Anda di halaman 1dari 4

UN DI UNDUR; BURUKNYA MANAJEMEN PENDIDIKAN!

OLEH: SALMAN MUNTHE Ss2salman@yahoo.com

Ujian Nasional (UN) Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK di 11 Propinsi (Kalsel, kaltim, Sulut, Sulteng, Sultra,Sulsel, Sulbar, Gorontallo, Bali, NTB dan NTT) diundur Karena kendala teknis naskah soal dipercetakan. Dan 22 Propinsi tetap melaksanakan UN tanggal 15-18 Apil 2013 (litbang Kompas; 15 April 2013) Kesemrautan pelayanan publiK tidak hanya terjadi di kesehatan, listrik, PDAM, tapi sudah merambah ke dunia Pendidikan, sangat mengherankan jika anggaran di sektor pendidikan yang begitu besar hampir 20% dari APBN, tidak sesuai dengan peningkatan kualitas manajemen pendidikan terutama melayani peserta didik yang ikut tersandera dengan diundurnya pelaksanaan UN di 11 Propinsi di Indonesia, menurut data ada sekitar 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK yang akan melaksanakan UN Kamis tangal 18 April 2013, jika kita lihat angka-angka 1/3 Propinsi yang tidak bisa ikut UN adalah angka yang besar angka yang tidak bisa ditolerir adalah benar kesalahan manajemen pendidikan yang tidak siap untuk menjalankan pelaksanaan UN di Seluruh Penjuru tanah Air, apa mau dikata ini sudah menjadi kebiasaan institusi yag mengurusi masalah pendidikan hanya bisa meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kesalahan ini bukan berani mengatakan siap mengundurkan diri atas kejadian yang tidak lumrah dimata rakyat Indonensia. Kita rindu kepada pemimpin yang mau mengakui kesalahan dan kelalaian selama memimpin, kita butuh pemimpin yang jujur atas kelasalahannya bukan hanya berdalih dengan beribu alasan, banyak contoh kasus besar dinegeri ini yang pemimpinnya ayem aja atas kejadian yang menimpa institusinya satu contoh: penembakan yang menewaskan 4 orang tahanan cebongan yang menewaskan 4 orang pidana yang dilakukan 11 oknum Kopasus, yang seharusnya mengndurkan diri adalah pimpinan tertinggi dari Angkatan Darat dan buka terus menyalahkan ke 11 anggota kopassus, begitu juga kasus penundaan UN di 11 Propinsi juga yang harus mengundurkan diri adalah Menteri Pendidikandan Kebudayaan RI, agar tetap menjaga marwah institusi agar tidak dicap sebagai penyelenggara pendidikan yang salah salah urus. Kebocoran Tentunya tidak terelakkan lagi masalah kebocoran soal, walaupun seribu bantahan yang dilontarkan pihak-pihak yang berkepentingan bahwa penundaan UN tidak akan terjadi kebocoran, walaupun terjadi bocor kelihatannya sulit dijawab sebab ada 20 variasi soal yang berbeda satu sama lain, seperti tidak tahu saja akan karakter anak bangsa sendiri, semisal 1000 variasi soal yang dibuat oleh pemerintah dengan mengundang Profesor dan Doktor

untuk merumuskan 1000 variasi soal yang akan digunakan toh hasilnya nihil dan tetap ada saja yang berusaha untuk menjebol soal agar peserta didik lulus, lingkaran setan UN sudah lama berpraktek dinegeri ini sejak otonomi daerah kekuasaan otonomi kembali kepada kepala derah Bupati/walikota yang dipilih secara demokratis dan kepala Daerah mengangkat Kepala Dinas Pendidikan daerah masing-masing disinilah letak lingkaran kekuasaan dan lingkaran setan pendidikan dimana sang Bupati/Walikota tidak ingin kehilangan tampuk kekuasaan yng telah dinikmatinya saat ini oleh sebab isu di derahnya banyak yang tidak lolos UN, bias-bisa periode berkutnya tidak terpilih lagi jadi Kepala Daerah, main mata Kepala Derah Kepala Dinas Pendidikan dan ujung tombak terakhir Kepala Sekolah adalah lingkaran setan buruknya penyelenggaraan pendidikan yang ujungnya mereka menginginkan 99% peserta didik berbagai tingkatan di daerahnya lulus dengan baik agar dapat Rekor Muri (Jaya Suprana), dan mengharapkan bukan rekor kualitas yang mampu bersaing secara nasional maupun internasional, ini hal yang perlu dipikirkan para pemegang tampuk kekuasaan di negeri ini, Guru hanya sewa batu yang tak berfungsi apa-apa di era otonomi saat ini, guru hanya pelengkap satuan pendidikan agar tidak kosong diruang kelas, bergaya intelektual apapun Anda sebagai guru, sehebat pendidikan apa anda jika anda bersikap idealis diera kekuasaan otonomi tidak akan menjadi apa-apa hanya bisa mengurut dada jika Anda tidak berada digaris depan dalam pemenangan balon Kepala Daerah diera otonom. Buruknya Manajemen Pendidikan Seolah Lagu lama yang didendangkan lagi, terdengar indah tapi memilukan, tak heran jika pendidkan kita jauh tertinggal dari bangsa-bangsa yang ada di Negara Asean apalagi di Asia terutama masyarakat Dunia, Cuma ilmu santet yang mungkin bangsa lain mau belajar di Indonesia sebab ilmu itu sudah langka di Negara mereka tapi di Indonesia cukup bayak sampai-sampai karyawan kita diparlemen sibuk membahas Undang_Undang tentang santet, yang kebutulan cerita Eyang Subur Vs Adi Bin Slamet masih saja menghiasi media Eloktronik dan Media Massa di Santeiro negeri ini, perlu perenungan mendalam untuk merubah manajemen pendidikan kita menjadi lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara, bukan bongkar pasang kurikulum yang diharapkan masyarakat tapi hakikat pendidikan yang seutuhnya, kembalikan orientasi guru sebagai penilai peserta didik sebab gurulah yang paling mengetahui ( karakter, sikap dan adab) seorang peserta didik, dan bukan pendidikan berorientasi siswa, sehingga siswa tidak tahu lagi mengahargai guru tidak punya adab dan kebiasaan buruk yang dilakukka peserta didik guru hanya bisa menegur tapi tidak bias berbuat banyak sebab ada aturan yang tidak bisa memukul siswa. Penutup Kita selama ini banyak mengadopsi pola pendidan barat dan menganggap usang pola pendidikan timur yang tidak sesuai perkembagan jaman, tapi coba kita baca kitab Ihya Ulumuddin karangan Sufi (imam Al- Ghazali), disana banyak mengajarkan pola pengasuhan dan pola pendidikan guru dan peserta didik untuk mendapatkan berkah dan ridha dari Allah, mendidik bukan hanya menyampikan bahkan lebih halus dari itu, mudahan kita di zaman edan ini kita kembali menemukan pola pengajaran dan manajemen pendidikan yang mengerti akan ruhnya pendidiakn dan bukan politik pendidikan yang lebih diutamakan. Bagi peserta didik yang mengikutu Ujian Nasional tanggal 15-18 April 2013 di 22 Propinsi ikutilah dengan seraya berdo`a kepada Allah SWT agar dumudahkan menjawab semua materi ujian

