicts of interest and misdemeanors as well as follow the principles of objectivity and prudence in a professional manner.

c. Kajian Bisnis Merevitalisasi dan mengoptimalisasi peran dan fungsi perencanaan dan pengembangan untuk

c. Business Analysis Revitalize and optimalize the role and functions of the planning and development to perform various

36

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

melakukan berbagai kajian intensif yang berfokus pada permasalahan strategis perusahaan, serta berbagai kajian penting yang harus mampu memberikan masukan kepada seluruh unit organisasi dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan. Kajian bisnis tersebut antara lain: 1) Kajian bisnis untuk mendukung peningkatan klaim ratio sehingga terdapat keseimbangan besaran santunan dengan besaran iuran dimasing-masing jenis asuransi. 2) Kajian bisnis untuk mendukung eksistensi PT Jasa Raharja (Persero) sebagai penyelenggara UndangUndang Nomor 33 tahun 1964 dan UndangUndang Nomor 34 tahun 1964. 3) Kajian bisnis untuk mendukung pengembangan produk yang dikelola PT Jasa Raharja (Persero) untuk menangkap peluang dari adanya UndangUndang Lalu lintas, jalan raya, kereta api, angkutan laut dan udara. 4) Kajian bisnis untuk mendukung kegiatan perusahaan sesuai dan berdasarkan manajemen modern dan tata kelola usaha yang baik. 5) Kajian bisnis untuk mendukung identifikasi perubahan lingkungan eksternal yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha perusahaan.

studies which focus on the problems of intensive strategic companies, as well as various important studies that should be able to provide input to the entire organizational unit in an attempt to increase the performance of the company. Business analysis are, among others: 1) Business analysis to support an increase in the claims ratio so that there is a balance scale with scale fees in cash benefit each type of insurance. 2) Business analysis to support the existence of PT Jasa Raharja (Persero) as organizer of Act No. 33 of 1964 and Act No. 34 of 1964. 3) Business analysis to support the development of a product that is managed by PT Jasa Raharja (Persero) to capture the opportunities of existing traffic laws, highway, rail, air and sea transport 4) Business analysis to support the companys activities on the basis of appropriate and modern management and good governance efforts. 5) Business analysis to support the identification of external environmental changes that affect the business activities of the company.

2. STRATEGI PERUSAHAAN TAHUN 2012 COmPANY STRATEGIC 2012


Meraih posisi sebagai perusahaan asuransi sosial terdepan tentu tak mudah bagi PT Jasa Raharja (Persero) dalam tahun-tahun mendatang. PT Jasa Raharja (Persero) memaknai kondisi itu sebagai sebuah tantangan dan tanggung jawab untuk terus memberikan layanan berkualitas. To reach the position as a leading social insurance company is certainly not easy for PT Jasa Raharja (Persero) in the coming years. PT Jasa Raharja (Persero) fulfilled the conditions as a challenges and responsibilities to continue providing quality service.

Integritas Dalam Pertumbuhan Integrity In Growth

Sistem & Teknologi Systems & Technology Data Penumpang Passenger Data

SDM yang terampil Skilled human resources Pelayanan Prima yang terstandar Excellent Service is standardized Kajian Bisnis Business studies

Kepatuhan Compliance Kepatutan Comformance

Kredo Jasa Raharja/ Credo Jasa Raharja Budaya Perusahaan/ Corporate Culture

37

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

Pada tahun 2012 diharapkan sudah memiliki landasan internal yang kuat sehingga menjadi perusahaan yang memiliki kinerja excellence, terutama dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat di dalam menyelenggarakan UU No. 33 tahun 1964 dan UU No. 34 tahun 1964. Untuk itu strategi perusahaan pada tahun 2012, masih melanjutkan orientasi kebijakan perusahaan pada strategi ofensif dengan tetap terfokus pada tiga sasaran strategis dan memperhatikan aspek berkelanjutan (sustainability) dari sejumlah program, yaitu aspek SDM yang terampil dan ahli, pelayanan prima yang terstandar (standardize service excellence) dan kajian bisnis. Perusahaan memandang ke tiga sasaran strategi ini masih relevan dengan upaya perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. PT Jasa Raharja (Persero) telah menyiapkan 6 (enam) program prioritas sebagai implementasi dari rencana kebijakan strategi perusahaan, dengan fokus: a. Optimalisasi pengendalian biaya sehingga terwujud efisiensi. b. Mengimplementasikan aplikasi DASl JR berbasis Web. c. Melakukan rekruitmen karyawan sesuai dengan standar kualitas yang dibutuhkan perusahaan. d. Memanfaatkan media elektronik yang mempunyai cakupan wilayah penyiaran yang luas. e. Melakukan kajian bisnis untuk menyesuaikan kebutuhan perusahaan. f. Menetapkan kebijakan dan mengimplementasikan pedoman risiko secara berkesinambungan. g. Mengimplementasikan pelayanan prima yang terstandar (standardize service excellence) sesuai sendi-sendi pelayanan sebagai berikut: 1) Kesederhanaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat dan tidak berbelit-belit serta mudah dipahami dan dilaksanakan. 2) Kejelasan dan kepastian tentang: a) Persyaratan pelayanan santunan baik teknis maupun administratif. b) Unit kerja yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan santunan. c) Jadwal waktu penyelesaian pelayanan santunan. d) Pejabat yang menerima keluhan masyarakat. 3) Keamanan, dalam arti bahwa proses serta hasil pelayanan santunan dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta dapat memberikan kepastian hukum. 4) Keterbukaan, dalam arti bahwa prosedur/tata cara, persyaratan, pejabat penanggung jawab pelayanan santunan dan hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum diinformasikan

In 2012, it is expected that it alredy has the strong internal foundation so it becomes the company that has a excellence perfomance, especially in providing excellence service to the communities on the impelentation of Law no. 33 year 1964 and Law no. 34 year 1964. So, the companys strategics in 2012 are still continuing company policy orientation on offensive but still focused on three strategics goals and to notice sustainability aspect of some programmes, which are: Proffesional Human Resources Development aspect, standardize service excellence and business analysis. The company consider that the three strategics targets are still relevant to the company effort to achieve sustainable growth. PT Jasa Raharja (Persero) has prepared 6 (six) step strategies and the priorities of the program for the implementation of the policy plan of the company, with the focus on a. Optimization of cost control to realize efficiency b. Implement a web-based applications of DASI JR c. Recruitment of employees in accordance with company quality standards required d. Utilize electronic media that have a wide coverage area of broadcasting e. Conduct studies to suit the needs of business enterprises f. Establish policies and implement guidelines for sustainable risk g. To implement the standardize service excellence that fit to the points of services as follows: 1) Simplicity, in the meaning that the procedure/ service procedures held in easy, smooth, fast and not convoluted and easily understood and implemented 2) Clarity and certainty about: a) The requirment of compensation service, either technically and administratif b) The work unit that responsible to serve the compensation service. c) The schedule of compensation service settlement. d) The officer that receive the complain from communities 3) Security, in the meaning that the process and the results of the compensation service can provide security and comfort as well as to provide legal certainty. 4) Transparency, in the meaning that the procedures/ procedures, requirements, officials in charge of the compensation service and anything else related to the process of General Services informed openly,

38

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat. 5) Efisien, meliputi: a) Persyaratan pelayanan santunan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan. b) Proses pelayanan santunan tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan jenis pelayanan yang diberikan. c) Mencegah adanya pengulangan pemenuhan kelengkapan persyaratan 6) Ekonomis, dalam arti tidak ada pengenaan biaya pelayanan santunan kepada masyarakat. 7) Keadilan yang merata, dalam arti cakupan atau jangkauan pelayanan santunan dilaksanakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil. 8) Ketepatan waktu, dalam arti pelaksanaan pelayanan santunan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dalam memenuhi sendi-sendi pelayanan yang dipersyaratkan tersebut, PT. Jasa Raharja (Persero) telah membekali dengan teknologi dan sumber daya manusia. Khusus sumber daya manusia terus dibekali dengan pengetahuan dan pendidikan agar dapat memanfaatkan teknologi terkini yang digunakan oleh perusahaan terutama mengenai penerapan Dasi JR Pelayanan Santunan.

so that it is easy to be known and understandable by the general public. 5) Efficien, which are a) The requirements of the compensation service is limited to the related matters with the target service achievement b) The process of compensation service is still considering the integration between requirements and the type of service c) To prevent any repetition of compliance of the requirements 6) Economical, in the meaning that there are no imposition of cost to the compensation service for the communities 7) Equitable justice, in the meaning of the coverage or scope of compensation services are implemented as wide as as possible, with equitable distribution and treated equitably. 8) Punctuality, in meaning of the implementation of compensation service can be resolved within the days appointed. In fulfilling the foundation of service that is required, PT Jasa Raharja (Persero) has equiped with technology and human resources. For the human resources, it continues to be provided with the knowledge and education to be able to take advantage of the latest technology used by the company, especially about the implementation DASI JR Compensation Service.

Akuntan Perseroan Company Accountant


Audit atas Laporan Keuangan PT Jasa Raharja (Persero) selama 5 tahun (2007-2011) dilakukan oleh Auditor Independen dan memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian terhadap Laporan Keuangan yang disajikan oleh manajemen. Setiap Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut hanya memberikan jasa pemeriksaan atas Laporan Keuangan dan tidak memberikan jasa lainnya selama masa pemeriksaan maupun di luar pemeriksaan Audit of financial statements PT Jasa Raharja (Persero) for 5 years by the independent auditor and give an unqualified opinion on the financial statements submitted by the administration. Any Public Accounting Firm only provides inspection services to the financial statements and does not provide other services during the examination period or outside the examination

39

Peristiwa Penting Milestones

Direktur Operasional Jasa Raharja menerima penghargaan dari majalah investor dalam kategori BUMN Terbaik 2011 Industri Keuangan Sektor Asuransi Director of Operational Services Raharja investor receives an award from the magazine in the category of Best SOE 2011 Finance Industry Sectors Insurance

Jasa Raharja mendapatkan penghargaan dari majalah Infobank sebagai perusahaan asuransi soial dengan kinerja sangat baik. Raharja services awarded Infobank magazine as a company soial insurance with excellent performance.

Direktur Utama Jasa Raharja menerima penghargaan dari Ketua Umum PB Perbasasi sebagai sponsorship Tim Sea Games ke XVI Director of Services Raharja receive award from the Chairman of PB Perbasasi as team sponsorship Sea Games to XVI

Direktur Keuangan meninjau/ mengunjungi lokasi mitra binaan di Sumatera Barat Director of Finance to review / visit location of trained partners in West Sumatra

Direksi mendampingi Deputi Kementerian BUMN dan Bupati Purworejo pada acara peresmian Kampung Jasa Raharja di Kabupaten Purworejo

Deputy Directors assist the Ministry of State and at the Regent Purworejo Raharja inauguration in Kampong Services Purworejo

Direktur Operasional, Kapolda DKI Jakarta, Gubernur Banten, Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur Jawa Barat bersama sama menekan tombol dilaksanakannya Samsat Online untuk tiga provinsi. Director of Operations, Chief of Police of Jakarta, Governor of Banten, Jakarta Governor and Vice Governor of West Java with the same implementation press Samsat Online for the three provinces.

40

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Para Petugas Jasa Raharja dan Polisi Air dan Udara mengevakuasi korban kebakaran Kapal Penumpang Marina di Kalimantan Selatan Raharja Service Officers and Police Water and air evacuate Passenger Ship Marina fire in South Kalimantan

SEKILAS JASA RAHARJA JASA RAHARJA AT GLANCE

Dalam menekan terjadinya kecelakaan diseluruh Indonesia Jasa Raharja memberikan bantuan traffic cone, kepala Cabang Yogya menyerahkan traffic cone kepada Dirlantas Polda Yogya/ In suppressing the occurrence of accidents Raharja services throughout Indonesia to provide assistance traffic cone, head of the Yogyakarta branch submit to the traffic cone Dirlantas Police Yogya

Memotivasi para pegawai dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, Direkrur SDM dan Umum memberikan apresiasi bagi para Ka Sub Bag/ Ka Unit Hukum dan Humas./ Motivating the employees in conveying information to community, HR and General Direkrur appreciation to the Head of section / Legal and Public Relations Unit head.

Pembukaan rapat kerja Jasa Raharja tahun 2011 oleh Bpk. Parakesit S, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN. The opening meeting of Raharja Services 2011 by Mr. Parakesit S, Deputy Ministry of Enterprise Services business.

Mitra Binaan Jasa Raharja aktif mengikuti kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta Patronage partners actively following Raharja Services exhibition activities organized by government and private

Penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Rekor Pengalihan Pemudik Sepeda Motor Menggunakan Bus Gratis dengan jumlah dan kota tujuan terbanyak The award of the Indonesian Record Museum (MURI) on The transfer record Motorcycles travelers Free Bus to the number of and the largest city destination

Direktur Utama Jasa Raharja dan kepala Cabang Jawa Timur beserta Dir Lantas Polda Jatim mengunjungi korban kecelakaan tabrakan Bus dengan mini bus di Nganjuk Jawa Timur President Director and head Raharja Services Along the East Java branch Dir Lantas East Java Police visited the victim collision with a mini bus accident Nganjuk bus in East Java

Pengutipan Sumbangan Wajib dana Kecelakaan lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) di Kantor SAMSAT DAN Mobile SAMSAT keliling ditujukan untuk memenuhi hak masyarakat korban kecelakaan lalu lintas yang merupakan ruang lingkup UU No. 34 tahun 1964./ Compulsory contribution fund citations Accident and Cross Roads (SWDKLLJ) in the Office of Units And Mobile Units traveling intended to fulfill the rights of accident victims traffic which is the scope of Law no. 34 in 1964.

41

Penghargaan 2011 Awards 2011

Juara III Anugrah Media Humas 2011 Kategori Pelayanan informasi Melalui Internet The 3rd Winner Anugrah Media Humas 2011 for the category of Information Service Through the Internet

Penghargaan Majalah Infobank Kategori Keuangan Berpredikat sangat bagus atas kinerja keuangan Tahun 2010 diserahkan 24 Oktober 2011 Award form Infobank Magazine for the Financial Category as predicate very good over 2010 financial performance, delivered on October 24, 20111

Piagam MURI Dalam penyelenggaraan Mudik Gratis 2011 Certificate of MURI in organizing Mudik Free 2011

BUMN Terbaik 2011 Versi Majalah Investor Bidang Keuangan Sektor Asuransi Award from Investor Magazine as The Best State-Owned Company year 2011 Financial Sector

Bali International Customer Satisfaction Award 2011 Kategori The Best Layanan Publik Asuransi Bali International Customer Satisfaction Award 2011 For The Best Public Service Insurance

42

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

DIVISI ASURANSI/ DIVISION OF INSURANCE

DIVISI PENCEGAHAN & PELAYANAN DIVISION OF PREVENTION & SERVICE DIVISI SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN DIVISION OF COMPANY INFORMATION SYSTEM

DIREKTUR OPERASIONAL DIRECTOR OF OPERATIONAL

FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

FUNCTIONAL OF COMPUTER

DIVISI UMUM/ DIVISION OF GENERAL AFFAIR

DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR

DIVISION OF HUMAN RESOURCE

DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA

DIREKTUR SDM & UMUM DIRECTOR OF HR & GENERAL AFFAIR

DIVISI KEUANGAN/ DIVISION OF FINANCE

DIVISI AKUTANSI/ DIVISION OF ACCOUNTING

FUNCTIONAL OF INVESTMENT

FUNGSIONAL INVESTASI

DIVISI INVESTASI/ DIVISION OF INVESTMENT

DIREKTUR KEUANGAN DIRECTOR OF FINANCE

Struktur Organisasi Organization Structure

FUNCTIONAL OF RESEARCH

FUNGSIONAL PENELITI

DIVISI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN MANAJEMAN RISIKO/ DIVISION OF RESEARCH AND DEVELOPMENT AND RISK MANAGEMENT

FUNCTIONAL OF AUDITOR

FUNGSIONAL AUDITOR

SATUAN PENGAWASAN INTERN


INTERNAL AUDIT UNIT

FUNCTIONAL OF SECRETARIAT

FUNGSIONAL SEKRETARIAT

SEKRETARIAT PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY

43

Daftar Nama Pejabat Senior List Of Senior Officers


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jabatan Kepala Satuan Pengawas Intern Sekretaris Perusahaan Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan Kepala Divisi Sistem Informasi Perusahaan Kepala Divisi Asuransi Kepala Divisi Umum Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Kepala Divisi Keuangan Kepala Divisi investasi Kepala Divisi Akuntansi Kepala Divisi Litbang dan MR Nama/ Name Terry A Prihadi Sukono Budi Rahardjo S Nana Suyatna Taufik Arifin Supriyono Joko N Usman Siahaan Palupi Andiyani Zulfianto Arbi Zulmahdiar Mustimar Karimi Position Head of Internal Audit Unit Corporate Secretary Division Head of Prevention and Services Division Head of Company Information System Division Head of Insurance Division Head of General Affairs Division Head of Human Resources Division Head of Finance Division Head of Investment Division Head of Accounting Division Head of Research and Development and MR

Anak Perusahaan Subsidiaries


PT Asuransi Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham PT Asuransi Aken Raharja mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang Akte Pendiriannya dibuat dihadapan Notaris Ny. Machmudah Rijanto, Sh dengan Akte Notaris No. 81 tanggal 27 November 1993 dan disahkan Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-369.HT.01.04. HT.93 tanggal 13 Desember 1993. Nama perseroan berubah yang semula bernama PT Asuransi Aken Raharja menjadi PT Asuransi Jasaraharja Putera, kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT. Asuransi Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sucipto, SH di Jakarta dengan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1996 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dengan Keputusan No. C210.812.HT.01.04.HT.96 tanggal 5 Desember 1996. Sehingga susunan modal dasar ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut : PT Asuransi Jasaraharja Putera was established based on the result of Shareholder Meeting PT Asuransi Aken Raharja about the Company Charter Amandment that the deed of establishment made before Mrs Machmudah Rijanto SH, Notary, with the Notary Deed No. 81 dated 27 November 1993. The company name has been changed from PT Asuransi Aken Raharja to become PT Asuransi Jasaraharja Putera, then based on the PT Asuransi Jasaraharja Putras Extraordinary Shareholder Meeting decision dated 29 December, the Company Charter has been ammended that made before Sucipto, SH, Notary in Jakarta with the Deed No.30 Dated June 6 1996 and has been approved by Justice Minister, with Decission Letter No. C2-10812.HT.01.04.HT.96 dated 5 December 1996 Based on Extraordinary Shareholder General Meeting no.5 Dated 8 February 2009 the additional paid in capital and the increase of capital base have been implemented, the increase of capital base from Rp 100.000.000.000 (Hundred Billion) to Rp 400.000.000.000 (Four Hundreds Billion), and the increase of paid in capital is from Rp 50.000.000.000 (Fifty Billion) to Rp 100.000.000.000 (Hundred Billion) So arrangement of authorized capital issued and paid-up in full be as follows:
Keterangan Description PT Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Aken Life Jumlah % % 93.80 2.50 2.20 1,50 100 Jumlah Saham (Lembar) Total of Shares (Sheets) 93.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000 Nominal Saham, (Rp) Nominal of Shares, (Rp) 93.800 2.500 2.200 1.500 100.000

44

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN MANAJEMEN ANALYSIS OF MANAGEMENT DISCUSSION


Analisa Kinerja Keuangan Finance Performance Analysis Analisa Kinerja Operasional 66 Operational Performance Analysis
46

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Analisa Kinerja Keuangan Finance Performance Analysis


1. ANALISA CAPAIAN TARGET DAN PERTUMBUHAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED TARGET ACHIEVEmENT AND BALANCE GROWTH ANALYSIS a. Aset Jumlah aset perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 6.569,45 miliar dan jika dibandingkan dengan aset tahun 2010 sebesar Rp 5.505,47 miliar mengalami pertumbuhan 19,32%, dimana aset lainnya mengalami kenaikan yang terbesar yaitu sebesar 172,14%. Sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 105.70% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp. 6.214,92 miliar dengan capaian terbesar yaitu aset lainnya sebesar 238,99%.
(dalam juta rupiah)

a. Assets The total assets of the company in 2011 is Rp 6.569,45 billion and compared with assets in 2010 as much as Rp 5.505,47 billion, increase 19,32%, which is the other assets got the the largest increase that is equal to 172,14%. While the achievements of the year 2011 is 105,70% higher than the year 2011 RKAP amounted to Rp 6.214,92 billion, with the greatest achievements of the other assets of 238,99%.

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Investasi 2. Aset Lancar lainnya 3. Aset Tetap 4. Aset Lainnya Jumlah

4.939.540 300.646 258.093 7.193 5.505.472

5.515.343 270.159 421.223 8.191 6.214.916

5.935.930 283.770 330.173 19.575 6.569.448

107,63 105,04 78,38 238,99 105,70

20,17 (5,61) 27,93 172,14 19,32

Investment Current Assets Fixed Assets Other Assets Total

46

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b. Investasi Jumlah investasi perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 5.935,93 miliar dan jika dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 4.939,54 miliar mengalami pertumbuhan 20,17%, dimana investasi jangka pendek mengalami pertumbuhan terbesar sebesar 40,41%. Sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 107,63% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp5.515,34 miliar dengan capaian terbesar yaitu investasi jangka pendek sebesar 164,42%.
(dalam juta rupiah)

b. Investment The number of investment companies in 2011 amounted to Rp 5.935,93 billion and compared with the year 2010 amounted to Rp 4.939,54 billion, growing 20.17%, where the short-term investments increased by 40,41%. While the achievements realization in 2011 amounted to 107,63% above RKAP in 2011 to Rp 5.515,34 billion, the biggest achievement of short-term investments amounting to 164,42%.

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Investasi Jangka Pendek 2.518.837 2. Investasi Jangka Panjang 2.420.704 Jumlah 4.939.541

2.151.061 3.364.282 5.515.343

3.536.848 2.399.083 5.935.931

164.42 71.31 107.63

40.41 (0.89) 20.17

Short Term Investment Long Term Investment Total

c. Aset Lancar Jumlah aset lancar perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 283.77 miliar, mengalami penurunan dari tahun 2010 sebesar Rp 300,64 miliar atau 5.61%, dimana cadangan penyisihan piutang premi mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 13,03%. Sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 105,04% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 270,16 miliar dengan capaian terbesar yaitu piutang lain sebesar 175.88%.
(dalam juta rupiah)

c. Current Assets Number of current assets of the company in 2011 is Rp 283,77 billion, a decrease from the year 2010 as much as Rp 300,64 billion or 5,61%, where the premium receivables reserve increase as much as 13,03%. While the achievements realization in 2011 amounted to105.04 % above RKAP the year 2011 amounted to Rp 270,16 billion, with the greatest achievements of reinsurance receivables as much as 175,88%
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description

1. Kas dan Bank 2. Piutang Premi 3. Cadangan Penyisihan Piutang Premi 4. Piutang Reasuransi (netto) 5. Piutang Lain Jumlah

112.560 109.302 (74.715) 40.392 113.107 300.646

128.244 113.480 (76.382) 38.963 65.854 270.159

99.865 114.612 (84.452) 37.923 115.821 283.770

77,87 101,00 110,56 97,33 175,88 105,04

(11,28) 4,86 13,03 (6,11) 2,40 (5,61)

Cash and Bank Premium Receivables Premium Receivables Reserve Reinsurance Receivables(netto) Other Receivables Total

d. Aset Tetap Jumlah aset tetap perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 330,17 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 258,09 miliar atau 27,93%, dimana tanah bangunan dan aset tetap lainnya mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 12,60%. Sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 78,38% dibawah RKAP tahun 2011 sebesar Rp 421,22 miliar.
(dalam juta rupiah)

d. Fixed Asset The number of fixed assets of the company in 2011 is Rp 330,17 billion, an increase from the year 2010 in the amount of Rp 258,09 billion or 27,93%. Where the asset in the process of experiencing the largest increase in the amount of 12,60%,.While the achievements realization in 2011 is 78,38% under RKAP year 2011 as much as Rp 421,22 billion.
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description Land, Building, and ther fixed assets Accumulated Depreciation Total

1. Tanah, Bangunan dan Aset tetap lainnya 2. Akumulasi Penyusutan Jumlah

490.193 (232.100) 258.093

698.957 (277.734) 421.223

551.977 (221.805) 330.172

78,97 79,86 78,38

12,60 (4,43) 27,93

47

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

e. Aset Lainnya Jumlah aset lainnya tahun 2011 sebesar Rp 19,58 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 172,13% dari tahun 2010 sebesar Rp 7,19 miliar, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 238,99% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 8,19 miliar.
(dalam juta rupiah)

e. Other Assets The amount of other assets in 2011 is Rp 19,58 billion, increase 172,13% from the year 2010 in the amount of Rp 7,19 billion. While the achievements realized in 2011 amounted to 238,99% above RKAP in 2011 as much as Rp 8,19 billion.
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description

1. Aset Lainnya Jumlah

7.193 7.193

8.191 8.191

19.575 19.575

238,99 238,99

172,13 172,13

Other Asset Total

f. Kewajiban Jumlah kewajiban perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 2.071,55 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 1.950,78 miliar atau 6,19%, dimana pertumbuhan terbesar yaitu kewajiban lancar sebesar 6,33%, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 102,52% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 2.020,70 miliar.
(dalam juta rupiah)

f. Obligation Total liabilities of the Company in 2011 in the amount of Rp 2.017,55 billion, an increase from the year 2010 as much as Rp 1.950,78 billion or 6,19%., biggest growth which is current liabilities as much as 6,33% , meanwhile the realization in 2011 for 102,52% above RKAP year 2011 as much as Rp 2.020,70 billion

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Kewajiban Lancar 1.898.788 2. Kewajiban Jangka Panjang 51.996 Jumlah 1.950.784

2.010.173 10.527 2.020.700

2.018.993 52.560 2.071.553

100,44 499,29 102,52

6,33 1,08 6,19

Current Obligation Long Term Obligation Total

g. Ekuitas Jumlah Ekuitas perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 4.497,90 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 3.554,69 miliar atau 26,53%, dimana ekuitas pengendali mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 28,25%, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 107,24% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 4.194,22 miliar.
(dalam juta rupiah)

g. Equity Total of company equity in 2011 is Rp 4.497,90 billion, is increasing from 2010 as much as Rp 3.554,69 billion or 26,53%, where the amount of main equity had the largest increases in the amount of 28,25%. While the achievements realization in 2011 is 107,24% above RKAP in 2011 as much as Rp 4.194,22 billion.

No. Uraian

2010

2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Ekuitas Pengendali 2. Ekuitas Non Pengendali Jumlah

3.488.284 66.405 3.554.689

4.122.631 71.585 4.194.216

4.473.842 24.053 4.497.895

108,52 33,60 107,24

28,25 (63,78) 26,53

Stem Equity Equity Non Bender Total

2. ANALISA CAPAIAN TARGET DAN PERTUMBUHAN PENDAPATAN & BEBAN TARGET ACHIEVEmENT AND GROWTH OF INCOmE AND ExPENSE ANALYSIS a. Pendapatan Underwriting Jumlah pendapatan underwriting perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 3.291,22 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 2.987,16 miliar atau 10,18%, dimana kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 25,49%. Sementara capaian a. Underwriting Income Total company Underwriting income in 2011 is Rp 3.291,22 billion, is increasing from 2010 as much as Rp 2.987,16 billion or 10,18%, where Unearned Premium Increase is the biggest increased as much as 25,49%. Meanwhile realization achievements year

48

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

realisasi tahun 2011 sebesar 103,53% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 3.178,86 miliar, dimana capaian terbesar pada premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 131,66%
(dalam juta rupiah)

2011 is 103,53%, above the RKAP 2011 as much as Rp 3.178,86 billion, where the biggest achievement is on reinsurance premium as much as 131,66%

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Premi Bruto 2. Premi Reasuransi 3. Kenaikan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Jumlah

3.282.479 (189.830) (105,490)

3.516.893 (237.492) (100.546)

3.643.407 (219.808) (132.380)

103,60 92,55 131,66

11,00 15,79 25,49

Gross Premium Reinsurance Premium Unearned Premium Increase Total

2,987,159

3.178.855

3.291.220

103,53

10,18

b. Beban Underwriting Jumlah beban underwriting tahun 2011 sebesar Rp 2.146,68 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 2.113,66 miliar atau 1,56% dimana beban underwriting lain netto mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 12,31%, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 92,55% dibawah RKAP tahun 2011 sebesar Rp 2.319,47 miliar.
(dalam juta rupiah)

b. Underwriting Cost Total of underwriting costs in 2011 is Rp 2.146,68 billion, is increasing from 2010 as much as Rp 2.113,66 billion or 1,56%, where the other net underwriting cost has the biggest increased as much as 12,31%. Meanwhile realization achievements in 2011 is as much as of 92,55% under RKAP year 2011 as much as Rp 2.319,47 billion
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description

1. Beban klaim - Klaim bruto - Klaim reasuransi 2. Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah beban klaim 3. Beban Operasional/ Komisi Netto 4. Beban Underwriting Lain Netto Jumlah beban underwriting

1.695.996 (70.341) 51.763 1.677.420 102.382 333.855 2.113.657

1.868.491 (74.770) 5.665 1.799.386 135.973 384.109 2.319.468

1.702.934 (74.174) 30.381 1.659.141 112.583 374.952 2.146.676

91,14 99,20 536,29 92,21 82,80 97,62 92,55

0,41 5,44 (41,30) (1,08) 9,96 12,31 1,56

Expenses Claims - Gross Claims - Reinsurance Claims Increase (Decrease) In Estimated Claims Retention Of Self Total Expenses Claims Operating Expenses / Net Commission Other Underwriting Expenses Net Total of underwriting Cost

c. Laba Usaha Jumlah laba usaha tahun 2011 sebesar Rp 1.061,10 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 754,35 miliar atau 40,66%, dimana hasil underwriting mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 31,03%, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 143,93% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 737,25 miliar.
(dalam juta rupiah)

c. Business Profit Total of Business Profit in 2011 is Rp 1.061,10 billion increasing from year 2010 as much as Rp 754,35 billion or 40,66%, where the underwriting result has the biggest increase as much as 31,03%. Meanwhile realization achievements year 2011 in the amount of 143,93% is above RKAP year 2011 as much as Rp 737,25 billion.
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description

1. 2. 3. 4.

Hasil Underwriting Hasil Investasi Beban Usaha Laba Usaha

873.503 417.027 (536.184) 754.346

859.387 496.616 (618.750) 737.253

1.144.543 533.412 (616.855) 1.061.100

133,18 107,41 99,69 143,93

31,03 27,91 15,04 40,66

Underwriting Result Invesment Result Business Cost Business Profit

49

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

d. Laba Tahun Berjalan Jumlah laba tahun berjalan tahun 2011 sebesar Rp 1.424,27 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 1.128,48 miliar atau 26,21%, dimana laba usaha mengalami kenaikan terbesar yaitu sebesar 40,66%, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 120,27% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 1.184,28 miliar
(dalam juta rupiah)

d. Current Profit The current profit in 2011 is as much as Rp 1.424,27 billion, an increase from the year 2010 in the amount of Rp 1.128,48 billion or 26,21%, while business profit has a biggest increase as much as 40,66%, meanwhile the realization year 2011 is as much as 120,27% above RKAP 2011 as much as Rp 1.184,28 miliar
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

Description

1. Laba Usaha 2. Pendapatan (Biaya) Lain 3. Laba Sebelum Pph Pajak penghasilan 4. Laba tahun berjalan

754.346 635.596 1.389.942 (261.465) 1.128.477

737.253 698.807 1.436.060 (251.786) 1.184.274.

1.061.100 691.221 1.752.321 (328.054) 1.424.267

143,93 98,91 122,02 130,29 120,27

40,66 8,75 26,07 25,46 26,21

Business Profit Other Income (Cost) Profit Before Tax Income Tax Current Profit

e. Laba komprehensif Laba komprehensif yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2011 sebesar Rp. 1.369,95 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 7,63% dari tahun 2010 sebesar Rp. 1.272,74 miliar, sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 113,29% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp. 1.209,26 miliar.
(dalam juta rupiah)

e. Comprehensive Profit Comprehensive income that can be distributed to owners of the parent entity year 2011 is as much as Rp. 1.369,95 billion, growth of 7,63% from 2010 as much as Rp. 1,272 billion, while the realization achievement of the 2011 is 113,29% above RKAP 2011 Rp. 1.209.26 billion.
Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Description

1. Laba Tahun Berjalan Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak 2. Total pendapatan komprehensif tahun berjalan 3. Laba yang dapat didistribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali 4. Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat didistribusikan kepada: - Pemilik entitas induk - Kepentingan non pengendali

1.128.477 144.754 1.273.231

1.184.274 25.000 1.209.274

1.424.267 (54.479) 1.369.788

120,27 (217,92) 113,27

26,21 (62,26) 7,58

1.114.973 13.504

1.172.394 11.880

1.419.952 43.16

121,12 36,33

27,35 (68,03)

1.272.741 490

1.209.255 19

1.369.952 (163)

113,29 (874,92)

7,63 (66,73)

Current Profit Other Comprehensive Current Income After Tax Total Current Comprehensive Income Profit That Can Be Distributed To: - The owner of the parent entity - Non-controlling interests Total Of Comprehensive Profit/Loss That Can Be Distributed To - The owner of the parent entity - Non-controlling interests

3. ANALISA CAPAIAN TARGET DAN PERTUMBUHAN ARUS KAS ANALYSIS OF TARGET ACHIEVEmENT AND BALANCE GROWTH
Jumlah kas dan setara kas perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 515,27 miliar, mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sebesar Rp 506,99 miliar atau 1,63%. Sementara capaian realisasi tahun 2011 sebesar 792,73% diatas RKAP tahun 2011 sebesar Rp 128,24 miliar The amount of cash and company cash equivalents year 2011 is Rp 515,27 billion, increased from the year 2010 as much as Rp 506,99 billion or 1,63%. While the achievement realization year 2011 792,73% above RKAP 2011 Rp 128,24 billion.

50

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Pertumbuhan (%) Achievements Growth

(in millions rupiah)

Description

1. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 2. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 3. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 4. Kas dan Setara Kas Awal Periode 5. Kas dan Setara Kas Akhir Periode

1.060.130 (792.433) (331.499) 570.791 506.989

805.663 (543.977) (233.170) 90.536 128.244

892.294 (450.877) (433.131) 506.989 515.274

118,42 91,51 185,76 1.894,92 792,73

-15,83 -43,10 30,66 -11,18 1,63

Net Cash Flow From Operational Activity Net Cash Flow from Investment Activity Net Cash Flow from Fund Activity Cash and Cash Equivalents at the beginning of period Cash and Cash Equivalents at the end of period

4. PERTUMBUHAN KINERJA POSISI KEUANGAN TAHUN 2007 2011 GROWTH PERFORmANCE OF FINANCE BALANCE YEAR 2007 - 2011 a. Aset Rata-rata pertumbuhan aset selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 27,65%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah aset lain-lain sebesar 45,49%.
(dalam juta rupiah)

a. Asset The average of growth asset for the last 5 (five) years is 27,65% , where the biggest average growth is other assets as much as 45,49%
(in millions rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Investment Current Asset Fixed Asset Other Asset Total

1 2 3 4

Investasi Aset Lancar Aset Tetap Aset Lain-lain Jumlah

2.130.560 2.618.233 211.580 214.188 149.127 181.835 6.664 7.572 2.497.931 3.021.828

3.824.066 250.875 207.031 8.254 4.290.226

4.939.541 300.646 258.093 7.192 5.505.472

5.935.930 283.770 330.173 19.575 6.569.448

29,57 8,15 22,10 45,49 27,65

7000000

6000000

5000000

4000000

3000000

2000000
Investasi/ Investment Aset Lancar/ Current Asset Aset Tetap/ Fixed Asset Aset Lain-lain/ Other Asset

1000000

2007

2008

2009

2010

2011

51

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b. Investasi Rata-rata pertumbuhan investasi selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 29,57%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah reksadana sebesar 284,98%.
(dalam juta rupiah)

b. Investment The Average of investment growth in 5 (five) years is 29,57%, that the average of the highest growth is mutual fund for as much as 284,98%
(in millions rupiah)

NO. URAIAN

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Deposit Share and Bonds Mutual Fund Direct Investment / Others Total

1 2 3 4

Deposito Saham dan Obligasi Reksadana Penyertaan Langsung/ Lainnya Jumlah

648.856 1.365.527 99.277 16.900

481.780 943.391 1.175.265 17.798

742.253 2.006.704 1.058.493 16.616 3.824.066

569.293 3.132.957 1.222.002 15.289 4.939.541

484.189 3.597.416 1.840.252 14.072 5.935.929

-2,48 38,19 284,98 -4,32 29,57

2.130.560 2.618.234

4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000


Deposito/ Deposit

500,000 0

Saham dan Obligasi/ Share and Bonds Reksadana/ Mutual Fund Penyertaan Langsung/ Lainnya Direct Investment / Others

2007

2008

2009

2010

2011

c. Aset Lancar Rata-rata pertumbuhan aset lancar selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 8,14%, dimana ratarata pertumbuhan yang tertinggi adalah cadangan penyisihan piutang premi sebesar 67,10%.
(dalam juta rupiah)

c. Current Assets The average of current asset growth in the past 5 (five) years is 8,14%, where the biggest growth average in Premium Receivable Reserve as much as 67,10%.
(in millions rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Cash And Bank Premium Receivable Reinsurance Receivable Other Receivable Premium Receivable Reserve Total

1 2 3 4 5

Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Piutang Lain-lain Cadangan Penyisihan Piutang Premi Jumlah

92.116 84.963 17.991 36.084 -19.525 211.629

132.832 94.645 19.022 34.919 -67.231 214.187

136.292 94.347 18.629 75.542 -73.936 250.874

112.560 109.302 40.392 113.107 -74.715 300.646

99.865 114.612 37.923 115.822 -84.452 283.770

4,53 7,95 28,59 41,31 67,10 8,14

52

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

150,000

100,000

50,000

-50,000

Kas dan Bank/ Cash And Bank Piutang Premi/ Premium Receivable Piutang Reasuransi/ Reinsurance Receivable Piutang Lain-lain/ Other Receivable Cadangan Penyisihan Piutang Premi Premium Receivable Reserve

-100,000

2007

2008

2009

2010

2011

d. Aset Tetap Rata-rata pertumbuhan aset tetap selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 22,10%
(dalam juta rupiah)

d. Fixed Asset The average of fixed asset growth in the last 5 (five) years is as much as 22,10%
2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

Description Fixed Asset Total

Aset Tetap Jumlah

149.128 149.128

181.834 181.834

207.031 207.031

258.093 258.093

330.173 330.173

22,10 22,10

Aset Tetap Fix Asset


350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 0 2007 2008 2009 2010 2011

e. Aset Lain-Lain Rata-rata pertumbuhan aset lain-lain selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 45,48%, dimana ratarata pertumbuhan yang tertinggi adalah aset pajak tangguhan sebesar 137,57%.

e. Other Asset The average of other asset growth in the last 5 (five) years is as much as 45,48%, where the biggest growth average is deffered tax assets as much as 137,57%.

53

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(dalam juta rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Other Asset Deffered Tax Assets Total

1 2

Aset Lain Aset Pajak Tangguhan Jumlah

5.165 1.499 6.664


25,000 20,000

6.286 1.286 7.572

6.928 1.326 8.254

5.057 2.136 7.193

6,753 12.822 19.575

9,61 137,57 45,48

15,000 10,000 5,000


Aset Pajak Tangguhan/ Deffered Tax Assets Aset Lain/ Other Asset

0 2007 2008 2009 2010 2011

f. Kewajiban Rata-rata pertumbuhan kewajiban selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 26,54%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah utang lainnya sebesar 35,72%.
(dalam juta rupiah)

f. Liabilities The average of liability growth in the last 5 (five) years is as much as 26,54%, where the biggest average is other debt as much as 35,72%.
(in millions rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Claim Debt Reinsurance Debt Tax Debt Technical Reserve Other Debt Total

1 2 3 4 5

Utang Klaim Utang Reasuransi Utang Pajak Cadangan Teknis Utang Lain Jumlah

14.845 7.865 43.728 40.290 43.753 92.768 672.335 1.102.481 72.898 109.787 847.559 1.353.191

17.978 40.287 45.948 1.427.118 159.407 1.690.738

28.781 34.255 94.089 1.584.371 209.287 1.950.783

21.641 45.339 15.097 1.747.132 242.344 2.071.553

29,21 2,38 20,59 28,68 35,72 26,54

2,000,000 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0 2007 2008 2009 2010 2011
Utang Klaim/ Claim Debt Utang Reasuransi/ Reinsurance Debt Utang Pajak/ Tax Debt Cadangan Teknis/ Technical Reserve Utang Lain/ Other Debt

54

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

g. Ekuitas Rata-rata pertumbuhan ekuitas selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 30,04%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 31,47%.
(dalam juta rupiah)

g. Equity The average of equity growth in the last 5 (five) years is as much as 30,04%, where the biggest average growth is current year profit for majority vote as much as 31,47%.
(in millions rupiah)

No. Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Non-Controlling interests Equity that can be distributed to the owners of the parent entity Total

1 2

Kepentingan Non Pengendali Ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk Jumlah

67.716 1.582.656

80.358 1.588.277

56.391 2.543.096

66.405 3.488.284

24.053 4.473.842

-14,29 31,47

1.650.372 1.668.635

2.599.487

3.554.689

4.497.895

30,04

5,000,000 4,500,000 4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 2007 2008 2009 2010 2011
Hak Mayoritas/ Majority Vote Hak Minoritas/ Minority Interests

h. Perkembangan dan Struktur Ekuitas 1) Rata-rata pertumbuhan ekuitas selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 1,18%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah Modal Disetor sebesar 312.6%. 2) struktur ekuitas Perusahaan pada tahun 2010 dan 2011 menunjukan bahwa terjadi penambahan modal disetor sebesar Rp 1 Miliar, terjadi peningkatan laba tahun berjalan dari tahun 2010 sebesar Rp 1,11 Miliar menjadi Rp 1,42 miliar pada tahun 2011, sedangkan hak non pengendali dan cadangan serta ekuitas lainnya mengalami penurunan.
(dalam juta rupiah)

h. The Growth and Equity Structure 1) The average of equity growth in the last 5 (five) years is as much as 1,18%, where the biggest average growth is Paid in capital as much as 312,6%. 2) Company equity structure year 2010 and 2011 has shown the addition of paid in capital as much as Rp 1 Billion, the increasing of current profite from year 2010 from Rp 1,11 billion to Rp 1,42 billion in year 2011, meanwhile the non-controlers rights and reserve and other equity is decreasing.

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Non-controler Right Paid in Capital Reserve and Other Equity Current Profit Total Equity

Hak Non Pengendali Modal Disetor Cadangan dan Ekuitas Lainnya Laba Tahun Berjalan Total Ekuitas

67.716 500.000 563.366 519.29 1.650.372

80.358 800.000 469.683 318.594 1.668.635

56.391 800.000 819.421 923.675 2.599.487

66.405 800.000 1.573.311 1.114.973 3.554.689

24.053 1.800.000 1.253.890 1.419.952 4.497.895

-9,53 1,85 1,29 7,49 1,18

55

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

5. PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN PENDAPATAN & BEBAN TAHUN 2007 - 2011 FINANCIAL PERFORmANCE INCOmE AND ExPENSE GROWTH YEAR 2007 - 2011 a. Pendapatan Underwriting Rata-rata pertumbuhan pendapatan underwriting selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 24,56%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah premi yang belum merupakan pendapatan sebesar 100,67%.
(dalam juta rupiah)

a. Underwriting Revenue The average of underwriting revenue in the last 5 (five) years is as much as 24,56%, where the biggest average growth is unearned Premium as much as 100,67%.

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Gross Premium Reinsurance Premium Increase of unearned Premium Total

1 2 3

Premi Bruto Premi Reasuransi Kenaikan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Jumlah

1.623.040 -161.057 -62.412

2.542.124 -192.562 -354.810

3.004.784 -167.354 -190.755

3.282.479 -189.830 -105.490

3.643.407 -219.808 -132,380

23,77 8,92 100,76

1.399.571 1.994.752

2.646.675

2.987.159

3.291.219

24,56

4,000,000 3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 -500,000 -1,000,000 2007 2008 2009 2010 2011
Premi Bruto/ Gross Premium Premi Reasuransi/ Reinsurance Premium Kenaikan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Increase of unearned Premium

b. Hasil Investasi Rata-rata pertumbuhan hasil investasi selama 5 (lima) tahun terakhir (tidak termasuk penilaian harga saham dan selisih kurs) sebesar 464,12%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah laba/rugi dari hasil investasi lainnya sebesar 3189,60%.
(dalam juta rupiah)

b. Investment Result The average of investment result growth in the last 5 (five) years is as much as (not include the share price and foreign exchange assesment) as much as 464,12%, where the biggest average growth is profit/ loss from other investment as much as 3189,60%.
Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Description Deposit Bonds Share Mutual Fund Other Investment Total

1 2 3 4 5

Deposito Obligasi Saham Reksadana Investasi Lainnya Jumlah

64.395 95.852 17.193 33.678 480 211,598

33.276 99.591 -147.464 1.480 34.693 21.576

61.940 112.922 190.860 1.070 69.652 436.444

44.166 220.619 69.820 79.553 2.869 417.027

50.011 260.656 8.891 49.580 164.273 533.411

5,59 32,70 -334,45 1793,47 3189,60 464,12

56

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 0 -500,000 -1,000,000 -1,500,000 -2,000,000 2007 2008 2009 2010 2011
Deposito/ Deposit Obligasi/ Bonds Saham/ Share Reksadana/ Mutual Fund Investasi Lainnya/ Other Investment

c. Biaya Underwriting Rata-rata pertumbuhan biaya underwriting selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 28,52%, dimana ratarata pertumbuhan yang tertinggi adalah estimasi klaim retensi sendiri sebesar 195,89%.
(dalam juta rupiah)

c. Underwriting Cost The average of underwriting cost in the last 5 (five) years is as much as 28,52%, where the biggest average growth is estimated own retention claim as much as 195,89%.
Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Description

1 2 3 4 5

Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Biaya Adm./ Komisi Netto Biaya Underwriting Lain Netto Jumlah

633,353 (29,048) 8,295 74,742 190,629

1,169,959 -34,514 75,336 88,912 270,506

1,590,617 -49,651 134,155 89,960 285,871 2,050,952

1,695,998 -70,341 51,763 102,382 333,855 2,113,657

17.029,34 -74.174 30.381 112.583 374.952 2,146,676

31,93 27,45 195,89 10,98 19,17 28,52

877,971 1,570,199

Gross claim Reinsurance Claim Estimated Own Retention Claim Increase Administration Cost/ Net Commision Other Net Underwriting Cost Total

1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0 -200,000 2007 2008 2009 2010 2011
Klaim Bruto/ Gross claim Klaim Reasuransi/ Reinsurance Claim Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri/ Estimated Own Retention Claim Increase Biaya Adm./ Komisi Netto/ Administration Cost/ Net Commision Biaya Underwriting Lain Netto/ Other Net Underwriting Cost

57

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

d. Laba Usaha Rata-rata pertumbuhan laba usaha selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 155,04%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah hasil investasi sebesar 464,34%.
(dalam juta rupiah)

d. Business Profit The average of business profit growth in the last 5 (five) years is as much as 155,04%, where the biggest growth average is investment result as much as 464,34%.
2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

Description Underwriting Result Investment Result Business Cost Business Profit

1 2 3 4

Hasil Underwriting Hasil Investasi Biaya Usaha Laba Usaha

521.599 194.405 331.654 384.350

424.553 21.576 365.075 81.054

595.724 436.444 439.566 592.602

873.503 417.027 536.184 754.346

1.144.543 533.412 616.855 1.061.100

24,84 464,34 16,88 155,04

1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0


Underwriting Result Investment Result Business Cost Business Profit

Hasil Underwriting/ Underwriting Result Hasil Investasi/ Investment Result Biaya Usaha/ Business Cost Laba Usaha/ Business Profit

2007

2008

2009

2010

2011

e. Laba Bersih Rata-rata pertumbuhan laba bersih selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 49,83%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah hasil investasi sebesar 464,34%.
(dalam juta rupiah)

e. Net Profit The average of net profit growth in the last 5 (five) years is as much as 49,83%, where the biggest growth average is investment result as much as 464,34%.
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Underwriting Result Investment Result Business Cost Business Profit Other Income (Cost) Profit (Loss) before Tax Current Income Tax Deffered Income Tax Profit for Minority Interests Net profit

Hasil Underwriting Hasil Investasi Biaya Usaha Laba Usaha Pendapatan (biaya) lain Laba (Rugi) Sebelum Pajak 7 Pajak Penghasilan Kini 8 Pajak (Penghasilan) Tangguhan 9 Laba Bagian Pemilik Minoritas 10 Laba Bersih

1 2 3 4 5 6

521.599 194.405 331.654 384.350 316.857 701.207 167.378 -1.249 15.788 519.290

424.553 21.576 365.075 81.054 459.362 540.416 201.479 260 20.083 318.594

595.724 436.444 439.566 592.602 560.085 1.152.687 218.146 667 10.199 923.675

873.503 417.027 536.184 754.346 635.596 1.389.942 261.437 28 13.504 1.114.973

1.144.543 533.412 616.855 1.061.100 691.221 1.752.321 340.332 -12 4.315 1.419.952

24,84 464,34 16,88 155,04 22,28 34,25 19,67 -50,73 -14,41 49,83

58

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

2,000,000 1,800,000 1,600,000 1,400,000 1,200,000 1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 0 200,000

Hasil Underwriting/ Hasil Underwriting Hasil Investasi/ Investment Result Biaya Usaha/ Business Cost Laba Usaha/ Business Profit Pendapatan (biaya) lain/ Other Income (Cost) Laba (Rugi) Sebelum Pajak/ Profit (Loss) before Tax Pajak Penghasilan Kini/ Current Income Tax Pajak (Penghasilan) Tangguhan/ Deffered Income Tax Laba Bagian Pemilik Minoritas/ Profit for Minority Interests Laba Bersih/ Net profit

2007

2008

2009

2010

2011

f. Kewajiban kepada Negara Realisasi Pembayaran Pajak untuk induk dan anak perusahaan Rata-rata pertumbuhan kewajiban kepada Negara selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 78,38%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah PPh Badan sebesar 506,75%, sesuai dengan table sebagai berikut:
(dalam juta rupiah)

f. Obligation to the nation The realization of tax payment for company and its subsidiaries The average of state obligation growth in the last 5 (five) years is as much as 78,38%, where the biggest growth average is Corporate Tax as much as 506,75%.

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Company Tax Employee Tax Other Tax Total

1 2 3

PPh Badan PPh Pasal 21 Pajak Lain Jumlah

7.712 39.251 3.175 200.138

152.810 47.995 6.741 207.546

263.339 49.038 3.334 315.711

219.690 52.704 3.186 275.580

416.907 71.830 2.834 491.571

506,75 36.29 11,57 78,38

g. Belanja Modal Rata-rata pertumbuhan belanja modal perusahaan selama 5 (lima) tahun terakhir sebesar 26.63%, dimana rata-rata pertumbuhan yang tertinggi adalah Inventaris Rumah sebesar 373,55%.
(dalam juta rupiah)

g. Capital Expenditure The average of capital expenditur growth in the last 5 (five) years is as much as 26,63%, where the biggest growth average is house inventory as much as 373,55 %.
2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

Description Land and Building Motor Vehicle Office Machine Office Inventory House Inventory Total

1 2 3 4 5

Tanah & Bangunan Kendaraan Bermotor Mesin Kantor Inventaris Kantor Inventaris Rumah Jumlah

20.031 15.131 8.134 5.785 818 49.899

20.522 15.374 15.929 10.290 1.923 64.038

23.090 11.222 17.646 10.948 1.379 64.285

43.657 14.519 22.837 10.516 1.341 92.870

64.433 11.973 25.164 17.319 4.955 123.844

37.90 (3.39) 36.54 36.25 373.55 26.63

59

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

6. PERTUMBUHAN KINERJA KEUANGAN ARUS KAS TAHUN 2007-2011 GROWTH PERFORmANCE OF FINANCIAL CASH FLOW YEAR 2007-2011
Rata-rata pertumbuhan arus kas selama 5 (lima) tahun terakhir untuk arus kas bersih dari aktifitas operasi sebesar 0,89 %, sedangkan kas dan setara kas pada akhir periode sebesar 0,12 %
(dalam juta rupiah)

The average of cash flow growth in the last 5 (five) years net cash flow clear from operational activity is as much as 0,89%, meanwhile cash and cash equivalents at the of periode is as much as 0,12%.
2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

NO. Uraian

2007

2008

2009

Description Clear Cash Flow from Operational Activity Clear Cash Flow from Investment Activity Clear Cash Flow From Fund Activity Cash and Cash Equivalents at the beginning of Period Cash and Cash Equivalents at the end of period

1 2 3 4 5

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan Kas dan Setara Kas Awal Periode Kas dan Setara Kas Akhir Periode

452.886 -471.424 -146.919 656.293 490.835

683.869 -648.324 -111.248 490.835 415.131

1.046.189 -933.610 48.100 415.113 570.791

1.060.130 -792.433 -331.499 570.791 506.989

892.294 -450.877 -433,131 506.989 515.274

0,89 0,23 -9,01 - 1,23 0,12

7. KEMAMPUAN MEMBAyAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG ABILITY TO PAY DEBTS AND COLLECTIBILITY OF RECEIVABLES LEVEL a. Analisa Kemampuan Membayar Utang Kemampuan membayar utang Perusahaan pada tahun 2010 dan 2011 menunjukan bahwa Perusahaan sangat likuid sesuai dengan analisa sebagai berikut: 1) Kemampuan untuk membayar utang lancar terhadap aset lancar yang tersedia, dimana pada tahun 2010 menunjukan likuiditas sebesar 275.17% mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar 307.37%. 2) Kemampuan untuk membayar seluruh utang terhadap equitas, dimana pada tahun 2010 menunjukan kemampuan membayar sebesar 182.22% mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar 217.13%. 3) Kemampuan untuk membayar seluruh utang terhadap aset perusahaan dimana pada tahun 2010 sebesar 282.22% mengalami kenaikan pada tahun 2011 sebesar 317.12%.
(dalam juta rupiah)

a. Analysis of the ability to pay debts The ability to pay corporate debt in year 2010 and 2011 showed that the company is very liquid in accordance with the following analysis: 1) The ability to pay current debt against the available current asset, which in year 2010 indicate the liquidity as much as 275.17% is increasing on 2011 as much as 307.37%
2) The ability to pay the entire debts against the equity, where in year 2010 has showed the payment ability as much as 182.71% is increasing on year 2011 as much as 217.12% 3) The ability to pay the entire debts againts the assets of the company, where in year 2010 is as much as 282.22% is increasing in year 2011 as much as 317.12%
(in millions rupiah)

No. Aspek Penilaian

Formula

Tahun/ Year 2011 Perhitungan % estimation

Tahun/ Year 2010 Perhitungan % estimation

Description Liquidity Equity to Debt Solvency

1. Likuiditas 2. Equity to Debt 3. Solvabilitas

Aset Lancar/ Aset Lancar Hutang Lancar/ Aset Lancar Ekuitas/ Aset Lancar Total hutang/ Aset Lancar Total Aktiva/ Aset Lancar Total Hutang/ Aset Lancar

6.205.629 2.018.993 4.497.895 2.071.583 6.569.448 2.071.582

307.37 217.12 317.12

5.224.898 1.898.788 3.554.689 1.950.784 5.505.472 1.950.784

275.17 182.22 282.22

60

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b. Analisa Tingkat Kolektiblitas Piutang Kemampuan Perusahaan untuk melakukan pengelolaan piutang pada tahun 2010 dan 2011 menunjukan bahwa Perusahaan sangat baik dalam mengelola piutang dengan analisa sebagai berikut: 1) Tingkat perputaran piutang pada tahun 2010 sebesar 1.02 kali sedangkan pada tahun 2011 sebesar 1.02 kali, sehingga tidak terjadi perubahan. 2) Periode kolektibilitas piutang pada tahun 2010 dengan rata-rata 17.84 hari sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 16.74 hari, karena piutang usaha mengalami penurunan. 3) Perbandingan piutang premi dengan pendapatan premi pada tahun 2010 sebesar 4.89% sedangkan pada tahun 2011 menurun menjadi 4.59% karena kenaikan pendapatan premi lebih besar dari kenaikan piutang premi.

b. Analysis of receivable collectibility level The ability of the company to manage the year 2010 and 2011 of account receivable, showd that the company is very good in managing the account receivable with the analysis as follow: 1) Accounts receivable turnover rates in 2010 is 1.02 times while in 2011 is 1.02 times, so there is not any changes. 2) Collectibility of account receivables period in year 2010 with an average of 17.84 days, while in 2011 decrease be 16.74 days, because busines accounts receivable decreased. 3) Comparison of accounts receivable with revenue premiums in 2010 of 4.89% while in 2011 decrease to 4.59% because of the increasing of permium income is greater than the increasing of premium receivable.

(dalam juta rupiah)

(in millions rupiah)

No. Aspek Penilaian

Formula

Tahun/ Year 2011 Perhitungan Satuan estimation Unit

Tahun/ Year 2010 Perhitungan Satuan estimation Unit

Description Receivable Turn Over Collection Periode The comparison of Receivable Premium and Income Premium

1. Perputaran Piutang 2 3 Periode Pengembalian

Piutang Usaha/ Trade Receivables Piutang Rata-Rata/ Average Receivable Piutang Usaha x 365 hari Pendapatan Neto/ Net Income

157.022 154.073 57.312.908 3.423.600 1157.022 3.423.600

1.02 Kali 16.47 Hari 4.59 %

151.124 148.107 55.160.350 3.092.649 151.124 3.092.649

1,02 Kali 17,84 Hari 4.89 %

Perbandingan Piutang Piutang Premi Premi dengan Pendapatan Premi/ Income Premium Pendapatan Premi

8. INFORMASI LABA BERSIH DAN DIVIDEN INFORmATION OF NET PROFIT AND DIVIDEND
Pembayaran dividen RUPS Tahun 2011 sesuai hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2011 dividen tahun buku 2010 ditetapkan sebesar 30% atau Rp334,49 miliar, berikut tabel pembayaran dividen dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
Tahun Year 2006 2007 2008 2009 2010 Laba Bersih Laba Bersih 391.623 495.608 288.470 923.675 1.114.973 Dividen Deviden 137.068 128.858 72.118 277.102 334.492

The payment of General shareholder meetings dividend year 2011 in accordance with the decission of PT Jasa Raharja (Persero) Annual shareholder general meeting year 2011, the dividend year 2010 is stipulated as much as 30% or Rp 334,49 billion, the dividend payment table in the last 5 years, is as follow:
Ratio Dividen Ratio Deviden 35% 26% 25% 30% 30% Tanggal Setor Tanggal Setor 12/07/2007 24/07/2008 16/07/2009 27/07/2010 17/12/2010

61

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

9. IKATAN INVESTASI BARANG MODAL yANG MATERIL mATERIAL CAPITAL GOODS INVESTmENT BONDS
1. Tujuan dari ikatan investasi belanja modal (capital expenditure) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi perusahaan . 2. Sumber dana sumber dana dalam rangka pembiayaan belanja modal (capital expenditure) bersumber dari pembagian laba perusahaan yang terakumulasi dalam cadangan tujuan. 3. Perlindungan risiko atas mata uang asing tidak terdapat pembayaran melalui mata uang asing atas transaksi belanja modal (capital expenditure) 4. Realisasi belanja modal Realisasi belanja modal tahun 2011 dengan jumlah batasan ikatan material yang nilai realisasi di atas Rp 5 Miliar adalah sebagai berikut :
Jenis Pengadaan No Jenis Pengadaan Tujuan Jumlah Realisasi Jumlah Realisasi

1. The purpose of the bond Capital expenditure investment that aimed to increase the production of the company 2. Financing Resources The financing resources to fund the capital expenditure is sourced from the company profit sharing that accumulated in reserve purposes 3. Protection for foreign currency risks There are no foreign currency payment for capital expenditure transaction 4. Expenditure Realization Realization of capital expenditures in 2011 with a number of restrictions that the realization of the value of the bonds of the material above Rp 5 billion is as follows:
No dan Tanggal SPK/Perjanjian No dan Tanggal SPk/Perjanjian Rekanan Rekanan Destination

Gedung Kantor Cabang Jawa Tengah/ Central Java Office Building Gedung Kantor Cabang Sumatera Barat/ West Sumatera Branch Office

Meningkatkan pelayanan Rp. 24.748.338.000 kepada masyarakat Rp. 11.960.244.000 Renovasi gedung yang terkena gempa sehingga dapat meningkat pelayanan kepada masyarakat

P/82/SP/2010 tgl 1 November 2010 P/113/SP/2010 tgl 27 Desember 2010 Adendum SP/7.3/SP/2011 tanggal 30 Maret 2011

PT. Adhi Karya

To increase public service

PT. Arafah Alam To renovate the Sejahtera building that hit by the earthquakes so can increase the service to the communities

10. DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENJUALAN/PENDAPATAN BERSIH PERUSAHAAN SERTA LABA/ THE ImPACT OF THE CHANGE OF PRICE ON THE SALES/ COmPANY NET INCOmE AND PROFIT
Selama tahun 2011 tidak terjadi perubahan harga terhadap penetapan premi sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap penjualan/pendapatan bersih dan laba perusahaan. During year 2011 there is no the change of price to the determination of premium, so it is not caused any impact to the sales/net income and profit company.

11. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL yANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN INFORmATION AND mATERIAL FACTS OCCURING AFTER THE DATE THE ACCOUNTANTS
a. Kejadian setelah tanggal akhir periode laporaan auditor independen atas laporan keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. b. Tidak ada informasi, transaksi, dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen. a. The incident after the date of the end period of independent auditor report on consolidated financial report of PT Jasa Raharja (Persero) on December 31, 2011, has been reflected in the consolidated financial statement. b. There is not any information, transaction and material fact that happen after the date of independent auditor report.

62

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

12. INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTUISASI UTANG/MODAL/ mATERIAL INFORmATION ABOUT INVESTmENT, ExPANSION, DIVESTmENT, ACQUISITION, OR DEBT/CAPITAL RESTRUCTURING
a. Pelaksanaan investasi telah dijelaskan pada analisa dan Pembahasan manajemen dan telah disajikan dalam laporan auditor independen atas laporan keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011. b. Pelaksanaan akuisisi atas saham PT Jasa Raharja Putera telah disajikan dalam laporan auditor independen atas laporan keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011. c. Selama tahun 2011 perusahaan tidak melaksanakan divestasi. a. The implementation of investment has been explained on the analysis and management discussion, and has been provided on the independent auditor report of the consolidated financial report of PT Jasa Raharja (Persero) on December 31, 2011. b. The implementation of the acquisition of PT Jasa Raharja (Persero)s share has been provided on independent auditor report on consolidated financial report of PT Jasa Raharja (Persero) on December 31, 2011 c. During 2011, the company did not excecute the divestment

13. ANALISA RASIO KEUANGAN FINANCIAL RATIO ANALYSIS


Beberapa rasio keuangan pokok konsolidasian dengan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir sebesar 40,74% dengan pertumbuhan tertinggi yaitu rasio yield of investment sebesar 296,73%.
(dalam juta rupiah)

Some of main financial ratio of PT Jasa Raharja (Persero) consolidated with the growth average on the last 5 years as much as 40,74% with the highest growth of yield of investment ratio as much as 296,73%.
Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)
(in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Description Rentability Liquidity Solvency Spending Ratio Loss Ratio Yield on Investment Return on Asset Return on Equity Investment Adequacy Ratio

Rentabilitas Likuiditas Solvabilitas Rasio Pengeluaran Rasio Kerugian Yield on Investment Return on Asset Return on Equity Rasio Kecukupan Investasi

31.17 135.21 294.72 19.34 36.93 9.12 31.53 25.26 264.62

19.63 208.94 223.31 13.76 44.11 0.82 19.58 11.54 235.80

31.60 241.21 253.75 14.07 50.91 11.41 31.09 23.02 310.04

28.42 275.17 282.22 15.63 49.43 9.52 28.38 36.67 306.20

29.09 307.36 317.13 16.20 44.73 9.81 29.03 35.37 335.60

4.06 23.94 3.25 -2.97 5.61 296.73 3.61 25.23 7.24

14. KEJADIAN LUAR BIASA SELAMA TAHUN 2011 THE ExTRAORDINARY EVENT DURING 2011
Selama tahun 2011 perusahaan tidak mengalami kejadian yang luar biasa dan jarang terjadi yang mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. During 2011, the company did not experience an exceptional and rare event that affect the company financial report.

15. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL yANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI/THE INFORmATION OF mATERIAL TRANSACTION THAT CONTAINED THE CONFLICT OF INTEREST AND TRANSACTION WITH THE AFFILIATED
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK No 7, Pengungkapan Pihak-Pihak yang berelasi, yang dimaksud pihak-pihak yang Terelasi adalah: The company and its subsidiaries conducted the transaction with the parties that having related links that meet the criteria in accordance on PSAK no.7 The Disclosure of Related Parties, that is referred to the related parties are:

63

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitasinduk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitaslain tersebut adalah anggotanya). 3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan ntitas pelapor. 6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). c. Perusahaan selama tahun 2011 tidak terdapat transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/transaksi dengan pihak afiliasi kecuali hubungan dengan anak perusahaan PT Jasa Raharja Putera sebagaimana yang telah dijelaskan pada laporan auditor independen atas laporan keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011.

a. Person or Close Family Member that related with the entity of the complainant if this person: 1) Having control or joint control of the entity of the complainant 2) Having significant influence of the entity of the complainant or 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor./ The management personel locked the entity of the complainant or the main entity of the entity of the complainant b. An entity is related with the entity of the complainant if it meets one of the following: 1) The entity and the entity of the complainant is the member of the same business unit (that means the main entity, the subsidiary entity, and the next subsidiary entity related to other entity) 2) One entity is an asosiation entity or other entity joint venture (or asosiation entity or joint venture that is the member of a business unit where the other entity is one of the member) 3) Both of the entity is joint venture from the same third party 4) One entity is joint venture from the third entity and other entity, is asosiation entity form the third entity 5) That entity is a post-employment benefit program, for employment benefit from one of the entity of the complainant or the entity that related with the entity of the complainant. If the entity of the complainant that run this program, the entity of sponsorship is also related with the entity of the complainant 6) The entity that is controlled or joint-controlled by the people that identified with letter a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). / The person that identified with letter a) (1) has significant influence on entity or management personel locked entity (or main entity from entity) c. During 2011, there is no material transaction that containing conflict of interests and/ transaction with afiliation party, except the relation with subsidiary PT Jasaraharja Putera as described on the auditor independent report of consolidated financial report of PT Jasa Raharja (Persero) on December 31, 2011.

64

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

17. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES


Mengikuti perkembangan standar akuntansi keuangan, maka Perusahaan dan anak perusahaan telah melakukan revisi terhadap standar akuntansi yang berlaku untuk pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian laporan keuangan sesuai tanggal berlaku efektifnya standar akuntansi yang baru dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar yang diberlakukan per tanggal 1 Januari 2011 meliputi : 1. PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2010): Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 5. PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi 6. PSAK 8 (Revisi 2010): Kejadian Setelah Periode Pelaporan 7. PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 8. PSAK 19 (Revisi 2010): Aset Tidak Berwujud 9. PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan 10. PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 11. PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset Sejak tahun buku 2010 telah diberlakukan standar akuntansi PSAK No.50 revisi 2006 dalam penyajian dan pengungkapan serta PSAK 55 revisi 2006 dalam pengakuan dan pengukuran terhadap instrumen keuangan perusahaan. Keeping track of financial accounting standards, the Company and its subsidiaries have done a revision of accounting standards applicable to the recognition, measurement, presentation and disclosure of financial statements according to applicable accounting standards effective date of new legislation and policies Standard that is enforced per January 1, 2011 includes: 1. PSAK 1 (Revisi 2009): The Presentation of Financial Statements 2. PSAK 2 (Revisi 2009): The Cash Flow Report 3. PSAK 3 (Revisi 2010): Internal Financial Report 4. PSAK 4 (Revisi 2009): Consolidated Financial Report and Separate Financial Report. 5. PSAK 7 (Revisi 2010): The Disclossure of Related Parties 6. PSAK 8 (Revisi 2010): Subsequent Event 7. PSAK 15 (Revisi 2009): Investment on Asosiation Company 8. PSAK 19 (Revisi 2010): An Intangible Asset 9. PSAK 23 (Revisi 2010): Income 10. PSAK 25 (Revisi 2009): Accountancy Policy, Change of Accountancy Estimation and Failure 11. PSAK 48 (Revisi 2009): The Decrease of Asset Value Since the financial year 2010 has adopted accounting standards PSAK No. 50 2006 revision and disclosure as well as the presentation of PSAK 55 revision 2006 in recognition and measurement of financial instruments of the company.

65

Analisa Kinerja Operasional Operating Performance Analysis


Berdiri di atas Landasan Kokoh, Siap Menghadapi Segala Tantangan Stand on Firm Foundation, Ready to Face Any Challenge
1. ANALISA CAPAIAN TARGET TAHUN 2011 TARGET ACHIEVEmENT ANALYSIS YEAR 2011 a. Pendapatan Underwriting 1) Kebijakan Strategis Langkah dan kebijakan strategis yang dilakukan untuk menaikkan pendapatan underwriting tahun 2011 adalah: a) Melakukan penyempurnaan sistem pendataan yang terpadu untuk iuran wajib dan sumbangan wajib disetiap cabang/Perwakilan dengan dukungan Teknologi Informasi yang terintegrasi sehingga akurasi dan updating data untuk keperluan monitoring, evaluasi, penggalian potensi serta untuk pelaporan lebih mudah dilakukan.
b) Melakukan analisa dan evaluasi setiap bulan penerimaan underwriting masing-masing Cabang. Dari evaluasi dan analisa tersebut, dilakukan pembinaan ke 18 Cabang yang memiliki potensi kenaikan pendapatan underwriting. c) Melakukan kerjasama secara komprehensif dengan mitra kerja terkait (para operator pesawat udara dan kapal laut, pengelola Bandara, administratur pelabuhan, Pemda, Kemenhub) setiap bulan baik di Kantor Pusat maupun di Cabang PT Jasa Raharja (Persero). Peningkatan koordinasi tersebut dalam rangka mendapatkan akurasi data penumpang serta optimalisasi kolektibilitas pendapatan underwriting sektor iuran wajib Pesawat Udara (IWPU) dan iuran wajib Kapal Laut (IWKL). Pengutipan iuran wajib Kendaraan Bermotor Umum (IWKBU) terus diintensifkan melalui langkah-langkah yang inovatif kepada para pemilik kendaraan angkutan umum sehingga potensi-potensi di daerah yang saat ini masih belum tergarap dapat lebih dioptimalkan. kegiatan internal berupa d) Melakukan penyelenggaraan diklat Customer Handling sebanyak 2 angkatan diikuti 30 peserta dan secara eksternal telah dilakukan kegiatan workshop Reasuransi dan Underwriting diikuti 24 peserta.

a. Underwriting Income 1) Strategics Policy The step and strategics policy that is done to increase the underwriting income year 2011 is: a) Do the enhancements of integrated logging system for obligatory contributions and donation mandatory on each branch/Representative with the support of information technology integrated so that accuracy and updating data for the purposes of monitoring, evaluation, and reporting potential excavation for more easy to do.
b) Do the analysis and evaluation every month of acceptance of underwriting income on each Branch. From the evaluation and analysis, it performs the coaching to 18 branch that has the potentials to increase its underwriting income. c) Do the comprehensive cooperation with the related businesses partners (the operators of air carriers and ships, the airport management, port administrator, Local Government, Ministry of Transportation) every month at the main office or branch office of PT Jasa Raharja (Persero) The Increased of coordination in order to get the data accuracy as well as optimizing revenue passenger collectibility underwriting sector dues mandatory Aircraft (IWPU) and dues mandatory Ship (IWKL). The motor vehicles mandatory dues (IWKBU) continue to be intensified through innovative measures to the owners of public transport vehicles so that the potentialities in the area that is currently still not tergarap can be further optimized. d) Doing the internal activities such as the training of Customer Handling as much as 2 classes followed by 30 participants and externally has done workshop Reinsurance and Underwriting follow by 24 participants

66

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

2) Pendapatan Underwriting Konsolidasian Tahun 2011 Pendapatan underwriting adalah pendapatan premi bruto setelah dikurangi dengan premi reasuransi dan kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan. Sektor-sektor pendapatan underwriting konsolidasian terdiri dari : iuran wajib, sumbangan wajib, asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan, asuransi kendaraan, asuransi varia, surety bond, dan pertanggungan tidak langsung. Pendapatan underwriting tahun 2011 mencapai sebesar Rp. 3.291.220 juta naik 10,18% dari pendapatan underwriting tahun 2010 sebesar Rp. 2.987.159 juta. Jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 3.178.855 juta, maka pendapatan underwriting ini mencapai 103,53%. Penyumbang terbesar kenaikan pendapatan underwriting adalah iuran Sumbangan Wajib yakni dari Rp. 2.411.934 juta di tahun 2010 menjadi Rp. 2.667.386 juta di tahun 2011, meningkat sebesar Rp. 255.452 juta atau 10,59%.
(dalam juta rupiah)

2) Consolidated Underwriting Income 2011 Underwriting income is the gross premium income after deducting reinsurance premiums and an increase in the premium that is not income.
Consolidated underwriting income sectors consists of: Compulsory Contribution, compulsory donations, fire insurance, transport insurance, vehicle insurance, miscelaneous insurance, bond surety and indirect coverage. Underwriting income year 2011 managed to record Rp 3.291.220 million or increase 10,18% from 2010 underwriting income as much as Rp. 2.987.159 million. Comparing with the 2011 budget as much as Rp. 3.178.855 million, then this underwriting income has reached 103,53%. The biggest contribution of the increase of this underwriting income is compulsary donation which is from Rp. 2.411.934 million in year 2010 to Rp. 2.667.386 million in 2011, increase as much as Rp. 255.452 million or 10,59%.
(in millions rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

Description

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Iuran Wajib Sumbangan Wajib Asuransi Kebakaran Asuransi Pengangkutan Asuransi Kendaraan Asuransi Varia Surety Bond Asuransi Kredit Perdagangan 9. Asuransi Engineering 10. Pertanggungan tidak langsung 11. Premi Reasuransi 12. Kenaikan Premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah

315.119 2.411.934 28.315 11.752 125.632 265.399 107.257 7.405 362 9.303 (189.830) (105.490 2.987.159

321.677 2.561.216 29.000 12.000 135.000 275.900 138.400 5.000 14.700 24.000 (237.492) (100.546) 3.178.855

353.313 2.667.386 34.462 17.638 123.718 306.380 117.665 8.500 2.016 12.329 (219.808) (132.380) 3.291.220

109,83 104,15 118,84 146,98 91,64 111,05 85,02 170,00 13,71 51,37 92,55 131,66 103,53

12,12 10,59 21,71 50,08 (1,52) 15,44 9,70 14,77 456,91 32,53 15,79 25,49 10,18

Compulsory Contribution Compulsory Donation Fire insurance Transport Insurance Vehicle insurance Miscelaneous insurance Surety Bond Trade Credit Insurance Engineering Insurance Indirect coverage Reinsurance Premium Unearned Premium Total

3) Komposisi Pendapatan Underwriting Tahun 2011 Pendapatan underwriting merupakan pendapatan yang berasal dari sektor Iuran Wajib (IW) atas penumpang kendaraan umum (darat, laut, kereta api dan pesawat udara berdasarkan UndangUndang Nomor 33 Tahun 1964, berasal dari sektor Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) berdasarkan UndangUndang Nomor 34 Tahun 1964 serta pendapatan underwriting dari anak Perusahaan berupa asuransi umum dan surety bond. Pendapatan underwriting sebelum dikurangi premi asuransi dan kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan (premi

3) Composition Of Underwriting Income year 2011 Underwriting income is the income that comes from Compulsory Contribution sector (IW) for passenger transport (land, sea, railway and airplane based on Act No. 32 of 1964, derived from compulsory contributions to sector Funds Road Traffic Accident (SWDKLLJ) on the basis of Act No. 34 of 1964 as well as underwriting income from subsidiaries in the form of general insurance and surety bond. Underwriting income before deducting insurance premiums and an increase in premiums is not revenue (gross premiums) 2011 Rp. 3.643.407 million gained from sector (IW)

67

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

bruto) tahun 2011 sebesar Rp.3.643.407 juta yang diperoleh dari sektor Iuran Wajib (IW) sebesar Rp. 353.313 juta atau 9,70%, dari sektor Sumbangan Wajib (SW) sebesar Rp. 2.667.386 juta atau 73,21% dan dari penerimaan premi asuransi umum dan surety bond Rp. 622.709 juta atau 17,09%.

Compulsory Dues amounting to Rp. 353.313 billion or 9.70%, from Compulsory Donations sector (SW) of Rp. 2.667.386 million, or 73,21 % and from acceptance of general insurance premiums and surety bond Rp. 622.709 million, or 17,09%.

Grafik komposisi pendapatan underwriting (premi bruto) Tahun 2011 Graphic Composition of Underwriting Income year 2011

73,21%

Sektor Sumbangan Wajib sebesar Rp. 2.667.386 juta Compulsary Donation Sector

17,09%

Premi Asuransi Umum dan Surety Bond Rp.622.709 juta General Insurance and Surety Bond

9,70%

Sektor Iuran Wajib Rp. 353.313 juta Compulsary Contribution Sector

4) Komponen Pendapatan Underwriting a) Underwriting Sektor Iuran Wajib (IW) Sektor iuran wajib merupakan gabungan iuran wajib berasal dari iuran wajib penumpang Kenderaan Bermotor Umum (IW-KBU), iuran wajib penumpang Kereta Api (IW-KA), iuran wajib penumpang Kapal Laut (IW-KL) dan iuran wajib penumpang Pesawat Udara (IWPU) yang dibayarkan oleh penumpang melalui pengusaha/pemilik kendaraan bersamaan dengan pembelian tiket sebagai pengganti kerugian yang berhubungan dengan risiko kematian dan cacat tetap.

4) Underwriting Income Component a) Underwriting Compulsary Contribution Sector Sector Compulory Contribution is a combination derived from compulsory contribution passenger motor vehicles (IW-KBU), compulsary contribution Passenger Train (IW-KA), Sea boaters mandatory dues (IW-TOS) and dues mandatory passenger Aircraft (IW-PU) is paid by passengers through the entrepreneur/owner of the vehicle together with the purchase of tickets in lieu of losses related to the risk of death and permanent disability. (1) The tariff of underwriting of compulsary contribution sector Any passengers who purchased tickets transportation pay dues mandatory funding assured passengers accident rate regulation as provided for in Regulation No. 37 and Finance Minister RI/FMD. 010/2008. Obligation to pay dues payers that do not apply to passengers on public transport within the city and passenger train is less than 50 miles or passenger railway in the city. Although passengers were freed from the obligation to pay dues, but the Government through PT Jasa Raharja (Persero) still provide stipend if the risk of an accident.

(1) Tarif Underwriting Sektor iuran Wajib Setiap penumpang moda transportasi yang membeli tiket membayar iuran wajib dana pertanggungan kecelakaan penumpang dengan tarif uran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 37/ PMK.010/2008. Kewajiban membayar iuran wajib tersebut tidak berlaku bagi penumpang angkutan umum dalam kota dan penumpang kereta api berjarak kurang dari 50 km ataupun penumpang kereta api dalam kota. Walaupun penumpang tersebut dibebaskan dari kewajiban membayar iuran, tetapi Pemerintah melalui PT. Jasa Raharja (Persero) tetap memberikan santunan apabila terjadi risiko kecelakaan.

68

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tabel Iuran Menurut Jenis Moda Transportasi Table Contribution According to the type of the Transportation Mode
No. Jenis Transportasi Type of Transportation Besaran Iuran Rp. 60,00 (enam puluh rupiah). Rp. 120,00 (seratus dua puluh rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan sampai dengan Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) sebesar Rp 100,00 (seratus rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan diatas Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) sebesar Rp200,00 (dua ratus rupiah). 4. Alat angkutan penumpang umum ferry/penyeberangan dan laut Public Carrier Ferry crossing and sea Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan sampai dengan Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) sebesar Rp 100,00 (seratus rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan diatas Rp 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) sampai denganRp 5.000,00 (lima ribu rupiah) sebesar Rp 200,00 (dua ratus rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan diatas Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah) sampai dengan Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sebesar Rp 400,00 (empatratus rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan diatas Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai dengan Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) sebesar Rp 800,00(delapan ratus rupiah). Alat angkutan penumpang umum dengan biaya angkutan diatas Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) sebesar Rp2.000,00 (dua ribu rupiah). 5. Alat angkutan penumpang umum di udara Public Air Carrier Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah). The amount of the contribution Rp. 60,00 (sixty rupiah). Rp. 120,00 (undred twenty rupiah). Public transport with the tariff up to Rp 2.500,00 (two thousand five hundred rupiah) as mucs as Rp 100,00 (a hundred rupiah) Public transport with the tariff over Rp 2.500,00, as much as Rp 200,00

1. Kendaraan bermotor umum General Transportation Vehicle 2. Kereta api Train 3. Alat angkutan penumpang umum di sungai/danau Public Carrier in rivers / lake

Public passengers carrier with the tariff up to Rp 2.500,00, as much as Rp 100,00

Public passengers carrier with the tariff is over Rp 2.500,00 until Rp 5.000,00, as much as Rp 200,00

Public passengers carrier with the tariff is over Rp 5.000,00 until Rp 10.000,00, as much as Rp 400,00

Public passengers carrier with the tariff is over Rp 10.000,00 until Rp 25.000,00, as much as Rp 800,00

Public passengers carrier with the tariff is over Rp 25.000,00, as much as Rp 2.000,00

Rp 5000.00 (five thousand rupiah).

(2) Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Pendapatan sektor iuran wajib tahun 2011 keseluruhan mencapai Rp. 353.313 juta atau 109,83% dari RKAP sebesar Rp. 321,677 juta. Pendapatan sektor ini tumbuh sebesar 12,12% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 315.119 juta.

(2) Underwriting Income from Compulsary Contribution Sector Underwriting income in compulsory contribution in 2011, reached the total of Rp. 353.313 million or 109,83% of RKAP Rp. 321,677 million. The income from this sector growth as much as 12,12% comparing year 2010 as much as Rp. 315.119 million.

69

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tabel Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Table Underwriting Income Compulsary Contribution Sector
(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

(in millions rupiah)

Description

Iuran Wajib Jumlah

215.119 215.119

321.677 321.677

353.313 353.313

109,83 109,83

12,12 12,12

Compulsary Contribution Total

(3) Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kenderaan Umum Bermotor (IW-KBU) Dalam tahun 2011, pendapatan Sektor Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IW- KBU) sebesar Rp. 79.085 juta atau mencapai 22,38% dari seluruh pendapatan sektor iuran wajib. Pendapatan iuran ini terealisir sebesar 106,00% atau 6% diatas RKAP sebesar Rp. 74.610 juta. Jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2010 sebesar Rp. 83.553 juta, mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,35%.
Penurunan pendapatan iuran di sektor ini disebabkan oleh: Penerapan prinsip Good Corporate Governance dengan menghilangkan potensi yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Beralihnya pilihan masyarakat dari menggunakan transportasi angkutan laut/darat menjadi jasa angkutan udara, karena tarif penerbangan yang kompetitif dan terjangkau. Banyaknya Kendaraan Bermotor Umum yang tidak beroperasi. Kecenderungan perubahan kebutuhan masyarakat dari kendaraan roda empat menjadi kendaraan roda dua yang disebabkan oleh kemudahan perolehan dan menghindari kemacetan. Terjadinya pemekaran wilayah kota sehingga status penumpang Kendaraan Bermotor Umum berubah menjadi penumpang angkutan kota yang tidak lagi membayar iuran wajib. Pencapaian target nasional untuk pendapatan Sektor Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IW-KBU) ini secara umum ditopang oleh 20 Cabang yang berhasil melampaui target minimal dengan rata-rata capaian sebesar 110,80%. Disisi lain terdapat 8 Cabang yang tidak mencapai target minimal, hanya rata-rata mencapai sebesar 92,87%

(3) General Transportation Compulsory Contributions Sector Income In 2011, revenue compulsory contribution of Motor Vehicle General sector reached Rp. 79.085 million, or 22,38 percent of all income sectors of compulsory contribution. This contribution income is realized only by 106,00% or 6% over the target RKAP Rp. 74.610 million. When compared to revenues in 2010 that is Rp. 83.553 million, experienced a negative growth of 5,35%.

The decrease of revenue from this sector is caused by: The implementaion of GCG principles with make dissapear the potentialities that is not fit with the law and regulation Shift in peoples choice from using sea/land transportation to aviation service, because of the competitive and reachable airline ticket Numbers of general vehicles that do not operate The tendency of the needs of communities from four-wheeled vehicle into two-wheeled vehicle, due to the ease of acquisition and to avoid the traffic jam The expansion area of the city so that the status of publiv vehicle passenger transportation turns into a city that is no longer required to pay dues. `The achievement of national targets for revenue Dues Compulsory motor vehicle Sector General (IW-KBU) is generally sustained by the 20 successful Branch beyond the minimum target with an average of 110,80% sections. On the other hand there are 8 Branches that do not reach the minimum targets, only an average of 92,87% reach

70

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(4) Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kereta Api (IW-KA) Pendapatan Sektor Iuran Wajib Kereta Api (IW-KA) dalam tahun 2011 mengalami Pertumbuhan 8,89%. Pendapatan di sektor ini tahun 2010 sebesar Rp. 6.419 juta, sedangkan pada tahun 2011 diperoleh iuran sebesar Rp. 6.990 juta. Penerimaan IW-KA pada tahun 2011 yang dilakukan secara sentralisasi di Cabang Jawa Barat mencapai 102,58% dari anggaran sebesar Rp. 6.814 juta. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan penumpang kereta api sebesar 5,98% yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara PT Jasa Raharja (Persero) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Kontribusi Iuran Wajib Kereta Api atas seluruh pendapatan iuran wajib yang diterima perusahaan tahun 2011 hanya sebesar 1,98%. (5) Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kapal Laut (IW-KL) Transportasi Kapal Laut pada tahun 2011 menyumbang pendapatan iuran wajib sebesar Rp. 48.333 juta atau 13,68% dari seluruh pendapatan iuran wajib. Dalam tahun 2010, pendapatan iuran wajib di sektor ini mencapai Rp. 45.171 juta. Kondisi ini menunjukkan IW-KL mengalami pertumbuhan positif sebesar 7%, berbeda dengan tahun 2010 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,49%. Pendapatan iuran ini hanya terealisir sebesar 98,64% atau 1,36% dibawah target RKAP sebesar Rp. 49.000 juta.
Pencapaian IW-KL secara nasional ditopang oleh 14 Cabang yang mencapai target minimal rata-rata sebesar 114,12%. Disisi lain terdapat 13 Cabang yang tidak mencapai target. Tidak tercapai penerimaan iuran di sektor ini pada tahun 2011 karena menurunnya penumpang ASDP (lintasan terpadu) yang menggunakan kapal penyebarangan setelah beroperasinya Jembatan Suramadu di Jawa Timur.

(4) Railway Compulsory Contribution Sector Income The Revenue of Railway Compulsory Contribution year 2011 is increasing8,89%. The revenue in this sector year 2010 as much as Rp. 6.419 million, meanwhile in year 2011 obtained the contribution as much as Rp. 6.990 million. Acceptance of IW-KA in 2011 which is done in a centralized in West Java Branch reached 102,58% of the budget of Rp 6,487 million. This increase in line with growth of passenger trains of approximately 5.98% are poured in a cooperation agreement between PT Jasa Raharja (Persero) with PT Kereta Api Indonesia (Persero). Mandatory Dues contributions over the entire Railway revenue dues compulsory received company 2011 only amounted to 1.98%. (5) Ship Compulsory Contribution Sector Income Sea transport in 2011 accounted for mandatory dues revenue of Rp. 48.333 million or 13,68% of all mandatory dues revenue. In 2010, mandatory dues revenue in this sector reached Rp. 45.171 million. This condition indicates a positive growth of 7% growth experienced. In contrast to the year 2010 having a negative growth of 1.49%. Revenue dues are just 98,64% is realized or 1.36% under target RKAP Rp. 49000 million

Achievement of IW-KL is nationally sustained by 14 Branches to reach the target of at least an average of 114,12%. On the other hand there are 13 Branches that do not reach the target. Not reached acceptance dues in this sector in 2011 due to declining passenger ASDP (trajectory integrated) that uses the crossing after the operation of Bridge (Suramadu) in East Java.

(6) Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Pesawat Udara (IW-PU) Pendapatan sektor Iuran Wajib Pesawat Udara dalam tahun 2011 sebesar Rp. 218.905 juta telah melampaui target sebesar 14,46% dari anggaran 2011 sebesar Rp. 191.253 juta. Pendapatan pada sektor ini dibandingkan dengan

(6) Aviation Compulsory Contribution Sector Income Sector revenue Dues Mandatory Aircraft in 2011 amounting to Rp. 218.905 million have exceeded the target of budget 2011 14,46% from Rp. 191.253 billion. Revenue in this sector compared to revenue in 2010. Rp 179.976 million increase in trend shows

71

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

pendapatan tahun 2010 sebesar Rp. 179.976 juta menunjukkan trend kenaikan sebesar 21,63%. Kenaikan tersebut disebabkan beralihnya pilihan masyarakat dari moda transportasi kendaraan bermotor umum, moda transportasi laut dan moda transportasi kereta api ke moda transportasi pesawat udara

of 21,63%. The increase is due to the passing of the public option from the mode of transportation of motor vehicles, public transport modes and mode of transportation to rail mode of transportation aircraft

Tabel Pendapatan Underwriting Iuran Wajib Berdasarkan Sektor Table Of Underwriting Income Of Compulsory Contribution Based On Sector
(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

(in millions rupiah)

Description

1. 2. 3. 4.

IW-KBU IW-KA IW-KL IW-PU Jumlah

83.553 6.419 45.171 179.976 315.119

74.610 6.814 49.000 191.253 321.677

79.085 6.990 48.333 218.905 353.313

106,00 102,58 98,64 114,46 109,83

(5,35) 8,90 7,00 21,63 12,12

IW-KBU IW-KA IW-KL IW-PU Total

Komposisi pendapatan underwriting sektor iuran wajib tahun 2011 terbesar diperoleh dari IW-PU yaitu sebesar 61,96% , disusul sektor IW-KBU sebesar 22,38%, sektor IW-KL sebesar 13,68% dan sektor IW-KA sebesar 1,98% dari seluruh pendapatan underwriting iuran wajib.

The composition of income underwriting sector dues mandatory 2011 largest retrieved from IW-PU that is equal to 61,96%, followed by the sector of IWKBU 22,38%, sector IW-KL of 13,68% and the sector IW-KA of 1.98% of all income underwriting compulsory dues.

Grafik Komposisi Pendapatan Underwriting Sektor Iuran Wajib Tahun 2011 Graphic Composition Of Underwriting Income Compulsory Contribution Sector Year 2011

IW-PU 2011 IW-KL IW-KA IW-KBU 2010

b) Underwriting Sektor Sumbangan Wajib (SW) Selain pendapatan underwriting dari sektor Iuran Wajib, PT Jasa Raharja (Persero) juga memiliki sumber pendapatan lain yaitu pendapatan underwriting dari sektor Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Pembayaran Sumbangan Wajib dilakukan secara periodik (setiap tahun) di kantor Samsat pada saat pendaftaran atau perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

b) Underwriting Compulsory Donation Sector Besides the underwriting income from Compulsory Dues sector, PT Jasa Raharja (Persero) also have other sources of income, namely income from underwriting Donations Fund sector is obligated to Road Traffic Accident (SWDKLLJ). Payment of Mandatory Contributions done periodically (every year) in Office at the time of registration or Samsat extension Letter Plate vehicles (VEHICLE LICENSE).

72

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

1) Tarif Underwriting Sektor Sumbangan Wajib Setiap pemilik kendaraan bermotor diwajibkan membayar iuran wajib dana pertanggungan kecelakaan penumpang dengan tarif uran sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008. Kewajiban membayar iuran wajib tersebut tidak berlaku bagi bagi sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran.

1) Underwriting mandatory donation sector fee Every motor vehicle owners are required to pay dues mandatory funding assured passengers accident rate regulation as provided for in regulation of the Minister of Finance of INDONESIA No. 36/010/FMD. 2008. The obligation to pay such fees do not apply to mandatory for motorcycle 50 cc down, ambulance, hearse and a fire engine.

Tabel Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Table Of Compulsory Donation Trafic Accident Fund Fee
Gol Gol A Jenis Kendaraan Type of vehicle Sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran Motorcycle 50 cc down, ambulance, hearse and a fire engine Traktor, buldozer, forklift, mobil derek, excavator, crane dan sejenis. Tractors, buldozer, forklift, crane car, excavator, crane and kind. Tarif SWDKLLJ Rates SWDkLLJ 0 Kartu Dana/ Sertifikat Fund Card / Certificate 3.000

20.000 32.000

3.000 3.000

C1 Sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan bermotor roda tiga. Motorcycle, bike, and scooter beetle above 50 cc s/d 250 cc and motor tricycle vehicles. C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc Motorcycle and scooter above 250 cc DP Pick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep, dan mobil penum-pang bukan angkutan umum. Pick up/car stuff up to 2,400 cc, sedan, jeep, and passenger cars instead of public transportation. DU Mobil penumpang angkutan umum s/d 1.600 cc. A passenger car public transport s / d 1,600 cc. EP Bus dan Microbus bukan angkutan umum. Buses and microbus not public transportation. EU Bus dan Microbus angkutan umum, serta mobil penumpang angkutan umum lainnya diatas 1.600 cc Bus and Microbus public transit, as well as other public transport passenger cars above 1,600 cc F Truck, mobil tangki, mobil gandengan, mobil barang diatas 2.400 cc, truck container, dan sejenis. Truck, car, tank, car sidecars above 2,400 cc, truck container, and the same type

80.000 140.000

3.000 3.000

70.000 150.000 87.000

3.000 3.000 3.000

160.000

3.000

2) Pendapatan Underwriting Sektor Sumbangan Wajib Pada tahun 2011, pendapatan dari sektor Sumbangan Wajib mencapai Rp. 2.667.386 juta atau meningkat 10,59% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp. 2.411.934 juta.

2) Underwriting income compulsory donation sector In 2011, income from Compulsory contributions to sector reached Rp. 2.667.386 million or increased 10,59% compared to year 2010 Rp. 2.411.934

73

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Pencapaian ini sebesar 104,15% dari anggaran yang ditetapkan perusahaan untuk tahun 2011 sebesar Rp. 2.561.216 juta. Pendapatan underwriting dari sektor Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) tahun 2011 berasal dari 9 (sembilan) golongan kendaraan bermotor. Golongan kendaraan bermotor C1 yang terbesar memberikan kontribusi terhadap pendapatan iuran sumbangan wajib yaitu mencapai Rp. 1.337.108 juta (55,81%) dari 41,7 juta kendaraan bermotor.

million. This achievement of 104,15% of the budget assigned to company 2011 Rp. 2.561.216 million. Underwriting income from Compulsory contributions to sector Funds Road Traffic Accident (SWDKLLJ) 2011 comes from 9 (nine) of the motor vehicle. The C1 is the largest motor vehicles contribute to revenue dues mandatory contributions which reached Rp. 1.337.108 million (55,81%) of 41.7 million motor vehicles.

Tabel Pendapatan Underwriting Sektor Sumbangan Wajib Tahun 2011 Table Of The Underwriting Income Sector Mandatory Donation 2011
(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

(in millions rupiah)

Description

Sumbangan Wajib Jumlah

2.411.934 2.411.934

2.561.216 2.561.216

2.667.386 2.667.386

104,15 104,15

10,59 10,59

Compulsory donation Total

b. Pembayaran Santunan Sebagai perusahaan yang menyalurkan santunan asuransi jasa raharja kepada masyarakat yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas di jalan raya, eksistensi PT Jasa Raharja (Persero) sangat penting dan strategis kedudukannya, maka sejalan dengan strategi perusahaan 2011 PT Jasa Raharja (Persero) terus berupaya mempercepat proses pembayaran santunan. Salah satunya dengan melakukan proses perbaikan sasaran penyelesaian santunan melalui penerapan prinsip 5 T (tepat informasi, tepat jaminan, tepat subyek, tepat waktu dan tepat tempat) sejak tanggal kecelakaan sampai dilakukan pembayaran santunan oleh PT Jasa Raharja (Persero).
1) Waktu Proses Penyelesaian Santunan Penyelesaian santunan tahun 2011 memerlukan waktu 1,20 jam dari waktu 4 jam yang disediakan sejak pengajuan (berkas lengkap) dan 7 hari dari tanggal terjadinya kecelakaan. Penyelesaian santunan menunjukkan perbaikan waktu selama 2,40 jam dari waktu 4 jam yang disediakan dalam proses penyelesaian santunan bagi korban kecelakaan. Perbaikan waktu ini disebabkan oleh berfungsinya penerapan on line Dasi JR Modul Penyelesaian Santunan di Cabang dan Perwakilan.

b. Compensation Payment As a company that distributes cash benefit insurance Jasa Raharha to the communities that are experiencing traffic accidents on highways, the existence of PT Jasa Raharja (Persero) is very important and its position is very strategic, it is in line with the corporate strategy 2011, PT Jasa Raharja (Persero) is constantly working to accelerate the process of payment of stipend. One of them is by doing the process improvement goals through the application of the principle of settlement cash benefit 5 T (exact information, proper guarantees, proper subject, timely and appropriate places) from the date of the accident until the payment done by PT Jasa Raharja (Persero). 1) Duration Process of Compensation Settlement The Compensation settlement in 2011 takes 1,20 hours from the time 4 hours provided since the submission (full file) and 7 days from the date of the accident. The compensation settlement showed the improvement of time as long as 2,40 hours from 4 hours provided in the process of compensation settlement of victims of the accident. The improvement time is due to the proper functioning of the application on line DASI JR Module Compensation Settlement in branches and representatives

74

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tabel Kecepatan Penyelesaian Santunan Tahun 2011 Table Of The Speed Of Compensation Settlement 2011
(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

(in millions rupiah)

Description

1. Penyelesaian sejak Tanggal kecelakaan 2. Berkas diterima

7 hari 1,32 jam

7 hari 4 jam

7 hari 1,20 jam

100 (333,33)

(9,09)

The settlement since the date of the accident files received

2) Pembayaran Santunan Tahun 2011 Pembayaran santunan tahun 2011 sebesar Rp 1.423.938 juta dengan jumlah korban sebanyak 110.013 orang, dibandingkan dengan pembayaran santunan tahun 2010 sebesar Rp. 1.430.995 juta dengan 117.377 orang korban terdapat penurunan 0,49% untuk santunan dan 6,27% untuk jumlah korban. Dari anggaran tahun 2011 sebesar Rp.1.590.905 juta, realisasinya mencapai 89,50%. Kondisi ini menunjukkan dukungan kepada pemerintah dalam mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan melalui kegiatan preventif terhadap penanganan risiko kecelakaan lalu lintas mulai terwujud, walaupun dipahami hal itu hanya merupakan sebagian kecil dari banyak usaha untuk memperbaiki sistem penanganan kecelakaan lalu lintas.

2) Compensation Payment Year 2011 The compensation payments in 2011 is Rp 1.423.938 million with 110.013 people victimized, compared with previous years the payment of compensation as much as Rp. 1.430.995 million, with 117.377 victims, there are the decreasing of compensation of 0,49% and 6.27% for total of the victims. From 2010s budget as much as Rp.1.590.905 million, its realization is only reached 89,50%.
These conditions show support to the Government in reducing the rate of fatality accidents through preventive activities against the risk of handling traffic accidents began to materialize, although it is understood that only a small part of the many efforts to improve the system for handling traffic accidents.

Tabel Pembayaran Santunan Tahun 2011 Table of Compensation Payment Year 2011
(dalam juta rupiah)

No. Uraian

Tahun/ Year 2010

Tahun/ Year 2011 RKAP/RkAP Realisasi/Realization

Capaian (%) Achievements

(%) Naik/turun Up / down

(in millions rupiah)

Description

1. Korban (orang) 2. Santunan

117.377 1.430.995

1.590.905

110.013 1.423.938

89,50

(6,27) (0,49)

Victim (people) Compensation

3) Jenis Pembayaran Santunan Pembayaran santunan tahun 2011 dapat ditinjau berdasarkan kasus dan berdasarkan jenis asuransi. a) Pembayaran santunan berdasarkan kasus Pembayaran santunan tahun 2011 direalisasikan untuk korban yang meninggal dunia, korban luka-luka, korban cacat tetap dan bantuan biaya penguburan. Santunan yang terbesar dibayarkan untuk korban luka-luka sebesar 70,60% dan santunan yang terkecil dibayarkan untuk korban cacat tetap sebesar 0,28% dari seluruh kasus yang dibayarkan santunan, sedangkan nilai santunan yang terbesar adalah santunan yang dibayarkan untuk kasus meninggal dunia sebesar 64,11% dan santunan yang terkecil untuk santunan bantuan biaya penguburan sebesar 0,09%.

3) The Type of Compensation Payment The Compensation Payment year 2011 can be reviewed based on the cases and based on the type of insurance a) Compensation Payment Based on cases Compensation payments year 2011 is realized for thevicmtimcs that died, victims of injuries, fatalities and permanent disability, and the assistance for burial costs.
The biggest compensation is paid to the victims of injuries as much as 70,60% and the smallest compensation is paid to the victims of permanent disability of 0,28% of all cases that paid, whereas the value of the compensation is paid for the case of died as much as 64,11% and the smallest compensation is paid for burial costs a much as 0.09%.

75

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tabel Komposisi Pembayaran Santunan Menurut Jenis Kasus Tahun 2011 Table Composition of Compensation Payment according to the case
(dalam juta rupiah)

No.

Uraian

Korban (orang) Victim (person)

Komposisi (%) Composition (%)

Santunan compensation

Komposisi (%) Composition (%)

(in millions rupiah)

Description

1. 2. 3. 4.

Meninggal dunia Luka-luka Cacat Tetap Penguburan Jumlah

31.703 77.674 303 433 110.013

28,82 70,60 0,28 0,30 100,00

912.824 485.563 24.204 1.337 1.423.938

64,11 34,10 1,70 0,09 100,00

Death Injuries Permanently Disability Funeral Total

b) Pembayaran santunan berdasarkan jenis asuransi (1) Santunan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 sebesar Rp. 33.567 juta atau 2,41% dari seluruh pembayaran santunan pada tahun 2011 dengan 4.270 jumlah korban atau 3,88%. Dalam tahun 2011 untuk setiap korban menerima santunan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum rata-rata sebesar Rp. 7,86 juta. (2) Santunan asuransi tanggung jawab hukum terhadap pihak ke tiga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964 sebesar Rp. 1.390.371 juta atau 97,59% dari seluruh pembayaran santunan pada tahun 2011 dengan 105.743 jumlah korban kecelakaan atau 96,12% dari seluruh korban kecelakaan lalu lintas. Dalam tahun 2011 untuk setiap korban menerima santunan asuransi tanggung jawab hukum terhadap pihak ke tiga rata-rata sebesar Rp. 13,15 juta

b) Payment of Compensation by type of Insurance (1) The compensation of traffic insurance public transport passengers instrument based on act no 33 1964 as much as Rp. 33.567 million or 2,41 % of all the compensation in 2011 with 4.270 the number of victims or 3,88 %. In 2011 to each victim received donation casualty insurance instrument public transport passengers amounting to Rp. 7,86 million.
(2) Compensation insurance legal liability againts third parties in accordance with Act No. 34 of 1964 is Rp. 1.390.371 million, or 97,59% of all cash benefit payments in 2011 with 105.743 number of victims of accidents or 96,12% of all victims of traffic accidents. In the year 2011 for each victim received a cash benefit insurance legal responsibility towards third parties for an average of Rp. 13,15 m

Tabel Pembayaran Santunan berdasarkan jenis asuransi tahun 2011 Table The payment of compensation based on the type of insurance year 2011
(dalam juta rupiah)

Uraian

Korban (orang) Victim (person)

Komposisi (%) Composition (%)

Santunan Compensation

Komposisi (%) Composition (%)

(in millions rupiah)

Description

UU No. 33/1964 UU No. 34/1964 Jumlah

4.270 105.743 110.013

3,88 96,12 100,00

33.567 1.390.371 1.423.938

2,41 97,59 100,00

UU No. 33/1964 UU No. 34/1964 Total

76

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

2. ANALISA PERTUMBUHAN TAHUN 2007-2011 ANALYSIS OF GROWTH YEAR 2007-2011 a. Pertumbuhan Pendapatan Underwriting Dari evaluasi pendapatan underwriting selama tahun 2007-2011 diketahui bahwa pertumbuhan pendapatan underwriting setiap tahun terus meningkat, kecuali pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan negatif dengan rata-rata pertumbuhan (tidak termasuk pendapatan underwriting lainnya) mencapai 25,79%.
Pencapaian pertumbuhan rata-rata pendapatan underwriting dibawah rata-rata pertumbuhan pendapatan underwriting sektor sumbangan wajib yang pada lima tahun terakhir mencapai 30,08% dan diatas rata-rata pertumbuhan pendapatan underwriting sektor iuran wajib yang mencapai 7,68%. Capaian pertumbuhan tersebut disebabkan penerapan kebijakan dan penertiban sistem pengutipan baik terhadap pengutipan underwriting sektor iuran wajib maupun pengutipan underwriting sektor sumbangan wajib.

a. Underwriting Income Growth Evaluation of underwriting revenues during 20072011 it is known that underwriting revenue growth continues to increase every year, except in 2010 having negative growth with average growth (excluding other underwriting income) reached 25,79%.
The achievement of growth average underwriting income under the average growth of underwriting revenue compulsory contributions sectors in which the last five years has reached 30,08% and above the average growth underwriting income sector mandatory dues that reached 7,68%. The growth is due to the application of sections of policy and regulation system of the all too well against the all too mandatory dues as well as underwriting sector re-citing underwriting compulsory donation sector.

Tabel Pertumbuhan Pendapatan Underwriting Tahun 2007-2011 Table of The growth of Underwriting Income year 2007-2011
(dalam juta rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Compulsory Contribution Growth (%) Compulsory Donation Growth (%) Total Growth(%)

Iuran Wajib Pertumbuhan (%) Sumbangan Wajib Pertumbuhan (%) Jumlah Pertumbuhan (%)

263.185 1.011.183 1.274.368

278.522 5,83 1.792.917 77,31 2.071.439 62,49

302.026 8,44 2.211.733 23,36 2.513.759 21.35

315.119 4,39 2.411.934 9,05 2.727.053 8,49

353.313 12,12 2.667.386 10,59 3.020.699 10,77

7,68 30,08 25,79

Grafik Pertumbuhan Sektor Iuran Wajib dan Sektor Sumbangan Wajib Tahun 2007 - 2011 The Graphic of Compulsory Contribution sector and Compulsory Donation Sector year 2007 - 2011

77 62

25,78%

23 21 6 2007 2008 8 2009 4 9 2010 8 12 11 11 2011

Iuran Wajib/ Compulsory Contribution Sumbangan Wajib/ Compulsory Donation Jumlah/ Total

Pertumbuhan Growth

77

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

1) Underwriting Sektor Iuran Wajib a) Faktor yang Mempengaruhi Faktor penting yang memberikan pengaruh atas pendapatan underwriting sektor iuran wajib tahun 2007-2011 adalah: (1) Kecenderungan terjadinya perubahan kebutuhan masyarakat yang semula menggunakan kendaraan bermotor umum (bus dan Kereta api) menjadi menggunakan kendaraan roda dua. (2) Kencederungan terjadinya perubahan status penumpang Kendaraan Bermotor Umum menjadi penumpang angkutan kota sebagai akibat pemekaran wilayah kota/ kabupaten, dimana penumpang tidak lagi diwajibkan membayar iuran wajib Kendaraan Bermotor Umum. b) Pertumbuhan Sektor Iuran Wajib Tahun 2007-2011 Pertumbuhan sektor iuran wajib tahun 20072011 rata-rara mencapai 7,68%, dimana rata-rata pertumbuhan tersebut dibawah pertumbuhan tahun 2011 sebesar 12,12%. Pertumbuhan sektor iuran wajib setiap tahun mengalami pertumbuhan positif kecuali pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan negatif, meskipun dilihat pendapatan iuran tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 13.240 juta jika dibandingkan dengan pendapatan iuran tahun 2009.

1) Compulsory Contriution Sector Underwriting a) The Factors that affect The important factor that gives income underwriting sector influence over compulsory dues for the year 2009-2011 are: (1) The tendency due to changes in the public needs which was motor vehicles public (bus and train) into use two-wheeled vehicle. (2) The tendency of change of status of passenger motor vehicle transport passenger City Public become as a result of the expansion area of the City/County, where passengers are no longer required to pay union dues compulsory motor vehicle. b) The Growth of Compulsory Contribution sector year 2007-2011 The growth of compulsory contribution sector in 2007-2011 reached the average of 7,68%,, where the average growth was below the growth in 2011 by 12.12%. The growth of the sector required dues each year experienced a positive growth except in 2010 having negative growth, although year 2010 dues income sees increased Rp. 13.240 million when compared to the 2009 dues income.

Tabel Pertumbuhan Pendapatan Underwriting Tahun 2007-2011 Table of The Growth of Underwriting income Compulsory contribution sector
(dalam juta rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Compulsory contribution Growth(%) Total Growth(%)

Iuran Wajib Pertumbuhan (%) Jumlah (Rp juta) Pertumbuhan (%)

263.185 263.185

278.522 5,83 278.522 5,83

302.026 8,44 302.026 8,44

315.119 4,39 315.119 4,39

353.313 12,12 353.313 12,12

7,68 7,68

Grafik Pertumbuhan Sektor Iuran Wajib Tahun 2007 - 2011 Graphic of The growth of Compulsory Contribution sector year 2007-2011
12 8 6 4

7,68%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

78

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

c) Komponen Pertumbuhan Sektor Iuran Wajib Pertumbuhan sektor iuran wajib terdiri dari pertumbuhan sektor iuran wajib Kendaraan Bermotor Umum, pertumbuhan sektor iuran wajib Kereta Api, Pertumbuhan sektor iuran wajib Kapal Laut dan pertumbuhan sektor iuran wajib Pesawat Udara. (1) Pertumbuhan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum Pertumbuhan sektor Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum (IW-KBU) mencapai ratarata tahun 2007-2011 sebesar 0,99%, dimana pertumbuhan ini masih diatas pertumbuhan tahun 2011 yang mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,35%. Dalam tahun 2010-2011 pertumbuhan pendapat iuran wajib dari sektor Kendaraan Bermotor Umum mengalami pertumbuhan negatif. (2) Pertumbuhan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kereta Api Pendapatan iuran wajib sektor Kereta Api (IW-KA) mengalami pertumbuhan yang signifikan selama 5 tahun terakhir dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 35,96%. Pertumbuhan tahun 2011 sebesar 8,90% merupakan pertumbuhan terkecil dan tahun 2008 sebesar 89,38% merupakan pertumbuhan tertinggi. (3) Pertumbuhan Underwriting Sektor Iuran Wajib Kapal Laut Pencapaian pertumbuhan rata-rata iuran wajib sektor Kapal Laut tahun 20072011 sebesar 24,70% masih di atas pertumbuhan pada tahun 2011 sebesar 7%. Selama 5 tahun terakhir pertumbuhan negatif terjadi pada tahun 2010 sebesar 1,49%. (4) Pertumbuhan Underwriting Sektor Iuran Wajib Pesawat Udara Pertumbuhan rata-rata iuran wajib sektor Pesawat Udara tahun 2007-2011 mencapai 9,17%, dimana pertumbuhan tersebut berada di bawah pertumbuhan tahun 2011 sebesar 21,63%. Pertumbuhan positif ini karena adanya pengalihan penggunaan moda transportasi masyarakat dari moda transportasi lain ke moda transportasi Pesawat Udara.

c) Growth Components of Compulsory Contribution sector Compulsory contribution sector growth consists of mandatory dues sector growth of motor vehicles, Public sector growth of mandatory dues of railway sector, the growth of mandatory dues naval vessels and mandatory dues sector growth in Aircraft.
(1) Growth of General Transportaion Underwriting Compulsory Contribution Sector The growth of motor vehicles Mandatory Dues sector General (IW-KBU) achieved an average in 2007-2011 by 0,99%, where growth is still above growth in 2011 who have experienced negative growth of 5,35%. In the year 2010-2011 dues mandatory opinion of the growth sectors of the General motor vehicle having a negative growth. (2) Railway Compulsory Contribution sector Underwriting Growth Mandatory dues income sector railways (IW-KA) experienced significant growth over the last 5 years with an average growth of 35,96%. Growth in 2011 is 8.90% growth in 2008 of smallest and 89,38% is the highest growth.

(3) Ship compulsory Contribution Sector Underwriting Growth The achievement an average growth of mandatory dues Ship sector in 2007-2011 registration 24,70% still above growth in 2011 for 7%. During the last 5 years of negative growth in 2010 of 1.49%.

(4) Aviation Compulsory Contribution Income sector underwriting Growth The average growth of mandatory dues Aircraft sector in 2007-2011 reach 8.50%, where the growth of the 2011 growth of 21,63%. This positive growth due to the diversion of the use of public transport modes from the one mode of transportation to mode of aircraft transportation.

