Mata Kuliah:
Sistem dan Teknologi Informasi
Semester Ganjil 2023 2024
Komentar:
I. PENDAHULUAN
Deskripsi Perusahaan
1. Nama Perusahaan, sebutkan nama lengkap perusahaan yang sedang Anda deskripsikan:
2. Logo Perusahaan, sertakan logo perusahaan untuk memberikan pengenal visual perusahaan:
Logotype: Tulisan "Telkom" menggunakan font Gotham Rounded, yang merupakan font
sans-serif modern yang melambangkan kekuatan dan kepercayaan. Font ini juga
memiliki karakter yang dinamis dan ramping, yang mencerminkan semangat Telkom
untuk selalu berkembang dan berinovasi.
Icon lingkaran asimetris: Lingkaran asimetris melambangkan dunia yang dinamis dan
terus berkembang. Lingkaran ini juga memiliki bentuk yang tidak beraturan, yang
melambangkan keberagaman dan inklusivitas.
Icon tangan: Tangan melambangkan semangat Telkom untuk selalu melayani dan
menghubungkan masyarakat Indonesia. Tangan ini juga memiliki posisi yang terbuka,
yang melambangkan kesiapan Telkom untuk bekerja sama dengan berbagai pihak.
Tagline "The World in Your Hand": Tagline ini melambangkan komitmen Telkom
untuk memberikan akses dunia kepada masyarakat Indonesia. Tagline ini juga
menunjukkan bahwa Telkom percaya bahwa teknologi dapat menghubungkan
masyarakat dari seluruh dunia.
Logo Telkom Indonesia pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013. Logo ini merupakan
hasil dari proses rebranding yang dilakukan oleh Telkom untuk memperkuat identitas
perusahaan sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.
3. Sejarah Perusahaan, berikan latar belakang sejarah perusahaan, kapan berdiri, pendiri, dan
perkembangannya dari awal hingga saat ini, secara singkat:
Latar Belakang
Sejarah Telkom dimulai pada tahun 1856, ketika pemerintah
Hindia Belanda mendirikan jawatan pos dan telegraf. Pada tahun
1882, telepon mulai diperkenalkan di Indonesia, dan pada tahun
1961, jawatan pos dan telegraf diubah menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
Pendiri
Pendiri Telkom adalah pemerintah Indonesia, yang mendirikan
PN Postel pada tahun 1961.
Perkembangan
Pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi dua perusahaan
negara, yaitu Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro)
dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
PN Telekomunikasi kemudian menjadi Telkom pada tahun 1991.
Telkom terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan
teknologi telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1995, Telkom
meluncurkan layanan telepon seluler GSM, Telkomsel. Pada
tahun 2001, Telkom menjadi perusahaan publik dan melantai di
Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2005, Telkom meluncurkan layanan broadband
internet IndiHome. Pada tahun 2010, Telkom meluncurkan
layanan cloud computing Telkom Cloud. Pada Tahun 2013
Telkom melakukan rebranding dan mengganti logo Perusahaan.
Pada tahun 2020, Telkom meluncurkan layanan 5G di Indonesia.
Saat Ini
Saat ini, Telkom memiliki portofolio bisnis yang luas, yang
mencakup layanan fixed broadband, mobile, cloud computing,
data center, dan digital services. Telkom juga memiliki anak
perusahaan dan afiliasi yang bergerak di berbagai bidang,
termasuk Telkomsel, Telkomsigma, dan Infomedia Nusantara.
Visi:
Menjadi Digital Telco Pilihan Utama untuk Memajukan Masyarakat
Misi:
Mempercepat pembangunan infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan,
ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong kemampuan
digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
Untuk mencapai tujuan dan fokus utama tersebut, Telkom fokus pada pembangunan
infrastruktur dan platform digital cerdas yang berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses
oleh seluruh masyarakat. Telkom juga fokus pada pengembangan talenta digital unggulan
yang dapat mendorong kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa. (Telkom
Indonesia, 2023).
5. Industri atau Sektor, jelaskan dalam industri atau sektor apa perusahaan ini beroperasi.
Apakah itu teknologi, makanan dan minuman, otomotif, finansial, atau industri lainnya:
Telkom menyediakan berbagai layanan TIK, termasuk layanan fixed broadband, mobile,
cloud computing, data center, dan digital services.
Telkom adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbesar
di Asia Tenggara. Telkom memiliki jaringan telekomunikasi yang luas dan canggih, yang
melayani lebih dari 100 juta pelanggan di seluruh Indonesia.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menargetkan dua segmen pasar utama, yaitu:
Konsumen akhir: Telkom menyediakan berbagai layanan TIK untuk konsumen akhir,
termasuk layanan fixed broadband, mobile, dan digital services.
Bisnis: Telkom menyediakan berbagai layanan TIK untuk bisnis, termasuk layanan cloud
computing, data center, dan digital services.
Telkom berkomitmen untuk memberikan layanan TIK yang terbaik bagi semua segmen
pasar. Telkom terus berinvestasi dalam inovasi untuk mengembangkan produk dan layanan
baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. (Telkom Indonesia,
2023).
7. Produk atau Layanan, jelaskan produk atau layanan utama yang ditawarkan oleh perusahaan.
Apa produk atau solusi yang mereka jual kepada pelanggan?:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menawarkan berbagai produk dan layanan
TIK, yang dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu: (Telkom Indonesia, 2023)
Layanan fixed broadband: Telkom menyediakan layanan fixed broadband IndiHome
untuk rumah tangga dan bisnis kecil. IndiHome menawarkan berbagai paket layanan,
termasuk internet, telepon, dan televisi kabel.
Layanan mobile: Telkom menyediakan layanan mobile Telkomsel untuk konsumen
individu dan bisnis. Telkomsel menawarkan berbagai paket layanan, termasuk telepon,
internet, dan data.
Selain layanan fixed broadband dan mobile, Telkom juga menawarkan berbagai layanan
TIK lainnya, termasuk:
Layanan cloud computing: Telkom menyediakan layanan cloud computing Telkom
Cloud untuk bisnis dari berbagai ukuran dan industri. Telkom Cloud menawarkan
berbagai layanan, termasuk infrastruktur, platform, dan aplikasi.
