Anda di halaman 1dari 47

BAB I PENDAHULUAN PT.

INDOSAT

1.1 Profil Perusahaan

1.1.1. Sejarah Perusahaan


PT. Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Bisnis utama Indosat adalah menyediakan jasa switched dan non-switched telekomunikasi internasional. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR). Tahun 1980, ITT menjual Indosat kepada pemerintah Indonesia. Setelah transfer, Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas, dan menjadi satu-satunya penyedia jasa telekomunikasi internasional di Indonesia. Pada waktu itu, Pemerintah Indonesia mentransfer kepemilikan fasilitas Indosat kepada Indosat. Tahun 1982, dalam rangka memisahkan secara efektif jaringan telekomunikasi domestik dan internasional, seluruh kepemilikan Perumtel pada kabel bawah laut internasional dan gerbang serta operator internasionalnya di

Jakarta ditransfer ke Indosat dan Indosat mentransfer aset tertentu yang berhubungan dengan telekomunikasi domestik ke Perumtel. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo). Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November 2003, Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.

Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C. (Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%. Di tahun 2009 Qtel memiliki 65% saham Indosat melalui tender offer (memiliki tambahan 24,19% saham seri B dari publik). Indosat merupakan perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik dan terbukti dengan penghargaan Asia Money Awards 1996 ( Best Managed Company : Best Investor Relations, Best Strategy, and Management), SWA Best CEO Awards 1997, ISO 9002 Certification 1997, dan beberapa penghargaan lainnya. 1.1.2. Produk dan Jasa Indosat a. SWITCHED PRODUCT : International Direct Dialing (IDD), Indosat Calling Card (ICC), Indosat Prepaid Card, Visa Phone, International Toll-Free, International Video Confrence, Home Country Direct, Indonesia Direct, International Telegram and Telex Service, FaxPlus, Data Packet Communication Connection, ISDN-Pasopati, Inmarsat. b. NON-SWITCHED PRODUCT : International Leased Circuit Service, Indosat Business Service, International Private Circuit, Virtual Private Network, Frame Relay, Television Channel Service. 1.1.3. Perusahaan Anak dan Afiliasi Indosat mempunyai investasi di : Acasia Communicationd Sdn.Bhd. (ACASIA), PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), ASEAN Cableship Pty.Ltd (ACPL), Astel Tokyo Corporation (Astel), PT Bangtelindo (Bangtelindo), Cambodian Indosat Telecommunications S.A. (Camintel), PT EDI Indonesia, PT Duta Sukses Utama, PT Graha Informatika Nusantara, PT Graha Lintas Properti, I-CO Global Communication (Holdings) Ltd, PT Indokomsat Lintas Dunia (Indokomsat), PT Mitra Global Telekomunikasi (MGTI), PT Patra

Telekomunikasi Indonesia (Patrakomindo), PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), PT Sisindosat Lintasbuana, PT Sistelindo Mitra Lintas, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), USA Global Link, PT Kalimaya Perkasa Finance, PT Asitelindo Data Buana, PT Intikom Telepersada, PT Indoprima Mikroselindo (Primasel), Suginami Cable Television Co. Ltd., PT Yasawirya Tama Cipta (YTC), Indosat Kazakstan Telecommunications Ltd. (Inkasel), International Satellite Organisations, PT Multi Media Asia Indonesia (MMAI), PT Pramindo Ikat Nusantara, AlphaNet Telecom Inc, PT Indosat Mega Media (IMM), PT Menara Jakarta, PT Yasawirya Indah Mega Media, PT Multimedia Nusantara, PT Datakom Asia, ASEAN Telecom Holding Sdn.Bhd. (ATH), PT Indokomsat Lintas Dunia, PT Indosel. 1.1.4. Kantor Pelayanan Indosat Indosat yang bergerak dalam bidang telekomunikasi dan informasi di Indonesia memberikan kemudahan bagi para pelanggannya untuk pertanyaan seputar telekomunikasi (seluler, SLI, dll), pengaduan, panduan berlangganan, pembelian kartu perdana prabayar GSM/ CDMA/ kartu prabayar internet/ voucher isi ulang, dan/ atau pembayaran tagihan, dll langsung di tempat. Indosat menyediakan kantor pelayanan Indosat yaitu Galeri Indosat yang sudah banyak tersedia di hampir seluruh wilayah Indonesia. Galeri Indosat tersebar di berbagai regional di seluruh Indonesia, seperti regional Jabodetabek & Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali Nusra, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Sulampapua.

1.2.

Misi, Visi, dan Filosofi Perusahaan


Setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih kepemilikan seratus

1.2.1. Misi Perusahaan persen saham PT. Indosat dari the American Cable and Television Corporation (ITT/ACR) pada tanggal 31 Desember 1980, maka dirumuskanlah misi baru Indosat pada tahun 1981, yang didasarkan pada suatu pandangan untuk mentransformasikan Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang bersih dan sukses. Indosat mendefinisikan misi perusahaan tersebut sebagai berikut:

1. Menyediakan jasa terbaik pada konsumen 2. Memberikan hasil terbaik kepada pemegang saham 3. Mempertahankan dan meningkatkan citra terbaik perusahaan 1.2.2. Visi Perusahaan Saat Indosat akan go public ke bursa saham dunia pada tahun 1994, Indosat melakukan redefinisi terhadap visi perusahaan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan trend global dalam sektor telekomunikasi dan memperhitungkan strategi dari perusahaan telekomunikasi kelas dunia. Indosat mendefinisikan tujuan yang hendak diraih perusahaan dalam visi-visi perusahaan sebagai berikut : 1. Mempertahankan kepemimpinan pasar dalam jasa telekomunikasi internasional di Indonesia Dengan masuknya pemain baru berakhirlah masa monopoli Indosat sebagai penyedia tunggal jasa telekomunikasi internasional, Indosat harus berjuang untuk tetap memimpin pasar dengan mempertahankan pangsa pasar dominan, dan menyediakan jasa yang terbaik, baik dalam kualitas dan jangkauan produk dan jasa. 2. Memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi berkelas dunia Adanya kecendrungan di sektor telekomunikasi menuju swastanisasi perusahaan negara dan dibukanya pasar dunia, mengakibatkan masuknya pemain asing dalam industri domestic. Hal ini menuntut Indosat untuk dapat bersaing dengan perusahaan multinasional, sehingga untuk memasuki pasar global diharapkan Indosat dapat meningkatkan nilai perusahaan melalui ekspansi bisnis, dan meningkatkan citra perusahaan yang memperkuat posisinya di Indonesia. 3. Menjadi pemain global dalam industri telekomunikasi dunia Dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dan menjadi pemain global, Indosat menaikkan standard sesuai dengan standard yang digunakan oleh perusahaan telekomunikasi multinasional kainnya, sebagai operator telekomunikasi global.

1.2.3. Filosofi Perusahaan Perkembangan jasa telekomunikasi internasional di Indonesia yang cepat, seiring pertumbuhan permintaan pada jasa dan jangkauan jasa telekomunikasi, menuntut dipenuhinya kepuasan pelanggan sebagai kunci sukses dalam era kompetisi. Untuk memenuhi hal tersebut, Indosat menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan Kami Lebih Peduli atau lebih populer dengan We Care More. 1.2.4. Core Values Empat sikap dasar yang melandasi pribadi dan sikap melayani dari seluruh karyawan Indosat untuk menuju Service Excellence adalah Committed, Clean, Care dan Respect atau disebut sebagai C3R1. 1. COMMITTED Melakukan upaya terbaik dalam menyelesaikan setiap pekerjaan untuk mencapai tujuan. Perilaku utama:

Tepat waktu Tepat janji Taat aturan Berorientasi pada hasil

Upaya maksimal Mengutamakan kualitas

terbaik

optimal 2. CLEAN Berperilaku jujur, adil, penuh integritas dan menjaga kehormatan diri Perilaku Utama:

Jujur dan dapat

dipercaya

Meniadakan konflik

Adil dan objektif Transparan dan Menjaga harga diri

atntara kepentingan pribadi dengan perusahaan

bertanggung jawab

Mengutamakan

kepentingan perusahaan

3. CARE Senantiasa mewujudkan sikap peduli baik ditempat kerja, lingkungan

maupun masyarakat Perilaku Utama:


