Anda di halaman 1dari 26

BAB II PEMBAHASAN

A. Standar Kompetensi Standar Kompetensi terbentuk atas dua kata yaitu: Standar dan Kompetensi. Kata standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati. Sedangkan kata kompetensi adalah kemampuan melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja yang mencakup penerapan keterampilan yang didukung oleh pengetahuan dan sikap sesuai dengan kondisi yang disyaratkan. Dari pengertian kedua kata tersebut, maka standar kompetensi diartikan sebagai suatu ukuran atau patokan tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan. Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menegah, Standar Kompetensi adalah Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran. Sedangkan menurut Bermawi Munthe dalam bukunya Desain Pembelajaran (2009:31), standar kompetensi adalah kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkat kepenguasaan yang diharapkan tercapai dalam mempelajari suatu pelajaran. Penyusunan Standar Kompetensi suatu jenjang atau tingkat pendidikan merupakan usaha untuk membuat suatu sistem sekolah menjadi otonom, mandiri, dan responsif terhadap keputusan kebijakan daerah dan nasional. Kegiatan ini diharapkan mendorong munculnya standar pada tingkat lokal dan nasional. Terdapat banyak sumber yang dapat kita gunakan untuk menentukan kompetensi srandar. Sumber dimaksud antara lain: a. Daftar kompetensi berbagai bidang b. Materi /bidang keilmuan c. Kurikulum d. Buku teks e. Analisis taksonomi hasil belajar

f. Konstruksi teoritik g. Masukan ilmuwan dan profesi h. Masukan dari masyarakat pengguna lulusan i. Hasil analisis tugas. Dalam menentukan standar kompetensi hendaknya dilakukan dengan cermat dan hati-hati. Sebab, jika setiap sekolah atau setiap kelompok sekolah mengembangkan standar sendiri tanpa memperhatikan standar nasional maka pemerintah pusat akan kehilangan sistem untuk mengontrol mutu sekolah. Untuk jenjang SMK khususnya jurusan Teknik Mesin, penyusun dapat merujuk Standar Kompetensi yang telah ditetapkan pada Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). Pengembangan Standar Kompetensi juga perlu dilakukan secara terbuka, seimbang, dan melibatkan semua kelompok yang akan dikenai standar tersebut. Melibatkan semua kelompok sangatlah penting agar kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara bertanggungjawab oleh pihak sekolah masingmasing.

B. Kompetensi Dasar Pada dasarnya, Kompetensi Dasar merupakan penjabaran dari Standar Kompetensi yang telah dibuat sebelumnya. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran. Menurut Suparman (2004), merumuskan tujuan kompetensi dasar merupakan: (1) dasar dan pedoman bagi seluruh proses pengembangan tujuan instruksional selanjutnya (perumusan KD merupakan titik permulan sesungguhnya dari proses pengembangan instruksional). (2) Alat untuk menguji validitas isi tes (isi pelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan apa yang akan dicapai). (3) Arah proses pengembangan instruksional karena di dalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses instruksional.

Dalam penyusunan Kompetensi dasar terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan diantaranya adalah: 1. Meluas, artinya adalah peserta didik memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan pengalaman tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai yang berkaitan dengan pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Seimbang, artinya adalah dimana setiap kompetensi perluu dapat dicapai melalui alokasi waktu yang cukup untuk pembelajaran yang efektif 3. Relevan, maksudnya adalah dimana setiap kompetensi terkait dengan penyiapan peserta didik untuk meningkatkan mutu kehidupan melalui kesempatan pengalaman. 4. Perbedaan, maksudnya adalah merupakan upaya pelayanan induvidual dimana peserta didik perlu memahami apa yang perlu untuk dipelajari, bagaimana berfikir, bagaimana berbuat untuk mengembangkan kompetensi serta kebutuhan individu masing-masing (Yulaelawati, 2004: 20). Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat merumuskan KD yang baik adalah sebagai berikut: 1. Rumusan tujuan yang dibuat harus berpusat pada siswa, mengacu kepada perubahan tingkah laku subjek pembelajaran yaitu siswa sebagai peerta didik. 2. Rumusan KD harus mencerminkan tingkah laku operasional yaitu tingkah laku yang dapat diamati dan diukur yang dirumuskan dengan menggunakan kata-kata operasional. 3. Rumusan KD harus berisikan makna dari pokok bahasan atau materi pokok yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar. (Darwyn Syah, 2007: 113-114) Beberapa langkah-langkah yang dapat diperhatikan dalam merumuskan KD diantarannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kompetensi lulusan/ hasil belajar pada akhir suatu atau serangkaian pembelajaran. Penentuan kompetensi harus mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai. 2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Bahasa perlu jelas, lugas, tegas, serta dapat dikerjakan dan dinilai

