SAP Demam Berdarah
SAP Demam Berdarah
Pelaksanaan I. PENDAHULUAN Penyakit demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit ini sering menimbulkan wabah dan menyebabkan kematian pada banyak orang terutama anak-anak. Di indonesia penyakit ini mulai ditemukan tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta kemudian menyebar ke berbagai wilayah, kini semua provinsi sudah terjangkit penyakit tersebut. Jumlah kasus terus meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis ssetiap tahun selalu terjadi kejadian luar biasa(KLB). KLB terbesar terjadi pada tahun 1998. perlu diwaspadai bahwa penyakit demam berdarah bisa muncul setiap saat, dan puncaknya biasanya pada musim hujan. Pemberantasan DBD yang dilakukan selama ini dengan sasaran nyamuk dewasa melalui pengasapan, kemudian diperluas dengan menggunakan larvasida yang ditaburkan ke tempat penanpungan air. Hal ini sampai sekarang belum menanpakkan hasil yang memuaskan dimana terbukti setiap tahun selalu datang penyakit DBD tersebut. Cara yang efektif untuk mencegah penularan virus demam berdarah ialah memberantas sarang nyamuk(aedes aegypti). Untuk itu kami membuat SAP sebagai landasan teori dari PenKes, dengan maksud mampu membantu memberantas perkembangan penyakit DBD. : Demam Berdarah : Pencegahan Demam Berdarah : Pasien RSU Pandan Arang Boyolali : 30 Menit : Ruang Semeru RSU Pandan Arang Byolali. : Jumat, 06 Januari 2006 : 13.00 WIB 13.30 WIB
II. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan peserta didik dapat mengetahui dan melakukan pencegahan terhadap DBD 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 kali pertemuan peserta didik dapat: III.SASARAN Paien RSU Pandan Arang Boyolali, khususnya ruang Semeru IV. TARGET Peserta didik dapat mengetahui tentang pengertian, tanda dan gejala, pertolongan pertama, dan pencegahan terhadap penyakit DBD V. MATERI 1. Pengertian DBD 2. Tanda dan gejala DBD 3. Pertolongan pertama yang dapat dilakukan terhadap pasien DBD 4. Cara mencegah DBD 5. pengetahuan tentang bahayanya DBD VI. METODE 1. 2. Ceramah Diskusi Menjelaskan tentang penyakit DBD Menjelaskan tanda dan gejala terjangkit penyakit DBD Mengetahui pertolongan pada penderita DBD Menjelaskan tentang pencegahan DBD
VII. MEDIA 1. 2. Materi pangajaran Leaflet : Jumat, tanggal 06 Januari 2006 : Kamar 02, Ruang Semeru RSU Pandan Arang Boyolali / Kegiatan Penyuluhan Mengucapkan salam pembuka Memperkenalkan diri Menjelaskan maksud 2. Interaksi 15 menit dan tujuan Menjelaskan pengertian DBD Menjelaskan tentang tanda-tanda dan gejala penderita DBD Menjelaskan pertolongan pertama yang dapat dilakukan pada cara terhadap bahaya pasien DBD Menjelaskan pencegahan penyakit DBD Menjelaskan DBD 3. Post interaksi Diskusi Memberikan masukan Menyimpulkan hasil Memperhatikan Memberi tanggapan Mendengarkan Memperhatikan Berdiskusi dengan mahasiswa (penyuluh ) Kegiatan Peserta Menjawab salam Mendengarkan Perkenalan
5 menit
pertanyaan salam
IX
MATERI ( Terlampir)
XII. KRITERIA EVALUASI Evaluasi Hasil Tes lisan Penilaian System penilaian sesuai dengan masing-masing pertanyaan tiap nomor :1. Bila benar semua, nilai 2. Bila benar semua, nilai 3. Bila benar semua, nilai 4. Bila benar semua, nilai 5. Bila benar semua, nilai Jumlah nilai benar pada semua soal Klasifikasi penilaian Bila nilai benar : 0 5 Bila nilai benar : 6 10 Bila nilai benar : 16 -20 : D : berarti tidak memahami : C : berarti kurang memahami : A : berarti memahami / mengerti :1 :5 :5 :5 :4 : 20 point : Diakhir ceramah
XIII. DAFTAR PERTANYAAN 1. 2. 3. 4. Penyakit DB disebabkan oleh apa? Bagaimana cara penularannya? Bagaimana cirri-ciri nyamuk penyebab DB? Bagaimana tanda-tanda anak yang sudah terkena DB?
5. 6.
Pertolongan apa yang dapat diberikan pada penderita DB sebelum dibawa ke RS? Cara apa sajakah yang dapat dilakukan guna mencegah penyebaran paenyakit DB?
DAFTAR PUSTAKA Rohani Heni, Purnamasari ely (2001). Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pusat Kesehatan Jantung RS Harapan Kita, Jakarta. C Long Barbara (1996). Keperawatan Medikal Bedah, Yayasan IAPK. Pajajaran Bandung, Bandung. Jan Tambayong (2000). Patofisiologi Untuk Perawat, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Muntah darah, dan Berak darah Adalah penyakit menular yang minum Memberi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk
SEGARA
BAWA
KE
PUSKESMAS
aedes aegepti.
lho), air kelapa, jus jambu biji, air teh, kuah sop/kaldu. Meberi penurun panas Kompres dg air dingin atau es. obat
Jika
keadaan
makin
memburuk
Warnanya hitam, berbintik-bintik di badan dan kakinya. Cara yang paling efektif untuk mencegah DB, melalui cara 3M, yaitu: 1. embersihkan dengan menyikat bak mandi, tempayan, drum (terutama sabelah dalam) minimal seminggu sekali. enutup rapat tempayan, drum dan tempat penampungan air lainnya. engubur semua kalengkaleng bekas, ban-ban bekas, botol pecah, potongan bambu, tempurung kelapa, dll yang dibuang sembarangan diluar rumah.
siang hari
Menggigit pada
Hidup didalam rumah dan sekitarnya ( tempat agak gelap, lembab serta kurang sinar matahari )
2.
3.
Megingat obat dan vaksin untuk membunuh virus dengue belum ada, maka cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit DB adalah melaksanakan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk Yang dilaksanakan oleh masyarakat secara teratur setiap seminggu sekali dengan melakukan pemeriksaan terhadap jentik nyamuk pada tempattempat penampungan air didalam dan diluar rumah seperti bak mandi, drum, ember, vas bunga, kaleng bekas dll. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat
menyambut tersebut
gerakan
PSN
2006