Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

BAB I PENDAHULUAN I.1 Pengertian Korelasi dapat diartikan sebagai penentuan unit stratigrafi dan struktur yang mempunyai persamaan waktu, umur dan posisi stratigrafi. Korelasi ini digunakan untuk keperluan dalam pembuatan penampang dan peta bawah permukaan. Data yang digunakan dalam korelasi antar sumur adalah berupa wireline log dan seismik. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dilakukannya korelasi adalah untuk mengetahui dan merekonstruksi kondisi bawah permukaan, baik kondisi struktur maupun stratigrafi. Tujuan korelasi antar sumur adalah: Mengetahui dan merekonstruksi kondisi bawah permukaan (struktur dan stratigrafi) serta mengetahui penyebaran lateral maupun vertical dari zona hidrokarbon. Merekontruksi paleogeografi daerah telitian pada waktu geologi tertentu, yaitu dengan membuat penampang stratigrafi. Menafsirkan kondisi geologi yang mempengaruhi pembentukan hidrokarbon, migrasi dan akumulasinya daerah telitian. Menyusun secara geologi daerah telitian.

Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

BAB II DASAR TEORI II. 1. Jenis Jenis Korelasi Korelasi organik korelasi ini secara umum dilakukan berdasarkan kandungan fosil yang terdapat pada suatu lapisan. Berdasarkan fosil yang dipakai dibagi menjadi empat yaitu : Berdasarkan fosil penunjuk yang sama (fosil index). Berdasarkan kesamaan perkembangan fosil yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan hidup. Berdasarkan kesamaan derajat evolusi. Berdasarkan kesamaan fosil yang terdapat dalam batuan. Korelasi anorganik korelasi ini dapat dilakukan dengan membandingkan kesamaan unsur litologi (urutan stratigrafi). Metode ini merupakan metode yang sering dilakukan, adapun macamnya adalah : Memakai lapisan penunjuk (key bed / marker bed). Lapisan yang dicirikan key bed antara lain abu vulkanik, batugamping terumbu, lapisan tipis serpih. Horizon dengan karakteristik tertentu karena perubahan kimiawi dari massa air akibat perubahan pada sirkulasi air seperti zona mineral tertentu atau zona kimiawi tertentu. Korelasi dengan cara meneruskan bidang refleksi pada penampang seismik Korelasi atas dasar persamaan posisi stratigrafi batuan. Korelasi atas dasar aspek fisis/litologis. Korelasi atas dasar maksimum flooding surface. Untuk mendapatkan hasil korelasi yang lebih akurat jika semua data tersedia maka sebaiknya korelasi didasarkan pada metode organik dan anorganik. Hubungan lateral yang diperlihatkan dalam korelasi antar sumur antara lain : 1. Ketebalan 2. Pembajian lapisan 3. Perubahan fasies penyerpihan
Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

II.2. Pemilihan Bidang Datum dan Lapisan Penciri Pemilihan bidang datum dilakukan sebelum pengkorelasian antar sumur. Bidang datum ini akan dipakai untuk menggantungkan seluruh penampang sumur yang diteliti. Bidang datum ini harus merupakan suatu lapisan yang kita yakini kebenarannya yang dapat ditemukan disetiap sumur. Setelah pemilihan bidang datum selesai dilakukan maka selanjutnya adalah mencari lapisan lapisan penciri yang ditemukan pada tiap-tiap sumur. II.3. Korelasi dari log mekanik Sebagian besar pekerjaan korelasi pada industri minyak dan gas bumi menggunakan data dari log mekanik. Tipe-tipe log yang biasa digunakan antara lain log penafsir litologi yang dikombinasikan dengan log resistivity atau log porositas. Pemilihan tipe log untuk korelasi tergantung pada kondisi geologi daerah yang bersangkutan. II.4. Prosedur Korelasi Menentukan horizon korelasi demgan cara membandingkan log mekanik dari suatu sumur tertentu terhadap sumur yang lain dan mencari bentuk-bentuk / pola-pola log yang sama atau hampir sama. Setelah bentuk/pola yang relatif sama dan didapatkan telah diyakini pula bahwa bentuk dan pola tersebut mewakili perlapisan yang sama, selanjutnya dilakukan pekerjaan menghubungkan bentuk-bentuk kurva yang sama atau hampir sama dengan bagian yang dari bagian atas kearah bawah secara kontinyu. Korelasi secara top down dihentikan jika korelasi tidak bisa dilakukan lagi, kemudian korelasi dilakukan secara bottom up. Adanya zona-zona yang tidak bisa dikorelasikan dapat ditafsirkan karena pengaruh struktur (patahan, ketidakselarasan) atau stratigrafi (pembajian, channel fill, pemancungan, perubahan fasies) Setelah korelasi selesai dilakukan akan didapatkan penampang melintang, baik penampang struktur ataupun penampang stratigrafi. Dalam pembuatan penampang strruktur datum diletakkan pada posisi seperti keadaan saat ini (biasanya sea level sebagai datum). II.5.Elektrofasies Elektrofasies adalah salah satu metode untuk menafsirkan lingkungan pengendapan dengan menggunakan data wireline loog.Log merupakan data informasi mengenai batuan

Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

yang diakuisisi secara insitu sehingga log dapat digunakan sebagai acuan dalam korelasi geologi dan identifikasi litologi. Menurut Shelley (1978) dan Walker (1992),log gamma ray mencerminkan variasi dalam suatu suksesi ukuran besar butir dalam kondisi normal.Tiap-tiap lingkungan pengendapan menghasilkan pola energy pengendapan yang berbeda.Pola-pola log biasanya menunjukan energy pengendapan yang berubah,yaitu berkisar antara dari energy tinggi (batupasir) sampai rendah (serpih). Biasanya digunakan kombinasi antara log sp,log GR,dan Log Resistivity dalam menentukan jenis litologi dan korelasinya.Dari data log tersebut dapat dikenali beberapa bentuk dasar yang berkaitan atau bahkan merupakan karakteristik dari suatu lingkungan pengendapan.Pola-pola log selalu diamati pada kurva GR atau SP,tetapi kesimpulankesimpulan yang sama dapat juga dari log neutron-densitas dan dalam beberapa kasus dari kurva Resistivity.

Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

BAB III PEMBAHASAN Korelasi lithstratigrafi adalah suatu korelasi yang menghubungan lapisan-lapisan dengan ciri litologi yang sama. Pada daerah ini praktikan menarik lapisan yang sama antar batupasir. 1. Korelasi struktur Pada korelasi ini log yang digunakan adalah 46 49 34 35 54. Pada korelasi ini menggunakan data kedalaman sebagai datum. Data kedalaman di sini menggunakan besaran TVDSS (True Vertical Depth Sub Sea). Pada data-data log ini menggunakan datum dengan nilai TVDSS sebesar 1130. Terdapat 6 buah lapisan batupasir yang dapat dikorelasi. Pada log 46,49,34 dan 54 terdapat banyak separasi dan log resistivitas menunjukkan adanya fluida hidrokarbon, sehingga pada log ini merupakan log yang prospek yang merupakan reservoir hidrokarbon. 2. Korelasi stratigrafi Pada korelasi ini log yang digunakan adalah 46-49-34-35-54. Pada korelasi ini menggunakan datum lapisan lempung/shale yang memiliki kesamaan elektrofasies. Pada log-log ini terdapat 6 lapisan yang menerus, dan sisanya tidak menerus Lapisan batupasir di sini juga merupakan reservoir yang prospek karena memiliki banyak separasi dan menunjukkan adanya fluida hidrokarbon. Sehingga dimungkinkan bahwa lapisan batupasir yang dikorelasikan secara stratigrafi ini merupakan keenerusan dari lapisan batupasir yang dikorelasikan secara struktur. Disini juga banyak terdapat lapisan yang tidak menerus. Ketidak-menerusan ini dilihat dari elektrofasies dengan bentuk hampir sama namun sudah berubah menjadi lapisan batulempung, yaitu lapisan yang berada di sebelah kanan dari cut off. Sehingga dimungkinkan lapisan batupasir yang tidak menerus tersebut mengalami penghalusan ke arah bawah pada 1 lapisan.

BAB IV
Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

KESIMPULAN Dari hasil analisa korelasi dari data-data log yang telah diberikan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan di antaranya: Korelasi dapat diartikan sebagai penentuan unit stratigrafi dan struktur yang mempunyai persamaan waktu, umur dan posisi stratigrafi yang dapat digunakan untuk keperluan dalam pembuatan penampang dan peta bawah permukaan. Data yang digunakan dalam korelasi antar sumur adalah berupa wireline log dan seismik. Korelasi struktur menggunakan log 46-49-34-35-54 dengan datum pada nilai TVDSS 1130 m. Korelasi stratigrafi menggunakan log 46-49-34-35-54 dengan datum lapisan lempung/shale yang memiliki ciri elektrofasies yang mirip. Pada kedua jenis korelasi tersebut memiliki kesamaan berupa lapisan batupasir yang tebal pada bagian atas dengan banyak separasi dan menunjukkan adanya fluida hidrokarbon sehingga merupakan zona yang prospek.

Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI 2012

DAFTAR PUSTAKA Widada, Sugeng., dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta: UPN Veteran Yogyakarta.

Eligius Estiamundi 111.100.137 Plug 8

Anda mungkin juga menyukai