Membantu/Bekerjasama Mengingatkan Peduli Empati

Tanggap terhadap

kebutuhan pihak lain, eksternal dan internal

Mengutamakan citra

perusahaan dan kepuasan pihak lain 4. RESPECT Sikap hormat dan menghargai setiap individu secara tulus Perilaku Utama:

Menghormati setiap Mau mendengarkan Menghargai kontribusi

Menyampaikan

individu

penghargaan atau pujian secara memadai

pendapat orang lain

Menyampaikan teguran,

ketidaksetujuan atau kekecewaan secara santun (tanpa "melecehkan")

setiap individu 1.3. Posisi Keuangan Perusahaan

Berdasarkan laporan keuangan dapat dilihat bagaimana kondisi keuangan Indosat dari tahun 2006 hingga 2010. Pada table tersebut dapat dilihat bagaimana psoisi keuangan Indosat dimana untuk laba usaha, kondisi Indosat cenderung tetap sedangkan nilai asset dan modal semakin tinggi. Oleh karena itu asset turnover dan equitas turnover Indosat menjadi makin rendah dari tahun ke tahun. Dari data posisi keuangan Indosat tersebut dapat dilihat bahwa Indosat memiliki hutang yang cukup besar bahkan melebihi modal dasar yang dimilikinya. Hal ini nantinya tentu dapat menjadi weakness untuk perusahaan tersebut. Sedangkan apabila ditinjau dari dividen yang dibagikan Indosat, tahun 2010 merupakan kemunduran bagi Indosat karena bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dividen yang diberikan di tahun ini cenderung menurun.

1.4.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Indosat menyadari pentingnya memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan

lingkungan yang merupakan dasar terciptanya keberlanjutan dan kesejateraan. Secara khusus Indosat mengacu pada aspek tersebut dalam program tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility). Pada tahun 2008 Indosat membentuk komite CSR dengan tujuan menjadi perusahaan yang dapat dipercaya seta patuh pada ketentuan dan regulasi yang berlaku. Program CSR diimplementasikan melalui 5 (lima) inisiatif utama yaitu Tata Kelola Perusahaan (Organizational Governance), Peduli Terhadap Pelanggan (Consumer Issue), Pengembangan Sumber Daya Manusia termasuk Pemenuhan Hak - Hak Pegawai (Labour practice), Pelestarian Lingkungan Hidup (Environmet) serta Peningkatan Kualitas Hidup dan Kemandirian Komunitas (Community Involvment).

Kelima inisiatif ini berjala seiring dengan partisipasi Indosat dalam inisiatif Global Impact, sejak 2006 yang menekankan pada kepatuhan terhadap hak - hak kemanusiaan (HAM), ketenagakerjaan, lingkungan dan anti korupsi. Program CSR Indosat di tahun 2007 memiliki tema khusu yaitu 'Indosat Cinta Indonesia' dan merefleksikan komitmen dan tanggungjawab Indosat sebagai Perusahaan di Indonesia yang peduli akan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan lingkungan.

1.5.

Tata Kelola Perusahaan


Penerapan prinsip- prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance) merupakan syarat penting bagi tercapainya tujuan Perusahaan. Indosat senantiasa berupaya maksimal untuk menjalankan kegiatan bisnis secara bertanggungjawab agara dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi para pemegangsaham dan para stakeholder. Terkait dengan hal tersebut, Indosat berkomitment utnuk menerapkan prinsip-prinsip taat kelola perusahaan yang baik menuju standar tertinggi. Kegiatan taat kelola perusahaan dilandari oleh lima prinsip utama yaitu, a. Transparansi, b. Akuntanbilitas, c. Pertanggungjawaban, d. Independensi, dan e. Kesetaraan.

BAB II Lingkungan Makro Perusahaan


2.1. Analisis Eksternal Perusahaan

2.1.1. Lingkungan Umum Lingkungan umum adalah suatu tingkatan dalam lingkungan eksternal organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. 1) Faktor Ekonomi Krisis moneter yang kemudian disusul dengan tejadinya krisis ekonomi telah membuat terpuruknya perekonomian Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar secara drastis dan fluktuatif, banyak menyulitkan perusahaanperusahaan di Indonesia, terutama diakibatkan pinjaman luar negeri yang besar. Hancurnya sektor keuangan khususnya perbankan dan tingkat suku bunga yang sangat tinggi mencapai 70% telah membuat dunia usaha kesulitan untuk mendapatkan kredit yang memadai untuk mengembangkan usahanya. Krisis ini diperburuk dengan terjadinya krisis kepercayaan, yang mengakibatkan terjadinya penolakan letter of credit oleh pihak luar negeri. Kontraksi ekonomi yang mencapai 13% ditahun 1998 inim nerupakan inflasi yang tinggi (menurut data BPS dalam periode Januari-September 1998 inflasi telah mencapai 75%), Pada saat itu banyak terjadi PHK yang menyebabkan peningkatan jumlah penduduk miskin.dan menurunnya pendapatan riil masyarakat. Dengan drmikian faktor tersebut berimbas pada daya beli masyarakat yang srmakin melemah. Semua masalah di atas sangat menyulitkan bagi dunia usaha di Indonesia saat itu. Sementara itu untuk tahun 2012 ini dapat dilihat kemampuan daya beli masyarakat mulai membaik bahkan jauh meningkat bila dibandingkan 14 tahun silam. Hal ini dapat dilihat melalui meningkatnya jumlah impor yang dilakukan oleh negara. Peningkatan daya beli masyarakat ini tentu berimbas pada gaya hidup masyarakat yang semakin mengutamakan layanan dan fasilitas di

10

samping harga. Beberapa kelas sosial di masyarakat merasa tidak keberatan harus membayar harga yang relative lebih mahal untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Oleh karena itu Indosat sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan jasa komunikasi benar-benar harus berjuang memanfaatkan kondisi ekonomi sekarang ini serta tidak hanya berfokus untuk mengurangi harga jual tetapi juga meningkatkan layanan, jaringan dan fasilitas 2) Faktor Sosial Kemajuan ekonomi yang pernah terjadi selama periode 1969-1996, telah banyak merubah keadaan sosial di Indonesia. Jasa telekomunikasi pada saat ini tidak lagi menjadi kebutuhan sampingan bagi manusia namun telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, baik untuk dunia usaha maupun di luar dunia usaha. Tiap individu pasti memiliki minimal sebuah alat komunikasi bahkan tidak jarang ditemui seseotang memiliki 2 hingga 4 alat komunikasi tersebut. Keberhasilan program Keluarga Berencana juga telah merubah keadaan demografi Indonesia. Jumlah penduduk usia produktif akan terus meningkat, yang tentunya akan semakin banyak memerlukan jasa telekomunikasi dalam kegiatannya . Hal-hal diatas merupakan peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi. 3) Faktor Politik Keadaan politik dalam negeri yang masih belum stabil pada saat ini, sedikitbanyak cukup mempengaruhi kegiatan ekonomi nasional. Disusunnya beberapa Undang-Undang, seperti: UU Kepailitan, yang berpengaruh pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan; dan UU Persaingan Sehat, untuk bisnis yang bersih, yang ditujukan untuk menghapus praktek monopoli atau pun kartel. Khusus untuk jasa telekomunikasi internasional, pemerintah tetap memberikan komitmen untuk mempertahankan duopoli Indosat-Satelindo hingga tahun 2003. Dengan akan berakhirnya duopoli tersebut, maka diperlukan kesiapan dan strategi baru dalam menghadapi munculnya pendatang baru. 4) Faktor Teknologi

11

Teknologi telekomunikasi merupakan teknologi yang cepat berkembang, seiring dengan berkembangnya industri elektronika dan komputer. Trend teknologi telekomunikasi ini semakin ke arah teknologi digital, semakin besar kapasitas, semakin sederhana perangkatnya, perluasan daya jangkau, keamanan dan privacy lebih baik, personalitas dan penambahan fasilitas yang lain. Evolusi teknologi telekomunikasi saat ini mempunyai kecenderungan untuk beralih via radio, optik atau satelit. 5) Faktor Ekologi Pada saat ini dunia bisnis semakin dituntut tanggung-jawabnya terhadap lingkungan. Industri telekomunikasi telah mencoba membuat produk yang ramah lingkungan, dan bagi sektor jasa telekomunikasi relatif tidak menghasilkan limbah sama sekali.

