Anda di halaman 1dari 44

www.antam.

com Laporan Tahunan ANTAM 2008 44


Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Dewan Komisaris dan Direksi
PT Antam Tbk.
Kami telah melakukan penilaian atas asersi manajemen
bahwa Pernyataan Tata Kelola Perusahaan PT Antam Tbk.
(Antam) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008
telah disajikan sesuai dengan Prinsip dan Rekomendasi
Tata Kelola Perusahaan Bursa Sekuritas Australia edisi ke-
2 (ASX CG Principles and Recommendations 2007) yang
diterbitkan oleh ASX Corporate Governance Council.
Manajemen Antam bertanggung jawab terhadap asersi
yang dibuatnya.
Penilaian dilakukan melalui atas dokumen dan wawancara
di kantor pusat Antam. Kami tidak melakukan validasi
terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen
pada saat pelaksanaan penilaian. Manajemen Antam
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi
yang diberikan kepada kami adalah benar, akurat, dan
mutakhir. Kami yakin bahwa penilaian kami memberikan
dasar yang memadai untuk menyatakan kesimpulan.
Penilaian kami tidak memberikan penentuan legal atas
kepatuhan Antam terhadap persyaratan tertentu.
Penilaian kami menyimpulkan bahwa asersi manajemen
tersebut di atas telah disajikan secara wajar sesuai dengan
ASX CG Principles and Recommendations 2007, dan
terangkum di bawah.
MELETAKKAN PONDASI YANG KUAT BAGI PENGAWASAN
DAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN
Antam telah menyusun dengan jelas, serta melakukan
pengungkapan dengan jelas dan memadai mengenai tugas
dan tanggung jawab masing-masing Dewan Komisaris
Plaza ABDA, 10
th
& 11
th
Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190,
Indonesia
Phone: (62) (21) 5140 1340
Fax: (62) (21) 5140 1350
www,rsm.aajassociates.com
Board of Commissioners and Directors
PT Antam Tbk.
We have assessed managements assertions that the
Corporate Governance Statement of PT Antam Tbk.
(Antam) for the year ended December 31, 2008 is
presented in accordance with the 2
nd
edition of Australian
Securities Exchange Corporate Governance Principles
and Recommendations (2007 ASX CG Principles and
Recommendations) issued by the ASX Corporate
Governance Council. Antams management is responsible
for the assertions.
The assessment was conducted through document
reviews and interviews at Antams head ofce. We did not
validate the information provided by management in the
course of this assessment. It is the responsibility of Antams
management to ensure that the information provided to us
were in fact true, accurate, and update. We believe that our
assessment provides a reasonable basis for our conclusion.
Our conclusion does not provide legal determination on
Antams compliance with specied requirements.
Our assessment concludes that the managements
assertions referred to above is fairly presented in accordance
with the 2007 ASX CG Principles and Recommendations,
and is summarised below.
LAY SOLID FOUNDATIONS FOR OVERSIGHT AND
MANAGEMENT
Antam has established and adequately disclosed the
respective roles and responsibilities of the Board of
Commissioners and the Board of Directors, that is clear,
Laporan Penilaian Tata
Kelola Perusahaan
Assessment Report on Corporate Governance
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 45
dan Direksi, termasuk keseimbangan wewenang untuk
mencegah kewenangan berlebih yang dimiliki individu
serta memungkinan adanya kerangka yang memadai
untuk dapat memahami akuntabilitas dan kontribusi
dari Dewan Komisaris dan Direksi serta setiap Direktur.
Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan implementasi
mekanisme penilaian kinerja manajemen senior, termasuk
pengungkapannya.
MEMBUAT STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN
DIREKSI YANG MEMBERI NILAI TAMBAH
Antam telah memiliki Dewan Komisaris dan Direksi yang
secara kolektif, mampu untuk memenuhi tanggung jawabnya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta memberikan nilai tambah bagi Perusahaan.
Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan ketepatan
waktu perumusan KPI dan evaluasi pencapaiannya.
MENDORONG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS
DAN BERTANGGUNG JAWAB
Antam telah melakukan usaha yang cukup baik dalam
mendorong pengambilan keputusan yang etis dan
bertanggung jawab, dan untuk patuh terhadap kewajiban
hukum, serta dengan memperhatikan ekspektasi yang
wajar dari pemangku kepentingan. Kami juga mencermati
bahwa Antam telah membuat kerangka kerja untuk
mendorong terbentuknya budaya etika dalam organisasi,
melalui pemutakhiran Pedoman Perilaku, pembuatan
pernyataan tahunan untuk patuh terhadap pedoman
perilaku dan mekanisme pengaduan. Pedoman perilaku
tersedia di portal intranet Antam untuk sosialisasi internal,
serta di website Antam untuk sosialisasi eksternal.
MENJAGA INTEGRITAS DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Antam telah membuat struktur review dan otorisasi yang
dirancang untuk memastikan penyajian wajar dan faktual
atas laporan keuangan, melalui pembentukan Komite Audit
yang memiliki peran yang signikan dalam melakukan
penilaian aspek keuangan, serta dengan keberadaan
proses untuk memastikan independensi dan kompetensi
auditor eksternal.
and includes a balance of authority to avoid excessive
power of single individual that enable proper framework
to assist in understanding the respective accountabilities
and contributions of the Board of Commissioners and
the Board of Directors, and of each executive director.
Improvement opportunities exist in the implementation of
senior management performance evaluation mechanism,
and its disclosure.
STRUCTURE THE BOARD TO ADD VALUE
Antam has a board that collectively able to discharge
its responsibility as imposed by the prevailing laws
and regulations, and add value to the company.
Improvement opportunities exist with regards to the
timely set up of key performance indicators and the
evaluation of its achievement.
ETHICAL AND RESPONSIBLE DECISION-MAKING
Antam has provided sufcient effort in promoting ethical
and responsible decisions, to comply with legal obligations,
and to consider reasonable expectations of their
stakeholders. We noted that Antam has also established
frameworks to support the ethical building within the
organisation, through renement of its code of conduct,
requirement of an annual statement to comply with code
of conduct, and a whistleblower mechanism. The code of
conduct is posted at Antams intranet portal for internal
socialisation, and at its website for external socialisation.
SAFEGUARD INTEGRITY IN FINANCIAL REPORTING
Antam has put in place a structure of review and
authorisation designed to ensure the truthful and
factual presentation of the companys financial
statements, through establishment of Audit Committee
that has considerable involvement in assessing nancial
related aspects within Antam and by establishing a
process to ensure the independence and competence
of external auditors.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 46
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
MELAKUKAN PENGUNGKAPAN INFORMASI SECARA
TEPAT WAKTU DAN SEIMBANG
Antam telah mengungkapkan posisi dan kinerja
keuangannya dengan seimbang dan tepat waktu.
MENGHARGAI HAK PEMEGANG SAHAM
Antam telah menyediakan kerangka untuk meningkatkan
peran serta pemegang saham dalam berkomunikasi dan
berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham, serta
akses terhadap informasi kinerja perusahaan, termasuk
informasi keuangan.
MENGETAHUI DAN MENGENDALIKAN RISIKO
Antam telah membuat kebijakan sistem manajemen risiko
dan pengendalian internal, serta melakukan identikasi
dan pengendalian risiko usaha yang material. Namun,
Antam masih memerlukan perbaikan pada struktur yang
dapat mendukung implementasi kebijakan tersebut,
khususnya terkait dengan risiko pelaporan keuangan,
dikarenakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa
sistem manajemen risiko dan pengendalian internalnya
yang terkait dengan risiko pelaporan keuangan telah
mencukupi dan beroperasi secara efektif, dalam semua hal
yang material saat ini masih dalam tahap pengembangan.
MEMBERIKAN REMUNERASI SECARA WAJAR DAN
BERTANGGUNG JAWAB
Antam telah menyediakan kerangka untuk memastikan
bahwa tingkat dan komposisi remunerasi telah mencukupi
dan wajar, serta terkait dengan kinerja, sepanjang hal
tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan
yang berlaku bagi Antam sebagai BUMN.
Tingkat adopsi Antam terhadap setiap prinsip dalam ASX
CG Principles and Recommendations 2007 adalah seperti
tertera di bawah.
MAKE TIMELY AND BALANCED DISCLOSURE
Antam has disclosed its nancial and operational
performance timely and balanced.
RESPECT THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS
Antam has provided frameworks, to empower shareholders
in communicating with Antam and in participating in
the General Meeting of Shareholders, and also access to
information regarding the companys operations, including
the nancial information.
RECOGNISE AND MANAGE RISK
Antam has developed a sound policy regarding the risk
management and internal control system, and in identifying
and managing its material business risks. However,
improvement is still needed on the structure supporting
the implementation of the policy, predominantly related
to nancial reporting risks, as the framework to assure
that its system of risk management and internal control
in relation to nancial reporting risks is adequate and
operating effectively in all material aspects is currently on
the development stage.
REMUNERATE FAIRLY AND RESPONSIBLY
Antam has provided a framework to ensure that the
level and composition of remuneration is sufcient and
reasonable and linked to performance, to the extent that it
does not go beyond the prevailing laws and regulations that
govern Antam as a State Owned Enterprise in Indonesia.
Antams current level of adoption within each principle of
the 2007 ASX CG Principles and Recommendations are as
marked below.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 47
Amir Abadi Jusuf
Chief Executive Partner
27 Maret 2009 March 27, 2009
Prinsip ASX ASX Principles
Meletakkan pondasi yang
kuat bagi pengawasan dan pengelolaan perusahaan
Lay solid foundations for management and oversight
Membuat struktur Dewan Komisaris dan Direksi
yang memberi nilai tambah
Structure the Board to add value.
Mendorong pengambilan keputusan yang etis
dan bertanggung jawab
Promote ethical and responsible decision-making.
Menjaga Integritas dalam pelaporan keuangan
Safeguard integrity in nancial reporting.
Melakukan pengungkapan
informasi secara tepat waktu dan seimbang
Make timely and balanced disclosure.
Menghargai hak pemegang saham
Respect the rights of shareholders.
Mengetahui dan mengendalikan risiko
Recognize and manage risk.
Memberikan remunerasi secara wajar dan bertanggung jawab
Remunerate fairly and responsibly.
Skala:
Baik mempresentasikan praktik yang sangat baik atau praktik baik yang diterapkan secara konsisten dan adopsi penuh dari rekomendasi.
Buruk mempersentasikan tidak adanya rekomendasi yang diadopsi, dan membutuhkan perbaikan yang signifkan.
Scale:
Good represents outstanding practice or consistently good and full adoption of recommendation.
Poor represents no adoption of recommendation whatsoever and need signifcantly improvement.
Baik Good Membutuhkan Perbaikan
Need Improvement
Buruk Poor
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 48
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Antam memiliki komitmen untuk selalu menerapkan standar
tata kelola yang terbaik. Konsisten dengan komitmen ini,
kami telah melakukan adopsi ASX Corporate Governance
Principles & Recommendations dan Pedoman Umum GCG
Indonesia. Ketidaksesuaian dengan rekomendasi ASX
umumnya disebabkan oleh perbedaan struktur korporasi
Indonesia dengan Australia, dimana Indonesia menganut
sistem dua dewan, dan Australia menganut sistem satu
dewan. Selain itu, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
Antam juga tunduk pada peraturan yang mengikat bagi
BUMN. Sehingga, terdapat beberapa perbedaan dalam
penerapan rekomendasi. Namun, Antam selalu berusaha
untuk meningkatkan praktik tata kelola melalui berbagai
usaha perbaikan dan peningkatan, dan tidak hanya merujuk
pada minimal standar maupun rekomendasi yang harus
dipenuhi, karena kami percaya penerapan Good Corporate
Governance jauh melebihi kepatuhan terhadap standar dan
peraturan perundangan.
Beberapa hal penting terkait peningkatan berkelanjutan
dari implementasi praktik Good Corporate Governance
(GCG) di Antam selama tahun 2008 adalah dilakukannya
pengembangan Panduan Internal Control over Financial
Reporting (ICFR), pembuatan sekaligus pengesahan
pedoman whistleblower, pembuatan mekanisme
Tata Kelola
Antam
Governance
of Antam
Antam is committed to implement sound corporate
governance. Consistently, we have adopted ASX Corporate
Governance Principles & Recommendations and Indonesia
Code of GCG. Departures from ASXs recommendations
were mostly due to the corporate structure differences
between in Indonesia and Australia; Indonesia adopts a
two-board corporate structure, while Australia adopts
a one-board corporate structure. In addition, as a State
Owned Enterprise (SOE), we are also required to abide
by certain regulations applicable to SOEs. As a result of
this, there are several differences in the implementation
of recommendations. Nevertherless, we always strive to
enhance our corporate governance practices through
improvements, and not only focusing on complying with
the minimum standards, but also because we believe the
implementation of Good Corporate Governance goes
beyond compliance to rules and regulations.
Efforts made regarding the continuous enhancement of
Good Corporate Governance (GCG) practices at Antam in
2008 include the development of Internal Control over
Financial Reporting (ICFR) guidelines, development and
formalization of whistleblower guidelines, establishment of
mechanisms to monitor the independency of members of
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 49
monitoring atas status independensi Dewan Komisaris
dan anggota Komite, serta pembuatan pernyataan
tidak terlibat benturan kepentingan. Di tahun 2009,
program kerja GCG kami antara lain adalah melakukan
pemuktahiran tahunan terhadap pedoman perilaku agar
lebih mencerminkan komitmen tinggi pada penerapan
prinsip GCG, serta melakukan formalisasi kebijakan
enterprise risk management.
Bukti nyata dari komitmen kami telah membawa hasil
positif bagi pemangku kepentingan. Komunitas investor
juga mengakui tingkat transparansi dan pengungkapan
kami yang berkualitas.
Pernyataan ini mencerminkan struktur dan mekanisme
tata kelola Antam pada tanggal 31 Desember 2008.
STRUKTUR TATA KELOLA
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), organ
perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Kepengurusan
perseroan terbatas di Indonesia menganut sistem dua
badan, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki
Atas top
Sosialisasi GCG di Antam dilakukan secara rutin
Antam conducts GCG socialization regularly
Kiri left
Rapat reguler Dewan Komisaris yang mengundang
Direksi diadakan sekali setiap bulan
Regular Meeting of Board of Commissioners which invites
Board of Directors is held once every month
the Board of Commissioners and members of Committees,
and the issuance of a non-conict of interest statement.
In 2009, we plan to update our code of conduct to better
reect our high commitment to the implementation
of GCG principles, and to formalise our enterprise risk
management policy.
Proof of our commitment has brought positive results for
our stakeholders. Investors also acknowledge the high
quality of our transparency and disclosure level.
This statement reects the governance structure and
mechanism of Antam as of 31 December 2008.
GOVERNANCE STRUCTURE
Based on the Indonesia Corporation Law No. 40 of year
2007 (Indonesia Corporation Law), the organs of a company
consist of the General Meeting of Shareholders (GMOS), the
Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors
(BOD). The management of a limited liability company in
Indonesia adopts a two board system, namely the BOC
and the BOD, each of which has a clear authority and
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 50
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya
masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab
untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan
dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris
dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap
visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Berdasarkan kerangka
hukum yang berlaku, fungsi direktur independen pada
sistem satu badan terwakili oleh Dewan Komisaris pada
sistem dua badan.
responsibility based on its respective functions as mandated
by the articles of association and laws and regulations.
Based on the legal framework, the function of Independent
Directors in a single-board system is represented by the
function of the BOC in a two-board system.
GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS
The GMOS has authorities that are not delegated to the
BOC or the BOD, to the extent regulated by Indonesia Law.
In the GMOS forum, shareholders are entitled to obtain
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ
perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak
diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau
Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham
berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan
related information about the company from the BOD and
or the BOC, to the extent that it is related to the agenda
of meeting and does not contradict with the companys
interest. GMOS does not have the authority to decide on
certain matters, unless all shareholders are present and
or represented in GMOS, and concur with the agenda of
the meeting. Shareholders, individually or represented
based on proxy, are entitled to attend the GMOS and use
STRUKTUR TATA KELOLA ANTAM
Antam Corporate Governance Structure
SEKRETARIS
PERUSAHAAN
CORPORATE
SECRETARY
MANAJEMEN
RISIKO

RISK
MANAGEMENT
AUDIT
INTERNAL
INTERNAL
AUDIT
ORGANIZATION
EFFECTIVENESS
&DEVELOPMENT
HUMAN
RESOURCES
MANAGEMENT
LEARNINGAND
DEVELOPMENT
CSR
&
LINGKUNGAN
- PASCA
TAMBANG

CSR&
ENVIRONMENT-
MINING
CLOSURE
SATUAN
KERJA
LAINNYA
OTHER
WORKING
UNITS
CSR,
LINGKUNGAN
&PASCA
TAMBANG
CSR,
ENVIRONMENT
& MINING
CLOSURE
NOMINASI,
REMUNERASI
&
PENGEMBANGAN
SDM
NOMINATION,
REMUNERATION
& HR
DEVELOPMENT
AUDIT
AUDIT
MANAJEMEN
RISIKO
RISK
MANAGEMENT
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Shareholders Meeting
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
DIREKSI
Board of Directors
KOMITE-KOMITE
Committees
KANTOR PUSAT*
Head Ofce*
UNIT BISNIS
Business Unit
*Satuan-satuan kerja
*Working units
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 51
perusahaan dari Dewan Komisaris dan atau Direksi
sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan
tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan.
RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil
keputusan, kecuali seluruh pemegang saham hadir dan
atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan
mata acara rapat. Pemegang saham, baik sendiri maupun
diwakilkan berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri
RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan
jumlah saham yang dimilikinya. Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi diangkat oleh RUPS. Termasuk dalam wewenang
RUPS adalah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan;
memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan
di antara anggota Direksi; serta penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, atau pemisahan Perusahaan.
RUPS dan/atau pemegang saham tidak dapat melakukan
intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan
Komisaris dan Direksi. Hal ini tidak mengurangi wewenang
RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan
yang diambil dalam RUPS harus dilakukan secara wajar dan
transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha
Perusahaan dalam jangka panjang, termasuk namun tidak
terbatas pada penunjukan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, keputusan menerima atau menolak laporan Dewan
Komisaris dan Direksi, penunjukan auditor eksternal, serta
kesesuaian antara remunerasi dan dividen.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas
dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi
serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG.
Namun demikian, Dewan Komisaris tidak diperbolehkan
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan
Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah
mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan
Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS.
