Anda di halaman 1dari 4

LULUSAN MASA PANDEMI COVID-19

Dr. Salman Munthe, S.Pd, M.Si1


Email: Ss3salmanmth@gmail.com

A. Pendahuluan

Dalam hitungang bulan kedepan dalam sejarah bangsa Indonesia telah


menghasilkan lulusan pendidikan tingkat dasar, menengah dan atas, para lulusan ini
tercatat dalam sejarah bahwa proses pembelajaran dilakukan secara daring baik berupa
zoom meeting maupun Washapp dan e-learning khusus bagi madrasah hal ini sesuai
dengan Surat Edaran No. 4 tahun 2020 Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang
menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus menjaga jarak dan materi
disampaikan di rumah masing-masing, betapa tidak wabah yang diberi nama Covid-19
sudah hampir satu tahun di bumi persada, berbagai upaya dilakoni pemerintah untuk
mengurangi penyebaran wabah Covid-19, terkhusus bagi dunia pendidikan yang menjadi
perhatian serius dimana meteri harus sampai kepada peserta didik oleh guru agar peserta
didik tidak tertinggal dalam proses pembelajaran meskipun keadaan sosial ekonomi
peserta didik beragam untuk bisa memenuhi proses daring/luring.
Apakah penyampaian materi oleh pendidik
bermutu dan berkualitas inilah yang menjadi pemikiran penulis dalam artikel ini
mengingat pendidik juga manusia biasa tentu terbatas pengetahuan dan kemampuan dalam
mengajar daring/luring sebab selama ini pendidik sudah dininabobokkan cara belajar dan
mengajar model konvensional guru didepan peserta didik dibelakang mendengarkan
ceramah para guru untuk memberikan materi pembelajaran yang dianggap sudah mewakili
ketercapaian kompetensi siswa dalam belajar. Dengan adanya
pandemi Covid-19 tentunya merubah tatanan pola pengajaran babak baru bagi dunia
pendidikan terkhusus di Indonesia guru harus terampil dan siap siaga kapan dan
dimanapun untuk bisa dan mampu mentrasfer materi pengetahuan yang berguna bagi
peserta didik sebagai salah satu aset bangsa yang lulus di masa pandemi Covid -19 tapi
tidak kalah kualitasnya di banding lulusan normal di tahun pra Covod-19, mudahan
hipotesis ini benar dengan studi empiris yang mesti dibuktikan keabsahannya.

B. Metode Pembelajarn di Masa Covid-19

Menarik untuk dikaji dimasa covid-19 pendidik dengan segala upaya harus
terampil dan mampu memberikan pelayanan terbaik untuk peserta didik, pendidik tidak
jemu jemunya mencari formula yang tepat atau metode pembelajaran yang pantas dapat
dilakukan dan diterapkan di masa vandemi Covid-19 di setiap sekolah beragam metode
pengajaran sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan pendidik untuk menyampaikan
materi pembelajaran yang bermutu kepada setiap peserta didik, ada beberapa metode yang

1
Penulis adalah Doktor Ekonomi Syariah dan Pemerhati Pendidikan di Sumatera Utara, Medan,
04 April 2021
dapat digunakan untuk pembelajaran daring/luring dihimpun dari studi kepustakaan,
diantaranya :

1. Project Based Learning Metode project


based learning ini diprakarsai oleh hasil implikasi dari Surat Edaran Mendikbud no.4
tahun 2020. Project based learning ini memiliki tujuan utama untuk memberikan pelatihan
kepada pelajar untuk lebih bisa berkolaborasi, gotong royong, dan empati dengan sesama.
Metode project based learning ini sangat efektif diterapkan untuk para pelajar dengan
membentuk kelompok belajar kecil dalam mengerjakan projek, eksperimen, dan inovasi.
Metode pembelajaran ini sangatlah cocok bagi pelajar yang berada pada zona kuning atau
hijau. Dengan menjalankan metode pembelajaran yang satu ini, tentunya juga harus
memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

2. Daring Method
Metode ini memanfaatkan jaringan online, dan bisa membuat para siswa kreatif
menggunakan fasilitas yang ada, seperti membuat konten dengan memanfaatkan barang-
barang di sekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar melalui sistem
online. Metode ini sangat cocok diterapkan bagi pelajar yang berada pada kawasan zona
merah. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem pembelajaran yang
disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada di rumah masing-
masing dalam keadaan aman.

3. Luring Method
Luring methode adalah model pembelajaran yang dilakukan di luar jaringan. Dalam
artian, pembelajaran yang satu ini dilakukan secara tatap muka dengan memperhatikan
zonasi dan protokol kesehatan yang berlaku. Metode ini sangat pas buat pelajar yang ada
di wilayah zona kuning atau hijau terutama dengan protokol ketat new normal. Dalam
metode yang satu ini, siswa akan diajar secara bergiliran (shift model) agar menghindari
kerumunan. Model pembelajaran Luring ini disarankan oleh Mendikbud untuk memenuhi
penyederhanaan kurikulum selama masa darurat pendemi ini. Metode ini dirancang untuk
menyiasati penyampaian kurikulum agar tidak terlalu sulit saat disampaikan kepada siswa.
Selain itu, pembelajaran yang satu ini juga dinilai cukup baik bagi mereka yang kurang
atau tidak memiliki sarana dan prasarana yang mendukung untuk sistem daring.

4. Home Visit Method


Home visit merupakan salah satu opsi pada metode pembelajaran saat pandemi ini.
Metode ini mirip seperti kegiatan belajar mengajar yang disampaikan saat home schooling.
Jadi, pengajar mengadakan home visit ke rumah pelajar dalam waktu tertentu. Dengan
demikian, materi yang akan diberikan kepada siswa bisa tersampaikan dengan baik, karena
materi pelajaran dan tugas langsung terlaksana dengan baik dibawah bimbingan guru.