3. Nyatakan target penunjukan kompetensi yang memberikan informasi terhadap peserta didik tentang sejauh mana pencapaian kompetensi tersebut. 4. Batasai kompetensi yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan fokus. 5. Klasifikasikan kompetensi yang sejenis dalam satu kompetensi 6. Koordinasikan kompetensi yang memerlukan uraian untuk menunjukkan perkembangan, kesinambuangan, keutuhan, dan bekelanjutan. 7. Hindari terjadinya pencampuran kompetensi apa yang harus dicapai peserta didik dengan standar kompetensi 8. Hindari anggapan untuk dapat merumuskan kompetensi secara sempurna pada permulaan (Yulaelawati, 2004: 21-22).

C. Indikator Kompetensi Pada dasarnya, indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang telah disusun sebelumnya. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: 1. Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD; 2. Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; 3. Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi.

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Jenjang SMK Jurusan Teknik Mesin Dalam penyusunan standar kompetensi dan kompetensi dasar, hendaknya merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah

Aliyah Kejuruan (MAK). Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini merupakan acauan penyusunan indikator komptensi dan selanjutnya merupakan acuan penyusunan silabus dan RPP. Berikut merupakan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk SMK Program Studi Keahlian Teknik Mesin:

BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK PEMESINAN (014) 2. TEKNIK PENGELASAN (015) 3. TEKNIK FABRIKASI LOGAM (016) 4. TEKNIK PENGECORAN LOGAM (017) 5. TEKNIK GAMBAR MESIN (018) 6. TEKNIK PEMELIHARAAN MEKANIK INDUSTRI (019) A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOPETENSI 1. Memahami dasar kekuatan bahan dan komponen mesin KOPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan prinsip dasar mekanika 1.2 Menjelaskan komponen/elemen mesin 2. Memahami prinsip dasar kelistrikan dan konversi energi 2.1 Mendeskripsikan prinsip dasar kelistrikan mesin 2.2 Mendeskripsikan prinsip dasar motor bakar 3. Memahami proses dasar perlakuan logam 2.3 Menjelaskan prinsip dasar turbin 3.1 Menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam 3.2 Menguraikan unsur dan sifat logam 3.3 Mendeskripsikan proses perlakuan panas logam 3.4 Mendeskripsikan proses korosi dan pelapisan logam 3.5 Mendeskripsikan proses pengujian logam 4.1 Menjelaskan proses dasar pemesinan

4. Memahami proses dasar teknik

mesin 4.2 Menjelaskan proses dasar pengelasan 4.3 Menjelaskan proses dasar fabrikasi logam 4.4 Menjelaskan proses dasar pengecoran logam 4.5 Menjelaskan proses dasar pneumatik dan hidrolik 5. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 4.6 Menjelaskan proses dasar otomasi 5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 5.2 Melaksanakan prosedur K3. B. KOMPETENSI KEJURUAN 1. Teknik Pemesinan (014) STANDAR KOMPETENSI 1. Melaksanakan penanganan material secara manual

KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengangkat material secara manual 1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual 2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.2 Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar 3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi 3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi 3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 4.2 Menggunakan macam-macam

