Subsidiaries :
PT Eltran Indonesia PT Surya Energi Indotama PT Len Railway Systems
Daftar Isi
01 02
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
02 Laporan Dewan Komisaris 04 Laporan Direksi 08 Lembar Pengesahan Annual Report 2011 23 Kinerja Keuangan 23 25 25 25 26 27 28 28 28 28 29 Pendapatan Beban Usaha Pendapatan Lain-lain Laba Bersih Aset Kewajiban Ekuitas Kemampuan Membayar Hutang Manajemen Modal Ikatan Terkait Investasi Barang Modal Informasi & Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan
09
Informasi Perusahaan
10 Visi, Misi & Peran Strategis 11 Sejarah & Latar Belakang 12 Kepemilikan Saham 13 Bidang Usaha 14 Struktur Organisasi 15 Dewan Komisaris 16 Direksi 17 Anak Perusahaan 18 Sumber Daya Manusia 19 Sertifikasi
29 Prospek Usaha 30 Aspek Pemasaran 31 Dividen 31 Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Utang/Modal 31 Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi dengan Pihak Afiliasi 32 Perubahan Peraturan Perundang-undangan 33 Perubahan Kebijakan Akuntansi
34
35 35 36 36
20
34 Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) 35 Dewan Komisaris Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris Prosedur Penetapan Remunerasi Remunerasi Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris
Daftar Isi
39 39 39 Remunerasi Direksi Program Pelatihan Rapat Direksi dan Rapat Dewan Komisaris & Direksi Komite Audit Komite Nominasi, Komite Remunerasi dan Komite Lain Dibawah Dewan Komisaris Profil Ringkas Sekretaris Perusahaan Proses / Aktifitas Profil Ringkas SPI Sertifikasi Pelaksanaan Tugas 45 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 45 Pelestarian Lingkungan Hidup dan Keselamatan & Kesehatan Kerja 46 Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan 46 Program Kemitraan 47 Program Bina Lingkungan 48 Komitmen Kepada Konsumen/Pelanggan 48 Perkara Penting yang Dihadapi 49 Akses Informasi dan Data Perusahaan 49 49 49 49 49 50 50 50 52 52 Media Massa Website www.len.co.id & Portal Kementerian BUMN Buletin Len Info Len Pameran & Seminar serta Kunjungan Etika Perusahaan Filosofi Umum Visi, Misi, dan Budaya PT Len Industri (Persero) Standar Etika PT Len Industri (Persero) Spirit Implementasi Standar Etika PT Len Industri (Persero)
40 Komite-Komite 40 40
41 Sekretaris Perusahaan 41 41 42 42 42
43 Akuntan Perseroan 43 Manajemen Resiko 43 43 43 44 Visi & Misi Tujuan & Strategi Filosofi Resiko Tata Kelola Manajemen Risiko
53
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi Perusahaan Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 tahun, tahun buku 2007-2011 (dalam jutaan rupiah)
LABA RUGI Penjualan / Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Laba Sebelum Pajak Laba Bersih NERACA Modal Kerja Bersih Jumlah Investasi Jumlah Aset Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas RASIO KEUANGAN ROE ROI Cash Ratio Current Ratio Collection Period Perputaran Persediaan Perputaran Total Asset Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Asset
24,11% 10,33% 14,95% 121,31% 33,07 hari 15,95 hari 153,51% 17,53%
19,79% 11,26% 19,98% 117,11% 23,78 hari 23,03 hari 118,46% 16,59%
39,17% 14,66% 49,62% 131,40% 4,85 hari 14,51 hari 261,98% 11,03%
16,87% 9,77% 40,93% 124,13% 112,86 hari 10,09 hari 153,84% 20,25%
Laporan
Dewan Komisaris dan Direksi
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi Perusahaan Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan
Dewan Komisaris
Dedi Darmawan
Komisaris Utama
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik PT Len Industri (Persero ) telah berhasil mempertahankan kinerja terbaiknya, antara lain terbukti dengan keberhasilan mempertahankan pertumbuhan perseroan pada tahun 2011 ini. Hal ini mencerminkan bahwa Direksi dan manajemen perseroan mampu memanfaatkan peluang - peluang yang ada serta telah pula berhasil mengatasi tantangan - tantangan yang dihadapi. Kami, Dewan Komisaris senantiasa mencermati dan memberikan arahan kepada Direksi dan manajemen berkenaan dengan perkembangan ekonomi makro yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh terhadap perseroan, khususnya yang dapat menjadikan prospek dalam pengembangan bisnis perseroan. Hal ini kami lakukan karena keyakinan kami sangat besar bahwa perseroan yang menempatkan karyawan dan kemampuan teknologi sebagai asset dan modal utama seperti yang dilakukan PT Len Industri ( Persero ) masih sangat potensial untuk mengembangkan diri dengan membangun bisnis - bisnis barunya.
Perolehan kontrak pada tahun 2011 yang mencapai angka di atas Rp 2 Trilyun, memberikan keyakinan kepada kami bahwa perseroan akan terus mampu menjalankan seluruh program - programnya sebagaimana telah dicanangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perseroan 5 tahun ke depan dalam segala bidang seperti penjualan, penguatan permodalan, pengembangan teknologi, sumber daya manusia, organisasi maupun dukungan sistem informasi. Dewan Komisaris juga mendukung secara aktif langkah - langkah manajemen dalam mengakselerasi transformasi bisnis Len menjadi perusaahaan manufacturing yang sangat ditingkatkan aktifitasnya pada tahun 2011 antara lain dengan program investasi melalui revitalisasi kegiatan produksi berupa renovasi gedung, re-layout dan peremajaan fasilitas, peralatan dan mesin - mesin produksi yang diiringi dengan percepatan penguasaan teknologi. Secara khusus, Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi perseroan yang telah mampu menggerakkan perseroan dan menjalankan proyek - proyek dengan nilai cukup besar dengan mengandalkan modal yang sangat terbatas, dimana sampai saat ini tercatat dalam Anggaran Dasar modal yang ditempatkan dan disetor tidak lebih dari Rp 50 Milyar, oleh karenanya harapan kami Pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham dapat memberikan perhatian khusus kepada PT Len Industri (Persero) dalam rangka penguatan permodalan demi tercapainya visi perseroan dalam memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara Republik Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai bangsa dengan Kemandirian Teknologi yang Berdaya Saing. Akhirnya, kami Dewan Komisaris menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemegang saham atas dukungan yang telah diberikan pada perseroan, juga penghargaan yang setinggi-tingginya kami berikan kepada Direksi serta seluruh karyawan perseroan yang telah bekerja keras dalam membangun PT Len Industri ( Persero ).
Dedi Darmawan
Timbul Tambunan
Eris Herryanto
Alex SW Retraubun
Sipa
Laporan
Direksi
Wahyuddin Bagenda
Direktur Utama
Pemegang Saham yang terhormat, Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kepada kami atas nama Direksi untuk menyampaikan Laporan Kinerja PT Len Industri (Persero) selama tahun 2011. Kinerja perusahaan selama tahun 2011 kembali menunjukkan peningkatan yang sangat baik, terutama dari sisi pencapaian kontrak baru yang menembus Rp 2,16 Trilyun atau naik sebesar 66,08 % dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2010. Pencapaian tersebut kembali mengukir prestasi yang luar biasa dalam sejarah perusahaan. Pencapaian ini tentunya diiringi dengan kerja keras serta komitmen seluruh jajaran manajemen dan karyawan dalam mewujudkan Visi dan Misi perusahaan. Realisasi pendapatan tahun 2011 tercapai Rp 1,384 Trilyun atau 14,38 % lebih baik dibandingkan dengan targetnya dan tumbuh sebesar 44,52 % dibandingkan dengan tahun 2010 yakni sebesar Rp 957,65 Milyar, diiringi dengan perolehan pendapatan lain-lain yang naik sebesar 16,19 % dibanding tahun 2010. Kontribusi terbesar sumber pendapatan tahun 2011 diluar dari proyeksi sebelumnya yaitu berasal dari Lini Bisnis Control System sebesar 42,33 % diikuti oleh Lini Bisnis Railway Transportation yakni sebesar 31,87 % dari total pendapatan, Lini Bisnis Renewable Energy sebesar 11,85 %, Lini Bisnis Navigation System sebesar 9,71 %, Lini Bisnis Defence Electronics sebesar 2,57% serta Lini Bisnis Telecommunication sebesar 1,67 %. Pada tahun 2011, seluruh anak perusahaan menyumbang pendapatan usaha sebesar Rp 331,77 Milyar atau sebesar 23,9 % dari total pendapatan usaha secara konsolidasi.
Kondisi eksternal yang mempengaruhi kegiatan usaha selama tahun 2011 diantaranya adalah stabilitas ekonomi Indonesia yang cukup baik mendorong realisasi anggaran belanja negara sesuai dengan yang diharapkan dengan tingkat suku bunga dan kurs rupiah yang lebih baik dari asumsi yang ditetapkan. Mulai menggeliatnya pasar renewable energy (PLTS) melalui program PLTS 100 pulau PT PLN selama tahun 2011, memberikan angin segar kepada Len, tercermin dengan tumbuhnya pendapatan Lini Bisnis Renewable Energy dibandingkan tahun 2010, walaupun belum melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya akibat cukup tingginya tingkat persaingan baik pada sektor EPC maupun penjualan produk manufaktur (solar module). Realisasi belanja modal dari Kementerian Perhubungan melalui pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur di sektor persinyalan perkeretaapian, sarana pendidikan (learning center & simulator) serta keikutsertaan dalam konsorsium pekerjaan proyek e-KTP selama tahun 2011 sangat mendominasi dalam kontribusi penguasaan pasar untuk portofolio bisnis Len yang mencakup Lini Bisnis Railway Transportation, Navigation System serta Control System. Seiring dengan peningkatan perolehan kontrak baru selama tahun 2011, memberikan dampak meningkatnya aktivitas operasional perusahaan sehingga mengalami kenaikan sebesar 19,13 % dibandingkan anggarannya atau naik sebesar 42,43 % dibandingkan dengan beban usaha pada tahun 2010. Peningkatan terjadi pada pos beban kantor, beban promosi dan pemasaran sehubungan dengan peningkatan aktivitas penjualan (Kegiatan Proyek dan Penjualan Produk Manufaktur). Untuk beban personalia selama tahun 2011 pun mengalami kenaikan seiring dengan penerimaan karyawan baru. Laba bersih pada tahun 2011 terealisasi sebesar Rp 39,34 Milyar atau mengalami pertumbuhan sebesar 43,06 % dibandingkan dengan tahun 2010. Namun jika dibandingkan dengan target pada tahun 2011 hanya mengalami kenaikan sebesar 7,73 %. Kenaikan total beban - beban yang naik sebesar 14,7 % dibandingkan anggaran cukup memberikan pengaruh atas pencapaian realisasi laba bersih tersebut. Terutama dengan timbulnya beban penurunan atas aset tidak produktif pada beban lain-lain seiring dengan disesuaikannya sistem pelaporan keuangan berdasarkan IFRS (International Financial Reporting Standards). Total Aset tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 53,82 % dibandingkan anggarannya. Kenaikan saldo piutang sampai dengan akhir tahun 2011 sangat dominan dalam mempengaruhi kenaikan tersebut. Aktivitas kegiatan produksi selama tahun 2011, untuk produk-produk persinyalan (IBM, Warning Equipment, Rack Interlocking, Traksi-Woojin, Sinyal LED), produk telecommunication (Set Top Box dan WiMAX), meningkat dibandingkan tahun 2010. Namun untuk produk Solar Module, terkait dengan adanya perubahan spesifikasi produk Solar Module untuk pengerjaan proyek PLTS PLN, yang semula berkapasitas 50 Wp & 100 Wp/modul menjadi berkapasitas 180 Wp/modul, sehingga memberikan dampak kurang maksimalnya penyerapan sisa persediaan Solar Module tahun 2010. Akselerasi transformasi bisnis Len sebagai perusahaan manufaktur kembali ditingkatkan selama tahun 2011, yakni dengan pelaksanaan program investasi melalui revitalisasi kegiatan produksi berupa renovasi gedung, re-layout dan peremajaan fasilitas/peralatan/mesin-mesin produksi terutama untuk kegiatan produksi produk-produk signaling (Lini Bisnis Railway Transportation) serta produk berbasis elektronik lainnya. Percepatan penguasaan teknologi produksi dilaksanakan melalui mekanisme partnership dengan principal-principal unggulan yang meliputi produk Axle Counter, Chips (proyek e- KTP), Card Reader serta Lampu LED.