12

BAB III Analisis Lingkungan dan Strukktur Industri Indosat


3.1. Lingkungan Industri Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan. Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Strategy, keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung lima kekuatan persaingan pokok, yaitu: 1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multiaspek, dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain berbagai bukti empiris secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multinasional dalam kerangka ekspansi dan globalisasinya Ini terjadi baik dalam rangka swastanisasi maupun dalam konteks aliansi strategis antar pelaku di negara maju maupun dalam ekspansi ke negara berkembang. Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan mengalami kesulitan. Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan. Selain masalah modal yang besar, untuk masuk dalam bisnis pertelekomunikasian dibutuhkan teknologi yang canggih dan susah untuk diperoleh dan menuntut pengetahuan yang banyak pula. Dengan kondisi tersebut di atas, ancaman masuknya pendatang baru untuk dapat memasuki industri ini sangat kecil, karena banyaknya barrier to entry,

13

yang sengaja dibuat agar tidak meruntuhkan pemain yang sudah ada. Hanya saja dengan dihapusnya hak duopoli di dunia telekomunikasi internasional maka tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang memiliki modal yang relatif besar dapat memasuki bisnis ini dan menjadi pendatang baru. 2) Kekuatan tawar-menawar pembeli Pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, yang pada akhir Pelita VIII (2009) diproyeksikan mencapai 21 juta saluran telepon dengan rasio 9 per seratus orang. Kalau dibandingkan misalnya pada tahun 1996 Swedia (tertinggi dunia) sudah mencapai 68 per seratus orang, dan hongkong 54 per seratus orang. Pelanggan di Indonesia pada umumnya mempunyai daya tawar yang cukup kuat terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena mereka punya pilihan sarana telekomunikasi lain. Melihat hal di atas jelas dapat disimpulkan bahwa daya tawar pembeli sangat kuat dan persaingan di dunia bisnis pertelekomunikasi cukup tinggi sehingga apabila perusahaan tidak dapat menentukan strategi yang tepat maka pembeli dapat lari ke produk milik pesaing yang memberikan tawaran lebih menarik. 3) Kekuatan tawar-menawar pemasok Industri telekomunikasi banyak memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi. Sebenarnya produsen kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian, hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri masih diimpor dari luar negeri, sehingga bergantung pada produsen luar negeri. Lokasi supplier yang berada di luar negeri ini mempersuloit Indosat untuk menjalankan bisnisnya, selain itu jika terjadi fluktuasi dan pelemahan nilai tukar mata uang dalam negeri, hal ini yang menjadi bumerang terhadap perusahaan dan dapat meningkatkan biaya produksi. Melihat hal ini dapat

14

disimpulkan bahwa daya tawar supplier cukup tinggi sehingga perusahaan harus mengikuti keinginan supplier. 4) Ancaman dari barang atau jasa pengganti Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan manusia lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa telekomunikasi, misalnya: jasa transportasi, jasa pos, jasa pers, dan internet. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dengan berbagai pertimbangan terutama dalam hal kecepatan dan kemudahan berkomunikasi. Kecenderungan pelanggan untuk tetap menggunakan jasa telekomunikasi membuktikan bahwa ancaman barang pengganti terhadap jasa telekomunikasi cenderung lemah, dan bisnis telekomunikasi tetap menjadi bisnis yang potensial untuk dilakukan. 5) Persaingan di antara perusahaan yang ada Kondisi persaingan industri telekomunikasi Indonesia dipengaruhi oleh aturan mengenai struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN, sesuai dengan UU No 3/1989, adalah sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar melalui kerjasama patungan, kerjasama operasi, dan kontrak manajemen dengan PT Telkom dan PT Indosat. Namun setelah Bakrie Telecom mengakhiri masa duopoli pada tahun 2009 lalu, persaingan di sektor komunikasi menjadi lebih tinggi dan menuntut Indosat untuk menjadi lebih inovatif dalam menghadapi para pesaingnya. Melihat hal ini dapat dilihat bahwa bisnis telekomunikasi terutama Indosat memiliki ancaman yang cukup besar dari para pesaing di mana sektor internasional tidak lagi dikuasai oleh indosat dan telkom namun sudah mulai dimasuki oleh pesaing mereka, bahkan tidak jarang para pesaingnya dapat menawaekan harga dan pelayanan yang lebih baik daripada Indosat.

15

Berikut merupakan gambaran mengenai kondisi persaingan dan struktur industri telekomunikasi di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut: Segmen Industri Kerangka Operator Indosat, Satelindo Telkom (KSO) Telkom, Ratelindo Mobisel Satelindo,Excelkomindo, Telkomsel Komselindo, Metrosel, Telesera Telkom Telkom Satelindo, PSN

Public Switced Telephone Network

Hukum Gerbang Internasional Duopoli Kabel Monopoli Lokal Tanpa Duopoli Tetap Kabel NMT Monopoli Domestik 450 Bergerak GSM AMPS Jarak-Jauh Teresstrial Regional Cakupan Nasional Monopoli Regional Monopoli Monopoli Kompetisi Internasional

Infrastruktur

Satelit Paging, Voice mailbox,

Jasa Bernilai Tambah Jaringan Khusus Jaringan Swasta

Komunikasi Data, Wartel, Kompetisi Payphone, dll VSAT, Trunking Kompetisi Tidak Dijual Telephone Switch Kompetisi Terbatas Kompetisi Kompetisi Kompetisi

Operator Berlisensi

Operator Berlisensi Perusahaan swasta mana saja AT&T,NEC,SIEMENS,S ENA Perusahaan mana saja Perusahaan mana saja Perusahaan mana saja

Manufaktur

Transmisi Broadband Switch CPE Kabel

3.2 Rekapitulasi hasil analisis Lingkungan Industri

16

No.

5 Force Ancaman pendatang baru

Kecil

Kesimpulan Sedang Besar

Keterangan Barrier to entry bagi para pendatang baru sangat tinggi sehingga pendatang baru sulit masuk. Pembeli memiliki banyak pilihan operator sehingga apabila Indosat memasang tariff yang terlalu tinggi pembeli akan pindah ke

Daya tawar pembeli

pesaing dengan demikian Indosat dan perusahaan telekomunikasi lainnya harus memenuhi keinginan konsumen dalam penentuan harga yang diterapkan. Bisnis telekomunikasi memiliki banyak supplier namun keberadaan supplier yang di luar negeri mengakibatkan daya tawar supplier menjadi sangat besar. Hingga saat ini belum ada

Daya tawar supplier

Ancaman barang substitusi

barang substitusi untuk jasa telekomunikasi sehingga ancaman barang substitusi menjadi rendah. Persaingan di bisnis telekomunikasi ini sudah sangat tinggi sehingga ancaman para pesaing menjadi faktor yang sangat berbahaya bagi

Ancaman pesaing

17

keberlangsungan perusahaan.

Dari hasil rekapitulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa bisnis telekomunikasi tidak lagi menjadi bisnis yang sehat untuk dimasuki. 3 faktor penentu sudah menunjukkan ancaman yang sangat besar sehingga menjalani bisnis ini harus benar-benar berhati-hati.