DIREKSI
Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan
bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat
melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai
dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun,
pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi
tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan
masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama
adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter
pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi
bertanggung jawab kepada RUPS.
their voting rights in accordance with their shareholding.
Members of the BOC and the BOD are appointed by the
GMOS. Additionally, Indonesia Corporation Law states
that the GMOS authority includes the authority to change
the Articles of Association; to decide the task delegation
and the managements authority among the BOD; as well
as the consolidation, merger, acquisition, or dissolution of
the company.
The GMOS and/or shareholders cannot interfere in the
exercise of the duty, function and authority of the BOC
or the BOD, without curtailing the authority of the GMOS
to carry out its rights in accordance with the articles of
association and laws and regulations. Decisions made in
the GMOS must be conducted properly and transparently
by considering matters necessary to safeguard the
long term interest, including but not limited to the
appointment of members of the BOC and the BOD,
approval of reports submitted by the BOC and the BOD,
appointment of external auditors, and appropriation of
remuneration and dividends.
THE BOARD OF COMMISSIONERS
The BOC, as a company organ functions and is
responsible collectively for overseeing and providing
advice to the Board of Directors and ensuring that
the company implements GCG. However, the BOC
is prohibited from participating in making any
operational decisions. All members of the BOC,
including the chairman, have equal positions. The
duty of the chairman of the BOC as primus inter pares
is to coordinate the activities of the BOC. The BOC is
accountable to the GMOS.
THE BOARD OF DIRECTORS
The BOD, as a company organ functions and is responsible
collegially for the management of the company. Each
member of the BOD can carry out its duty and take
decisions in accordance with its respective assignments
and authorities. However, the execution of tasks by each
member of the BOD remains a collective responsibility.
The position of each respective member of the BOD
including President Director (Chairman of the BOD) is
equal. The duty of the President Director as primus inter
pares is to coordinate the activities of the BOD. The BOD
is accountable to the GMOS.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 52
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
MEKANISME TATA KELOLA
Dalam forum RUPS, pemegang saham melakukan
pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan
investasinya di Antam yang didasari pada kepentingan
jangka panjang, dengan memperhatikan ketentuan dan
peraturan perundangan yang berlaku.
Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan
Komisaris melakukan pengawasan yang memadai
terhadap kinerja pengelolaan tersebut. Dewan Komisaris
dan Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk
dapat melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan,
dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman
yang memadai, dan memiliki kompetensi untuk dapat
menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha,
membuat keputusan secara independen, mendorong
peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat secara
efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan
konstruktif terhadap kinerja manajemen.
Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh
Dewan Komisaris dan Direksi, Antam telah mengesahkan
Pedoman Kebijakan Perusahaan dan Pedoman Perilaku
Perusahaan yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi. Dokumen tersebut secara jelas
memberikan denisi visi, misi, dan nilai-nilai Antam serta
kerangka yang mendukung operasional Antam termasuk
diantaranya kebijakan penyusunan strategi, penyusunan
organisasi, kesekretariatan korporasi, pengawasan dan
pengendalian, manajemen risiko, standar etika, hubungan
keluar dan citra perusahaan, hukum, operasi, sumber daya
manusia, keuangan dan akuntansi, teknologi informasi,
pengadaan, dan CSR. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
diangkat dalam RUPS.
Anggota Dewan Komisaris memiliki beragam latar
belakang di bidang keuangan, teknik, pertambangan,
dan manajemen; sementara 5 (lima) anggota Direksi telah
memiliki pengalaman selama lebih dari 20 (dua puluh)
GOVERNANCE MECHANISM
The GMOS, as a company organ facilitates shareholders
to make important decisions regarding their investment
in Antam, by observing provisions in the articles of
association and the rules and regulations.
Management is executed by the BOD, whilst the BOC
carries out the sufficient oversight towards the BODs
management performance. Collectively, the BOC and
BOD have the expertise to discharge their mandate
effectively, supported by members who have proper
understanding of, and competence in dealing with the
current and emerging issues of the business; exercising
independent judgement; encouraging enhanced
performance of the company; and effectively reviewing
and challenging the performance of management.
In providing the framework that support this, Antam has
developed a Company Policy Manual and Ethical Code that
was signed by all members of the BOC and the BOD. Those
documents clearly dened the vision, mission, and values of
Antam; the framework supporting Antams operation, which
includes the policy on strategy-making, the organisation
structure, the corporate secretarial function, the oversight
and control system, risk management, ethical standards,
communication mechanism, legal, operational, human
resources, nance and accounting, information technology,
procurement, and corporate social responsibility. Members
of the BOC and the BOD are appointed in the GMOS.
Members of the BOC have various backgrounds in
finance, engineering, mining and management; whilst 5
(five) members of the BOD have more than 20 (twenty
years) experience within the company, and one director
GOVERNANCE MECHANISM
Pengelolaan perseroan terbatas di Indonesia
mengadopsi sistem dua dewan (dua badan), yaitu
Dewan Komisaris dan Direksi, yang masing-masing
memiliki kewenangan dan tanggung jawab sesuai
dengan fungsinya seperti tertulis dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku.
The governance in an Indonesian Corporation
adopts the two board system consists of BOC
and BOD. Each has authority and responsibility as
stipulated in the articles of association and prevailing
laws and regulation.
MEKANISME TATA KELOLA
RUPS
Shareholders
Meeting
PENGAWASAN
Oversight
PENGELOLAAN
Management
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 53
DATA KOMITE-KOMITE DI TINGKAT KOMISARIS COMMISSIONER - LEVEL BOARD COMMITTEES
Nama Name KOMITE COMMITTEE Posisi di luar Antam Position Outside Antam
GCG
GCG
AUDIT
AUDIT
NRPSDM
NRHRD
Manajemen Risiko
Risk Management
CSR-LPT
CSR-LPT
Ir. Wisnu Askari Marantika
Komisaris Utama
President Commissioner
K C Wakil Komisaris Utama PT Infoasia Teknologi Global Tbk (sampai
dengan 7 Juli 2008)
Vice President Commissioner of PT Infoasia Teknologi Global Tbk.
(until July 7, 2008)
Dr. Ir. Irwan Bahar
Komisaris Commissioner
K C Kepala Badan Pendidikan dan Latihan DESDM
Head of Education and Training Agency, Ministry of Energy and
Mineral Resources
Mahendra Siregar, SE, M.Ec.
Komisaris Commissioner
K C Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Deputy Coordinating Minister for Economic Afairs
Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
K C Ketua Komisi Internal Majelis Wali Amanat Institut Teknologi
Bandung
Head of Internal Committee of the Board of Trustee of
Bandung Institute of Technology
Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
K C Konsultan Senior Universitas Haluoleo dan Ketua Pengawas INDUK KUD
Senior consultant of Haluoleo University and Chairman of
Supervisory Board of Indonesian Village Cooperatives Unit
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai A M Deputi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Bidang Pengembangan Sumber Daya
Deputy State Minister of the Development of Less Developed
Region for Resources Development
Susy Pasaribu A M -
Andi Bajupati Salim A M Komisaris Utama PT Olex Cables Indonesia
President Commissioner of PT Olex Cables Indonesia
Alida Basir Astarsis, SE, Ak. A M Anggota Komite Audit PT Total Bangun Persada Tbk.
Member of Audit Committee of PT Total Bangun Persada Tbk.
Drs. Mursyid Amal, MM A M Komisaris Utama PT Halmahera Sentosa
President Commissioner of PT Halmahera Sentosa
Tri Herutantoyo, Ak., MBA A M Kepala Bagian Manajemen Risiko pada PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero)
Head of Risk Management Division of PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero)
Ir. Nani Koespriani, MBA A M Komisaris PT Agung Automall
Commissioner of PT Agung Automall
Dra. Nina Insania K. Permana, MM A M Staf profesional/pengajar di PPM Manajemen
Professional staf/faculty member at PPM-Manajemen
Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM A M Direktur Utama PT Nikindo Mineral Resources
President Director of PT Nikindo Mineral Resources
Dr. Ir. Rudianto Ekawan A M Pengajar di program studi Teknik Pertambangan, ITB
Lecturer at the Department of Mining Engineering, ITB
Edwar Nurdin, Ak., MA. A M Kepala Bagian Perencanaaan Organisasi dan Tata Laksana
Kementerian Negara BUMN
Head of Organisation Planning and Management, Ministry of
State-owned Enterprises
Ir. Gde Suratha, MSc. A M Peneliti Madya Bidang Geoteknologi Puslitbang Teknologi
Mineral dan Batubara
Senior Researcher of Geotechnology at the Mineral and Coal
Technology Research and Development Centre
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA A M Pengajar di Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia dan
Politeknik Geologi & Pertambangan
Lecturer at the Indonesia School of Mineral Technology and the
Polytechnics of Geology and Mining
Drs. Ridwan Saleh A M Kepala Bidang Program pada Puslitbang Teknologi Mineral
dan Batubara
Head of Programs at the Mineral and Coal Technology Research
and Development Centre
Ir. Achmad Dohar Siregar A M Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals (sampai dengan
Desember 2008)
President Commissioner of PT Nusa Halmahera Minerals
(Until December 2008)
Ir. Amir Faizal Suud A M -
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. A M Asisten Deputi Urusan Pertambangan Umum, Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian
Assistant to the Deputy of General Mining at the Coordinating
Ministry of Economic Afairs
Ir. Jalal A M Direktur Eksekutif A+ CSR Indonesia dan Technical Advisor
PT Komunikasi Kinerja (Kiroyan Partners)
Executive Director A+ CSR Indonesia and Technical Advisor of
PT Komunikasi Kinerja (Kiroyan Partners)
Keterangan :
K : Ketua
A : Anggota
GCG : Good Corporate Governance
NRPSDM : Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM
CSR-LPT : Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pasca Tambang
MR : Manajemen Risiko
Remark:
C : Chairman
M : Member
GCG : Good Corporate Governance
NRHRD : Nomination, Remuneration and HR Development
CSR-EPM : Corporate Social Responsibility, Environment and Post Mining
RM : Risk Management
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 54
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
tahun di Perusahaan, dan 1 (satu) orang Direktur lainnya
pernah menduduki beberapa jabatan penting di industri
perbankan. Dikarenakan fungsi Direktur di Indonesia tidak
independen, maka komposisi direktur independen (baik
direktur non-eksekutif/Komisaris dan direktur eksekutif/
Direktur) sesuai terminologi dari ASX adalah 27%.
Dewan
The Board
Status
Status
Keterangan
Remarks
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Wisnu Askari Marantika Independen Independent Berdasarkan
kerangka hukum
Indonesia, Direksi
tidak independen.
Namun, mayoritas
anggota Dewan
Komisaris
berstatus
independen.
Based on
Indonesia legal
framework,
BOD is not
independent.
However, majority
of BOC members
are independent.
Irwan Bahar Tidak Independen Not Independent
Mahendra Siregar Tidak Independen Not Independent
Irwandy Arif Independen Independent
Mahmud Hamundu Independen Independent
Direksi
Board of Directors
Alwin Syah Loebis Tidak Independen Not Independent
Djaja M. Tambunan Tidak Independen Not Independent
Winardi Tidak Independen Not Independent
Tato Miraza Tidak Independen Not Independent
Achmad Ardianto Tidak Independen Not Independent
Denny Maulasa Tidak Independen Not Independent
FORUM RUPS
Selama tahun 2008, Antam mengadakan satu kali RUPS
Tahunan di bulan Juni, dan satu kali RUPS Luar Biasa
di bulan April. Dalam RUPS Tahunan 2008, Antam juga
melakukan perubahan di Anggaran Dasar terkait tata
kelola dengan menambahkan peraturan mengenai
Komisaris Utusan sesuai peraturan dalam UU PT. Surat
panggilan (undangan) RUPS tahunan dipublikasikan
pada tanggal 11 Juni 2008 di Harian Bisnis Indonesia dan
Investor Daily untuk informasi dalam Bahasa Indonesia,
serta pada The Jakarta Post untuk informasi dalam Bahasa
Inggris. Sedangkan surat panggilan untuk RUPS luar biasa
dipublikasikan pada tanggal 19 Maret 2008 di surat kabar
yang sama. Surat Kuasa tersedia di website Antam. Mata
acara RUPS juga disampaikan beserta dengan undangan
RUPS. Pemegang saham yang bermaksud menghadiri RUPS
dapat meminta agenda rapat dan informasi pendukung
lainnya ke Kantor Pusat Antam sebelum RUPS berlangsung.
Penjelasan mengenai prosedur bagi pemegang saham
untuk memperoleh informasi mengenai agenda RUPS dan
informasi pendukung tercantum pada Anggaran Dasar
Antam. RUPS tahunan 2008 dihadiri oleh 78,61% pemegang
saham dan auditor eksternal independen.Pengumuman
hasil RUPS tahunan 2008 Antam dipublikasikan di Harian
Bisnis Indonesia dan Investor Daily untuk informasi dalam
Bahasa Indonesia pada tanggal 30 Juni 2008, serta di The
Jakarta Post untuk informasi dalam Bahasa Inggris pada
tanggal 1 Juli 2008. Pengumuman hasil RUPS luar biasa
dipublikasikan pada tanggal 22 April 2008.
GMOS FORUM
During 2008, Antam conducted one Annual GMOS
in June, and one extraordinary GMOS in April. Antam
also made governance related amendment by adding
terms on Delegate Commisioner in the articles of
association based on Indonesia Corporation Law. The
invitation for the annual GMOS was published on
June 11, 2008 in Harian Bisnis Indonesia and Investor
Daily for information in Bahasa Indonesia, and in the
Jakarta Post for information in English. Meanwhile the
invitation for the extraordinary GMOS was published
on March 19, 2008, in the same newspapers. Proxy
forms were also available on Antams website. The
agenda of the GMOS was included in the invitation.
Shareholders that attended the GMOS could request
the agenda and necessary supporting information, and
the articles of association also provide explanation on
the availability of procedures for shareholders to do
so. Announcement of Antams 2008 Annual GMOS was
attended by 78.61% of shareholders and was attended
also by independent external auditors.Annual GMOS
resolution was published in Harian Bisnis Indonesia
and Investor Daily for the information in Indonesian
language on June 30, 2008, and in the Jakarta Post for
information in English on July 1, 2008. Announcement
of Extraordinary GMOS resolution was published on
April 22, 2008 at the same newspapers.
has held key positions in the banking industry. According
to the prevailing laws in Indonesia, board members
(combination of BOC and BOD) are not obligated to
consist of a majority of independent directors. Using the
ASX criteria of one board system, 27% of board members
are independent.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 55
PENGAWASAN
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang
bertugas menjalankan fungsi pengawasan. Komposisi
dan jumlah anggota Dewan Komisaris Antam ditetapkan
oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana
strategis Antam untuk memungkinkan pengambilan
keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat
bertindak secara independen. Berdasarkan keputusan
RUPS tahun 2008, Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima)
orang anggota, dengan 3 (tiga) Komisaris Independen,
dimana salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama.
Selama tahun 2008, Dewan Komisaris mengadakan 31
(tiga puluh satu) kali rapat dimana setengah diantaranya
dihadiri oleh anggota Direksi.
Mayoritas anggota Dewan Komisaris independen. Irwan
Bahar dan Mahendra Siregar tidak memenuhi kriteria
independensi karena merupakan karyawan dari pemegang
saham mayoritas.
OVERSIGHT
BOARD OF COMMISSIONERS
The BOC is a company organ that conducts an oversight
function. The composition and size of Antams BOC is
determined by considering the vision, mission, and strategic
plan of Antam to enable independent, effective, accurate,
and timely decision making. Based on the GMOS resolution
in 2008, the BOC consists of 5 (ve) members, with 3 (three)
independent commissioners, one of which act as the chair
of the board.
Throughout 2008, the BOC held 31 (thirty-one) meetings, in
which half included members of BOD.
Majority of the Board of Commissioners is independent.
As ofcers of substantial shareholders, Irwan Bahar and
Mahendra Siregar did not full the independency criteria.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Kepemilikan Saham
di Antam
1
Shareholdings of Antam
1
Jumlah Rapat: 31
Number of Meetings Held: 31
Wisnu Askari Marantika -
Irwandy Arif -
Suryo Suryantoro
***
-
Supriatna Suhala
***
-
Mahendra Siregar
**
-
Irwan Bahar
**
-
Mahmud Hamundu
**
-
*
Data jumlah lembar kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2008
**
Efektif sebagai Komisaris sejak 26 Juni 2008
***
Selesai menjabat sebagai Komisaris sejak 26 Juni 2008

*
Data number of shares owned at December 31, 2008
**
Efective as Commissioner at June 26, 2008
***
Resign as Commissioner at June 26, 2008
Peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris selaras
dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan dirinci lebih lanjut
dalam piagam yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Dewan Komisaris, dengan perubahan terakhir dilakukan
pada bulan Desember 2008, termasuk di dalamnya:
Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan
Perusahaan oleh Direksi serta memberikan persetujuan
atas rencana pengembangan Perusahaan, Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta pelaksanaan
ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta
perundang-undangan yang berlaku;
Melakukan tugas yang secara khusus diberikan
kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan
The role and responsibilities of the BOC are aligned with
those stated in the companys Articles of Association, and
further described into the charter that was signed by all
members of the board, with the latest update made on
December 2008, which includes:
Oversee the management of the company by the BOD,
and approve the Companys Development Plan, the
Companys Long-term Plan (Rencana Jangka Panjang
Perusahaan/RJPP), Companys Annual Plan and
Budget (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/
RKAP), the implementation of Articles of Association,
GMOS decisions, and prevailing laws and regulations;
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 56
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
perundangan yang berlaku dan/atau berdasarkan
keputusan RUPS;
Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan,
keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundangan,
serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme,
esiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran;
Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan
dan bertanggung jawab kepada RUPS;
Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang
dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani
laporan tersebut;
Mengawasi pelaksanaan RKAP serta menyampaikan
hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPS;
Mengesahkan RKAP dalam waktu selambatnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum tahun anggaran baru Perusahaan
berjalan. Dalam hal RKAP tidak diformalkan dalam
jangka waktu tersebut di atas, maka akan berlaku RKAP
tahun yang lampau;
Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan
segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan
menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok
disertai saran mengenai langkah perbaikan yang
harus ditempuh;
Memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan
tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS
mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap
penting bagi pengelolaan Perusahaan;
Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan
Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-
buku Perusahaan;
Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan
oleh RUPS;
Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi
(triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan
mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan
hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham Seri
A Dwiwarna tepat pada waktunya;
Memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan
Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan
Perusahaan dan melakukan penyesuaian;
Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi
setiap awal tahun kerja;
Melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi;
Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi,
evaluasi, dan remunerasi yang transparan bagi Dewan
Komisaris dan Direksi setelah mempertimbangkan
hasil kajian Komite Nominasi, Remunerasi, dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) untuk
selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan
RUPS, dan juga untuk eksekutif senior (manajemen
senior); dan
Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara
berkesinambungan untuk menjalankan Perusahaan
dengan profesional.
