Anda di halaman 1dari 23

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL EKSTERNAL PT.

TELKOM
CABANG MALANG

1. Profil Perusahaan

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia


atau Telkom saja adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa
dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon
tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Gambar 1 : Logo Telkom Indonesia

(Sumber: Diolah dari PT. Telkom Indonesia)

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New
York, dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas
di 13 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Publik (IDX: TLKM, LSE: TKID, NYSE: TLK)


Jenis
Industri/jasa Informasi & Komunikasi
Didirikan 23 Oktober 1856
Kantor pusat Kantor Pusat di Bandung, Jawa Barat HYPERLINK
Tokoh penting Arief Yahya, CEO
Telepon Tetap, Seluler, Aplikasi, Content, Datacom, Properti
Produk
dan Konstruksi
Pendapatan IDR 64,597 miliar (2009)
Pemilik Telkom Group
Situs web www.telkom-indonesia.com
a. Sejarah
1) Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia
layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan
oleh Pemerintah Hindia Belanda pelanggan ke dalam jawatan Post Telegraf
Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai
pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang
menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun
2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.
2) Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara
Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel
dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
3) Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa
telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh
pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan
telekomunikasi.
4) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 14 November1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana
saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (keduanya sekarang
bernama Bursa Efek Indonesia (BEI)), Bursa Saham New York (NYSE) dan
Bursa Saham London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah
933 juta lembar saham.

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan
deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.
Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat


sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi
di Indonesia yang dipelanggani dengan penghapusan kepemilikan bersama
dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002
terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
b. Visi dan Misi Perusahaan

Berikut visi dan misi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.:

Visi
“To become a leading Telecommunication, Information, Media
& Edutainment (TIME) Player in the Region”.
Yang memiliki arti untuk menjadi telekomunikasi terkemuka,
informasi, media & edutainment (waktu) pengguna di daerah.
Misi
- Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
- Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia
c. Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Gambar 2: Struktur Organisasi Telkom Group

(Sumber: Diolah dari PT. Telkom Indonesia)

Gambar 3: Struktur Organisasi JATIM Selatan


(Sumber: Diolah dari PT. Telkom Malang)

d. Ruang Lingkup Kegiatan atau Usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia,


Tbk.
Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:
1. Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai
ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak
bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel
tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan
jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak
Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau
beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha
Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
2. Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan
Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini
memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses
kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan
Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler
Services (“ITeS”).
3. Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang
dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan
Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
4. Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan pelangganlan dalam model
bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom
menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS
Content, portal dan lain-lain.

5. Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi
kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portofolio Telkom kepada
pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan
Internasional.
Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus
mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta
membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis
legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value,
pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi
TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service).
Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat
anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel),
PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan
PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
6. Layanan
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa
telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile
service), data atau internet serta jasa multimedia lainnya.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:
1) Telepon, Data dan Internet
a) Telepon tetap (PSTN) : layanan telepon tetap yang pernah menjadi
monopoli Telkom di Indonesia
b) Flexi : layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless
CDMA
c) TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan
fokus perusahaan
d) layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band)
menggunakan teknologi ADSL
e) e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb
Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
f) Solusi Enterprise - INFONET
g) TELKOMLink DINAccess
h) TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any
connection berbasis IP MPLS.
i) TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : Layanan akses dial up ke
intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile
melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada
TELKOMNet.
j) TELKOM ISDN : jaringan digital yang menyediakan layanan
telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem
telepon yang telah terintegrasi.
2) Satelit
a) TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
b) TELKOMVSAT (VSAT)
e. Telkom Group
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta
penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.
Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan
rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan
telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak,
komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet
dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di
bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-
based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce
dan layanan portal lainnya.
Telkom Group terdiri dari:

1) PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel)


