DELIRIUM
Pengertian: Delirium adalah sindrom yg ditandai dg kesadaran berkabut, hendaya kognitif menyeluruh (atensi, konsentrasi, orientasi & memori); ggn mood, persepsi dan perilaku. Padanan: Acute brain sy/. Metab.encephalopathy, Toxic psychosis, Acute brain failure Onset: tiba-2 (bbrp jam atau hari), perjalanannya singkat, hilang timbul dan cepat membaik bila penyebabnya ditemukan & diatasi. Kausa : tidak spesifik , baik intra-kranial maupun ekstra-kranial.
DELIRIUM (2)
Berbagai kondisi klinik delirium: Delirium karena kondisi medik umum Delirium karena intoksikasi zat psiko aktif Delirium akibat putus zat psiko aktif Delirium akibat kausa majemuk/campuran. Gambaran klinik: - Keadaan jaga abnormal (hiper/hipoaktif) - Gangguan orientasi (waktu, tempat & personal) - Pembicaraan abnormal (inkoherensi) - Gangguan persepsi (halusinasi visual/auditori) - Perubahan mood (marah, takut, sedih, apati, euforia)
DELIRIUM (3)
Diagnosis Banding: Demensia Skizofrenia atau depresi Penatalaksanaan: Tujuan utama mengobati kausa penyakit Farmako terapi: Dua gejala utama pd delirium yg memerlukan terapi adalah Psikosis & insomnia, yaitu Haloperidol 2-10 mg injeksi. CPZ dihindari utk pasien delirium karena efek antikolinergik. Utk insomnia dapat digunakan Hydroxyzine atau Benzodiazepine waktu paruh pendek.
DEMENSIA
Pengertian: Demensia adalah sindrom dg mundurnya fs kognitif ganda terutama hendaya daya ingat, tanpa hendaya kesadaran. Fs kognitif meliputi intelegensi umum, belajar & memori, bicara, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, atensi, konsentrasi, daya nilai & kemampuan sosial. Kausa : 75% karena Alzheimer & vaskular; sisanya karena peny: Piks, Creutzfeldt Jakob, Huntington, Parkinson, HIV dan trauma kepala. Onset: mulai usia 50-60 th. Usia harapan hidup utk pasien demensia Alzheimer 1-20 th (rata2 8 th). 10-15% pasien dg demensia mengalami pemulihan (reversibel) bila terapi dilakukan saat diketahuinya tanda2 demensia.
DEMENSIA (2)
Klasifikasi: Demensia Alzheimer; adanya hendaya memori dan dikaitkan dg adanya sedikitnya satu dr gejala lain penurunan fs kognitif (afasia, apraksia, agnosia, atau fs eksikutif abnormal). Menurunnya secara bertahap fs sosial & pekerjaan. Onset usia sebelum 65 th (onset awal), atau sesudah 65 th (onset lambat).
Demensia vaskular; gejala umum sama dg Alzheimer, tapi memerlukan bukti pemeriksaan klinik maupun lab yg mendukung vaskular sbg penyebabnya.
Demensia akibat kondisi medik umum; ada 6 peny. klp ini: HIV, trauma kepala, Parkinson, Huntington, Pick, dan Creutzfeldt Jakob. Demensia menetap akibat zat; seperti alkohol, obat obat sedatif, hipnotik, anxiolitik dan inhalant.
DEMENSIA(3)
Gambaran Klinik: - Tahap awal pasien menunjukan kelelahan, kesulitan mempertahankan kinerja mental, cenderung gagal melaksanakan tugas yang bersifat pemecahan masalah, ketidakmampuan ini bertambah parah. Sehingga pasien memerlu kan pengawasan ketat & bantuan tugas harian. - Kemunduran utama termasuk orientasi, memori, persepsi, fs intelektual & logika. - Perubahan perilaku dan afektif, spt kehilangan kontrol impuls dan labilitas emosi
DEMENSIA (4)
Memori : - Hendaya memori gb-an awal & utama, khususnya mencakup korteks, spt Alzheimer, mula2 ringan & kejadian yg baru, spt: pembicaraan, kejadian hari ini, no.telepon. - Progresivitas makin buruk, hanya informasi awal yg masih tersisa spt tempat lahir. Orientasi: - Karena memori ptg utk orientasi (orang, tempat & waktu) shg mengalami hendaya pula, spt pasien lupa kembali ke kamarnya dr kamar mandi. - Walau terganggu orientasi, tingkat kesadaran tak terganggu. Perubahan bahasa: - Proses demensia pd korteks memengaruhi kemampuan bicara spt afasia. Kesulitan bersifat samar, tidak cermat, stereotip, sirkumstansial, pasien juga sulit menyebut nama objek .