Andra Y. Agussalam
Abraham Mose
Wahyuddin Bagenda
Darman Mappangara
Pengembangan teknologi dan inovasi semakin ditingkatkan dalam upaya pencapaian sasaran kemandirian teknologi yang berdaya saing. Selama tahun 2011, produk-produk yang dikembangkan antara lain masih berupa kelanjutan dari program tahun sebelumnya dan produk baru yang meliputi Pengembangan Down Chopper 200KW, Pengembangan Bidirectional Inverter, Penyempurnaan IBM, Pengembangan Computer Based Interlocking Tahap III, Point Machine Tahap I, Manpack VHF, Audit Teknologi dan Penyempurnaan Prototype SIL, Grid Tied Inverter, SIV 200 KVA. Dari sisi sistem dan organisasi, seiring dengan penerapan strategi reposisi bisnis melalui penguatan peran pengembangan dan pemasaran produk manufaktur, telah dilakukan perubahan struktur organisasi perusahaan per tanggal 1 Juli 2011 berupa pembenahan Unit Kerja Pemasaran & Penjualan Korporasi serta Unit Kerja Pengembangan dan Inovasi Produk. Dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, selama tahun 2011 dilakukan penyusunan konsep remapping atas komposisi para talent di perusahaan. Konsep ini diarahkan untuk mengakomodasi pelaksanaan employee retention strategies. Revisi job description dan job specification dilakukan seiring dengan perubahan formasi unit kerja baru serta adanya ketidaksesuaiaan konsep penilaian performansi kinerja sebelumnya dengan kondisi saat ini. Pembangunan dan pengembangan Sistem Informasi secara mandiri semakin ditingkatkan selama tahun 2011. Sebagai tindak lanjut pengembangan ke depan, maka telah dilakukan evaluasi mengenai penerapan Sistem Informasi berbasis ERP (Enterprise Resource Planning), yang direncanakan akan digunakan pada tahun 2012.
Terkait dengan pelaksanaan GCG di Perusahaan, pada tahun 2011 telah dilaksanakan pelatihan GCG bagi seluruh jajaran manajemen baik induk maupun anak perusahaan. Bersamaan dengan itu pula, pada akhir tahun 2011, telah dilaksanakan kegiatan assessment praktik GCG untuk kegiatan usaha tahun 2010. Hasil evaluasi tersebut menunjukkan Len telah menicapai skor GCG sebesar 75,32, dengan arahan perlu adanya pembenahan pada aspek Hak dan Kewajiban Pemegang Saham/RUPS serta Kebijakan GCG. Meningkatnya pemanfaatan energi surya dan penyediaan kebutuhan produk dalam negeri yang andal (Alutsista, Telekomunikasi, Railway System) menjadi suatu tantangan bagi PT Len Industri (Persero) sebagai salah satu BUMN bidang elektronika industri dalam mencapai kemandirian teknologi yang berdaya saing. Penguasaan teknologi yang didukung dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penguasaan teknologi yang berkesinambungan, restrukturisasi permodalan perusahaan serta peningkatan manajemen pengelolaan perusahaan yang efisien (penerapan sistem informasi yang andal dan optimalisasi implementasi GCG di segala aspek) menjadi agenda penting dalam upaya menjawab tantangan tersebut. Dengan senantiasa menumbuhkan semangat kebersamaan dan persatuan diantara jajaran manajemen dan karyawan baik induk dan anak perusahaan telah menjadi komitmen untuk membangun bersama dalam wadah Len Incorporated. Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris PT Len Industri (Persero) dan anak perusahaan, atas seluruh kerja keras, dukungan serta kerjasama dalam mencapai target-target perusahaan. Tak lupa, kami sampaikan pula penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham atas kepercayaan, arahan serta dukungan yang senantiasa diberikan kepada kami untuk dapat terus maju dan berkembang seiring dengan kemajuan dan kemandirian bangsa.
Dewan Komisaris
Sipa Komisaris
Direksi
Informasi Perusahaan
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi Perusahaan Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Kantor Pusat Jl. Soekarno-Hatta No. 442 Bandung, Indonesia Kode Pos 40254 Telepon: +62 22 5202682 Faksimil: +62 22 5202695 Email: marketing@len.co.id www.len.co.id
Informasi Perusahaan
Informasi Perusahaan
Peran Strategis
Len bukanlah yang terbesar ataupun yang terbaik disegala bidang, tapi satu hal dapat dipastikan bahwa Len selalu bekerja sepenuh tenaga untuk memberikan manfaat bagi bangsa dan negara. Teknologi yang dikembangkan Len mempunyai peran strategis dalam :
Turut serta menjaga kedaulatan negara, dengan produk -
Misi
Meningkatkan Kesejahteraan Stakeholder Melalui Inovasi Produk Elektronika Industri dan Prasarana
Dengan misi tersebut perusahaan mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan benefit kepada seluruh stakeholder . Kepada pelanggan, perusahaan akan senantiasa memberikan layanan produk dan jasa dengan kualitas tinggi, harga yang kompetitif serta pelayanan yang memuaskan. Sedangkan kepada karyawan, perusahaan akan memberikan penghasilan yang baik, jaminan kelangsungan kerja, sistem karir yang memadai serta rasa kebanggaan kepada perusahaan. Kepada pemegang saham, perusahaan mempunyai komitmen untuk selalu meningkatkan dividen serta nilai pasar (market value) perusahaan. Demikian pula untuk stakeholder lainnya (masyarakat, pemerintah dan lain-lain), perusahaan akan memberikan benefit sesuai dengan porsinya.
produk telekomunikasi, transportasi, dan sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP). Meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui produk produk energi terbarukan, telekomunikasi dan transportasi. Mendukung pertahanan dan keamanan negara, melalui produk - produk elektronika pertahanan. Sebagai BUMN, Len memperoleh perlakuan yang sama seperti entitas bisnis lainnya. Len harus mampu berdiri sendiri dan memberikan manfaat bagi negara. Penerapan standar-standar Internasional untuk pelaporan, produksi, perawatan dan pengolahan data merupakan bagian dari usaha yang tak kenal lelah untuk menjadikan Len sebagai pemain global. Dalam menjalankan bisnisnya, Len juga bertanggung jawab pada masyarakat dan menjunjung tinggi etika dengan menerapkan prinsip - prinsip Good Corporate Governance untuk menciptakan perusahaan yang sehat, bersih dan memiliki daya saing tinggi.
10
Informasi Perusahaan
1991 (7/10)
SKMIPI KEPUTUSAN No.2/ket./MIPI/ PRESIDEN RI A1/1965 NO. 17 KEPUTUSAN PRESIDEN RI NO. 1 KEPUTUSAN PRESIDEN RI NO. 44
1998
2002
1963 (10/6)
1963 (3/3)
1986 (13/1)
1989
1990 (8/3)
R&D
R&D UPT
PT Len Industri
FUNGSIONAL
UNIT BISNIS
UNIT BISNIS
Berikut adalah milestone perusahaan dalam 4 tahun terakhir 2008 Len melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka mengakomodasi transformasi bisnis, dari perusahaan kontraktor menjadi perusahaan manufaktur. Divisi Produksi didorong untuk lebih memfokuskan kegiatannya pada produk manufaktur dengan pasar yang lebih luas terutama kontraktor-kontraktor bidang renewable energy. 2009
Len mengambil alih 90% saham PT Surya Energi Indotama
melakukan pengembangan dan inovasi produk unggulan Len terutama yang berorientasi sebagai produk manufaktur untuk mengantisipasi dan mendukung produk yang akan dipasarkan. 2010 Len memulai kembali mengembangkan bisnis di bidang telekomunikasi melalui keikutsertaanya dalam kegiatan proyek dan manufaktur penggantian kabel tembaga menjadi serat optik beserta sistem konektivitasnya yang akan dimulai pada awal tahun 2011. Len telah memperoleh sertifikat CIQS 2000:2002 (Sistem Mutu Jaringan Akses) dari Badan Sertifikasi Learning Centre PT Telkom pada tanggal 17 Desember 2010, sebagai salah satu syarat kualifikasi pengerjaan kegiatan proyek tersebut. Pada tahun ini, Len juga melakukan upgrading dari ISO 9001: 2000 ke ISO 9001: 2008, kemudian telah dilakukan penerapan OHSAS 18001-2007 (Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan ISO 14001-2004 (Sistem Manajemen Lingkungan). Sertifikasi Standar sistem tersebut telah diperoleh pada awal tahun 2011 dari Sucofindo International Certification Services (SICS).
dan PT Interlokindo Utama sekaligus juga menambah kepemilikan saham atas PT Eltran Indonesia menjadi 90%. Kedua anak perusahaan baru ini bersama dengan PT Eltran menjalankan bisnis sebagai kontraktor di bidang Renewable Energy, Signaling/Utility , Navigasi/Meteorologi dan Broadcasting/ Telekomunikasi. Len membentuk Bagian Manajemen Penjualan dan Pemasaran untuk melayani transaksi dengan anak perusahaan maupun pelanggan lain terkait dengan produk Len. Len membentuk Divisi Pengembangan, yang bertugas untuk
11
2011
Untuk meningkatkan efektifitas fungsi organisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan bisnis, maka pada bulan Juli 2011, dibentuk Divisi Pengembangan Usaha untuk mengakomodasi kegiatan pemasaran dan penjualan termasuk analisis pasar bagi produk-produk manufaktur. Sedangkan untuk mempertajam fungsi pengembangan produk dan teknologi maka dilakukan pembagian aktivitas kerja menjadi 2 unit kerja terpisah yaitu Bagian Manajemen Teknologi & Dukungan Inovasi serta Bagian Inovasi & Pengembangan di bawah koordinasi unit kerja Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi (Pustekin).
