Anda di halaman 1dari 31

Oleh : Lailly yosidian

Pecahnya

selaput ketuban secara spontan pada saat belum inpartu tanpa memperhatikan umur kehamilan ,atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda persalinan

Ascending

infection,pecahnya ketuban menyebabkan hubungan langsung intraamnion dgn dunia luar Infeksi intra amnion Ibu mengalami infeksi sistemik Tindakan iatrogenik atau higiene buruk (pemeriksaan dalam terlalu sering)

Kehamilan

multiple : kembar dua , kembar ti

ga Riwayat persalinan preterm sebelumnya Terdapat riwayat ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya higiene buruk,predisposisi terhadap infeksi. Kekurangan vitamin dan mineral, merokok Perdarahan pervaginam : trimester pertama Bakteriuria pH vagina di atas 4.5 Flora vagina abnormal : resiko 2-3x

Anamnese

: kapan keluarcairan, warna , bau adalah lanugo / vernik.keluar air : keluar cairan pervaginam : bila fundus di tekan keluar

ketuban warna putih, jernih, sedikit-sedikit atau banyak Tidak ada nyeri maupun kontraksi uterus
Inpeksi Inspikulo

cairan Pemeriksaan dalam : ada cairan vagina selaput ketuban sudah pecah Lab : lakmus reaksi basa ( biru ) mikros ada lanugo/vernik

Tes

lakmus (tes nitrazine) Tes fern/PakisKristalisasi dari cairan amnion Tes evaporasi Amniosintesis digunakan untuk mengetahui rasio lesitin-sfingomielin dan fosfotidigliserol yangberguna untuk mengevaluasi kematangan janin.

Infeksi

pada fetus dan neonatal Prolaps tali pusat Respiratory Distress SyndromeChorioamnionitisAbruptio

Infeksi fetus dan Neonatus Prolaps uteri Hypoplasia pada pulmonary (dengan early, severe oligohidroamnion)

KPP
28 Minggu EFW = 500 700 Gram ( - ) Antibiotik ( - ) Kortikosteroid Observasi 2x24 jam,suhu rektal 3 jam Ketuban tidak mengalir USG,ketuban masih cukup Rawat jalan > 34 Minggu ( +) Antibiotik ( -) Kortikosteroid Observasi 24 jam Ketuban keluar terus Inpartu Terminasi pervagiman Observasi 24 jam Tidak inpartu Terminasi sc inpartu Terminasi pervaginam > 37 Minggu ( + ) Antibiotik Penanganan sama dengan 34 minggu

28 - 34 Minggu ( + ) Antibiotik ( +) Kortikosteroid

Terminasi
Ketuban tidak keluar Observasi 2x24 jam terminasi

5.perawatan konservatif

ke 5 saran @. tdak boleh coitus @. Tdk boleh manipulasi vagina @ cairan ketubaan keluar lagi segera ke RS Terminasi kehamilan 1. induksi pwersalinan dg drip oksitosin 2. SC bila syarat drip tdk memenuhi atau gagal drip oksitosin

Nama Umur

pasien

Pekerjaan Agama Alamat Nama Umur Pekerjaan Agama Alamat

: : : : :

Suami

MRS

Ny. W 24 Tahun ibu rumah tangga Islam Desa Bun alasArosbaya : Tn. A : 27 tahun : Tani : Islam : Desa Bun alasArosbaya : 08 Desember 2012

Anamnesa

(8 desember 2012) Keluhan utama : keluar cairan dari vagina Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang ke kamar bersalin pukul 09.30 dengan hamil 9 bulan dan keluar cairan jernih tidak berbau dan berdarah dari vagina (07desember 2012) pukul 22.00 sehabis BAK.keluar cairan.Menurut pasien awalnya keluar sedikit tapi hingga malam hari keluar cairanya semakin banyak,kira-kira sebanyak satu gelas belimbing.cairan yang keluar seperti kencing yang merembes dan tidak dapat di tahan.Pada hari itu juga pasien datang ke bidan retno

Pada

tanggal (08 desember 2012)pukul 06.00 mengeluhkan masih keluar cairan dari vaginanya jumlahnya tidak sebanyak kemaren tetapi merembes,Perut pasien tidak mules dan kencang-kencang dan tidak demam,pasien menyangkal jika pernah tejatuh sebelumnya.Pasien tidak pernah usg sebelumnya

Riwayat

Sosial : - menikah hanya 1 kali, tidak ada riwayat minum jamu, alkohol. Mengkonsumsi multivitamin dari bidan Riwayat haid : Menarche : 14 tahun Haid terakhir : 15 maret 2012 Perkiraan persalinan : 22 desember 2012 Siklus : teratur Riwayat pernikahan Status menikah,perkawinan 1x,menikah tahun 2010,pada umur 24 tahun

Riwayat

kehamilan yang lalu Belum pernah hamil sebelumnya Riwayat kehamilan sekarang Hamil muda ;mual(+),muntah (-) perdarahan(-) hipertensi(-) Hamil Tua ;mual(-),muntah(-) perdarahan(-)hipertensi(-) ANC di bidan 3 bulan sekali Riwayat KB Pil KB selama kurang lebih 5 bulan Riwayat Penyakit Sistemik Penyakit kencing manis,penyakit ginjal,penyakit jantung,hipertensi dan asma disangkal pasien

Riwayat

obstetrik : GI Pooooo Hamil pertama, Hamil ini Status Presens Keadaan umum : cukup Kesadaran : kompos mentis GCS : 4-5-6 Tinggi badan dan berat badan : 150 cm dan 57 kg Vital sign Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 80 /menit Suhu : 36,4 0C RR :20x/menit