79

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tabel Pertumbuhan Pendapatan Underwriting Tahun 2007-2011 Table underwriting income growth of compulsory Contribution based on sector year 2007 - 2011
(dalam juta rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Transportaion - IW Growth (%) Railway - IW Growth (%) Ship - IW Growth (%) Aviation - IW Growth (%) Total Growth (%)

IW-KBU Pertumbuhan (%) IW-KA Pertumbuhan (%) IW-KL Pertumbuhan (%) IW-PU Pertumbuhan (%) Jumlah Pertumbuhan (%)

82.441 2.270 22.362 156.112 263.185

82.695 0,31 4.299 89,38 39.854 78,22 151.674 (2,84) 278.522 5,83

84.836 2,59 5.795 34,80 45.854 15,05 165.394 9,05 301.879 8,39

83.553 (1,51) 6.419 10,77 45.171 (1,49) 179.976 8,82 315.119 4,39

79.085 (5,35) 6.990 8,90 48.333 7,00 218.905 21,63 353.313 12,12

(0,99) 35,96 24,70 9,17 7,68

Dari ke empat sektor pendapatan iuran wajib tersebut, ternyata pertumbuhan ratarata pendapatan underwriting sektor iuran wajib tertinggi terdapat pada iuran wajib kereta api dan pertumbuhan terendah terdapat pada iuran wajib kendaraan bermotor umum.

Out of the four mandatory dues income sector, turned out to be an average growth of income underwriting sector compulsory dues dues mandatory in highest railway and the lowest growth in motor vehicles mandatory dues.

Grafik Pendapatan antar Sektor Iuran Wajib Tahun 2007 - 2011 Graphic of Income between Compulsory Contribution sector 2007 - 2011

IW-KBU/ Transportation IW-KA/ Railway IW-KL/ Ship IW-PU / Aviation

7,68%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

2) Underwriting Sektor Sumbangan Wajib PT Jasa Raharja (Persero) memiliki sumber pendapatan lain yaitu pendapatan underwriting dari sektor Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Pembayaran Sumbangan Wajib ini dibayarkan oleh masyarakat melalui pendaftaran baru atau perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di kantor Samsat setempat. a) Jumlah Kendaraan Bermotor Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang melunasi Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan

2) Compulsory Donation Income PT Jasa Raharja (Persero) has other sources of income, namely income from underwriting Donations Fund sector is obligated to Road Traffic Accident (SWDKLLJ). This mandatory Contribution payments payable by the community through new registrations or number sign Letter extension vehicle (VEHICLE LICENSE) in the Office of Samsat. a) The Numbers of Vehicle A growing number of motorists who pay Mandatory contributions to Funding Road Traffic

80

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Lalu Lintas Jalan setiap tahun meningkat secara signifikan, dimana pertumbuhan terkecil pada tahun 2009 mencapai 8,80% dan yang terbesar pada tahun 2008 sebesar 12,76%. Golongan kendaraan yang mendominasi pembayaran sumbangan wajib adalah golongan C1 yaitu kendaraan dengan jenis sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan kendaraan bermotor roda tiga. Golongan kendaraan ini pada tahun 2011 telah melunasi pembayaran sumbangan wajib sebesar Rp. 1.337.108 juta. Untuk kendaraan golongan A pada tahun 2011 berjumlah 25.432 unit yang terdiri dari sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil jenazah dan mobil pemadam kebakaran dikecualikan dalam membayar sumbangan wajib.

Accidents each year is increasing significantly, where the smallest growth in 2009 reached the largest 8,80% and in 2008 amounted to 12.76% The vehicle donation payment compulsory predominating are the C1 vehicle with types of IE motorcycle, bicycle and scooter beetle, above 50 cc s/d 250 cc and motor tricycle vehicles. This vehicle type in 2011 has been paying off compulsory donation payment of Rp. 1.337.108 million. For A type of vehicle in 2011 totaling 25.432 units consisting of 50 cc motorcycle down, ambulance, hearse and a fire engine in paying compulsory contributions are excluded.

Tabel Kendaraan Bermotor yang melunasi Sumbangan Wajib Tahun 2007-2011 Table of Vehicles that pay compulsory donation year 2007 - 2011
Golongan Type 2007 (Unit) 2008 (Unit) 2009 (Unit) 2010 (Unit) 2011 (Unit)

A B C1 C2 DP DU EP EU F Jumlah/ Total Pertumbuhan/ Growth

30.402 3.891 27.400.217 6.480 4.435.272 274.202 170.199 103.664 997.865 33.422.192

26.304 5.295 31.242.785 7.296 4.849.532 263.146 100.865 100.047 1.091.050 37.688.321 12,76

23.538 5.001 34.202.507 7.880 5.174.672 265.195 72.535 100.485 1.152.430 41.004.243 8,80

21.054 5.317 37.976.589 9.255 5.532.879 269.605 135.028 103.749 1.232.797 45.286.273 10,44

25.432 8.533 41.784.625 10.450 5.793.229 262.657 87.160 96.931 1.291.387 49.360.404 8,90

Grafik Kendaraan Bermotor yang melunasi Sumbangan Wajab Tahun 2007-2011 The graphic of vehicles that pay compulsory donation year 2007 - 2011

30,08%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

81

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b) Pertumbuhan Sektor Sumbangan Wajib Tahun 2007-2011 Rata-rata pertumbuhan 2007-2011, pendapatan underwriting dari sektor sumbangan wajib sebesar 30,08% atau masih di atas pertumbuhan yang dicapai tahun 2011 sebesar 10,59%. Pertumbuhan yang tertinggi terdapat pada tahun 2008 sebesar 77,31% sedangkan pertumbuhan yang terendah terdapat pada tahun 2010 sebesar 9,05%.

b) The growth of Compulsory Donation Sector year 2007 -2011 Average growth 2007-2011, underwriting income from compulsory contributions by sector 30,08% or above still achieved growth in 2011 for 10,59%. The highest growth in 2008 amounted to 77.31% while the lowest there is growth in 2010 of 9.056%.

Tabel Pertumbuhan penerimaan underwriting sektor sumbangan wajib tahun 2007-2011 Table of underwriting income growth compulsory Donation sector year 2007 - 2011
(dalam juta rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

(in millions rupiah)

Description Compulsory Donation Growth(%) Total Growth(%)

Sumbangan Wajib Pertumbuhan (%) Jumlah (Rp juta) Pertumbuhan (%)

1.011.178 1.011.178

1.792.917 77,31 1.792.917 77,31

2.211.754 23,36 2.211.754 23,36

2.411.934 9,05 2.411.934 9,05

2.667.386 10,59 2.667.386 10,59

30,08 30,08

Dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan underwriting dari sektor iuran wajib pada tahun 2011, maka pertumbuhan pendapat underwriting dari sektor sumbangan wajib tidak secara signifikan walaupun terdapat perubahan ekspektasi masyarakat yang ingin memiliki kendaraan roda dua dari pada menggunakan kendaraan bermotor umum. Hal inilah yang kemudian mendorong PT Jasa Raharja (Persero) memperluas kerjasama dengan Samsat dan menambah jumlah kantor pelayanan di beberapa daerah.

Compared with revenue growth of mandatory dues underwriting sector in 2011, then the opinion of sector growth underwriting donations must not significantly change expectations although there are people who want to have a two-wheeled vehicles from motor vehicle use on public. This is then pushed PT Jasa Raharja (Persero) expanding cooperation with and increase the number of Samsat Service Office in some areas.

Pendapatan Underwriting Sektor Sumbangan Wajib Tahun 2007-2011 Underwriting Income Compulsory Donation sector year 2007 -2011

30,08%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

82

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b. Pertumbuhan Pembayaran Santunan


Pembayaran santunan yang dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja (Persero) terhadap masyarakat yang mengalami kecelakaan penumpang umum maupun kecelakaan lalu lintas bertujuan memberikan jaminan akan kepastian perlindungan terhadap risiko sosial ekonomi dan meringankan beban korban/ahliwaris korban. 1) Pertumbuhan Pembayaran Santunan Tahun 2007-2011 Dari data penyelesaian pembayaran santunan selama kurun 2007-2011 tercatat rata-rata pertumbuhan untuk korban kecelakaan sebesar 5,24% dan rata-rata pertumbuhan untuk pembayaran santunan sebesar 32,77%. Namun pada tahun 2011 untuk korban kecelakaan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 6,27% dan untuk pembayaran santunan mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,49%. Kondisi tersebut walaupun dipengaruhi oleh peningkatan biaya perawatan dan biaya pengobatan, namun didukung oleh jumlah korban kecelakaan untuk sub sektor kecelakaan moda transportasi umum dan transportasi kereta api yang cenderung mengalami penurunan serta untuk sub sektor kapal laut dan pesawat udara jumlah kecelakaan sangat fluktuatif.

b. The growth of compensation payment


Compensation payments carried out by PT Jasa Raharja (Persero) on society that had a general passengers accident or a traffic accidents aims to provide guarantees the certainty of protection against risks to be economic and social burden victims/heirs of the victim.

1) The growth of Compensation Payment year 2007 - 2011 From data the settlement of compensation payment during 2007-2011 recorded average growth for crash victim of 5.24% and the average growth rate for the payment of stipend 32,77 percent. However in 2011 to experience negative growth of crash victim of 6.27% and for payment of stipend amounted to negative growth experienced 0.49%.

Although these conditions are influenced by increased maintenance costs and the cost of treatment, but is supported by the number of victims of accidents to sub accident sector and public transport modes rail tends to be decreased as well as for the sub sectors of naval vessels and aircraft are the number of accidents fluctuate

Tabel Pertumbuhan penerimaan underwriting sektor sumbangan wajib tahun 2007-2011 Table of victim and compensation Growth
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Victim (People) Growth(%) compensation Growth(%))

Korban (Orang) Pertumbuhan (%) Santunan (Rp. juta) Pertumbuhan (%)

90.492 530.441

99.176 9,60 1.031.164 94.40

110.391 11,31 1.363.355 32,22

117.377 6,33 1.430.995 4,96

110.013 (6,27) 1.423.928 (0,49)

5,24 32,77

Grafik Jumlah Korban dan Pembayaran Santunan tahun 2007-2011 Graphic of the total of victim and compensation payment year 2007 - 2011

Santunan / Compensation Korban/ Victim

32,77%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

5,24%

83

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

2) Jenis Pembayaran Santunan Tahun 2007-2011 Pembayaran santunan yang dilaksanakan PT Jasa Raharja (Persero) kepada masyarakat korban kecelakaan penumpang umum maupun kecelakaan lalu lintas terdiri dari santunan meninggal dunia, santunan luka-luka, santunan cacat tetap dan santunan penguburan. a) Santunan meninggal dunia Besaran santunan meninggal dunia untuk korban kecelakaan moda transportasi darat dan laut ditetapkan oleh pemerintah sejak 27 Maret 2008 adalah sebesar Rp. 25 juta setiap korban berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-36/PMK.010/2008. Sedangkan santunan meninggal dunia untuk korban kecelakaan moda transportasi udara ditetapkan sebesar Rp. 50 juta berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-37/ PMK.010/2008 tanggal 27 Maret 2008. Rata-rata pertumbuhan korban meninggal dunia dalam 5 tahun terakhir sebesar 0,07% masih di atas pertumbuhan korban meninggal dunia tahun 2011 yang tumbuh negatif sebesar 5,85%, sedangkan rata-rata pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban meninggal dunia dalam 5 tahun terakhir sebesar 37%, masih di atas pertumbuhan pembayaran santunan meninggal dunia tahun 2011 yang tumbuh negatif sebesar 1,07%.

2) The Type of Compensation Payment year 2007 - 2011 Compensation payments carried out by PT Jasa Raharja (Persero) to the community victime of public passenger transportation accident and traffic accident consists of Death compensation, compensation of injuries, permanent disability compensation and compensation of burial. a) Compensation for Death The quantity of compensation to death for the victim of land transportation and sea Transportaion mode accident set by the Government since March 27, 2008 is amounting to Rp. 25 million each victim based on the Finance Ministers decision No. 36/FMD KEP-. 010/2008. While the compensation for death victims of air crash mode of transportation specified Rp. 50 million Ministry of finance Decision based on number of KEP-37/010/2008 FMD. on 27 March 2008.
The average growth of the death victims in the last 5 years of 0.07% still above growth death victims in 2011 growing negative by 5,85%, while the average growth in payment of stipend for victims died in the last 5 years of 37%, still above growth in payment of stipend died 2011 growing negative amounting to 1.07%.

Tabel Pertumbuhan penyelesaian santunan meninggal dunia tahun 2007- 2011 Table of Growth of Compensation settlement for Death victims year 2007 -2011
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Victim (People) Growth(%) Compensation Growth(%))

Korban (Orang) Pertumbuhan (%) Santunan (Rp. juta) Pertumbuhan (%)

31.761 321.690

33.844 6,56 701.670 118,12

32.746 (3,24) 906.069 29,13

33.672 2,82 922.695 1,82

31.703 (5,85) 912.824 (1,07)

0,07 37

Grafik Penyelesaian santunan meninggal dunia tahun 2007-2011 Graphic the settlement of compensation for death victime year 2007 -2011

Santunan / Compensation Korban/ Victim

37%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

0,07%

84

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b) Santunan luka-luka Besaran santunan luka-luka bagi korban kecelakaan moda transportasi darat dan laut ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp. 10 juta setiap korban sejak 27 Maret 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-36/PMK.010/2008. Sedangkan santunan luka-luka untuk korban kecelakaan moda transportasi udara ditetapkan sebesar Rp. 25 juta berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-37/PMK.010/2008 tanggal 27 Maret 2008. Rata-rata pertumbuhan korban luka-luka dalam 5 tahun terakhir sebesar 7,88%. Pertumbuhan korban luka-luka tahun 2011 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,95% masih di bawah pertumbuhan rata-rata. Rata-rata pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban luka-luka sebesar 26,52%, pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban luka-luka tahun 2011 sebesar 0,60% masih di bawah pertumbuhan rata-rata. Hal ini menunjukkan implementasi program pencegahan kecelakaan lalu lintas yang dilaksanakan telah mendapatkan hasil.

b) Compensation For the Injuries Number of compensation for the injuries for the victim of accident of land and sea transportation mode designated by the Government of Rp 10 million each victim since March 27, 2008 based on the Finance Ministers decision No. 36/FMD KEP-. 010/2008. While compensation for the injuries of the victim of aircrash accident has set of Rp. 25 million based on the Finance Ministers decision No. KEP-37/010/2008 FMD. on 27 March 2008
The average growth of the victims were injured in the last 5 years of 7,88%. The growth of the victims injuries suffered negative growth in 2011 of 5.95% is still below the average growth The average growth payment of compensation for the injured 26,52 %, worth the payment of compensation for the injured in 2011 reached 0.60 % growth still below average. It shows the traffic accident prevention program executed is getting results.

Tabel Pertumbuhan penyelesaian santunan luka-luka tahun 2007 - 2011 Table of compensation settlement Growth for the injuries year 2007 - 2011
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Victim (People) Growth(%) Compensation Growth(%))

Korban (Orang) Pertumbuhan (%) Santunan (Rp. juta) Pertumbuhan (%)

57.896 201.744

64.451 11,32 317.750 57,50

76.774 19,12 436.620 37,41

82.490 7,02 482.692 10,56

77.574 (5,95) 485.563 0,60

7,88 26,52

Grafik Pertumbuhan Penyelesaian santunan luka-luka tahun 2007 - 2011 Graphic of the compensation settlement of the injuries growth

Santunan / Compensation Korban/ Victim

26,52%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

7,88%

85

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

c) Santunan cacat tetap Besaran santunan cacat tetap bagi korban kecelakaan moda transportasi darat dan laut ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp. 25 juta setiap korban sejak 27 Maret 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-36/PMK.010/2008, sedangkan santunan cacat tetap untuk korban kecelakaan moda transportasi udara ditetapkan sebesar Rp. 50 juta berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-37/PMK.010/2008 tanggal 27 Maret 2008. Rata-rata pertumbuhan korban yang mengalami cacat tetap dalam 5 tahun terakhir sebesar 8,56%. Pertumbuhan korban cacat tetap tahun 2011 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 47,40% di bawah pertumbuhan rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa telah ada kecepatan penanganan kecelakaan, sehingga tidak menimbulkan kematian kepada korban. Rata-rata pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban yang mengalami cacat tetap sebesar 42,86%. Pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban cacat tetap tahun 2011 juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,83% masih di bawah pertumbuhan rata-rata.

c) Compensation for Permanent Disability Number of permanent disability stipend for accident victims land and sea transportation mode designated by the Government of Rp. 25 million per victim since March 27, 2008 based on the Finance Ministers decision No. 36/ FMD KEP-. 010/2008, whereas the permanent disability stipend for crash victim set mode of air transport is Rp. 50 million Ministry of finance Decision based on number of KEP-37/010/2008 FMD. on 27 March 2008.
Average growth of the victim who suffers permanent disability within the last 5 years at 8,56%. Growth of the victim permanently disabled in 2011 is decreasing at 47,40% under the average growth. This shows that have handled the accident rate, so as not to cause the death of the victim. Growth in average compensation payments for victims who suffer permanent disability of 42,86%. Growth in compensation payments to injured victims in the year 2011 is decreasing to 0,83% is still below average growth.

Tabel Pertumbuhan Penyelesaian santunan cacat tetap tahun 2007-2011 Table of Permanently Disability Compensation Settlement growth
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Victim (People) Growth(%) Compensation Growth(%))

Korban (Orang) Pertumbuhan (%) Santunan (Rp. juta) Pertumbuhan (%)

286 6.458

290 1,40 10.739 66,29

324 11,72 19.180 78,60

576 68,52 24.428 27,36

303 (47,40) 24.204 (0,83)

8,56 42,86

Grafik Penyelesaian santunan cacat tetap tahun 2007-2011 The view of permanent disability compensation settlement year 2007 - 2011

Santunan / Compensation Korban Victim

42,86%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

8,56%

86

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

d) Santunan penguburan Sementara itu santunan penguburan bagi korban meninggal dunia akibat kecelakaan moda transportasi darat, laut dan udara yang tidak memiliki ahli waris ditetapkan sebesar Rp. 2 juta setiap korban berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-36/PMK. 010/ 2008 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-37/PMK.010/2008 tanggal 27 Maret 2008. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata pertumbuhan korban yang mendapatkan santunan penguburan dalam 5 tahun terakhir mengalami pertumbuhan negatif sebesar 3,85%. Demikian juga pertumbuhan korban yang mendapatkan santunan penguburan pada tahun 2011 tumbuh negatif sebesar 32,03% di bawah pertumbuhan rata-rata. Sedangkan rata-rata pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban mendapatkan santunan penguburan sebesar 30,38%. Pertumbuhan pembayaran santunan bagi korban yang di kubur tahun 2011 sebesar 4,45% masih di bawah pertumbuhan rata-rata.

d) Burial Compensation Meanwhile, the stipend for burial victims died from the crash mode of transportation by land, sea and air which has no designated heir of Rp 2 million per victim according to the Finance Ministers decision No. 36/FMD KEP-. 010/2008 and the decision of the Minister of Finance No. 37/FMD KEP-. 010/2008 dated March 27, 2008.
From the results of the evaluation noted that the average growth of victims get a stipend of burial in the last 5 years experienced negative growth of 3.68%. Likewise the victim get the cash benefit growth burial in 2011 growing negative for 32,03% below average growth.

While the average growth in payments for victims get a stipend of burial of 30,38% stipend. Stipend payments for victims of the growth is in the tomb of 4.45% 2011 is still below the average growth.

Tabel Pertumbuhan penyelesaian santunan penguburan tahun 2007 - 2011 Table of burial compensation settlement growth year 2007- 2011
Uraian 2007 2008 2009 2010 2011 Rata-Rata Pertumbuhan Average Growth (%)

Description Victim (People) Growth(%) Compensation Growth(%))

Korban (Orang) Pertumbuhan (%) Santunan (Rp. juta) Pertumbuhan (%)

549 549

591 7,65 1.005 83,06

547 (7,45) 1.486 47,86

637 16,45 1.280 (13,86)

433 (32,03) 1.337 4,45

(3,85) 30,38

Grafik Pertumbuhan penyelesaian santunan penguburan tahun 2007 - 2011 Graphic the growth of burial compensation settlement year 2006 -2010

Santunan / Compensation Korban/ Victim

30,38%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

(3,85%)

87

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

3. ANALISA RATIO PEMBAyARAN SANTUNAN DAN PENDAPATAN UNDERWRITING ANALYSIS OF COmPENSATION PAYmENT AND UNDERWRITING INCOmE RATIO a. Ratio Pembayaran Santunan dan Pendapatan Underwriting tahun 2007-2011
Guna pembentukan cadangan teknis, mengetahui kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya terhadap pembayaran santunan dan untuk menghitung tingkat kenaikan nilai santunan, maka salah satu indikator yang diperlukan adalah mengetahui data perkembangan besaran ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting setiap tahun. Dari tabel dibawah ini diketahui bahwa ratarata tingkat ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting tahun 2007-2011 mencapai 49,27%. Capaian ratio pembayaran jaminan tahun 2011 sebesar 47,14% mengalami penurunan sebesar 5,33% dibandingkan dengan capaian ratio tahun 2010 sebesar 52,47%. Dengan kondisi ini menunjukkan perusahaan masih sangat mampu untuk memenuhi kewajibannya dalam pembayaran santunan kepada masyarakat korban kecelakaan lalu lintas, sehingga perusahaan akan mengharapkan kepada Pemerintah untuk dapat merealisasikan peningkatan nilai santunan yang sudah diusulkan.

a. Ratio of the compensation Payment and underwriting income year 2007 - 2011
To the establishment of technical reserves, knowing the companys ability to meet its obligations towards the stipend payment and increase in value to calculate the level of stipend, then one of the indicators is necessary is knowing the data development quantity ratio of underwriting income stipend payments each year.

From the table below reveals that the average level of cash benefit payments to income ratio underwriting years 2007-2011 reach 49,80%. Payment guarantee sections ratio in 2011 by undergoes 47,14% decrease of 5,33% compared with a ratio of sections in 2010 52,47%. With this condition indicates the company is still very capable to meet its payment cash benefit to society in victims of traffic accidents, so the company will expect the Government to be able to realize the increased value of the cash benefit which has been proposed.

Tabel Perkembangan ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting Tahun 2007-2011 berdasarkan Undang-Undang No 33 dan No 34 tahun 1965 Developments table payment of compensation to revenue ratio of underwriting year 2007-2011 pursuant to Law No 33 and No 34 of 1965
(dalam juta rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Jumlah Total

(in millions rupiah)

Description Compensation Payment Underwriting Income Ratio

A. Pembayaran Santunan B. Pendapatan underwriting Ratio (A : B)

530.441 1.39.376 40,20

1.031.164 2.111.453 48,83

1.363.355 2.552.036 53,42

1.430.995 2.727.053 52,47

1.423.938 3.020.699 47,14

5.779.883 11.607.186 49,80

Grafik Perkembangan ratio pembayaran santunan terhadap pendapatan underwriting Tahun 2007-2011 Graphic of the growth of compensation payment to underwriting income ratio Tahun 2007-2011

Pendapatan Underwriting/ Underwriting Income Pembayaran Santunan/ Compensation Payment

49,80%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Rasio The average ratio

88

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b. Ratio Pembayaran Santunan dan Pendapatan Underwriting menurut Jenis Asuransi


Pembayaran santunan dan pendapatan underwriting dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964. Rata-rata ratio pembayaran santunan asuransi wajib kecelakaan penumpang umum tahun 2007-2011 mencapai 10,54% dan rata-rata ratio pembayaran santunan asuransi wajib kecelakaan lalu lintas mencapai 55,08%.

b. Ratio of Compensation Payment and Underwriting Income based on the type of insurance Payment cash benefit and income underwriting implemented pursuant to Act No. 33 of 1964 and Act No. 34 of 1964. The average ratio of payment cash benefit insurance compulsory accident passengers in 2007-2011 General reach 10,54% and the average ratio of payment cash benefit insurance compulsory traffic accident reached 55,08%.

Tabel Perkembangan Ratio Pembayaran Santunan dengan Pendapatan Underwriting masing-masing program asuransi tahun 2007-2011 Tabel growth of ratio compensation payment with Underwriting income of each insurance program year 2007 - 2011
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Uraian

2007

2008

2009

2010

2011

Jumlah Total

Description UU No. 33/1964 Compensation Payment Underwriting Income Ratio (%) UU No. 34/1964 Compensation Payment Underwriting Income Ratio (%)

UU No. 33/1964 Pembayaran santunan Pendapatan underwriting Ratio (%) UU No. 34/1964 Pembayaran santunan Pendapatan underwriting Ratio (%)

26.188 263.184 9,95 504.253 1.011.178 49,87

27.691 278.522 9,94 1.003.473 1.792.917 55,97

40.676 301.879 13,47 1.322.679 2.211.754 59,80

31.319 315.119 9,94 1.339.676 2.411.934 55,44

33.567 353.313 9,50 390.371 2.667.386 52,12

159.441 1.512.017 10,54 5.560.452 10.095.169 55,08

Perkembangan Ratio Pembayaran Santunan dengan Pendapatan Underwriting asuransi UU No. 33/1964 tahun 2007-2011 Growth of ratio compensation payment with underwriting income insurance Law No. 33/1964 year 2007 - 2011

Pembayaran santunan UU No. 33/1964 Compensation Payment Law No. 33/1964 Pendapatan underwriting UU No. 33/1964 Underwriting Income Law No. 34/1964

10,54%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Rasio The average ratio

89

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Perkembangan Ratio Pembayaran Santunan dengan Pendapatan Underwriting asuransi UU No. 34/1964 tahun 2007-2011 Growth of ratio compensation payment with underwriting income insurance Law no.34/1964 year 2007 - 2011

Pembayaran santunan UU No. 34/1964 Compensation Payment Law No. 33/1964 Pendapatan underwriting UU No. 34/1964 Underwriting Income Law No. 34/1964

55,08%
2007 2008 2009 2010 2011

Rata-rata Rasio The average ratio

4. TINJAUAN EKONOMI ECONOmIC REVIEWS


Menyikapi perkembangan kondisi perkonomian dunia tahun 2011 yang terjadi di negara-negara kawasan uni Eropa (terutama negara-negara PIIGS: Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Spanyol) dan Amerika Serikat, belum menunjukkan pemulihan secara menyeluruh, bahkan cenderung melambat. Penerapan kebijakan pengetatan anggaran (austerity programs) pemerintah, kebijakan moneter longgar, kebijakan suku bunga rendah, kebijakan cetak uang (quantitative easing/QE) dan kebijakan fiskal di negaranegara tersebut, tidak mampu mendorong percepatan penurunan utang publiknya, bahkan sebaliknya kebijakan tersebut justeru meningkatkan angka pengangguran. Selain itu pergerakan harga minyak yang melejit akibat rencana keputusan parleman Iran menghentikan ekspor minyaknya, juga bisa memacu inflasi berlebihan dan memperparah kondisi ekonomi uni Eropa yang sudah tercabik-cabik akibat resesi yang dialaminya Lambatnya pertumbuhan ekonomi global, memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan negara-negara Emerging Market (EM) seperti China, India, Rusia dan Brazil. Negara-negara tersebut justeru terus memperkuat landasan perekonimiannya melalui reformasi kebijakan ekonomi (fiskal dan moneter) guna mendorong penguatan kinerja ekspor, penguatan konsumsi masyarakat dan produktivitas industri, mengoptimalkan pembangunan infrastruktur melalui belanja pemerintah dan mendorong iklim investasi yang kondunsif. Upaya pemerintah untuk mendorong lebih banyak investasi yang masuk ke Indonesia, telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011. Peningkatan PDB Indonesia yang mencapai 6,5 persen (yoy) diyakini dapat mendorong peningkatan daya beli masyarakat, dimana pada akhirnya Addressing the development conditions of the world economy in 2011 is going on in the countries of the European Union (especially the PIIGS countries: Portugal, Ireland, Italy, Greece and Spain) and the United States, has not shown the recovery as a whole, even tend to slow down. The application of tightening budgets policy (austerity programs) Government, loose monetary policy, the policy of low interest rates, printing money policy (quantitative easing/QE) and fiscal policy in these countries, unable to push the acceleration of public debt decreased, even in reverse, these policies thus increasing unemployment figures. Additionally the movement of oil prices leapt by the plan of Iranian parliament decisions to stop the export of oil also could spur inflation, excessive and aggravating the economic conditions of the European Union is already being torn apart as a result of the recession experienced firsthand The slowness of global economic growth, providing a positive impact for economic growth in Indonesia and countries Emerging Market (EM) such as China, India, Russia and Brazil. These countries thus continues to strengthen a cornerstone of economic policy reform through perekonimiannya (fiscal and monetary) in order to encourage the strengthening of export performance, strengthening of Community consumption and industrial productivity, optimize infrastructure development through government spending and encouraging investment climate conducive The Governments attempt to encourage more investments coming into Indonesia, has given a positive impact against the growth of gross domestic product (GDP) in 2011. IndonesiaS GDP increase to reach 6.5 percent (yoy) believed to be encouraging an increase in the purchasing

90

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

memberikan kontrubusi positif terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan penjualan mobil tahun 2011 mencapai 893 ribu unit atau naik 17 persen dibandingkan tahun 2010 yang terjual sebanyak 764 ribu unit. Diikuti dengan pertumbuhan penjualan sepeda motor tahun 2011 menurut Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia mencapai 8,40 juta unit atau naik 19,2 persen dari penjulan tahun 2010. Jumlah populasi kendaraan bermotor di Indonesia dua tahun lalu hingga mencapai 50.8 juta unit, menempati urutan pertama di kawasan Asia Tenggara. Pasalnya, pada saat yang sama jumlah kendaraan di Thailand hanya 25,29 juta unit, Vietnam 14,51 juta unit, Malaysia 7,28 juta unit, serta Filipina 2,15 juta unit. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011, cukup diakui di kancah Internasional dan menurut Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Indonesia sebagai salah satu negara dengan kondisi perekonomian terkuat di antara negara-negara di ASEAN. Capain pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2011 tersebut merupakan yang tertinggi dibanding dengan negara-negara ASEAN lain seperti Malaysia (5,2 persen), Filipina (4,7 persen), Singapura (5,3 persen), Thailand (3,5 persen) dan Vienam (5,8 persen). Namun demikian kemajuan ekonomi Indonesia itu masih bertumpu pada kekayaan sumber daya alam dan belum bersumber pada inovasi. Tantangan paling besar yang dihadapi oleh perekonomian indonesia pada tahun 2012, adalah mempertahankan pertumbuhan ekonominya pada kisaran 6,5 persen yang dicapai tahun 2011, walaupun Indonesia telah mempersiapkan kebijakan memperkuat sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Dalam kerangka kebijakan ekonomi Indonesia tahun 2012 diharapkan tumbuh lebih baik daripada tahun 2011, akan sangat bergantung pada estimasi perkembangan ekonomi dunia yang diperkirakan memasuki masa pemulihan. Bagi Indonesia, dalam menjaga pertumbuhan ekonominya, selain terus melanjutkan penguatan dan ketahanan ekonomi makro atas gejolak-gejolak yang terjadi, Pemerintah telah menetapkan program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi melalui tiga jalur, yaitu pengembangan 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia (KEI), penguatan konektivitas nasional, dan peningkatan kemampuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (iptek) nasional. Pelaksanaan tiga jalur pembangunan ekonomi tersebut diantaranya menyangkut pembangunan infrastruktur berskala besar dan luas. Kondisi perekonomian yang berpengaruh terhadap kinerja PT Jasa Raharja (Persero) antara lain pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor, peningkatan jumlah penumpang semua jenis moda transportasi, peningkatan infrastruktur sektor transportasi dan membaiknya

power of the public, which ultimately contribute positively to the companys revenue growth. This is demonstrated by the growth of car sales in 2011 reach 893 thousand units or up 17 percent compared to the year 2010 that sold thousands of units. 764 Followed by sales growth in 2011, according to the motorcycle industry association Data Motorcycle Indonesia achieve 8.40 million units or rose 19.2 percent from penjulan in 2010. Motor vehicle population in Indonesia two years ago to achieve 31.6 million units, occupying first place in Southeast Asia. The article, at the same time the number of vehicles in Thailand only 25,29 million units, Vietnam 14,51 million units, Malaysia 7,28 million units, and Philipines 2,15 million units Indonesias economic growth in 2011, simply recognized internationally and according to the International Monetary Fund (IMF International Monetary Fund/) Indonesia as one of the countries with the strongest economy among countries in ASEAN. The achievement of growth of gross domestic product (GDP) Indonesia 2011 is the highest compared to other ASEAN countries such as Malaysia (5.2 per cent), the Philippines (4.7 percent), Singapore (5.3 per cent), Thailand (3.5 percent) and Vienam (5.8 per cent). Nevertheless it is still Indonesias economic progress resting on a wealth of natural resources and has not been sourced on innovation. The greatest challenge faced by the Indonesian economy in 2012, is maintaining its economic growth in the range of 6.5 percent was achieved in 2011, although Indonesia has been preparing policies to strengthen domestic sources of growth in the economy. Within the framework of the economic policy of Indonesia 2012 expected to grow better than in 2011, will rely heavily on world economic growth estimate predicted entered a period of recovery.

For Indonesia, in keeping its economic growth, in addition to strengthening the resilience and continued macroeconomic turmoil over the turmoil that occurred, the Government has established a program of acceleration and expansion of economic development through three lines, namely the development of 6 (six) Indonesia economic corridor (KEI), strengthening national connectivity, and capacity building in science and technology (Science & technology). The implementation of these three paths of economic development are concerned the development of large-scale infrastructure and extensive. Condition of the economy that affect the performance of PT Jasa Raharja (Persero) between other motor vehicle sales growth, increase in the number of passengers of all kinds of mode of transportation, improved infrastructure and improving the performance of transport sector of the

91

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

kinerja pasar finansial. Disisi lain dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional dan stabilnya tingkat suku bunga pinjaman maka daya beli masyarakat diharapkan dapat terus menguat khususnya di bidang kendaraan bermotor dengan memanfaatkan fasilitas pinjaman perbankan. Dengan meningkatnya pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor dan meningkatnya jumlah penumpang semua moda transportasi akan dapat menaikkan pertumbuhan penerimaan iuran wajib (IW) dan penerimaan sumbangan wajib (SW). Dengan membaiknya kinerja pasar finansial (pasar uang dan pasar modal) memberikan hasil investasi yang maksimal bagi perusahaan. Sedangkan peningkatan infrastruktur sektor transportasi akan mengurangi terjadinya risiko kecelakaan pada masyarakat pengguna moda transportasi

financial markets. On the other hand with the increasing growth of the national economy and the stabilization of interest rates of loans then the Community buying power expected to be continuously strengthened in particular in the field of motor vehicles by utilizing loans banking facilities. With the increasing growth in sales of motor vehicles and the growing number of passengers all mode of transportation will be able to raise the compulsory dues revenue growth (IW) and acceptance of mandatory contributions (SW). By improving the performance of financial markets (money market and capital market) delivers maximum investment for the company. Whereas the improvement of the infrastructure of the transport sector will reduce the risk of accidents on community user mode of transportation.

Skema hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Program Asuransi Kecelakaan Penumpang dan Kecelakaan Lalu lintas Scheme the relation of economic growth the passengers accident and traffic accident insurace program

Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth Komsumsi Pemerintah Government Consumption Komsumsi Rumah Tangga Household Consumption

Infrastruktur/ Infrastructure Jalan, Kereta Api, Bandara, Penyebarangan dan Pelabuhan Roads, Railways, Airports, Ferriage and Ports

Risiko/ Risk Kecelakaan, Luka-luka, Cacat tetap, Meninggal Dunia Accident Victim, Permanent Disability, Death

Penumpang Transportasi Transportation Passenger Kendaraan Bermotor Umum, Kereta Api, Kapal Laut dan Pesawat Udara General Transportation, Railways, Ship and Aircraft Mobil/Sepeda Motor/ Cars/ motorcycles

Asuransi/ Insurance Pemerintah Government UU Law Penumpang Umum Kecelakaan Lalulintas Public passenger Traffic accidents Iuran Contribution Masyarakat Community

Pembayaran Dividen Pembayaran Pajak Payment of Dividend Payment of Taxes

Underwriting/ Underwriting Iuran Wajib Sumbangan Wajib Compulsory Contributions Compulsory Donation

Santunan Pencegahan Kecelakaan Prevention Accidents Compulsory

92

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

5. TINJAUAN INDUSTRI ASURANSI SOSIAL DI INDONESIA OVERVIEW OF SOCIAL INSURANCE INDUSTRY IN INDONESIA
Keberadaan jaminan sosial dalam sebuah negara merupakan manifestasi dari salah satu tanggung jawab dan kewajiban negara untuk membentuk Negara Kesejahteraan (Walfare States). Pembentukan Walfare States merupakan suatu keharusan, karena dalam Universal Declaration of Human Right yang ditandatangani Perserikatan Bangsa Bangsa pada tanggal 10 Desember 1948 menjamin setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak atas jaminan sosial dan terlaksananya hak-hak ekonomi sosial dan budaya yang diperlukan untuk meningkatkan harkat dan martabat serta pertumbuhan bebas pribadinya sebagai warga negara. Sistem jaminan sosial dalam arti luas merupakan program bantuan sosial dan asuransi sosial. Asuransi sosial melakukan pengumpulan dana dan pembagian risiko diantara peserta yang mengikuti program asuransi sosial, sehingga asuransi sosial menjadi sistem yang lebih dapat diandalkan menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena dalam sistem ini dinamika gotong royong antara mereka yang menghadapi risiko tinggi dengan mereka yang risiko rendah, yang tidak terkena musibah membantu yang terkena musibah, yang tidak mengalami kecelakaan membantu yang mengalami kecelakaan dan yang kaya membantu yang miskin menjadi faktor dominan. Bagi Indonesia sebenarnya telah memiliki suatu Sistem Jaminan Sosial Nasional yang komprehensif berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 dengan program yang di atur meliputi jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan jaminan kematian. Sistem jaminan sosial nasional tersebut dibentuk untuk memenuhi amanat pasal 34 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yaitu: Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Dalam perkembangannya, Dewan Perwakilan Rakyat bersama Pemerintah melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 telah membentuk 2 (dua) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yaitu BPJS Kesehatan dengan tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat dan BPJS Ketenagakerjaan dengan tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pensiun bagi seluruh pekerja formal maupun pekerja informal. The existence of social security in a country is a manifestation of one of responsibility and obligation of the State to create the Welfare States. Formation of Welfare States is a must, because in the Universal Declaration of Human Right which is signed by the United Nations on 10 December 1948, guaranteeing every person as a member of the public has the right to social security and the implementaion of social economic rights and culture needed to enhance the dignity and the free development of his personality and dignity as citizens

Social security systems in the broadest sense is a social assistance program and social insurance. Social insurance do fundraisers and risk-sharing among participants who participate in social insurance programs, so that social insurance system that is more reliable in supporting the improvement of the welfare of society, because in this system the dynamics of cooperation between those who face a high risk of those with low risk, which is not affected to help affected, which does not had an accident help the accident victim and the rich help the poor becomes the dominant factor.

For Indonesia has actually had a comprehensive system of national social security based on Act No. 40 year 2004 with a program that includes health coverage set warranty, warranty work accident, old age security pension and the death guaranteed. National social security system was set up to meet the mandate of section 34 subsection (2) of the Constitution of the Republic of Indonesia, namely State developed a social security system for the whole people and empowering communities who are weak and incapable in accordance with the dignity of humanity.

In its development, the House of representatives with the Government through Law of the Republic of Indonesia Number 24 year 2011 has established two (2) Social Security Provider Agencies (BPJS), namely Health BPJS with duties and responsibilities held health assurance program for the whole society and Employment with BPJS duties and responsibilities held a work accident assurance program, guarantee of old age, guarantee the death and retirement security for all formal or informal workers.

93

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Dengan adanya ke dua BPJS tersebut, maka (a) PT. Jasa Raharja (Persero) tidak lagi dimasukkan ke dalam kelompok asuransi sosial pada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, (b) PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan mulai tanggal 1 Januari 2014, (c) PT Jamsostek (Persero) menjadi BPJS Ketenagakerjaan mulai 1 Januari 2014, (d) PT Asabri (Persero) menyelesaikan pengalihan program Asuransi Hari Tua, Pensiun dan nilai tunai asuransi serta pembayaran pensiun bagi Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029, dan (e) PT Taspen (Persero) menyelesaikan pengalihan program Asuransi Tabungan Hari Tua dan Pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil dan pembayaran pensiun ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029.

With the presence of the two of BPJS, then (a) PT Jasa Raharja (Persero) is no longer included in the Group on Social Insurance Act No. 40 of 2004 on National Social Security System, (b) PT Askes (Persero) became the BPJS Health starts 1 January 2014, (c) PT (Persero) Scheme be BPJS Employment began January 1, 2014, (d) PT Asabri (Persero) completed a diversion program Insurance of the Old, Retirement and insurance as well as payment of the cash value of pensions for members of the TNI Soldiers, Police and CIVIL SERVANTS of the Ministry of Defense to the slowest Employment BPJS 2029, and (e) PT Taspen (Persero) completed a diversion program for insurance and Pension Savings days old for civil servants and the payment of pensions to the slowest Employment BPJS 2029.

Skema Penyelenggaraan Jaminan Sosial/Asuransi Sosial di Indonesia Scheme of the implementation of Social Security/ Social Insurance in Indonesia

UU No. 2/1992 Law No. 2/1992

PT JASA RAHARJA (PERSERO)

UU 33/1964/ Law 33/1964 UU 34/1964/ Law 34/1964

2014 Jaminan Sosial/ Asuransi Sosial Social Security / Social Insurance BPJS Kesehatan The BPJS Health PT ASKES (PERSERO)

UU No. 24/2011 Law No. 24/2011 PT JAMSOSTEK (PERSERO) 2029 PT TASPEN (PERSERO) PT ASABRI (PERSERO)

2014 BPJS Ketenagakerjaan BPJS Employment 2029

94

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

6. TINJAUAN HAK MONOPOLI mONOPOLY RIGHT OVERVIEW


Telah diketahui bersama bahwa PT. Jasa Raharja merupakan satu-satunya perusahaan asuransi yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah Indonesia untuk mengelola asuransi wajib kecelakaan penumpang umum sesuai Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang berikut peraturan pelaksanaannya dan asuransi wajib tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan berikut peraturan pelaksanaannya. Terkait dengan dimasukkannya PT Jasa Raharja (Persero) ke dalam kelompok asuransi sosial berdasarkan UndangUndang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian akan menimbulkan dampak dicabutnya hak monopoli PT Jasa Raharja (Persero). Dicabutnya hak monopoli, berarti dibukanya perusahaan asuransi komersial melaksanakan kedua bentuk asuransi yang selama ini menjadi tugas dan tanggung jawab PT Jasa Raharja (Persero). Berdasarkan kajian dan analisa yang dilakukan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tahun 2010 disimpulkan bahwa penunjukkan PT. Jasa Raharja (Persero) sebagai penyelenggara asuransi wajib kecelakaan penumpang umum dan asuransi wajib kecelakaan lalu lintas memiliki hak monopoli. Dan untuk itu, dapat dikecualikan dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, dengan pertimbangan: a. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 selain mengatur mengenai larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat juga diatur mengenai pengecualian terhadap berlakunya Undang-Undang tersebut. Salah satu bentuk pengecualian yang diatur dalam pasal 50 Undang-Undang Nomor 5 tahun 1999 adalah pengecualian mengenai pelaksanaan peraturan perundang-undangan, yaitu: 1) Hanya berlaku bagi pelaku usaha yang dibentuk atau ditunjuk oleh Pemerintah. 2) Adanya kewenangan pelaku usaha yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya benturan dari berbagai kebijakan yang saling bertolak belakang namun sama-sama diperlukan dalam menata perekonomian nasional. 3) Pemerintah juga memberikan kekhususan bagi sektor tertentu yang kegiatan ekonominya terkait dengan penguasaan hajat hidup orang banyak. Kekhususan ini menjadi jalan keluar bagi regulasi sektoral yang diamanatkan rakyat untuk memberikan kekhususan bagi industri tertentu It is well known that PT Jasa Raharja is the only insurance company that was given authority by the Government of Indonesia to maintain compulsory insurance accident General passenger according to Act No. 38 of 1964 concerning Compulsory Accident Fund Assured Passengers the following regulations for its implementation and compulsory insurance of responsibility according to the law against third parties according to Act No. 34 of 1964 about Road Traffic Accident Funds following its implementation regulations. Associated with the inclusion of PT Jasa Raharja (Persero) into groups on the basis of the Social Insurance Act No. 2 of 1992 on Insurance Business will generate impact of being lifted PT Jasa Raharja monopoly rights (Persero). The lifting of the monopoly, meant the opening of commercial insurance companies implement both forms of insurance during the task and responsibility of PT Jasa Raharja (Persero). Based on studies and analysis conducted by Business Competition Supervisory Commission (KPPU) 2010 concluded that the appointment is PT Jasa Raharja (Persero) as organizer of compulsory insurance and General passenger accident insurance compulsory traffic accident has a monopoly. And for that, it can be excluded from the Act No. 5 of 1999, with consideration a. In Act No. 5 of 1999 concerning the prohibition of the practice of monopoly and unhealthy business competition, it is also arranged about exceptions to the enactment of such legislation. One form of the exception provided for in article 50 Act No. 5 of 1999 is an exception regarding the implementation of legislation, namely: 1). only applicable for businessmen who established or appointed by the Government. 2) The existence of authority of the business doers given by the legislation with the aim to avoid the clash of various policies that mutually opposite but equally necessary in setting up the national economy. 3) The Government also gives the specificity of certain sectors of economic activity associated with the station life of the many. Specificity became an outlet for sectoral regulation which mandated people to provide the specificity for certain industries and

95

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

dan dalam prosesnya mempunyai prinsip yang bertentangan dengan UU No. 5/1999. b. Dalam UU No. 33 Tahun 1964 menyebutkan bahwa: 1) Tiap penumpang yang sah dari kendaraan bermotor umum, kereta api, pesawat terbang, perusahaam penerbangan nasional dan kapal perusahaan perkapalan/ pelayaran nasional, wajib membayar iuran melalui pengusaha/pemilik yang bersangkutan untuk menutup akibat keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dalam perjalanan. Adapun UU No. 34 Tahun 1965 pada Pasal 2 mewajibkan pengusaha/pemilik alat angkutan lalu-lintas jalan untuk memberi sumbangan wajib setiap tahun yang akan digunakan sebagai santunan bagi kecelakaan lalu lintas. 2) Pengelola dana yang berasal dari penumpang dan pemilik kendaraan juga diamanatkan melalui UU untuk dikelola oleh badan usaha yang ditunjuk Pemerintah. c. Dalam UU No. 2 Tahun 1992 mengatur pelaksanaan asuransi sosial, diantaranya: 1) Asuransi sosial adalah asuransi yang dikelola oleh pemerintah dan instansi atau badan yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai pengelola asuransi. Berbeda dengan asuransi komersial, asuransi sosial hanya mencakup perlindungan dasar yang biasanya ditentukan dalam peraturan peundangundangan. 2) Asuransi sosial harus selalu dilaksanakan secara nasional dan bersifat wajib sehingga prinsip dasarnya dapat terlaksana secara optimal yaitu yang menyangkut skala besar ekonomis, gotong royong, pemerataan perlindungan, kemanfaatannya terjamin dan pendidikan masa depan. asuransi sosial harus 3) Penyelenggaraan dengan Undang-Undang karena terkait dengan pembebanan iuran kepada masyarakat. d. PT Jasa Raharja (Persero) mengemban tanggung jawab memupuk keuangan dari masyarakat melalui iuran wajib dan sumbangan wajib dan selanjutnya menyalurkan kembali melalui santunan kepada korban yang mengalami kecelakaan penumpang angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas di jalan raya. e. PT Jasa Raharja (Persero) selama ini tidak menggunakan market power-nya untuk melakukan tindakan yang merugikan masyarakat seperti nilai santunan yang rendah atau memberikan pelayanan yang tidak maksimal.

in the process has a principle contrary to law No. 5/1999. b. In Law no. 33 Year 1964 mentioned that: 1) Each valid passenger from general motor vehicle, trains, airplanes, ships and national aviation company shipping company/national cruise, is obliged to pay dues through employers/owners concerned to close due to financial crash caused passengers en route. As for Act No. 35 of 1965 on article 2 obliges entrepreneurs/owners to street traffic transport tools contributions required each year to be used as a cash benefit for a traffic accident. 2) Fund Manager that originates from the passenger and owner of the vehicle are also mandated by Law to be maintained by the business entity designated by the Government. c. In law No. 2 of 1992 regulating the implementation of social insurance, including: 1) Social insurance is the insurance that is managed by the Government and relevant agencies or entities designated by the Government as an insurance Manager. In contrast to commercial insurance, social insurance covers only basic protection that is usually specified in the regulations. 2) Social insurance should always be carried out nationally and is required so that the basic principle can be fulfilled optimally i.e. involving large-scale economical, cooperation, equity protection, the assured of benefits and future education. 3) Organization of social insurance must by law as related to the imposition of dues to society. d. PT Jasa Raharja. (Persero) are under the responsibility of the communities through fostering financial dues compulsory and compulsory donations and redistributes it through charities to the victim had an accident passenger public transport and traffic accidents on highways. e. PT Jasa Raharja. (Persero) all this time it does not use market power to act to the detriment of society as a low value for charities or provide a service that is not optimally.

96

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

PT Jasa Raharja (Persero) tetap mencermati pelaksanaan amandemen RUU Perasuransian yang saat ini telah disampaikan oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat, dengan bertindak proaktif dan secara maksimal menyampaikan hasil kajian strategis yang menyangkut penyelenggara asuransi kecelakaan bersifat wajib sehingga tetap dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja (Persero). Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: a. Contingency plan sebagai antisipasi perubahan regulator dengan melakukan diskusi internal, membentuk Focus Group Discussion (FGD) dengan menghandirkan narasumber eksternal serta melakukan studi banding ke Amerika Serikat, Jerman dan Swiss untuk mendapatkan masukkan dan informasi mengenai lembaga yang berwenang menyelenggarakan jaminan sosial. b. Contingency plan sebagai antisipasi pembahasan perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 dengan melakukan pertemuan dengan regulasi (Departemen Keuangan), monitoring perkembangannya dengan industri perasuransian serta melakukan kerjasama dengan Asosiasi Jaminan Sosial Indonesia (AJSI) dalam membuat kajian ilmiah tentang filosofi, prinsip dan tujuan jaminan sosial kaitannya dengan amandemen Undang-Undang dimaksud. c. Menyiapkan crash program yang komprehensif guna memperkuat fundamental perusahaan baik dari aspek legal, aspek operasional, aspek SDM maupun aspek fundamental lainnya, sehingga setiap dampak negatif yang timbul dengan dibukanya kesempatan bagi perusahaan lain untuk menyelenggarakan asuransi wajib tersebut dapat diantisipasi secara dini.

PT Jasa Raharja (Persero) keep a close watch on the implementation of the amendment of Insurance Draft Law which is currently was submitted by the Government to the House of representatives, by acting proactively and optimally deliver the results of the study concerns the strategic nature of the compulsory accident insurance providers so that it is implemented PT Jasa Raharja (persero) The activities that have been done are: a. Contingency plan as the anticipation of change regulator with internal discussion, forms the Focus Group Discussion (FGD) with an external speaker and presented a study of the appeal to the United States, Germany and Switzerland to get the enter and information about the agency that organizes the social security authorities. b. The Contingency plan as the anticipation of change discussion of Act No. 2 of 1992 by conducting meetings with Regulation (Ministry of Finance), monitoring his progress with insurance industry and cooperation with social security association of Indonesia (AJSI) in making scientific studies about the philosophy, principles and objectives related to the social security Amendment Act in question. c. Prepare a crash program that embeds corporate fundamentals strengthen both the legal aspects, operational aspects, aspects of Human Resources as well as other fundamental aspects, so that any negative effects that arise with the opening of an opportunity for other companies to hold compulsory insurance can be early anticipated.

7. TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL OVERVIEW a. Komitmen Dalam Perlindungan Kehadiran PT Jasa Raharja (Persero) sebagai Asuransinya Masyarakat Indonesia, fokus utama aktivitasnya selalu berusaha memperluas, meningkatkan dan menyeimbangkan perlindungan di semua moda transportasi. Kebijakan prioritas yang dinilai cukup efektif untuk memberikan program perlindungan tidak hanya diarahkan pada peningkatan penerimaan underwriting, tetapi juga secara bertahap mengembangkan program pelayanan yang berorientasi kepada korban kecelakaan dan pencegahan kecelakaan lalu lintas. Melihat urgensi pengembangan program tersebut PT Jasa Raharja (Persero) telah menelurkan solusi yang kreatif untuk memberi nilai tambah kepada masyarakat, yaitu: a. Commitment in Protection The presence of PT Jasa Raharja (Persero) as the Insurance of Indonesia Society, the main focus of its activities is always trying to expand, improve and balance the protection in all modes of transport. Policy priorities are assessed quite effective to provide protection program is not only directed at improving the acceptance of underwriting, but also gradually developing service-oriented programs to victims of accidents and prevention of traffic accidents. See the urgency of developing the program, PT Jasa Raharja (Persero) has spawned creative solutions to add value to the community, i.e.:

97

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

1) Memperluas perlindungan sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964 dengan memberikan santunan asuransi kecelakaan lalu lintas bagi orang asing yang tengah berada di Indonesia. Selama ini perlindungan asuransi kecelakaan lalu lintas bagi orang asing diluar tanggung jawab PT Jasa Raharja (Persero), mengingat orang asing tersebut dilindungi oleh asuransi di negaranya masing-masing. 2) Memberikan santunan kecelakaan bagi pejalan kaki yang tertabrak kendaraan bermotor dijalan meski korban tidak pernah membayar premi asuransinya. 3) Memberikan santunan kepada penumpang kendaraan bermotor umum dalam kota, penumpang kereta api jarak pendek (kurang dari 50 km) atau penumpang kendaraan ambulance, walaupun mereka dibebaskan dari membayar Sumbangan Wajib dan Iuran Wajib dana pertanggungan wajib kecelakaan. 4) Mengkaji diberikannya santunan tambahan bagi korban yang dirawat di rumah sakit berupa dana sementara tidak mampu bekerja (STMB) untuk menutupi kehilangan penghasilan selama korban tidak bisa bekerja. Saat ini santunan sementara tidak mampu bekerja masih berada di luar ruang lingkup perlindungan yang dicover oleh PT Jasa Raharja (Persero). 5) Mengkaji diberikannya santunan kecelakaan lalu lintas bagi korban yang mengalami kecelakaan tunggal. Saat ini santunan kecelakaan tunggal masih berada di luar ruang lingkup perlindungan yang dicover oleh PT Jasa Raharja (Persero). 6) Menetapkan kembali kebijakan ex-gratia, yaitu memberikan perlindungan dan santunan asuransi kecelakaan lalulintas kepada semua korban kendaraan, semua korban kecelakaan lalu lintas dan tabrakan dua kendaraan meski tidak berada pada ruang lingkup Undang-Undang Nomor 33 dan 34 Tahun 1964. Pemberian santunan dimaksud tanpa memperhatikan apakah korban kecelakaan berada dipihak yang salah atau benar. Kebijakan ex-gratia ini merupakan jawaban atas eskpektasi masyarakat, sehingga dimasa akan datang perlu dilakukan evaluasi relevansinya dengan harapan masyarakat yang terus berkembang dan dinamis. Sebagai gambaran rata-rata jumlah korban exgratia kecelakaan tunggal selama lima tahun terakhir meningkat sebesar 23,73 persen. Peningkatan jumlah korban ex-gratia kecelakaan tunggal terbesar terjadi pada tahun 2010 sebesar 42,98 persen. Sedangkan untuk korban ex-gratia tabrakan dua kendaraan atau lebih meningkat rararata 8,51 persen. Peningkatan jumlah korban exgratia tabrakan dua kendaraan atau lebih terbesar terjadi pada tahun 2009 sebesar 18,22 persen.

1) Expand protection as set in the Act No. 33 and 34 of 1964 by giving a traffic accident compensation insurance for foreigners who is living in Indonesia. During this traffic accident insurance protection for foreigners outside the responsibility of PT Jasa Raharja (Persero), bearing in mind the foreigners has covered by insurance in the country respectively. 2) Provide a compensation for a pedestrian hit by motor vehicles despite the victim never pay their insurance premiums. 3) Provide a cash benefit to passengers in motor vehicles in the city, passenger of a short distance train (less than 50 km) or ambulance passenger vehicle, even though they are free from paying the mandatory Contributions and Dues Mandatory coverage mandatory accident fund. 4) To examine additional compensation for the victims who were treated at the hospital in the form of funds while unable to work (STMB) to cover the lost revenue for the victim cannot work. Current compensation while still unable to work is beyond the scope of protection covered by PT Jasa Raharja (Persero). 5) To examine compensation given for single traffic accident victims. Current compensation of single accidents remained beyond the scope of that protection, later covered by PT Jasa Raharja (Persero). 6) Assign ex-gratia return policy, which provides protection and traffic accident insurance cash benefit to all victims of the vehicle, all of the victims of traffic accidents and collision of two vehicles though are not on the scope of Act No. 33 and 34 of 1964. The granting of cash benefit intended regardless of whether the victims of the crash were on the wrong or right side. Policy on ex-gratia is the answer to the community expectation, so that the future will come to do an evaluation of its relevance in the hope that society is constantly evolving and dynamic. As an illustration average number of victims exgratia a single accident for five years increased by 23,73 percent. Increase in the number of victims ex-gratia largest single accident happened in the year 2010 of 42,98 percent. While for victims ex-gratia a two-vehicle collision or increase the averages 8,51 percent. Increase in the number of victims ex-gratia a two-vehicle collision or more the increases in 2009 is 18,22 percent.

98

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

7) Mengusulkan kepada pemerintah untuk memberlakukan zero dividen, agar seluruh dividen tersebut dapat dikembalikan kepada msyarakat dalam bentuk peningkatan nilai dan manfaat asuransi. Jika itu dilakukan, asuransi yang dilakukan oleh PT Jasa Raharja (Persero) berada di depan ekspektasi masyarakat. Saat ini semua perusahaan asuransi sosial baik PT Taspen (Persero), PT Jamsostek (Persero), PT Askes (Persero) dan PT Asabri (Persero) sudah dalam posisi zero dividen karena pemerintah tidak lagi mengambil dividen dari perusahaan tersebut. 8) Perusahaan secara intensif memberikan accessibility kepada masyarakat melalui pengembangan jejaring kerja untuk mendekatkan diri pada lokasi korban kecelakaan. Upaya ini dilakukan dengan menambah 5 (lima) kantor pelayanan (outlet) dan merelokasi 3 (tiga) kantor pelayanan dalam lingkup jejaring kerja PT Jasa Raharja (Persero) disamping perluasan kerjasama dan sinergi pelayanan dengan pihak terkait. 9) Mempersiapkan secara khusus seluruh kantor Cabang dan Perwakilan untuk dapat memberikan customer experience secara menyeluruh sebagai bukti apresiasi PT Jasa Raharja (Persero) kepada peserta yang lama maupun untuk peserta yang baru, mulai dari pelayanan informasi, pelayanan administrasi sampai dengan pelayanan santunan. 10) Menjadi salah satu bentuk tanggung jawab, Perusahaan secara berkelanjutan melakukan berbagai kegiatan preventif terhadap penanganan risiko kecelakaan, mengingat perkiraan kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas berdasarkan studi yang dilakukan UGM dan UI tahun 2002 sekurang-kurangnya sebesar 41.5 triliun rupiah atau sekitar 2.91% dari GDP. Data ini merupakan kerugian yang terjadi setiap tahun dan kemungkinan akan berlanjut dan bahkan akan meningkat pada tahun-tahun yang akan datang bila tidak dilakukan penanganan yang tepat dan benar. PT Jasa Raharja (Persero) sesuai dengan kewenangan yang ada, melakukan kegiatan: a) Preventif kecelakaan untuk faktor manusia (pengguna jalan), berupa pemberian pelatihan Safety Riding, pelaksanaan sosialisasi penggunaan perangkat keselamatan (helm, sabuk pengaman dan lain-lain) serta pemasangan iklan layanan masyarakat (pembuatan billboard, kampanye di media elektronik dan pembuatan buku etika berlalu lintas). b) Preventif kecelakaan untuk faktor jalan dan lingkungan, berupa perbaikan sarana pendukung jalan (rambu-rambu, marka jalan dan lain-lain) serta pembuatan zona keselamatan lalu lintas

7) Proposed to the Government to enact zero dividends, such dividends that all can be returned to the community in the form of increased value and insurance benefits. If that is done, insurance conducted by PT Jasa Raharja (Persero) is beyond of the expectations of the community. Currently all social insurance company either PT Taspen (Persero), PT (Persero) Scheme, PT Askes (Persero) and PT Asabri (Persero) is already in position zero dividends because the Government no longer taking dividends from the company. 8) The company intensively provide accessibility to the community through the development of networks for work on the approaching crash victim location. This effort is done by adding 5 (five) Service Office (outlet) and three (3) relocating Service Office within the scope of the network work PT Jasa Raharja (Persero) beside expansion of cooperation and synergy with the associated services. 9) Prepare in particular the entire branch and Representative office to be able to provide thorough customer experience as proof of appreciation PT Jasa Raharja (Persero) to old participants as well as for new participants, ranging from the information, administrative service to receive service. 10) Became one of responsibility form, the company in a sustainable way to do different activities against the risk of accident preventive treatment, bearing in mind the estimated economic loss as a result of traffic accidents based on studies conducted at GADJAH MADA UNIVERSITY and the UI in 2002 at least Rp 25.8 billion rupiah or about 2.91% of the GDP. This Data is the loss that occurs every year and is likely to continue and even increase in the years to come when its not done the proper and correct handling. PT Jasa Raharja (Persero) in accordance with the authority , performs the activities: a) Preventive accidet for the human factor (road user), in the form of training of safety riding, the implementation of devices socialization (helmets, seat belts and others) as well as the advertising community services (making the billboard campaign in the electronic media, and the making of the book ethics-traffic). b) To prevent the accident for road factor in and environmental, the improvement of supporting roadway (signs-traffic signs, road markers and others) as well as the creation of the zone traffic

99

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

serta sarana lainnya di jalan raya, tol, lintasan kereta api, perairan, pelabuhan atau dermaga. c) Penanganan kecelakaan untuk faktor manusia, berupa penyediaan ambulance dan Mobil Unit Kecelakaan Lalu Lintas (MUKL), penambahan mobile services sebagai upaya jemput bola bagi korban kecelakaan yang luka-luka, menyediakan akses UGD (kerjasama dengan rumah sakit untuk pertolongan pertama dan perawatan). d) Menyediakan telepon bebas pulsa dan SMS Center (0812 10 500 500) untuk membantu penanganan kecelakaan lalu lintas. 11) Mengajukan usulan penyesuaian besaran santunan mendekati ke arah yang sama semua moda transportasi dan sedapat mungkin mengupayakan peningkatan tarif asuransi secara selektif, karena sejak 1 Juni 1965 baru 14 (empat belas) kali mengalami penyesuaian. Terakhir penyesuaian besaran nilai santunan dilakukan sejak tanggal 27 Maret 2008, yaitu untuk moda transportasi darat dan laut sesuai keputusan Menteri Keuangan No. KEP.36/PMK.010/2008 dan untuk moda transportasi udara sesuai keputusan Menteri Keuangan No. KEP.37/ PMK.010/2008. PT Jasa Raharja (Persero) akan terus berusaha meningkatkan manfaat asuransi berupa kenaikan nilai santunan bagi korban kecelakaan meninggal dunia untuk moda transportasi darat dan laut dari sebesar Rp. 25 juta saat ini menjadi Rp. 40 juta, dengan pertimbangan: a) Risiko kecelakaan di jalan hampir 75 persen dialami sepeda motor dan korban biasanya masuk dalam katagori usia produktif yang menjadi tulang punggung keluarga, sehingga kecelakaan tersebut berdampak terhadap peningkatan kemiskinan. Korban kecelakaan sudah pasti memerlukan biaya perawatan, kehilangan produktivitas, kehilangan pencari nafkah dalam keluarga menyebabkan trauma, stress dan penderitaan berkepanjangan. b) Ratio antara pembayaran santunan dan pendapatan underwriting rata-rata dalam 5 tahun terakhir masih berkisar 49,80 persen yang memungkinkan dilakukan penyesuaian kenaikan nilai santunan, khsususnya penyesuaian terhadap besaran santunan bagi korban yang meninggal dunia dan korban yang mengalami cacat tetap. Besaran ratio normal dalam industri asuransi adalah 70 persen sedangkan dalam kebijakan perusahaan tahun 2011 besaran ratio pembayaran santunan mencapai angka 54,50 persen dan tahun 2012 sebesar 63,25 persen. lalu lintas yang kecelakaan c) Asuransi diselenggarakan oleh PT. Jasa Raharja (Persero) mempunyai karakter sosial dimana asuransi dimaksud lebih ditujukan bagi pemerataan

safety as well as other means on the highway, highway, railway, waterways, ports or harbours. c) The handling of the human factor accident, namely the provision of ambulance and Car Traffic Accident Unit (MUKL), the addition of mobile services as a shuttle service for victims of the crash, providing access to the ER (in collaboration with the hospital for first aid and treatment). d) Provide toll free phone and SMS Center (0812 10 500 500) to assist in handling traffic accidents. 11) Proposed the adjustments of the ammount of the compensation approaching in the same direction all modes of transport and wherever possible seek increased insurance rates, because it selectively since June 1, 1965 a new fourteen (14) times the experience adjustments. The last adjustment of quantity value conducted since the date of the cash benefit, March 27, 2008, i.e. for land and sea transport modes by a decree of the Minister of Finance No. KEP. 36/010/2008 FMD. and to air transport modes by a decree of the Minister of Finance No. KEP. 37/010/FMD. 2008. PT Jasa Raharja (Persero) will continue to improve the benefits in the form of an increase in the value of insurance compensation for death victim for land and sea transportation of Rp. 25 million currently to Rp 40 million, with consideration: a) The risk of accidents on the road, almost 75 per cent experienced by motorcycle and victims usually fall into the categories of productive age and are becoming the breadwinner of the family, so the accidents impact will increased poverty. Crash victim was certainly requires maintenance costs, loss of productivity, loss of the breadwinner in the family cause trauma, stress and prolonged suffering. b) Ratio between the payment of the compensation and underwriting income on average in the last 5 years still revolves around allowing done 49,80 percent increase in value adjustments, the adjustment to the cash benefit especially to compensation for death victims and the victims who suffered permanent disability. Quantity ratio to normal within the insurance industry is 70 per cent whereas in company policy 2011 quantity ratio stipend payments reach 54,50 percent and amounted to 63,25 per cent by 2012. c) Traffic accident insurance held by PT Jasa Raharja (Persero) has a character which is more social insurance intended for equitable for all walks of life receive. It is indicated by the existence of

100

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

santunan untuk seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya sifat gotong royong diantara peserta sehingga setiap perserta dengan risiko dan kondisi ekonomi yang berbedabeda akan ditanggung dengan nilai santunan yang sama. Asuransi ini juga meng-cover korban kecelakaan lalu lintas tabrak lari walaupun mereka tidak membayar Sumbangan Wajib dan Iuran Wajib. d) Perencanaan mengenai pembiayaan dan kemanfaatannya dilakukan lebih ilmiah dan kuantitatif berdasarkan ilmu aktuaria, dari pada semata-mata didasarkan atas peraturan perundang-undangan saja.

mutual assistance among the participants of the nature so that each are connected with risk and different economic conditions will be borne by the same value of the stipend. This insurance also to cover victims of hit-and-run traffic accident even though they do not pay compulsory contributions and compulsory donations required. d) The planning of financing and the benefits is done more scientific and quantitative based on actuarial science, rather than solely based on laws and regulations only.

(dalam juta rupiah)

Tabel Perkembangan Nilai Santunan Bagi Korban Kecelakaan Chart of The Development of the Accident Victim Compensation
Meninggal Rp Death Perawatan Rp Cacat Tetap Penguburan Treatment Permanent Disability Funeral SK Dana Santunan Compensation Decree

(in millions rupiah)

Mulai berlaku Valid From

Kendaraan Bermotor Umum, Kereta Api dan Kapal Laut/ General public vehicle, train and ship 1 Juni 1965 250.000 (uang lama/ old money) 2.500 (uang baru/ new money) 5.000 250.000 (uang lama/ old money) 2.500 (uang baru/ new money) 5.000 250.000 (uang lama old money) 2.500 (uang baru/ new money) 5.000 250.000 (uang lama/ old money) 500 (uang baru/ new money) 1.000 SK Menteri Urusan P3RI No. BAPN 1.3.39 dan No. 1.3.40 Minister of P3RI Affair Decree No. BAPN 1.3.39 and No. 1.3.40 SK Deputi Menteri Urusan Perasuransian No. d.15.1.2.6.2.1.1 dan d.15.1.2.6.2.1.2. Deputy of Minister of Insurance Affair Decree No. d.15.1.2.6.2.1.1 dan d.15.1.2.6.2.1.2 SK Menteri Keuangan No.d.15.1.2.6.2.1.1 dan d.15.1.2.6.2.1.2 Minister of Finance Decree No.d.15.1.2.6.2.1.1 dan d.15.1.2.6.2.1.2 SK Menteri Keuangan No.268.269/Men.Keu/1967 Minister of Finance Decree No.268.269/Men.Keu/1967 SK Menteri Keuangan No. KEP.062.063/MK/IV/3/1968/ Minister of Finance Decree No. KEP .062.063/MK/IV/3/1968 SK Menteri Keuangan No. KEP.890.891/MK/IV/12/ 1969 Minister of Finance Decree No. KEP .890.891/MK/IV/12/ 1969 SK Menteri Keuangan No. KEP.398.399/MK/IV/6/ 1973 SK Menteri Keuangan No. KEP .398.399/MK/IV/6/ 1973 SK Menteri Keuangan No. KEP.26.27/KMK/1977 SK Menteri Keuangan No. KEP .26.27/KMK/1977 SK Menteri Keuangan No. KEP.283.284/KMK.011/ 1980 Minister of Finance Decree No. KEP .283.284/KMK.011/ 1980

1 Nopember 1966

1 Januari 1967

1 Januari 1968

10.000

10.000

10.000

2.000

1 April 1968

50.000

50.000

50.000

2.500

1 Januari 1970

50.000

50.000

100.000

2.500

1 Januari 1974

100.000

100.000

200.000

5.000

1 Maret 1977 1 April 1980

200.000 500.000

200.000 500.000

400.000 1.000.000

10.000 25.000

101

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Mulai berlaku Valid From 1 Januari 1983

Meninggal Rp Death

Perawatan Rp Cacat Tetap Penguburan Treatment Permanent Disability Funeral

SK Dana Santunan Compensation Decree

Kendaraan Bermotor Umum, Kereta Api dan Kapal Laut/ Commercial motor Vehicles, Trains and Boats 1.000.000 1.000.000 2.000.000 50.000 SK Menteri Keuangan No. KEP.807.808/KMK.011/ 1982 Minister of Finance Decree No. KEP .807.808/KMK.011/ 1982 2.000.000 5.000.000 10.000.000 25.000.000 1.000.000 2.500.000 5.000.000 10.000.000 2.000.000 5.000.000 10.000.000 25.000.000 100.000 500.000 1.000.000 2.000.000 SK Menteri Keuangan No. KEP. 18/KMK.013/1991 Minister of Finance Decree No. KEP 18/KMK.013/1991 . SK Menteri Keuangan No.KEP.497/KMK.017/ 1997 Minister of Finance Decree No.KEP .497/KMK.017/ 1997 SK Menteri Keuangan No. KEP.415/KMK.06/ 2001 SK Menteri Keuangan No. KEP .415/KMK.06/ 2001 SK Menteri Keuangan No. KEP.36/PMK.010/ 2008 Minister of Finance Decree No. KEP .36/PMK.010/ 2008

1 Januari 1991 1 Agustus 1997 16 Agustus 2001 27 Maret 2008

Pesawat Udara/ Airplane 30 Agustus 1982 1 Januari 1991 1 Agustus 1997 16 Agustus 2001 27 Maret 2008 10.000.000 20.000.000 40.000.000 50.000.000 50.000.000 10.000.000 10.000.000 20.000.000 25.000.000 25.000.000 15.000.000 20.000.000 40.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000 100.000 500.000 2.000.000 2.000.000 SK Menteri Keuangan No. KEP.522/KMK.011/ 1982 Minister of Finance Decree No. KEP .522/KMK.011/ 1982 SK Menteri Keuangan No. KEP. 17/KMK.013/ 1991 Minister of Finance Decree No. KEP 17/KMK.013/ 1991 . SK Menteri Keuangan No. KEP. 496/KMK.017/ 1997 Minister of Finance Decree No. KEP 496/KMK.017/ 1997 . SK Menteri Keuangan No. KEP. 416/KMK.06/ 2001 Minister of Finance Decree No. KEP 416/KMK.06/ 2001 . SK Menteri Keuangan No. KEP. 37/PMK.010/ 2008 Minister of Finance Decree No. KEP 37/PMK.010/ 2008 .

12) Mengajukan usulan agar PT Jasa Raharja (Persero) diberi kewenangan dalam peningkatan tarif asuransi serta peningkatan dan perluasan manfaat santunan. Selama ini proses penentuan besaran tarif asuransi dan besaran nilai santunan masih ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan, sehingga menjadikan PT Jasa Raharja (Persero) dianggap kurang aspiratif dan kurang antisipatif terhadap tuntutan kenaikan dan perluasan benefit. Saat ini nilai santunan asuransi bagi penumpang angkutan umum dan nilai santunan asuransi bagi korban kecelakaan lalu lintas bervariasi dan disesuaikan dengan jenis risiko yang terjadi. Besaran santunan sebagaimana disebut pada tabel memang mungkin lebih kecil dibandingkan santunan yang diperoleh melalui asuransi komersial (non wajib). Terjadinya perbedaan tersebut dimungkinkan karena: a) Asuransi wajib kecelakaan penumpang dan kecelakaan lalu lintas yang diselenggarakan PT. Jasa Raharja (Persero) merupakan jenis

12) Proposed that PT Jasa Raharja (Persero) is authorized in increasing the insurance rates as well as an increase and the expansion of benefit of compensations. For all this time, this process of the determination of insurance rates and the amount of the value of compensation by regulation of Minister of Finance regulation , thus making the PT Jasa Raharja (Persero) is considered less aspirational and less anticipatory demands increase and expansion of benefit. Current value of the compensation insurance for passenger public transport and value of compensation for victims of traffic accidents are varied and tailored to the types of risks that occur. Quantities as referred to in the table cash benefit is probably smaller than the cash benefit is obtained through commercial insurance (non compulsory). The difference is possible because a) Compulsory insurance of accident passenger and traffic accidents held PT Jasa Raharja (Persero)

102

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b)

c)

d)

e)

asuransi sosial yang secara filosofi dan karakteristik memang berbeda dengan asuransi lainnya. Asuransi wajib PT. Jasa Raharja (Persero) tidak melakukan penilaian terhadap setiap peserta atas risiko yang dihadapinya, meskipun mungkin risiko penumpang tersebut berbedabeda dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap kehidupannya. Terdapat subsidi silang diantara peserta dengan risiko rendah kepada peserta dengan risiko tinggi serta peserta yang tidak mengalami kecelakaan kepada penumpang yang mengalami kecelakaan. Besaran iuran asuransi wajib kecelakaan lalu lintas jalan dan iuran sumbangan wajib jauh lebih murah dibandingkan dengan iuran asuransi swasta lainnya. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai asuransi sosial, PT. Jasa Raharja (Persero) seringkali diwajibkan untuk membayarkan santunan bagi penumpang angkutan umum yang tidak diharuskan membeli tiket seperti penumpang angkutan umum dalam kota, penumpang ambulance dan korban tabrak lari.

is a type of social insurance in philosophy and characteristics are different with other insurance. b) Compulsory insurance PT Jasa Raharja (Persero) did not make any assessment of the participants over the risks that may be encountered, though the risk of such passenger has different and significant impact on his life. c) There are cross subsidies between participants with low risk to the member with a high risk and participants who did not had an accident to passengers had an accident. The amount of compulsory donation insurance traffic accidents and compulsory donation are still cheaper compared to other private insurance donation. e) In carrying out its function as social insurance PT Jasa Raharja (Persero) is often required to disburse cash benefit for passengers of public transport who are not required to buy tickets as passengers on public transport in the city and casualties, d)

Tabel Nilai Santunan bagi korban kecelakaan Penumpang Angkutan Umum dan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Table of Compensation Value for victim of generl vehicle passengers and traffic accidents

Nilai Santunan bagi Penumpang Angkutan Umum Compensation Value for General Vehicle Passengers
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

No. 1. 2. 3. 4.

Jenis Santunan Meninggal dunia Cacat tetap (maksimal) Perawatan (maksimal) Biaya pemakaman

Darat - Laut Army - Sea 25.000.000,00 25.000.000,00 10.000.000,00 2.000.000,00

Udara air 50.000.000,00 50.000.000,00 25.000.000,00 2.000.000,00

kind Of Compensation Death Permanent Disability (maximum) Treatement (maximuml) Burial cost

Nilai Santunan Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Compensation value for traffic accident
(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

No. 1. 2. 3. 4.

Jenis Santunan Meninggal dunia Cacat tetap (maksimal) Perawatan (maksimal) Biaya pemakaman

Besarnya santunan The amount of compensation 25.000.000,00 25.000.000,00 10.000.000,00 2.000.000,00

kind Of Compensation Death Permanent Disability (maximum) Treatement (maximuml) Burial cost

103

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

13) Melakukan kajian persentase pembayaran santunan tunjangan cacat tetap akibat kecelakaan penumpang angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan yang masih mungkin dapat diperluas dan ditingkatkan, sehingga memberikan nilai tambah terhadap nilai santunan yang diterima oleh korban. Besaran nilai persentase santunan tunjangan cacat tetap saat ini didasarkan pada Pasal 10 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1965.

13) Reviewing the percentage of permanent disability compensation payments due to accidents on board public transport and road traffic accidents are still possible can be expanded and improved, thus giving added value to the value of the compensation received by the victim. Quantity value percentage allowance receive permanent disability is currently based on article 10 paragraph (3) Government Regulation No. 17 in 1965.

Tabel Tabel Pembayaran Santunan Tunjangan Cacat Tetap Table of Compensation Payment of permanent Disability
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Uraian Cacat Tetap Kedua lengan atau kedua kaki Satu lengan dan satu kaki Penglihatan dari kedua mata Akal budi seluruhnya dan tidak dapat sembuh yang menyebabkan tidak dapat melakukan suatu pekerjaan Lengan dari sendi bahu Lengan dari atau diatas sendi siku Tangan dari atau diatas sendi pergelangan tangan Satu kaki Penglihatan dari satu mata Ibu jari tangan Telunjuk Tangan Kelingking Tangan Jari tengah atau jari manis tangan Tiap-tiap jari kaki Kanan (%) Right (%) 100 100 100 100 70 65 60 50 30 25 15 10 10 5 Kiri (%) Left (%) 60 55 50 50 30 20 10 5 5 5 Description of Permanent Disability Both arms or both legs One hand and one feet Sight from both eyes The whole mind and cannot be recovered entirely the cause cant do a job Arm from the shoulder joint Arm from or above elbow joint Hand from or above the wrist One feet Sight from one eye Thumb Pointer Little finger Middle or ring finger Each toes

b. Komitmen Dalam Pelayanan


Dewasa ini, pelayanan santunan memegang peran yang semakin penting dalam prospektif perusahaan. Dalam pandangan yang paling sederhana dan praktis, pelayanan lebih berupa tindakan nyata yang memiliki sifat dilakukan, dapat dirasakan, tidak terlihat, tidak bisa dikembalikan, sangat tergantung pada unsur manusia dan sangat mencerminkan citra seluruh elemen perusahaan. Sehubungan dengan pergerakan bisnis yang selalu dinamis disertai dengan tuntutan kelancaran pelayanan atas proses administrasi, penyelesaian santunan dan pemberian informasi, maka dalam konteks itu PT Jasa Raharja (Persero) selalu melihat kemungkinan dilakukan inovasi dalam mewujudkan pelayanan yang baik dan berorientasi kepada kebutuhan masyarakat. Layanan jemput bola disertai dengan penerapan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah, Empati) merupakan sebuah inovasi layanan yang memiliki fokus creating value services untuk memenuhi kebutuhan dan memberi nilai tambah sendiri bagi masyarakat (customer experience). Beragamnya kebutuhan

b. Commitment in Service
Nowadays, service of the compensation held an increasingly important role in a prospective company. In view of the most simple and practical, more service in the form of real action that has done, can be felt, not seen, can not be returned, depends very much on the human element and all elements reflected the image of the company. In accordanc with the movement of a dynamic business that is always accompanied by demands for the smooth services administration process, and the granting of settlement cash benefit information, then in that context PT Jasa Raharja (Persero) always look likely to do innovation in realizing the good service and the needs of the community oriented. Shuttle service accompanied by application of PRIME (Proactive, friendly, Sincere, straightforward, Empathy) is a service that has a focus on innovation creating value services to meet the needs and add value to the community itself (customer experience). The various needs of the community make these services become

104

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

masyarakat membuat layanan ini menjadi solusi bagi berbagai macam kebutuhan PT Jasa Raharja (Persero) dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaan jangka panjang. PT Jasa Raharja (Persero) percaya dan yakin dimana capital efficiency bukan fokus satu-satunya, maka upaya peningkatan pelayanan secara sistimatis dan terfokus dapat memuluskan kemajuan perusahaan dan peningkatan produktivitas, yang nantinya berdampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat atas perlindungan asuransi kecelakaan penumpang angkutan umum dan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan. Namun PT Jasa Raharja (Persero) menyadari pula, pemberian layanan kepada masyarakat tidak sepenuhnya dapat dilakukan pihak internal perusahaan sendiri, melainkan perlu juga dilakukan kerjasama dengan pihak eksternal perusahaan, walaupun disadari dan diyakini ketergantungan dengan instansi/lembaga lain dapat juga memberikan dampak tidak langsung terhadap kecepatan pelayanan dan citra perusahaan. Bagi PT Jasa Raharja (Persero) mengefektifkan dan mengoptimalkan pemberian layanan kepada masyarakat terutama pada proses dan mekanisme administrasi dan penyelesaian santunan di Kantor Cabang menjadi prioritas program kerja perusahaan. Karena itu, PT Jasa Raharja (Persero) dalam tahun 2011 telah melakukan berbagai upaya, diantaranya:

solutions for a wide range of needs of PT Jasa Raharja (Persero) in maintaining and improving the companys long-term performance. PT Jasa Raharja (Persero) trust and believe that capital efficiency is not the only one focus, then the increased efforts in systematic and focused service can smooth the progress of companies and an increase in productivity, which will positively impact on the fulfillment of the needs of the community for the protection of the public transport passenger accident insurance and road traffic accident insurance. However, PT Jasa Raharja (Persero) aware also, delivery of service to the community was not fully able to do internal party his own firm, but rather should be also done in collaboration with external parties, although the company realized and believed to be a dependency with another institution can establishments/also provides an indirect impact on the speed of service and corporate image. For PT Jasa Raharja (Persero) become effective and optimize to deliver service to the public, especially on the process and mechanism of the administration and settlement of the compensation in branch offices is a priority programme of work of the company. Therefore, PT Jasa Raharja (Persero) in 2011 has done a variety of efforts, including:

1) Evaluasi penerapan strategi pelayanan, meliputi: PT Jasa Raharja (Persero) sebagai perusahaan jasa secara berkesinambungan melakukan evaluasi atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Evaluasi penerapan strategi pelayanan yang dilakukan, adalah: a) Merumuskan kembali strategi pelayanan, yang dimulai dengan menyelaraskan formulasi strategi pelayanan dengan dinamika eksternal dan kapabilitas internal perusahaan serta meninjau kembali tujuan pelayanan, sasaran pelayanan, prosedur pelayanan dan nilai pelayanan bagi masyarakat. Dampak yang muncul dalam fase ini adalah terbangunnya peta dan inisiatif strategi pelayanan yang mudah dan terstruktur, sehingga peningkatan kinerja perusahaan akan bergulir dengan sendirinya dan setiap usaha semakin berkembang dalam bidang yang menjadi keunggulan perusahaan. PT Jasa Raharja (Persero) meyakini ada korelasi tinggi antara peningkatan kualitas pelayanan dengan keberlangsungan usaha perusahaan.

1) The evaluation of the strategic of the service implementaion PT Jasa Raharja (Persero) as service company accordingly evaluate the service provided to the community. Evaluation of the implementation of the strategy of service performed, are: a) To reformulate a service strategy that starts with aligning strategy formulations with the dynamics of external services and capabilities as well as internal corporate services, revisiting the goal target service, procedures and services for public service value. The impact of this phase that comes in is the built of map and strategy of initiative service that is easy and structured, so that the company will increase the performance of rolling by itself and every effort in growing the corporate excellence. PT Jasa Raharja (Persero) believes there is a high correlation between the increase in the quality of service to the business continuity company.

105

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b) Mengomunikasikan mekanisme pelayanan kepada masyarakat melalui sosialisasi terbuka untuk memperluas persepsi dan pemahaman mengenai sistem, prosedur dan pola penyelesaian santunan serta ruang lingkup, macam jaminan dan tingkat pelayanan yang akan diperoleh. PT Jasa Raharja (Persero) meyakini, setiap usaha memperluas pemahaman masyarakat terhadap prosedur, manfaat dan keberadaan kantor pelayanan, maka PT Jasa Raharja (Persero) telah berusaha mengembangkan diri di area yang menjadi kekuatannya selama ini. Dengan cara itulah PT Jasa Raharja (Persero) akan mendapatkan hasil yang paling optimal. c) Menetapkan standar kualitas pelayanan secara jelas agar setiap orang mengetahui dan memahami tingkat kualitas yang harus dicapai melalui proses yang telah baku. PT Jasa Raharja (Persero) selalu memastikan bahwa seluruh proses pelayanan berjalan baik pada jenjang organisasi maupun pada level unit organisasi terutama di Cabang, Perwakilan dan Kantor Pelayanan. d) Memilih karyawan berorientasi kepada kualitas layanan, maka perusahaan harus memperhatikan pemilihan karyawan yang terlibat dalam jasa pelayanan perusahaan, membekali dengan standar kualitas layanan dan melakukan pengawasan secara terus menerus terhadap karyawan tersebut dalam memberikan pelayanan. Kebijakan ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat yang diperlukan bagi kelangsungan usaha PT Jasa Raharja (Persero). Kepercayaan masyarakat merupakan dasar pijakan PT Jasa Raharja (Persero) untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan melakukan perbaikan mekanisme pelayanan secara berkelanjutan. e) Melakukan survey Kepuasan Masyarakat (Customer Satisfaction Index/CSI) secara berkelanjutan. Kebijakan tersebut untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dan mendapatkan umpan balik tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PT Jasa Raharja (Persero). Dengan indeks kepuasan peserta sebesar 52,70 persen pada tahun 2011 menjadi tantangan tersendiri bagi PT Jasa Raharja (Persero), karena hasil itu menunjukkan efektivitas pelayanan belum sepenuhnya memenuhi harapan peserta.

b) Communicating mechanism of service to the community through open socialization to expand the perception and understanding of systems, procedures and settlement pattern as well as the charities scope, range of warranties and service levels to be gained. PT Jasa Raharja (Persero) believed, any attempt to expand the communitys understanding of procedures, benefits and service office presence, then the PT Jasa Raharja (Persero) has been trying to develop themselves in an area that became his strength during this time. Thats the way PT Jasa Raharja (Persero) will get the most optimal results. c) Set the standard for quality of service clearly so that everyone knows and understands that quality level must be achieved through a process that has raw. PT Jasa Raharja (Persero) always make sure that the whole process service runs on either the organization level or at the level of organizational units primarily in branches, Representative Offices and service d) Select the employees who oriented to quality of service, then the company should pay attention to selection of employees engaged in the service of the company, to equip with standard quality of service and continuous surveillance of employees in providing services. This policy will foster public confidence necessary for business continuity Services Raharja, PT (Persero). Public confidence is the basis of PT Jasa Raharja footing (Persero) to develop the ability of employees and do the repair mechanism of the service on an ongoing basis.

e) Do Public Satisfaction survey (Customer Satisfaction Index/CSI) on an ongoing basis. Such policies is to identify community needs and obtain feedback on satisfaction degree of community service PT Jasa Raharja (Persero). Participant satisfaction with the index of 52,70 percent in 2011 become a challenge for PT Jasa Raharja (Persero), because it shows the effectiveness of the results service is not fully meet the expectations of the participants.

106

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

2) Implementasi kebijakan pelayanan, meliputi: a) Menjalin kerjasama operasional Dalam rangka memberikan lebih banyak kemudahan bagi masyarakat terkait dengan kebutuhan masyarakat terhadap asuransi kecelakaan penumpang angkutan umum dan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan, PT Jasa Raharja (Persero) sampai tahun 2011 telah bekerjasama dengan : (1) Kurang lebih 828 (delapan ratus dua puluh delapan) Kantor Bersama Samsat yang tersebar diseluruh Indonesia. Dengan dukungan networking Samsat yang luas dan terpadu, PT Jasa Raharja (Persero) berhasil menjalankan transaksi secara on line dan proses pelayanan administrasi dalam satu hari bagi masyarakat berkaitan dengan penyelesaian dan penyetoran sumbangan wajib kendaraan bermotor. (2) PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Persero), PT Angkasa Pura (Persero), organda dan operator alat angkutan penumpang umum di darat dalam rangka membantu memungut iuran wajib dana pertanggungan kecelakaan penumpang. (3) Kurang lebih 94 (sembilan puluh empat) rumah sakit di seluruh Indonesia dalam rangka pemberian pengobatan, perawatan serta pertolongan pertama korban kecelakaan lalu lintas. (4) Kepolisian Republik Indonesia dalam rangka mempercepat perolehan data laka dan membantu masyarakat mendapatkan kemudahan pelayanan administrasi untuk pengurusan santunan. (5) Pemerintah Daerah dalam rangka memperoleh dukungan dan kelancaran penyelenggaraan asuransi sosial dan asuransi wajib di wilayah masing-masing. Strategi dan kerjasama dengan berbagai pihak terus dikembangkan agar tercipta konektivitas dan accessibility yang maksimal. Dengan bekerjasama dan melakukan sinergi pelayanan dengan pihak terkait yang telah memiliki pengalaman dan jangkauan nasional tersebut akan banyak membantu keberhasilan bisnis PT Jasa Raharja (Persero) terutama dalam kaitan dengan kelancaran penerimaan iuran, kelancaran penyelesaian santunan sekaligus meningkatkan nilai dan manfaat asuransi bagi masyarakat.

2) The implementaion of service policy, includes a) Established operational cooperation In order to provide more convenience to the community related to the needs of the community towards public transport passenger accident insurance and road traffic accident insurance, PT Jasa Raharja (Persero) until the year 2011 has collaborated with:
(1) Approximately 828 (eight hundred and twenty-eight) joint office Samsat throughout Indonesia. With networking support of Samsat that is broad and integrated, PT Jasa Raharja (Persero) successfully run it on line transaction and administrative service processes in a single day for the community related to the settlement and remittance donations compulsory motor vehicle. (2) PT Kereta Api (Persero), PT Freight lakes and River Crossings (Persero), PT Angkasa Pura (Persero) , organda and operators of public passenger transport equipment on the ground in order to help charge dues mandatory funding assured passengers accident. (3) Approx 94 (ninety-four) hospitals throughout Indonesia in the framework of provision of treatment, care and first aid victims of traffic accidents. (4) Republik Indonesia Police in order to speed up the acquisition of traffic accident data and help the community get ease administrative service to receive management. (5) Local governments in order to obtain support and smooth running of social insurance and compulsory insurance in their respective regions. Strategy and cooperation with various parties continue to be developed in order to create the maximum connectivity and accessibility. By collaborating and performing with the related synergy service that has had experience and national coverage will be much help PT Jasa Raharja (Persero) business success especially in regard to the smooth acceptance of tuition, the smooth completion of the cash benefit while enhancing the value and insurance benefits for society.

107

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

b) Optimalisasi fungsi dan program pelayanan. Dalam rangka mengembangkan pelayanan kepada masyarakat, PT Jasa Raharja (Persero) selalu berusaha menangani keluhan masyarakat (service complaint handling) dengan baik, melalui optimalisasi fungsi dan program pelayanan antara lain: (1) Peningkatan efektifitas organisasi pelayanan Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib dengan melakukan peningkatan status kantor sub perwakilan menjadi perwakilan dan status perwakilan menjadi cabang. PT Jasa Raharja (Persero) sampai dengan tahun 2011 telah membentuk 37 (tiga puluh tujuh) kantor pelayanan di seluruh Indonesia dibawah operasional Perwakilan.
Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR) yang dibuka adalah KPJR Rengat di Cabang Riau, KPJR Merauke di Cabang Papua, KPJR Pangkalan Balai di Cabang Sumatera Selatan, KPJR Lubuk Pakam di Cabang Sumatera Utara dan KPJR Luwuk di Sulawesi Tengah. Selain pembukaan Kantor Pelayanan baru, perusahaan telah merelokasi Kantor Pelayanan yang sudah ada ke tempat baru dengan tujuan pelayanan lebih efektif dan cepat seperti KPJR Nganjuk di Cabang Jawa Timur, KPJR Sragen di Cabang Jawa Tengah dan KPJR Soreang di Cabang Jawa Barat. (2) Menerapkan prinsip 5 T (tepat informasi, tepat jaminan, tepat subyek, tepat waktu dan tepat tempat) dan menciptakan budaya PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah, Empati) yang selaras, serasi dan seimbang dalam pelayanan. Pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan suku, agama, jender, budaya dan wilayah. (3) Menerapkan sistem jemput bola untuk memudahkan dan mempercepat proses pelayanan santunan korban kecelakaan penumpang angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan. Upaya jemput bola menjadi salah satu bentuk tanggung jawab PT Jasa Raharja (Persero) yang dilatar-belakangi keinginan dan komitmen untuk mendukung kesinambungan usaha perusahaan. (4) Meminimalisir perbedaan data pada iuran penumpang angkutan udara antara data PT Angkasa Pura (Persero) dengan

b) Optimalization of Function and Service program In order to develop services to society, PT Jasa Raharja (Persero) always tries to handle public complaints (service complaint handling) with good, through the optimization of functions and program services include:
(1) To increase the effectiveness of organization service of compulsory compensation and compulsory donation by making the improvements to the status of a sub representative office into representative status, and representative to the branch. PT Jasa Raharja (Persero) up to the year 2011 has established 37 (thirty seven) Office services throughout Indonesia under operational representation. Office Services Jasa Raharja (KPJR) that opened is in KPJR Rengat, Riau, Merauke in Papua New KPJR Branch, KPJR Base in South Sumatra branch of the House of Commons, KPJR Bottom in North Sumatra Branch Pakam and Luwuk in Central Sulawesi KPJR. In addition to the opening of the new Service Offices, companies have been relocating existing Service Offices to a new place with the goal of more effective and fast service as KPJR in East Java Indonesia Branch, KPJR branch of Sragen in Central Java and KPJR in West Java Branch Soreang. (2) Apply these 5 T (exact information, proper guarantees, proper subject, timely and appropriate place) and creating a culture of PRIME (Proactive, friendly, Sincere, straightforward, Empathy) are aligned, matching and balanced in the service. The service provided equal suffrage tribe, religion, gender, culture and territory. (3) To implement proactive system for easy service and accelerate the process of compensation service public transport passenger accident victims and road traffic accidents. Proactive efforts into one form of professional responsibility of PT Jasa Raharja (Persero) the event will be based on the desire and commitment-to support the business continuity company. (4) To minimize the difference data on passenger air transport between tuition data PT (Persero) Angkasa Pura with airline

108

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(5)

(6)

(7)

(8)

data perusahaan maskapai penerbangan. Perbedaan tersebut terjadi pada perlakuan iuran bagi penumpang yang melakukan transit. Menyelaraskan perbedaan data harus dilakukan sinergi dengan PT Angka Pura (Persero) dan maskapai penerbangan dengan pendekatan berimbang agar diperoleh dan memiliki akuntabilitas data tersebut. Menerapkan SMM ISO 9001:2008 untuk seluruh Kantor Cabang sehingga kualitas pelayanan dari masing-masing Kantor Cabang telah terstandarisasi internasional. Bagi unit kerja lainnya penerapan SMM ISO akan dikembangkan secara bertahap pada Kantor Perwakilan diseluruh Indonesia dan diharapkan selesai seluruhnya pada tahun 2012-2015. Menempatkan Dokter Konsultan pada setiap Kantor Perwakilan melalui kerjasama dengan Kepolisian setempat. Dokter Konsultan sangat diperlukan untuk keamanan dan kecepatan pelayanan pada korban kecelakaan, khususnya untuk korban kecelakaan dengan sifat cidera dan luka-luka. Keberadaan Dokter Konsultan juga sangat membantu dalam verifikasi kuitansi biaya perawatan dan pengobatan dari Rumah Sakit dan Apotek. Dilatarbelakangi kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat, PT Jasa Raharja (Persero) meluncurkan Jasa Raharja mobile services dalam rangka melayani korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di daerah operasional tertentu yang tidak mempunyai kantor pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) dan tingkat kecelakaannya cukup tinggi. Kebijakan ini berguna untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan ketika masyarakat mengalami kecelakaan dan membutuhkan pertolongan pertama. mengembangkan Menata serta implementasi sistem on line (Dasi JR) dalam lingkup kegiatan administrasi perusahaan termasuk menyelesaikan penyempurnaan sistem on line sinergi BUMN Asuransi (ASGARA) dan Sinergi BUMN Transportasi, yang merupakan alternatif dan solusi untuk meningkatkan performance perusahaan.

company data. These differences occur in treatment for passengers who did levy transit. Aligning data differences should be done in synergy with PT Angkasa Pura (Persero) and airline with a balanced approach in order to be retrieved and have accountability data. (5) Apply SMM ISO 9001: 2008 for all branch offices so that the quality of service of the respective branch offices have been standardized internationally. For other work units implementing SMM ISO will gradually developed on representative offices throughout Indonesia and expected to be completed entirely by 2012-2015. (6) Put doctor consultant at any representative office through cooperation with local police. Doctpr consultant indispensable for security and services to the victims of the crash speed, especially for victims of accidents with the nature of the injury and the wounds. The existence of Doctor Consultant is also helpful in verification of receipts and maintenance costs of treatment from Hospital and Pharmacies. (7) Having a background with concern for the needs of the community, PT Jasa Raharja (Persero) launches mobile services Jasa Raharja in order to serve the victims of traffic accidents which occurred in certain operational areas that do not have a service Office PT Jasa Raharja (Persero) and published rates pretty high. This policy is useful to provide ease and convenience when the community had an accident and needed first aid. and develop system (8) Organize implementation on line (Dasi JR) within the scope of administrative activities of the company including complete refinement of system on line synergy Insurance (ASGARA) STATE-OWNED ENTERPRISES and synergi of STATE-OWNED transportation is an alternative solution to enhance the performance and the company.

109

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

3) Melengkapi dan mengembangkan sarana pelayanan, meliputi: Salah satu penyebab sering terjadinya kecelakaan lalulintas adalah kondisi jalan yang kurang memadai disertai dengan kurangnya sarana lalu lintas. PT Jasa Raharja (Persero) yang memiliki kepentingan terhadap keselamatan semua moda transportasi, selalu mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan dengan: a) Mengoptimalkan pengoperasian mobil unit keselamatan lalu lintas di terminal/stasiun kereta api dan pool pemberangkatan bus atau tempat umum. b) Menyediakan berbagai kebutuhan sarana pendukung dalam rangka pencegahan dan penanganan kecelakaan lalu lintas. c) Memberikan kontribusi terhadap program pencegahan kecelakaan dan peningkatan keselamatan lalu lintas dan transportasi publik. d) Memberikan pendidikan khusus bagi para pengemudi kendaraan umum dan awak angkutan teladan tentang tata cara mengemudi dengan baik dan menurut ketentuan UndangUndang Lalu lintas sebanyak 4 angkatan yang diikuti 160 orang. e) Melakukan kerjasama pencegahan kecelakaan dan keselamatan lalu lintas lembaga pendidikan dalam bentuk Traffic Police Goes to Campus and School and Safety Riding (pembagian helm SNI). f) Menyediakan angkutan bus untuk mudik lebaran setiap tahun. Angkutan mudik lebaran ini disediakan PT Jasa Raharja (Persero) dengan cuma-cuma bagi masyarakat umum Dalam tahun 2011 PT Jasa Raharja (Persero) menyediakan 100 (seratus) unit bus dengan tujuan Sumatera dan Jawa.

3) To Complete and to Develop Facility Service One of the frequent causes of traffic accidents is the lack of adequate road conditions coupled with the lack of means of traffic. PT Jasa Raharja (Persero) which have the interests of the safety of all modes of transport, always support the efforts of the Government in reducing accident fatality rate by: a) Optimizing operation of the car unit traffic safety in terminal/railway station or bus departure pool and public areas.
b) To provide a variety of supporting facility in order to support the prevention and handling of traffic accidents. c) Contributed to the accident prevention programs and improvement of traffic safety and public transportation. d) Provides special education for drivers of public transport vehicles and crew about the driving procedure properly and according to the Traffic Law as much as 4 forces followed 160 people. e) Have a partnership to prevent the accident and safety traffic educational institutions in the traffic police goes to campus and school and safety riding ( division sni helmet ). f) Provides bus transport to lebaran homecoming every year. Lebaran Homecoming transportation provided by PT Jasa Raharja (Persero) with free of charge to the general public In PT Jasa Raharja 2011 (Persero) provides 100 (one hundred) units with the aim of bus Sumatra and Java.

Tabel Pengadaan Sarana Penanggulangan Kecelakaan Tahun 2007-2011 Table of Provision of the facility of accident eradication year 2007-2011
No. 1. 2. 3. Uraian 2007 3 3 775 1.070 7.500 2008 455 20 2009 10 61 4.000 600 250 6.250 2.500 2.500 2010 20 96 750 2.000 1.000 100 25.000 2011 1 83 502 2.000 1.000 20.000 1.000 Description Ambulance Service Billboard Land, Water and Railway Traffic signs Traffc Cone Road Separator Motorcycle Scotchlight Veste Traffic Flashlight Sticker scottlight Raincoat

Mobil Ambulance Billboard Pelayanan Rambu Darat, Air dan Kereta Api 4. Traffc Cone 5. Separato Pembatas Jalan 6. Sepeda Motor 7. Rompi Scotchlight 8. Senter Lantas 9. Sticker scottlight 10. Jas Hujan

110

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

c. Jaringan Pelayanan
Salah satu strategi dari perusahaan jasa yang sangat signifikan adalah mendekatkan saluran layanan dengan masyarakat. PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2011 memperluas jaringan layanan dengan menambah lima kantor pelayanan, sehingga keseluruhan PT Jasa Raharja (Persero) memiliki 28 Kantor Cabang, 62 Kantor Perwakilan dan 40 Kantor pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

c. Jaringan Pelayanan/ Service Networking


One of the strategies of the company services that very significant is the service line closer to the community. PT Jasa Raharja (Persero) 2011 service network expands by adding five Service Office, so that the entire PT Jasa Raharja (Persero) has 28 branch offices, 62 representative offices, and 32 service offices spread across Indonesia.

Tabel Perkembangan Jumlah Kantor PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2007 - 2011 Table of the Development of PT Jasa Raharja (Persero) Office Year 2007 - 2011
Kantor Kantor Pusat Kantor Cabang Tipe A Kantor Cabang Tipe B Kantor Cabang Tipe C Kantor Perwakilan Kelas I Kantor Perwakilan Kelas II Kantor Pelayanan Kantor Bersama Samsat Jumlah 2007 1 5 8 13 29 28 0 449 533 2008 1 5 8 14 29 28 30 449 564 2009 1 5 8 14 29 28 30 655 770 2010 1 5 8 15 30 31 32 764 886 2011 1 5 8 15 30 32 40 828 963 Office Head Office Type A Branch Office Type B Branch Office Type C Branch Office 1st Class Representative Office 2nd Class Representative Office Service Office Joint Office Samsat Total

Masyarakat dalam menyelesaikan pengurusan santunan agar lebih cepat dan tepat, dapat dilakukan diseluruh Kantor PT Jasa Raharja (Persero) baik Kantor Cabang, Kantor Perwakilan dan Kantor Pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebaran Kantor PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2011 adalah sebagai berikut:

The public in completing arrangements to receive quick and precise, can be done in all of PT Jasa Raharja (Persero) office, either branch Offices, representative offices and service Offices that spread across Indonesia. Office PT Jasa Raharja distribution (Persero) 2011 are as follows:

Sebaran Kantor Pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) di Seluruh Indonesia Tahun 2007-2011 The spread of PT Jasa Raharja Service office all around Indonesia Year 2007 -2011
Wilayah Kerja Work Area Sumatera Kantor Cabang Branch Offices Nanggro Aceh Darusalam Sumatera Utara Riau Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kantor Perwakilan Representative Office Lhokseumawe, Langsa, Meulaboh Medan, Pematang Siantar, Kisaran, Tebing Tinggi, Padang Sidempuan, Kabanjahe Dumai, Kepulauan Riau Bukittinggi, Solok Muara Bungo Lahat, Pangkal Pinang, Baturaja Kotabumi, Metro Tangerang Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat Bandung, Bogor, Bekasi, Cirebon, Purwakarta, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Indramayu. Semarang, Surakarta, Pekalongan, Magelang, Pati, Purwokerto, Sukoharjo Malang, Kediri, Surabaya, Jember, Madiun, Bojonegoro, Pamekasan, Probolinggo Singaraja Bima, Sumbawa Ende

Jawa

Bali Nusa Tenggara

111

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Wilayah Kerja Work Area Kalimantan

Kantor Cabang Branch Offices Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Maluku Papua

Kantor Perwakilan Representative Office Singkawang Kandangan Tarakan, Samarinda Gorontalo, Kotamobagu, Ternate

Sulawesi

Pare-Pare, Watampone, Palopo Sorong

Maluku Papua

Peta Jaringan Pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) The Map of PT Jasa Raharja Network Service

d. Prosedur Pengajuan Santunan


Guna memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pengurusan santunan, PT Jasa Raharja (Persero) telah menyusun prosedur pengajuan santunan sebagai berikut:

d. Procedures to Claim Compensation


In order to provide convenience for the community to manage the compensation, PT Jasa Raharja (Persero) has devised a procedure to claim compensation as follows:

1) Jenis santunan asuransi Jenis santunan asuransi yang dapat diperoleh masyarakat korban kecelakaan penumpang angkutan umum dan kecelakaan lalu lintas jalan adalah: a) Santunan berupa penggantian perawatan dan pengobatan, dengan penggantian untuk setiap kasus adalah: (1) Korban kecelakaan penumpang angkutan umum darat dan laut maksimum sebesar Rp. 10 juta serta korban penumpang pesawat udara maksimum sebesar Rp. 25 juta.

1) The Type of Insurance Compensation This type of compensation insurance that can be gained by public of victim public transport and road traffic accidents are: a) The compensation such as replacement of treatement and medication, with the replacement for each case is as follow: (1) The victim of public transport passengers accident for land and sea maximum is Rp. 10 million as well as the victims of the airplanes passengers maximum is Rp. 25 million

112

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(2) Korban kecelakaan lalu lintas maksimum sebesar Rp. 10 juta.

jalan

(2) The victim of traffic accident maximum Rp 10 million. b) The compensation for permanent disability with reimbursement for each case are: (1) Passenger public transport accident Victims land and sea maximum is Rp. 25 million as well as the victims of the airplanes passengers maximum is Rp 50 million. (2) The victim of traffic accident maximum Rp 25 million c) The death compensation with the reimbursement for each case are: (1) Passenger public transport accident victims land and sea is Rp. 25 million as well as the victims of the airplanes passengers is Rp. 50 million. (2) Traffic Accident victim as much as Rp 25 million d) Burial compensation is given to victims of all mode of transportation that does not have a beneficiary for each case to a maximum of Rp 2 million.

b) Santunan Cacat Tetap dengan penggantian untuk setiap kasus adalah: (1) Korban kecelakaan penumpang angkutan umum darat dan laut maksimum sebesar Rp. 25 juta serta korban penumpang pesawat udara maksimum sebesar Rp. 50 juta. (2) Korban kecelakaan lalu lintas jalan maksimum sebesar Rp. 25 juta. c) Santunan Meninggal Dunia dengan penggantian untuk setiap kasus adalah: (1) Korban kecelakaan penumpang angkutan umum darat dan laut sebesar Rp. 25 juta serta korban penumpang pesawat udara sebesar Rp. 50 juta. (2) Korban kecelakaan lalu lintas jalan sebesar Rp. 25 juta. d) Santunan Penguburan diberikan bagi korban semua moda transportasi yang tidak mempunyai ahli waris untuk setiap kasus maksimum sebesar Rp. 2 juta.

2) Cara Memperoleh Santunan Cara memperoleh santunan asuransi kecelakaan penumpang angkutan umum atau asuransi kecelakaan lalu lintas jalan, yaitu: a) Menghubungi kantor PT Jasa Raharja (Persero) terdekat. b) Mengisi formulir pengajuan santunan yang disediakan secara cuma-cuma oleh PT. Jasa Raharja (Persero), yaitu: (1) Formulir model K1 untuk kecelakaan ditabrak kendaraan bermotor dapat diperoleh di Polres dan Kantor PT Jasa Raharja (Persero) terdekat. (2) Formulir K2 untuk kecelakaan penumpang umum dapat diperoleh di Kepolisian/ PT Kereta Api Indonesia (Persero)/Syahbandar Laut/PT Angkasa Pura (Persero) dan Kantor PT Jasa Raharja (Persero) terdekat.
c) Cara mengisi formulir pengajuan: (1) Keterangan identitas korban/ahli waris diisi oleh yang mengajukan dana santunan. (2) Keterangan kecelakaan lalu lintas diisi dan disahkan oleh Kepolisian atau pihak yang berwenang lainnya. (3) Keterangan kesehatan/keadaan korban diisi dan disahkan rumah sakit/dokter yang merawat korban.

2) How to Obtain the Compensation To obtain the compensation of accident passenger public transport or road traffic accident insurance, namely: a) To contact the closest PT Jasa Raharja (Persero) office b) To fill the compensation claim form that is provided for free by PT Jasa Raharja (Persero), that is: (1) Form model K1 for the accident hit by motor vehicles can be obtained at Polres and PT Jasa Raharja (Persero) nearby. (2) Form K2 for public general vehicle accident can be obtained at the police office / PT Kereta Api Indonesia (Persero)/ Sea Harbormaster/ PT Angkasa Pura (Persero) and the nearest PT Jasa Raharja (Persero) office
c) How to fill claim form: (1) Information of victim / heirs identity, filled by who claim the compensation (2) Description of traffic accidents and is endorsed by the Police or other authorities. (3) Health Information/circumstance of the victim is filled and passed the hospital/ doctor who treated victims.

113

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

(4) Apabila korban meninggal dunia, tentang keabsahan ahli waris, diisi dan disahkan oleh lurah/camat. d) Bukti yang diperlukan : (1) Laporan Polisi tentang kecelakaan Lalu Lintas dari Unit Laka Satlantas Polres setempat dan atau dari instansi berwenang lainnya. (2) Keterangan kesehatan dari dokter / RS yang merawat. (3) KTP / Identitas korban / ahli waris korban. (4) Kuitansi biaya rawatan dan pengobatan yang asli dan sah dalam hal korban mengalami luka-luka. (5) Fotocopy kartu keluarga / surat nikah (bagi yang sudah menikah) dalam hal korban meninggal dunia. e) Ahli waris yang berhak menerima santunan dengan urutan sebagai berikut: (1) Janda atau dudanya yang sah. (2) Jika janda/dudanya yang sah tidak ada maka santunan dapat diberikan pada anaknya yang sah. (3) Jika janda/duda dan anaknya yang sah tidak ada, santunan dapat diberikan kepada orang tuanya yang sah. (4) Bila tidak ada ahli waris biaya penguburan diberikan kepada pihak lain guna pengurusan pemakaman. f) Kadaluarsa Hak santunan menjadi gugur / kadaluwarsa jika: (1) Permintaan diajukan dalam waktu lebih dari 6 bulan setelah terjadinya kecelakaan. (2) Tidak dilakukan penagihan dalam waktu 3 bulan setelah hak dimaksud disetujui oleh PT Jasa Raharja (Persero).

(4) If the victim died, about the validity of the heirs, filled and validated by lurah/camat. d) The proves that needed : (1) Police report of the traffic accident from the local Unit of Laka Satlantas Polres and other authorities or from institutions. (2) The description of health from doctor / hospital. (3) ID / Identity of the victim / heirs of the victim (4) The receipts of treatement and medical fund that is original and valid in the case of the injuries (5) The copy of Family card / Married Certificate (for those who already married) in case of death e) The heirs whose entitled to receive compensation, with the order as follows: (1) The legal widow or widower (2) In conditions there is no legitimate widow/ widower then the compensation can be given to the legitimate child (3) In conditions that there is no legitimate widow/widower and child, the compensation can be given to the legitimate parents (4) In conditions that there is no heirs, the burial compensation is given to other party to take care of the funeral f) Expired Compensation right become aborted/ expired, if: (1) The claim is submitted in the time of more than 6 months after the accident happened (2) Billing is not done within 3 months after the reffered right were approved by PT Jasa Raharja (Persero)

114

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

e. Hak dan Kewajiban


Dalam penyelenggaraan asuransi kecelakaan penumpang angkutan umum dan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan melibatkan beberapa pihak yang masing-masing memiliki hak dan kewajiban.

e. Right and Obligation


In the coverage public transport passengers and insurance road traffic accidents involving several parties, each having rights and obligations.