Dalam waktu yang bersamaan pula telah dilakukan perubahan nama anak perusahaan PT Interlokindo Utama menjadi PT Len Railway Systems (LRS). Perubahan tersebut dilakukan seiring dengan persiapan spin off Unit Bisnis Sistem Transportasi kepada anak perusahaan tersebut secara bertahap, dimana pelaksanaannya dilakukan pada awal tahun 2012.
Informasi Perusa
Kepemilikan Saham
PT Len Industri (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara dengan saham 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia
12
Bidang Usaha
Lini Bisnis
Len memiliki 6 (enam) lini bisnis, yaitu: elektronika Lini Bisnis
Elektronika Pertahanan
pertahanan, energi terbarukan, sistem kontrol, sistem navigasi, telekomunikasi dan transportasi kereta api.
Produk
Secure Radio Communication, Integrated Weapon System (IWS), Combat Management System (CMS), Surveillence System Modul Surya, Solar Home System (SHS), Penerangan Jalan Tenaga Surya, Sistem Tenaga Hibrida, Kwh Meter Prabayar Sistem Kontrol, Detection & Flow Management, SCADA, Radar Cuaca, e-KTP, Simulator, Training System Automatic Dependent, Surveillance - Broadcast (ADSB), Aeronautical Navigation Equipment, Marine Navigation Equipment, Simulator WiMAX, VSAT, Telepon Satelit Tenaga Suarya, DVB-T Transmitter (Pemancar TV Digital), FM-Transmitter, Sistem Antena Sistem Interlocking, Automatic Warning System & Level Crossing, CTC , LED Signal, Traction, Substation, Railway Telecommunication
Pelanggan
Kementerian Pertahanan, TNI, Polisi Republik Indonesia
Energi Terbarukan
Kementerian Kelautan & Perikanan, BPPT, Pemda, Kementerian ESDM, PT PLN (Persero), Telkomsel, Perusahaan Renewable Energy Swasta, dll PT PLN (Persero), PT Indonesia Power, PT Pelindo II (Persero), Badan Meteorologi & Geofisika, Direktorat Jenderal Bea & Cukai, Lembaga Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Kementerian Perhubungan
Sistem Kontrol
Sistem Navigasi
Telekomunikasi
Kementerian Komunikasi & Informatika, Kementerian Kelautan & Perikanan, IM2, TVRI, RRI, TV & Radio Swasta, Pemerintah Daerah, PT Telkom Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api (Persero)
Cakupan Bisnis
Product Development Manufacturing System Solution : System Design Engineering System Integration Services : Procurement Installation Commissioning Testing
13
Informasi Perusahaan
Struktur Organisasi
Surat Keputusan Direktur Utama No. 087/SKEP/DU/VI/2011 Tanggal 1 Juli 2011
Direktur Utama President Director Wahyuddin Bagenda
Direktur Administrasi & Keuangan Administ. & Finance Director Andra Y. Agussalam
Direktur Teknologi & Produksi Technology & Prod. Director Darman Mappangara
Divisi Keuangan & Akuntansi Finance & Accounting Division Yani Kurniati
Divisi Pusat Teknologi & Inovasi Center for Technology & Innovation Division Agung Darmawan
Divisi Manajemen, Strategi & Operasi Strategic & Operation Management Division Bambang Iswanto
Unit Bisnis Sistem Kendali & Pertahanan Control & Defense System Business Unit NurmanSetiawan
Unit Bisnis Sistem Navigasi & Telekomunikasi Navigation & Telecomm. System Business Unit Ageng Julianto
Unit Bisnis Sistem Transportasi Transportation System Business Unit Adi Sufiadi
QC, Rendal & Rekayasa Produksi QC, QC, Rendal & Production Engineering Yusup Produksi Elektronik & Mekanik Electronics & Mechanics Production Nur Jauhari
Inovasi & Pengemb. Produk Innovation & Product Devp. R. Andriyanto Yanuar
Manajemen & Rekayasa Proyek Project Manag. & Engineering Upari Rahardi
Manajemen & Rekayasa Proyek Project Manag. & Engineering Victor William
Proyek 1 Project 1
Proyek 1 Project 1
Proyek 1 Project 1
Proyek n Project n
Proyek n Project n
Proyek n Project n
Per 1 Juli 2011 terdapat reorganisasi yang bertujuan untuk meningkatkan peran pemasaran produk manufaktur dan pengembangan produk manufaktur. Perubahan ini terjadi pada Divisi Pengembangan di bawah Direktur Teknologi & Produksi, serta Bagian Pemasaran & Penjualan di bawah Direktur Pemasaran. Divisi Pengembangan
bertransformasi menjadi Pusat Teknologi & Inovasi yang di dalamnya terdapat Bagian Manajemen Teknologi & Dukungan Inovasi serta Bagian Inovasi & Pengembangan Produk. Sedangkan Bagian Pemasaran & Penjualan bertransformasi menjadi Divisi Pengembangan Usaha yang di dalamnya terdapat Bagian Pemasaran Korporasi serta Bagian Penjualan Produk Ritel.
14
Informasi Perusahaan
Dewan Komisaris
Nama
Dedi Darmawan Timbul Tambunan Eris Herryanto Alex S.W. Retraubun Sipa
Jabatan
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Dasar Pengangkatan
Keputusan Menteri BUMN-RI No. KEP-41/MBU/2009 Tanggal 27 Februari 2009 Sda Keputusan Menteri BUMN-RI No.KEP-16/MBU/2010 Tanggal 25 Januari 2010 Keputusan Menteri BUMN-RI No.KEP-231/MBU/2011 Tanggal 4 November 2011 Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan No. SK-114/MBU/2012 Tanggal 7 Maret 2012
Dedi Darmawan
Komisaris Utama
Dedi Darmawan, lahir di Serang tanggal 2 Juli 1952 (60 tahun). Beliau lulus sebagai Sarjana Teknik Mesin ITB pada tahun 1966 dan menjabat sebagai Komisaris Len pada tanggal 27 Februari 2009. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Kepala Badan Diklat Perhubungan di Kementerian Perhubungan. Sebelumnya, beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Perlengkapan pada tahun 1998-2000 dan Kepala Biro Perencanaan di tahun 2000-2005 di Kementerian Perhubungan. Timbul Tambunan, lahir di Balige tanggal 12 September 1960 (51 tahun). Lulus pada tahun 1986 sebagai Sarjana Ekonomi Manajemen Perusahaan, Universitas Krisnadwipayana dan lulus sebagai Magister Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi GANESHA pada tahun 2003. Beliau menjabat sebagai Komisaris Len pada tanggal 27 Februari 2009, dan pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Niaga II tahun 2001-2002, Kepala Sub Bidang Evaluasi Usaha Energi tahun 2002-2006, dan sebagai Kepala Bidang Usaha Telekomunikasi I, Kementerian BUMN pada tahun 2006 hingga kini. Eris Herryanto, lahir di Bogor pada tanggal 05 Januari 1955 (57 tahun) dan menyelesaikan program pendidikan S1-nya di tahun 1994 dan S2 pada tahun 2004. Beliau menjabat sebagai Komisaris Len dimulai sejak tanggal 25 Januari 2010. Dalam karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Waasrenum Panglima TNI pada tahun 2005, dan di tahun tersebut beliau diangkat juga sebagai Kas Koopsau II di Makassar, tahun 2006 beliau diangkat sebagai Panglima Kohanudnas, dan tahun 2007 resmi menjabat sebagai Dirjen Ranahan Dephan RI. Kini, beliau menjabat sebagai Sekretaris Jendral Kementerian Pertahanan Alex SW Retraubun, lahir di Maluku Tenggara tanggal 31 Mei 1960 (51 tahun), menjadi Komisaris Len pada tanggal 4 November 2011. Beliau saat ini adalah Wakil Menteri Perindustrian Indonesia yang menjabat sejak tanggal 20 Mei 2010, mendampingi Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Beliau menyelesaikan pendidikannya sebagai Sarjana Perikanan, Universitas Pattimura (1985) dan S2 Manajemen Kelautan, Universitas Newcastle (1991). Beliau pernah menjabat sebagai Dirjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) pada Departemen Kelautan dan Perikanan (2005-2009). Sipa, lahir di Jakarta pada tanggal 28Juni 1955 (57 tahun). Beliau menyelesaikan study-nya di tahun 1980 sebagai Sarjana dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), jurusan Komunikasi, program studi Komunikasi Massa dari Universitas Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Biro Persidangan Deputi Administrasi (2002-2004), Kepala Biro Persidangan Deputi Persidangan (2004-2011) dan kini menjabat sebagai Deputi Persidangan Sekretariat Kabinet RI. Beliau diangkat sebagai Komisaris Len pada tanggal 7 Maret tahun 2012.
Timbul Tambunan
Komisaris
Eris Herryanto
Komisaris
Alex SW Retraubun
Komisaris
Sipa
Komisaris
15
Informasi Perusahaan
Direksi
Nama
Wahyuddin Bagenda Abraham Mose Darman Mappangara Andra Y. Agussalam
Jabatan
Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Teknologi & Produksi Direktur Administrasi & Keuangan
Dasar Pengangkatan
SK Menteri BUMN No. KEP-191/MBU/2007 Tanggal 27 Agustus 2007 sda sda SK Menteri BUMN No. KEP-139/MBU/2008 Tanggal 14 Juli 2008
Wahyuddin Bagenda
Direktur Utama
Wahyuddin Bagenda, lahir di Palopo pada tanggal 10 Desember 1961 (50 tahun). Beliau lulus dari Universitas Hasanuddin sebagai Sarjana Teknik Elektro pada tahun lulus 1986. Beliau pernah menjabat sebagai Asisten Direksi Len di tahun 2000-2001, Kepala Pengembangan Bisnis Len di tahun 2001 dan sebagai Direktur Pemasaran Len pada tahun 2001-2007. Kini, Wahyuddin menjabat sebagai Direktur Utama PT Len Industri (Persero). Abraham Mose, lahir di Gorontalo pada tanggal 27 Juli 1961(51 tahun). Lulus sebagai Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1985. Dalam karirnya, Abraham pernah menjabat sebagai Kepala Grup Bisnis Signaling KA Divisi Elektronika Transportasi Len (tahun 2000 - 2002), Kepala Unit Bisnis Transportasi Len (tahun 2002 - 2007) dan kini, beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT Len Industri (Persero). Darman Mappangara, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 11 Januari 1968 (44 tahun) dan menyelesaikan study-nya di UMIST Manchester Inggris pada tahun 1991 sebagai Sarjana Teknik Mesin dan menyandang sebagai Magister Teknik Mesin, di Melbourne Universitas Australia di tahun 1997 . Sebelum menjabat sebagai Direktur Teknologi & Produksi PT Len Industri (Persero), beliau pernah menjabat sebagai Kabag. Pemasaran Unit Bisnis Informasi & Pertahanan pada tahun 2000 2002 dan Kepala Unit Bisnis Informasi & Pertahanan pada tahun 2002 - 2007. Andra Y. Agussalam, lahir di Jakarta, tanggal 24 Maret 1964 (48 tahun). Lulus dari Universitas Brawijaya dengan menyandang gelar Sarjana Akuntansi pada tahun 1987 dan Magister Bisnis Administrasi pada tahun 1990 dari Southern New Hampshire University. Sepanjang masa karirnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway (tahun 2004 2006), Direktur Operasional Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Busway (tahun 2006 - 2008), dan kini menjabat sebagai Direktur Administrasi & Keuangan PT Len Industri (Persero) sejak tahun 2008.
