Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Dewan Komisaris dan Direksi PT Antam Tbk. Kami telah melakukan penilaian atas asersi manajemen bahwa Pernyataan Tata Kelola Perusahaan PT Antam Tbk. (Antam) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 telah disajikan sesuai dengan Prinsip dan Rekomendasi Tata Kelola Perusahaan Bursa Sekuritas Australia edisi ke- 2 (ASX CG Principles and Recommendations 2007) yang diterbitkan oleh ASX Corporate Governance Council. Manajemen Antam bertanggung jawab terhadap asersi yang dibuatnya. Penilaian dilakukan melalui atas dokumen dan wawancara di kantor pusat Antam. Kami tidak melakukan validasi terhadap informasi yang diberikan oleh manajemen pada saat pelaksanaan penilaian. Manajemen Antam bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada kami adalah benar, akurat, dan mutakhir. Kami yakin bahwa penilaian kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan kesimpulan. Penilaian kami tidak memberikan penentuan legal atas kepatuhan Antam terhadap persyaratan tertentu. Penilaian kami menyimpulkan bahwa asersi manajemen tersebut di atas telah disajikan secara wajar sesuai dengan ASX CG Principles and Recommendations 2007, dan terangkum di bawah. MELETAKKAN PONDASI YANG KUAT BAGI PENGAWASAN DAN PENGELOLAAN PERUSAHAAN Antam telah menyusun dengan jelas, serta melakukan pengungkapan dengan jelas dan memadai mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing Dewan Komisaris Plaza ABDA, 10 th & 11 th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Phone: (62) (21) 5140 1340 Fax: (62) (21) 5140 1350 www,rsm.aajassociates.com Board of Commissioners and Directors PT Antam Tbk. We have assessed managements assertions that the Corporate Governance Statement of PT Antam Tbk. (Antam) for the year ended December 31, 2008 is presented in accordance with the 2 nd edition of Australian Securities Exchange Corporate Governance Principles and Recommendations (2007 ASX CG Principles and Recommendations) issued by the ASX Corporate Governance Council. Antams management is responsible for the assertions. The assessment was conducted through document reviews and interviews at Antams head ofce. We did not validate the information provided by management in the course of this assessment. It is the responsibility of Antams management to ensure that the information provided to us were in fact true, accurate, and update. We believe that our assessment provides a reasonable basis for our conclusion. Our conclusion does not provide legal determination on Antams compliance with specied requirements. Our assessment concludes that the managements assertions referred to above is fairly presented in accordance with the 2007 ASX CG Principles and Recommendations, and is summarised below. LAY SOLID FOUNDATIONS FOR OVERSIGHT AND MANAGEMENT Antam has established and adequately disclosed the respective roles and responsibilities of the Board of Commissioners and the Board of Directors, that is clear, Laporan Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment Report on Corporate Governance www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 45 dan Direksi, termasuk keseimbangan wewenang untuk mencegah kewenangan berlebih yang dimiliki individu serta memungkinan adanya kerangka yang memadai untuk dapat memahami akuntabilitas dan kontribusi dari Dewan Komisaris dan Direksi serta setiap Direktur. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan implementasi mekanisme penilaian kinerja manajemen senior, termasuk pengungkapannya. MEMBUAT STRUKTUR DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI YANG MEMBERI NILAI TAMBAH Antam telah memiliki Dewan Komisaris dan Direksi yang secara kolektif, mampu untuk memenuhi tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta memberikan nilai tambah bagi Perusahaan. Peningkatan dapat dilakukan terkait dengan ketepatan waktu perumusan KPI dan evaluasi pencapaiannya. MENDORONG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG ETIS DAN BERTANGGUNG JAWAB Antam telah melakukan usaha yang cukup baik dalam mendorong pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab, dan untuk patuh terhadap kewajiban hukum, serta dengan memperhatikan ekspektasi yang wajar dari pemangku kepentingan. Kami juga mencermati bahwa Antam telah membuat kerangka kerja untuk mendorong terbentuknya budaya etika dalam organisasi, melalui pemutakhiran Pedoman Perilaku, pembuatan pernyataan tahunan untuk patuh terhadap pedoman perilaku dan mekanisme pengaduan. Pedoman perilaku tersedia di portal intranet Antam untuk sosialisasi internal, serta di website Antam untuk sosialisasi eksternal. MENJAGA INTEGRITAS DALAM PELAPORAN KEUANGAN Antam telah membuat struktur review dan otorisasi yang dirancang untuk memastikan penyajian wajar dan faktual atas laporan keuangan, melalui pembentukan Komite Audit yang memiliki peran yang signikan dalam melakukan penilaian aspek keuangan, serta dengan keberadaan proses untuk memastikan independensi dan kompetensi auditor eksternal. and includes a balance of authority to avoid excessive power of single individual that enable proper framework to assist in understanding the respective accountabilities and contributions of the Board of Commissioners and the Board of Directors, and of each executive director. Improvement opportunities exist in the implementation of senior management performance evaluation mechanism, and its disclosure. STRUCTURE THE BOARD TO ADD VALUE Antam has a board that collectively able to discharge its responsibility as imposed by the prevailing laws and regulations, and add value to the company. Improvement opportunities exist with regards to the timely set up of key performance indicators and the evaluation of its achievement. ETHICAL AND RESPONSIBLE DECISION-MAKING Antam has provided sufcient effort in promoting ethical and responsible decisions, to comply with legal obligations, and to consider reasonable expectations of their stakeholders. We noted that Antam has also established frameworks to support the ethical building within the organisation, through renement of its code of conduct, requirement of an annual statement to comply with code of conduct, and a whistleblower mechanism. The code of conduct is posted at Antams intranet portal for internal socialisation, and at its website for external socialisation. SAFEGUARD INTEGRITY IN FINANCIAL REPORTING Antam has put in place a structure of review and authorisation designed to ensure the truthful and factual presentation of the companys financial statements, through establishment of Audit Committee that has considerable involvement in assessing nancial related aspects within Antam and by establishing a process to ensure the independence and competence of external auditors. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 46 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us MELAKUKAN PENGUNGKAPAN INFORMASI SECARA TEPAT WAKTU DAN SEIMBANG Antam telah mengungkapkan posisi dan kinerja keuangannya dengan seimbang dan tepat waktu. MENGHARGAI HAK PEMEGANG SAHAM Antam telah menyediakan kerangka untuk meningkatkan peran serta pemegang saham dalam berkomunikasi dan berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham, serta akses terhadap informasi kinerja perusahaan, termasuk informasi keuangan. MENGETAHUI DAN MENGENDALIKAN RISIKO Antam telah membuat kebijakan sistem manajemen risiko dan pengendalian internal, serta melakukan identikasi dan pengendalian risiko usaha yang material. Namun, Antam masih memerlukan perbaikan pada struktur yang dapat mendukung implementasi kebijakan tersebut, khususnya terkait dengan risiko pelaporan keuangan, dikarenakan kerangka kerja untuk memastikan bahwa sistem manajemen risiko dan pengendalian internalnya yang terkait dengan risiko pelaporan keuangan telah mencukupi dan beroperasi secara efektif, dalam semua hal yang material saat ini masih dalam tahap pengembangan. MEMBERIKAN REMUNERASI SECARA WAJAR DAN BERTANGGUNG JAWAB Antam telah menyediakan kerangka untuk memastikan bahwa tingkat dan komposisi remunerasi telah mencukupi dan wajar, serta terkait dengan kinerja, sepanjang hal tersebut tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi Antam sebagai BUMN. Tingkat adopsi Antam terhadap setiap prinsip dalam ASX CG Principles and Recommendations 2007 adalah seperti tertera di bawah. MAKE TIMELY AND BALANCED DISCLOSURE Antam has disclosed its nancial and operational performance timely and balanced. RESPECT THE RIGHTS OF SHAREHOLDERS Antam has provided frameworks, to empower shareholders in communicating with Antam and in participating in the General Meeting of Shareholders, and also access to information regarding the companys operations, including the nancial information. RECOGNISE AND MANAGE RISK Antam has developed a sound policy regarding the risk management and internal control system, and in identifying and managing its material business risks. However, improvement is still needed on the structure supporting the implementation of the policy, predominantly related to nancial reporting risks, as the framework to assure that its system of risk management and internal control in relation to nancial reporting risks is adequate and operating effectively in all material aspects is currently on the development stage. REMUNERATE FAIRLY AND RESPONSIBLY Antam has provided a framework to ensure that the level and composition of remuneration is sufcient and reasonable and linked to performance, to the extent that it does not go beyond the prevailing laws and regulations that govern Antam as a State Owned Enterprise in Indonesia. Antams current level of adoption within each principle of the 2007 ASX CG Principles and Recommendations are as marked below. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 47 Amir Abadi Jusuf Chief Executive Partner 27 Maret 2009 March 27, 2009 Prinsip ASX ASX Principles Meletakkan pondasi yang kuat bagi pengawasan dan pengelolaan perusahaan Lay solid foundations for management and oversight Membuat struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang memberi nilai tambah Structure the Board to add value. Mendorong pengambilan keputusan yang etis dan bertanggung jawab Promote ethical and responsible decision-making. Menjaga Integritas dalam pelaporan keuangan Safeguard integrity in nancial reporting. Melakukan pengungkapan informasi secara tepat waktu dan seimbang Make timely and balanced disclosure. Menghargai hak pemegang saham Respect the rights of shareholders. Mengetahui dan mengendalikan risiko Recognize and manage risk. Memberikan remunerasi secara wajar dan bertanggung jawab Remunerate fairly and responsibly. Skala: Baik mempresentasikan praktik yang sangat baik atau praktik baik yang diterapkan secara konsisten dan adopsi penuh dari rekomendasi. Buruk mempersentasikan tidak adanya rekomendasi yang diadopsi, dan membutuhkan perbaikan yang signifkan. Scale: Good represents outstanding practice or consistently good and full adoption of recommendation. Poor represents no adoption of recommendation whatsoever and need signifcantly improvement. Baik Good Membutuhkan Perbaikan Need Improvement Buruk Poor www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 48 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Antam memiliki komitmen untuk selalu menerapkan standar tata kelola yang terbaik. Konsisten dengan komitmen ini, kami telah melakukan adopsi ASX Corporate Governance Principles & Recommendations dan Pedoman Umum GCG Indonesia. Ketidaksesuaian dengan rekomendasi ASX umumnya disebabkan oleh perbedaan struktur korporasi Indonesia dengan Australia, dimana Indonesia menganut sistem dua dewan, dan Australia menganut sistem satu dewan. Selain itu, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Antam juga tunduk pada peraturan yang mengikat bagi BUMN. Sehingga, terdapat beberapa perbedaan dalam penerapan rekomendasi. Namun, Antam selalu berusaha untuk meningkatkan praktik tata kelola melalui berbagai usaha perbaikan dan peningkatan, dan tidak hanya merujuk pada minimal standar maupun rekomendasi yang harus dipenuhi, karena kami percaya penerapan Good Corporate Governance jauh melebihi kepatuhan terhadap standar dan peraturan perundangan. Beberapa hal penting terkait peningkatan berkelanjutan dari implementasi praktik Good Corporate Governance (GCG) di Antam selama tahun 2008 adalah dilakukannya pengembangan Panduan Internal Control over Financial Reporting (ICFR), pembuatan sekaligus pengesahan pedoman whistleblower, pembuatan mekanisme Tata Kelola Antam Governance of Antam Antam is committed to implement sound corporate governance. Consistently, we have adopted ASX Corporate Governance Principles & Recommendations and Indonesia Code of GCG. Departures from ASXs recommendations were mostly due to the corporate structure differences between in Indonesia and Australia; Indonesia adopts a two-board corporate structure, while Australia adopts a one-board corporate structure. In addition, as a State Owned Enterprise (SOE), we are also required to abide by certain regulations applicable to SOEs. As a result of this, there are several differences in the implementation of recommendations. Nevertherless, we always strive to enhance our corporate governance practices through improvements, and not only focusing on complying with the minimum standards, but also because we believe the implementation of Good Corporate Governance goes beyond compliance to rules and regulations. Efforts made regarding the continuous enhancement of Good Corporate Governance (GCG) practices at Antam in 2008 include the development of Internal Control over Financial Reporting (ICFR) guidelines, development and formalization of whistleblower guidelines, establishment of mechanisms to monitor the independency of members of www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 49 monitoring atas status independensi Dewan Komisaris dan anggota Komite, serta pembuatan pernyataan tidak terlibat benturan kepentingan. Di tahun 2009, program kerja GCG kami antara lain adalah melakukan pemuktahiran tahunan terhadap pedoman perilaku agar lebih mencerminkan komitmen tinggi pada penerapan prinsip GCG, serta melakukan formalisasi kebijakan enterprise risk management. Bukti nyata dari komitmen kami telah membawa hasil positif bagi pemangku kepentingan. Komunitas investor juga mengakui tingkat transparansi dan pengungkapan kami yang berkualitas. Pernyataan ini mencerminkan struktur dan mekanisme tata kelola Antam pada tanggal 31 Desember 2008. STRUKTUR TATA KELOLA Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi. Kepengurusan perseroan terbatas di Indonesia menganut sistem dua badan, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki Atas top Sosialisasi GCG di Antam dilakukan secara rutin Antam conducts GCG socialization regularly Kiri left Rapat reguler Dewan Komisaris yang mengundang Direksi diadakan sekali setiap bulan Regular Meeting of Board of Commissioners which invites Board of Directors is held once every month the Board of Commissioners and members of Committees, and the issuance of a non-conict of interest statement. In 2009, we plan to update our code of conduct to better reect our high commitment to the implementation of GCG principles, and to formalise our enterprise risk management policy. Proof of our commitment has brought positive results for our stakeholders. Investors also acknowledge the high quality of our transparency and disclosure level. This statement reects the governance structure and mechanism of Antam as of 31 December 2008. GOVERNANCE STRUCTURE Based on the Indonesia Corporation Law No. 40 of year 2007 (Indonesia Corporation Law), the organs of a company consist of the General Meeting of Shareholders (GMOS), the Board of Commissioners (BOC), and the Board of Directors (BOD). The management of a limited liability company in Indonesia adopts a two board system, namely the BOC and the BOD, each of which has a clear authority and www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 50 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Berdasarkan kerangka hukum yang berlaku, fungsi direktur independen pada sistem satu badan terwakili oleh Dewan Komisaris pada sistem dua badan. responsibility based on its respective functions as mandated by the articles of association and laws and regulations. Based on the legal framework, the function of Independent Directors in a single-board system is represented by the function of the BOC in a two-board system. GENERAL MEETINGS OF SHAREHOLDERS The GMOS has authorities that are not delegated to the BOC or the BOD, to the extent regulated by Indonesia Law. In the GMOS forum, shareholders are entitled to obtain RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang atau Anggaran Dasar. Dalam forum RUPS, pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan related information about the company from the BOD and or the BOC, to the extent that it is related to the agenda of meeting and does not contradict with the companys interest. GMOS does not have the authority to decide on certain matters, unless all shareholders are present and or represented in GMOS, and concur with the agenda of the meeting. Shareholders, individually or represented based on proxy, are entitled to attend the GMOS and use STRUKTUR TATA KELOLA ANTAM Antam Corporate Governance Structure SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT ORGANIZATION EFFECTIVENESS &DEVELOPMENT HUMAN RESOURCES MANAGEMENT LEARNINGAND DEVELOPMENT CSR & LINGKUNGAN - PASCA TAMBANG
