Anda di halaman 1dari 22

Kodein

Reseptor Musekresi dan aktivasi 5HT2meningkatkan sekresi noradrenalinmengikat reseptor 2pengaktifan saraf simpatispenurunan motilitas lambung dan penurunan absorpsi cairan dan elektrolit. Reseptor Muprotein Gomenurunkan cAMPkanal kalsium tertutup, kalium terbukamenurunakn aksi potensial neuronal GI. Ditemukan juga inhibisi asetilkolin. Ditemukan bahwa konstipasi terjadi secara sentral, tetapi belakangan ini tidak.

Receptor

Subtypes brain

Location [13][14] pontine nuclei amygdala olfactory bulbs deep cortex peripheral sensory neurons brain hypothalamus periaqueductal gray claustrum spinal cord substantia gelatinosa peripheral sensory neurons brain cortex (laminae III and IV) thalamus striosomes periaqueductal gray rostral ventromedial medulla spinal cord substantia gelatinosa peripheral sensory neurons intestinal tract brain cortex amygdala hippocampus septal nuclei habenula hypothalamus spinal cord

Function [13][14] analgesia antidepressant effects physical dependence

delta () OP1 (I)

1, 2

kappa () OP2 (I)

1, 2, 3

analgesia sedation miosis inhibition of ADH release dysphoria 1:analgesia physical dependence 2: respiratory depression miosis euphoria reduced GI motility physical dependence 3: unknown

mu () OP3 (I)

1, 2, 3

Nociceptin receptor OP4

ORL1

anxiety depression appetite development o

Ca2+ channel blocker

Kurang serat
Soluble fiber (pectin, gum, mucilage): oatmeal, barley, kidney, beans, some fruits, and vegetables. Fungsi: terfermentasi menjadi SCFA, hidrogen, dan karbon dioksida. Insoluble fiber (lignin, cellulose, hemicellulose): wheat bran, whole grains, many vegetables, and skin of fruit. Fungsi: meningkatkan absorpsi air oleh feses and bulking effect. Short chain fatty acids (SCFA)meningkatkan aliran darah ke kolon, meningkatkan absorpsi air oleh deses, bahan bakar untuk kontraksi kolon, proliferasi epitel kolon. Bulking effect akan menurunkan motilitas GI. Gas menyebabkan distensi lambung. Serat juga ditemukan dapat menghambat aktivitas enzim pankreas, perubahan pH, peningkatan viskositas kimus.

Penatalaksanaan
Firstincrease fluid and fiber intake, as well as physical activity, prior to pharmacologic intervention. Failstool softener with a stimulant laxative. FailConversion of oral or IV opioid therapy to a transdermal alternative, such as fentanyl.5

Functional constipation is generally defined as a disorder characterized by persistent difficult or seemingly incomplete defecation and/or infrequent bowel movements (once every 34 days or less) in the absence of alarm symptoms or secondary causes

Kriteria diagnosis konstipasi

Defining Stool Consistency Bristol Stool Form Scale


Hard

Normal

Loose

Makanan yang telah dicerna dilambung(kimus) selanjutnya akan memasuki usus kecil. Usus kecil merupakan tempat utama pencernaan dan penyerapan.19 Di sepanjang otot polos usus tersebar gap junction sehingga sinyal elektrik dapat pindah dari satu sel otot ke otot lainnya. Keadaan ini memicu kontraksi otot polos dan intensitasnya ditentukan jarak dan seberapa jauh rangsangan. Dalam keadaan istirahat, persarafan usus dapat bekerja secara independen dalam lingkupan sistem saraf enterik. Pacemaker intersitial cell of Cajal senantiasa akan menghasilkan rangsangan yang slow waves.20

Stimulasi oleh fase sefalik, gastrik, intestinal, regangan, hormon(gastrin, CCK, insulin, motilin), neurotransmitter(asetilkolon, serotonin, dopamin, CCK, substansi P, ATP, somatostatin, dll), parasimpatis(perantara N. vagus untuk esofagus sampai ke bagian pertama kolon dan N. pelvikus untuk bagian distal kolon sampai ke anus) akan merangsang pacemakermelewati thersholdaksi potensialpleksus mienterik dan pleksus submukosa akan merangsang terjadinya pergerakan usus. Pleksus mienterikmeningkatkan tonus otot polos, meningkatkan intensitas kontraksi, meningkatkan ritme kontraksi, meingkatkan kecepatan konduksi eksitatorik dan relaksasi sfingter pilorus dan iliosekal. Pleksus submukosaabsorpsi, sekresi, kontraksi otot submukosa dan infolding mukosa GI.19,20,21 Pergerakan usus kecil dirangsang oleh:19,20 Mixing contractionsegmentasi yaitu kontraksi dengan membagi usus menjadi segmen-segmen dengan gerakan maju mundur sehingga kimus tercampur dengan bahan sekresi dan terdorong ke depan. Kecepatan segmentasi di duodenum adalah 12 kontraksi/menit, sedangkan kecepatan segmentasi di ileum adalah 9 kontraksi/menit. Segmentasi lebih sering terjadi di bagian awal usus halus daripada di bagian akhir, maka lebih banyak kimus yang terdorong ke depan daripada ke belakang. Akan tetapi, efek propulsif segmentasi hanya 1 cm/kontraksi. Propulsive movementperistaltik yaitu gerakan seperti mendorong atau mengerut kimus sampai ke iliosekal junction. Kecepatannya 0,5-2 cm/detik sehingga kimus sampai ke iliosekal junction memerlukan waktu 3-5 jam. Pergerakan usus besar meliputi: Mixing movementhaustrasi yaitu kontraksi seperti baglike sac yang disebabkan karena kontraksi bersamaan dari otot longitudinal dan otot sirkular. Propulsive movementmass movement yaitu kontraksi seperti contrictive ring to the distal untuk mendorong feses disimpan sementara dibagian distal kolon.20

Anda mungkin juga menyukai