Bisnis Utama:
Teknologi GSM
Sebagai operator selular yang memiliki visi “Best, Leading, and Trusted
Mobile Lifestyle and Solutions Provider in the Region”, Telkomsel
menyediakan ragam pilihan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan
pelanggan melalui produk paskabayar.
2) PT. Multimedia Nusantara (Metra) / Tekom Metra
Bisnis Utama:
Informasi, Media dan Edutainment (IME)
METRA didirikan pada tanggal 28 Mei 1997 dengan portofolio bisnis
Pay TV. Pada tahun 2003 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
mengakuisisi 99,99 % saham METRA dan mulai mengembangkan
portofolio bisnis Calling Card berbasis Switch dan VoIP.
3) PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin)
Bisnis Utama:
PT Telekomunikasi Indonesia International or further called as “Telin”
are one of the subsidiaries of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
(Telkom) an Indonesia’s largest telecommunication and network
provider.
4) PT. Telkom Infra (Telkominfra)
Bisnis Utama:
Tower & Infrastructure Provider
PT. Telkom Infra didirikan pada tahun 1995 berawal dari perusahaan
mitra KSO di wilayah Kalimantan dengan nama PT. Dayamitra Malindo
yang sahamnya dimiliki oleh beberapa perusahaan swasta nasional dan
swasta asing.
2. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL EKSTERNAL PERUSAHAAN

Lingkungan internal perusahaan, terdiri dari Sumber Daya Manusia, Produksi


dan Operasional Perusahaan, Pemasaran, Pelayanan, dan Teknologi yang digunakan,
sedangkan lingkungan eksternal perusahaan yang meliputi Ekonomi, Demografi,
Sosial Budaya, Politik dan Pemerintahan, Persaingan antar industri, dan Teknologi.
Analisis lingkungan perusahaan diperlukan untuk mengetahui kondisi ekternal dan
internal perusahaan melalui analisis EFE dan IFE. Kondisi yang sudah dijabarkan
dari analisis tersebut dapat dirumuskan menjadi strategi secara mendetail yang diolah
melalui analisis SWOT. Selanjutnya, posisi Telkom Malang ditentukan dalam
diagram IE. Posisi ini akan menentukan garis besar startegi yang tepat untuk
diaplikasikan ke Telkom Malang sesuai dengan kondisi saat ini. Analisis IE akan
menghasilkan lebih dari satu alternatif strategi. Untuk menentukan strategi alternatif
yang paling tepat maka alternatif strategi yang ada dimasukkan dalam matriks QSPM
untuk kemudian diolah dan menghasilkan satu strategi yang dianggap paling tepat
untuk dapat diterapkan oleh Telkom Malang saat ini.

Analisis EFE

Analisis EFE (External Factor Evaluation-EFE Matrix) digunakan untuk


mengindentifikasikan faktor-faktor eksternal Telkom Malang supaya dapat dilihat
peluang dan ancaman yang ada saat ini. Analisis EFE ini menggunakan bobot dan
rating dalam menentukan pengaruh masing-masing faktor.