Layanan data center: Telkom menyediakan layanan data center Telkom Data Center
untuk bisnis yang membutuhkan penyimpanan data yang aman dan andal. Telkom Data
Center menawarkan berbagai layanan, termasuk colocation, hosting, dan disaster
recovery.
Layanan digital services: Telkom menyediakan berbagai layanan digital services,
seperti Telkomsel Orbit, MyTelkomsel, dan Telkom Cloud, untuk bisnis dan konsumen
akhir. Telkom Digital Services menawarkan berbagai layanan, termasuk e-commerce,
fintech, dan digital entertainment.
8. Keunggulan Bersaing, Jelaskan apa yang membuat perusahaan ini unik dan memberikan
keunggulan bersaing. Apa yang membedakan mereka dari pesaing lainnya?:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memiliki beberapa keunggulan bersaing yang
membedakannya dari pesaing lainnya, antara lain:
Jaringan telekomunikasi yang luas dan canggih: Telkom memiliki jaringan
telekomunikasi yang luas dan canggih, yang melayani lebih dari 100 juta pelanggan di
seluruh Indonesia. Jaringan ini mencakup jaringan fixed broadband, mobile, dan data
center.
Kapabilitas digital yang kuat: Telkom memiliki kapabilitas digital yang kuat, yang
didukung oleh investasi yang besar dalam teknologi dan inovasi. Telkom memiliki
berbagai produk dan layanan digital yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di
berbagai segmen pasar.
Kekuatan finansial: Telkom memiliki kekuatan finansial yang kuat, yang didukung oleh
pendapatan dan laba yang stabil. Hal ini memungkinkan Telkom untuk berinvestasi
dalam infrastruktur dan teknologi baru untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
Kekuatan finansial
Telkom memiliki kekuatan finansial yang kuat, yang didukung oleh pendapatan dan laba
yang stabil. Hal ini memungkinkan Telkom untuk berinvestasi dalam infrastruktur dan
teknologi baru untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memiliki nilai-nilai inti yang menjadi
pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Nilai-nilai inti tersebut adalah:
AKHLAK: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Tanggung Jawab Sosial: Telkom memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat dan lingkungan. Telkom berkomitmen untuk menjalankan
bisnisnya secara berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dalam hal etika, integritas, dan komitmen sosial, Telkom mendefinisikan dirinya sebagai
perusahaan yang:
Beretika: Telkom berkomitmen untuk menjalankan bisnisnya secara etis dan
bertanggung jawab. Telkom memiliki kode etik yang mengatur perilaku karyawan dalam
menjalankan bisnis.
Berintegritas: Telkom berkomitmen untuk membangun kepercayaan dan integritas
dengan pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Telkom memiliki
sistem pengendalian internal yang kuat untuk memastikan bahwa bisnis dijalankan secara
transparan dan akuntabel.
Berkomitmen sosial: Telkom berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat dan lingkungan. Telkom memiliki berbagai program tanggung jawab sosial
untuk mendukung pembangunan masyarakat dan lingkungan.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan nilai-nilai inti dan budaya perusahaan Telkom:
AKHLAK: Telkom berkomitmen untuk memberikan layanan yang berkualitas dan andal
kepada pelanggan. Telkom juga berkomitmen untuk mengembangkan karyawan yang
kompeten dan profesional.
Tanggung Jawab Sosial: Telkom mendukung pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat
Indonesia. Telkom juga berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari
bisnisnya.
Telkom percaya bahwa nilai-nilai inti dan budaya perusahaan yang kuat merupakan kunci
untuk kesuksesan jangka panjang. Telkom berkomitmen untuk menerapkan nilai-nilai inti
dan budaya perusahaan ini dalam semua aspek bisnisnya. (Telkom Indonesia, 2023)
10. Prestasi dan Penghargaan, bila ada prestasi atau penghargaan yang signifikan yang diterima
oleh perusahaan, sebutkan hal tersebut:
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menerima berbagai prestasi dan
penghargaan dari berbagai pihak, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Berikut adalah
beberapa prestasi dan penghargaan yang signifikan yang diterima oleh Telkom:
Indonesia Public Relation Awards (IPRA) 2023, Best Public Relation in Company
Management on Expanding Program and Services Digitalization for Various Sectors,
(Category: Information, Technology, and Telecommunication)
Indonesia Enterprise Risk Management Award-V-2023, 1st. The Best Indonesia Risk
Management for Public Company 2023, Sector: Infrastructure, Utilities & Transport -
Industry: Telecommunications
Indonesia Enterprise Risk Management Award-V-2023 ( IERMA-V-2023), 1st. The
Best Indonesia Risk Management for Public Company 2023, Sector: Infrastructure,
Utilities & Transport - Industry: Telecommunications
Indonesia Finance Award-V-2023, 1st. The Best Indonesia Finance for Public
Company 2023, Sector: Infrastructure, Utilities & Transport - Industry:
Telecommunications
Gambar 3 Penghargaan
Prestasi dan penghargaan ini merupakan pengakuan atas kinerja dan kontribusi Telkom bagi
masyarakat dan bangsa Indonesia. Telkom terus berkomitmen untuk memberikan layanan
TIK yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia, serta untuk mendukung
pembangunan ekonomi digital di Indonesia.
Berikut adalah beberapa contoh prestasi dan penghargaan Telkom dalam bidang teknologi
dan inovasi:
Telkomsel Orbit, layanan fixed wireless broadband yang telah melayani lebih dari
100.000 pelanggan di seluruh Indonesia.
Telkom Cloud, layanan cloud computing yang telah melayani lebih dari 10.000
pelanggan dari berbagai industri.
MyTelkomsel, aplikasi mobile yang telah diunduh oleh lebih dari 100 juta pengguna.
Telkom Digital Hub, pusat inovasi digital yang berfokus pada pengembangan talenta
digital dan produk-produk digital.