Abraham Mose
Direktur Pemasaran
Darman Mappangara
Direktur Teknologi & Produksi
Andra Y. Agussalam
Direktur Administrasi & Keuangan
16
Informasi Perusahaan
Anak Perusahaan
Len hingga saat ini memiliki 3 anak usaha dengan kepemilikan mayoritas. Bidang usaha anak perusahaan bervariasi, namun pada intinya bergerak di sektor yang memberikan efek sinergi bagi perseroan. Bidang usaha anak-anak perusahaan Len adalah:
Bidang Usaha
Transportasi udara, kereta api, waterways dan utilitas lain EPC untuk energi terbarukan EPC untuk persinyalan kereta api
Kepemilikan Saham
90 % 90% 90%
Status Operasi
Beroperasi (sejak 1997) Beroperasi (sejak 2007) Beroperasi (sejak 2008)
LRS
90%
PT Eltran Indonesia
Kepemilikan Len
90%
90%
PT Eltran Indonesia
Jl. Soekarno-Hatta 442 Gedung Samaun Samadikun (C) Lt. 1 Bandung 40254, Jawa Barat, Indonesia Telp. :+62 22 520 4069, +62 22 5202682 Fax : +62 22 520 4902 Website : www.eltran-indonesia.co.id
17
Informasi Perusahaan
Aplikasi Manajemen Produksi, Hiperkes bagi Dokter dan Paramedis Perusahaan, Smart Holistik Training, Pembekalan dan Peningkatan Kompetensi Good Corporate Governance, Seminar Nasional Holding Restrukturisasi, Pelatihak P3K, How to Win Negotiation, Integrated QEHS Internal Audit, Penyusunan IT Strategic Plan Sosialisasi "Legal Service With Track Changes" Sertifikasi dan Uji Kompetensi Linux System Administrator Kompetensi & Kemandirian Auditor Internal di Masa Mendatang Awareness ISO/IEC 17025:2005 Teknik Pengukuran dan Kalibrasi Program Pembelajaran Kepemimpinan Madya (Explore Leadership Program) Workshop ERP Workshop Nasional Peraturan Ketenagakerjaan di Indonesia serta SMK3 Basic Financial Modeling Implementasi Penerapan Tata Kelola Audit melalui Informasi Teknologi e-BPK (Data Elektronik Internal) Pelatihan e-procurement Seminar Economic Outlook 2012 Seminar Marketing In Indonesia 2012 : 12 Golden Rules For Indonesian Marketers
Jumlah program pelatihan Jumlah peserta Total hari (mandays) Jumlah biaya
: : : :
Usia <30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun 51-55 tahun Jumlah
Tahun PLK-1 PLK-2 FU/FT-1 FU/FT-2 S/E-1 S/E-2 S/E-3 S/E-4 S/E-5 S/E-6 S/E-7 S/E-8 Eselon I Eselon II 2011 2010 17 8 28 12 29 21 90 99 124 132 59 29 16 20 27 32 13 6 1 3 1 1 0 0 17 15 30 28
18
Informasi Perusahaan
Sertifikasi
Pada tahun 2011 Len melakukan peningkatan implementasi Sistem Manajemen Mutu, upgrading versi ISO 9001 : 2000 ke ISO 9001: 2008. Len juga telah melakukan penerapan OHSAS 18001-2007 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja), ISO 14001-2004 (Sistem Manajemen Lingkungan) dalam aktivitas perusahaan, serta SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja).
ISO 9001:2008
Disertifikasi oleh : Sucofindo International Certification Services Tahun : 24 Maret 2011 Masa berlaku : 23 Maret 2014
OHSAS 18001-2007
Disertifikasi oleh : Sucofindo International Certification Services Tahun : 27 Januari 2011 Masa berlaku : 26 Januari 2014
ISO 14001-2004
Disertifikasi oleh : Sucofindo International Certification Services Tahun : 27 Januari 2011 Masa berlaku : 26 Januari 2014
SMK3
Disertifikasi oleh : Kementerian Tenaga Kerja & Transmigrasi Tahun : 20 Mei 2011 Masa berlaku : 19 Mei 2014
19
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi Perusahaan Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
Railway Transportation
Untuk Lini Bisnis ini, secara keseluruhan pencapaian perolehan kontrak selama tahun 2011 sebagian besar sesuai dengan target. Pelaksanaan pelelangan proyek infrastruktur double-double track yang semula ditargetkan dapat memberikan kontribusi pendapatan yang besar untuk lini bisnis ini, harus diundur dikarenakan terdapat pergeseran jadwal pembangunan sipil hingga awal tahun 2012. Pada tahun 2011 telah dimulai persiapan rencana spin off Unit Bisnis Sistem Transportasi ke anak perusahaan yang bernama PT Interlokindo Utama, yang kemudian berganti nama menjadi PT Len Railway Systems (PT LRS). Sebagai
salah satu anak perusahaan, PT Interlokindo Utama bergerak dalam bidang persinyalan kereta api, Renewable Energy, dan peralatan simulator. Sebagai bagian dari strategi penguatan brand image bisnis, per tanggal 27 Juni 2011 PT Interlokindo berubah nama menjadi PT Len Railway Systems (LRS). Sebagai tindak lanjut dari rencana jangka panjang perusahaan, maka pada tahun 2012 PT Len Railway Systems akan difokuskan kepada bisnis perkeretaapian melalui spin off bisnis dari Unit Bisnis Sistem Transportasi. Posisi PT LRS memiliki arti penting dalam kinerja konsolidasian Len, mengingat bisnis Railway Transportation merupakan salah satu penyumbang pendapatan dan profit terbesar. Untuk itu, diperlukan suatu persiapan matang yang dimulai dengan perubahan manajemen dan pembenahan sistem, organisasi, dan fokus bisnisnya.
LRS
Laporan Tahunan 2011 | PT Len Industri (Persero) | Annual Report 2011 20
Renewable Energy
Mulai menggeliatnya kembali sektor renewable energy seiring dengan adanya program investasi berupa pembangunan PLTS dalam upaya percepatan peningkatan rasio elektrifikasi nasional yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) (program PLTS 100 Pulau) s e l a m a t a h u n 2 0 11 , memberikan dampak tumbuhnya pendapatan Lini Bisnis Renewable Energy baik dari bisnis kontraktor maupun PLTS 100 Pulau manufaktur dibandingkan tahun 2010. Namun penyerapan Telecommunication anggaran terkait dengan bidang energi khususnya solar Kondisi yang kurang menggembirakan terjadi pada lini bisnis energy oleh Kementerian ESDM, DKP maupun PDT selama ini, dimana tertundanya proyek peremajaan FO PT Telkom, tahun 2011 masih sangat rendah, sehingga pencapaian sehingga pencapaian target penjualan tahun 2011 untuk lini perolehan pendapatan selama tahun 2011 masih dibawah bisnis ini tidak sesuai dengan harapan. Konsekuensi dari targetnya, serta ditambah pula dengan kurang maksimalnya tertundanya pelaksanaan proyek ini adalah timbulnya beban penerapan kebijakan pemerintah dalam hal TKDN, terutama operasional persiapan awal proyek serta diperlukannya produk-produk dalam bidang energi ( solar module), pemetaan ulang alokasi SDM pada proyek tersebut untuk menyebabkan Len berhadapan dengan peningkatan dialihkan kepada proyek-proyek lainnya. persaingan akibat membanjirnya produk-produk luar negeri yang menawarkan harga lebih murah (karena turunnya permintaan solar module di Eropa), sehingga memberikan Defense Electronics dampak tipisnya perolehan margin atas penjualan secara Masih diujicobanya produk alat komunikasi tempur Alkom sistem maupun secara ritel. Fiscor-100, memberikan kendala dalam upaya penetrasi pasar untuk bisnis defense electronics. Namun dengan rampungnya pilot project sistem e-learning pada tahun 2010 yang diterapkan pada salah satu pusat pendidikan Angkatan Udara, Len kembali dipercaya untuk mengerjakan proyek sejenis pada tahun 2011. Hasil yang menggembirakan pada Lini Bisnis Defense Electronics adalah suksesnya Len memperoleh dan menyelesaikan proyek Combat Management System (CMS) dan Surveillance System sehingga ke depan untuk proyek-proyek sejenis Len akan menjadi pilihan utama dari TNI.
Surveillance System
21
Navigation System
Selama tahun 2011, kinerja lini bisnis ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2010. Kepercayaan pasar (Kementerian Perhubungan dan BMKG) terhadap Len semakin baik seiring dengan meningkatnya pengerjaan proyek-proyek pengadaan dan instalasi radar cuaca, proyek-proyek terkait dengan maintenance Tsunami Early Warning System untuk beberapa titik di Indonesia, serta pengadaan simulator pesawat komersial.
Control System
Adanya pelelangan proyek e-KTP oleh Kementerian Dalam Negeri membuka target pasar yang baru serta mendongkrak pencapaian target di Lini Bisnis Control System mengingat nilai proyek yang besar dan bersifat multiyears. Dari sifat pekerjaannya, proyek tersebut memberikan suatu pengalaman baru dimana struktur pekerjaan proyek ini terdiri dari 3 bagian yaitu pengadaan barang, proses produksi serta Transfer of Technology (TOT). Pasar lainnya untuk bisnis ini adalah berasal dari Kementerian Perhubungan terkait pembangunan sarana pendidikan (learning centre).
Radar Cuaca
e-KTP Nasional
22
Kinerja Keuangan
Kinerja PT Len Industri (Persero) pada tahun 2011 telah membukukan Laba Bersih sebesar Rp 39,34 Milyar atau sebesar 143,06 % dibandingkan pencapaian pada tahun 2010. Pencapaian tersebut dipengaruhi oleh perolehan pendapatan perusahaan pada tahun 2011 yakni sebesar Rp 1.384,03 Milyar atau meningkat sebesar 44,52 %, melalui peningkatan perolehan pendapatan usaha dari Lini Bisnis Railway Transportation, Renewable Energy, Telecommunication, dan Control System, serta perolehan pendapatan lain-lain yang tercapai sebesar Rp 11,07 Milyar atau meningkat sebesar 16,19 %. Analisis dan pembahasan kinerja perusahaan mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian PT Len Industri (Persero) untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 yang disajikan dalam buku Laporan Tahunan ini. Laporan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja Suhartono - A member of Nexia International.