18

BAB IV Analisis SWOT Indosat


4.2. Analisis SWOT
1. Strength (S) : Kekuatan Indosat antara lain terdapat pada: Keberadaanya sebagai salah satu pioneer jasa telekomunikasi internasional Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai anak perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh International Telephone and Telegraph Corporation (ITT). Tahun 1969, Indosat memulai operasi komersialnya dan telah menjadi penyedia utama jasa telekomunikasi internasional di Indonesia, menghubungkan Indonesia secara langsung ke hampir 252 negara dan tujuan di seluruh dunia. Indosat ditugaskan pemerintah Indonesia untuk membangun, mentransfer, dan mengoperasikan selama 20 tahun sebuah stasiun bumi Intelsat di Indonesia untuk mengakses penggunaan kapasitas Intelsat di satelit Indian Ocean Region (IOR). Harga dan promo yang cukup bersaing Indosat menerapkan kebijakan harga yang efektif dalam membuat diversifikasi produknya, produk kartu mentari dan IM 3 merupakan produk prabayar yang sangat diminati masyarat. Seperti mengeluarkan promo Mentari Gratis 1 Menit Pertama dan IM3 Ce eS-an. Ada pula promo untuk IM3 Rp 0,01 per detik. Memiliki kerja sama yang luas Indosat Conexus juga berkerjasama Alliance yang dengan dengan Far perusahaan EasTone telekomunikasi Negara lainya dengan menjadi anggota pada Conexus Mobile didukung Telecommunications Co., Ltd (Taiwan), Hutchison Essar Limited (India), Hutchison Telecommunications (Hong Kong) Limited (Hong Kong and Macau), KT Freetel Co., Ltd. (South Korea), NTT DoCoMo,

19

Inc. (Japan) and StarHub Ltd. (Singapore), serta terakhir Smart Communications (Phillipina). Teknologi yang mutakhir pada peralatannya Membuat Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang akan menghubungkan Indonesia dengan Singapura. JAKABARE merupakan jaringan kabel laut sepanjang lebih dari 1.300 kilometer, meliputi pulau Jawa, Kalimantan, Batam, dam Singapura. Pembangunan SKKL Jakabare ini merupakan wujud komitmen investasi untuk terus meningkatkan kualitas dan kapasitas jaringan telekomunikasi, khususnya dalam mendukung kebutuhan bandwidth yang tinggi untuk layanan komunikasi data dan internet. Kualitas produk dan jasa yang selalu dijaga Indosat Kualitas layanan kepada para pelanggan Indosat merupakan yang terbaik, ini dapat dilihat atas penghargaan dari majalah Marketing dan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL), lembaga konsultan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Keberhasilan Indosat ini merupakan hasil dari perwujudan komitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui peningkatan mutu petugas pelayanan, kecepatan penyelesaian masalah dan keluhan serta memberikan informasi yang dibutuhkan dalam kondisi apapun khususnya melalui Contact Center Indosat. Citra perusahaan yang baik karena memiliki lembaga yang peduli terhadap lingkungan sosial. Dalam hal CSR indosat mendapatkan penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas rekonstruksi NAD dan Nias. Dalam hal Manajemen. Selain itu ada beberapa program Indosat dalam tanggungjawabnya terhadap lingkungan seperti: Indonesia Belajar, Indonesia Sehat, Indonesia Hijau, Berbagi Bersama Indosat, dan Indosat Peduli.

20

2. Weakness (W) : Kelemahan Indosat antara lain terdapat pada: Rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya 2004 Rasio Likuiditas Current Ratio Quick Ratio Rasio Laverage Debt to Total Assets Ratio Debt to Equity Ratio Times Interest Earned Ratio Rasio Profitabilitas Operating Profit Margin Net Profit Margin Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Earning Per Share (EPS) Rasio Aktivitas Fixed Assets Turnover Total Assets Turnover Rasio Pertumbuhan Operating Revenue Net Income EPS 0,111 0,033 -0,016 0,05 6 0,131 0,156 0,34 7 0,44 8 0,44 0 0,13 2 0,080 0,080 1,46 1,46 0,52 1,09 PT Indosat Tbk 2005 2006 2007 1,39 1,39 0,56 1,26 0,83 0,83 0,55 1,22 0,93 0,93 0,63 1,70 3,16 0,27 0,12 0,05 0,12 375, 79 0,54 0,37 2008 0,85 0,85 0,66 1,98 2,55 0,25 0,10 0,04 0,11 345, 70 0,49 0,37

0,31 0,15 0,06 0,12 313, 90 0,60 0,37

0,32 0,14 0,05 0,11 309,0 0 0,54 0,35

0,28 0,12 0,04 0,09 260, 90 0,49 0,36

Berdasarkan posisi keuangan di atas khususnya rasio likuiditas terlihat trend dari keuangan Indosat yang semakin lama semakin turun, hal ini menunjukkan besarnya hutang perusahaan terhadap berbagai pihak. Penurunan Net income perusahaan Indosat mengalami penurunan pada net income, penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya other expense sebesar 51,5% dari tahun

21

sebelumnya.

Meningkatnya

other

expense

salah

satunya

disebabkan

melemahnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar AS. Melemahnya nilai tukar mata uang ini sebetulnya telah diantisipasi oleh pihak indosat yaitu sejak tahun 2006 Indosat berkerjasama dengan enam institusi keuangan internasional. Dalam perjanjian ini indosat membayar dengan rate premium.

Diversifikasi yang berlebihan. Awalnya diversifikasi produk merupakan hal yang positif bagi kemajuan suatu perusahaan, namun hal ini dapat menjadi boomerang bagi perusahaan bila diversifikasi ini dilakukan secara berlebihan. Seperti yang kita lihat Indosat benar-benar melakukan diversifikasi atas produknya hingga ke yang paling mendasar, bahkan untuk jenis yang sama prabayar, indosat memiliki 2 merk yakni mentari dan im3. Diversifikasi merk ini membuat indosat masyarakat rancu dan bingung mana yang termasuk indosat, dan mana yang tidak. Jaringan Indosat yang belum menyeluruh Jika dibandingkan dengan pesaingnya tentunya Indosat akan mendapatkan kekalahan, karena Indosat belum tersebar untuk menjangkau pedalamanpedalaman atau pedesaan. 3. Oppurtunities (O) : Peluang bagi Indosat antara lain: Besarnya pasar domestik yang belum tergarap PT. Indosat Tbk memiliki peluang yang besar dalam mengambil market share pada persaingan telekomunikasi di Indonesia. Saat ini PT. Indosat Tbk merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perluasan usaha baru berupa jaringan internet

22

Untuk layanan internet melalui broadbrand, indosat menyediakan produk berupa M2, layanan ini menyediakan jaringan akses dengan inovasi baru yang memungkinkan para pengguna untuk menikmati internet berkualitas serta dapat mengendalikan biaya melalui metode prabayar. Layanan ini memiliki internet akses data dan kecepatan tinggi hingga 3.6 Mbps (mega byte per second), khusus di kawasan yang sudah tercakup layanan 3,5 G. Bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan karena kebutuhan manusia akan komunikasi yang semakin meningkat Profil kependudukan yang berbentuk piramida dimana jumlah penduduk remaja & dewasa menempati populasi terbesar, PT. Indosat Tbk mencoba mengambil market share , dalam hal ini PT. Indosat memiliki peluang dengan memperkenalkan produknya dengan iklan yang inovatif dan sesuai dengan perkembangan life style anak muda saat ini seperti menggunakan selebritis / artis terkenal untuk dijadikan icon dalam setiap produknya. Penggunaan jasa telekomunikasi semakin beragam, Jaman sekarang jasa telekomunikasi tidak hanya digunakan untuk sms dan telepon saja, melainkan juga digunakan untuk berbaai aplikasi lainnya, seperti Blackberry, Iphone, Android. Oleh karena itu, Indosat dapat menambahkan aplikasi-aplikasi atau layanan tambahan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Adanya aturan penggunaan BTS Bersama Dalam pembangunan BTS harus atas persetujuan pemerintah daerah dan institusi pemerintah) pada 17 Maret 2008, Keputusan Menkominfo No.02/PER/M.KOMINFO/2008. Selain itu Berdasarkan peraturan menkominfo No.02/PER/M.KOMINFO/3/2008, Pasal 10 yang berbunyi Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang memiliki Menara, atau Pengelola Menara yang mengelola Menara, harus