Prestasi dan penghargaan ini menunjukkan bahwa Telkom berkomitmen untuk menjadi
pemimpin pasar dalam industri telekomunikasi digital di Indonesia. Telkom terus
berinvestasi dalam teknologi dan inovasi untuk mengembangkan produk dan layanan baru
yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. (Telkom Indonesia, 2023)
11. Tantangan dan Peluang, jelaskan tantangan atau peluang yang dihadapi perusahaan saat ini
atau yang dihadapi dalam kasus yang akan dideskripsikan:
Berikut adalah beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Telkom:
Tantangan
Persaingan yang semakin ketat: Telkom menghadapi persaingan yang semakin ketat dari
perusahaan telekomunikasi lain, baik dari dalam maupun luar negeri.
Perubahan teknologi yang cepat: Telkom harus terus berinvestasi dalam teknologi dan
inovasi untuk tetap relevan dengan kebutuhan pasar.
Perkembangan ekonomi digital: Telkom harus terus mendukung perkembangan ekonomi
digital di Indonesia untuk tetap menjadi pemain utama dalam industri telekomunikasi.
Peluang
Peningkatan penetrasi internet: Telkom dapat memanfaatkan peningkatan penetrasi
internet di Indonesia untuk meningkatkan jumlah pelanggannya.
Pertumbuhan ekonomi digital: Telkom dapat memanfaatkan pertumbuhan ekonomi
digital di Indonesia untuk mengembangkan produk dan layanan baru.
Pemanfaatan teknologi 5G: Telkom dapat memanfaatkan teknologi 5G untuk
mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih canggih.
Berikut adalah beberapa contoh kasus tantangan dan peluang yang dihadapi oleh Telkom:
Kasus Tantangan:
Telkom menghadapi tantangan untuk meningkatkan penetrasi internet di daerah terpencil di
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi geografis dan ekonomi
yang sulit.
Kasus Peluang:
Telkom memiliki peluang untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang
memanfaatkan teknologi 5G. Teknologi 5G memungkinkan Telkom untuk menawarkan
layanan yang lebih cepat, lebih stabil, dan lebih andal. (Telkom Indonesia, 2023)
III. PEMBAHASAN
Membahas tentang tren dan tantangan dalam bisnis global, serta peran sistem informasi
dalam membantu bisnis global untuk menghadapi tren dan tantangan tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh peran global dari sistem informasi dalam Telkom:
Sistem informasi digunakan untuk mengelola jaringan telekomunikasi Telkom di
seluruh dunia. Sistem ini memungkinkan Telkom untuk memantau kinerja
jaringannya dan untuk melakukan pemeliharaan secara proaktif.
Sistem informasi digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan digital
baru untuk pasar global. Telkom menggunakan sistem ini untuk menganalisis tren
pasar dan untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Sistem informasi digunakan untuk memperluas pasar Telkom ke luar negeri.
Telkom menggunakan sistem ini untuk menjangkau pelanggan di luar negeri dan
untuk memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
Sistem informasi digunakan untuk meningkatkan kolaborasi dengan mitra global
Telkom. Telkom menggunakan sistem ini untuk berbagi informasi dan untuk
bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan produk dan layanan baru.
1.2 Analisis dampak globalisasi terhadap sistem informasi dan organisasi bisnis perusahaan.
Misalnya, (Sabherwal and Jeyaraj, 2015) menemukan bahwa studi utama yang
menggunakan dampak produktif pada dimensi kinerja operasional diperiksa dengan
menggunakan ukuran kinerja operasional dan bidang sistem informasi manajemen (MIS)
mencoba mencapai literasi sistem informasi yang lebih luas. MIS berkaitan dengan
masalah perilaku serta masalah teknis seputar pengembangan, penggunaan, dan dampak
sistem informasi yang digunakan oleh manajer dan karyawan di perusahaan. Untuk
memahami sepenuhnya sistem informasi, harus memahami dimensi organisasi,
manajemen, dan teknologi informasi yang lebih luas dari sistem (Gambar 5) dan
kekuatannya untuk memberikan solusi terhadap tantangan dan permasalahan dalam
lingkungan bisnis . (Laudon and Laudon, 2020, Hal 18-19).
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap sistem informasi dan
organisasi bisnis perusahaan PT Telkom. Dampak ini dapat dilihat dari berbagai aspek,
antara lain:
Kesimpulan
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap sistem informasi dan
organisasi bisnis perusahaan PT Telkom. Telkom harus terus beradaptasi dengan
perubahan ini untuk tetap dapat bersaing di pasar global.
Salah satu framework yang dapat digunakan adalah kolaborasi waktu/ruang dan matriks
alat sosial yang dikembangkan pada awal tahun 1990an oleh sejumlah pakar kerja
kolaboratif (Laudon and Laudon, 2020, Hal : 65).
E-business global dan kolaborasi lintas batas merupakan dua strategi penting yang
digunakan oleh perusahaan PT Telkom untuk melakukan bisnis global. E-business
global adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan
transaksi bisnis lintas batas. E-business global dapat dilakukan melalui berbagai saluran,
seperti website, media sosial, dan aplikasi mobile.
Kolaborasi lintas batas adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dari negara
yang berbeda. Kolaborasi lintas batas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti
aliansi strategis, joint venture, dan outsourcing. PT Telkom menggunakan e-business
global dan kolaborasi lintas batas untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya
saingnya di pasar global.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan e-business global dan kolaborasi lintas batas
oleh PT Telkom:
Telkom menggunakan e-business global untuk menjual produk dan layanannya
kepada pelanggan di luar negeri. Telkom memiliki website dan aplikasi mobile
yang dapat diakses oleh pelanggan di seluruh dunia.
Telkom menggunakan kolaborasi lintas batas untuk mengembangkan produk dan
layanan baru. Telkom telah membentuk aliansi strategis dengan perusahaan
teknologi global untuk mengembangkan produk dan layanan baru, seperti cloud
computing dan big data.
Telkom menggunakan kolaborasi lintas batas untuk memperluas pasarnya ke luar
negeri. Telkom telah berinvestasi di perusahaan telekomunikasi di luar negeri
untuk memperluas pasarnya.