Conduct specic tasks assigned to the BOC according
to the companys Articles of Association, prevailing
laws and regulations and/or the GMOS decisions;
Carry out tasks, authority, and responsibilities in
accordance with the articles of association, GMOS
decisions, and prevailing laws and regulations, and
apply professionalism, efciency, transparency,
independency, accountability, responsibility, and
fairness principles;
Act on behalf of the companys interest and be
responsible to the GMOS;
Observe and examine the Annual Report prepared by
the BOD and sign the report;
Oversee the RKAP and deliver the assessment result
and opinion to GMOS;
Approve the RKAP in at least 30 (thirty) days prior the
Companys new book period;
Observe the progress of Companys activities, and
conduct immediate reporting to GMOS when signs
of signicant drawbacks appear along with advice on
improvements to be taken;
Provide relevant opinions and advice to GMOS in
accordance with BOCs oversight role on issues that
are important to the Companys management;
Recommend to GMOS the appointment of
independent external auditor to audit the Companys
nancial statements;
Conduct other oversight tasks determined by
the GMOS;
Provide opinions on BOD reports (quarterly, annually
and whenever deemed necessary) regarding the
Companys development and report the results to the
Dwiwarna A Series shareholder in a timely manner;
Monitor the effectiveness of GCG and Corporate Social
Responsibility (CSR) practices and make adjustments;
Determine Key Performance Indicators (KPI) of the
BOD at each beginning of year;
Conduct evaluation on the BODs performance;
Determined the nomination, evaluation, and
remuneration system that is transparent for the BOC
and the BOD, by considering the input from the
Nomination, Remuneration, and Human Resources
Development Committee (NRHRD Committee), to be
recommended and approved by GMOS, and also for
senior executives; and
Continuously enhance competency and knowledge
to enable professional management of the company.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 57
Kriteria Independensi ASX
ASX Independency Criteria ASX
Wisnu Askari
Marantika
Irwan Bahar Mahendra
Siregar
Irwandy
Arif
Mahmud
Hamundu
Bukan anggota manajemen.
Not a member of management.
Bebas dari hubungan usaha dan hubungan lainnya
yang dapat mempengaruhi keputusan.
Free of any business or other relationship that could
materially interfere judgment.
Bukan pemegang saham mayoritas perusahaan
atau pegawai yang berhubungan langsung dengan
pemegang saham mayoritas perusahaan.
Not a substantial shareholder of the company or
an ofcer or associated directly with a substantial
shareholder of the company.
Bukan pegawai atau pernah dipekerjakan se-
bagai eksekutif pada perusahaan atau anggota
perusahaan afiliasi, setidaknya 3 (tiga) tahun
sebelum menjadi anggota Dewan.
Not an employee or has previously been em-
ployed in an executive capacity by the company
or another group member, at least in three years
before serving the board.
Bukan penasihat atau konsultan utama profesional
yang material bagi perusahaan atau perusahaan
afliasi, atau pegawai yang berhubungan langsung
dengan penyediaan jasa, setidaknya 3 (tiga) tahun
sebelum menjadi anggota Dewan.
Not a principal of a material professional adviser or a
material consultant to the company or another group
member, or an employee materially associated with the
service provided, at least 3 (three) years before serving
the board.
Bukan pemasok atau pelanggan utama dari
perusahaan atau perusahaan afliasi atau pegawai
dari/atau yang berhubungan langsung atau tidak
langsung dengan pemasok atau pelanggan utama.
Not a material supplier or customer of the company
or other group member, or an ofcer of, or associated
directly or indirectly with a material supplier or
customer.
Tidak memiliki hubungan perjanjian dengan
perusahaan atau perusahaan afliasi lainnya sebagai
Direksi.
Does not have a material contractual relationship with
the company or another group member other that as
a director.
Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah dan
semenda serta memegang posisi direktur di tempat
lain yang dapat mempengaruhi independensi.
Does not have any family ties and cross-directorship
which may afect independency.
Status
Status
Independen
Independent
Tidak
Independen
Non
Independent
Tidak
Independen
Non
Independent
Independen
Independent
Independen
Independent
*Menjabat sebagai Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
**Menjabat sebagai Deputi Menteri untuk Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
*Concurrently serves as Head of Energy and Mineral Sources Training Centre, Ministry of Energy and Mineral Resources.
**Concurrently serves as Deputy Minister for International Economic and Financial Cooperation, Coordinating Ministry for Economic Afairs.
* **
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 58
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Proses nominasi anggota Dewan Komisaris dilakukan
dengan menunjuk atau menugaskan Komite NRPSDM
untuk melaksanakan proses nominasi bagi calon anggota
Dewan Komisaris. Daftar calon anggota Dewan Komisaris
yang diusulkan oleh Komite NRPSDM kemudian dikaji
kembali dalam rapat Dewan Komisaris dan selanjutnya
diajukan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk
ditetapkan dalam RUPS. Pada tahun 2008, proses nominasi
calon anggota Dewan Komisaris Antam dibantu oleh
penilai independen.
Berdasarkan Piagam Dewan Komisaris, penilaian kinerja
anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite NRPSDM
dan dapat dilakukan dengan sistem penilaian mandiri (self
assessment), penilaian rekan sekerja (peer evaluation), atau
dengan sistem lain yang akan diputuskan dalam rapat Dewan
Komisaris. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris dimuat
dalam laporan tahunan. Penilaian kinerja Dewan Komisaris
dilakukan berdasarkan kriteria umum seperti kehadiran
dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat Komite. Selain itu,
kinerja Dewan Komisaris dapat juga dinilai menurut faktor
lainnya baik secara individual maupun kolektif, antara lain
integritas; pengetahuan dan pemahaman atas nilai-nilai,
misi, visi dan rencana Perusahaan; serta kemampuan dalam
mengikuti isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap
perusahaan, dan menggunakan informasi tersebut untuk
menilai dan mengarahkan kinerja perusahaan.
Selama tahun 2008, Dewan Komisaris telah mengikuti
berbagai pelatihan, seminar, dan konferensi, dengan topik
diantaranya terkait dengan GCG, sumber daya manusia,
pengawasan BUMN, dan investasi dalam pertambangan.
Dalam mendukung pemenuhan fungsi pengawasannya,
Dewan Komisaris membentuk 5 (lima) Komite pada
tingkat Komisaris, yaitu Komite Audit; Komite Nominasi,
Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(NRSPDM); Komite Manajemen Risiko; Komite GCG; serta
Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan
Pasca Tambang (CSR-LPT). Dalam menjalankan fungsinya,
Dewan Komisaris dan Komite juga dibantu oleh seorang
Sekretaris Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh
salah seorang anggota Dewan Komisaris, dan tugas serta
tanggung jawab setiap Komite didokumentasikan pada
piagam masing-masing Komite.
The BOC nomination process was conducted by appointing
or delegating the task to NRHRD Committee to carry out
the nomination process for the BOC candidates. The list of
BOC candidate suggested by the NRHRD Committee was
then re-evaluated in the BOC meeting to be proposed to
the Dwiwarna A Series Shareholder and to be legislated.
Throughout 2008, the nomination process of ANTAMs BOC
was supported by the independent assessor.
According to the BOC Charter, the BOC performance
assessment is facilitated by the NRHRD Committee, using
a self assessment, peer evaluation, or other evaluation
methodology as decided in the BOC meeting. The
performance assessment result of BOC is disclosed in
the Annual Report. The evaluation is conducted by using
general criteria such as attendance in board meetings
and committee meetings. In addition, both individually
and collectively, evaluation is also conducted on the
integrity; knowledge and understanding of values,
mission, vision and the company plan; the extent of
probing on issues and trends that are influencing the
company, and the information usage to assess and direct
the companys performance.
Throughout 2008, the BOC attended training, seminars and
conferences on topics including GCG, human resources,
oversight of SOE, and investing in mining.
To support its oversight function, the BOC establish 5 (ve)
committees at the board level, that include Audit Committee;
Nomination, Remuneration and Human Resource
Development Committee; Risk Management Committee;
GCG Committee; and Corporate Social Responsibility,
Environment and Post-Mining Committee. In carrying-out
its function, the BOC and Committees are assisted by a BOC
secretary. Each committee is chaired by member of the
BOC, and each committees roles and responsibilities are
documented in each committees charter.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 59
KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE
Peran dan tanggung jawab Komite Audit seperti tertuang
dalam Piagam Komite Audit adalah untuk memberikan
pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris
dalam memenuhi tanggung jawabnya yang termasuk
penelaahan atas informasi keuangan; seleksi, penunjukan,
dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal independen;
pemberian persetujuan awal (pre-approval) jasa non-
audit; penelaahan atas efektivitas pengendalian internal;
pemantauan kepatuhan terhadap peraturan perundangan;
pelaporan risiko dan pelaksanaan manajemen risiko;
pemeriksaan keputusan rapat Direksi; dan penelaahan
pengaduan pihak ketiga.
Komite Audit Antam pada tanggal 31 Desember 2008
terdiri dari 5 (lima) orang anggota termasuk seorang
Ketua dan seorang Wakil Ketua. Selama tahun 2008,
Komite Audit mengadakan 22 (dua puluh dua) kali rapat
dengan mengikutsertakan pihak lainnya seperti Komite
Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, anggota
Direksi, dan auditor independen. Kegiatan Komite Audit
yang terkait dengan manajemen risiko dilakukan bersama
dengan Komite Manajemen Risiko.
The role and responsibilities of the Audit Committee, as
stated in its charter, is to provide advice and assistance to
the BOC in fullling its responsibilities, which include the
review of nancial information; selection, appointment,
and monitoring of independent external auditors; pre-
approval of non-audit services; effectiveness of internal
control; compliance with laws and regulations; reporting of
risk and implementation of risk management; review of the
BODs decisions, and review of third-party reporting.
As of December 31, 2008, Antams Audit Committee
consisted of 5 (five) members including a Chairman and
a Vice Chairman. Throughout 2008, the Audit Committee
conducted 22 (twenty-two) meetings that involved
other parties such as the Risk Management Committee,
Internal Audit Unit, BOD, and the independent external
auditor. The Audit Committees activities related to risk
management were conducted collectively with the Risk
Management Committee.
Sekretaris Dewan Komisaris Antam sejak 1 November
2003. Lulus dari Teknik Geologi ITB pada tahun 1973
dan memulai karir di Antam sejak 1 Januari 1974.
Mengikuti berbagai kursus di dalam negeri dan
eksplorasi mineral di Western Australian School of
Mines pada tahun 1988. Beberapa posisi penting di
Antam yang dipegang antara lain Kepala Unit Geologi
(1991-1998), dan Kepala Perencanaan Strategis Bidang
Pengembangan Usaha Antam (2000-2003).
Antams Secretary to the Board of Commissioners since
November 1, 2003. Graduated in Geological Engineering of
ITB in 1973. Started his career at Antam since January 1, 1974.
Completed numerous courses in Indonesia and in mineral
exploration at the Western Australian School of Mines in
1988. Prior his current post, he held several key positions
at Antam such as Head of Geology Unit (1991-1998) and
Senior Manager of Strategic Development of Business
Development at Antams Head Ofce (2000-2003).
PROFIL SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS BIOGRAPHY OF SECRETARY TO THE BOARD OF
COMMISSIONERS
Ir. Tauan Sitorus
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 60
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Komite
Meetings Attended
Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. Ketua Komite Chairman 22
Mahendra Siregar, SE, M.Ec.
*
Wakil Ketua Komite Vice Chairman 3
Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Anggota Komite Member 19
Drs. Mursyid Amal, MM
*
Anggota Komite Member 8
Tri Herutantoyo, Ak., MBA
*
Anggota Komite Member 8
Sutirta Budiman, Bsc., ACGI
**
Anggota Komite Member 2
Drs. Kanaka Puradiredja, Ak.
***
Anggota Komite Member 10
Drs. Eddie M. Gunadi, QIA
***
Anggota Komite Member 11
Edwar Nurdin, Ak., MA
***
Anggota Komite Member 12
Keterangan:
*
Efektif sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008
**
Efektif sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008, mengundurkan diri sejak Oktober 2008
***
Selesai menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008
Notes:


*
Efective as Audit Committee member at August 1, 2008

**
Efective as Audit Committee member at August 1, 2008, resigned at October 2008
***
Resign as Audit Committee member at August 1, 2008
Tri Herutantoyo, AK, MBA.
Audit Committee member since August 2008. Graduated
from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara for Diploma
IV Degree in Accounting in 1985. Earned Master of
Business Administration, from Cleveland State University,
Cleveland, USA in 1993. He previously worked at the
Financial and Development Supervisory Board and
Indonesia Bank Restructuring Agency. Currently serves
as Chief of Risk Management division at PT Perusahaan
Pengelola Aset (Persero).
Alida Basir Astarsis, SE, Ak.
Audit Committee member since 2005. Graduated from
Economic Faculty of Airlangga University, majoring
Accounting in 1979. Worked at PT Astra Graphia
Surabaya, before a career at PT Unilever Indonesia from
1979 as Management Trainee until she retired as Audit
Group Manager in December 2004. Since January 2007,
she has been an Audit Committee member at PT Total
Bangun Persada.
Tri Herutantoyo, AK, MBA. Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Drs. Mursyid Amal, MM.
PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT
PER 31 DESEMBER 2008
BIOGRAPHIES OF AUDIT COMMITTEE
MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008
Tri Herutantoyo, AK, MBA.
Bergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada
tahun 2008. Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
tahun 1985 dan MBA dari Cleveland State University tahun
1993. Sebelumnya pernah bekerja di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dan Badan Penyehatan
Perbankan Nasional. Saat ini menjabat sebagai Kepala
Bagian Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Pengelola
Aset (Persero).
Alida Basir Astarsis, SE, Ak.
Bergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada
tahun 2005. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga jurusan Akuntansi pada tahun 1979. Pernah bekerja
di PT Astra Graphia Surabaya dan kemudian memulai karir
di PT Unilever Indonesia sebagai Management Trainee pada
tahun 1979 hingga pensiun sebagai Group Audit Manager
pada Desember 2004. Sejak Januari 2007 menjadi anggota
Komite Audit pada PT Total Bangun Persada.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 61
Drs. Mursyid Amal, MM.
Bergabung sebagai anggota Komite Audit pada
tahun 2008. Lulus Sarjana Ekonomi Universitas Islam
Bandung tahun 1986 dan strata dua dari Sekolah Tinggi
Management Bandung (STMB) tahun 1996. Sebelumnya
bekerja di PT Telkom Tbk. dengan jabatan terakhir Direktur
Keuangan. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama
di PT Halmahera Sentosa, perusahaan pembeli hasil bumi
perkebunan rakyat.
KOMITE NOMINASI, REMUNERASI, DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
NOMINATION, REMUNERATION AND HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT COMMITTEE
Peran dan tanggung jawab Komite NRPSDM seperti
tertuang dalam Piagam Komite NRPSDM adalah untuk
memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan
Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya terkait
dengan proses nominasi, remunerasi, dan pengembangan
sumber daya manusia di Antam.
Komite NRPSDM telah memberikan rekomendasi mengenai
acuan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dan diajukan
kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan. Selain itu,
Komite NRPSDM juga telah memberikan rekomendasi
mengenai remunerasi karyawan, mengusulkan kriteria
nominasi dan seleksi bagi Dewan Komisaris dan Direksi
baru, mengajukan usulan KPI Direksi, serta membuat
kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris.
Komite NRPSDM Antam pada tanggal 31 Desember
2008 terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota termasuk
seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama
tahun 2008, Komite ini telah mengadakan 27 (dua puluh
tujuh) kali rapat dimana setengahnya dilakukan dengan
mengikutsertakan anggota Direksi.
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Komite
Meetings Attended
Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc.
*
Ketua Komite Chairman 7
Ir. Wisnu Askari Marantika
****
Wakil Ketua Komite Vice Chairman 1
Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc.
*
Wakil Ketua I Vice Chairman I 7
Dr. Ir. Irwan Bahar
*
Wakil Ketua II Vice Chairman Il 5
Ir. Nani Koespriani, MBA Anggota Komite Member 25
Dra. Nina Insania K. Permana, MM Anggota Komite Member 23
Ir. Anton Nugraha Sjirad, MM
*
Anggota Komite Member 7
Dr. Ir. Rudianto Ekawan
*
Anggota Komite Member 6
Ir. Suryo Suryantoro, M.Sc.
**
Ketua Komite Chairman 18
Ir. Amir Faizal Suud
**
Anggota Komite Member 19
Nursaleh Adiwinata, M.Sc.
***
Anggota Komite Member 8
*
Efektif sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 September 2008
**
Selesai menjabat sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 31 Agustus 2008
***
Selesai menjabat sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 Mei 2008
****
Efektif sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 September 2008 dan berhenti menjabat tanggal 30 September 2008
*
Efective as NRHRD Committee member at 1 October 2008
**
Resign as NRHRD Committee member at 31 August 2008
***
Resign as NRHD Committee member at 1 May 2008
****
Efective as NRHRD Committee member at 1 September 2008 and resign at 30 September 2008
Drs. Mursyid Amal, MM.
Audit Committee member since August 2008. Graduated
from Economic Faculty of Bandung Islamic University
in 1986. Earned Master of Management Degree from
STMB Bandung in 1996. Held various key positions at
PT Telkom Tbk., with his last position as Director of Finance.
He is currently President Commissioner of PT Halmahera
Sentosa, which buys plantation harvests.
The role and responsibilities of the NRHRD Committee, as
stated in its charter, are to provide advice and assistance
to the BOC in fullling its responsibilities, regarding
the nomination, remuneration and human resources
development processes at Antam.
The NRHRD Committee has provided recommendations
on the BOC and BOD remuneration base to the GMOS for
approval. It has also provided recommendations on the
remuneration for employees, proposed the nomination
and selection criteria for new BOC and BOD members,
proposed BODs KPI, and created assessment criteria for
BOC performance.