23

memberikan kesempatan yang sama tanpa diskriminasi kepada para Penyelenggara Telekomunikasi lain untuk menggunakan Menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis Menara 4. Threats (T) : Ancaman bagi Indosat antara lain: Masuknya pendatang baru dari dalam maupun luar negeri sehubungan dengan berakhirnya hak duopoly serta persaingan yang ketat. Selama ini industri seluler adalah industri yang memiliki persaingan yang sanga ketat, awalnya ada tiga pemain inti dalam indsutri ini yaitu PT. Telkomsel, PT. Excelcomindo, dan PT. Indosat. Namun saat ini muncul para pesaing baru yang bisa menjadi ancaman bagi indosat. Pesaing ini menawarkan produk produk yang tak kalah menarik. Dimana beberapa kompetitor dalam produk GSM yaitu Telkomsel (simpati dan AS), exelcomindo (XL), Natrindo (tri), Hutchinson (axis), sedangkan untuk produk CDMA), Telkom (Flexi), Bakrie Telecom (Esia), Mobile8 (Fren), Sampoerna (Ceria), Sinarmas (Smart). Isu yang kurang baik berhubungan dengan komunikasi Adanya isu dari gangguan kesehatan dalam penggunaan handphone bisa menjadi ancaman bagi peningakatan penggunaan layanan berbicara. Isu kesehatan lainnya adalah penggunaan handphone yang lama akan menyebabkan perubahan struktur kulit, kanker. Jika isu kesehatan ini terus berkembang di masyarakat maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi ancaman bagi Indosat. Kondisi geografis Indonesia

Kondisi geografis Indonesia yang merupakan kepulauan dan memiliki banyak pegunungan membuat pembuatan jaringan dan infarstuktur akan menjadi lebih sulit, tentu keadaan ini membutuhkan respon penggunaan

24

teknologi yang baik, jika kurangnya teknologi akan menyebabkan lemahnya jaringan. loyalitas pengguna dapat dilihat bahwa penduduk Indonesia yang cenderung kurang loyal terhadap suatu brand dan mudah terpengaruh terhada iklan ataupun promosi yag ada, sehingga bila menemukan pesaing Indosat yang memberikan harga dan pelayanan lebih baik, tentunya akan menjadi ancaman bagi Indosat. Tidak menutup kemungkinan customer dari Indosat akan berpindah menggunakan operator lain dengan segera..

25

Berilah tanda silang pada jawaba yang Anda kehendaki. 1. Operator apa yang biasanya anda gunakan dalam megoperasikan handphone Anda? a. Indosat a. 6 bulan b. 1 tahun a. Jaringannya kuat b. Harganya murah c. Iklannya menarik a. Ya b. XL c.Telkomsel c. 2 tahun d. lainnya. d. Promosinya banyak e. Pelayanannya (customer service) memuaskan f. Kepedulian sosial b. Tidak 2. Sudah berapa lama Anda menggunakan operator tersebut?

3. Mengapa Anda memilih menggunakan operator tersebut?

4. Apakah anda pernah menggunakan operator lain sebelumnya? Jika ya, jawablah pertanyaan no 6 dan jika tidak, lanjutkan ke pertanyaan no 7. 5. Jika pernah, Operator apakah yang Anda gunakan? Sertai alasan mengapa Anda berhenti menggunakannya? a. XL b. Telkomsel 6. Alasan menggunakan operator lainnya? a. Jaringannya kuat b. Harganya murah c. Iklannya menarik d. Promosinya banyak 7. Apakah yang Anda harapkan untuk diperbaiki dari operator yang sekarang Anda gunakan? a. Jaringan b. Pelayanan c. Harga Terima kasih untuk partisipasinya. d. Promo e. Iklan e.Pelayanannya (customer service) memuaskan f. Kepedulian sosial c. Indosat d. Lainnya .

26

Hasil Rekapan Kuisioner Kaitan No Pertanyaan


Operator yang 1 digunakan Indosat XL Telkomsel 6 bulan 1 tahun 2 tahun lain-lain Jaringan Harga Iklan Promo Pelayanan Kepedulian sosial Ya Tidak XL Indosat Telkomsel lain-lain 9 14 7 6 8 11 5 7 12 4 5 2 0 19 11 13 7 10 3 30% 46,70% 23,30% 20,00 26,67 36,67 16,67 23,33 40,00 13,33 16,67 6,67 0,00 63,33 36,67 43,33 23,33 33,33 10,00

Keterangan Jawaban Jumlah Presentase

SWOT

2 Lama penggunaan

Alasan 3 penggunaan

Menggunakan 4 operator lain Operator lain yang 5 digunakan

Alasan menggunakan 6 operator lain Jaringan Harga Iklan Promo Pelayanan Kepedulian sosial 8 14 3 4 1 0 26,67 46,67 10,00 13,33 3,33 0,00

Perbaikan pada operator 7 digunakan Jaringan Pelayanan Harga 10 4 7 33,33 13,33 23,33

27

Promo Iklan

6 3

20,00 10,00

28

IFE MATRIX STRENGTH Pioneer jasa telekomunikasi internasional Harga dan Promo yang bersaing Kerja sama yang luas Teknologi yang mutakhir pada peralatannya Kualitas Produk dan jasa yang dijaga Citra perusahaan yang baik WEAKNESS Rentannya likuiditas perusahaan Penurunan Net income Diversifikasi yang berlebihan Jaringan tidak menyeluruh TOTAL WEIGHT 0.04 0.17 0.04 0.06 0.12 0.15 WEIGHT 0.14 0.11 0.1 0.07 1 RATING 3 4 3 4 3 4 RATING 2 2 2 1 WEIGHT SCORE 0.12 0.68 0.12 0.24 0.36 0.6 WEIGHT SCORE 0.28 0.22 0.2 0.07 2.89

EFE MATRIX OPPURTUNITIES Pasar domestik yang belum tergarap Perluasan usaha baru jaringan (internet) Bisnis telekomunikasi global Penggunaan teknologi (handphone) yang semakin beragam
Adanya aturan penggunaan BTS Bersama

WEIGHT 0.09 0.11 0.08 0.09

RATING 2 2 4 4

WEIGHT SCORE 0.18 0.22 0.32 0.36

0.05

0.2

29

THREATS Masuknya pendatang baru Kompetisi global makin ketat Isu kesehatan yang terjadi di Indonesia akibat gadget Konisi geografis Indonesia yang cenderung buruk Kurangnya loyalitas masyarakat Indonesia TOTAL

WEIGHT 0.17 0.11 0.09


0.03

RATING 3 4 1
2

WEIGHT SCORE 0.51 0.44 0.09 0.06 0.54 2.92

0.18 1

30

COMPETITIVE PROFILE MATRIX


CSFs Market share Cust. service Kepuasan pelanggan Harga Jaringan (sinyal) Promo Iklan Cons. loyalty Total Wt 0,13 0,11 0,16 0,15 0,17 0,08 0,06 0,14 1 INDOSAT Rating Wtd 3 3 3 3 3 3 2 3 score 0,39 0,33 0,48 0,45 0,51 0,24 0,12 0,42 2,94 TELKOMSEL Rating Wtd 3 3 3 2 4 3 3 3 score 0,39 0,33 0,48 0,45 0,68 0,24 0,18 0,42 3,17 XL Rating 4 3 3 3 3 3 3 3 Wtd score 0,52 0,33 0,48 0,45 0,51 0,24 0,18 0,42 3,13

31

MATRIKS TOWS
Strengths-S 1. Keberadaanya sebagai salah satu pioneer jasa telekomunikasi internasional 2. Harga dan promo yang cukup bersaing 3. Memiliki kerja sama yang luas 4. Teknologi yang mutakhir pada peralatannya 5. Kualitas produk dan jasa yang selalu dijaga Indosat 6. Citra perusahaan yang baik karena memiliki lembaga yang peduli terhadap lingkungan sosial. Strategi SO 1. Menambah promo paket khusus untuk android ataupun produk Apple. (S1,S2,O1,O4) (PD) 2. Menambah tower untuk memperkuat serta memperluas lingkupan jaringan telekomunikasi Indosat yang telah ada (S3,S4,S5,O1,O2,O3) (MD) 3. Kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asing untuk memperkuat jaringan international roaming (S2,O1,O5) (HI) 4. Mengadakan kontes Duta Indosat untuk mengenalkan produk dan CSR Indosat di mata masyarakat (S6,O1,O3) (MD,MP) Weaknesses-W 1. Rentannya likuiditas perusahaan akibat besarnya kewajiban yang dimilikinya 2. Penurunan Net income perusahaan 3. Diversifikasi yang berlebihan. 4. Jaringan Indosat yang belum menyeluruh

TOWS MATRIX PT INDOSAT

Opportunities-O

1. Besarnya pasar domestik yang belum tergarap 2. Perluasan usaha baru berupa jaringan internet 3. Bisnis telekomunikasi global yang cukup menjanjikan karena kebutuhan manusia akan komunikasi yang semakin meningkat 4. Penggunaan jasa telekomunikasi semakin