DEMENSIA (5)
Perubahan kepribadian: - Karakter yg sudah ada jadi menguat pd demensia. - Pasien demensia bisa juga jadi introvert dan kurang peduli dg orang lain. - Pasien dg ggn pd frontal & temporal menjadi iritabel & eksplosif Halusinasi & delusi: - Sekitar 20-30% pasien demensia mengalami halusinasi dan 30-40% mempunyai delusi terutama paranoid atau tuduhan dan bersifat tidak sistematis - Agresifitas bersifat fisik & bentuk kekerasan lain juga dialami pd pasien demensia
DEMENSIA (6)
Penatalaksanaan: - Bbrp kasus demensia msh bisa diterapi krn jaringan otak yg disfungsi masih memiliki kapasitas untuk pemulihan bila diobati dg tepat, terutama bila penyebabnya bisa diobati. - Farmakoterapi utk gejala spesifik,spt perilaku agresif. Terapi lain meliputi nutrisi yg baik, latihan fisik yg sesuai, rekreasi dan terapi aktifitas. Perhatian terhadap masalah penglihatan, pendengaran dan terapi yg terkait kondisi medik spt infeksi sal.kencing, infeksi kulit, disfungsi kardiopuloner. - Perhatikan faktor risiko cerebrovaskular (hipertensi, DM, obesitas, hiperlipidemi, peny.jantung dan ketergantungan alkohol); pasien yang merokok disarankan berhenti.
DEPRESI (2)
Diagnosis Banding: - Ggn Psikosis; bila disertai gejala halusinasi atau delusi, pertimbangkan manajemen psikosis. - Ggn Bipolar; bila ada riwayat episode manik. - Ggn penggunaan alkohol. - Beberapa obat dpt menimbulkan gejala depresi. Penatalaksanaan: Informasi penting utk pasien & keluarga: - Depresi adalah penyakit biasa & dpt diobati - Depresi bukanlah kelemahan atau kemalasan, sebenarnya pasien mencoba utk mengatasi problemnya, tapi dia tidak memiliki cara yg efektif.
DEPRESI (3)
Penatalaksanaan: Konseling utk pasien & keluarga: - Tanyakan sekitar risiko bunuh diri (fikiran tentang mati, rencana suicide, riwayat suicide, upaya preventif, supervisi ketat, indikasi rawat) - Rencana jangka pendek spt kegiatan yg bersifat menghibur pasien atau menaikan rasa percaya diri. - Mendorong pasien menahan rasa pesimis & kritik diri, mencegah ide ide pesimistik (bercerai,keluar dr pekerjaan), mencegah pikiran negatif & salah. - Catat problem kehidupan atau stres sosial yg sedang dialami. Fokus pd langkah kecil & khas dalam upaya pasien mengurangi atau mengatasi dg lebih baik problem ini. Hindari keputusan atau perubahan yg besar dalam kehidupan pasien - Bila ada keluhan fisik; jelaskan hubungan keluhan tsb dengan suasana perasaan
DEPRESI (4)
Penatalaksanaan: Medikasi: - Pemberian anti depresan bila gejala sedih & hilang minat sudah lebih 2 mgg; ditambah minimal 4 gejala penyerta. Utk kasus berat pengobatan pd kunjungan awal. Pd kasus sedang pengobatan setelah upaya konseling tidak menolong. Pilihan medikasi: - Bila terapi sebelumnya cukup efektif, obat dapat diulangi lagi - Utk pasen lansia/penyakit fisik hindari obat yg berefek samping antikolinergik atau cardiovaskular. - Bila pasien ada gejala cemas atau sulit tidur dapat digunakan obat dengan efek yg lebih sedatif. - Ciptakan dosis efektif. Amitriptilin dimulai dgn 25-50 mg tiap malam dan dinaikan sampai 100-150 mg utk 10 hari, kecuali psn lansia.
DEPRESI (5)
Penatalaksanaan: Medikasi: - Jelaskan pd pasien bahwa obat harus diminum tiap hari, bahwa perbaikan baru dirasakan setelah minum obat selama 2-3 pekan, dan bhw efek samping ringan dpt dialami setelah 7-10 hari. Lanjutkan terapi sesudah 3 bln respon dirasakan. Konsultasi ke spesialis: - Pertimbangkan konsul bila pasien menunjukan : + Risiko bunuh diri & membahayakan orang lain cukup bermakna + Gejala gejala psikotik + Gejala depresi menetap setelah diberi obat seperti diatas. - Perlu psikoterapi yg lebih intensif (spt.terapi kognitif, terapi interpersonal), dalam rangka mencegah kekambuhan.