As of December 31 2008, Antams NRHRD Committee
consisted of 7 (seven) members including a Chairman and
2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee
held 27 (twenty-seven) meetings of which half involved
the BOD.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 62
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Dra. Nina Insania K. Permana, MM
Became NRHRD Committee member in 2007. An expert
in HR Management. Graduated from Psychology Faculty,
Padjadjaran University in 1987, obtained Master of
Management Degree from Management Institute PPM in
1997, and candidate for Business Management doctorate
at Padjadjaran University, 2007. She is training instructor at
Management PPM, lecturer for Master of Management at
Sekolah Tinggi Manajemen PPM, HR Competency assessor,
and senior consultant at PT Binaman Utama Jakarta
Dr. Ir. Rudianto Ekawan
Became NRHRD Committee member in 1 September 2008.
Graduated with a degree in Mining Engineering of Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1995. Earned Master of
Science degree in Industry Management from ITB in 1999,
and Master of Science degree from Ecole des Mines de Paris,
France in 2002, and doctoral degree in Mining Economics
from the same university in 2006. Since 1997, he has worked
as a lecturer of Mining Engineering in Bandung Institute
of Technology (ITB). He is currently the Manager of Mining
Planning and Valuation at the Faculty of Mining of ITB.
Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM
Became NRHRD Committee member in 1 September 2008.
Graduated from Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
majoring in Industrial Management Technology in 1991.
Worked in various manufacturing industries from 1991
to 1999, with his last position of Vice Plant Director of
PT Kanasritex, Semarang. Held various positions such as
Expert Staff at KAPET BUKARI (Special Economic Zone of
Buton, Kolaka, Kendari) project, from 1999 to 2001, President
Director of BUMD, Muna Municipal Company, Southeast
Sulawesi, from 2001 to 2004, Special Staff of Southeast
Sulawesi Provincial Government, from 2004 to 2006, and
consultant to the Kolaka Regency Government Enterprise,
from 2006 to 2008. Currently he is President Director of
PT Nikindo Mineral Resources.
Dra. Nina Insania K. Permana, MM Dr. Ir. Rudianto Ekawan Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM Ir. Nani Koespriani, MBA
PROFIL ANGGOTA KOMITE NRPSDM
PER 31 DESEMBER 2008
BIOGRAPHIES OF NRHRD COMMITTEE
MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008
Dra. Nina Insania K. Permana, MM
Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak tahun
2007. Ahli di bidang manajemen SDM. Lulusan Fakultas
Psikologi Universitas Padjadjaran tahun 1987, Magister
Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta tahun
1997 dan Kandidat Doktor Manajemen Bisnis, Universitas
Padjadjaran 2007. Saat ini menjadi instruktur pelatihan
Manajemen PPM, dosen Program Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Asesor Kompetensi
SDM dan Konsultan Senior PT Binaman Utama, Jakarta.
Dr. Ir. Rudianto Ekawan
Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1
September 2008. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1995 dan
Magister Teknik dari Teknik Manajemen Industri (ITB)
tahun 1999. Menerima gelar Master (S2) dan Doktor (S3) di
bidang Ekonomi Mineral dari Ecole Nationale Suprieure
Des Mines de Paris tahun 2002 dan 2006. Menjadi dosen
di Teknik Pertambangan (ITB) sejak 1997. Saat ini menjabat
Manager Laboratorium Perencanaan dan Valuasi Tambang
di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM
Bergabung menjadi anggota Komite NRPSDM sejak
1 September 2008. Lulus Insinyur Teknik Manajemen
Industri, Universitas Islam Indonesia tahun 1991. Memiliki
pengalaman di berbagai industri manufaktur dari tahun
1991-1999, dengan jabatan terakhir sebagai Vice Plant
Director di PT. Kanasritex, Semarang. Staf Ahli pada
Proyek KAPET BUKARI (Kawasan Pengembangan Ekonomi
Terpadu Buton, Kolaka, Kendari) sejak 1999-2001, dan
Direktur Utama BUMD Pemkab Muna Sulawesi Tenggara
(2001-2004), Staf Khusus Pemprov Sultra (2004-2006), dan
Konsultan BUMD Pemerintah Kabupaten Kolaka (2006-
2008). Sejak tahun 2007 sampai sekarang menjabat sebagai
Direktur Utama PT. Nikindo Mineral Resources.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 63
Ir. Nani Koespriani, MBA
Became NRHRD Committee member in 1 September 2007.
Graduated from Planology Engineering from Bandung
Institute of Technology (ITB) in 1980, Graduate School of
Business Administration, University of Denver Colorado,
USA in 1986. Currently, serves as Commissioner at PT Agung
Automall. She has held various positions at Management
Institute PPM and executive positions at other rms. Has
experiences in area of management consultancy and advisor
to the CEO in several rms and NGOs.
Ir. Nani Koespriani, MBA
Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1
September 2007. Lulusan Teknik Planologi ITB tahun 1980
dan Graduate School of Business Administration, University
of Denver Colorado, USA tahun 1986. Saat ini masih
menduduki jabatan Komisaris PT Agung Automall, pernah
menduduki berbagai jabatan di Lembaga Manajemen
PPM dan sebagai eksekutif di perusahaan-perusahaan lain.
Memiliki pengalaman di bidang konsultansi manajemen
dan Advisor to the CEO di berbagai perusahaan dan NGO.
KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE
Peran dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko seperti
tertuang dalam Piagam Komite Manajemen Risiko adalah
untuk membantu Dewan Komisaris memberikan pendapat
professional dan independen agar dapat dipastikan
terlaksananya prinsip-prinsip manajemen risiko perusahaan.
Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab atas
efektivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Perusahaan dalam
membantu merumuskan loso risiko, risk appetite, toleransi
risiko, melakukan kajian atas strategi dan tujuan tiap unit di
Antam dan kerangka kerjanya seperti kebijakan, prosedur,
dan struktur organisasi, untuk mendukung budaya risiko
yang diharapkan, serta efektivitas pelaksanaan seluruh aspek
proses manajemen risiko, koordinasi penerapan aktivitas
pengendalian di organisasi secara keseluruhan, dan penerapan
sistem informasi dan komunikasi untuk memungkinkan
tersedianya saluran distribusi informasi yang baik.
Komite Manajemen Risiko telah melakukan beberapa
pembahasan mengenai risiko yang terdapat di Perusahaan
antara lain terkait dengan pengaruh harga BBM terhadap
biaya feronikel, konsep bisnis batu bara dan analisis risiko
akuisisi tambang batu bara, proyek emas Cibaliung, serta
kontrak-kontrak jasa pihak ketiga.
Komite Manajemen Risiko Antam pada tanggal 31 Desember
2008 terdiri dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang
Ketua dan seorang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite
ini mengadakan 22 (dua puluh dua) kali rapat.
The role and responsibilities of the Risk Management
Committee, as stated in its charter, are to provide advice
and assistance to the BOC in fullling its responsibilities
regarding the companys risk management principles.
The Risk Management Committee is responsible for
reviewing the effectiveness of Risk Management Unit in
determining the risk philosophy, risk appetite, and risk
tolerance; to review the strategy and objectives of each
unit within Antam, and the framework such as policies,
procedures and organisation structure to support the
expected risk culture of Antam; the effectiveness all
elements of risk management processes; coordinate
the implementation of control activities throughout
organisation; and apply the communication and
information system to enable existence of a sound channel
of information distribution.
The Risk Management Committee conducted discussions
about the risk in the company, including the inuence
of fuel price on the cost of ferronickel, the coal business
concept and the coal-mining acquisition risk, the Cibaliung
Gold-project, and service contracts with third parties.
As of December 31, 2008, Antams Risk Management
Committee consisted of 6 (six) members including a
Chairman and a Vice Chairman. Throughout 2008, the
committee held 22 (twenty-two) meetings.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 64
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Komite
Meetings Attended
Dr. Ir. Irwan Bahar
*
Ketua Komite Chairman 9
Ir. Wisnu Askari Marantika
**
Wakil Ketua Vice Chairman 19
Edwar Nurdin, Ak., MA
*
Anggota Komite Member 6
Ir. Gde Suratha, M.Sc.
*
Anggota Komite Member 9
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA
*
Anggota Komite Member 9
Drs. Ridwan Saleh
*
Anggota Komite Member 9
Dr. Ir. Bambang Setiawan
***
Anggota Komite Member 11
Sutirta Budiman, Bsc., ACGI
***
Anggota Komite Member 7
*
Efektif sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008
**
Efektif menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko
***
Selesai menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008
*
Efective as Risk Management Committee member at August 1 2008
**
Efective as Risk Management Committee member at August 1, 2008, previously as Chairman of the Committee
***
Resign as Risk Management Committee member at August 1, 2008
Edwar Nurdin, Ak., MA.
Bergabung dengan Komite Manajemen Risiko sejak
Agustus 2008. Sebelumnya sebagai anggota Komite Audit
sejak tahun 2004. Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara pada tahun 1992 dan menerima gelar Master of
Applied Economics dari University of Michigan, USA, tahun
1995. Mulai bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada
Departemen Keuangan pada tahun 1985. Sejak tahun 2006
sampai dengan saat ini bekerja pada Kementerian Negara
BUMN dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian
Perencanaan Organisasi dan Tata Laksana.
Drs. Ridwan Saleh
Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen Risiko
Antam sejak 1 Agustus 2008. Lulus dari Universitas Bandung
Raya pada tahun 1987. Menjadi pegawai negeri sipil pada
Puslitbang Mineral dan Batubara, Badan Litbang Energi dan
Sumberdaya Mineral dan menjadi Kepala Bidang Program
sejak tahun 2005 sampai sekarang.
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA
Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen
Risiko Antam sejak Agustus 2008. Lulus Insinyur Teknik
Pertambangan ITB pada tahun 1978. Menerima gelar
Diplome dEtude Approfondie (DEA-S2) (1984) dan Doktor
PROFIL ANGGOTA KOMITE MANAJEMEN RISIKO
PER 31 DESEMBER 2008
BIOGRAPHIES OF RISK MANAGEMENT
COMMITTEE MEMBERS
AS OF DECEMBER 31, 2008
Edwar Nurdin, Ak., MA. Drs. Ridwan Saleh Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA Ir. Gde Suratha, MSc.
Edwar Nurdin, Ak., MA.
Joined Antams Risk Management Committee in August
2008. He was previously member of Antams Audit
Committee in 2004. Graduated with Diploma IV from State
Accounting School, Jakarta in 1992 and received Master
of Applied Economics from University of Michigan, USA in
1995. Since 1985 he works at the Finance Ministry. Since
2006 he works at the Ministry of State-owned Enterprises
and currently is Division Head of Organisation Planning
and Management.
Drs. Ridwan Saleh
Joined Antams Risk Management Committee since 1
August 2008. Graduated from Bandung Raya University in
1987. He began his public service at the Mineral and Coal
Technology Development Centre, Energy and Mineral
Resources Research and Development Agency and since
2005 he is Head of the Program at the centre.
Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA
Joined Antams Risk Management Committee in August
2008. Graduated in Mining Engineering ITB (1978),
received post graduate degree DEA in Geostatistics (1984)
and Doktor, Specialite Science & Technique Minieres,
Option Geostatistique, (1986), all from Ecole Nationale
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 65
(S3) Specialite Science & Technique Minieres, Bidang
Geostatistik tahun 1986, kesemuanya dari Ecole Nationale
Superieure des Mines de Paris, Perancis. Menjadi pegawai
negeri sipil pada Direktorat Sumberdaya Mineral, Direktorat
Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (1980-2005)
dan terakhir menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan
pada Sekretariat Badan Geologi, Departemen Energi dan
Sumberdaya Mineral (2006-2007). Menjalani masa purna
bakti sejak 1 April 2007.
Ir. Gde Suratha, MSc.
Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen Risiko
Antam sejak Agustus 2008. Sebelumnya sejak tahun 2005
bergabung dengan Komite CSR, Lingkungan dan Pasca
Tambang. Lulus sebagai Insinyur Teknik Pertambangan ITB
pada tahun 1977, dan mendapatkan gelar Master of Science
di bidang Geomekanika dari ITB pada tahun 1993. Menjadi
pegawai negeri sipil pada Puslitbang Teknologi Mineral
dan Batubara dengan berbagai posisi penting seperti
Koordinator Kelompok Program Utama Geoteknologi
Tambang. Menjalani purna bakti sejak 2008.
KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE
GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE
Tugas dan tanggung jawab Komite GCG seperti tertuang
dalam Piagam Komite GCG adalah untuk memberikan
pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam
memenuhi tanggung jawabnya, mencakup penelaahan
dan pengkajian ulang atas Anggaran Dasar, memastikan
telah diterapkannya prinsip-prinsip GCG, memastikan
telah diterapkannya prinsip-prinsip etika, melakukan
evaluasi atas struktur dan keanggotaan setiap Komite, serta
memantau kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite GCG
berkoordinasi dengan Tim Implementasi GCG dan Satuan
Kerja Audit Internal, untuk memastikan bahwa praktik GCG
dijadikan dasar kegiatan operasi.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan praktik GCG di
Antam, Komite GCG juga ikut serta dalam sosialisasi internal
GCG. Pada tahun 2008, sosialisasi internal diadakan di Kantor
Pusat yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi,
dan manajemen senior serta di unit bisnis Pongkor dan
Pomalaa yang dihadiri oleh Komite GCG dan manajemen
senior. Komite GCG Antam juga telah menyelesaikan
pedoman whistleblowing pada tahun 2008 sebagai usaha
Antam dalam meningkatkan praktik GCG.
Komite GCG Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri
dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang Ketua dan
2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite
ini telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dimana
sebagian diantaranya dihadiri oleh Tim Implementasi GCG.
Superieure des Mines de Paris France. He began his
public service at Directorate of Mineral Resources,
Directorate General of Geology and Mineral Resources
(1980-2005) with his last position as Head of Finance
Division, Secretariat of Geology Agency, Ministry of
Energy and Mineral Resources (2006 2007). He retired
since 1 April 2007.
Ir. Gde Suratha, MSc.
Joined Antams Risk Management Committee since
August 2008. He was previously member of Antams CSR,
Environment and Post Mining Committee since 2005.
Graduated in General Mining from ITB in 1977 and received
Master of Science degree in Mining Geomechanics from
ITB in 1993. He held various key positions at the Mineral
and Coal Technology Research and Development Centre
such as Coordinator of Mining Geotechnology Main
Program. He retired from public service in 2008.
The role and responsibilities of the GCG Committee, as
stated in its charter, are to provide advice and assistance
to the BOC in fullling its responsibilities, which include
reviewing the companys Articles of Association, ensuring
the implementation of GCG principles, ensuring the
implementation of ethics principles, evaluating the
structure and membership of BOCs committees, and
reviewing the compliance with prevailing laws and
regulations. In conducting its tasks, the committee
coordinated with the GCG Implementation Team and
Internal Audit Unit to help ensure that GCG is practiced as
a basis of operations.
To promote GCG practices at Antam, the committee
has participated in an internal socialisation. In 2008,
socialisation was conducted at Antam Head Ofce and
involved the BOC, BOD, and senior executives, as well as the
Pongkor and Pomalaa Business Units, and was attended
by the GCG Committee and senior executives. ANTAMs
GCG Committee has also completed the whistleblowing
guidance as ANTAMs effort to promote GCG practices.
As of December 31, 2008, ANTAMs GCG Committee
consisted of 6 (six) members including a Chairman and a
2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee
held 12 (twelve) meetings, of which half were attended by
the GCG Implementation Team.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 66
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Komite
Meetings Attended
Ir. Wisnu Askari Marantika Ketua Komite Chairman 12
Dr. Ir. Irwan Bahar
*
Wakil Ketua I Vice Chairman l 6
Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc.
*
Wakil Ketua II Vice Chairman lI 3
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai
*
Anggota Komite Member 4
Susy Pasaribu Anggota Komite Member 12
Andi Bajupati Salim
*
Anggota Komite Member 4
DR. Edison Panjaitan
**
Anggota Komite Member 6
Ir. Achmad Dohar Siregar
**
Anggota Komite Member 8
*
Efektif sebagai anggota Komite GCG sejak tanggal 1 September 2008
**
Selesai menjabat sebagai anggota Komite GCG sejak tanggal 1 September 2008
*
Efective as GCG Committee member at September 1, 2008
**
Resign as GCG Committee member at September 1, 2008
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai
Bergabung sebagai anggota Komite GCG pada tahun 2008.
Sebelumnya menjadi anggota Komite CSR, Lingkungan
dan Pasca Tambang dari tahun 2003. Lulus Insinyur Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun
1976. Menerima gelar Ingenieur Expert en Techniques
Minieres (1980), Diplome dEtude Approfondie (1981),
dan Doktor (1984) dari Ecole des Minesde Nncy Perancis.
Menjadi Guru Besar Teknik Pertambangan ITB pada tahun
2003. Pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Negara
Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
Bidang Sumber Daya Pembangunan (2002 2005). Saat ini
menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Pembangunan
Daerah Tertinggal Bidang Pengembangan Sumber Daya.
Susy Pasaribu
Bergabung sebagai anggota Komite GCG sejak 2007.
Mengawali karir di Bank Danamon selama 10 tahun
dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Training
and Development pada tahun 1999. Pada tahun 2000
bekerja sebagai Sekretaris Deputi Menteri Negara BUMN
Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan
Telekomunikasi. Pada pertengahan tahun 2000 ditunjuk
sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Telkom Tbk., dan
pada tahun yang sama sebagai asisten Sekretaris Dewan
Komisaris PT Indosat Tbk. dan tahun 2006 bergabung
dengan Antam sebagai Human Resources Advisor. Saat ini
menjadi anggota Komite GCG pada Antam.
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai Susy Pasaribu Andi Bajupati Salim
PROFIL ANGGOTA KOMITE GCG
PER 31 DESEMBER 2008
BIOGRAPHIES OF GCG COMMITTEE MEMBERS
AS OF DECEMBER 31, 2008
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai
Joined Antams GCG Committee in 2008. Previously he was
member of Antams CSR, Environment and Post Mining
Committee since 2003. Graduated in Mining Engineering
from ITB in 1976. Received Ingenieur Expart en Techniques
Minieres (1980), Diplome dEtude Approfondie (1981), and
Doktor (1984) from Ecole des Mines de Nancy France. In
2003 he became professor of Mining Engineering of
ITB. From 2002-2005 he was Deputy State Minister of
Acceleration of Development of Eastern Indonesia Region
for Development Resources. He is currently Deputy State
Minister of the Develoment of Less Developed Region for
Resources Development.
Susy Pasaribu
Joined Antams GCG Committee since September 2007.
Began her career at Bank Danamon for 10 years with her
last position as Head of Training and Development in 1999.