Tabel 1
Matriks EFE Telkom Malang

Faktor Sukses Bobot Rating Nilai


1 Peluang
Ekonomi
 Laju perekonomian rakyat 0,049 3 0.147
 Laju inflasi menurun 0,049 3 0.147
 Investasi di Jawa Timur meningkat 0,062 4 0,248
Demografi
 Meningkatnya pertumbuhan penduduk 0,049 3 0,147
 Pasar telekomunikasi belum tergarap 0,049 3 0,147
secara maksimal
Sosial Budaya
 Pola hidup masyarakat yang 0,049 3 0,147
berkelompok
 Gaya hidup masyarakat yang konsumtif 0,049 3 0,147
 Berkembangnya pemanfaatan jasa 0,049 3 0,147
telekomunikasi
Politik dan Pemerintahan
 Saham terbesar dimiliki pemerintah 0,049 3 0,147
 Adanya proyek telekomunikasi di 0,062 3 0,186
lingkungan pemeritah daerah
Persaingan Antar industry
 Adanya dukungan dari pemerintah 0,049 3 0,147
Teknologi
 Perkembangan teknologi yang pesat 0,049 3 0,147
2 Ancaman
Ekonomi
 Kondisi ekonomi tidak stabil 0,049 2 0.098
Demografi
 Komposisi penduduk beragam 0,049 3 0,147
 Masyarakat Malang di pedesaan yang 0,049 2 0.098
belum mengenal Telkom Malang secara
detail
Sosial Budaya
 Belum berkembangnya pola pikir 0,049 2 0.098
masyarakat terutama di daerah pinggir
kota tentang telekomunikasi
Politik dan Pemerintahan
 Ijin yang sulit didapat 0,040 2 0,080
Persaingan Antar industry
 Banyaknya pesaing 0,049 3 0,147
 Tawaran harga yang bervariasi 0,062 2 0,147
Teknologi
 Perlu survei mendalam untuk mengkaji 0,039 1 0,039
teknologi yang sesuai
TOTAL 1,000 2,758
Keterangan:
Rating ditentukan sebagai berikut:
Rating Keterangan
4 respon sangat bagus
3 respon di atas rata-rata
2 respon rata-rata
1 respon di bawah rata-rata
Berdasarkan tabel di atas, matriks EFE Telkom Malang menghasilkan nilai
2,758. Total skor 2,758 menunjukkan bahwa Telkom Malang berada di atas ratarata
dari keseluruhan posisi strategisnya dalam usaha untuk memanfaatkan peluang-
peluang eksternal dan menghindari ancaman-ancaman yang mungkin timbul.
Namun demikian, masih ada ruang cukup luas untuk peningkatan.

Analisis IFE

Analisis IFE (External Factor Evaluation-EFE Matrix) digunakan untuk


mengindentifikasikan faktor-faktor internal Telkom Malang. Analisis IFE
menyimpulkan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan yang besar dalam
daerah-daerah fungsional perusahaan. Analisis IFE ini menggunakan bobot dan
rating dalam menentukan pengaruh masing-masing faktor.