E-business global dan kolaborasi lintas batas telah memberikan manfaat yang signifikan
bagi PT Telkom. Manfaat tersebut antara lain:
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis
Memperluas pasar
Meningkatkan daya saing
PT Telkom akan terus berinvestasi dalam e-business global dan kolaborasi lintas batas
untuk menghadapi tantangan dan peluang di pasar global.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh PT Telkom dalam penerapan e-
business global dan kolaborasi lintas batas:
Biaya: Penerapan e-business global dan kolaborasi lintas batas membutuhkan
biaya yang besar.
Kompleksitas: E-business global dan kolaborasi lintas batas harus dapat
mengakomodasi berbagai perbedaan budaya dan regulasi.
Keamanan: Telkom harus memastikan keamanan data dan sistemnya dari
serangan siber.
PT Telkom terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini untuk dapat memanfaatkan e-
business global dan kolaborasi lintas batas secara maksimal.
2.2 Kesuksesan perusahaan dalam menerapkan sistem informasi untuk menunjang strategi e-
business.
Teknologi baru saja tidak akan memecahkan masalah. Agar solusi ini efektif, harus
mengubah budaya organisasi dan proses bisnisnya untuk menyebarkan pengetahuan dan
kerja kolaboratif, dan teknologi baru memungkinkan perubahan ini
(Laudon and Laudon, 2020, Hal : 43)
.
Berikut adalah beberapa contoh keberhasilan penerapan sistem informasi oleh Telkom
untuk menunjang strategi e-business:
Telkom mengembangkan sistem informasi untuk mengelola jaringan
telekomunikasinya secara lebih efisien. Sistem ini telah membantu Telkom untuk
mengurangi biaya operasional dan meningkatkan kualitas layanannya.
Telkom mengembangkan sistem informasi untuk menjual produk dan layanannya
kepada pelanggan di luar negeri. Sistem ini telah membantu Telkom untuk
memperluas pasarnya ke luar negeri dan untuk meningkatkan pendapatannya.
Telkom mengembangkan sistem informasi untuk mengembangkan produk dan
layanan baru. Sistem ini telah membantu Telkom untuk mengembangkan produk
dan layanan baru yang inovatif dan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Telkom terus berinvestasi dalam pengembangan sistem informasi untuk mendukung
transformasi digitalnya. Telkom percaya bahwa sistem informasi merupakan kunci untuk
menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang terdepan di dunia.
3.2 Analisis peran sistem informasi dalam pengambilan keputusan strategis secara global.
Dalam model kekuatan kompetitif, posisi strategis perusahaan dan strateginya ditentukan
tidak hanya oleh persaingan dengan pesaing langsung tradisionalnya, tetapi juga oleh
empat kekuatan lain dalam lingkungan industri: pendatang baru di pasar, produk
substitusi, pelanggan, dan pemasok (Laudon and Laudon, 2020, Hal 94).
Gambar 10
Sistem informasi memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan strategis secara
global di PT Telkom. Sistem informasi memungkinkan Telkom untuk:
Mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber di seluruh dunia.
Data ini dapat digunakan untuk memahami tren pasar global dan untuk membuat
keputusan yang lebih tepat.
Membuat model dan simulasi untuk memprediksi hasil dari berbagai skenario.
Model dan simulasi ini dapat digunakan untuk mengurangi risiko dan untuk
membuat keputusan yang lebih baik.
Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara tim global. Komunikasi dan
kolaborasi yang lebih baik dapat membantu Telkom untuk membuat keputusan
yang lebih cepat dan lebih efektif.
Beberapa isu etika dan sosial yang dapat muncul dalam penggunaan sistem informasi
oleh perusahaan dalam bisnis global, antara lain:
Privasi
Sistem informasi dapat mengumpulkan dan menyimpan sejumlah besar data
pribadi tentang individu. Data ini dapat digunakan untuk tujuan yang tidak
diinginkan, seperti pemasaran atau pencurian identitas.
Akurasi
Sistem informasi dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat atau
menyesatkan. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat keputusan yang
merugikan individu atau kelompok.
Kesetaraan
Sistem informasi dapat digunakan untuk diskriminasi terhadap individu atau
kelompok tertentu. Misalnya, sistem informasi dapat digunakan untuk menolak
pinjaman kepada orang-orang dari ras atau etnis tertentu.
Budaya
Sistem informasi yang dikembangkan di satu budaya mungkin tidak sesuai dengan
budaya lain. Hal ini dapat menyebabkan konflik atau ketidaknyamanan bagi
pengguna sistem informasi.
Lingkungan
Pengembangan dan penggunaan sistem informasi dapat berdampak negatif
terhadap lingkungan. Misalnya, penggunaan data center yang besar dapat
menghasilkan polusi udara dan air.
Penggunaan sistem informasi dalam bisnis global oleh perusahaan PT Telkom dapat
menimbulkan berbagai isu-isu etika dan sosial. Isu-isu ini dapat muncul karena berbagai
faktor, seperti:
Perbedaan budaya dan regulasi: Sistem informasi harus dapat mengakomodasi
berbagai perbedaan budaya dan regulasi di berbagai negara. Hal ini dapat
menimbulkan tantangan dalam hal penerapan dan penggunaan sistem informasi.
Kompleksitas: Sistem informasi global harus dapat menangani berbagai
kompleksitas, seperti perbedaan bahasa, mata uang, dan waktu. Hal ini dapat
menimbulkan risiko, seperti kesalahan dan penyalahgunaan.
Keamanan: Sistem informasi harus dilindungi dari serangan siber. Serangan siber
dapat menimbulkan kerugian finansial, reputasi, dan bahkan keamanan nasional.
Berikut adalah beberapa contoh isu-isu etika dan sosial yang dapat muncul dalam
penggunaan sistem informasi oleh perusahaan PT Telkom dalam bisnis global:
Privasi: Telkom harus memastikan bahwa data pelanggannya dilindungi dari
penyalahgunaan. Hal ini penting untuk melindungi privasi pelanggan.
Diskriminasi: Telkom harus memastikan bahwa sistem informasinya tidak
digunakan untuk diskriminasi terhadap pelanggan. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa semua pelanggan diperlakukan secara adil.
Keadilan: Telkom harus memastikan bahwa sistem informasinya digunakan
secara adil dan transparan. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan dengan
pelanggan dan masyarakat.
PT Telkom telah berupaya untuk mengatasi isu-isu etika dan sosial dalam penggunaan
sistem informasinya. Telkom telah mengembangkan berbagai kebijakan dan prosedur
untuk melindungi privasi, mencegah diskriminasi, dan memastikan keadilan dalam
penggunaan sistem informasinya.
Berikut adalah beberapa upaya yang telah dilakukan oleh PT Telkom untuk mengatasi
isu-isu etika dan sosial dalam penggunaan sistem informasinya:
Pengembangan kebijakan dan prosedur: Telkom telah mengembangkan
berbagai kebijakan dan prosedur untuk melindungi privasi, mencegah
diskriminasi, dan memastikan keadilan dalam penggunaan sistem informasinya.
Pendidikan dan pelatihan: Telkom memberikan pendidikan dan pelatihan
kepada karyawannya tentang pentingnya etika dan sosial dalam penggunaan
sistem informasi.
Audit dan pengawasan: Telkom melakukan audit dan pengawasan terhadap
penggunaan sistem informasinya untuk memastikan kepatuhan terhadap kebijakan
dan prosedur yang berlaku.
Meskipun telah berupaya untuk mengatasi isu-isu etika dan sosial, PT Telkom masih
menghadapi tantangan dalam hal ini. Tantangan ini akan terus ada seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. PT Telkom harus terus berupaya
untuk meningkatkan upayanya dalam mengatasi isu-isu etika dan sosial dalam
penggunaan sistem informasinya.
4.2 Pengembangan kerangka kerja etika yang dilakukan perusahaan untuk mengelola sistem
informasi secara etis.
Berikut adalah beberapa contoh prinsip dan pedoman yang dapat dipertimbangkan untuk
dimasukkan dalam kerangka kerja etika:
Perusahaan harus menghormati privasi pengguna sistem informasi.
Perusahaan harus memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh sistem
informasi akurat dan terkini.
Perusahaan harus melarang diskriminasi dalam penggunaan sistem informasi.
Perusahaan harus bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari penggunaan
sistem informasi.
Dengan mengembangkan kerangka kerja etika yang jelas dan efektif, perusahaan dapat
membantu memastikan bahwa sistem informasi digunakan secara etis dan bertanggung
jawab. Filsafat moral memberikan landasan bagi proses pengambilan keputusan yang etis,
membantu mengidentifikasi apakah suatu tindakan dapat dipandang benar atau salah
berdasarkan hasil dari tindakan tersebut, apakah meningkatkan hasil positif atau
mengurangi hasil negatif. Teori Etika yang memandu pengambilan keputusan etis dalam
bisnis diciptakan berdasarkan filosofi moral (Bose, 2012).
PT Telkom telah menerapkan kerangka kerja ini dalam operasionalnya. Kerangka kerja
ini telah membantu Telkom untuk mengelola sistem informasinya secara etis dan untuk
menghindari berbagai isu etika dan sosial.
Gambar 13 ERP
5.2 Analisis peran Enterprise Aplikasi perusahaan dalam mencapai keunggulan operasional
dan keintiman pelanggan dalam skala global.
Enterprise aplikasi (EA) adalah sistem informasi yang digunakan untuk mendukung
operasional dan manajemen perusahaan. EA dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kategori, seperti enterprise resource planning (ERP), customer relationship management
(CRM), supply chain management (SCM), business intelligence (BI), dan enterprise
mobility.
Keunggulan operasional
EA dapat membantu Telkom untuk mencapai keunggulan operasional dengan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Misalnya, ERP Telkom dapat membantu
Telkom untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan aset. CRM Telkom
dapat membantu Telkom untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan data pelanggan. SCM
Telkom dapat membantu Telkom untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan rantai
pasokan. BI Telkom dapat membantu Telkom untuk meningkatkan efisiensi pengambilan
keputusan bisnis.
Keintiman pelanggan
EA dapat membantu Telkom untuk mencapai keintiman pelanggan dengan meningkatkan
kualitas layanan pelanggan. Misalnya, CRM Telkom dapat membantu Telkom untuk
memberikan layanan pelanggan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan
pelanggan.
Skala global
EA dapat membantu Telkom untuk mencapai skala global dengan memungkinkan
Telkom untuk mengelola bisnisnya secara terintegrasi di seluruh dunia. Misalnya, ERP
Telkom dapat membantu Telkom untuk mengelola keuangan dan asetnya secara
terintegrasi di seluruh dunia. CRM Telkom dapat membantu Telkom untuk mengelola
data pelanggannya secara terintegrasi di seluruh dunia. SCM Telkom dapat membantu
Telkom untuk mengelola rantai pasokannya secara terintegrasi di seluruh dunia. BI
Telkom dapat membantu Telkom untuk mengambil keputusan bisnis secara terintegrasi
di seluruh dunia.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan EA oleh Telkom untuk mencapai keunggulan
operasional dan keintiman pelanggan dalam skala global:
Telkom menggunakan ERP untuk mengelola keuangannya secara terintegrasi di
seluruh dunia. ERP Telkom memungkinkan Telkom untuk melacak pendapatan,
pengeluaran, dan asetnya secara real-time di seluruh dunia. Hal ini membantu
Telkom untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan asetnya.
Telkom menggunakan CRM untuk memberikan layanan pelanggan yang lebih
personal dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. CRM Telkom memungkinkan
Telkom untuk menyimpan data pelanggan secara terintegrasi di seluruh dunia.
Data ini dapat digunakan oleh karyawan layanan pelanggan untuk memberikan
layanan pelanggan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Telkom menggunakan SCM untuk mengelola rantai pasokannya secara efisien
dan efektif. SCM Telkom memungkinkan Telkom untuk mengelola pengadaan,
pengiriman, dan penyimpanan barang secara terintegrasi di seluruh dunia. Hal ini
membantu Telkom untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai
pasokannya.
Telkom menggunakan BI untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih baik. BI
Telkom memungkinkan Telkom untuk menganalisis data bisnis secara real-time
dari seluruh dunia. Data ini dapat digunakan oleh Telkom untuk mengambil
keputusan bisnis yang lebih baik.
Secara keseluruhan, EA telah memainkan peran penting dalam membantu Telkom untuk
mencapai keunggulan operasional dan keintiman pelanggan dalam skala global. Telkom
terus berinvestasi dalam EA untuk mendukung transformasi digitalnya. Telkom percaya
bahwa EA merupakan kunci untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang
terdepan di dunia.
E-commerce
Telkom telah menerapkan e-commerce untuk menjual berbagai produk dan layanannya,
seperti layanan telekomunikasi, layanan data, dan layanan cloud. Telkom menggunakan
berbagai platform e-commerce, seperti website, aplikasi seluler, dan marketplace.
Pasar digital
Telkom telah mengembangkan pasar digital untuk menghubungkan penjual dan pembeli.
Pasar digital Telkom menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan transaksi, seperti
pembayaran online, pengiriman barang, dan ulasan produk.
Barang digital
Telkom telah mengembangkan berbagai barang digital, seperti konten video, konten
musik, dan aplikasi. Barang digital Telkom dapat dibeli dan diunduh secara online.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan e-commerce, pasar digital, dan barang digital
oleh Telkom:
Telkom memiliki website e-commerce untuk menjual berbagai produk dan
layanannya. Website e-commerce Telkom menyediakan berbagai informasi
tentang produk dan layanan Telkom, serta fitur untuk memudahkan transaksi.
Telkom memiliki aplikasi seluler e-commerce untuk menjual berbagai produk dan
layanannya. Aplikasi seluler e-commerce Telkom memudahkan pelanggan untuk
membeli produk dan layanan Telkom dari mana saja.
Telkom memiliki marketplace untuk menghubungkan penjual dan pembeli.
Marketplace Telkom menyediakan berbagai fitur untuk memudahkan transaksi,
seperti pembayaran online, pengiriman barang, dan ulasan produk.
Telkom memiliki konten video digital, seperti film, serial, dan video musik.
Konten video digital Telkom dapat dibeli dan diunduh secara online.
Telkom memiliki konten musik digital, seperti lagu dan album. Konten musik
digital Telkom dapat dibeli dan diunduh secara online.
Telkom memiliki aplikasi digital, seperti game, aplikasi produktivitas, dan
aplikasi pendidikan. Aplikasi digital Telkom dapat dibeli dan diunduh secara
online.
Penerapan e-commerce, pasar digital, dan barang digital oleh Telkom telah memberikan
berbagai manfaat, antara lain:
Meningkatkan penjualan dan pendapatan
Meningkatkan penetrasi pasar
Meningkatkan kepuasan pelanggan
Meningkatkan efisiensi bisnis
Telkom terus berinvestasi dalam e-commerce, pasar digital, dan barang digital untuk
mendukung transformasi digitalnya. Telkom percaya bahwa e-commerce, pasar digital,
dan barang digital merupakan kunci untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital
yang terdepan di dunia.
Berikut adalah beberapa tantangan yang dihadapi oleh Telkom dalam penerapan e-
commerce, pasar digital, dan barang digital:
Infrastruktur digital yang belum memadai
Keamanan dan privasi data
Ketersediaan talenta digital
Telkom terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini untuk dapat menerapkan e-
commerce, pasar digital, dan barang digital secara optimal. Jika rendahnya kualitas
informasi tidak diatasi dan diselesaikan tepat waktu, maka akan berdampak pada biaya
operasional, kepuasan karyawan, pengambilan keputusan yang efektif serta kepercayaan
diri para Analis SDM, yang kesemuanya menimbulkan dampak negatif terhadap kinerja
perusahaan. Tingginya kualitas data SDM dapat diatasi dengan waktu dan relevansi,
aksesibilitas, akurasi, dan kelengkapan (Lee and Strong, 2004).
6.2 Analisis strategi bisnis perusahaan untuk penerapan e-commerce dan dampaknya dalam
perdagangan global.
Gambar 15 Intelijen Bisnis
Strategi Bisnis perusahaan salah satunya harus digitalisasi agar Infrastruktur intelijen
bisnis kontemporer menampilkan kemampuan dan alat untuk mengelola dan menganalisis
sejumlah besar dan berbagai jenis data dari berbagai sumber. Mudah digunakan alat kueri
dan pelaporan untuk pengguna bisnis biasa dan perangkat analisis yang lebih canggih
untuk pengguna listrik disertakan (Laudon and Laudon, 2020).
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah memiliki pengalaman yang luas
dalam pembangunan sistem informasi global (Enterprise Aplikasi). Telkom telah
menerapkan berbagai metodologi dan arsitektur dalam membangun sistem informasi
globalnya.
Metodologi
Telkom telah menerapkan berbagai metodologi dalam membangun sistem informasi
globalnya, antara lain:
Waterfall: Metodologi Waterfall adalah metodologi tradisional yang membagi
pengembangan sistem menjadi beberapa fase, yaitu fase analisis, fase desain, fase
implementasi, dan fase pengujian. Metodologi ini cocok untuk proyek-proyek
yang memiliki persyaratan yang jelas dan stabil.
Agile: Metodologi Agile adalah metodologi yang menekankan pada
pengembangan sistem secara bertahap dan iteratif. Metodologi ini cocok untuk
proyek-proyek yang memiliki persyaratan yang berubah-ubah.
DevOps: Metodologi DevOps adalah metodologi yang menggabungkan
pengembangan (Development), operasi (Operations), dan keamanan (Security)
dalam satu tim. Metodologi ini cocok untuk proyek-proyek yang membutuhkan
kecepatan dan skalabilitas.