In 2000 she was Secretary to the Deputy Minister of Mining,
Strategic Industries, Energy and Telecommunication. In
mid 2000 she was appointed as Secretary to the Board
of Commissioners of PT Telkom Tbk., and in the same
year she was assistant to the Secretary of the Board of
Commissioners of PT Indosat Tbk. In 2006 joined Antam
as Human Resources Advisor. Currently she is member of
Antams GCG Committee
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 67
The role and responsibilities of the CSR-EPM Committee, as
stated in its charter, are to provide advice and assistance
to the BOC in fullling its responsibilities by providing
professional and independent opinion to ensure the CSR
programs are held as well as good environment and post-
mining management based on the GCG Principles and
Good Mining Practices in the company.
The CSR-EPM Committee had site visits to the Cikotok
Gold-Mining Business Unit in March 2008 and to Nickel
Operational Mining Business Unit in May 2008. The
Committee also evaluated the progress of the closing
and after-mining program at Gebe Island and other
business units.
As of December 31, 2008, Antams CSR-EPM Committee
consisted of 7 (seven) members including a Chairman and
2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee
conducted 11 (eleven) meetings.
Andi Bajupati Salim
Diangkat menjadi anggota Komite GCG sejak 1 September
2008. Setelah lulus sebagai Insinyur Teknik Elektro dari ITB
pada tahun 1978, memulai kariernya pada IBM America/
Far East Representative Ofce Jakarta sampai Juni 1982.
Berkarier pada PT Supreme Cable Manufacturing Corporation
Tbk., dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur Utama
(1985-Juni 1994). Saat ini menduduki jabatan Komisaris
Utama PT Olex Cables Indonesia.
KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LINGKUNGAN DAN PASCA TAMBANG
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, ENVIRONMENT AND POST-MINING COMMITTEE
Tugas dan tanggung jawab Komite CSR-LPT seperti yang
tertuang pada Piagam Komite CSR-LPT adalah untuk
membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan
pendapat profesional dan independen agar dapat dipastikan
terlaksananya program CSR serta pengelolaan lingkungan
dan pasca tambang yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip
GCG dan Good Mining Practices pada Perusahaan.
Komite CSR-LPT telah melakukan kunjungan kerja ke Unit
Bisnis Pertambangan Emas Cikotok pada bulan Maret
2008 dan kunjungan kerja ke Unit Bisnis Pertambangan
Nikel Operasi Maluku Utara pada bulan Mei 2008. Komite
juga melakukan evaluasi perkembangan program
penutupan dan pasca tambang Pulau Gebe serta di unit-
unit bisnis lainnya.
Komite CSR-LPT Antam pada tanggal 31 Desember 2008
terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota termasuk seorang Ketua
dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite
ini telah mengadakan 11 (sebelas) kali rapat.
Nama
Name
Jabatan
Position
Rapat Komite
Meetings Attended
Mahendra Siregar, SE, M.Ec.
*
Ketua Komite Chairman 6
Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc.
*
Wakil Ketua I Vice Chairman l 5
Ir. Mahmud Hamundu, MSc.
*
Wakil Ketua II Vice Chairman lI 6
Ir. Achmad Dohar Siregar
*
Anggota Komite Member 4
Ir. Amir Faizal Suud
*
Anggota Komite Member 4
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA
*
Anggota Komite Member 3
Ir. Jalal
*
Anggota Komite Member 3
Ir. Supriatna Suhala, MSc.
**
Ketua Komite Chairman 5
Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai
**
Anggota Komite Member 7
Ir. Gde Suratha, MSc.
**
Anggota Komite Member 7
Dra. Siti Raah Untung, M.Env.St.
*
Anggota Komite Member 7
*
Efektif sebagai anggota Komite CSR-LPT sejak tanggal 1 September 2008
**
Selesai menjabat sebagai anggota Komite CSR-LPT sejak tanggal 1 September 2008
*
Effective as CSR EPM Committee member at September 1, 2008
**
Resign as CSR-EPM Committee member at September 1, 2008
Andi Bajupati Salim
Joined Antams GCG Committee since 1 September 2008.
Graduated in Electrical Engineering from Bandung Institute
of Technology (ITB) in 1978. Worked for IBM Americas/
Far East Corporation Representative Ofce Jakarta until
June 1982, then joined PT Supreme Cable Manufacturing
Corporation Tbk. with his last position as Executive Vice
President (1985-June 1994). Currently he is President
Commissioner of PT Olex Cables Indonesia.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 68
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Ir. Achmad Dohar Siregar
Joined Antams CSR, Environment and Post Mining
Committee in September 2008. Previously he was member
of Antams GCG Committee since 2004. Graduated in
Mining Engineering, ITB, in 1973 and joined Antams various
operations and projects. In 1992-1996, he led Pongkor
Gold project and Antams Gold Mining Business Unit. In
1996-2004, he began his career at Antams Head Ofce
with his last position as Antams Corporate Secretary. Until
the end of 2008, he is President Commissioner of PT Nusa
Halmahera Minerals.
Ir. Jalal
Jalal is an expert in social and environmental aspects
of sustainable development in natural resource based
industries, mainly oil and gas, mining, forestry, plantation and
water extraction. Currently he is an executive director of A+
CSR Indonesia, a social enterprise promoting corporate social
responsibility as tool in achieving sustainable development,
as well as a technical advisor for Kiroyan Partners.
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA.
Alumni of Geological Engineering of ITB in 1978 and Rural
Development of Reading University, UK, in 1989. Began his
career as public servant at the Department of Civil Works
and Transmigration (1979-1998) in regional planning
and transmigration housing. His last position was at the
Coordinating Ministry of Economics (1999-now).
Ir. Amir Faizal Suud
Graduated from Mining Engineering, ITB. Previously he
was member of Antams Nomination, Remuneration and
HR Development Committee. He was a public servant
at the Department of Energy and Mineral Resources and
held various key positions such as Head of Regional Ofce
of Mining and Energy of Nusa Tenggara (Bali, West Nusa
Tenggara, East Nusa Tenggara and East Timor) and for
the North Sumatera region. In 2002 2006 he was Senior
Lecturer at the Centre of Geology Learning and Training of
Department of Energy and Mineral Resources.
Ir. Achmad Dohar Siregar Ir. Jalal Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. Ir. Amir Faizal Suud
PROFIL ANGGOTA KOMITE CSR-LPT
PER 31 DESEMBER 2008
BIOGRAPHIES OF CSR-EPM COMMITTEE
MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008
Ir. Achmad Dohar Siregar
Selepas menjadi anggota Komite GCG sejak tahun 2004,
mulai September 2008 bergabung menjadi anggota
Komite CSR-LPT. Lulus dari ITB tahun 1973 langsung berkarir
di berbagai unit operasi dan proyek-proyek Antam, dan
pada tahun 19921996 mengepalai Proyek dan Unit Bisnis
Pertambangan Emas Pongkor. Mulai tahun 1996-2004
berkarir di Kantor Pusat dan terakhir menjadi Sekretaris
Perusahaan Antam. Sampai akhir tahun 2008 masih menjadi
Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals.
Ir. Jalal
Jalal adalah seorang ahli dalam aspek sosial dan lingkungan
terkait dengan pembangunan berkelanjutan dalam
industri-industri terkait sumberdaya alam, terutama minyak
dan gas, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan
ekstraksi air. Sekarang ia menjadi direktur eksekutif A+ CSR
Indonesia, sebuah perusahaan sosial yang mempromosikan
tanggung jawab sosial perusahaan sebagai alat untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan, juga sebagai
penasihat teknis untuk Kiroyan Partners.
Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA.
Alumnus Teknik Geologi ITB tahun 1978 dan Rural
Development Reading University, Inggris, tahun 1989.
Perjalanan karir sebagai birokrat dimulai di Departemen
Pekerjaan Umum dan Transmigrasi (1979-1998) dalam
bidang perencanaan wilayah dan pemukiman transmigrasi.
Posisi terakhir berkarir di jajaran birokrasi Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian (1999-sekarang).
Ir. Amir Faizal Suud
Alumnus Teknik Pertambangan ITB. Sebelum ditempatkan
dalam Komite CSR-LPT adalah anggota Komite Nominasi,
Remunerasi dan Pengembangan SDM Antam. Pensiunan
birokrat Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral dan
menempati berbagai posisi penting diantaranya Kepala
Kantor Wilayah (Kakanwil) Pertambangan dan Energi
Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT dan Timtim) dan Kakanwil
ESDM Provinsi Sumatera Utara. Terakhir bertugas sebagai
Widyaiswara Utama pada Pusdiklat Geologi (2002-2006)
di Bandung.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 69
PENGELOLAAN MANAGEMENT
DIREKSI
Direksi merupakan organ perusahaan yang bertugas
menjalankan kepengurusan perusahaan dan bertanggung
jawab atas segala pengelolaan kekayaan perusahaan.
Direksi hanya terdiri dari direktur eksekutif dan sedikitnya
memiliki 3 (tiga) orang Direktur. Anggota Direksi diangkat
dan diberhentikan oleh Pemegang Saham dalam RUPS.
Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS
dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis
Antam, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan
yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara
independen. Berdasarkan keputusan RUPS tahun 2008,
Direksi Antam terdiri dari 6 (enam) orang anggota dan
seorang diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama.
Selama tahun 2008, Direksi mengadakan 34 (tiga puluh
empat) kali rapat.
Peran dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran
Dasar Perusahaan dan dirinci lebih lanjut dalam piagam
yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, dengan
perubahan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2008,
termasuk di dalamnya:
Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan
sesuai dengan tujuan Perusahaan dan senantiasa
berusaha meningkatkan esiensi Perusahaan;
Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan
Perusahaan;
Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan
Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Perusahaan (RKAP), serta rencana lainnya yang
berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan
Perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan
Komisaris untuk mendapatkan pengesahan;
Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang
Perusahaan guna mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris;
Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) dan menyelenggarakan
Corporate Social Responsibility (CSR);
Menyelenggarakan suatu sistem pengendalian internal
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset
Perusahaan;
Menjaga informasi rahasia yang diperoleh sewaktu
menjabat sebagai anggota Direksi dan harus tetap
dirahasiakan sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku;
Menjaga informasi penting dan dilarang
menyalahgunakan informasi tersebut yang berkaitan
dengan Perusahaan untuk keuntungan pribadi,
terutama berkaitan dengan insider trading;
Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan
wajib menaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang
mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung
THE BOARD OF DIRECTORS
The BOD is a company organ that functions to manage
and administer the company and is responsible for
managing the Companys assets. The BOD includes only
executive directors and must have at least 3 (three)
members. The members of the BOD are appointed by
shareholders at GMOS.
The composition and size of BOD is determined by the
GMOS by considering Antams vision, mission, and strategic
plan, and to ensure effective, accurate and timely decision
making, and independency. Based on the GMOS decision
in 2008, the BOD of Antam consists of 6 (six) members of
which one acts as the chair of the board.
In 2008, BOD held 34 (thirty four) meetings.
The roles and responsibilities of the BOD are aligned with
those stated in the companys articles of association, and
further described in the charter that was signed by all
members of the board, last updated in December 2008,
and include to:
Manage, administer and ensure the implementation of
Antams goals, strategies, and policies to achieve results,
and continuously conduct activities that promote
efciency;
Manage and administer the companys assets;
Prepare the Companys Development Plan, Annual
Work Plan and Budget, and other plans related to the
operation of the company and to submit them to the
BOC for approval;
Prepare the company long-term plan for approved by
the BOC;
Ensure implementation of GCG and CSR practices;
Ensure the availability and effectiveness of internal
control systems to safeguard the companys assets;
Maintain condentiality of material information
obtained while serving as a board member according
to prevailing laws and regulations;
Safeguard material information and not to use that
information for personal benet, predominantly for
insider trading;
Full the roles and responsibilities and implement
Antams code of conduct, and not take personal
benet, either directly or indirectly, from the companys
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 70
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Direksi
Directors
Kepemilikan Saham
di Antam
*
Shareholdings of Antam
*
Jumlah Rapat: 34
Number of Meetings Held: 34
Alwin Syah Loebis
**
310,000
D. Aditya Sumanagara
**
-
Kurniadi Atmosasmito
****
-
Darma Ambiar
****
-
Sjahrir Ika
****
-
Djaja M. Tambunan
***
-
Winardi
***
-
Tato Miraza
***
193,750
Achmad Ardianto
***
-
Denny Maulasa
***
-
*
Data jumlah lembar kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2008
**
Efektif sebagai Direktur Utama semenjak 26 Juni 2008
***
Efektif sebagai anggota Direksi semenjak 26 Juni 2008
****
Selesai menjabat sebagai anggota Direksi sejak 26 Juni 2008
*
Data number of shares owned at December 31, 2008
**
Efective as Chairman of BOD at June 26, 2008
***
Efective as BOD member at June 26, 2008
****
Resign as BOD member at June 26, 2008
maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain
gaji berikut fasilitas dan tunjangan lainnya, termasuk
santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai
anggota Direksi sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku; dan
Mempunyai kewajiban meningkatkan kompetensi dan
pengetahuannya secara berkesinambungan untuk
menjalankan Perusahaan dengan profesional.
Sebagai tambahan dari tanggung jawab kolektif di atas,
setiap Direktur memiliki peran dan tanggung jawabnya
masing-masing.
DIREKTUR UTAMA
Direktur Utama memiliki tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
tugas korporasi dan unit bisnis, agar seluruh kegiatan
berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan,
dan program kerja yang ditetapkan; menyelaraskan seluruh
inisiatif-inisiatif internal Perusahaan, serta memastikan
terjadinya peningkatan kemampuan bersaing Perusahaan;
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas operasional di
bidang pelaksanaan audit internal, hubungan investor,
kehumasan, hubungan internal, pelayanan hukum, dan
pengelolaan risiko serta memastikan kepatuhan terhadap
hukum regulasi; mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
mengevaluasi internalisasi prinsip-prinsip GCG dan standar
etika secara konsisten dalam Perusahaan; serta memastikan
informasi yang terkait dengan korporasi selalu tersedia bila
diperlukan oleh Dewan Komisaris.
activities except for salary and other facilities, including
the post-position retirement as a board member
according to the prevailing laws and regulations; and
Continuously enhance competency and knowledge to
enable professional management of the company.
In addition to the collective responsibility, each director
function has its own roles and responsibilities.
PRESIDENT DIRECTOR
The President Director (CEO/Chairman of the BOD) has the
responsibility to coordinate, direct, and evaluate corporate
and business units tasks to ensure they are in accordance
with the vision, mission, targets, strategy, policy and work
programs that have been established; align internal
initiatives and ensure the enhancement of the companys
competitiveness; coordinate the operation of internal audit,
investor relations, public relations, internal relations, legal,
and risk management function, and to ensure compliance
with laws and regulations; coordinate, direct, and evaluate
internalisation and consistent implementation of GCG
principles and ethical standards within the company; and
the ensure the availability of corporate related information
whenever required by the BOC.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 71
OPERATION DIRECTOR
The Director of Operation has the responsibility to
coordinate, direct, and evaluate operational tasks
related to production, marketing, safety, environment,
maintenance and reengineering, mine closures,
and overseas representative offices; develop an
efficiency and quality assurance program, and ensure
the consistent implementation of it; and ensure the
availability of corporate related information whenever
required by the BOC.
FINANCE DIRECTOR
The Director of Finance has the responsibility to coordinate,
direct, and evaluate operational tasks related to treasury,
funding, accounting, budgeting, and information
technology; plan, search, and ensure the availability of
funding for the companys development program; and
ensure the availability of corporate related information
whenever required by the BOC.
HUMAN RESOURCES DIRECTOR
Director of Human Resources has the responsibility
to coordinate, direct, and evaluate operational tasks
related to organisation, human resources, education and
training, healthcare, and develop good relations with the
government, external parties, and other stakeholders to
ensure effective and useful human resource activities of the
company; and ensure the availability of corporate related
information whenever required by the BOC.
DEVELOPMENT DIRECTOR
The Director of Development has the responsibility to
coordinate, monitor, evaluate the development and
implementation of Antams long-term plan; coordinate,
direct, and evaluate operational tasks related to
exploration, research and development, feasibility studies,
and constructing projects for the companys growth;
maintain sound relationship with strategic partners and
develop new business opportunities; and ensure the
availability of corporate related information whenever
required by the BOC.
GENERAL AFFAIRS AND CSR DIRECTOR
The Director of General Affairs and CSR has the responsibility
to coordinate, direct, and evaluate operational tasks related
to organisation, community development, partnership
environmental program, as well as CSR activities; develop
good relationship with the government, external parties
and other stakeholders to ensure the effectiveness and
usefulness of public service and CSR activities; and ensure
the availability of corporate related information whenever
required by the BOC.
DIREKTUR OPERASI
Direktur Operasi memiliki tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang produksi, pemasaran,
keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan dan rekayasa,
penutupan tambang, serta kantor-kantor perwakilan di luar
negeri; mengembangkan program esiensi dan manajemen
mutu serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten
di lingkungan unit-unit kerja; serta memastikan informasi
yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk
Dewan Komisaris.
DIREKTUR KEUANGAN
Direktur Keuangan memiliki tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang kebendaharaan,
pendanaan, akuntansi, anggaran serta teknologi informasi;
merencanakan, mencari, dan memastikan penyediaan dana
untuk pengembangan Perusahaan sesuai dengan rencana
strategis Perusahaan; serta memastikan informasi yang terkait
dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris.
DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA
Direktur Sumber Daya Manusia memiliki tanggung jawab
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang organisasi, sumber
daya manusia, pendidikan dan pelatihan, kesehatan,
mengembangkan hubungan baik dengan kalangan
pemerintahan, segenap pihak luar, dan pemangku
kepentingan lainnya serta memastikan terselenggaranya
kegiatan sumber daya manusia Perusahaan secara efektif dan
tepat guna; serta memastikan informasi yang terkait dengan
unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris.
DIREKTUR PENGEMBANGAN
Direktur Pengembangan memiliki tanggung jawab
mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi
penyusunan dan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP); mengkoordinasikan, mengendalikan,
dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional di bidang
eksplorasi, penelitian dan pengembangan, studi kelayakan,
serta pembangunan proyek-proyek pertumbuhan
Perusahaan; mengembangkan hubungan baik dengan
mitra strategis serta mencari dan menangkap peluang bisnis
baru; serta memastikan informasi yang terkait dengan unit
kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris.