Tabel 2
Matriks IFE Telkom Malang

Faktor Sukses Bobot Rating Nilai


1 KEKUATAN
Sumber Daya Manusia
SDM yang berkualitas 0,025 4 0,100
Adanya Kontrak Manajemen Target 0,031 4 0,124
Adanya fasilitas kesejahteraan 0,025 3 0,075
karyawan
Adanya pelatihan untuk menunjang skill 0,025 4 0,100
karyawan
Adanya evaluasi bulanan 0,031 4 0,124
Adanya reward dan punishment bagi 0,025 3 0,075
karyawan
Produksi dan Operasional Perusahaan
Produk yang ditawarkan beragam 0,025 4 0,100
Kualitas pendukung diperhatikan 0,025 3 0,075
Pengadaan perangkat operasional 0,019 3 0,057
ditangani oleh vendor
Ada standar kualitas operasional 0,025 3 0,075
Unggul dalam teknologi 0,031 4 0,124
Pemasaran
Adanya outphone call 0,019 3 0,057
Mengandalkan Sales Agency dalam 0,025 4 0,100
penjualan produknya
Pemasaran dilakukan berdasarkan 0,031 4 0,124
golongan pelanggan
Adanya riset pasar 0,025 4 0,100
Adanya Marketing Inteligent 0,025 4 0,100
Pelayanan
Adanya fasilitas pelayanan yang memberikan 0,025 4 0,100
kenyamanan pada konsumen
Satpam, dan customer service yang ramah 0,025 4 0,100
dan bekerja dengan baik sesuai standar
pelayanan
Tempat parkir yang luas 0,019 3 0,057
Kegiatan pelayanan dilakukan dalam 0,025 4 0,100
satu ruangan
Adanya fasilitas drive thru 0,019 3 0,057
Adanya fasilitas call centre 147 0,025 4 0,100
Teknologi yang Digunakan
Menggunakan sistem IP (Internet 0,031 4 0,124
Protocol)
Penggunaan kabel tembaga dan serat 0,031 4 0,124
optic
Penggagas dalam menerapkan 0,025 4 0,100
teknologi baru
2 KELEMAHAN
Sumber Daya Manusia
Perekrutan masih ditangani sendiri oleh 0,019 1 0,019
Telkom
Punishment hanya untuk pelanggaran 0,019 1 0,019
kedisiplinan
Produksi dan Operasional Perusahaan
Belum optimalnya penggunaan serat 0,025 2 0,050
optic
Lebih memilih untuk membangun 0,025 2 0,050
fasilitas fisik
Kebijakan sewa serat optik pada 0,019 1 0,019
perusahaan pesaing
Tarif ditentukan oleh pemerintah 0,025 2 0,050
Pemasaran
Belum maksimalnya pemasaran Flexi 0,025 2 0,050
Papan reklame di Telkom Malang 0,019 1 0,019
kurang dimanfaatkan
Pemasaran untuk beberapa produk 0,025 2 0,050
kurang
Pemasaran belum maksimal di daerah 0,025 2 0,050
pedesaan
Pelayanan
Tidak ada service call ke pelanggan 0,025 2 0,050
setiap waktu tertentu
Pemanfaatan STO masih kurang 0,031 2 0,062
Kegiatan pelayanan masih terpusat 0,031 2 0,062
Petugas customer service kurang 0,025 2 0,050
mengerti tentang perkembangan produk tertentu
Teknologi yang Digunakan
Kurang adanya persiapan teknologi 0,025 2 0,050
pendukung untuk produk baru
TOTAL 1,000 3,022
Keterangan:
Rating ditentukan sebagai berikut:
Rating Keterangan
4 respon sangat bagus
3 respon di atas rata-rata
2 respon rata-rata
1 respon di bawah rata-rata

Berdasarkan tabel, matriks IFE Telkom Malang menghasilkan nilai 3,022.


Total skor 3,022 menunjukkan bahwa Telkom Malang berada di atas rata-rata dari
keseluruhan posisi strategisnya dalam usaha memanfaatkan kekuatannya dan
menyembunyikan kelemahannya jika perlu.

Analisis SWOT
Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun factor-faktor
strategis perusahaan. Matriks ini akan menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Nantinya matriks ini digunakan
untuk membantu pengembangan empat jenis strategi yaitu Strategi SO (kekuatan-
peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman),
Strategi WT (kelemahan-ancaman).