Tabel Hak dan Kewajiban Masyarakat dan PT Jasa Raharja (Persero) Table of Right and Obligation of Community and PT Jasa Raharja (Persero)
Obyek/ Object Hak/ Right Kewajiban/ Obligation

Memperoleh informasi Obtain complete information Membayar iuran wajib Pay the compulsory conlengkap mengenai peran about the roles and functions dengan tarif tertentu bertributions with specified rates in conjunction with dan fungsi PT Jasa Raharja of PT Jasa Raharja (Persero), samaan dengan pembel(Persero), tentang auransi about public transport pasian tiket melalui pemilik the purchase of tickets kecelakaan penumpang an- senger accident insurance angkutan / pengusaha through the transport gkutan umum dan asuransi and insurance accident road kecuali penumpang kenowners/entrepreneurs kecelakaan lalu lintas jalan traffic as well as the procedaraan bermotor umum except passenger motor serta tata cara pengurusan dures for handling cash benefit. dalam kota, trem, dan vehicles in General, City santunan. kereta api dengan jarak 50 trams and train with a disKm tance of 50 Km Mendapatkan kemudahan To get the easy and better Membayar sumbangan To pay compulsory donadan pelayanan yang sebaik- service wajib dengan tarif terttion with certain tarrif in baiknya dalam pengurusan entu bersamaan dengan the same time with the vesantunan. pengurusan STNK di Kanhicle lisence management Mendapatkan pertolongan To get help when the tor Samsat. at the Samsat Office Mengurus dan menyele- Take care and complete pada saat terjadi musibah accident is happened kecelakaan. saikan santunan asuransi passenger accident insur Mendapatkan perawatan To get the treatement and kecelakaan penumpang ance cash benefit public angkutan umum dan ketransport and road traffic dan pengobatan di Rumah medical treatement at the Sakit. hospital celakaan lalu lintas jalan accidents to the Office of Mendapatkan santunan Get a cash benefit of public ke Kantor PT Jasa Raharja PT Jasa Raharja (Persero). (Persero). asuransi kecelakaan pe- transport passenger accident numpang angkutan umum insurance or receive road atau santunan asuransi traffic accident insurance, in kecelakaan lalu lintas jalan, the form of cash benefit died, berupa santunan meninggal permanent disability charities dunia, santunan cacat tetap and charities were injured. dan santunan luka-luka. Menerima pembayaran Accept payments from man- Menyelesaikan pemba- Complete payment of the iuran wajib dari masyarakat datory dues Community transyaran permintaan santucompensation request yang disetorkan pemilik an- port owners/entrepreneurs on nan asuransi kecelakaan passenger accident insurgkutan/ pengusaha. the payment. penumpang angkutan ance public transport and road traffic accidents to Menerima pembayaran Receive payment umum dan kecelakaan lalu the victim/beneficiary vicsumba-ngan wajib dari compulsory contributions lintas jalan kepada korban/ masyarakat yang disetor- people delivered samsat oftims ahli waris korban kan Kantor Samsat. fice. Membantu Pemerintah To Assist Governments in establishing and growing Menerima permintaan san- Receive accident insurance dalam membangun sikap tunan asuransi kecelakaan stipend request aboard public dan perilaku serta menthe attitude and behaviour penumpang angkutan transport and road traffic acumbuhkan kesadaran of the public awareness to umum dan kecelakaan lalu cident victim/beneficiary of a masyarakat memahami understand the need for lintas jalan dari korban/ahli victim perlunya perlindungan asinsurance coverage on the waris korban. uransi dalam perjalanan. way. Meningkatkan pemaha- Improve understanding of man masyarakat tentang the role and functions of peran dan fungsi PT Jasa the society PT Jasa RahaRaharja (Persero) dalam rja (Persero) in organizing penyelenggaraan asuransi passenger accident insurkecelakaan penumpang ance public transport and road traffic accident insurangkutan umum dan asurance. ansi kecelakaan lalu lintas jalan.

Masyarakat/ Community

PT Jasa Raharja (Persero)

115

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Obyek/ Object

Hak/ Right

Kewajiban/ Obligation Berpartisipasi membantu Participate to help police pihak kepolisian menyediprovide the infrastructure akan sarana dan prasaraand facilities and prevenna pencegahan dan pention countermeasures of anggulangan kecelakaan accidents in order to redalam rangka menurunkan duce the frequency and frekuensi dan tingkat fathe rate of fatality victims talitas korban kecelakaan of traffic accidents. lalu lintas. Memberi kemudahan Gives you easy access to akses memperoleh layget faster service to the anan yang lebih cepat community. kepada masyarakat. Melakukan penyempur- Giving up easy stuff naan dan perubahan getting faster service acmekanisme layanan dan cess to the public. pengembangan teknologi informasi.

PT Jasa Raharja (Persero)

f. Aspek Pemasaran
Melihat perkembangan kecelakaan transportasi yang meningkat secara signifikan di negara-negara berkembang, maka keselamatan transportasi saat ini sudah merupakan masalah global yang bukan semata-mata masalah transportasi tetapi sudah menjadi permasalahan sosial kemasyarakatan. Masyarakat internasional melalui WHO menghimbau kepada pemerintah negara-negara anggota PBB untuk secara terus menerus memberikan perhatian terhadap keselamatan transportasi dengan melakukan kampanye kepedulian yang berhubungan dengan perilaku secara hukum maupun etika. Pemerintah juga diminta untuk melaksanakan metode yang tepat untuk mengawasi dan mengevaluasi penanganan kecelakaan. Kecelakaan itu sendiri dalam pengertian yang lebih luas adalah suatu kejadian yang terjadi secara mendadak, tak terduga, datang dari luar, yang mempunyai unsur kekerasan, tidak disengaja, dapat di lihat dan menyebabkan cedera, dimana kejadiannya bersifat langsung dan timbul dari sumber apapun, yang menyebabkan cacat atau kematian. Di Indonesia korban kecelakaan setiap tahun mencapai 36.000 orang, menduduki ke tiga besar dunia setelah China dan India. Faktor penyebab sering terjadinya kecelakaan dalam lima tahun terakhir ini adalah kesalahan manusia (human error) dan sepeda motor merupakan jenis transportasi yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan.

f.

marketing Aspect
To see the development of a transportation accident increases significantly in developing countries, the current transportation safety is already a global problem which is not solely a problem of transportation but have become social problems of society. The international community through the WHO urgently the Governments of UN member countries to give continuous attention to transportation safety by conducting awareness campaigns related to legally conduct or ethics. The Government was also asked to carry out a proper method to monitor and evaluate the handling of the accident.

The accident itself in the broader sense is an event that happens on a sudden, unexpected, coming from outside, which has elements of violence, unintentional, can be seen and caused injuries, which happens to be direct and arising from any source, which causes disability or death. In Indonesia crash victim every year reach 36,000 people, occupied the three great world after China and India. Factors often cause accidents in the last five years this was human error (human error) and the motorcycle is the most numerous type of transport involved in the accident.

116

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Tingginya angka kecelakaan dan besarnya biaya kerugian yang timbul, membuat Pemerintah merespons hal itu dengan menetapkan tiga tingkat penanganan kecelakaan, yaitu upaya meminimalkan ecelakaan, upaya meminimalkan korban dan upaya meminimalkan korban meninggal dunia. Ke tiga hal tersebut dilakukan dengan pendekatan penanganan keselamatan transportasi jalan yang terpadu melalui 5 strategi, yaitu Engineering, Penegakkan Hukum (Law Enforcement), Public Relations, Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat, Pelayanan bantuan gawat darurat serta Evaluasi dan informasi. Dalam kaitan itulah, sasaran dan kebijakan pemasaran PT Jasa Raharja (Persero) sebagai perusahaan Public Service Obligation lebih difokuskan kepada aktivitas yang secara langsung ikut membantu Pemerintah dalam membangun sikap, perilaku dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memahami perlunya asuransi perlindungan perjalanan. Sasaran dan kebijakan pemasaran PT Jasa Raharja (Persero) terkandung empat orientasi dasar yang seluruhnya merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: Orientasi dasar pertama, adalah mengarah pada peningkatan pemahaman masyarakat atas fungsi dan peranan PT Jasa Raharja (Persero) dalam penyelenggaraan asuransi kecelakaan penumpang angkutan umum dan asuransi kecelakaan lalu lintas jalan. Sudah kurang lebih lima puluh tahun PT Jasa Raharja (Persero) berkiprah, belum cukup lama bagi masyarakat memahami makna kedua asuransi tersebut. Masyarakat baru mengetahui ketika mereka mengalami musibah kecelakaan dan sudah menerima manfaat asuransi dari PT Jasa Raharja (Persero). Meningkatnya pemahaman masyarakat akan berdampak pada peningkatan penerimaan underwriting iuran wajib melalui pembelian tiket serta peningkatan penerimaan sumbangan wajib melalui pengurusan atau perpanjangan STNK. Karena itu, PT Jasa Raharja (Persero) menyadari pentingnya sosialisasi kepada masyarakat, dengan menempatkan fungsi kehumasan di kantor cabang tipe A dan B di seluruh Indonesia. Dengan terbentuknya humas ke dalam struktur organisasi kantor cabang, diharapkan sosialisasi kepada masyarakat bisa terfokus dan terpogram menjadi lebih baik. Dan untuk perbaikan kualitas sosialisasi agar kedepan lebih teratur, maka secara periodik melakukan survey tentang tingkat pemahaman masyarakat terhadap PT Jasa Raharja (Persero).

The high numbers of accidents and the amount of the costs incurred losses, prompting the Government to respond to it by setting three-level handling accidents, namely an attempt to minimize the efforts to minimize casualties, ecelakaan and attempts to minimize the victims died. The third thing is done by handling approach for road transport safety through an integrated strategy, namely Engineering 5, the upholding of the Law (Law Enforcement), Public Relations, education and community participation, emergency aid Service as well as evaluation and information. In this connection, marketing target and policy of PT Jasa Raharja (Persero) as the companys Public Service Obligations are more focused upon activities that directly assisted the Government in developing attitudes, behaviors and fostering public awareness to understand the necessity of travel protection insurance. Target marketing policy and PT Jasa Raharja (Persero) contained four basic orientations entirely is one unity intact which are inseparable, namely:

The first is the basic orientation, leads to greater public understanding of the role and functions of PT Jasa Raharja (Persero) in organizing passenger accident insurance public transport and road traffic accident insurance. Already a little over fifty years PT Jasa Raharja (Persero) employed, not long enough for the community to understand the meaning of the second cover. The community found out when they have accidents and disasters are already receiving benefits insurance from PT Jasa Raharja (Persero). The growing understanding of the community will have an impact on improving the acceptance of mandatory dues through underwriting ticket purchases as well as increased acceptance of mandatory contributions through management or extension of VEHICLE LICENSE. Therefore, PT Jasa Raharja (Persero) realized the importance of dissemination to the public, by placing the function of public relations firms in the Branch Office types A and B in the rest of Indonesia. With the formation of public relations into the organizational structure of branch offices, is expected to be socializing community focused and terpogram for the better. And for improvement the quality of socialization to the fore more regularly, then periodically conducts surveys on the level of understanding of the people against the PT Jasa Raharja (Persero).

117

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Orientasi dasar kedua, adalah mengarah pada pemenuhan partisipasi PT Jasa Raharja (Persero) untuk lebih optimal melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan dalam rangka menurunkan frekuensi dan sekaligus menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas. Bentuk partisipasi PT Jasa Raharja (Persero) dalam kegiatan penanggulangan kecelakaan lalu lintas tersebut adalah membantu menyediakan sarana dan prasarana pencegahan terjadinya kecelakaan. Orientasi dasar ketiga, adalah mengarah pada pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab PT Jasa Raharja (Persero) dalam memberi berbagai kemudahan akses untuk memperoleh layanan yang lebih cepat kepada masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan berbagai perubahan dan penyempurnaan pengaturan mekanisme layanan yang di dukung dengan pengembangan teknologi informasi. Orientasi dasar keempat, adalah melaksanakan berbagai kegiatan yang efektif untuk menumbuhkan tanggung jawab dan partisipasi masyarakat agar tidak menjadi sasaran dan korban lalu lintas, tetapi harus dapat berperan sebagai subyek dan pelaku pengendali korban lalu lintas, termasuk pula didalamnya upaya mencegah dan menanggulangi kecelakaan. Orientasi dasar kelima, adalah mendorong PT. Jasa Raharja (Persero) untuk secara terus-menerus melakukan berbagai terobosan penting yang inovatif dalam mengembangkan kualitas pelayanan informasi, pelayanan santunan dan pelayanan administrasi.

The second basic orientation, is lead to the fulfillment of participation PT Jasa Raharja (Persero) for more optimal prevention and mitigation efforts in order to reduce the frequency of accidents and simultaneously lower the fatality rate of victims of traffic accidents. PT Jasa Raharja participation form (Persero) in traffic accident mitigation activities are helping to provide the infrastructure and facilities preventing the occurrence of accidents. The third basic orientation, is leading to the execution of the function and responsibility of PT Jasa Raharja (Persero) in giving a variety of ease of access to gain faster service to the community. It is shown with a variety of changes and enhancements to the service mechanism settings supported by the development of information technology. The fourth basic orientation, is carrying out a variety of activities that are effective in fostering community participation and responsibility in order not to be a target and victim of traffic, but should be able to act as subjects and perpetrators of victims of traffic controllers, including efforts to prevent and cope with it since the accident. The fifth basic orientation, is pushing PT Jasa Raharja (Persero) to continuously do a variety of important breakthroughs in developing an innovative information service quality, service charities and service administration.

118

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

8. PROSPEK USAHA BUSINESS PROSPECTIVE


Sejalan dengan pencapaian kinerja PT Jasa Raharja (Persero) yang setiap tahun semakin meningkat, sejumlah tantangan dan peluang harus dilalui dan diantisipasi agar prospek usaha PT Jasa Raharja (Persero) meningkat lebih baik lagi. Di masa mendatang usaha PT Jasa Raharja (Persero) diyakini akan semakin progresif melaksanakan kegiatan perlindungan kepada masyarakat melalui penyelenggaraan asuransi penumpang umum sesuai dengan amanat UU No. 33 tahun 1964 dan asuransi tanggung jawab pihak ke tiga sesuai UU No. 34 tahun 1964. Keyakinan tersebut muncul dengan adanya peluang bisnis (opportunity) yang dimiliki PT Jasa Raharja (Persero) yaitu perkembangan sektor transportasi Indonesia, peningkatan jumlah wisata, peningkatan jumlah kendaraan bermotor, peningkatan mobilitas penumpang angkutan umum, pengaruh perubahan iklim, peraturan perundangundangan yang mendukung dan yang memberikan peluang bisnis, serta kondisi ekonomi yang cenderung masih kondunsif, walaupun pada awal tahun 2011 terjadi krisis global. Kebijakan baru pemerintah juga ikut memberikan prospek kepada PT Jasa Raharja (Persero) diantaranya kenaikan belanja pemerintah di sektor transportasi dan sasaran inflasi yang ditargetkan 3,5-5,5 persen tahun 2013 dan 2014 serta 3-5 persen tahun 2015 mendorong pertumbuhan komsumsi rumah tangga terhadap jasa transportasi semakin tinggi. Namun demikian, PT Jasa Raharja (Persero) tetap mengantisipasi setiap ancaman (threats) terhadap kelangsungan penyelenggaraan usaha asuransi penumpang umum dan asuransi tanggung jawab pihak ke tiga. Ancaman eksternal perusahaan antara lain adanya semangat anti monopoli, potensi perubahan pola kerjasama kemitraan, risiko perubahan program dan sistem penyelenggaraan asuransi wajib, peningkatan jumlah kecelakaan lalulintas, serta dampak dari implementasi otonomi daerah. Sedangkan ancaman yang berasal dari internal perusahaan antara lain terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan gelar profesi asuransi, belum ada database yang terintegrasi sehingga perusahaan lambat dalam menganalisa potensi-potensi yang ada dan kemampuan perusahaan dalam membayar klaim. In line with the achievement of performance PT Jasa Raharja (Persero) is increasing every year, a number of challenges and opportunities that ensued and the anticipated effort PT Jasa Raharja Outlook (Persero) rose even better. In the future business of PT Jasa Raharja (Persero) is believed to be the progressive carrying out protection activities to the community through the Organization of General passenger insurance in accordance with the mandate of Act No. 33 of 1964 and third party liability insurance ACT three according No. 34 of 1964. These beliefs appear by existing business opportunities (opportunity) PT Jasa Raharja-owned (Persero), namely the development of the transport sector, an increasing number of tours Indonesia, an increasing number of motor vehicles, improved public transport passenger mobility, the influence of climate change, supporting legislation and provide business opportunities, as well as the economic conditions that tend to still conducive, though at the beginning of 2011 going global crisis. The new policy also gives the Government the PT Jasa Raharja Outlook (Persero) including an increase in government spending in the sector of transport and targeted inflation target of 3.5-5.5 per cent by 2013 and 2014 as well as 3-5 percent by 2015 encourages growth of household consumtion to transportation services is increasingly high. Meanwhile, PT Jasa Raharja (Persero) continues to anticipate every threat to survival insurance business of organizing passenger and public liability insurance to third parties. External threats include the spirit of the companys antitrust, potential changes in the pattern of cooperation, partnership and program changes risk system implementation of compulsory insurance, increasing the number of traffic accidents, as well as the impact of the implementation of regional autonomy. While the threat emanating from internal company, among others, the limited human resources that have the ability and the title insurance profession, there has been no integrated database so that the company was slow in analyzing existing potentialities and capabilities in the company paying claims.

a. Sektor Transportasi Indonesia Indonesia sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan jumlah penduduk yang berkisar 240 juta jiwa disertai dengan kondisi perekonomian diperkirakan dalam kurun dua hingga tiga tahun mendatang terus membaik, akan memberikan ruang terhadap peningkatan jumlah penduduk pada tingkat menengah.

a. Indonesia Transportation Sector Indonesia as the worlds largest archipelago with a population of around 240 million people with the condition of the economy is expected to come in the next two to three years time, will give improving space against an increase in the number of residents at the intermediate level. The World Bank report cited

119

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Laporan Bank Dunia menyebutkan, pertumbuhan penduduk Indonesia pada kelas menengah mencapai 7 juta orang per tahun. Jumlah kelas menengah naik signifikan selama lima tahun terakhir yakni mencapai 56,5 persen pada tahun 2012. Hal tersebut membuat pasar penumpang semua moda transportasi di Indonesia semakin berkembang sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi bisnis yang menjanjikan bagi industri transportasi. Apalagi, pembangunan transportasi diarahkan melalui pengembangan jaringan pelayanan secara inter dan antar moda, menyelaraskan peraturan perundangundangan yang terkait dengan penyelenggaraan transportasi untuk memberikan kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif; mendorong seluruh pemangku kepentingan moda transportasi untuk berpartisipasi dalam penyediaan pelayanan, meningkatkan iklim kompetisi secara sehat agar dapat meningkatkan efisiensi dan memberikan alternatif pilihan bagi pengguna jasa dengan tetap mempertahankan keberpihakan pemerintah sebagai regulator terhadap pelayanan umum yang terjangkau kepada masyarakat. Besarnya potensi tersebut, tentunya diperlukan kepekaan, adaptasi dan kemampuan mengadopsi perkembangan terkini untuk bisa menjaga dan mengembangkan pasar yang diimbangi dengan kesiapan industri transportasi untuk memenuhi pencapaian potensi tersebut pada seluruh moda transportasi. Yang menarik adalah adanya kecenderungan pergeseran jumlah penumpang diantara jenis moda transportasi dalam tahun mendatang. Fenomena ini secara langsung dipengaruhi dan tidak dapat dilepaskan dari pertumbuhan ekonomi masyarakat pengguna jasa transportasi. Selain itu adanya kebijakan penerapan keselamatan dan keamanan penumpang pada masingmasing moda transportasi juga mempunyai andil yang cukup besar dalam pergeseran arus penumpang tersebut. Namun dominasi pergeseran penumpang moda transportasi masih tetap berada pada moda transportasi Pesawat Udara karena moda transportasi ini menerapkan tarif angkutan penumpang yang dapat dijangkau masyarakat, meningkatkan pelayanan, memperluas jangkauan tujuan penerbangan, modernisasi pesawat serta menerapkan keselamatan dan keamanan penerbangan yang tinggi.

Indonesia, population growth in middle class reaches 7 million people per year. The number of middle class rising significantly during the last five years i.e. reaching 56.5 percent in 2012. It made markets all modes of transportation in passenger Indonesia growing so that makes Indonesia as one of the countries with promising business potential for the transportation industry.

Moreover, the construction of transport through the development of networks of services geared to between and inter modes, harmonize legislation related to the organization of transportation in order to provide legal certainty and a conducive business climate; encourage all stakeholders to participate in the mode of transportation for the provision of services, improve the climate for healthy competition in order to increase efficiency and provide an alternative option for users by retaining the services of Government as a regulator of the alignments of civil service which is affordable to the public.

The magnitude of the potential, certainly necessary sensitivity, adaptation and the ability to adopt the recent developments to be able to maintain and develop market offset by industrys readiness to meet the potential achievement of transportation on all modes of transport. Whats interesting is the trend of the number of passengers among the types of shift mode of transportation in the coming years. This phenomenon directly affected and cannot be released from economic growth the user community services transportation. Moreover the existence of policy implementation of the safety and security of passengers in each mode of transportation also has brought a considerable shift in the flow of passengers. However the domination of shifts passenger mode of transportation is still remain on the airplanes mode of transportation because this mode of transportation to apply tariffs that can reach passenger transport community, improve services, expand the range of the purpose of the flight, as well as aircraft modernization implementing safety and security services is high.

1) Transportasi Darat Berbeda dengan moda transportasi lain, pembangunan infrastruktur transportasi darat lebih difokuskan pada pengembangan dan pembangunan

1) Land Transportation In contrast to other modes of transport, road transport infrastructure development is more focussed on the development and construction

120

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

fasilitas jaringan transportasi jalan terpadu serta peningkatan keselamatan lalu lintas meliputi aspek penegakan hukum, pendidikan dan pelatihan dan pembinaan disiplin pemakai jalan. Di Jakarta ada sejumlah rencana pengembangan transportasi massal antara lain pembangunan angkutan kereta api Bandara Soekarno Hatta, pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) yang dapat mengangkut 1,04 juta orang per hari serta pembangunan monorel yang dapat mengangkut 180 orang per kereta setiap hari. Disamping itu pengembangan Sarana Angkutan Umum Massal berbasis jalan Bus Rapid Transit (BRT), seperti busway, secara evolutif akan meningkatkan jumlah penumpang, sekaligus menyediakan angkutan umum yang nyaman. Pembangunan infrastruktur menjadi faktor penting yang memengaruhi perkembangan bisnis perusahaan angkutan umum, karena secara langsung mendorong peningkatan penumpang moda transportasi umum. Sebaliknya, keterbatasan penyediaan sarana transportasi umum dan kondisi kurang layaknya transportasi umum baik dari sisi pelayanan maupun jumlah armada memberikan potensi perpindahan moda dari angkutan umum ke mobil dan motor sehingga menimbulkan peningkatan kepemilikan dan pergerakan kendaraan pribadi. Pergerakan moda transportasi ini berdampak langsung terhadap kenaikan peningkatan pendapatan iuran wajib Kendaraan Bermotor Umum (KBU) yang berasal dari penjualan tiket penumpang dan peningkatan pendapatan sumbangan wajib yang berasal dari pengurusan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK).

of a network of integrated facilities as well as an increase in road transport traffic safety covers aspects of law enforcement, education and training and coaching discipline users path. In Jakarta there are numerous mass transportation development plans include the construction of a railway transport Soekarno Hatta Airport, construction of a Mass Rapid Transportation (MRT) which can transport the 1.04 million people per day as well as the construction of the monorail which can carry 180 people per train per day. Beside that, the development of the Mass public transport based od Bus Rapid Transit (BRT), such as, the busway will increase the number of passengers evolutif, as well as providing a convenient public transport. Infrastructure development be a critical factor affecting the companys business development, because public transport is directly encouraging an increase in passenger mode of public transportation. On the contrary, the provision of a means of public transport limitations and conditions less like public transport both from the Ministry as well as the number of potential displacement mode gives the fleet of public transport to car and motorcycle ownership and giving rise to an increase in the movement of private vehicles. The movement of this mode of transportation directly impact revenue increase mandatory dues increase in motor vehicles (KBU) coming from ticket sales and passenger revenue increase mandatory contributions that come from maintaining A Token Number of the motor vehicle (VEHICLE LICENSE).

2) Transportasi Laut Faktor yang mendorong pertumbuhan penumpang moda transportasi laut adalah perluasan dan perbaikan sarana dan infrastruktur transportasi laut. Pemerintah pada tahun 2011 telah mentargetkan penambahan sarana transportasi berupa pembangunan dermaga penyeberangan baru dan lanjutan terutama disediakan bagi wilayah-wilayah kepulauan di Indonesia bagian timur yang belum dapat dilayani sepenuhnya dengan moda trnasportasi lainnya. Pengangkutan penumpang dengan kapal laut masih tetap diperlukan, mengingat geografis angkutan laut Indonesia sangat besar sehingga tidak semua tujuan dapat dijangkau oleh moda transportasi lainnya.

2) Sea Transportation Factors that encourage the growth of passenger transport modes is an extension and improvement of facilities and transport infrastructure. The Government in 2011 has been the addition of means of transport in the form of targets the development of new and advanced dock crossing mainly provided for areas of islands in the eastern part of Indonesia that has yet to be served entirely by other modes of trnasportasi. Carriage of passengers by sea vessels still warranted, given the geographic Indonesia seas transport very large so it is not all destinations can be reached by any other mode of transportation.

121

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Meskipun secara umum pelabuhan yang merupakan kunci utama dari keluar masuknya transportasi laut, telah mempunyai fasilitas atau peralatan memadai yang dapat mendukung pelaksanaan keselamatan pelayaran, namun angkutan penumpang melalui moda transportasi laut pertumbuhannya semakin menurun. Jumlah penumpang angkutan laut pada Januari- Maret 2012 mengalami penurunan sebesar 9,1 persen menjadi hanya 1,6 juta orang jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Diperkirakan hal ini terjadi, karena beberapa maskapai penerbangan menetapkan tarif murah untuk rute-rute tertentu, sehingga penumpang lebih memilih menggunakan angkutan udara karena sangat menghemat waktu dan terjangkau.

Although in general the port which is the primary key of the entry, exit maritime transport have facilities or adequate equipment that can support the implementation of the safety of the voyage, but the passenger transport by mode of transportation sea growth declined. The number of passengers of ocean freight in January-March 2012 experienced a decrease of 9.1 per cent to just 1.6 million people when compared to the same period last year. Expected this to happen, because some airlines set rates cheap for certain routes, so that passengers prefer to use air transport because it is so timesaving and affordable.

3) Transportasi Udara Sejak pemerintah menggulirkan reformasi penerbangan nasional dengan mengijinkan seluasluasnya kepada pihak swasta untuk mendirikan perusahaan penerbangan pada tahun 1999 dan dibukanya beberapa bandara perintis, telah terjadi penambahan maskapai penerbangan swasta yang beroperasi di Indonesia. Rata-rata peningkatan jumlah penerbangan naik dari 480.553 kali (tahun 2007) menjadi 678.028 kali dalam tahun 2011 yang dilayani 38 maskapai penerbangan nasional.
Dengan bertambahnya sarana transportasi udara dan diberlakukannya low cost carrier (LCC) sebagai strategi penetrasi pasar oleh perusahaan penerbangan memungkinkan adanya peningkatan jumlah penumpang pesawat udara. Penumpang pesawat udara domestik secara signifikan mengalami peningkatan sebesar 5,7 persen menjadi 12,8 juta orang pada periode Januari Maret 2012 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

3) Aviation Transportation Since the Government reform national flights with rolling permits to the extent provided to private parties to establish airlines in 1999 and the opening of several Pioneer Airport, there has been the addition of a private airline operating in Indonesia. The average increase in the number of flights up from 480.553 times (as of 2007) to be 678.028 times in 2011 served 38 national airline.

With the increase of air transportation facilities and the establishment of low cost carrier (LCC) as a strategy for market penetration by the company allows an increase in the number of flight the airplanes passengers. The domestic airplanes passengers experienced significantly an increase of 5.7 per cent to 12.8 million in the period January to March 2012 u2013% compared with the same period last year.

4) Transportasi Kereta Api Sebaliknya terjadi fenomena yang sedikit berbeda terjadi pada transportasi kereta api. Meskipun merupakan sarana transportasi dengan komposisi yang lebih besar, peningkatan sarana transportasi kereta api belum sebanding dengan peningkatan pada sarana transportasi lainnya. Bahkan adanya pembukaan sarana jalan tol dibeberapa daerah, menyebabkan ditutupnya sebagian jalur kereta api yang potensial. Untuk angkutan penumpang jarak jauh transportasi kereta api telah semakin jauh tertinggal dengan angkutan transportasi udara.
Jumlah penumpang kereta lokal yang terangkut tahun 2011 mencapai 20,6 juta orang atau naik dari tahun 2010 sebanyak 53.5 juta orang, sedangkan pada periode Januari Maret 2012 penumpang

4) Railway Transportation The opposite phenomenon occurs a little different happens on railway transport. Although it is a means of transport with a larger composition, improved transportation facilities railway has not been proportional to the increase in other transportation facilities. Even the existence of means of opening the Highway closed in some areas, causing some potential railroad. For long-distance passenger transport rail transport has been increasingly far behind with freight transport by air.
The number of passenger trains local that is carried in 2011 reached 20.6 million people or increase from 2010 as much as 33.2 million people, whereas in the period January-March 2012 passenger train

122

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

kereta api naik tipis sebesar 0,22 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dalam rangka meningkatkan penumpang kereta api PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya memperbaiki pelayanan dengan merampungkan proyek jalur ganda kereta lintas utara jawa, merealisasikan kereta supercepat Argo Cahaya pada 2014 dan menertibkan penumpangpenumpang kereta yang tidak membeli tiket.

increase of 0.22 per cent when compared to the same period last year. In order to increase the train passenger, PT Kereta Api Indonesia (Persero) strives to improve service by taking a double line project trains cross the North Java, realizing the superfast trains Argo Cahaya and to discipline the passenger who didnt buy tickets

5) Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan Transportasi sungai dan danau adalah transportasi yang sangat tua umurnya di Indonesia, bahkan dapat dikatagorikan sebagai transportasi tradisional. Moda transportasi ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebagai indikasi tumbuhnya perdagangan antar pulau dan adanya keunggulan karateristiknya yang mampu mengangkut barang dalam jumlah besar (bulk cargo), hemat energi dan polusi rendah dengan dampak kerusakan lingkungan kecil.
Peranannya sangat nyata dirasakan oleh masyarakat dibeberapa daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Papua. Sungai dan danau di daerah tersebut telah mampu memberi kontribusi bagi wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh jenis transportasi lain. Pada tahun 2011 terdapat 125 sungai yang peruntukannya sebagai infrastruktur transportasi dengan panjang seluruhnya 30.035 km dan dapat dilayari 20.067 km. Jumlah seluruh dermaga/ terminal angkutan sungai sebanyak 121 unit dan rambu sungai terpasang sebanyak 8.896 unit untuk melayani kapal-kapal sungai sebanyak 21.117 unit.

5) River, Lake and Cross Tranportation Transport of rivers and lakes is a very old transportation in Indonesia, even can be categorized as traditional transport . This mode of transportation that experience increased significantly as an indication of the growth of trade between the island and the presence of excellence caracteristic that capable to transport goods in bulk (bulk cargo), energy-efficient and low-pollution with the impact of environmental damage is small.

The role is very real perceived by community in several areas on the island of Sumatra, Kalimantan and Papua. Rivers and lakes in the area have been able to contribute to areas that cannot be reached by other modes of transport. In 2011 there are 125 rivers as a transportation infrastructure with a length of 30.035 km and entirely navigable 20.067 km. Total number of docks/river transport terminal as many as 121 units and signs attached as 8.896 River unit to serve as many river ships 21.117 unit.

b. Sektor Pariwisata Indonesia


Pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bahkan melebihi perkembangan pariwisata dunia. Di saat pertumbuhan pariwisata dunia hanya 4,5 persen, pariwisata Indonesia pada tahun 2011 mampu mencapai pertumbuhan 9,5 persen. Dengan pertumbuhan yang besar tersebut, mempunyai prospek yang baik terhadap kedatangan wisatawan mancanegara di Indonesia. Dalam tahun 2012 wisatawan mancenagara diperkirakan mencapai delapan juta orang, sementara tahun 2014 diharapkan sebanyak sepuluh juta wisatawan mancanegara akan datang mengunjungi tempat-tempat pariwisata di Indonesia. Sementara itu, sebanyak 245 juta

2. Indonesia Tourism Sector


Indonesia tourism growth is always on top of Indonesias economic growth and even exceeded the development of world tourism. At a time when world tourism growth is only 4.5 per cent, tourism Indonesia in 2011 is able to achieve growth of 9.5 per cent. With the huge growth, has a good prospect of the arrival of foreign tourists in Indonesia. In the year 2012 foreign tourists expected to reach eight million people, while the 2014 expected as many as ten million foreign tourists will come to visit the places of tourism in Indonesia. Meanwhile, as many as 245 million domestic tourists in 2011 travel tours or on average there is a tour done twice a year especially when going on a long vacation periods.

123

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

orang wisatawan domestik tahun 2011 melakukan perjalanan wisata atau rata-rata ada perjalanan wisata yang dilakukan dua kali setahun terutama ketika terjadi masa liburan yang panjang. Untuk memberikan daya tarik wisata, Pemerintah melakukan strategi diversifikasi tempat tujuan wisata dengan menetapkan sepuluh destinasi wisata yang akan dijadikan fokus, diversifikasi kedatangan wisatawan mancanegara dan diversifikasi bentuk pariwisata melalui pengembangan wisata kuliner, belanja, rekreasi dan olahraga, potensi pelayaran (cruise), spa dan kecantikan. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan pariwisata Indonesia pada tahun-tahun mendatang ikut memberikan prospek bisnis bagi PT Jasa Raharja (Persero) terutama berkaitan dengan penerimaan iuran wajib (IW) dan penerimaan sumbangan wajib (SW).

To provide a tourist attraction, the Government conducts a diversified strategy places a tourist destination by setting ten tourist destinations that will be focused, diversified foreign tourists arrivals and tourism through the development of diversified forms of culinary tours, shopping, recreation and sports, a potential cruise, spa and beauty. With an increase in the growth of tourism in Indonesia in the coming years give the business prospects for PT Jasa Raharja (Persero) especially that related with the acceptance of mandatory dues (IW) and acceptance of mandatory contributions (SW).

c. Potensi Angkutan Penumpang


Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, pembangunan infrastruktur transportasi, perubahan pola hidup masyarakat dan tumbuhnya bisnis antar daerah, secara konsisten memacu pertumbuhan penumpang angkutan umum. Prospek angkutan penumpang untuk seluruh moda transportasi diperkirakan juga tetap meningkat melihat data beberapa tahun belakangan yang menunjukkan peningkatan secara konsisten, walaupun tingkat pertumbuhannya berbeda-beda tergantung dari kondisi masing-masing moda transportasi itu sendiri. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010, maka pada Januari Maret 2012 disektor angkutan udara mencatat ada kenaikan penumpang sebesar 5,7 persen, penumpang kereta api terdapat kenaikan sebesar 0,22 persen dan penumpang kendaraan umum naik 10,59 persen, kecuali penumpang moda transportasi angkutan laut turun sebesar 9,1 persen. Pergerakan pertumbuhan penumpang pada semua moda transportasi ini akan terus berlanjut, mengingat perusahaan penerbangan domestik lebih dapat memberi manfaat bagi penumpang, baik dalam kenyamanan, kecepatan layanan maupun harga yang kompetitif.

c. Potential of the Transport Passengers


With the rise of Indonesias economic growth, the development of transport infrastructure, changing patterns of life and the emergence of intercultural business areas, spur growth consistently passenger public transport. The prospect of passenger transport for the whole mode of transportation is expected also to keep increasing, seeing the data in recent years indicating increased consistently, though its growth rate varies depending on the conditions of each mode of transport itself. When compared with the same period in 2010, then in January March 2012 there is an increase in air transport sector of passengers that is recorded a 5.7 per cent, there is an increase on trains passenger of 0.22 percent and passenger public transportation increase 10,59 percent, except the passengers of mode of sea transportation down by 9.1 percent. The movement of passenger growth at all of this mode of transportation will continue, given the companys domestic flights more can benefit passengers, both in the convenience, speed and service at competitive prices.

d. Potensi Angkutan Lebaran


Peningkatan angkutan lebaran setiap tahun merupakan potensi bisnis bagi PT Jasa Raharja (Persero) dalam kaitan dengan peningkatan pendapatan iuran wajib.

d. The potential of Lebaran Transportation


The improvements of Lebaran transportation every year is the potential business for PT Jasa Raharja (Persero) in regard to the compulsory contribution income

124

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

Selama tahun 2011 jumlah penumpang angkutan lebaran untuk semua moda transportasi sebanyak 14,35 juta orang atau naik 10,14 persen dari tahun 2010 sebanyak 13,03 juta orang. Diperkirakan tahun 2012 penumpang semua moda transportasi akan menjadi 15,49 juta orang atau naik 7,92 persen.

increased. For 2011 the number of passenger transport for all modes of transport on Idul fitri as many as 14,35 million people or rise 10,14 percent from 2010 as much as 13,03 million people. Predicted in 2012, that all passenger transportation of all mode of transportation will become 15,49 million people or 7,92 per cent up.

e. Potensi Pasar Kendaraan Bermotor


Membaiknya daya beli dan terjadinya pergeseran fase kebutuhan masyarakat, Pemerintah telah menetapkan kebijakan khusus dalam industri otomotif nasional dengan mendorong produsen otomotif untuk memprioritaskan produksi jenis mobil yang hemat energi, ramah lingkungan dan harga jual yang kompetitif. Kebijakan ini telah mendapatkan respons positif dari produsen otomotif dengan hadirnya kendaraan bermotor (mobil dan sepeda motor) jenis baru dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat. Populasi kendaraan bermotor di Indonesia diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat Indonesia yang sekarang telah mencapai pendapatan per kapita di level 3.550 dollar AS/tahun. Disamping itu, bertambahnya jumlah kendaraan bermotor didorong oleh kemudahan pemberian kredit kendaraan oleh perbankan maupun industri perusahaan pembiayaan (multi finance) sebagai salah satu bentuk penyaluran pinjaman konsumsi. Permintaan kredit kendaraan, termasuk sepeda motor diperkirakan akan tetap tinggi meski ada ketentuan loan to value ratio yang dikeluarkan Bank Indonesia pada pertengahan Maret lalu yang mengatur proporsi pinjaman terhadap nilai agunan dengan menaikkan batas minimal uang muka sebesar 25 persen dari harga kendaraan. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia pertumbuhan kendaraan roda dua meningkat rata-rata 19,2 persen pertahun dan diantaranya 75 persen menggunakan fasilitas pinjaman. Bertambahnya populasi kendaraan bermotor berdampak secara langsung pada prospek penerimaan sumbangan wajib (SW) di tahun mendatang sangat besar, mengingat peningkatan penjualan mobil baru pada tahun 2011 mencapai 893 ribu unit dan penjualan sepeda motor mencapai 8,40 juta unit atau naik 15%. Hingga akhir 2010, penjualan mobil sebanyak 765 ribu unit dan penjualan sepeda motor mencapai 7,40 juta unit.

e. Potential market of motor vehicle


The Improving of purchasing power and the shifting phase of the needs of the community, the Government has established specific policies in the national automotive industry by encouraging the production of automotive manufacturers to prioritize the kind of car that is energy efficient, environmentally friendly and competitive selling price. This policy has gained a positive response from automotive manufacturers with the presence of such motor vehicles (cars and motorcycles) a new kind of at an affordable price to the community. Population of motor vehicle in Indonesia is expected to continue to grow along with the increased purchasing power of the public that now has hit Indonesias per capita income in level 3.550 US dollars/year. In addition, the increasing number of motor vehicles driven by ease lending by the banking industry and vehicle finance companies (multi finance) as a form of channeling consumption. Request credit vehicles, including motorcycles are expected to remain high despite the conditions of the loan to value ratio of Bank Indonesia issued in mid-March and then set the proportion of loans against collateral value by raising the minimum down payment of 25 percent of the price of the vehicle. According to the Motorcycle Industry Association data Indonesia growth two-wheeled vehicles is increasing an average of 19.2 per cent per year and 75 percent of them using the loan facility.

The growing population of motor vehicle give direct impact on the prospects of receiving compulsory contributions (SW) that would be enormous in the coming years, given the increased sales of new cars in 2011 reach 893 thousand units and sales of motorcycles reached 8.40 million units or up 15%. Until the end of 2010, auto sales as much as 765 k units and sales of motorcycles reached 7.40 million units.

125

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

f. Pengaruh Perubahan Iklim


Pola cuaca dan iklim yang akhir-akhir ini mengalami ketidakberaturan memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional semua moda transportasi, antara lain: Perubahan cuaca ekstrim yang menimbulkan perubahan arah angin berpotensi terjadinya angin puting beliung dan badai lokal, menimbulkan hujan lebat yang berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor, menimbulkan tingginya gelombang laut yang berpotensi terendamnya akses dan fasilitas dermaga serta menimbulkan kebakaran hutan yang berpotensi terjadinya asap serta dampak lainnya yang mengganggu operasional seluruh moda transportasi. Kondisi banjir, tanah longsor dan angin puting beliung menimbulkan kerusakan pada infrastruktur transportasi seperti jembatan, jalan dan rel kereta api, sehingga berpengaruh terhadap pergerakan sarana transportasi darat; tingginya gelombang laut menghambat aktivitas pelayaran, mengganggu jadwal operasional kapal dan menimbulkan pengaruh terhadap keselamatan angkutan penyeberangan yang melayani lalu lintas antar pulau; terendamnya akses dan fasilitas dermaga akibat kenaikan muka air laut akan mempersulit akses menuju pelabuhan dan dermaga, yang pada akhirnya dapat menghambat pelayanan terhadap para pengguna jasa angkutan kapal laut serta kebakaran hutan akan menimbulkan asap tebal yang berdampak pada operasional transportasi udara berupa penundaan jadwal penerbangan karena adanya penurunan jarak pandang dan kerusakan fasilitas. Perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkannya memberikan pengaruh terhadap pergerakan arus penumpang, sehingga secara langsung mempengaruhi penerimaan iuran wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang juncto Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1965 tentang Ketentuan-ketentuan Pelaksanaan Dana Pertangungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Iuran Wajib merupakan premi asuransi yang dibayarkan oleh para penumpang yang menggunakan alat angkutan penumpang yang diklasifikasikan menjadi Iuran Wajib Kendaraan Bermotor Umum ( IWKBU ), Iuran Wajib Kapal Laut ( IWKL ), Iuran Wajib Pesawat Udara ( IWPU ) dan Iuran Wajib Kereta Api ( IWKA ).

f. The Impact of Climate Changes


Weather patterns and climate that is lately experiencing the irregular gave a significant impact on the operations of all modes of transport, among other The extreme weather change that cause the change of wind direction potentialy turn to be a stormwind and local storm, cause the heavy rain that potentialy can cause the flood and landslide, cause the highwave that potentialy will submerge the access and facilities of the dock and cause the forest fire that potential cause the smokes and other impacts that can disturb the operational of all transportation mode. Condition of flooding, landslides and the wind cried cause of damage to the transportation infrastructure such as bridges, roads and railroads, so influential to the movement of means of transport by land; high waves hampered the activity, disrupting the operational schedule of cruise ships and cause an impact on the safety of transport crossings serving traffic between islands; submerged the access and facilities as a result of an increase in advance of Pier sea water would undermines access to ports and harbours, which ultimately could hinder its service to the users of transport services ocean liner as well as forest fires will cause thick smoke that had a significant impact on air transport operations in the form of flight delays due to decreased visibility and the damage to the facility.

Climate change and the impact that is influenced on passenger movements, so that directly affect acceptance of mandatory dues Fund Compulsory Passenger Accident Coverage as stipulated in Act No. 38 of 1964 concerning Compulsory Accident Fund Assured Passengers juncto Government Regulation No. 17 of 1965 concerning the implementation of the provisions Mandatory Accident Fund Pertangungan passengers. Mandatory dues is paid insurance premiums by the passengers who use the tool passenger transport classified into General motor vehicle Compulsory Dues (IWKBU), Mandatory Dues naval vessels (IWKL), Mandatory Dues Aircraft (IWPU) and Mandatory Dues of railway (IWKA).

126

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

9. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN THE LAW AND REGULATION CHANGE


Peraturan perundang-undangan yang secara langsung berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan baik yang mendukung dan mengancam keberadaan PT Jasa Raharja (Persero), adalah: a. Dalam pengelolaan korporasi, Kementerian BUMN pada tahun 2010-2012 telah menerbitkan serangkaian kebijakan dalam bentuk peraturan/keputusan Menteri Negara BUMN, diantaranya: 1) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER01/MBU/2011 tentang Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada BUMN sebagai pengganti Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP117/M-MBU/2002. 2) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011 tentang Pedoman pendayagunaan aktiva tetap Badan Usaha Milik Negara. 3) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-04/MBU/2011 tentang indikator penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara jasa keuangan bidang usaha perasuransian dan jasa penjaminan b. Aturan Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP tanggal 15 Maret 2012 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan Pemberian Kredit Pemilikan Rumah dan Kredit Kendaraan Bermotor mengatur uang muka kredit minimal 25 persen untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua, minimal 30 persen untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat (keperluan non produktif) dan minimal 20 persen untuk pembelian kendaraan bermotor roda empat/lebih untuk keperluan produktif. Penerapan ketentuan batasan minimal uang muka kredit yang diberlakukan mulai pertengahan Juni tahun 2012, akan memberikan efek negatif terhadap pembelian kendaraan bermotor yang dilakukan melalui sistem kredit bank atau perusahaan pembiayaan, karena masyarakat harus menyediakan uang muka yang cukup. Kondisi ini sekaligus berdampak serius bagi industri kendaraan bermotor, sebab selama ini pembelian kendaraan bermotor terutama pembelian sepeda motor secara kredit mencapai 75 persen, diantaranya sekitar separuhnya dilakukan dengan uang muka 10 persen. Bagi PT Jasa Raharja (Persero) menurunnya penjualan kendaraan bermotor, akan mengurangi pendapatan iuran dari sektor sumbangan wajib. Karena itu PT Jasa Raharja (Persero) berharap pemberlakuan aturan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor Laws and regulations that directly affect the operational activities of the company both in favor of and threatened the existence of PT Jasa Raharja (Persero), are: a. Dalam pengelolaan korporasi, Kementerian BUMN pada tahun 2010-2012 telah menerbitkan serangkaian kebijakan dalam bentuk peraturan/keputusan Menteri Negara BUMN, diantaranya: 1) Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER01/MBU/2011 tentang Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) pada BUMN sebagai pengganti Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP117/M-MBU/2002. 2) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-06/MBU/2011 tentang Pedoman pendayagunaan aktiva tetap Badan Usaha Milik Negara. 3) Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-04/MBU/2011 tentang indikator penilaian tingkat kesehatan Badan Usaha Milik Negara jasa keuangan bidang usaha perasuransian dan jasa penjaminan b. Rules of the Ministry of finance and Bank Indonesia No. 14/10/DPNP dated 15 March 2012 about the application of risk management in a Bank Doing the granting of Mortgages and the credit of the motor vehicle set up a down payment of at least 25 percent of the credit for the purchase of two-wheeled motor vehicle, for a minimum of 30 per cent for the purchase of four-wheeled motor vehicles (nonproductive purposes) and a minimum of 20 per cent for the purchase of four-wheeled motor vehicle/more productive for the purposes. Application of the provisions of the minimum down payment credit enacted starting mid June 2012, will give a negative effect to the purchase of a motor vehicle which is done through a system of bank credit or financing companies, because the public should provide sufficient cash advance. This condition is at once a serious impact to the industry of motor vehicles, for as long as this purchase motor vehicles especially for motorcycle purchase credit reached 75 percent, of whom about half done with a 10 percent down payment. For PT Jasa Raharja (Persero) decrease in motor vehicle sales, will reduce income from dues mandatory donation sector. PT Jasa Raharja therefore (Persero) hopes the enactment of minimum cash advance credit rules of motor vehicles carried out starting next year in

127

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

dilaksanakan mulai tahun depan agar bisa menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2013. c. Pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 jo Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang mewajibkan memberikan asuransi kepada penumpang korban kecelakaan udara minimal 100.000 dollar AS serta asuransi terhadap ketepatan waktu penerbangan pesawat dan jaminan keutuhan (rusak atau kehilangan) bagasi barang. Rencana pemerintah menambah tanggungan asuransi dalam penerbangan dimaksudkan untuk mendekatkan dengan standar internasional, karena selama ini tanggungan penumpang pesawat asal Indonesia mendapat perlakuan berbeda dengan warga negara lain. Setidaknya korban kecelakaan pesawat pada masa mendatang mendapat santunan yang sama atau mendekati yang digunakan oleh maskapai internasional. PT Jasa Raharja (Persero) mendukung pemberlakuan ketentuan ini sebagai asuransi tambahan, mengingat asuransi perlindungan kecelakaan penumpang umum yang diselenggarakan PT Jasa Raharja (Persero) merupakan perlindungan dasar.

order to become a reference in the preparation of work plan and budget companies by 2013. c. The enactment of regulation of the Minister of transportation Number 77 2011 jo Ministers of transportation Regulation No. 92 in 2011 about the responsibility of air transport Carrier that provides insurance to passengers requiring victims of air crash at least 100,000 US dollars as well as insurance against aircraft and flight punctuality guarantee integrity (broken or lost) luggage items. The Government plans to add dependents for insurance on a flight intended to be closer to international standards, as currently dependent passengers aircraft from Indonesia got different treatment with citizens of other countries. At least the victims of a plane crash in the future Gets a stipend equal or close to that used by international airlines.

PT Jasa Raharja (Persero) supports the enactment of this provision as additional insurance, considering the accident protection insurance of the General passenger held by PT Jasa Raharja (Persero) is a basic protection.

10. KEPUASAN MASyARAKAT COmmUNITIES SATISFACTION


Mengetahui kecenderungan perubahan (trend) Tingkat kepuasan masyarakat dan perubahan perbaikan atau peningkatan yang sudah dilakukan, sangat diperlukan bagi perusahaan sebagai upaya perusahaan menjaga reputasi dan untuk meningkatkan kinerja atas pengelolaan perusahaan sehingga mampu mempertahankan keberadaan dan keberlangsungan bisnisnya. Dalam tahun 2011 PT Jasa Raharja (Persero) melakukan survey kepuasan masyarakat sebagai dasar kebijakan untuk menyusun strategi pelayanan, menyusun strategi pemasaran dan komunikasi, pengambilan keputusan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan perbaikan internal perusahaan, memonitor aktifitas yang dilakukan perusahaan, meningkatkan citra perusahaan dalam memperoleh kepercayaan masyarakat. Survey kepuasan masyarakat tersebut menghasilkan dua sudut pandang masyarakat yang berbeda, yaitu: Pada masyarakat yang sudah menerima manfaat asuransi dari PT Jasa Raharja (Persero), posisi penilaian Knowing tendency that change (trend) Level of communities satisfaction and the amelioration or improvement that have been done, already performed indispensable for the company as an effort to improve the reputation and performance keep top management of a company so to maintain the sustainability of the existence and business. In 2011 PT Jasa Raharja (Persero) did a survey of community satisfaction as the basis for policy to strategize, devise strategies for marketing services and communication, decision making in improving the performance of the company and the companys internal improvement, monitors the activities carried out, raise the corporate image of companies in gaining public confidence. This community satisfaction survey results in two different public vantage point to the existence of PT Jasa Raharja (Persero), namely: In the community are already receiving benefits insurance from PT Jasa Raharja (Persero), the position of community

128

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

kepuasan masyarakat lebih didasarkan pada kondisi yang lebih bersifat rasional yaitu Pelayanannya baik dan memuaskan. Hal ini tercermin dari perolehan nilai kepuasan masyarakat sebesar 52,70 persen. Pada masyarakat yang belum pernah menerima manfaat asuransi dari PT Jasa Raharja (Persero), posisi penilaian kepuasan masyarakat lebih didasarkan pada kondisi yang lebih bersifat emosional yaitu Perusahaan yang peduli terhadap korban kecelakaan lalu lintas. Hal ini tercermin dari perolehan nilai kepuasan masyarakat sebesar 28,80 persen Dari ke dua posisi penilaian masyarakat di atas, terdapat beberapa titik kritis dari pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) yang masih perlu ditindak lanjuti, yaitu: a. Awareness masyarakat terhadap PT Jasa Raharja (Persero) hanya sebatas keberadaannya saja. Masyarakat belum memiliki persepsi yang komprehensif dan utuh mengenai peran dan tanggung jawab PT Jasa Raharja (Persero). Pada umumnya, persepsi masyarakat timbul ketika masyarakat mengalami kecelakaan lalu lintas. Dampaknya adalah masyarakat yang belum pernah berinteraksi cenderung berpersepsi negatif terhadap pelayanan PT Jasa Raharja (Persero), sementara yang sudah pernah berinteraksi justeru cenderung berpersepsi positif. b. Pemahaman masyarakat terhadap bentuk pelayanan umum PT Jasa Raharja (Persero) dinilai cenderung kaku, karena pelayanan PT Jasa Raharja (Persero) didasarkan kepada undang-undang yang baku, sementara harapan masyarakat didasarkan atas persepsi yang kondisinya sangat dinamis. Seringkali perbedaan persepsi terjadi karena persepsi dan keinginan masyarakat bertentangan dengan ketentuan yang telah di atur dalam undang-undang. c. Potensi peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas dan transportasi di masa mendatang sangat besar. Tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor, terutama sepeda motor yang sangat agresif, yang tidak disertai dengan meningkatnya pengetahuan dan perilaku mengenai keselamatan di jalan raya cenderung mendorong terjadinya lebih banyak lagi kasus kecelakaan lalu lintas. d. Keterbatasan jumlah SDM di Kantor Perwakilan Samsat membawa dampak rendahnya kepedulian terhadap pelayanan. Walaupun frekuensi kasus kecelakaan lalu lintas tidak terlalu tinggi, tetapi pelayanan dalam menerima dan menginformasikan prosedur pengurusan klaim tidak dapat ditunda waktunya karena sifatnya sangat urgent. Atas titik kritis di atas, PT Jasa Raharja (Persero) telah melakukan identifikasi berbagai dimensi dan indikator strategi yang berkaitan dengan upaya peningkatan

satisfaction assessment based on conditions that are more more rational nature that is good and satisfactory Service. This is reflected from the acquisition value of community satisfaction 52,70 percent. In the community who have never received the benefits of insurance from PT Jasa Raharja (Persero), the position of community satisfaction assessment based on conditions that are more more emotional nature that is companies that care about the victims of traffic accidents. This is reflected from the acquisition value of community satisfaction 28,80 per cent. From the position of the community assessment above, there are several critical points of service PT Jasa Raharja (Persero) which still need to be followed up, namely: a. The awareness of society against PT Jasa Raharja (Persero) is only limited to its existence. The community does not yet have a comprehensive and intact perception regarding the role and responsibility of PT Jasa Raharja (Persero). In General, the public perception arises when people experience a traffic accident. Its impact is a community that had never interacted tend to have negative perception to the service of PT Jasa Raharja (Persero), while thats already been interacted tend to have positive perception. b. The understanding of the community of forms of civil service PT Jasa Raharja (Persero) in considered tend to be stiff, because the service of PT Jasa Raharja (Persero) is based on legislation, while expectations are based on the perception that his condition is very dynamic. Often the differences of perception occur because of perceptions and desires of the community contrary to provisions that had been set in the legislation. c. Potential for increased cases of traffic accidents and transportation in the future. The growth rate of the motor vehicle, especially a very aggressive motorcycle, which was not accompanied by an increase in knowledge and behaviour regarding safety on the roadways is likely to encourage the occurrence of more cases of traffic accidents. d. Limitations on the amount of human resources in Samsat representative offices has the impact to carry low concern against the service. Although the frequency of cases of traffic accidents is not too high, but in the service received and inform management procedures can not be postponed time claim due to its very urgent. Over the critical point above, PT Jasa Raharja (Persero) has conducted a variety of dimensions and indicators identification strategies relating to increased effort and

129

ANALISA PEMBAHASAN DAN MANAJEMEN MANAGEMENT ANALYSIS AND DISCUSSION

pelayanan dan peningkatan citra perusahaan untuk dilakukan perbaikan dan penyempurnaan proses, yaitu:
No. Variabel Kualitas Pelayanan Variable of Quality Service 1. Kemudahan memperoleh informasi prosedur pelayanan The ease of obtaining the information service procedures Strategi Perbaikan Improvement Strategies Strategi Komunikasi Pelayanan Communications Service strategies

improved corporate image service to do repair and improvement process, namely:


Program Tindak Lanjut Follow-up Program 1. To improve the communications procedures service 2. To ease service procedures 3. To communicate intesivelly the communications channel that easy to remember 4. To improve socialization program to the communities in a easy and simple way. 1. To study the communities segmentation 2. To make the integrated promotion strategies 3. To make marketing plan 1. To increase the cooperation to ease service procedures 2. Make the quick and simple report of problem format 3. To increase communities program and sponsorships 1. To increase the compentency 2. Knowledge management using web based and SMS 1. To increase communities database system 2. Make a communities data mapping 1. To increase the capability of customer service 2. Community complaint database

1. Memperbaiki komunikasi prosedur pelayanan. 2. Mempermudah prosedur pelayanan. 3. Mengkomunikasikan secara lebih intensif saluran komunikasi yang mudah di ingat. 4. Meningkatkan program sosialisasi kepada masyarakat dengan cara mudah dan sederhana. 1. Mempelajari segmentasi masyarakat. 2. Membuat strategi promosi yang terintegrasi. 3. Membuat marketing plan. 1. Meningkatkan kerjasama untuk mempermudah prosedur pelayanan. 2. Membuat format laporan problem yang sederhana dan cepat. 3. Meningkatkan program komunitas dan sponsorships. 1. Meningkatkan kompetensi. 2. Knowledge management menggunakan web based dan SMS. 1. Meningkatkan sistem database masyarakat. 2. Membuat pemetaan data masyarakat. 1. Meningkatkan keahlian petugas lapangan/ customer service. 2. Database keluhan masyarakat.

2.

Kejelasan alur dalam prosedur pelayanan The clarity rute in the service procedures Pelayanan yang mudah dan tidak berbelitbelit The easy and direct services

Strategi peningkatan akses pelayanan The improvement strategies of service access Strategi peningkatan kerja sama dan komunitas The strategies of the improvement of the cooperation and communities Strategi peningkatan kompetensi The Strategies of the increasing of competency Strategi database masyarakat Communities Database strategies Strategi peningkatan database keluhan masyarakat Strategies to increase communities complaint database Strategi peningkatan koodinasi Strategies to increase coordination

3.

4.

Kecepatan pemenuhan kebutuhan masyarakat The speed of the fulfillment the need of the communities Kecepatan pelayanan petugas lapangan/customer service. The speed of the service of the field officer / Customer service Kecepatan dan tanggap dalam menyelesaikan masalah The speed and responsive in problem solving Kecepatan penyelesaian manfaat asuransi The speed of the settlement of the insurance benefit

5.

6.

7.

1. Meningkatkan koordinasi secara internal. 2. Membuat manual untuk penanganan dini secara mudah untuk masyarakat. 3. Meningkatkan pemantauan tingkat kecelakaan. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 1. Melakukan evaluasi terhadap jumlah iuran dan santunan yang diberikan. 2. Meningkatkan kerjasama dengan regulator. 1. Meningkatkan kualitas petugas lapangan/customer service. 2. Meningkatkan koordinasi secara internal. 3. Meningkatkan group meeting untuk memperlancar koordinasi dengan berbagai pihak. 4. Meningkatkan pelayanan melalui mobile insurance terpadu yang dapat bergerak cepat.

1. To increase internal coordination 2. Make the manual of easy early handling for the communities 3. To increase accident level monitoring 4. To increase quality and quantity of service 1. Do the evaluation to the total donation and compensation that given 2. To increase the cooperation of regulator 1. To increase the quality of costumer service officer 2. To increase the coordination internally 3. To increase the group meeting to smoothen the coordination with many parties 4. To increase the service through integrated mobile insurance that can be fast moving

8.

Jumlah manfaat asuransi yang diberikan The total of insurance benefit that be given Koordinasi pekerjaan yang dilakukan The coordination of current work

Strategi evaluasi regulasi Strategies of regulation evaluation Strategi peningkatan koordinasi The strategies of increasing the coordination

9.

130

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE


132 134 188 195 201

Pendahuluan Introduction Organ Perusahaan Company Organ Kode Etik Code Of Conduct Aktifitas Pendukung GCG GCG Supporting Activities Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pendahuluan Introduction
1. KEPEMILIKAN PEDOMAN GCG THE OWNER OF GCG GUIDELINES
Pelaksanaan GCG di PT Jasa Raharja (Persero) di tahun 2011 mengacu pada Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) Nomor: KEB/K/1/2011 dan KEB/3/2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code of Conduct) sebagai instrumen penerapan Good Corporate Governance (GCG). Implementation of GCG at PT Jasa Raharja (Persero) in 2011 refers to Joint Decision the Board of Commissioners and Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) No: KEB/K/1/2011 and KEB/3/2011 dated June 30, 2011 on Guidelines for Corporate Governance (Code of Corporate Governance) and the Code of Conduct as a tool for the implementation of Good Corporate Governance (GCG).

2. TUJUAN GCG THE OBJECTIVES OF GCG


Implementasi GCG di PT Jasa Raharja (Persero) bertujuan untuk : a. Memaksimalkan nilai PT Jasa Raharja (Persero) dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat baik secara nasional maupun internasional; b. Mendorong pengelolaan PT Jasa Raharja (Persero) secara professional, transparan dan efisien serta memberdayakan fungsi serta meningkatkan kemandirian Organ Perusahaan; The implementation of GCG in PT Jasa Raharja (Persero) has an objectives: a. To maximize the value of PT Jasa Raharja (Persero) in a way to improve the principles of transparency, accountability, trustworthy, responsibilities and fair so that the company have strong competitiveness both nationally and internationally b. Encourage the management of PT Jasa Raharja (Persero) in a professional, transparent and efficient as well as empower functionality as well as increase the independence of the organs of the company;

132

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

c. Mendorong agar Organ Perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab social PT Jasa Raharja (persero) terhadap stakeholders maupun kelestarian lingkungan di sekitar PT Jasa Raharja (Persero); d. Meningkatkan kontribusi PT Jasa Raharja (Persero) dalam perekonomian nasional; e. Meningkatkan iklim investasi nasional.

c. Encourages Organ Company in making decisions and run actions based on high moral values and adherence to the laws and regulations in force, as well as awareness of the social responsibility of PT Jasa Raharja (persero) of stakeholders as well as environmental sustainability PT Jasa Raharja around (Persero); d. Increase the contribution of PT Jasa Raharja (Persero) in the national economy; e. To increase the national investment climate.

3. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN GCG STRUCTURE


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi, dan dalam rangka penerapan GCG bahwa hubungan antar organ perusahaan akan meningkatkan nilai tambah terhadap Perusahaan. Organ perusahaan dalam membuat keputusan dan menjalankan tugas dilandasi oleh itikad baik dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan. Masing-masing organ perusahaan selalu menghormati dan bertindak sesuai fungsi dan peranan masing-masing atas dasar prinsip kesetaraan dan saling menghargai, sesuai dengan struktur tata kelola Perusahaan sebagai berikut: Based on Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company, Law No.19 year 2003 regarding State-Owned Enterprises and the regulation of State-Owned enterprise minister No. PER-01/MBU/2011 about the implementation of Good Corporate Governance (GCG), Company Organ consists of General Shareholder Meeting, Board of Commisioners, and Board of Directors, and ind order to implement GCG that the relation between company organ will increase the point plus to the company. In making the decisions and perform tasks, the Company Organ is based on good faith that would be adherence to moral values and ethics and compliance with laws and regulations, as well as awareness of corporate responsibility towards stakeholders. Each organs of the company are always respect and act in accordance with the function and role of each based on the principle of equality and mutual respect, in accordance with the GCG Structure such as:

Rapat Umum Pemegang Saham General meeting of Shareholders

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Direksi Board of Directors

Sekretaris Dewan Komisaris Secretary of the Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee

Sekretaris Perusahaan The Company Secretary Satuan Pengawasan Intern Internal Audit Unit

Komite investasi Investment Committee Komite Pengarah Tekonologi Informasi Steering Committee on Information technology weapons Dewan Pertimbangan Jabatan Advisory Council Position

Sistim Pengendalian Intern Internal Control System Manajemen Risiko Risk Management Corporate Sosial Responsibility Corporate Sosial Responsibility

133

Organ Perusahaan Company Organ


1. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM GENERAL SHAREHOLDERS mEETING
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dari perusahaan, yang tidak dapat diganti/disubstitusi oleh siapapun, baik kepada Dewan Komisaris maupun kepada Direksi. a. Jenis penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai kewenangannya adalah: 1) Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan merupakan rapat umum pemegang saham yang diadakan setiap tahun baik untuk mengesahkan laporan tahunan maupun rencana kerja dan anggaran perusahaan. 2) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa merupakan Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu jika dipandang perlu untuk menetapkan atau memutuskan hal-hal yang tidak dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. b. Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan adalah sebagai berikut : 1) Rapat Umum Pemegang Saham tentang pengesahan Laporan Tahunan, dilaksanakan paling lambat 6 bulan setelah penutupan tahun buku yang bersangkutan, dimana RUPS Laporan Tahunan tahun buku 2011 dilaksanakan pada tanggal 25 April 2012. 2) Rapat Umum Pemegang Saham tentang pengesahan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tahun anggaran berjalan, dimana RUPS RKAP Tahun 2011 dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2010. 3) Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan setiap saat, jika dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Komisaris dan/atau Pemegang Saham, yang diselenggarakan atas permintaan tertulis Pemegang Saham dengan mencantumkan hal-hal yang hendak dibicarakan. General shareholder meeting is the supreme power of the companys shareholders, which could not be replaced/ substituted by anyone, both to the Board of Commissioners and to the Board of Directors. a. Implementation Of general meeting of shareholders according to the authorities is : 1) Annual general shareholder meeting is the meeting of shareholders that is held annually both to certify the annual report and work plan and budget of the company. 2) Extraordinary general shareholder meeting is a General Shareholder meeting that was held at any time if it deems it necessary to establish or decide things that are not done in the Annual General shareholders meeting.

b. The application of Annual General Shareholder Meeting is as follow: 1) General Shareholder Meeting regarding the ratification of Annual Report, held not later than 6 months after the closure of financial year concerned, where the General Shareholder Meeting of 2011 Annual Report was held on April 25, 2012. 2) General Shareholder Meeting regarding the ratification of Company Work Plan Budget (RKAP), was held not later than 30 days after current fiscal year, where RKAP General Shareholder Meeting year 2011 was implemented on December 30, 2010 3) Extraordinary General Shareholder Meeting can be held at any time, if considered as necessary by Board of Director and/or Board of Commisioner and /or Stakeholder, which was held as the written request of the Stakeholder by attaching the thing that will be discussed

134

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. POKOK-POKOK KEPUTUSAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN(RKAP) TAHUN 2011 THE PRINCIPLES OF VALIDATION WORk PLAN AND BUDGET COmPANY PT JASA RAHARJA (PERSERO) YEAR 2011
1) Proyeksi Neraca (Konsolidasi) PT Jasa Raharja (Persero) per 31 Desember 2011 dianggarkan ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva masing-masing sebesar Rp 6.214.916 juta. 2) Proyeksi Laba Bersih (Konsolidasi) PT Jasa Raharja (Persero) Tahun Buku 2011 dianggarkan sebesar RP 1.172.394 juta. 3) Proyeksi Neraca (Induk) PT Jasa Raharja (Persero) per 31 Desember 2011 dianggarkan ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva masing-masing sebesar Rp 5.776.950 juta. 4) Proyeksi Laba Bersih (Induk) PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp. 1.172.394 juta. 5) Jumlah dana investasi per 31 desember 2011 dianggarkan sebesar Rp 5.280.225 juta, sedangkan hasil investasi yang ditargetkan pada tahun 2011 sebesar Rp 507.637 juta. 6) Belanja modal tahun 2011 dianggarkan sebesar Rp 131.200 juta. 7) Gaji Direksi dan Dewan Komisaris beserta fasilitas tahun 2011 untuk sementara ditetapkan sama dengan tahun 2010. Gaji Direksi dan Dewan Komisaris beserta fasilitas secara final ditetapkan pada RUPS pengesahan laporan keuangan tahun buku 2010. 8) Anggaran tahun 2011 untuk laporan posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan jumlah aktiva dan kewajiban masing-masing sebesar Rp 92.641,80 juta, sedangkan jumlah penerimaan, pendapatan dan penyisihan sebesar Rp 41.283,96 juta, serta jumlah penyaluran, beban dan pengeluaran Rp 22.832,78 juta. 9) Mengesahkan penghapusan aktiva berupa kendaraan bermotor, mesin, perabot kantor dan perabot rumah dinas yang telah berusia 5 tahun. 10) Penambahan plafon dana car loan revolving (pemberian pinjaman kepada pegawai berupa bantuan pinjaman pengadaan kendaraan bermotor) sebesar maksimal Rp 7,5 miliar. 11) Penandatanganan kontrak manajemen tahun 2011 antara Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero). 1) Projected Consolidated Balance Sheets As of December 31, 2011 position with the amount of assets and liabilities amounted to Rp 6.214.916 million 2) Projection of profits after tax and minority interest in the results consolidated in the year 2011 budgeted RP 1.172.394 million 3) Balance sheet Projections (Parent) PT Jasa Raharja (Persero) per 31 December 2011 budgeted assets and closed with the number of the respective liability of Rp 5.776.950 million. 4) Net profit Projection (Parent) PT Jasa Raharja (Persero) 2011 budgeted Rp. 1.172.394 million. 5) Total investment fund per 31 December 2011 budgeted Rp 5.280.225 million, whereas the results of targeted investments in 2011 Rp 507.637 million. 6) 2011 capital expenditure budgeted Rp 131.200 million. 7) Salary of Directors and the Board of Commissioners and their facility in 2011 for a while is set equal to the year 2010. Salaries of Directors and the Board of Commissioners and their facilities in the final set at the AGM ratification financial report 2010. 8) 2011 budget for financial report of Partnership and Community Development Program with total asset and liability each as much as Rp 92.641,80 million, while the number of income and allowance as much as Rp 41.283,96 million, and cost distribution and spending was Rp 22.832,78 million 9) Confirms the removal of assets in the form of a motor vehicle, machinery, Office furniture and home office furniture that has been aged 5 years. 10) The addition of car loan revolving fund budget as much as maximum Rp 7,5 billion. 11) The signing of management contract year 2011 between PT Jasa Raharja (Persero) Stakeholder, Board of Director, and Board of Commisioner.

135

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. POKOK-POKOK KEPUTUSAN PENGESAHAN LAPORAN TAHUNAN PT JASA RAHARJA (PERSERO) TAHUN BUKU 2011 THE PRINCIPLES OF DECISION OF LEGALIzATION OF PT JASA RAHARJA (PERSERO) ANNUAL REPORT 2011
1) Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Tahun Buku 2011. Laporan posisi keuangan (Neraca) konsolidasian ditutup dengan masing-masing jumlah aset, liabilitas dan ekuitas sebesar Rp 6.569.447 juta. Laporan laba/rugi konsolidasian ditutup dengan laba usaha sebesar Rp 1.061.100 juta, laba bersih sebesar Rp 1.424.267 juta. 2) Pengesahaan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) tahun buku 2011. Laporan posisi keuangan ditutup dengan masingmasing jumlah aset, kewajiban dan aset bersih sebesar Rp 102.222 juta. Laporan aktivitas dengan jumlah sumber dana sebesar Rp 47.805 juta, jumlah penyaluran dana sebesar Rp 28.962 juta. 3) Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris. 4) Penggunaan laba Perseroan Tahun Buku 2011 Laba perseroan yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk Tahun Buku 2011 sebesar Rp 1.419 triliun akan ditetapkan penggunanya dengan keputusan tersendiri. 5) Penetapan tantiem Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2011. Penetapan tantiem atas pencapaian kinerja tahun 2011 bagi Direksi dan Dewan Komisaris akan ditetapkan kemudian secara tersendiri. 6) Penetapan gaji Direksi, honorarium Dewan Komisaris dan tunjangan serta fasilitas lainnya tahun 2012. Penetapan gaji Direksi, Honorarium Dewan Komisaris dan tunjangan serta fasilitas lainnya tahun 2012 akan ditetapkan kemudian secara tersendiri. 7) Penunjukan Kantor Akunta Publik (KAP) untuk melakukan pemeriksaan Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2012 Berdasarkan Undang-undang Nomor 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas dan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada 1) The approval of Annual Report and The Legalization of Annual Calculation year 2011 Consolidated Balanced Report was closed with number of each assets, liability and equity as much as Rp 6.569.447 million Consolidated Income Report was closed with business profit as much as Rp 1.061.100 million, net profit Rp 1.424.267 million 2) The ratification of Annual Report of Partnership and Community Development Program (PKBL) Year 2011 A Financial report was closed with each of assets number, liability and net assets as much as Rp 102.222 million Activity report with the number of source of fund as much as Rp 28.962 million 3) Providing the release and discharge (acquit et decharge) to the Board of Directors and Board of Commissioners 4) The use of Company Net Profit year 2011 The company profit that is distributed to the owner of the main entity of Fiscal Year 2011 as much as Rp 1.419 trillion that will be assigned with separate decission 5) The determination of tantiem of Board of Directors and Board of Commissioners year 2011. The determination of tantiem of year 2011 performance achievement for the Board of Directors and Board of Commissioners will be determined separately later. 6) The determination of salary of the Board of Directors, honorarium of the Board of Commissioners, allowance and other facilities year 2012. The determination of salary of the Board of Directors and honorarium of the Board of Commissioners will be determined separately later. 7) The assignment of the office of Public Accountant to audit Company Financial Statements and PKBL Financial Statements year 2012 Based on Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Company, and the Regulation of State Minister of State-owned Enterprises Number: KEP-117/MMBU/2011 regarding The Implementation of Good

136

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

BUMN, Dewan Komisaris melalui Komite Audit diminta untuk menyeleksi KAP yang akan melakukan pemeriksaan laporan keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2012 dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, termasuk memperhatikan surat BPK Nomor: 1/S/IX/01/2009 tanggal 15 Januari 2009. Hasil seleksi Dewan Komisaris disampaikan kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan keputusan. 8) Persetujuan Peningkatan modal disetor perseroan dari Rp 1,8 Triliun menjadi Rp 2,5 Triliun melalui konversi dari cadangan umum ke modal disetor. RUPS menyetujui peningkatan modal dasar perseroan dari sebesar Rp 1.800.000.000.000,00 (satu triliun delapan ratus miliar rupiah) menjadi sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar rupiah) melalui konversi dari cadangan umum kemodal disetor. Pelaksanaan atas persetujuan ini agar dilakukan sesuai ketentuan dan peraturan perundangan. 9) Persetujuan penghapusbukuan piutang Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU) PT Bouraq Indonesia Airlines sebesar Rp 3.284.464.883. RUPS menyetujui penghapusbukuan piutang Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU) PT Buoraq Indonesia Air Lines sebesar Rp 3.284.464.883 yang berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga Nomor : 01/PAILIT/2009/ PN.Niaga.JKT.PST tanggal 25 maret 2009 PT Boaraq Indonesia Airlines telah dinyatakan pailit dari hasil lelang sebesar RP 57.973.867. Pelaksanaan atas persetujuan ini agar dilakukan sesuai ketentuan dan peratuan perundangan yang berlaku. Disamping itu Rapat Umum Pemegang Saham memberikan pengarahan kepada Direksi untuk menindaklanjuti hal-hal yang disampaikan dalam RUPS yang meliputi bidang operasional , bidang keuangan dan investasi, bidang umum dan SDM, bidang teknologi informasi, peningkatan peran SPI, penerapan Good Corporate Governance, pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan, pelaksanaan dokumen laporan kepada Kementerian BUMN, serta memperhatikan dan menindaklanjuti arahan RUPS dan saran-saran yang telah disampaikan oleh Dewan Komisaris sebagaimana dalam surat No:S-7/DK/JR/4/2012 tanggal 12 April 2012.

Corporate Governance in State-owned Enterprises, the Board of Commissioners through the Audit Committee was asked to audit the Company Financial Statement and PKBL Financial Statement Year 2011 based on applicable provisions, including to notice the letter of The Audit Board of The Republic Of Indonesia Number: 1/S/IX/01/2009 dated January 15, 2009. The result of the selection of the Board of Commissioners is delivered to the Shareholders to get the decision. 8) The approval the increase of company paid in capital from Rp 1,8 trillion to Rp 2,5 trillion through the conversion from general reserve to paid-in capital The General Shareholder Meeting has approved the increase of company paid-in capital from Rp 1.800.000.000.000,00 (One Trillion Eight Hundred Billion Rupiah) to Rp 2.500.000.000.000,00 (Two Trillion Five Hundred Billion Rupiah) by the conversion from general reserve to paid in capital. The implementation of this approval was held in accordance with law and regulation 9) The approval of the write off of Aviation Compulsory Contribution receivable of PT Bouraq Indonesia Airlines as much as Rp 3.284.464.883 The General Shareholder Meeting has approved the write off of Aviation Compulsory Contribution receivable of PT Bouraq Indonesia Airlines as much as Rp 3.284.464.883 based on the decission of Commercial Court No. 01/PAILIT/2009/PN.Niaga.JKT. PST on March 25, 2009, PT Bouraq Indonesia Airlines has been declared bankrupt from the auction result as much as Rp 57.973.867. The implementation of this approval was held in accordance with law and regulation Beside that, general meeting of shareholders gave a briefing to the Board of Directors to follow up on things that were presented in the AGM which includes operational, finance and investment, public areas and HUMAN RESOURCES, information technology, an increase in the role of SPI, application of Good Corporate Governance, implementation of procurement of goods and services, the implementation of programs and partnerships, implementation documents environment bina reports to the Ministry of STATEOWNED ENTERPRISES, as well as paying attention to and follow-up referrals AGM and suggestions that have been submitted by the Board of Commissioners as in letter No.: S-7/DK/JR/4/2012 date 12 April 2012.

137

DEWAN KOMISARIS BOARD OF COmmISIONERS


Sesuai dengan Anggaran Dasar PT Jasa Raharja(Persero) Pasal 16, Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. In accordance with the Statutes of PT Jasa Raharja (Persero) of Article 16, the Board of Commissioners is responsible to supervise the management policy, the running of management in general, about the Company and the Companys business conducted by the Board of Directors, and provide the advices to the Board of Directors, including the supervision of the implementation of the Companys Long Term Plan (RJPP), Corporate Work Plan and Budget (RKAP) and the provisions of the Articles of Association and the General Meeting of Shareholders (GMS), as well as laws and policies for the interests of the Company and in accordance with the purposes and objectives of the Company regulations.

1. Komposisi Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam Akta Notaris No. 49 tanggal 28 Februari 1981 yang dibuat di hadapan Imas Fatimah Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No.KEB/K/1/2006 dan No.KEB/2/2006 tanggal 19 April 2006, jumlah dan komposisi Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero) telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Jumlah Dewan Komisaris Jasa Raharja sebanyak 3 orang dengan komposisi 1 orang Komisaris Utama, 1 orang Komisaris dan 1 orang Komisaris Independen. Pengangkatan 1 orang Komisaris Independen bertujuan untuk melaksanakan pengawasan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Susunan Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero) sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah:
No 1 2. 3. Nama/ Name Mardiasmo Sri Mulyanto Baroeto Badroes

1. Composition of Board of Commissioners In accordance with the basic budget of PT Jasa Raharja (Persero) as contained on Notary Deed no. 49 dated February 28, 1981, made in the presecence of Imas Fatimah Law Degree, Notary in Jakarta, that have been modified several times with the Certificate No. 18 dated October 2, 2009 and Corporate Governance Guidelines of PT Jasa Raharja (Persero), Joint decission of Board of Commisioner and Director Direksi No.KEB/K/1/2006 and No.KEB/2/2006 dated 19 April 2006, the number and composition of PT Jasa Raharja (Persero) Board of Commisioner has met the applicable provisions
The number of Board of Commisioner is 3 persons with the composition of 1 President Commisioner, 1 Commisioner and 1 Independent Commisioner. The appointment of 1 Independent Commisioner aimed to supervise the company in accordance with the principles of Good Corporate Governance The composition of PT Jasa Raharja (Persero) Board of Commisioner per December 31, 2011 is as follow:
Jabatan Position President Commissioner Commissioner Independent Commissioner

Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen

2. Independensi Dewan Komisaris Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan

2. The Independency of Board of Commissioners Based on the Minister of State-owned Enterprises Regulation No. PER-01/MBU/2011 about the implementation of Good Corporate Governance on Stateowned Enterprises, Independent Commisioner is a member of Board Commisioner who do not have the relation with

138

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Hasil evaluasi atas masing-masing anggota Dewan Komisaris menunjukan posisi independen Berdasarkan kriteria tersebut diatas dengan hasil sebagai berikut:

financial, management, share-ownership, and/or family relation with other Board of Commisioner member, Board of Director, and/or the controlling shareholder that could affect its ability to act independently. Evaluation results for each Member of the Board of Commissioners showed independent positions based on these criteria above with the following results:

No 1. 2. 3.

Nama/ Name Mardiasmo Baroeto Badroes Sri Mulyanto

Kriteria Independen/ Independent Criteria Hubungan Keuangan Hubungan Kepengurusan Hubungan Kepemilikan Saham Financial Relationship Stake Owner Relationship management Relationship Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

3. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris adalah: a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perseroan. b. Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Memantau efektifitas praktik Good Corporate Governance yang diterapkan perseroan. d. Mengusulkan eksternal auditor kepada Rapat Umum Pemegang Saham. e. Mengikuti perkembangan kegiatan perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perseroan. f. Menilai dan melaporkan kinerja perseroan secara berkala kepada Pemegang Saham. g. Melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja perseroan. h. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan. i. Memastikan bahwa eksternal auditor maupun internal auditor dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai perseroan yang perlu untuk melaksanakan tugasnya. j. Melakukan penilaian atas kinerja Direksi dalam pengelolaan perseroan baik secara kolektif maupun individu dengan kriteria yang jelas. k. Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham. l. Melakukan penilaian kinerja yang telah dilaksanakannya secara self assessment.

c. Duties and Responsibility of Board of Commisioner a. To conduct surveillance against the policy of the Board of Directors in carrying out the management of the company. b. Provides advice to the Board of Directors including the implementation of the companys long-term plans, Budget and work plan and the Company Charter provisions and the decisions of the general meeting of shareholders and applicable legislation c. Monitoring the effectiveness of the Good Corporate Governance that applied to the company. d. Proposed external auditors to general meeting of shareholders. e. Keeping track of the activity of the company, provide opinions and advice to Shareholders regarding any issues that are considered important for the stewardship of the company. f. To assess and to report the performance of the company regularly to the stakeholder g. Immediate report to the Stakeholder if there is indication of decrease of company performance h. Research and analyse periodic reports and annual report prepared by the board of directors and sign the annual report. i. To ensure that external auditors as well as the internal auditor and the Audit Committee have access to information regarding the company that needs to carry out its work. j. Conducting assessment of the performance of directors in the management of the company, collectively or individually by clear criteria. k. To report the results of an assessment of the performance of the Board of Directors to shareholders. l. To conduct the performance assessment that have been implemented by self assessment

139

4. Hak dan wewenang Dewan Komisaris : a. Memperoleh akses atas informasi perseroan secara tepat dan lengkap. b. Dewan Komisaris baik bersama-sama maupun sendirisendiri setiap waktu berhak melaksanakan pengujian untuk mengetahui segala kebijakan/tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. c. Dewan Komisaris dapat meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban perseroan. d. Dengan suara terbanyak bisa setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi, jika terbukti bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi perseroan. e. Memberikan persetujuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu. 5. Laporan Pelaksaan Tugas Dewan Komisaris. Pelaksanaan pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2011 dilakukan sesuai dengan tugas,wewenang, kewajiban, dan tanggung jawab Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam ketentuan anggaran dasar serta peraturan perundangan-undangan. Pengawasan yang dijalankan Dewan Komisaris antara lain dimaksudkan agar terdapat kesesuaian dan konsistensi dalam pelaksanaan kegiatan usaha perseroan dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disahkan oleh RUPS pada awal tahun, serta implementasi prinsipprinsip good corporate governance pada seluruh lini organisasi dalam menjalankan aktifitasnya, baik aktifitas yang dilakukan oleh unit-unit operasional maupun unit pendukung. Disamping itu, pengawasan dimaksudkan pula untuk mengetahui secara berkala pencapaian kinerja selama tahun buku 2011 atas target yang ditelah disepakati serta memastikan bahwa sistem pengendalian intern yang ada telah dilaksanakan dengan memadai untuk mendukung pencapaian kinerja tersebut, termasuk kewajiban untuk menjaga agar perseroan senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan.
Mekanisme pengawasan dan nasehat yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dilakukan secara intensif melalui pembahasan terhadap kinerja dan permasalahan, baik secara berkala dengan Direksi dan/atau pejabat Perseroan maupun pembahasan secara khusus atas hal-hal yang dinilai bersifat urgent sesuai kebutuhan. Disamping itu juga dilakukan kunjungan kerja ke Kantor Cabang/ Perwakilan dan unit-unit kerja lain apabila diperlukan guna mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh unit kerja sekaligus memberikan saran/masukan yang dibutuhkan.

4. Board of Commisioners Right and Authority a. Obtaining access to company information precisely and complete. b. Board of Commissioners either jointly or by itself at any time are entitled to carry out testing to know all policies/ actions that have been run by the Board of Directors.
c. Board of Commissioners may request assistance of experts in carrying out his duties for a period limited to the companys burden. d. . With the most votes can at all times reserve the right to lay off for a while a member of the Board of directors or, if proven to be acting contrary to the Charter of the company or neglect their obligations or there are urgent reasons for company. e. Give approval to the Board of Directors in conducting a specific legal act.

5. Report on the implementation of The Task Board of Commissioners. Implementation of the Supervisory Board of Commissioners during the 2011 done according to duties, authority, duties, and responsibilities of the Board of Commissioners as set forth in the provisions of the Charter and laws. Supervisory Board of Commissioners which is run among others there was intended to be the suitability and consistency in the implementation of the business activities of the company with a work plan and Budget (RKAP) Companies that have been approved by the AGM at the beginning of the year, as well as the implementation of the principles of good corporate governance on the entire line of the organization in the exercise of its activity, whether the activities carried out by the operational units as well as supporting units. In addition, surveillance intended to find out periodically during the performance achievement book 2011 over the agreed targets and to ensure that the existing system of internal control has been implemented with adequate to support the achievement of the performance, Including the obligation to keep the company always obey the legislations
The mechanism of supervision and advice that are implemented by the Board of Commissioners is conducted intensively through discussion on performance and problems, either on a regular basis with directors and officers of the company as well as the discussion specifically on things judged to be urgent needs. Beside that also carried out work visits to branch offices/Representatives and other work units where necessary in order to know firsthand the problems faced by the work unit as well as give advice required input.

140

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris didukung organ Komite Audit yang keanggotaannya dibentuk oleh Dewan Komisaris. Komite Audit selama tahun 2011 telah menjalankan tugasnya dengan baik sehingga sangat membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsinya,terutama dalam memberikan berbagai masukan dari hasil telaahan dan analisisnya.

In performing its supervisory duties, the board of commissioners supported organ audit committee whose membership is formed by the board of commissioners. Audit committee last year had run their the right and very helpful the board of commissioners in conducting its function especially in give various input from study and analysis results.

Rekomendasi Hasil pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2011 adalah sebagai berikut: Sejalan dengan visi PT Jasa Raharja (Persero) yaitu menjadi perusahaan terkemuka di bidang asuransi dengan kegiatan usaha, mengemban amanah undang-undang sebagai penyelenggara program asuransi sosial yang bersifat wajib, harus senantiasa mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan misi perusahaan dan dalam meningkatkan kinerja perseroan, Dewan Komisaris menilai masih perlunya dilakukan upaya-upaya perbaikan/ penyempurnaan dalam berbagai aspek sehingga kinerja seluruh organ dalam lini organisasi perseroan dalam menjalankan aktifitasnya lebih optimal. Sebagai penyelenggara program asuransi sosial tentunya PT Jasa Raharja (Persero) wajib senantiasa memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada masyarakat dan perlu didukung dengan kualitas kegiatan internal yang memadai untuk menghasilkan layanan berkualitas.Peningkatan kualitas layanan tersebut harus dapat dilakukan secara berkelanjutan sehingga kebutuhan masyarakat terhadap standar layanan yang memadai selalu terpenuhi. Peningkatan kualitas layanan dan kegiatan internal perusahaan tercapai apabila didukung dengan kualitas pengendalian intern yang memadai.Manajemen PT Jasa Raharja (Persero) masih perlu terus memperkuat dan meningkatkan pengendalian intern sejalan dengan kebutuhan peningkatan aktivitas dan layanan. Dukungan pengendalian intern diperlukan untuk memperkuat akuntabilitas dan auditabilitas kegiatan perusahaan dan pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Dewan Komisaris berpendapat, aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penguatan pengendalian intern adalah peningkatan kualitas sistem informasi. PT Jasa Raharja (Persero) memiliki jejaring kerja yang meliputi 28 cabang tersebar di seluruh Indonesia. Jangkauan kegiatan perusahaan ini di masa mendatang tentu akan semakin

Supervisory Board of Commissioners recommendation Results for 2011 are as follows: In line with the vision of PT Jasa Raharja (Persero) which is to be the leading company in the field of insurance with business activities, carry the mandate laws as organizer of social insurance program that is mandatory, must always give priority to service to the community.
In order manifesting mission companies and in improving performance of the company, the Board of Commissioners still need to assess efforts undertaken repairs/improvements in various aspects so that the performance of the entire organ in the Organization of the company in the running lines of its activity is optimal. As an organizer of social insurance programs, of course PT Jasa Raharja (Persero) must always pay attention to the quality of the services provided to the community and needs to be supported with adequate quality of internal activities to produce quality service.Improvement of the quality of those services must be done on an ongoing basis so that the community needs to adequate service standards are always met. Improved quality of services and activities the company achieved if supported internal quality with adequate internal control.The management of PT Jasa Raharja (Persero) still need continues to strengthen and improve internal control in line with the needs of the increased activity and service. Internal control support is required to strengthen accountability and auditabilitas activities of the company and in turn will improve the efficiency and effectiveness of the company. Board of Commissioners argued, an important aspect to note in the reinforcement of internal control is improved quality of information systems. PT Jasa Raharja (Persero) has a working network that includes 28 branches scattered throughout Indonesia. The range of activities of this company in the future will certainly be more widely

141

luas dan menciptakan rentang kendali yang semakin lebar. Luasnya jangkauan operasi perusahaan tentunya memerlukan jaringan sistem informasi terintegrasi yang memadai sehingga setiap informasi yang dihasilkan benarbenar valid dan akuntabel. Sistem informasi yang kuat dan memadai tentunya akan dapat meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat melebarnya rentang kendali tersebut. Peningkatan layanan, baik kepada para korban kecelakaan lalu Lintas dan pembayaran premi di satu sisi, dan pelebaran rentang kendali karena semakin luasnya jangkauan jejaring kerja, memerlukan penambahan kuantitas dan menuntut peningkatan kualitas sumber daya manusia.Penambahan kuantitas diperlukan untuk mengisi posisi-posisi baru yang timbul karena perluasan jangkauan organisasi sejalan dengan pemekaran wilayah. Penambahan kuantitas diperlukan untuk menghindari adanya perangkapan jabatan yang dapat mengakibatkan hilangnya simpulsimpul pengawasan. Sedangkan peningkatan kualitas SDM diperlukan untuk meningkatkan dukungan kualitas layanan yang dinamis sejalan kebutuhan masyarakat sehingga memberikan kepuasan kepada masyarakat yang membutuhkan. Peningkatan sikap responsif terhadap perubahan kiranya perlu mendapat perhatian, utamanya terhadap perubahan eksternal yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa mengendurnya sikap tanggap berpotensi menimbulkan risiko menurunnya kemampuan adaptasi perusahaan terhadap perubahan lingkungan yang dinamis. Sikap tanggap dan terbuka tersebut juga perlu dikembangkan untuk merespon setiap saran konstruktif bagi pengembangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan selama tahun 2011 cukup mengesankan, namun prestasi tersebut seyogyanya tidak menghalangi bagi seluruh jajaran perusahaan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Keinginan untuk terus meningkatkan kinerja pada umumnya akan tercermin pada budaya tanggap terhadap perubahan lingkungan dan saran positif yang bertujuan mengembangkan perusahaan. Prosedur operasi baku (standard operating procedure) tentunya sangat diperlukan agar kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan arah dan kebijakan manajemen. Prosedur operasi baku yang efektif minimal harus memenuhi dua aspek. Pertama, prosedur baku tersebut harus memenuhi kaidah pengendalian intern, utamanya dalam bentuk pemenuhan unsur mekanisme saling uji (internal crosscheck) maupun sistem supervisi yang andal. Kedua, prosedur baku harus benar-benar dipatuhi

and create an increasingly wide range of control. It has an operating range of a companys network information systems course require adequate integrated so that any information generated is completely valid and accountable. Powerful information system and adequate course will be able to minimize the risk that may occur as a result of wide range of control. Improvement of services, both to the victims of traffic accidents and the premium payments on the one hand, and widening the range of control because of the breadth of the scope of work, requiring the addition of a network of quantity and demand improved quality of human resources. The addition of the quantity needed to fill new positions that arise due to the expansion of the scope of the organization in line with the expansion area. The addition of the quantity required to avoid any perangkapan of Office which can lead to loss of node-node monitoring. Whereas the increase in the quality of HUMAN RESOURCES required to improve service quality of support a dynamic society needs correspondingly so that give satisfaction to the people in need. Increased responsiveness to changing attitudes may need attention, especially against external changes which affect directly or indirectly against the company. Board of Commissioners argued that mengendurnya attitude perceptive potentially raises the risk of depreciation of the adaptability of companies to changes in a dynamic environment. Attitude perceptive and open that also need to be developed to respond to any constructive suggestions for the development of the company. Companys financial performance during the year 2011 are quite impressive, but that it would not impede the achievement of a whole range of companies to continue to improve its performance. The desire to constantly improve performance in General will be reflected in the response to changing environmental culture and positive suggestions which aims to develop the company. Standard operating procedures (standard operating procedure) surely indispensable to corporate events run in accordance with the direction and policy management. Standard operating procedure is effective for a minimum of two aspects need to be fulfilled. First, the procedure must comply with the standard rules of internal control, especially in the form of mechanisms of mutual fulfillment element test (internal crosscheck) as well as the supervision system is reliable. Second, the default must be fully obeyed by

142

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

oleh setiap jajaran pelaksana sehingga tidak terjadi penyimpangan. Kepatuhan terhadap peraturan juga harus terus diperhatikan agar setiap kegiatan berjalan sesuai dengan kaidah pengendalian intern. Dewan Komisaris menilai, Satuan Pengawasan Intern yang merupakan salah satu pilar penguat dalam pengendalian intern juga perlu terus diperkuat keberadaannya. Satuan Pengawasan Intern yang kuat diharapkan dapat menutup kelemahan pengendalian intern. Penguatan dan penyempurnaan Satuan Pengawasan Intern dilaksanakan baik secara intensif maupun ekstensif. Kemampuan auditing, baik operasional maupun finansial masih perlu terus ditingkatkan. Intensifikasi kemampuan auditing dilaksanakan dengan jalan meningkatkan kemampuan auditor agar temuan-temuan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Sedangkan ekstensifikasi kemampuan auditing dicapai dengan membekali para auditor dengan teknik-teknik auditing baru yang selaras dengan perkembangan dan tantangan lingkungan perusahaan. Sejalan dengan pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2011,maka dalam rangka lebih meningkatkan kinerja khususnya pada masingmasing Direktorat/Bidang,Dewan Komisaris menyarankan dan meminta kepada Direksi untuk memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

every ranks of executor so that doesnt happen perversion. Adherence to regulations should also continue to watch out for so that any activity running in accordance with the rules of internal control. Board of Commissioners assesses an Internal Control Unit, which is one of the pillars of the amplifier in the internal control also needs to be continuously strengthened its presence. Internal Control units are expected to be able to close a strong internal control weaknesses. Strengthening and perfecting Internal Control Unit carried out an intensive or extensive good. Auditing capabilities, both operational and financial services still needs to continue to be improved. Intensifying auditing capabilities are implemented with the auditor in order to improve the way the findings generated are truly beneficial to the management of the company. While auditing capability is achieved by ekstensifikasi provide the Auditors with a new auditing techniques that are aligned with development and environmental challenges of the company. In line with the implementation of the surveillance conducted by the Board of Commissioners during 2011, so in order to further enhance the performance especially on the respective Directorate/Field, the Board of Commissioners suggested and requested to the Board of Directors to pay attention to the following things:

a. Bidang operasional 1) Terus melakukan penyempurnaan sistem pendataan yang terpadu untuk iuran wajib dan sumbangan wajib disetiap cabang/daerah dengan dukungan IT yang terintegrasi sehingga akurasi dan updating data untuk keperluan monitoring, evaluasi, penggalian potensi serta untuk pelaporan lebih mudah dilakukan. 2) Pengutipan IWKBU perlu terus diintensifkan melalui langkah-langkah yang inovatif kepada para pemilik kendaraan angkutan umum sehingga potensi-potensi di daerah yang saat ini masih belum tergarap dapat lebih dioptimalkan. 3) Kajian kerjasama dengan mitra terkait (para operator pesawat udara dan kapal laut, pengelola Bandara, administratur pelabuhan, Pemda, Kemenhub) dalam rangka optimalisasi penerimaan IWPU dan IWKL perlu dilakukan secara komprehensif sehingga akurasi data penumpang dan kolektibilitas penerimaan iuran dapat lebih ditingkatkan.

a. Operational Field 1) Continue to make refinements to the logging system for integrated compulsory dues and donations are required on each branch/region with the support of IT integrated so that accuracy and updating data for the purposes of monitoring, evaluation, and reporting potential excavation for more easy to do. 2) Need to continue intensified Re-citing IWKBU through innovative measures to the owners of public transport vehicles so that the potentialities in the area that is currently still not tergarap can be further optimized. 3) Studies in collaboration with related partners (the operator of an aircraft and naval vessels, the airport manager, administrator of the port, local government, Kemenhub) in order to optimize the reception IWPU and IWKL need to be done comprehensively so that passenger data accuracy and acceptance of tuition can more collectibility is enhanced.

143

4) Kebijakan pengeluaran biaya operasional perlu terus dievaluasi dan disempurnakan dengan tetap mempedomani ketentuan dan peraturan yang berlaku serta memperhatikan aspek governancenya sehingga setiap pengeluaran biaya operasional lebih efisien dan auditable. 5) Untuk mempercepat proses pelayanan kepada para korban kecelakaan yang cidera/luka-luka, proses pengurusan dokumen yang dikoordinasikan para mitra (Askes dan pihak Rumah Sakit) agar terus disederhanakan tanpa mengurangi aspek pengendalian klaim. Selain itu, sistem jemput bola sebagai pedoman pelaksanaan pelayanan santunan agar dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan. 6) Keberadaan setiap outlet jejaring pelayanan perlu terus dioptimalkan, sehingga keberadaan outlet pelayanan tersebut benar-benar menciptakan kemudahan akses kepada masyarakatdan mendukung motto perusahaan Utama Dalam Perlindungan Prima Dalam Pelayanan. 7) Evaluasi dan penyempurnaan program kegiatan pencegahan kecelakaan agar terus dilakukansecara berkesinambungan sehingga setiap program pencegahan efektif dalam mengurangi jumlah dan korban kecelakaan lalu lintas. 8) Penetapan kebijakan dalam pemanfataan biaya operasional perlu terus dievaluasi dan disempurnakan dengan tetap mempedomani ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku serta memperhatikan aspek governance sehingga semakin efektif, lebih efisien dan lebih auditable. 9) Dalam penyelesaian piutang IWPU yang macet, Direksi perlu menempuh cara-cara yang visioner dan sistematis disertai langkah-langkah yang konkrit untuk mendapatkan recovery piutang tersebut sehingga outstanding piutang macet dapat diminimalisir. Penyelesaian piutang IWPU tersebut perlu dilakukan melalui kajian komprehensif yang melibatkan peran aktif Divisi Litbang & MR untuk melihat berbagai kelemahan yang masih dirasakan dan mencari solusi yang tepat untuk penyelesaiannya. Kelompok gugus tugas (task force) yang telah dibentuk untuk memberikan berbagai masukan terkait dengan permasalahan piutang IWPU perlu dioptimalkan tugas dan fungsinya sehingga penyelesaian piutang IWPU tidak menjadi berlarut-larut.

4) Expenditure Policy operational costs need to be continuously evaluated and improved by staying guided by the provisions and regulations as well as pay attention to this aspect of the governance of his operational expenses so that any more efficient and auditable. 5) To speed up the process of service to the victims of the accident and injury/wounds, the document management process coordinated the partners (Askes and party Hospitals) in order to keep simplified without compromising control aspects of the claim. In addition, the shuttle system as a service implementation guidelines ball stipend to be implemented consistently and continuously. 6) The existence of any service network outlets need to keep optimized, so that the existence of such service outlets actually creates ease of access to the community and support the Main company motto in the protection of Prima in the service. 7) Evaluation and refinement of the program activities in order to continue the prevention of accidents on an ongoing basis so that each prevention programs are effective in reducing the number of traffic accidents and casualties. 8) Policy in the utilization of the determination of operating costs need to be continuously evaluated and refined with fixed terms and legal regulations guided by policies and pay attention to this aspect of governance so that more effective, more efficient and more auditable. 9) In the settlement of accounts receivable IWPU that a standstill, Directors need to traverse to the ways in which visionaries and systematically accompanied by concrete measures to obtain recovery of such outstanding accounts receivable accounts receivable so that bad debts could be minimised. Settlement of accounts receivable IWPU that needs to be done through a comprehensive study that involves an active role Division R & D & amp; To see the various weaknesses of MR. still perceived and looking for a solution that is right for its completion. Group task force (task force) has been set up to provide a wide range of inputs associated with accounts receivable problems needs to be optimized and IWPU functions so that task completion accounts receivable IWPU not be protracted.

144

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

b. Bidang keuangan dan investasi 1) Dalam melakukan investasi, Direksi perlu mencermati kondisi ekonomi global (makro) yang di-trigger belum kondusifnya perekenomian di beberapa negara Eropa, ketidakstabilan harga pangan dan harga minyak dunia yang kemungkinan dapat mengganggu capaian kinerja perusahaan sehingga memerlukan analisis yang cermat dan langkah-langkah antisipasi yang akurat. 2) Senantiasa melakukan analisis secara komprehensif terutama terkait dengan kredibilitas/criteria para manajer investasi yang akan diikutsertakan dalam kerja sama dengan perusahaan. Kriteria tersebut hendaknya dinyatakan secara tegas dalam SPO investasi. 3) Perlu mencermati rencana merger-merger atau isu-isu corporate action yang akan dilakukan oleh beberapa perusahaan emiten di pasar modal yang kemungkinan dapat mempengaruhi perdagangan harga saham di bursa, sehingga setiap penempatan investasi saham tepat sasaran. 4) Terus mengupayakan secara optimal recovery atas beberapa investasi yang bermasalah terutama investasi yang dikerjasamakan dengan Manager Investasi Harvestindo serta akselerasi buy-back saham PT Pasaraya Tosersajaya sehingga dapat meningkatkan hasil investasi perusahaan. 5) Penempatan instrumen investasi pasar modal hendaknya tetap dilakukan secara prudent dengan memperhatikan kondisi dan perkembangan bursa (pasar modal) dan perlu dituangkan dalam strategi investasi triwulanan dan secara berkala senantiasa dievaluasi intensif. 6) Fungsi analis dengan pengelola pada unit investasi perlu dilakukan pemisahan serta didukung dengan SDM yang memiliki kompetensi memadai sehingga kedua fungsi tersebut dapat bersinergi dalam menjalankan fungsinya secara optimal guna mendukung pendapatan investasi. 7) Terus meningkatkan pengetahuan SDM di bidang investasi baik melalui pendidikan formal maupun informal dalam bidang analisis makro dan mikro, market intelligent dalam rangka memanfaatkan setiap peluang investasi sehingga pengelolaan dana investasi dapat memberikan yield yang optimal. 8) Memperhatikan ekuitas perusahaan per 31 Desember 2011 telah mencapai sebesar Rp4.474.842 juta dengan jumlah cadangan sebesar Rp1.164.482 juta, maka guna memperkuat struktur permodalan perusahaan Dewan Komisaris mendukung usulan kepada Pemegang Saham perlunya dilakukan peningkatan modal disetor dari sebesar Rp1.800.000 juta minimal menjadi sebesar Rp2.500.000 juta.

b. Financial and Investment 1) In investing, Directors need to observe the condition of the global economy (macro) that trigger the economy in several European countries still has not been conducive, the instability of food prices and world oil prices are likely to interfere with the companys performance so much to require careful analysis and anticipation measures are accurate.
2) Always conduct analysis comprehensively, especially related to the credibility of the criteria/ investment manager that will be included in the cooperation with the company. These criteria should be stated expressly in the SPO investments. 3) Need to look at whats planned on mergers or issues of corporate action will be undertaken by some companies on the capital market issuer possibilities can affect share prices trading on exchanges, so that every placement of stock investments right on target. 4) Continued to pursue optimally recovery over some investment troubled especially investment be cooperated with investment manager Harvestindo and acceleration buy-back shares of PT Pasaraya Tosersajaya so can increase yields company. 5) Capital market investment instrument Placement should be fixed having regard to the reasonably exercised in conditions and the development exchange (stock market) and needs to be poured in the quarterly investment strategy and periodically evaluated intensive evermore. 6) Function analyst with management in units investment necessary separation supported with human resources who have competence adequate the two of such functions can synergize in running re-functioned optimally to support investment income. 7) Continue to improve the knowledge of HUMAN RESOURCES in the field of investment either through formal or informal education in the field of macro and micro analysis, market intelligent in order to take advantage of any investment opportunities so that the management of investment funds can provide optimum yield. 8) Having regard to the companys equity per 31 December 2011 had reached Rp 4.474.842 million with a total reserve of Rp 1.164.482 million, the companys capital structure to strengthen the Board of Commissioners in favor of a proposal to Shareholders need to do an increase of capital of Rp 1.800.000 million minimum to be Rp 2,500,000 million.

145

c. Bidang Umum dan SDM 1) Pengeluaran belanja modal (Capital Expenditure) kedepan perlu dilaksanakan pada awal-awal tahun melalui perencanaan yang lebih matang sehingga penyerapan anggaran dapat dilakukan merata setiap bulan dan kemanfaatan investasi belanja modal dapat dinikmati dalam tahun berjalan. 2) Human capital perusahaan perlu diperbaiki dalam aspek perencanaannya secara lebih komprehensif dan disusun grand design-nya dari sejak tahapan penyiapannya dari proses intake, pendidikan, pengembangan, penempatan, promosi/mutasi hingga pensiun. 3) Dalam penyusunan program pola karier dan program promosi bagi pegawai perlu disusun dengan strategi dan kebijakan yang jelas/terarah sehingga kebutuhan SDM dapat dipenuhi sesuai kebutuhan perusahaan. 4) Perlu dilakukan talent pool melalui fit and proper test sebagai salah satu persiapan bahan pengisian untuk formasi jabatan yang kosong. Pengisian jabatan agar disesuaikan dengan level kompetensi yang dimiliki masing-masing individu, dan penjaringan pejabat dalam talent pool tersebut agar dilakukan melalui independent assessor. Selain itu, dalam setiap promosi pejabat di level pimpinan, Direksi perlu mendasarkan pula pada track record, termasuk integritas dan kompetensi masing-masing individu pada setiap jabatan yang pernah diduduki sehingga setiap calon pejabat lebih teruji. 5) Selain penjaringan melalui assessment, perlu pula dipikirkan langkah-langkah yang komprehensif untuk mengatasi filling the gap melalui training yang bersifat teknis maupun training kepemimpinan bagi calon pejabat yang berpotensi. 6) Setiap kebijakan penambahan pegawai perlu terlebih dahulu dikaji secara komprehensif mengenai jumlah ideal dan kompetensi pegawai yang diperlukan dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan. Hal tersebut perlu disampaikan mengingat setiap tambahan pegawai akan menimbulkan fixed cost jangka panjang bagi perseroan sehingga harus dilakukan secara cermat, dan hati-hati. 7) Pemenuhan SDM agar terlebih dahulu disertai kajian struktur organisasi perusahaan jangka panjang sehingga pelaksanaan perubahan/ penambahan SDM, keberadaan struktur organisasi perusahaan telah diyakini merupakan struktur yang ideal. 8) Dalam tahapan pemenuhan SDM, Direksi perlu melakukan rightsizing/rasionalisasi mengenai kebutuhan pegawai dan jumlah pegawai yang ada. Optimalisasi penempatan pegawai yang ada harus dilakukan dengan cermat, dimana pada unit/daerah

c. General Field and Human Resources 1) Spending capital expenditure (Capital Expenditure) needs to be carried out on the fore early years through planning a more mature so that absorption of the budget can be done evenly each month and expediency of investment capital expenditures can be enjoyed in the current year. 2) Human capital of the company needs to be fixed in the aspect of perencanaannya is more comprehensive and composed his grand design of the stages of the process from the penyiapannya intake, education, development, placement, promotion/mutation until his retirement. 3) In the preparation of the program and the career patterns of promotion program for employees needs to be compiled with a clear strategy and policy/ HUMAN RESOURCE needs can be directional so that dipenuhisesuai needs company. 4) Needs to be done through talent pool fit and proper test preparation materials as one of charging for empty Office formation. Charging for Office tailored to the level of competence belonging to each individual, and crawl in the talent pool officials were to be made through the independent assessor. In addition, in every level of leadership, promotion of the pejabatdi of directors need to base it all on track record, including the integrity and competence of each individual at every post ever occupied so that every prospective officer more tested.
5) In addition to crawl through assessment, also need to think about which measures to address the comprehensive filling gap through training that is both technical and leadership training for prospective officials that could potentially. 6) Any policy adding employees need first assessed comprehensively ideal number of employees and competence necessary in order to fulfill the company. It is necessary to be delivered remember every employee will cause additional cost for the company said long-term targets, and has done in and carefully. 7) Fulfillment of human resources to first accompanied study organizational structure company longterm so that the change / additional sdm, the organizational structure company is believed as structure ideal. 8) In fulfillment of stages of HUMAN RESOURCES, the Board of directors need to do regarding the need for of rightsizing/ rationalization employees and the number of existing employees. Optimization of placement of existing employee must be done

146

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

yang dinilai kelebihan pegawai agar dialihkan ke unit/daerah yang dinilai kekurangan pegawai. 9) Perlu diantisipasi dengan cermat adanya perubahan eksternal yang memungkinkan penyelenggaraan asuransi kecelakaan tidak diberikan lagi menjadi monopoli PT Jasa Raharja(Persero). Dewan Komisaris meminta segenap SDM perusahaan tidak terbuai dengan kondisi yang ada saat ini, sehingga harus dapat merubah integrity set (mind set and culture set) dari comfort zone kearah competitive zone.

carefully, where on the unit/area assessed excess employees in order to be redirected to the unit/ areas that are rated deficient employees. 9) Anticipated need to carefully any change which allows organizing external accident insurance provided no longer a monopoly PT Jasa Raharja (Persero). Board of Commissioners requesting all HR not lulled by the conditions that exist today, so it should be able to edit any integrity set (mind set and culture set) from comfort zone towards the competitive zone.

d. Bidang Teknologi Informasi 1) Steering Committee IT perlu dioptimalkan fungsinya dalam mengatasi permasalahan IT yang dihadapi sehingga setiap kelemahan IT yang masih dirasakan oleh para user, baik menyangkut aplikasi maupun menyangkut hardware dan SDM-nya dapat segera dicari solusinya. 2) Pengadaan bandwidth optimizer untuk mengatasi hambatan akses jaringan informasi olehCabang/Perwakilan secara on line dapat segera diimplementasikan sehingga proses pemberian layanan kepada masyarakat dapat lebih dipercepat. 3) Program Manajemen Otomatisasi Perkantoran (MOP-JR) yang saat ini baru diimplementasikan di Kantor Pusat dapat segera diimplementasikan keseluruh kantor Cabang/Perwakilan sehingga dapat mendukung efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas administrasi perusahaan. 4) Guna mempercepat proses sistem pelaporan dan analisis data terintegrasi, implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) terhadap seluruh unit dapat segera diselesaikan sesuai target waktu yang telah ditetapkan, untuk itu perlu dimonitor secara ketat pelaksanaan program pendukungnya. 5) Dalam rangka meningkatkan akurasi dan percepatan sistem analisis, pelaporan dan pengambilan keputusan bidang investasi, maka permasalahan yang menyangkut implementasi ERP pada modul investasi pelu segera diselesaikan. 6) Sosialisasi dan komunikasi secara intent kepada segenap jajaran perusahaan untuk meningkatkan kesadarannya terhadap kemanfaatan keberadaan Information Technology (IT) perlu dilakukan berkesinambungan sehingga terdapat transformasi budaya dari SDM gagap teknologi IT menjadi SDM yang IT minded

d. Information Technologies 1) Steering Committee IT is necessary in tackling the problems of optimized functions IT encountered so that any weaknesses IT is still perceived by the user, both concerning the application and concerning the hardware and HUMAN RESOURCES can be quickly searched his solution.
2) Procurement of bandwidth optimizer to overcome barriers to access information networks by branch/ Representative for on line can immediately be implemented so that the process of granting of services to the public can be accelerated. 3) Office Automation Management Program (MOPJR.) which is currently being implemented in the new Headquarters can immediately implement it overlooks the Branch Office/Representation so that it can support the effectiveness and efficiency in the implementation of administrative tasks of the company. 4) In order to speed up the process) reporting systems and integrated data analysis, implementation of Enterprise Resource Planning (ERP) against the entire unit can be immediately resolved according the target time has been set, it is necessary to strictly monitored the implementation of the program of his supporters. 5) In order to improve accuracy and Acceleration systems analysis, reporting and decision-making areas of investment, then the problems relating to the implementation of ERP on investment needs to be immediately resolved module. 6) Socialization and communication are intent to all ranks of the company to increase his awareness of the expediency of the existence of the Information Technology (IT) needs to be done so that there are ongoing cultural transformation of HR technology IT became HR stutter that IT minded

147

DASI-JR on line pada modul dan aplikasi pelayanan yang saat ini hampir mencakup seluruh jaringan kerja perusahaan agar segera dituntaskan penyelesaiannya sehingga pada awal triwulan II tahun 2012 program DASI-JR on line bidang pelayanan dapat diimplementasikan diseluruh cabang. 8) User acceptance test pada setiap program aplikasi agar dilakukan secara periodik dan berkelanjutan sehingga setiap program aplikasi dan pengembangannya dapat dilakukan updating sesuai dengan kebutuhan para user. 9) Memperhatikan audit atas kondisi existing maturity level implementasi IT perusahaan dengan hasil belum memenuhi standar yang diharapkan perlu mendapatkan perhatian bagi langkah-langkah perbaikannya melalui program yang terarah sehingga implementasi IT kedepan mengarah pada standar best practice. 10) Hubungan aplikasi ERP seluruh unit perlu segera diintegrasikan dengan Unit Keuangan dalam satu data base yang handal sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengendali anggaran yang efektif bagi setiap pimpinan unit dan pimpinan perusahaan. 11) Program Office Automation Management di setiap lini organisasi agar disosialisasikan dan diinternalisasikan secara intensif serta dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan sehingga proses kegiatan di setiap lini dapat memanfaatkan keberadaan Office Automation Management secara optimal dalam mengefisienkan tugas-tugasnya. 12) Implementasi program e-procourement agar dapat dilaksanakan sepenuhnya di tahun 2012 sehingga aspek transparansi dalam setiap pengadaan barang dan jasa dapat mendukung penciptaan corporate image.