2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi

4. Menggunakan perkakas tangan

5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

perkakas tangan 5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 6.1 Menyiapkan sket tangan 6.2 Mengartikan detil sket tangan 7.1 Mendeskripsikan gambar teknik 7.2 Memilih teknik gambar yang benar

6. Menginterpretasikan sketsa 7. Membaca gambar teknik

8. Menggunakan mesin untuk operasi dasar 9. Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut

7.3 Membaca gambar teknik 8.1 Menjelaskan cara mengeset mesin 8.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin 9.1 Memproses bentuk permukaan pendakian 9.2 Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut 9.3 Mengoperasikan mesin bubut 9.4 Memeriksa komponen sesuai dengan spesifikasi 10.1 Menjelaskan cara pengoperasian mesin frais 10.2 Mengoperasikan mesin frais 10.3 Mengecek komponen untuk penyesuaian dengan rinciannya 11.1 Menentukan kebutuhan kerja 11.2 Memilih roda gerinda dan perlengkapannya 11.3 Menjelaskan cara pengoperasian mesin gerinda 11.4 Mengoperasikan mesin gerinda 11.5 Memeriksa komponen-komponen untuk kesesuaian secara spesifik 12.1 Melakukan persiapan kerja secara

10. Melakukan pekerjaan dengan mesin frais

11. Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda

12. Menggunakan mesin bubut

(kompleks)

tepat 12.2 Mengikuti sisipan indentifikasi dari organisasi standar internasional atau standar lain yang sesuai 12.3 Melakukan berbagai macam pembubutan

13. Memfrais (kompleks)

13.1 Memasang benda kerja 13.2 Mengenali insert menurut standar ISO 13.3 Melakukan pengefraisan benda rumit 14.1 Menetapkan persyaratan pekerjaan 14.2 Memilih alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai 14.3 Menggerinda pahat dan alat potong 14.4 Memeriksa komponen sesuai spesifikasi 15.1 Mendeskripsikan instruksi kerja 15.2 Memasang fixture/perlengkapan/ alat pemegang 15.3 Melakukan pemeriksaan awal 15.4 Melakukan pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/ computer numerical control) 15.5 Menginstruksi operator mesin

14. Menggerinda pahat dan alat potong

15. Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar)

16. Memprogram mesin NC/CNC (dasar)

15.6 Mengganti tooling yang rusak 16.1 Mengenal bagian-bagian program mesin NC/CNC 16.2 Menulis program mesin NC/CNC 16.3 Melaksanakan lembar penulisan operasi NC/CNC

17. Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)

16.4 Menguji coba program 17.1 Mendeskripsikan instruksi kerja 17.2 Melakukan pemeriksaan awal 17.3 Mengoperasikan mesin CNC/NC 17.4 Mengawasi kerja mesin/proses CNC/NC.

2. Teknik Pengelasan (015) STANDAR KOMPETENSI 1. Membaca gambar teknik

KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan gambar teknik 1.2 Memilih teknik gambar yang benar

2. Menggunakan perkakas tangan

1.3 Membaca gambar teknik 2.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 2.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan 3.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 3.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 4.1 Menentukan persyaratan kerja 4.2 Menentukan urutan pekerjaan 4.3 Menentukan alat/mesin mekanik 4.4 Mengoperasikan mesin-mesin mekanik

3. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

4. Melakukan pekerjaan dengan mesin umum

5. Melakukan rutinitas pengelasan dengan menggunakan proses las busur manual

4.5 Merawat mesin-mesin mekanik 5.1 Menentukan persyaratan pengelasan 5.2 Menyiapkan bahan untuk pengelasan 5.3 Mengeset mesin las sesuai SOP 5.4 Mengidentifikasi peralatan las busur manual sesuai SOP