Strategi WO 1. Memperluas jaringan usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi likuiditas perusahaan namun tetap memperkuat jaringan perusahaan. Serta mampu menggarap pasar baru.(W1,O1,O2) (MP,MD) 2. Melakukan promosi ke kota-kota kecil yang belum mengenal Indosat dengan kerja sama dengan retailer lokal (W2,W3,O4) (MD) 3. Mengadakan maintenance rutin sehingga pemancar sinyal lebih kuat dan jaringan lebih luas (W4,O4) (MP) 4. Mrnggunakan BIS bersama dengan pesaing

32

beragam
5. Adanya aturan penggunaan BTS Bersama Threats-T

1. Masuknya pendatang baru dari dalam maupun luar negeri sehubungan dengan berakhirnya hak duopoly serta persaingan yang ketat. 2. Isu yang kurang baik berhubungan dengan komunikasi 3. Kondisi geografis Indonesia

sehingga dapat memperkuat jaringan galeri Indosat yang dijaga Indosat (W4,O5)(HI) oleh SPG-SPG yg menarik (S2, S5, O1) (MP) Strategi ST Strategi WT 1. Meningkatkan 1. Membuat kerja teknologi yang ada untuk sama dengan cafe-cafe memperkuat jaringan dan yang ada sebagai menciptakan produk penyedia jasa wi-fi untuk untuk mengurangi efek meningkatkan net radiasi (S2, S3, S6,T3) income dan mengurangi (MP,PD) likuiditas (W1, W2,T1) (MP)(MD) 2. Pemberian reward 2. Mengurangi kepada konsumen yang loyal baik sebagai end diversivikasi produk user dan retailer lokal (W3,T4) (Divestiture) (S1, S2, S5, T4) (MP) 3. Membuat produk Indosat bankins sehingga 3. Kerja sama dengan pembelian pulsa dapat retailer lokal untuk dilakukan secara otomatis memberikan promo beli dengan melakukan pulsa gratis berbagai peotongan sejumlah saldo produk untuk menjaga yang telah disiapkan. loyalitas penggunanya. (W2,T4)(PD) (S3,S2,T4) (MP)

5. Membuka beberapa

4. Loyalitas Berdasarkan Matrik Strengths Weakness Opportunities Threats, PT Indosat membuat beberapa strategi antara lain : Strengths-Opportunities Strategi 1. Menambah promo paket khusus untuk android ataupun produk Apple. Maraknya peggunaan produk Apple maupun android di masyarakat, khususnya para kaula muda yang merupakan target pasar Indosat terbesar, mewajibkan Indosat untuk lebih bervariatif dalam mengadakan promopromo, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk membeli produk Indosat. 2. Menambah tower untuk memperkuat jaringan telekomunikasi Indosat yang telah ada. Melihat cukup banyaknya pengguna Indosat, dapat menimbulkan gangguan pada server atau jaringan Indosat. Oleh karena itu, perlu dibangun beberapa tower tamahan yang dapat memperkuat jaringan

33

Indosat, sehingga kualitas Indosat semakin baik, konsisten dan konsume semakin puas. 3. Kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asing untuk memperkuat jaringan
international roaming.

Dengan memperluas jaringan international roaming, Indosat makin mempermudah Kerja sama konsumen untuk melakukan panggilan internasional ini dilakukan dengan menggandeng perusahaan

telekomunikasi asing/global . 4. Mengadakan kontes Duta Indosat untuk mengenalkan produk dan CSR Indosat di mata masyarakat (S6,O1,O3) (MD) Indosat memang memiliki lembaga-lembaga sosial tertentu, tetapi Indosat juga perlu untuk melakukan kontes Duta Indosat yang menggambarkan jati diri Indosat, sehingga membuat orang untuk lebih tertarik dan mengenal Indosat secara lebih dekat. 5. Membuka beberapa galeri Indosat yang dijaga oleh SPG-SPG yg menarik Untuk menarik pelaggan agar mau berkunjung di outlet-outlet yang tersedia bahkan membeli produknya, tentu dibutuhkan sesuatu yang menarik dan sedap dipandang, seperti SPG-SPG yang memiliki penampilan menarik. Dengan adanya SPG-SPG yang membantu menawarkan produk, tentunya akan semakin menarik konsumen untuk menggunakan produk tersebut. Strengths-Threats Strategi 1. Meningkatkan teknologi yang ada untuk memperkuat jaringan dan menciptakan produk baru untuk mengurangi efek radiasi Banyak terdapat isu mengenai gangguan otak ataupun gangguan pendengaran apabila terlalu lama menggunakan handphone. Selain itu, jaringan Indosat sering sekali terjadi trouble yang mengganggu kenyamanan peggunaan konsumen. Oleh karena itu, Indosat sebaiknya memerhatikan mengeai hal ini dan memperbaikinya.

34

2. Pemberian reward kepada konsumen yang loyal baik sebagai end user dan retailer lokal. Manusia pada umumnya sangat senang apabila mendapatkan hadiah atau reward ataupun diskon. Hal tersebut juga dapat menarik minat konsumen untuk menggunakan Indosat ataupun para penggunanya teta setia menggunakan Indosat. Hal ini juga bisa diterapkan kepada para retailernya. 3. Kerja sama dengan retailer lokal untuk memberikan promo beli pulsa gratis berbagai produk untuk menjaga loyalitas penggunanya. Melakukan kerjasama bagi hasil dan mengajak para retailer lokal untuk bekerja sama dengan Indosat sehingga mereka dapat menarik pelanggan untuk tetap berbelanja di retail mereka dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Para retailer lokal hanya perlu memberikan harga khusus bagi Indosat untuk membeli produknya sehingga saat ada pelanggan Indosat yang melakukan pengisian pulsa di retail mereka, para retailer dapat langsung memberikan produk-produk yang telah disiapkan/ dibeli oleh Indosat tersebut. Weakness-Opportunities Strategi 1. Memperluas jaringan usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi likuiditas perusahaan namun tetap memperkuat jaringan perusahaan serta mampu menggarap pasar baru. Indosat memiliki kemugkinan tejadinya likuiditasi, oleh karena itu Indosat seharusnya semakin genca mencar rekan bisnis baru yang menguntungkan dan bisa di ajak kerja sama serta semakin banyak membuka peluangpeluang bisnis di tempat-tempat berpotensial yang belum terjangkau. 2. Melakukan promosi ke kota-kota kecil yang belum mengenal Indosat dengan berbagai cara salah satunya dengan kerja sama dengan retailer lokal Indosat masih jarang ditemukan di kota-kota kecil, bakan terdapat beberapa kota yang belum dimasuki oleh pasar Indosat. Oleh karena itu,

35

Indosat harus lebih memperluas jarigan usahanya ke tempat-tempat kecil dan pelosok. Hal tersebut dapat dilakukan oleh Indosat dengan cara bekerja sama dengan retailer lokal yang memang mengerti mengenai daerah yang akan dimasuki oleh Indosat. 3. Mengadakan maintenance rutin sehingga pemancar sinyal lebih kuat dan jaringan lebih luas. Seringkali terjadi gangguan server pada Indost dan tentunya hal tersebut akan membuat penggunanya merasa kecewa. Hal tersebut juga dapat menyebabkan loyalitas konsumen bekurang dan berpindah pada operator lain. Oleh karena itu, Indosat harus benar-benar memperhatikan maintenancenya.
4. Mrnggunakan BTS bersama dengan pesaing sehingga dapat memperkuat jaringan Indosat Salah satu pemilik BTS terbanyak adalah telkomsel, dengan demikian untuk menjaga kekuatan jaringannya Indosat dapat menggandeng telkomsel untuk menggunakan BTS nya secara bersama sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Weakness-Threats 1. Membuat kerja sama dengan cafe-cafe yang ada sebagai penyedia jasa wi-fi untuk meningkatkan net income dan mengurangi likuiditas. Sering terlihat para kaula muda yang senang nongkrong di cafe-cafe. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Indosat untuk bekerja sama dengan cafecafe tertentu, sehinga semakin banyak yang mengenal dan menggunakan Indosat. Sehingga Indosat terhindar dari likuiditas. 2. Mengurangi diversifikasi produk. Bebera[a diversifikasi yang dimiliki Indosat adalah mentari, IM3, Matrix untuk layanan gsm pasca bayar, starone untuk CDMA, dan lain sebagainya. Terlalu banyaknya diversifikasi serupa yang dimiliki Indosat menyebabkan semakin banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Indosat. Oleh karena itu, sebaiknya Indosat mengurangi diversifikasi.

36

3. Membuat produk Indosat banking sehingga pembelian pulsa dapat dilakukan secara otomatis dengan melakukan peotongan sejumlah saldo yang telah disiapkan. Mengadakan suatu sistem dimana pada saat pulsa pelanggan habis atau mulai memasuki masa tenggang, pihak Indosat memberikan pengingat dan menanyakan kesediaan pelanggan untuk melakukan pengisian pulsa secara otomatis dan pembayaran dilakukan dengan melakukan pemotongan saldo dari rekening yang terkait dengan nomor tersebut. The Internal-External (IE) Matrix PT INDOSAT : The IFE Total Weighted Score Strong Average Weak 3.0 to 4.0 2.00 to 2.99 1.0 to 1.99 ScoreThe EFE Total Weighted High 3.0 to 3.99 Medium 2.0 to 2.99 Low 1.0 to 1.99 I a IV a VII a II Va III a VI a IX a

VIII a

Berdasarkan IE Matrix, PT Indosat berada di area hold and maintain yang berarti menjaga dan mempertahankan. Hal ini menunjukkan secara umum Indosat dapat menerapkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Pengertian dan Contoh Grand Strategy Matrix: A. Market development : Pengertian : Memperkenalkan produk yang ada pada pasar yang baru. Contoh : PT Carrefour Indonesia membuka berbagai gerai ritel barunya di

37

B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

berbagai kota besar di Indonesia. Saat ini Carrefour telah memiliki 30 toko di Indonesia. Market penetration : Pengertian : Melakukan promosi secara besar-besaran agar tidak kalah dari para pesaing pada pasar yang sama. Contoh : HM Sampoerna melakukan aktivitas pemasaran dan promosi besarbesaran untuk produk rokok merk A-Mild Sampoerna. Product development : Pengertian : Memperbaiki dan mengembangkan produk yang sudah ada pada pasar yang sama. Contoh : PT Unilever Indonesia mengembangkan produk Pepsodent dengan beberapa varian. Vertical forward integration : Pengertian : Mendapatkan kepemilikan atas penyalur, distributor, retailler.. Contoh : PT Kimia Farma membangun jaringan apotiknya sendiri yaitu Apotik Kimia Farma. Vertical backward integration : Pengertian : Mendapatkan kepemilikan atas pemasok/ supplier. Contoh : Kelompok Kompas Gramedia memiliki banyak anak perusahaan media termasuk penerbitan. Horizontal integration : Pengertian : Mendapatkan kepemilikan atas pesaing. Contoh : Semen Gresik mengakuisisi Semen Padang dan Semen Tonasa. Concentric diversification : Pengertian : Menambah produk baru yang saling berhubungan. Contoh : PT Unilever Indonesia memproduksi Pepsodent dan sikat gigi. Horizontal diversification : Pengertian : Menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk konsumen yang sama. Contoh : Kelompok Usaha Kompas membuka bisnis jasa konsultasi perjalanan (biro travel) yang khusus ditujukan bagi pelanggan Koran dan Majalah Kelompok Kompas-Gramedia.

38

I. Conglomerate diversification : Pengertian : Menambah produk baru yang tidak saling berhubungan. Contoh : PT Maspion Indonesia memiliki PT Bank Maspion Indonesia, Maspion Securities, dan Maspion Money Changer. J. Joint ventures : Pengertian : Dua perusahaan atau lebih bekerjasama membentuk usaha baru yang terpisah dari induknya. Contoh : PT Kimia Farma dan PT Tigakarsa Perkasa yang menghasilkan PT Sari Husada. K. Divestiture : Pengertian : Menjual sebagian unit usaha ke perusahaan lain. Contoh : PT Bank Niaga Tbk. melepas seluruh kepemilikan saham di PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia yang berkedudukan di Jakarta. L. Liquidation : Pengertian : Menjual seluruh aset atau menutup perusahaan. Contoh : Bank IFI dilikuidasi oleh Bank Indonesia. M. Retrenchment (regrouping) : Pengertian : Penghematan biaya dengan cara mengurangi sebagian aset untuk menanggulangi turunnya keuntungan Contoh : PT Dirgantara Indonesia telah mem-PHK-kan sekitar 9.643 karyawannya. Sumber : http://itgov.cs.ui.ac.id/spis/Sesi%202%20Tinjauan%20Umum%20Corporate%20dan
%20Business%20Strategy.pdf http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pengertian%20market %20development&source=web&cd=5&ved=0CD4QFjAE&url=http%3A%2F %2Felearning.upnjatim.ac.id%2Fcourses%2FMANAJEMENSTRATEGI%2Fdocument %2Fke-4_VARIASI_STRATEGI.ppt%3FcidReq %3DMANAJEMENSTRATEGI&ei=0PBrT7CZCc7KrAfc08ijAg&usg=AFQjCNEY6iVdQB jF7z7WkAVnnBfoQUgy-Q&cad=rja

http://mustafit.wordpress.com/ekonomi/joint-venture-company-ikhtiar-menggabungkan2-budaya/

39

Grand Strategy Matrix (GSM) PT Indosat. :

Menurut Grand Strategy (GS) Matrix, PT Indosat berada di kuadran ke dua dikarenakan pertumbuhan industri telekomunikasi yang positf dan kompetitif tetapi PT Indosat memiliki posisi yang kurang kuat dalam industri telekomunikasi tersebut. A. Market Penetration : 1. Memperluas jaringan usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi likuiditas perusahaan namun tetap memperkuat jaringan perusahaan sehingga konsumen tetap loyal pada perusahaan. 2. Mengadakan maintenance rutin sehingga pemancar sinyal lebih kuat dan jaringan lebih luas sehingga kualitas tetap terjamin dan user merasa puas 3. Mengadakan kontes Duta Indosat untuk mengenalkan produk dan CSR Indosat di mata masyarakat 4. Membuka beberapa galeri Indosat yang dijaga oleh SPG-SPG yg menarik sehingga dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan market share perusahaan

40

5. Meningkatkan teknologi yang ada untuk memperkuat jaringan dan menciptakan produk yang mampu mengurangi efek radiasi yang sekarang makin gencar dibahas sehingga dapat merebut hati konsumen.. 6. Pemberian reward kepada konsumen yang loyal baik sebagai end user dan retailer lokal sehingga akan memacu daya beli dan kesetiaan konsumen. 7. Kerja sama dengan retailer lokal untuk memberikan promo beli pulsa gratis berbagai produk untuk menjaga loyalitas penggunanya 8. Membuat kerja sama dengan cafe-cafe yang ada sebagai penyedia jasa wi-fi untuk meningkatkan net income dan mengurangi likuiditas, selain itu dengan meningkatkan kenyamanan maka akan menjaga loyalitas konsumen dan menarik new customer. B. Market Development : 1. Menambah tower untuk memperkuat serta memperluas lingkupan jaringan telekomunikasi Indosat yang telah ada 2. Mengadakan kontes Duta Indosat untuk mengenalkan produk dan CSR Indosat di mata masyarakat 3. Melakukan promosi ke kota-kota kecil yang belum mengenal Indosat dengan kerja sama dengan retailer lokal. 4. Memperluas jaringan usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi likuiditas perusahaan namun tetap memperkuat jaringan perusahaan serta mampu menggarap pasar baru. C. Product Development : 1. Menambah promo paket khusus untuk android ataupun produk Apple. 2. Meningkatkan teknologi yang ada untuk memperkuat jaringan dan menciptakan produk untuk mengurangi efek radiasi 3. Membuat produk Indosat banking sehingga pembelian pulsa dapat dilakukan secara otomatis dengan melakukan peotongan sejumlah saldo yang telah disiapkan. D. Horizontal Integration : 1. Kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi asing untuk memperkuat jaringan international roaming