DIREKTUR UMUM DAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
Direktur Umum dan CSR memiliki tanggung jawab untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas operasional bidang pelayanan umum,
pengembangan kemasyarakatan, program kemitraan dan
bina lingkungan serta kegiatan tanggung jawab sosial
Perusahaan; mengembangkan hubungan baik dengan
kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan pemangku
kepentingan lainnya serta memastikan terselenggaranya
pelayanan umum dan kegiatan tanggung jawab sosial
Perusahaan secara efektif dan tepat guna; serta memastikan
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 72
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia
untuk Dewan Komisaris.
Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris
berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang telah
ditetapkan sebelumnya dan hasil dari penilaian tersebut
diinformasikan pada RUPS. KPI untuk tahun 2008 telah
ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris
Antam. Pada SK tersebut, ditetapkan target pencapaian
kinerja bagi masing-masing anggota Direksi, mencakup
target yang berhubungan dengan pertumbuhan
pendapatan, portofolio proyek, keuntungan, struktur biaya,
solvabilitas/leverage, manajemen kas, penjualan, kepuasan
pelanggan, inovasi, proses operasional, peraturan dan
proses lingkungan, dan keterampilan serta keahlian
karyawan. KPI yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris
tersebut juga telah ditandatangani oleh anggota Direksi
sebagai kesediaan dalam menjalankan amanat.
Dewan Komisaris juga dapat menilai kinerja Direksi
menurut faktor lainnya secara individual maupun kolektif
berdasarkan aspek benturan kepentingan yang muncul;
pengetahuan dan pemahaman Direktur terhadap nilai, misi,
visi dan rencana Perusahaan; partisipasi Direktur dalam
rapat-rapat, termasuk kemampuan untuk menyampaikan,
memberikan argumentasi, dan memberikan solusi mengenai
isu-isu strategis; kemampuan Direktur dalam mengikuti
isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap Perusahaan,
dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan
mengarahkan kinerja Perusahaan; hubungan Direktur dengan
sesama Direktur, Dewan Komisaris, dan pihak-pihak lain, sesuai
dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan
The performance evaluation of the BOD is conducted by
the BOC based on pre-established KPI, and the result is
communicated to the GMOS. KPI for 2008 was formalised
through the BOC Decree. In the Decree, the targeted
performance achievements for each BOD member
include the targets related to revenue growth, project
portfolios, prot, cost structure, solvability/leverage, cash
management, sales, customer satisfaction, innovation,
operational process, regulations and environment
processes, and the employees skills and competencies.
The established KPI was also signed by the BOD members
indicating a willingness to accept the mandate.
The BOC could also evaluate the BODs performance
individually or collectively, based on factors such as conict
of interest, knowledge and understanding of values, mission,
vision and the companys plans; the BODs participation
in companys meetings, including the ability to provide
argumentations and solutions related to strategic issues; the
BODs ability to understand issues and trends inuencing
the company, and usage of that information to assess and
direct the companys performance; the relationship among
BOD members, and with the BOC and other parties, to the
extent it is in accordance with the Articles of Association
and prevailing laws and regulations; as well as the BODs
compliance to the Articles of Association, GMOS decision,
BOC Decree, and the prevailing laws and regulations.
Senior Managers Kantor Pusat dan SVP Corporate Secretary
membahas formulasi Kebijakan Manajemen
Head Ofce Senior Managers and SVP Corporate Secretary discuss
formulation of Management Policies
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 73
peraturan perundang-undangan yang berlaku; serta ketaatan
Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, ketetapan RUPS
dan ketetapan Dewan Komisaris, dan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dasar perhitungan dalam pengajuan remunerasi Direksi
kepada RUPS dilakukan dengan menggunakan formula
yang sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM.
Formula tersebut memperhatikan tingkat remunerasi yang
berlaku di pasar, laba Perusahaan, tingkat pengembalian
aktiva, tingkat pengembalian laba, pencapaian KPI, dan
sesuai dengan Surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S-
326/S.MBU/2002 tanggal 3 Mei 2002.
Di tahun 2008, Antam telah menyelenggarakan program
induksi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite
yang baru terpilih pada RUPS 26 Juni 2008. Program induksi
dilaksanakan selama bulan Juni sampai dengan November
2008 dengan materi yang disampaikan antara lain adalah
sekilas tentang kondisi organisasi, perkembangan, operasi,
keuangan, dan materi lainnya. Anggota Direksi Antam
juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan
konferensi, dengan topik diantaranya terkait keuangan,
pertambangan, manajemen risiko, GCG, SDM, dan CSR.
Dalam rangka mendukung peranannya, Direksi didukung
oleh Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary),
dan telah membangun sistem pengendalian internal dan
manajemen risiko yang didukung dengan keberadaan
Satuan Kerja Audit Internal dan Manajemen Risiko.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan memiliki 5 (lima) fungsi utama dalam
rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai Compliance
Ofcer, Liaison Ofcer (Corporate Communication), Investor
Relations, GCG Implementation, serta Administrasi
Dokumen dan Notulensi Rapat.
Dalam melaksanakan fungsi Compliance Ofcer, Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan
dilaksanakannya Anggaran Dasar Perusahaan; membuat
interpretasi yang jelas tentang aplikasi dan peraturan yang
berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; mencermati
dan memahami peraturan pasar modal dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas
Perusahaan di pasar modal; serta mencermati, mengikuti,
dan memastikan, bahwa Perusahaan telah mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan fungsi Liaison Ofcer (Corporate
Communication), Sekretaris Perusahaan bertanggung
jawab antara lain untuk memfasilitasi dan mengatur protokol
komunikasi eksternal maupun internal; membina hubungan
secara baik dengan pihak regulator pasar modal, semua
lembaga penunjang pasar modal, kalangan media dan
segenap organisasi yang berkaitan dengan lingkungan
bisnis Perusahaan, serta menyelenggarakan hubungan guna
pengaksesan informasi strategis; menyelenggarakan
hubungan baik dengan semua kalangan pemerintah, baik
tingkat nasional maupun lokal yang terkait dengan lingkungan
The basis of proposing BOD remuneration to GMOS was by
using the formula developed by the NRHRD Committee, by
considering the market rate, the companys earnings, return
on assets, return on earnings, achievement of KPI, and in
accordance with the letter from Secretary of the Ministry of
SOE No. S-326/S.MBU/2002 dated 3 May 2002.
In 2008, Antam conducted induction programs for
members of the BOC, BOD, and Committees that were
elected in the GMOS on 26 June 2008. The induction
programs were held from June to November 2008
with materials delivered including a snapshot of the
companys condition, progress, operation, and finance.
The BOD attended training, seminars and conferences,
on topics including finance, mining, risk management,
GCG, HR, and CSR.
In supporting its function, the BOD is assisted by a corporate
secretary function, and has established a system of internal
control and risk management that is supported by the
existence of an ethical standard, an internal audit function,
and a risk management function.
CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary has 5 (five) main functions in
assisting the BODs tasks as the Compliance Officer,
Liaison Officer (Corporate Communication), Investor
Relations, GCG Implementation, Administering
Document and Minutes of Meeting.
In executing the Compliance Ofcer function, the
Corporate Secretary is responsible to ensure the companys
compliance with Articles of Association; clearly interpret
the applications and regulations related to the companys
activities; observe and understand the regulations in the
capital market, and government regulations related to
the companys activities in the capital market; as well as
monitor, observe, and ensure that the company complies
with prevailing laws and regulations.
In executing the Liaison Ofcer (Corporate Communication)
function, the Corporate Secretary is responsible to
facilitate and arrange communication protocols both
externally and internally; manage good relationship with
capital market regulators, all supporting institute of the
capital market, media, and all organisations related to
the companys business, and also build relationships for
strategic information access; have a sound relationship
with the government both at the national and regional
level; provide communication channels with society and
other stakeholders; manage internal dissemination of
information, provide information that needs the BOD and
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 74
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
bisnis Perusahaan; menyediakan saluran komunikasi dengan
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya; mengelola
informasi-informasi yang perlu disampaikan ke lingkungan
internal Perusahaan; dan menyampaikan informasi yang
memerlukan perhatian Direksi dan Dewan Komisaris khususnya
terkait dengan informasi mengenai legal dan governance.
Dalam melaksanakan fungsi Investor Relations, Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab antara lain untuk
menyelenggarakan layanan informasi atas company prole
termasuk aspek nansial secara aktual, akurat, dan tepat
waktu; membina hubungan baik dengan kalangan pengamat
keuangan/pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan
lainnya; mengelola pengaksesan, menganalisis, dan membuat
laporan mengenai segenap informasi strategis Perusahaan
terutama dalam bidang perekonomian dan keuangan
yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perusahaan;
mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS; pengelolaan
daftar pemegang saham; dan memastikan bahwa proses
komunikasi Perusahaan kepada pihak eksternal hanya
dilakukan melalui satu pintu (one door policy).
Salah satu aktivitas Sekretaris Perusahaan dalam
mendukung aktualisasi prinsip transparansi tercermin
dengan diperolehnya beberapa penghargaan, antara lain
Laporan Tahunan 2007 Antam berhasil meraih peringkat II
pada Annual Report Award yang diselenggarakan Bursa Efek
Indonesia, serta memenangkan the Vision Awards, kompetisi
Laporan Tahunan bertaraf internasional yang diadakan oleh
the League of American Communication Professionals.
Dalam melaksanakan fungsi GCG Implementation, Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab antara lain terhadap
penyelenggaraan kegiatan penilaian GCG; penyelenggaraan
aktivitas revitalisasi soft structure GCG (kebijakan dan
prosedur Perusahaan); dan mengkoordinasikan kegiatan
implementasi GCG; penyelenggaraan aktivitas internalisasi
dan sosialisasi GCG; membantu penyelenggaraan program
induksi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite.
Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan praktik GCG,
Sekretaris Perusahaan bersama dengan Komite GCG telah
melakukan sosialisasi internal GCG. Pada tahun 2008,
sosialisasi internal diadakan di Kantor Pusat yang dihadiri
oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen
senior serta di unit bisnis Pongkor dan Pomalaa yang
dihadiri oleh Komite GCG dan manajemen senior.
Dalam melaksanakan fungsi Administrasi Dokumen
dan Notulensi Rapat, Sekretaris Perusahaan antara lain
bertanggung jawab agar seluruh peserta rapat telah
memiliki informasi yang memadai mengenai agenda
rapat; pengadministrasian notulen RUPS, rapat Direksi,
dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi;
pengadministrasian Surat Keputusan Direksi; memastikan
bahwa seluruh arsip dan dokumen Perusahaan telah terdaftar
dan seluruh salinan atas arsip dan dokumen tersebut telah
terkendali (controlled copy); memastikan bahwa seluruh
saham dan surat-surat berharga lainnya yang diperdagangkan
di Pasar Modal telah diadministrasikan dengan baik.
BOCs attention, predominantly on information related to
legal and governance.
In executing the Investor Relations function, the Corporate
Secretary is responsible to provide information service on
company prole including nancial aspects in an accurate,
factual, and timely manner; maintain a good relationship
with the capital market authority and other nancial
institutions; manage the access, analyse, and report the
companys strategic information especially the economic
and nance condition related to the companys business
environment; coordinate the holding of GMOS; manage
the shareholders register; and ensure that external
communication is based on a one door policy.
As recognition of Corporate Secretary activities in
supporting transparency principles, in 2008 Antams
Annual Report 2007 ranked second in the Annual Report
Award held by Indonesia Stock Exchange and also ranked
rst overall in the Vision Awards, international annual
report competition held by the League of American
Communication Professionals.
In executing the GCG Implementation function, the
Corporate Secretary is responsible for administering GCG
assessment activities, administering revitalisation of GCG
soft structures (policies and procedures); coordinate the
GCG implementation activities; conduct internalisation
and socialisation of GCG; assist in administering induction
programs for BOD, BOC, and Committees.
To increase GCG implementation practices, Corporate
Secretary in coordination with GCG Committee conducted
internal GCG socializations. In 2008, internal socialization
was conducted at Head Ofce and attended by BOC, BOD
and senior management. Internal socializations were also
conducted at business units such as Pongkor Gold Business
Unit and Pomalaa Nickel Business Unit and attended by
GCG Committee members and senior management.
In executing the Administering Document and Minutes of
Meeting function, the Corporate Secretary is responsible
to ensure that all meeting participants have been supplied
with sufcient information regarding the meeting agenda;
administer minutes of GMOS, BOD meetings, collective
meetings of BOC and BOD; administer BOD Decrees; ensure
that the companys archives and documents are registered
and all copies are documented and secure (controlled
copy); and ensure that all shares and other securities traded
in the capital market are properly administered.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 75
Atas top
Nickel pour di Pomalaa
Nickel pour at Pomalaa
Kiri left
Indikator operasi pabrik
feronikel dipantau
secara rutin
Operational indicator of
ferronickel smelters are
monitored regularly
Bimo Budi Satriyo, SH, MM
Bergabung dengan perusahaan pada tahun 1990. Lulusan
Sarjana Hukum Universitas Diponegoro dan Magister
Manajemen dalam Manajemen Internasional Sekolah
Tinggi Manajemen PPM. Sebagian besar perjalanan karir
di Antam ditoreh dalam bidang hukum dan diangkat
sebagai Senior Manager Legal Affairs Antam pada
tahun 2000. Sejak tahun 2007 beliau menjabat sebagai
Sekretaris Perusahaan.
Joined Antam in 1990. Graduated with a bachelor degree
in Law from Diponegoro University, followed by a Master
degree in International Management from PPM School
of Management. Most of his career was spent in Antams
legal division before he was appointed as Senior Manager
Legal Affairs of Antam in 2003. He was appointed Antams
Corporate Secretary in 2007.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN BIOGRAPHY OF CORPORATE SECRETARY
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 76
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN
MANAJEMEN RISIKO
Di Antam, fungsi untuk mendukung kecukupan efektivitas
sistem manajemen risiko dan pengendalian internal
perusahaan dijalankan oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko, Satuan Kerja Audit Internal yang berkoordinasi
dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Selain
itu, standar etika juga membantu kami dalam meletakkan
pondasi yang kuat dalam lingkungan pengendalian
internal di Antam.
Terkait dengan pemastian adanya manajemen risiko
dan pengendalian internal yang memadai terkait risiko
Keuangan, Direksi, melalui Direktur Utama dan Direktur
Keuangan membuat surat pernyataan pertanggungjawaban
atas laporan keuangan konsolidasi yang menjamin bahwa
Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasi; laporan keuangan konsolidasi
telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum; serta semua informasi dalam laporan keuangan
konsolidasi dimuat secara lengkap dan benar dan tidak
INTERNAL CONTROL AND RISK
MANAGEMENT SYSTEM
At Antam, the function to support sufciency of risk
management systems effectiveness is executed by the
Risk Management Unit, Internal Audit Unit, and Risk
Management Committee. In addition, a code of conduct
assists Antam to lay a solid foundation for an internal
control environment.
To ensure a sound system of risk management and internal
control of nancial reporting risks, the BOD issues a
statement of responsibility on the consolidated nancial
statements through which the BOD, through President
Director and Director of Finance, certify the BOD is
responsible for the reporting and presentation of Antams
consolidated nancial statements, the nancial statements
are made in accordance with the generally accepted
accounting principles, and that all information provided
Risiko kecelakaan
kerja dimitigasi
melalui pelatihan
rutin
Antam conducts
routine training to
mitigate the risk of
work accident
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 77
mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar
dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
Selain itu, Direksi, melalui Direktur Utama dan Direktur
Keuangan juga membuat surat pernyataan tentang
tanggung jawab atas manajemen risiko dan pengendalian
internal yang menjamin bahwa laporan keuangan
konsolidasi telah disusun dalam suatu sistem manajemen
risiko yang sehat dan telah memenuhi aturan dan
pengendalian internal Perusahaan serta dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris dan Direksi. Selain itu, pengelolaan manajemen
risiko Perusahaan dan pemenuhan aturan serta sistem
pengendalian internal telah dilaksanakan secara efektif dan
esien dalam seluruh aspek yang material.
Pada tahun 2008, kami telah mengimplementasikan
pembuatan surat pernyataan dari manajemen senior
tentang tanggung jawab atas laporan keuangan yang
dibuat di unit bisnis saat laporan keuangan diserahkan ke
Kantor Pusat. Surat pernyataan ini juga mencakup tanggung
jawab atas sistem pengendalian internal.
Selain itu, kami juga sedang menyusun kerangka kerja
terpisah mengenai pengendalian internal atas proses
pelaporan keuangan (Internal Control over Financial
Reporting/ICOFR), untuk memastikan pengendalian di setiap
kegiatan yang memiliki pengaruh terhadap pelaporan
keuangan teridentikasi secara menyeluruh. Saat ini,
panduan tersebut masih didiskusikan oleh bagian-bagian
terkait dan masih dalam tahap pengembangan.
PEDOMAN PERILAKU
Kami menjabarkan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis
dalam melaksanakan usaha dalam Pedoman Perilaku,
yang menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua
karyawan perusahaan. Pedoman Perilaku Antam disusun
sebagai panduan praktis dan berfungsi sebagai pedoman
perilaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, anggota Komite, dan karyawan dalam berinteraksi
dengan pihak lain; dan juga berfungsi sebagai dasar
pelaksanaan proses pengambilan keputusan.
Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi,
nilai-nilai, dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan persamaan dan penghormatan pada
hak asasi manusia; keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan pertambangan; kesempatan kerja yang adil;
benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar; hadiah
dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan
dengan pemasok; perdagangan internasional; kerahasiaan
informasi, pengawasan dan penggunaan aset; perlindungan
terhadap kekayaan intelektual; dan pelaporan pelanggaran
terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan.
in the nancial statements is accurate, complete, does not
contain untruthful material information, and does not omit
any material information or fact.
In addition, the BOD, through the President Director
and Director of Finance, issues a statement regarding
the responsibility for the risk management and internal
control. Through this statement the BOD certify that the
responsibility for the consolidated financial statements
was founded on a sound system of risk management
and internal compliance and controls which implements
the policies adopted by the board. Furthermore, the
companys risk management and internal compliance
and control system operates efficiently and effectively in
all material respects.
In 2008, we implemented the issuance of statements
from senior executives regarding the responsibility for
nancial reports from each business units in Antam at the
time the nancial report was forwarded to Head Ofce.
The statements also include responsibility for the internal
control system.
In addition, we are developing a separate framewok on
internal control over nancial reporting (ICOFR), to ensure
that controls at each business activity that have an inuence
over the nancial reporting are thoroughly identied.
Currently this framework is still in development stage and
under discussion at the related units.