6. Mengelas dengan proses las Oksigen-Asetilen (Las Karbit)

5.5 Melakukan pengelasan pada posisi di bawah tangan dan mendatar 6.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 6.2 Mengidentifikasi peralatan oksi asetilen 6.3 Memasang peralatan oksi-asetilen 6.4 Mengidentifikasi metode pencegahan distorsi 6.5 Melakukan pengelasan dengan proses las oksi-asetilen menggunakan bahan baja karbon 7.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 7.2 Mengidentifikasi peralatan las MIG (GMAW) 7.3 Mengeset mesin las dan elektroda las 7.4 Mengeset peralatan pengelasan 7.5 Melakukan pengelasan dengan proses las MIG posisi di bawah tangan dan mendatar 8.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 8.2 Mengidentifikasi peralatan las TIG (GTAW) 8.3 Mengeset mesin las dan elektroda 8.4 Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi (pergeseran) 8.5 Melaksanakan pengelasan dengan proses las TIG (GTAW) menggunakan bahan baja karbon 9.1 Menjelaskan cara menyolder dengan patri/perak

7. Mengelas dengan proses las MIG (GMAW)

8. Mengelas dengan proses TIG (GTAW)

9. Menyolder dengan kuningan dan/atau perak (brazing & brazz welding)

9.2 Menyiapkan bahan dan perlengkapannya 10. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las busur manual 9.3 Menyolder dengan patri/perak 10.1 Menjelaskan cara pengelasan dengan proses las busur manual 10.2 Melakukan pengelasan pelat dan pipa segala posisi sesuai standar (SOP) 10.3 Memeriksa kerusakan/cacat pengelasan 10.4 Memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan 11.1 Menjelaskan cara pengelasan dengan proses las MIG (GMAW) 11.2 Menyiapkan peralatan dan bahan las 11.3 Melakukan pengelasan pelat dan pipa segala posisi sesuai standar (SOP) 11.4 Memeriksa pengelasan dan memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan 12.1 Menyiapkan peralatan dan bahan las 12.2 Melakukan pengelasan pelat dan pipa segala posisi sesuai standar (SOP) 13.1 Mengidentifikasi macam-macam proses las otomatis 13.2 Menentukan prosedur pengoperasian mesin-mesin las otomatis 13.3 Mengoperasikan mesin-mesin las otomatis sesuai (SOP) 14. Memahami prinsip-prinsip pengelasan 13.4 Memeriksa hasil las 14.1 Menerapkan semua undangundang dan peraturan dalam prosedur pengelasan 14.2 Menerapkan istilah dan simbol-

11. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las MIG (GMAW)

12. Mengelas tingkat lanjut dengan proses las TIG (GTAW)

13. Mengoperasikan mesin-mesin las otomatis

simbol pengelasan sesuai dengan SOP 14.3 Menentukan pengaruh perlakuan panas pada logam berkaitan dengan pengelasan 14.4 Mendeskripsikan urutan dalam perencanaan pengelasan 15.1 Mengidentifikasi metode-metode dan prosedur pemeriksaan hasil las 15.2 Mengidentifikasi peralatan pemeriksaan hasil las 15.3 Melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil las 15.4 Membuat laporan hasil pemeriksaan hasil las. 3. Teknik Fabrikasi Logam (016) STANDAR KOMPETENSI 1. Membaca gambar teknik KOMPETENSI DASAR 1.1 Mendeskripsikan gambar teknik 1.2 Memilih teknik gambar yang benar 2. Menggunakan perkakas tangan 1.3 Membaca gambar teknik 2.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 2.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan 3.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 3.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 4.1 Melaksanakan kebutuhan kerja 4.2 Menentukan keperluan pada pekerjaan 4.3 Proses membentuk permukaan pendakian 4.4 Mengoperasikan mesin 4.5 Mengukur komponen

15. Melakukan pemeriksaan dan pengujian hasil las

3. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

4. Melakukan pekerjaan dengan mesin umum

5. Menggunakan peralatan pemanas, pemotong panas dan gouging secara manual

6. Melakukan pemotongan secara mekanik

4.6 Menyetel dan merawat mesin 5.1 Memasang/melepas secara manual perlengkapan pemanas, pemotong panas dan pengalur 5.2 Mengoperasikan peralatan pemanas, pemotongan panas dan pengaluran 6.1 Menentukan persyaratanpersyaratan pekerjaan 6.2 Mengidentifikasi perkakas mesin 6.3 Memasang perkakas mesin 6.4 Mengoperasikan mesin pemotong mekanik 7.1 Menentukan persyaratan pengelasan 7.2 Menyiapkan bahan untuk pengelasan 7.3 Mengidentifikasi peralatan las busur manual 7.4 Mengeset mesin las sesuai SOP 7.5 Melakukan rutinitas pengelasan pada posisi di bawah tangan dan mendatar 8.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 8.2 Mengidentifikasi peralatan las busur manual 8.3 Mengeset mesin las sesuai SOP 8.4 Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi (pergeseran) 8.5 Melakukan pengelasan pelat dan pipa posisi di bawah tangan, mendatar dan tegak sesuai SOP 8.6 Memeriksa hasil pengelasan 8.7 Memperbaiki hasil pengelasan yang rusak 9.1 Mengidentifikasi cara-cara perakitan dan membangun menggunakan alat bantu (jig) jika perlu 9.2 Meyakinkan semua komponen untuk perakitan dapat diperoleh 9.3 Memilih alat-alat dan alat perakitan untuk perakitan fabrikasi

7. Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan proses las busur manual

8. Mengelas dengan proses las busur metal manual

9. Merakit komponen fabrikasi

10. Mengelas dengan proses las MIG (GMAW)

9.4 Merakit peralatan 10.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 10.2 Mengidentifikasi peralatan dan bahan las MIG (GMAW) 10.3 Mengeset mesin las dan elektroda dan gas pelindung 10.4 Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi (pergeseran) 10.5 Melakukan pengelasan dengan proses las MIG (GMAW) pada posisi di bawah tangan dan mendatar 11.1 Memilih dan memasang peralatan membentuk/pencetak untuk suatu pengoperasian khusus 11.2 Mengoperasikan peralatan pembentuk/pencetak 11.3 Membentuk dan mencetak material 12.1 Menaksir proses perbaikan/ penggantian/keperluan modifikasi 12.2 Menaksir proses dan kebutuhan material 12.3 Menyiapkan material/bahan 12.4 Melaksanakan perbaikan/ penggantian atau modifikasi 12.5 Melakukan perbaikan, penggantian dan atau modifikasi, finishing dan pemeriksaan 13.1 Membuat penandaan/melukis 13.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 13.3 Membuat bukaan model sesuai persyaratan 13.4 Menginterpretasikan level

11. Melaksanakan fabrikasi, pembentukan, pelengkungan, dan pencetakan

12. Memperbaiki/mengganti/ mengubah hasil fabrikasi

13. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda silinder/persegi panjang

pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 13.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail 14.1 Membuat penandaan/melukis 14.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 14.3 Membuat bukaan model sesuai persyaratan 14.4 Menginterpretasikan level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 14.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail 15. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda transisi 15.1 Membuat penandaan/melukis 15.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 15.3 Membuat bukaan model sesuai persyaratan 15.4 Menginterpretasikan level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 15.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail.

14. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda kerucut/kronis

4. Teknik Pengecoran Logam (017) STANDAR KOMPETENSI 1. Menggerakkan material secara manual

KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengangkat material secara manual 1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual. 2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.2 Menggunakan peralatan

2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar 3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi 3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi 3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 4.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan 5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 6.1 Menyiapkan sket tangan 6.2 Mengartikan detil sket tangan 7.1 Mendeskripsikan gambar teknik 7.2 Memilih teknik gambar yang benar 8. Menggunakan mesin untuk operasi dasar 9. Melakukan kerja secara aman dengan bahan kimia dan material industry 7.3 Membaca gambar teknik 8.1 Menjelaskan cara mengeset mesin 8.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin 9.1 Mengindentifikasi prosedur darurat 9.2 Menggunakan peralatan proteksi diri 9.3 Melakukan observasi praktik keselamatan kerja 10.1 Memilih bahan-bahan 10.2 Menyiapkan tanur 10.3 Memuat tanur 10.4 Memantau tanur