dan dapat menjadi generasi yang berdedikasi tinggi dan bertabat dan bukan jadi peserta didik yang mengharap kunci jawaban dari pengelola sekolah yang biasa di selipkan oleh oknum sekolah agar petahana kepala sekolah tetap langgeng, dan bagi peserta didik yang diundur UN sampai tgl 18-21 April 2013 di 11 Pripinsi sebagian besar di Indonesia Bagian Tengah dan Timur agar tetap mempersiapkan diri masih ada waktu untuk membuka buku pelajaran agar lebih siap menghadapi UN, maklumlah anda berada dinegeri yang tak bertuan, tua takur saja yang bias hidup di negeri ini alias Konglomerat yang mereka menguasai 60% sedangkan 40% dikuasi Konglomelarat perputaran uang di Indonesia. Salam sejahtera. (Penulis adalah: Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Tjut Nyak Dhien Medan, Ketua Yayasan Pendidikan Putra Kualuh dan Ketua Koperasi Perkumulan Anak Teluk Pulau (PATP) SU).
Penulis

Salman Munthe, S.Pd,SE.M.Si Hp. 085213907500

Salman Munthe, lahir pada 20 April 1978 di Labuhanbatu Utara, Menyelesaikan Pendidikan Ekonomi Pada Fakutas Ilmu Pengetahuan Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan (UNIMED) pada tahun 2002. Kemudian, ia bekerja sebagai Pembimbing pada Pendidikan Ahli Bisnis Terapan (PABT) MEDICOM Medan sejak Tahun 1999 sewaktu itu beliau masih bersetatus mahasiswa. Kemudian menjadi Staf Pengajar Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Pulau Berayan Darat (PBD) Medan, dan Sekolah Menegah Atas Prayatna Medan Bakat menulisnya terasah sejak mahasiswa dengan menjadi wartawan lepas pada Harian Lokal di Medan. Ketika menjadi Mahasiswa, ia berhasil Menulis Artikel Iptek berjudul Peranan Sistem Informasi Manajemen Abad-21 dan beberapa Tulisan Ilmiahnya yang mendapat penghargaan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan Dengan Judul Peranan PDAM Tirtanadi Sebagai Penyedia Air Bersih dan Kepedulia n Masyarakat Terhadapnya, Bukan hanya sekedar itu beliau mendapat penghargaan dari Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Utara karna berhasil menulis karya ilmiah dengan judul Pengelolaan Air Bersih dan Sanitasi Untuk Kesehatan Rakya Sumatera Utara. Serta mendapat penghargaan dari PT.PLN Sumbagut karena berhasil menulis Dengan Judul Kepedulian Masyarakat Terhadap Krisis Listrik PLN Disela kesibukan beliau dapat menyelesaikan pendidikan Pascasarjana di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh tahun 2006 pada Program Studi Ilmu Ekonomi da Studi Pembangunan (IESP) dan beliau sempat menjadi dosen di Universitas Tri Karya medan sejak tahun 2004, dan menjabat sebagai Dekan Ekonomi di Universitas yang sama tahun (20062008), dan Menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Univ. Tri Karya Medan (2009) saat ini penulis menjadi Ketua Program Studi Ekonomi Pemangunani Fakultas Ekonomi Universitas Tjut Nyak Dhien sejak tahun 2009 sampai tulisan ini diturunkan, penulis berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Langkat sejat tahun 2010. Hp. 085 213 907 500, Email: ss2salman@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai