Suatu keadaan alergi di mana curah jantung dan tekanan arteri sering turun secara drastis. Disebabkan oleh suatu reaksi antigen-antibodi yang terjadi di seluruh tubuh segera setelah suatu antigen yang memasuki sistem sirkulasi. Reaksi mengganggu sistem sirkulasi :
Pertama, jika reaksi antigen-antibodi terjadi langsung pada dinding pembuluh darah atau otot jantung, kerusakan dapat terjadi secara langsung. Kedua, sel-sel yang rusak di dalam tubuh oleh reaksi antigen-antibodi melepaskan beberapa zat sangat toksik de dalam darah.
SYOK ANAFILAKTIK
Sindroma yang terjadi karena adanya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan penyempitan bronkus yang mendadak. Reaksi ini dicetuskan oleh beberapa mediator kimiawi endogen (histamin, serotonin atau lainnya) Histamine menyebabkan : peningaktan kapasitas vaskuler karena vasodilatasi vena dilatasi arteriol dengan akibat sangat berkurangnya tekanan arteri sangat meningatnya permeabilitas kapiler dengan keluarnya cairan dengan cepat ke dalam ruang jaringan Suntikan intravena dari sejumlah besar histamine menyebabkan syok histamine
Reaksi anafilaksis atau hipersensitivitas jenis cepat adalah reaksi imonopatologik tipe I
reaksi jaringan yang terjadi beberapa menit setelah obat manifestasi kontak antigen dan antibodi. Sebagai antigen adalah IgE yang disebut homositotropik. Anafilaksis dapat menyebabkan syok, gagal nafas, henti jantung dan kematian mendadak.
difteri, anti rabies, anti tetanus, anti bias ular dan laba-laba.
7. 8. 9. Bahan diagnostic : radiokontras yodium Obat obat lain : protamin, klorpropamid, besi, yodium, tiasid, suksinilkolin. Bisa hewan : lebah , lalat kerbau , ular , laba-laba, ubur-ubur.
10.
11. 12.
Gambaran klinis yang paling nyata mungkin adalah udem larynx bronkhospasme atau kolaps vaskuler. Gejala dan tanda-tanda meliputi kecemasan, urtikaria atau udem umum. Perasaan tercekik, terengahengah, batuk atau status asmatikus. Dalam kasus yang berat, hipotensi, kehilangan kesadaran, midriasis, inkontenesia, kejang dan kematian mendadak.
Manifestasinya bergantung cara masuk antigen atau benda asing, jumlah yang diabsorpsi dan tingkat hipersensitifitas.
Gejala permulaannya adalah sakit kepala, gatal dan perasaan panas sistem organ gejala kulit eritema, dll
Diagnosis
Pada reaksi anafilaksis, histamine dan mediator lainnya yang terbebaskan akan mempengaruhi sel target yaitu sel otot polos dan sel lainnya. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa:
Terjadinya vasodilatasi sehingga terjadi hipovolemi yang relative. Terjadinya kontraksi dari otot-otot polos seperti spasme bronkus mengakibatkan sesak nafas, kontraksi vesika urinaria menyebabkan inkontinensia uri, kontraksi usus menyebabkan diare. Terjadi peningkatan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan edema karena pergeseran cairan dari intravaskuler ke interstisial dan menyebabkan hipovolemi intravaskuler dan syok. Edema yang dapat terjadi terutama di kulit, bronkus, epiglottis dan laring. Pada jantung dapat terjadi spasme arteri koronaria dan depresi miokardium. Terjadinya spasme arteri koronaria dan depresi miokardium yang bila sangat hebat dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
Patofisiologi
Anafilaksis merupakan suatu keadaan darurat yang membahayakan jiwa maka kita harus bertindak dengan cepat:
Baringkan si penderita sedemikian rupa sehingga ia dapat santai dan mudah bernafas, ventilasi udara yang baik dan jangan lupa melonggarkan pakaian. Buatlah pernafasan dan berikan oksigen. Bila pernafasan berhenti berikanlah pernafasan buatan dari mulut ke mulut, dengan topeng pernafasan atau teknik tabung endotrakheal. Pasang IV line dengan cairan NacL 0,9% / Dextrose 5% 0,5-1 liter/30 menit. Terapi obat-obatan.
1.
2. 3.
4. 5.
Epinefrin hidroklorida. Berikan 1ml. larutan dengan perbandingan 1:1000 IM, ulangi dosisnya dalam 5-10 menit dan kemudian bila diperlukan. Antihistamin. Injeksi aminofilin. 0,25 0,5 mg. dalam 1020ml. larutan garam diberikan perlahanlahan IV bila terjadi bronkospasme berat. Kortikosteroid. Bila bronkospasme yang tak respon dengan adrenalin, diberikan aminophylin dengan dosis 6 mg/KgBB dala 50 ml NaCL 0.9% diberikan secara Iv dalam 30 menit.
Terapi obat-obatan
Lakukanlah anamnesa adanya riwayat alergi terhadap obat-obatan atau adanya riwayat atopik lainnya ( seperti riwayat asma bronkiale, eksim atau riwayat urtikaria dll.) Jelaskan kepada penderita bila merasakan adanya rasa yang aneh setelah dilakukan penyuntikan agar segera memberitahu
Diperlukan emergency kit diruangan tempat dilakukan tindakan Bila kita meragukan penderita terhadap kemungkinan terjadinya reaksi anafilaksis lakukan tindakan observasi selama 30 menit setelah tindakan. Jangan lupa mengukur TD sebelum tindakan
Pencegahan