7)

7) DASI-JR on line on the module and application service which is currently almost covers the entire network in order to be accomplished soon solution company so early in the quarter II 2012 programs DASI-JR on line service areas can be implemented throughout the branch. 8) User acceptance test on any application programs to be conducted periodically and sustainable so that each application program and development can be carried out in accordance with the needs of updating user. 9) Having regard to the conditions of existing audit maturity level implementations of IT companies with the results do not meet the standards expected to gain attention for its repair steps through the program so that implementation of IT fore a directional lead to best practice standards. 10) Application ERP entire unit Relationships need to be integrated with the Finance Unit as soon as possible in a single data base of reliable so it can serve as an effective means of controlling budget for every unit leader and Chairman of the company. 11) Program Office Automation Management in each organization to be socialized and line internalized intensively and carried out with great discipline so that the process of the activity on each line can take advantage of the presence of Office Automation Management secaraoptimal in his duties efficiently. 12) Implementation program e-procourement so that it can be fully realized in 2012 so that every aspect of transparency in the procurement of goods and services can support the creation of a corporate image.

e. Bidang pengelolaan dana PKBL 1) Dalam pelaksanaan penyaluran PKBL harus dapat mencapai sasaran, terdapat cost effectiveness, dan diupayakan sejauh mungkin dapat menjangkau sampai wilayah-wilayah yang membutuhkan. 2) Pembinaan kepada para mitra binaan terus lebih diintensifkan dan dilakukan berkesinambungan sehingga efektif dalam meningkatkan kemampuan serta kesadaraan mitra binaan dalam memenuhi kewajibannya baik berupa pembayaran cicilan maupun dalam penyampaian laporan berkala. 3) Cluster binaan seperti Kampung Jasa Raharja, ke depan perlu dikembangkan ke provinsi/ daerah lainnya tersebar ke seluruh wilayah

e.

PkBL management Fund 1) In the implementation of channeling PKBL should be able to reach the goal, there is cost effectiveness, and attempted to reach as far as possible to areas in need.
2) Coaching to the partners continued building more sustainable and is done so intensified as effective in raising awareness and capacity building in partner meet its either in the form of mortgage payments as well as in the submission of periodic reports. 3) Built like a Hometown Service Clusters Raharja, forwards need to be developed to the provincial/ other areas spread to all regions of Indonesia

148

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Indonesia sesuai keberadaan PT Jasa Raharja (Persero)sehingga bisa lebih dioptimalkan lagi penyalurannya. 4) Untuk menghindarkan potensi permasalahan dimasa mendatang, perlu dibuat telaah hukum yang cermat atas setiap perjanjian atau Memorandum of Understanding (MOU) terkait dengan pelaksanaaan program PKBL yang dilakukan bersama-sama BUMN sehingga kelemahan-kelemahan yang masih dijumpai dalam perjanjian/MOU tersebut dapat disempurnakan. 5) Memperhatikan rencana alokasi Bina Lingkungan (BL) tahun 2012, Direksi disarankan untuk merelokasi sebagian BL khususnya untuk pendidikan dan pelatihan ke sarana dan prasarana umum pendidikan (khususnya untuk perbaikan sekolah SD yang rusak dan tidak layak) dan sarana ibadah. 6) Program penyaluran PKBL hendaknya juga dapat diselaraskan dengan program kehumasan perusahaan sehingga lebih efektif dalam meningkatkan nilai (citra) positif keberadaan perusahaan dimasyarakat.

appropriate existence PT Jasa Raharja (Persero) so it could be optimized further distribution. 4) To avoid potential problems in the future, need to be made a careful study of the law over any agreement or Memorandum of Understanding (MOU) related to the pelaksanaaan program conducted jointly OWNED ENTERPRISES PKBL so weaknesses are still encountered in the agreement/MOU can be enhanced. 5) Having regard to the plan of allocation of Bina environment (BL) in 2012, the Board of Directors recommended to relocate some BL especially for education and training to public education and infrastructure (especially for the repair of a damaged elementary school and is not eligible and a means of worship. 6) Programs should also be able to channeling PKBL are aligned with the companys PR program so that more effective in increasing the value of positive existence (the image of) the company exist amongst the community.

f. Bidang Litbang dan Manajemen Risiko 1) Langkah-langkah antisipatif sebagai dampak revisi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian yang saat ini sudah dalam bentuk Rancangan UndangUndang,terkait dengan eksistensi PT Jasa Raharja (Persero) perlu dilakukan secara intensif sehingga kepentingan perusahaan masih terakomodasi dalam revisi undangundang tersebut. 2) Secara intensif mengkomunikasikan dan memberi berbagai masukan kepada instansi terkait mengenai keberadaan/kepentingan perusahaan dalam Rancangan Peraturan Presiden RI tentang Penyelenggaraan Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor sehingga kelancaran dan efisiensi dalam pelayanan pengutipan Sumbangan Wajib (SW) dapat terjaga. 3) Terus melakukan berbagai kajian guna memberikan berbagai masukan strategis dan solusi berbagai permasalahan kepada manajemen dan unit-unit kerja lainnya dalam upaya mendukung peningkatan kinerja perusahaan baik untuk jangka pendek dan menengah, maupun dalam rangka pencapaian visi perusahaan. 4) Meningkatkan intensitas implementasi Manajemen Risiko dengan mengoptimalkan keberadaan unit yang telah dibentuk sehingga tercipta kesadaran risk culture yang memadai

f. Research and Development and Risk management 1) Anticipatory measures as the impact of the revision of Act No. 2 of 1992 on Insurance Business which is currently already in the form of draft legislation, related to the existence of PT Jasa Raharja (Persero) needs to be done intensively so corporate interests is still accomodated in the revised legislation.
2) Intensively communicating and giving input to various related institutions about the existence of/in the draft regulation of the interests of the President of Providence RI Administration Corporate onestop motor vehicles so smooth and efficiency in the service of Compulsory contributions to excerpts (SW) can be maintained. 3) Continue to perform various studies in order to provide a wide range of strategic input and various solutions to the problems of management and other work units in an attempt to support the companys improved performance for both shortterm and medium, as well as in the framework of the achievement of the vision of the company. 4) Increase the intensity of implementation risk management by optimizing the existence of units have been set up so that it created an adequate

149

di semua lini organisasi dalam melaksanakan kegiatannya sehingga dipastikan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan semua jenis risiko dapat teridentifikasi, dimonitor, diukur dan dikendalikan secarater integrasi.

sense of risk culture in all lines of the organization in carrying out its work so that it is certain that any implementation of the activities of all types of risk can be identified, monitored, measured and controlled secarater integration.

g. Dalam rangka peningkatan kinerja anak perusahaan, Direksi agar terus mendorong manajemen PT Jasaraharja Putera melalui pembinaan lebih terarah sehingga dapat meningkatkan daya saingnya di industri asuransi, antara lain sebagai berikut: 1) Pengembangan produk baru disertai dengan term and condition yang kompetitif sesuai kebutuhan pasar dengan tetap memperhatikan prinsip sound underwriting, perlu terus didorong sehingga dapat meningkatkan produksi premi. 2) Mengoptimalkan peningkatan kerjasama dengan para agen, broker, asosiasi, maupun aliansi strategis dengan para mitra bisnis untuk peningkatan target produksi khususnya line bisnis yang belum mencapai target sehingga produksi premi dapat tercapai. 3) Optimalisasi pemanfaatan segenap sumber daya perusahaan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga keseimbangan dalam peningkatan premi bruto, peningkatan netunderwriting result, dan pencapaian laba perusahaan. 4) Memperhatikan kinerja bisnis asuransi kendaraan yang belum memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terkait dengan penetapan strategi dan kebijakan baik dalam akseptasi maupun dalam pengendalian klaim sehingga dapat menekan loss ratio. 5) Pada line bisnis asuransi kumpulan (askum), perlu dilakukan penyempurnaan proses dalam akseptasi dan dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) dimana terdapat pemisahan yang jelas terutama atas hak dan kewajiban perusahaan dengan para mitra bisnis sehingga outstanding piutang jumlahnya dapat ditekan serendah mungkin. Peningkatan intensitas penagihan piutang premi dan piutang reasuransi kepada para ceding agar terus dilakukan untuk menekan jumlah piutang premi dan piutang reasuransi sehingga cash flow dari hasil operasional lebih dapat ditingkatkan.

g. In order to increase the performance of subsidiaries, Directors to continue to encourage the management of PT Jasaraharja Putera through coaching so that targeted advertising can increase the power saingnya in the insurance industry, inter alia as follows: 1) Development of new products is accompanied by a term and condition of competitive match market needs while paying attention to the principles of sound underwriting, need to continue to be encouraged so as to improve the production premium. 2) Increased cooperation with Optimizing agents, brokers, associations, as well as strategic alliances with our business partners to increase production targets in particular line of business that has not yet reached the target so that the production of premium achieved. 3) Optimization of utilization of all resources companies need to continue to improve and keep to balance in gross premiums increased, the increase in the net underwriting result, and the achievement of profit of the company. 4) Pay attention to the performance of the vehicle insurance business have not provided results as expected, need to do a thorough evaluation related to the determination of the strategy and policies both in the acceptance speeches are nor in controlling claims so it can suppress the loss ratio.
5) On the line business insurance group (askum), needs to be done in the process of refinement and acceptance speeches are poured in the agreement of cooperation (MCC) where there is a clear separation of especially the rights and obligations of the company with its business partners so that the outstanding receivables amount can increase in intensity is pressed as low as possible accounts receivable billing and premiums receivable reinsurance to the cedingagar continue to do to compress the amount of reinsurance premiums receivable and accounts receivable so that cash flow from operations more results can be improved.

150

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

h. Optimalisasi fungsi Bidang Satuan Pengawasan Intern (SPI) 1) Program kerja SPI perlu terus ditingkatkan terutama dalam menjalankan peran sebagai Quality Assurance guna memastikan terlaksananya tata kelola dan bisnis proses perusahaan dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan. 2) Pelaksanaan program Risk Based Audit (RBA) perlu terus ditingkatkan kualitasnya dan senantiasa berpedoman pada norma pemeriksaan intern perusahaan, standar profesi audit internal, serta memperhatikan audit charter sehingga dapat mewujudkan Good and Clean Corporate Governance. 3) Mempersiapkan tersedianya Tool Electronic Data Processing (EDP) untuk mendukung keperluan pelaksanaan audit, me-review dan menyempurnakan sistem prosedur yang ada sehingga pelaksanaan audit lebih efisien dan tepat sasaran. 4) Secara berkesinambungan meningkatkan kompetensi para auditor internal melalui pengikutsertaan para auditor dalam berbagai diklat Profesional Internal Audit (PIA) dan pengikutsertaan SDM unit SPI dalam berbagai diklat, seminar serta lokakarya yang mendukung pengembangan kompetensinya. 6. Rapat Dewan Komisaris a) Agenda Rapat Sesuai ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar perusahaan, Rapat Dewan Komisaris dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan, dan Rapat Dewan Komisaris dapat memanggil Direksi (Rapat gabungan), dimana sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan 42 kali rapat dengan agenda pembahasan permasalahan strategis perusahaan, yaitu:

h. Optimalization Internal Control Units Function (SPI) 1) Work programs need to continue to be improved especially SPI in running the role of Quality Assurance in order to ensure terlaksananya governance and business processes of the company well in accordance with the regulations in force so as to minimize the possibility of occurrence of irregularities.
2) Program execution Risk Based Auditing (RBA) need to continue to be improved and the quality is always based on the companys internal checks, the norms of standard internal audit profession, as well as paying attention to the audit charter so as to manifest Good and Clean Corporate Governance. 3) Prepare the availability of Electronic Tools Data Processing (EDP) to support the implementation of the purposes of the audit, review and improve the existing system of procedures so that more audit efisein and right on target. 4) Continuously improve the competence of the internal auditor the auditor through active participation in various Professional training: Internal Audit (PIA) and active participation in various HR unit SPI, seminars and training workshops that support the development of competences.

6. Board of Commissioners meeting a. meeting Agenda In accordance with that set forth in the basic budget of the company, the Board of Commissioners Meetings conducted at least 1 (one) time in a month, and the meeting of the Board of Commissioners can call the Board of Directors (combined Meeting), where throughout the year 2011, the Board of Commissioners have done 42 times meeting with a discussion of the companys strategic agenda issues, namely:

151

Rapat Dewan Komisaris Tahun 2011 Board Of Commissioners Meeting year 2011
No 1 Tanggal Rapat meeting Date 20 Januari 2011 Agenda Rapat meeting Agenda

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

31 Januari 2011 10 Februari 2011 21 Februari 2011 28 Februari 2011 28 Februari 2011 16 Maret 2011 16 Maret 2011 16 Maret 2011 21 Maret 2011 21 Maret 2011 14 April 2011 14 April 2011

14 25 April 2011 15 4 Mei 2011 16 10 Mei 2011 17 25 Mei 2011 18 22 Juni 2011 19 7 Juli 2011 20 14 Juli 2011 21 19 Juli 2011 22 4 Agustus 2011 23 15 Agustus 2011 24 24 Agustus 2011 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 13 September 2011 30 September 2011 30 September 2011 12 Oktober 2011 13 Oktober 2011 16 Oktober 2011 18 Oktober 2011 18 Oktober 2011 26 Oktober 2011 26 Oktober 2011 7 November 2011 7 November 2011 23 November 2011 23 November 2011 2 Desember 2011 27 Desember 2011

41 28 Desember 2011 42 29,30 Desember 2011

1. Improvement GCG Improvement GCG 2. Laporan Awal Hasil Audit BPK BPK initial audit reports 3. Konsultan IT IT Consultant 4. Presentasi Hasil Studi ke Jepang dan Korea The presentation of the results of the study to Japan and Korea Laporan Hasil Usaha Desember 2010 Business result report December 2010 Laporan Manajemen Tahun 2010 Management report year 2010 Laporan Hasil Usaha Januari 2011 Business Result Report January 2011 Evaluasi Kinerja Investasi Februari 2011 Evaluation Investment Performance February 2011 Pembahasan Strategis Investasi 2010 dengan Discussion of the Strategic Investment with Penasehat Investasi nvestment Advisers 2010 Pembahasan Notisi Audit Korporasi Discussion Corporate Audit Notice Pembahasan Notisi Audit PKBL Discussion PKBL Audit Notice Pembahasan Internal Hasil Audit Korporasi dan PKBL Internal discussion corporate audit and PKBL result Laporan Hasil Usaha Februari 2011 Business Result Report February 2011 Pengadaan barang dan Jasa Procurement of goods and service Laporan Audit Tahun 2010 Audit Report Year 2010 1. Persiapan RUPS Tahun buku 2010 RUPS Preparation year 2010 2. Rencana Penggunaan Laba Profit utilization plan Laporan Hasil Usaha Maret 2011 Business Result Report March 2011 Pembahasan Laporan tahun 2010 Discussion of annual report 2010 1. Persiapan Pra RUPS Laporan Keuangan Tahun 2010. Preparation of pre general shareholder meeting financial report 2010 The follow up of BPK findings 2. Tindak Lanjut Temuan BPK Business result report until April 2011 Laporan Hasil Usaha s.d April 2011 Business Result Report May 20111 Laporan Hasil Usaha Mei 2011 1. Hasil Kunjungan ke Luar Negeri. The results of visits abroad Human Capital Development Plan 2. Human Capital Development Plan The Follow up of General Shareholder Meeting 3. Tindak lanjut RUPS Discussion of the Draft SOP of procurement of goods and services Pembahasan Draft SOP Pengadaan Barang dan Jasa Business result Report June 2011 Laporan Hasil Usaha Juni 2011 State Film Company (PFM) land procurement 1. Pengadaan Tanah PFN (Perusahaan Film Negara) 2. Pengembangan SDM. Human Resources development Laporan Semester 1 Tahun 2011, PKBL Semester 1 report 2011, PKBL 1. Laporan Hasil usaha Juli 2011 Business Result Report Juli 2011 2. Evaluasi Bidang Pengelolaan Investasi Evaluation Investigasi Management Internal Revision Budget Target 2011 Revisi Internal Target Anggaran 2011 Pembahasan LHU sd. Agustus 2011 LHU discussion until August 2011 Pembahasan Prognosa Tahun 2011 Prognose Discussion year 2011 Pembahasan Prognosa Tahun 2011 dan RKAP Tahun 2012 Prognosa discussion year 2011 and RKAP year 2012 Rencana kerja dan Anggaran PKBL Tahun 2012 Work plan and PKBL Budget year 2012 Permasalahan Strategis Perusahaan Company Strategic Problem Laporan Hasil Usaha s.d. bulan September 2011 Business result report until September 2011 Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Work Plan and Budget of Partnership Program and Lingkungan (PKBL) Tahun 2012 Environment Development Finalisasi RKAP Tahun 2012 RKAP 2012 Finalization Finalisasi Anggaran dan kegiatan PKBL Tahun 2012 Finalization of Budget and PKBL Activities year 2012 Iuran Wajib Pesawat Udara Airplane Compulsory Contribution Teknologi Informasi Information Technology Laporan Hasil Usaha s.d. Oktober 2011 Business Result Report until October 2011 Keputusan Menteri BUMN No KEP-236/MBU/2011 Minister of State-owned Enterprise decission No KEP-236/MBU/2011 Permasalahan Strategis Perusahaan Company Strategics Problems 1. Laporan Hasil Usaha November 2011 Business Result Report November 2011 2. Permasalahan Strategis Perusaahaan Company Strategics Problem 3. Pembahasan RKAP 2012 dan RKA PKBL 20121 Discussion of 2012 RKAP and RKA PKBL 2012 Konsultasi terkait dengan kebijakan Kementerian BUMN Consultation in regard with Minister State-owned Enterprise policy (Surat Menteri BUMN No: S-375/MBU.Wk/2011 dan No: Minister of State-owned Enterprise Letter No. S-375/MBU.Wk/2011 S-404/MBU/2011 and No: S-404/MBU/2011) Pengesahan RKAP 2012 dan RKA PKBL 2012 Ratification RKAP 2012 and RKA PKBL 2012

152

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

b) Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris selama tahun 2011, baik rapat Dewan Komisaris maupun rapat gabungan sebanyak 42 kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:
No 1 2 3 Nama Nama Mardiasmo Sri Mulyanto Baroeto Badroes Jabatan Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen Jumlah Rapat Total meeting 42 42 42

b. The level of the presence of the meeting of the board of commissioners Board of Commissioners meeting attendance rates for 2011, both meeting Board of Commissioners as well as meeting the combined total of 42 meetings
Kehadiran Attendance 40 38 42 % 95.2 90.4 100 Position President Commissioners Commissioners Independence Commissioners

7. Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi Kebijakan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-07/MBU/2010 tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN dengan prosedur sebagai berikut : a. Direksi PT Jasa Raharja (Persero) menghitung gaji/honorarium anggota Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2011 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-07/ MBU/2010, dengan faktor penyesuaian industri. b. Berdasarkan perhitungan gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris menyampaikan usulan kepada Pemegang Saham melalui surat Nomor: P/R/31/KU/2012 tanggal 13 April 2012 tentang usulan Penerapan Tantiem tahun Buku 2011 dan Usulan Penetapan Gaji Direksi dan Honorarium Dewan komisaris tahun 2012 dengan besaran gaji/ honorarium sebagai berikut :
1) Direktur Utama sebesar Rp 90.750.000,(Sembilan puluh juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah). 2) Untuk Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai ketentuan yang berlaku yaitu berpatokan kepada besaran gaji Direktur Utama. 3) Penetapan gaji/honorarium yang baru tersebut diusulkan berlaku mulai tanggal 2 Januari 2012 c. Keputusan Pemegang Saham PT Jasa Raharja (Persero) tentang penetapan penghasilan tahun 2011 berupa honorarium Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masing-masing sebesar Rp22.000.000 dan Rp19.800.000 atau 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama.

7. Policy and Procedures of Determination of Remuneration Remuneration policy for directors and the Board of Commissioners designated by the Minister of State OWNED ENTERPRISES Ordinance Number: PER - 07/ MBU/2010 about setting guidelines for the Board of Directors, Board of Revenue Commissioners and the STATE Board of Trustees with the procedure as follows: a. The Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) to calculate the salary/honorarium of Directors and the Board of Commissioners members 2011 have been set out in the regulation of the Minister of State OWNED ENTERPRISES: Number PER - 07/ MBU/2010, with industrial adjustment factor. b. Based on calculations salary / honorarium of directors and board of commissioners submitted a letter to shareholders by mail number: P / R / / 31 I / 2012 the 13th april 2012 about proposal tantiem application of accounting year 2011 and proposal the salary honorarium of directors and board of commissioners 2012 of between salary / emoluments as follows: 1) President Director of Rp 90.750.000 (ninety million seven hundred and fifty thousand dollars). 2) To the Board of Directors and the Board of Commissioners, in accordance with the applicable salary scale i.e. based upon the President Director. 3) Determination of salary/honorarium), which proposed the new valid from January 2, 2012 c. Decision PT Jasa Raharja Shareholders (Persero) on the determination of earnings in 2011 a honorarium and Commissioner Commissioner Members each of Rp 22 million and 10.8 million or 40% and 36% of the salary of the President Directors

153

d. Penetapan Honorarium dan tunjangan serta tantiem Dewan komisaris selama tahun 2011 yaitu:
No Nama Name

d. Determination of the Honorarium and allowances as well as the tantiem Board of Commissioners during the year 2011 are:
Honorarium Honorarium Penghasilan Tahunan Annual Income

1 2 3

Mardiasmo Baroeto Badroes Sri Mulyanto

22.000.000 19.800.000 19.800.000

264.000.000 237.600.000 237.600.000

Disamping itu masing-masing anggota Dewan Komisaris Mendapatkan fasilitas kesehatan yang dihitung secara at cost, fasilitas kendaraan dinas 1 (satu) unit, dan tunjangan masa bakti secara Tahunan.

Beside that, each Member of the Board of Commissioners to get healthcare cost, calculated at vehicle facility service 1 (one) units, and benefits the service on an annual basis

8. Penilaian Indikator Pencapaian Kinerja (IPK) Dewan Komisaris a. Kebijakan Penilaian IPK 1) Kebijakan penilaian IPK Dewan Komisaris tahun 2012 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011, bahwa RUPS menetapkan Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris berdasarkan usulan Dewan Komisaris. 2) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) sebagai dasar penyusunan IPK yang diusulkan kepada RUPS. 3) Penyusunan laporan tahunan pengawasan sebagai dasar RUPS untuk menetapkan penilaian IPK Dewan Komisaris. b. Penilaian IPK Dewan Komisaris Tahun 2011 Berdasarkan Peraturan Menteri negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) Dewan Komisaris telah menyampaikan konsep penetapan IPK Dewan Komisaris tahun 2012 kepada Pemegang Saham melalui Surat Nomor : S-13/ DK/JR/V/2012 tanggal 21 Mei 2012 tentang penyampaian indikator pencapaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) Tahun 2012 yang meliputi aspek pengawasan, aspek dinamis dan aspek pelaporan sebagai berikut :

8. Appraisement the Performance Indicators (Ipk) Board Of Commissioners a. Assessment Policy of Performance Indicators 1) The policy of performance indicators assessment of Board of Commissioners by 2012 in accordance with the regulations of a Minister of State OWNED ENTERPRISES: Number PER-01-2011, MBU/that set Performance Achievement Indicators AGM the Board of Commissioners on the basis of proposals of the Board of Commissioners. 2) Drafting and work plan Annual Budget as the base (RKAT) preparation of proposed to AGM GPA. 3) The drafting annual report supervision as the basis of the General Shareholder Meeting to establish judgment of performance indicators of the board of commissioners. b. Determination of performance Indicators of Board of commissioners 2012 Minister of State OWNED ENTERPRISES under rule Number PER-01/MBU/2011 about the good corporate governance (GCG) Board of Commissioners has delivered the concept of determination of GPA Board of Commissioners in 2012 to Shareholders by mail Number: S-13/ DK/JR/V/21 2012 date May 2012 delivery performance achievement indicators about the Board of Commissioners and Directors of PT Jasa Raharja (Persero) 2012 which includes aspects of supervisionthe dynamic aspect and aspect, reporting as follows:

154

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

No

Indikator

Bobot/ weight 30

Indicator Board of Commisioners Meeting/ Board of Commisioners and Board of Directors Meeting Implementation Frecuency Average of attendance The speed in approval and/ or response Approval and or respons of board of commisioners on board of directors proposal Response of the Board of Commissioners on periodic reports, annual reports and RKAP are submitted to the Board of Directors to the General Shareholder Meeting Development of branch/representative Work visit frequency Competence improvement of Board of commisioners member The application of work improvement program Give advice and suggestion to directors Total of advice/ suggestion and recommendations Role in improving the performance of the company Company Health Level Auditor Independence Opinion Total

1 Rapat Dewan Komisaris/ Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi a. Frekuensi penyelenggaraan b. Rata-rata kehadiran 2 Kecepatan dalam memberikan persetujuan dan atau tanggapan a. Persetujuan dan atau tanggapan Dewan Komisaris atas usulan Direksi b. Tanggapan Dewan Komisaris atas laporan berkala, laporan tahunan dan RKAP yang disampaikan Direksi kepada RUPS 3 Pembinaan cabang/perwakilan Frekuensi kunjungan kerja 4 Pengingkatan kompetensi anggota Dewan Komisaris Pelaksanaan program peningkatan kerja 5 Pemberian nasihat/saran kepada Direksi Jumlah saran/nasihat/rekomendasi 6 Peran dalam peningkatan kinerja perusahaan a. Tingkat kesehatan perusahaan b. Opini auditor independen /KAP Jumlah

20

7,5 7,5 15 20

100

9. Program Pengembangan Program Pengembangan Dewan Komisaris dalam rangka meningkatan skill and knowledge untuk mendukung kompetensi Dewan Komisaris, telah dilaksanakan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :
No 1 2 Nama Nama Mardiasmo Baroetro Badroes Sosialisasi Keputusan Menteri Negara BUMN No:KEP-236/ MBU/2011 dan Workshop penyusunan RKA dan KPI Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Transformasi BUMN Bidang Usaha Jasa Menuju World Class Company Expand Program for Bod/BOC 3 Sri Mulyanto Studi banding ke Perusahaan Asuransi di Swiss dan Jerman Acara

9. Development Program Development Program the Board of Commissioners in order doubles skill and knowledge to support the competence of the Board of Commissioners, has been carried out during the year 2011 are as follows:

Penyelenggara Organizer

Waktu dan tempat Time and Place

Event

Kementerian BUMN State-owned Enterprise Minister

5 Desember 2011 Hotel Aryaduta Jakarta

Minister of State OWNED ENTERPRISES socializing Decision No: KEP-236/MBU/2011 and drafting Workshop RKA and KPI Board of Commissioner/Board of Trustees Transforming STATE-OWNED ENTERPRISES Business Services Towards World Class Company Expand Programs for Bod/BOC Comparative studies to insurance companies in switzerland

Kementerian BUMN State-owned Enterprise Minister Corporate Leadership Develoment Institute PT Jasa Raharja (Persero)

17 November Hotel Niko Jakarta 20-21 April 2011 Hotel Borobudur Jakarta 16 - 26 Desember 2011

10. Komite Audit Pembentukan Anggota Komite Audit PT Jasa Raharja (Persero) didasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP-1/DK/JR/VII/2010 tanggal 29 Juli 2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Anggota Komite Audit PT Jasa Raharja (Persero). Adapun pembentukan Komite Audit bertujuan untuk memastikan efektifitas sistem pengendalian intern dan efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan

10. Audit Committee The formation of the members of the Audit Committee PT Jasa Raharja (Persero) based Decision Board of Commissioners Number KEP-1/DK/JR/VII/2010 dated July 29, 2010 about the dismissal of members of the Committee and the appointment of members of the PT Jasa Raharja Audits (Persero). As for the establishment of the Audit Committee aims to ensure the effectiveness of internal control system and the effectiveness of the

155

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

internal auditor, menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun eksternal auditor, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan, melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.

implementation of the external auditor and the internal duties of Auditors, assess the implementation of the activities as well as the results of audits carried out by the Internal Oversight Units and eksternalauditor, provides recommendations regarding the improvement of management control systems as well as their implementation, ensuring there is a review procedure has been satisfactory with respect to any information issued by the company, identify the things that require the attention of the Board of Commissioners.

a. Struktur keanggotaan Komite Audit : Berdasarkan keputusan Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero) Komite Audit terdiri dari 1 (satu) ketua dari salah seorang Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota dari unsur independen dengan susunan sebagai berikut: (1) Baroeto Badroes : Ketua merangkap anggota. (2) Nugroho Wijayanto : Anggota (3) Tasari : Anggota b. Tugas dan Tanggung jawab Komite Audit Sesuai dengan pasal 70 ayat 1 Undang-undang Republik Indonesia No. 19 tahun 2003 tentang BUMN, PT Jasa Raharja (Persero) membentuk Komite Audit yang berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya, perusahaan telah membentuk Komite Audit yang dilengkapi piagam (charter) dan program kerja sejak tahun 2003. Komite Audit terdiri dari satu (1) orang Ketua yang dirangkap oleh Komisaris Independen dan dua (2) orang anggota dari unsur independen.
Tugas dan tanggung jawab pokok Komite Audit pada dasarnya telah tertuang dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER05/MBU/2006, yang intinya adalah membantu Komisaris dalam menilai efektivitas pengendalian manajemen dan pengendalian intern perusahaan, menilai efektivitas hasil audit auditor internal dan eksternal, menilai prosedur review yang dilaksanakan atas informasi perusahaan, serta melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.

a. Audit Committee membership Structure: Based on the decision of the Board of Commissioners of PT Jasa Raharja (Persero) the Audit Committee shall consist of one (1) Chairman of the Board of Commissioners and one of the 2 (two) members of independent elements with the arrangement as follows: (1) Baroeto Badroes : Chairman doubled as member. (2) Nugroho Wijayanto : Member (3) Tasari : Member b. Duties and responsibilities of audit committee In accordance with article 70 paragraph 1 the laws of the Republic of Indonesia No. 7 of 2003 about STATE-OWNED PT Jasa Raharja (Persero) formed the Audit Committee assists the Board of Commissioners that functions in carrying out its work, the company has formed an Audit Committee which complemented the Charter (charter) and the programme of work since 2003. The Audit Committee shall consist of one (1) person that assumed by Chairman Independent Commissioner and two (2) members of the independent element.
Principal duties and responsibilities of the Audit Committee are basically contained in the regulations of the Minister has been Corporatelyowned Country No. A-05/2006/MBU point is helpful in assessing the effectiveness of the control of the Commissioner of management and internal control of the company, judging the effectiveness of the results of the internal and external auditor audits, assess procedures review undertaken for the information of the company, as well as carrying out other duties of the Board of Commissioners.

c. Program Kerja Komite Audit Program kerja Komite Audit untuk tahun 2011 disusun sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER-05/MBU/2006. Secara ringkas program kerja Komite Audit untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut :

c. Audit Committee Work Program Audit Committees work programme for the year 2011 was drawn up in accordance with the duties and responsibilities set out in the regulation of the Minister of State owned enterprises no. PER-05/ MBU/2006. In summary the program work Audit Committee for 2011 are as follows:

156

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

1) Penilaian efektivitas hasil audit Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2010 serta kecukupan program audit 2011, termasuk dalam program ini adalah menilai kecukupan kapasitas auditor serta kualitas materi hasil audit; 2) Mengevaluasi sistem pengendalian manajemen dan pengendalian intern perusahaan berdasarkan temuan-temuan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik maupun Satuan Pengawasan Intern. Evaluasi pengendalian manajemen dilakukan untuk menilai bahwa realisasi berjalan sesuai dengan strategi, perencanaan, dan kebijakan yang telah digariskan. Evaluasi pengendalian intern dilakukan untuk menilai bahwa proses yang berjalan telah menghasilkan keyakinan yang cukup (reasonable assurance) bahwa operasi perusahaan berjalan efektif dan efisien, laporan keuangan yang dihasilkan cukup andal, dan peraturan perundangundangan ditaati dengan baik; 3) Menilai kepatuhan terhadap prosedur review atas informasi yang bertujuan agar pengguna informasi bersangkutan memperoleh informasi yang obyektif dan tidak menyesatkan; 4) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris. Halhal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris pada umumnya adalah berbagai masalah yang menyangkut kelemahan pengendalian manajemen dan pengendalian intern.

1) Assessment of effectiveness audit results public accounting for the financial year 2010 as well as the adequacy of the audit program in 2011, including in this program is assessing the adequacy of capacities as well as the quality of the material results of auditor audit; 2) Evaluate the control systems of management and internal control of companies based on the findings of the audit results of public accounting or Internal Control Units for controlling management Evaluation done. to assess that the realization of running in accordance with the strategy, planning, and policy that have been outlined. Evaluation of internal control is performed for appraise that running processes has resulted in considerable belief (reasonable assurance) that company operations running effectively and efficiently, financial statements generated enough reliable, and laws and regulations adhered to properly; 3) Assess adherence to procedures review of information aimed at the user to obtain information the information in question and the objective is not misleading; 4) Identifying things that require the attention of the Board of Commissioners and carry out other tasks given to the Board of Commissioners. Things that require the attention of the Board of Commissioners in General is a variety of issues pertaining to management control weaknesses and internal control.

d. Hasil pelaksanaan program kerja Komite Audit dalam tahun 2011 secara ringkas adalah sebagai berikut : 1) Hasil penilaian efektivitas auditor eksternal (Kantor Akuntan Publik Dani Sudarsono & Rekan) telah disampaikan Komite Audit secara khusus kepada Dewan Komisaris dengan surat No. 03/KA/JR/ VII/2011 tanggal 25 Juli 2011.
2) Hasil penilaian efektivitas Satuan Pengawasan Intern disampaikan kepada Dewan Komisaris dalam Laporan Triwulan Komite Audit, dengan beberapa catatan antara lain adalah: a) Prosedur dan teknik audit yang digunakan perlu diperluas dan diperdalam, tidak hanya menyangkut audit operasional melainkan juga audit finansial, sehingga bisa dihasilkan temuan-temuan yang lebih efektif. b) Teknik pelaporan perlu ditingkatkan agar pembaca laporan memperoleh informasi yang lebih obyektif, khususnya mengenai simpulan audit yang harus konsisten dengan materi hasil

d. Implementation of the results of the Audit Committees work programme in 2011 in brief are as follows: 1) Results for assessment of the effectiveness of external auditor (KAP Dani Sudarsono & Partner) has presented the Audit Committee specifically to the Board of Commissioners with letter No. 03/KA/ JR/VII/2011 July 25, 2011.
2) Results of Internal Unit control effectiveness assessment delivered to the Board of Commissioners in the report of the Audit Committee Quarterly, with a few notes among others are: a) Procedures and audit techniques used to expanded and deepened, not only concerning the operational audit but also financial audit, so it could be produced findings that more effectively. b) Technique reporting need increased so that readers report obtaining information, more objectively particularly regarding drawing conclusions of audit should be consistent with

157

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

audit.Bahasa laporan perlu ditingkatkan agar informasi temuan lebih mudah dan lebih cepat dipahami oleh pengguna laporan 3) Sejalan dengan kegiatan perusahaan yang terus berkembang, beberapa hal yang perlu dikemukakan dalam hasil evaluasi sistem pengendalian manajemen dan pengendalian intern antara lain adalah : a) Kuantitas dan kualitas sumber daya manusia perlu ditingkatkan secara berkelanjutan agar perseroan dapat memperkuat mekanisme internal check dan meningkatkan kemampuan pelayanan kepada masyarakat. b) Kegiatan perusahaan mencakup wilayah yang luas di seluruh Indonesia. Untuk menutup berbagai kelemahan yang muncul sebagai konsekuensi rentang kendali yang luas itu, sistem informasi perusahaan (Basis data Korporasi atau DASI-JR) perlu terus ditingkatkan kualitasnya. c) Meskipun dalam banyak hal perusahaan telah melaksanakan berbagai perbaikan dalam sistem pengendalian intern, sikap tanggap (responsiveness) perlu terus ditingkatkan, khususnya dalam menyikapi setiap temuan, saran atau rekomendasi yang diberikan oleh pihak-pihak yang berkompeten. d) Standar prosedur operasi (standard operating procedures) harus senantiasa diperbaharui agar sesuai dengan perkembangan lingkup dan lingkungan perusahaan. Untuk bidang-bidang yang belum memiliki standar prosedur operasi perlu dikembangkan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengendalian internal yang baik. e) Untuk menjaga dan memperkuat integritas, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal, perlu terus didorong. Sosialisasi berbagai peraturan yang berlaku juga perlu terus dilakukan kepada seluruh jajaran perusahaan sehingga setiap insan perusahaan benar-benar memahami dan mampu melaksanakan peraturan dan kebijakan Perusahaan. f) Sebagai suatu acuan kegiatan, prosedur baku (standard operating procedures) harus terus menerus diperbaharui (updated) sehingga sesuai dengan perubahan lingkungan dan kondisi Perusahaan. 4) Kualitas dan keandalan informasi pada dasarnya ditentukan oleh kecermatan dan kecepatan

matter audit results. Language report should participate that information invention is more easily and faster understood by users report. 3) In line with the companys activities continue to grow, several things need to be addressed in the results of the evaluation of management control systems and internal control, among others, are: a) Quantity and quality of human resources needs to be improved on an ongoing basis so that the company can strengthen internal mechanisms and enhancing the ability of service checks to the community. b) Corporate events cover a wide area across Indonesia. To close the various shortcomings that arise as a consequence of the wide span of control, system company information (Corporate databases or DASI-JR) need to constantly improved its quality.

c) Although in many ways the company has been implementing various improvement in internal control system, attitude perceptive (responsiveness) need to continue to be improved, in particular in addressing any findings, advice or recommendation given by competent parties. d) Standard operating procedure should continue to be updated to match the scope of development and environment of the company. For fields that do not have standard operating procedures need to be developed with attention to norms of good internal controls. e) To preserve and strengthen the integrity, adherence to applicable law, both internal and external, should continue to be encouraged. Socialization of various regulations will also need to continue to do to the whole range of companys employees so that each company thoroughly understand and be able to implement the regulations and policies of the company. f) As a reference activity, standard operating procedures should be continuously updated (updated) so that it complies with the environmental changes and the condition of the company. 4) Quality and reliability information is basically determined by the accuracy and speed of the

158

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

dihasilkannya informasi itu. Penyusunan berbagai laporan dan informasi perusahaan akan semakin andal apabila sistem informasi (DASI-JR) lebih disempurnakan.

information it generates. The preparation of various reports and company information will be more reliable if the system information (DASI-JR.) is more refined.

e. Independensi Komite Audit Berdasarkan Komite Audit Charter bahwa independensi Komite Audit adalah yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Hasil evaluasi atas masing-masing anggota Komite Audit menunjukan posisi independen berdasarkan kriteria tersebut diatas dengan hasil sebagai berikut:
No 1. 2. 3. Nama/ Name Baroeto Badroes Nugroho Wijayanto Tasari

e. Independency of Audit Committee Based on the Audit Committee Charter that the independence of the Audit Committee is that do not have financial relations, governance, ownership shares, and/or family connections with other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or controlling shareholder that could affect its ability to act independently.
Evaluation results for each Member of the Audit Committee shall indicate the position of independent based on criteria above with the following results:

Kriteria Independen/ Independent Criteria Hubungan Keuangan Hubungan Kepengurusan Hubungan Kepemilikan Saham Financial relations management Relationship Stake Owner Relationship Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No Tidak/ No

f. Profil Anggota Komite Audit Profile of Audit Committee member

NUGROHO WIDJAJANTO Anggota Komite Audit Audit Committee member

Lahir di Lampung 14 April 1953. Meraih gelar Strata Satu (S1) Akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan pada tahun 1980.Mengikuti berbagai pendidikan baik di dalam maupun di luar negeri. Memulai karir tahun 1975 sebagai Ajun Akuntan Dirjen Pengawasan Keuangan Negara RI dan ditugaskan untuk melakukan audit PT Garuda Indonesia Airways. Sangat kaya karena aktif dan berpengalaman diberbagai lembaga pemerintahan, swasta dan pendidikan.Terakhir menjabat sebagai anggota Komite Audit Badan Usaha Milik Negara sejak tahun 2004.

Born in Lampung, April 14, 1953. Earned a masters Of Accountancy (S1) from Institute of Finance Department of finance in 1980 Following a variety of education. both within and outside the country.\ Began his career in 1975 as an Assistant Accountant Financial scrutiny of RI State Customs and assigned to audit PT Garuda Indonesia Airways. Very rich due to the active and experienced in various government institutions, the private sector and education. Last served as a member of the Audit Committee of State owned enterprises since 2004.

159

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

TASARI Anggota Komite Audit Audit Committee member

Lahir di Tegal Jawa Tengah tanggal 10 Desember 1951. Meraih gelar Strata Satu (S1) di Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan RI, Jurusan Akuntansi tahun 1980 dan Magister Manajemen Konsentrasi Financial (S2) di Universitas 17 Agustus tahun 1994. Di luar itu juga aktif mengikuti berbagai pendidikan lainnya. Tercatat pernah menduduki beberapa jabatan penting diantaranya : Direktorat Akuntan Dirjen Pengawasan Keuangan Negara RI tahun 1974, Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus di BPKP Perwakilan Sulteng tahun 1987. Karirnya kemudian pindah ke PT Kertas Leces sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus hingga akhirnya menjadi Kepala Departemen Financial

Born in Tegal in Central Java on 10 December 1951. Strata title One (S1) at the Institute for Financial Studies, a Department of the Ministry of Finance of INDONESIA 1980 Accounting and Financial management masters degree Concentration (S2) at the University of 17 Agustus 1994. Outside it is also actively follow a variety of other education. Recorded some important Office ever held are: Directorate of State Financial Control Accountant Dirjen RI 1974, head of the Special Investigation Section at BPKP Sulteng Representative in 1987. His career then moved to PT Paper as head of Section Examination Leces Special until eventually became head of the Department of Financial

160

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

DIREKSI BOARD OF DIRECTOR 1. Komposisi Direksi Jumlah Direksi PT Jasa Raharja (Persero) sebanyak 4 (empat) orang dan memiliki pengalaman, integritas dan kompetensi yang tidak diragukan.Seluruh Direksi PT Jasa Raharja (Persero) telah menjalani tes kepatuhan dan kepatutan (fit and proper test). Direksi PT Jasa Raharja (Persero) tidak merangkap jabatan pada lembaga atau perusahaan lain dan tidak memiliki hubungan keluarga antar sesama Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali.
Berdasarkan keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-63/MBU/2008 Tanggal 13 Maret 2008 Tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota Direksi PT Jasa Raharja (Persero) dengan susunan Direksi sebagai berikut:
No 1 2 3 4 Nama/ Name Diding S. Anwar Robino Suharsono Budi Setyarso Suntoro

1. Board Of Director Composition The number of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) as many as four (4) people and has the experience, integrity and competence is not in doubt.The entire Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) has undergone tests compliance and propriety (fit and proper test). The Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) is not in the Office or institution concurrently with other companies and have no family relationships between fellow directors, the Board of Commissioners and controlling shareholder.
Based on the decision of the Minister of State for Stateowned enterprises: number of KEP-63/MBU/2008 Dated March 13, 2008 On the appointment of members of the Board of Directors of dismissal and PT Jasa Raharja (Persero) directors as follows:
Jabatan Position President Director Financial Director Operational Director General Affair and Human Resources Director

Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur SDM dan Umum

2. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi a. Tugas Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. b. Wewenang Direksi 1) Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; 2) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan 3) Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang pegawai perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan 4) Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian perseroan termasuk penetapan gaji,

2. Duties, Authorities and Obligations of Board of Directors a. Board of Directors Duties The Board of Directors is in charge of running all acts relating to the management of the company for the benefit of the company according to the intents and purposes of the company and represent the company both in and outside the courts about everything and every scene with such limitations as set forth in legislation, budget Base and/or general meeting of shareholders. b. Board of Director Authorities 1) Setting policy management of the company 2) Regulates the handover to a Board of directors or Directors of several members to take decisions on behalf of the Board of Directors of the company in or represent and outside court
3) Set of Directors handover to an employee or some people of the company either alone or together with others, to represent the company in and out of court 4) Governs the terms of employment of the company including the determination of salary, pension

161

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. 5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6) Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan perseroan, mengikat perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan perseroan, serta mewakili perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

or assurance days old and other income for the employees of the company pursuant to applicable legislation, with the provisions of the determination of salary, pension or assurance days old and other income for employees that go beyond the obligations laid down laws and regulations, subject to approval in advance of the general meeting of shareholders. 5) Lift and lay off employees company based on the companys staffing rules and regulations in force. 6) Do all the actions and other actions regarding the management and ownership of the company, tying the companys wealth with others and/or other parties with the company, as well as representing the company inside and outside court about everything and every scene, with such limitations as set forth in legislation, budget Base and/or general meeting of shareholders.

c. Kewajiban Direksi 1) Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2) Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham; 3) Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi; 4) Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk disetujui dan disahkan serta laporan mengenai hak-hak perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang; 5) Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan; 6) Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham;

c. Board Of Director Obligations 1) To pursue and ensure the success of business activities of the company and in accordance with the purpose and objective as well as business activities; 2) Prepared on time, the companys long-term plans and Budget Plans of work of the company, and their changes and submit it to the Board of Commissioners and shareholders to get the endorsement of the general meeting of shareholders; 3) Make a list of shareholders, special list, Treatise general meeting of shareholders and Board of Directors Meeting Treatise; 4) Convey the annual report including financial statements to the general meeting of shareholders for approval and was passed as well as the report on the rights of the company which are not recorded in the ledgers include accounts receivable as a result of write off 5) Devised a system of accounting in accordance with financial accounting Standards and based on the principles of internal control, especially the handling of functions, registration, storage and surveillance; 6) Provide periodic reports according to the time and manner in accordance with the provisions in force, as well as other reports whenever required by the Board of Commissioners and/or shareholders;

162

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

7) Menyiapkan susunan organisasi perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya; 8) Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; 9) Menyusun dan menetapkan blue print organisasi perseroan; 10) Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan.

7) Prepare organizational arrangement complete with details of the company and its work; 8) Gives an explanation of all things asked or requested a member of the Board of Commissioners and shareholders; 9) To organize and establish the companys blue print organization 10) Runs the other obligations in accordance with the provisions provided for in Budget Basis and determined by the general meeting of shareholders on the basis of laws and regulations.

3. Pembagian Tugas Direksi Berdasarkan Keputusan Direksi PT Jasa Raharja Nomor: KEP/168/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Struktur Organisasi, telah ditetapkan pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Direktur Utama Direktur Utama dalam batas-batas tertentu secara fungsional bertindak sebagai penanggung jawab pengelolaan Divisi Bidang Penelitian, Pengembangan dan Manajemen Risiko, Sekretariat Perusahaan serta Satuan Pengawasan Intern. b. Direktur Operasi Direktur Operasi dalam batas-batas tertentu secara fungsional bertindak sebagai penanggung jawab pengelolaan Divisi Bidang Asuransi, Divisi Pencegahan dan Pelayanan serta Divisi Sistem Informasi Perusahaan. c. Direktur Sumber Daya Manusia & Umum Direktur Sumber Daya Manusia & Umum dalam batas-batas tertentu secara fungsional bertindak sebagai penanggung jawab pengelolaan Divisi Bidang Sumber Daya Manusia dan Divisi Umum. d. Direktur Keuangan Direktur Keuangan dalam batas-batas tertentu secara fungsional bertindak sebagai penanggung jawab pengelolaan Divisi Bidang Keuangan, Divisi Akuntansi dan Divisi Investasi. 4. Rapat Direksi a. Agenda Rapat Direksi Direksi selama tahun 2011 secara rutin melakukan rapat untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kemajuan pelaksanaan program kerja dan anggaran perusahaan maupun permasalahan strategis lainnya, dengan agenda sebagai berikut:

3. Division of Duties of Directors Based on the decision of the Board of Directors of PT Jasa Raharja Numbered: KEP/168/2008 date of 5 December 2008 concerning the structure of the Organization, has established the Division of tasks and responsibilities as follows: a. President Director President Director within the confines of certain functionally acting as in charge of the management of the Divisions field of research, development and risk management, the Secretariat of the company as well as Internal Control Unit. b. Operational Director Director of operations within the confines of certain functionally acting as in charge of the management of the Insurance Division, Division of prevention and Services as well as corporate information Systems Division. c. Director of Human Resources and General Affairs Director of human resources and General Affairs within the confines of certain functionally acting as in charge of the management of the human resources Field Division and the General Division. d. Finance Director Director of Finance within the confines of certain functionally acting as in charge of the management of the Division of finance, Division of Accounting and Division of Investment. 4. Board Of Director meeting a. Board Of Director meeting Agenda The Board of Directors for 2011 regularly convenes to discuss matters related to the progress of the implementation of the programme of work and budget of the company and other strategic issues, with an agenda as follows:

163

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Rapat Direksi Tahun 2011 Board Of Director Meeting


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Tanggal Rapat meeting Date 3-Januari-2011 7-Januari-2011 27-Januari-2011 31-Januari-2011 2-Februari-2011 7-Februari-2011 14-Februari-2011 16-Februari-2011 17-Februari-2011 21-Februari-2011 22-Februari-2011 28-Februari-2011 3-Maret-2011 8-Maret-2011 16-Maret-2011 22-Maret-2011 28-Maret-2011 18-April-2011 27-April-2011 23-Mei-2011 25-Mei-2011 25-Mei-2011 13-Juni-2011 6-Juli-2011 7-Juli-2011 26-Juli-2011 4-Agustus-2011 9-Agustus-2011 10-Agustus-2011 Agenda Rapat meeting Agenda

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

19-September-2011 26-September-2011 26-September-2011 19-Oktober-2011 25-Oktober-2011 8-November-2011 15-November-2011 22-November-2011 6-Desember-2011 27-Desember-2011

Kick Off RKAP PT Jasa Raharja (Persero) Kick Off RKAP PT Jasa Raharja (Persero) Tahun Buku 2011 Tahun Buku 2011 Problem of Human Resources Permasalahan SDM Permasalahan SDM Problem of Human Resources Follow Up BPK Discovery year 2010 Tindak Lanjut Temuan BPK Tahun Buku 2010 Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Capital expenditure dan Operasional expenditure Capital expenditure dan Operasional expenditure Permasalahan SDM Problem of Human Resources Jasa Raharja Service office and Kantor Pelayanaan Jasa Raharja dan Teknologi Informasi Information Technologies Discussion of Company strategic problem Pembahasan Permasalahan Strategis Perusahaan Problem of Human Resources Permasalahan SDM Permasalahan SDM Problem of Human Resources Problem of Human Resources Permasalahan SDM Peningkatan Status Kantor Perwakilan Development of Representative Office Status Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM SPO Pengadaan Barang dan Jasa Standard operational procedures of goods and service procurement Discussion of Free Home-coming 2011 Pembahasan Mudik Gratis Tahun 2011 Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Compensation adjustment Plan Rencana Penyesuaian Santunan Action Plan Pengutipan IWPU Action Plan Pengutipan IWPU Human Resource Mutation Mutasi SDM Human Resource Mutation Mutasi SDM Kick off meeting the preparation of RKAP Kick Off Meeting Penyusunan RKAP Year 2012 Tahun Buku 2012 Company Strategic problem Permasalahan Strategis Perusahaan Evaluation Meeting first semester 2011 plan 1. Rencana Rapat Evaluasi Semester I 2011 Organization Structure of PT Jasa Raharja (Persero) 2. Struktur Organisasi PT Jasa Raharja (Persero) Free Home-coming with Jasa Raharsa 2011 3. Mudik Gratis Bersama Jasa Raharja 2011 Human Resource Mutation Mutasi SDM 1. Perkembangan DASI JR Development of DASI JR Implementation ERP 2. Implementasi ERP 3. Implementasi E- Learning Implementation E-learning 4. Manajemen Otomatisasi Perkantoran Office automatisation Management Permasalahan SDM Problem of Human Resources Tindak Lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Follow up of Result report of Performance assessment Kinerja Tahun Buku 2009 s/d Semester I year 2009 until first semester 2010 in 2010 Pada PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasa Raharja (Persero) Presentasi Hasil Assessment GCG Presentation of GCG Assessment Result Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources Permasalahan SDM Problem of Human Resources

b. Tingkat Kehadiran Rapat Pada tahun Tahun 2010 Direksi mengadakan Rapat sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) kali rapat direksi, dengan tingkat kehadiran rapat sebagai berikut :

b. meeting Attendance Level In the year of 2010 Board of Directors meeting as many as 39 (thirty-nine) Board of Directors meeting time, the meeting attendance rates as follows:

164

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

No 1 2 3 4

Nama Nama Diding S. Anwar Robino Suharsono Budi Setyarso Suntoro

Jabatan Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur SDM dan Umum

Jumlah Rapat Total meeting 39 39 39 39

Kehadiran Attendance 39 38 39 39

% 100 97.4 100 100

Position President Director Financial Director Operational Director Human Resources and General Affair Director

5. Kebijakan dan Prosedur Penetapan Remunerasi a. Kebijakan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-07/MBU/2010 tentang pedoman penetapan penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. b. Direksi PT Jasa Raharja (Persero) menghitung gaji anggota Direksi dan honorarium Dewan Komisaris tahun 2011 yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER-07/ MBU/2010, dengan faktor penyesuaian industri. c. Direksi menyampaikan usulan kepada Pemegang saham melalui surat Nomor :P/R/31/KU2012 tanggal 13 April 2012 tentang usulan Penetapan Tantiem Tahun Buku 2011 dan Usulan Penetapan Gaji Direksi dan honorarium Dewan Komisaris Tahun 2012. d. Keputusan Pemegang Saham PT Jasa Raharja (Persero) tentang penetapan penghasilan tahun 2011 Direksi dan Dewan Komisaris PT Jasa Raharja (Persero) dengan gaji Direktur Utama sebesar Rp. 55.000.000.- per bulan. e. Penghasilan Direksi selama tahun 2011 sesuai dengan tabel sebagai berikut:

5. Policies and Procedures Determination of Remuneration a. Remuneration Policies of Directors and the Board of Commissioners designated by the Minister of State OWNED ENTERPRISES Ordinance Number: PER - 07/MBU/2010 about setting guidelines for the Board of Directors, Board of Revenue Commissioners and the STATE Board of Trustees. b. Director of PT Jasa Raharja (Persero) calculating the salaries of members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of 2011 honorarium which has been established in the regulations the Secretary of State STATE-Number: PER - 07/ MBU/2010, with industrial adjustment factor. c. The Board of Directors presented a proposal to shareholders by mail Number: P/R/31/2012 KU2012 April 13 about the proposed Designation Tantiem Year Book 2011 and the proposed establishment of the salaries of Directors and the Board of Commissioners 2012 honorarium. d. Decision PT Jasa Raharja Shareholders (Persero) on the determination of earnings in 2011 directors and PT Jasa Raharja Board of Commissioners (Persero) with the President Director salary of Rp. 55.000.000.-per month. e. The Board of Directors during the year 2011 earnings according to the table as follows:
Penghasilan Tahunan Annual Income

No

Nama Name

Gaji Bulanan monthly Salary

1 2 3 4

Diding S Anwar Robino Suharsono Budi Styarso Suntoro

55.000.000 49.500.000 49.500.000 49.500.000

660.000.000 594.000.000 594.000.000 594.000.000

Disamping itu masing-masing anggota Direksi mendapatkan fasilitas kesehatan yang dihitung secara at cost, fasilitas perumahan dan kendaraan dinas 1 (satu) unit, serta tunjangan masa bakti secara tahunan.

Beside that, each Member of the Board of Directors of health facilities is timed in at cost, housing facilities and vehicle service 1 (one) units, as well as allowances during the service on an annual basis.

6. Program Pengembangan Program Pengembangan Direksi dalam rangka meningkatan skill and knowledge untuk mendukung kompetensi Direksi, telah dilaksanakan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :

6. Development Program Development Program Directors in order doubles skill and knowledge to support the competence of the Board of Directors, has been carried out during the year 2011 are as follows:

165

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

No 1

Nama Nama Diding S Anwar

Acara Refleksi BUMN 2010 untuk Menyongsong Masa depan Gemilang Sosialisasi Keputusan Menteri Negara BUMN No:KEP-236/ MBU/2011 dan Workshop penyusunan RKA dan KPI Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Transformasi BUMN Bidang Usaha Jasa Menuju World Class Company Holdingisasi BUMN Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Perusahaan Tantangan dan Peluang Usaha Bidang Pertambangan di Indonesia Etika Bisnis dan Good Corporate Governance BUMN

Penyelenggara Penyelenggara BUMN Executive Club

Waktu dan tempat Waktu dan tempat 25 Januari 2011 Menara BTN Jakarta 5 Desember 2011 Hotel Aryaduta Jakarta

Event Reflection State-owned enterprise 2010 to meet future resounding Minister of State OWNED ENTERPRISES socializing Decision No.: KEP-236/MBU/2011 and drafting Workshop RKA and KPI Board of Commissioner/Board of Trustees Transformation of State-owned Enterprise businesses services into World Class Company Holding State-owned Enterprise to improve competitiveness company Challenges and business opportunity mining industry in indonesia Business ethics and good corporate governance State-owned ent Good Governance

Kementerian BUMN

Kementerian BUMN

17 November Hotel Niko Jakarta 13 Juli 2011 Hotel Aryaduta Jakarta 5 mei 2011 Graha CIMB Niaga Jakarta 30 Maret 2011 Hotel Sultan Jakarta 22 November 2011 Hotel Dharmawangsa Jakarta 8-10 November 2011 Hotel JW Mariot Jakarta 4 Oktober 2011 Hotel Dharmawangsa Jakarta 22-23 Juli 2011 Kuta Condotel Bali Plaza Hotel Kuta Bali

BUMN Executive Club

Himpunan Pengusaha KAHMI BUMN Executive Club Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ikatan Akuntan Indonesia Universitas Indonesia

Robino Suharsono

Good Governance

Regional Public Sector Confrence II Paradigma Baru Pengelolaan BUMN Untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia Rapat koordinasi Deputi Bidang Usaha Milik Negara 5th IFRS Regional Policy Forum & International Seminar Akuntansi PSAK 1 Revisi 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan & PSAK Revisi 2009 tentang Laporan Arus Kas IICD Board Forum: 1st Annual Meeting of IICD Associates, Fellows and Alumni 3 Budi Setyarso Paradigma Baru Pengelolaan BUMN Untuk Meningkatkan Perekonomian Indonesia Etika Bisnis dan Good Corporate Governance BUMN Peran BUMN Dalam Menyongsong Rencana Pengembangan Koridor Ekonomi Tahun 2011-2025

Regional Public Sector Confrence II The new paradigm of soe to increase the indonesian economy Coordination meeting Deputy State Owned Enterprises 5th IFRS Regional Policy Forum and International Seminar Accounting IAS 1 Revised 2009 Presentation of Financial Statements and IAS 2009 Revision of the Statement of Cash Flows IICD Board Forum: 1st Annual Meeting of IICD Associates, Fellows and Alumni New Paradigm for Improving Management of Enterprises of the Indonesian Economy Business Ethics and Good Corporate Governance SOEs Welcoming the role of SOEs in the Corridor Economic Development Plan for Years 2011-2025

Kementerian BUMN

20 April 2011

Hotel Mulia Jakarta

Indonesian for Corporate 23 Februari 2011 Directorship (IICD) Istana Sahid Apartemen Jakarta Universitas Indonesia 4 Oktober 2011 Hotel Dharmawangsa Jakarta 30 Maret 2011 Hotel Sultan Jakarta 16 maret 2011 Plaza mandiri Jakarta

BUMN Executive Club BUMN Executive Club

166

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

No

Nama Nama

Acara Studi banding ke perusahaan asuransi di Swiss

Penyelenggara Penyelenggara PT. Jasa Raharja Kementerian BUMN

Waktu dan tempat Waktu dan tempat 16-26 Desember 2011 di Swiss 17 November Hotel Niko Jakarta 2 November 2011 Hotel Arya Duta 22-23 Juli 2011 Kuta Condotel Bali 13 Juli 2011 Hotel Aryaduta Jakarta

Event Study visit to insurance companies in Switzerland Transformation of Business Services Enterprises Towards a World Class Company Socialization Minister of State Enterprises Coordination meeting Deputy State Owned Enterprises Holdingisasi SOE In Effort to Increase Competitiveness Company JBC proceedings to the RI-PNG-28

Suntoro

Transformasi BUMN Bidang Usaha Jasa Menuju World Class Company Sosialisasi Peraturan Menteri Negara BUMN

Kementerian BUMN

Rapat koordinasi Deputi Bidang Kementerian BUMN Usaha Milik Negara Holdingisasi BUMN Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Perusahaan Persidangan JBC RI-PNG ke-28 BUMN Executive Club

Badan Nasional Pengelola 21-25 Juni 2011 Perbatasan Republik Hotel Harmony One Indonesia Batam 29 April 2011 Kementerian BUMN 3 Mei 2011 Hotel Bidakara Jakrta 21 April 2011 Hotel Ina Garuda Yogyakarta 13 April 2011 Hotel Novotel Bogor 24 Maret 2011 Hotel Red Top Jakarta

Diskusi dan Sharing Knowledge Forum human Capital BUMN Workshop Aset BUMN Workshop Talent Management BUMN Workshop Forum ASGARAJASKEU ke-7 Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Untuk Calon Pengurus dan Calon Pelaksana Tugas Pengurus Creating Awareness & Synergy for Human Capital Transformation Kementerian BUMN Forum Human Capital Indonesia Perum Pegadaian BPPM dan Lembaga Keuangan

Discussion and Sharing Knowledge Workshop on state-owned assets Talent workshop Management Enterprises workshop Forum ASGARAJASKEU to-7 Fit and proper test for Prospective Board and Acting Executive Candidates Creating Awareness & Synergy for Human Capital Transformation

Forum Human Capital Indonesia

25 Februari 2011 Hotel Grand hyatt Bali

7. Penilaian Indikator Pencapaian Kinerja (IPK) Direksi


Penilaian Kinerja Direksi PT Jasa Raharja (persero) dilakukan secara kolegial meliputi penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan, penilaian tingkat solvabilitas dan Penilaian Kontrak Manajemen. Penilaian tingkat kesehatan perusahaan dan penilaian tingkat solvabilitas dilaksanakan oleh auditor eksternal, sedangkan penilaian Kontrak Manajemen ditetapkan oleh Pemegang Saham pada saat Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Assessment of Performance Achievement Indicators


Assessment of the performance of the Board of Directors of PT Jasa Raharja (persero) do include the assessment of collegial Level Health companies, solvency level assessment and valuation of Contract Management. Assessment of the level of health care companies and solvency level assessment carried out by the external auditor, while assessment management contract is defined by the Shareholders at the general meeting of shareholders.

167

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

a. Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-04/MBU/2011 tanggal 19 Agustus 2011 tentang indikator penilaian tingkat kesehatan BUMN jasa keuangan bidang usaha perasuransian dan jasa penjaminan tahun 2011 dengan nilai 99 dan predikat penilaian Sehat (AAA).

a. Assessment Of The Level Of Company Health Assessment of the level of the company in accordance with the regulations of Health Minister of State OWNED ENTERPRISES: Number PER-04// MBU 2011 August 19, 2011 about the level of assessment indicators of health STATE-OWNED financial services insurance business and services guarantee 2011 with a value of 99 and predicate Healthy assessment (AAA).
Nilai Value 5.00 5.00 10.00 15.00 35.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 4.00 5.00 49.00 2010 Realisasi Realization 36.67 28.38 275.17 517.96 Nilai Value 5.00 5.00 10.00 15.00 35.00 10.00 10.00 10.00 4.00 4.00 5.00 5.00 48.00 3.00 2.00 93.94 83.75 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 98.00 Sehat/ Healthy AAA
Assessment Criteria

Kriteria Penilaian Aspek Keuangan ROE (Return on Equity) ROA (Return on aset) Likuiditas RBC (Risk Base Capital) Jumlah Aspek Keuangan Aspek Operasional RKI (Rasio Kecukupan Investasi) YOI (Yield on investment) (BI Rate 6%) Expense Rasio Pertumbuhan Premi Underwriting Yield Percepatan Penyelesaian Klaim a. 7 hari setelah tanggal kecelakaan b. 5 Jam sejak tanggal pengajuan Jumlah Aspek Operasional Aspek Administratif Laporan Perhitungan Tahunan Rancangan RKAP Laporan Periodik PKBL a. Efektifitas Penyaluran PK b. Tingkat Kolektibilitas Pinjaman Jumlah Aspek Administratif Total Nilai Bobot Kriteria

Bobot Weight 5.00 5.00 10.00 15.00 35.00 10.00 10.00 10.00 5.00 5.00 5.00 5.00 50.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 100.00

2011 Realisasi Realization 35.37 29.02 307.36 530.63

335.60 9.81 16.93 11.00 31.41 7.00 2.19

306.2 9.52 16.33 9.24 26.61 6.60 1.32

3.00 2.00 97.47 82.83

3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 15.00 99.00

Financial Aspect ROE (Return on Equity) ROA (Return on aset) Liquidity RBC (Risk Base Capital) Financial Aspect Total Operational aspect RKI (Investment Adequacy Ratio) YOI (Yield on investment) (BI Rate 6%) Expense Rasio Premium Development Underwriting Yield Speed of Claim Settlement 7 days after accidents 5 hours after submission date Total of Operational Aspect Administrative Aspect Annual Calculation report RKAP Plan Periodically Report PkBL a. Efektifitas Penyaluran PK Tingkat Kolektibilitas Pinjaman Jumlah Aspek Administratif Total Value Of Weight Criteria

Sehat/ Healthy AAA

Perkembangan tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2007-2011 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 826/KMK.013/1992 tentang Sistem Penilaian Kinerja Badan Usaha Milik Negara sedangkan untuk tahun 2011 menggunakan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-04/MBU/2011 dengan uraian tingkat kesehatan selama 5 tahun sebagai berikut:

The development of the companys health level for 2007-2011 in accordance with the decision of the Minister of Finance No. 826/KMK. 013/1992 on the Performance Appraisal System of State-owned business entities while for 2011 using the rule of Minister of State OWNED ENTERPRISES No. PER04//2011 with expos MBU level health for 5 years as follows:

Indikator Tingkat Kesehatan Indicator of Health Level


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Keterangan Nilai Bobot Kriteria

2007 111,63 Sehat Sekali

2008 135,73 Sehat Sekali

2009 123,90 Sehat Sekali

2010 123,03 Sehat Sekali

2011 99 Sehat AAA

Explanation Value of weight Criteria

168

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

b. Penilaian Tingkat Solvabilitas Penilaian tingkat solvabilitas Perusahaan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/ KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, dengan Tingkat Solvabilitas tahun 2011 sebesar 573,99% dengan predikat Solvent.
Tingkat solvabilitas perusahaan sebagai induk perusahaan (parent company) menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.424/ KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 adalah suatu jumlah minimum tingkat solvabilitas yang ditetapkan yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Sesuai dengan Pasal 43 ayat 2.c Keputusan Menteri Keuangan No.424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi Batas Tingkat Solvabilitas paling sedikit 120% dari Batas Tingkat Solvabilitas Minimum.
Uraian A. Tingkat Solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (Kecuali Pinjaman Subordinasi) Jumlah Tingkat Solvabilitas B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Kekayaan & Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Beban Klaim Yang Terjadi & Beban Klaim Yang Dipikirkan Risiko Reasuradur Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) C. Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (%) 2011 5.232.494 1.659.915 3.572.579 299.289 323.100 26 622.415 2.950.164 573.99

b. Assessment Of The Level Of Solvency Assessment of the level of Company solvency in accordance with the decision of the Minister of Finance No. 424/KMK. 06/2003 about the financial health of insurance companies and Reinsurance Companies, Solvency rate of 573,99% in 2011 with predicate Solvent.
Company solvency levels as parent company (parent company), according to Finance Minister Decree No. 424/RI KMK. 06/2003 dated 30 September 2003 is a minimum amount of solvency level that is defined for the amount of funds needed to cover the possibility of the occurrence of the risk of losses arising as a result of the deviation management wealth and liabilities In accordance with article 33 paragraph 2. c the decision the Minister of Finance No. 424/KMK. 06/2003 about the financial health of insurance companies and Reinsurance Companies Solvency Level Limit at least 120% of the Minimum Solvency Level Limit.
2010 4.808.106 1.583.440 3.224.665 224.725 294.079 518.804 2.705.861 621.56 Description Solvency Level Wealth that Allowed Liabilities (Except Subordiation Loan) Total of Solvency Level minimum solvency level The failure of Wealth management Wealth and liabilities on every currency Current Claim Expenses & Ioads claims are thinking Reinsurer Risk Total of Solvency margin Limit Plus (minus) Solvency margin Limit Solvency Achievement Ratio (%)

Solvabilitas perusahaan menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No.424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang kekayaan yang diperkenankan milik PT Jasa Raharja (Persero) individual untuk tahun 2011 adalah sebesar Rp 5.232.494 juta dan untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp 4.808.106 juta, sedangkan kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) untuk tahun 2011 sebesar Rp1.659.915 juta dan untuk tahun 2010 sebesar Rp 1.583.440 juta. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM) untuk tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 622.415 juta dan Rp518.804 juta.

Company solvency according to Finance Minister Decree No. 424/RI KMK. 06/2003 dated 30 September 2003 on the wealth that belongs to PT Jasa Raharja allowed (Persero) individual for 2011 is Rp 5.232.494 million and for the year 2010 is Rp 4.808.106 million, while liabilities (excluding Subordinated Loans) for the year 2011 of Rp 1.659.915 million and for the year 2010 amounted to Rp 1.583.440 million. Minimum Solvency Level limits (BTSM) for 2011 and 2010 respectively Rp 622.415 million and Rp 518.804 million.

169

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Berdasarkan data-data tersebut diatas terdapat kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas untuk tahun 2011 sebesar Rp 2.950.164 juta dan rasio pencapaian Solvabilitas 573,99% sedangkan untuk tahun 2010 sebesar Rp 2.705.861 juta atau 621,56%. Adapun perkembangan tingkat solvabilitas perusahaan selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Based on the data above, there is an excess of Solvency Level Limit for 2011 Rp 2.950.164 million and the ratio of Solvency 573,99% whereas the achievement for the year 2010 amounted to Rp 2.705.861 million, or 621,56%. As for the development of company solvency levels during the last 5 years is as follows:

Batas Tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.424/KMK.06/2003 Batas Tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.424/KMK.06/2003
Keterangan 2007 2008 377.454 1.038.390 375,10 2009 444.331 2.041.902 559,54 2010 518.804 2.705.861 621,56 2011 622.415 2.950.164 573,99 Explanation Minimum Solvency Margin Limit Excess (deficiency) BTS Achievement Ratio (%) 368.535 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Kelebihan 668.828 (Kekurangan) BTS 281,48 Rasio Pencapaian (%)

c. Penilaian Kontrak Manajemen Tahun 2011 dengan nilai 142,95 dengan predikat baik sekali.
Uraian A. FINANSIAL 1. Risk Based Capital (RBC) 2. Return On Aset (ROA) 3. Return On Equity (ROE) 4. Yield On Investment (YOI) 5. Rasio Kecukupan Investasi (RKI) Jumlah Bobot Weigh 10 (%) 5 (%) 5 (%) 10 (%) 10 (%) 40 Anggaran Budget 313.78 26.82 32.12 10.48 358.06

.c. Assessment contract management 2011 with value 142,95 with the predicate very kind.
2011 Realisasi Realization 478.32 30.89 35.67 10.70 380.17 4=3/2 Nilai Tertimbang Value Weighted 15.24 5.76 5.55 10.21 10.62 47.38 Description FINANSIAL Risk Based Capital (RBC) Return On Aset (ROA) Return On Equity (ROE) Yield On Investment (YOI) Adequacy ratio Investments (RKI) Jumlah B. OPERASIONAL Service 7 days after accident 4 hours after submission Net Underwriting Growth Underwriting Income Claim Ratio Expense ratio Total DYNAMIC ASPECTS Implementation GCG Human Resource Development Total Total

152.44 115.16 111.04 102.06 106.17

B. OPERASIONAL 1. Pelayanan 7 hari setelah tanggal 7.5 (hari) kecelakaan 4 jam sejak 7.5 (jam) tanggal pengajuan 2. Net Underwriting Growth 5 (%) 3. Pendapatan Underwriting 7.5 (Rp Miliar) 4. Klaim Ratio 12.5 (%) 5. Rasio Pengeluaran 10 (%) Jumlah 50 C. ASPEK DINAMIS 1. Penerapan GCG 2. Pengembangan SDM Jumlah Total 5 (%) 5(%) 10 100

7 4 9.46 2.940 57.42 12.80

7 1.20 36.31 3.065 49.17 12.33

100.00 333.33 383.81 104.23 116.79 103.83

7.50 25.00 19.19 7.82 14.60 10.38 84.49 5.54 5.54 11.08 142.95

85.00 8.57

94.23 7.74

110.86 110.77

170

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

8. SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY

SUKONO Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

a. Profil Nama : Sukono Tempat/Tgl. Lahir : Blora, 24 Desember 1958 b. Riwayat Pendidikan - S1 Sarjana Ekonomi Sekolah Tinggi Ekonomi Kudus Tahun 1981 - S2 MBA Institute Management John Luther Indonesia Tahun 1986 c. Riwayat Pekerjaan Bergabung dengan PT Jasa Raharja (Persero) tahun 1983 di Cabang Kalimantan Timur sebagai pelaksana Administrasi. Pelaksana administrasi di cabang jawa tengah. Kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Sumatera Utara, pada tahun 2011 menjabat sebagai PJT Sekretariat Perusahaan dan pada tahun 2012 diangkat menjadi Kepala Sekretariat Perusahaan. d. Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Sekretaris perusahaan berperan strategis dalam merancang dan membangun iklim komunikasi yang terbuka dengan berbagai pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi sebagai pejabat penghubung (liasion officer) dengan tanggung jawab sebagai berikut: 1) Mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. 2) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan operasional. 3) Merencanakan dan mengusulkan pengembangan pengetahuan, keterampilan dan karir bagi karyawan. 4) Melakukan penetapan dan penilaian kinerja karyawan.

a. Profil Name Place and Date of birth

: Sukono : Blora, 24 Desember 1958

b. Education History - S1 Sarjana Ekonomi Sekolah Tinggi Ekonomi Kudus Tahun 1981 - S2 MBA Institute Management John Luther Indonesia Tahun 1986 c. Work History Join with PT Jasa Raharja (Persero) in 1983 in East Kalimantan Branch as implementing administration. Implementing administration in Central Java branch. Later served as the head of North Sumatra Branch, in 2011 served as secretariat of the Company and on the PJT 2012 was appointed the head of the Secretariat of the Company. d. Corporate Secretary Responsibilities The Secretary of the company strategic role in designing and building a climate of open communication with various stakeholders.The Company Secretary is appointed by the Board of Directors and appointed as liaison officer (liasion officer) with responsibilities as follows: 1) To coordinate control the preparation work plans and company budgets.
2) To arrange and evaluate operational Policy 3) plan and propose the development of knowledge, skills and careers for employees. 4) Conducting the determination and performance assessment of employees

171

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

5) Mengoordinasikan dan mengendalikan standard operating procedure (SOP) sesuai standar sistem manajemen mutu. 6) Mengoordinasikan dan mengendalikan identifikasi, pengukuran, penilaian dan mitigasi risiko. 7) Menjaga kelancaran dan ketertiban pelaksanaan pekerjaan serta pengamanan sumber daya dan lingkungan kerja. 8) Menyusun konsep-konsep kebijakan dan peraturan perusahaan.

5) Coordinating and controlling standard operating procedures in accordance with quality management system Standard 6) Coordinating and identification controlling, measurement, evaluating and rist mitigation 7) Maintaining smooth and order work implementation and secuity of resources and environment work 8) To arrange policy concepts and company regulation

e. Tugas Pokok Sekretaris Perusahaan 1) Memfasilitasi hubungan korespondensi dan komunikasi Dewan Komisaris, Direksi dan antar Kepala unit kerja. 2) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan rapat internal yang terkait dengan Dewan Komisaris, Direksi dan Kepala unit kerja. 3) Memastikan tersedianya bahan Rapat Direksi serta memonitor tindak lanjut risalah Rapat Direksi. 4) Mengoordinasikan dan mengendalikan korespondensi sesuai pedoman yang telah ditetapkan. 5) Mengendalikan ketepatan, kecepatan, keamanan dan distribusi dokumen. 6) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan arsip. 7) Mengoordinasikan dan mengendalikan implementasi Corporate Identity. 8) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan compliance. 9) Mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan, implementasi dan sosialisasi Good Corporate Governance (GCG). 10) Mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan dan pengkajian produk hukum yang sesuai dengan peraturan perundangundangan. 11) Mengoordinasikan dan mengendalikan penyelesaian permasalahan hukum. 12) Memastikan telah dilaksanakan kewajiban pelaporan perusahaan kepada stakeholders. 13) Merencanakan dan menyusun strategi komunikasi perusahaan. 14) Mengoordinasikan dan mengendalikan kegiatan komunikasi eksternal melalui media cetak, elektronik dan media sosial. dan mengendalikan 15) Mengoordinasikan kegiatan komunikasi internal. 16) Mengoordinasikan dan mengendalikan penyusunan Company Profile dan Annual Report.

e. main Duty of Corporate Secretary 1) Facilitate the correspondence and communications the Board of Commissioners, Directors and Head of the inter-working unit. 2) Coordinating and controlling the activities of internal meetings related to the Board of Commissioners, Directors and Head of the unit of work. 3) To ensure the availability of materials of the Board of Directors meeting and monitor the follow-up the note of the Board of Directors meeting. 4) Coordinate and control the correspondence according to established guidelines 5) precision speed control of security and distribution of documents. 6) coordinating and controlling the activities of archives 7) coordinate and control the implementation of corporate identity 8) coordinating and controlling the activities of compliance. 9) coordination and monitoring of the preparation, implementation and dissemination of effective corporate governance (GCG). 10) coordination and monitoring the preparation and consideration of legal products in accordance with current legislation.
11) coordinate and control the settlement of legal issues that exist 12) ensure the companys reporting obligations have been carried out to stakeholders 13) plan and develop corporate communications strategies 14) Coordinate and control the external communications activities through print, electronic and social media. 15) coordinating and controlling the activities of internal communication 16) coordinating and controlling the preparation of company profile and annual report

172

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

f. Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Organizational Structure of Corporate Secretary


Direktur Utama President Director

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

Urusan Sekretariat Secretariat Affair

Urusan Hukum Legal Affair

Urusan Humas Public Relation Affair

Seksi Sekretariat Secretariat Section

Seksi Administrasi Hukum Legal Administrative Section

Seksi Penyuluhan Information Section

Seksi Kearsipan Archival section

Seksi Bantuan Hukum Legal Aid Section

Seksi Dokumentasi & Perpustakaan Documentation and Library Section

Fungsional Sekretariat Secretariat Functional

Seksi Pengelolaan Opini Publik Public Opinion management Section

g. Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2011 Dengan berpedoman kepada RKAP tahun buku 2011, Sekretariat Perusahaan menangani 3 (tiga) bidang kegiatan yaitu : Bidang Sekretariat, Bidang Hukum dan Bidang Humas, telah melaksanakan program kegiatan sebagai berikut: 1) Bidang Sekretariat ` Sesuai program kerja bidang Sekretariat, kegiatan yang telah dilakukan tahun 2011 sebagai berikut : a) Melaksanakan pembinaan kearsipan (bimbingan teknis kearsipan) di Cabang Sumatera Selatan beserta perwakilan Baturaja dan Lahat, Cabang Nusa Tenggara Barat beserta Perwakilan Bima dan Sumbawa dan Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Banten dan Perwakilan Tangerang.

g. Implementation of Corporate Secretary Duties 2011 By considering the financial year 2011, RKAP Secretariat handles Company of three (3) areas of activity namely: areas of the Secretariat, the Legal and public relations Fields, has been implementing the program activities as follows: 1) Secretariat Field According the secretariat work programs the activities done 2011 as follows: a) Implement coaching section (technical guidance section) in South Sumatra Branch and representative of the Baturaja and Lahat, branch of West Nusa Tenggara and Representative of Sumbawa and Bima, branches of Central Kalimantan, West Java and Tangerang Representative.

173

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

b) Melakukan bimbingan teknis kearsipan untuk Kantor Perwakilan yang baru dibuka yaitu Perwakilan Sukoharjo, Perwakilan Indramayu dan Perwakilan Probolinggo. c) Melakukan penataan dan pemindahan arsip in aktif dari Unit Kerja Kantor Pusat ke gudang arsip jalan Kali Besar Timur dan gudang jalan Pariaman Jakarta. d) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai non arsiparis baik Kantor Pusat maupun Cabang. e) Melaksanakan kegiatan rapat yang terdiri dari : (1) Rapat Direksi (2) Rapat Direksi dan Dewan Komisaris (3) Retreat Teknologi Informasi (4) Rapat Direksi dan Kepala Unit (5) Rapat dengan DPR (6) Rapat dengan Pemegang Saham

2) Bidang Hukum a) Pembuatan Draft Keputusan/ Instuksi Direksi, Perjanjian dan Kajian Hukum Dalam melaksanakan tugasnya sebagai unit penunjang dalam Perusahaan, Urusan Hukum telah melakukan kajian hukum dan memberikan pendapat hukum (legal opinion) kepada Unit-unit Kerja Kantorkantor Cabang.Secara umum kegiatan dimaksud adalah untuk membantu unit teknis operasional maupun penunjang dalam melakukan kegiatannya.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Urusan Hukum adalah melakukan penelitian dan penyempurnaan terhadap produk hukum yang dihasilkan perusahaan, baik produk hukum yang berkaitan dengan kerjasama dengan pihak ekstern maupun peraturan intern perusahaan. Selama tahun 2011 jumlah draft yang telah dikaji oleh Urusan Hukum ialah sebagai berikut: (1) Kajian-Kajian Hukum.
No 1. 2. 3. Uraian Keputusan dan Instruksi Direksi Perjanjian & Kesepakatan Bersama Legal Opinion

b) performs the technical guidance section to the recently opened representative office which is Representative Sukoharjp, Representative Indramayu and representative Probolinggo c) Doing the Setup and transfer of archives in Active from work Unit to Headquarters archival repository at Jl Kali Besar Timur and warehouses at Jl Pariaman Jakarta. d) conducts education and training for employees of non-Archivist either head office or Branch. e) Conducting activities of a meeting of consisting of: (1) Board Of Director Meeting (2) Board Of Director and Commissioners Meeting (3) Information Technologies Retreat (4) Director and Units Head meeting (5) Meeting with the Parliaments (6) Meeting With Shareholder

2) Law unit a) Draft decision-making instructions and legal analysis of directors agreements In performing his duties as a support unit within the company on legal matters reviewed the law and provide legal opinions (legal opinion). In General, the activities are designed to help technical unit operational and support in conducting their activities.
Activities undertaken by the Law is to conduct research and improvement of the law firm of product produced, the product of law relating to cooperation with external regulations and internal Company.

Also review the law relating to the Company, with a number of drafts that were completed during 2011 are as follows: (1) Assessment-Legal Studies.
Jumlah/ Total 78 Draft 57 Draft 40 Kajian Description Directors decision and Director Instructions Agreements & joint Agreements Legal Opinion

174

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

(2) Pelatihan, Seminar, dan Litigasi.


No 1. 2. 3. Uraian Pendidikan profesi. Seminar dan workshop. Litigasi 3 6 5

(2) Training, Seminar, and Litigation.


Jumlah/ Total Description Profesional Training Seminar and workshop. Litigation

b) Penanganan Perkara Litigasi Selama tahun 2011 Urusan Hukum menangani 5 (lima) perkara yang bersifat litigasi dengan rincian sebagaimana tersebut di bawah ini (1) Perkara Perdata : Perkara perdata nomor 1643/ Pdt.G/2010/PN.Jaksel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan PT Jasa Raharja (Persero) selaku Penggugat dan PT Sarijaya Permana Sekuritas serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Sarijaya Permana Sekuritas selaku para Tergugat.
Pengajuan gugatan dilakukan dengan menunjuk Kantor Hukum Seno Edhie & Partners sebagai Kuasa Hukum PT Jasa Raharja (Persero).Gugatan perdata diajukan atas dasar perbuatan melawan hukum yang telah dilakukan oleh PT Sarijaya Permana Sekuritas serta anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Sarijaya Permana Sekuritas, yang menyebabkan kerugian pada aset investasi PT Jasa Raharja (Persero). Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam putusannya menyatakan para Tergugat terbukti bersalah melakukan perbuatan melawan hukum dan menghukum para Tergugat untuk secara tanggung renteng membayar kerugian kepada Tergugat dan membayar biaya perkara. Saat ini proses perkara sudah diputus oleh Pengadilan Tinggi DKI No.253/ PDT/2011/PT.DKI yang pada intinya mengabulkan gugatan yang diajukan pada tingkat Pengadilan Negeri.

b) Penanganan Perkara Litigasi During the year 2011, dealt with five (5) cases of litigation are as follows: (1) Civil Case: Civil case Number 1643/Pdt.G/2010/ PN.Jaksel in the South of Jakarta, District Court with PT Jasa Raharja (Persero) as a seeker and PT Sarijaya Permana Securities and member of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Sarijaya Permana Securities as the defendant.
Filing a lawsuit is done by pointing the Law Offices of Seno Edhie & Partners as Attorney PT Jasa Raharja (Persero). Filed a civil suit on the basis of a lawsuit that has been conducted by PT Sarijaya Permana Securities and member of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Sarijaya Permana Securities, which led to losses on investment assets of PT Jasa Raharja (Persero). South jakarta district court in his ruling said the defendant found guilty committed an illegal action and punish the defendant to be the defendant and severally amends to pay the legal costs.

The current process has been terminated by high court DKI No. 253/ PDT/2011/PT.DKI essentially grant the suit filed at the District Court level.

(2) Perkara Niaga - Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam Putusannya Nomor 26/PAILIT/2008. PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 9 September 2008 telah menyatakan PT Adam Skyconnection Airlines

(2) Commercial Case - Commercial Court in the Central Jakarta District Court in Decision Number of 26/PAILIT/2008. PN.NIAGA.JKT.PST September 9, 2008 has been declared PT Adam Skyconnection Airlines in a

175

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

dalam keadaan pailit. Berkenaan dengan hal tersebut, Urusan Hukum senantiasa memantau perkembangan pengurusan atas harta pailit yang dilakukan oleh kurator. Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam Putusannya Nomor 01/ PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 25 September 2009 telah menyatakan PT Bouraq Indonesia Airlines dalam keadaan pailit. Berkenaan dengan pemberesan harta pailit, Tim Kurator PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam Pailit) telah mentransfer pembagian harta pailit tahap pertama kepada PT Jasa Raharja (Persero) selaku kreditor konkuren sebesar Rp37.995.203,- dan tahap kedua sebesar Rp10.004.624,-, sehingga jumlah total pembagian yang telah diterima sebesar Rp47.999.827,Selanjutnya Tim Kurator masih akan melaksanakan pelelangan terhadap harta pailit yang tersisa dan hasil pelelangan akan digunakan untuk pelunasan hutang PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam Pailit) kepada seluruh kreditor.

state of bankruptcy. In this case, the law continues to monitor the management of the bankruptcy estate developments carried out by the curator. Commercial Court in the Central Jakarta District Court in its Decision Number 01/PAILIT/2009/ PN.NIAGA.JKT.PST, 25 September 2009 had stated that Indonesia Airlines PT Bouraq in a state of bankruptcy. With regard to the settlement of the estate, curator of the PT Bouraq Indonesia Airlines (in bankruptcy) gave the first stage of Division of property of a bankrupt for PT Jasa Raharja (Persero) as an unsecured creditor Rp 37.995.203, and the second phase of Rp. 10.004.624, so that the total number of Division, which was adopted for Rp. 47.999.827,. The team will then conduct an auction was the Curator of the bankruptcy estate is left and the auction will be used for debt payments Bouraq PT Indonesia Airlines (in bankruptcy) to all creditors.

(3) Perkara Persaingan Usaha Terdapat 1 (satu) perkara persaingan usaha yang ditangani, yaitu Perkara Nomor 32/KPPU-L/2009 yang diperiksa oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha.Saat ini Perusahaan menunggu Putusan resmi dari Mahkamah Agung (MA) untuk tingkat kasasi. (4) Perkara Pidana Umum Terdapat 2 (empat) perkara pidana yang ditangani, yaitu perkara pidana berupa pelaporan atas tindak pidana yang dilakukan oleh oknum internal Perusahaan, yang mengakibatkan terjadinya kerugian keuangan Perusahaan. Tindak pidana tersebut terjadi di: - Cabang Sulawesi Selatan; - Cabang Riau.

(3) Business Competition Case There is 1 (one) business competition case should be handled, it is Case Number 32/KPPU-L/2009 examined by the Business Competition Supervisory Commission. Material matters related to the sale of insurance services for passenger ferry Batam - Singapore or Malaysia in the Ferry Port in Batam. (4) General Criminal Cases There are 2 (two) criminal cases handled, those are in the form of reports of criminal cases for crimes committed by the Companys internal elements, which resulted in financial losses of the Company. The offenses occurred in: - South Sulawesi Branch - Riau Branch

176

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Untuk perkara di Cabang Sulawesi Selatan telah diputus ditingkat banding dimana Majelis Hakim menguatkan putusan majelis hakim ditingkat Pengadilan Negeri dan para pihak tidak mengajukan upaya hukum atas putusan tersebut, sehingga putusan sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ( in kracht van gewisjsde ). Untuk perkara di Cabang Riau, masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Tipikor Pekanbaru.

For the case in South Sulawesi Branch has terminated the Appeal Tribunal Judge ditingkat where bracing judges ruling ditingkat State Court and the parties have not submitted a remedy of such ruling, so the verdict already had the force of law that remain (in kracht van gewisjsde). For the case in Riau Branch, is still in the review process in the courts tipikor pekanbaru

3) Bidang Humas Selama tahun 2011 bidang Humas telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut : a) Komunikasi Intern (1) Penerbitan Majalah Media Raharja dan JR News. Penerbitan majalah Media Raharja 5 kali terbit, sedangkan JR News 6 kali terbit. (2) Klipping Materi klipping diedarkan setiap hari meliputi berita-berita yang menyangkut ekonomi makro yang sedang aktual, asuransi, kecelakaan, kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan asuransi dan transportasi, BUMN dan PKBL (UKM). b) Komunikasi Extern Dilakukan melalui televisi, radio, dan internet c) Partisipasi dan Sponsor dan Iklan Program sosialisasi visi misi perusahaan selain melalui media massa juga melalui partisipasi dan dukungan sponsor berbagai penyelenggaraan kegiatan yang dilakukan oleh mitra kerja, untuk meningkatkan hubungan erat yang selama ini telah terjalin dengan baik. d) Penerbitan buku, Ucapan Selamat Kepada Mitra dan Dukungan Kegiatan e) Iklan Dan Pembentukan Opini di Media Cetak f) Kunjungan Kerja Wartawan/Liputan Khusus g) Program Penyuluhan h) Program Cabang Award Pengumuman Pemenang Cabang Award 2011 dilaksanakan bertepatan dengan pelaksanaan HUT Jasa Raharja. i) Program Khusus Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2011

3) Public Relations Field During year 2011 Public Relations Units has implemented activities as follows: a) Internal Communication (1) Publishing Media Raharja Magazine and JR News Publishing Media Raharja Magazine 5 times published, Meanwhile JR News 6 times (2) Clippings Clippings are made every day. The material including news clippings about the macro economy is insurance, which in fact, accidents, government policies relating to insurance and transportation, State-Owned enterprise and Partnership (small Medium Enterprise) b) External Communicate Done through Television, Radio and internet c) Participation, Sponsorship and Advertorial Socialization of company vision and mision program is not only through the media, but also through the participation and sponsorship support by the working partner. It is also to enhance the close relationship that has been well maintained.
.d) Book Publishing, Congratulation to Partners and Supporting to the activities e) Advertorial and Public Opinion Formation on Printed Media f) Journalists Working visit / Special Coverage g) Program Penyuluhan / Counseling Program h) Branch Award Program Branch Award 2011 winners was held to coincide with the ANNIVERSARY of the Jasa Raharja. i) Home-coming and return Lebaran 2011 special program

177

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

9. SATUAN PENGAWASAN INTERN (SPI) INTERNAL CONTROL UNITS

TERy A PRIHAD Satuan Pengawasan Intern Internal Control Units

a. Profile SPI Riwayat Hidup Nama : Tery A Prihadi Tempat Tanggal Lahir : Sukabumi Tahun 1957 Riwayat Pendidikan S1 dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung Tahun 1985. Magister Manajemen diraih tahun 1996 di Universitas Pancasila Jakarta. Riwayat Pekerjaan Bergabung dengan PT Jasa Raharja (Persero) tahun 1985 di Kantor Pusat. Menjabat sebagai Kepala Seksi Keuangan di Cabang Jambi, kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Pembukuan Divisi Akuntansi, Staf Direktur Keuangan, Analis PUKK Utama Tingkat I Divisi Penelitian dan Pengembangan dan Kepala Satuan Pengawasan Intern, Staf Eksekutif UBS, Staf Direktur Utama dan sejak mei 2009 dipercaya menjadi Kepala Satuan Pengawasan Intern. b. Kedudukan Satuan Pengawasan Intern Satuan Pengawasan intern (SPI) merupakan Organ Pendukung di bawah Direktur Utama yang berfungsi sebagai penyedia jasa konsultasi, jaminan obyektif dan independen untuk menambah nilai dan meningkatkan/ memperbaiki operasi Perseroan dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama.
SPI dalam menjalankan fungsinya melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan operasional Perseroan untuk : 1) Perbaikan dan penyempurnaan berbagai system dan prosedur dalam proses bisnis Perseroan.

a. Profile of ICU Curriculum VItae Name : Tery A Prihadi Place and date of birth: Sukabumi Tahun 1957 Education Bachelors degree from the Faculty of Economics Department of Accounting University of Padjajaran Bandung 1985. Magister management achieved in 1996 in Pancasila university, Jakarta Work History Joint with PT Jasa Raharja (Persero) in 1985 at the head office. Served as head of Section in the Financial Branch of the Jambi, then served as Chief of The Division of accounting, bookkeeping, financial Director, Staff Analyst PUKK Main level I research and Development Division and the head of the unit of Supervision Intern, UBS executive staff, staff Director and Chief since May 2009 is believed to be the head of Internal Oversight Unit. b. Internal Control Unit Position Internal Supervisory Unit (ISU) is an organ under the Director of Support that serves as a provider of consulting services, objective and independent assurance to add value and increase / improve the Companys operations and led by a chief who is directly responsible to the President Director.
SPI in carrying out its functions to oversee the operational activities of the Company that may direct and oriented: 1) Repair and improvement of various systems and procedures in the Companys business processes.

178

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

2) Peningkatan efisiensi melalui pengurangan pemborosan dan peningkatan efektivitas Perseroan melalui penilaian pencapaian strategi bisnis Perseroan. 3) Membantu menciptakan struktur pengendalian intern yang baik meliputi : (a) Lingkungan pengendalian yang disiplin dan terstruktur. (b) Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha. (c) Aktivitas pengendalian. (d) System informasi dan komunikasi. (e) Monitoring terhadap kualitas struktur pengendalian. (f) Memastikan bahwa struktur pengendalian telah dipatuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2) Improve efficiency through reducing waste and improving the effectiveness of the Company through the Companys assessment of the achievement of business strategy. 3) Help create a good internal control structure includes:: (a) Environment control of discipline and structured (b) Analyzing and management of business risks (c) Control Activities (d) Information and communication system (e) Monitoring of the quality control structure (f) Ensure that the control structure has been adhered to in accordance with applicable regulations.

c. Audit Charter Satuan Pengawasan Intern PT Jasa Raharja (Persero) 1) Pendahuluan Audit charter Satuan Pengawasan Intern (SPI) PT Jasa Raharja adalah dokumen formal yang berisi pengakuan dan komitmen manajemen atas keberadaan SPI sebagai Unit Internal Auditor yang berfungsi mendorong agar proses penyelenggaraan kegiatan perusahaan di setiap unit kerja baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan dilakukan sesuai dengan Kebijakan Perusahaan, Standar Prosedur Operasi (SPO) serta Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP).
Dalam audit charter ini mencakup latar belakang & dasar pertimbangan pembuatan audit charter, visi, misi, wewenang, kewajiban, ruang lingkup audit dan tanggung jawab SPIPT Jasa Raharja (Persero) sebagai unit internal auditor. Sejalan dengan kerangka pemikiran tersebut, maka audit charter merupakan acuan/pedoman bagi SPI dalam melaksanakan fungsinya sebagai internal auditor dan merupakan sarana sosialisasi bagi unit kerja di lingkungan PT Jasa Raharja (Persero) agar tercipta saling pengertian dan kerjasama secara terintegrasi dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Perusahaan.

c. Internal Control unit charter PT Jasa Raharja (Persero) 1) Introduction Internal Audit Charter Supervisory Unit (ISU) of PT Jasa Raharja (Persero) is a formal document that contains the recognition and management commitment to the existence of the SPI as a Unit of Internal Auditors which serves to encourage the activities of companies in each work unit, both at Headquarters and Branch Offices and the Representative Office in accordance with Company policy, Standard Operating Procedures (SOPs) and Work Plan & Budget Company (RKAP).
In this Charter, the audit covers the terms and its justification for the establishment of the Audit Charter, vision, mission, powers, responsibilities, the audit scope and responsibility of PT Jasa Raharja SPI (Persero) as a unit of Internal Auditors. In line with this conceptual framework, the audit charter is a reference / guideline for SPI in carrying out its function as an Internal Auditor and is a means of socialization for work unit within the PT Jasa Raharja (Persero) in order to create mutual understanding and cooperation in an integrated way in realizing the goals of vision, mission and company.

2) Latar Belakang a) Memenuhi kewajiban perusahaan untuk melaksanakan Undang-Undang RI. No. 19 Th. 2003 tentang Badan Usaha Milik Negaradan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-01/MBU/2011

2) Background a) Fulfill the companys obligation to implement the provisions of Decree of the Minister for State Owned Enterprises Number: Kep117/M-MBU/2002 on the Implementation of Good Corporate Governance Practices at

179

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. b) Untuk mendorong terwujudnya iklim kerja yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya motivasi dan produktivitas kerja yang profesional di lingkungan perusahaan.

the State and Law No. 19 of 2003 on StateOwned Enterprises. b) Promote the establishment of a conducive working climate for the growth and development of the motivation and productivity of professionals working in enterprise environments.

3) Visi Menjadi auditor internal yang memiliki dedikasi, profesional serta mampu memberikan nilai tambah bagi Perusahaan dalam rangka mewujudkan good corporate governance secara konsisten sehingga PT Jasa Raharja (Persero) menjadi perusahaan yang efisien, efektif dan ekonomis dalam penyelenggaraan usaha perusahaan. 4) Misi Melaksanakan fungsi internal auditor melalui proses audit terhadap penerapan sistem pengendalian manajemen dan evaluasi secara konsisten terhadap Kebijakan Perusahaan, Standar Prosedur Operasi (SPO) per bidang kegiatan di lingkungan PT Jasa Raharja (Persero). 5) Wewenang a) Memperoleh informasi dan mengakses data dari seluruh unit kerja dan pegawai di lingkungan Perusahaan, tanpa pengecualian. b) Melihat dan mengaudit dokumen/ catatan-catatan, memperoleh keterangan/ penjelasan yang diperlukan dari setiap unit kerja dan pegawai di lingkungan Perusahaan dalam hubungannya dengan proses audit, termasuk melakukan konfirmasi kepada pihak eksternal. c) Mengalokasikan sumber daya, menentukan ruang lingkup dan jadwal audit serta menerapkan teknik audit yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit. d) Melakukan koordinasi dengan nara sumber profesional dalam kaitannya dengan kegiatan audit. 6) Kewajiban a) Membantu manajemen dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan melalui penilaian kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian manajemen. b) Membantu manajemen dalam mewujudkan dan memelihara good

3) Vision Become a dedicated internal auditors, professional and able to bring added value to companies in order to achieve a consistent good corporate governance, which is why PT Jasa Raharja (Persero) in a company that is efficient, effective and economic operation of enterprises. 4) mision Carry out the functions of the Internal Auditor through the process of auditing the implementation of management control and evaluation system is consistent with the policy of the company, standard operating procedures (POE) by field of activity within PT Jasa Raharja (Persero). 5) Authorities a) Obtaining information and access data from all work units and employees in companies without exception. b) Check and audit documents / records, information / explanation is required of every work unit and corporate staff in conjunction with the audit process, including confirmation to external parties c) Allocation of resources, determine the scope and timing of the audit and apply audit techniques necessary to achieve the objectives of the audit. d) Coordination of activities with the resources of professionals in relation to auditing

6) Obligation a. Assist management in fulfilling the responsibilities of corporate management through assessment of the adequacy and effectiveness of management control systems. b. Assist management in achieving and maintaining good corporate governance by

180

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

corporate governance dengan cara mendorong efektivitas organisasi, efektivitas penerapan sistem pengendalian di setiap unit kerja, manajemen resiko, implementasi etika bisnis dan pencapaian ukuran kinerja terpilih (key performance indicates) yang berlaku di perusahaan. c) Memberikan rekomendasi agar kegiatan perusahaan mengarah kepada pencapaian tujuan dan sasaran secara efisien, efektif dan ekonomis. d) Membantu manajemen untuk memberikan perhatian terhadap perubahan lingkungan & risiko bisnis dalam penyelenggaraan usaha. e) Memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi pengembangan usaha dan produktif terhadap risiko bisnis.

promoting organizational effectiveness, the effectiveness of control systems in each unit of work, risk management, implementation of business ethics and the achievement of selected performance measures (Key Performance Shows) holds in the company. c. Provide recommendations for the companys activities lead to the achievement of goals and objectives efficiently, effectively and economically d. Assist management to give attention to the change of environment and risk of the business in business implementation e. Provide recommendations for the development of the risk of a constructive and productive for business.

7) Ruang Lingkup Kegiatan: a) Memastikan bahwa penerapan sistem pengendalian di setiap unit kerja telah dilaksanakan dengan baik, melalui evaluasi tingkat ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan, kebijakan serta sistem dan prosedur yang berlaku di perusahaan. b) Melakukan evaluasi terhadap keandalan laporan pertanggungjawaban keuangan. c) Menilai kecukupan sarana untuk menjaga dan melindungi aset perusahaan. d) Penilaian tentang kehematan, daya guna dan hasil guna pemanfaatan sumber daya yang tersedia. e) Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan ruang lingkup kegiatan audit dan pengungkapan atas penyimpangan dan ketidaktaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 8) Tanggung Jawab a) Menyusun dan mengajukan Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) untuk memperoleh pengesahan dari Direktur Utama. b) Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan RKAT kepada Direktur Utama. c) Secara periodik menyusun dan melaporkan hasil kegiatan audit beserta permasalahannya kepada Direktur Utama. d) Mewujudkan independensi serta menjamin bahwa kegiatan audit telah dilakukan sesuai dengan Standar Prosedur Operasi (SPO) Audit Internal PT Jasa Raharja (Persero), Norma Pemeriksaan Intern BUMN/BUMD.

7) Activities Scope: a) Ensure that the application of control systems in each unit of work has been done properly, through the evaluation of the level of compliance with regulations and laws and policies in the companys systems and procedures. b) evaluate the reliability of financial accountability report c) Assess the adequacy of the means to preserve and protect company assets d) evaluation of the effectiveness, efficiency and effectiveness of the use of resources available e) Perform special tasks that are relevant to the scope of audit activities and the disclosure of irregularities and violations of regulations and legislation in force.

8) Responsibilities a. Prepare and submit the Annual Audit Work Plan (AABP) to obtain approval from the Director b. Report the results of implementation of AABP activities to the president director c. Periodically compile and report the results of audit activities for the matter to the Director d. To ensure the independence and to ensure that audit activities have been carried out according to standard operating procedures (SOP) services of audit internal Raharja PT (Persero), internal examination standard of BUMN / BUMD

181

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

e) Berkoordinasi dengan institusi pengendalian eksternal dalam kaitannya dengan tugastugas pengawasan PT Jasa Raharja (Persero).

e. Coordinate with external control agencies in relation to the tasks of supervision of PT Jasa Raharja (Persero).

9) Jumlah Pegawai Satuan Pengawasan Intern Jumlah kekuatan pegawai di SPI dan sertifikasi profesi Internal Auditor per 31 Desember 2011 adalah sebanyak 30 orang, dengan rincian jabatan sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jabatan Kepala SPI Auditor Utama Tk.I Auditor Utama Tk.II Kaur. Teknik Audit Kaur. Adm.Audit Auditor Madya Tk.I Auditor Madya Tk.II Kasi.Adm.Audit Auditor Muda Tk.I Auditor Muda Tk.II Ajun Auditor Pelaksana Administrasi Jumlah Tingkat Jabatan Position Levels 1 2 3 4 4 4 5 6 6 7 8 9 30

9) Total of Internal Control Unit Staffs The position of the Internal Audit Unit staff in December 31, 2011 consisted of 30 (thirty) with the following details

Jumlah Total 1 2 2 1 1 4 10 1 1 3 3 1

Position Head of ICU Main Auditor I Main Auditor II Head of Audit Techniques Head of Audit Administration Middle Auditor I Middle Auditor II Section Head Audit Administration Junior Auditor I Junior Auditor II Ajun Auditor Administration Total

d. Kualifikasi/Sertifikasi Profesi Audit Internal Untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas dari Auditor pada Satuan Pengawasan Intern, para Auditor diikutkan pada pendidikan profesi Internal Audit, workshop dan seminar yang relevan dengan pelaksanaan tugas pada Satuan Pengawasan Intern. Jumlah Auditor yang telah memiliki sertifikasi profesi Internal Audit melalui jenjang pendidikan profesi Internal Audit yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) dan Pusat Pengembangan Akuntansi & Keuangan (PPAK) yaitu :
No. 1 2 Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) Profesional Internal Auditor (PIA) Jumlah

d. Qualification/Sertification Internal audit Proffesion To enhance the competence and quality of Auditor Oversight Units on Internal Auditor inclusion on the education of the profession of Internal Audit, workshop and seminars relevant to the implementation of the Internal Oversight Units on duty. Number of Auditors who already have Internal Audit profession certification through the Internal Audit profession education organized by the Education Foundation (YPIA) Internal Audit and Accounting Development Center & amp; Finance (PPAK) namely:

Jumlah Auditor/ Total Auditor 7 8 15

Sertification Qualified Internal Auditor (QIA) Profesional Internal Auditor (PIA) Total

e. Struktur atau Kedudukan Satuan Pengawasan Intern Organisasi Satuan Pengawasan Intern PT Jasa Raharja (Persero) tersentralisasi di Kantor Pusat dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dengan gambaran struktur organisasi sebagai berikut :

e. The structure or position of the Internal Oversight Unit Organization Unit PT Jasa Raharja Stewardship Intern (Persero) centralized at Headquarters and is responsible directly to the President, to the image of the structure of the Organization as follows:

182

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Direktur Utama President Director

Satuan Pengawasan Intern Internal Control Unit

Urusan Administrasi Audit Administration Audit Field

Urusan Teknik Audit Technic Audit Field

Fungsional Auditor Function Auditor

Seksi Kearsipan Archival Section

Seksi Teknik Audit Audit Technic Section

f. Uraian pelaksanaan tugas Sesuai dengan program kerja Satuan Pengawasan Intern (SPI) , yang tertuang dalam RKAP Tahun 2011, program kerja yang telah dilaksanakan tahun buku 2011, telah direalisasikan program kerja sebagai berikut : 1) Melakukan Monitoring penerapan GCG di 14 (empat belas) Kantor Cabang, yaitu : - Cabang Jawa Tengah - Cabang Sulawesi Selatan - Cabang Kalimantan Timur - Cabang Kalimantan Barat - Cabang Kalimantan Selatan - Cabang Kalimantan Tengah - Cabang D.I .Yogyakarka - Cabang Sumatera Utara - Cabang Sumatera Barat - Cabang Sulawesi Utara - Cabang Kepulauan Riau - Cabang Jambi - Cabang Nusa Tenggara Timur - Cabang Jawa Timur
2) Mengikutsertakan auditor pada diklat Profesional Internal Auditor (PIA) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA & K) dan Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) serta seminar dan workshop di bidang Internal Auditor dengan rincian sebagai berikut :

f. Description the task implementation In accordance with the programme of work Unit Supervising Internal (SPI), which is contained in the year 2011, the program RKAP work which has already been implemented year book 2011, has realized program of work as follows: 1) Monitoring the application of GCG in 14 (fourteen) branch office - Central Java Branch - South Sulawesi Branch - East Kalimantan Branch - West Kalimantan Branch - South Kalimantan Branch - Central kalimantan Branch - DI Yogyakarta Branch - North Sumatera Branch - West Sumatera Branch - North Sulawesi branch - Kepulauan Riau Branch - Jambi Branch - East Nusa Tenggara Branch - East Java Branch
2) The auditor Inclusion in training) Professional Internal Auditors (PIA) organized by the Centre for the development of Accounting and finance (PPA & K) and Internal Audit Education Foundation (YPIA) as well as seminar and workshop in the field of the Internal Auditor with details as follows:

183

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Jenis Diklat Dasar Dasar Audit Audit Operasional Pengelolaan Tugas Audit Komunikasi dan Psikologi Audit Audit Kecurangan Penulisan Laporan Hasil Audit yang efektif Audit Forensik Finance Audit Risk Based Audit Audit Intern Tingkat lanjutan II SOPAC Conference & on Site Learning Audit Investigasi Audit Intern tingkat manajerial Self Assessment Internal Control Jumlah Peserta

Jumlah Peserta (orang) Number of Participants (person) 8 3 1 5 5 1 3 1 5 2 2 28 1 25 91

Type of Training and education Basics of Audit Operational Audit Audit management Duties Communication and Psychology Audit training Corruption Audit Training Effective audit report writing Audit Forensik Finance Audit Risk Based Audit Audit Intern Tingkat lanjutan II SOPAC Conference & on Site Learning Audit investigation Internal Audit Management Level Self Assessment Internal Control Total Participants

3) Melakukan audit rutin sesuai Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) di 28 (dua puluh delapan ) Obyek Audit yang terdiri dari 28 (dua puluh delapan) Cabang dan 6 (enam) Unit Kerja di Kantor Pusat serta 2 (dua) kali pelaksanaan Kas & Stock Opname. 4) Melakukan monitoring tindak lanjut temuan Satuan Pengawasan Intern di 15 (Lima Belas) Kantor. 5) Revisi SPO Audit Internal (Berbasis Risiko) dalam proses finalisasi bersama Konsultan. 6) Mengusukan penambahan tenaga auditor sebagai replacement tenaga auditor yang ditransfer dan promosi ke unit kerja lain serta penambahan tenaga auditor yang berlatar belakang pendidikan IT kepada Divisi Sumber Daya Manusia. 7) Melakukan monitoring tindak lanjut terhdapap cabang cabang yang diaudit melalui Kartu Evaluasi Hasil Audit (KEHA) untuk cabang yang telah terbit Laporan Hasil Audit (LHA) dan telah melaksanakan tindak lanjut. 8) Tersedianya 2 (dua) licence software ACL yan disediakan Divisi SIP untuk digunakan sebagai tools audit dalam pelaksanaan audit 2012.

3) Audit routine Annual Audit work plan accordingly (RKAT) in 28 (twenty eight) Audit Object consisting of 28 (twenty eight) branches and 6 (six) units of work at Headquarters as well as the 2 (two) times the execution of Cash & Stock opname 4) Conduct follow-up monitoring Unit Internal Oversight findings on 15 (Fifteen) Office. 5) SPO revision of Internal Audit (risk-based) in the process of finalization with consultants. 6) Propose the addition of energy auditors as replacement energy auditor and transferred to other promotions as well as the addition of a unit of work energy auditor education backgrounds IT to human resources Division. 7) Conduct follow-up monitoring of branchs audited by Audit Results Evaluation Cards (KEHA) branch that has risen to Report Audit Results (LHA) and has been carrying out a follow-up. 8) availability of 2 (two) software licence supplied SIP ACL yan Division to be used as tools in audit 2012.

10. KOMITE DIREKSI BOARD OF DIRECTOR COmmITTEE a. Komite Investasi 1) Tugas Pokok Dalam rangka mengikuti perkembangan instrumen investasi yang semakin dinamis, maka dana kelolaan investasi harus dikelola secara sehat agar dapat dicapai hasil investasi yang optimum, Direksi menetapkan Komite Investasi untuk membantu Direksi dalam hal: a) Membuat rekomendasi arahan investasi dan rancangan komposisi portofolio investasi yang disampaikan kepada Direksi a. Investment Committee 1) main Duties In order to follow the development of an increasingly dynamic investment instruments, the Fund investments should be managed in kelolaan healthy in order to achieve optimum investment results, the Board of Directors set the Investment Committee to assist the Board of Directors in terms of: a) make recommendations and draft directives on investment portfolio composition of investments

184

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

dan yang akan dilaksanakan oleh Divisi Investasi; b) Membuat rekomendasi kepada Direksi terhadap instrumen investasi yang akan ditempatkan; c) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi atas penempatan investasi yang telah dilakukan perusahaan serta memberikan rekomendasi atas penilaian investasi tersebut kepada Direksi.

submitted to the Board of Directors and will be implemented by the Division on investment; b) Make recommendations to the Board of Directors of the investment instrument will be placed; c) Performs monitoring and evaluating the placement of investments have been carried out as well as provide recommendations on company valuation of the Investment Board of Directors.

2) Komposisi dan Susunan Komite Investasi Berdasarkan keputusan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) No :KEP248/2011 tanggal 19 Agustus 2011 Komposisi dan susunan komite investasi adalah sebagai berikut: Ketua : Kepala Divisi Akuntansi Wakil Ketua : Kepala Divisi SDM Sekretaris : Kepala Seksi Pengendalian Risiko, Divisi Litbang dan Manajemen Risiko Anggota : - Sekretaris Perusahaan - Kepala Divisi Penelitian Pengembangan dan Manajemen Risiko - Kepala Urusan Manajemen Risiko - Kepala Urusan Hukum - Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan - Kepala Divisi Asuransi - Kepala Urusan Akuntansi - Kepala Urusan Anggaran - Kepala Urusan Pengembangan SDM - Arsiparis Madya Tk II Sekretaris Perusahaan - Pelaksana Administrasi SDM b. Komite Pengarah Teknologi Informasi 1) Tugas Pokok Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kegiatan usaha Perusahaan, sehingga penerapannya disesuaikan dengan arah perkembangan teknologi informasi global dengan tetap memperhatikan urgensi kebutuhan perusahaan. Untuk mendukung sasaran tersebut, Direksi membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi dengan tugas pokok sebagai berikut: a) Melaksanakan monitoring dan evaluasi penerapan Rencana Jangka Panjang Teknologi Informasi (RJPTI) b) Memantau perkembangan pelaksanaan kebijaksanaan strategis Teknologi Informasi c) Melakukan kajian berkaitan dengan isu strategis mengenai Teknologi Informasi d) Menetapkan kebijakan perusahaan dalam

2) Composition and arrangement of the Investment Committee Based on the decision of the Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) No.: KEP248/2011 August 19, 2011 the composition and arrangement of the Investment Committee is as follows: Chairman : Accountancy Division Head Deputy Chairman : Human Resources Division Head Secretary : Head of risk control, division research and risk management Member : - Corporate Secretary - Research and development division head of risk management - Head of risk management - Head of Legal - Head of the Division of prevention and Services - Head of Insurance Division - Head of Accountancy - Head of Budget - Head of Human Resource Development - Archivists Company Secretary - Human Resource Administration b. Information Technologies Steering Commitee 1) main Duties Information technology has a very important role in supporting the business activities of the company, so its application adapted to the full development of a global information technology with fixed having regard to the urgency of the needs of the company. In support of these objectives, the Board of Directors established the information technology Steering Committee with the task of principal as follows: a) Monitoring and evaluation application of long term plan for information technology (RJPTI) b) Monitoring the development of the implementation of strategics policy of Information and Technologies c) Review on strategic issues related to

185

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi yang didasarkan atas visi dan misi Jasa Raharja e) Melakukan justifikasi langkah-langkah yang diambil terkait pengembangan sumber daya manusia khususnya dalam hal kompetensi bidang sistem Informasi Manajemen berbasis Teknologi Informasi f) Menetapkan mekanisme sistem pengawasan pengembangan teknologi informasi Struktur Komite Pengarah Teknologi Informasi.

information technology d) Set corporate policy in the application and development of management information system based on information technology based on vision and mission Jasa Raharja e) Performs a justification for measures taken relating to human resource development, especially in terms of competencybased Management information systems information technology f) Set the system of supervision mechanism of the development of information technology information technology Steering Committee Structure.

2) Komposisi dan Susunan Komite Pengarah teknologi informasi Berdasarkan keputusan Direksi PT Jasa Raharja (Persero) No :KEP348/2011 tanggal 28 November 2011 Komposisi dan susunan komite pengarah teknologi informasi adalah sebagai berikut:
Ketua Umum Ketua I Ketua II Ketua III Sekretaris I Sekretaris II : : : : : Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Kepala Divisi Sistem Informasi Perusahaan : Kepala Urusan Pembangunan dan Pengembangan Sistem.

2) Composition and arrangement of information technology steering Commitee Based on the decision of the Board of Directors of PT Jasa Raharja (Persero) No.: KEP348/2011 November 28, 2011 the composition and arrangement of the information technology Steering Committee are as follows:
Chairman Chairman I Chairman II Chairman III Secretary I Secretary II : President Director : Operational DIrector : Finance Director : Human Resources and General Affairs Director : Head of company information systems division : Head Of development and systems development.

Anggota : 1. Kepala Satuan Pengawasan Intern 2. Kepala Divisi Umum 3. Kepala Divisi Keuangan 4. Kepala Divisi Litbang Dan Manajemen Risiko 5. Kepala Divisi Akuntansi 6. Kepala Divisi Pencegahan dan Pelayanan 7. Kepala Divisi Investasi 8. Kepala Divisi Asuransi 9. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia 10. Sekretaris Perusahaan 11. Staf Ahli Teknologi Informasi 12. Kepala Urusan pemeliharaan SIstem 13. Kepala Urusan Pengelolaan Investasi 14. Kepala Urusan Sekretariat 15. Kepala Seksi Aplikasi Bisnis Inti 16. Kepala Seksi Aplikasi Pendukung 17. Kepala Seksi Jaringan Komputer dan Komunikasi Data 18. Kepala Seksi Dukungan Data 19. Kepala Seksin Administrasi Data 20. Kepala Seksi Analis dan Pelaporan

Member : 1. Head of Internal Control Unit 2. Head of General Affair Division 3. Head of Financial Division 4. The chief divisions research and risk management 5. Accountancy Head Division 6. The head of the Division of prevention and Services 7. Investment Head Division 8. Insurance Head Division 9. Human resource head division 10. Corporate Secretary 11. Expert staff of information technology 12. Head of system maintenance 13. Investment management affairs head 14. Heads of the Secretariat 15. Section chief application core business 16. Head of section supporting application 17. Head of computer networks and data communication 18. Section chief support data

186

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

21. Kepala Seksi Administrasi Sumbangan Wajib 22. Kepala Seksi Anggaran I 23. Ajun Pranata Komputer Divisi SDM.

c. Dewan Pertimbangan Jabatan 1) Tugas Pokok Dalam rangka membantu Direksi dalam pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia, Direksi membentuk Dewan Pertimbangan Jabatan dengan tugas sebagai berikut : a) Tugas Umum Dewan Pertimbangan Jabatan adalah sebagai berikut : (1) Meneliti dan menilai kinerja pegawai sesuai data dari Divisi Sumber Daya Manusia dan atau laporan dari atasan langsung yang bersangkutan untuk kemungkinan pemberian imbalan atau hukuman. (2) Memberikan masukan kepada Direksi mengenai pegawai/pejabat yang telah memenuhi persyaratan untuk ditransfer, promosi, demosi dan pemberhentian. (3) Memberikan masukan baik diminta maupun tidak diminta kepada Direksi, atas perkembangan kegiatan kepegawaian secara berkelanjutan. (4) Menyampaikan laporan hasil penelitian, pertimbangan dan saran kepada Direksi berkenaan dengan pelaksanaan tugastugasnya b) Kajian Dewan Pertimbangan Jabatan harus didasarkan pada ketentuan dan tolok ukur yang berlaku. (1) Dalam hal belum ada ketentuan dan atau tolok ukur penilaian kinerja pegawai, atau ketentuan/ tolok ukur yang ada dinilai sudah tidak memadai, maka Dewan Pertimbangan Jabatan berkewajiban melengkapi ketentuan/ tolok ukur yang diperlukan. (2) Dalam menjalankan tugas tersebut, Pertimbangan Jabatan Dewan dapat memanggil atau mendengar narasumber yang berkompeten, mencari informasi ke lapangan dan langkah lainnya yang dianggap perlu dan relevan dengan tugas-tugas Dewan Pertimbangan Jabatan. efektifitas fungsi dan (3) Untuk tugasnya, Dewan Pertimbangan Jabatan melakukan rapat rutin sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan.

19. Section head administration Data 20. Section chief analysts and reporting 21. Section chief administrative obligatory contribution 22. Section head Budgeting 1 23. Ajun Pranata Komputer Divisi SDM.

c. Office Advisory Council 1) Main Duties In order to assist Directors in the empowerment and development of human resources, the Board of Directors formed an Advisory Council Offices with the task as follows: a) Common Task Advisory Council Office is as follows: (1) Examine and assess employee performance according to data from the human resources Division and or reports from the supervisor in question for possible awarding of reward or punishment. (2) provide input to the Board of Directors about employees/officials who had been eligible for transfer, promotion, dismissal and demosi. (3) provide input either requested or required to Board of Directors, upon the development of staffing activities on an ongoing basis. (4) Submit a report research results, considerations and suggestions to the Board of Directors with regard to the execution of his duties b) Studies Advisory Council Appointments should be based on the provisions and applicable benchmarks. (1) In case there has been no conditions and benchmarks or performance appraisal, employee or provisions/ benchmarks are assessed is inadequate, then the Council Office is obliged to complete the provision/ benchmarks were needed. (2) In performing the job deliberative office can summon competent, or hear speakers seeking information into the field and other steps which are deemed necessary and relevant to tasks deliberative office. (3) For the effectiveness of its work, functions and Office Advisory Council convenes regular at least one (1) times in one month.

187

Kode Etik Code of Conduct


1. KEBERADAAN KODE ETIK THE ExISTENCE CODE OF CONDUCT
Pedoman Perilaku merupakan salah satu struktur/ perangkat Perseroan dalam upaya untuk mewujudkan Good Governanceyang berfungsi sebagai pedoman bagi Insan Jasa Raharja dalam melakukan interaksi dengan stakeholders. Pedoman Perilaku disusun berdasarkan nilai-nilai luhur yang berkembang di lingkungan PT Jasa Raharja (Persero) dan diyakini mempunyai pengaruh yang positif untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi pencapaian visi dan misi Perseroan. Nilai-nilai luhur yang telah dikodifikasi memerlukan proses internalisasi kepada seluruh Insan Jasa Raharja melalui sosialisasi dan simulasi yang bekelanjutan sehingga dapat menyatu menjadi Budaya Perseroan. Budaya Perseroan memiliki peran penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan Perseroan sehingga seluruh Insan jasa Raharja mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai pegawai yang paling rendah wajib memahami dan menghayati dengan sungguh-sungguh. Budaya Perseroan yang dimiliki Insan Jasa Raharja didasarkan pada nilai-nilai luhur yang berkembang dalam perseroan, Takwa/Ahlak Mulia, Kejujuran, Disiplin, Keteladanan, Profesional, mengutamakan Kepuasan Pelanggan, dan Kerjasama. Untuk memudahkan pemahaman dan internalisasi, nilainilai luhur disarikan sebagai Kredo Jasa Raharja yang merupakan pernyataan keyakinan yang selalu dipegang teguh dalam setiap tindakan, yaitu : Kami Insan Jasa Raharja a. Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berahlak Mulia. b. Mengutamakan kepuasan pelanggan. c. Bersikap jujur, professional dan disiplin. Pedoman Perilaku secara khusus dibuat dengan mengedepankan kejujuran, perilaku etis, dan pencegahan terjadinya tindakan pelanggaran.Pelanggaran atas pedoman sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Perseroan. Sistematika Pedoman ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu : a. Nilai-nilai luhur : Menguraikan sifat-sifat, keyakinan, pemahaman, perbuatan, tradisi, kebiasaan yang baik dan berkembang dalam perseroan. Code of Ethics is one of the structure / device company in an effort to realize good governance that serves as a guide for member of Jasa Raharja in interaction with stakeholders. Behavior guidelines drawn up based on the the sublime values that thrive in the environment PT Jasa Raharja (Persero) and is believed to have a positive influence to create an atmosphere conducive to the achievement of the vision and mission of the company. The sublime values that have been codified requires internalization of process to all Jasa Raharja People through socialization and simulation of sustainable so that it can blend into the company Culture. Company culture has an important role in the efforts to realize the goals of the company so that all services ranging from Employee Raharja Board of Commissioners, the Board of directors until the lowest employee must understand and live up in earnest. Culture of the company owned Insan Services based on value-Raharja glorious values encompassed within the developing company, a committed/Noble Morals, Honesty, discipline, Example, professional, Customer satisfaction, and cooperation. To facilitate comprehension and internalization, the sublime values are summarized as Creed Services statement Raharja has always held steadfast belief in any action, namely: We are the member of Jasa Raharja, a. Dedicated to God Almighty and being noble b. Customer Satisfaction c. Be honest, professional and disciplined Behavior guidelines specifically created with upholding honesty, ethical behavior, and prevention of the occurrence of acts of infringement. Violation of sanctions in accordance with the guidelines applicable in the company. Systematics of guidelines is divided into three parts, namely: a. The sublime values: Outlines the traits, beliefs, understandings, deeds, tradition, good habits and flourish in the company.

188

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

b. Komitmen Perilaku : Menguraikan tekad yang kuat dari seluruh Insan Jasa Raharja dalam berinteraksi baik dengan Pelanggan, pemerintah, Sesama Manusia maupun dalam Perseroan sebagai perwujudan nilai-nilai yang telah menyatu kedalam Perseroan. c. Pelaksanaan Pedoman Perilaku: Menguraikan mekanisme penanganan permasalahan, termasuk konsultasi/koordinasi, serta sanksi terhadap pelanggaran dan pelaporan atas pelaksanaan Pedoman Perilaku.

b. Commitment Behavior: Describes the determination of all People in both the Services interact with Raharja Customers, Governments, our fellow human beings as well as in the company as the embodiment of the values that have been fused into the company. c. Implementation of the Guidelines: Outlines a mechanism for handling Behavior: problems, including consultation/coordination, as well as sanctions against violations of and reporting on the implementation of the guidelines for Behavior.

2. PENGUNGKAPAN KODE ETIK DISCLOSURE OF CODE OF CONDUCT


Nilai-nilai luhur yang berkembang dalam Perseroan dan diyakini sepenuhnya oleh seluruh Insan Jasa Raharja mempunyai pengaruh langsung terhadap penciptaan suasana yang kondusif bagi pencapaian Visi dan Misi Perseroan. Nilai-nilai tersebut diyakini mampu meminimalkan perbedaan persepsi yang muncul dalam berinteraksi dengan berbagai stakeholders Perseroan serta akan menciptakan motivasi dan rasa tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan Perseroan. Nilai-nilai (kode etik bisnis) yang berkembang dalam Perseroan sebagai dasar penyusunan Pedoman Perilaku adalah sebagai berikut : Noble values that develops in the company and believed to be fully by all member of jasa raharja have a direct impact of the creation a conducive atmosphere for the vision and mission the company. These values are believed to be able to minimize the perception of differences that arise in a wide range of stakeholders interacting with the company and will create motivation and a sense of responsibility towards the achievement of the goals of the company. Values (business code of ethics) that develop in the company as the basis for drafting guidelines for Behavior are as follows:

a. Takwa/ahlak mulia Takwa mengandung pengertian semangat cinta kepada Tuhan YME sehingga taat dalam melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya.
Takwa kepada Tuhan YME diwujudkan dalam bentuk ahlak mulia, yaitu berupa sikap senang untuk melakukan perbuatan baik dan benar secara konsisten yang dilandasi dengan keikhlasan, kesabaran, lemah lembut, pemaaf, lapang dada sehingga menghasilkan simpati semua pihak tanpa pengaruh berbagai gangguan.

a. Committed/Noble A committed sense of the spirit of love to contain God the Almighty so devout in carrying out orders and steer clear of the restriction.
Committed to the Lord the ALMIGHTY is manifested in the form of morals, that is the attitude of his Majesty is pleased to do good deeds and actually consistently being be grounded with sincerity, patience, gentle, forgiving, airy chest resulting in simpatisemua party without the influence of a variety of disorders.

b. Kejujuran Jujur adalah lurus hati, mengakui, tidak bertindak curang, berkata atau memberikan sesuatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Jujur merupakan cerminan perilaku, sikap yang menunjukan kesatuan yang utuh dalam mengakui dan memberikan sesuai demgan kenyataan dan kebenaran.
Memiliki kejujuran adalah memegang teguh prinsipprinsip etika serta kesesuaian antara perkataan dengan perbuatan secara konsisten, terukur, dan terpercaya.

b. Honesty Honest hearts, acknowledge was a straight, not acted fraudulently, or give something to say the appropriate information to the fact and truth. Honest behavior, attitude is a reflection that shows the unified whole in recognizing and providing appropriate demgan reality and truth.
Have honesty is adheres to the principles of ethics and suitability between words with deeds on a consistent basis, scalable, and reliable.

189

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

c. Disiplin Disiplin merupakan sikap mental ataun karakter moral yang taat terhadap tata tertib/peraturan yang telah digariskan dan mempertanggung jawabkan setiap tindakan yang dilakukan termasuk hasilnya, serta bersedia menanggung segala akibatnya/sanksi jika melakukan pelanggaran. d. Keteladanan Keteladanan merupakan sikap dan perilaku individu yang patut ditiru dan dicontoh atau dapat menjadi panutan bagi lingkungannya. Diperlukan sikap/perilaku yang konsisten dan memiliki integritas untuk dapat menjadi teladan yang baik.
Keteladanan tidak hanya terbatas pada sikap/perilaku yang ditunjukan oleh atasan kepada bawahan, karena keteladanan merupakan sikap/perilaku individu sehingga keteladanan dapat muncul dari bawahan. Sikap Insan Jasa Raharja selalu menjaga sikap dan perilakunya sehingga menjadi contoh yang baik atau menjadi panutan bagi lingkungan kerjanya, maupun masyarakat sekitarnya. Setiap Intan Jasa Raharja selalu menjaga sikap dan perilakunya sehingga menjadi contoh yang baik atau menjadi panutan bagi lingkungan kerjanya, maupun masyarakat sekitarnya.

c. Discipline Discipline is the mental attitude or abiding moral character of the code of conduct/regulatory has outlined and account for every action that is performed including results, as well as willing to bear the consequences/penalties if violated. d. Example Example is the attitude and behavior of individuals that enviable and emulated or it can be a role model for their surroundings. Attitude/behavior that required consistent and have the integrity to be able to be a good role model.
Example are not just limited to the attitude/behavior indicated by his superiors to subordinates, for example is a great attitude/behavior of individuals so that the example can arise from subordinates. The general attitude of always keeping Jasa Raharjas attitude and his behaviour so that it becomes a good example or role model for environmental work became, as well as the surrounding community. Every Jasa Raharja member is always keeping attitude and his behaviour so that it becomes a good example or role model for environmental work became, as well as the surrounding community.

e. Profesional Profesional adalah sikap untuk selalu memberikan yang terbaik sesuai kompetensinya dengan pedoman kepada standar kerja dan memegang teguh etika profesi dan transparansi. Insan Jasa Raharja dalam menjalankan tugas dan kewajibannya selalu bertindak profesional untuk mencapai hasil yang berkualitas dan menjungjung tinggi keterbukaan dengan tetap mematuhi aturanaturan yang berlaku. f. Mengutamakan Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah terpenuhinya harapan pelanggan atas barang atau jasa yang dibutuhkan dengan kriteria tertentu.Mengutamakan kepuasan pelanggan merupakan sikap untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik dengan seluruh sumber daya yang dimiliki demi terpenuhinya harapan pelanggan.
Sesuai tekad untuk menjadi Perseroan terkemuka dibidang asuransi, Insan jasa Raharja dengan seluruh sumber daya yang dimiliki selalu berupaya memuaskan harapan pelanggan baik pada pelayanan pendanaan maupun pada pelayanan santunan, dengan cara yang terbaik.

e. Proffesional Professional is attitude to always give the best competence according with guidelines to standards and uphold ethics profession and transparency.
Jasa Raharja Member their duty and their obligations always act professional to achieve a result qualified and respect high openness with fixed adhere to rules and regulations.

f. Customer Satisfaction Customer satisfaction is meeting customer expectations for the goods or services required by certain criteria. Customer satisfaction is the attitude to always provide the best services with all resources owned by meeting customer expectations.
According to the companys determination to be leading in the field of insurance, Employee Jasa Raharja with all resources owned always strives to satisfy the customer expectations on either the service or services receive funding, with the best possible way.

190

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

g. Kerjasama Kerjasama merupakan kegiatan atau usaha yang dilakukan beberapa orang atau lembaga untuk mencapai tujuan bersama.
Insan Jasa Raharja menumbuhkan semangat kerjasama dalam melakukan interaksi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok kerja atau antar kelompok kerja, yang secara bersamasama melakukan kegiatan untuk mewujudkan tujuan Perseroan. Kerjasama ini juga diwujudkan dalam kemauan untuk saling berbagi, membantu dan mendukung pelaksanaan kegiatan, termasuk dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sehingga diharapkan terciptanya lingkungan kerja yang memiliki hubungan positif dengan kepuasan dan produktivitas kerja. Insan Jasa Raharja bertekad untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, bersih, sehat, aman dan nyaman, dengan hubungan kerja yang kompak, harmonis, loyalitas tinggi, serta bebas dari tindakan pelecehan dan intimidasi. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menyatu kedalam Perseroan melalui proses internalisasi kepada seluruh Insan Jasa Raharja sehinggs terbentuk Budaya Perseroan yang akan menjadi cermin seluruh Insan Jasa Raharja berperilaku dalam menjalankan usaha Perseroan untuk mencapai tujuannya.

g. Cooperation Cooperation is the activity or work done a few people or agencies to achieve common goals.
Jasa Raharja Member foster a spirit of cooperation in conducting the interaction between individuals with individuals, between individuals or between the Working Group, the Working Group jointly undertake activities to realize the goals of the company. This cooperation is manifested also in the willingness to share, help and support the implementation activities, including in addressing the problems facing so expect the creation of work environment that has a positive relationship with the satisfaction and productivity of work. Jasa Raharja insane determined to create a work environment conducive clean, healthy, safe and comfortable with work relation compact, harmonious, loyality high, and free from the act of abuse and intimidation. These values are expected to converge into the company through a process of internalization to all Insan sehinggs Cultural Services formed the company Raharja, who would become the mirror the entire Jasa Raharja member behave in running companys business in order to achieve the goal.

3. UPAyA PENERAPAN DAN PENEGAKANNyA APPLICATION AND ENFORCEmENT EFFOR


Pelaksanaan Pedoman Perilaku ini merupakan langkahlangkah untuk mengantisipasi berbagai kendala/hambatan yang ditemui dalam penerapannya, sehingga perlu dilakukan pengaturann terhadap hal-hal berikut : Implementation guidelines for this behavior is steps to anticipate a variety of constraints/obstacles encountered in its implementation, so that needs to be done pengaturann of the following things:

a. Pihak-pihak yang bisa dihubungi untuk konsultasi Jika Insan Jasa Raharja menghadapi ketidakjelasan atas Pedoman Perilaku, atasan langsung merupakan orang pertama yang bisa dihubungi.Apabila hal tersebut tidak dapat dilakukan karena sesuatu hal, maka dapat menghubungi pejabat yang ditunjuk untuk memonitor penerapan Good Corporate Governance. b. Konsekuensi atas pelanggaran pedoman perilaku Setiap Insan Jasa Raharja menyadari bahwa Pedoman Perilaku menjadi pedoman bersikap dan bertindak dalam melaksanakan tugas-tugas perseroan.

a. the parties who could be contacted for consultation If insan jasa raharja face obscurity over guidelines behavior, immediate superior was the first person can dihubungi.apabila it cannot be done because something thing, then can call an official appointed to monitor implement good corporate governance b. Consequences for infringement behavior guidelines Any insan services raharja realize that guidelines behavior becoming guidelines be perform tasks and act in the company.

191

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Setiap pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku baik yang mengakibatkan kerugian financial maupun non financial bagi Perseroan , dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku dalam Perseroan.

Any violation of guidelines of good Behavior that resulted in the loss of financial and non financial for the company, penalized in accordance with the prevailing in the company.

c. Penanganan permasalahan atas pelaksanaan pedoman perilaku Dalam hal timbul permasalahan atas pelaksanaan Pedoman Perilaku oleh Insan Jasa Raharja, Pengaturan penanganannya adalah sebagai berikut : 1) Apabila ditemui adanya pelanggaran Pedoman Perilaku di lingkungan Perseroan, setiap Insan Jasa Raharja berkewajiban untuk segera melaporkan secara tertulis dengan menyebutkan identitas pelapor kepada pejabat yang ditunjuk untuk memonitor penerapan Good Corporate governance. 2) Permasalahan perilaku Dewan Komisaris dan Direksi, penanganannya dilakukan oleh Pemegang Saham dan jika ada pelanggaran yang perlu dikenakan sanksi menjadi kewenangan RUPS. 3) Permasalahan perilaku pegawai penanganannya dilakukan atas langsung secara berjenjang sesuai mekanisme yang berlaku. 4) Pelanggaran Pedoman Perilaku dalam hubungannya dengan masyarakat, penanganannya tetap mengacu kepada ketentuan kepegawaian yang berlaku dalam Perseroan. 5) Pejabat yang ditunjuk untuk memonitor penerapan Good Corporate Governance berkewajiban untuk merespon dengan segera setiap pernyataan, pemberitahuan, dan laporan yang diterimanya secara proporsional. d. Mekanisme penanganan atas laporan pelanggaran Pedoman Perilaku. Laporan atas Penanganan Pedoman Perilaku akan ditangani sebagai berikut : 1) Atasan langsung atau pejabat yang ditunjuk untuk memonitor penerapan GCG, berdasarkan laporan yangditerima melakukan identifikasi analisis, mengumpulkan informasi tambahan yang relevan serta merahasiakan identitas pelapor. 2) Hasil analisis tersebut dilaporkan kepada Direksi untuk doproses lebih lanjut sesuai mekanisme yang berlaku. e. Laporan Pelaksanaan Pedoman Perilaku Pada setiap semester Pejabat yang ditunjuk untuk memonitor penerapan Good Corporate Governance berkewajiban untuk membuat laporan pelaksanaan Pedoman Perilaku yang antara lain memuat : 1) Tingkat kepatuhan terhadap Pedoman Perilaku. 2) Upaya-upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Pedoman Perilaku. 3) Permasalahan yang dihadapi, pelanggaran yang terjadi berikut sanksi yang diberikan.

c. handling problems over the implementation of guidelines behavior In case of arising problems on implementation of the Guidelines of behavior by Employees, setting handling Services Raharja is as follows: 1) If found infringement Behavior Guidelines in environment of the company, every Employee is obligated to immediately Jasa Raharja reported in writing by mentioning the identity of the complainant to officials appointed to monitor implementation of Good Corporate governance. 2) Behavior Problems the Board of Commissioners and Board of Directors, handling is done by shareholders and if there are violations that need to be penalized authority General Shareholder Meeting 3) Problems behavior employees handling carried upon directly in stages based on mechanism and regulations. 4) Violation Behavior in relation to the community, the handling is still refer to the provisions in force in the staffing Company 5) Officials appointed to monitor implementation of Good Corporate Governance are obligated to respond quickly any statements, notifications, and reports it receives proportionally. d. mechanism on the report handling infringer guidelines behavior. Report on the guidelines for Handling Behavior will be handled as follows: 1) supervisor or officer appointed to monitor implementation of GOOD CORPORATE GOVERNANCE, based on the report yangditerima do identification analysis, collect additional information that is relevant and keep secret the identity of the complainant. 2) The result analysis reported to the board of directors to further doproses appropriate mechanisms applies. e. report the implementation of guidelines behavior On each semester designated Officials to monitor implementation of Good Corporate Governance are obligated to report the implementation guidelines for behavior that contains among others: 1) Level of compliance with the Code of conduct. 2) the efforts to improve the quality of the implementation of guidelines behavior. 3) Permasalahan yang dihadapi, pelanggaran yang terjadi berikut sanksi yang diberikan.

192

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

4. PERNyATAAN KOMITMEN UNTUK MEMATUHI PEDOMAN PERILAKU STATEmENT COmmITmENT TO ADHERE TO GUIDE BEHAVIOR
Setiap Insan Jasa Raharja wajib untuk memberikan pernyataan sebagai komitmen pribadi untuk mematuhi Pedoman Perilaku, sesuai dengan format berikut ini: Each Employee is obliged to provide Jasa Raharjas statement as a personal commitment to abide by the Guidelines of conduct, in accordance with the format as follows:

KOMITMEN/ COmmITmENT UNTUK MEMATUHI PEDOMAN PERILAKU/ TO COmPLY WITH THE CODE OF CONDUCT
Dengan ini, saya By this, I Nama Name Jabatan Position : :

Menyatakan bahwa, saya : Declare that I 1. Telah menerima Buku Pedoman Perilaku PT. Jasa Raharja (Perero). The book has received a Code of Conduct PT. Raharja services (Perero). 2. Telah memahami isi dari Buku Pedoman Perilaku PT Jasa Raharha (Persreo) Have understood the contents of the book Code of Conduct PT Jasa Raharha (Persreo).. 3. Bersedia mematuhi apa yang telah menjadi komitmen Insan Jasa Raharja dalam Buku Pedoman Perilaku PT Jasa Raharja (Persero). Willing to comply with what has been a commitment in the book Insan Raharja Service Code of Conduct PT Jasa Raharja (Limited). 4. Siap menerima konsekuensi dari Pedoman Perilaku ini bisa melakukan pelanggaran atas komitmen perilaku yang telah ditetapkan. Ready to accept the consequences of this Code of Conduct may conduct in violation of commitments that have been established. 5. Akan segera mengkonsultasikan dan/atau melaporkan kepada kepala SPI sebagai Pejabat yang telah ditunjuk untuk memonitor penerapan GCG sesuai mekanisme yang telah ditetapkan,abila menemui permasalahan dan/atau pelanggaran dalam melaksanakan Pedoman Perilaku. Will be consulted and / or report to the head of the SPI as an official who has been appointed to monitor the implementation of GCG appropriate mechanisms have been established, abila encountered problems and / or violations in implementing the Code of Conduct.

(Nama lengkap dan Tanda Tangan) Full name and Signature

193

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

5. SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN WHISTLEBLOWING SYSTEm


Menguraikan mekanisme penanganan permasalahan, termasuk konsultasi/koordinasi, serta sanksi terhadap pelanggaran dan pelaporan atas pelaksanaan pedoman perilaku, yang mengatur hal-hal sebagai berikut : Describe the mechanism for handling problems, including consultation / coordination, as well as sanctions for violations and report on implementation of the code of ethics, which set things as follows:

a) Pihak-pihak yang dapat dihubungi untuk konsultasi : (1) Atasan Langsung (2) Pejabat penanggung jawab GCG (3) Konsekuensi atas pelanggaran Pedoman Perilaku adalah sanksi atas pelanggaran b) Penanganan permasalahan atas pelaksanaan Pedoman Perilaku : (1) Melaporkan pelanggaran secara tertulis dengan menyebutkan identitas (2) Pelanggaran Dewan Komisaris dan Direksi oleh RUPS (3) Pelanggaran pegawai oleh atasan langsung secara berjenjang (4) Pelanggaran terkait dengan masyarakat mengacu pada ketentuan yang berlaku (5) Merespon setiap pertanyaan, pemberitahuan dan laporan yang diterima c) Penanganan atas laporan pelanggaran : (1) Identifikasi permasalahan (2) Analisis (3) Mengumpulkan informasi tambahan yang relevan (4) Merahasiakan identitas pelapor d) Laporan pelaksanaan Pedoman Perilaku : (1) Kepatuhan terhadap pedoman perilaku (2) Upaya peningkatan kualitas (3) Permasalahan yang dihadapi (4) Pelanggaran yang terjadi dan sanksi

a) Parties who may be contacted for consultation (1) Direct Supervisor (2) Officials in charge of the GCG (3) Consequences for violating the code of conduct is sanctioned for violations b) Handling problems of implementing the code of conduct (1) Report violations in writing stating the identity (2) violations by the commissioners and directors by Shareholder General Meeting (3) Problem employee by the immediate supervisor in stages (4) Violations associated with the community refer to the applicable provisions (5) Respond to every question the received notification and reporting c) Handling of Reports of Violations (1) Identification of Problems (2) Analysis (3) Gather additional information relevant (4) conceal the identity of the complainant d) Report on the implementation code of conduct (1) Compliance to the code of conduct (2) Quality improvement efforts (3) Problem Faced (4) Violations and sanctions

194

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Aktivitas Pendukung GCG Gcg Support Activities


SISTEM PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL SYSTEm 1. Ruang Lingkup Sistem Pengendalian intern: a) Lingkungan pengendalian intern yang terdiri dari integritas, nilai etika dan kompetensi karyawan, filosofi dan gaya manajemen, cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya, pengorganisasian dan pengembangan sumber daya manusia dan perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi. b) Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha yang merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha. c) Aktivitas pengendalian yang merupakan tindakantindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian kegiatan pada setiap tingkat/unit dalam struktur Organisasi Perusahaan, antara lain kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan aset Perusahaan. d) Sistem informasi dan komunikasi yang merupakan suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, financial, dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku e) Monitoring yang merupakan proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat/unit dalam struktur organisasi Perusahaan, sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dan penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi dengan tembusan disampaikan kepada Komite audit 2. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Sistem pengendalian intern disusun sebagai alat untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan suatu aktivitas dari rencana yang telah ditetapkan.
Dengan dilaksanakannya pengendalian intern diharapkan dapat diperoleh kepastian bahwa seluruh aktivitas telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, efektif dan efisien, tersedia informasi yang lengkap dan akurat, dan budaya sadar risiko telah menjadi bagian yang melekat pada setiap aktivitas yang dikerjakan di unit kerja. Pengendalian intern dilaksanakan dengan cara membandingkan antara hasil kinerja perusahaan secara keseluruhan dengan target yang ditetapkan (Key Performance Indicator) dan memberikan umpan balik yang

1. Scope of internal control system: a) Environmental internal control consisting of integrity, value ethics and competence employees, a philosophy and style management, means traveled management in carrying out the authority and responsibilities, organizing and development of human resources and attention and directive performed by the board of directors. b) Assessment and risk management is a process that attempts to identify, analyse, assess and manage risk effort. c) The control activities is actions that is performed in a process control activities at every level in the organizational units/Companies, among other things, the authority, authorization, verification, assessment of the achievements of reconciliation work, the Division of tasks and the security of the assets of the company. d) Information systems and communication is a process of presentation of the report on the activities of operational, financial, and compliance of the provisions and regulations e) Monitoring is the process of assessment of the quality of the internal control system including internal audit functions at every level in the organizational units/ Companies, so that it can be implemented optimally, and irregularities reported to the Board of Directors takes place with copy submitted to the audit committee

2. Evaluation of the internal control system


System of internal control is organized as a tool for detecting and preventing the occurrence of irregularities in the implementation of an activity from a plan that has been set. With the performance of internal control are expected to accrue to the entire activity has the certainty that is carried out in accordance with the provisions in force, effective and efficient, available information complete and accurate, and culturally aware of risks has become attached to each level of activity in the work unit. Internal control is implemented by way of comparing performance results between companies with the overall targets set (Key Performance Indicator) and provide the necessary feedback management, to evaluate the

195

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

diperlukan pihak manajemen, untuk mengevaluasi hasilhasil yang diperoleh serta mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan. Efektivitas pengendalian intern tersebut sangat menentukan ketepatan pengambilan keputusan oleh manajemen dalam rangka pertanggungjawaban kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholders). Untuk menilai efektif atau tidaknya sistem pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko, diperlukan pengawasan aktif atas pelaksanaan pengendalian intern di seluruh unit kerja oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) selaku fungsi pengawasan melalui kegiatan audit.

results obtained as well as take corrective actions where necessary. Effectiveness of internal control is to determine the accuracy of decision-making by management in the framework of accountability to all stakeholders of the company (stakeholders).

To assess the effective or whether internal control system in the application of risk management, the necessary supervision over the implementation of the internal control is active throughout the work unit by Unit Supervision Intern (SPI) as a function of supervision through auditing activities.

PERKARA PENTING yANG DIHADAPI ImPORTANT THINGS THAT mUST BE FACED


Selama tahun 2011 tidak terdapat perkara penting yang dihadapi oleh perusahaan baik perkara perdata maupun perkara pidana, melainkan hanya menindaklanjuti perkara penting yang terjadi sebelum periode tahun 2011, sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya. During the year there were no important matters 2011 faced by companies both civil matters and criminal, but rather just follow up on important things that happened before the period of 2011, as described earlier.

KETERBUKAAN INFORMASI INFORmATION DISCLOSURE 1. Akses Terhadap Informasi Perusahaan Dalam mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi kepada pemangku kepentingan guna mendapatkan informasi, PT Jasa Raharja (Persero) menggunakan berbagai media yang ada, diantaranya media cetak , elektronik, dan media luar ruang. 2. Komunikasi Internal Komunikasi internal dilakukan untuk mensinergikan seluruh unit dan karyawan dalam lingkungan PT Jasa Raharja (Persero) agar memiliki visi dan misi yang sama dan fokus pada tujuan perseroan. Adapun media yang digunakan untuk komunikasi internal, antara lain sebagai berikut : a. Surat Edaran PT Jasa Raharja (Persero) menggunakan surat edaran untuk mengkomunikasikan kebijakan dan peraturan terbaru di dalam perseroan. Informasi yang disebarkan umumnya berisi tentang sosialisasi kebijakan manajemen dan/atau komunikasi antar unit kerja, untuk melaksanakan fungsinya. b. Portal PT Jasa Raharja (Persero) Sebuah media yang digunakan untuk file share antar karyawan dan manajemen PT Jasa Raharja (Persero) dalam area network yang sama. c. News Letter Media komunikasi cetak yang menginformasikan fiturfitur kegiatan baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Perwakilan dan Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR) 1. Access to Information In communicating and disseminating information to stakeholders in order to get information, PT Jasa Raharja (Persero) using a variety of media, including print, electronic, and outdoor media. 2. Internal Communication Internal communications made to consolidate the entire body and working around Jasa Raharja have the same vision and focus for the company. Environment used for internal communication are: a. Circular Jasa Raharja is using circular to communicate the latest policies and rules in the company. Usually contains the information disseminated on the socialization of management policy and/or connection between division or unit to perform its functions.
b. Website PT Jasa Raharja (Persero) A medium used to share files between employees and management PT Jasa Raharja (Persero) in the area of the same network. c. News Letter Printed communication Media inform features activities both at Head Office, Branches, representative offices and Services Office (KPJR) Raharja

196

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

d. E-Mail Surat elektronik yang dipergunakan untuk mengkomunikasikan informasi melalui jaringan computer (internet) antar karyawan dan dari manajemen kepada karyawan PT Jasa Raharja (Persero) e. Forum Komunikasi Sarana komunikasi pihak manajemen terhadap para Kepala Divisi dan Kepala Cabang dalam menyampaikan rencana bisnis dan target perseroan, PT Jasa Raharja (Persero) secara berkala menyelenggarakan forum komunikasi. Dalam forum tersebut, Direksi mengkomunikasikan kepada para Kepala Divisi dan Kepala Cabang mengenai rencana bisnisnya, untuk selanjutnya diteruskan kepada jajaran dibawahnya. f. Forum Strategis Forum strategis dilakukan minimal satu kali setahun, dalam forum ini Direksi mengkomunikasikan strategi jangka pendek kepada para Kepala Divisi dan Kepala Cabang. g. MOP Jasa Raharja Aplikasi tata persuratan perusahaan secara elektronik yang bertujuan mengurangi biaya penggunaan kertas dan beberapa alat-alat kantor lainnya yang berhubungan dengan proses manual.

d. E-Mail Electronic mail is used to communicate information via computer networks (internet) between employees and management to employees of PT Jasa Raharja (Persero) e. Communication Forum The communication facility management against the heads of the divisions and the head of a branch in conveying business plan and the target of the company, pt jasa raharja ( persero ), periodically hold forum of communication. In the forum, the board of directors communicate to the heads of division and the head of a branch of the business plan, to be passed on to the ranks of beneath it. f. Strategics Forum Strategic forums is done at least once a year, in this forum Board of Directors communicate strategy to the heads of the short term and the head of the branch Division. g. MOP Jasa Raharja Application of correspondence electronically companies aimed at reducing the cost of the use of paper and some other Office tools associated with manual processes.

3. Komunikasi Eksternal Komunikasi eksternal dilakukan untuk menjaga dan membangun citra perseroan di mata masyarakat dan para pemangku kepentingan lainnya. Adapun jenis media yang digunakan, antara lain sebagai berikut : a. Company Visit Merupakan salah satu sarana bagi para pemangku kepentingan lainnya untuk mendapatkan informasi yang lebih komprehensif, dengan menghubungi : Sekretariat Perusahaan Telepon : +6221-520 3454 Faksimili : +6221-522 0284 E-mail : humas@jasaraharja.co.id SMS Center : 0812 10 500 500 b. Website Suatu media komunikasi untuk menyebarkan informasi perseroan yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan lainnya, berbagai macam informasi yang berkaitan dengan Jasa Raharja ditampilkan secara update melalui www.jasaraharja.co.id. c. Siaran Pers Siaran Pers digunakan untuk menginformasikan pencapaian atau kegiatan yang dilakukan Jasa Raharja, yang disampaikan melalui media massa, dengan audience masyarakat umum. d. Publikasi di Media Cetak Jasa Raharja mempublikasikan hal-hal yang perlu disampaikan termasuk laporan keuangan di media cetak, tujuan publikasi ini adalah menginformasikan perkembangan bisnis Jasa Raharja kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

3. External Communications External communication aims to maintain and enhance the corporate image in the society and also the stakeholders (stakeholders) more. This type of information and media used in the companys external communications Raharja Services are as follows: a. Company Visit It is one of the means for other stakeholders to get information that is more comprehensive, by contacting: Corporate Secretary Telepon : +6221-520 3454 Faksimili : +6221-522 0284 E-mail : humas@jasaraharja.co.id SMS Center : 0812 10 500 500 b. Website A communication medium for disseminating company information accessible to other stakeholders, a wide variety of information related to Services are displayed in update via Raharja www.jasaraharja.co.id. c. Press Release A press release is used to inform the achievement or activities conducted Services Raharja, delivered through the mass media, with the audience of the general public. d. Publication in Printed Media Jasa Raharja publish things that needed to be addressed included financial statements in print, the purpose of this publication is to inform the development of Business of Jasa Raharja to the community and stakeholders.

197

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

e. Iklan Sebagai alat untuk mengelola dan membangun brand image perseroan kepada masyarakat. Media yang digunakan Jasa Raharja untuk menginformasikan Jasa Raharja yang terkandung di dalam iklan kepada masyarakat, antara lain adalah surat kabar, majalah, televisi, radio, billboard, sosialisasi melalui sarana angkutan umum (tv cabin pesawat, cover seat angkutan umum). f. Event Penyampaian informasi tentang perseroan juga dilakukan melalui suatu kegiatan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat umum guna menjaga dan membangun citra dan awareness Jasa Raharja. Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain : Mudik Gratis, Lomba Karya Jurnalistik dan Fotografi, bantuan terhadap sarana pencegahan kecelakaan.

e. Advertorial As a tool for managing and building the brand image of the company to the community. Media that is used by Jasa Raharja for informing Jasa Raharja contained in advertisements to the community, such as newspapers, magazines, television, radio, billboards, socialization through means of public transport (tv, cover seat cabin aircraft in public transport). f. Event Submission of information on the company is also done through an activity aimed at the interests of the general public in order to maintain and build the image and awareness Jasa Raharja. As for activities that include, among others: go to your free, Works of journalism and Photography Competition, help against the means of prevention of accidents.

PUSAT PENGADUAN / PUSAT LAyANAN COmPLAINT CENTER/SERVICE CENTER


Sebagai salah satu upaya penyebaran informasi tentang keberadaan perusahaan sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memiliki tugas pokok dalam memberikan Perlindungan/ jaminan terhadap korban kecelakaan dari pengguna alat angkutan penumpang Umum darat, laut dan udara serta kecelakaan lalu lintas jalan, untuk itu diperlukan adanya penyediaan sarana/media komunikasi dua arah antara masyarakat dengan perusahaan. Memperhatikan perkembangan tehnologi informasi dan kemudahan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang cepat dan tepat, manajemen perusahaan telah mengambil kebijakan untuk memanfaatkan sarana pelayanan Pesan Singkat/Short Message Services (SMS), dengan nama SMS Center PT. Jasa Raharja (Persero) di nomor layanan 0812 10 500 500. Mekanisme pengelolaan SMS dimaksud adalah bahwa SMS yang dikirimkan oleh masyarakat akan diterima dan dikelola oleh petugas Kantor Pusat cq. Divisi Pencegahan dan Pelayanan untuk kemudian dalam proses penyelesaian lebih lanjut akan diinformasikan melalui Kantor Cabang/Perwakilan sesuai dengan lokasi kejadian dan atau domisili korban di masing-masing daerah. In an effort to disseminate information on the existence of the company as a State-Owned Enterprise , which has a fundamental duty to protect/insurance accident victim from user tool of public passenger transport by land, sea and air accidents and road traffic, it is necessary to ensure facilities/ bi-directional communication between the community and the company. In order to the development of information technologies and convenience of the public in getting information quickly and accurately, the company management has adopted a policy to utilize the short message service (SMS), with the name of the SMS Service Centre Jasa Raharja on number 0812 10 500 500 SMS management mechanism is meant is that the SMS sent by the public will be accepted and managed by the Central Office staff cq. Division of Prevention and Services for later in the settlement process will be further informed through the Branch Office / Representative in accordance with the scene and the victim or domicile in any territory.

198

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam rangka efektifitas pengaduan masyarakat, dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

In the framework of the effectiveness of public complaints, conducted through several phases as follows:

Pengaduan Masyarakat Public Complaints

Media yang digunakan : media used: 1. Media Masa The media 2. Web Site/Email Web Site / Email 3. SMS Center SmS Center 4. Mitra Kerja Partners 5. Melalui Karyawan through the Employee 6. Melalui Unit Kerja 6. Through the Unit of Work

Hubungan Masyarakat (Humas) Public Relations (PR)

Ekskalasi Permasalahan Kepada Unit Kerja Terkait Escalating Problems Related To Work Unit

Penyelesaian Permasalahan settlement Issues

ASSESSMENT GCG ASSESSmENT GCG 1. Assessment GCG Tahun 2010 Ruang lingkup penerapan AssessmentGCG meliputi 5 aspek atau indokator yaitu (1) Aspek hak dan tanggung jawab pemegang saham (RUPS), (2) Aspek kebijakan GCG, (3) Aspek penerapan GCG, (4) Pengungkapan informasi, dan (5) komitmen. 1. Assessment GCG year 2010 The scope of application of the AssessmentGCG include the 5 aspects or indicators, namely (1) aspects of the rights and responsibilities of shareholders (AGM), (2) aspects of GOOD CORPORATE GOVERNANCE policy, (3) aspects of the application of GOOD CORPORATE GOVERNANCE, (4) the disclosure of information, and (5) commitment.

199

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Assessment terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG) di PT Jasa Raharja (Persero) periode tahun 2010 memperoleh skor 94,23% atau peringkat kualitas penerapan GCG SANGAT BAIK, sesuai tabel sebagai berikut:

Assessment of the application of Good Corporate Governance (GCG) in PT Jasa Raharja (Persero) period in 2010 earned a score of 94,23% or ranked EXCELLENT quality implementation of GOOD CORPORATE GOVERNANCE, according to the table as follows:
2010 Capaian/ Achievements Skor %Capaian Score % Achievements (3) 7.11 7.87 62.32 25.81 5.92 24.60 3.00 3.00 6.86 10.00 94.23 Sangat Baik Very Good (4=3/2 X 100) 79.71 98.38 94.43 95.57 98.67 91.10 100.00 100.00 98.00 100.00 94.23 Rights And Responsibilitie Of Shareholders / Agm Gcg Policy Application Of Good Corporate Governance Commissioner Committee Of Commissioners Board Of Directors Internal Control Unit Company Secretary Disclosure (Disclosure) Commitment Overall Score Quality Ranking Application Gcg

Indikator (1) I. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/Rups Ii. Kebijakan Gcg Iii. Penerapan Good Corporate Governance A Komisaris B Komite Komisaris C Direksi D Satuan Pengawasan Intern (Spi) E Sekretaris Perusahaan Iv. Pengungkapan Informasi (Disclosure) V. Komitmen Skor Keseluruhan Peringkat Kualitas Penerapan Gcg

Bobot Bobot (2) 9.00 8.00 66.00 27.00 6.00 27.00 3.00 3.00 7.00 10.00 100.00

Indicator

2. Perbandingan Hasil Assessment GCG Tahun 2008 Dan 2010 Perusahaan melakukan Assessment GCG setiap 2 tahun sekali oleh Assesor Independen, dimana capaian Skor tahun 2008 sebesar 86.20% dengan peringkat Baik, sedangkan capaian skor tahun 2010 sebesar 94.23% dengan peringkat Sangat Baik, atau mengalami kenaikan sebesar 8.03%, sesuai dengan tabel sebagai berikut:

2. Comparative assessment results gcg 2008 and 2010 The company conducts an Assessment every two years once GCG by Assesor Independent sections, where the Scorers in 2008 of 86.20% with Good ranking, while scores of sections in 2010 94.23% with Excellent ratings, or increased by 8.03%, in accordance with the following table:
2010 Capaian/ Achievements Skor Score %Capaian % Achievements

2008 Capaian/ Achievements

Indikator -1 I. Hak Dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/Rups II. Kebijakan GCG III. Penerapan Good Corporate Governance A Komisaris B Komite Komisaris C Direksi D Satuan Pengawasan Intern (SPI) E Sekretaris Perusahaan IV. Pengungkapan Informasi (Disclosure) V. Komitmen Skor Keseluruhan Peringkat Kualitas Penerapan GCG

Bobot Bobot

Skor Score

%Capaian % Achievements

Indicator Rights And Responsibilitie Of Shareholders / Agm Gcg Policy Application Of Good Corporate Governance Commissioner Committee Of Commissioners Board Of Directors Internal Control Unit Company Secretary Disclosure (Disclosure) Commitment Overall Score Quality Ranking Application Gcg

-2 9 8 66 27 6 27 3 3 7 10 100

-3 7.22 7.37 58.73 24.05 5.43 23.68 2.85 2.73 4.27 8.62 86.20

(4=3/2 X 100) 80.27 92.06 88.98 89.06 90.50 87.70 94.83 91.00 61.00 86.15 86.20 Baik/ Good

-3 7.11 7.87 62.32 25.81 5.92 24.60 3.00 3.00 6.86 10.00 94.23

(4=3/2 X 100) 79.71 98.38 94.43 95.57 98.67 91.10 100.00 100.00 98.00 100.00 94.23

Sangat Baik/ Very Good

200

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Perusahaan mendefinisikan Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam bentuk program kemitraan dan bina lingkunga (PKBL) dengan pihak luar yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Kebijakan CSR setiap lini operasi perusahaan dengan masyarakat berorientasikan pada upaya untuk menjalin hubungan baik dan berinteraksi dengan masyarakat setempat serta membantu pengembangan masyarakat. Perusahaan sangat memperhatikan masalah-masalah masyarakat, khususnya yang tinggal di dalam wilayah di sekitar operasi perusahaan.Perusahaan senantiasa menegakkan komitmen bahwa dimanapun unit kerja perusahaan beroperasi, hubungan baik serta pengembangan masyarakat sekitar merupakan landasan pokok bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Perusahaan berusaha memahami dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan membantu pengembangan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan prinsip warga perusahaan yang baik (good corporate citizen). Perusahaan sangat menghargai setiap CSR yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dan meningkatkan nilai sosial perusahaan, oleh karena itu perusahaan senantiasa menerapkan prinsip kemitraan aktif melalui kerja sama dengan masyarakat sekitar, pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta stakeholder lainnya untuk mencapai komitmen bersama berdasarkan saling percaya dan keterbukaan dalam mencapai sasaran yang disepakati.

The company defines Corporate Social Responsibility (CSR) in the form of partnership programs and bina lingkunga (PKBL) with outside parties related to the activities of the company. CSR policy of every company operating lines with the community in an effort to berorientasikan establish rapport and interacting with the local community as well as help the development of society. The company is concerned about the problems of society, especially those living in the areas around operations company. The company always uphold that commitment wherever the company operates work unit, good relations as well as the development community around the runway for the long-term success of the subject company. The company seeks to understand and interact with the surrounding communities and help the development of society in a manner that is in accordance with the principle of good corporate citizens (good corporate citizen). The company greatly appreciate every CSR that contributes to the community and enhance the social value of the company, therefore the company ever apply active partnerships through cooperation with surrounding communities, the Central Government and local governments and other stakeholders to achieve shared commitment on the basis of mutual trust and openness in reaching the agreed target.

1. PROGRAM PELESTARIAN ALAM/LINGKUNGAN HIDUP NATURE CONSERVATION/ENVIRONmENT PROGRAm


Perubahan iklim yang ekstrim saat ini disebabkan semakin berkurangnya area hutan sebagai paru-paru dunia dan ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan hidup karena masih maraknya penebangan hutan.Sebagai upaya untuk mengembalikan lingkungan hidup yang hijau dan mengurangi tingkat polusi serta menghindari bencana alam/banjir, maka PT Jasa Raharja (Persero) berkomitmen dan berperan aktif menghijaukan kembali lahan-lahan gundul lewat program penghijauan. Adapun wujud nyata peran serta tersebut, selama tahun 2011 PT Jasa Raharja (Persero) telah menyumbangkan sebanyak 29.781 bibit pohon untuk tanaman hutan kota yang tersebar di 13 Provinsi dimana jumlah tanaman tersebut setara dengan nilai sebesar Rp1.574.485.250,-. Extreme climate changes due to the reduction in the current forest area as the lungs of the world community against the indifference and the environment because it is still rampant deforestation.As an attempt to restore the environmental green and reduce pollution levels as well as avoid natural disasters/floods PT Jasa Raharja, then (Persero) is committed to going green and plays an active role in land-the land bare back through greening. As for the appearance of a real role, during 2011 PT Jasa Raharja (Persero) has contributed a total of 29.781 seedlings of forest trees to plant city spread over 13 Provinces where the amount of the plant is equivalent to the value of Rp 1.574.485.250,-.

201

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

2. KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA EmPLOYmENT, OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY a. Bantuan Peningkatan Kesehatan Pameo Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat menjadi landasan kepedulian PT Jasa Raharja (Persero) di sektor kesehatan.Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dilakukan dengan kegiatan donor darah, sunatan massal, pengobatan gratis, posyandu, sepeda sehat serta pasar murah sembako.
Dalam merealisasikan program bantuan tersebut, pada Tahun 2011 PT Jasa Raharja (Persero) telah menyalurkan dana bantuan peningkatan kesehatan sebesar Rp2.067.719.561,-.

a. Health improvement assistance To listen In a healthy body is a strong soul became the cornerstone concern PT Jasa Raharja (Persero) in the health sector. Community health improvement efforts carried out by blood transfusion activities, mass circumcision, free medical treatment, healthy as well as posyandu, bicycle market cheap market.
In the realisation of these aid programs in 2011, PT Jasa Raharja (Persero) has disbursed the grant increased health by Rp 2.067.719.561,-.

b. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Komitmen PT Jasa Raharja (Persero) dalam menciptakan sumber daya manusia yang handal khususnya generasi muda dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak hanya terbatas pada pembangunan SDM, namun pembangunan penunjang pendidikan juga menjadi perhatian. Untuk mewujudkan SDM yang berkualitas serta ditunjang sarana pendidikan yang memadai, pada tahun 2011 PT Jasa Raharja (Persero) telah merealisasikan bantuan pendidikan sebesar Rp2.084.511.380,-. Bantuan tersebut disalurkan untuk pemberian beasiswa bagi anak berprestasi, pelatihan, pengadaan komputer, alat tulis, pengadaan kelengkapan perpustakaan beserta buku-buku pelajaran, dan prasarana kegiatan belajarmengajar. c. Pencegahan Kecelakaan PT Jasa Raharja (Persero) yang ditunjuk pemerintah untuk mengelola Undang-Undang Nomor 33 tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-Undang Nomor 34 tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan memiliki komitmen untuk mengemban amanat tersebut dengan sebaik-baiknya dan selalu meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat penumpang alat angkutan umum dan pengguna jalan lainnya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan usaha-usaha pencegahan kecelakaan lalu lintas jalan dan penggunaan alat angkutan umum yang bertujuan untuk mengurangi angka kecelakaan maupun tingkat fatalitas akibat kecelakaan penumpang alat angkutan umum maupun pengguna jalan lainnya. Program di bidang pencegahan kecelakaan meliputi program pengadaan sarana, program keselamatan lalu lintas, program preventif kecelakaan, program khusus pengamanan Lebaran/Natal/Tahun Baru.

b. Education and Training Assistance PT Jasa Raharja commitment (Persero) in creating a reliable human resources in particular the younger generation from the level of basic education up to College, not only limited to construction SDM, however ancillary development education has also become a concern. For the realization of human resources quality and adequate educational facilities, supported, in 2011 PT Jasa Raharja (Persero) has been realizing education assistance, Rp2.084.511.380. Such assistance is channeled to the granting of scholarships for young achievers, training, procurement, computer stationery, equipment procurement and library textbooks, learning activities and tools.

c. Prevention of Accident PT Jasa Raharja (Persero) who is appointed to manage the Governments Act No. 33 of 1964 about Fund Coverage Mandatory Accident Passenger and Act No. 34 of 1964 about road traffic accident Fund has a commitment to undertake the mandate as best as possible and always improve the quality of passenger service for the community and public transport means road users another. That commitment is realized by conducting prevention efforts road traffic accidents and the use of public transport that aims to reduce the number of accidents and accident rate of fatality due to public transit and passenger tools road users another.
Programs in the field of prevention of accidents include procurement program means, traffic safety programs, preventive programs, special safeguards program crash on Idul Fitri/Christmas/new year.

202

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dalam upaya melakukan tindakan preventif untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kecelakaan terutama pada tempat-tempat rawan kecelakaan, maka selama tahun 2011 perusahaan telah merealisir pengadaan berbagai sarana penanggulangan kecelakaan sebesar Rp 48.439 Juta atau 80,55% dari anggaran sebesar Rp 60.135 juta. Pengadaan sarana penanggulangan kecelakaan tahun 2007-2011 adalah sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Keterangan Mobil Ambulan Billboard Pelayanan Rambu Darat, Air, & KA Traffic Cone Barikade Jalan Sepeda Motor Rompi Scotchlight Senter Lantas Jas Hujan Banner Spanduk 2007 3 3 773 1.070 2.500 431 2.500 2008 10 3 455 2.000 -

In an attempt to make preventive action to reduce and prevent the occurrence of accidents mainly in places prone to accidents, then during the year 2011 the company has various means of tackling realisation procurement amounted to Rp 48.439 Million accidents or 80,55% of the budget of Rp 60.135 million. Procurement of facilities for tackling the crash of 20072011 is as follows:

2009 6 61 4.000 600 250 6.250 2.500 2.500 1.000 -

2010 20 96 750 2.000 1.000 100 25.000 1.000 -

2011 15 83 502 2.000 1.000 20.000 1.000 1.000 3l.000

Explanation Ambulance Service Billboard Land, Water and Train Sign Traffic Cone Road baricade Motorcycle Scotchlight Vest Traffic Flashlight Raincoat Banner Banners

3. PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASyARAKATAN SOCIAL DEVELOPmENT AND COmmUNITIES a. Bantuan Sarana Ibadah Peningkatan iman dan takwa serta kenyamanan menjalankan ibadah menjadi bagian terpenting dan hak dasar dari hakikat pembangunan manusia. Untuk mendukung pemenuhan hal tersebut PT Jasa Raharja (Persero) telah berupaya memberikan bantuan pembangunan dan renovasi sarana ibadah seperti Masjid, Gereja dan Pura. Pada tahun 2011 perusahaan telah menyalurkan bantuan sebesar Rp2.454.919.660,yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. b. Bantuan Sarana dan Prasarana Umum Kelayakan dan kenyamanan sarana dan prasarana umum mendorong masyarakat lebih aktif dan tenang dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik kegiatan bisnis, pendidikan, olahraga, maupun lingkungan. PT Jasa Raharja (Persero) melalui program Bina Lingkungan telah banyak memberikan bantuan antara lain pembangunan gedung sekolah, yayasan/panti asuhan, pembangunan fasilitas dan peralatan olahraga, pembangunan saluran air, pos kelurahan, pos kamling, pembangunan jalan, pembuatan MCK yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama tahun 2011 bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum yang telah disalurkan adalah sebesar Rp3.009.633.550,-. c. Bantuan Bencana Alam Sebagai salah satu bentuk kesigapan dan langkahlangkah antisipatif untuk membantu pemulihan korban a. Assistance of Worship Facilities An increase in faith and committed as well as the convenience of running into an important part of worship and the fundamental rights of the very essence of human development.To support the fulfillment of that PT Jasa Raharja (Persero) provides development assistance efforts and means of worship such as the renovation of the Mosque, Church and Temple. In 2011 the company has been funneling aid amounting to Rp 2.454.919.660 are scattered throughout the territory of Indonesia. b. Assistance of public facilities and infrastructure The feasibility and convenience of the public and infrastructure encourages community more active and calm in doing daily activities both business activities, education, sports, and the environment. PT Jasa Raharja (Persero) through the program Environment Development has a lot of give to assistance such as building schools, orphanages, Foundation/ development facilities and sports equipment, construction of the aqueduct, the post wards, postal kamling, road construction, manufacture of SANITARY FACILITY spread across Indonesia. During the year 2011 assistance and infrastructure development that has channeled public is Rp 3.009.633.550,-. c. Natural Disaster Assistance As in one form of promptness and anticipatory measures to help restore the quake in the motherland

203

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

bencana alam di tanah air yang terjadi belakangan ini, PT Jasa Raharja (Persero) telah menyalurkan bantuan bencana alam (tanggap darurat) sebesar Rp1.333.218.000,- dalam bentuk pemberian kebutuhan pokok, obat-obatan, tenda, selimut, masker, rehabilitasi prasarana dan sarana umum seperti bantuan korban banjir di Ciamis dan Garut, Pati dan Wonosobo Jawa Tengah, bantuan angin putting beliung di Bandung, bantuan rehabilitasi di Tapanuli, koban banjir di Pidie, rehabilitasi pasca gempa di Subulussalam (NAD), rehabilitasi SD Negeri Cincin (Sumatera Barat), bantuan korban banjir Pantai Panjang (Sumatera Barat), bantuan bahan makanan bagi korban Gunung Lokon (Sulawesi Utara), Gunung Gamalama (Maluku Utara), bantuan korban banjir dan tanah longsor Maluku Tengah, korban banjir bandang dan rehabilitasi MCK di NTB, korban banjir di Sigi dan Donggala (Sulawesi Tengah).

happened recently PT Jasa Raharja ( Persero ) has distributed assistance for natural disasters as much as Rp1.333.218.000, ) -- in the granting of basic necessities, drugs, tents, blankets masks, rehabilitation public infrastructures and facilities as relief flood victims in ciamis and garut starch and wonosobo central java means of winds putting pickax in bandung assistance in tapanuli, rehabilitation koban pidie, flood after rehabilitation subulussalam ( earthquake in nad ) state elementary school rehabilitation ( ring ), west of sumatra bantuan flood victims of long beach ( west ), sumatra food aid for the mountain lokon ( north sulawesi ) mountain gamalama ( north maluku ) help the floods and landslides maluku middle the floods and rehabilitation, mck in ntb flood victims in donggala ( sigi and central sulawesi ).

d. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat selama tahun 2011 melalui program kemitraan PT Jasa Raharja (Persero) telah merealisasikan penyaluran program kemitraan dengan sistem penyaluran yang dikolaborasikan (cluster) dengan Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan di beberapa tempat antara lain Desa Sumowono (Jawa Tengah), Desa Merbaung (Nusa Tenggara Timur) dan Desa Tenjoayu (Banten).
Selain pelaksanaan penyaluran tersebut diatas, juga melakukan penyaluran bersama (Sinergi) dengan BUMN lain yaitu dengan PT Sang Hyang Seri dan PTPN X Surabaya dan selanjutnya dalam rangka menyusun program Gerakan Peningkatan Produktivitas Pangan berbasis Korporasi (GP3K), PT Jasa Raharja (Persero) bekerja sama dengan PT Sang Hyang Seri selaku operator yang ditunjuk. Pada tahun 2011 realisasi penyaluran Program Kemitraan adalah sebesar Rp58.789.363.500,- untuk 4.775 Mitra Binaan, sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Sektor usaha Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lain-lain Jumlah

d. Communities Empowerment Community empowerment for 2011 through PT Jasa Raharja partnership program (Persero) has been the realisation of channeling channelling system partnership program, who in close collaboration with Programme (clusters) environment is implemented in Bina some where, among others, the village of Sumowono (Central Java), Merbaung Village (Nusa Tenggara Timur) and Tenjoayu Village (Banten).
In addition to the above, implementation of channeling also does channeling together (Synergism) with another that is by STATE-OWNED PT Sang Hyang series and Surabaya and subsequently PTPN X in order to devise programmes of food-based Movement increased productivity Corporation (GP3K), PT Jasa Raharja (Persero) cooperated with PT Sang Hyang Series as designated operator. In 2011 program realization distribution partnership is worth Rp 58.789.363.500, to 4.775 partner special as follows:
Jumlah Penyaluran Total Distribution 2.627.500.000 12.540.000.000 30.287.363.500 1.525.000.000 5.115.000.000 165.000.000 6.144.500.000 385.000.000 58.789.363.500 Business Sector Industry Trade Agriculture Husbandry Plantation Fishery Service Others Total

Bina Lingkungan Environmental development 150 679 3.536 72 6 8 308 16 4.775

204

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

4. TANGGUNG JAWAB KEPADA MASyARAKAT RESPONSIBILITIES TO THE COmmUNITIES


Produk PT Jasa Raharja (Persero) adalah sebagai berikut: a. Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang PT Jasa Raharja (Persero) sebagai penyelenggara asuransi kecelakaan akibat penggunaan alat angkutan penumpang umum berdasarkan UU No. 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Jo PP No. 17 Tahun 1965, memberikan perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan penumpang sebagai akibat penggunaan kendaraan bermotor umum di darat, laut, udara dan kereta api b. Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan PT Jasa Raharja (Persero) sebagai penyelenggara asuransi kecelakaan lalu lintas jalan berdasarkan UU No. 34 Tahun 1964, Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Jo PP No. 18 Tahun 1965.Program ini memberikan perlindungan dasar terhadap korban kecelakaan lalu lintas jalan. Products PT Jasa Raharja (Persero) is as follows: a. Funds Obligatory Passenger Accident Coverage PT Jasa Raharja (Persero) as organizer of the accident insurance due to the use of public passenger transport on the basis of Act No. 38 of 1964 Concerning Compulsory Accident Fund Assured Passengers Jo PP No. 17 1965, provides basic protection against accident victims as a result of the use of passenger motor vehicles on public land, sea, air and rail

b. Road Traffic Accident Fund PT Jasa Raharja (Persero) as organizer of road traffic accident insurance on the basis of Act No. 34 of 1964, About Road Traffic Accident Fund Jo PP No. 18 1965. This Program provides basic protection against road traffic accident victims.

5. PERKEMBANGAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITy PERkEmBANGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY


(dalam juta rupiah) (in millions rupiah)

Program BUMN Peduli Korban Bencana Alam Pendidikan/Pelatihan Peningkatan Kesehatan Sarana/Prasarana Umum Sarana Ibadah Pelestarian Alam Jumlah

2007 100 314 831 293 411 600 2.549

2008 1.480 1.552 338 1.742 262 565 105 6.044

2009 498 911 769 587 299 72 3.136

2010 1.883 1.525 1.955 1.422 1.335 1.427 645 10.192

2011 1.165 1.333 2.084 2.067 3.009 2.454 1.574 13.686

Program BUMN Care Natural Disaster Victim Education/training Health Increase public Facilities and Infrastructure Worship Facilities Natural Conservation Total

Perkembangan Corporate Sosial Responsibility dalam bentuk program kemitraan bina lingkungan selama 5 tahun (2007-2011) adalah sebagai berikut: a. Perkembangan program bina lingkungan Perusahaan selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Development corporate social responsibility in the program partnership community development for five years ( born in 2007-2011 ) is as follows: a. Development program community development company for 5 years is as follows:

Grafik perkembangan program bina lingkungan perusahaan 2007-2011 Graphic development corporate environment Development progam 2007-2011

13.686 10.192 6.044 2.549 3.136

87.06%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

205

TATA KELOLA PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

b. Jumlah mitra binaan dan penyaluran dana untuk pemberdayaan masyarakat sekitar Perusahaan selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 Sektor Usaha Industri Perdagangan Pertanian Peternakan Perkebunan Perikanan Jasa Lain-lain Jumlah Penyaluran Dana 2007 156 761 9 29 5 8 308 84 1.360 26.931 2008 200 735 10 17 7 9 268 31 1.227 25.949

b. The number of partners and channelling funds for building community empowerment around the company during the last 5 years is as follows:
2009 113 908 12 24 3 14 353 43 1.470 29.570 2010 228 910 493 40 332 8 362 22 2.396 39.589 2011 150 679 3.536 72 6 8 308 16 4.775 58.789 Program Industry Trade Agriculture Husbandry Plantation Fishery Service Others Total Disbursement of Funds

Grafik perkembangan jumlah mitra binaan dan penyaluran untuk pemberdayaan masyarakat sekitar Perusahaan tahun 2007-2011 Grafic Development The number of partners and channelling funds for building community empowerment around the company 2007-2007
58.789 39.589 26.931 25.949 29.570

3.26%
2007 2008 2009 2010 2011

Pertumbuhan Growth

206

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW


Sumber Daya Manusia Human Resources Teknologi dan Sistem Informasi 224 Information and Technologies Manajemen Risiko 227 Risk Management Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan dan Implementasi IFRS 236 The development of Financial Accountancy Standard and The Implementation of IFRS
209

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Sumber Daya Manusia Human Resources


1. KEBIJAKAN PENGElolAAN SDM Policy for Human resources management
Sebagaimana tujuan PT Jasa Raharja (Persero) untuk turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional, perusahaan secara aktif menyelenggarakan program asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi kecelakaan lalu lintas bagi masyarakat umum dan asuransi tanggung jawab hukum terhadap pihak ke tiga. Optimalisasi penyelenggaraan ke dua jenis program asuransi sangat didukung oleh struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi dengan kejelasan peran dan tanggung jawab masing-masing fungsi dalam perusahaan. Selain itu dengan jumlah SDM yang sesuai dengan beban kerja serta berpengalaman dibidang asuransi kecelakaan lalulintas dan asuransi tanggung jawab hukum pihak ke tiga, merupakan kekuatan tersendiri bagi PT Jasa Raharja (Persero). PT Jasa Raharja (Persero) terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan menyempurnakan desain organisasi, mengoptimalkan peranan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pemanfaatan Sumber Daya Sarana (SDS) untuk menghasilkan pelayanan dan nilai manfaat yang bermutu tinggi bagi masyarakat dan berdaya guna bagi pertumbuhan bisnis perusahaan. Since the objective of PT Jasa Raharja (Limited) is to participate in implementing and supporting the governments program in economic policy and national development, the Company is actively organizing social insurance program through the implementation of traffic accident insurance for public liability and insurance against a third party. In optimizing the two products of insurance program the company is supported by an organizational structure based on functions with clear roles and responsibilities of each function within the company. In addition to the amount of human resources assigned according to workload and experience in the field of traffic accident and liability insurance to a third party, they are owned by the PT Jasa Raharja (Limited). PT Jasa Raharja (Limited) continues to improve its operational performance by improving the design of the organization, optimizing the role of human resources (HR) and the utilization of resource facility (SDS) to produce the service and value benefits for the community of high quality and efficient for the companys business growth.

a. Tujuan Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia Dalam mengoptimalkan sumber daya manusia, PT Jasa Raharja (Persero) telah memiliki Sistem Administrasi Pegawai berbasis teknologi (Advance Human Capital Management System/ARMES) yang dilengkapi dengan modul yang komprehensif antara lain, rekruitmen, administrasi pegawai, kesejahteraan, imbal jasa, dan penilaian kinerja, serta sistem informasi eksekutif. Sasaran utama penerapan sistem ini adalah mendukung manajemen dalam melakukan pembinaan dan pengembangan SDM karena dipandang sebagai partner dalam menjalankan operasional perusahaan terkemuka di bidang asuransi sosial dan asuransi wajib.
Dengan Sistem Manajemen Human Capital ini, hal positif yang diinginkan perusahaan adalah terjadinya perubahan perilaku, suasana kerja dan budaya kerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dan mendukung keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan.

a. objective of the Policy in Human resources management In optimizing human resources, PT Jasa Raharja (Limited) has had technology-based Employee Administration System (Advance Human Capital Management System / Armes) equipped with a comprehensive module, among others, recruitment, employee administration, welfare, reward, and performance assessment, and executive information systems. The main target application of this system is to support management in making training and human resource development because it is seen as a partner in running the operations of the leading companies in the field of social insurance and compulsory insurance.
Under this Human Capital Management System, the positive things the company wants is a change of behavior, work environment and work culture in providing excellent service to the community and support the companys success in implementing strategies that have been set. .

209

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

b. Implementasi Kebijakan Pengelolaan SDM Pada tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) telah menetapkan serangkaian kebijakan strategis pengelolaan SDM sebagai berikut: 1) Melakukan penambahan pegawai secara terencana dan sesuai kebutuhan. 2) Mengembangkan kompetensi pegawai melalui pengembangan kapabilitas manajemen, kapabilitas teknis dan kapabilitas pemasaran. 3) Melakukan pengelolaan SDM dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. 4) Melakukan penyiapan manajemen/pemimpin perusahaan yang berkualitas dan profesional. 5) Menetapkan Sistem Penilaian Kinerja (Key Performance Indicator/KPI) mulai level perusahaan, tingkat unit kerja Pusat dan Daerah sampai dengan tingkat individu, agar seluruh proses penilaian kinerja dapat terpantau dan terukur secara obyektif. 6) Menetapkan dan menerapkan proses pemantauan atas keseluruhan capaian kinerja setiap individu melalui Sasaran Kerja Individu (SKI) agar selaras dan mendukung pencapaian sasaran perusahaan. 7) Melakukan penyelarasan (alignment) organisasi, sistem kinerja individu dan penyempurnaan sistem manajemen SDM. 8) Memfasilitasi pembentukan budaya PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah, Empati) kepada masyarakat. 9) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi untuk menunjang pengembangan perusahaan menuju globalisasi. 10) Memberikan pelatihan maupun pembekalan kepada pegawai yang akan pensiun.

b. implementation of Human resources management Policy In 2011, PT Jasa Raharja (Limited) has specified a range of strategic policy for human resources management as follows: 1) Perform the addition of employees in a planned and as needed. 2) Develop the competence of the employees through the development of management capability, technical capability and marketing capability. 3) Conduct human resource management with regard to the principles of Good Corporate Governance. 4) Perform the preparation of management / leadership of qualified and professional company. 5) Establish Performance Appraisal System (Key Performance Indicators / KPIs) from the company level, the level of central and local government units up to the individual level, so that the whole process of performance appraisal can be observed and measured objectively. 6) Establish and implement a monitoring process for the overall achievement of the performance of each individual through the Target Working Individuals (SKI) to align and support the achievement of corporate goals. 7) Perform the alignment (alignment) of the organization, systems and improving individual performance HR management system. 8) Facilitate the establishment of cultural PRIME (Proactive, Friendly, Ikhlas, Easy, Empathy) to the public. 9) Conduct a competency-based education and training to support the companys development towards globalization. 10) Provide training and briefing to the employees who will retire.

2. ProfIl SDM PT JASA rAhArJA (PErSEro) Profile of Human resource of Pt Jasa raHarJa (limited) a. Komposisi Berdasarkan Jumlah Pegawai Diakhir tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) memiliki jumlah pegawai sebanyak 1.780 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 6,65 % dari tahun 2010 sebanyak 1.669 orang. Peningkatan jumlah pegawai disebabkan antara lain kebijakan perusahaan yang memberikan kesempatan bagi tenaga kerja dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) menjadi pegawai tetap dengan melalui berbagai persyaratan penerimaan pegawai baru. a. composition By number of employees At the end of 2011, PT Jasa Raharja (Limited) hires as many as 1780 employees. This number has increased by 6.65% from the year 2010 as many as 1.669 people. Such increase is due to company policy that provides an opportunity for employees previously under the status of the employment for specific time periods (PKWT) became a permanent employee if they can meet various requirements of hiring new employee.

Perkembangan Jumlah Pegawai tahun 2007-2011 Progress of Number of Employees during 2007-2011
No. Tahun Jumlah Pegawai number of employes Pertumbuhan (%) growth (%)

year

1. 2. 3. 4. 5.

2007 2008 2009 2010 2011

1.470 1.466 1.629 1.669 1.780

(0,27) 11,12 2,46 6,65

2007 2008 2009 2010 2011

210

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Grafik Perkembangan Jumlah Pegawai tahun 2007-2011 Graphic of Growth of Number of Employees 2007-2011
1629 1470 1466 1669 1780

2007

2008

2009

2010

2011

b. Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia Jumlah pegawai pada tahun 2011 sebesar 1.780 orang, dengan komposisi adalah 59 orang ( 3.31 %) berusia kurang dari 25 tahun, 573 orang ( 32.19 %) berusia antara 26-30 tahun, 178 orang ( 10.00 %) berusia 31-35 tahun, 156 orang ( 8.76 %) berusia 3640 tahun, 157 orang ( 8.82 %) berusia 41-45 tahun, 284 orang ( 15.95 %) berusia 46-50 tahun, 363 orang ( 20.39 %) berusia 51-55 tahun dan untuk 55 tahun keatas ada 10 orang (0.56 %).

b. composition of employees Based on age The number of employees in 2011 was 1780 people, with the composition of the 59 people (3:31%) aged less than 25 years, 573 people (32.19%) aged between 26-30 years, 178 people (10.00%) aged 31-35 years, 156 people (8.76%) aged 36-40 years, 157 people (8.82%) aged 41-45 years, 284 people (15.95%) aged 46-50 years, 363 men (20:39%) aged 51-55 years and for 55 years and above there are 10 people (0.56%).

Tabel Komposisi Pegawai PT Jasa raharja (Persero) Berdasarkan Usia Tahun 2007-2011 The composition of the Employee table PT Jasa Raharja (Persero) based on Age year 2007-2011
No. Komposisi Pegawai 2007 2008 2009 2010 2011

composition of cmployee

1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 8.

55 tahun keatas 51 tahun 55 tahun 46 tahun 50 tahun 41 tahun 45 tahun 36 tahun 40 tahun 31 tahun 35 tahun 26 tahun 30 tahun Kurang dari 25 tahun Jumlah

10 306 357 253 148 166 160 62 1.462

8 306 351 272 156 162 152 63 1.470

8 327 361 205 140 168 296 125 1.629

3 356 330 174 149 177 409 73 1.671

10 363 284 157 156 178 573 59 1.780

55 years old and above 51 55 years old 46 50 years 41 45 years 36 40 years 31 35 years 26 30 years Less than 25 years Total

c. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan komposisi pegawai PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2011 berdasarkan pendidikan mengalami perubahan dari tahun 2010. Peningkatan jumlah pegawai dengan pendidikan lulusan Doktoral, Pasca sarjana (strata-2), Sarjana (strata-1) dan lulusan Diploma (D-3) sebesar 14,63% serta penurunan jumlah pegawai dengan pendidikan lulusan SLTA, SLTP dan SD sebesar 13,95% menunjukkan keberhasilan PT Jasa Raharja (Persero) dalam proses rekrutmen dan pengembangan kompetensi akademis pegawai.
Peningkatan terbesar pada jumlah pegawai dengan pendidikan sarjana (strata 1) dari berbagai disiplin ilmu. Jika pada tahun 2010 sebanyak 919 orang menjadi 1.062 orang pada tahun 2011 atau naik 15,56%.

c. composition of employee Based on educational Background Composition of the employees of PT Jasa Raharja (Limited) in 2011 based on the educational experience change in 2010. Increasing the number of employees with graduate education Doctoral, Post-graduate (stratum-2), BA (stratum-1) and diploma (D-3) by 14.63% and decrease the number of employees with graduate education high school, junior high and elementary schools by 13, 95% showed the success of PT Jasa Raharja (Limited) in the recruitment and development of academic competence of employees.
The largest increase in the number of employees with university degree (stratum 1) of the various disciplines. If the year 2010 as many as 919 people to 1062 people in 2011, up 15.56%.

211

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Gambaran Perkembangan Komposisi Pegawai PT Jasa raharja (Persero) Berdasarkan Pendidikan Tahun 2007-2011 Growth of Composition of Employment of PT Jasa Raharja (Limited) Based on Educational Bakground in 2007-2011
No. Komposisi Pegawai 2007 2008 2009 2010 2011

composition of cmployee

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Doktoral (S3) Pasca Sarjana (strata-2) Sarjana (strata-1) Diploma (D-3) SLTA SLTP SD Jumlah

1 117 657 112 526 36 21 1.470

1 120 692 118 493 24 18 1.466

1 123 856 152 465 18 14 1.629

1 112 919 171 436 17 13 1.669

1 134 1062 182 370 18 13 1.780

Doktoral (S3) Pasca Sarjana (strata-2) Sarjana (strata-1) Diploma (D-3) SLTA SLTP SD Total

d. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Jabatan komposisi pegawai PT Jasa Raharja (Persero) berdasarkan tingkat jabatan dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki pegawai, kebutuhan organisasi serta jenjang karier yang dimiliki pegawai bersangkutan. Penyebaran pegawai berdasarkan tingkat jabatan adalah sebagai berikut:

d. composition of employee Based on Job grade Composition of the employees of PT Jasa Raharja (Limited) based on their job grade which takes into account the individual ability and competency, the needs of the organization and career history of the said employee. Deployment of employees based on job level were as follows:

Gambaran Perkembangan Komposisi Pegawai PT Jasa raharja (Persero) Berdasarkan Tingkat Jabatan Tahun 2007-2011 Gambaran Perkembangan Composition of employee PT Jasa Raharja (Limited) Based on Job Grade years 2007-2011
No. Komposisi Pegawai 2007 2008 2009 2010 2011

composition of cmployee

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Tingkat Jabatan 1 Tingkat Jabatan 2 Tingkat Jabatan 3 Tingkat Jabatan 4 Tingkat Jabatan 5 Tingkat Jabatan 6 Tingkat Jabatan 7 Tingkat Jabatan 8 Tingkat Jabatan 9 Tingkat Jabatan 10 Jumlah

12 6 20 40 66 80 213 590 362 81 1.470

10 10 15 44 55 83 212 591 398 48 1.466

14 11 22 47 60 97 216 620 506 36 1.629

9 13 20 48 52 106 259 583 563 16 1.669

9 12 21 41 74 97 261 532 722 11 1.780

Job Grade 1 Job Grade 2 Job Grade 3 Job Grade 4 Job Grade 5 Job Grade 6 Job Grade 7 Job Grade 8 Job Grade 9 Job Grade 10 Total

3. SISTEM PENErIMAAN PEGAwAI recruitment of new emPloyees


Seiring dengan perkembangan usaha, maka kebutuhan pegawai juga semakin meningkat. Karena itu, pemenuhan kebutuhan pegawai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas menjadi sebuah konsekuensi yang tidak bisa dihindarkan. Mekanisme penerimaan pegawai dimulai dari adanya suatu analisa beban kerja yang terkait dengan struktur organisasi, analisa pekerjaan dan job description, sehingga terciptalah suatu Man Power Planning yang menyeluruh. Pesatnya perkembangan pemekaran wilayah sebagai akibat dari kebijakan otonomi daerah, mengakibatkan terbentuknya unit-unit pelayanan baru sehingga dibutuhkan penambahan kuantitas SDM yang cukup. Selain untuk mengisi posisi pada Kantor-kantor Samsat yang baru, penambahan SDM bertujuan untuk memenuhi ketentuan Public Service Obligation (PSO). Along with the development of business, the needs of employees also increased. Therefore, the fulfillment of employee needs both in quality and quantity becomes inevitable. Recruitment mechanism starts with analysis of the workload associated with the organizational structure, job analysis and job description, creating a comprehensive Man Power Planning.

The rapid development of regional growth as a result of the regional autonomy policy has resulted in the formation of new service units, and therefore requires the addition of sufficient human resources. In addition to filling the position at the offices of the new Samsat, new personnel are also needed to meet the provisions of Public Service Obligation (PSO).

212

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Pada tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) telah melakukan proses rekrutmen dan seleksi penerimaan pegawai baru sebanyak 197 orang yang dilakukan melalui seleksi penerimaan Pegawai Harian Organik (PHO) sebanyak 35 orang dan rekruitmen dari tenaga Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebanyak 162 orang untuk memenuhi kebutuhan SDM di Kantor Samsat dan Kantor Pelayanan (KPJR). Dalam proses dan seleksi penerimaan pegawai baru tersebut, perusahaan menerapkan kebijakan umum dan kriteria dasar dengan tujuan menjamin independensi dan transparansi, yaitu: a. Pengisian lowongan pekerjaan di PT Jasa Raharja (Persero) dan berbagai persyaratannya disampaikan terbuka kepada masyarakat melalui melalui kerjasama dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FEUI) dengan metode berbasis website. b. Rekrutmen berlatar belakang kebutuhan organisasi untuk mendukung kegiatan bisnis inti perusahaan. c. Proses penerimaan dilakukan di setiap kota dengan tujuan pemerataan kesempatan bagi putra-putri daerah. d. Lulus uji kemampuan berpikir sistimatis (analisa, problem solving dan pengambilan keputusan); kemampuan kerjasama tim (komunikasi dan kepemimpinan) dan kemampuan mengembangkan diri (motivasi, integritas dan komitmen). e. Proses seleksi dan dilakukan melalui tahapan seleksi administrasi, psikotes, tes kesehatan, dan wawancara sebelum diangkat menjadi pegawai tetap. f. Rekrutmen dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan pegawai (manpower planning) jangka panjang. g. Penerimaan pegawai dari tenaga kerja PKWT menjadi pegawai organik dilakukan dalam upaya untuk memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk bergabung dengan PT Jasa Raharja (Persero) dalam bentuk kontrak waktu tertentu dan setelah melewati masa kontrak maka kepada para pegawai kontrak diberikan kesempatan untuk mengikuti tes penerimaan pegawai.

In 2011, PT Jasa Raharja (Limited) has made the process of recruitment and selection of new hiring as many as 197 people that go through the selection of Organic Daily admission clerk (PHO) as many as 35 people under specific time of employment periods (PKWT) as many as 162 people to meet the needs of the Office of human Resources and to be posted in the services office of Samsat (KPJR). In the process of recruitment and selection, the company implemented a general and fundamental criteria with the aim of ensuring the independence and transparency, which is as follows: a. Filling job vacancies at PT Jasa Raharja (Limited) and various requirements presented openly to the public through collaboration with the Institute of Management Faculty of Economics, University of Indonesia (UI LM) with web-based method. b. Recruitment is based on the needs of organizations to support the companys core business activities. c. Admission process is conducted in each city with the aim of equal opportunities for the young men and women of the area. d. Candidate must pass systematic thinking skills test (analysis, problem solving and decision making); teamwork skills (communication and leadership) and the ability to develop themselves (motivation, integrity and commitment). e. The selection process is done through the stages of selection and administration, psychological test, medical tests and interviews before being appointed as a permanent employee. f. Recruitment plan is taken based on long term manpower planning. g. Hiring employee under PKWT status is done as an effort to give opportunities to local men/women to join the PT Jasa Raharja (Limited) in the form of contract and after a certain time period of the contract then the contract employees shall be given the opportunity to take the recruitment test.

4. PENDIDIKAN DAN PElATIhAN education and training


Pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kinerja perusahaan di masa mendatang. Karena itu, PT Jasa Raharja (Persero) secara konsisten dan berkelanjutan melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap pegawai untuk memenuhi kompetensi dan keahlian (skill) yang dibutuhkan melalui pendidikan dan pelatihan. Human resource development is a long-term investment that will deliver real impact for the improvement of corporate performance in the future. Therefore, PT Jasa Raharja (Limited) has consistently and continuously provided guidance and development of employees to meet the competence and expertise (skills) needed through education and training.

213

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Pembinaan dan pengembangan SDM yang dilaksanakan oleh PT Jasa Raharja (Persero) didasarkan pada analisa kebutuhan pelatihan dalam rangka pemenuhan kompetensi, tuntutan profesi/sertifikasi dan ketentuan perundang-undangan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip kewajaran, kesetaraan dan keadilan yang berimbang agar semua pegawai mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik.

Human resource training and development undertaken by PT Jasa Raharja (Limited) is based on an analysis of training needs within the framework of fulfillment of competence, the demands of the profession/certification and statutory provisions while upholding the principle of fairness, equality and justice are balanced so that all employees have the opportunity to together in developing a career and do their job professionally without any distinction of their race, religion, race, class, gender or physical condition.

a. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk: 1) Membangun dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki attitude berupa sikap (disiplin, tanggung jawab, budaya kerja, mental, moral), 2) Membangun dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen, teknik asuransi, teknologi informasi maupun bidang ilmu lainnya. 3) Mendukung kinerja pegawai pada posisi jabatan saat ini maupun posisi jabatan pada masa datang. 4) Memenuhi kompetensi dan tuntutan profesi/ sertifikasi dengan tetap menjunjung tinggi prinsip kewajaran, kesetaraan dan keadilan yang berimbang agar semua pegawai mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengembangkan karir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender atau kondisi fisik. b. Kinerja pendidikan dan pelatihan Selama tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) telah merealisasikan biaya sebesar Rp. 30.319 juta (92%) dari alokasi dana sebesar Rp. 32.956 juta untuk berbagai macam program pendidikan baik pendidikan kompetensi (dasar, teknis, karier dan manajerial), pendidikan profesi/sertifikasi serta berbagai kursus, latihan, penataran, seminar, lokakarya dan pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan PT Jasa Raharja (Persero) termasuk pendidikan yang dilaksanakan di luar negeri, yang meliputi :

a. objective of education & training The education & training program has the following objectives: 1) To develop and prepare human resources (HR) having an attitude attitude (discipline, responsibility, culture, mental, moral), 2) To develop and prepare human resources (HR) who have the knowledge and skills in management, engineering insurance, information technology and other disciplines. 3) To support the performance of employees in current positions and positions in the future. 4) To meet the demands of professional competence and / certifications by staff

b. Performance of education & training Program During 2011, PT Jasa Raharja (Limited) has spent an amount of Rp. 30 319 million (92%) of the allocation of funds amounting to Rp. 32 956 million for various education programs both educational competencies (basic, technical, and managerial career), professional education/certification as well as a variety of courses, refresher courses, seminars, workshops and other training tailored to the needs of PT Jasa Raharja (Limited) including education carried out abroad, such as:

Pendidikan dan latihan yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam tahun 2011 Education & Training already payable by the Company in 2011
No. Jenis Pendidikan dan Pelatihan education and training Jumlah Peserta number of Participants Tempat Pelaksanaan Place

1 2. 3. 4.

Diklat reguler/ reguler training Diklat Management Development Program for Manager Training for Management Development Program for Manager Diklat bagi Calon Pegawai Harian Organik Training for Candidate of Daily Staff Competency Assessment Competency Assessment Seminar Climate Change dan Wisuda AAAIK Seminar on Climate Change and Graduation of AAAIK

30 22 20 13

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

214

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW


Jenis Pendidikan dan Pelatihan education and training

No.

Jumlah Peserta number of Participants

Tempat Pelaksanaan Place

5. 6. 7. 8. 9.

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.

Diklat Orientasi Tingkat II dan III Gelombang I Orientation Training Level II & III Batch I Diklat Motivasi dan Pelayanan Prima Cabang Jawa Tengah Training for Motivation & Primary Service for Branch of Jawa Tengah Diklat Motivasi dan Pelayanan Prima Cabang Jawa Timur Training for Motivation & Primary service Branch of Jawa Timur Diklat Motivasi dan Pelayanan Prima Cabang Jawa Barat Training for Motivation & Primary service Branch of Jawa Barat Sosialisasi Sistem Basis Data Korpo-rasi Jasa Raharja (Dasi JR) on Line Modul Pelayanan Santunan Sosialization for Corporation Database Sistem Jasa Raharja (Dasi JR) on Line Module of compensation Diklat Customer Handling Angkatan I Training for Customer Handling Batch I Diklat Orientasi Tingkat II dan III Gelombang II Orientation training Level II & III Batch II Diklat Pembekalan Pegawai Baru Orientation Training for new Employee Diklat ARMES Training for ARMES Diklat Customer Handling Angkatan II Training for Customer Handling Batch II Diklat IFRS Training for IFRS Diklat Manajer Tingkat I Training for Manajer Level I Diklat Motivasi dan Pelayanan Prima Cabang DKI Jakarta Training for Motivation & Primary service Branch of DKI Jakarta Diklat Motivasi dan Pelayanan Prima Cabang Banten Training for Motivation & Primary service Branch of Banten Diklat Orientasi Tingkat II dan III Gelombang III Orientation Training Level II & III Batch III Diklat Purnabakti Training for Purnabakti Public Speaking Public Speaking Workshop Satuan Pengawasan Intern Workshop on Internal Cotrol Unit Diklat Reasuransi dan Underwriting Training for Reassurance & Underwriting Diklat Revisi SPO Akuntansi Keuangan Training for Revisiron of SPO for Financial Diklat Hukum Training for Legal Diklat Humas Training for Public Relation Diklat Kearsipan Training for Archive and Filing Diklat Dasar-Dasar Audit Gelombang I Training for Basic Audit Batch I Diklat Investasi Training for Investment Diklat Pengembangan Manajerial Training for Managerial Development Workshop Prosedur Pelayanan Workshop for Procedure of Service Diklat Dasar-Dasar Audit Gelombang II Training for Basic Audit Batch II Diklat Audit Operasional Training for Operational Audit Diklat Pengelolaan Tugas-Tugas Audit Training for Audit Management Diklat Komunikasi dan Psikologi Audit Training for Communication & Psychology Audit Diklat Audit Kecurangan Training for Fraud Audit Diklat Penulisan Laporan Hasil Audit yang efektif Training for Writing Result of Audit Effectively

66 80 90 73 12

Lembang Jawa Tengah Jawa Timur Jawa Barat Jogyakarta

30 66 13 30 30 60 65 60 40 34 149 40 30 24 42 30 30 45 30 20 16 35 30 3 1 5 5 1

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Banten Jakarta Jakarta Bandung, Jawa Barat Jakarta Bogor, Jawa Barat Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Sukabumi, Jawa Barat Jakarta Jakarta Jakarta Sukabumi, Jawa Barat Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta

215

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW


Jenis Pendidikan dan Pelatihan education and training

No.

Jumlah Peserta number of Participants

Tempat Pelaksanaan Place

38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 1. 2.

Diklat Audit Forensik Training for Forensic Audit Diklat Finance Audit Training for Finance Audit Diklat Risk Based Audit Training for Risk Based Audit Diklat Audit Intern Tingkat Lanjutan II Training for Audit Intern Level Lanjutan II SOPAC 2011 Conference and On-Site Learning SOPAC 2011 Conference and On-Site Learning Workshop Audit Investigasi Workshop Audit Investigasi Diklat Audit Intern Tingkat Manajerial Training for Audit Intern Level Manajerial Diklat Self Assessment Internal Control Training for Self Assessment Internal Control Diklat reguler Pendidikan S2 Luar Negeri S2 Overseas Education Pendidikan S2 Dalam Negeri S2 Domestic Education

3 1 5 2 2 28 1 25 3 22

Jakarta Jakarta Jakarta Jakarta Melbourne Australia Jakarta Jakarta Jakarta

c. Perkembangan biaya pendidikan dan pelatihan Knowledge, skill and attitude pegawai, PT Jasa Rharaja (Persero) setiap tahun menyediakan anggaran untuk membiayai pelaksanaan pendidikan dan laitahn baik untuk regular maupun non regular. Dana pendidikan dan pelatihan setiap tahun terus meningkat sejalan dengan tuntutan pendidikan yang semakin inovatif dan berkembang.

c. development of cost for education & training To achieve the knowledge, skill and attitude of employees, PT Jasa Raharja (Limited) each year to provide a budget to finance the implementation of education and laitahn both for regular and non regular. Fund education and training each year continues to rise in line with the demands of an increasingly innovative education and developing.

realisasi Biaya Pendidikan dan latihan Tahun 2007 - 2011 Realization of Cost of Education & Training during years 2007 - 2011
N0. Tahun realisasi (rp/juta)/ realization (rp/juta)

year

1. 2. 3. 4. 5.

2007 2008 2009 2010 2011

7.648.000.000 9.149.500.000 22.347.500.000 29.233.440.000 30.319.000.00

2007 2008 2009 2010 2011

5. PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PEGAwAI develoPment of emPloyees


Sebuah perusahaan tentu ingin terus berusaha meningkatkan kinerjanya secara konsisten dan berkelanjutan. Namun, keberhasilan kinerja perusahaan tidak dapat dicapai jika hanya mengutamakan faktor finansial saja. Faktor pendukung lain yang sangat penting dan utama adalah hubungan baik dengan pegawai disemua lini organisasi. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa pegawai merupakan aset terpenting yang menentukan keberhasilan usaha, maka PT Jasa Raharja (Persero) senantiasa berusaha melakukan pembinaan pegawai. Any company would want to continue trying to improve their performance in a consistent and sustainable. However, the success of the companys performance can not be achieved only by prioritizing the financial factors alone. Another supporting factor is very important and is the main good relations with employees in all organizational lines. Knowing full well that employees are our most important asset that determines the success of the venture, PT Jasa Raharja (Limited) has also tried to conduct training and employee development.

216

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Pembinaan pegawai merupakan fokus utama perusahaan, mengingat unsur ini memberi dampak pada peningkatan kinerja perusahaan. PT Jasa Raharja (Persero) selama ini telah melakukan berbagai terobosan nyata dalam melakukan pembinaan pegawai, sehingga dinamika ini harus diakui telah mampu membawa keberadaan pegawai menyatu dengan keberadaan perusahaan. Tindakan ke depan yang penting adalah kebersamaan yang terjalin antara Perusahaan dengan pegawai tetap terjalin dengan baik dan direfleksikan secara penuh untuk mendukung arah pengembangan perusahaan dan tercapainya tujuan perusahaan.

Human resource development is the main focus of the company, given that these elements have an impact on improving company performance in the long run. PT Jasa Raharja (Limited) had been doing a real breakthrough in doing the human resource development, it must be recognized that the dynamics have been able to bring employees together with the existence of corporate existence. Action in the future that matters is solidarity that exists between the Company and its employees remain well maintained and is reflected in full to support the companys development and achievement of corporate goals.

a. Tujuan Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Pembinaan pegawai bertujuan untuk: 1) Membentuk pegawai yang profesional. 2) Memelihara dan mengembangkan motivasi dan ketenangan kerja. 3) Memelihara dan mengembangkan kemampuan dan produktivitas kerja. 4) Menciptakan, memelihara dan mengembangkan sikap dan disiplin kerja. 5) Memberikan kepastian adanya pengembangan karir pegawai. b. ruang lingkup Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Untuk mencapai tujuan pembinaan pegawai dilakukan melalui : 1) Pendidikan dan Pelatihan. 2) Pembinaan karir. 3) Penilaian prestasi pegawai. 4) Pemberian penghargaan. 5) Pemberian sanksi bagi yang melanggar peraturan disiplin pegawai. 6) Pemberian konseling 7) Kegiatan yang memiliki tujuan pembinaan pegawai. c. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Pegawai Dalam tahun 2011, terkait dengan pelaksanaan pembinaan pegawai PT Jasa Raharja (Persero) melakukan antara lain: 1) Promosi jabatan terhadap 258 orang pegawai yang dinilai memiliki kemampuan, komitmen dan integritas yang tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, atas dasar penilaian perolehan kinerja selama beberapa tahun, maka kepada 258 orang tersebut sudah saatnya mendapatkan promosi jabatan. 2) Transfer (mutasi) terhadap 538 orang pegawai. Mutasi ini dilakukan dengan bentuk tour of duty dan tour of area untuk memberikan penyegaran sekaligus sebagai pembelajaran bagi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

a. objective of the employee development Employee development shall have the objective to: 1) Establish a professional employee. 2) Maintain and develop the motivation and peace work. 3) Maintain and develop the skills and productivity. 4) Create, maintain and develop the attitudes and work discipline. 5) Provide assurance of employee career development. b. scope of employee development To achieve the objective of the development, the Company has done: 1) Education and Training. 2) Career coaching. 3) Performance assessment. 4) Award for outstanding performance 5) Provision of sanctions for employees who violate the disciplinary rules. 6) Provision of employee counseling 7) Activities that have the purpose of fostering and developing employees. c. employee development and assistance activity In 2011, related to the HR program, PT Jasa Raharja (Limited) has performed the followings: 1) Promotion to higher position to 258 employees considered to have the capability, commitment and integrity in improving company performance. In addition, based on the assessment of acquisition performance for several years, it is time for the 258 people to get a promotion. 2) Job reallocation to 538 employees. Reallocation is done with the form of tour of duty and tour of the area to provide a refresher as well as learning for employees in performing their duties.

217

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

3) Demosi (hukuman) terhadap 4 orang pegawai. PT Jasa Raharja (Persero) secara konsisten menerapkan punishment kepada pegawai yang melakukan pelanggaran peraturan kepegawaian yang telah disepakati bersama dengan Serikat Pekerja Jasa Raharja (SPJR). 4) Pemberhentian sebagai pegawai terhadap 2 orang pegawai yang melakukan pelanggaran berat. Proses pemberhentian pegawai ini telah melalui proses Dewan Pertimbangan Kepegawaian. 5) Pemberhentian sebagai pegawai terhadap 13 orang pegawai yang mengundurkan diri.

3) Demotion (punishment) to 4 employees. PT Jasa Raharja (Limited) consistently applies disciplinary sanction to any employee violating civil service rules as already agreed with the Labor Union of Jasa Raharja (SPJR). 4) Termination of an employee to 2 employees commiting major violations. Employee termination process has been through the Personnel Advisory Board. 5) Termination of 13 employees who resigned from their posts.

6. KESEJAhTErAAN PEGAwAI emPloyee welfare


Dalam banyak kasus timbulnya persoalan di sejumlah perusahaan, faktor kesejahteraan pegawai menjadi penyebab yang paling krusial. Karena itu, PT Jasa Raharja (Persero) selalu fokus dalam meningkatkan kesejahteraan pegawai diantaranya melalui perbaikan remunerasi yang diterima sesuai kemampuan perusahaan. a. Bentuk dan Jenis Kesejahteraan Dalam peningkatan kesejahteraan pegawai, PT Jasa Raharja (Persero) memberikan penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup dasar setiap pegawai yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. berupa: 1) Gaji terdiri dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP), Merit dan tunjangan tetap yang ditetapkan berdasarkan skala gaji, tingkat jabatan, masa kerja, indeks kemahalan daerah dan indeks daya beli, penilaian kinerja individu serta faktor kehadiran. 2) Kenaikan gaji diberikan dalam bentuk sebagai berikut: a) Kenaikan gaji berkala didasarkan pada kemampuan Perusahaan dan akan ditinjau setiap 1 (satu) tahun sekali, yakni pada setiap bulan Januari dan berlaku bagi semua pegawai. b) Kenaikan gaji karena kenaikan skala gaji dan/ atau promosi jabatan dilaksanakan atas dasar prestasi kerja, keahlian dan kinerja pegawai melalui penilaian prestasi pegawai berbasis kompetensi (Key Performance Indicator/ KPI) setiap satu tahun secara obyektif. c) Kenaikan gaji Masa Kerja Efektif (MKE) dan Masa Kerja Jabatan (MKJ) dilaksanakan atas dasar pengabdian masa kerja pegawai pada kedudukan/ jabatannya. 3) Tunjangan kesejahteraan yang dibayarkan sesuai batas kemampuan keuangan perusahaan, terdiri dari tunjangan umum, jabatan, cuti tahunan/besar, kesehatan, pakaian kerja, keagamaan, bantuan uang duka dan jaminan sosial tenaga kerja. 4) Fasilitas kesejahteraan lainnya berupa keselamatan dan kesehatan kerja, rekreasi, olah raga dan kesenian, usaha koperasi serta fasilitas ibadah. In many cases the onset of problems in a number of companies, employee welfare factors becomes the most crucial item. Therefore, PT Jasa Raharja (Limited) has always focused on improving the welfare of such employees by improving the remuneration according to the companys ability. a. type of welfare Benefits In improving the welfare of employees, PT Jasa Raharja (Limited) provides funding to pay for the basic living needs of the employees namely in meal , clothing, shelter, education and health such as: 1) Salary consists of Basic Retirement Income (PhDP), Merit and fixed allowances as determined by the scale of salary, position level, years of service, and the costliness index of purchasing power index, assessment of individual performance and attendance factors. 2) Pay increases granted in the following form: a) periodic salary increases based on the ability of the Company and will be reviewed every 1 (one) years, on each January and applies to all employees. b) Salary increases due to increase in salary scales and / or promotions conducted on the basis of job performance, skills and performance of employees through competency-based assessment of employee performance (Key Performance Indicators / KPIs) every single year objective. c) salary increase effective the Working Time (MKE) and The Working Title (MKJ) performed on the basis of civil service employment in the position / office. 3) welfare benefits are paid according to company financial limits, comprised of general allowance, job title, annual leave / large, health, work clothes, religious, financial aid grief and social security. 4) other welfare facilities in the form of occupational safety and health, recreation, sports and the arts, business cooperatives and religious facilities.

218

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

5) Sebagai reward atas prestasi kerja, perusahaan memberikan penghargaan, jasa produksi dengan cara merit sistem serta memberangkatkan para pegawai dan pejabat ke luar negeri termasuk melaksanakan ibadah umroh bagi pegawai yang beragama Islam melalui proses seleksi.

5) As a reward for job performance, company award, by way of production services as well as merit system employees and officials dispatched to foreign countries, including carrying out a religious pilgrimage to the Muslim employees through the selection process.

b. Kinerja Kesejahteraan Pegawai tahun 2011 Pada tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) telah menetapkan kebijakan dalam peningkatan kesejahteraan pegawai, antara lain:

b. Performance of employee welfare of 2011 In 2011, PT Jasa Raharja (Limited) has established a policy in improving the welfare of employees, among others:

Tabel Peningkatan kesejahteraan pegawai tahun 2011 Table of Improvement of Employee Welfare in 2011
N0. Kesejahteraan Pegawai/ employee welfare Sasaran (orang)/ target (Person)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Meningkatkan gaji pegawai berkisar 10% To increase employee salary by around 10% Menaikkan skala gaji To increase pay grade Memberikan tunjangan cuti tahunan To provide annual leave allowance Memberikan tunjangan cuti besar To provide sabbatical leave allowance Melaksanakan Medical check up To perform medical check up Memberikan uang pakaian kerja To provide allowance for work attire Memberikan jaminan pelayanan kesehatan pegawai To provide health issurance for employee Menyediakan jaminan sosial tenaga kerja dan dana tunjangan hari tua To provide social insurance and old age pension fund Menyediakan dana untuk kegiatan Olah raga dan rekreasi To provide funding for sport and recreation

1.780 orang/ persons 223 orang/ persons 1.461 orang/ persons 208 orang/ persons 1.780 orang/ persons 1.780 orang/ persons 1.780 orang/ persons 1.780 orang/ persons 1.780 orang/ persons

c. Komponen Biaya Pegawai Dalam rangka melaksanakan kebijakan strategis dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia tersebut, PT Jasa Raharja (Persero) selama tahun 2011 telah menggunakan dana sebesar Rp. 391.878 juta (101,87%) dari anggaran yang dialokasikan sebesar Rp384.676 juta. Anggaran Sumber Daya Manusia digunakan untuk 18 jenis pembiayaan, yaitu:

c. component of Personnel cost In order to implement strategic policies in the management of human resources, PT Jasa Raharja (Limited) during the year 2011 has spent Rp. 391.878 million (101.87%) of the budget allocated for Rp384.676 million. Human Resources budget is used for 18 types of financing, ie:

(dalam juta rupiah)

Gambaran Anggaran dan realisasi dana Pengelolaan Sumber Daya Manusia tahun 2011 Budget and Actual picture of Human Resource Management fund in 2011
Jenis Pembiayaan type of Payment Anggaran (rp) Budget realisasi (rp) realization ratio (%)

(in millions rupiah)

No.

type of Payment

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

Gaji Direksi dan Honor Komisaris Gaji Pegawai Merit Tunjangan Umum Tunjangan Kesehatan (Biaya Rawat Inap) Tunjangan Cuti Tunjangan Pakaian Kerja Tunjangan Hari Raya Premi Asuransi Olah raga dan rekreasi SPJR dan Persari Raharja Sumbangan sosial Pendidikan dan latihan Iuran Dana Pensiun Iuran Dana THT Tunjangan Masa Bakti Direksi

4.949 92.450 106.196 21.768 17.776 23.303 5.016 28.628 6.410 3.041 1.001 1.375 32.956 21.438 3.066 1.077

5.651 93.233 112.430 22.674 17.662 23.372 4.867 28.161 5.695 2.996 984 1.444 30.319 21.438 3.066 915

114,19 100,85 105,87 104,16 99,36 100,30 97,02 98,37 88,84 98,51 98,30 104,99 92,00 100,00 100,00 84,91

Salary of Directors and Honor for Commissioners Salary of Employees Merit Payment General Allowances Health Allowances (Hospitalization) Leave Allowance Work Attire Allowance Holiday Allowance Insurance Premium Sport and Recreation SPJR & Persari Raharja Social Donation Education & Training Contribution to Pension Fund Contribution to THT payment Allowance for Director PostEmployment

219

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW


No. Jenis Pembiayaan type of Payment Anggaran (rp) Budget realisasi (rp) realization ratio (%)

type of Payment

17. 18.

Imbalan Pasca Kerja Uang Makan Jumlah

14.226 384.676

1.943 15.028 391.878

105,64 101,87

Post Employment Reward Meal Allowances Total

d. Komposisi Gaji Tertinggi dan Terendah Komposisi gaji Direksi (Direktur Utama) dengan pegawai tertinggi sebesar 1.77 kali, komposisi gaji Direksi (Direktur Utama) dengan pegawai terendah sebesar 13.83 kali, komposisi gaji pegawai tertinggi dengan gaji pegawai terendah sebesar 7.83 kali, dengan perhitungan gaji bulanan sebagai berikut :
Gaji Direktur Utama Gaji Pegawai Tertinggi Gaji Pegawai Terendah : Rp. 55.000.000 : Rp. 31.125.352 : Rp. 3.976.596

d. composition of the lowest and Highest salary Composition of salary of the President Director compared to highest salary of the employee shall be 1.77 times, whereas the composition of the President Director salary compared to the lowest salary among the employees shall be 13.83 times, whereas composition of the highest salaries and the lowest salaries among the employees shall be 7.83 times, with a monthly salary calculation as follows:
President Director Salary Highest Employee Salary Lowest Employee Salary : Rp. 55.000.000 : Rp. 31.125.352 : Rp. 3.976.596

7. PEMUTUSAN hUBUNGAN KErJA (PhK) termination of emPloyment (PHK)


Pada prinsipnya perusahaan berusaha menghindari dan mencegah terjadinya PHK, dan apabila kemudian setelah semua usaha dilakukan PHK tidak dapat dihindarkan, maka proses penyelesaiannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. a. Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, dengan alasan: 1) Melakukan kesalahan berat. 2) Sakit berkepanjangan selama 2 (dua) tahun berturutturut. 3) Cacat yang menyebabkan pegawai tidak dapat bekerja. 4) Penyederhaan organisasi. 5) Perusahaan pailit. 6) Pengunduran diri dan pegawai dikualifikasikan mengundurkan diri. 7) Meninggal dunia. 8) Telah mencapai usia pensiun 55 tahun. 9) Berakhirnya jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian kerja. In principle, the company must try to avoid and prevent layoffs, and if then after all the efforts such decision is unavoidable, then the settlement process should be made in accordance with statutory regulations.

a. the company may terminate employment relation for reason of: 1) Committing serious error. 2) Prolonged illness for 2 (two) years in a row. 3) Defects that cause an employee can not work. 4) Organization restructurization. 5) Company bankruptcy. 6) Resignation of the employee or being disqualified and resigned. 7) Passed away. 8) Reaching the retirement age of 55 years. 9) The end of the period specified in the employment agreement. b. the company can not proceed with termination in case of: 1) Employees complaining about their boss, coworker or subordinate to the authorities about their bosses, co-workers or subordinates which later found to be a criminal act. 2) Employee is absent from work due to illness by a doctor in so far as it does not exceed 12 (twelve) months continuously. 3) Employee is absent due to being called up by State duty in accordance with the provisions of the legislation. 4) Employees practicing their religion or belief.

b. Perusahaan tidak dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, dengan alasan: 1) Pegawai yang mengadukan atasan, teman sekerja atau bawahan kepada pihak berwajib mengenai perbuatan atasan, teman sekerja atau bawahan yang melakukan tindak pidana kejahatan. 2) Pegawai berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak melampaui 12 (dua belas) bulan secara terusmenerus. 3) Pegawai berhalangan menjalankan pegawaiannya karena memenuhi kewajiban terhadap Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. 4) Pegawai menjalankan ibadah wajib yang diperintahkan agamanya.