3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi

4. Menggunakan perkakas tangan

5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

6. Menginterpretasikan sketsa 7. Membaca gambar teknik

10. Mengoperasikan tanur peleburan

10.5 Mengeluarkan cairan dari dalam tanur atau pengosongan tanur 11. Mengoperasikan mesin kerja kayu secara umum 10.6 Mematikan tanur 11.1 Menentukan tuntutan kerja 11.2 Mengeset mesin kerja kayu 11.3 Mengoperasikan mesin kerja kayu 11.4 Memeriksa komponen yang sudah selesai 12.1 Menyiapkan peralatan 12.2 Melakukan penuangan secara manual 12.3 Mengambil benda 13. Mencampur pasir untuk cetakan logam 12.4 Membersihkan cetakan 13.1 Memuat mixer (penggiling/ pengaduk) 13.2 Mencampur pasir 13.3 Mengambil dan menguji sample 13.4 Mengeluarkan campuran 14. Merakit pelat pola 13.5 Membersihkan mixer 14.1 Menentukan tuntutan kerja 14.2 Memeriksa dan tata letak pola 14.3 Memasang pola pada pelat 14.4 Memasang sistem saluran 15. Mengoperasikan mesin cetak dan mesin inti 14.5 Memeriksa perakitan pelat pola 15.1 Menentukan tuntutan pekerjaan 15.2 Melakukan pemeriksaan praoperasi 15.3 Mengoperasikan mesin untuk membuat cetakan/inti 15.4 Merakit cetakan/inti

12. Melakukan pengecoran tanpa tekanan

16. Mengoperasikan mesin cetak dan mesin inti

15.5 Membersihkan dan merapikan area kerja 16.1 Menentukan tuntutan pekerjaan 16.2 Melakukan pemeriksaan praoperasi 16.3 Mengoperasikan mesin untuk membuat cetakan/inti 16.4 Merakit cetakan/inti

17. Mengoperasikan mesin pengecoran bertekanan

16.5 Membersihkan area kerja 17.1 Memeriksa sebelum operasi 17.2 Mengoperasikan seluruh fungsi pada panel kendali mesin 17.3 Mengoperasikan mesin untuk membuat coran

18. Menuang cairan logam

17.4 Memantau tanur 18.1 Mempersiapkan untuk penuangan cairan logam 18.2 Mempersiapkan ladel 18.3 Memindahkan ladel ke tungku 18.4 Menjaga kualitas logam seperti yang diperlukan 18.5 Menuangkan logam cair 18.6 Mengosongkan sisa logam dari dalam ladel

19. Membersihkan dan memotong logam cor/tempa

18.7 Mengembalikan ladel 19.1 Menentukan tuntutan kerja 19.2 Mengamati tuntutan/kondisi keselamatan 19.3 Mengidentifikasi sisa bahan yang harus dibuang 19.4 Memilih perkakas dan peralatan

yang benar 19.5 Membuang sisa bahan 19.6 Menguji kualitas benda tuang/ tempa 20.1 Mengevaluasi benda tuang/tempa 20.2 Mengidentifikasi cacat benda tuang/tempa 20.3 Menguji benda tuang/tempa 21. Membuat pola resin 20.4 Melakukan tindakan perbaikan 21.1 Menginspeksi persiapan pola dan inti 21.2 Membuat cetakan, pola, alat bantu dan lain-lain 22. Melakukan proses perlakuan panas untuk perbaikan struktur dan sifat mekanik pada benda hasil cor dan tempa 22.1 Memahami dasar-dasar proses perlakuan panas 22.2 Mengidentifikasi jenis perlakuan panas pada benda hasil pengecoran/tempa 22.3 Mengidentifikasi dapur pemanas dan cara pengukuran temperaturnya 22.4 Melakukan perbaikan sifat mekanik pada benda hasil pengecoran/ tempa. 5. Teknik Gambar Mesin (018) STANDAR KOMPETENSI 1. Memindah material secara manual KOMPETENSI DASAR 1.1 Mengangkat material secara manual 1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual 2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.2 Menggunakan peralatan