CSR& ENVIRONMENT- MINING CLOSURE SATUAN KERJA LAINNYA OTHER WORKING UNITS CSR, LINGKUNGAN &PASCA TAMBANG CSR, ENVIRONMENT & MINING CLOSURE NOMINASI, REMUNERASI & PENGEMBANGAN SDM NOMINATION, REMUNERATION & HR DEVELOPMENT AUDIT AUDIT MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Shareholders Meeting DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners DIREKSI Board of Directors KOMITE-KOMITE Committees KANTOR PUSAT* Head Ofce* UNIT BISNIS Business Unit *Satuan-satuan kerja *Working units www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 51 perusahaan dari Dewan Komisaris dan atau Direksi sepanjang berhubungan dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perusahaan. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan, kecuali seluruh pemegang saham hadir dan atau diwakili dalam RUPS dan menyetujui penambahan mata acara rapat. Pemegang saham, baik sendiri maupun diwakilkan berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh RUPS. Termasuk dalam wewenang RUPS adalah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan; memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara anggota Direksi; serta penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan Perusahaan. RUPS dan/atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi, dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi. Hal ini tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus dilakukan secara wajar dan transparan dengan memperhatikan kepentingan usaha Perusahaan dalam jangka panjang, termasuk namun tidak terbatas pada penunjukan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, keputusan menerima atau menolak laporan Dewan Komisaris dan Direksi, penunjukan auditor eksternal, serta kesesuaian antara remunerasi dan dividen. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG. Namun demikian, Dewan Komisaris tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. DIREKSI Direksi sebagai organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. their voting rights in accordance with their shareholding. Members of the BOC and the BOD are appointed by the GMOS. Additionally, Indonesia Corporation Law states that the GMOS authority includes the authority to change the Articles of Association; to decide the task delegation and the managements authority among the BOD; as well as the consolidation, merger, acquisition, or dissolution of the company. The GMOS and/or shareholders cannot interfere in the exercise of the duty, function and authority of the BOC or the BOD, without curtailing the authority of the GMOS to carry out its rights in accordance with the articles of association and laws and regulations. Decisions made in the GMOS must be conducted properly and transparently by considering matters necessary to safeguard the long term interest, including but not limited to the appointment of members of the BOC and the BOD, approval of reports submitted by the BOC and the BOD, appointment of external auditors, and appropriation of remuneration and dividends. THE BOARD OF COMMISSIONERS The BOC, as a company organ functions and is responsible collectively for overseeing and providing advice to the Board of Directors and ensuring that the company implements GCG. However, the BOC is prohibited from participating in making any operational decisions. All members of the BOC, including the chairman, have equal positions. The duty of the chairman of the BOC as primus inter pares is to coordinate the activities of the BOC. The BOC is accountable to the GMOS. THE BOARD OF DIRECTORS The BOD, as a company organ functions and is responsible collegially for the management of the company. Each member of the BOD can carry out its duty and take decisions in accordance with its respective assignments and authorities. However, the execution of tasks by each member of the BOD remains a collective responsibility. The position of each respective member of the BOD including President Director (Chairman of the BOD) is equal. The duty of the President Director as primus inter pares is to coordinate the activities of the BOD. The BOD is accountable to the GMOS. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 52 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us MEKANISME TATA KELOLA Dalam forum RUPS, pemegang saham melakukan pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan investasinya di Antam yang didasari pada kepentingan jangka panjang, dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan tersebut. Dewan Komisaris dan Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, dan memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen. Sebagai kerangka pelaksanaan GCG yang diprakarsai oleh Dewan Komisaris dan Direksi, Antam telah mengesahkan Pedoman Kebijakan Perusahaan dan Pedoman Perilaku Perusahaan yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dokumen tersebut secara jelas memberikan denisi visi, misi, dan nilai-nilai Antam serta kerangka yang mendukung operasional Antam termasuk diantaranya kebijakan penyusunan strategi, penyusunan organisasi, kesekretariatan korporasi, pengawasan dan pengendalian, manajemen risiko, standar etika, hubungan keluar dan citra perusahaan, hukum, operasi, sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi, teknologi informasi, pengadaan, dan CSR. Anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dalam RUPS. Anggota Dewan Komisaris memiliki beragam latar belakang di bidang keuangan, teknik, pertambangan, dan manajemen; sementara 5 (lima) anggota Direksi telah memiliki pengalaman selama lebih dari 20 (dua puluh) GOVERNANCE MECHANISM The GMOS, as a company organ facilitates shareholders to make important decisions regarding their investment in Antam, by observing provisions in the articles of association and the rules and regulations. Management is executed by the BOD, whilst the BOC carries out the sufficient oversight towards the BODs management performance. Collectively, the BOC and BOD have the expertise to discharge their mandate effectively, supported by members who have proper understanding of, and competence in dealing with the current and emerging issues of the business; exercising independent judgement; encouraging enhanced performance of the company; and effectively reviewing and challenging the performance of management. In providing the framework that support this, Antam has developed a Company Policy Manual and Ethical Code that was signed by all members of the BOC and the BOD. Those documents clearly dened the vision, mission, and values of Antam; the framework supporting Antams operation, which includes the policy on strategy-making, the organisation structure, the corporate secretarial function, the oversight and control system, risk management, ethical standards, communication mechanism, legal, operational, human resources, nance and accounting, information technology, procurement, and corporate social responsibility. Members of the BOC and the BOD are appointed in the GMOS. Members of the BOC have various backgrounds in finance, engineering, mining and management; whilst 5 (five) members of the BOD have more than 20 (twenty years) experience within the company, and one director GOVERNANCE MECHANISM Pengelolaan perseroan terbatas di Indonesia mengadopsi sistem dua dewan (dua badan), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang masing-masing memiliki kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya seperti tertulis dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. The governance in an Indonesian Corporation adopts the two board system consists of BOC and BOD. Each has authority and responsibility as stipulated in the articles of association and prevailing laws and regulation. MEKANISME TATA KELOLA RUPS Shareholders Meeting PENGAWASAN Oversight PENGELOLAAN Management www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 53 DATA KOMITE-KOMITE DI TINGKAT KOMISARIS COMMISSIONER - LEVEL BOARD COMMITTEES Nama Name KOMITE COMMITTEE Posisi di luar Antam Position Outside Antam GCG GCG AUDIT AUDIT NRPSDM NRHRD Manajemen Risiko Risk Management CSR-LPT CSR-LPT Ir. Wisnu Askari Marantika Komisaris Utama President Commissioner K C Wakil Komisaris Utama PT Infoasia Teknologi Global Tbk (sampai dengan 7 Juli 2008) Vice President Commissioner of PT Infoasia Teknologi Global Tbk. (until July 7, 2008) Dr. Ir. Irwan Bahar Komisaris Commissioner K C Kepala Badan Pendidikan dan Latihan DESDM Head of Education and Training Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources Mahendra Siregar, SE, M.Ec. Komisaris Commissioner K C Deputi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Deputy Coordinating Minister for Economic Afairs Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner K C Ketua Komisi Internal Majelis Wali Amanat Institut Teknologi Bandung Head of Internal Committee of the Board of Trustee of Bandung Institute of Technology Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc. Komisaris Independen Independent Commissioner K C Konsultan Senior Universitas Haluoleo dan Ketua Pengawas INDUK KUD Senior consultant of Haluoleo University and Chairman of Supervisory Board of Indonesian Village Cooperatives Unit Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai A M Deputi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Bidang Pengembangan Sumber Daya Deputy State Minister of the Development of Less Developed Region for Resources Development Susy Pasaribu A M - Andi Bajupati Salim A M Komisaris Utama PT Olex Cables Indonesia President Commissioner of PT Olex Cables Indonesia Alida Basir Astarsis, SE, Ak. A M Anggota Komite Audit PT Total Bangun Persada Tbk. Member of Audit Committee of PT Total Bangun Persada Tbk. Drs. Mursyid Amal, MM A M Komisaris Utama PT Halmahera Sentosa President Commissioner of PT Halmahera Sentosa Tri Herutantoyo, Ak., MBA A M Kepala Bagian Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Head of Risk Management Division of PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Ir. Nani Koespriani, MBA A M Komisaris PT Agung Automall Commissioner of PT Agung Automall Dra. Nina Insania K. Permana, MM A M Staf profesional/pengajar di PPM Manajemen Professional staf/faculty member at PPM-Manajemen Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM A M Direktur Utama PT Nikindo Mineral Resources President Director of PT Nikindo Mineral Resources Dr. Ir. Rudianto Ekawan A M Pengajar di program studi Teknik Pertambangan, ITB Lecturer at the Department of Mining Engineering, ITB Edwar Nurdin, Ak., MA. A M Kepala Bagian Perencanaaan Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Negara BUMN Head of Organisation Planning and Management, Ministry of State-owned Enterprises Ir. Gde Suratha, MSc. A M Peneliti Madya Bidang Geoteknologi Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara Senior Researcher of Geotechnology at the Mineral and Coal Technology Research and Development Centre Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA A M Pengajar di Sekolah Tinggi Teknologi Mineral Indonesia dan Politeknik Geologi & Pertambangan Lecturer at the Indonesia School of Mineral Technology and the Polytechnics of Geology and Mining Drs. Ridwan Saleh A M Kepala Bidang Program pada Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara Head of Programs at the Mineral and Coal Technology Research and Development Centre Ir. Achmad Dohar Siregar A M Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals (sampai dengan Desember 2008) President Commissioner of PT Nusa Halmahera Minerals (Until December 2008) Ir. Amir Faizal Suud A M - Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. A M Asisten Deputi Urusan Pertambangan Umum, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Assistant to the Deputy of General Mining at the Coordinating Ministry of Economic Afairs Ir. Jalal A M Direktur Eksekutif A+ CSR Indonesia dan Technical Advisor PT Komunikasi Kinerja (Kiroyan Partners) Executive Director A+ CSR Indonesia and Technical Advisor of PT Komunikasi Kinerja (Kiroyan Partners) Keterangan : K : Ketua A : Anggota GCG : Good Corporate Governance NRPSDM : Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM CSR-LPT : Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pasca Tambang MR : Manajemen Risiko Remark: C : Chairman M : Member GCG : Good Corporate Governance NRHRD : Nomination, Remuneration and HR Development CSR-EPM : Corporate Social Responsibility, Environment and Post Mining RM : Risk Management www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 54 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us tahun di Perusahaan, dan 1 (satu) orang Direktur lainnya pernah menduduki beberapa jabatan penting di industri perbankan. Dikarenakan fungsi Direktur di Indonesia tidak independen, maka komposisi direktur independen (baik direktur non-eksekutif/Komisaris dan direktur eksekutif/ Direktur) sesuai terminologi dari ASX adalah 27%. Dewan The Board Status Status Keterangan Remarks Dewan Komisaris Board of Commissioners Wisnu Askari Marantika Independen Independent Berdasarkan kerangka hukum Indonesia, Direksi tidak independen. Namun, mayoritas anggota Dewan Komisaris berstatus independen. Based on Indonesia legal framework, BOD is not independent. However, majority of BOC members are independent. Irwan Bahar Tidak Independen Not Independent Mahendra Siregar Tidak Independen Not Independent Irwandy Arif Independen Independent Mahmud Hamundu Independen Independent Direksi Board of Directors Alwin Syah Loebis Tidak Independen Not Independent Djaja M. Tambunan Tidak Independen Not Independent Winardi Tidak Independen Not Independent Tato Miraza Tidak Independen Not Independent Achmad Ardianto Tidak Independen Not Independent Denny Maulasa Tidak Independen Not Independent FORUM RUPS Selama tahun 2008, Antam mengadakan satu kali RUPS Tahunan di bulan Juni, dan satu kali RUPS Luar Biasa di bulan April. Dalam RUPS Tahunan 2008, Antam juga melakukan perubahan di Anggaran Dasar terkait tata kelola dengan menambahkan peraturan mengenai Komisaris Utusan sesuai peraturan dalam UU PT. Surat panggilan (undangan) RUPS tahunan dipublikasikan pada tanggal 11 Juni 2008 di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily untuk informasi dalam Bahasa Indonesia, serta pada The Jakarta Post untuk informasi dalam Bahasa Inggris. Sedangkan surat panggilan untuk RUPS luar biasa dipublikasikan pada tanggal 19 Maret 2008 di surat kabar yang sama. Surat Kuasa tersedia di website Antam. Mata acara RUPS juga disampaikan beserta dengan undangan RUPS. Pemegang saham yang bermaksud menghadiri RUPS dapat meminta agenda rapat dan informasi pendukung lainnya ke Kantor Pusat Antam sebelum RUPS berlangsung. Penjelasan mengenai prosedur bagi pemegang saham untuk memperoleh informasi mengenai agenda RUPS dan informasi pendukung tercantum pada Anggaran Dasar Antam. RUPS tahunan 2008 dihadiri oleh 78,61% pemegang saham dan auditor eksternal independen.Pengumuman hasil RUPS tahunan 2008 Antam dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily untuk informasi dalam Bahasa Indonesia pada tanggal 30 Juni 2008, serta di The Jakarta Post untuk informasi dalam Bahasa Inggris pada tanggal 1 Juli 2008. Pengumuman hasil RUPS luar biasa dipublikasikan pada tanggal 22 April 2008. GMOS FORUM During 2008, Antam conducted one Annual GMOS in June, and one extraordinary GMOS in April. Antam also made governance related amendment by adding terms on Delegate Commisioner in the articles of association based on Indonesia Corporation Law. The invitation for the annual GMOS was published on June 11, 2008 in Harian Bisnis Indonesia and Investor Daily for information in Bahasa Indonesia, and in the Jakarta Post for information in English. Meanwhile the invitation for the extraordinary GMOS was published on March 19, 2008, in the same newspapers. Proxy forms were also available on Antams website. The agenda of the GMOS was included in the invitation. Shareholders that attended the GMOS could request the agenda and necessary supporting information, and the articles of association also provide explanation on the availability of procedures for shareholders to do so. Announcement of Antams 2008 Annual GMOS was attended by 78.61% of shareholders and was attended also by independent external auditors.Annual GMOS resolution was published in Harian Bisnis Indonesia and Investor Daily for the information in Indonesian language on June 30, 2008, and in the Jakarta Post for information in English on July 1, 2008. Announcement of Extraordinary GMOS resolution was published on April 22, 2008 at the same newspapers. has held key positions in the banking industry. According to the prevailing laws in Indonesia, board members (combination of BOC and BOD) are not obligated to consist of a majority of independent directors. Using the ASX criteria of one board system, 27% of board members are independent. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 55 PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas menjalankan fungsi pengawasan. Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Antam ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis Antam untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen. Berdasarkan keputusan RUPS tahun 2008, Dewan Komisaris terdiri dari 5 (lima) orang anggota, dengan 3 (tiga) Komisaris Independen, dimana salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama. Selama tahun 2008, Dewan Komisaris mengadakan 31 (tiga puluh satu) kali rapat dimana setengah diantaranya dihadiri oleh anggota Direksi. Mayoritas anggota Dewan Komisaris independen. Irwan Bahar dan Mahendra Siregar tidak memenuhi kriteria independensi karena merupakan karyawan dari pemegang saham mayoritas. OVERSIGHT BOARD OF COMMISSIONERS The BOC is a company organ that conducts an oversight function. The composition and size of Antams BOC is determined by considering the vision, mission, and strategic plan of Antam to enable independent, effective, accurate, and timely decision making. Based on the GMOS resolution in 2008, the BOC consists of 5 (ve) members, with 3 (three) independent commissioners, one of which act as the chair of the board. Throughout 2008, the BOC held 31 (thirty-one) meetings, in which half included members of BOD. Majority of the Board of Commissioners is independent. As ofcers of substantial shareholders, Irwan Bahar and Mahendra Siregar did not full the independency criteria. Dewan Komisaris Board of Commissioners Kepemilikan Saham di Antam 1 Shareholdings of Antam 1 Jumlah Rapat: 31 Number of Meetings Held: 31 Wisnu Askari Marantika - Irwandy Arif - Suryo Suryantoro *** - Supriatna Suhala *** - Mahendra Siregar ** - Irwan Bahar ** - Mahmud Hamundu ** - * Data jumlah lembar kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2008 ** Efektif sebagai Komisaris sejak 26 Juni 2008 *** Selesai menjabat sebagai Komisaris sejak 26 Juni 2008
* Data number of shares owned at December 31, 2008 ** Efective as Commissioner at June 26, 2008 *** Resign as Commissioner at June 26, 2008 Peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris selaras dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan dirinci lebih lanjut dalam piagam yang ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, dengan perubahan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2008, termasuk di dalamnya: Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS serta perundang-undangan yang berlaku; Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan The role and responsibilities of the BOC are aligned with those stated in the companys Articles of Association, and further described into the charter that was signed by all members of the board, with the latest update made on December 2008, which includes: Oversee the management of the company by the BOD, and approve the Companys Development Plan, the Companys Long-term Plan (Rencana Jangka Panjang Perusahaan/RJPP), Companys Annual Plan and Budget (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/ RKAP), the implementation of Articles of Association, GMOS decisions, and prevailing laws and regulations; www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 56 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us perundangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan RUPS; Melakukan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundangan, serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme, esiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran; Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS; Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tersebut; Mengawasi pelaksanaan RKAP serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPS; Mengesahkan RKAP dalam waktu selambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tahun anggaran baru Perusahaan berjalan. Dalam hal RKAP tidak diformalkan dalam jangka waktu tersebut di atas, maka akan berlaku RKAP tahun yang lampau; Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, dan segera melaporkan kepada RUPS apabila Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran yang menyolok disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh; Memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan tugas pengawasan Dewan Komisaris kepada RUPS mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perusahaan; Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik yang akan melakukan pemeriksaan atas buku- buku Perusahaan; Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan oleh RUPS; Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tepat pada waktunya; Memantau efektivitas praktik GCG dan pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterapkan Perusahaan dan melakukan penyesuaian; Menetapkan Key Performance Indicator (KPI) Direksi setiap awal tahun kerja; Melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi; Menentukan dan melaksanakan sistem nominasi, evaluasi, dan remunerasi yang transparan bagi Dewan Komisaris dan Direksi setelah mempertimbangkan hasil kajian Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) untuk selanjutnya diajukan untuk memperoleh persetujuan RUPS, dan juga untuk eksekutif senior (manajemen senior); dan Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan Perusahaan dengan profesional. Conduct specic tasks assigned to the BOC according to the companys Articles of Association, prevailing laws and regulations and/or the GMOS decisions; Carry out tasks, authority, and responsibilities in accordance with the articles of association, GMOS decisions, and prevailing laws and regulations, and apply professionalism, efciency, transparency, independency, accountability, responsibility, and fairness principles; Act on behalf of the companys interest and be responsible to the GMOS; Observe and examine the Annual Report prepared by the BOD and sign the report; Oversee the RKAP and deliver the assessment result and opinion to GMOS; Approve the RKAP in at least 30 (thirty) days prior the Companys new book period; Observe the progress of Companys activities, and conduct immediate reporting to GMOS when signs of signicant drawbacks appear along with advice on improvements to be taken; Provide relevant opinions and advice to GMOS in accordance with BOCs oversight role on issues that are important to the Companys management; Recommend to GMOS the appointment of independent external auditor to audit the Companys nancial statements; Conduct other oversight tasks determined by the GMOS; Provide opinions on BOD reports (quarterly, annually and whenever deemed necessary) regarding the Companys development and report the results to the Dwiwarna A Series shareholder in a timely manner; Monitor the effectiveness of GCG and Corporate Social Responsibility (CSR) practices and make adjustments; Determine Key Performance Indicators (KPI) of the BOD at each beginning of year; Conduct evaluation on the BODs performance; Determined the nomination, evaluation, and remuneration system that is transparent for the BOC and the BOD, by considering the input from the Nomination, Remuneration, and Human Resources Development Committee (NRHRD Committee), to be recommended and approved by GMOS, and also for senior executives; and Continuously enhance competency and knowledge to enable professional management of the company. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 57 Kriteria Independensi ASX ASX Independency Criteria ASX Wisnu Askari Marantika Irwan Bahar Mahendra Siregar Irwandy Arif Mahmud Hamundu Bukan anggota manajemen. Not a member of management. Bebas dari hubungan usaha dan hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi keputusan. Free of any business or other relationship that could materially interfere judgment. Bukan pemegang saham mayoritas perusahaan atau pegawai yang berhubungan langsung dengan pemegang saham mayoritas perusahaan. Not a substantial shareholder of the company or an ofcer or associated directly with a substantial shareholder of the company. Bukan pegawai atau pernah dipekerjakan se- bagai eksekutif pada perusahaan atau anggota perusahaan afiliasi, setidaknya 3 (tiga) tahun sebelum menjadi anggota Dewan. Not an employee or has previously been em- ployed in an executive capacity by the company or another group member, at least in three years before serving the board. Bukan penasihat atau konsultan utama profesional yang material bagi perusahaan atau perusahaan afliasi, atau pegawai yang berhubungan langsung dengan penyediaan jasa, setidaknya 3 (tiga) tahun sebelum menjadi anggota Dewan. Not a principal of a material professional adviser or a material consultant to the company or another group member, or an employee materially associated with the service provided, at least 3 (three) years before serving the board. Bukan pemasok atau pelanggan utama dari perusahaan atau perusahaan afliasi atau pegawai dari/atau yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan pemasok atau pelanggan utama. Not a material supplier or customer of the company or other group member, or an ofcer of, or associated directly or indirectly with a material supplier or customer. Tidak memiliki hubungan perjanjian dengan perusahaan atau perusahaan afliasi lainnya sebagai Direksi. Does not have a material contractual relationship with the company or another group member other that as a director. Tidak memiliki hubungan keluarga sedarah dan semenda serta memegang posisi direktur di tempat lain yang dapat mempengaruhi independensi. Does not have any family ties and cross-directorship which may afect independency. Status Status Independen Independent Tidak Independen Non Independent Tidak Independen Non Independent Independen Independent Independen Independent *Menjabat sebagai Kepala Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. **Menjabat sebagai Deputi Menteri untuk Kerjasama Ekonomi dan Keuangan Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. *Concurrently serves as Head of Energy and Mineral Sources Training Centre, Ministry of Energy and Mineral Resources. **Concurrently serves as Deputy Minister for International Economic and Financial Cooperation, Coordinating Ministry for Economic Afairs. * ** www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 58 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Proses nominasi anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan menunjuk atau menugaskan Komite NRPSDM untuk melaksanakan proses nominasi bagi calon anggota Dewan Komisaris. Daftar calon anggota Dewan Komisaris yang diusulkan oleh Komite NRPSDM kemudian dikaji kembali dalam rapat Dewan Komisaris dan selanjutnya diajukan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk ditetapkan dalam RUPS. Pada tahun 2008, proses nominasi calon anggota Dewan Komisaris Antam dibantu oleh penilai independen. Berdasarkan Piagam Dewan Komisaris, penilaian kinerja anggota Dewan Komisaris difasilitasi oleh Komite NRPSDM dan dapat dilakukan dengan sistem penilaian mandiri (self assessment), penilaian rekan sekerja (peer evaluation), atau dengan sistem lain yang akan diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris dimuat dalam laporan tahunan. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan kriteria umum seperti kehadiran dalam rapat Dewan Komisaris dan rapat Komite. Selain itu, kinerja Dewan Komisaris dapat juga dinilai menurut faktor lainnya baik secara individual maupun kolektif, antara lain integritas; pengetahuan dan pemahaman atas nilai-nilai, misi, visi dan rencana Perusahaan; serta kemampuan dalam mengikuti isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap perusahaan, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja perusahaan. Selama tahun 2008, Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan konferensi, dengan topik diantaranya terkait dengan GCG, sumber daya manusia, pengawasan BUMN, dan investasi dalam pertambangan. Dalam mendukung pemenuhan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris membentuk 5 (lima) Komite pada tingkat Komisaris, yaitu Komite Audit; Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRSPDM); Komite Manajemen Risiko; Komite GCG; serta Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pasca Tambang (CSR-LPT). Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris dan Komite juga dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris. Setiap Komite diketuai oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, dan tugas serta tanggung jawab setiap Komite didokumentasikan pada piagam masing-masing Komite. The BOC nomination process was conducted by appointing or delegating the task to NRHRD Committee to carry out the nomination process for the BOC candidates. The list of BOC candidate suggested by the NRHRD Committee was then re-evaluated in the BOC meeting to be proposed to the Dwiwarna A Series Shareholder and to be legislated. Throughout 2008, the nomination process of ANTAMs BOC was supported by the independent assessor. According to the BOC Charter, the BOC performance assessment is facilitated by the NRHRD Committee, using a self assessment, peer evaluation, or other evaluation methodology as decided in the BOC meeting. The performance assessment result of BOC is disclosed in the Annual Report. The evaluation is conducted by using general criteria such as attendance in board meetings and committee meetings. In addition, both individually and collectively, evaluation is also conducted on the integrity; knowledge and understanding of values, mission, vision and the company plan; the extent of probing on issues and trends that are influencing the company, and the information usage to assess and direct the companys performance. Throughout 2008, the BOC attended training, seminars and conferences on topics including GCG, human resources, oversight of SOE, and investing in mining. To support its oversight function, the BOC establish 5 (ve) committees at the board level, that include Audit Committee; Nomination, Remuneration and Human Resource Development Committee; Risk Management Committee; GCG Committee; and Corporate Social Responsibility, Environment and Post-Mining Committee. In carrying-out its function, the BOC and Committees are assisted by a BOC secretary. Each committee is chaired by member of the BOC, and each committees roles and responsibilities are documented in each committees charter. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 59 KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE Peran dan tanggung jawab Komite Audit seperti tertuang dalam Piagam Komite Audit adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya yang termasuk penelaahan atas informasi keuangan; seleksi, penunjukan, dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal independen; pemberian persetujuan awal (pre-approval) jasa non- audit; penelaahan atas efektivitas pengendalian internal; pemantauan kepatuhan terhadap peraturan perundangan; pelaporan risiko dan pelaksanaan manajemen risiko; pemeriksaan keputusan rapat Direksi; dan penelaahan pengaduan pihak ketiga. Komite Audit Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari 5 (lima) orang anggota termasuk seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite Audit mengadakan 22 (dua puluh dua) kali rapat dengan mengikutsertakan pihak lainnya seperti Komite Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Internal, anggota Direksi, dan auditor independen. Kegiatan Komite Audit yang terkait dengan manajemen risiko dilakukan bersama dengan Komite Manajemen Risiko. The role and responsibilities of the Audit Committee, as stated in its charter, is to provide advice and assistance to the BOC in fullling its responsibilities, which include the review of nancial information; selection, appointment, and monitoring of independent external auditors; pre- approval of non-audit services; effectiveness of internal control; compliance with laws and regulations; reporting of risk and implementation of risk management; review of the BODs decisions, and review of third-party reporting. As of December 31, 2008, Antams Audit Committee consisted of 5 (five) members including a Chairman and a Vice Chairman. Throughout 2008, the Audit Committee conducted 22 (twenty-two) meetings that involved other parties such as the Risk Management Committee, Internal Audit Unit, BOD, and the independent external auditor. The Audit Committees activities related to risk management were conducted collectively with the Risk Management Committee. Sekretaris Dewan Komisaris Antam sejak 1 November 2003. Lulus dari Teknik Geologi ITB pada tahun 1973 dan memulai karir di Antam sejak 1 Januari 1974. Mengikuti berbagai kursus di dalam negeri dan eksplorasi mineral di Western Australian School of Mines pada tahun 1988. Beberapa posisi penting di Antam yang dipegang antara lain Kepala Unit Geologi (1991-1998), dan Kepala Perencanaan Strategis Bidang Pengembangan Usaha Antam (2000-2003). Antams Secretary to the Board of Commissioners since November 1, 2003. Graduated in Geological Engineering of ITB in 1973. Started his career at Antam since January 1, 1974. Completed numerous courses in Indonesia and in mineral exploration at the Western Australian School of Mines in 1988. Prior his current post, he held several key positions at Antam such as Head of Geology Unit (1991-1998) and Senior Manager of Strategic Development of Business Development at Antams Head Ofce (2000-2003). PROFIL SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS BIOGRAPHY OF SECRETARY TO THE BOARD OF COMMISSIONERS Ir. Tauan Sitorus www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 60 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Nama Name Jabatan Position Rapat Komite Meetings Attended Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. Ketua Komite Chairman 22 Mahendra Siregar, SE, M.Ec. * Wakil Ketua Komite Vice Chairman 3 Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Anggota Komite Member 19 Drs. Mursyid Amal, MM * Anggota Komite Member 8 Tri Herutantoyo, Ak., MBA * Anggota Komite Member 8 Sutirta Budiman, Bsc., ACGI ** Anggota Komite Member 2 Drs. Kanaka Puradiredja, Ak. *** Anggota Komite Member 10 Drs. Eddie M. Gunadi, QIA *** Anggota Komite Member 11 Edwar Nurdin, Ak., MA *** Anggota Komite Member 12 Keterangan: * Efektif sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008 ** Efektif sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008, mengundurkan diri sejak Oktober 2008 *** Selesai menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tanggal 1 Agustus 2008 Notes:
* Efective as Audit Committee member at August 1, 2008
** Efective as Audit Committee member at August 1, 2008, resigned at October 2008 *** Resign as Audit Committee member at August 1, 2008 Tri Herutantoyo, AK, MBA. Audit Committee member since August 2008. Graduated from Sekolah Tinggi Akuntansi Negara for Diploma IV Degree in Accounting in 1985. Earned Master of Business Administration, from Cleveland State University, Cleveland, USA in 1993. He previously worked at the Financial and Development Supervisory Board and Indonesia Bank Restructuring Agency. Currently serves as Chief of Risk Management division at PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Audit Committee member since 2005. Graduated from Economic Faculty of Airlangga University, majoring Accounting in 1979. Worked at PT Astra Graphia Surabaya, before a career at PT Unilever Indonesia from 1979 as Management Trainee until she retired as Audit Group Manager in December 2004. Since January 2007, she has been an Audit Committee member at PT Total Bangun Persada. Tri Herutantoyo, AK, MBA. Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Drs. Mursyid Amal, MM. PROFIL ANGGOTA KOMITE AUDIT PER 31 DESEMBER 2008 BIOGRAPHIES OF AUDIT COMMITTEE MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008 Tri Herutantoyo, AK, MBA. Bergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada tahun 2008. Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara tahun 1985 dan MBA dari Cleveland State University tahun 1993. Sebelumnya pernah bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional. Saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Alida Basir Astarsis, SE, Ak. Bergabung sebagai anggota Komite Audit Antam pada tahun 2005. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga jurusan Akuntansi pada tahun 1979. Pernah bekerja di PT Astra Graphia Surabaya dan kemudian memulai karir di PT Unilever Indonesia sebagai Management Trainee pada tahun 1979 hingga pensiun sebagai Group Audit Manager pada Desember 2004. Sejak Januari 2007 menjadi anggota Komite Audit pada PT Total Bangun Persada. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 61 Drs. Mursyid Amal, MM. Bergabung sebagai anggota Komite Audit pada tahun 2008. Lulus Sarjana Ekonomi Universitas Islam Bandung tahun 1986 dan strata dua dari Sekolah Tinggi Management Bandung (STMB) tahun 1996. Sebelumnya bekerja di PT Telkom Tbk. dengan jabatan terakhir Direktur Keuangan. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Halmahera Sentosa, perusahaan pembeli hasil bumi perkebunan rakyat. KOMITE NOMINASI, REMUNERASI, DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA NOMINATION, REMUNERATION AND HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT COMMITTEE Peran dan tanggung jawab Komite NRPSDM seperti tertuang dalam Piagam Komite NRPSDM adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya terkait dengan proses nominasi, remunerasi, dan pengembangan sumber daya manusia di Antam. Komite NRPSDM telah memberikan rekomendasi mengenai acuan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi dan diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan. Selain itu, Komite NRPSDM juga telah memberikan rekomendasi mengenai remunerasi karyawan, mengusulkan kriteria nominasi dan seleksi bagi Dewan Komisaris dan Direksi baru, mengajukan usulan KPI Direksi, serta membuat kriteria penilaian kinerja Dewan Komisaris. Komite NRPSDM Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota termasuk seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite ini telah mengadakan 27 (dua puluh tujuh) kali rapat dimana setengahnya dilakukan dengan mengikutsertakan anggota Direksi. Nama Name Jabatan Position Rapat Komite Meetings Attended Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc. * Ketua Komite Chairman 7 Ir. Wisnu Askari Marantika **** Wakil Ketua Komite Vice Chairman 1 Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc. * Wakil Ketua I Vice Chairman I 7 Dr. Ir. Irwan Bahar * Wakil Ketua II Vice Chairman Il 5 Ir. Nani Koespriani, MBA Anggota Komite Member 25 Dra. Nina Insania K. Permana, MM Anggota Komite Member 23 Ir. Anton Nugraha Sjirad, MM * Anggota Komite Member 7 Dr. Ir. Rudianto Ekawan * Anggota Komite Member 6 Ir. Suryo Suryantoro, M.Sc. ** Ketua Komite Chairman 18 Ir. Amir Faizal Suud ** Anggota Komite Member 19 Nursaleh Adiwinata, M.Sc. *** Anggota Komite Member 8 * Efektif sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 September 2008 ** Selesai menjabat sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 31 Agustus 2008 *** Selesai menjabat sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 Mei 2008 **** Efektif sebagai anggota Komite NRPSDM sejak tanggal 1 September 2008 dan berhenti menjabat tanggal 30 September 2008 * Efective as NRHRD Committee member at 1 October 2008 ** Resign as NRHRD Committee member at 31 August 2008 *** Resign as NRHD Committee member at 1 May 2008 **** Efective as NRHRD Committee member at 1 September 2008 and resign at 30 September 2008 Drs. Mursyid Amal, MM. Audit Committee member since August 2008. Graduated from Economic Faculty of Bandung Islamic University in 1986. Earned Master of Management Degree from STMB Bandung in 1996. Held various key positions at PT Telkom Tbk., with his last position as Director of Finance. He is currently President Commissioner of PT Halmahera Sentosa, which buys plantation harvests. The role and responsibilities of the NRHRD Committee, as stated in its charter, are to provide advice and assistance to the BOC in fullling its responsibilities, regarding the nomination, remuneration and human resources development processes at Antam. The NRHRD Committee has provided recommendations on the BOC and BOD remuneration base to the GMOS for approval. It has also provided recommendations on the remuneration for employees, proposed the nomination and selection criteria for new BOC and BOD members, proposed BODs KPI, and created assessment criteria for BOC performance. As of December 31 2008, Antams NRHRD Committee consisted of 7 (seven) members including a Chairman and 2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee held 27 (twenty-seven) meetings of which half involved the BOD. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 62 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Dra. Nina Insania K. Permana, MM Became NRHRD Committee member in 2007. An expert in HR Management. Graduated from Psychology Faculty, Padjadjaran University in 1987, obtained Master of Management Degree from Management Institute PPM in 1997, and candidate for Business Management doctorate at Padjadjaran University, 2007. She is training instructor at Management PPM, lecturer for Master of Management at Sekolah Tinggi Manajemen PPM, HR Competency assessor, and senior consultant at PT Binaman Utama Jakarta Dr. Ir. Rudianto Ekawan Became NRHRD Committee member in 1 September 2008. Graduated with a degree in Mining Engineering of Bandung Institute of Technology (ITB) in 1995. Earned Master of Science degree in Industry Management from ITB in 1999, and Master of Science degree from Ecole des Mines de Paris, France in 2002, and doctoral degree in Mining Economics from the same university in 2006. Since 1997, he has worked as a lecturer of Mining Engineering in Bandung Institute of Technology (ITB). He is currently the Manager of Mining Planning and Valuation at the Faculty of Mining of ITB. Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM Became NRHRD Committee member in 1 September 2008. Graduated from Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, majoring in Industrial Management Technology in 1991. Worked in various manufacturing industries from 1991 to 1999, with his last position of Vice Plant Director of PT Kanasritex, Semarang. Held various positions such as Expert Staff at KAPET BUKARI (Special Economic Zone of Buton, Kolaka, Kendari) project, from 1999 to 2001, President Director of BUMD, Muna Municipal Company, Southeast Sulawesi, from 2001 to 2004, Special Staff of Southeast Sulawesi Provincial Government, from 2004 to 2006, and consultant to the Kolaka Regency Government Enterprise, from 2006 to 2008. Currently he is President Director of PT Nikindo Mineral Resources. Dra. Nina Insania K. Permana, MM Dr. Ir. Rudianto Ekawan Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM Ir. Nani Koespriani, MBA PROFIL ANGGOTA KOMITE NRPSDM PER 31 DESEMBER 2008 BIOGRAPHIES OF NRHRD COMMITTEE MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008 Dra. Nina Insania K. Permana, MM Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak tahun 2007. Ahli di bidang manajemen SDM. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran tahun 1987, Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM Jakarta tahun 1997 dan Kandidat Doktor Manajemen Bisnis, Universitas Padjadjaran 2007. Saat ini menjadi instruktur pelatihan Manajemen PPM, dosen Program Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Asesor Kompetensi SDM dan Konsultan Senior PT Binaman Utama, Jakarta. Dr. Ir. Rudianto Ekawan Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1 September 2008. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1995 dan Magister Teknik dari Teknik Manajemen Industri (ITB) tahun 1999. Menerima gelar Master (S2) dan Doktor (S3) di bidang Ekonomi Mineral dari Ecole Nationale Suprieure Des Mines de Paris tahun 2002 dan 2006. Menjadi dosen di Teknik Pertambangan (ITB) sejak 1997. Saat ini menjabat Manager Laboratorium Perencanaan dan Valuasi Tambang di Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ir. Anton Nugroho Sjirad, MM Bergabung menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1 September 2008. Lulus Insinyur Teknik Manajemen Industri, Universitas Islam Indonesia tahun 1991. Memiliki pengalaman di berbagai industri manufaktur dari tahun 1991-1999, dengan jabatan terakhir sebagai Vice Plant Director di PT. Kanasritex, Semarang. Staf Ahli pada Proyek KAPET BUKARI (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu Buton, Kolaka, Kendari) sejak 1999-2001, dan Direktur Utama BUMD Pemkab Muna Sulawesi Tenggara (2001-2004), Staf Khusus Pemprov Sultra (2004-2006), dan Konsultan BUMD Pemerintah Kabupaten Kolaka (2006- 2008). Sejak tahun 2007 sampai sekarang menjabat sebagai Direktur Utama PT. Nikindo Mineral Resources. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 63 Ir. Nani Koespriani, MBA Became NRHRD Committee member in 1 September 2007. Graduated from Planology Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1980, Graduate School of Business Administration, University of Denver Colorado, USA in 1986. Currently, serves as Commissioner at PT Agung Automall. She has held various positions at Management Institute PPM and executive positions at other rms. Has experiences in area of management consultancy and advisor to the CEO in several rms and NGOs. Ir. Nani Koespriani, MBA Diangkat menjadi anggota Komite NRPSDM sejak 1 September 2007. Lulusan Teknik Planologi ITB tahun 1980 dan Graduate School of Business Administration, University of Denver Colorado, USA tahun 1986. Saat ini masih menduduki jabatan Komisaris PT Agung Automall, pernah menduduki berbagai jabatan di Lembaga Manajemen PPM dan sebagai eksekutif di perusahaan-perusahaan lain. Memiliki pengalaman di bidang konsultansi manajemen dan Advisor to the CEO di berbagai perusahaan dan NGO. KOMITE MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT COMMITTEE Peran dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko seperti tertuang dalam Piagam Komite Manajemen Risiko adalah untuk membantu Dewan Komisaris memberikan pendapat professional dan independen agar dapat dipastikan terlaksananya prinsip-prinsip manajemen risiko perusahaan. Komite Manajemen Risiko bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko Perusahaan dalam membantu merumuskan loso risiko, risk appetite, toleransi risiko, melakukan kajian atas strategi dan tujuan tiap unit di Antam dan kerangka kerjanya seperti kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi, untuk mendukung budaya risiko yang diharapkan, serta efektivitas pelaksanaan seluruh aspek proses manajemen risiko, koordinasi penerapan aktivitas pengendalian di organisasi secara keseluruhan, dan penerapan sistem informasi dan komunikasi untuk memungkinkan tersedianya saluran distribusi informasi yang baik. Komite Manajemen Risiko telah melakukan beberapa pembahasan mengenai risiko yang terdapat di Perusahaan antara lain terkait dengan pengaruh harga BBM terhadap biaya feronikel, konsep bisnis batu bara dan analisis risiko akuisisi tambang batu bara, proyek emas Cibaliung, serta kontrak-kontrak jasa pihak ketiga. Komite Manajemen Risiko Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite ini mengadakan 22 (dua puluh dua) kali rapat. The role and responsibilities of the Risk Management Committee, as stated in its charter, are to provide advice and assistance to the BOC in fullling its responsibilities regarding the companys risk management principles. The Risk Management Committee is responsible for reviewing the effectiveness of Risk Management Unit in determining the risk philosophy, risk appetite, and risk tolerance; to review the strategy and objectives of each unit within Antam, and the framework such as policies, procedures and organisation structure to support the expected risk culture of Antam; the effectiveness all elements of risk management processes; coordinate the implementation of control activities throughout organisation; and apply the communication and information system to enable existence of a sound channel of information distribution. The Risk Management Committee conducted discussions about the risk in the company, including the inuence of fuel price on the cost of ferronickel, the coal business concept and the coal-mining acquisition risk, the Cibaliung Gold-project, and service contracts with third parties. As of December 31, 2008, Antams Risk Management Committee consisted of 6 (six) members including a Chairman and a Vice Chairman. Throughout 2008, the committee held 22 (twenty-two) meetings. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 64 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Nama Name Jabatan Position Rapat Komite Meetings Attended Dr. Ir. Irwan Bahar * Ketua Komite Chairman 9 Ir. Wisnu Askari Marantika ** Wakil Ketua Vice Chairman 19 Edwar Nurdin, Ak., MA * Anggota Komite Member 6 Ir. Gde Suratha, M.Sc. * Anggota Komite Member 9 Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA * Anggota Komite Member 9 Drs. Ridwan Saleh * Anggota Komite Member 9 Dr. Ir. Bambang Setiawan *** Anggota Komite Member 11 Sutirta Budiman, Bsc., ACGI *** Anggota Komite Member 7 * Efektif sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008 ** Efektif menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko *** Selesai menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Agustus 2008 * Efective as Risk Management Committee member at August 1 2008 ** Efective as Risk Management Committee member at August 1, 2008, previously as Chairman of the Committee *** Resign as Risk Management Committee member at August 1, 2008 Edwar Nurdin, Ak., MA. Bergabung dengan Komite Manajemen Risiko sejak Agustus 2008. Sebelumnya sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2004. Lulus dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1992 dan menerima gelar Master of Applied Economics dari University of Michigan, USA, tahun 1995. Mulai bekerja sebagai pegawai negeri sipil pada Departemen Keuangan pada tahun 1985. Sejak tahun 2006 sampai dengan saat ini bekerja pada Kementerian Negara BUMN dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Perencanaan Organisasi dan Tata Laksana. Drs. Ridwan Saleh Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak 1 Agustus 2008. Lulus dari Universitas Bandung Raya pada tahun 1987. Menjadi pegawai negeri sipil pada Puslitbang Mineral dan Batubara, Badan Litbang Energi dan Sumberdaya Mineral dan menjadi Kepala Bidang Program sejak tahun 2005 sampai sekarang. Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak Agustus 2008. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1978. Menerima gelar Diplome dEtude Approfondie (DEA-S2) (1984) dan Doktor PROFIL ANGGOTA KOMITE MANAJEMEN RISIKO PER 31 DESEMBER 2008 BIOGRAPHIES OF RISK MANAGEMENT COMMITTEE MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008 Edwar Nurdin, Ak., MA. Drs. Ridwan Saleh Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA Ir. Gde Suratha, MSc. Edwar Nurdin, Ak., MA. Joined Antams Risk Management Committee in August 2008. He was previously member of Antams Audit Committee in 2004. Graduated with Diploma IV from State Accounting School, Jakarta in 1992 and received Master of Applied Economics from University of Michigan, USA in 1995. Since 1985 he works at the Finance Ministry. Since 2006 he works at the Ministry of State-owned Enterprises and currently is Division Head of Organisation Planning and Management. Drs. Ridwan Saleh Joined Antams Risk Management Committee since 1 August 2008. Graduated from Bandung Raya University in 1987. He began his public service at the Mineral and Coal Technology Development Centre, Energy and Mineral Resources Research and Development Agency and since 2005 he is Head of the Program at the centre. Dr. Ir. Rukmana Nugraha Adhi, DEA Joined Antams Risk Management Committee in August 2008. Graduated in Mining Engineering ITB (1978), received post graduate degree DEA in Geostatistics (1984) and Doktor, Specialite Science & Technique Minieres, Option Geostatistique, (1986), all from Ecole Nationale www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 65 (S3) Specialite Science & Technique Minieres, Bidang Geostatistik tahun 1986, kesemuanya dari Ecole Nationale Superieure des Mines de Paris, Perancis. Menjadi pegawai negeri sipil pada Direktorat Sumberdaya Mineral, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral (1980-2005) dan terakhir menjabat sebagai Kepala Bagian Keuangan pada Sekretariat Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2006-2007). Menjalani masa purna bakti sejak 1 April 2007. Ir. Gde Suratha, MSc. Bergabung sebagai anggota Komite Manajemen Risiko Antam sejak Agustus 2008. Sebelumnya sejak tahun 2005 bergabung dengan Komite CSR, Lingkungan dan Pasca Tambang. Lulus sebagai Insinyur Teknik Pertambangan ITB pada tahun 1977, dan mendapatkan gelar Master of Science di bidang Geomekanika dari ITB pada tahun 1993. Menjadi pegawai negeri sipil pada Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara dengan berbagai posisi penting seperti Koordinator Kelompok Program Utama Geoteknologi Tambang. Menjalani purna bakti sejak 2008. KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE Tugas dan tanggung jawab Komite GCG seperti tertuang dalam Piagam Komite GCG adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya, mencakup penelaahan dan pengkajian ulang atas Anggaran Dasar, memastikan telah diterapkannya prinsip-prinsip GCG, memastikan telah diterapkannya prinsip-prinsip etika, melakukan evaluasi atas struktur dan keanggotaan setiap Komite, serta memantau kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite GCG berkoordinasi dengan Tim Implementasi GCG dan Satuan Kerja Audit Internal, untuk memastikan bahwa praktik GCG dijadikan dasar kegiatan operasi. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan praktik GCG di Antam, Komite GCG juga ikut serta dalam sosialisasi internal GCG. Pada tahun 2008, sosialisasi internal diadakan di Kantor Pusat yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen senior serta di unit bisnis Pongkor dan Pomalaa yang dihadiri oleh Komite GCG dan manajemen senior. Komite GCG Antam juga telah menyelesaikan pedoman whistleblowing pada tahun 2008 sebagai usaha Antam dalam meningkatkan praktik GCG. Komite GCG Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari 6 (enam) orang anggota termasuk seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite ini telah mengadakan 12 (dua belas) kali rapat dimana sebagian diantaranya dihadiri oleh Tim Implementasi GCG. Superieure des Mines de Paris France. He began his public service at Directorate of Mineral Resources, Directorate General of Geology and Mineral Resources (1980-2005) with his last position as Head of Finance Division, Secretariat of Geology Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources (2006 2007). He retired since 1 April 2007. Ir. Gde Suratha, MSc. Joined Antams Risk Management Committee since August 2008. He was previously member of Antams CSR, Environment and Post Mining Committee since 2005. Graduated in General Mining from ITB in 1977 and received Master of Science degree in Mining Geomechanics from ITB in 1993. He held various key positions at the Mineral and Coal Technology Research and Development Centre such as Coordinator of Mining Geotechnology Main Program. He retired from public service in 2008. The role and responsibilities of the GCG Committee, as stated in its charter, are to provide advice and assistance to the BOC in fullling its responsibilities, which include reviewing the companys Articles of Association, ensuring the implementation of GCG principles, ensuring the implementation of ethics principles, evaluating the structure and membership of BOCs committees, and reviewing the compliance with prevailing laws and regulations. In conducting its tasks, the committee coordinated with the GCG Implementation Team and Internal Audit Unit to help ensure that GCG is practiced as a basis of operations. To promote GCG practices at Antam, the committee has participated in an internal socialisation. In 2008, socialisation was conducted at Antam Head Ofce and involved the BOC, BOD, and senior executives, as well as the Pongkor and Pomalaa Business Units, and was attended by the GCG Committee and senior executives. ANTAMs GCG Committee has also completed the whistleblowing guidance as ANTAMs effort to promote GCG practices. As of December 31, 2008, ANTAMs GCG Committee consisted of 6 (six) members including a Chairman and a 2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee held 12 (twelve) meetings, of which half were attended by the GCG Implementation Team. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 66 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Nama Name Jabatan Position Rapat Komite Meetings Attended Ir. Wisnu Askari Marantika Ketua Komite Chairman 12 Dr. Ir. Irwan Bahar * Wakil Ketua I Vice Chairman l 6 Ir. Mahmud Hamundu, M.Sc. * Wakil Ketua II Vice Chairman lI 3 Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai * Anggota Komite Member 4 Susy Pasaribu Anggota Komite Member 12 Andi Bajupati Salim * Anggota Komite Member 4 DR. Edison Panjaitan ** Anggota Komite Member 6 Ir. Achmad Dohar Siregar ** Anggota Komite Member 8 * Efektif sebagai anggota Komite GCG sejak tanggal 1 September 2008 ** Selesai menjabat sebagai anggota Komite GCG sejak tanggal 1 September 2008 * Efective as GCG Committee member at September 1, 2008 ** Resign as GCG Committee member at September 1, 2008 Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai Bergabung sebagai anggota Komite GCG pada tahun 2008. Sebelumnya menjadi anggota Komite CSR, Lingkungan dan Pasca Tambang dari tahun 2003. Lulus Insinyur Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1976. Menerima gelar Ingenieur Expert en Techniques Minieres (1980), Diplome dEtude Approfondie (1981), dan Doktor (1984) dari Ecole des Minesde Nncy Perancis. Menjadi Guru Besar Teknik Pertambangan ITB pada tahun 2003. Pernah menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Bidang Sumber Daya Pembangunan (2002 2005). Saat ini menjabat sebagai Deputi Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Bidang Pengembangan Sumber Daya. Susy Pasaribu Bergabung sebagai anggota Komite GCG sejak 2007. Mengawali karir di Bank Danamon selama 10 tahun dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Training and Development pada tahun 1999. Pada tahun 2000 bekerja sebagai Sekretaris Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, Energi dan Telekomunikasi. Pada pertengahan tahun 2000 ditunjuk sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Telkom Tbk., dan pada tahun yang sama sebagai asisten Sekretaris Dewan Komisaris PT Indosat Tbk. dan tahun 2006 bergabung dengan Antam sebagai Human Resources Advisor. Saat ini menjadi anggota Komite GCG pada Antam. Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai Susy Pasaribu Andi Bajupati Salim PROFIL ANGGOTA KOMITE GCG PER 31 DESEMBER 2008 BIOGRAPHIES OF GCG COMMITTEE MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008 Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai Joined Antams GCG Committee in 2008. Previously he was member of Antams CSR, Environment and Post Mining Committee since 2003. Graduated in Mining Engineering from ITB in 1976. Received Ingenieur Expart en Techniques Minieres (1980), Diplome dEtude Approfondie (1981), and Doktor (1984) from Ecole des Mines de Nancy France. In 2003 he became professor of Mining Engineering of ITB. From 2002-2005 he was Deputy State Minister of Acceleration of Development of Eastern Indonesia Region for Development Resources. He is currently Deputy State Minister of the Develoment of Less Developed Region for Resources Development. Susy Pasaribu Joined Antams GCG Committee since September 2007. Began her career at Bank Danamon for 10 years with her last position as Head of Training and Development in 1999. In 2000 she was Secretary to the Deputy Minister of Mining, Strategic Industries, Energy and Telecommunication. In mid 2000 she was appointed as Secretary to the Board of Commissioners of PT Telkom Tbk., and in the same year she was assistant to the Secretary of the Board of Commissioners of PT Indosat Tbk. In 2006 joined Antam as Human Resources Advisor. Currently she is member of Antams GCG Committee www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 67 The role and responsibilities of the CSR-EPM Committee, as stated in its charter, are to provide advice and assistance to the BOC in fullling its responsibilities by providing professional and independent opinion to ensure the CSR programs are held as well as good environment and post- mining management based on the GCG Principles and Good Mining Practices in the company. The CSR-EPM Committee had site visits to the Cikotok Gold-Mining Business Unit in March 2008 and to Nickel Operational Mining Business Unit in May 2008. The Committee also evaluated the progress of the closing and after-mining program at Gebe Island and other business units. As of December 31, 2008, Antams CSR-EPM Committee consisted of 7 (seven) members including a Chairman and 2 (two) Vice Chairmen. Throughout 2008, the committee conducted 11 (eleven) meetings. Andi Bajupati Salim Diangkat menjadi anggota Komite GCG sejak 1 September 2008. Setelah lulus sebagai Insinyur Teknik Elektro dari ITB pada tahun 1978, memulai kariernya pada IBM America/ Far East Representative Ofce Jakarta sampai Juni 1982. Berkarier pada PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk., dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Direktur Utama (1985-Juni 1994). Saat ini menduduki jabatan Komisaris Utama PT Olex Cables Indonesia. KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LINGKUNGAN DAN PASCA TAMBANG CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, ENVIRONMENT AND POST-MINING COMMITTEE Tugas dan tanggung jawab Komite CSR-LPT seperti yang tertuang pada Piagam Komite CSR-LPT adalah untuk membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen agar dapat dipastikan terlaksananya program CSR serta pengelolaan lingkungan dan pasca tambang yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG dan Good Mining Practices pada Perusahaan. Komite CSR-LPT telah melakukan kunjungan kerja ke Unit Bisnis Pertambangan Emas Cikotok pada bulan Maret 2008 dan kunjungan kerja ke Unit Bisnis Pertambangan Nikel Operasi Maluku Utara pada bulan Mei 2008. Komite juga melakukan evaluasi perkembangan program penutupan dan pasca tambang Pulau Gebe serta di unit- unit bisnis lainnya. Komite CSR-LPT Antam pada tanggal 31 Desember 2008 terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota termasuk seorang Ketua dan 2 (dua) orang Wakil Ketua. Selama tahun 2008, Komite ini telah mengadakan 11 (sebelas) kali rapat. Nama Name Jabatan Position Rapat Komite Meetings Attended Mahendra Siregar, SE, M.Ec. * Ketua Komite Chairman 6 Dr. Ir. Irwandy Arif, MSc. * Wakil Ketua I Vice Chairman l 5 Ir. Mahmud Hamundu, MSc. * Wakil Ketua II Vice Chairman lI 6 Ir. Achmad Dohar Siregar * Anggota Komite Member 4 Ir. Amir Faizal Suud * Anggota Komite Member 4 Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA * Anggota Komite Member 3 Ir. Jalal * Anggota Komite Member 3 Ir. Supriatna Suhala, MSc. ** Ketua Komite Chairman 5 Prof. Dr. Ir. Made Astawa Rai ** Anggota Komite Member 7 Ir. Gde Suratha, MSc. ** Anggota Komite Member 7 Dra. Siti Raah Untung, M.Env.St. * Anggota Komite Member 7 * Efektif sebagai anggota Komite CSR-LPT sejak tanggal 1 September 2008 ** Selesai menjabat sebagai anggota Komite CSR-LPT sejak tanggal 1 September 2008 * Effective as CSR EPM Committee member at September 1, 2008 ** Resign as CSR-EPM Committee member at September 1, 2008 Andi Bajupati Salim Joined Antams GCG Committee since 1 September 2008. Graduated in Electrical Engineering from Bandung Institute of Technology (ITB) in 1978. Worked for IBM Americas/ Far East Corporation Representative Ofce Jakarta until June 1982, then joined PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. with his last position as Executive Vice President (1985-June 1994). Currently he is President Commissioner of PT Olex Cables Indonesia. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 68 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Ir. Achmad Dohar Siregar Joined Antams CSR, Environment and Post Mining Committee in September 2008. Previously he was member of Antams GCG Committee since 2004. Graduated in Mining Engineering, ITB, in 1973 and joined Antams various operations and projects. In 1992-1996, he led Pongkor Gold project and Antams Gold Mining Business Unit. In 1996-2004, he began his career at Antams Head Ofce with his last position as Antams Corporate Secretary. Until the end of 2008, he is President Commissioner of PT Nusa Halmahera Minerals. Ir. Jalal Jalal is an expert in social and environmental aspects of sustainable development in natural resource based industries, mainly oil and gas, mining, forestry, plantation and water extraction. Currently he is an executive director of A+ CSR Indonesia, a social enterprise promoting corporate social responsibility as tool in achieving sustainable development, as well as a technical advisor for Kiroyan Partners. Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. Alumni of Geological Engineering of ITB in 1978 and Rural Development of Reading University, UK, in 1989. Began his career as public servant at the Department of Civil Works and Transmigration (1979-1998) in regional planning and transmigration housing. His last position was at the Coordinating Ministry of Economics (1999-now). Ir. Amir Faizal Suud Graduated from Mining Engineering, ITB. Previously he was member of Antams Nomination, Remuneration and HR Development Committee. He was a public servant at the Department of Energy and Mineral Resources and held various key positions such as Head of Regional Ofce of Mining and Energy of Nusa Tenggara (Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara and East Timor) and for the North Sumatera region. In 2002 2006 he was Senior Lecturer at the Centre of Geology Learning and Training of Department of Energy and Mineral Resources. Ir. Achmad Dohar Siregar Ir. Jalal Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. Ir. Amir Faizal Suud PROFIL ANGGOTA KOMITE CSR-LPT PER 31 DESEMBER 2008 BIOGRAPHIES OF CSR-EPM COMMITTEE MEMBERS AS OF DECEMBER 31, 2008 Ir. Achmad Dohar Siregar Selepas menjadi anggota Komite GCG sejak tahun 2004, mulai September 2008 bergabung menjadi anggota Komite CSR-LPT. Lulus dari ITB tahun 1973 langsung berkarir di berbagai unit operasi dan proyek-proyek Antam, dan pada tahun 19921996 mengepalai Proyek dan Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor. Mulai tahun 1996-2004 berkarir di Kantor Pusat dan terakhir menjadi Sekretaris Perusahaan Antam. Sampai akhir tahun 2008 masih menjadi Komisaris Utama PT Nusa Halmahera Minerals. Ir. Jalal Jalal adalah seorang ahli dalam aspek sosial dan lingkungan terkait dengan pembangunan berkelanjutan dalam industri-industri terkait sumberdaya alam, terutama minyak dan gas, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan ekstraksi air. Sekarang ia menjadi direktur eksekutif A+ CSR Indonesia, sebuah perusahaan sosial yang mempromosikan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai alat untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, juga sebagai penasihat teknis untuk Kiroyan Partners. Ir. Supardja Soekmasendjaja, MA. Alumnus Teknik Geologi ITB tahun 1978 dan Rural Development Reading University, Inggris, tahun 1989. Perjalanan karir sebagai birokrat dimulai di Departemen Pekerjaan Umum dan Transmigrasi (1979-1998) dalam bidang perencanaan wilayah dan pemukiman transmigrasi. Posisi terakhir berkarir di jajaran birokrasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (1999-sekarang). Ir. Amir Faizal Suud Alumnus Teknik Pertambangan ITB. Sebelum ditempatkan dalam Komite CSR-LPT adalah anggota Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan SDM Antam. Pensiunan birokrat Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral dan menempati berbagai posisi penting diantaranya Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Pertambangan dan Energi Nusa Tenggara (Bali, NTB, NTT dan Timtim) dan Kakanwil ESDM Provinsi Sumatera Utara. Terakhir bertugas sebagai Widyaiswara Utama pada Pusdiklat Geologi (2002-2006) di Bandung. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 69 PENGELOLAAN MANAGEMENT DIREKSI Direksi merupakan organ perusahaan yang bertugas menjalankan kepengurusan perusahaan dan bertanggung jawab atas segala pengelolaan kekayaan perusahaan. Direksi hanya terdiri dari direktur eksekutif dan sedikitnya memiliki 3 (tiga) orang Direktur. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham dalam RUPS. Komposisi dan jumlah Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis Antam, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independen. Berdasarkan keputusan RUPS tahun 2008, Direksi Antam terdiri dari 6 (enam) orang anggota dan seorang diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama. Selama tahun 2008, Direksi mengadakan 34 (tiga puluh empat) kali rapat. Peran dan tanggung jawab Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan dirinci lebih lanjut dalam piagam yang ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi, dengan perubahan terakhir dilakukan pada bulan Desember 2008, termasuk di dalamnya: Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan esiensi Perusahaan; Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan; Menyiapkan pada waktunya rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan (RKAP), serta rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan pengesahan; Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan guna mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris; Melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan menyelenggarakan Corporate Social Responsibility (CSR); Menyelenggarakan suatu sistem pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset Perusahaan; Menjaga informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Direksi dan harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan dan perundang- undangan yang berlaku; Menjaga informasi penting dan dilarang menyalahgunakan informasi tersebut yang berkaitan dengan Perusahaan untuk keuntungan pribadi, terutama berkaitan dengan insider trading; Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dan wajib menaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung THE BOARD OF DIRECTORS The BOD is a company organ that functions to manage and administer the company and is responsible for managing the Companys assets. The BOD includes only executive directors and must have at least 3 (three) members. The members of the BOD are appointed by shareholders at GMOS. The composition and size of BOD is determined by the GMOS by considering Antams vision, mission, and strategic plan, and to ensure effective, accurate and timely decision making, and independency. Based on the GMOS decision in 2008, the BOD of Antam consists of 6 (six) members of which one acts as the chair of the board. In 2008, BOD held 34 (thirty four) meetings. The roles and responsibilities of the BOD are aligned with those stated in the companys articles of association, and further described in the charter that was signed by all members of the board, last updated in December 2008, and include to: Manage, administer and ensure the implementation of Antams goals, strategies, and policies to achieve results, and continuously conduct activities that promote efciency; Manage and administer the companys assets; Prepare the Companys Development Plan, Annual Work Plan and Budget, and other plans related to the operation of the company and to submit them to the BOC for approval; Prepare the company long-term plan for approved by the BOC; Ensure implementation of GCG and CSR practices; Ensure the availability and effectiveness of internal control systems to safeguard the companys assets; Maintain condentiality of material information obtained while serving as a board member according to prevailing laws and regulations; Safeguard material information and not to use that information for personal benet, predominantly for insider trading; Full the roles and responsibilities and implement Antams code of conduct, and not take personal benet, either directly or indirectly, from the companys www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 70 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Direksi Directors Kepemilikan Saham di Antam * Shareholdings of Antam * Jumlah Rapat: 34 Number of Meetings Held: 34 Alwin Syah Loebis ** 310,000 D. Aditya Sumanagara ** - Kurniadi Atmosasmito **** - Darma Ambiar **** - Sjahrir Ika **** - Djaja M. Tambunan *** - Winardi *** - Tato Miraza *** 193,750 Achmad Ardianto *** - Denny Maulasa *** - * Data jumlah lembar kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2008 ** Efektif sebagai Direktur Utama semenjak 26 Juni 2008 *** Efektif sebagai anggota Direksi semenjak 26 Juni 2008 **** Selesai menjabat sebagai anggota Direksi sejak 26 Juni 2008 * Data number of shares owned at December 31, 2008 ** Efective as Chairman of BOD at June 26, 2008 *** Efective as BOD member at June 26, 2008 **** Resign as BOD member at June 26, 2008 maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain gaji berikut fasilitas dan tunjangan lainnya, termasuk santunan purna jabatan yang diterimanya sebagai anggota Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan Mempunyai kewajiban meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara berkesinambungan untuk menjalankan Perusahaan dengan profesional. Sebagai tambahan dari tanggung jawab kolektif di atas, setiap Direktur memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing. DIREKTUR UTAMA Direktur Utama memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi tugas korporasi dan unit bisnis, agar seluruh kegiatan berjalan sesuai visi, misi, sasaran usaha, strategi, kebijakan, dan program kerja yang ditetapkan; menyelaraskan seluruh inisiatif-inisiatif internal Perusahaan, serta memastikan terjadinya peningkatan kemampuan bersaing Perusahaan; mengkoordinasikan pelaksanaan tugas operasional di bidang pelaksanaan audit internal, hubungan investor, kehumasan, hubungan internal, pelayanan hukum, dan pengelolaan risiko serta memastikan kepatuhan terhadap hukum regulasi; mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi internalisasi prinsip-prinsip GCG dan standar etika secara konsisten dalam Perusahaan; serta memastikan informasi yang terkait dengan korporasi selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris. activities except for salary and other facilities, including the post-position retirement as a board member according to the prevailing laws and regulations; and Continuously enhance competency and knowledge to enable professional management of the company. In addition to the collective responsibility, each director function has its own roles and responsibilities. PRESIDENT DIRECTOR The President Director (CEO/Chairman of the BOD) has the responsibility to coordinate, direct, and evaluate corporate and business units tasks to ensure they are in accordance with the vision, mission, targets, strategy, policy and work programs that have been established; align internal initiatives and ensure the enhancement of the companys competitiveness; coordinate the operation of internal audit, investor relations, public relations, internal relations, legal, and risk management function, and to ensure compliance with laws and regulations; coordinate, direct, and evaluate internalisation and consistent implementation of GCG principles and ethical standards within the company; and the ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 71 OPERATION DIRECTOR The Director of Operation has the responsibility to coordinate, direct, and evaluate operational tasks related to production, marketing, safety, environment, maintenance and reengineering, mine closures, and overseas representative offices; develop an efficiency and quality assurance program, and ensure the consistent implementation of it; and ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. FINANCE DIRECTOR The Director of Finance has the responsibility to coordinate, direct, and evaluate operational tasks related to treasury, funding, accounting, budgeting, and information technology; plan, search, and ensure the availability of funding for the companys development program; and ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. HUMAN RESOURCES DIRECTOR Director of Human Resources has the responsibility to coordinate, direct, and evaluate operational tasks related to organisation, human resources, education and training, healthcare, and develop good relations with the government, external parties, and other stakeholders to ensure effective and useful human resource activities of the company; and ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. DEVELOPMENT DIRECTOR The Director of Development has the responsibility to coordinate, monitor, evaluate the development and implementation of Antams long-term plan; coordinate, direct, and evaluate operational tasks related to exploration, research and development, feasibility studies, and constructing projects for the companys growth; maintain sound relationship with strategic partners and develop new business opportunities; and ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. GENERAL AFFAIRS AND CSR DIRECTOR The Director of General Affairs and CSR has the responsibility to coordinate, direct, and evaluate operational tasks related to organisation, community development, partnership environmental program, as well as CSR activities; develop good relationship with the government, external parties and other stakeholders to ensure the effectiveness and usefulness of public service and CSR activities; and ensure the availability of corporate related information whenever required by the BOC. DIREKTUR OPERASI Direktur Operasi memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang produksi, pemasaran, keselamatan kerja, lingkungan, pemeliharaan dan rekayasa, penutupan tambang, serta kantor-kantor perwakilan di luar negeri; mengembangkan program esiensi dan manajemen mutu serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit-unit kerja; serta memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. DIREKTUR KEUANGAN Direktur Keuangan memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang kebendaharaan, pendanaan, akuntansi, anggaran serta teknologi informasi; merencanakan, mencari, dan memastikan penyediaan dana untuk pengembangan Perusahaan sesuai dengan rencana strategis Perusahaan; serta memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. DIREKTUR SUMBER DAYA MANUSIA Direktur Sumber Daya Manusia memiliki tanggung jawab mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang organisasi, sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, mengembangkan hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar, dan pemangku kepentingan lainnya serta memastikan terselenggaranya kegiatan sumber daya manusia Perusahaan secara efektif dan tepat guna; serta memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. DIREKTUR PENGEMBANGAN Direktur Pengembangan memiliki tanggung jawab mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP); mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional di bidang eksplorasi, penelitian dan pengembangan, studi kelayakan, serta pembangunan proyek-proyek pertumbuhan Perusahaan; mengembangkan hubungan baik dengan mitra strategis serta mencari dan menangkap peluang bisnis baru; serta memastikan informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. DIREKTUR UMUM DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Direktur Umum dan CSR memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas operasional bidang pelayanan umum, pengembangan kemasyarakatan, program kemitraan dan bina lingkungan serta kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan; mengembangkan hubungan baik dengan kalangan pemerintahan, segenap pihak luar dan pemangku kepentingan lainnya serta memastikan terselenggaranya pelayanan umum dan kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan secara efektif dan tepat guna; serta memastikan www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 72 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us informasi yang terkait dengan unit kerjanya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang telah ditetapkan sebelumnya dan hasil dari penilaian tersebut diinformasikan pada RUPS. KPI untuk tahun 2008 telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Dewan Komisaris Antam. Pada SK tersebut, ditetapkan target pencapaian kinerja bagi masing-masing anggota Direksi, mencakup target yang berhubungan dengan pertumbuhan pendapatan, portofolio proyek, keuntungan, struktur biaya, solvabilitas/leverage, manajemen kas, penjualan, kepuasan pelanggan, inovasi, proses operasional, peraturan dan proses lingkungan, dan keterampilan serta keahlian karyawan. KPI yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris tersebut juga telah ditandatangani oleh anggota Direksi sebagai kesediaan dalam menjalankan amanat. Dewan Komisaris juga dapat menilai kinerja Direksi menurut faktor lainnya secara individual maupun kolektif berdasarkan aspek benturan kepentingan yang muncul; pengetahuan dan pemahaman Direktur terhadap nilai, misi, visi dan rencana Perusahaan; partisipasi Direktur dalam rapat-rapat, termasuk kemampuan untuk menyampaikan, memberikan argumentasi, dan memberikan solusi mengenai isu-isu strategis; kemampuan Direktur dalam mengikuti isu-isu dan tren yang berpengaruh terhadap Perusahaan, dan menggunakan informasi tersebut untuk menilai dan mengarahkan kinerja Perusahaan; hubungan Direktur dengan sesama Direktur, Dewan Komisaris, dan pihak-pihak lain, sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan The performance evaluation of the BOD is conducted by the BOC based on pre-established KPI, and the result is communicated to the GMOS. KPI for 2008 was formalised through the BOC Decree. In the Decree, the targeted performance achievements for each BOD member include the targets related to revenue growth, project portfolios, prot, cost structure, solvability/leverage, cash management, sales, customer satisfaction, innovation, operational process, regulations and environment processes, and the employees skills and competencies. The established KPI was also signed by the BOD members indicating a willingness to accept the mandate. The BOC could also evaluate the BODs performance individually or collectively, based on factors such as conict of interest, knowledge and understanding of values, mission, vision and the companys plans; the BODs participation in companys meetings, including the ability to provide argumentations and solutions related to strategic issues; the BODs ability to understand issues and trends inuencing the company, and usage of that information to assess and direct the companys performance; the relationship among BOD members, and with the BOC and other parties, to the extent it is in accordance with the Articles of Association and prevailing laws and regulations; as well as the BODs compliance to the Articles of Association, GMOS decision, BOC Decree, and the prevailing laws and regulations. Senior Managers Kantor Pusat dan SVP Corporate Secretary membahas formulasi Kebijakan Manajemen Head Ofce Senior Managers and SVP Corporate Secretary discuss formulation of Management Policies www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 73 peraturan perundang-undangan yang berlaku; serta ketaatan Direksi dalam melaksanakan Anggaran Dasar, ketetapan RUPS dan ketetapan Dewan Komisaris, dan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dasar perhitungan dalam pengajuan remunerasi Direksi kepada RUPS dilakukan dengan menggunakan formula yang sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM. Formula tersebut memperhatikan tingkat remunerasi yang berlaku di pasar, laba Perusahaan, tingkat pengembalian aktiva, tingkat pengembalian laba, pencapaian KPI, dan sesuai dengan Surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S- 326/S.MBU/2002 tanggal 3 Mei 2002. Di tahun 2008, Antam telah menyelenggarakan program induksi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite yang baru terpilih pada RUPS 26 Juni 2008. Program induksi dilaksanakan selama bulan Juni sampai dengan November 2008 dengan materi yang disampaikan antara lain adalah sekilas tentang kondisi organisasi, perkembangan, operasi, keuangan, dan materi lainnya. Anggota Direksi Antam juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan konferensi, dengan topik diantaranya terkait keuangan, pertambangan, manajemen risiko, GCG, SDM, dan CSR. Dalam rangka mendukung peranannya, Direksi didukung oleh Satuan Kerja Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), dan telah membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang didukung dengan keberadaan Satuan Kerja Audit Internal dan Manajemen Risiko. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan memiliki 5 (lima) fungsi utama dalam rangka membantu tugas Direksi, yaitu sebagai Compliance Ofcer, Liaison Ofcer (Corporate Communication), Investor Relations, GCG Implementation, serta Administrasi Dokumen dan Notulensi Rapat. Dalam melaksanakan fungsi Compliance Ofcer, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan dilaksanakannya Anggaran Dasar Perusahaan; membuat interpretasi yang jelas tentang aplikasi dan peraturan yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan; mencermati dan memahami peraturan pasar modal dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan aktivitas Perusahaan di pasar modal; serta mencermati, mengikuti, dan memastikan, bahwa Perusahaan telah mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan fungsi Liaison Ofcer (Corporate Communication), Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab antara lain untuk memfasilitasi dan mengatur protokol komunikasi eksternal maupun internal; membina hubungan secara baik dengan pihak regulator pasar modal, semua lembaga penunjang pasar modal, kalangan media dan segenap organisasi yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perusahaan, serta menyelenggarakan hubungan guna pengaksesan informasi strategis; menyelenggarakan hubungan baik dengan semua kalangan pemerintah, baik tingkat nasional maupun lokal yang terkait dengan lingkungan The basis of proposing BOD remuneration to GMOS was by using the formula developed by the NRHRD Committee, by considering the market rate, the companys earnings, return on assets, return on earnings, achievement of KPI, and in accordance with the letter from Secretary of the Ministry of SOE No. S-326/S.MBU/2002 dated 3 May 2002. In 2008, Antam conducted induction programs for members of the BOC, BOD, and Committees that were elected in the GMOS on 26 June 2008. The induction programs were held from June to November 2008 with materials delivered including a snapshot of the companys condition, progress, operation, and finance. The BOD attended training, seminars and conferences, on topics including finance, mining, risk management, GCG, HR, and CSR. In supporting its function, the BOD is assisted by a corporate secretary function, and has established a system of internal control and risk management that is supported by the existence of an ethical standard, an internal audit function, and a risk management function. CORPORATE SECRETARY The Corporate Secretary has 5 (five) main functions in assisting the BODs tasks as the Compliance Officer, Liaison Officer (Corporate Communication), Investor Relations, GCG Implementation, Administering Document and Minutes of Meeting. In executing the Compliance Ofcer function, the Corporate Secretary is responsible to ensure the companys compliance with Articles of Association; clearly interpret the applications and regulations related to the companys activities; observe and understand the regulations in the capital market, and government regulations related to the companys activities in the capital market; as well as monitor, observe, and ensure that the company complies with prevailing laws and regulations. In executing the Liaison Ofcer (Corporate Communication) function, the Corporate Secretary is responsible to facilitate and arrange communication protocols both externally and internally; manage good relationship with capital market regulators, all supporting institute of the capital market, media, and all organisations related to the companys business, and also build relationships for strategic information access; have a sound relationship with the government both at the national and regional level; provide communication channels with society and other stakeholders; manage internal dissemination of information, provide information that needs the BOD and www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 74 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us bisnis Perusahaan; menyediakan saluran komunikasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya; mengelola informasi-informasi yang perlu disampaikan ke lingkungan internal Perusahaan; dan menyampaikan informasi yang memerlukan perhatian Direksi dan Dewan Komisaris khususnya terkait dengan informasi mengenai legal dan governance. Dalam melaksanakan fungsi Investor Relations, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab antara lain untuk menyelenggarakan layanan informasi atas company prole termasuk aspek nansial secara aktual, akurat, dan tepat waktu; membina hubungan baik dengan kalangan pengamat keuangan/pasar modal serta lembaga-lembaga keuangan lainnya; mengelola pengaksesan, menganalisis, dan membuat laporan mengenai segenap informasi strategis Perusahaan terutama dalam bidang perekonomian dan keuangan yang berkaitan dengan lingkungan bisnis Perusahaan; mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS; pengelolaan daftar pemegang saham; dan memastikan bahwa proses komunikasi Perusahaan kepada pihak eksternal hanya dilakukan melalui satu pintu (one door policy). Salah satu aktivitas Sekretaris Perusahaan dalam mendukung aktualisasi prinsip transparansi tercermin dengan diperolehnya beberapa penghargaan, antara lain Laporan Tahunan 2007 Antam berhasil meraih peringkat II pada Annual Report Award yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, serta memenangkan the Vision Awards, kompetisi Laporan Tahunan bertaraf internasional yang diadakan oleh the League of American Communication Professionals. Dalam melaksanakan fungsi GCG Implementation, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab antara lain terhadap penyelenggaraan kegiatan penilaian GCG; penyelenggaraan aktivitas revitalisasi soft structure GCG (kebijakan dan prosedur Perusahaan); dan mengkoordinasikan kegiatan implementasi GCG; penyelenggaraan aktivitas internalisasi dan sosialisasi GCG; membantu penyelenggaraan program induksi bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan praktik GCG, Sekretaris Perusahaan bersama dengan Komite GCG telah melakukan sosialisasi internal GCG. Pada tahun 2008, sosialisasi internal diadakan di Kantor Pusat yang dihadiri oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen senior serta di unit bisnis Pongkor dan Pomalaa yang dihadiri oleh Komite GCG dan manajemen senior. Dalam melaksanakan fungsi Administrasi Dokumen dan Notulensi Rapat, Sekretaris Perusahaan antara lain bertanggung jawab agar seluruh peserta rapat telah memiliki informasi yang memadai mengenai agenda rapat; pengadministrasian notulen RUPS, rapat Direksi, dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi; pengadministrasian Surat Keputusan Direksi; memastikan bahwa seluruh arsip dan dokumen Perusahaan telah terdaftar dan seluruh salinan atas arsip dan dokumen tersebut telah terkendali (controlled copy); memastikan bahwa seluruh saham dan surat-surat berharga lainnya yang diperdagangkan di Pasar Modal telah diadministrasikan dengan baik. BOCs attention, predominantly on information related to legal and governance. In executing the Investor Relations function, the Corporate Secretary is responsible to provide information service on company prole including nancial aspects in an accurate, factual, and timely manner; maintain a good relationship with the capital market authority and other nancial institutions; manage the access, analyse, and report the companys strategic information especially the economic and nance condition related to the companys business environment; coordinate the holding of GMOS; manage the shareholders register; and ensure that external communication is based on a one door policy. As recognition of Corporate Secretary activities in supporting transparency principles, in 2008 Antams Annual Report 2007 ranked second in the Annual Report Award held by Indonesia Stock Exchange and also ranked rst overall in the Vision Awards, international annual report competition held by the League of American Communication Professionals. In executing the GCG Implementation function, the Corporate Secretary is responsible for administering GCG assessment activities, administering revitalisation of GCG soft structures (policies and procedures); coordinate the GCG implementation activities; conduct internalisation and socialisation of GCG; assist in administering induction programs for BOD, BOC, and Committees. To increase GCG implementation practices, Corporate Secretary in coordination with GCG Committee conducted internal GCG socializations. In 2008, internal socialization was conducted at Head Ofce and attended by BOC, BOD and senior management. Internal socializations were also conducted at business units such as Pongkor Gold Business Unit and Pomalaa Nickel Business Unit and attended by GCG Committee members and senior management. In executing the Administering Document and Minutes of Meeting function, the Corporate Secretary is responsible to ensure that all meeting participants have been supplied with sufcient information regarding the meeting agenda; administer minutes of GMOS, BOD meetings, collective meetings of BOC and BOD; administer BOD Decrees; ensure that the companys archives and documents are registered and all copies are documented and secure (controlled copy); and ensure that all shares and other securities traded in the capital market are properly administered. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 75 Atas top Nickel pour di Pomalaa Nickel pour at Pomalaa Kiri left Indikator operasi pabrik feronikel dipantau secara rutin Operational indicator of ferronickel smelters are monitored regularly Bimo Budi Satriyo, SH, MM Bergabung dengan perusahaan pada tahun 1990. Lulusan Sarjana Hukum Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen dalam Manajemen Internasional Sekolah Tinggi Manajemen PPM. Sebagian besar perjalanan karir di Antam ditoreh dalam bidang hukum dan diangkat sebagai Senior Manager Legal Affairs Antam pada tahun 2000. Sejak tahun 2007 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. Joined Antam in 1990. Graduated with a bachelor degree in Law from Diponegoro University, followed by a Master degree in International Management from PPM School of Management. Most of his career was spent in Antams legal division before he was appointed as Senior Manager Legal Affairs of Antam in 2003. He was appointed Antams Corporate Secretary in 2007. PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN BIOGRAPHY OF CORPORATE SECRETARY www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 76 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO Di Antam, fungsi untuk mendukung kecukupan efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal perusahaan dijalankan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Internal yang berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Selain itu, standar etika juga membantu kami dalam meletakkan pondasi yang kuat dalam lingkungan pengendalian internal di Antam. Terkait dengan pemastian adanya manajemen risiko dan pengendalian internal yang memadai terkait risiko Keuangan, Direksi, melalui Direktur Utama dan Direktur Keuangan membuat surat pernyataan pertanggungjawaban atas laporan keuangan konsolidasi yang menjamin bahwa Direksi bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi; laporan keuangan konsolidasi telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum; serta semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi dimuat secara lengkap dan benar dan tidak INTERNAL CONTROL AND RISK MANAGEMENT SYSTEM At Antam, the function to support sufciency of risk management systems effectiveness is executed by the Risk Management Unit, Internal Audit Unit, and Risk Management Committee. In addition, a code of conduct assists Antam to lay a solid foundation for an internal control environment. To ensure a sound system of risk management and internal control of nancial reporting risks, the BOD issues a statement of responsibility on the consolidated nancial statements through which the BOD, through President Director and Director of Finance, certify the BOD is responsible for the reporting and presentation of Antams consolidated nancial statements, the nancial statements are made in accordance with the generally accepted accounting principles, and that all information provided Risiko kecelakaan kerja dimitigasi melalui pelatihan rutin Antam conducts routine training to mitigate the risk of work accident www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 77 mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material. Selain itu, Direksi, melalui Direktur Utama dan Direktur Keuangan juga membuat surat pernyataan tentang tanggung jawab atas manajemen risiko dan pengendalian internal yang menjamin bahwa laporan keuangan konsolidasi telah disusun dalam suatu sistem manajemen risiko yang sehat dan telah memenuhi aturan dan pengendalian internal Perusahaan serta dilaksanakan sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, pengelolaan manajemen risiko Perusahaan dan pemenuhan aturan serta sistem pengendalian internal telah dilaksanakan secara efektif dan esien dalam seluruh aspek yang material. Pada tahun 2008, kami telah mengimplementasikan pembuatan surat pernyataan dari manajemen senior tentang tanggung jawab atas laporan keuangan yang dibuat di unit bisnis saat laporan keuangan diserahkan ke Kantor Pusat. Surat pernyataan ini juga mencakup tanggung jawab atas sistem pengendalian internal. Selain itu, kami juga sedang menyusun kerangka kerja terpisah mengenai pengendalian internal atas proses pelaporan keuangan (Internal Control over Financial Reporting/ICOFR), untuk memastikan pengendalian di setiap kegiatan yang memiliki pengaruh terhadap pelaporan keuangan teridentikasi secara menyeluruh. Saat ini, panduan tersebut masih didiskusikan oleh bagian-bagian terkait dan masih dalam tahap pengembangan. PEDOMAN PERILAKU Kami menjabarkan nilai-nilai perusahaan dan etika bisnis dalam melaksanakan usaha dalam Pedoman Perilaku, yang menjadi panduan bagi organ perusahaan dan semua karyawan perusahaan. Pedoman Perilaku Antam disusun sebagai panduan praktis dan berfungsi sebagai pedoman perilaku bagi seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, anggota Komite, dan karyawan dalam berinteraksi dengan pihak lain; dan juga berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan keputusan. Pedoman perilaku merupakan elaborasi dari visi, misi, nilai-nilai, dan praktik-praktik baik yang perlu diperhatikan sehubungan dengan persamaan dan penghormatan pada hak asasi manusia; keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan pertambangan; kesempatan kerja yang adil; benturan kepentingan; pembayaran tidak wajar; hadiah dan hiburan; hubungan dengan pemerintah; hubungan dengan pemasok; perdagangan internasional; kerahasiaan informasi, pengawasan dan penggunaan aset; perlindungan terhadap kekayaan intelektual; dan pelaporan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan. in the nancial statements is accurate, complete, does not contain untruthful material information, and does not omit any material information or fact. In addition, the BOD, through the President Director and Director of Finance, issues a statement regarding the responsibility for the risk management and internal control. Through this statement the BOD certify that the responsibility for the consolidated financial statements was founded on a sound system of risk management and internal compliance and controls which implements the policies adopted by the board. Furthermore, the companys risk management and internal compliance and control system operates efficiently and effectively in all material respects. In 2008, we implemented the issuance of statements from senior executives regarding the responsibility for nancial reports from each business units in Antam at the time the nancial report was forwarded to Head Ofce. The statements also include responsibility for the internal control system. In addition, we are developing a separate framewok on internal control over nancial reporting (ICOFR), to ensure that controls at each business activity that have an inuence over the nancial reporting are thoroughly identied. Currently this framework is still in development stage and under discussion at the related units. CODE OF CONDUCT The companys values and business ethics in conducting business are elaborated in the Code of Conduct, which is the guideline for the company organs and all employees of Antam. Antam Code of Conduct (Pedoman Perilaku) was developed as a practical guidance and acts as a code of conduct for each member of the BOC, the BOD, committees, and all employees in interacting with all parties, and is used as the basis in the decision making process. The code of conduct includes elaboration on vision, mission, values, and necessary practices that need to be taken into account regarding equality and respect on human rights, work safety and health and mining environment, fair employment opportunities, conict of interest, inappropriate payment, gift and entertainment, government relations, supplier relations, international trade, asset usage and monitoring, intellectual property rights, and reporting of unethical behaviour. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 78 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Saat ini kami sedang melakukan penyempurnaan pada pedoman perilaku yang ada dengan menambah kejelasan cakupan standar etika yang terkait dengan penerimaan dan pemberian hadiah dan donasi, hubungan dengan investor, regulator, dan anak perusahaan/perusahaan patungan, serta kemitraan dengan masyarakat sekitar. pedoman ini nantinya juga akan berlaku bagi pemegang saham, sehingga dalam melaksanakan tugasnya sebagai organ perusahaan, pemegang saham melalui forum RUPS juga harus menaati Pedoman Perilaku Antam. AUDIT INTERNAL Pelaksanaan audit internal merupakan salah satu pilar untuk mendukung efektivitas pengendalian internal, pengelolaan risiko, dan corporate governance Perusahaan. Pada prosesnya, pelaksanaan audit internal juga melakukan penilaian risiko atas seluruh proses bisnis yang ada di Antam dengan mempertimbangkan tujuan dari setiap proses bisnis tersebut, risiko-risiko utama dalam setiap proses bisnis, serta KPI setiap proses bisnis. Dalam melakukan penilaian risiko, fungsi audit internal mengkoordinasikan aktivitasnya dengan proses pengelolaan risiko untuk memperoleh input mengenai penilaian risiko yang dihasilkan oleh proses pengelolaan risiko tersebut. Proses pengelolaan risiko We are currently rening our current code of conduct by adding clarity in ethical standards scope related to gifts and donations given and received policy, investor relations, regulators, and subsidiaries/afliations, and partnerships with surrounding communities.This Code will also be valid for shareholders through GMOS forum, so in executing the role of a company organ, shareholders through GMOS should also obey the Antams Code of Conduct. INTERNAL AUDIT Internal audit is among the pillars to support effectiveness of internal control, risk management, and corporate governance. In the process, Internal Audit unit also conducts risk assessment on all business processes at Antam by considering the objectives of each business process, key risks on each business process, and KPI of each business process. In conducting risk assessment, the Internal Audit unit coordinates its activities with risk management processes to provide inputs on the risk assessments performed. Risk management is needed to increase the ability of Antam to achieve its goals of producing high quality and low cost products. Pemantauan kondisi PLTD 3 di Pomalaa Monitoring of PLTD 3 at Pomalaa www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 79 dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan Antam dalam mencapai tujuan untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan berbiaya rendah. Satuan Kerja Audit Internal Antam berfungsi membantu Perusahaan dalam mencapai tujuannya secara sistematis dan disiplin melalui evaluasi dan perbaikan keefektifan pengendalian, manajemen risiko, dan proses yang baik, bersih, serta transparan. Selain itu Satuan Kerja Audit Internal juga memberikan jasa konsultasi dan sebagai katalisator untuk membantu manajemen dan auditee dalam mencapai sasarannya serta menjadi mitra kerja yang kompeten bagi Komite Audit dalam menjalankan fungsi pengawasan. Satuan Kerja Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan independen dari auditor eksternal. Dalam pelaksanaan audit, Satuan Kerja Audit Internal melakukan audit berbasis risiko berdasarkan identikasi dan pemetaan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang dapat dilihat pada prol risiko Antam. Satuan Kerja Audit Internal kami telah sesuai dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam) No. Kep-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Pada awal tahun 2008, Satuan Kerja Audit Internal telah menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dengan berdasarkan peta risiko dari Satuan Kerja Manajemen Risiko. Kemudian selama tahun 2008, telah disusun 12 (dua belas) Laporan Hasil Audit untuk manajemen. Senior Vice President Audit Internal diangkat oleh Direktur Utama dengan memperhatikan saran dari Dewan Komisaris yang disampaikan oleh Komite Audit. MANAJEMEN RISIKO Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, dan memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan seluruh proses manajemen risiko di dalam Antam, antara lain dengan mengkomunikasikan risiko strategis yang telah teridentikasi kepada Direksi dan mengawasi kemajuan rencana tindakan pengelolaan terhadap risiko tersebut, menyusun prol risiko Perusahaan dan melaporkannya kepada Direksi serta Komite Manajemen Risiko, membantu memastikan bahwa risiko berada dalam tingkat yang dapat ditoleransi oleh Perusahaan, mengembangkan dan mengawasi penerapan kebijakan dan proses manajemen risiko secara berkesinambungan, serta memastikan praktik manajemen risiko dapat diterapkan secara konsisten pada seluruh organisasi sehingga dapat dipastikan bahwa risiko ada The Internal Audit Unit at Antam functions to assist the company in achieving its goals on a systematic and discipline approach, through evaluation and improvement of control effectiveness, risk management, and a clean, sound and transparent process. In addition, the Internal Audit Unit provides consulting services and performs a catalyst function to assist management and auditee in achieving their targets and objectives, and as a partner to the Audit Committee in performing its oversight function. Antams Internal Audit unit reports directly to the President Director, and is independent of the external auditors. The Internal Audit Unit conducts a risk based audit, which is based on risks that have been identified and mapped by the Risk Management Unit, as documented in Antam risk profile. The Internal Audit Unit is aligned with the Indonesia Capital Market Supervisory Agency (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan/ Bapepam) Decree No. Kep-496/ BL/2008 regarding the Establishment and Guidance to Develop Internal Audit Charter. At the beginning of 2008, the Internal Audit Unit developed an Annual Risk Based Monitoring Program based on the risk map developed by Risk Management Unit. During 2008, the Internal Audit Unit submitted 12 (twelve) audit reports to management. Senior Vice President Internal Audit was appointed by the President Director after consideration of input from the BOC through the Audit Committee. RISK MANAGEMENT The Risk Management Unit reports directly to the President Director, and functions to coordinate all risk management processes within Antam by communicating identied strategic risks to the Board of Directors and monitoring the progress of action plans on those risks; developing the companys risk prole and submiting it to the BOD and Risk Management Committee, and helping to ensure that risks are at a tolerable level; continuously developing and monitoring the implementation of the risk management policy and processes, and ensuring the risk management Pada awal tahun 2008, Satuan Kerja Audit Internal telah menyusun program kerja Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dengan berdasarkan peta risiko dari Satuan Kerja Manajemen Risiko. The beginning of 2008, the Internal Audit Unit developed an Annual Risk Base Monitoring Program based on the risk map developed by Risk Management Unit. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 80 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us practices are attainable and applied consistently throughout the organisation to ensure that risks are at a tolerable level. The risk management process described in the ERM policy adopts the risk management framework of the Australian/New Zealand Standard for Risk Management ANZ 4360. Throughout 2008, the Risk Management unit communicated regularly with the Risk Management Committee and submitted 16 (sixteen) reports regarding the status of risk management practices at Antam. PERFORMANCE BASED HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Antam applied a human resources management policy for all employees below the BOD level, that includes a mechanism for short and long-term work targets, and work evaluation which is planned to be linked to remuneration. In 2008, Antam enhanced its performance-based evaluation system (Sistem Manajemen Unjuk Kerja/SMUK). With this system, the employees performance evaluation results will be agreed to collectively by the employee and his or her superior, and used as a basis for the employees development program and remuneration. Antam plans to complete the enhancement of SMUK and fully implement it in 2009. REMUNERATION POLICY As an SOE, Antam abide by the rules and regulations governing SOE in Indonesia, including its remuneration system. The boards remuneration is decided by the GMOS with consideration to the structure determined in the Letter of Secretary of SOE Ministry No. S-326/ S.MBU/2002. The proposed remuneration calculation is based on the formula reviewed by NRHRD Committee, which considers of the market rates and the collective achievements including the companys profit, return on asset, and KPI achievements. Based on the Indonesia Corporation Law No. 40 year 2007 regarding a Limited Liability Company, the BOCs remuneration is determined by GMOS. The BOC Charter stipulates that the remuneration for BOC members is set using a formula determined by GMOS, which has been previously reviewed by NRHRD Committee. This remuneration should not be based on the companys performance. The BOC members remuneration should not be specically related with their oversight task. pada tingkatan yang dapat diterima. Cakupan proses manajemen risiko yang dijabarkan dalam kebijakan ERM mengadopsi kerangka manajemen risiko dari Australian/ New Zealand Standard for Risk Management ANZ 4360. Selama tahun 2008, Satuan Kerja ini telah melakukan dua kali penilaian risiko setiap semester di semua unit bisnis dan fungsi di lingkungan Antam. Dari hasil penilaian ini, telah teridentikasi 16 (enam belas) risiko utama yang dihadapi Antam. MANAJEMEN SDM BERBASIS KINERJA Antam telah memiliki kebijakan manajemen sumber daya manusia untuk seluruh karyawan termasuk manajemen senior di bawah tingkat Direksi. Kebijakan ini mencakup mekanisme penyusunan target kerja jangka pendek dan jangka panjang serta pelaksanaan evaluasi kinerja, yang pada akhirnya direncanakan akan berkaitan dengan remunerasi. Di tahun 2008 Antam sedang melakukan penyempurnaan atas sistem penilaian karyawan berbasis kinerja (Sistem Manajemen Unjuk Kerja/SMUK). Melalui sistem tersebut, hasil evaluasi kinerja karyawan akan disetujui secara kolektif oleh karyawan dan atasannya, dan digunakan sebagai dasar program pengembangan karyawan serta akan terkait dengan penentuan remunerasi karyawan. Antam merencanakan untuk menyelesaikan penyempurnaan SMUK dan melakukan implementasi secara menyeluruh pada tahun 2009. KEBIJAKAN REMUNERASI Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Antam mematuhi peraturan perundang-undangan yang mengatur BUMN di Indonesia, termasuk mengenai sistem remunerasinya. Remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan struktur yang ditetapkan dalam Surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S-326/S.MBU/2002. Dasar perhitungan dalam pengajuan remunerasi kepada RUPS dilakukan dengan menggunakan formula yang sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM, dengan memperhatikan tingkat remunerasi yang berlaku di pasar serta hasil pencapaian kinerja Direksi secara kolektif yaitu laba Perusahaan, tingkat pengembalian aktiva, tingkat pengembalian laba, dan pencapaian KPI. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyatakan bahwa remunerasi Dewan Komisaris ditentukan oleh RUPS. Dalam Piagam Dewan Komisaris disebutkan bahwa remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris diberikan dengan basis formula yang ditetapkan oleh RUPS yang sebelumnya sudah dikaji oleh Komite NRPSDM, dan bahwa remunerasi tersebut tidak boleh dihitung berdasarkan www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 81 In addition to the above, the BOD received the 13th (thirteenth) and 14th (fourteenth) salary, in which the payment is adjusted to the production incentives and religious allowance. kinerja Perusahaan. Anggota Dewan Komisaris tidak diperkenankan menerima remunerasi yang secara spesik terkait dengan tugas pengawasannya. Gaji/honorarium/tantiem anggota Direksi dan Dewan Komisaris Antam merupakan persentase dari penghasilan Direktur Utama. Persentase tersebut sesuai dengan bobot dalam Kapasitas Manajemen Puncak (KMP) yang ditetapkan oleh RUPS. Berikut adalah rincian besaran remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris Antam sesuai RUPS 2008. Jabatan Position Remunerasi Bulanan Monthly Remuneration Total Remunerasi Total Remuneration Tantiem Bonus Remunerasi Tahunan plus Tantiem Annual Remuneration + Bonus Gaji Pokok Basic Salary Tunjangan Allowance Rumah Housing Transportasi Transport Listrik & Komunikasi Electricity & Communication Bulanan Monthly Tahunan Annual 2008 2007 Komisaris Utama President Commissioner 52.5 7.5 5 5 70 840 1,800 2,640 1,173.75 Komisaris Commissioner 47.25 5.75 5 5 63 756 1,620 2,376 1,052.775 Keterangan: Disajikan dalam jutaan Rupiah Remark: Presented in millions of Rupiah Jabatan Position Remunerasi Bulanan Monthly Remuneration Total Remunerasi Total Remuneration Tantiem Bonus Remunerasi Tahunan plus Tantiem Annual Remuneration + Bonus Gaji Pokok Basic Salary Tunjangan Allowance Rumah Housing Transportasi Transport Listrik & Komunikasi Electricity & Communication Bulanan Monthly Tahunan Annual 2008 2007 Direktur Utama President Director 105 20 5 5 140 1,680 4,000 5,680 2,737 Direktur Director 94.5 17.5 5 4 126 1,512 3,600 5,112 2,463.3 Keterangan: Disajikan dalam Jutaan Rupiah Remark: Presented in millions of Rupiah Disamping remunerasi di atas, Dewan Komisaris dan Direksi Antam juga menerima gaji ke-13 (tiga belas) dan 14 (empat belas) yang pembayarannya disesuaikan dengan perangsang produksi dan tunjangan keagamaan (THR). Salary/honorarium/tantiem of BOD and BOC in Antam are a percentage of the President Directors remuneration. The percentage is in accordance with the weight in Top Managements Capacity (Kapasitas Manajemen Puncak/ KMP) which is determined by GMOS. Details of the BOC and the BOD remuneration in accordance with the GMOS resolution are presented below. www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 82 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us ADOPTION OF ASX CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES AND RECOMMENDATIONS Antams corporate governance practices relative to the 2008 ASX Corporate Governance Principles and Recommendations are provided below. Each principle is outlined and any departure from the recommendation that is not appropriate to the companys circumstance or was not in place during the 2008 scal year are provided with comments. Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Referensi Reference Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 1. Meletakkan Pondasi yang Kuat bagi Pengawasan dan Pengelolaan Perusahaan Lay Solid Foundation for the Board 1.1. Perusahaan harus memiliki formalitas fungsi Dewan Komisaris dan Direksi serta fungsi yang didelegasikan kepada eksekutif senior (manajemen senior), dan mengungkapkan fungsi tersebut. Companies should establish and disclose the functions reserved for the board and those delegated to senior executives. Anggaran Dasar W Piagam Dewan Komisaris W Piagam Direksi W Articles of Association W BOC Charter W BOD Charter W Anggota Dewan Komisaris dan Direksi diangkat oleh RUPS dan tidak terdapat surat penunjukan yang khusus untuk Komisaris dan Direktur yang menyatakan persyaratan utama dan kondisi yang bertalian dengan penunjukannya. Risalah RUPS yang disahkan oleh Notaris saat ini menjadi dasar pengangkatan dan menggantikan surat penunjukan. Walaupun tidak terdapat informasi khusus mengenai persyaratan utama dan kondisi mengenai pengangkatannya, sebagian besar informasi tersebut sudah termuat dalam Anggaran Dasar, Piagam, dan Pedoman Kebijakan Perusahaan. Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) untuk memfasilitasi penilaian kinerja karyawan berdasarkan KPI yang mengacu pada target Perusahaan saat ini dalam tahap penyempurnaan berkelanjutan dan belum diimplementasikan secara menyeluruh. Members of the BOC and the BOD are appointed by the GMOS; there are no specic appointment letters for directors that set out the key terms and conditions relative to that appointment. However, the notarised GMOS minutes act as the basis of the appointment and substitute the appointment letter. Although no specic information is stated regarding the key terms and conditions to that appointment, most of that information is available in the articles of association, charter, and company policy manual. Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) that is used to facilitate employee performance evaluation based on KPI that is referring to Companys target, is being continuously enhanced and has not been fully implemented. 1.2. Perusahaan harus mengungkapkan proses pengevaluasian kinerja manajemen senior. Companies should disclose the process for evaluating the performance of senior executives. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Perjanjian Kerja Bersama I Company Policy Manual W I Collective Agreement (PKB) I 1.3. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 1. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 1. Laporan Tahunan www.antam.com Annual Report W www.antam.com 2. Membuat Struktur Dewan Komisaris dan Direksi yang Memberi Nilai Tambah Structure the Board to Add Value 2.1. Mayoritas Komisaris dan Direktur harus independen. A majority of the board should be independent. Anggaran Dasar W Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Riwayat Pekerjaan anggota Dewan Articles of Association W Notarised GMOS Meeting Curriculum Vitae of Board Members Mayoritas dari anggota Dewan tidak independen. Jumlah minimum dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang disyaratkan dalam peraturan perundangan di Indonesia berjumlah sama, dan tidak diwajibkan untuk terdiri dari mayoritas direktur independen. Selama semester pertama tahun 2008, seluruh anggota Dewan Komisaris berstatus independen. Oleh karena itu, hampir setengah anggota Dewan (kombinasi Dewan Komisaris dan Direksi) berstatus independen. Sedangkan pada semester kedua 2008, hanya tiga dari lima orang Dewan Komisaris berstatus independen. Namun memperhatikan fungsi Dewan Komisaris yang merupakan fungsi direktur independen dalam struktur korporasi satu dewan, maka mayoritas Dewan Komisaris adalah independen. The majority of board members are not independent. The minimum number of members for the BOD and BOC as required by the Indonesian Law are at the same level, and therefore does not require a majority of independent directors. During the 1st half of 2008, all members of the BOC were independent. Therefore, almost half of the board members (BOC and BOD combined) were independent and all members of the BOC were independent. During the 2nd half of 2008, only three of the ve members of the BOC were independent. However, considering the the BOC functions as independent directors at a one board system structure, then majority of BOC members are independent. ADOPSI ASX CORPORATE GOVERNANCE PRINCIPLES & RECOMMENDATIONS Penjelasan mengenai praktik corporate governance Antam sesuai dengan ASX Corporate Governance Principles & Recommendations 2008 disajikan pada tabel di bawah ini. Setiap prinsip diuraikan dan diberikan penjelasan jika terdapat rekomendasi yang tidak sesuai dengan kondisi Perusahaan atau belum dilaksanakan pada tahun 2008. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 83 Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Referensi Reference Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 2.2. Komisaris Utama harus independen. The chair should be an independent director. Piagam Dewan Komisaris Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Riwayat Pekerjaan anggota Dewan BOC Charter Notarised GMOS Meeting Curriculum Vitae of Board Members 2.3. Jabatan Komisaris Utama dan Direktur Utama tidak boleh dipegang oleh orang yang sama. The roles of the chair should not be exercised by the same individual. Piagam Dewan Komisaris Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Riwayat Pekerjaan anggota Dewan Articles of Association W Notarised GMOS Meeting Curriculum Vitae of Board Members 2.4. Dewan Komisaris harus membentuk Komite Nominasi. The board should establish nomination committee. Piagam Komite NRPSDM W Pedoman Kebijakan Perusahaan W I NRHRD Charter W
Company Policy Manual W I 2.5. Perusahaan harus mengungkapkan proses pengevaluasian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, Komite dan Dewan Komisaris dan setiap Direktur. Companies should disclose the process for evaluating the performance of the board, its committees and individual directors. Anggaran Dasar W Piagam Dewan Komisaris W Piagam Direksi W Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Articles of Association W BOC Charter W BOD Charter W Company Policy Manual W I Penilaian kinerja Dewan Komisaris dan Direksi tahun 2008 masih dalam proses, sehingga belum diungkapkan. Namun evaluasi kinerja Komite telah dilaksanakan. The BOC and BODs performance evaluation for the year 2008 is still in process; therefore no disclosure is made on this. However, performance evaluations for Committees have been completed. 2.6. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 2. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 2. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 3. Mendorong Pengambilan Keputusan yang Etis dan Bertanggung Jawab Promote Ethical and Responsible Decision-Making 3.1. Perusahaan harus membuat pedoman perilaku dan mengungkapkan pedoman atau ringkasan pedoman tersebut serta praktik-praktik penerapan yang diperlukan untuk menjaga kepercayaan terhadap integritas etika perusahaan dan untuk memperhatikan kewajiban hukum perusahaan dan ekspektasi yang wajar dari pemangku kepentingan; serta tanggung jawab dan akuntabilitas individu untuk melaporkan dan menginvestigasi laporan mengenai praktik yang tidak etis. Companies should establish a code of conduct and disclose it or the summary of it as to the practices necessary to maintain condence in the companys ethical integrity and to take into account their legal obligations and the reasonable expectations of their stakeholders; and the responsibility and accountability of individuals for reporting and investigating reports of unethical practices. Pedoman Kebijakan Manajemen Standar Etika Perusahaan W Pedoman Kebijakan Perusahaan W Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam Standar Prosedur Operasional Komite Audit Code of Conduct W Company Policy Manual W I Personal Ethic Statement Audit Committee Standard Operating Procedure 3.2. Perusahaan harus membuat kebijakan tentang perdagangan surat berharga perusahaan oleh Komisaris, Direktur, manajemen senior dan pegawai, serta mengungkapkan ringkasan atas kebijakan tersebut. Companies should establish a policy concerning trading in company securities by directors, senior executives and employees, and disclose the summary of that policy. Kebijakan Manajemen Standar Etika Perusahaan W Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Code of Conduct W Company Policy Manual W I 3.3. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 3. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 3. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 4. Menjaga Integritas dalam Pelaporan Keuangan Safeguard Integrity in Financial Reporting 4.1. Dewan Komisaris harus membentuk Komite Audit. The board should establish an audit committee. Piagam Komite Audit W Audit Committee Charter W www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 84 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Referensi Reference Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 4.2. Komite Audit harus terdiri dari direktur non-eksekutif, mayoritas independen, dan diketuai oleh anggota yang independen dan bukan merupakan Komisaris Utama, serta memiliki sedikitnya tiga anggota. The audit committee should be structured so that it consists only of non- executive directors, consists of a majority of independent directors, is chaired by an independent chair who is not chair of the board, and has at least three members. Piagam Komite Audit W Standar Prosedur Operasional Komite Audit Riwayat Pekerjaan anggota Komite Audit Audit Committee Charter W Audit Committee Standard Operating Procedure Curriculum Vitae of Audit Committee Members 4.3. Komite Audit harus memiliki piagam yang formal. The audit committee should have a formal charter. Piagam Komite Audit W Audit Committee Charter W 4.4. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 4. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 4. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 5. Melakukan Pengungkapan Informasi secara Tepat Waktu dan Seimbang Make Timely and Balanced Disclosure 5.1. Perusahaan harus membuat kebijakan tertulis yang dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan pengungkapan dari ASX dan untuk memastikan akuntabilitas pada tingkat senior manajemen terhadap kepatuhan tersebut,serta mengungkapkan kebijakan atau ringkasan kebijakan tersebut. Companies should establish written policies designed to ensure compliance with ASX listing rule disclosure requirements and to ensure accountability at senior executive level for that compliance and disclose those policies or a summary of those policies. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Panduan Corporate Secretary Company Policy Manual W I Corporate Secretary Work Guidance 5.2. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 5. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 5. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 6. Menghargai Hak Pemegang Saham Respects the Rights of Shareholders 6.1. Perusahaan harus merancang kebijakan komunikasi yang dapat meningkatkan komunikasi yang efektif dengan pemegang saham serta mendorong partisipasi mereka dalam RUPS, dan mengungkapkan kebijakan atau ringkasan kebijakan tersebut. Companies should design a communications policy for promoting effective communication with shareholders and encouraging their participation at general meetings and disclose their policy or a summary of that policy. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Piagam Dewan Komisaris W Piagam Direksi W Panduan Corporate Secretary Company Policy Manual W I BOC Charter W BOD Charter W Corporate Secretary Work Guidance 6.2. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 6. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 6. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 7. Mengetahui dan Mengendalikan Risiko Recognise and Manage Risk 7.1. Perusahaan harus membuat kebijakan untuk mengawasi dan mengelola risiko bisnis yang material serta mengungkapkan ringkasan kebijakan tersebut. Companies should establish policies for the oversight and management of material business risks and disclose a summary of those policies. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Piagam Dewan Komisaris W Piagam Direksi W Kebijakan Enterprise Risk Management Company Policy Manual W I BOC Charter W BOD Charter W Enterprise Risk Management Policy www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 85 Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Referensi Reference Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 7.2. Dewan Komisaris dan Direksi harus mensyaratkan manajemen untuk merancang serta menerapkan manajemen risiko dan sistem pengendalian internal untuk mengelola risiko bisnis yang material dan melaporkan kepada mereka, apakah risiko tersebut telah dikelola dengan efektif. Dewan Komisaris dan Direksi harus mengungkapkan bahwa manajemen telah melaporkan kepada mereka mengenai efektivitas dari pengelolaan risiko bisnis yang material dari perusahaan. The board should require management to design and implement the risk management and internal control system to manage the companys material business risks and report to it on whether those risks are being managed effectively. The board should disclose that management has reported to it as to the effectiveness o the companys material business risks. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Piagam Dewan Komisaris W Piagam Direksi W Kebijakan Enterprise Risk Management Piagam Audit Internal Piagam Komite Manajemen Risiko Company Policy Manual W I BOC Charter W BOD Charter W Enterprise Risk Management Policy Internal Audit Charter Risk Management Committee Charter 7.3. Dewan Komisaris dan Direksi harus mengungkapkan mengenai apakah mereka telah mendapatkan kepastian dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan bahwa pernyataan tersebut dibuat berdasarkan adanya sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dan bahwa sistem tersebut telah beroperasi dengan efektif dalam semua hal-hal yang material terkait dengan risiko pelaporan keuangan. The board should disclose that whether it has received assurance from the CEO and CFO that the declaration provided is founded on a sound system of risk management and internal control and that the system is operating effectively in all material respects in relation to nancial reporting risks. Pernyataan Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal Statement on the Responsibility of Financial Statements Statement regarding the Responsibility for the Risk Management and Internal Controls Telah dilakukan pengungkapan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi telah menerima kepastian dari Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan bahwa pernyataan tersebut dibuat berdasarkan adanya sistem manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik dan bahwa sistem tersebut telah beroperasi dengan efektif dalam semua hal- hal yang material terkait dengan risiko pelaporan keuangan. Namun, kerangka kerja dan proses yang terpisah untuk memastikan efektivitas desain dan operasi dari pengendalian internal atas pelaporan keuangan masih dalam tahap pengembangan. Disclosure has been made that the BOC and the BOD have received assurance from President Director and Director of Finance, and that the statement is made based on sound risk management system and internal control and that the system is operating efciently and effectively in all material respects related to nancial reporting risk. However, a separate framework and process to ensure design and operation of internal control effectiveness over nancial reporting is still being developed. 7.4. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 7. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 7. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com 8. Memberikan Remunerasi secara Wajar dan Bertanggung Jawab Remunerate Fairly and Responsibly 8.1. Dewan Komisaris harus membentuk Komite Remunerasi. The board should establish a remuneration committee. Piagam Komite NRPSDM W NRHRD Committee Charter W 8.2. Perusahaan harus memisahkan dengan jelas antara struktur remunerasi direktur non-eksekutif dengan struktur remunerasi direktur eksekutif dan manajemen senior. Companies should clearly distinguish the structure of non-executive directors remuneration from that of executive directors and senior executives. Pedoman Kebijakan Perusahaan W I Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Company Policy Manual W Notarised GMOS Meeting 8.3. Perusahaan harus menyediakan informasi sesuai Pedoman Pelaporan Prinsip 8. Companies should provide information indicated in the Guide to Reporting on Principle 8. Laporan Tahunan W www.antam.com Annual Report W www.antam.com W Tersedia pada website Antam, di www.antam.com I Tersedia pada portal intranet Antam
W Available in Antam website, at www.antam.com I Available in Antam intranet portal www.antam.com Laporan Tahunan ANTAM 2008 86 Sekilas Antam Our Company Kepada Pemegang Saham Dear Shareholder Tata Kelola Antam Governance of Antam Sumber Daya Manusia Our Human Resource Deskripsi Tentang Antam Antams Description Analisis dan Diskusi Manajemen Management Analysis and Discussion Manajemen Risiko Risk Management Eksplorasi dan Cadangan Exploration and Reserves Investasi untuk Menghadapi Tantangan ke Depan Investment for Facing the Challenges Perusahaan Patungan dengan Kepemilikan Minoritas Minority-StakeJoint Ventures Hubungan Investor Investor Relations Informasi Bagi Pemegang Saham Antam Shareholder Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Antam Our Corporate Social Responsibility Laporan Keuangan Financial Report Hubungi Kami Contact Us Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 1. Asas Good Corporate Governance Asas GCG perlu untuk diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. Asas ini diperlukan untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders). Good Corporate Governance Principles GCG Principles need to be implemented on each business facet and within the entire company, and includes transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. These principles are necessary to attain a companys sustainability by also considering the interests of stakeholders. Antam berencana untuk mempercepat perumusan dan pengesahan KPI Direksi dan Dewan Komisaris agar dapat berfungsi secara efektif untuk kinerja tahun 2009. Antam plans to accelerate the formulation and formalisation the BOC and the BODs KPI to enable it to function effectively for 2009 performance. 2. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku Untuk mencapai keberhasilan dalam jangka panjang, pelaksanaan GCG perlu dilandasi oleh integritas yang tinggi. Perusahaan perlu mengembangkan nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya yang dituangkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku. Business Ethics and Code of Conduct To attain success in the long term, GCG implementation needs to be based on high integrity. Set of values need to be developed that describes the morals of the company in conducting its business, which are then further elaborated into a code of conduct. Beberapa peningkatan yang sedang dilakukan oleh Antam untuk dapat memenuhi rekomendasi yang terkait dengan etika bisnis dan pedoman perilaku pada periode mendatang adalah melakukan perluasan cakupan pedoman perilaku agar mencakup ketentuan yang melarang pihak yang memiliki benturan kepentingan untuk tidak berpartisipasi dalam diskusi dan dalam proses pengambilan keputusan, serta ketentuan yang mengharuskan pemegang saham yang memiliki benturan kepentingan untuk melepaskan hak suaranya dalam RUPS. Selain itu, sedang dipertimbangkan untuk memastikan fungsi yang melakukan rekapitulasi atas penandatanganan Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam. Several improvements that are currently being conducted by Antam to full recommendations related to business ethics and code of conduct in the coming period are expanding the scope of code of conduct to include provision that prohibits parties having a conict of interest from participating in discussions and in the decision making process, and provision that requires shareholders who have a conict of interest to release their voting rights in GMOS. In addition, it is being considered to ensure the functions that recapitulate employee personal commitment statement (Pernyataan Komitmen Pribadi Insan Antam). 3. Organ Perusahaan RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif dengan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa setiap organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata- mata untuk kepentingan perusahaan. Organs of the Organisation The GMOS, the BOC, and the BOD have an important role in implementing GCG effectively, by carrying their respective functions based on the principle that each organ is independent in carrying out its duty, function and responsibility in the sole interest of the company. Tiga dari lima anggota Dewan Komisaris Antam berstatus independen, dengan latar belakang teknik. Sementara anggota Dewan Komisaris lain memiliki latar akuntansi dan keuangan. Three out of ve members of Antams BOC are independent, with technical background. Whilst another Commissioner has a nance and accounting background. ADOPSI PEDOMAN UMUM GCG INDONESIA Penjelasan mengenai praktik corporate governance Antam sesuai dengan Pedoman Umum GCG Indonesia (Pedoman GCG) disajikan pada tabel di bawah ini. ADOPTION OF INDONESIA CODE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE A description of Antams corporate governance practice against the Indonesia Code of GCG is provided below. Prinsip & Rekomendasi Principle and Recommendation Adopsi Adoption Keterangan Remarks Penuh Full Sebagian Part 4. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung jawab atas perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan. The Rights and Role of Shareholders Shareholders as owner of share capital have certain rights and responsibilities within the company in accordance with the laws and regulations and the articles of association of the company. 5. Hak dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan Pemangku kepentingan, termasuk pegawai, mitra bisnis, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa, terpengaruh secara langsung oleh keputusan strategis dan operasional perusahaan. Maka, antara perusahaan dengan pemangku kepentingan harus terjalin hubungan yang sesuai dengan asas kewajaran dan kesetaraan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing pihak. The Rights and Role of Stakeholders Stakeholders, including employees, resource providers, and communities particularly in which the company operates, have an interest in the company and are directly affected by the strategic and operational decisions of the company. Therefore, the relationship between the company and its stakeholders need be fair and equal, in accordance with the prevailing laws and regulations, and should be based on mutual arrangements applicable to each respective party. 6. Pernyataan tentang Penerapan Pedoman GCG Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuaian penerapan GCG dengan Pedoman GCG dalam laporan tahunannya. Dalam hal belum seluruh aspek Pedoman GCG dapat dilaksanakan, perusahaan harus mengungkapkan aspek yang belum dilaksanakan beserta alasannya. Pernyataan tersebut harus disertai laporan tentang struktur dan mekanisme kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta informasi penting lain yang berkaitan dengan penerapan GCG. Statement of GCG Implementation A statement regarding the implementation of GCG and its report shall be made a part of the companys annual report. In the event that the GCG Code has not been fully implemented, a company shall disclose the non-conformance aspects and the reasons for such. The statement shall comprise the structure and work mechanism of the BOC and the BOD, and other pertinent information regarding implementation of GCG. 7. Internalisasi Penerapan GCG Pelaksanaan GCG perlu dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan oleh perusahaan dalam melaksanakan penerapan GCG. Internalisation of GCG Practices GCG shall be implemented in a systematic and continuous manner. Accordingly, it is necessary to have a practical guidance to be used as a reference in implementing GCG. www.antam.com 2008 ANTAM Annual Report 87