Siklus hidup sistem masih digunakan untuk membangun sistem yang besar dan kompleks
yang memerlukan analisis persyaratan yang ketat dan formal, spesifikasi yang telah
ditentukan, dan kontrol ketat atas proses pembangunan sistem. Namun, siklus hidup
sistem
Pendekatan ini bisa mahal, memakan waktu, dan tidak fleksibel. Meskipun pembangun
sistem dapat bolak-balik antar tahapan dalam siklus hidup, yaitu siklus hidup sistem
sebagian besar merupakan pendekatan “Waterfall” di mana tugas-tugas dalam satu tahap
diselesaikan sebelumnya pekerjaan untuk tahap selanjutnya dimulai.
Arsitektur
Telkom telah menerapkan berbagai arsitektur dalam membangun sistem informasi
globalnya, antara lain:
Arsitektur tiga lapisan: Arsitektur tiga lapisan membagi sistem informasi
menjadi tiga lapisan, yaitu lapisan presentasi, lapisan logika, dan lapisan data.
Arsitektur ini merupakan arsitektur yang paling umum digunakan.
Arsitektur dua lapisan: Arsitektur dua lapisan membagi sistem informasi
menjadi dua lapisan, yaitu lapisan presentasi dan lapisan logika. Arsitektur ini
cocok untuk sistem informasi yang sederhana.
Arsitektur terdistribusi: Arsitektur terdistribusi membagi sistem informasi
menjadi beberapa komponen yang tersebar di berbagai lokasi. Arsitektur ini
cocok untuk sistem informasi yang besar dan kompleks.
Pengalaman Telkom
Berikut adalah beberapa contoh pengalaman Telkom dalam pembangunan sistem
informasi global:
Pembangunan sistem informasi global untuk pengelolaan pelanggan: Telkom
telah membangun sistem informasi global untuk pengelolaan pelanggan. Sistem
ini digunakan oleh Telkom untuk mengelola data pelanggan di seluruh dunia.
Pembangunan sistem informasi global untuk pengelolaan rantai pasokan:
Telkom telah membangun sistem informasi global untuk pengelolaan rantai
pasokan. Sistem ini digunakan oleh Telkom untuk mengelola pengadaan,
pengiriman, dan penyimpanan barang di seluruh dunia.
Pembangunan sistem informasi global untuk layanan cloud: Telkom telah
membangun sistem informasi global untuk layanan cloud. Sistem ini digunakan
oleh Telkom untuk mengelola layanan cloud yang ditawarkan kepada pelanggan
di seluruh dunia.
Telkom telah belajar banyak dari pengalamannya dalam membangun sistem informasi
global. Telkom telah mengembangkan metodologi dan arsitektur yang efektif untuk
membangun sistem informasi global yang dapat memenuhi kebutuhan bisnisnya di seluruh
dunia.
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Telkom:
Pentingnya perencanaan yang matang: Perencanaan yang matang adalah kunci
untuk keberhasilan pembangunan sistem informasi global.
Pentingnya kolaborasi: Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal, diperlukan untuk membangun sistem informasi global yang sukses.
Pentingnya kelayakan bisnis: Sistem informasi global harus memiliki kelayakan
bisnis yang jelas.
Pentingnya fleksibilitas: Sistem informasi global harus fleksibel untuk dapat
beradaptasi dengan perubahan.
7.2 Pengalaman penerapan praktik terbaik dalam pengembangan sistem informasi global
(Enterprise Aplikasi) yang pernah dialami perusahaan.
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil dari pengalaman Telkom
dalam penerapan praktik terbaik dalam pengembangan sistem informasi global:
Pentingnya adaptasi terhadap perubahan: Teknologi dan kebutuhan bisnis
terus berubah, sehingga penting bagi perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan
perubahan tersebut.
Pentingnya investasi dalam teknologi: Teknologi yang tepat dapat membantu
perusahaan untuk mengembangkan sistem informasi global yang lebih efektif dan
efisien.
Pentingnya keamanan informasi: Keamanan informasi merupakan hal yang
penting untuk melindungi sistem informasi dari serangan cyber.
Pentingnya pengembangan talenta digital: Talenta digital yang berkualitas
merupakan kunci untuk mengembangkan sistem informasi global yang sukses.
Gambar 17 Cloud Computing
Dalam komputasi awan, kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak adalah kumpulan
sumber daya tervirtualisasi yang disediakan sebuah jaringan, seringkali Internet. Bisnis dan
karyawan memiliki akses ke aplikasi dan infrastruktur TI di mana pun, kapan pun, dan di
perangkat apa pun (Laudon and Laudon, 2020. Hal 184).
Biaya keagenan dan koordinasi lainnya meningkat seiring dengan beralihnya perusahaan
dari opsi lokal sistem menuju sistem regional dan global. Namun, biaya transaksi untuk
berpartisipasi di pasar global mungkin menurun seiring dengan berkembangnya sistem
global. Masuk akal strategi adalah mengurangi biaya keagenan dengan hanya
mengembangkan beberapa sistem inti global saja penting untuk operasi global,
meninggalkan sistem lain di tangan unit regional dan lokal
(Laudon and Laudon, 2020, Hal : 588)
.
Telkom juga telah menghadapi beberapa tantangan dalam penerapan manajemen sistem
global, antara lain:
Kompleksitas sistem yang besar dan kompleks
Kebutuhan untuk integrasi dengan sistem lokal
Kebutuhan untuk keamanan informasi yang ketat
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Telkom telah menerapkan berbagai praktik terbaik,
antara lain:
Penerapan metodologi agile
Pemanfaatan cloud computing
Penerapan keamanan informasi yang ketat
Pengembangan talenta digital
8.2 Keberhasilan utama yang dicapai perushaan dalam manajemen sistem global.
Berikut adalah beberapa contoh keberhasilan Telkom dalam manajemen sistem global:
Telkom telah berhasil mengintegrasikan sistem manajemen keuangannya di
seluruh dunia. Hal ini telah membantu Telkom untuk menghemat waktu dan
biaya, serta meningkatkan akurasi data keuangan.
Telkom telah berhasil mengintegrasikan sistem manajemen pelanggannya di
seluruh dunia. Hal ini telah membantu Telkom untuk memberikan layanan
pelanggan yang lebih personal dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.