220

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

5) Pegawai mempunyai pertalian darah dan/atau ikatan perkawinan dengan pegawai lainnya di dalam perusahaan. 6) Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik, atau status perkawinan. 7) Pegawai mendirikan, menjadi anggota, dan/ atau pengurus serikat pegawai, pegawai melakukan kegiatan serikat pegawai diluar jam kerja, atau di dalam jam kerja atas kesepakatan perusahaan, atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama. 8) Pegawai dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter yang jangka waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan. 9) Pegawai menikah. 10) Pegawai wanita hamil, melahirkan, gugur kandungan atau menyusui bayinya.

5) Employees have kinship or or blood and/or marital ties with other employees within the company. 6) Because of disagreement, religion, politics, race, color, class, gender, physical condition, or marital status. 7) Employee establishes, becomes a member of the civil union, participates in any civil union activities outside working hours an employee, or in working hours with the company agreement, or under the provisions of employment agreements, company regulations, or collective bargaining. 8) Employees in a state of permanent disability, illness due to workplace accidents, or illness due to employment which, according to a doctors certificate that a period of recovery is uncertain. 9) Employees gets married. 10) Employees gets pregnant, having childbirth, miscarriaged or breastfeeding.

c. Perusahaan memberikan fasilitas bantuan hukum kepada pegawai dngan ketentuan sebagai berikut: 1) Bantuan diberikan dalam hal terjadi tuntutan hukum karena tindakan/ perbuatan untuk dan atas nama jabatannya yang berkaitan dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan termasuk selama melaksanakan penugasan pada anak perusahaan atau badan hukum lainnya. 2) Fasilitas bantuan hukum yang diberikan berupa pembiayaan kantor jasa pengacara/konsultan hukum yang ditunjuk oleh perusahaan meliputi proses pemeriksaan sebagai saksi, tersangka dan terdakwa di lembaga peradilan. 3) Dalam hal pegawai dinyatakan bersalah dan dihukum oleh pengadilan dengan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka biaya pengacara/ konsultan hukum yang telah dikeluarkan maupun yang belum dibayar oleh perusahaan menjadi beban yang bersangkutan. 4) Dalam hal pegawai diputus bebas/dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan dengan keputusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka biaya kantor pengacara/konsultan hukum menjadi beban perusahaan. 5) Fasilitas bantuan hukum ini tidak diberikan kepada pegawai yang mendapat tuntutan hukum akibat pengaduan dari perusahaan. d. Perusahaan memberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak sebagai berikut: Bagi pegawai yang mengalami pemutusan hubungan kerja diberikan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang

c. the company shall provide legal assistance to employees under the following terms: 1) Assistance is provided in the event of lawsuits when the actions/act is taken for and on behalf of the office relating to the aims and objectives as well as the companys business activities, including lawsuit from others when teh employee is carrying out assignments in subsidiaries or other legal entity. 2) Facilities of legal aid shall be provided in the form of a lawyer/legal advisor appointed by the company include the examination as witnesses, suspects and defendants in the judiciary. 3) If the employee later is found guilty and sentenced by a court decision which has permanent legal force, then the cost of a lawyer / legal consultant already issued and which has not been paid by the company shall be borne by the employee. 4) If the employee was acquitted/found not guilty by a court decision, then the cost of law firm / corporate legal counsel shall be borne by the Company. 5) This legal assistance shall not be provided to employees who faces lawsuits due to complaints from the Company.

d. the company provides severance pay, reward pay and compensation for untaken rights as follows: For those employees whose employment is being terminated they will be given severance pay, reward/

221

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

seharusnya diterima. Ketentuan ini tidak berlaku untuk pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh tindakan pelanggaran berat. 1) Perhitungan uang pesangon dilakukan berimbang dengan memperhatikan masa kerja sebagai berikut: a) Uang pesangon terendah sebesar 1 (satu) kali gaji bulan terakhir diberikan kepada pegawai yang memiliki masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun. b) Uang pesangon tertinggi sebesar 9 (sembilan) kali gaji bulan terakhir diberikan bagi pegawai yang memiliki masa kerja masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih. 2) Perhitungan uang penghargaan masa kerja hanya diberikan kepada pekerja yang telah mempunyai masa kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun dan besarnya ditetapkan sebagai berikut: a) Uang penghargaan terendah sebesar 2 (dua) bulan gaji diberikan kepada pegawai yang memiliki masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun. b) Uang penghargaan tertinggi sebesar 10 (sepuluh) bulan gaji diberikan kepada pegawai yang memiliki masa kerja 24 (duapuluhempat) tahun atau lebih. 3) Uang penggantian hak yang seharusnya diterima meliputi: a) Cuti tahunan dan cuti besar yang belum diambil/belum dibayarkan. b) Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15 persen dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja yang memenuhi syarat. c) Hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perusahaan.

gratuity and compensation pay for any entitlements not yet taken. This provision does not apply to termination of employment caused by major violation. 1) The calculation of severance pay made in proportional with respect to future work as follows: a) Lowest severance pay is equal to 1 (one) months salary (last salary) given to employees who have less or equal than 1 (one) year of service. b) Highest severance pay is 9 (nine) times the salary of the last month for employees who have worked for 8 (eight) years of service or more. 2) Calculation of gratuity given only to workers with service term of at least 3 (three) years and the amount determined as follows: a) Lowest award pay of 2 (two) months of salary given to employees who have a service term of 3 (three) years or more but less than 6 (six) years. b) Highest award pay of 10 (ten) months of salary given to employees who have a service term of 24 (twenty four) years or more. 3) Compensation pay as the right of of the employee, such as: a) Annual leave not yet taken or have not been paid. b) Replacement housing, medical care and are 15% of the severance pay and/or a cash gratuity whenever eligible. c) Other matters as stipulated in the Company regulation.

8. PENGhArGAAN awards
a. Perusahaan memberikan penghargaan kepada pegawai yang telah memiliki masa kerja tertentu, terus menerus tanpa terputus, menunjukkan prestasi kerja yang baik dan tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. b. Penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerja dapat berupa piagam dan uang tunai. a. Companies to reward employees who already have a certain working period, continuously without interruption, showed a good work performance and discipline have never been sentenced within 5 (five) years. b. Award given to the companys charter and the workers can be cash.

9. PENSIUN PEGAwAI emPloyee retirement Benefit


Bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun dalam usia 55 tahun, perusahaan memberikan: a. Manfaat pensiun yang diterima pegawai setiap bulannya dihitung dari Gaji Dasar Pensiun (GDP) yang besarnya ditetapkan maksimal 80 persen dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP). For employees entering retirement ages, at 55 years old, the Company shall provide: a. Retirement benefits to be received by the retired employee each month calculated from the Basic Salary Pensions (GDP), which set a maximum amount of 80 percent of the Basic Retirement Income (PhDP).

222

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Besaran PhDP mengacu dan berpedoman kepada ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan pelaksanaannya secara bertahap. b. Penghargaan perupa kenaikan skala gaji. c. Bantuan pindah pegawai ke domisili terakhir. Pada tahun 2011, PT Jasa Raharja (Persero) telah memberhentikan 194 orang pegawai karena mencapai usia pensiun dengan memberikan imbalan pasca kerja dan bantuan pindah pegawai ke domisili terakhir sebesar Rp. 1.943 juta. Disamping itu Perusahaan telah menyediakan dan menyalurkan dana untuk membiayai pengelolaan program pensiun tahun 2011 sebesar Rp 21.438 juta.

The amount of PhDP shall refer and guided by the provisions of Law Number 13 Year 2003 on Manpower and implementation stages. b. Award in terms of salary increases. c. Assistance to move employees to the last domicile. In 2011, PT Jasa Raharja (Limited) discharged 194 employees with honor, due to retirement age by providing them post-employment benefits and support for the staff to move to their own domicile of total Rp. 1.943 million. In addition the Company has been providing and distributing funds to finance the management of pension plans in 2011 amounting to Rp 21.438 million.

10. KESEMPATAN KErJA YANG SAMA equal oPPortunity


Dalam menjunjung tinggi prinsip-prinsip keterbukaan, keadilan dan kesetaraan, PT Jasa Raharja (Persero) secara konsisten mengembangkan dan menyempurnakan seluruh pranata yang mendukung penilaian kemampuan pegawai. Hal ini sebagai perwujudan dari kemitraan antara Perusahaan, pegawai dan serikat pegawai yang saling mendukung dan bersinergi dalam menjalankan operasional maupun dalam mencapai misi dan visi perusahaan. Sebagai wujud dari upaya tersebut, perusahaan telah menerapkan kebijakan sebagai berikut: a. Untuk mendapatkan akurasi penilaian dan berimbang dalam menentukan karir, tanggungjawab dan remunerasi bagi setiap pegawai, perusahaan menerapkan sistem penilaian berbasis kompetensi dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. b. Pegawai mendapatkan kesempatan yang sama untuk memperoleh kompensasi, pendidikan dan promosi sesuai dengan kompetensinya masingmasing dengan menjunjung tinggi asas keadilan dan profesionalisme, selaras dengan kepentingan dan rencana pengembangan perusahaan serta tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan . c. Memberikan kesempatan kepada seluruh pegawai untuk memperjuangkan hak-haknya secara berimbang dan setara melalui Serikat Pekerja Jasa Raharja. d. Menyediakan lingkungan kerja yang menyenangkan dan iklim kerja yang kondusif serta terjamin dari risiko keamanan, keselamatan dan kesehatan. e. Menyediakan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan (pelecehan) yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang kebudayaan seseorang. In upholding the principles of openness, fairness and equality, PT Jasa Raharja (Limited) is consistently developing and perfecting all institutions that support the assessment of employee skills. This is a manifestation of a partnership between the Company, employees and union officials who support each other and work together in running operations and in achieving the mission and vision. As a manifestation of these efforts, the company has implemented the following policy: a. To obtain accurate and balanced assessment in determining a career, responsibilities and remuneration for each employee, the company implemented a competency-based assessment system using the Balanced Scorecard. b. Employees have equal opportunity to obtain compensation, education and promotion in accordance with their respective competence to uphold the principles of fairness and professionalism, and aligned with the interests of the companys development plan and without regard to ethnic background, religion, sex, age, disability, who belongs to a person, or other special circumstances which are protected by legislation. c. The Company provides opportunities to all employees for asserting their rights in a balanced and equitable through the Labor Union of Jasa Raharja. d. The Company provides a pleasant working environment and work climate that is conducive and assured of the safety risks, safety and health. e. The Company provides a work environment free from all forms of stress (abuse) that may arise as a result of differences in character, personal circumstances and background of ones culture.

223

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

f. Memberikan kebebasan yang sama terhadap semua pegawai untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut oleh masingmasing pegawai. g. Mematuhi semua hukum/peraturan/kebijakan yang ditetapkan oleh Perusahaan dan menghindari aktivitas yang dapat menyebabkan benturan kepentingan atau potensi munculnya benturan kepentingan.

f.

The Company gives the same freedom to all employees to run the service in accordance with the religion and beliefs held by each employee. g. The Company complies with all applicable laws / regulations / policies established by the Company and to avoid activities that could lead to potential conflicts of interest or appearance of conflict of interest.

Teknologi Dan Sistem Informasi Technology & Information System


Perusahaan telah berkomitmen untuk mengedepankan teknologi informasi dalam pengelolaan pelayanannya kepada masyarakat. Pencapaian tersebut dilakukan melalui berbagai strategi yang telah dilakukan secara bertahap sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), yaitu; The Company has committed to prioritize the management of information technology services to the community. The following achievements were made through a variety of strategies that have been carried out in stages since 2009 up to 2013 as stated in the Companys Long Term Plan (RJPP), namely;

1. BASIS DATA KorPorASI JASA rAhArJA online MoDUl PElAYANAN SANTUNAN corPorate dataBase of Jasa raHarJa online for comPensation service module
Merupakan pengembangan dari DASI-JR client server dengan memberdayakan web aplikasi dan data center melalui jaringan VPN (virtual private network), sehingga dengan kecepatan proses dan keamanan data yang benarbenar secure, masyarakat dapat mengajukan santunan kecelakaan dimana saja di seluruh wilayah Indonesia. Percepatan proses Pelayanan santunan pada aplikasi DASI-JR online modul Pelayanan ini diutamakan untuk berkas yang dilimpahkan dari daerah satu ke daerah lainnya sesuai dengan domisili Ahli waris/ Korban. Sampai dengan tahun 2011 telah diimplementasikan di 18 Cabang yaitu Cabang DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Banten, Bali, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, NTT dan NTB. This is the development of the DASI-JR client server application & web by empowering data center via VPN (virtual private network), so that the processing speed and data security that truly secure, the public can file a compensation for an accident anywhere in the area of Indonesia. Acceleration of the process of compensation for the application called DASI-JR online application service module is preferred to a file transferred from one area to another area in accordance with the domicile Ahliwaris / Victims. Up to 2011 have been implemented in 18 Branch of the Branch of DKI Jakarta, West Java, East Java, Central Java, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Aceh, North Sumatra, West Sumatra, Riau, Riau, Jambi, South Sumatra, Bengkulu , Lampung, NTT and NTB.

2. BASIS DATA KorPorASI JASA rAhArJA oNlINE MoDUl IUrAN wAJIB PESAwAT UDArA DAN IUrAN wAJIB KAPAl lAUT/ corPorate dataBase of Jasa raHarJa online for module of mandatory Payment for Passengers of airPlane and seagoing vessels
Setelah Implementasi DASI-JR Online Modul Pelayanan telah dapat berjalan dengan baik di Wilayah Jawa dan Bali, Perusahaan melakukan Pembangunan DASI-JR Online Modul Iuran Wajib Pesawat Udara (IWPU) dan Iuran Wajib Kapal Laut (IWKL). Pembangunan sistem basis data korporasi Jasa Raharja Online modul IWPU dan IWKL yang merupakan pengembangan dari system DASIAfter successful implementation of a DASI-JR Online Service Module in Java and Bali, the Company proceeds with DASI-JR Development of Online Module for Mandatory Contributions for Passengers of Airplane (IWPU) & Maritime Vessel (IWKL). Development of corporate database systems Raharja Online Services of IWKL and IWPU module was the further development of

224

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

JR Online, dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, disertai pengawasan oleh Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Tim Imbangan Pembangunan Aplikasi DASIJR Online Modul IWPU dan Iuran Wajib IWKL. Dengan adanya Aplikasi DASI-JR online Modul IWPU dan IWKL akan didapatkan informasi data dan pendapatan bidang Iuran Wajib Pesawat Udara dan Kapal Laut secara Real Time guna mendukung pengambilan keputusan secara cepat oleh pihak manajemen atas kondisi yang terjadi. Implementasi Basis Data Korporasi Jasa Raharja Online Modul Iuran Wajib Pesawat Udara dan Iuran Wajib Kapal Laut akan dilaksanakan pada tahun 2012 dan 2013.

the system DASI-JR Online, starting from the planning, execution, control is accompanied by a Steering Committee & Information Technology Application Development Team Balance Online DASI-JR Module & payment for IWPU and IWKL. With the online application module DASI-JR IWPU & IWKL will get income data & information fields on Mandatory Contributions for Passengers of Airplane (IWPU) & Maritime Vessel (IWKL) in Real Time to support rapid decision-making by the management of the condition occurring. The full implementation of Corporate Services Database Online Module for Mandatory Contributions for Passengers of Airplane (IWPU) & Maritime Vessel (IWKL) will begin in 2012 & 2013.

3. ENTErPrISE rESoUrcE PlANNING (ErP) MoDUl ProcUrEMENT, AKUNTANSI KEUANGAN DAN INvESTASI/ enterPrise resource Planning (erP) modul Procurement, for accounting & investment
Dengan menggunakan Software ERP Axapta Dynamic dilakukan pembangunan untuk modul Procurement/ Pengadaan Persediaan, Akuntansi Keuangan dan Modul Fund Management System (FMS) bidang Investasi. Using the ERP Axapta Dynamic Software the Company has started the development for Procurement modules, Accounting & Module for Fund Management System (FMS) for Investment.

4. MErANcANG DAN MENErAPKAN MANUAl TATA KElolA TEKNoloGI INforMASI Planning & imPlementing manual of information tecHnology governance
Penggunaan dan penguasaan TI yang semakin meluas akan mempercepat proses bisnis dan meningkatkan kualitas penyediaan layanan PT Jasa Raharja (Persero) yang berarti meningkatkan kepuasan pelanggan apabila dikelola sesuai kaidah-kaidah pengelolaan yang baik sesuai standar dan panduan tata kelola TI secara internasional. Namun perluasan penggunaan TI juga berpotensi meningkatkan risiko bagi PT Jasa Raharja (Persero) jika tidak direncanakan, dikelola dan dikendalikan dengan baik. Selain memerlukan kerangka kerja tata kelola yang baik, penyelenggaraan TI harus mengindentifikasi potensi risiko yang dapat muncul dan mengantisipasinya secara komprehensif, baik risiko yang terkait dengan investasi termasuk pengadaan sumber daya TI, maupun risiko penggunaan TI dalam menunjang kegiatan operasional Perusahaan. Untuk memenuhi tuntutan di atas, perusahaan menetapkan kebijakan tata kelola TI dengan merujuk pada standar internasional, mempelajari praktek penerapan tata kelola TI yang baik dan mempertimbangkan nilai dan budaya perusahaan yang berlaku. Kebijakan dimaksud akan memberikan arah dalam pengelolaan dan penggunaan TI dalam rangka mendukung tercapainya sasaran dari rencana strategis Perusahaan. Kegiatan bidang Sistem Informasi Perusahaan yang telah dan sedang dalam tahap pelaksanaan tahun 2011, meliputi: The use and mastery of the expanding IT application will further accelerate business processes and improve the quality of service provision PT Jasa Raharja (Limited), which means improved customer satisfaction when managed according to the principles of good governance standards and guidelines of IT governance internationally. But the expanded use of IT is also potentially increase the risk for PT Jasa Raharja (Limited) if not properly planned, managed and controlled properly. In addition to requiring a framework of good governance, the IT organization should identify the potential risks that may arise and anticipate them in a comprehensive, well the risks associated with the Investment, including the procurement of IT resources, and risks of using IT in supporting Company operations. To meet the above demands, the company established a policy of IT governance with reference to international standards, studying the application of IT governance practices are good and considering the prevailing corporate culture. Policy will provide direction referred to in the management and use of IT in order to support the achievement of the objectives of the Companys strategic plan. Activity related to the development of Companys Information system already done or under construction in 2011 are:

225

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

a. Melakukan Pengembangan DASI-JR (koordinasi dengan Divisi terkait dan development); b. Implementasi Aplikasi Carloan ke Seluruh Cabang; c. Melakukan Evaluasi dan Pengembagan Aplikasi DASIJR Modul Akuntansi dan Keuangan; d. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan Sistem Informasi oleh Komite Pengarah Teknologi Informasi; e. Melakukan pengadaan Staf Ahli Teknologi Informasi (dalam hal ini pembayaran honorarium Staf Ahli Teknologi Informasi); f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan TI bagi pengembang ; g. Mengembangkan Web Korporasi Jasa Raharja; h. Melakukan kunjungan pembinaan dalam rangka implementasi DASI-JR Online (Cabang Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali); i. Biaya Koneksi Internet dan Intranet di Kantor Pusat, Cabang, Perwakilan dan KPJR (biaya rutin); j. Pengadaan infrastruktur, software dan hardware, yaitu : 1) Bandwidth Optimizer 2) Intrusion Preventive System Kantor Pusat; 3) Blade Server; 4) Vmware (proses pengadaan); 5) Microsoft Office ; 6) Helpdesk Management; 7) LAN Switch Kantor Pusat dan Cabang 8) Redundant Core Switch Kantor Pusat; 9) Distribution Switch Kantor Pusat; 10) Server Farm Switch Kantor Pusat; 11) Redundant Internet Router Kantor Pusat; 12) Link Balancer Kantor Pusat; 13) Network Monitoring System; 14) Implementasi Active Directory Kantor Cabang; 15) Switch Kantor Cabang 16) Desktop Management Cabang 17) Antivirus Cabang; 18) Exchange CAL; 19) Windows 7 Professional 20) Network Access Control Kantor Pusat; 21) Network Access Control Kantor Cabang; 22) Pengadaan Modem GSM Kantor Samsat (proses di Tim Pengadaan) k. Melakukan evaluasi terhadap penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi (IT Governance) di Kantor Pusat; l. Melakukan kunjungan pembinaan dalam rangka pemeliharaan hardware dan software; m. Firewall Kantor Pusat; n. Firewall Kantor Cabang; o. Pembangunan dan Pengembangan ERP pada tingkat integrasi sistem di seluruh business process. p. Implementasi DASI JR Web Online Pelayanan di wilayah pulau Sumatera, NTB dan NTT. q. Melakukan koordinasi dengan mitra kerja terkait untuk mendukung pembangunan dan pengembangan sistem aplikasi Jasa Raharja.

a. Perform DASI-JR Development (related to coordination with the Division and development); b. Implementation of Application Car loan to the whole branch; c. Conducting evaluation and developing a DASI-JR Application Modules Accounting & Finance; d. Monitoring and evaluating the implementation of Information System Information Technology Steering Committee; e. Hiring a Senior Advisor to procure Information Technology (in this case salary is allocated under honorarium of Advisor for Information Technology); f. Organizing IT education & Training for developers; g. Developing Corporate Web Services; h. Coaching visits in order implementation of a DASI-Online JR (Branch of West Java, East Java & Bali); i. Managing cost of Internet & Intranet Connections in Head Office, Branch, Representative & KPJR (regular fee); j. Procurement of infrastructure, software & hardware, namely : 1) Bandwidth Optimizer 2) Intrusion Preventive System In HQ office; 3) Blade Server; 4) Vmware (in procurement process); 5) Microsoft Office ; 6) Helpdesk Management; 7) LAN Switch In HQ and Branch Office 8) Redundant Core Switch In HQ office; 9) Distribution Switch In HQ office; 10) Server Farm Switch In HQ office; 11) Redundant Internet Router In HQ office; 12) Link Balancer In HQ office; 13) Network Monitoring System; 14) Implementation of Active Directory In Branch Office; 15) Switch In Branch Office 16) Desktop Management Cabang 17) Antivirus Cabang; 18) Exchange CAL; 19) Windows 7 Professional 20) Network Access Control In HQ office; 21) Network Access Control In Branch Office; 22) Procurement of GSM Modem in Samsat Office (in progress by Procurement Team) k. Evaluating the application of Information Technology Governance (IT Governance) at the Central Office; l. Coaching visits in order hardware and software maintenance; m. Installing Firewall in HQ Office; n. Installing Firewall in Branch Office; o. Development & ERP Development at the level of system integration across the business process. p. Implementation of a DASI-JR Online Web Services on the island of Sumatra, NTB and NTT. q. Coordinating with relevant partners to support the development and application system development Raharja Services.

226

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Manajemen risiko Risk Management


Penerapan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko ini adalah dalam rangka memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor 01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) pada BUMN dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 168/ PMK/2010 Tentang Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian. PT Jasa Raharja menyadari bahwa Manajemen Risiko merupakan salah satu elemen penting GCG dan dimiliki fungsi strategis untuk mengenali berbagai macam risiko yang dihadapi atau akan dihadapi oleh Perusahaan. Melalui pelaksanaan Manajemen Risiko, Perusahaan juga bertujuan untuk melindungi manajemen agar tidak menghasilkan kebijakan yang merugikan Perusahaan dimasa mendatang. This Implementation Guidelines for Risk Management Policy is made in order to meet the requirements as stipulated in the Regulations of The Minister of State Enterprises Number 01/MBU/2011 about the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in State-Owned Enterprises (BUMN) and Resolution of The Minister of Finance Number 168/PMK/2010 about the examination of Insurance Companies. PT Jasa Raharja (Persero) realizes that Risk Management is one of the important elements of GCG and has a strategic function to recognize a wide range of risks faced or will be faced by the company. Through the implementation of Risk Management, the company also aims to protect the management in order not to produce policies that disadvantage the company in the future.

1. KEBIJAKAN MANAJEMEN rISIKo risK management Policy


Proses Manajemen Risiko diawali dengan adanya suatu proses untuk membentuk kesadaran pada setiap organisasi, dengan memberi pemahaman bahwa dalam setiap aktivitas yang dilaksanakan di unit kerja pasti mengandung suatu risiko, atau tidak ada kegiatan yang tanpa risiko. Oleh karena itu perlu ditetapkan pola pengelolaan risiko, agar risiko tidak menyebabkan kerugian bagi Perusahaan atau bahkan kalau memungkinkan dapat dikelola menjadi suatu peluang yang dapat meningkatkan keuntungan Perusahaan. Adapun sasaran dan maksud Pedoman Manajemen Risiko ini meliputi : a. Merupakan acuan utama dalam meningkatkan kesadaran Manajemen Risiko di seluruh unit kerja Perusahaan baik di kantor pusat maupun kantor cabang. b. Membangun kesadaran dan kepedulian atas risiko dari seluruh insane jasa raharja merupakan langkah awal dalam membangun lingkungan internal Manajemen Risiko yang merupakan pondasi bagi seluruh komponen Manajemen Risiko. c. Memberikan pengarahan dan pemahaman mengenai konsep Manajemen Risiko dan pentingnya pengelolaan risiko dalam meningkatkan kinerja Perusahaan serta meningkatkan kemampuan pengelolaan Manajemen Risiko kepada seluruh pegawai. Risk Management Process begins with the process to establish consciousness in each organization, by giving the understanding that any activitities conducted at the work unit there is possibility of risk, or no activity is without risk. Therefore,there is need of company risk management pattern so the risk will not be harmful to the company, or if possible can be managed to make an opportunity to increase company profit.

Target and Purpose of this Risk Manajemen Guidance includes : a. As the main reference in raising awareness of Risk Management in all work units both at headquarters and branch offices. b. Building awareness and concern of risk on every official of Jasa Raharja is the first step in building the internal environment of risk management which is the foundation for all components of Risk Management. c. Provide guidance and understanding of the concept of Risk Management and the importance of Risk Management in improving the company performance and increase Risk Management capabilities to all the employees .

2. KATEGorI rISIKo risK category


Perusahaan menetapkan beberapa kategori risiko yang terdiri dari 6 (enam) jenis risiko antara lain : a. Risiko Strategis (Strategic Risk) Risiko yang terjadi sebagai akibat dari perubahan Company establishes several risk categories consisting 6 (six) types of risk, among others: a. Strategic Risk Risks that occur as a result of policy changes at

227

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

kebijakan dilingkungan organisasi. Elemen- elemen yang patut diperhatikan dalam mengkategorikan risiko strategis, antara lain : 1) Penetapan strategi yang tidak tepat. 2) Organisasi tidak responsif terhadap perubahan 3) Kondisi ekonomi yang tidak mendukung 4) Perubahan Regulasi, seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah dan ketentuan lainnya. b. Risiko Kepatuhan (Compliance Risk) Risiko yang terjadi sebagai akibat dari pelanggaran terhadap ketentuan Perusahaan dan ketentuan yang berlaku secara umum. Elemen-elemen yang patut diperhatikan dalam menguraikan risiko ini, meliputi : 1) Tindakan pelanggaran terhadap ketentuan Perusahaan dan ketentuan yang berlaku secara umum. 2) Tindakan pelanggaran atas kontrak yang telah disepakati. c. Risiko Kecurangan (Fraudulent Risk) Risiko yang terjadi sebagai akibat dari tindakan kecurangan yang disengaja, dan berpengaruh pada kinerja Perusahaan. Elemen-elemen yang patut diperhatikan dalam menguraikan risiko ini, meliputi : 1) Kecurangan atas Laporan Keuangan/Kinerja Perusahaan 2) Pencurian Aktiva 3) Tindakan Korupsi d. Risiko Finansial (Financial Risk) Risiko yang terjadi sebagai akibat dari kegagalan pihak ketiga dalam memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan. Elemen-elemen yang patut diperhatikan dalam menguraiakn risiko ini seperti piutang tidak tertagih dan penundaan pembayaran hasil investasi. e. Risiko Operasional (Operational Risk) Risiko yang terjadi sebagai akibat dari kegagalan pada orang, proses dan sistem dalam organisasi. Elemenelemen yang patut diperhatikan dalam menguraikan risiko ini meliputi : 1) Prosedur internal tidak berfungsi sebagaimana mestinya 2) Faktor-faktor eksternal yang tidak mempengaruhi operasional Perusahaan 3) Kesalahan manusia 4) Tuntutan hokum 5) Ketiadaan ketentuan yang mendukung f. Risiko Pasar dan Investasi Risiko atas posisi perdagangan akibat perubahan harga. Elemen-elemen yang harus diperhatikan, meliputi : 1) Adanya pergerakan suku bunga 2) Adanya pergerakan kurs valas 3) Adanya pergerakan instrument pasar lainnya seperti saham, obligasi dan komoditi.

organization environment . Elements to be concerned about in categorizing strategic risk, among others are : 1) Implementation of inappropriate strategy 2) The organization is not responsive to changes 3) The economic conditions that do not support in regulations, such as 4) Changes legislation,government regulation and other provisions . b. Compliance Risk Risks that occur as a result of violation of company provisions and provisons which are generally applicable. Elements to be concerned about to describe this risk include: 1) Violation against company provisions and provisons which are generally applicable. 2) Violation against the agreed contract

c. Fraudulent Risk Risks that occur as a result of deliberate act of fraud , and affect the company performance. Elements to be concerned about to describe this risk include: 1) Fraud to the financial statements / company performance 2) Stealing of assets 3) Corruption d. Financial Risk Risks that occur as a result of failure of third party in fulfilling its obligation to company. Elements to be concerned about to describe this risk include doubtful accounts and invesment payment delay . e. Operational Risk Risks that occur as a result of failure in people, processes and systems within the organization. Elements to be concerned about to describe this risk include: 1) Internal procedure is not working properly 2) External factors which do not affect company operations 3) Human error 4) Legal claims 5) The absence of provisions that support f. Market Risk and Investment Risk on trading positions due to price changes. Elements to be concerned about include: 1) Interest rate movements 2) The foreign exchange rate movements 3) Movement of other market instruments such as stocks, bonds and commodities.

228

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

3. STrATEGI PENErAPAN MANAJEMEN rISIKo risK management imPlementation strategy


Strategi penerapan Manajemen Risiko Perusahaan adalah sebagai berikut : a. Membentuk unit organisasi Manajemen Risiko terintegrasi Perusahaan membentuk urusan Manajemen Risiko diobawah divisi yang melapor secara langsung kepada Direktur Utama, dan bertanggung jawab merumuskan kebijakan umum bagi seluruh aktivitas pengambilan risiko. Urusan Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Urusan Manajemen Risiko yang bertanggung jawab atas pelaksanaan manajemen risiko di lingkungan Perusahaan. b. Mengintegrasikan Manajemen Risiko ke dalam proses bisnis Perusahaan Pengintegrasian proses Manajemen Risiko ke dalam proses bisnis, dimaksudkan untuk menjadikan proses Manajemen Risiko sebagai bagian tidak terpisahkan dari keseharian para pengambil keputusan Perusahaan. Oleh karena itu, Manajemen Risiko tidak dipandang sebagai suatu program yang bersifat Adhoc, melainkan suatu proses perbaikan berkesinambungan dan terkait erat dalam upaya Perusahaan menghasilkan produk kepada konsumennya. c. Mengintegrasikan Manajemen Risiko ke dalam budaya dan nilai-nilai Perusahaan Risiko dipertimbangkan sebagai bagian integral dan strategi korporat untuk menanamkan budaya risiko kepada seluruh insan Perusahaan. Sasaran Manajemen Risiko dimasukan di antara tujuan Perusahaan, dan setiap inisiatif besar Perusahaan harus memasukan penaksiran risiko dan strategi mitigasi risiko. Berbagai pengambilan keputusan, berbagai prosedur operasi, berbagai nprogram kerja, dan bahkan sikap terhadap pekerjaan dan tugas dipahami dan diukur dalam perspektif Manajemen Risiko. Pengkomunikasian Pedoman Manajemen Risiko 1) Pedoman Manajemen Risiko dibuat secara teratur dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut. bertanggung jawab untuk 2) Direksi mengkomunikasikan pedoman ini ke seluruh pegawai dan memastikan bahwa mereka memahami dan menaatinya. 3) Direksi bertanggung jawab untuk memenuhi pedoman Manajemen Risiko sesuai dengan hokum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4) Komunikasi Manajemen Risiko dilakukan dengan cara terbuka dan mengembangkan semangat kebersamaan. Company risk management implementation strategies are as follows : a. Establish integrated risk management organizational unit Company establishes Risk Management affair under the division which reports directly to the director and responsible for formulating general policy for all risktaking activities. Risk management affair is chaired by head of risk management who is responsible for the implementation of risk management in company environment. b. Integrate Risk Management into the companys business processes Integration of risk management process into business processes is intended for making the risk management process as an integral part for corporate decision makers everyday life. Therefore, Risk management is not viewed as a program with Adhoc nature, but a continuous improvement process and closely related to companys efforts to produce products to their customers. c. Integrate Risk Management into culture and values of the company Risk is considered as an integral part and corporate strategy to embed a cultural risk to all companys officials. Risk management target is included in companys purpose, and every companys major initiative should include risk assessment and risk mitigation strategy. Various decision-making, operating procedures, work programs, and event attitudes towards work and job are understood and measured in Risk management perspective. Communication of Risk Management Guidelines 1) Risk Management Guideline is created on regular basis and is communicated to interested parties (stakeholders) who are entitled to obtain information about the policy. 2) The board of directors are responsible for communicating this guideline to all employees and ensure that they understand and obey. 3) The board of directors are responsible for fulfilling the Risk Management Guideline in accordance with laws and regulations in force. 4) Risk Management communication is conducted openly and develop the spirit of togetherness.

229

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

5) Komunikasi manajemen Risiko dilakukan dengan menciptakan dengan iklim yang kondusif guna mendorong komunikasi dua arah.

5) Risk Management communication is conducted by creating conducive climate to encourage twoway communication.

4. PENGKAJIAN UlANG ATAS ProSES MANAJEMEN rISIKo re-assessment of risK management Process
Melakukan kaji ulang proses Manajemen Risiko dilakukan oleh Komite Pengarah Manajemen Risiko secara berkala, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Kaji ulang ini dapat dilengkapi dengan kaji ulang oleh pihak lain yang memiliki kualifikasi dalam membuat model dan teknik Manajemen Risiko. b. Melakukan kaji ulang terhadap pengukuran risiko sekurang-kurangnya harus mencakup : 1) Metodologi, model, asumsi, dan variable yang digunakan untuk mengukur risiko dan menetapkan batasan (limit) eksposur risiko. 2) Perbandingan antara hasil dari model pengukuran risiko menggunakan simulasi atau proyeksi di masa mendatang dengan hasil sebenarnya. 3) Perbandingan antara asumsi yang digunakan dalam factor input model dengan kondisi actual. 4) Perbandingan antara struktur batasan (limit) yang ditetapkan dan ekspour actual. c. Pengukuran dan batasan (limit) harus sejalan dengan strategis bisnis dan Manajemen Risiko Perusahaan dengan memperhatikan kinerja masa lalu dan kondidi keuangan Perusahaan. Re-assessment of Risk management Process is conducted by Risk Management Steering Committee periodically, taking into accounts for the following: a. This re-assessment can be completed by reassessment by other party which qualifies to make model and technique in risk management. b. Re-assessment towards measurement of risk at least must includes: 1) Methodology, model, assumption, and variable used to measure the risk and set a limit of risk exposure. 2) Comparison between the outcome of risk measurement model using simulation or projection in the future with the actual results. 3) Comparison between assumption used in factor input model with actual condition. 4) Comparison between structural limit set as actual exposure. c. Measurement and limit must be in line with strategic business and company risk management by paying attention to past performance and financial condition of the company.

5. PENINGKATAN KoMPETENSI DI BIDANG MANAJEMEN rISIKo imProve comPetition in risK management


Direksi berkewajiban untuk melakukan upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia terkait dengan Manajemen Risiko. Pengembangan pegawai dimaksudkan untul meningkatkan pengetahuan dan kompetensi pegawai melalui jalur pendidikan dan pelatihan serta jalur penugasan khusus guna pencapaian tujuan dan peningkatan kinerja Perusahaan, pemenuhan kompetensi, dan sekaligus pengembangan karir pegawai. Peningkatan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan Manajemen Risiko dilakukan melalui pelatihan, on the job training (OJT), workshop dan benchmarking. The board of directors have the obligation to improve the competence of human resources related to risk management. Employee development is meant to increase knowledge and employees competence through eduction and training as well as special assignment to achieve company goal and increase company performance, fulfillment of competence , and employee career development. Human resources competence improvement related to risk management is done by training, on the job training (OJT), workshop and benchmarking.

230

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

6. MoDEl rISIKo corPorATE corPorate risK model


EKSTErNAl/ eXsternal

EKoNoMI/ economy

lINGKUNGAN AlAM/ natural environment Bencana Alam/ Natural Disaster Iklim Dan Cuaca Buruk/ Climate and Dan Bad Weather Kecelakaan Lalulintas Darat, Laut, Udara Accident on land, water and air Keamanan Lingkungan/ Environmental Safety

Persaingan Usaha/ Business Competition Kepuasan Pengguna Jasa/ Customer Satisfaction Kemitraan Pihak Ketiga/ Third Party Partnership Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate Harga Saham/ Stock Price Nilai Tukar Mata Uang/ Exchange Rate Tingkat Inflasi/ Inflation Rate Harga BBM/ Fuel Price Kredit/ Credit

PolITIK/ Politic Hukum Dan Peraturan/ Laws and Regulations Perubahan Sistem Pemerintahan / Changes in Government System Kebijakan Pemerintah/ Government Policy Stabilitas Kondisi Politik Indonesia/ Indonesia Political Stability

SoSIAl/ social Perilaku Masyarakat/ Social Behaviour Pengaduan Masyarakat/ Public Complaints

INTErNAl

INfrASTrUKTUr/ infrastructure
Kelayakan Infra Stuktur/ Infrastructure Feasibility Ketersediaan Infra Struktur/ Infrastructure Availability

SUMBEr DAYA MANUSIA


Human resources Jumlah Pegawai / Number of Employee Kompetensi Pegawai/ Employee Competence Produktivitas Pegawai/ Employee Productivity Kepuasan Kerja Pegawai/ Employee Job Satisfaction Integritas Pegawai/ Employee Integrity Kesehatan& Keselamatan Kerja Pegawai Employee Health and Work Safety Struktur Oeganisasi/ Organization Structure

ProSES/ Process
Penerimaan Iuran Wajib & Sumbangan Wajib/ Mandatory contribution and donation revenue Pelayanan/ Services Keuangan / Finance Akuntansi / Accounting Anggaran/ Budget Perpajakan / Taxes Asuransi/ Insurance Pengadaan Barang/Jasa/ Procurement of Goods / Services Pengawasan Internal/ Internal Control Penelitian & Pengembangan/ Research and Development Hubungan Masyarakat/ Public Relation Hukum/ Laws Kesekretariatan/ Secretarial Penerapan GCG/ Implementation of GCG Perijinan/ Licensing

TEKNoloGI/ tecHnology
TEKNOLOGI INFORMASI/ INFORMATION TECHNOLOGY

231

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Peraga di bawah ini digunakan criteria untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima (appetite risiko)

The following model is used as a criteria to determine the limit between unacceptable and acceptable risks (risk appetite).

5 Acceptable 4 Acceptable 3 Acceptable 2 Acceptable 1 Acceptable


Tidak Signifikan (1) Not Significant (1)

10 Issue 8 Supplementary Issue 6 Supplementary Issue 4 Acceptable 2 Acceptable


Kecil (2) Small(2)

15 Unacceptable 12 Issue 9 Issue 6 Supplementary Issue Acceptable


Sedang (3) Medium (3)

20 Unacceptable 16 Unacceptable 12 Issue 8 Suplementary Issue Acceptable


Besar (4) Large (4)

25 Unacceptable 20 Unacceptable 15 Unacceptable 10 Issue Acceptable


Katastropik (5) Catastropic (5)

Dampak Impact
Kategori level risiko risk level category Skor score Tindakan yang Diambil/ actions taken

Rendah/ Low Sedang/ Middle Tinggi/ High Ekstrim/ Extreme

X 5 5 < X 8 8 < X 12 12 < X 25

Acceptable (tidak diperlukan tindakan)/ Acceptable (No action needed) Supplementary Issue (disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya) Supplementary Issue (Recommended to take actions if human resources is available) Issue (diperlukan tindakan untuk mengelola risiko)/ Issue (Actions needed to manage the risk ) Unacceptable (diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko) Unacceptable (need immediate actions to manage the risk)

7. IMPlEMENTASI MANAJEMEN rISKo risK management imPlementation


Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional perusahaan dijalankan secara berhatihati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan. The main risks arising from financial instruments owned by the company are interest rate risk, exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. Company operations are carefully executed by managing the risks in order not to cause potential loss for the company.

a. risiko Suku Bunga Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang fluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Pada saat ini Perusahaan tidak memiliki eksposur dalam kaitan dengan kewajiban keuangan yang ada.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga:

a. interest rate risk Interest rate risk is the risk of fair value or future cashflow from financial instrument fluctuation as the effect of changes in market interest rate. At this time, company does not have exposure with existing financial obligations.
The following table is the carrying value, based on the maturity of assets and liabilities of consolidated financial of the company and its subsidiaries which are related to interest rate risk.

232

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Per 31 Desember 2011 rata-rata Average Jatuh Tempo Maturity Jatuh Tempo Maturity Jatuh Tempo Maturity Jatuh Tempo Maturity

Suku Bunga Efektif


Effective Interest Rate

dalam Satu Tahun


in year 1

pada Tahun ke-2


in year 2

pada Tahun ke-3


in year 3

pada Tahun ke-4


in year 4

Jumlah
Total

% Aset/ Asset Bunga Mengambang Floating Rate Kas/ Cash Bunga Tetap/ Fixed Rate Investasi/ Investment - Deposito/ Deposit - Obligasi/ Obligations Piutang lain-lain/ Other Receivables Kewajiban/ Liabilities Bunga Mengambang/ Floating Rate
Per 31 Desember 2011 rata-rata Average

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

1,00 sd 2,5

37,992,837

37,992,837

5,75 sd 9,00 7,95 sd 14,75 -

233,826,000 297,002,445 18,213,333

77,246,874 -

565,636,000 -

1,930,453,723 -

233,826,000 2,870,339,042 18,213,333

1,708,694,681

1,708,694,681

Jatuh Tempo Maturity

Jatuh Tempo Maturity

Jatuh Tempo Maturity

Jatuh Tempo Maturity

Suku Bunga Efektif


Effective Interest Rate

dalam Satu Tahun


in year 1

pada Tahun ke-2


in year 2

pada Tahun ke-3


in year 3

pada Tahun ke-4


in year 4

Jumlah
Total

% Aset/ Asset Bunga Mengambang Floating Rate Kas/ Cash Bunga Tetap/ Fixed Rate Investasi/ Investment - Deposito/ Deposit - Obligasi/ Obligations Piutang lain-lain/ Other Receivables Kewajiban/ Liabilities Bunga Mengambang/ Floating Rate

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

Rp . 000

1,00 sd 2,5

41,177,360

41,177,360

5,75 sd 9,00 7,95 sd 14,75 -

278,391,000 19,667,166

297,010,042 -

77,295,095 -

2,154,949,849 -

278,391,000 2,529,254,986 19,667,166

1,583,440,152

1,583,440,152

b. risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko terhadap nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Transaksi Perusahaan seluruhnya dilakukan dalam mata uang Rupiah Indonesia sehingga dalam Perusahaan tidak memiliki eksposure dalam kaitannya dengan nilai tukar mata uang asing. c. risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari emiten surat utang (debitur), dan mitra kerja yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut, khususnya pada instrument investasi berupa surat utang dimana sebagian besar merupakan surat utang Negara dan korporasi BUMN.

b. foreign exchange rate risk Foreign exchange rate risk is the risk of fair value or future cashflow from financial instrument fluctuation as the effect of changes in foreign exchange rate. Corporate transactions are entirely in Indonesia Rupiah so the company does not have exposure with foreign exchange rate. c. credit risk Credit risk is the risk that the company will suffer from loss emerging from bond issuer (debtor), and business partners which fail to fulfill their contractual obligations. There is no credit risk which is significantly centralized. Company manages and controls credit risk by determining the limit of total acceptable risk and monitors exposure related to the limits, especially on investment instruments like bonds in which most of them are state bonds and state-own enterprise bonds.

233

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

d. risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko bahwa Perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. Risiko likuiditas juga timbul dari perbedaan waktu antara arus kas keluar bruto dan penerimaan yang diharapkan. Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengurangi exposure terhadap risiko likuiditas yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut: 1) Menerapkan hirarki kebutuhan penggunaan dana dari pengelolaan investasi dan operasional perusahaan sebagai berikut: 2) Alokasi pada pemenuhan ketentuan dana jaminan dan ketentuan modal kerja; 3) Pemenuhan dana cadangan untuk pembayaran klaim, premi reasuransi dan cadangan pembayaran klaim; 4) Membentuk dana cadangan untuk mengamankan kebutuhan arus kas dan kegiatan operasional Perusahaan; 5) Melakukan investasi pada saat ketiga kebutuhan di atas telah terpenuhi; 6) Lebih berhati-hati. 7) Pedoman ditetapkan untuk mengatur alokasi aset, struktur batasan portofolio dan profil jatuh tempo aset untuk memastikan ketersediaan dana.
Per 31 Desember 2011 <= 1 tahun 1-2 tahun

d. liquidity risk Liquidity risk is the risk that the company will face trouble in fulfilling liabilities related to financial obligations. Liquidity risk also arises from time difference between gross outflows and the expected revenue.
Policy and procedures determined to reduce exposure to liquidity risk faced by company are as follows: 1) Set hierarchy for the needs of the use of funds from investment management and company operations as below: 2) Allocation on the fulfillment of guarantee fund and provision of working capital. 3) Fulfillment of reserve funds to pay claims, reinsurance premiums, and claim payment reserve. 4) Create a reserve fund to secure the needs of cashflows and company operations. 5) Conduct investment when the above three needs are fulfilled. 6) More careful. 7) Guideline is set to manage asset allocation, structure of the portfolio limits and asset maturity profile to ensure availability of funds.
3-5 tahun > 5 tahun Jumlah Nilai tercatat

<= 1 year

1-2 year Rp . 000 Rp . 000

3-5 year Rp . 000

> 5 year Rp . 000

total Rp . 000

carrying value Rp . 000

Aset/ Asset Investasi/ Investment - Deposito/ Deposit - Saham diperdagangkan/ Stocks traded - Saham AFS/ AFS Stocks - Obligasi/ Obligations - Reksadana/ Mutual Funds - Penyertaan Langsung/ Direct Investments - Investasi lain-lain/ Other Investments Kas/ Cash Piutang lain-lain/ Other receivables Aset Lain-lain/ Other Assets Jumlah/ Total Kewajiban Biaya yang masih harus dibayar Accrued Expenses Hutang Lain-lain/ Other Payables Jumlah/ Total 1,661,256,077 47,438,604 1,708,694,681 1,661,256,077 1,661,256,077 47,438,604 47,438,604 1,708,694,681 1,708,694,681 233,826 81,892,218 422,269,517 297,002,445 1,730,216,086 368,762,082 37,992,837 18,213,333 5,072,784 2,961,655,128 642,882,875 695,777,646 1,234,676,077 642,882,875 695,777,646 1,234,676,077 233,826 81,892,218 422,269,517 233,826 81,892,218 422,269,517

2,870,339,0432,870,339,043 1,730,216,08 1,730,216,086 368,762,082 37,992,837 18,213,333 5,072,784 368,762,082 37,992,837 18,213,333 5,072,784

5,534,991,726 5,534,991,726

234

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

8. STrUKTUr MANAJEMEN rISIKo risK management structure

rUPS general meeting of sHareHolders

DEwAN KoMISArIS Board of commissioners

DIrEKTUr UTAMA President director

DIvISI YANG MEMBAwAhI UrUSAN MANAJEMEN rISIKo general meeting of sHareHolders

UrUSAN MANAJEMEN rISIKo risK management affairs

SEKSI ANAlIS rISIKo risK analyst section

SEKSI PENGENDAlIAN rISIKo risK control section

235

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Dan Implementasi Ifrs Development Of Financial Accounting Standard And Ifrs Implementation
Aset keuangan dan kewajiban keuangan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrument keuangan dalam bentuk aset keuangan dan kewajiban keuangan. Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: Financial assets and financial liabilities was effective on January 1st, 2010. The company has implemented Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) 55 (2006 Revision) Financial Instrument: Recognation and Measurement and PSAK 50 (2006 Revision), Financial Instrument: Presentation and Disclosure which replaces PSAK 55 (1999 revison) Accounting Derivative Instrument and hedges items and PSAK 50 Accounting for Investments in Certain Securities. In order to implement PSAK 50 (2006 revision) and PSAK 55 (2006 revision), the company clarifies financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities. Financial assets are classified into the following groups:

1. ASET KEUANGAN YANG DIUKUr PADA NIlAI wAJAr MElAlUI lAPorAN lABA rUGI financial assets measured at fair value tHrougH Profit and loss rePort
Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivative masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Aset keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Financial asset measured at fair value through profit and loss report is financial asset for trading, that is primarily for resale in the near future or there is proof of profit taking pattern in the current short-term. Derivative instrument falls on this group unless the derivative is a hedge item instrument. Investment in securities in this group is recorded at fair value. Unrealized profit / Loss on the balance sheet date is credited or charged to current operations. Financial asset measured at fair value through profit and loss report covers a part of company short-term investments for trading.

2. INvESTASI DAlAM KEloMPoK DIMIlIKI hINGGA JATUh TEMPo investments in grouP is Held to maturity
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai atensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi b. Investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang Investments in group which is held to maturity is nonderivative financial asset with payment which is fixed or has been determined and with fixed maturity, and the Management has positive attention and capability to hold the financial asset until maturity, unless: a. Investment which is initially determined as financial asset measured at fair value through profit and loss report. b. Investment which is determined by entities within the available group for trading c. Investment which is defined as loans and receivables

236

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

At initial recognation, Investments in group which is held to maturity recognized at fair value plus transaction cost and then measured at amortized cost using effective interest rate. Investments in group held to maturity covers a part of company short-term investment held to maturity.

3. PINJAMAN YANG DIBErIKAN DAN PIUTANG loans and receivaBles


Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah asset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang Usaha dan Piutang LainLain pada neraca konsolidasian. Loans and receivables are non-derivative financial assets with payment which is fixed or previously determined and do not have quotation in active market. Receivables cover account receivables and other receivables on the consolidated balance sheet.

4. ASET KEUANGAN YANG DIKlASIfIKASIKAN DAlAM KEloMPoK TErSEDIA UNTUK DIJUAl financial assets classified into grouPs availaBle for sale
Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan rugi (laba) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian besar investasi jangka panjang Perusahaan. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan (trading date) untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan. Kewajiban keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut : Financial asset classified into groups available for sale is non-derivative financial asset which is determined as available for sale or which does not meet criteria for other groups. This financial asset is recorded at fair value. The difference between acquisition value and fair value is the unrealized profit / loss on balance sheet date presented as part of equity. Financial asset classified into groups available for sale covers most of the companys long-term investment. Company uses accounting on trading date for regular contracts to record financial asset transaction. Financial obligation is classified into the following groups :

a. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah kewajiban keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada periode 2010, tidak ada kewajiban keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

a. financial obligation measured on fair value through profit / loss report Fair value of financial obligation measured on fair value through profit / loss report is financial obligation which is transferable in the near future. Derivative is classified as financial obligation measured on fair value through profit / loss report unless determined and effective as hedging instrument. In 2010 period, no company financial obligation which is classified as financial obligation measured on fair value through profit / loss report.

237

TINJAUAN PENDUKUNG BISNIS BUSINESS SUPPORTING REVIEW

b. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang dagang, hutang lainlain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi.

b. financial obligation measured by amortized cost Financial obligation which is not classified as financial obligation measured on fair value through profit / loss report is categorized and measured on amortized cost. Financial obligation measured on amortized among others are, trade payables, other payables, accrued expenses , loans and obligations.

5. ANTISIPASI DAMPAK KoNvErGENSI PSAK TErhADAP IfrS PADA PErUSAhAAN anticiPation of tHe imPact of PsaK against ifrs in a comPany
Direktur Keuangan dan Jajaran Manajemen Perusahaan telah bertindak proaktif mempersiapkan kompetensi SDM dan persiapan sarana pendukung lainnya antara lain: a. Melakukan revisi terhadap SPO Akuntansi Keuangan. b. Membentuk Task Force konvergensi standar akuntansi keuangan perusahaan menuju IFRS c. Mengikutsertakan pegawai pada berbagai seminar d. Mengundang narasumber e. Menyediakan bahan-bahan referensi f. Mengintensifkan Diskusi secara Internal dan Ekternal Sehingga pada saatnya tiba tanggal 1 Januari 2012, perusahaan telah siap menerapkan IFRS sebagai standar akuntansi keuangan yang berlaku di perusahaan. Director of finance and corporate management have act proactively to prepare Human Resources competence and other supporting facilities such as: a. Revising Financial Accounting SPO. b. Establish Task Force for corporate financial accounting standard convergence towards IFRS c. Engage employees to various seminars d. Invite resources e. Provide reference materials f. Intensify discussion internally and externally So, by the times come on Januari 1st, 2012, the company has been ready to implement IFRS as financial accounting standard which is applicable in the company.

238

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

INFORMASI KEUANGAN FINANCIAL INFORMATION


Surat Pernyataan Direksi Statements Letter of Board of Director Opini Auditor Auditors Opinion Laporan Keuangan Lengkap Complete Financial Report

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDERS

Surat Pernyataan Direksi Statements Letter of Board ofDirector

Opini Auditor Auditors Opinion

243

Laporan Keuangan Lengkap Complete Financial Report


PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009

PT JASA RAHARJA (PERSERO) and its Subsidiaries THE NOTES OF CONSOLIDATED FINANCIAL REPORT

ASET INVESTASI Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Saham Reksadana Aset keuangan tersedia untuk dijual Saham Reksadana Obligasi Penyertaan langsung Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Deposito Jumlah invetasi

15

81.892.217.500 25.189.094.010

107.453.125.000 18.268.694.010 326.223.962.500 1.203.733.041.568 308.890.000.000 15.288.688.984 2.390.389.985.916 569.292.917.700 4.939.540.415.678

50.577.630.500 38.561.545.000 1.058.493.333.985 16.616.188.985 1.917.564.456.550 742.253.267.700 3.824.066.422.730

16 439.497.237.995 1.815.062..791.995 691.016.800.000 14.071.813.986 2.385.010.743.112 484.189.467.700 5.935.930.166.524

17

ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Premi; setelah dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang Premi tahun 2011: 84.451.545.502 Rp dan tahun 2010: Rp 74.714.870.474 dan tahun 2009: Piutang reasuransi; setelah dikurangi Cadangan Penyisihan Piutang Premi reasuransi tahun 2011 : Rp. 4.485.859.658 dan tahun : Rp 1.430.282.556 dan tahun 2009: nilai Piutang hasil investasi Piutang lain Uang muka dan biaya dibayar dimuka Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap; setelah dikurangi Akumulasi penyusutan tahun 2011: Rp 248.029.494.224, tahun 2012 : Rp231.745.305.582 dan tahun 2009: Rp193.676.207.601 Aset dalam proses Jumlah aset tetap Aset tidak berwujud Aset pajak tangguhan Aset lain Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET 8 99.864.597.306 112.560.196.906 136.292.375.746

K.9 K.10

30.160.973.211 37.923.287.347

34.587.019.292 40.392.073.163

20.410.519.463 18.629.509.667

11 12 13

41.634.813.908 69.113.773.073 5.072.784.300 283.770.229.145

41.666.098.994 34.371.788.062 37.068.780.300 300.645.956.717

42.450.208.090 27.399.236.522 5.692.103.695 250.873.953.183

14

273.719.614.375 47.038.952.627 320.758.567.002

235.878.473.736 19.329.886.026 255.208.359.762 2.885.731.651 2.135.450.367 5.057.229.770 265.285.771.550 5.505.472.143.945

206.852.107.557 179.065.300 207.031.172.857 1.326.235.618 6.928.275.443 215.285.771.550 4.290.226.059.831

M.15 21 17

9.413.659.085 12.821.885.351 6.753.482.340 349.747.593.778 6.569.447.989.447

245

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN LABA - RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Keterangan Keterangan Catatan Catatan 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2010 (Rp) 31 Desember 2010 (Rp)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan Pendapatan Hutang reasuransi Hutang Pajak Hutang Lain Biaya yang masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

Q.17

21.641.314.891

28.781.480.202

17.977.792.909

R.18 S.19 T.20 21 22 23

377.692.219.567 1.369.439.940.578 45.338.736.550 15.096.736.629 88.019.526.854 101.764.812.737 2.018.993.287.806

347.311.549.086 1.237.059.615.087 34.255.281.087 94.088.663.631 66.728.455.961 90.562.574.513 1.898.787.619.585

295.548.389.160 1.131.570.029.972 40.287.143.078 45.948.177.846 51.241.848.292 71.925.393.010 1.654.498.774.267

Liabilitas Jangka Panjang

U.24

12.220.721.473

14.781.408.620

7.482.954.718

Liabilitas imbalan paska kerja Liabilitas pajak tangguhan Hutang premi jangka panjang Jumlah Liabilitas Panjang

V.21 25

40.339.127.815 52.599.849.288

1.591.891.763 35.622.648.045 51.995.948.428

754.325.600 754.325.600 36.200.254.723

EKUITAS Modal disetor Saldo laba: Dicadangkan Belum dicadangkan Komponen ekuitas lainnya Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk 26 1.800.000.000.000 1.164.482.002.073 1.419.951.695.016 89.408.211.014 4.473.841.912.103 800.000.000.000 1.429.587.103.414 1.429.587.103.414 143.723.783.393 51.995.948.428 800.000.000.000 819.961.669.426 819.961.669.426 (540.605.661) 36.240.254.723

Kepentingan nonpengendali

28 6.200.000.000 4.315.590.077 326.785.846 24.052.940.250 4.497.894.852.353 6.569.447.989.447 20.000.000.000 13.503.656.539 490.062.833 66.404.786.466 3.554.688.575.932 5.505.472.143.945 20.000.000.000 10.198.736.640 56.391.067.094 2.599.487.030.841 4.290.226.059.831

Modal disetor Saldo laba: Dicadangkan Belum dicadangkan Komponen nonpengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

246

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN LABA - RUGI KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Keterangan Keterangan Catatan Catatan 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2010 (Rp) 31 Desember 2010 (Rp)

A. PENDAPATAN UNDERWRITING 1. Premi bruto 2. Premi reasuransi 3. Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan Underwritting B. BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim 1. Klaim bruto 2. Klaim reasuransi 3. Kenaikan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah Beban Klaim 4. Beban administrasi/komisi netto 5. Beban underwriting lain neto Jumlah Beban Underwriting C. HASIL UNDERWRITING (A-B) D. Hasil Investasi E. Beban Usaha F. LABA USAHA (C+D+E) G. Pendapatan (beban lain) H. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (F+G) I. Pajak Penghasilan: Pajak Kini Pajak tangguhan

I.29 3.643.407.363.937 (219.807.512.491) (132.380.325.473) 3.291.219.525.973 J.30 1.702.934.279.541 (74.173.999.195) 30.380.670.481 1.699.140.950.827 112.583.059.433 374.952.198.453 2.146.676.208.713 31 32 33 34 1.144.543.317.260 533.412.382.234 616.855.495.082 1.061.100.204.412 691.221.125.592 1.752.321.330.004 340.332.371.659 (12.278.326.746) 328.054.044.991 1.695.928.349.278 (70.341.255.129) 51.763.159.925 1.677.420.254.075 102.381.513.053 333.854.739.109 2.113.656.506.237 873.502.946.383 417.027.446.519 536.184.261.315 754.346.131.588 635.595.892.715 1.389.942.024.303 261.437.113.690 28.351.415 261.465.465.105 3.282.479.283.284 (189.830.245.530) (105.489.585.133) 2.987.159.452.621

J.

Laba bersih periode berjalan

1.424.267.285.093 1.424.267.285.093

1.128.476.559.198 1.128.476.559.198

LABA BERSIH Laba yang dapat didistribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali

1.419.951.695.016 4.315.590.077 1.424.267.285.093

1.114.972.902.659 13.503.656.539 1.128.476.559.198

K. Pendapatan komprehemsif lain: L. Aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih transaksi ekuitas Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak M. Total laba rugi komprehensif tahun berjalan Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat didistribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

26

(43.642.208.677) (10.836.640.689) (54.478.849.366) 1.369.788.435.727

144.754.451.888 144.754.451.888 1.273.011.086

1.369.951.712.714 (163,276.987) 1.369.788.435.727

1.272.740.948.253 490.062.833 1.273.011.086

247

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Keterangan 31 Desember 2011 (Rp)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba sebelum pajak Penyesuaian Untuk : Penyusutan dan Amortisasi Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset Penghasilan Investasi Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja (Kenaikan) Penurunan Piutang Kenaikan (Penurunan) Hutang Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran Pajak Penghasilan Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya Arus Kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) Penjualan Aset Tetap (Penambahan) Penurunan Deposito (Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Dividen Penerimaan Laba Penjualan Saham Arus Kas bersih dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga Pembagian Laba/Dividen Akuisisi perusahaan anak JP dengan kas (Catatan 26) Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan

1.752.321.330.004 51.764.416.086 (5.790.768.710) (533.412.382.234) 30.380.670.481 132.380.325.473 1.427.643.591.099 4.180.127.972 37.000.500.129 1.468.824.219.200 (427.624.163.638) (18.894.545.272) 1.022.305.510.290

(61.517.773.529) 5.790.768.710 64.121.900.000 (464.459.924.696) 1.216.874.998 (618.250.151.148) 272.084.037.366 8.557.293.920 211.568.214.490 (580.888.759.889)

(379.090.000.000) (54.040.800.000) (433.130.800.000) 8.285.950.400

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Kas dan Setara Kas pada awal periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode

506.988.614.606 515.274.565.006 2011

Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari : Keterangan Bank Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

1.009.794.264 98.854.803.042 415.409.967.700 515.274.565.006

1.055.097.100 111.505.099.806 394.428.417.700 506.988.614.606

248

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir pada Tanggal - Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Keterangan 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2010

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba sebelum pajak Penyesuaian Untuk : Penyusutan dan Amortisasi Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset Penghasilan Investasi Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja (Kenaikan) Penurunan Piutang Kenaikan (Penurunan) Hutang Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran Pajak Penghasilan Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya Arus Kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) Penjualan Aset Tetap (Penambahan) Penurunan Deposito (Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Dividen Penerimaan Laba Penjualan Saham Arus Kas bersih dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga Pembagian Laba/Dividen Akuisisi perusahaan anak JP dengan kas (Catatan 26) Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Kas dan Setara Kas pada awal periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari : Keterangan Kas Bank Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

1.752.321.330.004 51.764.416.086 (5.790.768.710) (533.412.382.234) 30.380.670.481 132.380.325.473 1.427.643.591.099 4.180.127.972 37.000.500.129 1.468.824.219.200 (427.624.163.638) (18.894.545.272) 1.022.305.510.290

1.389.942.024.302 41.809.779.103 (564.438.724) (385.918.422.230) 51.763.159.926 105.489.585.133 1.202.521.687.510 (73.933.511.898) 147.316.374.259 1.275.904.549.871 (216.554.075.388) 779.337.454 1.060.129.811.937

(61.517.773.529) 5.790.768.710 64.121.900.000 (464.459.924.696) 1.216.874.998 (618.250.151.148) 272.084.037.366 8.557.293.920 211.568.214.490 (580.888.759.889)

(90.387.074.913) 564.438.724 132.890.000.000 (694.340.953.866) (942.318.349.829) 361.468.352.548 235.575.486.278 133.282.435.372 70.832.476.736 (792.433.188.950)

(379.090.000.000) (54.040.800.000) (433.130.800.000) 8.285.950.400 506.988.614.606 515.274.565.006

2.450.314.168 (333.949.465.995) (331.499.151.827) (63.802.528.840) 570.791.143.446 506.988.614.606

2011 1.009.794.264 98.854.803.042 415.409.967.700 515.274.565.006

2010 1.055.097.100 111.505.099.806 394.428.417.700 506.988.614.606

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

249

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 Keterangan

PT JASA RAHARJA (Persero) dan Anak Perusahaan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 31 Desember 2011 (Rp) 31 Desember 2010

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba sebelum pajak Penyesuaian Untuk : Penyusutan dan Amortisasi Laba/Rugi Penjualan & Penghapusan Aset Penghasilan Investasi Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Kenaikan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja (Kenaikan) Penurunan Piutang Kenaikan (Penurunan) Hutang Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran Pajak Penghasilan Beban yang ditangguhkan dan Aset Lainnya Arus Kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari Aktivitas Investasi Pembelian Tanah, Bangunan dan Peralatan (Belanja Modal) Penjualan Aset Tetap (Penambahan) Penurunan Deposito (Penambahan) Penurunan Saham Dan Obligasi (Penambahan) Penurunan Penyertaan Langsung (Penambahan) Penurunan Investasi Lainnya Penerimaan Bunga Penerimaan Dividen Penerimaan Laba Penjualan Saham Arus Kas bersih dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan(Penurunan) Surat Berharga Pembagian Laba/Dividen Akuisisi perusahaan anak JP dengan kas (Catatan 26) Arus Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas Kas dan Setara Kas pada awal periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode Kas dan Setara Kas pada akhir periode rinciannya terdiri dari : Keterangan Kas Bank Deposito yang jatuh tempo s.d 3 bulan
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

1.752.321.330.004 51.764.416.086 (5.790.768.710) (533.412.382.234) 30.380.670.481 132.380.325.473 1.427.643.591.099 4.180.127.972 37.000.500.129 1.468.824.219.200 (427.624.163.638) (18.894.545.272) 1.022.305.510.290

1.389.942.024.302 41.809.779.103 (564.438.724) (385.918.422.230) 51.763.159.926 105.489.585.133 1.202.521.687.510 (73.933.511.898) 147.316.374.259 1.275.904.549.871 (216.554.075.388) 779.337.454 1.060.129.811.937

(61.517.773.529) 5.790.768.710 64.121.900.000 (464.459.924.696) 1.216.874.998 (618.250.151.148) 272.084.037.366 8.557.293.920 211.568.214.490 (580.888.759.889)

(90.387.074.913) 564.438.724 132.890.000.000 (694.340.953.866) (942.318.349.829) 361.468.352.548 235.575.486.278 133.282.435.372 70.832.476.736 (792.433.188.950)

(379.090.000.000) (54.040.800.000) (433.130.800.000) 8.285.950.400 506.988.614.606 515.274.565.006

2.450.314.168 (333.949.465.995) (331.499.151.827) (63.802.528.840) 570.791.143.446 506.988.614.606

2011 1.009.794.264 98.854.803.042 415.409.967.700 515.274.565.006

2010 1.055.097.100 111.505.099.806 394.428.417.700 506.988.614.606

250

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT JASA RAHARJA (PERSERO) dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Serta Per 1 Januari 2010 (31 Desember 2009)

PT JASA RAHARJA (PERSERO) dan Anak Perusahaan CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 Serta Per 1 Januari 2010 (31 Desember 2009)

1. UMUM/ GENERAL A. PENDIRIAN PERUSAHAAN PT Jasa Raharja (Persero), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1980 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum) Asuransi Kerugian Jasa Raharja menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Pendirian Perusahaan dilaksanakan dengan Anggaran Dasar PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana dimuat dalam akte No. 49 tanggal 28 Pebruari 1981 yang dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH yang telah beberapa kali diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta No. 63 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta. B. TUJUAN PENDIRIAN DAN LAPANGAN USAHA Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang tercantum dalam Akta No. 18 tanggal 2 Oktober 2009 pasal 3 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha adalah : 1. Maksud dan tujuan Perusahaan ialah turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program Pemerintah dibidang ekonomi, jaminan sosial dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi kerugian dengan menyelenggarakan program asuransi sosial, dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Melaksanakan asuransi kecelakaan penumpang alat angkutan umum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1964 berikut peraturan pelaksanaannya; b. Mengadakan dan menutup perjanjian asuransi kendaraan bermotor dan asuransi tanggung jawab menurut hukum terhadap pihak ketiga dalam hal kecelakaan alat angkutan; c. Menerima pertanggungan tidak langsung untuk ditahan sendiri oleh Perusahaan; A. COMPANY ESTABLISHMENT PT Jasa Raharja (Persero) was established based on Government Decree No. 39/1980 on
Jasa Raharja State Insurance Company transformation in Limited Company (Persero). The company establishment was completed by PT Jasa Raharja (Persero) statutes as legalized by Act No. 49 dated February 28, 1981, signed before Imas Fatimah, SH., Notary in Jakarta, with then later changed and amended several times. The last Act No.18 dated October 2, 2009, signed before Julius Punawan, SH., Science Magister, Notary in Jakarta.

B. OBJECTIVE AND BUSINESS According to Company Statutes as mentioned on Act No.18 dated October 2, 2009 chapter 3, the purpose and business lines are:
1. The objectives of the company are to participate and encourage the Government policies and programs in the sectors of economy, social protection, and national development in general, especially in general insurance sector, by operating social insurance program and optimalization of companys resources to produce high quality service and strong competitive power to increase the values of the company by implementing the principles of Limited Company 2. To achieve the above objectives, the company is conducting its business activities as follow : a. Operating insurance for passenger public vehicle traffic accident in line with the Law No. 33 Year 1964 with its operational regulations and third party legal liability insurance in line with the Law No. 34 Year 1964 with its operational regulations. b. Conducting and covering Motor Vehicle insurance and third party legal liability insurance c. Accepting reinsurance to be retained by the company

251

d. Melakukan kegiatan-kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada point 2, Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Conducting investment activities subject to the rules of the regulations 3. Besides the main business stated above, the Company also conducting some activities to optimalize the use of the Companys resources, subject to the rules of the regulations

C. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi PT Jasa Raharja (Persero) sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor : KEP/168/2008 tanggal 5 Desember 2008, secara hirarkis berdasarkan kedudukannya terdiri dari: 1. Kantor Pusat, berkedudukan di Jakarta 2. Kantor Cabang dan Perwakilan, berkedudukan di daerah-daerah terdiri dari 28 Kantor Cabang dan 61 Kantor Perwakilan.
Struktur Organisasi Kantor Pusat dan Kantor Cabang 1. Kantor Pusat terdiri dari: a. Dewan Komisaris b. Dewan Direksi c. Divisi/Satuan Pengawasan Intern/Sekretariat Perusahaan. d. Urusan e. Seksi 2. Kantor Cabang Tipe A terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Bagian c, Sub Bagian d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian) 3. Kantor Cabang Tipe B terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Bagian c. Sub Bagian d. Perwakilan (Setingkat Sub Bagian) 4. Kantor Cabang Tipe C terdiri dari: a. Kepala Cabang b. Unit c. Perwakilan (Setingkat Unit) Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi 1. Dewan Komisaris Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha milik Negara No. KEP-85/ MBU/2008 tanggal 22 Mei 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari: a. Komisaris Utama : Mardiasmo b. Komisaris : Sri Mulyanto c. Komisaris independen : Baroeto Badroes

C. ORGANIZATION STRUCTURE Organization structure of PT Jasa Raharja (Persero) as mandated in the Decree of the Board of Directors No. KEP/168/2008 on December 5, 2008, hierarchically based on the position are: 1. Main office, located in Jakarta 2. Branch and Representative Offices located in areas comprises of 28 Branch Offices and 61 Representative Offices Main and Branch Office Structure of Organization 1. Main Office consists of: a. Board of Commissioners b. Board of Directors c. Division/Internal Supervision Unit/Company Secretary d. Units e. Sections 2. Type A Branch Office consists of: a. Head of Branch b. Unit c. Sub Unit d. Representative (same level as Sub Unit) 3. Type B Branch Office consists of: a. Head of Branch b. Unit c. Sub Unit d. Representative (same level as Sub Unit) 4. Type C Branch Office consists of: a. Head of Branch b. Unit c. Representative (same level as Sub Unit) Board of Commissioners and Board of Directors 1. Board of Commissioners Stipulated based on Decree of State-Owned Enterprises No. KEP-85/MBU/2008 dated May 22, 2008 with composition as follow: a. President Commissioner : Mardiasmo b. Commissioners : Sri Mulyanto c. Commissioners Independent : Baroeto Badroes

252

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

2. Dewan Direksi Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-63/ MBU/2008 tanggal 13 Maret 2008, dengan susunan keanggotaan terdiri dari: Direktur Utama : Diding Sudirdja Anwar Direktur Keuangan : Robino Suharsono Direktur Operasi : Budi Setyarso Direktur Umum : Suntoro Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasian PT Jasa Raharja (Persero) dan anak perusahaan pada tanggal 20 Maret 2012 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

2. Board of Directors Stipulated based on Decree of State-owned Enterprises No. KEP-63/MBU/2008 dated on March 13, 2008, with the following members: President Director : Diding Sudirdja Anwar Director of Finance : Robino Suharsono Director of Operational : Budi Setyarso Director of General Affair : Suntoro The board of director has finished its consolidated financial report of PT Jasa Raharja (Persero) and its Subsidiaries on March 20, 2012 and take responsibility on the consolidated finansial report.

2. PERMODALAN / CAPITAL A. PT JASA RAHARJA (PERSERO) PT Jasa Raharja (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang seluruh modalnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia (dalam hal ini Menteri Keuangan Republik Indonesia). Namun demikian sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001 tanggal 13 September 2001, bahwa kewenangan Menteri Keuangan Republik Indonesia selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Pemegang Saham pada PT Jasa Raharja (Persero), dialihkan kepada Menteri Negara BUMN.
Sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan PT Jasa Raharja (Persero) tentang Peningkatan Modal Dasar, Pengeluaran Saham Baru, Penambahan Modal Disetor dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja Nomor : KEP-89/S.MBU/2008 dan Nomor : KEP-10/D1.MBU/2008 tanggal 31 Juli 2008, maka struktur permodalan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi sebagai berikut: 1. Modal Dasar Perusahaan ditingkatkan dari semula sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu Triliun Rupiah) menjadi sebesar Rp1.500.000.000.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah). 2. Modal Ditempatkan yang disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dari semula sebesar Rp500.000.000.000,00 (Lima Ratus Miliar Rupiah) ditempatkan menjadi sebesar Rp800.000.000.000,00 (Delapan Ratus Miliar Rupiah). 3. Penambahan Modal Disetor tersebut angka 2 sebesar Rp300.000.000.000,00 (Tiga Ratus Miliar Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Jasa Raharja (Persero).

A. PT JASA RAHARJA (PERSERO) PT Jasa Raharja (Persero) is a State Owned Company in which all of its capital owned by The Republic of Indonesia (in this case Minister of Finance), however in accordance with Government Decree No. 64/2001 dated September 13, 2001, that Minister of Finances prerogative as Shareholder General Meeting or Shareholder of PT Jasa Raharja (Persero) is transferred to the Minister of State Enterprises.

According to the Decree of Minister of State-Owned Enterprises representing General Shareholders Meeting of PT Jasa Raharja (Persero) on Additions of Basic Capital, Issuance of New Shares and Paid-up capital of PT Jasa Raharja (Persero) as well as Amendments to the Articles of Association of the Company No. KEP 89/S.MBU/2008 and No. KEP-10/DI.MBU/2008 dated July 31, 2008, the capital structure of PT Jasa Raharja (Persero) is as follows: 1. The initial placed-in capital were increased from Rp 1.000.000.000.000,00 (One Trillion Rupiahs) to Rp 1.500.000.000.000,00 (One Trillion Five Billion Rupiahs) 2. Increase Paid Up Capital by The Republic Of Indonesia from the origin of Rp 500.000.000.000,00 (Five Hundreds Billion Rupiah) to Rp 800.000.000.000,00 (Eight Hundred Billion Rupiah) 3. The additional Paid-up Capital stated in letter b amounting to Rp 300.000.000.000,00 (Three Hundred Billions Rupiah) is derived from the capitalization of part of PT Jasa Raharjas reserves

253

Berdasarkan RUPS pengesahan laporan keuangan tahun buku 2010 pada tanggal 30 Mei 2011 Pemegang saham sebagaimana dimuat dalam Akta No. 63 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta, maka struktur permodalan PT Jasa Raharja (Persero) menjadi sebagai berikut: 1. Modal Dasar Perusahaan ditingkatkan dari semula sebesar Rp 1.500.000.000.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (Lima Triliun Rupiah). 2. Modal Ditempatkan yang disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia dari semula sebesar Rp 800.000.000.000,00 (Delapan Ratus Miliar Rupiah) ditempatkan menjadi sebesar Rp 1.800.000.000.000,00 (Satu Triliun Delapan Ratus Miliar Rupiah). 3. Penambahan Modal Disetor tersebut angka 2 sebesar Rp1.000.000.000.000,00 (Satu triliun Rupiah) berasal dari kapitalisasi sebagian cadangan PT Jasa Raharja (Persero).

Based on the endorsement of the financial report AGM book 2010 on May 30 2011 shareholders as contained in Act No. 63 dated 28 June 2011, made in the presence of Julius Purnawan, law degree, master of science, Notary in Jakarta, PT Jasa Raharja (Persero) capital structure to be as follows: 1. The initial placed-in capital improved from the beginning of Rp 1.500.000.000.000 rupiah (one trillion five hundred Billion Rupiah) to Rp 5.000.000.000.000.00 (Five trillion rupiah). 2. The paid-in capital that full by the State of Republic of Indonesia from Rp 800.000.000.000,00 (Eight Hundred Billion Rupiah) to Rp 1.800.000.000.000 (One trillion Eight Hundred Biliion Rupiah) 3. The additional paid-up capital stated in no.2 amounting to Rp 1.000.000.000.000,00 (One Trillion Rupiah) is derived from the capitalization of part of PT Jasa Raharja (Persero) reserve

B. ANAK PERUSAHAAN PT Asuransi Jasaraharja Putera didirikan berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham PT Asuransi Aken Raharja mengenai Perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang Akte Pendiriannya dibuat dihadapan Notaris Ny. Machmudah Rijanto, SH dengan Akte Notaris No. 81 tanggal 27 Nopember 1993 dan disahkan Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-369.HT.01.04. TH.93 tanggal 13 Desember 1993. Nama Perseroan berubah yang semula bernama PT Asuransi Aken Raharja menjadi PT Asuransi Jasaraharja Putera, kemudian berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham PT Asuransi Jasaraharja Putera tanggal 29 Desember 1995, Anggaran Dasar Perseroan mengalami perubahan yang dilaksanakan dihadapan Notaris Sucipto, SH di Jakarta dengan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1996 dan telah mendapat persetujuan Menteri Kehakiman dengan Keputusan No. C2-10.812.HT.01.04.TH.96 tanggal 5 Desember 1996.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 23 Desember 2003, bahwa Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh telah ditingkatkan dari Rp 40.000.000.000 (Empatpuluh Milyar Rupiah) menjadi Rp 50.000.000.000 (Limapuluh Miliar Rupiah). Peningkatan Modal Disetor tersebut sebesar Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Milyar Rupiah) berasal dari kapitalisasi Cadangan, sehingga posisi Modal Disetor per 31 Desember 2003 menjadi sebagai berikut:

B. SUBSIDIARIES PT Asuransi Jasaraharja Putera was established based on Decision Statement of Shareholders Meeting of PT Asuransi Aken Raharja regarding amendments of Company Statute, with establishment act signed before Notary Mrs. Machmudah Riyanto, SH., with Notary Act No.81 dated November 27, 1993 and was legalized by Minister of Justice with Decision Letter No. C2-369.HT.01.04. TH 93 dated December 13, 1993. Then PT Asuransi Aken Raharja had been renamed to PT Asuransi Jasaraharja Putera. Based on Decision Statement of Extraordinary Shareholders Meeting of PT Asuransi Jasaraharja Putera on December 29, 1995, the company statute had been changed, recorded and signed before the notary Sucipto, SH., in Jakarta with the Act No. 30 dated June 6, 1996, and was approved by the Minister of Justice with the Decision Letter No. C2-10.812.HT.01.04/1996 dated on December 5, 1996.
Based on the decision of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 23, 2003, the Subscribe Capital and Paid Up Capital had been increased from Rp 40.000.000.000,00 (Forty Billion Rupiah) to Rp 50.000.000.000,00 (Fifty Billion Rupiah) The increasing of paid up capital was as much as Rp 10.000.000.000,00 (Ten Billion Rupiah) came from Reserves Capitalization, so the composition of Paid Up Capital per December 31, 2003 is as follow

254

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Keterangan/ Description

Jumlah Saham (lembar)

Jumlah Saham (Rp)

Total of Shares (Sheets) PT Jasa Raharja Dana Pensiun Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia 60,00% 27,60% 5,00% 4,40% 3,00% 100% 30.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 50.000.000

Total of Shares (Rp) 30.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 50.000.000

Berdasarkan berita acara rapat umum pemegang saham luar biasa No. 5 tanggal 18 Februari 2009, telah dilakukan penambahan modal disetor dan peningkatan modal dasar PT Jasaraharja Putera yaitu peningkatan modal dasar dari Rp 100.000.000.000 menjadi Rp 400.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 100.000.000.000. Sehingga susunan modal dasar ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut:
Keterangan/ %

Based on minute of meeting of Extraordinary Shareholders Meeting No. 5, dated February 18, 2009, the paid up capital and initial capital of PT Jasaraharja Putera had been increased; from Rp 100.000.000.000 to Rp 400.000.000.000 for the initial capital and from Rp 50.000.000.000 to Rp 100.000.000.000 So that the composition of the initial capital and paid up capital is as follow:
Jumlah Saham (lembar) Jumlah Saham (Rp)

Description PT Jasa Raharja Dana Pensiun Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia 80,00% 13,80% 2,50% 2,20% 1,50% 100%

Total of Shares (Sheets) 80.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000

Total of Shares (Rp) 80.000.000 13.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011, mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,-atau sebesar Rp.54.040.800.000,Saham tersebut dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011. RUPSLB PT Jasaraharja Putera dituangkan dalam salinan berita acara No.6 tanggal 14 Januari 2011, Notaris Nelly Sylviana, SH dan salinan akte jual beli terhadap PT Jasaraharja Putera Nomor 07 tanggal 14 Januari 2011. Struktur kepemilikan dan susunan modal saham ditempatkan dan disetor penuh menjadi sebagai berikut:
Keterangan/ %

General Extraordinary Shareholder meeting of PT Jasaraharja Putera on 14 January 2011, confirms the stock owned by the Pension Fund Services (DPJR) as much as Raharja 13.800.000 sheet with price per sheet stock valued at Rp 3.916 or Rp. 54.040.800.000. Stocks were purchased entirely by PT Jasa Raharja (Persero). Realization of purchase payments of shares of PT Jasaraharja Putera owned DPJR was conducted on 14 January 2011. The extraordinary general Shareholder meeting of PT Jasaraharja Putera is poured on the copy of news event no. 6 dated January 15, 2011 before Notary Nelly Syviana, SH and the copy of trading certificate to PT Jasaraharja Putera no. 07 dated January 14, 2011 So the composition of ownership and paid in capita and fully transferred is as follow:
Jumlah Saham (lembar) Jumlah Saham (Rp)

Description PT Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Allianz Life Indonesia 93,80% 2,50% 2,20% 1,50% 100%

Total of Shares (Sheets) 93.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000

Total of Shares (Rp) 93.800.000 2.500.000 2.200.000 1.500.000 100.000.000

255

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN/ SIGNIFICANT ACCOUNTANT POLICY Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. A. PERNYATAAN KEPATUHAN Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 serta 1 Januari 2010 (31 Desember 2009) disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. B. SISTEM AKUNTANSI PT Jasa Raharja (Persero) menganut sistem akuntansi terpusat (sentralisasi), yaitu proses penyusunan Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Laba-Rugi, Perubahan Ekuitas dan Arus Kas dilakukan secara sentral di Kantor Pusat.
Prosesnya sebagai berikut: 1. Setiap Kantor Cabang mengirimkan ke Kantor Pusat PT Jasa Raharja (Persero) Daftar Jurnal Harian beserta Daftar Harian Kas/Bank yang dilampiri dokumen asli bukti penerimaan Kas/Bank dan bukti dasar sebagai pendukung transaksi meliputi Laporan Harian Penerimaan (LHP) Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib, Kuitansi Pembayaran Kepada Pihak Ketiga, Daftar Persekot Rupa-Rupa, Daftar Pembayaran Gaji dan Daftar Pembayaran Lainnya. 2. Data di atas setiap hari diproses dengan komputer menghasilkan buku besar, berdasarkan buku besar ini setiap bulan dihasilkan Laporan Hasil Usaha (LHU) dan Posisi Keuangan untuk beberapa perkiraan (Kas/Bank, persekot rupa-rupa, piutang pegawai, biaya dibayar dimuka dan R/K Kantor Pusat di Cabang). Setiap bulan Laporan Hasil Usaha dan Posisi Keuangan seluruh Cabang dan Kantor Pusat digabungkan sehingga menghasilkan Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi dan Laporan Hasil Usaha Nasional.

Below is the accounting policy applied in the companys financial reports, which complies with the accounting principles generally acknowledged in Indonesia

A. STATEMNENT OF OBEDIENCE Consolidated financial statements of the company and its subsidiaries for the year ended 31 December 2011 and December 31, 2010 and January 1, 2010 (Dec 31, 2009) is presented in accordance with financial accounting Standards in Indonesia and laws and regulations in force. B. ACCOUNTANCY SYSTEM PT Jasa Raharja (Persero) adopts the centralization accountancy system where the preparation of the Financial Report such as Balance Sheets, Profit and Lost Statement,Change of Equity and Cash Flow is prepared in the Head Office
The process is as follow: 1. Each branch office sends to the PT Jasa Raharja Headquarters (Persero) daily Journal List with list of Daily Cash/Bank which enclosed the original document evidence of Cash/Bank and evidence base for supporting daily reports include transaction receipts (LHP) Mandatory Dues and Mandatory Contributions, Receipts of payments to third parties, a list of varieties of subsistence allowance, Salary Payment List and a list of Other Payments 2. The above Data is processed with computers every day produce great books, based on this great book every month generated Reports (LHU) business results and financial position to some estimates (Cash/Bank, varieties of subsistence allowance, accounts receivable, employee costs paid in advance and R/K in the Headquarters in Branch). 3. Each month a report business results and Financial position of the entire Branch and Headquarters combined to produce balance sheets and Profit/loss Calculations and reports the results to the National Efforts.

C. LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahunan merupakan Laporan keuangan konsolidasian Perseroan dengan anak perusahaan PT Asuransi Jasaraharja Putera.

C. FINANCIAL REPORT Annual Financial Report is the Consolidated Financial Report The Companu with its Subsidiaries PT Asuransi Jasaraharja Putera

256

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

D. DASAR PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia yang mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontijensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah beban dan pendapatan selama periode pelaporan.

D. BASIC OF THE PREPARATION OF FINANCIAL STATEMENTS Basis of consolidated financial statements of this measurement is the concept of cost of acquisition (historical cost), except for some specific accounts arranged by another measurement, as outlined in the accounting policy for each account. Consolidated financial statements is organized with the accrual method, except for the cash flow statement.
Cash flow statement prepared using the indirect method of presenting acceptance and spending cash and cash equivalents are grouped on the basis of operating activities, investing and financing. All figures in this financial report presented in rupiah. The preparation of consolidated financial statements in accordance with financial accounting standards in Indonesia which requires management to make estimates and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities and the disclosure of assets and liabilities of contingenct on financial statements as well as the number of loads and consolidated revenues during the reporting period.

E. PENERAPAN PERNYATAAN AKUNTANSI KEUANGAN REVISI

STANDAR

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penerapan revisi standar dan pencabutan yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai tanggal 1 Januari 2011 : 1. PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 (Revisi 2009): Laporan Arus Kas 3. PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri. 5, PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi 6. PSAK 8 (Revisi 2010), Kejadian Setelah Periode Pelaporan 7, PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 8. PSAK 19 (Revisi 2010), Aset Tidak Berwujud 9. PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan 10. PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 11. PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan: 1. PSAK 5 (Revisi 2009): Segmen Operasi. 2. PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

E. THE IMPLEMENTATION OF STATEMNENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD REVISION The company and its subsidiaries make the application of the revised standards and effective revocation is applied for a financial year which begins on 1 January 2011: 1. IAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements 2. IAS 2 (revised 2009) - Cash Flow Statement 3. PSAK 3 (Revisi 2010), Interim Financial Statement 4. PSAK 4 (Revisi 2009): Consolidated Financial Statement and Separate Financial Statement. 5. PSAK 7 (Revisi 2010), Disclosure of Related Parties 6. PSAK 8 (Revisi 2010), Subsequent Events 7. PSAK 15 (Revisi 2009): Investment of Association Company 8. PSAK 19 (Revisi 2010), Intangible Assets 9. PSAK 23 (Revisi 2010), Income 10. PSAK 25 (Revisi 2009): Accountancy Policy, Change of Accountancy Estimation, and Failure 11. PSAK 48 (Revisi 2009): Decrease of Assets value
Standards and Interpretations have been issued but no material impact or irrelevant to the company: 1. PSAK 5 (Revisi 2009): Operational segment 2. PSAK 57 (Revisi 2009): Provision, Contingency Liability, dan Contingency Assets

257

3. ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Perusahaan Bertujuan Khusus 4. ISAK 9 Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi , Liabilitas Restorasi dan Liabilitas Serupa 5. ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan 6. ISAK 11 Distribusi Nonkas kepada Pemilik 7. ISAK 12 Pengendalian Bersama Perusahaan, Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 8. ISAK 14 Aset tidak Berwujud Biaya Situs Web Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan karena berlaku efektif pada atau setelah 1 Januari 2012: 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010) Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK No. 13 (Revisi 2011) Properti Investasi 3. PSAK No. 16 (Revisi 2011) Aset Tetap 4. PSAK No. 18 (Revisi 2010) Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya 5. PSAK No. 24 (Revisi 2010) Imbalan Kerja 6, PSAK No. 26 (Revisi 2011) Biaya Pinjaman 7, PSAK No. 28 (Revisi 2010) Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian 8. PSAK No. 30 (Revisi 2011) Sewa 9. PSAK No. 33 (Revisi 2010) Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum 10. PSAK No. 34 (Revisi 2010) Akuntansi Kontrak Konstruksi 11. PSAK No. 36 (Revisi 2010) Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa 12. PSAK No. 45 (Revisi 2010) Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba 13. PSAK No. 46 (Revisi 2010) Akuntansi Pajak Penghasilan 14. PSAK No. 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Penyajian 15. PSAK No. 53 (Revisi 2010) Pembayaran Berbasis Saham 16. PSAK No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran 17. PSAK No. 56 (Revisi 2010) Laba per Saham 18. PSAK No. 60 Instrumen Keuangan : Pengungkapan 19. PSAK No. 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan 20. PSAK No. 62 Kontrak Asuransi 21. PSAK No. 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi 22. PSAK No. 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut : 1. PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan.

3. ISAK 7 (revisi 2009) - Consolidated Special Purpose Corporation 4. ISAK 9 Amendments of liability after operation, Restoration liability dan Similar Liability 5. ISAK 10 Customer Loyalty Program 6. ISAK 11 Distribution of non-cash to the owner 7. ISAK 12 Control of Joint Company, Non monetary contribution by venturer 8. ISAK 14 Intangible Assets websites cost Standards and Interpretations have been issued but not yet applied because effective on or after January 1, 2012: 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010) Effect of Foreign Exchange-rate Change 2. PSAK No. 13 (Revisi 2011) Investment Property 3. PSAK No. 16 (Revisi 2011) Fixed Assets 4. PSAK No. 18 (Revisi 2010) Accounting and Reporting program full-time benefits work 5. PSAK No. 24 (Revisi 2010) Benefits Work 6. PSAK No. 26 (Revisi 2011) Cost of Loan 7. PSAK No. 28 (Revisi 2010) Loss Insurance Accounting Contract 8. PSAK No. 30 (Revisi 2011) Rent 9. PSAK No. 33 (Revisi 2010) Soil layer activity and environmental management in general mining 10. PSAK No. 34 (Revisi 2010) Construction Contract Accounting 11. PSAK No. 36 (Revisi 2010) Accounting Life Insurance Contract 12. PSAK No. 45 (Revisi 2010) Financia Report of nonprofit organization 13. PSAK No. 46 (Revisi 2010) Income Tax Accountancy 14. PSAK No. 50 (Revisi 2010) Financial Instrument : Presentation 15. PSAK No. 53 (Revisi 2010) Share-base payment 16. PSAK No. 55 (Revisi 2011) Financial Instrument : Recognition and measurement 17. PSAK No. 56 (Revisi 2010) Profit per Share 18. PSAK No. 60 Financial Instruments : Disclosure 19. PSAK No. 61 Government Grant Accounting and Aid disclosure 20. PSAK No. 62 Insurance Contract 21. PSAK No. 63 Financial Report in hyperinflation economy 22. PSAK No. 64 Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada

Effective January 1, 2010, the company implemented the following PSAK revision: 1. PSAK 50 (Revised 2006), financial instruments Disclosure and Presentation, which contains requirements for the disclosure of financial instruments and criteria information that should be disclosed. The disclosure requirements are applied

258

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu. 2. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrakkontrak pembelian atau penjualan instrumen nonkeuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai. Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2010 yang disusun berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), tidak terdapat penyesuaian transisi atas jumlah-jumlah yang sebelumnya telah dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2009. Penerapan standar-standar tersebut tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap hasil usaha Perusahan dan anak perusahaan. Berdasarkan PSAK No.1 (Revisi 2009), jumlah tercatat kepentingan nonpengendali telah direklasifikasi dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Terkait dengan itu perusahaan menyajikan laporan posisi keuangan awal periode komparatif. Sebagai informasi tambahan, Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri PT Jasa Raharja (Persero). Sesuai PSAK No. 4 (Revisi 2009), penyertaan Perusahaan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, pengendalian bersama perusahaan disajikan berdasarkan metode biaya.

based on the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, i.e. financial assets, financial liabilities and equity instruments; classification of interest, dividends, profits and losses that are related to certain situations where mutual and remove the financial assets and liabilities to be allowed. It also requires disclosure of PSAK for, among other things, information about the factors that influence the selection of accounting policy for financial instruments. These standards replace Accounting Investment specific effects of PSAK 50. 2. PSAK 55 (Revised 2006), financial instruments recognition and Measurement, which sets out the basics of the recognition and measurement of financial assets, financial liabilities and contracts of purchase or sale of non-financial instruments. PSAK describes the definition of derivative, category of financial instruments, recognition and measurement of hedge accounting, and the determination of the criteria for hedging. This standard replaces the PSAK 55 (Revised 1999) accounting for Derivative Instruments and Hedging In the preparation of consolidated financial statements on January 1, 2010, compiled on the basis of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), there were no transition adjustment of quantities which had been reported in the consolidated financial statements as of 31 December 2009. The application of these standards resulted in no material impact on the business results the company and its subsidiaries. On the basis of PSAK No. 1 (Revised 2009), the number of recorded nonpengendali interests have been reclassified and presented as part of equity. It is related to the companys present financial position report early comparative period. As additional information, the company presents financial statements separate PT Jasa Raharja (Persero). Appropriate PSAK No. 4 (Revised 2009), inclusion of the company in its subsidiaries, associated companies, joint control method based on cost of enterprise are presented.

F. PRINSIP-PRINSIP KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan

F. CONSOLIDATED PRINCIPLES Consolidated financial statements include the financial statements of the company and its subsidiaries, where the company has more than 50%, either directly or indirectly, voting rights in the subsidiary and can

259

operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan. Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut. Kepentingan nonpengendali dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham nonpengendali atas laba komprehensif dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham non pengendali pada anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 dan hasil usaha yang berakhir periode 31 Desember 2011 dan 2010 dari perusahaan dan anak perusahaan dimana perusahaan memiliki kemampuan baik langsung maupun tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan tersebut. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dan setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan nonpengendali.

determine financial policies and operations of the company to benefit from the activity of subsidiaries. A subsidiary not consolidated when the nature of his is because the subsidiary temporarily obtained with the purpose to be sold again in the near future; or if there are restrictions that affect the long term ability of the subsidiary to move funds into the company.

In terms of control of a subsidiary started or terminated a certain period, then a subsidiary business results are taken into account in the consolidated financial statements only in accordance with the results when the control begins to the present control over the acquired subsidiaries had ended. Balances and transactions including profit or loss unrealized inter-company transactions eliminated upon to reflect the financial position and results of the business of the company and its subsidiaries as a unity of effort. Consolidated financial statements prepared using the same accounting policies for similar transactions and events in similar circumstances. If a subsidiary using accounting policies that are different from the accounting policies used in the financial statements consolidated, then made the necessary adjustments to the financial statements of those subsidiaries.

The interest expressed by the proportion of non-controlling shareholders of nonpengendali comprehensive profit and equity subsidiaries are in accordance with the percentage ownership of a controlling shareholder of the subsidiarys non. Consolidated financial statements combine assets and liability by December 31, 2011 and December 31, 2010 and business results ended 31 December 2011 period and 2010 from the company and its subsidiaries for which the company has the ability of either directly or indirectly to take control of the company. The interest of non controller in equity presented the report consolidated financial position and separated from the parent companys equity. Profit or loss and other comprehensive income of an individual component is allocated to the parent company and the interests of non-drivers.

260

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik). Dalam keadaan demikian nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas perusahaan anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik induk.

All transactions and balances the material between the companies has been eliminated in the presentation was consolidated financial statements consolidated. A change in the ownership of a holding company on the subsidiaries not resulted in loss of control are recorded as equity transactions (in this case deals with the owner in his capacity as owner). In such circumstances the value recorded for the interests of drivers and non-drivers adjusted to reflect changes in the relative efficiencies for the company. Any difference between the amount of interest the non customizable and reasonable value controller rewards are given or received is recognised directly in equity and on a difficult parent owner.

G. TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait dengan qualifying asset. Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lain atas nilai tercatat efek. Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam ekuitas.

G. TRANSACTION IN FOREIGN CURRENCIES Company Accountancy and its subsidiaries held in Rupiah currency. Those transactions during the current year in foreign currency are recorded with the applicable rate at the time of the transaction. At the end of the reporting period date, monetary assets and liabilities in foreign currencies is adjusted to reflect the exchange rate applicable on that date.
Exchange rate profit or loss arising is credited or charged in the consolidated comprehensive income statement year in question. Monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into the Rupiah currency using the exchange rate prevailing at the end of the reporting period. Gains and losses on foreign exchange difference arising from the settlement of transactions in foreign currencies are recognised in the consolidated income statement, unless suspended in equity as a cash flow hedge is eligible and that are included in the cost of loans related to qualifying assets. Reasonable monetary value changes effects in foreign currencies that are classified as available for sale are separated between the difference arising from the cost of terminals acquisition and other changes over the amortized value recorded for the effect. The difference related to the change in the cost of acquisition of amortized in recognised in income statement consolidated and other changes in value are recognised in equity is recorded.

261

Nilai kurs tengah BI per 31 Desember 2011 dan per 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 (31 Desember 2009) masing-masing sebesar USD 1= Rp. 9.068 dan USD 1 = Rp 8.991 dan USD 1 = Rp 9.400 Keuntungan dan kerugian karena selisih nilai tukar yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan keuangan.

The value of the Middle exchange rate of 31 December 2011 BI per and per December 31, 2010 and January 1, 2010 (Dec 31, 2009) each amounting to USD 1 = IDR 9.068 and USD 1 = Rp 8.991 and USD 1 = Idr 9400 Gains and losses due to exchange rate differences arising from transactions in a foreign currency and outlining assets and liabilities in foreign currency monetary recognized in the financial statements.

H. PENGGUNAAN ESTIMASI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terus-menerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak. Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

H. THE USE OF ESTIMATION The preparation of consolidated financial statements in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the amounts of assets and liabilities reported assets and liabilities and disclosure of contingent liabilities at the date of the financial statements as well as the amount of revenues and expenses during the reporting period. Realization can vary with the number that is estimated.
Estimation and assumptions used are analyzed back continuously. Revision of the accounting estimates are recognised in the same period at the time of the occurrence of the revised estimates or future periods affected. Information about the uncertainty inherent in the estimation and consideration in the application of the underlying accounting policy that has a significant impact on the amount-the amount recognized in the consolidated financial statements

I. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006) InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai dan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu.
Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan. Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 3F, Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Perusahaan dan anak perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada posisi

I. FINANCIAL ASSETS AND ASSETS LIABILITY Effective January 1, 2010, the company has implemented a PSAK 55 (Revised 2006) financial instruments: recognition and measurement and PSAK 50 (Revised 2006), financial instruments: Disclosure and presentation, which replaced the PSAK 55 (Revised 1999) accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities and PSAK 50 Investment Accounting of Specific Effect
In the framework of the application of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006), the company classifies financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities. As explained in Note 3F, the company and its subsidiaries have implemented the following accounting policies based on the PSAK 50 and 55 are effective from 1 January 2010 The company and its subsidiaries recognize financial assets or financial liabilities on financial position

262

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

keuangan (neraca) konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal perdagangan. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila perusahaan tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau

(balance sheet) consolidated, if and only if, the company and its subsidiaries into one party to the contract terms on the instrument. The purchase or sale of financial instruments commonly acknowledged on the trade date. Financial instruments measured at initial recognition on value, which is normally reasonable cash value handed over (in terms of financial assets) or received (in terms of financial liabilities). Reasonable value that are submitted or accepted cash is determined by reference to the transaction price or market price policies. If the market price cannot be determined reliably, then the reasonable value of treasuries that are submitted or accepted estimate of the total number of calculated on the payment or receipt of cash in the future, discounted using the prevailing market rate for similar instruments with maturities that are the same or almost the same. Initial measurement of financial instruments, except for financial instruments are measured at fair value through income statement, including transaction costs. Transaction costs are costs that can be attributed directly on the acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities, for which the fee is a fee that would not occur if the company does not obtain or publish financial instruments. Transaction costs are amortized over the age of the instrument using the effective interest rate method. The effective interest rate method is a method used to calculate the cost of acquisition or amortized financial assets and financial liabilities to the method for allocating interest income or interest charges during the relevant period, using interest rates in a timely payment or acceptance of mendiskontokan estimation in cash for future financial instruments approximate age, or if its more appropriate, use a shorter period to obtain the value recorded in net of financial instruments. When calculating the effective interest rate, the company and its subsidiaries mengestimasi cash flows considering all contractual terms in such financial instruments, without taking into account future credit losses, but including all commissions and other forms of paid or received, which is part is inseparable from the effective interest rate.

The cost of the acquisition of financial assets amortized or financial liability is the amount of financial assets or financial liabilities that are measured at the time of initial recognition minus principal repayments, plus or

263

dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

minus the cumulative amortization using the effective interest rate method, which is calculated from the difference between the initial value and the value of maturity, and decline to minus the depreciation or the value that could not be billed. Classification of financial instruments based on the purpose of the acquisition was carried out such instruments and consider whether such instruments have a quotation price on the market. At the time of initial recognition, the company and its subsidiaries classify financial instruments in the following categories: financial assets measured at fair value through income statement, loans granted and receivables, held to maturity investments, financial assets available for sale, financial liabilities are measured at fair value through income statement and liabilities to others and doing evaluations back up the categories on each reporting datewhere necessary, and does not violate the conditions required.

Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal akhir periode pelaporan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi.
Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

Determination of Reasonable Value Fair value of financial instruments traded in active markets in the reporting period end date is based on the consolidated quotation or market price seller/dealer price quotation (bid price to buy position and ask price to sell position), without taking into account transaction costs.
If the bid price and ask price updates are not available, then the transaction price was last used to reflect the current fair value of evidence, as long as there were no significant changes in the economy since the onset of the transaction. For all financial instruments that are not listed on an active market, except for investments in equity instruments that do not have a quotation price, then the reasonable value is determined using valuation techniques. Assessment techniques include techniques present value (NPV), a comparison of similar instruments that have a market price that can be observed, option pricing models (options pricing models), and other valuation models. In terms of fair value cannot be reliably determined by using valuation techniques, then investments in equity instruments that do not have a quotation price stated at cost of acquisition after deducting depreciation.

Laba/Rugi Hari ke-1 Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrument sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan dan anak perusahaan

Day 1 of Profit and Loss If the price of the transaction in a market that is not active is different from the value of similar transactions on a reasonable instrument current market which can be observed or different values are calculated using a reasonable assessment techniques which can constitute data obtained from a market that can be observed, then the company and its subsidiaries recognize the

264

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masingmasing transaksi, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai. Aset Keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: 1. Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi Aset Keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. Aset keuangan yang diukur pada Nilai Wajar melalui laporan Laba Rugi meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

difference between the price of the transaction with reasonable value (IE Profit/loss day 1) in a consolidated comprehensive income statementunless they meet the criteria of the recognition of difference as an asset to another. In the event there is no data that can be observed, then the difference between the transaction price and value is determined based on engineering judgment is only recognized in the consolidated income statement when the data are comprehensive to be observed or when the instrument is stopped his. For each transaction, the company and its subsidiaries employ recognition method

Financial asset is clasified into group as follow:

1. Financial assets measured at fair value through Profit and Loss / Income Statement
Financial assets measured at Fair Value through Income Statements are financial assets intended for trading (trade), ie if it is owned primarily for the purpose of resale in the near future or there is evidence of a pattern of short-term profit-taking at the moment. Derivative instruments included in this group unless the derivative is a hedging instrument. Investments in securities included in this group are recorded at fair value. Unrealized Gain / loss on the balance sheet date are credited or charged to current operations

Financial assets measured at fair value through Income Statement covers most short-term investments intended for trading companies. Financial assets measured at fair value through income statement included in a group of financial assets and financial assets are traded at the time of initial recognition are set to reasonable values measured at through the income statement. Financial assets are classified in the group to have traded financial assets when acquired primarily for the purpose of the resale in the near future. Derivatives are also classified as held for trading, with the exception of derivatives designated as effective hedging instruments. Financial assets designated as at fair value through measurable income statements at the time of initial recognition if it meets the following criteria:

265

1. penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau 2. aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau 3. instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.

1. the determination of these eliminate or reduce significantly the measurement and recognition that inconsistencies can arise from measuring assets or the recognition of gains and losses due to the use of different foundations; or 2. These assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance, which is evaluated on the basis of reasonable value, in accordance with the risk management or investment strategy that is documented; or 3. financial derivative instruments has attached, unless the derivative is attached to is not significantly modifies cash flows, or clearly visible with little or no analysis, that the separation of the derivatives attached cannot be done. Financial assets measured at fair value through income statement recorded in the report of financial position (balance sheet) consolidated on the value normally. Fair value changes are recognised directly in comprehensive income statement consolidated. Interest earned are recorded as interest income, dividend income and recorded as part of other income in accordance with the terms of the contract, or when the right to obtain payment of a dividend has been set.

2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo 1Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi b. investasi yang ditetapkan oleh perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi sebagian investasi jangka pendek perusahaan yang dimiliki hingga jatuh tempo.

2. Investment as held to maturity


Held to maturity investment is non-derivative financial assets with fixed or determinable payments, and the due date has been fixed. Also the management have positive intensity and the ability to have financial assets, unless: a. The investment that is the early recognition is determined as financial asset, by measured at fair value through profit and loss reports. b. Investment set by the entity are classified as available for sale; and c. Investment that has the definition of loans and receivables At the time of initial recognition, investments in the Group held to maturity are recognized on the value plus transaction costs normally and then measured at amortized acquisition cost using the effective interest rate. Investment in Group held to maturity includes some short term investment companies are held to maturity.

266

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Apabila Perusahaan atau anak perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.

If the company or its subsidiaries sell or mereklasifikasi investments held to maturity in an amount in excess of the amount is insignificant before the due date, then the whole financial assets in that category are subjected to rules restriction (tainting rule) and should be reclassified to group available for sale. After the initial measurement, this investment is measured at amortized acquisition cost using the effective interest method, after deducting depreciation. These take into account the cost of acquisition or amortized premium discount arising at the time of acquisition as well as rewards and costs that are an integral part of the effective interest rate. Amortization is recorded as part of interest income in the income statement of comprehensive consolidated. Gains and losses arising are recognised in the consolidated income statements at the time of termination of the comprehensive recognition and depreciation and amortization methods through a process of using the effective interest rate.

3. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain pada neraca konsolidasian.
Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancarjika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal akhir periode pelaporan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar.

3. Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and have not quoted in active market. Receivables include accounts receivableand other receivables on the consolidated balance sheets
Financial assets that are not intended for sale in the near future and are not classified as financial assets measured at fair value through income statement, investments held to maturity or available for sale assets. After the initial measurement, loans granted and receivables are measured at amortized acquisition cost using the effective interest method, less allowance for depreciation. These take into account the cost of acquisition or amortized premium discount arising at the time of acquisition as well as rewards and costs that are an integral part of the effective interest rate. Amortization is recorded as part of interest income in the income statement of comprehensive consolidated. Losses arising as a result of a decrease in value is recognised in the income statement of comprehensive consolidated. Loans granted and receivables are presented as assets if it will be maturing within 12 months after the date of the end of the reporting period of consolidation, if not, then presented as assets.

267

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang premi, piutang reasuransi dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. 4. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Piutang meliputi Piutang Usaha dan Piutang Lain-Lain pada neraca konsolidasian. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal akhir periode pelaporan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang premi, piutang reasuransi dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual Aset Keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan rugi (laba) yang belum direalisasikan pada tanggal neraca yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meliputi sebagian besar investasi jangka panjang Perusahaan.