Muka
Chloasma

gravidarum (-) Exopthalmus (-) Anemia (-) Leher : Trakea ditengah Tidak ada benjolan abnormal Tidak ada bendungan vena Jantung : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-) Paru-paru : vesikuler / vesikuler, Wheezing (-), Rhonki (-)

Abdomen
Bising

usus 8 kali/menit Hepar tdk teraba dan tidak nyeri tekan Lien tidak teraba dan tidak nyeri tekan Ginjal tidak teraba dan tidak nyeri tekan

Status

Obsterikus Abdomen Inspeksi : - perut membesar simetris, striae gravidarum (+) Palpasi : His (-) Leopard I : tinggi fundus uteri 3 jari bawah processus xypoideus (32 cm),teraba bulat,lunak Leopard II : kiri:teraba 1 bagian besar dank eras seperti papan Kanan:teraba bagian bagian kecil janin

Leopard

III : bagian terbawah janin kepala,bulat,keras dan melenting Leopard IV : kepala belum masuk pintu atas panggul Kesan:janin 1,hidup,intrauterine,presentasi kepala,pungung kiri,bagian bawah janin belum masuk PAP Perkusi : tympani , meteorismus (-) Auskultasi : denyut jantung janin (+) [12-1212]

Anogenital

:inspeksi ;vulva/uretra tenang,perdarahan(-),oedem(-) varises(-)


Inspekulo ;tidak dilakukan

VT

; pembukaan (-),portio tebal dan agak lunak Pelvic score : 3 Ketuban : (+)

Pemeriksaan

penunjang USG : Tidak dilakukan Test lakmus: (positif) Laboratorium leuko 6400ul Hb : 7,7 gr% ( cek lab )

Diagnosa

: G1P00000 A/T/H KPP dengan partus spontan b berat janin 2900gram,panjang badan 42 cm,Apgar score 8-9 3.Pemasangan O2(pasien anemis HB 7,7g/dl) 4.injeksi Amoxicillin 1gr(untuk mengurangi resiko infeksi,karena KPD>24 jam) 5.Mesoprostol 2x(untuk mematangkan service agar menjadi lunak) 6.Induksi oksitocin 5UI(direncanakan untuk partus pervaginam),jika gagal di SC 7.Transfusi PCR 250cc

Prognosa
Ibu Dubia

ad vitam Dubia ad Fungsionam Dubia ad Sanationam Janin Dubia ad vitam

:bonam :bonam :bonam

:bonam

Perjalanan

Penyakit 8 Desember 2012 Pk 09.30 Pasien wanita dengan GI P00000 A/T/H datang ke UGD kiriman bidan retno arosbaya S :keluar cairan dari vagina merembes sedikit O :Tensi 120/80 nadi ,80x/menit RR 20x/menit Djj 12-12-12,TFU 32cm,3 jari di bawah prosesus ximpoideus VT tidak ada pembukaan,kepala belum masuk PAP,ketuban(+) A : GI P00000 persentasi kepala KPD

Tindakan

di IRD : Infuse RL di pasang di IRD Pemasangan cateter di IRD Lapor dr. Muljadi, SpOG a/p misoprostol tab/6 jam sebanyak 2x Bila tidak inpartu induksi oksitocin

Pk.

10.30 Misoprostol tab masuk Pk. 12.00 Tensi 110/70mmhg, nadi 80 x/menit,suhu 36,6 Pk. 14.30 Vt pembukaan 7,eff 75% kepala hjodge 11,uuk ki depan Pk.15.30 Vt lengkap,ibu merasa ingin mengejan(dipimpin) Pk. 15.40 Lahir Bayi perempuan partus spontan b berat janin 2900gram,panjang badan 42 cm,cacat (-),caput(-)Apgar score 8-9

Injeksi

piton 1amp Pk. 15.50 Plasenta lahisr spontan lengkap,dilakukan eksplorasi kesan bersih,perdarahan200cc.Perineum episiotomy,lakukan heating cutgut dengan jelujur luar Pk. 16.00 Transfusi PRC 1 flas Tensi 120/80 mmHg, nadi 86 x/mnt, suhu 36,7 C Pk. 17.00 Infuse habis ganti RL flas 1 Pk 20.00 T :120/70 N86x/menit S 36,3

Tanggal

09 desember 2012 Pukul 06.00 S : nyeri luka jahitan, pusing (-), sesak (-) O : VS : TD : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit Suhu : 36,8 0C HB :8,7 g/dl A : Post partum spontan b hari 1 P : - rawat luka jahitan - cefadroxil 3x1 - metylergometrin 3x1 tab

11

november 2012 Pk 07.00 S : nyeri luka bekas jahitan berkurang, pusing (-), sesak (-) O : VS : TD : 120/80 mmHg Nadi : 88 x/menit Suhu : 36,5 0C A : Post partum spontan b hari II P : - rawat bekas jahitan epis - terapi tetap

Penatalaksanaan

pada pasien ini, karena umur kehamilan 38 minggu yaitu sudah aterm dan datang belum dengan tanda-tanda inpartu maka penilaian bishop skor dilakukan untuk perencanaan penatalaksanaan selanjutnya. Pada pasien ini didapat Pelvic Skor <5(pendataran servik 30%, konsistensi mulai lunak, pembukaan belum ada,posisi anterior) Karena padapasien ini KPD sudah >24 jam, diberikan antibiotik profilaksis, berupa Injeksi Amoxicilin1 g Transfusi PCR 250 cc

Dapat pula diberikan misoprostol 50 ug intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali. persalinan diakhiri bila skor pelvik < 5, dilakukan pematangan serviks kemudian induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio secarea atau bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

Anda mungkin juga menyukai