Telkom telah berhasil mengintegrasikan sistem manajemen rantai pasokannya di
seluruh dunia. Hal ini telah membantu Telkom untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas rantai pasokannya.
IV. KESIMPULAN
Berikut adalah beberapa kesimpulan dari Transformasi Sistem Informasi dalam Era
Digital: Analisis, Implementasi, dan Tantangan Global pada PT Telkom Indonesia
(Persero) Tbk (Telkom) :
Peran Global terhadap Sistem informasi digunakan untuk mengembangkan produk dan
layanan digital baru untuk pasar global. Telkom menggunakan sistem ini untuk
menganalisis tren pasar dan untuk mengembangkan produk dan layanan yang sesuai
dengan kebutuhan pasar.
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan terhadap sistem informasi dan
organisasi bisnis perusahaan PT Telkom. Telkom harus terus beradaptasi dengan
perubahan ini untuk tetap dapat bersaing di pasar global.
PT Telkom terus berupaya untuk mengatasi tantangan ini untuk dapat memanfaatkan e-
business global dan kolaborasi lintas batas secara maksimal.
PT Telkom terus berinvestasi dalam pengembangan sistem informasi untuk mendukung
transformasi digitalnya. Telkom percaya bahwa sistem informasi merupakan kunci untuk
menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang terdepan di dunia.
Mengelola operasi bisnis globalnya secara efisien dan efektif. Telkom memiliki jaringan
telekomunikasi yang tersebar di seluruh dunia. Sistem informasi memungkinkan Telkom
untuk mengelola jaringan ini secara efisien dan efektif, sehingga dapat memberikan
layanan yang berkualitas kepada pelanggan di seluruh dunia.
Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara tim global. Komunikasi dan kolaborasi
yang lebih baik dapat membantu Telkom untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan
lebih efektif.
Meskipun telah berupaya untuk mengatasi isu-isu etika dan sosial, PT Telkom masih
menghadapi tantangan dalam hal ini. Tantangan ini akan terus ada seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. PT Telkom harus terus berupaya
untuk meningkatkan upayanya dalam mengatasi isu-isu etika dan sosial dalam
penggunaan sistem informasinya.
PT Telkom telah menerapkan kerangka kerja ini dalam operasionalnya. Kerangka kerja
ini telah membantu Telkom untuk mengelola sistem informasinya secara etis dan untuk
menghindari berbagai isu etika dan sosial.
PT Telkom terus berinvestasi dalam enterprise aplikasi untuk mendukung transformasi
digitalnya. Telkom percaya bahwa enterprise aplikasi merupakan kunci untuk menjadi
perusahaan telekomunikasi digital yang terdepan di dunia.
Secara keseluruhan, EA telah memainkan peran penting dalam membantu Telkom untuk
mencapai keunggulan operasional dan keintiman pelanggan dalam skala global. Telkom
terus berinvestasi dalam EA untuk mendukung transformasi digitalnya. Telkom percaya
bahwa EA merupakan kunci untuk menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang
terdepan di dunia.
PT Telkom telah mengembangkan berbagai barang digital, seperti konten video, konten
musik, dan aplikasi. Barang digital Telkom dapat dibeli dan diunduh secara online.
PT Telkom terus berupaya untuk mengembangkan strategi bisnisnya untuk penerapan e-
commerce. Telkom percaya bahwa e-commerce merupakan salah satu kunci untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan daya saing
Indonesia di pasar global.
PT Telkom telah belajar banyak dari pengalamannya dalam membangun sistem informasi
global. Telkom telah mengembangkan metodologi dan arsitektur yang efektif untuk
membangun sistem informasi global yang dapat memenuhi kebutuhan bisnisnya di
seluruh dunia.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) telah menerapkan berbagai praktik terbaik
dalam pengembangan sistem informasi global (Enterprise Aplikasi). Praktik terbaik ini
telah membantu Telkom untuk membangun sistem informasi global yang efektif dan
efisien.
PT Telkom menilai bahwa penerapan manajemen sistem global telah memberikan
berbagai manfaat.
PT Telkom telah berhasil mengintegrasikan sistem manajemen keuangannya di seluruh
dunia. Hal ini telah membantu Telkom untuk menghemat waktu dan biaya, serta
meningkatkan akurasi data keuangan.
V. DAFTAR PUSTAKA
Adjerid, I., Peer, E. and Acquisti, A., 2018. Beyond the Privacy Paradox: Objective Versus Relative Risk in
Privacy Decision Making. MIS Quarterly, 42, pp.465–488. https://doi.org/10.25300/MISQ/2018/14316.
Banker, R., Hu, N., Luftman, J. and Pavlou, P., 2010. CIO Reporting Structure, Strategic Positioning, and
Firm Performance: To Whom Should the CIO Report? SSRN Electronic Journal.
https://doi.org/10.2139/ssrn.1557874.
Bose, U., 2012. An ethical framework in information systems decision making using normative theories
of business ethics. Ethics and Information Technology, 14. https://doi.org/10.1007/s10676-011-9283-5.
Boughzala, I. and de Vreede, G.-J., 2015. Evaluating Team Collaboration Quality: The Development and
Field Application of a Collaboration Maturity Model. Journal of Management Information Systems, 32,
pp.129–157. https://doi.org/10.1080/07421222.2015.1095042.
Laudon, K.C. and Laudon, J.P. (Jane P., 2020. Management information systems : managing the digital
firm.
Lee, Y. and Strong, D., 2004. Knowing-Why About Data Processes and Data Quality. J. of Management
Information Systems, 20, pp.13–39. https://doi.org/10.1080/07421222.2003.11045775.
Lockett, A., Holland, C. and Chismar, W., 1997. information Systems in Global Business.
O’Leary, D., 2000. Enterprise resource planning systems : systems, life cycle, electronic commerce, and
risk / D.E. O’Leary. https://doi.org/10.1017/CBO9780511805936.
Sabherwal, R. and Jeyaraj, A., 2015. Information Technology Impacts on Firm Performance: An Extension
of Kohli and Devaraj (2003). MIS Quarterly, 39, pp.809–836.
https://doi.org/10.25300/MISQ/2015/39.4.4.