Anda di halaman 1dari 3

Kegagalan Pemakaian Gigi Tiruan

Adapun beberapa bentuk kegagalan dari pemakaian gigi tiruan jembatan yang dapat ditemukan antara lain :4 1. Intrusi gigi pendukung, perubahan yang terjadi dimana posisi gigi pendukung, menjauhi bidang oklusal. 2. Karies gigi pendukung, umumnya disebabkan karena pinggiran restorasi rtetainer yang terlampau panjan,kurang panjang atau tidak lengkap serta terbuka. Sebab lain, yaitu terjadi kerusakan pada bahna mahkota retainer yang lepas, embrasure yang terlalu sempit, pilihan tipe retainer yang salah, serta mahkota sementara yang merusajk atau ,mendorong gingival terlalu lama. 3. Periodontitis jaringan pendukung 4. Konektor patah. 5. Penderita mengeluh akan adanya perasaan yang tidak enak. Hal yang dapat menyebabkan gangguan ini adalah kontak prematur atau oklusi yang tidak sesuai, bidang oklusi yang terlalu luas dan atau penimbunan sisa makanan antara pontik dan retainer, tekanan yang berlebih pada gingiva. Daerah servikal yang sakit, shok termis oleh karena pasien belum terbiasa. 6. Retainer atau jembatan lepas dari gigi penyangga. Adakalanya satu jembatan yang lepas secara keseluruhan dapat disemen kembali setelah penyebab dari lepasnya restorasi tersebut diketahui dan dihilangkan. Jika tidak semua retainer lepas maka jembatan dikeluarkan dengan cara dirusak dan dibuatkan kembali jembatan yang baru, jika sesuatu dan kondisi memungkinkan 7. Jembatan kehilangan dukungan, dapat terganggu oleh karena jembatan, luas permukaan oklusal, bentuk embrasure, bentuk retainer, kurang gigi penyangga, trauma pada periodontium dan teknik pencetakan. 8. Terjadi perubahan pada pulpa, dapat disebabkan oleh cara preparasi, preparasi yan g tidak dilindungi dengan mahkota sementara, karies yang tersembunyi, rangsangan dari semen serta terjadinya perforasi. 9. Jembatan patah. Dapat diakibatkan oleh hubungan oleh shoulder atau bahu yang tidak baik, teknik pengecoran yang salah serta kelelahan bahan. 10. Kehilangan lapisan estetik 11. Sebab-sebab lain yang menyebabkan jembatan tidak berfungsi

Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah berbagai kegagalan tersebut dapat berupa pemilihan jumlah dan distribusi gigi pendukung, aplikasi bahan pelapis lunak, pemakaian stres absorbing elemen dan pemakaian konektor non rigid. Perbedaan gerakan gigi dan implan dapat menyebabkan berbagai bentuk kegagalan pemakaian gigi tiruan jembatan dukungazn gigi dan implan. Usaha yang paling penting untuk diperhatikan dalam mencegah berbagai bentuk kegagalan tersebut adalah dengan mencegah terjadinya tekanan berlebihan pada pendukung gigi tiruan jembatan yang timbul akibat perbedaan pergerakan tersebut.

Keretakan sebuah gigi tiruan biasanya terjadi akibat dari kelebihan ( fatique failure) dan kerusakan karena beban berat( impact failure).fatique failure; kelebihan berat ini mengikuti beban yang mempusat ke sebuah titik di bawah tegangan kerusakan. Hal yang sering timbul diantaranya: 1. Bentuk desain gigi tiruan yang menyebabkan konsentrasi tekanan. Dalam hai ini termasuk lekukan lekukan dan garis garis pada permukaan dalam atau polished gigi tiruan yang melalui frenulum pada rahang atas didaerah midline. Bentuk frenulum labialis yang terlalu tinggi biasanya harus dibuatkan lekukan yang dalam pada basis gigi tiruan dan lekukan ini yang dapat menyebabkan fraktur. 2. Resorpsi alveolar pada kasus gigi tiruan rahang atas dapat menyebabkan gigi tiruan goyang disekitar midline karena resorbsinyang terjadi lebih sedikit. 3. Perpindahan gigi tiruan terhadap daerah dukungan jaringan ( denture-bearing tissue). Bila gigi tiruan tidak mendapat dukungan mucosa yang cukup maka dapat menyebabkan gigitiruan goyang(tip) dan melentur 4. Pemakaian permukaan oklusal. Jika permukaan oklusal gigi rahang atas digunakan sedemikian sehingga permukaan oklusal menghadap ke medially, maka setiap kali pasien beroklusi, maka gigi tiruan akan cenderung lentur disekitar midline. 5. Tekanan / beban oklusal yang berat. Dapat terjadi bila gigi tiruan beroklusi dengan gigi atau pasien yang cenderung memiliki beban kunyah berat.Impact Failure; pada gigitiruan biasanya terjadi bila dijatuhkan oleh pasien saat membersihkan gigitiruan atau tekanannya berlebihan saat pembersihan gigitiruan sehingga dapat menyebabkan fraktur Hal ini dapat dicegah jika pasien diminta membersihkan gigitiruannya diatas panci dengan cara direndam dalam air saat dilepas. Selain itu dapat juga terjadi patahnya lengan cengkeram, karena bagian ini sering disesuaikan sendiri oleh pasien, bila cengkeram menjadi longgar, disamping itu lengan cengkeram sering digunakan sebagai pegangan pada saat memasukkan dan mengeluarkan gigitiruan dalam mulut. Maka sebaiknya gigitiruan ini dipasang dan dilepas dengan jalan memegang salah satu bagian kerangkanya, atau lengan cengkeramnya atau bisa juga pada bagian sayapnya.

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/dentistry-oralmedicine/2271070-penyebab-gigi-tiruan-patah/#ixzz1s77t5qHY

Anda mungkin juga menyukai