Anda di halaman 1dari 4

Personal Assignment 1 Week 2

Your name: Answer all questions. 1. What are Software Engineering description ? 2. What are the fundamental activities that are common to all software processes? 3. Why are iterations usually limited when the waterfall model is used? 4. What are the three benefits of incremental development, compared to the waterfall model? 5. What are the advantages of using incremental development and delivery? 6. What are the six fundamental best practices in the RUP?
Software engineer meneliti, merancang, dan men-develop sistem software untuk memenuhi keperluan client. Setelah sistem sudah secara penuh dirancang software engineer lalu diuji, debug, dan memelihara sistem. Memiliki pengetahuan berbagai macam bahasa pemrograman komputer dan aplikasi, ini karena luasnya bidang kerja yang dapat terlibat didalamnya. Software engineer kadangkali merupakan computer programmer atau software developer. Bergantung pada tipe organisasi, software engineer dapat menjadi spesialis dalam sistem atau aplikasi. Software engineering merupakan salah satu profesi IT yang paling popular. 2.

1.

Researching, perancangan, dan pembuatan software baru Menguji program baru dan mencari kesalahan Men-develop program yang sudah ada dengan menganalisa dan mengenali area untuk modifikasi

Memasang produk software yang sudah ada dan mengambil incompatible platform untuk bekerja bersama Memeriksa teknologi baru Membuat spesifikasi teknis dan perencanaan pengujian Bekerja dengan bahasa coding komputer Membuat dokumentasi operasional dengan technical author

Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan software Bekerja secara dekat dengan staff lain, seperti manajer proyek, graphic artists, system analyst, dan sales dan marketing professional Berkonsultasi dengan client/kolega berkaitan dengan pemeliharaan dan performance dari sistem software dan bertanya untuk memperoleh informasi, menjelaskan detail dan mengimplementasikan informasi

Secara konstan meng-update pengetahuan teknis dan kemampuan dengan menghadiri in-house dan/atau kursus eksternal, membaca manual dan mengakses aplikasi baru

Problem solving dan berpikir secara menyamping sebagai bagian dari tim, atau secara individual, untuk memenuhi kebutuhan dari proyek

3.

Kekurangan metode waterfall Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar dimana proyek dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.

4. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface, dsb. Dari 2 aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan. 5. Awal mula Waterfall model digunakan dalam membangun sofware, sebelum dijadikan salah satu desain model pembelajaran di sekolah. Waterfall Model adalah

model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Nama model ini sebenarnya adalah Linear Sequential Model. Model ini sering disebut dengan classic life cycle atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing/ verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement (Justinus, 2007). Berikut ini ada dua gambaran dari waterfall model. Sekalipun keduanya menggunakan nama-nama fase yang berbeda, namun sama dalam intinya.

6. Mengembangakan software secara iteratif Perencanaan keuntungan berdasarkan prioritas pengguna dan memberikan prioritas tertinggi. Pengelolaan kebutuhan Membuat dokumentasi kebutuhan pengguna secara berkala dan terus memantau perubahan dari kebutuhan tersebut. Arsitektur berbasis komponen Pengelolaan arsitektur sistem dengan menggunakan komponen yang dapat digunakan kembali. Penggunaan model visual Penggunaan UML sebgai contoh pemodelan software yang statik dan dinamis. Verifikasi kualitas software Memastikan bahwa software memenuhi kualitas untuk standarisasi operasional organisasi.

Pengawasan terhadap perubahan Pengelolaan perubahan pada software dengan tool management dan sistem konfigurasi

Anda mungkin juga menyukai