20. Melakukan inspeksi/pengujian benda tuang/tempa

2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar 3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi 3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi 3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 4.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan 5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 6.1 Menjelaskan cara mengeset mesin 6.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin 7.1 Menyiapkan material untuk pengelasan 7.2 Menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan 7.3 Menentukan peralatan las, pengesetan dan barang-barang yang digunakan 8. Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan las busur manual dan/atau las gas (metal) 7.4 Melakukan rutinitas pengelasan 8.1 Menentukan persyaratan pengelasan 8.2 Menyiapkan material untuk pengelasan 8.3 Mengeset mesin las, elektroda dan/atau kawat las 9. Melaksanakan fabrikasi, 8.4 Melaksanakan rutinitas pengelasan 9.1 Memilih dan memasang peralatan

3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi

4. Menggunakan perkakas tangan

5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

6. Menggunakan mesin untuk operasi dasar 7. Melakukan rutinitas las oksigenasetilen (las karbit)

pembentukan, pelengkungan, dan pencetakan

membentuk/pencetak untuk suatu pengoperasian khusus 9.2 Mengoperasikan peralatan pembentuk/pencetak

10. Menginterpretasikan sketsa 11. Membaca gambar teknik

9.3 Membentuk dan mencetak material 10.1 Menyiapkan sket tangan 10.2 Mengartikan detil sket tangan 11.1 Mendeskripsikan gambar teknik 11.2 Memilih teknik gambar yang benar

12. Mempersiapkan gambar teknik dasar

11.3 Membaca gambar teknik 12.1 Mengidentifikasi tuntutan gambar 12.2 Menyiapkan dan membuat perubahan pada gambar permesinan 12.3 Mempersiapkan daftar bagian engineering

13. Merancang gambar teknik secara rinci

12.4 Mengeluarkan gambar 13.1 Mempersiapkan gambar perakitan, tata letak dan detail 13.2 Menterjemahkan spesifikasi dan pemilihan material, komponen dan/ atau perakitan

14. Membuat bukaan/bentangan geometri

13.3 Memeriksa gambar 14.1 Membuat penandaan/melukis 14.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 14.3 Membuat bukaan model sesuai persyaratan 14.4 Menginterpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 14.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail

15. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda silinder/persegi

15.1 Membuat penandaan/melukis

panjang

15.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 15.3 Menggambar bukaan model sesuai persyaratan 15.4 Menginterpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 15.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail 16.1 Membuat penandaan/melukis 16.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 16.3 Menggambar bukaan model sesuai persyaratan 16.4 Menginterpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 16.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail 17.1 Membuat penandaan/melukis 17.2 Membuat model seperti yang disyaratkan 17.3 Menggambar bukaan model sesuai persyaratan 17.4 Menginterpretasi level pekerjaan, standar dan simbol yang relevan 17.5 Menghitung kebutuhan material dari gambar detail 18.1 Menyiapkan piranti sistem pendukung CAD 18.2 Membuat gambar 2D 18.3 Menghasilkan luaran

16. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda kerucut/kronis

17. Menggambar bukaan/ bentangan geometri lanjut benda transisi

18. Menggambar 2D dengan sistem CAD

19. Membuat model 3D dengan sistem CAD

18.4 Membaca gambar 2D 19.1 Menyiapkan penggambaran 3D 19.2 Membuat model 3D

19.3 Mengedit model 3D 19.4 Menerapkan prosedur luaran dari model 3D. 6. Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (019) 1. Memindah material secara manual 1.1 Mengangkat material secara manual 1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual 2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.2 Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar 2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar 3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi 3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi 3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan 4.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan 5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga 5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga 6.1 Menjelaskan cara mengeset mesin 6.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin 7.1 Menentukan persyaratan pengelasan 7.2 Menyiapkan material untuk pengelasan

2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar

3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi

4. Menggunakan perkakas tangan

5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam

6. Menggunakan mesin untuk operasi dasar 7. Melakukan rutinitas las oksigenasetilen (las karbit)

7.3 Mengeset peralatan pengelasan 7.4 Menentukan peralatan las, pengesetan dan barang-barang yang digunakan 7.5 Melakukan pengelasan dengan las karbit 8. Melakukan rutinitas pengelasan menggunakan las busur manual dan/atau las gas (metal) 8.1 Menentukan persyaratan pengelasan 8.2 Menyiapkan material untuk pengelasan 8.3 Mengeset peralatan pengelasan 8.4 Melaksanakan pengelasan dengan las busur manual dan las gas (metal) 9.1 Mendeskripsikan gambar teknik 9.2 Memilih teknik gambar yang benar 10. Memonitor dan mencatat kondisi peralatan 9.3 Membaca gambar teknik 10.1 Melaksanakan pemonitoran kondisi

9. Membaca gambar teknik

10.2 Mencatat kondisi peralatan 11. Mendatarkan dan menyebariskan 11.1 Melaksanakan pengukuran/ mesin dan komponen permesinan pembacaan kedataran dan kesebarisan 11.2 Melakukan tugas pekerjaan pendataran dan/atau penyebarisan 12.1 Membongkar dan memeriksa komponen-komponen enjiniring 12.2 Memperbaiki/mengganti komponen- komponen rusak 12.3 Membuat bagianbagian/komponen- komponen 12.4 Memasang komponen-komponen menjadi rakitan/sub-rakitan 13.1 Melaksanakan pemeriksaan untuk pemeliharaan komponen-komponen

12. Membongkar/memperbaiki/ mengganti/merakit dan memasang komponen permesinan

13. Memelihara dan memperbaiki rakitan penggerak dan pembawa

mekanik

penggerak dan pembawa mekanik 13.2 Menyetel rakitan penggerak dan pembawa mekanik 13.3 Mendiagnosis kesalahan 13.4 Memperbaiki rakitan penggerak/pembawa mekanik 13.5 Melakukan penyetelan akhir

14. Memelihara komponen sistem hidrolik

13.6 Melakukan uji operasi 14.1 Memeriksa komponen sistem hidrolik 14.2 Melakukan perbaikan/penggantian kesalahan komponen sistem hidrolik 15.1 Melakukan pemeliharaan untuk pemeriksaan/pengaturan pada sistem hidrolik 15.2 Mendiagnosa kesalahan pada sistem hidrolik 15.3 Memperbaiki komponen sistem hidrolik 16.1 Mengidentifikasi sistem komponen pneumatik 16.2 Memeriksa komponen sistem pneumatik 16.3 Merawat sistem komponen pneumatik

15. Memelihara dan memperbaiki komponen sistem hidrolik

16. Memelihara komponen sistem pneumatik

17. Memperbaiki komponen sistem pneumatik

17.1 Melakukan pencarian kesalahan pada sistem pneumatik 17.2 Memperbaiki sistem tenaga pneumatik 18.1 Mendiagnosis lokasi kesalahan 18.2 Mengoreksi kesalahan 18.3 Memperbaiki kesalahan

18. Mendiagnosis dan memperbaiki kesalahan pada peralatan/komponen listrik AC/DC sampai dengan 240V

19. Memperbaiki kesalahan pada rangkaian listrik

19.1 Mendiagnosis lokasi kesalahan 19.2 Memperbaiki kesalahan pada rangkaian listrik.

Pada Permendiknas No. 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) tidak diterangkan indikator kompetensi, ini berarti bahwa indikator kompetensi harus disusun oleh masing-masing guru atau sekelompok guru yang dalam penyusunannya disesuaikan dengan keadaan yang ada di sekolah. Pada Permendiknas tersebut juga tidak dijelaskan secara detail mengenai mata pelajaran yang harus dipelajari siswa, ini memungkinkan setiap sekolah terdapat perbedaan mata pelajaran, tetapi kompetensi yang harus dicapai sama.

Anda mungkin juga menyukai