CODE OF CONDUCT
The companys values and business ethics in conducting
business are elaborated in the Code of Conduct, which is
the guideline for the company organs and all employees
of Antam. Antam Code of Conduct (Pedoman Perilaku) was
developed as a practical guidance and acts as a code of
conduct for each member of the BOC, the BOD, committees,
and all employees in interacting with all parties, and is used
as the basis in the decision making process.
The code of conduct includes elaboration on vision, mission,
values, and necessary practices that need to be taken
into account regarding equality and respect on human
rights, work safety and health and mining environment,
fair employment opportunities, conict of interest,
inappropriate payment, gift and entertainment, government
relations, supplier relations, international trade, asset usage
and monitoring, intellectual property rights, and reporting
of unethical behaviour.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 78
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Saat ini kami sedang melakukan penyempurnaan pada
pedoman perilaku yang ada dengan menambah kejelasan
cakupan standar etika yang terkait dengan penerimaan
dan pemberian hadiah dan donasi, hubungan dengan
investor, regulator, dan anak perusahaan/perusahaan
patungan, serta kemitraan dengan masyarakat sekitar.
pedoman ini nantinya juga akan berlaku bagi pemegang
saham, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai
organ perusahaan, pemegang saham melalui forum RUPS
juga harus menaati Pedoman Perilaku Antam.
AUDIT INTERNAL
Pelaksanaan audit internal merupakan salah satu pilar untuk
mendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan
risiko, dan corporate governance Perusahaan. Pada prosesnya,
pelaksanaan audit internal juga melakukan penilaian risiko
atas seluruh proses bisnis yang ada di Antam dengan
mempertimbangkan tujuan dari setiap proses bisnis
tersebut, risiko-risiko utama dalam setiap proses bisnis,
serta KPI setiap proses bisnis. Dalam melakukan penilaian
risiko, fungsi audit internal mengkoordinasikan aktivitasnya
dengan proses pengelolaan risiko untuk memperoleh input
mengenai penilaian risiko yang dihasilkan oleh proses
pengelolaan risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko
We are currently rening our current code of conduct by
adding clarity in ethical standards scope related to gifts
and donations given and received policy, investor relations,
regulators, and subsidiaries/afliations, and partnerships
with surrounding communities.This Code will also be valid
for shareholders through GMOS forum, so in executing
the role of a company organ, shareholders through GMOS
should also obey the Antams Code of Conduct.
INTERNAL AUDIT
Internal audit is among the pillars to support effectiveness
of internal control, risk management, and corporate
governance. In the process, Internal Audit unit also conducts
risk assessment on all business processes at Antam by
considering the objectives of each business process, key
risks on each business process, and KPI of each business
process. In conducting risk assessment, the Internal Audit
unit coordinates its activities with risk management
processes to provide inputs on the risk assessments
performed. Risk management is needed to increase the
ability of Antam to achieve its goals of producing high
quality and low cost products.
Pemantauan
kondisi PLTD 3 di
Pomalaa
Monitoring of
PLTD 3 at Pomalaa
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 79
dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan Antam
dalam mencapai tujuan untuk menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi dan berbiaya rendah.
Satuan Kerja Audit Internal Antam berfungsi membantu
Perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis
dan disiplin melalui evaluasi dan perbaikan keefektifan
pengendalian, manajemen risiko, dan proses yang baik,
bersih, serta transparan. Selain itu Satuan Kerja Audit Internal
juga memberikan jasa konsultasi dan sebagai katalisator
untuk membantu manajemen dan auditee dalam mencapai
sasarannya serta menjadi mitra kerja yang kompeten bagi
Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan.
Satuan Kerja Audit Internal bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama, dan independen dari auditor
eksternal. Dalam pelaksanaan audit, Satuan Kerja Audit
Internal melakukan audit berbasis risiko
berdasarkan identikasi dan pemetaan
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang
dapat dilihat pada prol risiko Antam.
Satuan Kerja Audit Internal kami telah sesuai
dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam) No. Kep-496/BL/2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan
Piagam Unit Audit Internal.
Pada awal tahun 2008, Satuan Kerja
Audit Internal telah menyusun Program
Kerja Pengawasan Tahunan Berbasis
Risiko dengan berdasarkan peta risiko
dari Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Kemudian selama tahun 2008, telah
disusun 12 (dua belas) Laporan Hasil Audit
untuk manajemen. Senior Vice President
Audit Internal diangkat oleh Direktur
Utama dengan memperhatikan saran
dari Dewan Komisaris yang disampaikan
oleh Komite Audit.
MANAJEMEN RISIKO
Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Utama, dan memiliki fungsi untuk
mengkoordinasikan seluruh proses manajemen risiko di
dalam Antam, antara lain dengan mengkomunikasikan
risiko strategis yang telah teridentikasi kepada
Direksi dan mengawasi kemajuan rencana tindakan
pengelolaan terhadap risiko tersebut, menyusun prol
risiko Perusahaan dan melaporkannya kepada Direksi
serta Komite Manajemen Risiko, membantu memastikan
bahwa risiko berada dalam tingkat yang dapat ditoleransi
oleh Perusahaan, mengembangkan dan mengawasi
penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko secara
berkesinambungan, serta memastikan praktik manajemen
risiko dapat diterapkan secara konsisten pada seluruh
organisasi sehingga dapat dipastikan bahwa risiko ada
The Internal Audit Unit at Antam functions to assist
the company in achieving its goals on a systematic
and discipline approach, through evaluation and
improvement of control effectiveness, risk management,
and a clean, sound and transparent process. In addition,
the Internal Audit Unit provides consulting services and
performs a catalyst function to assist management and
auditee in achieving their targets and objectives, and
as a partner to the Audit Committee in performing its
oversight function. Antams Internal Audit unit reports
directly to the President Director, and is independent of
the external auditors. The Internal Audit Unit conducts a
risk based audit, which is based on risks that have been
identified and mapped by the Risk Management Unit, as
documented in Antam risk profile.
The Internal Audit Unit
is aligned with the
Indonesia Capital Market
Supervisory Agency
(Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga
Keuangan/ Bapepam)
Decree No. Kep-496/
BL/2008 regarding the
Establishment and
Guidance to Develop
Internal Audit Charter.
At the beginning of 2008,
the Internal Audit Unit
developed an Annual
Risk Based Monitoring
Program based on the risk
map developed by Risk
Management Unit. During
2008, the Internal Audit
Unit submitted 12 (twelve) audit reports to management.
Senior Vice President Internal Audit was appointed by the
President Director after consideration of input from the
BOC through the Audit Committee.
RISK MANAGEMENT
The Risk Management Unit reports directly to the President
Director, and functions to coordinate all risk management
processes within Antam by communicating identied
strategic risks to the Board of Directors and monitoring
the progress of action plans on those risks; developing the
companys risk prole and submiting it to the BOD and
Risk Management Committee, and helping to ensure that
risks are at a tolerable level; continuously developing and
monitoring the implementation of the risk management
policy and processes, and ensuring the risk management
Pada awal tahun
2008, Satuan Kerja
Audit Internal telah
menyusun program
kerja Pengawasan
Tahunan Berbasis Risiko
dengan berdasarkan
peta risiko dari Satuan
Kerja Manajemen
Risiko.
The beginning of 2008, the Internal
Audit Unit developed an Annual
Risk Base Monitoring Program based
on the risk map developed by Risk
Management Unit.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 80
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
practices are attainable and applied consistently
throughout the organisation to ensure that risks are at a
tolerable level. The risk management process described in
the ERM policy adopts the risk management framework of
the Australian/New Zealand Standard for Risk Management
ANZ 4360.
Throughout 2008, the Risk Management unit
communicated regularly with the Risk Management
Committee and submitted 16 (sixteen) reports regarding
the status of risk management practices at Antam.
PERFORMANCE BASED HUMAN
RESOURCE MANAGEMENT
Antam applied a human resources management policy
for all employees below the BOD level, that includes a
mechanism for short and long-term work targets, and work
evaluation which is planned to be linked to remuneration.
In 2008, Antam enhanced its performance-based
evaluation system (Sistem Manajemen Unjuk Kerja/SMUK).
With this system, the employees performance evaluation
results will be agreed to collectively by the employee and
his or her superior, and used as a basis for the employees
development program and remuneration. Antam plans to
complete the enhancement of SMUK and fully implement
it in 2009.
REMUNERATION POLICY
As an SOE, Antam abide by the rules and regulations
governing SOE in Indonesia, including its remuneration
system. The boards remuneration is decided by the
GMOS with consideration to the structure determined
in the Letter of Secretary of SOE Ministry No. S-326/
S.MBU/2002. The proposed remuneration calculation is
based on the formula reviewed by NRHRD Committee,
which considers of the market rates and the collective
achievements including the companys profit, return on
asset, and KPI achievements.
Based on the Indonesia Corporation Law No. 40 year
2007 regarding a Limited Liability Company, the BOCs
remuneration is determined by GMOS. The BOC Charter
stipulates that the remuneration for BOC members is
set using a formula determined by GMOS, which has
been previously reviewed by NRHRD Committee. This
remuneration should not be based on the companys
performance. The BOC members remuneration should not
be specically related with their oversight task.
pada tingkatan yang dapat diterima. Cakupan proses
manajemen risiko yang dijabarkan dalam kebijakan ERM
mengadopsi kerangka manajemen risiko dari Australian/
New Zealand Standard for Risk Management ANZ 4360.
Selama tahun 2008, Satuan Kerja ini telah melakukan dua
kali penilaian risiko setiap semester di semua unit bisnis
dan fungsi di lingkungan Antam. Dari hasil penilaian ini,
telah teridentikasi 16 (enam belas) risiko utama yang
dihadapi Antam.
MANAJEMEN SDM BERBASIS KINERJA
Antam telah memiliki kebijakan manajemen sumber daya
manusia untuk seluruh karyawan termasuk manajemen
senior di bawah tingkat Direksi. Kebijakan ini mencakup
mekanisme penyusunan target kerja jangka pendek dan
jangka panjang serta pelaksanaan evaluasi kinerja, yang pada
akhirnya direncanakan akan berkaitan dengan remunerasi.
Di tahun 2008 Antam sedang melakukan penyempurnaan
atas sistem penilaian karyawan berbasis kinerja (Sistem
Manajemen Unjuk Kerja/SMUK). Melalui sistem tersebut,
hasil evaluasi kinerja karyawan akan disetujui secara kolektif
oleh karyawan dan atasannya, dan digunakan sebagai
dasar program pengembangan karyawan serta akan
terkait dengan penentuan remunerasi karyawan. Antam
merencanakan untuk menyelesaikan penyempurnaan
SMUK dan melakukan implementasi secara menyeluruh
pada tahun 2009.
KEBIJAKAN REMUNERASI
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Antam mematuhi
peraturan perundang-undangan yang mengatur BUMN
di Indonesia, termasuk mengenai sistem remunerasinya.
Remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan
mempertimbangkan struktur yang ditetapkan dalam Surat
Sekretaris Kementerian BUMN No. S-326/S.MBU/2002.
Dasar perhitungan dalam pengajuan remunerasi kepada
RUPS dilakukan dengan menggunakan formula yang
sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM, dengan
memperhatikan tingkat remunerasi yang berlaku di pasar
serta hasil pencapaian kinerja Direksi secara kolektif yaitu
laba Perusahaan, tingkat pengembalian aktiva, tingkat
pengembalian laba, dan pencapaian KPI.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa
remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS.
Dalam Piagam Dewan Komisaris disebutkan bahwa
remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris diberikan
dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS yang
sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM, dan bahwa
remunerasi tersebut tidak boleh dihitung berdasarkan
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 81
In addition to the above, the BOD received the 13th
(thirteenth) and 14th (fourteenth) salary, in which the
payment is adjusted to the production incentives and
religious allowance.
kinerja Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris tidak
diperkenankan menerima remunerasi yang secara spesik
terkait dengan tugas pengawasannya.
Gaji/honorarium/tantiem anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Antam merupakan persentase dari penghasilan
Direktur Utama. Persentase tersebut sesuai dengan bobot
dalam Kapasitas Manajemen Puncak (KMP) yang ditetapkan
oleh RUPS. Berikut adalah rincian besaran remunerasi
Direksi dan Dewan Komisaris Antam sesuai RUPS 2008.
Jabatan
Position
Remunerasi Bulanan
Monthly Remuneration
Total Remunerasi
Total Remuneration
Tantiem
Bonus
Remunerasi Tahunan
plus Tantiem
Annual Remuneration
+ Bonus
Gaji
Pokok
Basic
Salary
Tunjangan Allowance
Rumah
Housing
Transportasi
Transport
Listrik &
Komunikasi
Electricity &
Communication
Bulanan
Monthly
Tahunan
Annual
2008 2007
Komisaris Utama President Commissioner 52.5 7.5 5 5 70 840 1,800 2,640 1,173.75
Komisaris Commissioner 47.25 5.75 5 5 63 756 1,620 2,376 1,052.775
Keterangan: Disajikan dalam jutaan Rupiah
Remark: Presented in millions of Rupiah
Jabatan
Position
Remunerasi Bulanan
Monthly Remuneration
Total Remunerasi
Total Remuneration
Tantiem
Bonus
Remunerasi Tahunan
plus Tantiem
Annual Remuneration
+ Bonus
Gaji
Pokok
Basic
Salary
Tunjangan Allowance
Rumah
Housing
Transportasi
Transport
Listrik &
Komunikasi
Electricity &
Communication
Bulanan
Monthly
Tahunan
Annual
2008 2007
Direktur Utama President Director 105 20 5 5 140 1,680 4,000 5,680 2,737
Direktur Director 94.5 17.5 5 4 126 1,512 3,600 5,112 2,463.3
Keterangan: Disajikan dalam Jutaan Rupiah
Remark: Presented in millions of Rupiah
Disamping remunerasi di atas, Dewan Komisaris dan
Direksi Antam juga menerima gaji ke-13 (tiga belas) dan 14
(empat belas) yang pembayarannya disesuaikan dengan
perangsang produksi dan tunjangan keagamaan (THR).
Salary/honorarium/tantiem of BOD and BOC in Antam are
a percentage of the President Directors remuneration.
The percentage is in accordance with the weight in Top
Managements Capacity (Kapasitas Manajemen Puncak/
KMP) which is determined by GMOS. Details of the BOC
and the BOD remuneration in accordance with the GMOS
resolution are presented below.
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 82
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
ADOPTION OF ASX CORPORATE GOVERNANCE
PRINCIPLES AND RECOMMENDATIONS
Antams corporate governance practices relative to the 2008
ASX Corporate Governance Principles and Recommendations
are provided below. Each principle is outlined and any
departure from the recommendation that is not appropriate
to the companys circumstance or was not in place during
the 2008 scal year are provided with comments.
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Referensi
Reference
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
1. Meletakkan Pondasi yang Kuat bagi Pengawasan dan Pengelolaan Perusahaan
Lay Solid Foundation for the Board
1.1. Perusahaan harus memiliki formalitas
fungsi Dewan Komisaris dan Direksi
serta fungsi yang didelegasikan kepada
eksekutif senior (manajemen senior),
dan mengungkapkan fungsi tersebut.
Companies should establish and
disclose the functions reserved for the
board and those delegated to senior
executives.
Anggaran Dasar
W
Piagam Dewan Komisaris
W
Piagam Direksi
W
Articles of Association
W
BOC Charter
W
BOD Charter
W
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh RUPS dan
tidak terdapat surat penunjukan yang khusus untuk Komisaris
dan Direktur yang menyatakan persyaratan utama dan kondisi
yang bertalian dengan penunjukannya. Risalah RUPS yang
disahkan oleh Notaris saat ini menjadi dasar pengangkatan
dan menggantikan surat penunjukan. Walaupun tidak
terdapat informasi khusus mengenai persyaratan utama dan
kondisi mengenai pengangkatannya, sebagian besar informasi
tersebut sudah termuat dalam Anggaran Dasar, Piagam, dan
Pedoman Kebijakan Perusahaan.
Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) untuk memfasilitasi
penilaian kinerja karyawan berdasarkan KPI yang mengacu
pada target Perusahaan saat ini dalam tahap penyempurnaan
berkelanjutan dan belum diimplementasikan secara
menyeluruh.
Members of the BOC and the BOD are appointed by the GMOS;
there are no specic appointment letters for directors that set
out the key terms and conditions relative to that appointment.
However, the notarised GMOS minutes act as the basis of the
appointment and substitute the appointment letter. Although
no specic information is stated regarding the key terms and
conditions to that appointment, most of that information is
available in the articles of association, charter, and company
policy manual.
Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) that is used to facilitate
employee performance evaluation based on KPI that is referring
to Companys target, is being continuously enhanced and has not
been fully implemented.
1.2. Perusahaan harus mengungkapkan
proses pengevaluasian kinerja
manajemen senior.
Companies should disclose the process
for evaluating the performance of senior
executives.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Perjanjian Kerja Bersama
I
Company Policy Manual
W I
Collective Agreement (PKB)
I
1.3. Perusahaan harus menyediakan
informasi sesuai Pedoman Pelaporan
Prinsip 1.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 1.
Laporan Tahunan
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
2. Membuat Struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang Memberi Nilai Tambah
Structure the Board to Add Value
2.1. Mayoritas Komisaris dan Direktur harus
independen.
A majority of the board should be
independent.
Anggaran Dasar
W
Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham
Riwayat Pekerjaan anggota Dewan
Articles of Association
W
Notarised GMOS Meeting
Curriculum Vitae of Board Members
Mayoritas dari anggota Dewan tidak independen. Jumlah
minimum dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang
disyaratkan dalam peraturan perundangan di Indonesia
berjumlah sama, dan tidak diwajibkan untuk terdiri dari
mayoritas direktur independen. Selama semester pertama
tahun 2008, seluruh anggota Dewan Komisaris berstatus
independen. Oleh karena itu, hampir setengah anggota
Dewan (kombinasi Dewan Komisaris dan Direksi) berstatus
independen. Sedangkan pada semester kedua 2008,
hanya tiga dari lima orang Dewan Komisaris berstatus
independen. Namun memperhatikan fungsi Dewan
Komisaris yang merupakan fungsi direktur independen
dalam struktur korporasi satu dewan, maka mayoritas
Dewan Komisaris adalah independen.
The majority of board members are not independent.
The minimum number of members for the BOD and BOC
as required by the Indonesian Law are at the same level,
and therefore does not require a majority of independent
directors. During the 1st half of 2008, all members of the
BOC were independent. Therefore, almost half of the board
members (BOC and BOD combined) were independent
and all members of the BOC were independent. During
the 2nd half of 2008, only three of the ve members of the
BOC were independent. However, considering the the BOC
functions as independent directors at a one board system
structure, then majority of BOC members are independent.