GANGGUAN BIPOLAR
Keluhan Utama: - Pasien mengalami periode depresi dan mania atau kegelisahan secara terpisah dg kondisi mood normal diantara kedua periode tsb. Gambaran diagnostik: - Periode mania terdiri dari: peningkatan energi & aktifitas; peningkatan mood & iritabilitas; bicara cepat; hilang kendali; menurunnya kebutuhan tidur; mementingkan diri sendiri. - Pasien mudah mengalami kebingungan & kacau. - Pd kondisi lain pasien mengalami episode depresi - Pd kasus berat,pasien mengalami halusinasi (dengar atau visual), atau delusi (keyakinan tidak logis atau aneh) selama periode manik atau depresi. Diagnosis Banding: - Penggunaan alkohol atau obat dapat menimbulkan gejala yg sama.
INSOMNIA (2)
Penatalaksanaan:
Informasi penting utk pasien & keluarga:
Ggn tidur sementara, biasa saat stres atau sakit fisik. Waktu tidur menurun dengan bertambahnya usia Memperbaiki kebiasaan tidur adalah obat yg terbaik Mencemaskan tentang kesulitan tidur memperberat insomnia Alkohol dpt mempercepat tidur, tapi tidurnya gelisah & cepat bangun. Kopi & teh dapat memperburuk insomnia.
INSOMNIA (3)
Mempertahan tidur teratur dg cara: - Membiasakan masuk kekamar tidur dan bangun pagi dg waktu yg tetap.
Tetap bangun pagi walau semalam sulit tidur Hindari tidur siang & latihan relaksasi Olah raga pagi/siang dpt membantu tidur teratur, tetapi olah raga sore membuat insomnia.
Medikasi:
Obati yg melatarbelakangi kondisi fisik & psikiatrik Penggunaan obat secara intermiten. Hindari hipnotik pd insomnia kronik. Penggunaan lebih dari 14 hari berpotensi dependen. Konsultasi spesialis: - Bila dicurigai ggn tidur lebih kompleks spt; narkolepsi,sleep apnoea.
GANGGUAN SEKSUAL
Ggn seksual pd pria:
Keluhan Utama: - Pasien enggan membahas soal seks. Mereka lebih suka mengeluh gejala fisik, rasa sedih atau problem perkawinan. Gb. Diagnostik: Ggn seksual pd pria terdapat pada: - Disfungi ereksi /impoten (tak ada ereksi atau hilang sebelum orgasme) - Ejakulasi dini (ejakulasi terjadi terlalu cepat utk capaian kepuasan seks) - Disfungsi orgasme atau ejakulasi tertunda. - Dorongan seksual menurun (beban ingin punya anak atau fihak wanita kebutuhan seksualnya lebih tinggi)
Disfungsi Orgasme:
Informasi penting utk pasien & partner: - Kondisi yg lbh sulit utk diobati. Tetapi bila ejakulasi dpt diupayakan dg beberapa cara (spt masturbasi) prognosis lebih baik.
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Definisi Kepribadian: Kepribadian adalah keadaan dan pola perilaku yang cenderung menetap dan merupakan ekspresi dari gaya hidup yg khas dari individu serta cara berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain. Etiologi: - konstitusional/biologik/nature - lingkungan/sosial/nurture
Ggn Kepribadian Cemas (Menghindar) - Rasa diri tak mampu, tak menarik, lebih rendah dr orang lain - Sangat kawatir terhadap kritik & penolakan dlm situasi sosial. Enggan terlibat dg orang lain, kecuali yakin akan disukai
PERUBAHAN KEPRIBADIAN
Syarat: tidak disebabkan oleh kerusakan atau penyakit otak. Ciri: - berkembang mengikuti stres yg lama atau katastrofik;
spt: kamp konsentrasi, penyiksaan, bencana,ancaman maut yg berlangsung lama (penyanderaan,dll). - mengikuti penyakit jiwa berat pd pasien yg tanpa ggn kepribadian sebelumnya. Harus dibedakan dari
Skizofreni Residual dan keadaan sembuh tak sempurna lain karena suatu gangguan jiwa sebelumnya.
TERIMA KASIH