Tabel 3
Matriks SWOT Telkom Malang
Peluang Ancaman
1. Laju perekonomian meningkat 1. Kondisi ekonomi tidak
2. Investasi di Jawa Timur stabil
meningkat 2. Komposisi penduduk
3. Meningkatnya pertumbuhan beragam
penduduk 3. Masyarakat Malang di
4. Pasar telekomunikasi belum pedesaan yang belum
tergarap secara maksimal mengenal Telkom
Malang secara detail
5. Pola hidup masyarakat yang
berkelompok 4. Belum berkembangnya
pola pikir masyarakat
6. Gaya hidup masyarakat yang terutama di daerah
konsumtif pinggir kota tentang
7. Berkembangnya pemanfaatan telekomunikasi
jasa telekomunikasi 5. Ijin yang sulit didapat
8. Saham terbesar dimiliki 6. Banyaknya pesaing
pemerintah
7. Tawaran harga yang
9. Adanya proyek bervariasi
telekomunikasi di lingkungan
pemeritah daerah 8. Perlu survei mendalam
untuk mengkaji
10. Perkembangan teknologi teknologi yang sesuai
yang pesat
Kekuatan Strategi SO Strategi ST
1. SDM yang berkualitas 1. Meningkatkan kinerja 1. Memberikan
2. Adanya Kontrak SDM dengan pelatihan untuk
Manajemen Target
3. Adanya pelatihan untuk pemanfaatan teknologi memaksimalkan
menunjang skill karyawan (S1,O10) pengembangan daerah
4. Adanya evaluasi bulanan 2. Menyusun KMT telekomunikasi di
yang mendukung pinggiran kota Malang
5. Produk yang ditawarkan
beragam perkembangan usaha dan (S1,S3,T3,T4)
UKM (S2,S4,O2) 2. Memfokuskan KMT
6. Unggul dalam teknologi 3. Mengadakan pada proses
7. Adanya outphone call pelatihan intensif dalam penyelesaian ijin di
bidang pemasaran (S3,O1) Malang (S2,S4,T5)
8. Mengandalkan Sales
4. Meningkatkan 3. Mengimbangi
Agency dalam penjualan
penjualan bundle product keberagaman penduduk
produknya
lewat pemasaran yang dengan pemasaran
9. Pemasaran dilakukan intensif (S5,S8,O6)
berdasarkan golongan berdasarkan golongan
5. Menciptakan produk pelanggan yang
pelanggan dan layanan yang unggul mengandalkan
10. Adanya riset pasar untuk menyokong kinerja keberagaman produk
pemerintah daerah (S5,S7,S9,T2)
11. Adanya fasilitas
(S6,O8,O9) 4. Menawarkan produk
pelayanan yang memberikan
6. Menciptakan produk dan layanan yang
kenyamanan pada
dan layanan yang mampu unggul serta pelayanan
konsumen
diterima oleh masyarakat yang prima
12. Menggunakan sistem IP (S14,S10,O10)
(S6,S8,S11,T6)
(Internet Protocol) 7. Melakukan 5. Melakukan promosi
13. Penggunaan kabel pemasaran agresif yang yang
tembaga dan serat optik peduli dengan kebutuhan berkesinambungan di
calon konsumen dan berbagai desa di kota
14. Penggagas dalam
konsumen tetap Malang (S8,T3,T4)
menerapkan teknologi baru
(S7,S9,O3) 6. Melakukan riset pasar
8. Menggunakan untuk melihat produk
fasilitas pelayanan yang apa yang tepat
maksimal sebagai sarana dipasarkan saat ini
pemasaran di komunitas (S10,T1)
masyarakat (S11,O4,O5) 7. Menggunakan
9. Memasarkan produk kemajuan teknologi
yang berbasis internet untuk menekan biaya
kabel (S12,S13,O7) produksi (S12,S13,T7)
8. Memanfaatkan
pengalaman dalam
bidang teknologi untuk
mengkaji teknologi
yang sesuai (S14,T8)
Kelemahan Strategi WO Strategi WT
1. Belum optimalnya 1. Membuat kebijakan 1. Memaksimalkan
penggunaan serat optic penyewaan serat optik pada penggunaan serat optik
2. Lebih memilih untuk konsumen unit bisnis untuk kepentingan
membangun fasilitas (W1,W3,O2) peningkatan kualitas
fisik 2. Mendapatkan proyek di produk dan untuk
3. Kebijakan sewa serat lingkungan pemerintah daerah memotong biaya
optik pada perusahaan dengan tarif tetap (W4,O8,O9) produksi
pesaing 3. Memasarkan produk lewat (W1,W3,T6,T7)
4. Tarif ditentukan oleh komunitas (W6,O6,O5) 2. Mengkombinasikan
pemerintah 4. Meningkatkan fungsi STO antara pemakaian fisik
5. Pemasaran untuk sebagai kantor pelayanan dan dan Wi-Fi untuk
beberapa produk pemasaran (W7,W9,O4,O7) memaksimalkan prduk
kuranG 5. Membangun jaringan untuk dan layanan sekaligus
6. Pemasaran belum menyokong pengembangan untuk mengurangi
maksimal di daerah produk baru (W2, W11,010) pengajuan ijin
pedesaan. 6. Melakukan survei untuk pembangunan
7. Tidak ada service call mempersiapkan teknologi (W2,W9,T5)
ke pelanggan setiap pendukung yang tepat 3. Memberikan tarif
waktu tertentu (W11,T8) yang stabil (W4,T1)
8. Pemanfaatan STO 7. Telekomunikasi lainnya
masih kurang (W5,W7,T3,T4)
9. Petugas customer
service kurang mengerti 8. Melakukan pemasaran
tentang perkembangan yang intensif dan
produk tertentu memberikan pelayanan
10. Kurang adanya yang maksimal
persiapan teknologi (W6,W8,W10,T2)
pendukung untuk
produk baru