ADOPSI ASX CORPORATE GOVERNANCE
PRINCIPLES & RECOMMENDATIONS
Penjelasan mengenai praktik corporate governance Antam
sesuai dengan ASX Corporate Governance Principles &
Recommendations 2008 disajikan pada tabel di bawah
ini. Setiap prinsip diuraikan dan diberikan penjelasan jika
terdapat rekomendasi yang tidak sesuai dengan kondisi
Perusahaan atau belum dilaksanakan pada tahun 2008.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 83
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Referensi
Reference
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
2.2. Komisaris Utama harus independen.
The chair should be an independent
director.
Piagam Dewan Komisaris
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Riwayat Pekerjaan anggota Dewan
BOC Charter
Notarised GMOS Meeting
Curriculum Vitae of Board Members
2.3. Jabatan Komisaris Utama dan Direktur
Utama tidak boleh dipegang oleh orang
yang sama.
The roles of the chair should not be
exercised by the same individual.
Piagam Dewan Komisaris
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Riwayat Pekerjaan anggota Dewan
Articles of Association
W
Notarised GMOS Meeting
Curriculum Vitae of Board Members
2.4. Dewan Komisaris harus membentuk
Komite Nominasi.
The board should establish nomination
committee.
Piagam Komite NRPSDM
W
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
NRHRD Charter
W

Company Policy Manual
W I
2.5. Perusahaan harus mengungkapkan
proses pengevaluasian kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi, Komite dan
Dewan Komisaris dan setiap Direktur.
Companies should disclose the process
for evaluating the performance of the
board, its committees and individual
directors.
Anggaran Dasar
W
Piagam Dewan Komisaris
W
Piagam Direksi
W
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Articles of Association
W
BOC Charter
W
BOD Charter
W
Company Policy Manual
W I
Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi tahun
2008 masih dalam proses, sehingga belum diungkapkan.
Namun evaluasi kinerja Komite telah dilaksanakan.
The BOC and BODs performance evaluation for the year
2008 is still in process; therefore no disclosure is made on
this. However, performance evaluations for Committees
have been completed.
2.6. Perusahaan harus menyediakan
informasi sesuai Pedoman Pelaporan
Prinsip 2.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 2.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
3. Mendorong Pengambilan Keputusan yang Etis dan Bertanggung Jawab
Promote Ethical and Responsible Decision-Making
3.1. Perusahaan harus membuat pedoman
perilaku dan mengungkapkan pedoman
atau ringkasan pedoman tersebut
serta praktik-praktik penerapan yang
diperlukan untuk menjaga kepercayaan
terhadap integritas etika perusahaan
dan untuk memperhatikan kewajiban
hukum perusahaan dan ekspektasi
yang wajar dari pemangku kepentingan;
serta tanggung jawab dan akuntabilitas
individu untuk melaporkan dan
menginvestigasi laporan mengenai
praktik yang tidak etis.
Companies should establish a code of
conduct and disclose it or the summary
of it as to the practices necessary to
maintain condence in the companys
ethical integrity and to take into
account their legal obligations and
the reasonable expectations of their
stakeholders; and the responsibility
and accountability of individuals for
reporting and investigating reports of
unethical practices.
Pedoman Kebijakan Manajemen Standar
Etika Perusahaan
W
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W
Pernyataan Komitmen Pribadi Insan
Antam
Standar Prosedur Operasional
Komite Audit
Code of Conduct
W
Company Policy Manual
W I
Personal Ethic Statement
Audit Committee Standard Operating
Procedure
3.2. Perusahaan harus membuat kebijakan
tentang perdagangan surat berharga
perusahaan oleh Komisaris, Direktur,
manajemen senior dan pegawai,
serta mengungkapkan ringkasan atas
kebijakan tersebut.
Companies should establish a policy
concerning trading in company securities
by directors, senior executives and
employees, and disclose the summary of
that policy.
Kebijakan Manajemen Standar
Etika Perusahaan
W
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Code of Conduct
W
Company Policy Manual
W I
3.3. Perusahaan harus menyediakan
informasi sesuai Pedoman Pelaporan
Prinsip 3.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 3.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
4. Menjaga Integritas dalam Pelaporan Keuangan
Safeguard Integrity in Financial Reporting
4.1. Dewan Komisaris harus membentuk
Komite Audit.
The board should establish an audit
committee.
Piagam Komite Audit
W
Audit Committee Charter
W
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 84
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Referensi
Reference
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
4.2. Komite Audit harus terdiri dari direktur
non-eksekutif, mayoritas independen, dan
diketuai oleh anggota yang independen
dan bukan merupakan Komisaris Utama,
serta memiliki sedikitnya tiga anggota.
The audit committee should be
structured so that it consists only of non-
executive directors, consists of a majority
of independent directors, is chaired by an
independent chair who is not chair of the
board, and has at least three members.
Piagam Komite Audit
W
Standar Prosedur Operasional Komite
Audit
Riwayat Pekerjaan anggota Komite
Audit
Audit Committee Charter
W
Audit Committee Standard
Operating Procedure
Curriculum Vitae of Audit Committee
Members
4.3. Komite Audit harus memiliki piagam
yang formal.
The audit committee should have a
formal charter.
Piagam Komite Audit
W
Audit Committee Charter
W
4.4. Perusahaan harus menyediakan informasi
sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 4.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 4.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
5. Melakukan Pengungkapan Informasi secara Tepat Waktu dan Seimbang
Make Timely and Balanced Disclosure
5.1. Perusahaan harus membuat kebijakan
tertulis yang dirancang untuk memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan
pengungkapan dari ASX dan untuk
memastikan akuntabilitas pada tingkat
senior manajemen terhadap kepatuhan
tersebut,serta mengungkapkan kebijakan
atau ringkasan kebijakan tersebut.
Companies should establish
written policies designed to ensure
compliance with ASX listing rule
disclosure requirements and to ensure
accountability at senior executive level
for that compliance and disclose those
policies or a summary of those policies.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Panduan Corporate Secretary
Company Policy Manual
W I
Corporate Secretary Work Guidance
5.2. Perusahaan harus menyediakan informasi
sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 5.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 5.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
6. Menghargai Hak Pemegang Saham
Respects the Rights of Shareholders
6.1. Perusahaan harus merancang kebijakan
komunikasi yang dapat meningkatkan
komunikasi yang efektif dengan
pemegang saham serta mendorong
partisipasi mereka dalam RUPS, dan
mengungkapkan kebijakan atau
ringkasan kebijakan tersebut.
Companies should design a
communications policy for promoting
effective communication with shareholders
and encouraging their participation at
general meetings and disclose their policy
or a summary of that policy.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Piagam Dewan Komisaris
W
Piagam Direksi
W
Panduan Corporate Secretary
Company Policy Manual
W I
BOC Charter
W
BOD Charter
W
Corporate Secretary Work Guidance
6.2. Perusahaan harus menyediakan informasi
sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 6.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 6.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
7. Mengetahui dan Mengendalikan Risiko
Recognise and Manage Risk
7.1. Perusahaan harus membuat kebijakan
untuk mengawasi dan mengelola risiko
bisnis yang material serta mengungkapkan
ringkasan kebijakan tersebut.
Companies should establish policies
for the oversight and management of
material business risks and disclose a
summary of those policies.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Piagam Dewan Komisaris
W
Piagam Direksi
W
Kebijakan Enterprise Risk Management
Company Policy Manual
W I
BOC Charter
W
BOD Charter
W
Enterprise Risk Management Policy
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 85
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Referensi
Reference
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
7.2. Dewan Komisaris dan Direksi harus
mensyaratkan manajemen untuk
merancang serta menerapkan
manajemen risiko dan sistem
pengendalian internal untuk
mengelola risiko bisnis yang material
dan melaporkan kepada mereka,
apakah risiko tersebut telah dikelola
dengan efektif. Dewan Komisaris dan
Direksi harus mengungkapkan bahwa
manajemen telah melaporkan kepada
mereka mengenai efektivitas dari
pengelolaan risiko bisnis yang material
dari perusahaan.
The board should require management
to design and implement the risk
management and internal control
system to manage the companys
material business risks and report to it on
whether those risks are being managed
effectively. The board should disclose
that management has reported to it as
to the effectiveness o the companys
material business risks.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Piagam Dewan Komisaris
W
Piagam Direksi
W
Kebijakan Enterprise Risk Management
Piagam Audit Internal
Piagam Komite Manajemen Risiko
Company Policy Manual
W I
BOC Charter
W
BOD Charter
W
Enterprise Risk Management Policy
Internal Audit Charter
Risk Management Committee Charter
7.3. Dewan Komisaris dan Direksi harus
mengungkapkan mengenai apakah
mereka telah mendapatkan kepastian
dari Direktur Utama dan Direktur
Keuangan bahwa pernyataan tersebut
dibuat berdasarkan adanya sistem
manajemen risiko dan pengendalian
internal yang baik dan bahwa sistem
tersebut telah beroperasi dengan efektif
dalam semua hal-hal yang material terkait
dengan risiko pelaporan keuangan.
The board should disclose that whether
it has received assurance from the CEO
and CFO that the declaration provided
is founded on a sound system of risk
management and internal control and
that the system is operating effectively
in all material respects in relation to
nancial reporting risks.
Pernyataan Tanggung Jawab atas
Laporan Keuangan
Pernyataan Direksi tentang Tanggung
Jawab atas Manajemen Risiko dan
Pengendalian Internal
Statement on the Responsibility of
Financial Statements
Statement regarding the Responsibility
for the Risk Management and Internal
Controls
Telah dilakukan pengungkapan bahwa Dewan
Komisaris dan Direksi telah menerima kepastian
dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan
bahwa pernyataan tersebut dibuat berdasarkan
adanya sistem manajemen risiko dan pengendalian
internal yang baik dan bahwa sistem tersebut
telah beroperasi dengan efektif dalam semua hal-
hal yang material terkait dengan risiko pelaporan
keuangan. Namun, kerangka kerja dan proses yang
terpisah untuk memastikan efektivitas desain dan
operasi dari pengendalian internal atas pelaporan
keuangan masih dalam tahap pengembangan.
Disclosure has been made that the BOC and the
BOD have received assurance from President
Director and Director of Finance, and that
the statement is made based on sound risk
management system and internal control and
that the system is operating efciently and
effectively in all material respects related to
nancial reporting risk. However, a separate
framework and process to ensure design and
operation of internal control effectiveness over
nancial reporting is still being developed.
7.4. Perusahaan harus menyediakan informasi
sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 7.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 7.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
8. Memberikan Remunerasi secara Wajar dan Bertanggung Jawab
Remunerate Fairly and Responsibly
8.1. Dewan Komisaris harus membentuk
Komite Remunerasi.
The board should establish a
remuneration committee.
Piagam Komite NRPSDM
W
NRHRD Committee Charter
W
8.2. Perusahaan harus memisahkan dengan
jelas antara struktur remunerasi
direktur non-eksekutif dengan struktur
remunerasi direktur eksekutif dan
manajemen senior.
Companies should clearly distinguish
the structure of non-executive directors
remuneration from that of executive
directors and senior executives.
Pedoman Kebijakan Perusahaan
W I
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Company Policy Manual
W
Notarised GMOS Meeting
8.3. Perusahaan harus menyediakan informasi
sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 8.
Companies should provide information
indicated in the Guide to Reporting on
Principle 8.
Laporan Tahunan
W
www.antam.com
Annual Report
W
www.antam.com
W
Tersedia pada website Antam, di www.antam.com
I
Tersedia pada portal intranet Antam

W
Available in Antam website, at www.antam.com
I
Available in Antam intranet portal
www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 86
Sekilas Antam
Our Company
Kepada
Pemegang
Saham
Dear Shareholder
Tata Kelola Antam
Governance
of Antam
Sumber
Daya Manusia
Our Human Resource
Deskripsi
Tentang Antam
Antams Description
Analisis dan Diskusi
Manajemen
Management Analysis
and Discussion
Manajemen
Risiko
Risk Management
Eksplorasi
dan Cadangan
Exploration
and Reserves
Investasi untuk
Menghadapi
Tantangan ke Depan
Investment for Facing
the Challenges
Perusahaan
Patungan dengan
Kepemilikan
Minoritas
Minority-StakeJoint
Ventures
Hubungan Investor
Investor Relations
Informasi
Bagi Pemegang
Saham
Antam Shareholder
Kegiatan Tanggung
Jawab Sosial
Antam
Our Corporate Social
Responsibility
Laporan
Keuangan
Financial Report
Hubungi Kami
Contact Us
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
1. Asas Good Corporate Governance
Asas GCG perlu untuk diterapkan pada setiap aspek bisnis dan
di semua jajaran perusahaan yang terdiri dari transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran
dan kesetaraan. Asas ini diperlukan untuk mencapai
kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan
memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).
Good Corporate Governance Principles
GCG Principles need to be implemented on each business
facet and within the entire company, and includes
transparency, accountability, responsibility, independency,
and fairness. These principles are necessary to attain a
companys sustainability by also considering the interests of
stakeholders.
Antam berencana untuk mempercepat perumusan dan
pengesahan KPI Direksi dan Dewan Komisaris agar dapat
berfungsi secara efektif untuk kinerja tahun 2009.
Antam plans to accelerate the formulation and
formalisation the BOC and the BODs KPI to enable it to
function effectively for 2009 performance.
2. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku
Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang,
pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi.
Perusahaan perlu mengembangkan nilai-nilai perusahaan
yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam
pelaksanaan usahanya yang dituangkan lebih lanjut dalam
pedoman perilaku.
Business Ethics and Code of Conduct
To attain success in the long term, GCG implementation
needs to be based on high integrity. Set of values need to
be developed that describes the morals of the company in
conducting its business, which are then further elaborated
into a code of conduct.
Beberapa peningkatan yang sedang dilakukan oleh
Antam untuk dapat memenuhi rekomendasi yang terkait
dengan etika bisnis dan pedoman perilaku pada periode
mendatang adalah melakukan perluasan cakupan
pedoman perilaku agar mencakup ketentuan yang
melarang pihak yang memiliki benturan kepentingan
untuk tidak berpartisipasi dalam diskusi dan dalam
proses pengambilan keputusan, serta ketentuan yang
mengharuskan pemegang saham yang memiliki
benturan kepentingan untuk melepaskan hak suaranya
dalam RUPS.
Selain itu, sedang dipertimbangkan untuk memastikan
fungsi yang melakukan rekapitulasi atas penandatanganan
Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam.
Several improvements that are currently being conducted
by Antam to full recommendations related to business
ethics and code of conduct in the coming period are
expanding the scope of code of conduct to include
provision that prohibits parties having a conict of interest
from participating in discussions and in the decision making
process, and provision that requires shareholders who have a
conict of interest to release their voting rights in GMOS.
In addition, it is being considered to ensure the functions
that recapitulate employee personal commitment
statement (Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam).
3. Organ Perusahaan
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai peran penting
dalam pelaksanaan GCG secara efektif dengan menjalankan
fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar
prinsip bahwa setiap organ mempunyai independensi dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-
mata untuk kepentingan perusahaan.
Organs of the Organisation
The GMOS, the BOC, and the BOD have an important
role in implementing GCG effectively, by carrying their
respective functions based on the principle that each
organ is independent in carrying out its duty, function and
responsibility in the sole interest of the company.
Tiga dari lima anggota Dewan Komisaris Antam berstatus
independen, dengan latar belakang teknik. Sementara
anggota Dewan Komisaris lain memiliki latar akuntansi
dan keuangan.
Three out of ve members of Antams BOC are
independent, with technical background. Whilst another
Commissioner has a nance and accounting background.
ADOPSI PEDOMAN UMUM GCG
INDONESIA
Penjelasan mengenai praktik corporate governance Antam
sesuai dengan Pedoman Umum GCG Indonesia (Pedoman
GCG) disajikan pada tabel di bawah ini.
ADOPTION OF INDONESIA CODE OF
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
A description of Antams corporate governance practice
against the Indonesia Code of GCG is provided below.
Prinsip & Rekomendasi
Principle and Recommendation
Adopsi
Adoption
Keterangan
Remarks
Penuh
Full
Sebagian
Part
4. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham
Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan
tanggung jawab atas perusahaan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar
perusahaan.
The Rights and Role of Shareholders
Shareholders as owner of share capital have certain rights
and responsibilities within the company in accordance with
the laws and regulations and the articles of association of the
company.
5. Hak dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan
Pemangku kepentingan, termasuk pegawai, mitra bisnis, dan
masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa, terpengaruh
secara langsung oleh keputusan strategis dan operasional
perusahaan. Maka, antara perusahaan dengan pemangku
kepentingan harus terjalin hubungan yang sesuai dengan
asas kewajaran dan kesetaraan berdasarkan ketentuan yang
berlaku bagi masing-masing pihak.
The Rights and Role of Stakeholders
Stakeholders, including employees, resource providers, and
communities particularly in which the company operates,
have an interest in the company and are directly affected
by the strategic and operational decisions of the company.
Therefore, the relationship between the company and its
stakeholders need be fair and equal, in accordance with the
prevailing laws and regulations, and should be based on
mutual arrangements applicable to each respective party.
6. Pernyataan tentang Penerapan Pedoman GCG
Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang
kesesuaian penerapan GCG dengan Pedoman GCG dalam
laporan tahunannya. Dalam hal belum seluruh aspek
Pedoman GCG dapat dilaksanakan, perusahaan harus
mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan beserta
alasannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan
tentang struktur dan mekanisme kerja Dewan Komisaris dan
Direksi serta informasi penting lain yang berkaitan dengan
penerapan GCG.
Statement of GCG Implementation
A statement regarding the implementation of GCG and its
report shall be made a part of the companys annual report. In
the event that the GCG Code has not been fully implemented,
a company shall disclose the non-conformance aspects and
the reasons for such. The statement shall comprise the
structure and work mechanism of the BOC and the BOD,
and other pertinent information regarding implementation
of GCG.
7. Internalisasi Penerapan GCG
Pelaksanaan GCG perlu dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pedoman praktis yang
dapat dijadikan acuan oleh perusahaan dalam melaksanakan
penerapan GCG.
Internalisation of GCG Practices
GCG shall be implemented in a systematic and continuous manner.
Accordingly, it is necessary to have a practical guidance to be used
as a reference in implementing GCG.
www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 87

Anda mungkin juga menyukai