On December 31, 2011 and December 31, 2010, this category includes cash and cash equivalents, receivables, accounts receivable reinsurance premiums and other receivables held by the company and its subsidiaries. 4 . Financial Assets classified as available for sale Financial assets classifiedas available for sale are non-derivative financial asset designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is a loss (income) that have not been realized in the balance sheet date are presented as part of equity Financial assets that classified as financial assets classified as available for sale are including companys long-term investment. Financial assets available for sale is an asset that are designated as available for sale or are not classified in the category of other financial instruments. This financial assets acquired and held for an unspecified period of time and may be sold at any time to meet liquidity needs or due to changes in economic conditions occurring recognised in comprehensive income statement consolidated. Financial asset (or part of a group of similar financial assets) discountinued its plea if: a. Contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; b. The company and its subsidiaries retains the right to receive cash flows from the financial asset, but also bear the contractual liability to pay to a third party upon the cash flow earned in full without any significant delays on the basis of an agreement; or c. The company and/or its subsidiaries has been transferring its rights to receive cash flows from the financial asset and (i) have been substantially all risks transfer and benefits of financial assets, or (ii) does not transfer substantially or not have the entire risk and benefits of financial assets, but has control over the transfer of financial assets. When the company and/or its subsidiaries has been transferring the rights to receive cash flows from the financial asset or has become party to an agreement, and does not transfer substantially all

268

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam posisi keuangan (neraca) konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Aset keuangan tersedia untuk dijual disajikan sebagai aset lancar jika akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal akhir periode pelaporan konsolidasi, jika tidak, maka disajikan sebagai aset tidak lancar. Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, kategori ini meliputi investasi Perusahaan pada efek ekuitas dan efek hutang yang tersedia untuk dijual. Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan (trading date) untuk kontrak regular. Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

the risks and benefits of financial assets and and still have control over these assets, the financial assets are recognised for sustainable involvement with financial assets. Ongoing involvement in the form of granting collateral for the assets transferred by the amount of the lowest measured between the value of assets transferred to the maximum value of the payment received that maybe should be repaid by the company and/or its subsidiaries. Financial liabilities to the discontinued his financial liability if diminished, cancelled or has expired. If certain financial liability is replaced with other financial liability of lenders are the same but with different requirements substantially, or there is a modification of the provisions substantially financial liabilities that exist today, then Financial assets classifiedas available for sale are non-derivative financial asset designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is a loss (income) that have not been realized in the balance sheet date are presented as part of equity Financial assets that classified as financial assets classified as available for sale are including companys longterm investment. When financial assets are released, or terminated its recognition, then the cumulative profit or loss that previously recognized in the income statement consolidated comprehensive directly recognized in the income statement of comprehensive consolidated. Interest earned from financial assets available for sale are recognised as interest income are calculated based on the effective interest rate. Losses arising as a result of a decrease in the value of financial assets is also recognized in the income statement of comprehensive consolidated. On December 31, 2011 and December 31, 2010, this category includes the companys investment in equity securities and debt securities available for sale. The company is using trading date accountancy for regular contract Financial liability is classified on group as follow 1. Financial liability measured at fair value through income statements Fair value of financial liabilities measured at fair value through the income statement is a

269

adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Pada periode 2010, tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. 2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, hutang dagang, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, pinjaman dan obligasi.

financial liability are transferable in the near future. Derivatives classified as a liability measured at fair value through the income statement except for designated and effective hedging instrument. During 2010, there is no liability for financial companies that are classified as financial liabilities that are measured at fair value through the income statement. 2. Financial liability that measure with acquisition cost amortization Financial liability not classified as financial liabilities at fair value as measured through the income statement are categorized and measured at amortized acquisition cost. Financial liabilities measured at amortized acquisition cost among other things, trade, debt owed to others, the cost of which is still to be paid, the loans and bonds.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam posisi keuangan (neraca) konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan dan anak perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap akhir periode laporan, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai

Mutual Removal of Financial Instrument Financial assets and financial liabilities to delete each other and its clean values are presented in financial position (balance sheet) consolidated if, and only if, the company and its subsidiaries currently has the legal right to conduct measuring each other delete above amount has been recognized; and intends to complete by neto or to realize the asset and resolving its liability simultaneously. Decrease in value of financial assets On each end of the period, the company management report and examines whether a subsidiary financial asset or group of financial assets has experienced a decrease in value.
(1) Financial assets at amortized acquisition cost Management first determine whether there is objective evidence regarding the decline in the value of financial assets individually significant individually, or collectively for financial assets that are individually insignificant amount. If management determines there is no objective evidence regarding the decline in the value of financial assets that are individually assessed, either financial assets are significant or not significant, then the asset is put into a group of financial assets with similar credit risk characteristics and rate decrease the value of the Group collectively. The decline in the value of assets is judged individually, and therefore decrease the value or loss recognized remains

270

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (2) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. (3) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif

acknowledged, are not included in the assessment of the decline in value collectively. If there is objective evidence that the decline in the value of the assets has taken place in the category of loans granted and accounts receivable or investments held to maturity, then the amount of the loss is measured as the difference between the recorded value of assets with present value estimation of future cash flows (excluding future credit losses that have not happened) the discounted using interest rates effective start of such assets (which is the effective interest rate calculated at the time of initial recognition). The value of these assets are recorded directly reduced by decreasing the value of a case or use allowance accounts. The amount of losses occurring recognised in comprehensive income statement consolidated. (2) Financial assets are Recorded at cost of Acquisition If there is objective evidence that the losses have occurred over the decrease in the value of the equity instruments that do not have a quotation price on the market off and not measured at fair value because the value is normally cannot be measured reliably, then the number of depreciation losses measured by the difference between the value of financial assets recorded in the present value of estimated future cash flows discounted at the rate of refund applicable on the market for similar financial assets. If there is objective evidence that the losses have occurred over the decrease in the value of the equity instruments that do not have a quotation price on the market off and not measured at fair value because the value is normally cannot be measured reliably, then the number of depreciation losses measured by the difference between the value of financial assets recorded in the present value of estimated future cash flows discounted at the rate of refund applicable on the market for similar financial assets. (3) Financial Asset available for sale In terms of equity instruments in the group available for sale, the study was marked by a decrease in depreciation value is reasonable under his acquisition costs are significant and sustainable. If there is objective evidence of a decrease in the value, then decrease the value of the cumulative loss that is calculated from the difference between the cost of acquisition with normal values, now reduced losses decrease

271

konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas. Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; b. Perusahaan dan anak perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau c. Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Perusahaan dan/atau anak perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan

in value that had previously been recognised in comprehensive income statement consolidated, removed from equity and recognised in the income statement of comprehensive consolidated. Decline in the value of the loss is recognised in the income statement of comprehensive consolidated should not be recovered through the income statement (to be recognized through the equity). Fair value increases after the depreciation recognised in equity. In terms of debt instruments in the group available for sale, decreased the value based on the same criteria were investigated by financial assets recorded at amortized acquisition cost. Fixed rate based on the interest rate effective diakru of origin is applied to the value of assets that have been revealed are recorded in value, and are recorded as part of interest income in the income statement of comprehensive consolidated. If, in the following year, reasonable debt instrument value increases the value of reasonable due to an event that occurred after the decline in value is recognised, then decrease the value that had previously been recognised must be restored through a consolidated comprehensive income statement. Termination of asset recognition and financial liability (1) Financial Aset Financial asset (or part of a group of similar financial assets) discountinued its plea if: a. Contractual rights to the cash flows from the financial asset expire; b. The company and its subsidiaries retains the right to receive cash flows from the financial asset, but also bear the contractual liability to pay to a third party upon the cash flow earned in full without any significant delays on the basis of an agreement; or c. The company and/or its subsidiaries has been transferring its rights to receive cash flows from the financial asset and (i) have been substantially all risks transfer and benefits of financial assets, or (ii) does not transfer substantially or not have the entire risk and benefits of financial assets, but has control over the transfer of financial assets. When the company and/or its subsidiaries has been transferring the rights to receive cash flows from the financial asset or has become party to an agreement, and does not transfer substantially all the risks and benefits of financial assets and and still have control over these assets, the financial assets are recognised for sustainable involvement with financial assets. Ongoing involvement in the

272

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan/atau anak perusahaan. (2) Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Piutang Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan. Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun pelaporan.

form of granting collateral for the assets transferred by the amount of the lowest measured between the value of assets transferred to the maximum value of the payment received that maybe should be repaid by the company and/or its subsidiaries. (2) Financial Liability Financial liabilities to the discontinued his financial liability if diminished, cancelled or has expired. If certain financial liability is replaced with other financial liability of lenders are the same but with different requirements substantially, or there is a modification of the provisions substantially financial liabilities that exist today, then Exchange or modification is considered financial liabilities to the early termination of recognition. Recognition of new financial liabilities as well as the difference between the value of financial liabilities recorded earlier with newly recognized in the income statement of comprehensive consolidated. Receivable Accounts receivable amounted to a net worth is stated can be realized after allowance for receivables reduced by hesitation. Accounts receivable that cannot be billed are eliminated. Allowance for doubtful receivables are set based on the study of the respective account receivable at the end of the reporting year.

J. INVESTASI 1. Investasi dalam bentuk deposito berjangka dan sertifikat deposito yang akan jatuh tempo dalam tahun berikutnya dinilai berdasarkan nilai nominal untuk deposito berjangka dan nilai tunai per tanggal neraca untuk sertifikat deposito.
2. Untuk penyertaan saham dengan nilai penyertaan sampai dengan 20% dicatat berdasarkan nilai perolehan (cost method), dan untuk nilai penyertaan di atas 20% dicatat berdasarkan metode ekuitas (equity method). 3. Investasi dalam bentuk Properti seperti Tanah atau Bangunan yang tidak digunakan atau dioperasikan oleh Perseroan disajikan berdasarkan Harga Perolehan. 4. Investasi dalam bentuk investasi lain yang tidak dapat dikelompokkan dalam kategori di atas dan jumlahnya tidak material disajikan berdasarkan Harga Perolehan.

J. INVESTMENT 1. Investments in the form of deposits and certificates of deposits which will be due in the next year are rated based on nominal value for time deposit and cash value per balance sheet date for certificates of deposits.
2. To include stocks with value the inclusion of up to 20% based on the value of the acquisition was recorded (cost method), and for the cost of inclusion in the top 20% based on the equity method are recorded (equity method). 3. Investments in the form of Property such as land or buildings that are not being used or operated by the company are presented on the basis of Price Gains. 4. Investments in the form of other investments that cannot be grouped in a category above and the amount of material not presented based on Acquisition Prices.

273

K. PIUTANG UNDERWRITING
Piutang premi meliputi tagihan premi kepada tertanggung/agen/broker sebagai akibat transaksi asuransi. Dalam hal Perusahaan memberikan potongan premi kepada tertanggung, maka potongan tersebut langsung dikurangkan dari piutang preminya. Piutang reasuransi tidak boleh dikompensasikan dengan hutang reasuransi, kecuali apabila kontrak reasuransi menyatakan adanya kompensasi. Apabila dalam kompensasi tersebut timbul saldo kredit, maka saldo tersebut disajikan pada kelompok liabilitas sebagai hutang reasuransi. Perusahaan dan anak perusahaan menelaah penurunan piutang secara berkala. Jika ada bukti obyektif bahwa piutang tersebut menurun, Perusahaan dan anak perusahaan mengurangi nilai tercatat piutang sebesar yang dapat dipulihkan dan mengakui rugi penurunan nilai dalam laporan laba rugi. Perusahaan dan anak perusahaan mengumpulkan bukti obyektif bahwa terdapat penurunan nilai piutang dengan menggunakan proses yang diterapkan untuk aset keuangan atas biaya yang diamortisasi. Rugi penurunan nilai tersebut juga dihitung mengikuti metode yang sama yang digunakan untuk aset keuangan. Piutang Underwriting terdiri dari: 1. Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) merupakan tagihan premi kepada tertanggung/ agen/broker dan perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan adanya transaksi asuransi. 2. Piutang Premi Reasuransi merupakan Hak (Liabilitas Reasuradur) sehubungan dengan adanya transaksi reasuransi. Piutang Premi Iuran Wajib Penumpang Udara (IWPU) diakui pada saat rekapitulasi manifest penumpang diterima dari maskapai penerbangan (provider). Piutang Premi (Pertanggungan Langsung) dan Piutang Premi Reasuransi disajikan berdasarkan jumlah netto. Berdasarkan Keputusan Direksi nomor KEP/69/2008 tentang pembentukan Cadangan Piutang Premi Iuran Wajib Pesawat Udara yang Tak Tertagih, dibentuk Cadangan Piutang Tak Tertagih untuk piutang IWPU mulai berlaku per 31 Desember 2008 sebagai berikut: a. Sebesar 60% untuk piutang IWPU yang berumur 6 (enam) sampai dengan 12 (dua belas) bulan. b. Sebesar 100% untuk piutang IWPU yang berumur lebih dari 12 (dua belas) bulan.

K. UNDERWRITING RECEIVABLE
Accounts receivable include premiums for insured/ premium bills to the agent/broker as a result insurance transactions. In the event company provides discounted premiums to the insured, then the piece is directly deducted from accounts receivable preminya. Reinsurance receivables should not be compensated with wages of reinsurance, unless the contract States the existence of reinsurance compensation. If the compensation is incurred a credit balance, the balance was presented at the Groups debt as a liability reinsurance. The company and its subsidiaries regularly examines decline in accounts receivable. If there is objective evidence that the receivable was decreased, the company and its subsidiaries to reduce the value of the receivable is recorded can be restored and recognized loss decrease the value in the income statement. The company and its subsidiaries collect objective evidence that there was a decline in the value of accounts receivable by using processes that are applied to financial assets over cost amortized. Decrease the value of the loss is calculated following the same method used for financial assets. Underwriting receivable consists of: 1. Premium receivable (direct coverage) is premium claimed to insured/agent/broker/and ceding company related to insurance transactions. 2. Reinsurance premium receivable is the re-insurers right/obligation related to re-insurance transaction. IWPU receivable is acknowledged the moment passenger manifest is received from the airline company (provider) Premium receivable (indirect coverage) and reinsurance premium receivable is presented based on net amount. Based on the BOD Letter of Decision No. KEP/69/2008 on Premium Receivables Reserve of unclaimed Compulsory Aircraft Participation Fun, Unclaimed Liability reserve for IWPU receivable as June 30, 2008 was determined as follows: a. 60% for 6 to 12 months old IWPU receivable. b. 100% for over 12 months old IWPU receivable

L. ASET TETAP

L. FIXED ASSETS Fixed Assets are recorded at their acquisition costs.

274

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Aset Tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Skep/53/ IX/1999 tanggal 20 September 1999 ditetapkan batasan pengeluaran pembelian barang inventaris kecil dan kapitalisasi Aset, untuk nilai pengeluaran inventaris kecil maksimal sebesar Rp 1.000.000. Penyusutan Aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat sebagai berikut:
No Aset Tetap

Pursuant to the Decree of the Board of Directors No. Skep/53/IX/1999 dated September 20, 1999, there is provision on the limits of expenses on purchase of petty inventory goods and capitalization of assets, whereby it is stated that expenses on inventory goods should not exceed Rp 1,000,000.00. Depreciation of assets is calculated based on a straightline method and the estimated useful life of the asset, as follows:
Masa Manfaat

Fix Asset Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Perabot

1. 2. 3. 4.

Bangunan Kendaraan Peralatan Kantor Perabot

20 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun

Penyusutan pada tahun pertama perolehan dihitung tengah tahunan yaitu untuk Aset yang dibeli dan atau siap pakai sebelum bulan Juli disusutkan selama satu tahun sedangkan untuk Aset yang dibeli dan atau siap pakai pada bulan Juli sampai dengan Desember disusutkan selama setengah tahun. Pengeluaran untuk pengadaan Aset yang masih dalam proses dicatat di Neraca sebagai Aset yang sedang dibangun dan tidak dihitung penyusutannya. Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai dan tidak disusutkan. Pengeluaran biaya sehubungan dengan penambahan, perbaikan, dan penggantian komponen utama Aset tetap yang dapat memperpanjang masa manfaat, meningkatkan kapasitas Aset tetap yang bersangkutan dapat dilakukan penangguhan biaya (kapitalisasi). Batasan jumlah pengeluaran biaya yang dapat dikapitalisasi dan yang dibebankan langsung di dalam perhitungan laba rugi ditetapkan tersendiri dengan Surat Keputusan Direksi. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut

First year depreciation is assessed in the middle of the year i.e assets purchased or ready for use before July are depreciated one year, while assets purchased for ready to use from July until December are depreciated for half year. Expenses for provision of assets still in process of recording at the Balance Sheet are recorded as processed assets and are not depreciated. Fixed assets, except land, on the basis of the cost of acquisition, are expressed but does not include maintenance costs, less accumulated depreciation everyday and the accumulated loss decrease the value, if any. On the basis of the cost of acquisition of land declared to be, minus the accumulated depreciation loss and not depreciated. Expenses on additions, repairs and replacement of main components of fixed assets which can extend the asset useful life, can increase the asset capacity and make it capitalized. Limitation of expenses which can be capitalized and which can be directly recorded in profit/loss statement are placed separately in the Letter of Decision of BOD. The cost of acquisition of the fixed assets covered the initial acquisition price, including import duties and a purchase tax which should not be credited and the costs that can be difficult to bring the assets directly to the desired location and conditions in accordance with the purpose of use specified.

Loads that incurred after the fixed assets used, such as the burden of repair and maintenance, charged to profit loss comprehensive consolidated at the time of occurrence. If the load-the load is caused an increase in

275

menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka bebanbeban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya

benefits economically in the future from the use of fixed assets, which may exceed its normal performance, then load-loads the additional acquisition cost capitalized as fixed assets. Depreciation is calculated based on the method of straight lines (straight-line method) for the duration of the benefits of fixed assets. The value of fixed assets recorded back when they do drop values and if there is a particular event or condition changes value which indicates they are not recorded can be recovered completely. In every inspection, the inspection costs recognized in the amount of fixed assets recorded as a replacement if it meets the recognition criteria. Inspection fees are capitalized are amortized significant during the period up to the time of the next inspection is significant. The number of recorded assets remain stopped his (derecognized) at the time it is released or there is no future economic benefits are expected from the use of or its amazing. Fixed assets sold or released, expelled from the Groups fixed assets accumulated depreciation and accumulated the following depreciation related to fixed assets. Profit or loss arising out of the termination of recognition of fixed assets is determined by the difference between the amount of the release of results, if neto, with the amount of fixed assets are recorded, and are recognized in the income statement of comprehensive consolidated in the termination of recognition. Residual value, age, as well as depreciation benefits methods were investigated each year end and made adjustments when the results of the study in contrast to previous estimation

M. ASET TIDAK BERWUJUD


Biaya yang dibayarkan atas biaya perolehan piranti lunak komputer, ditangguhkan dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus.

M. INTANGIBLE ASSETS
Fees paid for the costs of computer software acquisition, suspended and amortized using the straight line method.

N. PENURUNAN NILAI ASET


Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset pada tanggal akhir periode pelaporan dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana

N. DECREASING ASSET VALUE


Examine the management there or whether an indication of a decrease in the value of assets on the date of the end of the reporting period and possible adjustments to the values that can be recovered (recoverable amount) if there are circumstances which indicate a decrease in the value of assets. The value of assets that can be recovered is calculated based on the value of sharing or net selling price,

276

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

yang lebih tinggi. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi tahun berjalan.

whichever is higher. On the other hand, a decrease in value recognized recovery if there is an indication that the decline in these values no longer occur. A decrease in the value of assets (recovery) are recognized as expenses (income) in profit after tax.

O. PENDAPATAN
Premi dari kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan sesuai periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi Perusahaan. Premi hak reasuradur diakui sebagai premi asuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 yaitu 40% dari premi neto. Kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau liabilitas atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar liabilitas yarg dibukukan sehubungan kontrak reasuransi tersebut. ` Pendapatan premi menunjukkan jumlah premi bruto, dikurangi premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi belum merupakan pendapatan. 1. Pendapatan premi berupa Iuran Wajib (IW), Sumbangan Wajib (SW) dan premi aneka termasuk pendapatan lainnya yang berkaitan langsung dengan pendapatan dimaksud, diakui dan dicatat sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi. Selain itu juga diatur bahwa: a. Pendapatan premi asuransi umum diakui pada

O. INCOME
Premiums from insurance and reinsurance contracts are recognized as revenue as a period of insurance policy (contract) on the basis of the proportion of the amount of protection provided. Premiums from the insurance policy with a premium share Company recognized. Premium rights reasuradur recognized as insurance premiums during the period of the reinsurance contract proportionally with protection is obtained. Premium income computed yet is agregatif by using percentages in accordance with the Decree of the Republic of Indonesia Ministry of Finance No. 424/ KMK. 06/2003 that is 40% of net premiums. Increase or decrease in premiums yet is the difference between premium income is not an income from running and last period. Company has reinsuranced risk portion of the acceptance speeches are obtained to an assured insurance company and another companys reinsurance. The amount of the premiums paid or premium for reinsurance transactions the prospective reinsurance premiums are recognized as appropriate reinsurance contract period proportionately with the protection provided. Payment or liability reinsurance transactions retrospectively recognised as a receivable of liability reinsurance is entered in respect of reinsurance contracts. Premium income showed the amount of gross premiums minus reinsurance premiums, and increase or decrease in premiums is not income. 1. Premium income, such as Compulsory fee and Voluntary fee, and miscellaneous premiums including other income related to the above mentioned income are acknowledged and recorded as income at the time of the transaction. In addition, it is regulated that: a. Insurance premium income admitted when insurance policy is issued

277

saat polis diterbitkan. b. Pendapatan premi Asuransi Tanggung Gugat Penumpang (SIGAP) dengan sistem manifest diakui pada saat akseptasi. c. Pendapatan premi asuransi aneka dan sigap dengan sistem borongan serta pendapatan service charge atas kegiatan surety bond diakui pada saat pembayaran diterima. d. Pendapatan Ko Asuransi diakui sebesar pangsa (share) premi yang diterima perusahaan pada saat akseptasi. 2. Premi Bruto. Premi bruto adalah merupakan pendapatan perusahaan yang terdiri dari Iuran Wajib (IW) atas penumpang kendaraan penumpang umum (darat, laut, kereta api dan pesawat udara), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Asuransi Umum (General Insurance), SIGAP, Surety Bond serta pertanggungan tidak langsung. Seluruh pendapatan tersebut dalam laporan keuangan diakui dan disajikan sebagai pendapatan underwriting. 3. Premi Retensi Sendiri/Own Retention (O/R). Premi Retensi Sendiri adalah pendapatan premi bersih perusahaan yang berasal dari premi bruto dikurangi dengan premi bagian penanggung ulang (reasuradur).

b. Premium income from passenger guarantee charge insurance (SIGAP) with manifest system admitted upon acceptance c. Premium income from Aneka and Sigap insurance with total sale system and service charge income on surety bond activity admitted when is completed. d. Co-insurance income admitted in amount of premium share received by amount of premium share received by the company upon acceptance. 2. Gross Premium Gross Premium is the company income which consists of mandatory retribution (IW) from public passenger transportation (land, marine, train, and airplane) and mandatory donation for road traffic accident (SWDKLLJ), General Insurance, SIGAP, Surety Bond and also non direct coverage. These sources of income are limited and presented as underwriting income. 3. Own Retention Premium (O/R) Own Retention Premium is nett premium income which comes from gross premium substracted by reinsurance premium

P. LOADS
In general, cost can be defined as cost which be directly related with income, and cost which directly linked with period of event. Income directly related cost, must be reported upon the period in which income is admitted. As for cost related with period of event and does not directly link with company activity, will still be calculated since they give benefit on the current period, or because of that particular cost does not give benefit on the future period, for example administration employee salary, office equipment, depreciation cost, etc

P. BEBAN
Secara umum biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan dan biaya yang berhubungan langsung dengan periode terjadinya. Biaya yang dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan harus dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, misalnya biaya asuransi. Biaya yang berhubungan dengan periode terjadinya dan tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan perusahaan tetap dilakukan pembebanannya mengingat biaya tersebut memberikan manfaat pada periode berjalan atau karena biaya tersebut tidak memberikan manfaat untuk masa mendatang. Misalnya gaji pegawai administrasi, alat tulis kantor, biaya penyusutan. Biaya teknik yang timbul dan mempunyai kaitan langsung dengan pendapatan (underwriting) dialokasikan dan diperhitungkan dengan sumber pendapatan IW dan SW, secara proporsional dengan alokasi sebagai berikut:

Technical cost exist and does not directly related with income (underwriting) is allocated and calculated with mandatory retribution and voluntary retribution source in income

278

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

No

UU No. 33/1964 IW %

UU No. 34/1964 SW %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Biaya Cetak Materil/Dokumen Teknik & Biaya Pengirimannya Biaya Humas Representasi Perusahaan Biaya Inkaso & Checking Biaya Litbang Biaya Rapat Kerja Jasa Produksi Biaya Penanggulangan Kecelakaan

20 20 20 80 50 50 20 40

80 80 80 20 50 50 80 60

Q. UTANG KLAIM Utang Klaim adalah klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung dan telah dinyatakan terjamin dan siap untuk bayar (settled). R. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dibentuk dan dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor: Skep/107/XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang Pembentukan Cadangan Teknis. Estimasi Klaim Retensi Sendiri terdiri dari: 1. Klaim dalam proses yaitu, klaim yang sudah terjadi dan telah dilaporkan tetapi masih dalam proses penyelesaian. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan berikut jasa penilai kerugian asuransi serta dikurangi dengan beban klaim bagian penanggung ulang (reasuradur). Sedangkan klaim dalam proses untuk Pertanggungan Tidak Langsung dihitung berdasarkan laporan klaim sementara dari pihak Ceding Company. 2. Incured But Not Reported (IBNR), yaitu klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Besarnya Estimasi Klaim Retensi Sendiri dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan dengan perhitungan jumlah korban berdasarkan data korban yang pernah terjadi atas kecelakaan dimasa yang lalu dengan

Q. CLAIM DEBT
Claim Debt is a claim which its proposal has been accepted from the injured and has declared guaranteed and ready to be paid (settled).

R. ESTIMATION OF OWN RETENTION CLAIM


Estimation of Own Retention Claim formed and calculated based on Minister of Finance Decision No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003 on Insurance and Reinsurance Company Financial Health, and also in accordance with Director Letter of Decision No. Skep/107/XII/2001 dated December 31, 2001 on Technical Reserves Formation. Estimation of Own Retention Claim consists of: 1. Claim in process namely claim which has happened and reported, but still on settlement process. The amount of Estimation of Own Retention Claim is calculated based on fair estimation on occured and reported already claim including insurance risk estimator fee substracted by claim cost of reinsurance division. As for claim on process for Non Direct Liabilities is calculated based on temporary claim report and ceding company. 2. Incurred But Not Reported (IBNR),is the claim that already occurred but has not been yet reported. The amount of Estimation of Own Retention is calculated based on fair estimation on the claim that has already occurred but has not been reported by considering the number of victim, based on previous victim data on catastrophically accident which happened in the past.

279

metode loss ratio. Estimasi Klaim Retensi Sendiri, dicatat sebagai liabilitas, sedangkan atas selisih lebih/kurang yang terjadi dengan saldo akhir tahun buku sebelumnya merupakan penambah/pengurang biaya tahun berjalan. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian retensi sendiri dari klaim masih dalam proses penyelesaian pada tanggal akhir periode pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri adalah selisih antara klaim retensi sendiri tahun berjalan dan tahun lalu.

Estimation of Own Retention Claim, recorded as liabilities, meanwhile the plus minus balance existed with previous fiscal period is the subtraction/ addition of current year cost. The number of claims in the settlement process (retention claim estimation on its own) computed based on estimation of losses from its own retention claims are still in the process of completion at the end of the reporting period, including the claim that this has happened but not yet reported. Changes in estimation of retention claims himself recognized in the income statement in the period of consolidated comprehensive changes. Increase (decrease) estimate claims its own retention is the difference between the current years own retention claims and last year. The claim includes a claim approved (settled claim), in the process of settlement of the claims include claims that occurs however estimation has not been reported, and the burden of claims settlement. These claims are recognized as expenses at the time of the onset of a liability to meet claims. The reasuradur claims are recorded as a deduction is recognized and the burden of claims in the same period with the period of recognition of expenses claims. The right subrogasi is recognized as a deduction on expenses claims at the moment of realization. The burden of claims indicates the number of gross claims, reduced reinsurance claims, and increase or decrease the retention claims estimation on its own.

Klaim meliputi klaim disetujui (settled claim), klaim dalam proses penyelesaian termasuk estimasi klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai beban pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Beban klaim menunjukkan jumlah klaim bruto, dikurangi klaim reasuransi, dan kenaikan atau penurunan estimasi klaim retensi sendiri.

S. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN (UNEARNED PREMIUM RESERVE)


Premi asuransi pada umumnya diterima untuk masa pertanggungan selama satu tahun ke depan, sehingga pada tanggal penyusunan laporan posisi keuangan (Neraca) masih terdapat premi yang belum merupakan pendapatan pada periode laporan tahun tersebut, tetapi merupakan pendapatan untuk tahun berikutnya, disamping itu dalam masa pertanggungan masih terdapat kemungkinan terjadi penyesuaian atau pembatalan pertanggungan (endorsement/ cancellation) sehingga perlu dibentuk cadangan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan. Pembentukan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan berpedoman kepada Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi serta berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Skep/107/ XII/2001 tanggal 31 Desember 2001 tentang

S. UNEARNED PREMIUM RESERVE


Insurance premium generally received for one year forward period of coverage. Thus on the date of financial report was composed, there were still premium which has not qualified as income of the year. But it will be calculated as income in the following year, also on that term there are still possibilities of adjustment or cancellation coverage. In that matter, unearned premium reserve is a necessity. Unearned premium is in accordance with Minister of Finance Decision No. 424/KMK.06/2003, September 30, 2003 on Insurance and Reinsurance Company Financial Health. And also relevant with Director Letters of Decision No. Skep/107/XII/2001 dated December 31, 2001 on technical reserve formation which stated that the amount

280

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Pembentukan Cadangan Teknis yang ditetapkan bahwa besarnya premi yang belum merupakan pendapatan PT Jasa Raharja (Persero) adalah sebesar 40% dari premi Retensi Sendiri (O/R). Premi O/R dalam hal ini adalah sebagaimana dijelaskan pada kebijakan pengakuan pendapatan butir L.

of PT Jasa Raharja (Persero) unearned premium is 40% of Own Retention Premium (O/R). This O/R premium is as defined on income statement mentioned on point L.

T. REINSURANCE TRANSACTION
Reinsurance Business is coverage for public passenger accident (Act No.33/1964), general insurance, all liabilities as consequences of reinsurance transaction are recorded as reinsurance debt, as for all rights exists recorded as reinsurance credit/receivable The amount of reinsurance especially for Act No. 33/1964 are as follows: 1. 10% automatic reinsurance for ship passenger accident risk 2. 20% automatic reinsurance for domestic airplane accident risk and 80% own retention (O/R) by excess of loss reinsurance 3. 40% automatic reinsurance for train accident risk 4. 1,5% automatic reinsurance for public transport passengers accident The amount of special part of reinsurance on Law No. 34/1964, since year 2010, is automatically 0,50% All liabilities as consequences of reinsurance transaction are recorded as reinsurance debt, as for all rights exists recorded as reinsurance credit/receivable.

T. TRANSAKSI REASURANSI
Usaha Asuransi yang dipertanggungkan kembali (Reasuransi) adalah pertanggungan untuk kecelakaan penumpang umum (Undang Undang No. 33/1964 dan No. 34/64) dan, asuransi umum dan aneka yang dilakukan berdasarkan persetujuan (Treaty) yang disepakati bersama. Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.33/1964 adalah sebagai berikut: 1. Risiko kecelakaan penumpang kapal direasuransikan secara otomatis sebesar 10%. 2. Risiko kecelakaan penumpang pesawat udara dalam negeri secara otomatis direasuransikan sebesar 20% dan own retention (O/R) sebesar 80% direasuransikan secara excess of loss. 3. Risiko kecelakaan penumpang kereta api direasuransikan secara otomatis sebesar 40%. 4. Risiko kecelakaan penumpang kendaraan umum direasuransikan secara otomatis sebesar 1,5% Besarnya bagian yang direasuransikan khusus untuk UU No.34/1964 sejak tahun 2010 secara otomatis sebesar 0,50%. Seluruh liabilitas yang timbul dari transaksi reasuransi dicatat sebagai utang reasuransi, sedangkan seluruh hak yang timbul dicatat sebagai piutang reasuransi.

U. LIABILITAS IMBALAN PASKA KERJA


Mulai tahun 2006 Perseroan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2004) mengenai Akuntansi Imbalan Kerja. Perhitungan Liabilitas Imbalan Kerja dilakukan oleh Aktuaria dengan metode aktuaris Projected Unit Credit. Dasar untuk perhitungan minimum adalah Undang Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang Akuntansi Imbalan Kerja. Estimasi liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan (neraca) sehubungan dengan liabilitas imbalan pasti adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti per tanggal neraca dikurangi nilai wajar Aset program, disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial serta biaya jasa lalu yang belum diakui.

U. POST EMPLOYMENT BENEFITS


Starting 2006, the Company has been applying PSAK No.24 (Revision 2004) on Employment Benefits Accounting. The calculation of Employment Benefits Obligation is done by the actiary using Projected Unit Credit Method. The basis for minimum calculation is Law No. 13, 2003 on Employment and PSAK 24 (Revision 2004) on Employment Benefits Accounting. Estimation of obligation acknowledged in the balance sheet in relation to employment benefits obligation is the current value of employment benefit as of the date of the balance sheet less normal value of assets, adjusted with actuarial gain/loss and past service cost which is not yet acknowledged.

281

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi kualitas tinggi sesuai mata uang imbalan yang akan dibayar. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustments) dan perubahan asumsi aktuarial dibebankan atau dikredit ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan. Biaya jasa kini diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan langsung pada laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasikan secara garis lurus sepanjang sisa masa kerja. Biaya yang ditimbulkan dalam perhitungan imbalan paska kerja per karyawan diakui langsung dalam penyajian laporan keuangan tahun berjalan. Dalam perhitungan pajak penghasilan, liabilitas imbalan paska kerja di PT Jasa Raharja (Persero) diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif permanen sedangkan di PT Jasaraharja Putera diperlakukan sebagai koreksi fiskal positif temporer. Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus, tunjangan hari raya dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak terdiskonto sebagai liabilitas pada posisi keuangan (neraca) konsolidasi setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan, hingga manfaat menjadi hak karyawan.

Current value of liabilities benefits is determined by discounting future cash flow estimates using high level interest rate of bonds in accordance with the required currency. Loss arising from differences between assumptions of actuary and fact (experience adjustments) and change in actuarial assumption is credited to profit/loss report for an average of the rest of the employees working period Current service cost is acknowledged as expenses for current year. Past service cost is directly recorded in profit/loss, unless there is change to benefits program which stress on a certain working period. In this case, past service cost will be amortized on straightline basis for as long as the remaining working period Expenses arising from calculation of employment benefit of each employee are directly acknowledged in the currenct year financial report. In income tax calculation, post employment benefits of PT Jasa Raharja (Persero) are treated as yearly permanent positive correction, while PT Jasaraharja Putera considers such benefits as temporary positive correction Short Term Employment Benefit Short-term employment is the salary, wages, bonuses, benefits and holidays social security dues. Short-term employment is recognized by an amount terdiskonto as a liability on financial position (balance sheet) after consolidation reduced by the amount that has been paid for, and as weight on the comprehensive consolidated profit loss statement current year. Post-Employment Benefit Post employment benefits in exchange for a definitely formed without special funding and based on the work and the amount of income when employees retire. Aktuarial assessment method used to determine present value reserve in exchange for certain, current service load and related services was method load then Projected Unit Credit. The current service charges, interest charges, services charges and that it has become the right employees and impact kurtailmen or settlement (if any) acknowledged on the comprehensive consolidated profit loss statement current year. Load services and profit or loss aktuarial for employees who are still actively working amortized over a period of time & amp; # 8208; the remainder of work employees, to the benefits of being employees.

282

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya merupakan cuti berimbalan jangka panjang. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, keuntungan atau kerugian aktuarial, dan beban jasa lalu diakui pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Cadangan imbalan kerja jangka panjang lainnya disajikan bersih sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasti.

Other Long term employment Benefit Other long-term employment is a long-term pay leave. Actuary assessment method used to determine present value reserve in exchange for certain, current service load and related services was method load then Projected Unit Credit. The current service charges, interest charges, profit or loss, aktuarial and load services and profit loss recognized on the comprehensive consolidated current year. Backup other long-term employment presented net present value liability in return for sure.

V. PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas serta akumulasi rugi fiskal. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan manfaat pajak dari saldo rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinan timbulnya laba fiskal dan besar kemungkinan perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal akhir periode pelaporan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditinjau kembali pada tanggal akhir periode pelaporan dan nilai tercatat tersebut diturunkan apabila laba fiskal tidak mungkin memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua aset pajak tangguhan. Penurunan tersebut harus disesuaikan kembali apabila besar kemungkinan laba fiskal memadai untuk kompensasi tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di posisi keuangan (neraca) konsolidasi, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk perusahaan yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Pajak penghasilan badan dihitung berdasarkan metode penangguhan pajak yang mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan

V. INCOME TAX
Tax burden is now determined based on taxable income in the years in question are calculated based on the applicable tax rates. Tax-deferred interest assets and liabilities are recognized for the future period tax consequences arising from differences in the number of recorded assets and liabilities according to the financial statements on the basis of taxation of assets and liabilities as well as the accumulated fiscal loss. Liability of tax-deferred interest is recognized for all taxable temporary differences and tax-deferred interest assets recognized for temporary differences that may be tax deductible, and tax benefits of a fiscal loss balance has not been used as long as the likely onset of fiscal income and likely temporary differences can be utilised to reduce taxable profits in the future. Taxdeferred interest is measured using the tax rates that apply or have been substantially prevailing on the date of the end of the reporting period. Tax-deferred interest charged or credited in the income statement, except taxes consolidated comprehensive-deferred interest charged or credited directly to equity. Tax-deferred interest value recorded assets on the date of the end of the review period and reporting value recorded is lowered when the fiscal profit is not possible adequately to compensate for some or all of the assets of tax-deferred interest. These reductions should be adjusted again if adequate fiscal profit likely to compensate. Income tax is calculated on the basis of the method body to the suspension of tax that reflects the influence of taxes on the difference between commercial and fiscal reporting. Tax burden is determined on the basis of taxable profit in the period in question are calculated based on the applicable tax rates.

283

fiskal. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul sebagai akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan, yaitu dari perbedaan jumlah tercatat Aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak Aset dan liabilitas (perbedaan antara Accounting Base dengan Tax Base). Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa yang akan datang. Peraturan perpajakan Indonesia tidak mengenal konsep pajak konsolidasi, oleh karenanya saldo pajak dalam laporan konsolidasi merupakan gabungan dari saldo pajak perusahaan induk dan anak. Apabila terjadi koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat ketetapan pajak telah diterima.

Asset and deferred tax liabilities admitted upon future period tax consequences. This occurs as the existence of transaction and event admitted in financial report. Which is from the difference number between assets and liabilities recorded according to profit report (accounting based) with assets and liabilities tax subject based. Deferred tax liabilities admitted for all temporary difference subject to tax. Tax deferred assets meanwhile admitted for all temporary which are deductible, as long as can be used to subtract profit subjected to tax in the future. Deferred asset meanwhile admitted for all temporary which are deductible, as long as can be used to subtract profit subjected to tax in the future.

Indonesian tax regulation does not acknowledge consolidated tax concept, therefore tax balance on consolidated report is an accumulation of main an subsidiary company tax balance. Any correction that occurs in relation to tax obligation is acknowledged when the correction has been received and approved by tax office, for which the tax office will issue a statement letter.

W. KEJADIAN SETELAH PERIODE PELAPORAN

TANGGAL

AKHIR

W. SUBSEQUENT EVENTS
Events that occur after the date the end of the reporting period that provides information on the financial position of the Company and its subsidiaries on the end of the reporting period so that the necessary adjustments, if any, have been reflected in the consolidated financial statements. Events after the reporting period end date that do not require adjustment, if the amount is material, it has been disclosed in the consolidated financial statements.

Kejadian-kejadian yang terjadi setelah tanggal akhir periode pelaporan yang menyediakan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal akhir periode pelaporan sehingga perlu dilakukan penyesuaian, jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Kejadian-kejadian setelah tanggal akhir periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian, apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

X. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN DAN ASUMSI MANAJEMEN ATAS


Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

X. USE OF ESTIMATION, CONSIDERATION AND ASSUMPTION OF MANAGEMENT OF FINANCIAL INSTRUMENT


Management are convinced that following disclosure includes an overview of estimation, significant considerations and assumptions made by management, which have an impact on the quantities reported as well as the disclosure in financial statements consolidated.

284

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 34. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal akhir periode pelaporan Perusahaan dan anak perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik

Financial Assets and Financial Liability Fair Values Effective January 1, 2010, the accounting principles generally accepted in Indonesia requires measurement of financial assets and financial liabilities to certain values, and this normally means requiring the use of estimation and accounting considerations. Fair value measurement of components which are determined based on objective evidence of significant the verifiable (such as exchange rates, interest rates), while the current changes in a reasonable quantity and can be different due to the use of different methods of assessment.
Fair value of financial assets and financial liabilities disclosed in Note 34.

Financial Assets that dont have price quotation at the active market
Effective January 1, 2010, the company and its subsidiaries classifies financial assets with evaluating, among other things, whether those assets have or not have a quotation price in an active market. The evaluation also includes whether a financial asset price quotes in the market who are active, is a quotation prices are available on a regular basis, and the price reflects a quotation in the actual market transactions and regularly occurs within a transaction is reasonable.

Accounts Receivable Depreciation Losses Reserves Reserve losses decrease in value (allowance for doubtful receivables) are preserved on the amount according to the management is adequate to cover the possibility of not tertagihnya accounts receivable. Effective January 1, 2010, at each reporting period end date for the company and its subsidiaries specifically examines whether there is objective evidence that there has been a financial assets has experienced a decrease in value (not collectible). The amount of the reserve is formed on the basis of the experience of past billing and other factors that may affect collectibility, among other possible liquidity difficulties or significant financial difficulties experienced by the debtor delays payment or significant.
If there is objective evidence of a decrease in value, when a number of quantities and billable diestimasi based on the experience of past losses. Loss reserves established debasement of accounts identified specifically has experienced a decrease in value. Accounts receivable is written off based on management decision that financial assets are not

285

telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

billable or unrealized desire despite all means and actions have been implemented. An evaluation of the receivable, which aims to identify the amount of the allowance should be formed, made at regular intervals throughout the year. Therefore, the amount of spare time and quantity losses decrease in value (allowance for doubtful receivables) that is recorded in each period can be different depending on the consideration and estimation is used.

Y. AKUISISI Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011, mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,atau sebesar Rp.54.040.800.000,- dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011.
Pada tanggal 14 Januari 2011 tersebut, Perusahaan mengakuisi/menambah kepemilikan saham pada PT Jasaraharja Putera sebesar 13,8% sebesar Rp.54.040.800.000, sehingga Perusahaan memiliki saham di PT Jasaraharja Putera menjadi 93,8%. Perusahaan sebelumnya telah memiliki pengendalian pada PT Jasaraharja Putera, karena telah memiliki saham 80%. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009), transaksi penambahan kepemilikan saham yang tidak menghilangkan pengendalian pada anak perusahaan termasuk transaksi ekuitas. Berdasarkan PSAK 4 (rev 2009) par 27- 28 : Par 27 perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Par 28 Dalam keadaan demikian nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas perusahaan anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik induk. Rincian aset bersih yang diakuisi dan pencatatan

Y. ACQUISITION General meeting of shareholders Extraordinary (EGM) PT Jasaraharja Putera on 14 January 2011, confirms the stock owned by the Pension Fund Services (DPJR) as much as Raharja 13.800.000 sheet with price per sheet stock valued at Rp 3916 or Rp. 54.040.800.000 purchased entirely by PT Jasa Raharja (Persero). Realization of purchase payments of shares of PT Jasaraharja Son owned DPJR was conducted on 14 January 2011.
On January 14, 2011, the company acquired/augment the ownership of shares in PT Jasaraharja Putera of 13.8% of Rp. 54.040.800.000, so the company has a stake in PT Jasaraharja Putera become 93,8%. The company previously had control on PT Jasaraharja Putera, since it has an 80% stake.

On the basis of PSAK 4 (revised 2009), the addition of transactions that do not eliminate the stock ownership control on equity transactions including subsidiary. (Rev 2009) par 27/28 Par 27 changes in the ownership of a holding company on the subsidiaries not resulted in loss of control are recorded as equity transactions (in this case deals with the owner in his capacity as owner. Par 28 in such circumstances the value recorded for the interests of the governing and controlling non-adjusted to reflect the change in the relative efficiencies for the company. Any difference between the amount of interest the non customizable and reasonable value controller rewards are given or received is recognised directly in equity and on a difficult parent owner Acusussion Details of net assets and the recording of reserves is as follows:

286

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

cadangan adalah sebagai berikut:


Aset Bersih Pendapatan komprehensif lain Proporsi akuisisi Bagian nonpengendali (tidak termasuk bagian pendapatan komprehensif lain) Bagian kepentingan nonpengendali atas pendapatan komprehensif lain Bagian kepentingan induk Perusahaan atas pendapatan komprehensif lain Cadangan lain induk perusahaan Arus kas keluar pada transaksi ekuitas/akuisisi 332.023.932.335 (2.450.314.168) 329.573.618.167 13,80% 45.481.159.307 338.143.355 (338.143.355) 8.559.640.693 54.040.800.000

Z. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan terelasi yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam PSAK No 7, Pengungkapan PihakPihak yang Terelasi, yang dimaksud pihak-pihak yang yang Terelasi adalah:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: 1. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: 1. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). 2. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). 3. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Z. TRANSACTION WITH RELATED PARTS The company and its subsidiaries conduct transactions with parties having related links that meets the criteria as stated in the PSAK No. 7, disclosure of the related parties, referred to the parties that the related are:

a. Person or Close Family Member that related with the entity of the complainant if this person: 1) Having control or joint control of the entity of the complainant 2) Having significant influence of the entity of the complainant or 3) The management personel locked the entity of the complainant or the main entity of the entity of the complainant b. An entity is related with the entity of the complainant if it meets one of the following: 1. The entity and the entity of the complainant is the member of the same business unit (that means the main entity, the subsidiary entity, and the next subsidiary entity related to other entity) 2. One entity is an asosiation entity or other entity joint venture (or asosiation entity or joint venture that is the member of a business unit where the other entity is one of the member) 3. Both of the entity is joint venture from the same third party 4. One entity is joint venture from the third entity and other entity, is asosiation entity form the third entity 5. That entity is a post-employment benefit program, for employment benefit from one of the entity of the complainant or the entity that related with the entity of the complainant. If the entity of the complainant that run this program, the entity of sponsorship is also related with the entity of the complainant

287

6. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7. Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dan anak perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak perusahaan. Terkait dengan instrumen keuangan, Perusahaan telah bersikap penuh kehati-hatian dalam mengelola instrumen keuangan dengan menempatkan sebagian besar instrumen keuangan dalam bentuk kas dan bank, deposito, dan obligasi. Untuk menghindari adanya risiko yang ada terkait dengan penempatan instrumen keuangan dalam rekening giro bank, deposito dan obligasi berupa risiko tingkat bunga dan gagal bayar, Perusahaan melakukan verifikasi dan evaluasi terhadap bank dan penerbit obligasi sebelum melakukan penempatan instrumen keuangan, yaitu: memilih bank BUMN/BUMD, Bank Swasta devisa yang bekerjasama dengan Perusahaan, Bank menjadi anggota Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS), penerbit obligasi merupakan perseroan terbatas yang berbadan hukum Indonesia dan sudah terbukti bonafiditasnya, obligasi memiliki peringkat minimal A dari PEFINDO atau setara pada saat penempatan awal. Hampir seluruh deposito dan obligasi diklasifikasikan dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo, sehingga penurunan nilai wajar tidak diidentifikasi. Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi perusahaan.

6. The entity that is controlled or joint-controlled by the people that identified with letter a). 7. The person that identified with letter a) (1) has significant influence on entity or management personel locked entity (or main entity from entity) The main risks arising from financial instruments owned by the Company and its subsidiaries are the interest rate risk, exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. Operational activities of the company and its subsidiaries run in careful with managing risk-the risk that poses no potential loss for the company and its subsidiaries. Related to financial instruments, the company has acted in full caution in managing financial instruments by placing most of the financial instruments in the form of cash and bank deposits, bonds, and. To avoid any risk that is associated with the placement of financial instruments in the bank checking accounts, deposits and bonds are interest rate risk and default, corporate verified and evaluation of bank and issuer of bonds prior to the placement of financial instruments, namely: the STATE/LOCAL GOVERNMENT vote bank, private Bank Foreign Exchange Companies, which cooperate with the Bank became a member of Institutions Guaranteeing savings (LPS), the issuer of bonds is a limited liability company incorporated and proven law Indonesia bonafiditasnyahave a minimum rating of the bonds, A PEFINDO or equivalent at the time of initial placement. Nearly all the deposits and bonds are classified with the aim of held to maturity, thus decreasing the value

Risk-the main risk arising from financial instruments owned by the Companys interest rate risk, exchange rate risk, credit risk and liquidity risk. Operational activities of the company are run by careful with managing risk-the risk that in order not to cause potential losses for the company.

Risiko Suku Bunga Risiko terhadap suku bunga merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang fluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Pada saat ini perusahaan tidak memiliki eksposur dalam kaitan dengan kewajiban keuangan yang ada.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan

Interest Rate Risks The risk of interest rate risk is reasonable value or future cash flows of a financial instrument as a result of fluctuations in market interest rates change. At the moment the company has no exposure in connection with existing financial obligations.
The following table is the value recorded, based on maturities of assets and liabilities, financial

288

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan yang terkait risiko suku bunga: 31 Desember 2011
URAIAN Aset Bunga Mengambang Kas dan Setara Kas Bunga Tetap Investasi Deposito Obligasi Piutang lain-lain Kewajiban Bunga Mengambang RATA-RATA EIR (%) Ke-1

consolidation companies and subsidiaries related to the risk of interest rate:

JATUH TEMPO TAHUN (Rp Milliar) Ke-2 Ke-3

Ke-4

JUMLAH (Rp. Milliar)

1.00 s.d 2.5

37.993

37.993

5.75 s.d 9.00 7.95 s.d 14.75

233.826 297.002 18.213

77.247

565.636

1.990.454

233.826 2.870.339 18.213

1.708.695

1.708.695

31 Desember 2010
URAIAN Aset Bunga Mengambang Kas dan Setara Kas Bunga Tetap Investasi Deposito Obligasi Piutang lain-lain Kewajiban Bunga Mengambang RATA-RATA EIR (%) Ke-1 JATUH TEMPO TAHUN (Rp Milliar) Ke-2 Ke-3 Ke-4 JUMLAH (Rp. Milliar)

1.00 s.d 2.5

41.77

41.177

5.75 s.d 9.00 7.95 s.d 14.75

278.391 19.667

297.010

77.295

2.154.950

278.391 2.529.255 19.667

1.583.440

1.583.440

Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Risiko terhadap nilai tukar mata uang asing merupakan risiko nilai wajar atau arus kas masa datang dari instrumen keuangan yang berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Transaksi perusahaan seluruhnya dilakukan dalam mata uang rupiah indonesia sehingga dalam perusahaan tidak memiliki eksposure dalam kaitannya dengan nilai tukar mata uang asing. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko bahwa perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari emiten surat utang (debitur), dan mitra kerja yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. Perusahaan mengelola

Foreign Currency Exchange Rate Risks The risk of foreign currency exchange rate risk is reasonable value or future cash flows of a financial instrument which fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Corporate transactions done entirely in rupiah currency of indonesia so that the company has no eksposure in relation to foreign currency exchange rate. Credit Risks Credit risk is the risk that a company will experience losses arising from bonds issuers (the debtor), and our business partners who fail to meet their contractual obligations. There is no centralized credit

289

dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima dan memantau exposure terkait dengan batasan-batasan tersebut, khususnya pada instrument investasi berupa surat utang dimana sebagian besar merupakan surat utang negara dan korporasi BUMN.

risk significantly. The company manages and controls the credit risk by setting limits on the amount of risk that is acceptable and monitor exposure associated with such restrictions, especially on investment in the form of a debt instrument where the majority of the countrys corporate debentures and STATE-OWNED ENTERPRISES.

Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko bahwa perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang terkait dengan kewajiban keuangan. Risiko likuiditas juga timbul dari perbedaan waktu antara arus kas keluar bruto dan penerimaan yang diharapkan.
Kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengurangi exposure terhadap risiko likuiditas yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut: Menerapkan hirarki kebutuhan penggunaan dana dari pengelolaan investasi dan operasional perusahaan sebagai berikut: Alokasi pada pemenuhan ketentuan dana jaminan dan ketentuan modal kerja; Pemenuhan dana cadangan untuk pembayaran klaim, premi reasuransi dan cadangan pembayaran klaim; Membentuk dana cadangan untuk mengamankan kebutuhan arus kas dan kegiatan operasional Perusahaan; Melakukan investasi pada saat ketiga kebutuhan di atas telah terpenuhi; Lebih berhati-hati. Pedoman ditetapkan untuk mengatur alokasi aset, struktur batasan portofolio dan profil jatuh tempo aset untuk memastikan ketersediaan dana.

Liquidity Risks Liquidity risk is the risk that the company will encounter difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities. Liquidity risk also arises from the difference in time between cash flows out and is expected to gross receipts.
Policies and procedures that have been set to reduce exposure to liquidity risk faced by the company are as follows: Apply the hierarchy of needs of use of funds from investment management and the companys operations as follows: Allocation in terms of fulfilment and assurance fund provisions working capital; The fulfillment of a reserve fund for the payment of claims, reinsurance premiums and deposits payment claims; Establish a reserve fund in order to secure cash flow needs and operational activity of the company; Make an investment at a time when the three needs above has been fulfilled Be more cautious The guidelines set out to organize the asset allocation, portfolio and profile structure limitations due to ensure the availability of the assets of the Fund.

31 Desember 2011
URAIAN Aset Investasi Deposito Saham diperdagangkan Saham AFS Obligasi Reksadana Pentertaan langsung Kas dan Setara Kas Piutang Lain-lain Aset Lain-lain Jumlah Liabilitas Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Lain-lain Jumlah <= 1 tahun Rp. 000 1-2 tahun Rp. 000 3-5 tahun Rp. 000 >5 tahun Rp. 000 Jumlah (Rp Miliar) Jumlah (Rp Miliar)

233.826 81.892.218 422.269.517 297.002.445 1.730.216.086 368.762.082 37.992.837 18.213.333 5.072.784 2.961.655.128

642.882.875

642.882.875

233.826 233.826 81.892.218 81.892.218 422.269.517 422.269.517 695.777.646 1.234.676.077 2.870.339.043 2.870.339.043 1.730.216.086 1.730.216.086 368.762.082 368.762.082 37.992.837 37.992.837 18.213.333 18.213.333 5.072.784 5.072.784 695.777.646 1.234.676.077 5.524.991.726 5.534.991.726

1.661.256.077 47.438.604 1.708.694.681

1.661.256.077 47.438.604 1.708.694.681

1.661.256.077 47.438.604 1.708.694.681

290

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Perusahaan menempatkan dana investasi pada instrumen investasi berupa deposito, obligasi, reksa dana, saham di pasar modal, penyertaan langsung maupun investasi berupa properti. Dalam pengendalian risiko, perusahaan berpedoman pada ketentuan pemerintah mengenai kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan reasuransi No.KMK424/KMK.06/2003 dan amandemen No.135/ KMK.05/2005 yang antara lain mengatur jenis investasi yang diperkenankan.

The company put on investment fund investment instruments in the form of deposits, bonds, mutual funds, shares in the capital market, the inclusion of investment either directly or property. In control risks, companies are based on the provisions of the Government regarding the financial health of insurance and reinsurance company no. KMK424/KMK. 06/2003 and Amendment No. 135/KMK. 05/2005 which inter alia regulates investment types are allowed.

Risiko Solvabilitas Risiko solvabilitas yaitu risiko ketidakmampuan perusahaan memenuhi tingkat solvabilitas (RBC) seperti yang disyaratkan oleh pemerintah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 dimana jika tidak memenuhi ketentuan tersebut dapat berakibat dihentikannya kegiatan operasi Perusahaan. Untuk mengelola risiko ini, Perusahaan harus selalu menjaga agar kualitas aset dapat diperhitungkan sebagai aset yang diperkenankan. Dengan demikian hasil perhitungan solvabilitas (RBC) telah memenuhi ketentuan yang berlaku.
Rasio tingkat solvabilitas di atas jauh lebih tinggi dari ketentuan Menteri Keuangan, yaitu sebesar 120%. Saldo Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :

Solvency risks Solvency risk: the risk of inability to fulfill the companys solvency level (RBC) as required by the Government in accordance with the decision of the Minister of Finance No. 424/KMK. 06/2003 where if such provision does not meet may result in discontinuation of operations of the company. To manage this risk, the company must always keep the quality of the assets can be accounted for as assets are allowed. Thus the results of the calculation of solvency (RBC) have met the applicable provisions.
The ratio of solvency levels above is much higher than the provisions of the Treasury Secretary, that amounted to 120%.

291

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

SAHAM PT Jasa Raharja (Persero) Reksadana PT Jasa Raharja (Persero)

81.892.217.500

107.453.125.000

47.545.412.500

25.189.094.731 107.081.312.231

18.268.694.010 125.721.819.010

47.545.412.500

PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011 a. Saham PT Krakatau Steel (KRAS) Perusahan Gas Negara (PGAS) PT Bank Danamon (BDMN) PT Bank Jabar Banten (BJBR) PT. Garuda Indonesia (GIAA) PT Inter.Nikel Indonesia (INCO) PT Bank BRI (BBRI) PT Bukit Asam PT Bank BNI (Persero) (BBNI) United Tractors (UNTR) PT Telkom Indonesia (TLKM) PT Indofood (INDF) PT Adaro Energy (ADRO) PT Astra International (ASII) PT Bank Tabungan Negara (BBTN) PT Bank Mandiri (BMRI) PT Timah (TINS) PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) PT Semen Gresik (SMGR) PT WINTERMARS (WINS) PT Bakrie & Brother PT Wijaya Karya (WIKA) PT Jasa Marga (JSMR) PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) PT Indosat (ISAT) PT Sampoerna Agro (SGRO) PT Indo Tambang (ITMG) PT Bumi Resource (BUMI) PT Medco Energi (MEDC) PT Berlian Laju Tanker (BLTA) PT Energi Mega Persada (ENRG) PT Aneka Tambang (ANTM) PT Astra Agro Lestari (AALI) Sub Jumlah PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011 b. Reksadana Melati Premium Dollar Danareksa Komoditas 10 Danareksa Konsmer 10 Danareksa Mawar Danareksa Mawar Fokus 10 Sub Jumlah JUMLAH 31 Desember 2010 (disajikan kembali) 17.556.520.550 712.173.460 18.268.694.010 18.268.694.010 1 Januari 2010 (31 Desember 2009) (disajikan kembali) 31 Desember 2010 (disajikan kembali) 4.560.000.000 10.527.725.000 3.037.500.000 2.100.000.000 - 24.800.025.000 10.481.250.000 4.590.000.000 10.146.300.000 7.995.000.000 7.315.750.000 7.287.500.000 5.687.137.500 4.386.250.000 3.071.250.000 960.000.000 325.000.000 - - 107.453.125.000 1 Januari 2010 (31 Desember 2009) (disajikan kembali) 5.246.150.000 5.920.300.000 3.098.250.000 3.552.120.000 4.143.825.000 2.429.000.000 1.900.000.000 425.000.000 7.491.250.000 5.973.000.000 3.093.430.000 1.367.887.500 1.474.200.000 1.431.000.000 824.500.000 678.650.000 578.500.000 482.693.000 456.500.000 11375000 50.577.630.500

14.532.000.000 14.287.500.000 13.997.400.000 11.157.055.000 7.719.462.500 6.000.000.000 3.037.500.000 2.949.500.000 2.280.000.000 2.108.000.000 1.057.500.000 1.704.300.000 1.062.000.000 - - - 81.892.217.500

18.491.089.086 2.067.929.250 2.926.015.251 1.094.452.253 609.608.891 25.189.094.731 25.189.094.731

292

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM REPORT TO THE SHAREHOLDER

5. ASET KEUANGAN DIUKUR PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN LABA RUGI ASET KEUANGAN DIUKUR PADA NILAI WAJAR MELALUI LAPORAN LABA RUGI
Saldo Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari : The balance of financial assets measured at fair value through the income statement as of December 31, 2011 and December 31, 2010 is composed of:
31 Desember 2011 (disajikan kembali) 1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

SAHAM PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera

422.269.517.500 17.227.720.000 439.497.237.500

324.459.362.500 1.764.600.000 326.223.962.500

38.561.545.000 38.561.545.000

\Reksadana PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera

1.730.216.086.390 84.846.705.605 1.815.062.791.995

1.175.824.805.720 27.908.235.848 1.203.733.041.568

1.042.320.759.542 16.172.574.453 1.058.493.333.995

Obligasi PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera

635.328.300.000 55.688.500.000 691.016.800.000

293.865.000.000 15.025.000.000 308.890.000.000

Penyertaan saham PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera

5.397.812.513 8.674.001.473 14.071.813.986 2.959.648.643.481

6.614.687.511 8.674.001.473 15.288.688.984 1.854.135.693.052

7.942.187.513 8.674.001.472 16.616.188.985 1.113.671.067.980

PT Jasa Raharja (Persero) 1 Januari 2010 (31 Desember 2009) (disajikan kembali)

31 Desember 2011

31 Desember 2010 (disajikan kembali)

a. Saham PT Bank Mandiri (BMRI) PT Krakatau Steel (KRAS) Perusahaan Gas Negara (PGAS) PT Bank BNI (Persero) (BBNI) PT Indofood CBP Sukses Makmur (INDF) PT Jasa Marga (JSMR) United Tractors (UNTR) PT. Garuda Indonesia (GIAA) PT Pembangunan Perumahan (PTPP) PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) PT Elnusa (ELSA) PT Agung Podomoro Land (APLN) PT Wijaya Karya (WIKA) PT Bank Jabar Banten (BJBR) PT Sampoerna Agro (SGRO)

306.487.125.000 23.954.700.000 19.843.750.000 19.193.800.000 14.706.200.000 13.427.400.000 12.951.025.000 6.333.412.500 2.127.210.000 1.742.000.000 866.870.000 558.250.000 77.775.000 422.269.517.500

157.739.625.000 32.177.875.000 - 3.508.800.000 1.566.125.000 1.224.925.000 614.075.000 496.400.000 18.125.000.000 795.337.500 324.459.362.500

19.305.000.000 17.004.950.000 1.337.995.000 237.250.000 676.350.000 38.561.545.000

293

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

b. Reksadana AIM Trust Terproteksi Sovereign Mandiri Dana Protec. Berkala Seri 5 Panin Dana Maksima Danareksa Mawar konsumer Mandiri Investa Ekuitas Dinamis BNP Paribas Prima II Bahana Quant Strategy Danareksa Melati Pendapatan Tetap III Mandiri Investa Dana Utama Bahana Optima Protected Fund 12 Makara Prima Danareksa Protec.Melati Optima V BNP Paribas Star BNIS Proteksi X Manulife Saham Andalan Schroder Dana Prestasi Bahana ABF Indonesia Bond Index Fund Danareksa Mawar Schroder Dana Prestasi Plus Danareksa Proteksi Melati Optima Mandiri Investa UGM Schroder Dana Mantap Plus II Dana Ekuitas Prima Danareksa Mawar Fokus 10 Danareksa Mawar Komoditas 10 Danareksa Sinergi BUMN I PNM Syariah Dana Reksa Mawar Agresif Danareksa Melati Platinum Rupiah MandiriInvestaTerproteksiPend.Berskala 3 Lautandhana IYAKKAPI Protected Harvestindo Istimewa Cadangan Penurunan Nilai Reksadana Harvestindo Istimewa PNM Saham Agresif AAA Balanced Fund AAA Top Gainer Equity Fund Bahana Kombinasi Arjuna BNIS Proteksi IV Danareksa Protec.Melati Optima II First State Indoequity Sectoral Fund Mandiri Protected Dana Bertahap Panin Dana Unggulan PNM Ekuitas Syariah (S) Schroder Dana Terpadu Bahana Balance Smart Bahana Dana Infrastruktur Danareksa JS Optima Mandiri Cap.Protec. Income Fund 7 Bahana Equity Smart Mandiri Cap.Protec. Income Fund 6 Bahana Dana Prima Fortis Equitra Reksadana PNM Amanah Syariah Schroder dana Istimewa Dana Ekuitas Prima SUB JUMLAH JUMLAH

192.229.350.000 144.383.071.833 128.992.925.383 119.908.686.308 103.228.557.026 95.798.858.165 88.145.042.192 79.962.119.199 79.728.611.084 77.797.643.325 60.247.872.654 55.812.500.000 51.703.768.823 50.993.688.369 44.539.087.147 41.419.558.433 40.785.161.725 34.017.925.554 32.209.041.929 21.578.145.235 21.054.980.196 20.264.844.795 19.722.916.486 18.555.201.201 16.218.706.499 15.065.953.683 14.985.268.915 12.462.504.172 10.723.806.352 10.262.600.000 10.069.577.000 17.084.302.811 (8.118.262.268) 8.382.072.164 1.730.216.086.390 102.886.400.000 48.854.476.136 47.821.789.244 31.842.110.985 31.106.700.000 29.012.693.465 21.020.000.000 18.416.591.372 16.362.111.531 15.263.232.355 11.917.773.466 143.099.102.189 1.730.216.086.390

5.260.014.541 8.621.050.418 9.390.765.118 102.480.000.000 20.321.400.000 10.781.656.165 6.403.142.160 15.518.391.827 18.790.784.448 24.975.956.270 12.738.208.728 15.687.860.849 31.356.300.000 9.965.239.702 21.362.400.000 6.746.004.265 143.099.102.189 80.780.096.404 1.175.824.805.720

294

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

c. Obligasi Antam Pegadaian Jasa Marga PLN BTPN III/ 2010 Seri B Subor Bank Mandiri Adira D.M.F. IV-E BTN BII Indosat Danareksa Subor I Bank BII APLN BW Plantation Th.2010 Subor CIMB Niaga II / 2010 Danamon II / 2010 Seri B Subor II Bank Permata SUB JUMLAH

123.861.000.000 100.000.000.000 84.080.000.000 72.299.300.000 50.900.000.000 30.884.000.000 30.100.000.000 20.950.000.000 20.004.000.000 19.959.000.000 15.562.500.000 15.480.000.000 15.207.000.000 10.545.000.000 10.350.000.000 10.045.000.000 5.101.500.000 635.328.300.000

81.600.000.000 71.940.500.000 50.000.000.000 30.800.000.000 10.040.000.000 19.384.500.000 10.100.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 293.865.000.000
1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

d. Penyertaan saham Saham Gedung DAI Saham PT Arthaloka Saham Pasaraya Tosersa Jaya SUB JUMLAH JUMLAH

1.000.000 2.690.034.619 2.706.777.894 5.397.812.513 2.793.211.716.403

1.000.000 2.690.034.617 3.923.652.894 6.614.687.511 1.800.763.855.731

1.000.000 2.690.034.619 5.251.152.894 7.942.187.513 1.088.824.492.055

Penyertaan langsung sebesar Rp 2.706.777.894 merupakan saldo penyertaan PT Jasa Raharja (Persero) pada PT Pasaraya Tosersa Jaya (PTJ) yang belum di Buy Back oleh PT Pasaraya Nusakarya sesuai Akta Perjanjian jual beli saham No.68 tanggal 15 Maret 2000. Dalam tahun 2011 dan 2010 PT Pasaraya Nusakarya membayar angsuran sebesar Rp 1.216.875.000 dan Rp 1.327.500.000 yang dibukukan oleh perusahaan sebagai pengurangan investasi di PT Jasa Raharja (Persero) di PT Pasaraya Tosersa Jaya (PTJ). Pada tanggal 9 September 2008 dilakukan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa PT. Arthaloka Indonesia, yang memutuskan Agio Saham dikonversi mejadi saham sesuai dengan kepemilikan modal saham. Karena Perusahaan menggunakan metode cost method (metode biaya), keputusan RUPS tersebut tidak mempengaruhi besarnya penyertaan Perusahaan di PT Arthaloka Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39/2008 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No. 73/1992 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1, jumlah dana jaminan adalah

Direct inclusion of Rp 2.706.777.894 is the balance inclusion of PT Jasa Raharja (Persero) on PT Tosersa Jaya Pasaraya (PTJ) which has not been in the Buy Back by PT Pasaraya Nusakarya in accordance of deed of buying and selling agreement no. 68 dated March 15, 2000. In the 2011 and 2010 PT Pasaraya Nusakarya pay installments of Rp and Rp 1.216.875.000 1.327.500.000 which is entered by the company as a reduction in investment in PT Jasa Raharja (Persero) at PT Pasaraya Tosersa Jaya (PTJ). On 9 September 2008 was held Extraordinary Shareholders Meeting PT. Arthaloka Indonesia, which decided the stock converted into shares of Agio in accordance with ownership of the share capital. Because the company uses the method cost method (the method cost), the decision of RUPS does not affect the size of the inclusion of companies in PT Arthaloka Indonesia. Based on Government Regulation No. 39/2008 about the second amendment for Government Regulation No. 73/1992 and Decree of the Republic of Indonesia Ministry of Finance No. 424/KMK. 06/2003 article 36 paragraph 1, the amount of the guarantee fund is equal to 20% of the minimum required

295

sebesar 20% dari modal setor minimum yang dipersyaratkan ditambah 1% dari premi neto yang selanjutnya diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008 dimana dana jaminan bagi perusahaan asuransi kerugian adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi. Perusahaan telah memenuhi ketentuan mengenai besarnya dana jaminan tersebut diatas, yang terdiri dari deposito berjangka dan investasi dalam efek hutang.
PT Jasaraharja Putera
31 Desember 2011

capital selor plus 1% of net premiums and then amended by Ordinance No. 158 Treasury Secretary/FMD. 010/2008 October 28 2008 where the guarantee fund for the insurance companys loss is a larger amount of 20% of its own capital required and the results summation of 1% of net premiums with 0.25% of reinsurance premiums. The company has fulfilled the conditions regarding the size of the guarantee fund, which consists of deposits and investments in debt securities.

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

e. Obligasi Subordinasi Bank Panin III tahun 2010 Danareksa V Tahun 2010 seri B WOM Finance V/2011 Subordinasi II CIMB Niaga Th. 2010 Subordinasi I Bank BII th 2011 Bank BII Subordinasi II Bank Permata th. 2011 Mandiri Tunas Finance VI Th 2011 seri D Bank Sumut Subordinasi II Bank DKI th. 2011 Bank Riau FIF XI seri C th. 2011 Sulselbar I Seri B 2011 SUB JUMLAH

10.200.000.000 7.262.500.000 5.387.500.000 5.175.000.000 5.001.000.000 5.160.000.000 5.101.500.000 3.120.000.000 2.129.000.000 2.080.000.000 2.072.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 55.688.500.000

10.025.000.000 5.000.000.000 15.025.000.000

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

f.

Saham PT Krakatau Steel PT Bank Mandiri (BMRI) PT Bank BRI Astra International SUB JUMLAH

1.235.220.000 9.450.000.000 5.062.500.000 1.480.000.000 17.227.720.000

1.764.600.000 1.764.600.000

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

g. Reksadana Reksadana Harvestindo Istimewa Reksadana Investa Syariah Berimbang Mandiri Capital Protected Income Fund7 Danareksa Proteksi Melati Optima Syar Reksadana Danareksa Konsumer 10 Reksadana Danareksa Mawar Danareksa Proteksi Pendapatan Stabil I Mandiri Investa Syariah Berimbang Harvestindo Istimewa Mandiri Capital Protected Income Fund3 SUB JUMLAH

2.261.623.635 10.198.600.000 10.388.700.000 17.103.411.168 4.158.070.802 30.524.700.000 10.211.600.000 84.846.705.605

14.516.460.000 10.257.100.000 2.307.215.826 827.460.022 27.908.235.848

14.000.000.000 2.000.000.000 172.574.453 16.172.574.453

296

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

h. Penyertaan saham PT Tugu Kresna Pratama PT MAIPARK Indonesia SUB JUMLAH TOTAL

8.064.001.473 610.000.000 8.674.001.473 166.436.927.078

8.064.001.473 610.000.000 8.674.001.473 53.371.837.321

8.064.001.472 610.000.000 8.674.001.472 24.846.575.925

Pada tanggal 31 Desember 2011, kerugian/ keuntungan belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek tersedia dijual sebesar Rp 89.734.996.860 dan Rp 144.213.846.226 per 31 Desember 2010, disajikan dalam kelompok ekuitas di laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian. Tingkat bunga efek hutang per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 serta 31 Desember 2009 masing-masing berkisar antara 7,95 % sampai 14,75%. Harvestindo Istimewa merupakan investasi dalam reksadana campuran yang merupakan produk dari Manager Investasi PT Harvestindo Asset Management (HAM) dengan underlying assetnya berbentuk surat pernyataan hutang (promissory note). Berdasarkan surat dari Bapepam-LK No. S-276/BL/2009 tanggal 28 April 2009 perihal Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap PT Harvestindo Asset Management (PT. HAM) yang ditujukan kepada Direksi PT Harvestindo Asset Management, bahwa PT HAM selaku Manajer Investasi dari Reksa Dana Harvestindo Istimewa, terhitung mulai tanggal 28 April 2009 tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan Reksa Dana Harvestindo Istimewa (Suspend). Perusahaan selaku pemegang unit penyertaan, tidak dapat melakukan redemption tanpa persetujuan Bapepam-LK. Pada tahun 2010 Perusahaan mengakui kerugian sebesar Rp 50.998.663,- merupakan akibat dari partial redemption yang dilaksanakan oleh manajer investasi yang telah mendapatkan persetujuan Bapepam-LK (Surat Nomor S-6179/BL/2009 tanggal 21 Juli 2009).

On December 31, 2011, disadvantages/advantages of unrealized due to decreased value of securities available for sale for a reasonable Rp 89.734.996.860 and Rp 144.213.846.226 as of December 31, 2010, presented in group equity in report financial position (balance sheet) consolidated. Interest rate securities debt per 31 December 2011 and December 31, 2010 and December 31, 2009, respectively, ranged from 7.95% to 14,75%. Harvestindo is an investment in a mutual fund is a special blend that is a product of the Investment Manager of PT Harvestindo Asset Management (HAM) with underlying debt statement letter-shaped assetnya (promissory note). Based on a letter from Bapepam-LK No. S-276/BL/2009 dated 28 April 2009 subject examination results of compliance with PT Harvestindo Asset Management (PT. HAM), addressed to the Board of Directors of PT Harvestindo Asset Management, that the PT HAM as investment manager of from Harvesindo Istimewa mutual funds, starting April 28, 2009 it is not permissible to conduct transactions relating to Harvestindo Istimewa mutual fund (Suspend). Company as the holder of the inclusion unit, cannot do redemption without the consent of Bapepam-LK. In 2010 the company recognized losses of Usd 50.998.663 is the result of partial redemption is implemented by an investment manager who has gained the approval of Bapepam-LK (number-Letter S-6179/BL/2009 July 21, 2009).

Penurunan nilai (impairment)


Memperhatikan kondisi dan bukti objektif atas investasi reksadana Harvestindo Istimewa bahwa telah terjadi kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit instrument, hilangnya pasar aktif atas investasi tersebut serta didukung dengan surat Bapepam-LK No.S-26/BL/2009 tanggal 28 April 2009 menyatakan bahwa PT HAM selaku Manajer Investasi Reksadana Harvestindo Istimewa, tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan transaksi Reksadana Harvestindo Istimewa (suspend), maka Manajemen perusahaan mengantisipasi dengan melakukan penurunanan nilai (impairment) atas posisi investasi tersebut.

Impairment
Having regard to the conditions and objective evidence on investment mutual fund Harvestindo Istimewa that there has been significant financial difficulties experienced by the Publisher, the loss of active market instruments on investment and supported by Bapepam-LK letter No. S-26/ BL/2009 dated 28 April 2009 stating that HUMAN RIGHTS as investment manager of PT mutual fund Harvestindo Istimewa, is not allowed to conduct transactions relating to mutual fund transactions Harvestindo Istimewa (suspend), then company management anticipates doing penurunanan value (impairment) on investment positions.

297

Harvestindo istimewa merupakan investasi reksadana campuran yang merupakan produk dari Manajer Investasi PT Harvestindo Asset Management (HAM)dengan underlying assetnya berbentuk surat pernyataan hutang (promissory note). Mengacu pada PSAK 55 Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, terhadap posisi investasi reksadana Harvestindo Istimewa telah dibukukan dengan penurunan (mengkredit) Cadangan penurunan nilai Reksadana sebesar Rp 8.118.262.268 dan mendebit pendapatan investasi pada laba rugi tahun 2011 sehingga posisi investasi reksadana per tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp8.966.040.543. Sedangkan saldo kenaikan penurunan nilai surat berharga pada posisi ekuitas/pendapatan komprehensif lain direklasifikasi/ dibebankan pada laba rugi tahun 2011. Rincian saldo Reksadana Harvestindo Istimewa per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Reksadana Harvestindo Unit

Harvestindo Istimewa mutual fund is an investment mix is a product of an investment manager of PT Harvestindo Asset Management (HAM) with underlyingof its assets is debt statement letter-shaped (promissory note). Referring to the PSAK 55 financial instruments: recognition and measurement, to the position of mutual fund investing has been appended with Harvestindo Special (crediting) Reserves decline decrease the value of the mutual funds of Rp 8.118.262.268 and debit the profit loss statement income investments in 2011 so that mutual fund investment positions as of December 31, 2011 to Rp 8.966.040.543. While the increase in balances decreased value of securities on the position of other comprehensive income/equities reclassified/charged to profit loss in 2011. Details of the Special Harvestindo mutual fund balance as of December 31, 2011 are as follows:
NAB (Rp) Jumlah (Rp)

Saldo per 30 Nopember 2011 Reklasifikasi saldo kenaikan (penurunan) nilai surat berharga yang telah dicatat pada ekuitas ke cadangan kerugian nilai reksadana Saldo Posisi Reksadana per 30 Nopember 2011 Pencatatan penurunan (impairment) nilai reksadana ke laba rugi tahun 2011 dan ke cadangan penurunan nilai reksadana Saldo per 30 Nopember 2011 setelah penurunan nilai Penyesuaian harga per 31 Desember 2011 Saldo per 31 Desember 2011

16.373.340

1.043,42

17.084.302.811

16.373.340 16.373.340

30,46 1.073,88

498.741.861 17.583.044.672

16.373.340 16.373.340 16.373.340 16.373.340

509,52 564,36 16,76 547,60

8.342.613.282 9.240.431.390 274.390.847 8.966.040.543

7. ASET KEUANGAN DIMILIKI HINGGA JATUH TEMPO

Saldo Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011 31 Desember 2011 (disajikan kembali) 1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

Deposito PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Obligasi PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera SUB JUMLAH TOTAL

233.826.000.000 250.363.467.700 484.189.467.700 2.235.010.743.112 150.000.000.000 2.869.200.210.812 2.869.200.210.812

278.391.000.000 290.901.917.700 569.292.917.700 2.235.389.985.916 155.000.000.000 2.390.389.985.916 2.959.682.903.616

465.915.000.000 276.338.267.700 742.253.267.700 1.821.549.456.550 96.015.000.000 1.917.564.456.550 2.659.817.724.250

298

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011 31 Desember 2011 (disajikan kembali) 1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

a. Obligasi Pemerintah PT PLN Subor Bank Mandiri I /2009 Pupuk Kaltim Bank BTN Subor Bank BRI Indonesia Satelit Perum. Pegadaian Bank Ekspor PT Jasa Marga Telkom II / 2010 Seri B PT Danareksa Subor CIMB Niaga I / 2010 FIF X / 2010 Seri D PT Indofood Sukses Makmur Subor III Bank OCBC INSP/2010 Bank Exim I / 2010 Seri D Danamon Sub Jumlah

918.301.304.946 295.068.715.128 277.976.859.258 165.000.000.000 128.074.295.847 100.000.000.000 65.050.350.901 57.000.000.000 60.000.000.000 39.000.000.000 35.000.000.000 25.000.000.000 22.536.771.922 17.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 5.002.445.110 2.235.010.743.112
31 Desember 2011

918.425.843.172 295.077.523.191 278.123.107.229 165.000.000.000 128.079.708.039 100.000.000.000 65.067.923.198 57.000.000.000 50.000.000.000 39.000.000.000 35.000.000.000 25.000.000.000 22.605.838.740 17.000.000.000 15.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 5.010.042.347 2.235.389.985.916
31 Desember 2011 (disajikan kembali)

906.358.943.281 80.087.146.819 264.000.000.000 165.000.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 65.085.189.366 57.000.000.000 50.000.000.000 39.000.000.000 25.000.000.000 15.000.000.000 5.018.177.084 1.821.549.456.550
1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

b. Deposito wajib pada: Bank Mandiri Bank BRI Bank BTN Sub Jumlah c. Deposito berjangka/DOC pada: Bank Mandiri Bank BTN Bank BRI Bank Pembangunan Daerah Bank BNI Bank BRI Syariah Bank Syariah Mandiri Sub Jumlah Jumlah

21.500.000.000 5.276.000.000 26.776.000.000

19.000.000.000 5.276.000.000 24.276.000.000

10.900.000.000 6.000.000.000 1.000.000.000 17.900.000.000

52.000.000.000 15.550.000.000 139.500.000.000 207.050.000.000 233.826.000.000

144.500.000.000 45.000.000.000 42.500.000.000 10.115.000.000 7.000.000.000 5.000.000.000 254.115.000.000 278.391.000.000

158.000.000.000 42.500.000.000 207.000.000.000 4.515.000.000 36.000.000.000 448.015.000.000 465.915.000.000

PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011 31 Desember 2011 (disajikan kembali) 1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

d. Deposito wajib pada: Bank BTN Bank Mandiri Sub Jumlah

3.600.000.000 500.000.000 4.100.000.000

3.100.000.000 500.000.000 3.600.000.000

3.000.000.000 500.000.000 3.500.000.000

299

31 Desember 2011

31 Desember 2011 (disajikan kembali)

1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

e. Deposito berjangka pada: Bank Sumsel Bank JABAR Bank Sulut Bank BRI Bank BTN Bank Mandiri - Rupiah - Valass (2011; USD 1.750.000 dan 2010; USD 150.000) Bank Lampung Bank Nagari Bank BNI Bank Bukopin Bank Sumut Bank BTPN Bank Muamalat Bank UOB Buana

19.000.000.000 59.937.000.000 39.600.000.000 26.576.267.700 13.200.000.000 20.025.000.000 1.360.200.000 16.700.000.000 5.000.000.000 5.500.000.000 500.000.000 1.000.000.000 208.398.467.700

45.000.000.000 34.500.000.000 25.000.000.000 22.500.000.000 20.200.000.000 14.000.000.000 1.348.650.000 14.000.000.000 12.500.000.000 5.000.000.000 3.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 199.048.650.000

13.000.000.000 8.500.000.000 10.000.000.000 39.500.000.000 52.700.000.000 41.000.000.000 1.410.000.000 14.000.000.000 5.000.000.000 1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 188.110.000.000

f. Kantor-kantor cabang: Bank-Bank Pemerintah Bank-Bank Swasta

35.200.000.000 2.665.000.000 37.865.000.000


31 Desember 2011

82.338.267.700 5.915.000.000 88.253.267.700


31 Desember 2011 (disajikan kembali)

78.813.267.700 5.915.000.000 84.728.267.700


1 Januari 2010 31 Desember 2010 (disajikan kembali)

g. Obligasi PT PLN PT Jasa Marga SBSN/Sukuk Negara Ritel PT BTN PT Indosat Surat Berharga Syariah Negara Negara Ritel PT Telkom CIMB Niaga PT Dana Reksa Pemerintah FR.0023 PT Adhi Karya PT Pegadaian FIF X PT Bank Sulut Bank OCBC NISP PT Mayapada Sub Jumlah Jumlah

30.000.000.000 26.000.000.000 20.000.000.000 17.000.000.000 9.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 150.000.000.000 400.363.467.700

30.000.000.000 26.000.000.000 20.000.000.000 17.000.000.000 14.000.000.000 10.000.000.000 10.000.000.000 8.000.000.000 5.000.000.000 3.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 155.000.000.000 445.901.917.700

16.000.000.000 11.025.000.000 30.000.000.000 2.000.000.000 14.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000 1.990.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 96.015.000.000 372.353.267.700

300

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

8. KAS DAN BANK / CASH AND BANK


Saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

Cash and Bank Balance per December 31, 2011 and December 31, 2010, consists of:
31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

37.992.836.829 61.871.760.477 99.864.597.306

41.177.360.112 71.382.836.794 112.560.196.906

31.613.435.811 104.678.939.935 136.292.375.746

Saldo Kas dan Bank tersebut termasuk saldo valuta asing yang telah dinyatakan dalam rupiah per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010. Rincian saldo Kas dan Bank per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

The cash balance and the Bank including foreign exchange balances that have been expressed in rupiah per 31 December 2011 and December 31, 2010. Details of the cash balance and the Bank per 31 December 2011 and December 31, 2010 is as follows:
31 Desember 2010 2009

Kas Bank Jumlah

514.819.600 37.478.017.229 37.992.836.829

644.528.675 40.532.831.437 41.177.360.112

776.912.120 30.836.523.691 31.613.435.811

PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

Kas Bank Rupiah Valas Jumlah

494.974.664 59.081.802.955 2.294.982.858 61.871.760.477

410.568.425 51.806.358.781 19.165.909.588 71.382.836.794

365.353.325 74.575.622.739 29.737.963.871 104.678.939.935

9. PIUTANG PREMI/ RECEIVABLE PREMIUM


Saldo Piutang Premi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari: Balances receivable premium december 31, 2011 and 31 december 2010, consist of:

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasa Raharja (Persero) Piutang Premi Cadangan Piutang Premi PT Jasaraharja Putera Piutang Premi Cadangan Piutang Premi Jumlah

92.509.851.700 (82.613.698.150) 22.102.667.013

92.509.851.700 (82.613.698.150)

84.674.085.791 (74.606.398.478) 24.627.803.975

(1.837.847.352) 30.160.973.211 34.587.019.292 20.410.519.463

301

Rincian saldo penyisihan piutang premi lihat rincian A, pada cadangan penyisihan piutang premi.
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

etails of the accounts receivable balances as of December 31, 2011 Premium and December 31, 2010 is as follows
31 Desember 2010 2009

I.W.K.L. I.W.P.U. Jumlah

699.326.000 91.810.525.700 92.509.851.700

310.352.300 84.363.733.491 84.674.085.791

322.899.200 30.836.523.691 31.613.435.811

Piutang IWPU per 31 Desember 2011 adalah piutang kepada PT. Merpati Nusantara Airlines, Adam Air, Mandala Airliners dan maskapai penerbangan lainnya masing-masing sebesar Rp 55.309.085.896, Rp 16.929.928.125, Rp 10.191.294.915 dan Rp 9.380.216.764.
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

Accounts receivable IWPU per 31 December 2011 is accounts receivable to PT. Merpati Nusantara Airlines, Adam Air, Mandala Airlines and other Airliners each Rp 55.309.085.896, Rp 16.929.928.125, Rp 10.191.294.915 dan Rp 9.380.216.764.

31 Desember 2010

2009

Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Engineering Piutang tak tertagih Jumlah

2.117.482.549 1.135.495.565 9.170.427.854 4.689.808.214 1.018.093.682 3.479.626.297 491.732.851 22.102.667.012 (1.837.847.351) 20.264.819.661

3.070.343.098 354.013.251 12.357.279.503 3.426.032.842 1.630.718.119 3.174.051.562 615.365.600 24.627.803.975 (108.471.996) 24.519.331.979

1.127.211.530 120.897.983 6.001.171.265 3.070.799.691 1.255.620.220 2.892.258.431 151.793.493 14.619.752.613 14.619.752.613

A. CADANGAN PENYISIHAN PIUTANG PREMI Termasuk dalam jumlah saldo Piutang Premi IWPU per 31 Desember 2011 sebesar Rp 91.810.525.700 adalah piutang yang telah disisihkan ke dalam Cadangan Piutang Tak Tertagih sebesar Rp 82.613.698.150 yang pembentukkannya sebagai berikut :

A. PREMIUM RECEIVABLE ALLOWANCE RESERVE Included in the amount of Premiums Receivable balance as of December 31, 2011 IWPU Rp 91.810.525.700 is accounts receivable that has been set aside in accounts receivable Reserves Not collectible is Rp 82.613.698.150 the formation is as follows
2011 USIA PIUTANG 6 S/D 12 Bln

MASKAPAI

0 S/D 6 Bln

> 12 Bln

Jumlah

Adam Air Bali Air Bayu Air Bouraq Efata Papua Airlines Express Air Indonesia Air Asia Indonesian Kalstar Kartika Linus Airways Mandala

566.580.000 310.105.000 -

1.301.251.875

16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.284.464.883 492.863.250 222.126.175 847.815.900 288.052.133 742.384.500 8.890.043.040

16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.284.464.883 492.863.250 222.126.175 566.580.000 847.815.900 310.105.000 288.052.133 742.384.500 10.191.294.915

302

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

2011 MASKAPAI USIA PIUTANG 0 S/D 6 Bln 6 S/D 12 Bln > 12 Bln Jumlah

Merpati Metro Batavia Pelita PT DAS Seulawah Nad Air Sky Aviation Star Air Trigana Air Service (A) Jml Piutang IWPU (B) Rasio Cadangan (C) Cadangan Per 31 Des 2011 (A x B)

3.795.581.625 1.939.795.375 113.315.000 35.577.000 6.760.954.000 0%

4.788.432.000 6.089.683.875 60% 3.653.810.325


2010

46.725.072.271 7.004.250 12.575.000 141.087.250 147.823.500 55.056.375 78.959.887.825 100% 78.959.887.825

55.309.085.896 1.939.795.375 7.004.250 12.575.000 141.087.250 113.315.000 147.823.500 90.633.375 91.810.525.700 82.613.698.150

MASKAPAI

USIA PIUTANG 0 S/D 6 Bln 6 S/D 12 Bln

> 12 Bln

Jumlah

Adam Air Bali Air Bayu Air Bouraq Efata Papua Airlines Express Air Indonesian Kalstar Kartika Linus Airways Mandala Merpati Metro Batavia Pelita PT DAS Seulawah Nad Air Star Air Trigana Air Service (A) Jml Piutang IWPU (B) Rasio Cadangan (C) Cadangan Per 31 Des 2011 (A x B)

110.578.875 8.938.875 3.901.338.375 2.507.188.146 3.192.536.250 3.427.875 9.724.008.396 0%

28.388.250 31.139.625 23.788.665 83.316.540 60% 49.989.924

16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.294.438.923 492.863.250 294.759.425 847.815.900 247.973.633 742.384.500 5.525.565.375 45.643.541.875 7.004.250 12.575.000 141.087.250 147.823.500 55.056.375 83.316.540 100% 74.556.408.554

16.929.928.125 94.579.500 79.011.673 3.294.438.923 492.863.250 294.759.425 847.815.900 247.973.633 742.384.500 5.525.565.375 45.643.541.875 7.004.250 12.575.000 141.087.250 147.823.500 55.056.375 84.363.733.490 74.606.398.478

Berdasarkan evaluasi terhadap kolektibilitas saldo masingmasing piutang premi, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang premi memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Based on the evaluation of the collectibility of each receivable balance of premiums, management believes that the allowance for doubtful accounts receivable for receivable premiums sufficient to cover possible losses from not collectible accounts receivable. Management also argued that there was no risk that concentrated on accounts receivable significantly to third parties.

303

PENYELESAIAN PIUTANG IWPU PT MERPATI NUSANTARA AIRLINES


Piutang IWPU kepada PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines (PT. MNA) per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 45.643.541.876 Saldo tersebut merupakan saldo piutang premi IWPU terhadap manifest penumpang udara yang telah diserahkan ke Perusahaan sampai dengan Nopember 2010. Beberapa upaya untuk menyelesaikan piutang tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak yang terkait sebagai berikut: a. Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-92/ MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 tentang Upaya Penyelamatan PT. MNA. Dalam surat tersebut Menteri Negara BUMN meminta kepada perusahaan untuk mengkonversi piutang PT. MNA per 31 Desember 2004 sebesar Rp 15,9 Milyar menjadi equity dan akan diperhitungkan dalam program restrukturisasi PT. MNA. b. Berdasarkan hasil rapat pada tanggal 22 Maret 2005 disepakati bahwa jumlah IWPU yang tertunggak sebesar Rp. 17.464.147.000 yang merupakan manifest bulan Agustus 2003 sampai dengan Pebruari 2005 sebagai tagihan yang penyelesaiannya melalui Program Restrukturisasi/Konversi Hutang PT. MNA dan terhitung mulai bulan Maret 2005 akan disetorkan sesuai perjanjian semula. c. Pertemuan dengan PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 5 Juli 2007 membahas mengenai penyelesaian outstanding IWJR sampai dengan periode tahun 2006. d. Surat dari VIP Finance and General Services PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines Nomor MNA/DE/006/4/1/ KU-175 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Penyelesaian Outstanding IWJR. Dalam surat tersebut PT. MNA mengajukan alternatif penyelesaian outstanding IWJR yaitu dengan mekanisme Discount, Rescheduling (penjadwalan ulang), dan Penyertaan Modal (konversi hutang). PT. MNA juga menegaskan kembali kepada perusahaan mengenai alternatif penyelesaian outstanding IWJR yang disetujui oleh Menteri Negara BUMN melalui surat Nomor S-92/MBU/2005 tanggal 25 Pebruari 2005 di atas. PT Merpati Nusantara Airlines mengajukan surat No. MNA/006/4/2/KU-2228 tanggal 8 Oktober 2009 mengenai skema penyelesaian hutang piutang dengan isi surat sesuai hasil rapat 2 Oktober 2009, setiap bulan pembayaran sebesar RP 507.150.465 selama jangka waktu 90 bulan dan atau 7,5 tahun dengan grace period selama 18 bulan dan akan dimulai bulan April 2011 Juli 2018.

COMPULSORY CONTRIBUTIONS OF AVIATION TRANSPORTATION PT MERPATI NUSANTARA AIRLINES


Receivable of Compulsory Contributions Aviation transportation Receivables to PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines. As per December 31, 2010 was Rp 45.643.541.876, the balance is a premium receivable balances against the manifest compulsory contributions of aviation transportation who have been submitted to the Company until November 2010 Some efforts to settle the receivable has been done by some related section, as follow: a. Letter of State-Owned Enterprises Minister No. S-92/ MBU/2005 dated February 25, 2005 about PT Merpati Nusantara Airline Rescue Effort. In that letter, State-Owned Enterprises Minister asked to the company to convert PT Merpati Nusantara Airlines receivable per December 31, 2004 as much as Rp 15,9 billion into equity and will be counted on the restructuring program of PT Merpati Nusantara Airlines b. Based on the meeting result dated March 22, 2005 it has been agreed that the total of the compulsory contributions of aviation transportation in arrears as much as Rp 17.464.147.000 which is the manifest of August 2003 until February 2005 as bill settlement through Restructuring Program of Debt Conversion of PT Merpati Nusantara Airlines and effective from March 2005 will be deposited as the agreement. c. The meeting with PT Jasa Raharja (Persero) dated July 5, 2007 discuss the outstanding settlement of IWJR until year 2006 d. Letter for VIP Finance and General Service of PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines Nomor MNA/DE/006/4/1/ KU-175 dated August 24, 2007 about the Outstanding Settlement of IWJR. On that letter, PT Merpati Nusantara Airlines proposed the alternative of outstanding settlement IWJR with Discount, Rescheduling and Debt Conversion mechanism PT Merpati Nusantara Airlines reaffirmed to the company about the alternative outstanding settlement of IWJR that has been approved by the minister of State-Owned Enterprises through the letter Number S-92/MBU/2005 dated February 25, 2005 mentioned above. PT Merpati Nusantara Airlines proposed letter No. MNA/006/4/2/KU-2228 dated October 8, 2009 about the debt settlement scheme with the contain is suited with the result of the meeting dated October 2, 2009, the payment is Rp 507.150.465 each month for the 90 months period and / or 7,5 years with grace period for 18 month and will effective on April 2011 July 2018.

304

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PIUTANG IWPU ADAM AIR


Saldo piutang IWPU kepada maskapai penerbangan PT Adam Air Sky Connection (Adam Air) per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar Rp 16.929.928.125. Pada tanggal 18 Maret 2008 Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan secara resmi mengumumkan pencabutan Operation Specification (OSPEC) milik PT Adam Air Sky Connection. Dengan demikian terhitung sejak 19 Maret 2008 Adam Air tidak diperkenankan sama sekali melakukan kegiatan pengoperasian pesawat udara. Adam Air dapat mengoperasikan kembali pesawat udara setelah melakukan tindakan-tindakan perbaikan dan melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Apabila dalam jangka waktu 3 bulan sejak pencabutan OSPEC, maskapai Adam Air tidak berhasil melakukan perbaikan/perubahan sesuai dengan ketentuannya maka surat ijin perusahaan operator penerbangan (air operator certificate/ AOC ) akan dicabut. Hal-hal mengenai penyimpangan Adam Air dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditegaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di dalam Surat Keputusan Nomor AU/1724/DSKU/0862/2008 Berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/ PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 9 Juni 2008 menyatakan PT Adam Skyconnection Airlines pailit, dan mengangkat Hakim Pengawas dan Tim Kurator. Dalam Penetapan tersebut ditetapkan Rapat Kreditur Pertama tanggal 30 Juni 2008 dan Batas verifikasi pajak dan rapat verifikasi (pencocokan) piutang tanggal 23 Juli 2008. Tim kurator telah mengundang perusahaan untuk menghadiri Rapat Verifikasi (pencocokan) tagihan tanggal 23 Juli 2008. Pada tanggal 28 Januari 2009, berdasarkan Penetapan Pengadilan Niaga No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 19 Januari 2009 menetapkan kurator tambahan sebagai berikut: 1. Gunawan Widyaatmadja, SH 2. Anthony Prawira, SH 3. Lenny Nadriana, SH, MH 4. H. Hendra Roza Putera, SH 5. Tafrizal Hasan Gewang, SH, MH Pada tahun 2009 Tim Kurator PT Adam Skyconnection Airlines (Dalam Pailit) mengundang Kreditur berdasarkan surat No. 068/Tim- KP/ASA/VIII/2009 tanggal 6 Agustus 2009 mengenai Revisi dan Finalisasi Daftar Pembagian Tahap Pertama Kepada Para Kreditur Preferen/Istimewa dan Separatis.

COMPULSORY CONTRIBUTIONS TRANSPORTATION ADAM AIR

OF

AVIATION

Compulsory Contributions Aviation Transportation receivable balance to the PT Adam Air Sky Connection (Adam Air) per December 31, 2010 and 2009 as much as Rp 16.929.928.125 On March 18, 2008, the Government, in this case Directorate General of Air Transportation Ministry of Transportation officially announced the revocation of Operation of Specification (OSPEC) of PT Adam Air Sky Connection. So that effective since March 19, 2008, Adam Air is not allowed to operate the aircraft. Adam Air can re operate the aircraft after doing the reparations and reported to the Directorate General of Air Transport. If on the 3 months after the revocation OSPEC Adam Air can not be able to do the reparation / change in accordance with the determination then the air operation certificate will be revoked

Things concerning violations of the Adam Air confirmed by the Directorate General of civil aviation in AU/1724/ DSKU/0862/2008 Decree

Based on the Establishment of Commercial Court No. 26/ PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST dated June 9, 2008 PT Adam Sky connection Airlines declared bankruptcy, and the lifting of Trustees and Curator Tim Judge. This determination is specified in the First Creditors Meeting June 30, 2008 and limit tax verification and verification of the meeting of receivables dated July 23, 20 Curator team has invited the company to attend the Verification Meeting dated July 23, 2008 On January 28, 2009, based on the Establishment of Commercial Court No. 26/PAILIT/2009/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 19, 2009 appointed additional curator as follows: 1. Gunawan Widyaatmadja, SH 2. Anthony Prawira, SH 3. Lenny Nadriana, SH, MH 4. H. Hendra Roza Putera, SH 5. Tafrizal Hasan Gewang, SH, MH In 2009, Curator Team PT Adam Skyconnection Airlines (in bankruptcy) invited the Creditors based on letter No. 068/TimKP/ASA/VIII/2009 dated August 6, 2009 about the revision and finalization of First List of Distribution to the Preference Creditors / Special and Separately

305

Pada tahun 2010 dan 2011 tidak ada perkembangan mengenai piutang PT Adam Skyconnection Airlines.

In 2010 2011 there is not any development concerning the receivable of PT Adam Skyconnection Airline

PIUTANG IWPU BOURAQ INDONESIA AIRLINES


Pada tahun 2010, Tim Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) telah mentransfer pembagian harta pailit masing- masing tanggal 8 April 2010 sebesar Rp 37.995.203 dan tanggal 19 September 2010 sebesar Rp 10.004.624, selanjutnya Tim Kurator masih akan melaksanakan pelelangan terhadap harta pailit yang tersisa, guna pelunasan Piutang PT Bouraq Indonesia Airlines (dalam pailit) kepada seluruh kreditor.

PIUTANG IWPU BOURAQ INDONESIA AIRLINES


In 2010, Tim Bouraq Indonesia Airlines (in bankruptcy) has transferred the division ofeach of the bankruptcy estate on April 8, 2010 amounted to Rp 37,995,203 and 19 September 2010 amounted to Rp 10,004,624, then the team will conduct the auctionCurator still against the bankruptcy estate remaining, to repayment of receivables PT Bouraq Indonesia Airlines (in bankruptcy) to all creditors.

STATUS PIUTANG IWPU MANDALA AIRLINES YANG BERHENTI BEROPERASI


Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines resmi menghentikan operasionalnya dimulai sejak tanggal 13 Januari 2011, maskapai penerbangan ini resmi menghentikan seluruh rute penerbangannya, dan batas waktu penghentian operasional Mandala belum bisa ditentukan. Mengantisipasi hal tersebut manajemen perseroan telah menghadiri rapat antara Direksi PT Mandala Airlines dan seluruh kreditur Mandala Airlines dari hasil pertemuan tersebut bahwa debitur menawarkan opsi konversi piutang menjadi saham sebagai rencana perdamaian. Para Kreditur memberikan respon menolak terhadap opsi tersebut,sehingga selanjutnya dijadualkan untuk dilakukan voting. Hasil rapat terakhir dengan pihak manajemen Mandala dan hasil keputusan dari Law Firm DUMA & CO sebagai kurator Mandala disepakati bahwa status piutang PT Jasa Raharja (Persero) ditingkatkan dari konkuren menjadi istimewa dengan pertimbangan bahwa PT Jasa Raharja (Persero) adalah BUMN, sehingga perusahaan tidak ikut dalam opsi konversi piutang menjadi saham. Posisi piutang perseroan kepada PT Mandala Airlines tersebut per tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tercatat sebesar Rp 10.191.294.915 dan Rp9.450.692.415. PT Mandala Airlines mengajukan surat No. EXT/I/CEO/MDL-117 tanggal 24 Nopember 2011 mengenai usulan pembaharuan usulan penyelesaian hutang IWPU kepada Perusahaan. Perusahaan menanggapi surat tersebut dengan surat No. P/R/1420/2011 tanggal 15 Desember 2011 yang menyetujui skema penyelesaian hutang. (Catatan 38)

STATUS OF RECEIVABLES IWPU MANDALA AIRLINES THAT HAS BEEN STOPPED ITS OPERATIONAL
The national airline, Mandala Airlines official stop its operational since January 13, 2011, the airline was officially stopped all its flights, routes and time limit termination of Mandala operations can not determined. Anticipating the management company has attended the meeting between the Board of Directors of PT Mandala Airlines and all creditors of Mandala Airlines results meeting that the debtor accounts receivable conversion options being offered shares as a peace plan. The creditors reject this option,so that were scheduled to do voting then. The results of the last meeting with Mandala management and the decisions from Law Firm DUMA & CO as curator of the Mandala agreed that PT Jasa Raharja (Persero) accounts receivable status was upgraded from being concurrent with the special consideration that PT Jasa Raharja (Persero) is the STATE-OWNED ENTERPRISES, so that the company did not participate in the conversion of debt into stock option. Accounts receivable position the company to PT Mandala Airlines such as of December 31, 2011 and 2010 recorded Rp. 10.191.294.915 and Rp 9.450.692.415 PT Mandala Airlines submits letter No. EXT/I/CEO/MDL-117 dated, November 24, 2011 about the proposed renewal of the proposed debt settlement IWPU to the company. The company responded to the letter by letter No. P/R/1420/2011 December 15, 2011 who approved debt settlement scheme. (38 Records)

306

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

10. PIUTANG REASURANSI/ REINSURANCE RECEIVABLE


Saldo Piutang Reasuransi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

Reinsurance Receivables balance per December 31, 2011 and December 31, 2010, consist as follow:
31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

245.257.749 37.678.029.598 37.923.287.347

40.392.073.163 40.392.073.163

138.745.595 18.490.764.072 18.629.509.667

Piutang ini merupakan hak (liabilitas reasuradur) sehubungan dengan transaksi reasuransi dengan reasuradur.
31 Desember 2011

This receivable is the right (reinsurer liability) in accordance with reinsurance transactions with the reinsurer
31 Desember 2010 2009

Asuransi Ekspor Indonesia Reasuransi Tugu RE Jumlah

242.784.316 2.473.433 245.257.749

40.392.073.163 40.392.073.163

40.229.057 98.516.538 138.745.595

Rincian saldo Piutang Reasuradur per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

The details of balance of Reinsurer Receivable per December 31, 2011 and December 31, 2010 is as follows:

31 Desember 2010

2009

Reasuransi Kebakaran Reasuransi Pengangkutan Reasuransi Kendaraan Reasuransi Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Klaim Reas Engineering Premi Pertanggungan Tidak Langsung Penyisihan Piutang Jumlah

1.601.967.223 108.808.662 5.690.825.336 3.791.388.355 1.410.154.656 11.593.844.621 12.457.230.993 533.924.965 4.975.744.445 (4.485.859.658 37.678.029.598 10.378.459.288 60.270.482 1.038.409.534 3.442.541.251 1.188.226.036 4.656.475.068 (1.430.282.556 40.392.073.163 4.063.822.654 33.778.402 987.234.844 752.967.525 32.118.052 2.351.673.928 18.490.764.072

Berdasarkan evaluasi terhadap kolektibilitas saldo masingmasing piutang premi, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang premi memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga

Based on the evaluation of the collectibility of each receivable balance of premiums, management believes that the allowance for doubtful accounts receivable for receivable premiums sufficient to cover possible losses from not collectible accounts receivable. Management also argued that there was no risk that concentrated on accounts receivable significantly to third parties.

307

11.

PIUTANG HASIL INVESTASI

11. INVESTMENT RESULT RECEIVABLE


Investment results Are yet to be Received by December 31, 2011 and December 31, 2010 each Rp 41.666.098.994 and Rp 41.634.813.908 consists of:
31 Desember 2010 2009

Hasil Investasi Yang Masih Harus Diterima per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp 41.634.813.908 dan Rp 41.666.098.994 dan terdiri dari :
31 Desember 2011

Bunga Deposito Bunga Obligasi Hasil Investasi Saham Jumlah

560.910.872 38.023.083.036 3.050.820.000 41.634.813.908

747.180.194 35.163.260.400 5.755.658.400 41.666.098.994

1.232.866.869 26.707.559.520 14.509.781.701 42.450.208.090

12. PIUTANG LAIN


Saldo Piutang Lain per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

12. OTHER RECEIVABLE


Other receivable balance per December 31, 2011 and December 31, 2012
31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

20.723.211.890 48.390.561.183 69.113.773.073

19.667.166.333 14.704.621.729 34.371.788.062

12.641.843.817 14.757.392.705 27.399.236.522

Rincian saldo Piutang Lain per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

Detail of other receivable balance per December 31, 2011 and December 31, 2010 is as follow:
31 Desember 2010 2009

Piutang Pada Mitra Kerja Piutang Lainnya Bunga Deposito YMHD Persekot Biaya Jumlah

45.672.138.291 351.005.348 2.347.417.544 20.000.000 48.390.561.183

10.084.453.029 3.496.754.604 1.093.414.096 30.000.000 14.704.621.729

10.084.453.029 3.496.754.604 1.093.414.096 30.000.000 14.757.392.705

13. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN UANG MUKA


PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

13. PREPAID EXPENSES AND DOWN PAYMENT


31 Desember 2010 2009

Uang Muka Jumlah

.072.784.300 5.072.784.300
31 Desember 2011

37.068.780.300 37.068.780.300
31 Desember 2010

5.692.103.695 5.692.103.695
2009

Persekot Perjalanan Dinas/Cheking Persekot Biaya Rutin Persekot Lain-Lain Jumlah

56.595.000 728.976.500 4.287.212.800 5.072.784.300

738.689.500 36.330.090.800 37.068.780.300

323.360.304 329.049.867 5.039.693.524 5.692.103.695

308

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Pada tahun 2010, dalam saldo persekot Jangka Pendek terdapat sebesar Rp 30.000.00.000 merupakan dividen interim yang akan diperhitungkan dengan dividen tahun buku 2010 sesuai dengan surat Menneg BUMN No. S-775/MBU/21 tanggal 17 Desember 2010. Penyetoran telah dilakukan pada Bank BRI tanggal 27 Desember 2010.

In 2010, in the short term there is a balance of subsistence allowance of Rp 30.000.00.000 interim dividend is to be taken into account by financial year 2010 dividend according to the STATE-OWNED Indonesian former Ministers letter No. S-775/ MBU-21 December 17, 2010. The remittance has been made on the Bank BRI December 27, 2010.

14. ASET TETAP


Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

14. FIXED ASSETS


Fixed assets balance per December 31, 2011 and December 31, 2010 consists as follow:
31 Desember 2010 2009

Harga Perolehan : PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah Akumulasi Penyusutan : PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Nilai Buku

454.047.035.061 67.702.073.538 521.749.108.599

405.182.121.490 62.441.657.828 467.623.779.318

341.735.180.594 58.793.134.564 400.528.315.158

(212.565.669.621) (35.463.824.603) (248.029.494.224) 273.719.614.375

(197.716.148.276) (34.029.157.306) (231.745.305.582) 235.878.473.736

162.563.970.899) (31.112.236.702) (193.676.207.601) 206.852.107.557

Rincian saldo Aset Tetap per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) 31 Desember 2011

The detail of fixed assets balance per December 31, 2011 and 2010 is as follow:
31 Desember 2010 2009

Saldo per 1 Januari Penambahan tahun berjalan Pengurangan karena penghapusan Saldo per 31 Desember Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

405.182.121.490 76.895.017.524 (28.030.103.953) 454.047.035.061 (212.565.669.621) 241.481.365.440

341.735.180.593 63.446.940.897 405.182.121.490 (197.716.148.276) 207.465.973.214

310.026.010.146 53.197.840.497 (21.488.670.049) 341.735.180.594 (162.563.970.899) 179.171.209.695

Tanah Kantor Perwakilan Bogor seluas 1.838 M2 merupakan bagian dari tanah seluas lebih kurang 44 Hektare yang dipersengketakan antara PT Macan Pura sebagai penggugat dengan Kepala Kanwil Badan Pertanahan Nasional Jawa Barat, Kepala Badan Pertanahan Nasional Bogor dan Walikota Kepala Daerah Kotamadya Bogor mengenai tanah sereal Bogor yang merupakan tanah milik alm. H. Asmara. Berdasarkan keputusan Mahkamah Agung, Putusan No. 108 K/TUN/1994 mengabulkan permohonan penggugat.

Land in Bogor Representatif Offices, covering an area 1,304 M2 is part of land approximately 44 Hectares are disputed between PT Tiger Pura as the plaintiff with the head of the National Land Agency Kanwil in West Java, head of the National Land Agency and the Mayor of the area Head of the Bogor Municipal land cereals Bogor, Bogor on the land owned by alm. H. Romance. Based on the decision of the Supreme Court, ruling No. 108 K/TUN/1994 granted plaintiffs petition.

309

Pembangunan Kantor PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Barat senilai Rp11.485.244.000,00 (termasuk pajak) dilaksanakan oleh PT Arafah Alam Sejahtera sesuai dengan Perjanjian Nomor : P/113/SP/2010 tanggal 27 Desember 2010 dengan jangka waktu pelaksanaan 300 (tiga ratus) hari kalender. Berdasarkan laporan minggu ke 52 (lima puluh dua) bulan periode 19-21 Desember 2011 pembangunan kantor cabang baru mencapai 68,33%, sehingga PT Arafah Alam Sejahtera masih memerlukan waktu untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dan memohon perpanjangan waktu untuk kedua kalinya, namun Direksi PT Jasa Raharja (Persero) berdasarkan surat nomor : P/R/1480/2011 hal Tanggapan atas Permohonan Perpanjangan Waktu tanggal 30 Desember 2011 tidak mengabulkannya dan memutus perjanjian pembangunan kantor cabang Sumatera Barat berdasarkan surat nomor : P/R/1481/2011 Perihal Pemutusan Perjanjian Kerjasama. Untuk mendapatkan kepastian dan mengurangi beda persepsi mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak, PT Jasa Raharja (Persero) telah menunjuk PT Sucofindo Advisory Utama sebagai penilai pekerjaan

The development of PT Jasa Raharja (Persero) West Sumatra Branchs office worht of Rp 11.485.244.000 (tax included) implemented by the PT of Arafat Alam Sejahtera in accordance to the Agreement Number: P/113/SP/2010 dated 27 December 2010 with a period of execution of 300 (three hundred) calendar days. According to week 52 (fifty two) months period December 19-21, 2011 the construction of a new branch office reach 68,33%, so the Natural peace, Arafat still PT need time to be able to get the job done and beg for an extension of time for the second time, PT Jasa Raharja, however, the Board of Directors (Persero) on the basis of letter number: P/R/1480/2011 it response to petition for an extension of time December 30 2011 dont grant it and break the agreement of development of West Sumatra branch offices based on the letter No. : P/R/1481/2011 Subject Agreement Termination. To get certainty and reduce the difference in perception regarding the rights and obligations of each party, PT Jasa Raharja (Persero) has appointed PT Sucofindo Advisory Main marker work

15. ASET TIDAK BERWUJUD


Aset tidak berwujid merupakan nilai buku perangkat lunak ERP tahun 2011 dan 2010 masing-masing sejumlah Rp 9.413.659.085 dan Rp 2.884.731.651. pengembangan perangkat lunak telah mulai sejak tahun 2010 dan diimplementasikan secara bertahap dan pada akhir tahun 2011 di kantor pusat.

15. INTANGIBLE ASSETS


Intangible assets is the book value of the ERP software in 2011 and 2010 respectively a number of Rp 9.413.659.085 and Rp 2.884.731.651. software development has been started since year 2010 and implemented gradually and by the end of 2011 in the Central Office.