Analisis SWOT memberikan gambaran strategi secara mendetail dari


Telkom Malang. Dengan adanya analisis menggunakan matriks SWOT, Telkom
Malang dapat melihat rincian strategi yang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.

Analisis IE

Matriks IE (internal external) merupakan matriks portofolio yang


memposisikan perusahaan dalam tampilan sembilan sel. Posisi suatu perusahaan
dalam matriks IE ditentukan dari matriks EFE dan matriks IFE. Hasil skor total dari
IFE Matrix berada pada sumbu X dan skor total dari EFE Matrix berada pada
sumbu Y. Dari hasil analisis EFE dan analisis IFE, matriks EFE Telkom Malang
memiliki skor total 2,758 sementara matriks IFE Telkom Malang memiliki skor
total 3,022. Posisi Telkom Malang dalam matriks IE dapat digambarkan sebagai
berikut :

Gambar 4

Matriks IE Telkom Malang

Kuat Sedang Lemah


4 3,00-4,00 3 2,00-2,99 2 1,00-1,99 1

Tinggi
3,00-4,00 3 I II III

Sedang
2,00-2,99 2 IV V VI

Renda
h
1,00-1,99 1 VII VIII IX

Menurut matriks IE, maka posisi Telkom Malang berada dalam kuadran IV.
Posisi ini mengindikasikan Telkom Malang dalam posisi tumbuh dan membangun
(grow and built). Strategi yang bisa diterapkan antara lain strategi yang intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif
(integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal) bisa menjadi
pilihan yang paling tepat. Namun strategi yang paling tepat untuk kondisi Telkom
Malang saat ini adalah strategi intensif yang meliputi penetrasi pasar,
pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Strategi integratif kurang tepat
untuk diaplikasikan karena strategi ini memungkinkan sebuah usaha untuk
memperoleh kendali atas distributor, pemasok, dan/atau pesaing. Saat ini, Telkom
Malang belum memiliki kapasitas untuk menjadi pemegang kendali bagi
distributor, pemasok, dan/atau pesaing. Karena itu, alternatif strategi yang tepat
untuk Telkom Malang adalah penetrasi pasar (market penetration), pengembangan
pasar (market development), dan pengembangan produk (product development).

Analisis QSPM

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) adalah alat yang


memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif
secara obyektif, berdarakan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan
internal yang diidentifikasi pada analisis sebelumnya.