5. Integrated Curriculum
Metode ini akan lebih efektif bila merujuk pada project base, yang mana setiap
kelas akan diberikan projek yang relevan dengan mata pelajaran terkait. Dalam metode ini
tidak hanya melibatkan satu mata pelajaran saja, namun juga mengaitkan materi
pembelajaran dari mata pelajaran lainnya. Dengan menerapkan metode ini, selain pelajar
yang melakukan kerjasama dalam mengerjakan projek, guru lain juga diberi kesempatan
untuk mengadakan team teaching dengan guru pada mata pelajaran lainnya. Integrated
curriculum bisa diaplikasikan untuk seluruh pelajar yang berada di semua wilayah, karena
metode ini akan diterapkan dengan sistem daring. Jadi pelaksanaan integrated
curriculum ini dinilai sangat aman bagi pelajar.

6. Blended Learning
Metode blended learning adalah metode yang menggunakan dua pendekatan
sekaligus. Dalam artian, metode ini menggunakan sistem daring sekaligus tatap muka
melalui video converence. Jadi, meskipun pelajar dan pengajar melakukan pembelajaran
dari jarak jauh, keduanya masih bisa berinteraksi satu sama lain. Metode ini efektf untuk
meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar. Mengingat wabah pandemi covid-19 yang
tidak tahu pasti kapan berakhirnya, keenam metode pembelajaran tersebut di atas bisa
dijadikan opsi untuk para peserta didik, guru dan sekolah agar kegiatan belajar mengajar
dapat tetap berlangsung, dan mampu menghasilkan lulusan yang cerdas dan “hebat dan
bermartabat.”

C. Sejarah Mencatat Wabah


Penyakit Thaun di zaman nabi tercatat dalam sebuh hadits, di mana Rasulullah
bersabda jangan ada yang memasuki daerah wabah, dan jangan ada yang keluar (isolasi)
juga dari daerah tersebut. "Jika kalian mendengar penyakit Thaun mewabah di suatu
daerah, Maka jangan masuk ke daerah itu. Apabila kalian berada di daerah tersebut, jangan
hengkang (lari) dari Thaun." Dikutip dari buku 'Fiqih Sunnah 2' karya Sayyid Sabiq,
Rasulullah mengajarkan umat Islam untuk tidak lari dari sebuah penyakit atau lebih
dikenal dengan nama karantina. Tujuannya agar penyakit tersebut tidak menyebar ke
mana-mana. Dalam hadits riwayat Bukhari, dari Abdurrahman bin Auf, Rasulullah SAW
bersabda, "Apabila kalian mendengar ada penyakit menular di suatu daerah, jangan lah
kalian memasukinya; dan apabila penyakit itu ada di suatu daerah dan kalian berada di
tempat itu, jangan lah kalian keluar dari daerah itu karena melarikan diri dari penyakit itu."
Selain
saat zaman Nabi, penyakit thaun zaman Umar bin Khathab juga terjadi. Kala itu, Umar
bin Khathab menahan diri memasuki negeri Syam. Pasalnya,di daerah tersebut tengah
terjadi wabah penyakit thaun. Melihat itu, Abu Ubaidah RA bertanya kepadanya, "Apakah
kamu lari dari takdir Allah?" Umar menjawab, "Ya, kami lari dari takdir Allah menuju
takdir Allah." Jawaban Umar tersebut berlandaskan dari sebuah hadits riwayat Bukhari dan
Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Jangan lah orang yang terkena penyakit mendatangi
orang yang sehat."
Penyebab Penyakit Thaun Dikutip dari buku 'Rahasia Sehat Ala Rasulullah
SAW' karya Nabil Thawil penyakit thaun adalah penyakit menular yang bisa
menyebabkan kematian. Penyakit ini berasal dari infeksi bakteri Pasterella Pestis. Bakteri
thaun ini dibawa oleh Xenopsella Cheopis (kutu anjing) yang berasal dari darah tikus.
Sebab, Xenopsella Cheopis sejatinya hidup di tubuh tikus. Artinya, wabah pertama terjadi
pada tikus dan menyebar ke manusia. Melalui darah tikus yang berada di kutu anjing
tersebut menular lah ke manusia melalui kulit dan darah. Adapun, masa inkubasi penyakit
thaun  antara dua sampai dua belas hari. Para penderitanya harus menjalani karantina dan
menjalani pengobatan yang berlaku sesuai apa yang dilakukan pada zaman Rasulullah
maupun Umar bin Khattab.
D. Hikmah Lulusan dari Wabah Covid 19
Wabah di dunia ini tidak terjadi sekali. Orang-orang di masa lalu juga pernah
merasakan kondisi serupa, dan berusaha keluar dari wabah. Termasuk wabah zaman nabi
yang cukup meresahkan pada saat itu. Kita dapat belajar dari bagaimana cara Rasulullah
menghadapi wabah. Dengan physical distancing, karantina wilayah, rapid test, dan lain
sebagainya. Insya Allah, jika kita lakukan secara bersama-sama, saling membantu, dengan
konsisten dan hati yang teguh, wabah virus corona akan segera berlalu. Sahabat dapat
berdonasi di Dompet Dhuafa untuk berikhtiar #BersamaLawanCorona. Hasil donasi akan
disalurkan untuk mendukung penanggulangan wabah corona. Semoga wabah ini segera
mereda, dan semoga kita semua senantiasa berada di dalam lindungan Allah SWT.
Aamiin.

E. Penutup

Anda mungkin juga menyukai