DIVISI ACARA PEMIRA

Latar Belakang Pemilu Raya adalah mekanisme untuk memilih ketua kabinet dan MWA wakil Mahasiswa. Sistem Pemira ini dipilih karena berbagai macam pertimbangan, antara lain : Mendekatkan seluruh massa kampus dengan para kandidat Mengeliminasi sekat-sekat antar jurusan Memperkuat rasa kepemilikan massa terhadap organisasi terpusat Mencegah terhambatnya hak untuk dipilih dan memilih akibat batasan distrik/jurusan

Adapun urgensi Pemilu Raya bagi keberlangsungan KM ITB sebagai bentuk regenerasi pimpinan eksekutif kemahasiswaan terpusat. Selain itu, PEMIRA sendiri merupakan proses pendidikan politik bagi seluruh massa kampus. Hal ini berarti pencerdasan massa kampus harus kita kawal selama keberjalanan PEMIRA. Mengingat pentingnya mahasiswa KM ITB dalam PEMIRA, maka PEMIRA harus dapat terpublikasi dengan efektif kepada seluruh massa kampus. Dapat kita artikan bahwa massa kampus harus mengetahui tentang keberadaan dan urgensi dari PEMIRA ini sendiri. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu acara peresmian formal, baik untuk meresmikan keberjalanan PEMIRA dan juga untuk pencerdasan massa kampus terkait PEMIRA. Diharapkan dengan peresmian secara formal PEMIRA, massa kampus dapat terkondisikan dan memberi dukungan terhadap keberjalanan PEMIRA.

Tujuan Pelaksanaan 1. Menyelenggarakan Opening dan Closing PEMIRA 2. Melakukan pensuasanaan massa kampus terkait PEMIRA 3. Menghimpun dukungan massa kampus terhadap PEMIRA

Parameter Keberhasilan 1. Kehadiran massa kampus berjumlah 200 orang 2. Tersampaikannya urgensi PEMIRA terhadap massa kampus (parameter proses)

Analisis Kondisi Opening PEMIRA dalam beberapa tahun terakhir menggunakan konsep pawai keliling kampus yang diakhiri dengan berhenti pada suatu titik lalu dimulailah acara opening. mahasiswa ITB kurang aware, pensuasanaan dengan propaganda, atribut panitia.

Bentukan Acara 1. Acara yang dapat menarik massa kampus 2. Adanya unsur pencerdasan massa kampus terkait PEMIRA

saat hujan, diskusi dengan mantan presiden (optional).