Tabel 4

Matriks QSPM Telkom Malang


Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3
Market Product
Key Factors Market Penetration
Development Development
Bobot AS TAS AS TAS AS TAS
KEKUATAN
Sumber Daya Manusia
SDM yang berkualitas 0,025 3 0,075 4 0,100 3 0,075
Adanya Kontrak Manajemen Target 0,031 4 0,124 4 0,124 2 0.062
Adanya fasilitas 0,025 - - - -
kesejahteraan karyawan
Adanya pelatihan untuk 0,025 3 0,075 3 0,075 2 0,050
menunjang skill karyawan
Adanya evaluasi bulanan 0,031 3 0.093 3 0.093 2 0,062
Adanya reward dan 0,025 - - -
punishment bagi karyawan
Produksi dan Operasional Perusahaan
Produk yang ditawarkan 0,025 4 0,100 4 0,100 4 0,100
beragam
Kualitas pendukung 0,025 2 0,050 3 0,075 3 0,075
diperhatikan
Pengadaan perangkat operasional 0,019 - - -
ditangani oleh vendor
Ada standar kualitas 0,025 2 0,050 2 0,050 3 0,075
operasional
Unggul dalam teknologi 0,031 4 0,124 4 0,124 4 0,124
Pemasaran
Adanya outphone call 0,019 3 0,057 1 0,019 2 0,038
Mengandalkan Sales Agency 0,025 4 0,100 4 0,100 2 0,050
dalam penjualan produknya
pemasaran dilakukan berdasarkan 0,031 4 0,124 4 0,124 2 0,050
golongan pelanggan
Adanya riset pasar 0,025 4 0,100 4 0,100 4 0,100
 Adanya Marketing Inteligent 0,025 4 0,100 4 0,100 4 0,100
Pelayanan
 Adanya fasilitas pelayanan yang 0,025 2 0.050 1 0.025 -
memberikan kenyamanan pada
konsumen
 Satpam, dan customer service yang 0,025 2 0.050 1 0.025 -
ramah dan bekerja dengan baik
sesuai standar pelayanan
 Tempat parkir yang luas 0,019 - - -
 Kegiatan pelayanan dilakukan dalam 0,025 1 0,025 - -
satu ruangan
 Adanya fasilitas drive thru 0,019 1 0,019 - -
 Adanya fasilitas call centre 147 0,025 1 0,025 1 0,025 3 0,075
Teknologi Yang Digunakan
 Menggunakan sistem IP (Internet 0,031 2 0,062 3 0,093 4 0,124
Protocol)
 Penggunaan kabel tembaga dan serat 0,031 2 0,062 3 0,093 4 0,124
optik
 Penggagas dalam menerapkan 0,025 2 0,050 3 0,075 4 0,100
teknologi baru
KELEMAHAN
Sumber Daya Manusia
 Perekrutan masih ditangani sendiri 0,019 - - -
oleh Telkom
 Punishment hanya untuk pelanggaran 0,019 - - -
kedisiplinan
Produksi dan Operasional
Perusahaan
 Belum optimalnya penggunaan serat 0,025 2 0,050 3 0,075 4 100
optik
 Lebih memilih untuk membangun 0,025 2 0,050 3 0,075 4 100
fasilitas fisik
 Kebijakan sewa serat optik pada 0,019 - 2 0,038 4 0,076
perusahaan pesaing
 Tarif ditentukan oleh pemerintah 0,025 3 0,075 3 0,075 4 0,100
Pemasaran
 Papan reklame di Telkom Malang 0,019 4 0,076 3 0,057 1 0,019
kurang dimanfaatkan
 Pemasaran untuk beberapa produk 0,025 4 0,100 4 0,100 1 0,025
kurang
 Pemasaran belum maksimal di 0,025 4 0,100 4 0,100 1 0,025
daerah pedesaan
Pelayanan
 Tidak ada service call ke pelanggan 0,025 2 0,050 1 0,025 2 0,050
setiap waktu tertentu
 Pemanfaatan STO masih kurang 0,031 2 0,062 3 0,093 -
 Kegiatan pelayanan masih terpusat 0,031 2 0,062 3 0,093 -
 Petugas customer service kurang 0,025 3 0,075 3 0,075 4 0.100
mengerti tentang perkembangan
produk tertentu
Teknologi Yang Digunakan
 Kurang adanya persiapan teknologi 0,025 3 0,075 3 0,075 4 0,100
pendukung untuk produk baru
Sum Weights 1000
PELUANG
Ekonomi
 Laju perekonomian meningkat 0,049 4 0,196 3 0,147 2 0,098
 Laju inflasi menurun 0,049 4 0,196 3 0,147 2 0,098
 Investasi di Jawa Timur meningkat 0,062 4 0,248 3 0,186 2 0,124
Demografi
 Meningkatnya pertumbuhan 0,049 3 0,147 4 0,196 2 0,098
penduduk
 Pasar telekomunikasi belum tergarap 0,049 4 0,196 4 0,196 3 0,147
secara maksimal
Sosial Budaya
 Pola hidup masyarakat yang 0,049 4 0,196 3 0,147 2 0,098
berkelompok
 Gaya hidup masyarakat yang 0,049 4 0,196 3 0,147 2 0,098
konsumtif
 Berkembangnya pemanfaatan jasa 0,049 4 0,196 4 0,196 4 0,196
telekomunikasi
Politik dan Pemerintahan
 Saham terbesar dimiliki pemerintah 0,049 3 0,147 2 0,098 2 0,098
 Adanya proyek telekomunikasi di 0,062 4 0,248 2 0,124 3 0,186
lingkungan pemeritah daerah
Persaingan Antar Industri
 Adanya dukungan dari pemerintah 0,049 3 0,147 2 0,098 2 0,098
Teknologi
 Perkembangan teknologi yang pesat 0,049 3 0,147 2 0,098 4 0,196
ANCAMAN
Ekonomi
 Kondisi ekonomi tidak stabil 0,049 3 0,147 3 0,147 2 0,098
Demografi
 Komposisi penduduk beragam 0,049 3 0,147 3 0,147 2 0,098
 Masyarakat Malang di pedesaan 0,049 3 0,147 4 0,196 2 0,098
yang belum mengenal Telkom
Malang secara detail
Sosial Budaya
 Belum berkembangnya pola pikir 0,049 3 0,147 4 0,196 2 0,098
masyarakat terutama di daerah
pinggir kota tentang telekomunikasi
Politik dan Pemerintahan
 Ijin yang sulit didapat 0,040 - 3 0,120 3 0,120
Persaingan Antar industry
 Banyaknya pesaing 0,049 3 0,147 3 0,147 4 0,196
 Tawaran harga yang bervariasi 0,062 3 0,186 3 0,186 4 0,248
Teknologi
 Perlu survei mendalam untuk 0,039 2 0,078 2 0,078 4 0,156
mengkaji teknologi yang sesuai
Sum Weights 1000
Sum Total Attactiveness Score 5,649 5,498 4,751