16. ASET LAIN


Saldo Aset Dalam Proses per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

16. OTHER ASSETS


Other assets balance per December 31, 2011 and December 31, 2010

31 Desember 2010

2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

2.814.302.090 3.939.180.250 6.753.482.340

3.231.279.207 1.825.950.563 5.057.229.770

4.754.914.499 2.173.360.944 6.928.275.443

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

310

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT Jasa Raharja (Persero)


31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) 2.779.013.090 35.289.000 20.304.190.000 (20.304.190.000) 2.814.302.090 2.967.357.296 228.632.911 35.289.000 20.304.190.000 (20.304.190.000 3.231.279.207 2.572.602.299 2.125.873.200 35.289.000 21.150.000 20.304.190.000 (20.304.190.000 4.754.914.499 Deferred Charges (Rent Office / Home) Insurance Premiums Deferred Cost Assets Earning Other upfront costs Investment receivables Reserves Investment Losses Total

Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) Premi Asuransi Yang Ditangguhkan Harga Perolehan Aktiva Tidak Produktif Biaya dimuka lainnya Piutang Investasi Cadangan Kerugian Investasi Jumlah

Aset Tetap Tidak Produktif sebesar Rp 35.289.000 adalah merupakan aset yang secara teknis dan ekonomis sudah tidak menguntungkan, yaitu tanah di Jl. Bandungan, Ambarawa, Jawa Tengah. Piutang investasi sebesar Rp 20.304.190.000 merupakan investasi saham yang dikelola oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas, yang tidak produktif dikelompokkan menjadi aset lain, sedangkan cadangan kerugian investasi adalah cadangan kerugian disebabkan adanya selisih pencatatan yang dimiliki oleh PT Jasa Raharja (Persero) yang belum dapat dikembalikan oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas.
PT Jasaraharja Putera Beban Ditangguhkan (Sewa Kantor/Rumah) Uang Jaminan (Sewa Gedung dan Telepon) Jumlah

Unproductive Fixed Asset in the amount of Rp 35.289.000 is the asset which technically and economically is no longer profitable, that is the land in Jl. Bandungan, Ambarawa, Central Java Investment receivable as much as Rp 20.304.190.000 is a share investment that is managed by PT Sarijaya Permana Sekuritas, the unproductive asset is grouped into other asset, meanwhile the reserve investment loss is a loss reserve that is caused by the difference of recording by PT Jasa Raharja (Persero) that can not be returned by PT Sarijaya Permana Sekuritas.
PT Jasaraharja Putera Deferred Charges Rent Office / Home) Rent Building and telephone) Telepon) Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

2.025.977.749 1.913.202.500 3.939.180.249

1.148.187.163 677.763.400 1.825.950.563

1.603.289.044 570.071.900 2.173.360.944

17. HUTANG KLAIM


Saldo Htang Klaim per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
PT Jasaraharja Putera PT Jasaraharja Putera Jumlah

17. CLAIM DEBT


Claim Debt Balance Per December 31, 2011 and December 31, 2010, consist as follow:
PT Jasaraharja Putera PT Jasaraharja Putera Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

21.641.314.891 21.641.314.891

28.781.480.202 28.781.480.202

17.977.792.909 17.977.792.909

Saldo Hutang Klaim terdiri atas klaim---klaim yang telah diterima pengajuannya dari tertanggung, namun sampai dengan tanggal 31 Desember 2010 belum terselesaikan pembayarannya (outstanding claim). Rincian saldo Hutang Klaim per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Estimated Own Retention Claim is a Own Retention Claim Reserved that the calculation of the formation is based on the determination of the decision of Minister of Finance RI (see the explanation of Accountancy Policy point L Estimated Own Retention Claim) The detail of the Estimated Own Retention Claim Balance per December 31, 2010 and 2009 is as followed:

311

PT Jasaraharja Putera Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Engineering Surety Bond Jumlah

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasaraharja Putera Fire Lifting Vehicle Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Engineering Surety Bond Total

468.107.300 4.243.565.737 686.897.419 583.453.200 1.107.005.943 13.804.819.345 747.465.947 21.641.314.891

11.522.516.581 1.846.000 10.104.416.529 1.311.270.109 300.000.000 1.696.321.488 147.915.319 3.697.194.176 28.781.480.202

5.584.594.907 61.548.860 6.910.946.837 1.000.042.159 315.751.500 1.604.181.405 2.500.727.241 17.977.792.909

18. ESTIMASI SENDIRI

KLAIM

RETENSI

18. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI


Estimated Own Retention Claim Balance per December 31 2011 and December 31, 2010 consists of:
2009

Saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

319.407.458.607 58.284.760.960 377.692.219.567

302.399.725.222 44.911.823.864 347.311.549.086

256.280.195.235 39.268.193.925 295.548.389.160

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Estimasi Klaim Retensi Sendiri merupakan Cadangan Klaim Tanggungan Sendiri yang perhitungan pembentukannya berdasarkan Ketentuan sebagaimana Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.R Estimasi Klaim Retensi Sendiri). Rincian saldo Estimasi Klaim Retensi Sendiri per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) Pelaksanaan UU 33/1964 Pelaksanaan UU 34/1964 Surety Bond Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah PT Jasaraharja Putera Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah
31 Desember 2011

Estimated Own Retention Claim is a Own Retention Claim Reserved that the calculation of the formation is based on the determination of the decision of Minister of Finance RI (see the explanation of Accountancy Policy point L Estimated Own Retention Claim) The detail of the Estimated Own Retention Claim Balance per December 31, 2010 and 2009 is as followed:
2009

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) Implementation of the Law 33/1964 Implementation of the Law 34/1964 Surety Bond Assured Indirect Total PT Jasaraharja Putera Fire Transport Vehicle Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Misc Surety Bond Engineering Assured Indirect Total

39.581.140.719 279.826.317.888 319.407.458.607

39.546.239.592 262.853.485.630 302.399.725.222

36.361.972.848 219.579.443.534 270.871.353 67.907.500 256.280.195.235

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

8.627.500.666 2.601.691.348 7.442.348.501 13.292.359.980 1.816.490.165 1.034.989.230 14.892.275.358 424.927.115 8.152.178.597 58.284.760.960

6.268.217.487 1.223.668.542 9.592.235.511 8.454.615.130 1.075.791.200 1.467.066.782 11.775.968.311 401.627.078 4.652.633.823 44.911.823.864

7.351.529.616 1.317.369.984 9.919.350.162 2.934.905.933 932.936.736 2.629.185.631 8.312.116.600 253.880.880 5.616.918.383 39.268.193.925

312

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

19. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN


31 Desember 2011

19. UNEARNED PREMIUM


Unearned Premium Balance per December 31, 2011 and December 31, 2010 consists of:
2009

Saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah 1.182.000.050.470 187.439.890.108 1.369.439.940.578

31 Desember 2010

1.072.072.316.673 164.987.298.432 1.237.059.615.105

989.403.415.019 142.166.614.953 1.131.570.029.972

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan merupakan cadangan premi yang belum merupakan pendapatan (Unearned Premium Reserve). Perhitungan pembentukan Premi yang belum merupakan pendapatan telah sejalan dengan ketentuan Pemerintah dan Keputusan Menteri Keuangan RI. (lihat penjelasan Kebijakan Akuntansi butir 3.S Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan (Unearned Premium Reserve). Rincian saldo Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) Pelaksanaan UU 33/1964 Pelaksanaan UU 34/1964 Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah PT Jasaraharja Putera Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Askredag Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah
31 Desember 2011

Unearned Premium is the Unearned Premium Reserve. The calculation of the formation of Unearned Premium is in accordance with the Government determination and the Decision of Minister of Finance RI (see the explanation of Accountancy Policy Point 3.S Unearned Premium Reserve. The Detail of Unearned Premium balance per December 31, 2011 and 2010 is as followed

31 Desember 2010

2009

PT Jasa Raharja (Persero) Implementation of the Law 33/1964 Implementation of the Law 34/1964 Assured Indirect Total PT Jasaraharja Putera Fire Transport Vehicle Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Askredag Assured Indirect Total

119.963.736.053 1.061.619.759.420 416.554.997 1.182.000.050.470

107.242.072.301 959.949.923.858 4.880.320.514 1.072.072.316.673

98.762.250.068 884.700.079.323 5.941.085.628 989.403.415.019

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

7.571.713.731 4.363.456.763 40.055.850.172 53.323.329.555 9.812.971.718 34.898.330.675 18.810.734.069 1.054.901.876 806.387.666 16.742.213.883 187.439.890.108

5.547.696.230 2.471.121.762 40.555.440.200 44.859.488.979 10.570.416.817 29.107.662.657 20.094.189.044 590.450.460 144.950.284 11.045.881.999 164.987.298.432

3.805.030.660 2.286.470.306 35.077.457.732 35.645.070.337 11.265.225.092 25.907.559.444 21.804.108.791 340.172.733 6.035.519.858 142.166.614.953

20. HUTANG REASURANSI

Saldo Hutang Reasuransi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

20. REINSURANCE DEBT


2009

Reinsurance Debt Balance per December 2011 and 31 Desember 2010 consist of:
9.978.235.483 30.308.907.595 40.287.143.078 PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

4.137.286.847 41.201.449.703 45.338.736.550

2.446.118.083 31.809.163.004 34.255.281.087

313

Utang Reasuransi merupakan liabilitas perusahaan kepada pihak reasuradur sehubungan dengan transaksi reasuransi. Rincian saldo Utang Reasuransi per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) PT Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Andika Raharja Jumlah

Reinsurance Debt is a company liabilities to the reinsurer in connection with the reinsurance transaction The detail of Reinsurance Debt Balance per December 2011 and December 31, 2010 is as followed
PT Jasa Raharja (Persero) PT Asuransi Bangun Askrida PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Andika Raharja Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

1.368.388.986 1.949.545.355 819.352.506 4.137.286.847

1.178.216.138 360.575.650 715.700.933 191.625.362 2.446.118.083

2.631.547.799 3.140.952.570 2.714.437.063 1.491.298.051 9.978.235.483

PT Jasaraharja Putera Kebakaran Pengangkutan Kendaraan Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Pertanggungan Tidak Langsung Jumlah

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasaraharja Putera Fire Transport Vehicle Varia HE/PA/PL/APPKP.dll SIGAP Aneka Surety Bond Engineering Assured Indirect Total

4.070.716.797 1.911.097.427 3.428.498.637 7.890.161.263 1.507.096.278 3.492.485.736 15.603.097.132 908.996.127 2.389.300.306 41.201.449.703

4.245.213.878 778.463.776 3.694.846.506 4.800.703.346 1.221.069.063 2.727.853.022 9.779.787.108 914.718.876 3.646.507.429 31.809.163.004

2.509.991.302 508.652.245 2.991.153.832 5.292.480.824 1.312.137.839 2.324.310.930 13.586.170.229 834.851.219 949.159.175 30.308.907.595

21. PERPAJAKAN
a. Hutang Pajak Saldo Hutang Pajak per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

21. TAXATION
A. TAX DEBT Tax Debt Balance per December 31, 2011 and 31 December 2010 consist of:
2009

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

10.111.971.147 4.984.765.482 15.096.736.629

85.412.931.199 8.675.732.432 94.088.663.631

44.911.389.716 1.036.788.130 45.948.177.846

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Hutang Pajak merupakan liabilitas Perseroan berupa Pajak Penghasilan dan Pajak lainnya sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Rincian saldo Utang Pajak per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Tax Debt is the company liabilities in the form of income tax and other tax in accordance with the applicable tax determination. The detail of Tax Debt balance per December 31, 2011and 2010 is as followed:

314

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT Jasa Raharja (Persero) a. Hutang PPh Badan PPh. Badan Setoran PPh. Pasal 25 Potongan PPh. Ps. 22/23 b. Hutang Pajak Lainnya PPh. Pasal 21 PPh. Pasal 23 PPN Keluaran Jumlah

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasa Raharja (Persero) Corporate Tax Debt PPh Corporate Tax Deposit. Article 25 Income Tax Cuts. Ps. 22/23

321.581.637.162 (318.776.000.000) 2.805.637.162 6.968.885.073 323.562.912 13.886.000 7.306.333.985 10.111.971.147

243.827.201.500 (167.805.555.000) (342.312.000) 75.679.334.500 9.531.215.684 188.581.015 13.800.000 9.733.596.699 85.412.931.199

201.542.831.560 (159.995.980.337) (177.012.000) 41.369.839.223 3.486.542.704 40.181.789 14.826.000 3.541.550.493 44.911.389.716

PPh. Article 21 Income Tax. Article 23 VAT Exodus Total

PT Jasaraharja Putera a. Utang PPh Badan PPh. Badan (Psl 25&29) b. Utang Pajak Lainnya Utang PPh Pasal 21 Utang PPh Pasal 23 PPN Keluaran Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasaraharja Putera Corporate Tax Debt PPh. Corporate Other Tax Debt Tax Debt. Article 21 Tax Debt. Article 23 PPN Keluaran Total

3.991.234.490

7.350.338.372

77.691.917

923.928.934 67.847.058 1.755.000 4.984.765.482

1.226.430.868 98.963.192 8.675.732.432

932.951.728 26.144.485 1.036.788.130

b. Pajak Kini/Tangguhan
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan tahun 2011 dan 2010 terdiri dari

B. PAJAK KINI/TANGGUHAN / CURRENT TAX / DEFFERED TAX


Total of income tax estimation year 2011 and 2010 consist of
31 Desember 2010

31 Desember 2011

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

310.494.075.847 17.559.969.064 328.054.044.911

244.664.767.663 16.800.697.442 261.465.465.105

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Sejak 1 Januari 2010, sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan, tarif PPh berlaku tarif tunggal sebesar 25%, mengubah tarif PPh sebelumnya sebesar 28%. Beban bersih atas pajak PT Jasaraharja Putera tahun 2011 dan 2010 terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011

Since 1 January 2010, in accordance with the income tax Act, applicable fare tariffs PPh single by 25%, changing the rate previously PPh by 28% Total of income tax estimation year 2011 and 2010 consist of
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2010

Beban Pajak Tahun Berjalan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan

321.581.637.162 (11.087.561.315) 310.494.075.847)

243.827.201.500 837.566.163 244.664.767.663

Current Year Tax Expense Expense (Income) Tax Deferred Current Year Net Tax Expense

315

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan untuk tahun 2011 dan tahun 2010 sebesar masing-masing Rp 11.087.561.315 dan Rp 837.566.163 dan diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
31 Desember 2011

Load (income) tax-deferred interest for 2011 and 2010 for each Rp 11.087.561.315 and Rp837.566.163 derived from calculations are as follows:
31 Desember 2010

Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan

9.495.669.552 1.591.891.763 11.087.561.315

1.591.891.763 (754.325.600) 837.566.163

Ending Balance (Assets) Deferred Tax Liability Beginning Balance (Assets) Deferred Tax Liability Expense (Income) Deferred Tax

Beban bersih atas pajak PT Jasaraharja Putera tahun 2011 dan 2010 terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) 18.750.734.497 (1.190.765.433) 17.559.969.064 17.609.912.190 (809.214.748) 16.800.697.442 Current Year Tax Expense Expense (Income) Tax Deferred Current Year Net Tax Expense

Beban Pajak Tahun Berjalan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan Beban Bersih Pajak Tahun Berjalan

Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan untuk tahun 2011 dan tahun 2010 sebesar Rp (1.190.765.433) dan Rp (809.214.748) dan diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010

Saldo Akhir (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Saldo Awal (Aset) Kewajiban Pajak Tangguhan Beban (Penghasilan) Pajak Tangguhan

(3.326.215.780) (2.135.450.367) (1.190.765.413)

(2.135.450.366) (1.326.235.618) (809.214.748)

Ending Balance (Assets) Deferred Tax Liability Beginning Balance (Assets) Deferred Tax Liability Expense (Income) Deferred Tax

Rekonsiliasi Laba (rugi) akuntansi dengan Laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:

316

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

31 Desember 2011

31 Desember 2010

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 1.730.445.770.861 Beda Temporer Beban Penyusutan (16.992.722.684) Beda Tetap Bunga Deposito (32.019.211.475) Obligasi (242.064.017.210) Pendapatan Deviden Saham (7.800.443.231) Jasa Giro / Bunga Tabungan (1.234.409.559) Pengakuan Laba Anak Perusahaan (65.290.701.489) Pendapatan Reksadana (46.113.749.856) Laba/Rugi Pelepasan Saham dan Reksadana (187.157.430.167) Laba/Rugi Penilaian Saham dan Reksadana 24.568.350.779 Pendapatan sewa yang telah dipotong PPh f (1.972.513.844) Beban Perawatan / Pengobatan Pegawai 17.661.710.509 Sumbangan Sosial 1.443.679.363 Biaya Pakaian Kerja 4.866.642.003 Olah Raga / Rekreasi 2.995.640.230 Sekar dan Persari Raharja 983.968.677 Premi Asuransi 5.694.881.711 Tunj. Masa Bakti & Imbalan Pasca Kerja 2.857.829.040 Representasi 6.427.124.426 Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih 8.007.299.672 Beban Humas 6.733.536.556 Beban Cadangan Klaim IBNR 50.606.939.215 Biaya Perayaan 3.850.569.163 Pemeliharaan Bangunan / Perabot Rumah D 555.839.508 Sewa Rumah / Hotel 2.694.560.842 Listrik / Air / Gas Rumah 1.014.188.608 Beban Listrik Kantor yang Disewakan 450.980.385 Beban Umum Lainnya 3.502.098.748 Sumbangan/Bantuan Biaya Administrasi 11.610.137.865 1.286.326.548.646 Taksiran PPh Badan PPh Dibayar Dimuka PPh 25 PPh Badan Kurang Bayar (PPh Pasal 29) 321.581.637.162 318.776.000.000 2.805.637.162

1.359.637.670.322 548.144.040 (24.002.008.373) (208.947.407.431) (5.729.840.742) (906.667.506) (50.094.626.156) (77.457.968.474) (70.832.476.736) 3.104.826.883 (2.103.980.376) 16.361.140.144 916.511.554 2.767.326.076 879.486.486 5.265.272.904 669.731.500 5.492.433.632 670.233.374 3.651.488.830 941.969.190 3.639.017.302 796.440.278 450.980.385 2.264.321.580 7.326.788.015 975.308.806.000 243.827.201.500 168.147.867.000 75.679.334.500

Profit before income tax Temporary differencies Depreciation Expenses Fixed differencies Deposit Interest Bond Share Dividend Income Giro Service/ saving interests The affirmation of subsidiaries profit Mutual fund income Gain (Loss) Share and mutual fund release Gain (Loss) Stock Price Valuation and Mutual fund Rent income Treatment expenses/employee medication Social Donation Work Clothes Expenses Sport / Recreation Sekar dan Persari Raharja Insurance Premium Post employment benefit Representation Expense allowance for doubtful accounts PR expenses BNR Claim Reserve Expenses Celebration expenses Profit before income tax Rent House / Hotel Electricity / Water / Gas House Electrical load the Office of Rent Other General Expenses Donations / Assistance Administrative Costs

Estimation corporate tax Income tax paid in advance PPh 25 Income tax less pay

317

Rekonsiliasi Laba(rugi) akuntansi dengan Laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beda Temporer Beban Imbalan Kerja Penyisihan Piutang Beban Penyusutan Beda Tetap Incured But Not Reported (IBNR) Beban Kesehatan Pegawai Representasi Perusahaan Beban Jasa Purna Bhakti Direksi Beban Premi Astek Rekreasi & Olah Raga Beban Eksploitasi Kendaraan lainnya Beban Perayaan Beban Listrik, Air & Gas Rumah Sumbangan untuk Pegawai Beban Pemeliharaan Rumah Dinas Beban Pemeliharaan Perabot rumah dinas Hasil Jasa Giro Dividen atas Saham Penyertaan Langsung Bunga Obligasi Hasil Investasi Deposito

87.166.260.630 1.727.483.112 4.784.952.458 553.378.636 11.006.001.012 1.779.357.444 2.065.458.715 776.685.000 852.096.582 484.754.614 693.875.609 397.730.936 254.038.091 118.579.975 46.138.400 12.288.650 (797.473.023) (333.866.264) (18.592.402.750) (17.992.399.839) 75.002.937.988

84.318.980.136 764.888.162 1.538.754.551 466.731.799 9.882.220.157 2.061.795.213 1.895.772.879 629.029.500 487.715.479 445.842.901 111.760.686 203.215.992 195.401.371 122.847.000 15.248.510 3.030.510 (867.592.759) (11.672.109.000) (20.163.884.327) 70.439.648.760 17.609.912.190 42.374.020 10.217.199.798 10.259.573.818 7.350.338.372

Income before tax Temporary differencies Employment Benefit Expense Allowance receivable Depreciation Expenses Fixed differencies Incured But Not Reported (IBNR) Employees Health Expenses Company representation Beban Jasa Purna Bhakti Direksi Beban Premi Astek Recreation and sport Other Vehicle exploitation expenses Celebration Expenses House Electricity, water and gas expenses Dontation to employees Work house maintenance expenses House furniture maintenance expenses Current account result Dividend of direct participation shares Bond interest Result of deposit investment

Taksiran PPh Badan PPh Dibayar Dimuka PPh 23 PPh Dibayar Dimuka PPh 25

18.750.734.497 14.759.500.007 14.759.500.007

Corporate tax estimation Income tax paid in advance PPh 23 Income tax paid in advance PPh 25

PPh Badan Kurang Bayar (PPh Pasal 29)

3.991.234.490

Less paid corporate tax(PPh Pasal 29)

c. Aset Pajak Tangguhan Saldo Aset Pajak Tangguhan 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

9.495.669.552 3.326.215.799 12.821.885.351

2.135.450.367 2.135.450.367

1.326.235.618 1.326.235.618

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

Aset Tetap Penyisihan Piutang Cadangan Imbalan Kerja Jumlah

10.221.624.937 1.196.238.115 1.404.022.300 12.821.885.352

587.610.726 384.688.638 1.163.151.003 2.135.450.36

470.927.738 855.307.880 1.326.235.618

Fixed asset Allowance for receivable Reserve employee benefits TOTAL

318

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Aset Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

Deferred Tax Asset is recognized by the tax consequence for the future period because of the transaction and the event that is recognized on the financial report, that is come from the difference between the basis recording according to accountancy and the tax reporting caused by the difference of the basic application that is used for the commercial reporting and tax reporting.

d. Liabilitas Pajak Tangguhan Saldo Liabilitas Pajak Tangguhan per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :
31 Desember 2011

D. DEFERRED TAX ASSETS LIABILITY Balance of Deferred Tax Assets liability per 31 Desember 2011 and 31 Desember 2010 is as follow :
2009

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) Jumlah

1.591.891.763 1.591.891.763

754.325.600 754.325.600

PT Jasa Raharja (Persero) Total

Liabilitas Pajak Tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang akibat adanya transaksi dan peristiwa yang telah diakui dalam laporan keuangan yaitu berasal dari perbedaan antara dasar pencatatan menurut akuntansi dan pelaporan pajak akibat perbedaan dalam menerapkan dasar yang digunakan untuk tujuan pelaporan komersial dan pelaporan pajak.

22. HUTANG LAIN


Saldo Hutang Lain per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

22. OTHER DEBTS


Other Debt balance per December 31, 2011 and December 31, 2010 consist of
2009

31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

31.536.156.593 56.483.370.261 88.019.526.854

19.903.094.281 46.825.361.680 66.728.455.961

14.387.405.950 36.854.442.342 51.241.848.292

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Rincian saldo Hutang Lain per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011

Detail of other Debt balance per December 31, 2011 and December 31, 2010 consist of PT Jasa Raharja (Persero)
PT Jasa Raharja (Persero)

31 Desember 2010

2009

Hutang Pembelian Aset Hutang Lainnya Hutang Pembelian Saham R/K dengan YDPKP Hutang Premi Jamsostek Hutang Premi Jiwasraya Piutang pembebanan pada pegawai Hutang Aru Raharja Jumlah

25.564.328.215 623.179.781 3.013.515.000 352.802.435 300.655.532 215.224.890 1.466.450.740 31.536.156.593

16.569.197.530 610.792.636 1.139.775.000 549.853.141 331.677.404 178.984.257 196.316.759 326.497.554 19.903.094.281

7.295.378.945 5.610.764.751 460.485.698 224.061.623 137.010.259 659.704.674 14.387.405.950

Assets buying debts Other debts Share buying debts R/K dengan YDPKP Jamsostek Premium Debt Jiwasraya Premium Debt Receivable at the employees Hutang Aru Raharja Total

319

Hutang pembelian aset terdiri dari:


31 Desember 2011 31 Desember 2010

Pension Program
2009

Mesin Kantor Komputer & Non Komputer Bangunan Kantor & Rumah Dinas Inventaris Kantor dan Rumah Dinas Tanah Kantor dan Rumah Dinas Kendaraan Bermotor Bangunan dalam proses Jumlah

7.740.474.819 9.132.198.413 3.583.092.583 894.013.900 11.785.000 4.202.763.500 25.564.328.215

7.220.056.980 1.925.933.950 1.133.654.000 894.013.900 252.840.000 5.142.698.700 16.569.197.530

1.940.164.450 3.920.929.025 699.385.470 38.000.000 696.900.000 7.295.378.945

Office machine, Computer & Non Computer Office building and company residence Office and house inventory office land and company residence motor vehicle on process building Total

PT Jasaraharja Putera
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasaraharja Putera 23.592.031.352 564.637.520 7.077.484.492 21.557.146.604 2.553.939.727 127.260.566 1.010.870.000 56.483.370.261 18.048.262.987 14.159.078.155 6.923.341.000 6.120.925.448 1.481.719.340 71.734.750 20.300.000 46.825.361.680 9.304.216.383 11.295.949.920 7.743.194.426 7.105.868.167 428.997.206 976.216.240 36.854.442.342 Branch office other debts Bonus debt Collateral Surety Bond Fees Paid YMH Income Received in advance More (less) deposited Employees Debt procurement of assets Total

Hutang Lain-lain kantor Cabang Hutang Bonus Collateral Surety Bond Biaya YMH Dibayar Pendapatan Diterima di Muka Lebih (kurang) setor Pegawai Hutang Pengadaan Aset Jumlah

23. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) Jumlah

101.764.812.737 101.764.812.737

90.562.574.513 90.562.574.513

71.925.393.010 71.925.393.010

PT Jasa Raharja (Persero) Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

Hutang Jasa Produksi/Tantiem Biaya YMH Dibayar lainnya Utang dana pembinaan pegel Jumlah

48.421.313.224 53.262.426.886 81.072.627 101.764.812.737

49.430.463.952 40.996.192.578 135.917.983 90.562.574.513

41.518.661.369 30.406.731.641 71.925.393.010

Production service debt Biaya YMH Dibayar lainnya Utang dana pembinaan pegel Total

Beban YMH dibayar lainnya merupakan beban kontribusi Biaya Pemeliharaan Sarana & Prasarana Samsat kepada PEMDA.

320

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

24. LIABILITAS IMBALAN PASKA KERJA


Saldo Liabilitas Imbalan Paska Kerja per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

7.488.077.865 4.732.643.608 12.220.721.473


31 Desember 2011

5.544.752.825 9.236.655.795 14.781.408.620


31 Desember 2010

4.061.723.198 3.421.231.520 7.482.954.718


2009

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

Nilai Kini Kewajiban Dana Pensiun Nilai Kini Kewajiban Tunj. Hari Tua Nilai Kini Kewajiban U.U. No.13 Nilai Kini Kewajiban Diperbandingkan Biaya Jasa lalu Yg Belum diAmortisasi Keuntungan/Kerugian Aktuaria Yang Tidak Diakui (Max 10% PVBO) Keuntungan / Kerugian Aktuaria Kewajiban Yang diakui di Neraca

353.818.081.940 45.645.507.957 252.881.946.081 8.937.823.848

272.542.717.827 46.335.861.434 205.022.888.705 5.743.224.816

(1.449.745.983) 7.488.077.865

(198.471.991) 5.544.752.825

245.655.966.154 Present value of the Pension Fund Liabilities 50.690.124.535 Present value of Old-Age Benefit Obligations 172.569.700.056 Present value of liabilities U.U. 13 Present value of liabilities 3.884.602.852 Comparing Unamortized cost of service Gains / Losses Actuaria 177.120.346 Not Recognized (Max 10% PVBO) Advantages / Disadvantages Actuarial 4.061.723.198 The obligations recognized in the Balance

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Amortisasi Biaya Jasa Lalu Amortisasi Keuntungan / Kerugian Aktuaria Biaya Tahun Berjalan

1.449.407.706 493.917.334 1.943.325.040

1.055.723.313 427.306.314 1.483.029.627

700.575.648 269.951.468 (53.296.539) 917.230.577

Service Cost Now Interest cost Amortization of Past Service Costs Amortization of Gain / Loss Actuarial Cost of Current Year

Program Pensiun PT Jasa Raharja (Persero) Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Jasa Raharja pihak yang berelasi untuk Perusahaan Induk dengan kontribusi iuran kepada Dana Pensiun sejumlah masing-masing Rp 24.504.000.000 dan Rp 21.118.000.000 pada 2011 dan 2010 disajikan sebagai bagian dari akun Beban usaha dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Perusahaan mengikutkan karyawan dengan program Asuransi Jiwa Tunjangan Hari Tua Kumpulan yang mulai berlaku tanggal 2 Juli 2002. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya untuk anak perusahaan Liabilitas Imbalan Paska Kerja merupakan selisih antara perhitungan imbalan paska kerja yang menjadi liabilitas The company hosted a retirement program for all employees in surely remain. Retirement Program administered by the pension fund services is closely related to Raharja parties with parent company contributions to defined contribution pension funds a number of each Rp 24.504.000.000 and Rp 21.118.000.000 on 2011 2010 is presented as part of the burden of effort into account income statement consolidated comprehensive. Companies include employees with life insurance of ald age Benefits which entered into force on 2 July 2002. Pension funds financial institutions ( DPLK ) Jiwasraya to subsidiary Liability of post-employment benefit is the difference between the calculation of post-employment benefit that become the liability of the companies with a value of

321

perusahaan dengan jumlah nilai program pendanaan yang disiapkan perusahaan untuk diberikan kepada pegawai. PT Jasa Raharja (Persero) Perhitungan Aktuaria Imbalan Paska Kerja Perhitungan Aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan paska kerja dilakukan oleh PT. Sienco Aktuarindo Utama dengan laporan no. 006/LA-IK/SAU/01-2011 tertanggal 26 Januari 2011 dan 014/LA-IK/SAU/01-2012 tertanggal 12 Januari 2012. Perhitungan aktuaris yang dilakukan adalah untuk mengakui biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh Perusahaan berkenaan dengan imbalan paska kerja. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011

program funding for the company prepared were given to employees. PT Jasa Raharja (Persero) Actuaria Calculation post-employment benefit The calculation of Actuarial liabilities to last up rewards work done by the devastating PT. Sienco Aktuarindo Utama with report No. 006/LA-IK/SAU/01-2011 dated January 26, 2011 and 014/LA-IK/SAU/01 dated 12 January 20122012. Actuary calculations performed is to acknowledge the costs should be issued by the company with regard to the return post work. the assumption that used in calculation of actualial is as follow
31 Desember 2010

1. Tabel Tingkat Mortalita 2. Kenaikan gaji per tahun 3. Tingkat bunga diskonto 4. Tingkat Cacat 5. Tingkat Undur diri 6. Metode

CSO 1980 8% per tahun 6,7% per tahun 1% dari tk kematian 1% di usia 20 tahun hingga usia 54 tahun Projected Unit Credit
31 Desember 2011

CSO 1980 8% per tahun 8,6% per tahun 1% dari tk kematian 1% di usia 20 tahun hingga usia 54 tahun Projected Unit Credit
31 Desember 2010

Table of mortality level Annual pay rise Discount rate Disability level Resignment level Metode

1. Jumlah Pekerja 2. Usia Rata-Rata 3. Masa Kerja Rata-Rata 4. Upah PT Jasaraharja Putera

1.780 orang 38,51 tahun 13,94 tahun Rp 13.124.503.168

1.669 orang 39,53 tahun 15,13 tahun Rp 10.949.310.438

Employees data to for liability calculation Average ages Aaverage work term salaries PT Jasaraharja Putera

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

Kewajiban pada Awal Tahun Biaya Tahun Berjalan Biaya Bunga Harapan hasil investasi Amortisasi Biaya Jasa Lalu Amortisasi Keuntungan / Kerugian Aktuaria Iuran Perusahaan Penyesuaian laporan tahun lalu Realisasi Pembayaran Manfaat Tambahan program imbalan kerja manfaat pensiun Kewajiban pada Akhir Tahun

4.186.119.682 1.512.876.706 1.601.954.145 (824.985.024) 24.243.206 392.792.940 2.706.881.973 (2.129.450.392) (883.445.591) 3.880.105.672 852.537.936 4.732.643.608

3.421.231.520 1.313.378.476 1.488.054.676 (807.309.545) 24.243.206 82.838.885 2.101.205.698 (869.833.207) (466.484.329) 4.186.119.682 5.050.536.113 9.236.655.795

2.913.933.736 951.143.696 492.664.100 (584.193.248) 24.243.206 620.243.259 1.504.101.013 (895.238.917) (101.564.312) 3.421.231.520

Obligations in early year Curent cost Interest cost Estimation of investment result Amortization past service cost Aktuaria / Amortization gain/loss actuarial Company Contribution The adjustment of last year report Realization of compensation payment Additional employement benefir program Pension benefits Liabilities at End of Year

3.421.231.520

322

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Program Pensiun PT Jasaraharja Putera Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi kriteria yang ditentukan oleh Perusahaan sebanyak 392 orang (2010: 402 orang, 2009 : 413 orang). Dana Pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya yang kemudian per 1 Januari 2011 dialihkan ke DPLK BNI guna mendapatkan hasil yang maksimal untuk kesejahteraan karyawan. Iuran dana pensiun oleh Perusahaan dengan porsi 80% yang dibebankan masing masing berjumlah Rp2.129.450.392, Rp869.833.207 dan Rp906.389.831 pada tahun 2011, 2010 dan 2009, disajikan sebagai bagian dari Beban Usaha. Berdasarkan perhitungan akturia untuk liabilitas imbalan pascakerja tersebut, terdapat kekurangan pengakuan beban imbalan pascakerja untuk tahun 2011, 2010 dan 2009 masing masing sebesar Rp1.429.969.517, Rp1.231.372.491 dan Rp507.297.784 Sementara manfaat yang diterima oleh direksi, komisaris pada akhir masa jabatannya , telah diasuransikan melalui asuransi Jiwasraya dengan Polis Asuransi Jiwa Kumpulan No. PK/DGE 3443/TI tertanggal 4 September 2008, antara lain bahwa macam asuransi adalah Dwiguna Prima Eksekutif, mulai berlakunya asuransi tanggal 1 Juli 2008, tertanggung/peserta, uang pertanggungan dan premi tiap tertanggung/peserta dan masa asuransi dan akhir masa asuransi tiap tertanggung/ peserta Perhitungan Aktuaria Imbalan Paska Kerja Perhitungan Aktuaria terakhir atas liabilitas imbalan paska kerja dilakukan oleh PT. Binaputera Jaga Hikmah Utama dengan laporan No. 070/PSAK BJH/I 2012/2012 tertanggal 25 Januari 2012 dan No. 054/PSAK BJH/I/2011 tertanggal 25 Januari 2011. Perhitungan aktuaris yang dilakukan adalah untuk mengakui biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh Perusahaan berkenaan dengan imbalan paska kerja. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan aktuarial adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011

Pension Program of PT Jasaraharja Putera The company hosted a retirement program for the entire employee contribution must meet the criteria specified by the company as much as 392 people (2010: 402 people, 2009: 414 persons). Pension funds managed by the pension funds of financial institutions (DPLK) Jiwasraya insurance which as of 1 January 2011 are diverted to DPLK BNI to get maximum results for the well-being of employees. Defined contribution pension funds by Companies with a share of 80% charged each amounted to Rp 2.129.450.392, Rp 869.833.207 and Rp 906.389.831 in 2011, 2010 and 2009, presented as part of the burden of effort. Based on the calculation of akturia for liability in exchange for pascakerja, there is a lack of recognition in exchange for a load of pascakerja 2011, 2010 and 2009, respectively, Rp, Rp 1.231.372.491 and 1.429.969.517 Rp 507.297.784 While the benefits are received by the Board of Directors, the Commissioner at the end of his tenure, has been insured through insurance Jiwasraya insurance life insurance Policy with No Sets. PK/DGE-3443/TI dated September 4, 2008, among other things that kind of insurance is Dwiguna Prima Executive, began insurance comes into effect on July 1, 2008, the insured/participants, the sum assured and premiums per insured/participants and the insurance and the end of each insurance the insured/participants Actuarial calculation post-employment Benefit The calculation of Actuarial liabilities to last up rewards work done by the devastating PT. Binaputera keep your Wisdom with the Main report No. 070/PSAK-BJH/I-2012/2012 dated January 25, 2012 and no. 054/PSAK-BJH/I/2011 dated January 25, 2011. Actuary calculations performed is to acknowledge the costs should be issued by the company with regard to the return post work. The assumptions used in the calculation of actuarial is as follows:

31 Desember 2010

1. Tabel Tingkat Mortalita 2. Kenaikan gaji per tahun 3. Tingkat Pengembangan 4. Usia Pensiun 5. Tingkat bunga diskonto

CSO- -1980 7% per tahun 9% per tahun 55 tahun 9% per tahun

CSO- -1980 7% per tahun 9% per tahun 55 tahun 9% per tahun

Table Mortality Rate Salary increases per annum Development rate Pension age Discount interest rate

323

25.UTANG PREMI PANJANG

JANGKA

Saldo Utang Premi Jangka Panjang per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari :
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasaraharja Putera PT Jasaraharja Putera Total

PT Jasaraharja Putera Jumlah

40.339.127.815 40.339.127.815

35.622.648.045 35.622.648.045

28.002.974.405 28.002.974.405

PT Jasaraharja Putera Kebakaran Kendaraan Varia Jumlah

31 Desember 2011

31 Desember 2010

2009

PT Jasaraharja Putera Fire Vehicle varia Total

4.130.749.701 34.750.921.633 1.457.456.481 40.339.127.815

3.050.183.886 31.899.156.762 673.307.397 35.622.648.045

1.709.661.973 26.070.417.509 222.894.923 28.002.974.405

26. PEMILIK ENTITAS INDUK


Saldo Hak Mayoritas per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
PT Jasaraharja Putera Modal Saham Disetor Cadangan Umum Cadangan Tujuan Kenaikan (Penurunan) Harga Pasar Surat Berharga Laba Bersih PT Jasa Raharja Bagian Laba Bersih PT Jasaraharja Putera Jumlah
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

PT Jasaraharja Putera Paid-up Share Capital General reserves Reserve destination Increase (Decrease) Market Price Securities Net profit PT Jasa Raharja Part of net profit of PT Jasaraharja Putera Total

1.800.000.000.000 866.580.602.685 297.901.403.388 89.408.211.014 1.419.951.695.016

800.000.000.000 1.181.560.700.026 248.026.403.388 143.723.783.393 1.114.972.902.659

800.000.000.000 656.342.266.038 163.619.403.388 (540.605.661) 923.674.899.982

4.473.841.912.103

3.488.283.789.466

2.543.095.963.747

Bagian Laba Bersih PT Jasaraharja Putera merupakan jumlah hak PT Jasa Raharja (Persero) sebagai pemilik saham mayoritas. Laba bersih PT Jasaraharja Puteratahun buku 2011 sebesar Rp 69.606.291.566 tahun buku 2010 sebesar Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2009 Rp 50.993.683.201. Rincian Cadangan Umum per 31 Desember 2011, 2010, 2009 sebagai berikut:
31 Desember 2011

PT Jasaraharja Puteras net profit is the total of interest of PT Jasa Raharja (Persero) as the Majority Shareholder. PT Jasaraharja Puteras net profit year 2010 is Rp 67.518.282.694 and year 2001 is Rp 50.993.683.201

31 Desember 2010

2009

- Saldo 1 Januari - Penambahan dari pembagian laba tahu - Penambahan modal saham disetor dari cadangan sesuai RUPS - Penggunaan cadangan umum /tantiem - Saldo per 31 Desember

1.181.560.700.02 686.007.902.659 (1.000.000.000.000) (988.000.000) 866.580.602.685

656.342.266.038 525.218.433.988 1.181.560.700.026

487.921.916.273 171.154.124.536 (2.733.774.771) 656.342.266.038

- Saldo 1 Januari Penambahan dari pembagian laba tahu Penambahan modal saham disetor dari cadangan sesuai RUPS - Penggunaan cadangan umum /tantiem Saldo per 31 Desember

324

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Rincian Cadangan Tujuan per 31 Desember 2011, 2010 dam 2009 sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

- Saldo 1 Januari - Penambahan dari pembagian laba sesuai RUPS - Saldo per 31 Desember

248.026.403.388 49.875.000.000 297.901.403.388

163.619.403.388 84.407.000.000 248.026.403.388

125.421.403.388 38.198.000.000 163.619.403.388

- Saldo 1 Januari - Penambahan dari pembagian laba sesuai RUPS - Saldo per 31 Desember

Penggunaan cadangan umum sebesar Rp 988.000.000 berdasarkan Keputusan Pemegang Saham PT Jasa Raharja d luar RUPS No. KEP-29/D4.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang penetapan penghasilan tahun 2011 dan tantiem tahun buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan. Menurut peraturan yang berkaitan dengan Dana Pensiun, Dana pensiun dalam penempatan langsung pada saham hanya dapat ditempatkan pada saham yang diterbitkan oleh badan hukum yang tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Pendiri Dana pensiun. Sedangkan PT Jasa Raharja (Persero) sebagai Pendiri dan afiliasi dari PT Jasaraharja Putera. Hal tersebut sebagai dasar pertimbangan PT Jasa Raharja (Persero) melakukan pembelian saham PT Jasaraharja Putera dari Dana Pensiun Jasa Raharja. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Jasaraharja Putera tanggal 14 Januari 2011, mengesahkan saham yang dimiliki Dana Pensiun Jasa Raharja (DPJR) sebanyak 13.800.000 lembar dengan harga per lembar saham senilai Rp.3.916,- atau sebesar Rp.54.040.800.000. Saham tersebut dibeli sepenuhnya oleh PT Jasa Raharja (Persero). Realisasi pembayaran pembelian saham PT Jasaraharja Putera yang dimiliki DPJR dilakukan tanggal 14 Januari 2011. Pada tanggal 14 Januari 2011 tersebut, Perusahaan mengakuisi/ menambah kepemilikan saham pada PT Jasaraharja Putera sebesar 13,8% sebesar Rp.54.040.800.000, sehingga Perusahaan memiliki saham di PT Jasaraharja Putera menjadi 93,8%. Perusahaan sebelumnya telah memiliki pengendalian pada PT Jasaraharja Putera, karena telah memiliki saham 80%. Berdasarkan PSAK 4 (revisi 2009), transaksi penambahan kepemilikan saham yang tidak menghilangkan pengendalian pada anak perusahaan termasuk transaksi ekuitas. Berdasarkan PSAK 4 (rev 2009) par 27- 28 : Par 27 perubahan dalam bagian kepemilikan perusahaan induk pada perusahaan anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas (dalam hal ini transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik Par 28 Dalam keadaan demikian nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk

Use the general reserve on the basis of the decision of Rp 988.000.000 PT Jasa Raharja Shareholders outside the AGM No. d KEP-29/D4.MBU 2011/July 28, 2011 about the determination of earnings in 2011 and tantiem year book 2010 Board of Directors and the Board of Commissioners of the company. According to the regulations pertaining to pension funds, pension funds in placement directly on the stock can only be placed in shares issued by legal entities which do not have an affiliate relationship with the founder of the Pension Fund. Whereas PT Jasa Raharja (Persero) as a founder and an affiliate of PT Jasaraharja Putera. It is as the basis of consideration of PT Jasa Raharja (Persero) make a purchase of shares of PT Jasaraharja Putera of Pension Fund Jasa Raharja General meeting of shareholders Extraordinary (EGM) PT Jasaraharja Putera on 14 January 2011, confirms the stock owned by the Pension Fund Jasa Raharja (DPJR) as much as 13.800.000 sheet with price per sheet stock valued at Rp 3.916 or Rp. 54.040.800.000. Stocks were purchased entirely by PT Jasa Raharja (Persero). Realization of purchase payments of shares of PT Jasaraharja Putera owned DPJR was conducted on 14 January 2011. On January 14, 2011, the company acquired ownership of shares in augment/PT Jasaraharja Putera of 13.8% of Rp. 54.040.800.000, so the company has a stake in PT Jasaraharja Putera become 93,8%. The company previously had control on PT Jasaraharja Putera, since it has an 80% stake. Based on PSAK 4 (revised 2009), the addition of transactions that do not eliminate the stock ownership control on equity transactions including subsidiary. Based on PSAK 4 (Rev 2009) par 27- 28 Par 27 changes in the ownership of a holding company on the subsidiary not resulted in loss of control are recorded as equity transactions (in this case deals with the owner in his capacity as owner Par 28 in such circumstances the value recorded for the interests of the governing nonpengendali and adjusted

325

mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas perusahaan anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik induk Rincian aset bersih yang diakuisi dan pencatatan cadangan adalah sebagai berikut:
Aset bersih pendapatam komprehensif lain Proporsi akuisisi Bagian nonpengendali (tidak termasuk bagian pendapatan komprehensif lain) Bagian nonpengendali atas pendapatan komprehensif lain Bagian kepentingan induk Perusahaan atas pendapatan komprehensif lain Selisih Transaksi ekuitas (pendapatan komprehensif lain) Arus kas keluar pada transaksi ekuitas

to reflect the change in the relative efficiencies for the company. Any difference between the amount of interest nonpengendali customisable and reasonable value rewards given or received is recognised directly in equity and on a difficult parent owner Detail of net asset that have been acquired and recording the reserve is as follow:
332.023.932.335 (2.450.314.168) 329.573.618.167 13,8% 45.481.159.307 338.143.355 (338.143.355) 8.559.640.693 54.040.800.000 Net Asset Other Comprehensive Income Acquisition Proportion Non Controller part (not include other comprehensive inome) The part of the interest of non controller of other comprehensive income Part of the interest of main company of other comprehensive income Difference of equity transactions Cash flow on transactions equity

Atas perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik induk sebesar Rp 8.559.640.693 yang mengurangi sebagai selisih transaksi ekuitas dalam pendapatan komprehensif lain.

The difference between the amount of interest nonpengendali customisable and reasonable value rewards given or received is recognised directly in equity and difficult on the parent owner of Rp 8.559.640.693 which reduces as the difference in equity transactions comprehensive income.

27. KEPENTINGAN NONPENGENDALI


Saldo Kepentingan nonpengendali per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
% 31 Desember 2011 % 31 Desember 2010 % 2009

1. Modal Saham : a. Dana Pensiun Jasa Raharja b. PT Servico Delta Investama c. PT Patakarsa Utama d. PT Asuransi Aken Life Sub Jumlah 2. Kenaikan/Penurunan Nilai Saham 3. Laba Ditahan 4. Bagian Laba Jumlah

0 2,5 2,2 1,5 20 20 20 20

2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 6.200.000.000 326.785.846 13.210.564.327 4.315.590.077 24.052.940.250

13,8 2,5 2,2 1,5 20 20 20 20

13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 20.000.000.000 490.062.833 32.411.067.094 13.503.656.539 66.404.786.466

14 2,5 2,2 1,5 20 20 20 20

13.800.000.000 2.500.000.000 2.200.000.000 1.500.000.000 20.000.000.000

26.192.330.454 10.198.736.640 56.391.067.094

Share capital Dana Pensiun Jasa Raharja PT Servico Delta Investama PT Patakarsa Utama PT Asuransi Aken Life Sub total Increase/ decrease Share value Profit hold Part of profit Total

326

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Kepentingan nonpengendali adalah merupakan hak perusahaan selain PT Jasa Raharja (Persero) yang mempunyai penyertaan pada PT Jasaraharja Putera yaitu sebesar 6,2% pada tahun 2011 dan 20% pada tahun 2010 (Catatan no. 26) Laba bersih PT Jasaraharja Putera tahun buku 2011 sebesar Rp Rp 69.606.291.566 dan Rp 67.518.282.695 dan tahun buku 2010.

Non controller interests is a right of the company other than PT Jasa Raharja (Persero) which has inclusion on PT Jasaraharja Son that is equal to 6.2% in 2011 and 20% in 2010 (note No. 26) Net profit of PT Jasaraharja Putera year book 2011 is Rp Rp 69.606.291.566 and Rp 67.518.282.695 tahun buku 2010

28. LABA TAHUN BERJALAN.


Jumlah laba tahun berjalan per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 31 Desember 2010 2009

Laba setelah PPh PT Jasa Raharja Jumlah

1.424.267.285.093 1.424.267.285.093

1.128.476.559.198 1.128.476.559.198

923.674.899.982 923.674.899.982

Laba setelah PPh PT Jasa Raharja Total

Pada Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2011 sebesar Rp 1.424.267.285.093 adalah laba konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 93,8% dari Rp 69.606.291.566. Laba setelah PPh PT Jasa Raharja (Persero) tahun 2010 sebesar Rp 1.114.972.902.659 adalah laba konsolidasian sudah termasuk bagian laba PT Jasaraharja Putera sebesar 80% dari Rp 67.518.282.694. Berdasarkan keputusan RUPS PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 30 Mei 2011, serta tentang pengesahan laporan keuangan tahun 2010 menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2010 dan keputusan RUPS PT Jasa Raharja (Persero) tanggal 22 Juni 2010 tentang pengesahan laporan keuangan tahun 2009 menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2009 sebagai berikut:
31 Desember 2011

On Profit after PPh PT Jasa Raharja (Persero) 2011 Rp 1.424.267.285.093 is consolidated profit included the return of the PT Jasaraharja Putera 93,8% from Rp. 69.606.291.566. Profit after PPh PT Jasa Raharja (Persero) Rp 1.114.972.902.659 year 2010 is consolidated profit included the return of the PT Jasaraharja Putera in amount of 80% from Rp. 67.518.282.694. Based on the decision of the AGM PT Jasa Raharja (Persero) on 30 May 2011, as well as about the passage of the financial statements in 2010 approved the use of net profit of the financial year 2010 and AGM decision PT Jasa Raharja (Persero) on June 22, 2010 about the passage of the financial statements 2009 approved the use of net profit of the financial year 2009 as follows:
31 Desember 2010

Dividen Cadangan Umum Cadangan Tujuan Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Jumlah

334.492.000.000 686.007.902.659 49.875.000.000 22.299.000.000 22.299.000.000 1.114.972.902.659

277.102.469.995 525.218.433.987 84.407.000.000 18.473.498.000 18.473.498.000 923.674.899.982

Dividend General reserve Backup purpose Partnership program Community development program Total

Dividen dari pembagian laba PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 334.492.000.000 telah disetor ke Rekening Bendahara Umum Negara melalui Bank BRI (Persero) dengan dua kali pembayaran yaitu : Dividen Interim sebesar Rp.30.000.000.000, disetor pada tanggal 17 Desember 2010 dan sisanya sebesar Rp.304.492.000.000 disetor tanggal 30 Mei 2011.

Dividend from the profit sharing PT Jasa Raharja (Persero) Rp 334.492.000.000 have been deposited into the account of State of General Treasury through the Bank BRI (Persero) with a double payment, namely: Interim dividend of Rp. 30.000.000.000 deposited on December 17, 2010 and the remaining Rp. 304.492.000.000 deposited on 30 May 2011.

327

Dividen PT Jasaraharja Putera sebesar Rp 13.200.000.000 telah ditransfer ke rekening PT Jasa Raharja (Persero) pada Bank Rakyat Indonesia melalui rekening PT Jasaraharja Putera pada PT Bank BRI, Tbk tanggal 24 Mei 2011.

A dividend of PT Jasaraharja Putera as much as Rp 13.200.000.000 has been transferred to the account of PT Jasa Raharja (Persero) at Bank Rakyat Indonesia through PT Jasaraharja PUtera account of the PT Bank BRI, Tbk may 24, 2011. Underwriting Income that ended on December 31, 2011 and 2010 consist of:
31 Desember 2010

29. PENDAPATAN UNDERWRITING


Pendapatan Underwriting untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah PT Jasa Raharja (Persero) a. Premi Bruto Pelaksanaan UU 33/1964 Pelaksanaan UU 34/1964 b. Premi Reasuransi c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah

2.873.557.801.989 417.661.723.984 3.291.219.525.973

2.604.765.177.983 382.394.274.638 2.987.159.452.621

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total PT Jasa Raharja (Persero) a. Premi Bruto/ Gross Premium Implementation of the Law 33/64 Implementation of the Law 34/64 b. Reinsurance Premium c. (Increase) decrease of unearned premium Total

31 Desember 2011

31 Desember 2010

353.312.507.913 2.667.386.330.200 3.020.698.838.113 (37.213.302.327) (109.927.733.797) 2.873.557.801.989

315.118.892.782 2.411.934.482.050 2.727.053.374.832 (39.619.295.195) (82.668.901.654) 2.604.765.177.983

Rincian jumlah Pendapatan Underwriting per 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasaraharja Putera a. Premi Bruto Varia Kendaraan Surety Bond Kebakaran Pengangkutan Pertanggungan Tidak Langsung Engineering Askredag Jumlah Premi Bruto b. Premi Reasuransi c. (Kenaikan) penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah
31 Desember 2011

Detail of t otal of Underwriting income per December 31, 2011 and June 30, 2010 is as follow:
PT Jasaraharja Putera Gross Premium Varia / Misc vehicle Surety Bond/ surety bond fire Ttransport Assured Indirect Engineering Askredag Total Premi Bruto Reinsurance Premium (Increase) decrease of unearned premium Total

31 Desember 2010

306.380.215.625 123.718.337.817 117.665.341.594 34.462.350.213 17.637.517.602 12.328.737.601 8.500.056.207 2.015.969.165 622.708.525.824 (182.594.210.164) (22.452.591.676) 417.661.723.984

265.399.354.386 125.632.361.168 107.256.605.020 28.314.799.399 11.751.760.972 9.302.652.991 7.405.998.806 362.375.710 555.425.908.452 (150.210.950.335) (22.820.683.479) 382.394.274.638

328

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

30. BEBAN UNDERWRITING


Jumlah Beban Underwriting untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2010 terdiri dari:
31 Desember 2011

The number of underwriting cost for period that ended on December 31, 2011 and June 30, 2010 consist of:
31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

1.843.690.222.718 302.985.985.995 2.146.676.208.713

1.852.973.983.989 260.682.522.248 2.113.656.506.237

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Rincian jumlah Beban Underwriting per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero) a. Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Tanggun Jumlah Beban Klaim b. Beban Administrasi / Komisi Netto c. Beban Underwriting Lain Netto Jumlah
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) Expenses Claim Gross Claim Reinsurance Claim Increase (decrease)Estimated Claims Self dependant number of expense claim Administrative Costs/Net Commission Other Underwriting Net Total

1.483.109.216.340 (3.974.701.402) 17.007.733.385 1.496.142.248.323 71.694.366.817 275.853.607.578 1.843.690.222.718

1.506.515.232.587 (9.492.567.774) 46.119.529.987 1.543.142.194.800 59.240.514.132 250.591.275.057 1.852.973.983.989

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai peningkatan nilai santunan dan mulai berlaku 27 Maret 2008 atau 30 hari setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut :
Sifat Cedera

Based on the regulation of Minister of Finance about the increase of compensation value and effective on March 27, 2008 or 30 days after the Minister Regulation is established with the following determination:
Pesawat Udara Aviation Injuries

Darat, Sungai, Ferry Penyeberangan dan Laut Land, River, Ferry Crossing and Sea

Meninggal Dunia Catat Tetap (maksimum) Biaya Perawatan (maksimum) Biaya Penguburan

25.000.000 25.000.000 10.000.000 2.000.000

50.000.000 50.000.000 25.000.000 2.000.000

Death Premanent Disability (Maximum) Treatment Fee (Maxiimum) Funeral cost

UU No. 33/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 37/PMK.010/2008 tanggal 26 Pebruari 2008 mengenai besar santunan dan iuran dana pertanggungan wajib kecelakaan penumpang alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut dan udara dengan ketentuan sebagai berikut: UU No. 34/1964, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No. 36/PMK.010/2008 mengenai besar santunan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan tanggal 26 Februari 2008 dengan ketentuan bahwa untuk kecelakaan lalu lintas jalan, sifat cedera dan santunan yang diberikan sama dengan nilai santunan kecelakaan penumpang di darat. Kenaikan nilai santunan tersebut diikuti oleh kenaikan sebagian tarif Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib.

Law No. 33/1964, in accordance with the Regulation of Minister of Finance Republic of Indonesia No. 37/ PMK/010/2008 dated February 26, 2008 about thecompensation value and compulsory accident insurance funds passengers of general transportation in road, river/lake, ferry/crossing, sea and aviation with the determination as follow. Law No. 34/1964, in accordance with the regulation of Minister of Finance of Republic of Indonesia No.36/ PMK.010/2008 about the amount of Compulsory Donation for Traffic Accident dated February 26, 2008 with the determination that for the traffic accident, the Law No. 34/1964, in accordance with the regulation of Minister of Finance of Republic of Indonesia No.36/PMK.010/2008 about the amount of Compulsory

329

31. HASIL INVESTASI

Jumlah Hasil Investasi tahun 2011 dan 2010 terdiri dari: Pendapatan hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari investasi perusahaan surat berharga.
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

490.643.248.110 42.769.134.124 533.412.382.234

382.570.945.347 34.456.501.172 417.027.446.519

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Rincian jumlah Pendapatan Hasil Investasi per 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero)

Bunga Obligasi Pendapatan Reksadana Laba Pelepasan Saham/Reksadana/obligasi Bunga Deposito Dividen Saham Hasil Investasi Lainnya Laba (Rugi) Penilaian Harga Saham Jumlah

242.064.017.210 46.113.749.856 187.157.430.167 32.019.211.475 7.800.443.231 56.746.950 (24.568.350.779) 490.643.248.110

208.947.407.431 77.457.968.474 70.832.476.736 24.002.008.373 5.729.840.742 2.626.070.474 (7.024.826.883) 382.570.945.347

Pada awal tahun 2009, perusahaan mengetahui bahwa saham yang dikuasai oleh PT. Sarijaya Permana Sekuritas telah berkurang sesuai dengan data yang ditampilkan dalam data C-Best per 30 Desember 2009 yang dikeluarkan KSEI. Untuk mengamankan saham yang tersisa pada tanggal 17 Februari 2009, perusahaan memindahkan saham yang dikuasai PT. Sarijaya ke Kustodian PT. Bank Mandiri (Persero), sedangkan penguasaan saham langsung ditangani langsung oleh PT. Jasa Raharja (Persero). Perusahaan membukukan kerugian sebesar Rp 20.304.190.000,- yaitu sama dengan nilai saham per 3 April 2009 . Proses hukum kasus Sarijaya masih berlangsung, untuk setiap penggunaan dana yang berkaitan dengan penyelesaian kasus tersebut tetap dipantau, agar setiap saat dapat diketahui berapa nilai uang yang harus ditagihkan ke perusahaan tersebut.
PT Jasaraharja Putera
31 Desember 2011

Donation for Traffic Accident dated February 26, 2008 with the determination that for the traffic accident, the nature of the injury and compensation awarded compensation equal to the value of passenger accidents on land. The increase in the value of compensatio is followed by an increase in part tariffs Mandatory Contributions and Compulsory Contributions Total of Investment result year 2011 and 2010 consist of: Income of investment Income is income from securities Detail of total Investment result income per December 31, 2011 and 2010 is as follow In the beginning of year 2009, the company has discovered that the shares that held by PT Sarijaya Permana Sekuritas had beendecreased in accordance with the data that is showed on the C-Best Data per December 30, 2009 that is released by KSEI.
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2010

Bunga Deposito Bunga Obligasi Reksadana Kerugian penurunan nilai reksadana Hasil investasi lainnya Dividen atas Penyertaan Saham Bagian laba/(rugi) bersih penyertaan pada PT Tugu Kresna Pratama (dhu PT Andika) Jumlah

17.992.399.839 18.592.402.750 3.466.061.890 935.302.692 692.250.000 756.850.689 333.866.264 42.769.134.124

20.163.884.327 11.672.109.000 2.095.364.372 242.650.000 282.493.473 34.456.501.172

330

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

32. BEBAN USAHA

Jumlah Beban Usaha untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

531.316.042.303 85.539.452.779 42.769.134.124

456.594.011.316 79.590.249.999 34.456.501.172

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

Rincian jumlah Biaya Usaha per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero)

Beban Pegawai Beban Umum Penyusutan Aset Tetap Jumlah

391.877.849.356 95.045.982.668 44.392.210.279 531.316.042.303

339.332.075.711 81.755.541.379 35.506.394.226 456.594.011.316

PT Jasaraharja Putera
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero)

Beban Pegawai Beban Umum Penyusutan Aset Tetap Jumlah

59.219.134.413 18.948.112.559 7.372.205.807 85.539.452.779

56.643.245.859 16.643.619.259 6.303.384.881 79.590.249.999

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

33. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN.


Jumlah Pendapatan (Beban) Lain untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 terdiri dari: To secure the remaining shares, on February 17, 2009, the company has transferred the shares that held by PT Sarijaya to the PT Bank Mandiri(Persero) Custodia, meanwhile the shares control is directly held by PT Jasa Raharja (Persero)
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Jumlah

687.591.639.281 3.629.486.311 691.221.125.592

admitted that there is a big loss in the amount of RpRaharja (Persero) 632.002.446.880 PT Jasa 20.304.190.000 equal 3.593.445.835 PT Jasaraharja Putera
635.595.892.715

31 Desember 2010 The company

with the share value per April 3, 2009. Rincian jumlah Pendapatan (Beban) Lain per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 2010 adalah sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2011

Total

Denda SWDKLLJ Sertifkat/Kartu Dana Klaim Asuransi Laba (Rugi) Penjualan Aset Jasa Giro Pendapatan/Beban Lainnya Potongan Pembelian Selisih Kurs Jumlah

513.242.645.000 167.024.771.000 75.890.735 4.741.156.044 1.234.409.559 532.920.873 15.994.462 741.128 687.591.639.281

Sarijaya legal action is still ongoing, for every use of funds that PT Jasa Raharja (Persero) is in accordance with the case settlement is monitored, 31 Desember 2010 so any 475.201.538.900 PT must be collected time, the amount of the money that Jasa Raharja (Persero)to 151.405.337.500 PT Jasaraharja Putera that

1.992.194.363 Total 956.473.000 company can be discovered. 906.667.506 902.361.724 20.915.548 Total of Business Cost for periode that ended on December 239.881 31, 2011 and 2010, consist of: 632.002.446.880

331

PT Jasaraharja Putera
31 Desember 2011 31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero)

Blanko Polis & Materai Jasa Giro Pendapatan Lainnya Rugi Penjualan Aset Tetap Potongan Pembelian Pendapatan/Beban Lainnya Potongan Pembelian Pembulatan Selisih Kas/Bank Beban penyisihan piutang tak tertagih Jumlah

2.653.501.444 797.473.023 3.884.148.414 1.049.612.666 25.605.510 532.920.873 15.994.462 4.097.677 (4.784.952.423) 3.629.486.311

2.974.205.132 867.592.759 681.909.072 564.438.724 44.054.699 902.361.724 20.915.548 (1.538.754.551) 3.593.445.835

PT Jasa Raharja (Persero) PT Jasaraharja Putera Total

34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 :
PT Jasa Raharja (Persero)
Nilai Tercatat 31 Desember 2011 Nilai Wajar Kenaikan (Penurunan) Nilai

PT Jasa Raharja (Persero)

Aset Keuangan Aset Keuangan diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Saham Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Saham Reksadana Obligasi Penyertaan Langsung Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Deposito Jumlah 104.285.195.870 81.892.217.500 (22.392.978.370)

358.540.337.350 1.724.875.672.575 617.714.000.000 5.397.812.513

422.269.517.500 1.730.216.086.391 635.328.300.000 5.397.812.513

63.729.180.150 5.340.413.816 17.614.300.000

2.236.081.950.141 233.826.000.000 5.280.720.968.449

2.235.010.743.112 233.826.000.000 5.343.940.677.016

(1.071.207.029) 63.219.708.567

31 Desember 2011 Nilai Tercatat Nilai Wajar Kenaikan (Penurunan) Nilai

PT Jasa Raharja (Persero)

Aset Keuangan Aset Keuangan diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Saham Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Saham Reksadana Obligasi Penyertaan Langsung Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Deposito Jumlah 114.553.044.180 107.453.125.000 (7.099.919.180)

234.927.873.600 1.132.743.762.562 284.714.000.000 5.397.812.513

324.459.362.500 1.175.824.805.720 293.865.000.000 6.614.687.513

89.531.488.900 43.081.043.158 9.151.000.000

2.236.081.950.141 278.391.000.000 4.288.026.317.996

2.235.389.985.916 278.391.000.000 4.421.997.966.649

(691.964.225) 133.971.648.653

332

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
PT Jasaraharja Putera
Nilai Tercatat 31 Desember 2011 Nilai Wajar Kenaikan (Penurunan) Nilai

PT Jasa Raharja (Persero)

Aset Keuangan Saham Reksadana Obligasi Jumlah 14.810.966.750 82.999.999.401 54.681.220.000 152.492.186.151 17.227.720.000 84.846.705.605 55.688.500.000 157.762.925.605 2.416.753.250 1.846.706.204 1.007.280.000 5.270.739.454

PT Jasaraharja Putera
Nilai Tercatat

31 Desember 2011 Nilai Wajar Kenaikan (Penurunan) Nilai

PT Jasa Raharja (Persero)

Aset Keuangan Saham Reksadana Obligasi Jumlah 1.262.374.250 25.985.137.205 15.000.000.000 42.247.511.455 1.764.600.000 27.908.225.623 15.025.000.000 44.697.825.623 502.225.750 1.923.088.418 25.000.000 2.450.314.168

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya. Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan: a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar atau biaya perolehan diamortisasi Efek dicatat sebesar nilai wajar mengacu pada harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif.

Financial instruments are presented in the report of the financial position of reasonable value, recorded or otherwise, presented in the amount recorded when the amount or value of value close to naturally naturally cannot be measured are reliable. The methods and assumptions used below to estimate reasonable value for each class of financial instrument: a. Financial instruments are recorded at fair value or amortized acquisition cost Effect of reasonable value recorded refers to price quotes, published on an active market. b. Financial instruments with a number of noted that approximates the fair value . Reasonable value for time deposit and deposit on-call, cash and bank, accounts receivable, accounts receivable, reinsurance premiums receivable, debt claims, estimation, debt retention claims reinsurance, debt Commission and fees must be paid in debt and still others come close to the value of tercatatnya because it is short term. Inclusion in the cost of acquisition of shares votes because of unavailable value normally. c. Financial assets that do not have financial assets Price Quotes in the market who are active Investments that do not have quotes in the market price of the active stock shares is shares inclusion, share of DAI Building, PT Arthaloka, Tosersa Pasaraya Jaya, PT Tugu

b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya Nilai wajar untuk deposito berjangka dan deposito oncall, kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain, hutang klaim, estimasi klaim retensi sendiri, hutang reasuransi, hutang komisi dan biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka

333

pendek. Penyertaan saham dinilai pada biaya perolehan karena tidak tersedia nilai wajarnya. c. Aset Keuangan yang tidak memiliki Aset Keuangan Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif Investasi yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif berupa penyertaan saham Saham Gedung DAI, Saham PT Arthaloka, Saham Pasaraya Tosersa Jaya, PT Tugu Kresna Pratama dan PT MAIPARK Indonesia termasuk dengan persentase kepemilikan dibawah 20% dan nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, maka dicatat pada harga perolehan.

35. INFORMASI MENGENAI PIHAK BERELASI


PT Jasa Raharja (Persero)

Dalam kegiatan usaha, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi dengan transaksi sebagai berikut:
PT Jasa Raharja (Persero)
Sifat hubungan berelasi 31 Desember 2011 31 Desember 2010

Piutang Lain Pegawai Pinjaman Pegawai Jangka Panjang Pegawai Hutang lain PT Aru Raharja Manajemen kunci Dana Pensiun Jasa Raharja Dana Pensiun Dana Pensiun Iuran Dana Pensiun JR Dana Pensiun Beban Pegawai Direksi dan Komisaris Manajemen kunci

17.569.007.122 1.466.450.740 352.802.435 24.504.000.000 5.651.387.043

17.527.338.724 326.497.554 549.853.141 21.118.000.000 4.357.707.330

36. REKLASIFIKASI AKUN


Akun-akun tertentu pada laporan keuangan tahun buku 2010 direklasifikasi sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun buku 2011.

334

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT Jasa Raharja (Persero)


2010

PT Jasa Raharja (Persero) Setelah reklasifikasi

Sebelum reklasifikasi LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Aset Deposito Saham Obligasi Reksadana Aset Keuangan diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Saham Reksadana Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Saham Reksadana Obligasi Penyertaan Langsung Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Deposito Piutang Lain Piutang Hasil Investasi Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka Hak Minoritas Ekuitas Kepentingan nonpengendali PT Jasa Raharja (Persero)
31 Desember 2010

569.292.917.700 433.677.087.500 2.699.279.985.916 1.222.001.735.578

109.217.725.000 46.176.929.858 324.459.362.500 1.175.824.805.720 308.890.000.000 15.288.688.984 2.390.389.985.916 569.292.917.700 34.371.788.062 41.666.098.994 37.068.780.300

113.106.667.356

66.404.786.466

66.404.786.466

PT Jasa Raharja (Persero) Setelah reklasifikasi

Sebelum reklasifikasi LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Aset Deposito Saham Obligasi Reksadana Penyertaan Langsung Aset Keuangan diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Laporan Laba Rugi Komperehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 Keuntungan belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar investasi tersedia dijual

29.090.917.700 1.764.600.000 170.025.000.000 46.176.929.858 8.674.001.472 18.268.704.235 53.371.827.095 445.901.917.700

2.450.314.168

335

PT Jasa Raharja (Persero)


31 Desember 2010

PT Jasa Raharja (Persero) Setelah reklasifikasi

Sebelum reklasifikasi LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN Aset Deposito Saham Obligasi Reksadana Penyertaan Langsung Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

276.338.267.700 96.015.000.000 16.172.574.453 8.674.001.472 24.353.267.700 372.353.267.700

37. STANDAR AKUNTANSI BARU

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut: Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012 PSAK PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Punakarya PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 50 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Penyajian PSAK 60 (Revisi 2010) Instrumen Keuangan : Pengungkapan ISAK ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. ISAK 15, PSAK 24 Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya ISAK 20, Pajak Penghasilan-Perubahan Dalam Status Pajak Perusahaan atau Para Pemegang Saham Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan

336

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN


1. PERJANJIAN RESTRUKTURISASI UTANG IURAN WAJIB PESAWAT UDARA AIRLINES Maskapai penerbangan nasional, Mandala Airlines resmi menghentikan operasionalnya dimulai sejak tanggal 13 Januari 2011, maskapai penerbangan ini resmi menghentikan seluruh rute penerbangannya, dan batas waktu penghentian operasional Mandala belum bisa ditentukan. Untuk kembali beroperasi dalam industri penerbangan, PT Mandala Airlines harus menyelesaikan kewajiban IWPU sebesar Rp 10.191.294.915, pada tanggal 4 Januari 2012, manajemen PT Mandala Airlines mengajukan surat No. EXXXT/I/12/MDL-TGW/004 mengajukan permohonan restrukturisasi hutang Iuran Wajib kepada Perusahaan. Dan Perusahaan telah menanggapi surat tersebut dengan surat No. P/R/44/2012 tanggal 11 Januari 2012 mengenai penyelesaian utang iuran wajib. Antara Perusahaan dan PT Mandala Airlines telah melakukan negosiasi untuk menyusun skema restrukturisasi utang iuran wajib yang dituangkan dalam perjanjian tanggal 16 Januari 2012 dengan skema restrukturisasi utang Iuran Wajib sebagai berikut: a. Tahap awal, PT Mandala Airlines membayar sebagian hutang iuran wajib sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) b. Tahap berikutnya, PT Mandala Airlines membayarkan sisanya sebesar Rp 9.691.294.915 dengan cara mencicil setiap bulan yang dimulai bulan April 2012 samapai dengan Desember 2013. Cicilan bulanan akan dibayarkan pada tanggal 27 setiap bulan dalam periode cicilan dibayarkan. Pada tahun 2012, PT Mandala Airlines telah melakukan pembayaran tahap awal sebesar Rp 500.000.000 pada tanggal 31 Januari 2012. 2. Pelunasan (redemption) dan Pengalihan Reksadana AIM Trust Terproteksi Sovereign kepada PT Bhana TCW Invesment Management menjadi Reksadana Bahana Optima Protected Fund 50 (BOPF 50) Perusahaan berupaya untuk menghindari kondisi yang dapat dijadikan alasan oleh manager investasi untuk menolak mekanisme proteksi, pada tanggal 21 April 2011, membuat kesepakatan mengalihkan Reksadana AIM Trust Terproteksi

SUBSEQUENT EVENTS
1. THE AGREEMENT OF DEBT RESTRUCTURING OF COMPULSORY CONTRIBUTION OF MANDALA AIRLINES The National Airlines, Mandala Airlines has officially stopped its operational effective January 31, 2011, this airlines has officially stopped all routes, and the termination of time limit of Mandalas operational has To return to operate in the aviation industry, PT Mandala Airlines must complete a duty Rp IWPU 10.191.294.915, on January 4, 2012, management PT Mandala Airlines submits letter No. EXXXT/I/12/MDL-TGW/004 apply Mandatory Dues debt restructuring to the company. And the company has responded to the letter by letter No. P/R/04/2012 January 11 2012 concerning the compulsory dues debt settlement. Company and PT Mandala Airlines was negotiating to arrange a debt restructuring scheme mandatory dues that is poured in the agreement on 16 January 2012 with Mandatory Dues debt restructuring scheme as follows: a. At early step PT Mandala Airlines pay some dues mandatory debt of Rp 500.000.000,-(five hundred million rupiah) b. The next phase, PT Mandala Airlines paying out the remaining Rp 9.691.294.915 by installment each month beginning April 2012 until the December 2013. Monthly installment will be paid on the 27th of each month in a period of instalment paid. In 2012, PT Mandala Airlines has done the initial stages of payment is Rp 500.000.000,-on January 31, 2012 conditions that can be treat as a reason by the investment manager for rejecting the protection mechanisms, on the 21st April 2011, had made the deal to turn his AIM Trust mutual fund Protected Sovereign to Bahana TCW Investments Management into Bahana Optima mutual fund Protected Fund 50 (BOPF 50) which is effective from 7 October 2011 (Notary Deed an Arry Supratno No. 63). Similarly as the previously mutual funds, Mutual Fund BOPF 50 since the beginning of his or her placement is having underperformed, so Investment Division monitor and conduct assessments. But based on market value calculation report that delivered by PT Bahana TCW (position 1 February 2012), the

337

Sovereign kepada Bahana TCW Invesment Management menjadi Reksadana Bahana Optima Protected Fund 50 (BOPF 50) yang berlaku efektif 7 Oktober 2011 (Akta Notaris Arry Supratno No. 63). Sama halnya Reksadana sebelumnya, Reksadana BOPF 50 sejak awal penempatannya mengalami underperformed, sehingga Divisi Investasi memantau dan melakukan pengkajian. Namun berdasarkan laporan perhitungan market value yang disampaikan PT Bahana TCW (posisi 1 Februari 2012), nilai underlying asset reksadana BOPF 50 telah melampaui nilai proteksi reksa dana itu sendiri. Sehingga Divisi Investasi meminta persetujuan Direksi melakukan redemption untuk menghindari risiko penurunan NAB akibat terkoreksinya harga underlying aset sesuai dengan Nota Dinas nomor : INV/107/2012 tanggal 2 Februari 2012. Sesuai dengan Formulir Usulan Investasi nomor : INV/ FUI/98/2012 tanggal 6 Februari 2012 menyetujui untuk melakukan redemption reksadana BOPF 50, yang diikuti dengan surat Direksi nomor : P/R/173/2012 tanggal 6 Februari 2012 hal Permohonan Pelunasan Awal Reksa Dana BPPF 50 kepada PT Bahana TCW Investment Management. Sesuai dengan surat Konfirmasi Pelunasan Bank Kustodian (Standard Chartered) tanggal 8 Februari 2012 telah dilakukan pelunasan (redemption) senilai Rp 232.379.890.500,- atau memperoleh capital gain sebesar Rp17.379.890.500,-

value of the underlying assets of the mutual fund has exceeded the value of BOPF 50 protection mutual fund itself. So the Investment Division request the approval of the board of directors to do a redemption to avoid the risk of the decrease of NAB as a result of being corrected the underlying price in accordance with the Memorandum Service no: INV/107/2012 on February 2, 2012. According to the Investment Proposal Form number: INV/FUI/98/2012 on 6 February 2012 it agrees to do mutual fund redemption BOPF 50, followed by a letter of Directors number: P/R/173/2012 on 6 February 2012 about the early repayment Application Trusts BPPF 50 to PT Bahana TCW Investment Management . According to the letter of confirmation payment of Custodial Banks (Standard Chartered) on 8 February 2012 has performed repayment (redemption) worth USD232.379.890.500,-or earn capital gains amounting to Usd 17.379.890.500,-

Ringkasan Laporan Keuangan induk perusahaan disajikan dalam lampiran untuk tujuan analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan menurut Standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan anak perusahaan (PT Jasaraharja Putera) disajikan dalam lampiran setelah direview oleh akuntan independen lain

39. CATATAN TAMBAHAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INDUK DAN ANAK PERUSAHAAN

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4

Ringkasan Posisi keuangan (Neraca) dan Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan Tingkat Kesehatan dan Solvabilitas Induk Perusahaan Aset Tetap Cadangan Teknis Konsolidasian

338

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Lampiran 1 Ringkasan Laporan Keuangan Perusahaan melakukan konsolidasi laporan keuangan induk dan anak perusahaan sebagai berikut:

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) PT Jasa Raharja (Persero) ASET Investasi * Aset lancar Aset tetap Aset lain JUMLAH ASET LIABILITAS & EKUITAS Utang lancar Cadangan teknis Liabilitas jangka panjang Ekuitas JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS Laporan Laba Rugi PT Jasa Raharja (Persero) ASET Pendapatan Underwriting Beban Underwriting Hasil Underwrting Hasil Investasi ** Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan(biaya) lain-lain Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan 2011 2.845.072.392.375 1.828.808.681.933 1.016.263.710.442 555.933.949.598 531.316.042.303 1.040.881.617.737 689.564.153.124 1.730.445.770.861 310.494.075.847 1.419.951.695.014 2010 2.597.511.890.021 1.851.951.207.142 745.560.682.879 436.585.571.503 456.594.011.316 725.552.243.066 634.085.427.256 1.359.637.670.322 244.664.767.663 1.114.972.902.659 151.019.318.501 1.501.407.509.077 7.488.077.865 4.473.841.912.101 6.133.756.817.544 201.831.466.623 1.374.472.041.895 7.136.644.588 3.488.283.789.466 5.071.723.942.572 2011 5.707.838.385.957 115.674.482.793 297.933.977.152 12.309.971.642 6.133.756.817.544 2010 4.687.617.112.517 151.194.959.957 229.680.590.891 3.231.279.207 5.071.723.942.572

PT Jasa Raharja (Persero)

PT Jasa Raharja (Persero)

339

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) PT Jasa Raharja (Persero) ASET Investasi * Aset lancar Aset tetap Aset lain JUMLAH ASET LIABILITAS & EKUITAS Utang lancar Cadangan teknis Liabilitas jangka panjang Ekuitas JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS Laporan Laba Rugi PT Jasa Raharja (Persero) ASET Pendapatan Underwriting Beban Underwriting Hasil Underwrting Hasil Investasi ** Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan(biaya) lain-lain Laba sebelum pajak Pajak penghasilan Laba tahun berjalan 2011 446.147.133.596 317.867.526.777 128.279.606.819 42.769.134.124 87.511.966.623 83.536.774.320 3.629.486.311 87.166.260.631 17.559.969.064 69.606.291.567 2010 389.647.562.600 261.705.299.096 127.942.263.504 34.456.501.173 81.673.230.375 80.725.534.302 3.593.445.834 84.318.980.137 16.800.697.441 67.518.282.696 124.420.324.925 245.724.651.068 45.071.771.423 387.950.649.191 803.167.396.607 117.639.604.223 209.899.122.296 44.859.303.840 332.023.932.335 704.421.962.694 2011 591.989.489.507 171.674.262.117 32.238.248.934 7.265.396.049 803.167.396.607 2010 517.542.449.030 154.505.612.212 28.412.500.522 3.961.400.930 704.421.962.694

PT Jasa Raharja (Persero)

PT Jasa Raharja (Persero)

*) Nilai ini termasuk penyertaan perusahaan pada PT Jasaraharja Putera sebesar tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 363.897.708.941 dan Rp 265.619.145.870 dengan metode ekuitas. Dengan metode cost/harga perolehan, jumlah penyertaan peusahaan pada PT Jasaraharja Putera sebesar tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 93.800.000.000 dan Rp 80.000.000.000 **) Nilai ini termasuk hasil investasi yang berasal dari penyertaan perusahaan pada PT Jasaraharja Putera sebesar tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 57.034.655.096 dan Rp 43.974.877.490 dengan metode ekuitas. Dengan metode cost/harga perolehan, jumlah penyertaan pada PT Jasaraharja Putera sebesar tahun 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 13.200.000.000 dan Rp 12.000.000.000.

340

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Lampiran 2.1 Tingkat Kesehatan Induk Perusahaan

341

Lampiran 2.2 Tingkat Solvabilitas Induk Perusahaan

342

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Lampiran 3.1 Aset Tetap Induk Perusahaan

343

Lampiran 3.2 Aset Tetap Induk Perusahaan

344

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Lampiran 4 Cadangan Teknis Konsolidasian

345

346

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Nama dan alamat entitas anak atau kantor cabang atau perwakilan. Name and Address The Entity of Subsidiaries, Branch Office or Representative Office
Kantor Pusat (Head Office) Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan, Jakarta 12920 Telp. (021) 5203454 Faks. (021) 5220284 SMS Center: 0812 10 500 500 www.jasaraharja.co.id Kantor Cabang dan Perwakilan SUMATERA CABANG NANGGROE ACEH DARUSALAM Jl. Teuku Umar No.350, Setui, Banda Aceh Telp. (0651) 41441 Fax. (0651) 41720 aceh@jasaraharja.co.id Perwakilan Lhokseumawe Jl. Malikul Saleh No.1, Lancang Garan Telp. (0645) 42221 Fax. (0645) 42221 lhokseumawe@jasaraharja.co.id Perwakilan Langsa Jl. Jend. A. Yani No. 5-6, Kel. Gampong Teungoh, Kec. Langsa Kota. Langsa Telp. (0641) 21502 Fax. (0641) 21502 langsa@jasaraharja.co.id Perwakilan Meulaboh Jl. Geureute Lorong Keumala No. 257 B Kuta Padang Johan Pahlawan Telp. (0655) 7006040 meulaboh@jasaraharja.co.id CABANG SUMATERA UTARA Jl. Jend. Gatot Subroto No.142, Km 5,1 sei, Sikambing C II Telp. (061) 8451746, 8452370 Fax. (061) 8451688 medan@jasaraharja.co.id Perwakilan Tingkat I Medan Jl. Putri Hijau No.I 14, Kelurahan Kesawangan Telp. (061) 4159921 medanpwk@jasaraharja.co.id Perwakilan Pematang Siantar Jl. Sangnawaluh Komp. Mega Land Blok. A No. 56-57 Kel. Siopat Suhu Telp. (0622) 7553463, 7553493 Fax. (0622) 7553463 pematangsiantar@jasaraharja.co.id Head Office Jl. HR. Rasuna Said Kav. C-2 Kuningan, Jakarta 12920 Telp. (021) 5203454 Faks. (021) 5220284 SMS Center: 0812 10 500 500 www.jasaraharja.co.id Branch Office and Representative SUMATERA NANGGROE ACEH DARUSALAM BRANCH Jl. Teuku Umar No.350, Setui, Banda Aceh Telp. (0651) 41441 Fax. (0651) 41720 aceh@jasaraharja.co.id Representative Lhokseumawe Jl. Malikul Saleh No.1, Lancang Garan Telp. (0645) 42221 Fax. (0645) 42221 lhokseumawe@jasaraharja.co.id Representative Langsa Jl. Jend. A. Yani No. 5-6, Kel. Gampong Teungoh, Kec. Langsa Kota. Langsa Telp. (0641) 21502 Fax. (0641) 21502 langsa@jasaraharja.co.id Representative Meulaboh Jl. Geureute Lorong Keumala No. 257 B Kuta Padang Johan Pahlawan Telp. (0655) 7006040 meulaboh@jasaraharja.co.id SUMATERA UTARA BRANCH Jl. Jend. Gatot Subroto No.142, Km 5,1 sei, Sikambing C II Telp. (061) 8451746, 8452370 Fax. (061) 8451688 medan@jasaraharja.co.id Representative Tingkat I Medan Jl. Putri Hijau No.I 14, Kelurahan Kesawangan Telp. (061) 4159921 medanpwk@jasaraharja.co.id Representative Pematang Siantar Jl. Sangnawaluh Komp. Mega Land Blok. A No. 56-57 Kel. Siopat Suhu Telp. (0622) 7553463, 7553493 Fax. (0622) 7553463 pematangsiantar@jasaraharja.co.id

247

Perwakilan Kisaran Jl. HOS. Cokroaminoto No.115, Kisaran Telp. (0623) 41470 Fax. (0623) 41470 kisaran@jasaraharja.co.id Perwakilan Padang Sidempuan Jl. Sisingamangaraja, Desa Batunadua Jae I, Padang Sidempuan Telp. (0634) 23533 Fax. (0634) 23533 padangsidempuan@jasaraharja.co.id Perwakilan Tebing Tinggi Jl. Jend. Ahmad Yani Komplek Nusa Deli Indah No. 2-3 Lingkungan 1 Telp. (0621) 327898 Fax. (0621) 327898 tebingtinggi@jasaraharja.co.id Perwakilan Kabanjahe Jl. Djamin Ginting No. 37, Kabanjahe Telp. (0628) 20437 Fax. (0628) 20437 kabanjahe@jasaraharja.co.id CABANG RIAU Jl. Jend. Sudirman No. 285, Pekanbaru Telp. (0761) 42850, 42851 Fax. (0761) 28142 pekanbaru@jasaraharja.co.id Perwakilan Dumai Jl. Ombak No.184, Rimba Sekampung Telp. (0765) 439029 Fax. (0765) 439029 dumai@jasaraharja.co.id CABANG KEPULAUAN RIAU Jl. Ir. Sutami No.1, Sekupang Telp. (0778) 322894 Fax. (0778) 322467 batam@jasaraharja.co.id CABANG SUMATERA BARAT Jl. H.R. Rasuna Said No.1, Padang Telp. (0751) 34364 Fax. (0751) 32453 padang@jasaraharja.co.id Perwakilan Bukit Tinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No.7, Bukit Tinggi Telp. (0752) 22029 Fax. (0752) 22029 bukittinggi@jasaraharja.co.id

Representative Kisaran Jl. HOS. Cokroaminoto No.115, Kisaran Telp. (0623) 41470 Fax. (0623) 41470 kisaran@jasaraharja.co.id Representative Padang Sidempuan Jl. Sisingamangaraja, Desa Batunadua Jae I, Padang Sidempuan Telp. (0634) 23533 Fax. (0634) 23533 padangsidempuan@jasaraharja.co.id Representative Tebing Tinggi Jl. Jend. Ahmad Yani Komplek Nusa Deli Indah No. 2-3 Lingkungan 1 Telp. (0621) 327898 Fax. (0621) 327898 tebingtinggi@jasaraharja.co.id Representative Kabanjahe Jl. Djamin Ginting No. 37, Kabanjahe Telp. (0628) 20437 Fax. (0628) 20437 kabanjahe@jasaraharja.co.id RIAU BRANCH Jl. Jend. Sudirman No. 285, Pekanbaru Telp. (0761) 42850, 42851 Fax. (0761) 28142 pekanbaru@jasaraharja.co.id Representative Dumai Jl. Ombak No.184, Rimba Sekampung Telp. (0765) 439029 Fax. (0765) 439029 dumai@jasaraharja.co.id KEPULAUAN RIAU BRANCH Jl. Ir. Sutami No.1, Sekupang Telp. (0778) 322894 Fax. (0778) 322467 batam@jasaraharja.co.id SUMATERA BARAT BRANCH Jl. H.R. Rasuna Said No.1, Padang Telp. (0751) 34364 Fax. (0751) 32453 padang@jasaraharja.co.id Representative Bukit Tinggi Jl. Perintis Kemerdekaan No.7, Bukit Tinggi Telp. (0752) 22029 Fax. (0752) 22029 bukittinggi@jasaraharja.co.id

248

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Perwakilan Solok Jl. KH. Ahmad Dahlan, No. 114 C, Solok Telp. (0755) 325543 Fax. (0755) 325577 solok@jasaraharja.co.id CABANG JAMBI Jl. Prof. Sri Sudewi MS. SH N0.19, Telanaipura Telp. (0741) 62444 Fax. (0741) 60305 jambi@jasaraharja.co.id Perwakilan Muara Bungo Jl. Jend, Sudirman No. 48, Muara Bungo Telp. (0747) 22023 Fax. (0747) 21151 muarabungo@jasaraharja.co.id CABANG SUMATERA SELATAN Jl. Kapten A. Rivai No.18, Palembang Telp. (0711) 354040, 366706 Fax. (0711) 354825 palembang@jasaraharja.co.id Perwakilan Lahat Jl. Kol. H. Burlian Blok E No. 53 Telp. (0731) 321874 Fax. (0731) 321874 lahat@jasaraharja.co.id Perwakilan Pangkal Pinang Jl. Jend Sudirman No.180 A, Pangkal Pinang Telp. (0717) 431847 Fax. (0717) 431847 pangkalpinang@jasaraharja.co.id Perwakilan Baturaja Jl. Dr. Moch. Hatta No. 834, Baturaja Telp. (0735) 320494 Fax. (0735) 320494 baturaja@jasaraharja.co.id CABANG BENGKULU Jl. S. Parman No. 64 Kebun Kenanga, RT. 09 RW. 03, Ratu Agung Telp. (0736) 20994, 21963 Fax. (0736) 20916 bengkulu@jasaraharja.co.id CABANG LAMPUNG Jl. Dr. W. Monginsidi No. 220 A, Bandar Lampung Telp. (0721) 487522, 482511 Fax. (0721) 487507 lampung@jasaraharja.co.id

Representative Solok Jl. KH. Ahmad Dahlan, No. 114 C, Solok Telp. (0755) 325543 Fax. (0755) 325577 solok@jasaraharja.co.id JAMBI BRANCH Jl. Prof. Sri Sudewi MS. SH N0.19, Telanaipura Telp. (0741) 62444 Fax. (0741) 60305 jambi@jasaraharja.co.id Representative Muara Bungo Jl. Jend, Sudirman No. 48, Muara Bungo Telp. (0747) 22023 Fax. (0747) 21151 muarabungo@jasaraharja.co.id SUMATERA SELATAN BRANCH Jl. Kapten A. Rivai No.18, Palembang Telp. (0711) 354040, 366706 Fax. (0711) 354825 palembang@jasaraharja.co.id Representative Lahat Jl. Kol. H. Burlian Blok E No. 53 Telp. (0731) 321874 Fax. (0731) 321874 lahat@jasaraharja.co.id Representative Pangkal Pinang Jl. Jend Sudirman No.180 A, Pangkal Pinang Telp. (0717) 431847 Fax. (0717) 431847 pangkalpinang@jasaraharja.co.id Representative Baturaja Jl. Dr. Moch. Hatta No. 834, Baturaja Telp. (0735) 320494 Fax. (0735) 320494 baturaja@jasaraharja.co.id BENGKULU BRANCH Jl. S. Parman No. 64 Kebun Kenanga, RT. 09 RW. 03, Ratu Agung Telp. (0736) 20994, 21963 Fax. (0736) 20916 bengkulu@jasaraharja.co.id LAMPUNG BRANCH Jl. Dr. W. Monginsidi No. 220 A, Bandar Lampung Telp. (0721) 487522, 482511 Fax. (0721) 487507 lampung@jasaraharja.co.id

249

Perwakilan Kotabumi Jl. Letnan Jend. Alamsya Ratu Prawinegara, Kelapa Tujuh Telp. (0724) 328323 Fax. (0724) 328323 kotabumi@jasaraharja.co.id Perwakilan Metro Jl. AH. Nasution No.122 Telp. (0725) 45770 Fax. (0725) 45770 metro@jasaraharja.co.id JAWA CABANG BANTEN Jl. Jend. Sudirman No. 32, Serang Telp. (0254) 200369 Fax. (0254) 221241 serang@jasaraharja.co.id Perwakilan Tangerang Jl. MH. Thamrin Komp. Mahkota Mas, Cikokol Telp. (021) 5549516 Fax. (021) 55774430 tangerang@jasaraharja.co.id CABANG DKI JAKARTA RAYA Jl. Kali Besar Timur No.10, Jakarta Barat Telp. (021) 6912555, 6912556 Fax. (021) 6926571, 6918104 jakarta@jasaraharja.co.id Perwakilan Jakarta Selatan Jl. Raya Rawa Bambu 880 Rt.13/05 Pasar Minggu Jakarta Selatan Telp. (021) 7807864 Perwakilan Jakarta Timur Jl. Radin Inten No. 9B (Rukan Radin Inten), Duren Sawit - Jakarta Timur Telp. (021) 86611017 Fax. (021) 86611032 Perwakilan Jakarta Barat Jl. Lapangan Bola N0.9 Rt. 03/10, Kebun Jeruk Jakarta Barat Telp. (021) 53690333, 53690444 CABANG JAWA BARAT Jl. Soekarno Hatta No. 689 A, Bandung Telp. (022) 7312476, 7312478 Fax. (022) 7312480 bandung@jasaraharja.co.id

Representative Kotabumi Jl. Letnan Jend. Alamsya Ratu Prawinegara, Kelapa Tujuh Telp. (0724) 328323 Fax. (0724) 328323 kotabumi@jasaraharja.co.id Representative Metro Jl. AH. Nasution No.122 Telp. (0725) 45770 Fax. (0725) 45770 metro@jasaraharja.co.id JAWA BANTEN BRANCH Jl. Jend. Sudirman No. 32, Serang Telp. (0254) 200369 Fax. (0254) 221241 serang@jasaraharja.co.id Representative Tangerang Jl. MH. Thamrin Komp. Mahkota Mas, Cikokol Telp. (021) 5549516 Fax. (021) 55774430 tangerang@jasaraharja.co.id DKI JAKARTA RAYA BRANCH Jl. Kali Besar Timur No.10, Jakarta Barat Telp. (021) 6912555, 6912556 Fax. (021) 6926571, 6918104 jakarta@jasaraharja.co.id Representative Jakarta Selatan Jl. Raya Rawa Bambu 880 Rt.13/05 Pasar Minggu Jakarta Selatan Telp. (021) 7807864 Representative Jakarta Timur Jl. Radin Inten No. 9B (Rukan Radin Inten), Duren Sawit - Jakarta Timur Telp. (021) 86611017 Fax. (021) 86611032 Representative Jakarta Barat Jl. Lapangan Bola N0.9 Rt. 03/10, Kebun Jeruk Jakarta Barat Telp. (021) 53690333, 53690444 JAWA BARAT BRANCH Jl. Soekarno Hatta No. 689 A, Bandung Telp. (022) 7312476, 7312478 Fax. (022) 7312480 bandung@jasaraharja.co.id

250

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Perwakilan Cirebon Jl. Dr. Wahidin Sudiro H. No. 32, Cirebon Telp. (0231) 209382 Fax. (0231) 245887 cirebon@jasaraharja.co.id Perwakilan Bogor Jl. Merak No.2/Jend A. Yani, No. 43, Bogor Telp. (0251) 8324988 Fax. (0251) 8336841 bogor@jasaraharja.co.id Perwakilan Bekasi Jl. Jend A. Yani Blok A10, No.10-11, Bekasi Telp. (021) 8852828 Fax. (021) 8827828 bekasi@jasaraharja.co.id Perwakilan Tasikmalaya Jl. Dr. Moch Hatta No.188 A, Tasikmalaya Telp. (0265) 332156 Fax . (0265) 332156 tasikmalaya@jasaraharja.co.id Perwakilan Purwakarta Jl. Veteran No. 20, Purwakarta Telp. (0264) 201069 Fax. (0264) 201069 purwakarta@jasaraharja.co.id Perwakilan Sukabumi Jl. R. H. Syamsudin SH. N0. 36, Sukabumi Telp. (0266) 223180 Fax. (0266) 223180 sukabumi@jasaraharja.co.id Perwakilan Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 72, Karawang Telp. (0267) 401702 Fax. (0267) 401702 karawang@jasaraharja.co.id Perwakilan Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 528, Bandung Telp. (022) 7505164 bandungpwk@jasaraharja.co.id Perwakilan Indramayu Rukan Gatot Subroto Blok A1 No. 1 Jl Gatot Subroton-Indramayu Telp. (0234) 5278787

Representative Cirebon Jl. Dr. Wahidin Sudiro H. No. 32, Cirebon Telp. (0231) 209382 Fax. (0231) 245887 cirebon@jasaraharja.co.id Representative Bogor Jl. Merak No.2/Jend A. Yani, No. 43, Bogor Telp. (0251) 8324988 Fax. (0251) 8336841 bogor@jasaraharja.co.id Representative Bekasi Jl. Jend A. Yani Blok A10, No.10-11, Bekasi Telp. (021) 8852828 Fax. (021) 8827828 bekasi@jasaraharja.co.id Representative Tasikmalaya Jl. Dr. Moch Hatta No.188 A, Tasikmalaya Telp. (0265) 332156 Fax . (0265) 332156 tasikmalaya@jasaraharja.co.id Representative Purwakarta Jl. Veteran No. 20, Purwakarta Telp. (0264) 201069 Fax. (0264) 201069 purwakarta@jasaraharja.co.id Representative Sukabumi Jl. R. H. Syamsudin SH. N0. 36, Sukabumi Telp. (0266) 223180 Fax. (0266) 223180 sukabumi@jasaraharja.co.id Representative Karawang Jl. Jend. Ahmad Yani No. 72, Karawang Telp. (0267) 401702 Fax. (0267) 401702 karawang@jasaraharja.co.id Representative Bandung Jl. Soekarno Hatta No. 528, Bandung Telp. (022) 7505164 bandungpwk@jasaraharja.co.id Representative Indramayu Rukan Gatot Subroto Blok A1 No. 1 Jl Gatot Subroton-Indramayu Telp. (0234) 5278787

251

CABANG JAWA TENGAH Jl. Imam Bonjol No.151, Semarang Telp. (024) 3546140 Fax. (024) 3543841 semarang@jasaraharja.co.id Perwakilan Semarang Jl. Brigjen Sudiarto 428, Semarang Telp. (024) 6712616 Fax. (024) 6715449 semarangpwk@jasaraharja.co.id Perwakilan Surakarta Jl. Slamet Riyadi No. 30 Surakarta Telp. (0271) 717526 Fax. (0271) 717526 surakarta@jasaraharja.co.id Perwakilan Pekalongan Jl. Imam Bonjol No. 51, Pekalongan Telp. (0285) 424223 Fax. (0285) 424223 pekalongan@jasaraharja.co.id Perwakilan Magelang Jl. Pahlawan No.125, Magelang Telp. (0293) 362864 magelang@jasaraharja.co.id Perwakilan Pati Jl. P. Sudirman Km.3, Pati Telp. (0295) 381970 Fax. (0295) 381970 pati@jasaraharja.co.id Perwakilan Purwokerto Jl. Jend. S. Parman No. 82A, Purwokerto Telp. (0281) 633961 Fax. (0281) 633961 purwokerto@jasaraharja.co.id Perwakilan Sukoharjo Jl. Jend. Sudirman No. 243 Ngaglik - Sukoharjo Telp/Fax. (0271) 6595755 CABANG D.I YOGYAKARTA Jl. Magelang No. 7, Yogyakarta Telp. (0274) 562351 Fax. (0274) 563735 yogya@jasaraharja.co.id

JAWA TENGAH BRANCH Jl. Imam Bonjol No.151, Semarang Telp. (024) 3546140 Fax. (024) 3543841 semarang@jasaraharja.co.id Representative Semarang Jl. Brigjen Sudiarto 428, Semarang Telp. (024) 6712616 Fax. (024) 6715449 semarangpwk@jasaraharja.co.id Representative Surakarta Jl. Slamet Riyadi No. 30 Surakarta Telp. (0271) 717526 Fax. (0271) 717526 surakarta@jasaraharja.co.id Representative Pekalongan Jl. Imam Bonjol No. 51, Pekalongan Telp. (0285) 424223 Fax. (0285) 424223 pekalongan@jasaraharja.co.id Representative Magelang Jl. Pahlawan No.125, Magelang Telp. (0293) 362864 magelang@jasaraharja.co.id Representative Pati Jl. P. Sudirman Km.3, Pati Telp. (0295) 381970 Fax. (0295) 381970 pati@jasaraharja.co.id Representative Purwokerto Jl. Jend. S. Parman No. 82A, Purwokerto Telp. (0281) 633961 Fax. (0281) 633961 purwokerto@jasaraharja.co.id Representative Sukoharjo Jl. Jend. Sudirman No. 243 Ngaglik - Sukoharjo Telp/Fax. (0271) 6595755 D.I YOGYAKARTA BRANCH Jl. Magelang No. 7, Yogyakarta Telp. (0274) 562351 Fax. (0274) 563735 yogya@jasaraharja.co.id

252

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

CABANG JAWA TIMUR Jl. P. Diponegoro No. 96-98, Surabaya Telp. (031) 5675102, 5679218, 5678186 Fax. (031) 5681693 surabaya@jasaraharja.co.id Perwakilan Malang Jl. DR. Cipto No. 8, Malang Telp. (0341) 327961, Fax. (0341) 354577 malang@jasaraharja.co.id Perwakilan Kediri Jl. P. Diponegoro No. 34, Kediri Telp. (0354) 684889 Fax. (0354) 699412 kediri@jasaraharja.co.id Perwakilan Surabaya Jl. Manyar Kertoarjo No.1, Surabaya Telp. (031) 5920331 Fax. (031) 5920331 surabayapwk@jasaraharja.co.id Perwakilan Jember Jl. Gajah Mada No. 303, Jember Telp. (0331) 484114 Fax. (0331) 424197 jember@jasaraharja.co.id Perwakilan Madiun Jl. DR. Sutomo No. 42, Madiun Telp. (0351) 455192 Fax . (0351) 484500 madiun@jasaraharja.co.id Perwakilan Bojonegoro Jl. P. Sudirman No.109, Bojonegoro Telp. (0353) 882133 Fax. (0353) 891960 bojonegoro@jasaraharja.co.id Perwakilan Pamekasan Jl. Joko Tole No. 201, Pamekasan Telp. (0324) 323329 Fax. (0324) 323329 pamekasan@jasaraharja.co.id Perwakilan Probolinggo Jl. Soekarno Hatta (Ruko Soekarno Hatta) Blok G 249, Probolinggo Telp (0335) 432956

JAWA TIMUR BRANCH Jl. P. Diponegoro No. 96-98, Surabaya Telp. (031) 5675102, 5679218, 5678186 Fax. (031) 5681693 surabaya@jasaraharja.co.id Representative Malang Jl. DR. Cipto No. 8, Malang Telp. (0341) 327961, Fax. (0341) 354577 malang@jasaraharja.co.id Representative Kediri Jl. P. Diponegoro No. 34, Kediri Telp. (0354) 684889 Fax. (0354) 699412 kediri@jasaraharja.co.id Representative Surabaya Jl. Manyar Kertoarjo No.1, Surabaya Telp. (031) 5920331 Fax. (031) 5920331 surabayapwk@jasaraharja.co.id Representative Jember Jl. Gajah Mada No. 303, Jember Telp. (0331) 484114 Fax. (0331) 424197 jember@jasaraharja.co.id Representative Madiun Jl. DR. Sutomo No. 42, Madiun Telp. (0351) 455192 Fax . (0351) 484500 madiun@jasaraharja.co.id Representative Bojonegoro Jl. P. Sudirman No.109, Bojonegoro Telp. (0353) 882133 Fax. (0353) 891960 bojonegoro@jasaraharja.co.id Representative Pamekasan Jl. Joko Tole No. 201, Pamekasan Telp. (0324) 323329 Fax. (0324) 323329 pamekasan@jasaraharja.co.id Representative Probolinggo Jl. Soekarno Hatta (Ruko Soekarno Hatta) Blok G 249, Probolinggo Telp (0335) 432956

253

BALI CABANG BALI Jl. Hayam Wuruk No. 202, Denpasar Telp. (0361) 235120, 227042 Fax. (0361) 228771 denpasar@jasaraharja.co.id Perwakilan Singaraja Jl. Jend. Sudirman No. 72, Singaraja Telp. (0362) 25616 Fax. (0362) 25616 singaraja@jasaraharja.co.id NUSA TENGGARA CABANG NUSA TENGGARA BARAT Jl. Majapahit No. 60, Mataram Telp. (0370) 636812, 621559, 621660 Fax. (0370) 633113 mataram@jasaraharja.co.id Perwakilan Bima Jl. Gajah Mada No. 98, Bima Telp. (0374) 646701 Fax. (0374) 646702 bima@jasaraharja.co.id Perwakilan Sumbawa Jl. Kebayan No. 8, Sumbawa Telp. (0371) 626664 Fax. (0371) 626664 sumbawa@jasaraharja.co.id CABANG NUSA TENGGARA TIMUR Jl. W.J. Lalamentik No.72 A, Kupang Telp. (0380) 833284, 8081555 (fl exi) Fax. (0380) 832329 kupang@jasaraharja.co.id Perwakilan Ende Jl. Garuda No. 22, Ende Telp. (0381) 21443 Fax. (0381) 21258 ende@jasaraharja.co.id KALIMANTAN CABANG KALIMATAN BARAT Jl. Sultan Abdurrahman No. 101 A, Pontianak Telp. (0561) 734272, 768931 Fax. (0561) 733812 pontianak@jasaraharja,.co.id

BALI BALI BRANCH Jl. Hayam Wuruk No. 202, Denpasar Telp. (0361) 235120, 227042 Fax. (0361) 228771 denpasar@jasaraharja.co.id Representative Singaraja Jl. Jend. Sudirman No. 72, Singaraja Telp. (0362) 25616 Fax. (0362) 25616 singaraja@jasaraharja.co.id NUSA TENGGARA BRANCH BRANCH NUSA TENGGARA BARAT Jl. Majapahit No. 60, Mataram Telp. (0370) 636812, 621559, 621660 Fax. (0370) 633113 mataram@jasaraharja.co.id Representative Bima Jl. Gajah Mada No. 98, Bima Telp. (0374) 646701 Fax. (0374) 646702 bima@jasaraharja.co.id Representative Sumbawa Jl. Kebayan No. 8, Sumbawa Telp. (0371) 626664 Fax. (0371) 626664 sumbawa@jasaraharja.co.id NUSA TENGGARA TIMUR BRANCH Jl. W.J. Lalamentik No.72 A, Kupang Telp. (0380) 833284, 8081555 (fl exi) Fax. (0380) 832329 kupang@jasaraharja.co.id Representative Ende Jl. Garuda No. 22, Ende Telp. (0381) 21443 Fax. (0381) 21258 ende@jasaraharja.co.id KALIMANTAN KALIMATAN BARAT BRANCH Jl. Sultan Abdurrahman No. 101 A, Pontianak Telp. (0561) 734272, 768931 Fax. (0561) 733812 pontianak@jasaraharja,.co.id

254

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Perwakilan Singkawang Jl. Alianyang No. 23 A, Singkawang Telp. (0562) 631341 Fax. (0562) 631341 singkawang@jasaraharja.co.id CABANG KALIMANTAN TENGAH Jl. RTA Milano Km. 1 No. 18, Palangkaraya Telp. (0536) 3221726, 3223344 Fax. (0536) 3224640 palangkaraya@jasaraharja.co.id CABANG KALIMANTAN SELATAN Jl. Jend. Ahmad Yani No. 363 Km. 4,5 Banjarmasin Telp. (0511) 3254593, 3272121, 3262856 Fax. (0511) 3252084 banjarmasin@jasaraharja.co.id Perwakilan Kandangan Jl. Aluh Idut No. 61, Kandangan Telp. (0517) 21262 Fax. (0517) 21262 kandangan@jasaraharja.co.id CABANG KALIMANTAN TIMUR Jl. Jend. Sudirman No.50, Gunung Bahagia Telp. (0542) 762294, 762678 Fax. (0542) 762001 balikpapan@jasaraharja.co.id Perwakilan Tarakan Jl. Jend. Sudirman No.75, Tarakan Telp. (0551) 31202 Fax. (0551) 25521 tarakan@jasaraharja.co.id Perwakilan Samarinda Jl. Ir. H. Juanda No. 222, Air Putih Telp. (0541) 205790 Fax. (0541) 205790 samarinda@jasaraharja.co.id SULAWESI CABANG SULAWESI UTARA Jl. Jend. Ahmad Yani No. 25-27, Manado Telp. (0431) 876943, 876944 Fax. (0431) 876945 manado@jasaraharja.co.id

Representative Singkawang Jl. Alianyang No. 23 A, Singkawang Telp. (0562) 631341 Fax. (0562) 631341 singkawang@jasaraharja.co.id KALIMANTAN TENGAH BRANCH Jl. RTA Milano Km. 1 No. 18, Palangkaraya Telp. (0536) 3221726, 3223344 Fax. (0536) 3224640 palangkaraya@jasaraharja.co.id KALIMANTAN SELATAN BRANCH Jl. Jend. Ahmad Yani No. 363 Km. 4,5 Banjarmasin Telp. (0511) 3254593, 3272121, 3262856 Fax. (0511) 3252084 banjarmasin@jasaraharja.co.id Representative Kandangan Jl. Aluh Idut No. 61, Kandangan Telp. (0517) 21262 Fax. (0517) 21262 kandangan@jasaraharja.co.id KALIMANTAN TIMUR BRANCH Jl. Jend. Sudirman No.50, Gunung Bahagia Telp. (0542) 762294, 762678 Fax. (0542) 762001 balikpapan@jasaraharja.co.id Representative Tarakan Jl. Jend. Sudirman No.75, Tarakan Telp. (0551) 31202 Fax. (0551) 25521 tarakan@jasaraharja.co.id Representative Samarinda Jl. Ir. H. Juanda No. 222, Air Putih Telp. (0541) 205790 Fax. (0541) 205790 samarinda@jasaraharja.co.id SULAWESI BRANCH SULAWESI UTARA Jl. Jend. Ahmad Yani No. 25-27, Manado Telp. (0431) 876943, 876944 Fax. (0431) 876945 manado@jasaraharja.co.id

255

Perwakilan Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No.10, Gorontalo Telp. (0435) 822148 Fax. (0435) 822148 gorontalo@jasaraharja.co.id Perwakilan Kotamobagu Jl. Diponegoro No.27, Kotamabagu Telp. (0434) 21213 Fax. (0434) 21213 kotamobagu@jasaraharja.co.id Perwakilan Ternate Jl. Ki Hajar Dewantara No. 206, Ternate Telp. (0921) 25096 Fax. (0921) 23532 ternate@jasaraharja.co.id CABANG SULAWESI TENGAH Jl. R.A Kartini No. 108, Palu Telp. (0451) 422419, 428947 Fax. (0451) 422419 palu@jasaraharja.co.id CABANG SULAWESI TENGGARA Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 26, Kendari Tlp. (0401) 3122153 Fax. (0401) 31255101 kendari@jasaraharja.co.id CABANG SULAWESI SELATAN Jl. Dr. Syam Ratulangi No. 77, Makassar Telp. (0411) 872988, 873495 Fax. (0411) 853559 makasar@jasaraharja.co.id Perwakilan Pare-pare Jl. Baumasape No. 77, Pare-pare Telp. (0421) 22941 Fax. (0421) 22941 pare-pare@jasaraharja.co.id Perwakilan Watampone Jl. Ahmad Yani No. 18, Watampone Telp. (0481) 22964 Fax. (0481) 23464 watampone@jasaraharja.co.id

Representative Gorontalo Jl. Jend. Sudirman No.10, Gorontalo Telp. (0435) 822148 Fax. (0435) 822148 gorontalo@jasaraharja.co.id Representative Kotamobagu Jl. Diponegoro No.27, Kotamabagu Telp. (0434) 21213 Fax. (0434) 21213 kotamobagu@jasaraharja.co.id Representative Ternate Jl. Ki Hajar Dewantara No. 206, Ternate Telp. (0921) 25096 Fax. (0921) 23532 ternate@jasaraharja.co.id SULAWESI TENGAH BRANCH Jl. R.A Kartini No. 108, Palu Telp. (0451) 422419, 428947 Fax. (0451) 422419 palu@jasaraharja.co.id SULAWESI TENGGARA BRANCH Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 26, Kendari Tlp. (0401) 3122153 Fax. (0401) 31255101 kendari@jasaraharja.co.id BRANCH SULAWESI SELATAN Jl. Dr. Syam Ratulangi No. 77, Makassar Telp. (0411) 872988, 873495 Fax. (0411) 853559 makasar@jasaraharja.co.id Representative Pare-pare Jl. Baumasape No. 77, Pare-pare Telp. (0421) 22941 Fax. (0421) 22941 pare-pare@jasaraharja.co.id Representative Watampone Jl. Ahmad Yani No. 18, Watampone Telp. (0481) 22964 Fax. (0481) 23464 watampone@jasaraharja.co.id

256

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

Perwakilan Palopo Jl. Andi Djemma No. 150 (Ruko Depan Tugu Adipura Binturu), Waru Selatan - Palopo Telp. (0471) 22533 Fax. (0471) 22533 palopo@jasaraharja.co.id MALUKU CABANG MALUKU Jl. Jend Sudirman No. 8, Batu Merah Atas, Ambon Telp. (0911) 344836 Fax. (0911) 351411 ambon@jasaraharja.co.id PAPUA CABANG PAPUA Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 32, Jayapura Telp. (0967) 534361, 532342 Fax. (0967) 531488 jayapura@jasaraharja.co.id Perwakilan Sorong Jl. Arfak No. 34 Sorong, Papua Telp. (0951) 331034 Fax. (0951) 321460 sorong@jasaraharja.co.id

Representative Palopo Jl. Andi Djemma No. 150 (Ruko Depan Tugu Adipura Binturu), Waru Selatan - Palopo Telp. (0471) 22533 Fax. (0471) 22533 palopo@jasaraharja.co.id MALUKU BRANCH MALUKU Jl. Jend Sudirman No. 8, Batu Merah Atas, Ambon Telp. (0911) 344836 Fax. (0911) 351411 ambon@jasaraharja.co.id PAPUA BRANCH PAPUA Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 32, Jayapura Telp. (0967) 534361, 532342 Fax. (0967) 531488 jayapura@jasaraharja.co.id Representative Sorong Jl. Arfak No. 34 Sorong, Papua Telp. (0951) 331034 Fax. (0951) 321460 sorong@jasaraharja.co.id

257

Anda mungkin juga menyukai