41

2. Mrnggunakan BTS bersama dengan pesaing sehingga dapat memperkuat jaringan Indosat E. Divestiture : 1. Mengurangi diversivikasi produk Rekap GSM Matrix: 1. Market Penetration 2. Market Development 3. Product Development :8 :4 :3 4. Horizontal Integration : 2 5. Divestiture :1

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) PT Indosat. : Market Penetration AS TAS 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 0.18 0.44 0.16 0.36 0.2 0.68 0.44 0.36 0.06 0.72 Market Development AS TAS 4 4 4 3 4 4 2 0 1 2 0.36 0.44 0.32 0.27 0.2 0 0.68 0.22 0 0.03 0.36 Product Development AS TAS 3 4 3 4 2 3 1 1 0 4 0.27 0.44 0.24 0.36 0.1 0 0.51 0.11 0.09 0 0.72

Key External Factors Opportunities Pasar domestik yang belum tergarap Perluasan usaha baru jaringan (internet) Bisnis telekomunikasi global Penggunaan teknologi (handphone) yang semakin beragam
Adanya aturan penggunaan BTS Bersama

Weight 0.09 0.11 0.08 0.09 0.05 0.17 0.11 0.09


0.03

Threats Masuknya pendatang baru Kompetisi global makin ketat Isu kesehatan yang terjadi di Indonesia akibat gadget Konisi geografis Indonesia yang cenderung buruk Kurangnya loyalitas masyarakat Indonesia Key Internal Factors Strengths Pioneer jasa telekomunikasi internasional Harga dan Promo yang bersaing Kerja sama yang luas Teknologi yang mutakhir pada peralatannya Kualitas Produk dan jasa yang dijaga Citra perusahaan yang baik Weaknesses Rentannya likuiditas perusahaan

0.18

0.04 0.17 0.04 0.06 0.12 0.15 0.14

3 4 4 4 4 4 1

0.12 0.68 0.16 0.24 0.48 0.6 0.14

4 4 3 3 4 3 1

0.16 0.68 0.12 0.18 0.48 0.45 0.14

4 4 4 4 1 3 2

0.16 0.68 0.16 0.24 0.12 0.45 0.28

42

Penurunan Net income Diversifikasi yang berlebihan Jaringan tidak menyeluruh TOTAL

0.11 0.10 0.07

4 2 4

0.44 0.2 0.28 6.94

3 1 3

0.33 0.1 0.21 5.73

1 0 2

0.11 0 0.14 5.18

Analisis QSPM PT GARUDA INDONESIA Tbk. : Berdasarkan hasil QSPM di atas, maka dapat disimpulkan strategi Market Penetration memiliki skor terbesar dengan total skor 6.40, dan diikuti oleh strategi Market Development dengan total skor 6.26. strategi yang terakhir adalah Product Development memiliki total skor 5.47, Oleh karena strategi Market penetration memiliki total score terbesar maka strategi ini merupakan strategi yang paling diprioritaskan untuk dieksekusi atau dilaksanakan. Berikut merupakan strategi Market Penetration PT Indosat.: 1. Memperluas jaringan usaha dan kerja sama dengan berbagai pihak, sehingga mengurangi likuiditas perusahaan namun tetap memperkuat jaringan perusahaan sehingga konsumen tetap loyal pada perusahaan. Penggunaan BTS bersama dengan operator lain, memungkinkan untuk mengurangi dana yang dibutuhkan oleh Indosat untuk mengembangkan jaringan. Namun dengan penggunaan BTS bersama ini Indosat tetap dapat menjaga kualitas dan loyalitas pelanggannya. Bekerja sama dengan game developer di Indonesia sehingga dapat dibuat game khusus yang merupakan buatan Indosat dan dapat dimainkan oleh para pengguna Indosat sebagai salah satu fitur yang ditawarkan. Ini dapat termasuk strategi market penetration maupun prioduct development. Bekerja sama dengan beberapa grup band untuk membuat ring back tone sehingga tidak kalah dengan para pesaing.

2. Mengadakan maintenance rutin sehingga pemancar sinyal lebih kuat dan jaringan lebih luas sehingga kualitas tetap terjamin dan user merasa puas Membuat jadwal maintenance dan memberitahukan kepada para konsumen, dengan demikian konsumen akan mengerti bila satu waktu Indosat mengalami trouble dan tidak bisa digunakan.

43

Lebih memperbanyak teknisi-teknisi ahli, menangani maintenance dengan baik dan cepat.

sehingga

dapat

3. Membuka beberapa galeri Indosat yang dijaga oleh SPG-SPG yg menarik sehingga dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan market share perusahaan Membuka lowongan untuk para wanita yang menaik da cukup tau mengenai telekomunikasi, sehingga dapat menarik minat pembeli untuk berkunjung ke Indosat atua bahkan menjadi pelangan setia Indosat. 4. Meningkatkan teknologi yang ada untuk memperkuat jaringan dan mengurangi efek radiasi yang sekarang makin gencar dibahas sehingga dapat membuat konsumen enggan menggunakan handphone berlama-lama. Bekerja sama dengan operator-operator lainnya untuk melakukan survey dan mencari cara agar dapat mengurangi radiasi atau menciptakan anti radiasi yang terjadi dalam penggunaan telepon genggam. Degan begitu, konsumen tidak enggan lagi untuk menggunakan handphone secar berlama-lama. 5. Pemberian reward kepada konsumen yang loyal baik sebagai end user dan retailer lokal sehingga akan memacu daya beli dan kesetiaan konsumen. Reward yang dapat diberikan kepada konsumen dapat berupa diskon sekian persen untuk makan di caf-caf tertentu hanya dengan menunjukkan Ia adalah pengguna Indosat. Atau dapat juga berupa undian berhadiah ataupun hadiah lagsung. Sedangkan untuk retailer dapat diberikan hadiah khusus berupa hadiah liburan ke suatu tempat bagi yang mencapai hasil penjualan terbanyak atau hadiah langsung berupa bend maupun diskon harga produk. 6. Membuat kerja sama dengan cafe-cafe yang ada sebagai penyedia jasa wi-fi untuk meningkatkan net income dan mengurangi likuiditas,

44

selain itu dengan meningkatkan kenyamanan maka akan menjaga loyalitas konsumen dan menarik new customer. Melihat banyaknya pengunjung-pengunjung caf, Idosat dapat mengajak pemilik-pemilik caf berpotensial untuk bekerja sama. indosat dapat menyediakan wifi dan pemilik caf akan turut membayar sekian persen dari wifi terebut, serta tidak lupa juga Indosat turut memasang iklan di caf tersebut. Dengan begitu, orang-orang yang nongkrong di caf akan mengenal Indosat dan berpotensi untuk menggunakan Indosat. 7. Menghemat pengeluaran yang disebabkan oleh banyaknya diversifikasi dengan membuang diversifikasi yang tidak perlu dilakukan. Banyaknya diverisifikasi menyebabkan semakin banyak pengeluaran yang harus dtanggung oleh Indosat. Oleh karena itu, ada baiknya Indosat berusaha mengurangi diversifikasi yang ada dengan cara mengelompokkan bagian-bagian yang dirasa sama dan dapat dikelompokkan menjadi satu bagian.

INI belum mar edit tolong yaaah mar mw ngelesin soalnya>.<

45

DAFTAR PUSTAKA
Community Aji CHRW-95%. Metode Analisis SWOT.

http://ajichrw.wordpress.com/2009/07/15/metode-analisis-swot/ (diakses Desember 2010) Perdana, Wira Gusti. Bedah Strategi PT. Indosat Tbk.

http://wira010288.wordpress.com/2010/04/10/bedah-strategimanajemen-pt-indosat-tbk/ (diakses tanggal 7 Nopember 2010) ________________. Lima Kekuatan Persaingan PT INDOSAT Menurut Michael Porter. http://wira010288.wordpress.com/2010/04/10/bedah-strategimanajemen-pt-indosat-tbk/ (diakses tanggal 7 Nopember 2010) Wibisono, Agus. Analisis SWOT. http://aguswibisono.com/2010/analisis-swotstrength-weakness-opportunity-threat/ (diakses Desember 2010)

46

Wikipedia Indonesia. Indosat. http://id.wikipedia.org/wiki/Indosat (diakses tanggal 2 Desember 2010)

47

Anda mungkin juga menyukai