Pendapatan
Realisasi pendapatan PT Len Industri (Persero) pada tahun 2011 tercapai sebesar Rp 1.384,03 Milyar atau naik sebesar 44,52% dibandingkan pencapaian tahun 2010. Perolehan pendapatan ini berasal dari penjualan produk maupun sistem yang didominasi oleh pengerjaan proyek-proyek prasarana yang berbasis elektronika profesional. Untuk komposisi dari pendapatan dibagi berdasarkan lini bisnis yang dijalankan adalah sebagai berikut: Railway Transportation 31,87 %, Renewable Energy 11,85 %, Telecommunication 1,67 %, Defense Electronics 2,57 %, Navigation System 9,72 % dan Control System 42,33 %.
Komposisi Pendapatan Per Lini Bisnis Railway Transportation Renewable Energy Telecommunication Defense Electronics Navigation System Control System Total
11,85% Renewable Energy 1,67% Telecommunication 20.27% Navigation System 4.90% Defense Electronics
23
Sistem Smart Grid, PLTS PLN Anambas, PLTS BTS Telkomsel, PLTS PLN Miangas, PLTS PLN Makassar Karanrang, PLTS PLN Pulau Kisar, PLTS PLN Pulau Tior, PLTS PLN Kabean Dongkala, PLTS DKP Morotai, PLTS Gorontalo, PLTS PLN NTB, PLTS Bandara Perintis, Solar Power Plant (BPPT) dan PJU Jasa Marga.
24
Beban Usaha
Realisasi beban usaha pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 109,68 Milyar atau naik 42,43% dibandingkan tahun 2010. Kenaikan realisasi beban usaha ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas operasional perusahaan akibat dari realisasi perolehan kontrak proyek baru yang mengalami kenaikan sebesar 66,08 % dibandingkan dengan perolehan kontrak proyek baru pada tahun 2010. Peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan aktivitas perolehan penjualan (proyek dan manufaktur) serta kenaikan beban personalia terkait dengan rekrutmen karyawan baru selama tahun 2011. Beban Usaha terdiri dari Beban Penjualan sebesar Rp 34,674 Milyar dan Beban Administrasi & Umum sebesar Rp 75,004 Milyar.
disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Posisi nilai kurs IDR terhadap EURO pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 11.956/Euro menguat menjadi Rp 11.739/Euro pada tahun 2011 dan kurs IDR terhadap Dollar Singapura pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 6.981/dollar menguat menjadi Rp 6.974/dollar pada tahun 2011.
Laba Bersih
Pencapaian laba bersih PT Len Industri (Persero) pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 39,34 Milyar atau naik sebesar 43,06% dibandingkan pencapaian tahun 2010.
Rasio (%) Marjin Laba Bersih Imbal Hasil atas Investasi (ROI) Imbal Hasil atas Ekuitas (ROE)
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan lain-lain pada tahun 2011 terealisasi sebesar Rp 11,07 Milyar yakni naik 16,19 % dibandingkan dengan tahun 2010. Pendapatan lain-lain ini terutama berasal dari selisih kurs yang mencapai Rp 7,05 Milyar atau sebesar 63,68 % dari total pendapatan lain-lain. Laba selisih kurs tersebut
Grafik Pendapatan, Beban Usaha, dan Laba Bersih Tahun 2007 - 2011
25
Aset
Total Aset PT Len Industri (Persero) pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 930,86 Milyar atau naik sebesar 11,13 % dibandingkan tahun 2010 seiring dengan kenaikan aset lancar sebesar 12,51% dan aset tidak lancar sebesar 3,31 %.
Aset Lancar
Aset lancar mengalami kenaikan sebesar 12,51 % dari Rp 711,88 Milyar per 31 Desember 2010 menjadi Rp 800,96 Milyar per 31 Desember 2011. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya perolehan penjualan selama tahun 2011 yang tercermin dari meningkatnya jumlah piutang pada akhir tahun 2011.
Keterangan Kas/Bank Deposito Jangka Pendek Piutang Piutang Lain-lain Tagihan Bruto Kepada Pemberi Kerja Persediaan Uang Muka Beban Dibayar Dimuka Uang Jaminan Total
Komposisi Aset Tidak Lancar
2011 73.684,49 25.000,00 125.399,95 6.542,59 293.760,20 60.466,58 200.352,23 3.709,38 12.046,91 800.962,34
Kontribusi 9,20% 3,12% 15,66% 0,82% 36,68% 7,55% 25,01% 0,46% 1,50% 100,00%
2010 106.453,88 15.000,00 62.397,94 6.325,31 324.216,54 60.414,71 127.711,95 2.969,29 6.389,88 711.879,49
Kontribusi 14,95% 2,11% 8,77% 0,89% 45,54% 8,49% 17,94% 0,42% 0,90% 100,00%
dalam jutaan rupiah
Keterangan Aset Tetap Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin dan Peralatan Kendaraan Inventaris Kantor Akumulasi Penyusutan Total Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Aset Dalam Penyelesaian Total Aset Lain-lain Total Aset Tidak Lancar
2011 62.539,00 29.473,09 20.517,24 6.846,54 11.750,43 (30.507,28) 100.619,02 8.173,88 0,00 21.110,62 129.903,51
Kontribusi 48,14% 22,69% 15,79% 5,27% 9,05% -23,48 % 77,46% 6,29% 0,00% 16,25% 100,00%
2010 62.539,00 27.928,88 18.097,27 2.110,14 10.555,38 (24.679,84) 96.550,83 2.049,95 0,00 27.135,04 125.735,82
Kontribusi 49,74% 22,21% 14,39% 1,68% 8,39% -19,63 % 76,79% 1,63% 0,00% 21,58% 100,00%
26
Kewajiban
Kewajiban Lancar
Posisi kewajiban lancar per 31 Desember 2011 mengalami kenaikan sebesar 8,62 % menjadi Rp 660,25 Milyar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2010. Kenaikan ini dipengaruhi oleh kebutuhan pendanaan operasional perusahaan yang mengalami peningkatan seiring dengan realisasi penjualan atas proyek dan produk manufaktur selama tahun 2011. b.
Dana pinjaman tersebut diperuntukkan untuk pembiayaan pengadaan LET III yang merupakan pelengkap dari peralatan LET I dan LET II (bagian dari Proyek Laboratorium Elektronika Terapan/LET Puspitek Serpong) yang didanai oleh The Industrial Bank of Japan. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Merupakan cadangan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Perhitungan kewajiban imbalan pasca kerja per 31 Desember 2011 dan 2010 dilakukan oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dengan menggunakan metode Projected Unit Credit Method. Hutang Jangka Panjang Lainnya Terdiri dari hutang pembelian kendaraan dan pendapatan yang ditangguhkan atas reklasifikasi modal donasi atas nilai perolehan tanah yang berasal dari hibah PT BPIS yang telah dilikuidasi. Atas pendapatan tangguhan tersebut diamortisasi sebagai pendapatan seiring dengan pengakuan amortisasi bebannya.
Kewajiban Lancar
Keterangan Hutang Usaha Hutang Bank Hutang Pajak Hutang Bruto Kepada Pemberi Kerja Beban Yang Masih Harus Dibayar Hutang Pembiayaan Proyek Hutang Pembelian Kendaraan Jatuh Tempo Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Hutang Lain-lain Total
Kewajiban Tidak Lancar
2011 258.117,23 284.853,75 16.011,52 55.556,24 28.668,44 14.109,30 2.046,32 562,96 325,38 660.251,14
Kontribusi 39,09% 43,14% 2,43% 8,41% 4,34% 2,14% 0,31% 0,09% 0,05% 100,00%
2010 420.980,75 173.778,83 4.289,72 0,00 7.489,08 0,00 336,63 0,00 974,56 607.849,58
Kontribusi 69,26% 28,59% 0,71% 0,00% 1,23% 0,00% 0,06% 0,00% 0,16% 100,00%
dalam jutaan rupiah
Keterangan Hutang Jangka Panjang Hutang Imbalan Pasca Kerja Hutang Pembelian Kendaraan Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam 1 Tahun Pendapatan Ditangguhkan Total
27
Ekuitas
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, jumlah ekuitas PT Len Industri (Persero) mengalami peningkatan sebesar 121,65%, yang semula pada tahun 2010 sebesar Rp 166,49
Milyar meningkat menjadi Rp 202,54 Milyar pada tahun 2011. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya peningkatan alokasi cadangan dan saldo laba pada tahun 2011.
Rasio Rasio Hutang terhadap Ekuitas (%) Rasio Kas (%) Rasio Lancar (%)
Manajemen Modal
Perusahaan dan anak perusahaan berupaya untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam mencapai tujuan usaha mereka, termasuk mempertahankan rasio modal yang sehat dan peringkat kredit yang kuat, guna memaksimalkan nilai pemegang saham dan kelangsungan usaha perusahaan.
28
Prospek Usaha
Seiring dengan program, strategi serta kebijakan yang diarahkan oleh pemerintah terkait dengan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, maka Len dalam perannya sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang elektronika industri dan profesional telah memetakan peluangpeluang untuk memberikan kontribusi terbaiknya sebagai berikut pembangunan PLTS melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, PDT,dan DKP.
29
Aspek Pemasaran
Kegiatan pemasaran dan penjualan yang telah dilakukan Perusahaan selama tahun 2011 meliputi: Memantau dan updating peluang pasar terutama untuk proyek-proyek Pemerintah. Melakukan survey untuk persiapan pelaksanaan proyek Modernisasi Jaringan Kabel Telkom dengan target Modernisasi sebanyak 300.000 SSL selama tahun 2011. Melakukan penjajagan pasar Lini Bisnis Renewable Energy di perkotaan (PLTS Bandara, PEMDA). Penjajagan kerjasama (partnership) dengan vendor produk yang proven terkait program produk massa dan pendukung proyek. Meningkatkan peluang pasar dengan mengikuti tender nasional di bidang e-KTP dan pejajagan proyek investasi (JAATS). Menganalisis harga pasar Modul Surya pada tahun 2011 untuk disesuaikan terhadap harga jual hasil produksi yang belum terserap selama tahun 2010. Evaluasi atas penyusunan standar harga produk/sistem manufaktur yang dikeluarkan Perusahaan yang akan digunakan sebagai referensi harga. Evaluasi harga terkait alternatif penggunaan produk Axle Counter buatan Altpro dalam proyek-proyek Railways Transportation (Signaling) sehingga dilakukan pertimbangan komposisi penggunaan produk Altpro dan Siemens untuk proyek-proyek tahun 2011. Melakukan identifikasi pemasaran produk Alat Komunikasi Tempur untuk proyek-proyek pertahanan, terutama spesifikasi teknis produk, sehingga dapat langsung disampaikan kepada Divisi Pusat Teknologi dan Inovasi untuk dilakukan penyempurnaan. Memfokuskan penjualan stok produk Solar Modul tahun 2010, baik oleh anak perusahaan maupun pihak swasta lainnya. Terkait dengan pengembangan produk lainnya yakni Radio Manpack HF & VHF, dilakukan pemetaan proses bisnis, kebutuhan pasar, spesifikasi yang dibutuhkan dan benchmark harga dengan tujuan untuk mengetahui akurasi posisi produk tersebut, dengan melibatkan user yang aktif sebagai narasumber. Penyusunan revisi RJPP yang disesuaikan dengan hasil retreat BUMN untuk mendukung MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang berbasis sistem koridor.
30
Dividen
Jumlah pembayaran Dividen tahun 2011 ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011 dan Pengesahan Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dimana jumlah Dividen untuk tahun 2011 ditetapkan sebesar 10 % dari Laba bersih. Untuk teknis penyetoran atas dividen tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 34/PMK.02/2010 tentang Tata Cara Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak dari dividen dan sisa surplus Bank Indonesia yang berkaitan dengan BUMN dan Perseroan Terbatas Lainnya .
Rasio Jumlah Dividen Jumlah Dividen per saham Pay Out Ratio (%)
Jumlah
0.00 1,544.21 2,419.97 4,736.40 1,195.05 1,979.01 11,874.64
Investasi
Kegiatan investasi yang dilaksanakan selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
31
b.
e.
f.
c.
32
33
Ikhtisar Keuangan Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Informasi Perusahaan Pembahasan dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasi
34
Dewan Komisaris
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berwenang untuk: melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lainlain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan anggaran dasar ini membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
= (Indeks dasar/100) x Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupuah) Indeks Dasar = 60% Indeks Pendapatan + 40% Indeks Total Aktiva Faktor Penyesuaian = Sampai dengan 400% Industri Faktor Jabatan = Sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Faktor Inflasi = 50% dari realisasi inflasi tahun sebelumnya yang dipergunakan dalam rangka penyusunan laporan keuangan pemerintah pusat
Gaji/Honorarium
Dasar
2) Besaran Indeks Pendapatan dan Indeks Total aktiva sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum dalam tabel pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.
35
3) Besarnya Faktor Penyesuaian Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh RUPS/Menteri atas usul direksi dengan mempertimbangkan sector industry sejenis yang terukur (Benchmark), Kondisi persaingan usaha (competitiveness) atau kompleksitas usaha dan kelangkaan sumber daya manusia. 4) Dalam mengusulkan besar faktor penyesuaian industri sebgaimana dimaksud pada ayat (3), direksi menyertai usulan diaksud dengan data informasi pendukung berupa : a) Peningkatan kompleksitas pengelolaan perusahaan dan peningkatan tingkat persaingan di industri bersangkutan b) Peningkatan pencapaian kinerja yang signifikan dibandingkan dengan industri atau dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya c) Peningkatan penghasilan pada perusahaan sejenis dan/atau yang memiliki kompleksitas yang setara d) Peningkatan tantangan dan/atau penugasan penugasan spesifik yang diberikan kepada direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas pada perusahaan yang bersangkutan, yang memerlukan perhatian dan tanggung jawab yang melebihi kondisi sebelumnya e) Rekomendasi/tanggapan tertulis dewan komisaris/dewan pengawas. 5) Besaran faktor Jabatan sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan komposisi sebagai berikut : a. Faktor Jabatan Direktur Utama : 100% b. Faktor Jabatan Anggota Direksi : 90% dari Direktur Utama c. Faktor Jabatan Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas : 60% Dari Direktur Utama d. Faktor jabatan Anggota Komisaris/Dewan Pengawas : 36% dari Direktur Utama 6) RUPS/Menteri dapat menetapkan besaran faktor jabatan yang berbeda dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) apabila dipandang lebih dapat merefkelsikan kaadilan dan kewajaran dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas. 7) Dalam Hal Terdapat jabatan lain yang tidak tercantum dalam komposisi faktor jabaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5), besaran faktor jabatan ditetapkan oleh RUPS/Menteri. 8) Pajak atas gaji/honorarium sebagaimana diatur pada ayat (1) ditanggung dan menjadi beban perusahaan. 9) Besarnya gaji/honorarium anggota direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas ditetapkan oleh RUPS/Menteri setiap tahun dengan daya laku selama satu tahun buku perusahaan terhitung sejak bulan Januari tahun berjalan. 10) Dalam hal RUPS/Menteri tidak menetapkan besarnya gaji/honorarium anggota Direksi, Dewan Komisaris dan
Pengawas untuk tahun tertentu, maka besarnya gaji/honorarium menggunakan besaran yang paling akhir ditetapkan dan diberlakukan oleh RUPS/Menteri.
Nama Dedi Darmawan Timbul Tambunan Eris Herryanto Alex SW Retraubun (*) Sipa (**)
(*) (**)
Jumlah Kehadiran 12 12 12 2 -
menjadi anggota dewan komisaris sejak 4 November 2011 menjadi anggota dewan komisaris sejak 7 Maret 2012
36
Direksi
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Pembagian tugas setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Direktur Utama
Direktur Utama memiliki tugas sebagai berikut : Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsifungsi pokok Direksi dalam pengelolaan Perseroan Melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya Memastikan bahwa pengelolaan Perseroan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan Memastikan bahwa pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh Menetapkan road map pengembangan produk dan bisnis Perseroan Memantau pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Operasional (RKAO) Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai kebijakan yang telah ditetapkan Memastikan bahwa indikator kinerja kunci (Key Performance Indicators / KPI) untuk masing-masing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan Membangun sistem pengendalian internal yang handal Memastikan tindak lanjut temuan Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan Membangun platform sistem manajemen mutu Perseroan sesuai dengan standar yang berlaku umum Memastikan tindak lanjut laporan ketidaksesuaian Audit Mutu Internal (AMI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS
Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran memiliki tugas pokok sebagai berikut :
Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan
pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan Direktur Pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab memastikan dilakukannya hal-hal sebagai berikut : Penyusunan dan penetapan rencana stratejik bidang pemasaran Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran Penyusunan rencana pengembangan bisnis / pasar (business plan) Pelaksanaan kegiatan promosi / road show produk yang dihasilkan Perseroan Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri Proses account management dalam rangka menjamin loyalitas customer Riset pasar dalam rangka mencari peluang pasar Menjalankan fungsi kesekretariatan perusahaan (corporate secretary) Kajian risiko bidang pemasaran Penyusunan indikator kunci bidang pemasaran
37
38
Remunerasi Direksi
1. Gaji Direksi Gaji Direksi PT Len Industri (Persero) per bulan ditetapkan sebagai berikut: Direktur Utama : Rp 50.000.000,Direktur : Rp 45.000.000,(90% dari gaji Direktur Utama ) Keputusan mengenai honorarium tersebut mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011. 2. Tunjangan dan Fasilitas bagi Direksi a. Tunjangan Tunjangan Hari Raya Keagamaan setahun sebesar 1 (satu) kali gaji pokok Tunjangan Komunikasi sebesar at cost Santunan Purna Jabatan sebesar 25% dari gaji Tunjangan Cuti Tahunan setahun sebesar 1 (satu) kali gaji pokok Tunjangan Cuti Besar selama periode jabatan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok Tunjangan Perumahan per bulan sebesar 30% dari gaji pokok Tunjangan Biaya Utilitas per bulan sebesar 30% dari Tunjangan Perumahan Tunjangan Pakaian sesuai kebijakan internal perusahaan. b. Fasilitas Fasilitas Kendaraan Dinas masing-masing sebanyak 1 (satu) unit dengan harga maksimal Rp 600 juta Fasilitas Kesehatan berupa Asuransi Kesehatan kartu
perkumpulan berupa uang pendaftaran dan iuran tahunan Fasilitas Club Membership sebanyak 2 (dua) keanggotaan berupa uang pendaftaran dan iuran tahunan Fasilitas Biaya Representasi sebesar pemakaian (at cost) Fasilitas Bantuan Hukum sesuai kebutuhan.
Program Pelatihan
Direksi mengikuti Pelatihan Pembekalan dan Peningkatan Kompetensi GCG (Corporate Governance Assesor PT Len Industri (Persero)). Direktur Administrasi & Keuangan, Andra Y. Agussalam juga mengikuti ECIIA Conference 2011.
Jumlah Kehadiran 19 19 19 19
menjadi anggota dewan komisaris sejak 4 November 2011 menjadi anggota dewan komisaris sejak 7 Maret 2012
39
Komite - Komite
Dalam pelaksanaan tugas pengawasan terhadap BUMN dalam menjalankan kegiatan operasionalnya agar memperoleh hasil, manfaat dan dampak positif yang optimal, Dewan Komisaris membentuk komite. Pembentukan komite tersebut merujuk kepada Kepmen BUMN No. KEP-03/M-MBU/2002, yaitu :
Komite Audit
Selama tahun 2011, Komite Audit telah memeriksa antara lain Laporan Tahunan Audit Tahun 2010, Laporan Triwulan II Tahun 2011, Laporan Triwulan III Tahun 2011, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) Tahun 2012-2016, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2012 serta Laporan Triwulan IV (pra Audit) Tahun 2011.
Nama : Edward Pardede, Ak Tempat, Tgl. lahir : Balige, 23 September 1948 Pendidikan : 1. Sarjana Muda Ekonomi USU, Akuntansi, 1974 2. Ajun Akuntan Khusus IIK Jakarta, Akuntansi, 1975 3.D-IV Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Jakarta, Akuntansi, 1982 Riwayat Karir : Ajun Akuntan KPAN Banda Aceh (1976-1979); Ajun Akuntan DJPKN Pusat Jakarta (1979-1982); Akuntan KPAN Propinsi Jambi (1982-1987); Akuntan KAN Perwakilan BPKP Jember Jawa Timur (1987-1991); Kasi Pengawasan Industri Perwk. BPKP Sulsel (1991-1996); Kasi Pengawasan Pengeluaran I Perwk. BPKP Prov. Aceh (1996-2001); Kasi Pengawasan Agraris II Perwk. BPKP Sumut (2001-2003); Pengendali Teknis Perwk. BPKP Sumut (2003-2004); Senior Akuntan Pada Kantor Akuntan Drs. Victor TH Pandjaitan, Msi & Rekan (2007Sekarang) Nama : Haryo Indratno, SE Tempat, Tgl. lahir : Surakarta, 09 April 1969 Pendidikan : 1. S1, Univ. Slamet Riyadi, Ek. Managemen, 19952. S2, Univ. Bhayangkara Jakarta Raya, Manajemen Keuangan, 2008 Riwayat Karir : Pelaksana/Staf, Menteri Keuangan (1997-2001); Pj.Kasi Eva, Industri Pupuk dan Semen, Dirjen PBUMN (2001-2002); Kasubid Evaluasi Usaha Industri Semen, Meneg BUMN (20022006); Kasubid Perencanaan & Kinerja Usaha Industri Stategis 1, Menteri BUMN (2006)
Komite Nominasi, Komite Remunerasi dan Komite Lain Dibawah Dewan Komisaris
Len tidak memiliki Komite Nominasi dan Komite Remunerasi atau pun komite lain dibawah Dewan Komisaris. Fungsi-fungsi kedua komite tersebut dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
40
Sekretaris Perusahaan
Pengelolaan dokumen-dokumen penting perusahaan
(Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan lain-lain). Menghimpun semua informasi penting terkait perseroan serta melaksanakan strategi komunikasi dengan pihak internal dan eksternal. Mewakili Direksi untuk berhubungan dengan pihak luar perseroan sesuai dengan mandat yang diberikan. Merancang dan memonitor aktifitas yang terkait dengan masalah-masalah hukum (legal) yang berpengaruh pada perseroan. Merancang dan memonitor strategi, kebijakan dan program kerja bidang pengembangan organisasi dan SDM. Merancang dan memonitor program kerja terkait masalahmasalah umum dan general affairs.
Abung Bambang P.
Sekretaris Perusahaan
Bagian : Sekretaris Perusahaan Bertanggung jawab kepada : Direktur Utama Bagian di dalamnya : Hukum & Humas Pengembangan Organisasi dan SDM (POSDM) Umum Tujuan Jabatan : Membantu Direktur Utama di dalam mengelola kegiatan corporate secretary, hubungan dengan para stakeholders, pengelolaan aspek hukum, organisasi SDM dan pengelolaan fasilitas dan alat yang dimiliki perusahaan dengan menentukan strategi dan rencana jangka panjang, mengkoordinasikan dan mengarahkan perencanaan operasional, menentukan kebijakan, program, sistem dan prosedur, dalam rangka mencapai target manajemen yang telah ditetapkan Dewan Direksi, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam rangka meningkatkan profit bagi perusahaan dengan tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Proses/Aktifitas
Mengkoordinir pengembangan & pelaksanaan Good
Corporate Governance.
Sebagai penghubung kepentingan seluruh stakeholder
41
Pelaksanaan Tugas
Abu Hasan
Satuan Pengawas Internal
Audit Internal / Pengawasan Internal di PT Len Industri (Persero) dilaksanakan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI).
Sertifikasi
Selama tahun 2011, staff Satuan Pengawas Internal (SPI) mengikuti beberapa pelatihan untuk meningkatkan kompetensi profesi audit internal, yaitu: Kompetensi Dan Kemandirian Auditor Internal Di Masa Mendatang Meningkatkan Nilai Strategis Auditor Internal Komunikasi & Psikologi Audit
Tugas-tugas yang telah dilaksanakan SPI selama tahun 2011 adalah sebagai berikut : Melakukan audit atas aset perusahaan melalui pemeriksaan aset tetap per 31 Desember 2010, kemudian akan dilanjutkan dengan pemantauan temuan Melakukan analisa Laporan Keuangan per 31 Desember 2011 (Pra Audit) Melakukan pemeriksaan atas Kas/Bank bulanan Melakukan pemeriksaan atas persediaan posisi per 31 Desember 2010 & Juni 2011 Mendampingi Akuntan Publik dalam proses audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 Melakukan penutupan kode proyek yang dilanjutkan dengan melakukan umpan balik perbaikan pelaksanaan proyek selanjutnya Melakukan audit Piutang per 31 Maret 2011 Melakukan analisa Laporan Keuangan per 30 Juni 2011 Melakukan audit Arus Kas per 31 Juli 2011 Monitoring kemajuan proses kesepakatan atas usulan restrukturisasi Hutang LET III, dimana diputuskan bahwa perusahaan wajib untuk melakukan pembayaran cicilan atas kewajiban hutang Let III tersebut dengan mekanisme pembayaran cicilan selama 20 Tahun (uraian mekanisme pembayaran sedang menunggu rapat dengan Tim Kebijakan Kementerian Keuangan) Mengkoordinasikan kegiatan revisi Sistem Informasi Keuangan dan Manual Anggaran Perusahaan Proses penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan Tahun Buku 2011 Melakukan audit operasional atas program produksi Melakukan audit supplier Melakukan audit operasional Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia Melakukan Kajian Manajemen Risiko atas Pengadaan Simulator STPI Melakukan Kajian Manajemen Risiko atas Pengadaan Chip Proyek e-KTP Melakukan monitoring tindak lanjut terhadap temuan audit.
42
Akuntan Perseroan
PT Len Industri (Persero) dan KAP Kanaka Puradireja,Suhartono telah melakukan kerjasama dalam suatu perjanjian Pengadaan Jasa Audit Umum Laporan Keuangan PT Len Industri (Persero) termasuk didalamnya: Konsolidasian PT Len Industri (Persero) tahun buku 2011 dengan opini Wajar dalam semua hal yang material dan kinerja perusahaan dalam klasifikasi sehat (AA) dengan skor 83,50 Selain jasa financial audit, KAP Kanaka Puradireja,Suhartono juga memberikan jasa pelatihan atas penerapan PSAK konvergensi IFRS selama 10 hari, yang mencakup:
Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) Laporan Hasil Evaluasi Key Performance Indikator (KPI)
dengan nilai kontrak sebesar Rp 126.500.000,00 (belum termasuk PPN 10%). Periode KAP dalam melakukan audit laporan keuangan tahunan tersebut adalah selama 5 (lima) bulan. Pelaksanaan audit eksternal atas Laporan Keuangan
Training terhadap konsep dan prinsip dasar perubahan standar yang berlaku Pendampingan penerapan PSAK konvergensi IFRS Advise penyesuaian atau pengembangan sistem akuntansi sebagai dampak dari penerapan PSAK yang baru.
dengan nilai kontrak Rp 79.200.000,00 (sudah termasuk PPN 10%).
Manajemen Risiko
Visi & Misi
Manajemen Risiko Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi Perusahaan yang menerapkan Manajemen Risiko secara berkesinambungan pada setiap proses manajemennya, dan menjadi role model penerapan Manajemen Risiko Perusahaan di Indonesia. Misinya adalah memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan, menghindari perusahaan dari kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya dan tidak diharapkan serta memberikan keyakinan yang memadai bahwa risiko perusahaan telah memenuhi tingkat yang diharapkan perusahaan. Strateginya adalah membangun komitmen dari direksi dan Senior Leader untuk memberikan dukungan penuh terhadap penerapan Manajemen Risiko Perusahaan; Menerapkan proses Manajemen Risiko Perusahaan yang telah berhasil digunakan oleh perusahaan sejenis (best practice); Menerapkan seluruh Kebijakan Manajemen Risiko Perusahaan secara konsisten dan berkelanjutan sehingga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses manajemen perusahaan; Melakukan pengembangan kompetensi dan proses pembelajaran Manajemen Risiko Perusahaan secara berkesinambungan; Melakukan pengembangan struktur organisasi Perusahaan yang dapat mendukung penerapan Manajemen Risiko Perusahaan; Membangun budaya peduli risiko di seluruh proses manajemen Perusahaan melalui antara lain komunikasi kebijakan dan implementasi Manajemen Risiko Perusahaan secara berkesinambungan.
Filosofi Risiko
Sebagai tatanan kebijakan yang dilakukan perusahaan dalam implementasi Manajemen Risiko, dalam Filosofi Risiko sebagai landasan kebijakan perusahaan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Manajemen Risiko, direksi menyatakan dalam Risk Statement : a. Sebagai Perusahaan yang memiliki komitmen untuk menjalankan Good Corporate Governance, Perusahaan harus menerapkan Manajemen Risiko Perusahaan di seluruh Struktur Perusahaan;
43
b. Manajemen Risiko Perusahaan meliputi komponen pengembangan lingkungan internal yang mendukung penerapan Manajemen Risiko Perusahaan, penetapan tujuan, pelaksanaan identifikasi kejadian yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan, pelaksanaan penilaian risiko, penyusunan rencana penanganan risiko dan pelaksanaannya, pelaksanaan kontrol terhadap penanganan risiko, penyebarluasan informasi dan komunikasi ke seluruh stakeholder perusahaan terkait pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan, dan monitoring terhadap pelaksanaan Manajemen Risiko Perusahaan; c. Untuk mendukung agar pelaksanaan proses Manajemen Risiko Perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka perusahaan akan melakukan pengembangan lingkungan internal yang mendukung penerapan Manajemen Risiko Perusahaan, meliputi antara lain komitmen dan dukungan Manajemen, pembentukan unit yang memiliki fungsi koordinasi dan supervisi pengelolaan Manajemen Risiko Perusahaan, pengembangan Manajemen Risiko Perusahaan sebagai bagian dari keseluruhan proses manajemen Perusahaan, pengembangan budaya risiko, pengembangan kompetensi, serta pengembangan kebijakan-kebijakan lain yang mendukung; d. Manajemen Risiko Perusahaan diterapkan untuk meminimalisasi segala kemungkinan kejadian yang dapat berakibat buruk terhadap pencapaian sasaran perusahaan; e. Seluruh jajaran manajemen perusahaan memiliki tanggung
jawab dan kewajiban untuk menerapkan Manajemen Risiko Perusahaan dalam mengelola seluruh aktivitas di unit yang dipimpinnya; f. Penanganan risiko harus dilakukan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi; g. Proses pengambilan keputusan harus memperhatikan semua aspek risiko yang terdapat dalam kerangka risiko perusahaan (Len Risk Framework); h. Alokasi sumber daya akan dilakukan dengan memperhatikan hasil penilaian risiko; i. Manajemen risiko perusahaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses manajemen perusahaan.
Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian internal, termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan.
Kebijakan Pengendalian Internal termuat dalam Kebijakan Perusahaan yang terdiri dari : Kebijakan Umum Kebijakan Pemasaran Kebijakan Teknologi dan Rekayasa Kebijakan Logistik Kebijakan Sumber Daya Manusia Kebijakan Keuangan Kebijakan Produksi Kebijakan Mutu Kebijakan Pengawasan Internal
44
Penyaluran Dana
Realisasi penyaluran dana tahun 2011 kepada 38 unit mitra binaan, yakni 18 unit sektor industri, 16 sektor perdagangan dan 4 unit sektor jasa. Realisasi penyaluran dana kepada mitra binaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 650,00 juta. Realisasi Anggaran : Penyaluran Pinjaman Rp. 650.000.000,00 Hibah Rp. 88.872.750,00 Biaya Operasional Rp. 45.888.278,00 Jumlah Rp. 784.761.028,00 Saldo Akhir Rp 39.661.026,44
Program Kemitraan
Pada tahun 2011, alokasi dana Program Kemitraan tahun 2011 telah direalisasikan yakni sebagaimana disebutkan dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai pengesahan Laporan Tahun Buku 2010, Risalah Rapat No. Ris2/D2.MBU/2011, tanggal 16 Juni 2011, yakni sebesar Rp 275.021.396,42,Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Garut Kab. Tasikmalaya Kab. Ciamis Jumlah 7 9 2 18
Nilai
135 135 30 300 9 3 3 1 16
Nilai
120 35 45 10 210 4
Nilai
140 20 12 3 1 2 38
Nilai
395 170 45 10 30 650
140
Sumer Dana
Dana untuk Program Kemitraan selama tahun 2011: Saldo Awal Tahun Penerimaan: Penyisihan Laba 2010 Pokok Pinjaman Bunga Pinjaman Bunga Deposito Sumbangan Jasa Giro Penerimaan Lain-lain Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 40.245.684,00 275.021.369,00 466.207.718,61 38.870.184,39 0,00 0,00 1.632.923,83 2.444.175,00 824.422.054,44
46
Pada tahun 2011, Len juga melaksanakan kegiatan CSR melalui Unit Sekretaris Perusahaan, Bagian Hukum & Humas. Kegiatan CSR yang dilaksanakan Len diantaranya yaitu :
Sumber Dana
Dana untuk Program Bina Lingkungan selama tahun 2011: Saldo Awal Tahun Rp 23.734.638,00 Penerimaan: Penyisihan Laba 2010 Rp 275.021.369,00 Penerimaan Jasa giro Rp 1.825.979,00 Jumlah Rp 300.581.986,00
Penggunaan Dana
Selama tahun 2011 dana yang disalurkan untuk Program Bina Lingkungan adalah: BUMN PEDULI Rp 0,00 Bantuan Bencana Alam Rp 0,00 Bantuan Pendidikan & Pelatihan Rp 76.996.500,00 Bantuan Peningkatan Kesehatan Rp 14.500.000,00 Bantuan Prasarana Umum Rp 44.320.000,00 Bantuan Sarana Ibadah Rp 45.000.000,00 Pelestarian Alam Rp 20.000.000,00 Biaya operasional Rp 8.549.429,00 Jumlah Rp 209.365.929,00 Saldo Akhir Rp 91.216.057,00
Telah disalurkan dana sebesar Rp 335,51 juta dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut : Pembagian paket Lebaran untuk 300 KK untuk warga sekitar kantor Len Pembelian Hewan Kurban-Idul Adha 1433 H Pemberian Beasiswa Anak Tunanetra - YADUKTI Pengadaan paket lebaran untuk warga Mengger Girang 300 buah Pelaksanaan Sunatan Massal dalam rangka HUT Ikatan karyawan Len (IKL) Pengadaan payung DKM Al-Aqsha Bantuan pembangunan Pesantren Assalam Bandung Mengirimkan bantuan berupa 2 unit Panel Tenaga Surya masing-masing 800 Wp untuk catu daya alat pendeteksi Tsunami ke Pulau Sikakap dan Pulau Siberut Pelaksanaan pasar murah menjelang perayaan Idul Fitri 1432 H untuk warga sekitar kantor Len
47
48
Info Len
Info Len memuat berita mengenai kegiatan-kegiatan yang baru saja berlangsung di lingkungan Len maupun berita lainnya (misalnya tanda tangan kontrak, seminar, MoU dll). Info Len dimuat di papan informasi yang diletakkan di beberapa area strategis untuk dibaca oleh para karyawan maupun tamu pengunjung dari luar.
Buletin Len
Buletin Len diterbitkan 3 kali pada tahun 2011, buletin ini
49
Etika Perusahaan
Filosofi Umum
Dalam menjalankan usahanya, Len meletakkan standar etika yang berlaku secara universal sebagai dasar perilaku civitas Len dalam menjalankan misi untuk mencapai visi perseroan. Yang dimaksud dengan civitas Len adalah setiap orang yang menggunakan Len sebagai identitas dirinya. yang baik, jaminan kelangsungan kerja, sistem karir yang memadai serta rasa kebanggaan kepada perseroan. Sistem karir dan remunerasi bagi karyawan dilaksanakan secara adil yang berbasis pada kompetensi dan kontribusi. 3. Pemegang Saham Kepada Pemegang Saham perseroan akan meningkatkan dividen serta nilai pasar (market value) perseroan. 4. Stakeholder lainnya (masyarakat, pemerintah dan lain-lain) Kepada stakeholder lainnya perseroan akan memberikan benefit sesuai dengan posisi dan porsinya. Untuk meningkatkan kesejahteraan stakeholder, inovasi produk elektronika yang berorientasi pasar melalui perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) serta penguasaan teknologi merupakan kunci keberhasilan perseroan. Bidang elektronika yang menjadi garapan utama adalah produk elektronika industri (barang-barang modal untuk industri dan vendor item) serta elektronika prasarana (infrastruktur swasta/BUMN/ Pemerintah).
Misi
Meningkatkan kesejahteraan stakeholder melalui inovasi produk elektronika industri dan prasarana" Dengan misi tersebut perseroan mempunyai komitmen untuk selalu berusaha meningkatkan benefit kepada seluruh stakeholder, yaitu : 1. Pelanggan Kepada pelanggan perseroan akan memberikan layanan produk dan jasa dengan kualitas tinggi, harga yang kompetitif serta pelayanan yang memuaskan. Dalam pelaksanaannya PT Len Industri (Persero) menerapkan ISO 9001 : 2008 sebagai standar manajemen mutu. 2. Karyawan Kepada karyawan perseroan akan memberikan penghasilan
Budaya Perseroan
a. Bersih Budaya bersih mencakup perilaku yang senantiasa menjaga diri dari perbuatan yang melanggar etika, norma dan aturan yang berlaku. Budaya bersih mendorong perilaku civitas Len untuk selalu objektif dalam pengambilan keputusan, tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas perseroan. Budaya bersih juga mencakup dalam hal penampilan diri yang senantiasa bersih dan rapi.
50
b. Transparan Budaya transparan mencakup perilaku yang senantiasa jujur dan terbuka dalam memberikan informasi yang diketahuinya untuk kepentingan perseroan. Budaya transparan mendorong civitas Len senantiasa terbuka dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam mengemukakan informasi yang relevan mengenai perseroan. Dalam pengungkapan informasi civitas Len senantiasa berpedoman pada prinsipprinsip tepat waktu, memadai dan dapat diperbandingkan. c. Profesional Budaya profesional mencakup perilaku yang senantiasa bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dengan standar hasil serta penilaian kinerja yang jelas. Budaya profesional mendorong civitas Len memberikan kinerja terbaiknya dan secara terus menerus melakukan perbaikan serta melakukan inovasi di segala aspek di mana dia ditugaskan. Budaya profesional ini juga mendorong perilaku adil dalam memenuhi hak-hak civitas Len dan stakeholder lainnya.
tindakan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan perseroan, seperti menerima hadiah atau manfaat (termasuk segala bentuk penyuapan dan kick back), menyalahgunakan sumber daya atau pengaruh Len sehingga dapat mendiskreditkan nama baik dan reputasi Len, memanfaatkan aset perseroan untuk kepentingan pribadi, melakukan pekerjaan dimana civitas Len dapat terdorong untuk melakukan pekerjaan tersebut selama jam kerja aktif Len atau menggunakan peralatan atau material dari Len, terlibat dalam pengelolaan perseroan pesaing dan lain-lain. Len menghormati hak dari setiap civitas Len untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan keuangan, usaha maupun kegiatan lain yang sah di luar pekerjaan civitas Len dengan syarat bahwa kegiatan tersebut harus sah dan bebas dari benturan kepentingan dengan tanggung jawab mereka sebagai civitas Len. Civitas Len berkewajiban untuk mengungkapkan atas setiap keterlibatannya dalam kegiatan keuangan, kegiatan usaha maupun kegiatan lain di luar pekerjaannya di Len kepada atasan langsung dan Unit Kerja Sumber Daya Manusia. Direksi, komisaris dan pejabat setingkat di bawah direksi wajib melaporkan kepada instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan yang berlaku tentang kegiatan yang dilakukannya atau dilakukan keluarganya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan perseroan. Pengertian keluarga adalah hubungan keluarga yang terjadi karena keturunan atau perkawinan sampai dengan derajat kedua baik secara horizontal maupun secara vertikal. Yang dimaksud dengan hubungan karena keturunan adalah orang tua, anak, kakek, nenek, cucu; saudara langsung dan saudara kandung dari orang tua. Yang dimaksud dengan hubungan karena perkawinan adalah suami atau isteri, mertua, menantu, kakek dan nenek dari suami atau isteri, suami dan isteri dari cucu dan saudara ipar beserta suami atau isterinya.
Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah situasi di mana civitas Len karena kedudukan dan wewenang yang dimilikinya dalam perseroan, mempunyai kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diamanatkan oleh perseroan secara objektif. Benturan kepentingan timbul karena adanya perbedaan antara kepentingan ekonomis pribadi atau keluarga dengan kepentingan ekonomis perseroan. Setiap civitas Len harus menghindarkan diri dari tindakan-
51
Hadiah dan Hiburan 1. Penerimaan dan pemberian hadiah, hiburan atau bantuan dalam pekerjaan, akan dapat menyebabkan benturan kepentingan serta turunnya kepercayaan publik terhadap integritas perseroan. 2. Civitas Len dilarang menerima atau memberikan hadiah baik dalam bentuk uang maupun barang atau segala bentuk hiburan dalam kondisi yang dapat menimbulkan pandangan ketidakwajaran. 3. Len menetapkan standar etika yang mengatur secara khusus mengenai penerimaan dan pemberian hadiah atau hiburan dari pihak ketiga di luar perseroan.
Hubungan dengan Pemerintah, Kreditur & Pelanggan Len berkomitmen untuk membangun hubungan dengan semua instansi dan pejabat pemerintah, kreditur dan pelanggan berdasarkan standar etika bisnis dan peraturan perundangan yang berlaku dengan menjamin perlindungan terhadap hak-haknya. Perdagangan Internasional Sebagai perseroan yang mempunyai visi untuk menjadi perseroan elektronika kelas dunia, Len selalu berusaha untuk menghormati segala ketentuan hukum dan peraturan internasional yang berkaitan dengan perdagangan internasional, termasuk masalah perijinan, transaksi perdagangan dan kerjasama strategis.
Hubungan dengan Pemasok 1. Len mendasarkan hubungan perseroan dengan para pemasok pada prinsip-prinsip praktik usaha yang sah, efisien dan wajar (fair). 2. Len mewajibkan setiap pemasok selalu menjunjung tinggi peraturan perundangan yang berlaku, baik dalam berhubungan dengan civitas Len, dalam berhubungan dengan antar pemasok sendiri serta berhubungan dengan Len sebagai sebuah perseroan. Pengawasan dan Penggunaan Aset 1. Kebijakan perseroan mengenai pengawasan dan penggunaan aset ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh aset fisik, keuangan, hak milik intelektual dan aset yang lain digunakan dan dilindungi secara optimal. 2. Seluruh civitas Len berkewajiban untuk melindungi aset perseroan dari pencurian/penggelapan dan penggunaan lain di luar kepentingan perseroan. Kesempatan Kerja yang Adil 1. Len berkomitmen untuk menciptakan kesempatan kerja yang adil, termasuk di dalamnya larangan terhadap segala bentuk diskriminasi. 2. Len bertekad untuk memberikan kesempatan yang sama dan perlakuan yang adil kepada seluruh civitas Len. Kerahasiaan Informasi I. Kebijakan kerahasiaan informasi perseroan disusun untuk menjamin keamanan informasi rahasia perseroan. 2. Kebijakan ini juga berfungsi untuk memastikan bahwa informasi yang perlu diungkapkan oleh Len, telah secara adil dan merata disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tanpa adanya perlakuan istimewa untuk pihak tertentu.
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117