Keterangan:
Attractiveness Score ditentukan sebagai berikut:
AS Keterangan
1 Tidak menarik
2 Agak menarik
3 Menarik
4 Sangat menarik

Berdasarkan hasil tabel QSPM, masing-masing alternatif strategi mempunyai


total attractive scores (TAS) yang berbeda. Market penetration memiliki jumlah TAS
5,649. Posisi selanjutnya adalah Market Development dengan TAS senilai 5,498.
Sedangkan Product Development mengumpulkan nilai TAS sejumlah 4,751. Dilihat
dari hasil total TAS masing-masing alternatif, maka strategi alternatif yang tepat
untuk diaplikasikan oleh Telkom Malang adalah Market Penetration.

3. KESIMPULAN
Hasil diatas menemukan bahwa dari hasil analisis EFE dan IFE, matriks EFE
Telkom Malang memiliki skor total 2,758 sementara matriks IFE Telkom Malang
memiliki skor total 3,022. Posisi dalam kuadran matriks IE ditentukan dari skor total
matriks IFE sebagai sumbu x dan skor total matriks EFE sebagai sumbu y. Dari hasil
analisis ini, maka posisi Telkom Malang berada dalam kuadran IV. Posisi ini
mengindikasikan Telkom Malang dalam posisi tumbuh dan membangun (grow and
built). Strategi yang bisa diterapkan antara lain strategi yang intensif (market
penetration, market development, dan product development) atau integratif (integrasi
ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). Berdasarkan hasil analisa
matriks QSPM, Telkom Malang dapat menggunakan strategi market penetration.
Strategi ini adalah strategi yang dirasa paling tepat untuk dilakukan oleh Telkom
Malang dalam menghadapi perubahan lingkungan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai