Page 1
Home
Daftar Isi
Budaya
Wisata
Kuliner
Kabar Aceh
Disbudpar
Search
Wisata Aceh
Facebook Geutanyoe
Pernahkah kita mempertanyakan hal ini? Jika belum silahkan pertanyakan segera! Atau pernahkah anda memperhatikan simbol-simbol bangunan, baju, topi, tas, film-film yang beredar ataupun bentuk bangunan-bangunan di Aceh, seperti hotel-hotel? Jika belum, coba perhatikan. Dan apa yang telah anda dapatkan?
Ternyata begitu banyak simbol-simbol ataupun gambar-gambar benda-benda diatas yang membentuk simbol-simbol Yahudi. Sebut saja logo Bintang David dan Mata Horus atau The All Seeing Eye. Sekurang-kurangnya ada dua gedung yang memakai simbol ini, yakni, Hermes Palaces Hotel dan Aceh Eye Center. Dan pada produk pakaian yang beredar di Aceh antara lain pada produk ProShop, baik logonya yang bergambar kepala Setan (yang biasanya dijadikan simbol musik rock metal) maupun gambar-gambar grafisnya yang ada pada t-shirtnya maupun topinya. Gambar-gambar tengkorak organisasi ekslusif Kabbalah di Universitas Yale, Skull n Bones dengan sangat mudah kita dapatkan menempel di baju maupun tas kawula muda Aceh. Belum lagi simbol-simbol LSM-LSM ataupun NGO-NGO asing yang pernah membantu proses rehab-rekon pasca musibah internasional tsunami di Aceh tahun 2004 lalu.
Arsona
Agus
Yamaha
Rizkia
Sri
Popular Posts
Kue Dan Minuman Khas Aceh
Bahkan ada mesjid yang mendirikan tiang-tiang bendera maupun menara-menara di depannya. Meskipun pemasangannya agak miring ke kiri. Lantas untuk apa tiang-tiang ini? Untuk memasang bendera-kah? Tapi kalau kita perhatikan, tiang-tiang bendera ini jarang dipakai bahkan tak pernah. Seperti yang penulis lihat di kampung halaman penulis. Seperti yang penulis ketahui, simbol pendirian tiang-tiang maupun menara di tengah-tengah atau di depan sebuah bangunan yang diagungkan (dihormati/dibanggakan) adalah kepercayaan Paganisme (penyembahan terhadap dewa-dewi). Amerika Serikat (AS) dan Vatikan contohnya. AS mendirikan Monumen
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 2
Daftar Isi
2012 (66) November (4) Oktober (21) September (9) Agustus (11) Juli (11) Menguak Jejak Yahudi Di Aceh Resep Dan Cara Membuat Mie Aceh Kupas Tentang Ganja Di Aceh Resep Dan Cara Membuat Keumamah Janji Megawati Untuk Aceh Jejak Aceh Di Tanah Arab
Apalagi selanjutnya?
Organisasi charitas Zionis Yahudi seperti Lion Club dan Rotary Club juga pernah bergentayangan di bumi Aceh. Dari beberapa literatur disebutkan bahwa kedua organisasi ini adalah milik Freemasonry. Menurut almarhum ZA Maulani, yang sempat menjabat Kabakin Intelijen Indonesia ini, Rotary Club merupakan organisasi charitas ekslusif. Disebut eksklusif, karena charter Rotary Club secara eksplisit membatasi jumlah anggotanya sesuai dengan jumlah bidang bisnis dan profesi yang ada pada masyarakat setempat. Rotary Club mengadakan konvensi tahunan yang laporan anualnya menjadi bahan masukan untuk bahan pengembangan strategi bagi gerakan Freemasonry Internasional. Tentu saja pernyataan ini bisa dijadikan landasan persamaan terhadap kegiatan Lion Club. Jika masih belum percaya silahkan baca buku karangan Muhammad Fahim Amin berjudul Rahasia Gerakan Freemasonry dan Rotary Club, yang diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar. Untuk film yang beredar di Aceh pun banyak yang memakai simbol-simbol Pagan ini di dalam filmya. Utamanya film-film kartun yang beredar di kios-kios VCD di Aceh. Lihat saja film kartun Death Note, yang bercerita tentang ambisi Light Yagami yang ingin menjadi the god of the new world (tuhan dari dunia baru), sebuah keinginan yang ingin dicapai oleh Bush dan koncokonconya yang kini dilanjutkan oleh Obama dan organisasi Pagan-Kabbalah seperti Freemason, Illuminati maupun Zionisme. Kemudian, film kartun Ragnarok: The Animation. Film kartun produksi Jepang ini juga sarat memakai istilah-istilah ajaran Pagan-Kabbalah yang kini sudah bersemi baik di AS maupun Eropa juga Asia. Simbol dewa Horus bisa kita perhatikan pada brosnya salah satu karakter kartun ini bernama Yuufa. Film-film produksi Disneys juga memakai simbolsimbol ajaran penyembah Lucifer ini pada setiap
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 3
Kehadiran Yahudi di Aceh di mulai ketika kapal Vereenigde Oostindsche Company (VOC) merapat di dermaga Aceh. Setidaknya inilah sedikit keterangan yang bisa dijadikan patokan terhadap kehadiran mereka di Aceh. (Sebagai catatan, Indonesia memiliki untaian pulau kurang lebih dari 13000 pulau dan Indonesia memiliki 33 propinsi. Di dalam ajaran Pagan Yahudi, Kabbalah sendiri, angka 13 dan 33 memiliki arti yang sangat spesial).
Setelah menjejaki kakinya di Aceh, orang-orang Yahudi ini pun mulai mendirikan sebuah Lodge (Loji) Freemasonry bernama Loji Prins Frederick yang kini menjadi sebuah sekolah menengah atas SMAN 1 Banda Aceh. Menurut Dr Th Steven (1994), gedung loji Vritmeselarij itu telah digunakan sejak tahun 1878. Selain bukti kedatangan VOC di atas, bukti lain yang juga dapat menguatkan penelusuran ini adalah perkataan orangtua Aceh dulu, Otakmu seperti Yahudi . Bukti lainnya adalah adanya batu nisan yang ditulis dengan bahasa Ibrani dan gambar Bintang
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 4
Tanggal 27 Maret 2008, Tabloid Intelijen menurunkan sebuah laporannya tentang sebuah operasi intelijen internasional bernama Hawk Eye. Hubungannya dengan Aceh adalah operasi ini bakal digelar disini yang berbasis di Pulau Weh, Sabang. Digunakannya Sabang sebagai basis mereka antara lain, karena Sabang memiliki pelabuhan yang akan digunakan sebagai Pelabuhan Bebas. Operasi ini sendiri dikabarkan bakal melibatkan Badan Intelijen Israel Mossad, CIA, M11, dan Scotland Yard. Salinan agak lengkap tentang mengapa operasi ini harus dilakukan di Sabang adalah sebagai berikut:
Mereka mengincar Pelabuhan Sabang karena Pemerintah Filipina menutup pangkalan militer AS, Clark and Subic. Ditambah lagi semakin
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 5
Terlebih lagi, lanjut Intelijen, operasional rutin armada tanpa pangkalan yang permanen membutuhkan biaya yang sangat tinggi dan penuh resiko. CIA, Mossad, M11, dan Scotland Yard berusaha merancang titik-titik Hawk Eye pada gerbang lintasan antarbenua. Pihak CIA dan kawan-kawan menaruh harapan pada Perancis di Terusan Suez, tapi alternatif ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Mereka pun berupaya membuka titik pos di Sasebo, tapi terhalang Vladivostok dan Shakalin milik Rusia. Di Pos Diego Garcia mereka juga terhalang oleh Teluk Andaman dan Nikobar. Maka harus ada titik lain pada gerbang Samudera Hindia dan Selat Malaka sebagai tempat lalu lintas ekonomi AS dan Eropa. Tidak ada alternatif lain kecuali menjadikan Pelabuhan Sabang sebagai jaringan Hawk Eye, tutup tabloid yang kini telah menjadi majalah ini menyudahi penelusurannya. Dari sumber yang penulis temukan menyebutkan bahwa pengelolaan Pelabuhan Bebas Sabang ini dipegang oleh Dublin Port Company (DPC). Izin yang dikantongi oleh perusahaan asal Irlandia ini bisa saja dijadikan alasan untuk berkomplot melaksanakan operasi ini dengan keempat badan intelijen asing tersebut. Selain itu, perjanjian DPC dengan Pemerintah Sabang ini dinilai dapat merugikan Sabang dan Indonesia, khususnya. Apalagi jika diperhatikan, kata Intelijen, dari berbagai informasi disebutkan bahwa pihak Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) kurang berpengalaman dalam tata laksana pelayaran interkotinental sehingga sangat mudah jika pihak Asing bisa dengan mudah bermain dan tentu saja merugikan kita, Aceh dan nasional. Apalagi yang membuka kembali Pelabuhan Bebas Sabang ini adalah mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur. Seperti yang kita ketahui, Gus Dur adalah orang yang ingin membuka hubungan perdagangan dengan negara Zionis Israel dan bersahabat dengan negeri yang telah membantai ribuan muslim Palestina itu. Sebagai catatan, pada Mei 2008, Gus Dur mendapatkan Medali Kehormatan (Medal of Valor) karena telah membela Zionisme dengan keterbukaan walaupun ia beragama Islam, yang langsung diberikan oleh Rabi Mervin Hier. Lewat Menteri Perindustrian dan Perdagangannya kala itu, Luhut Binsar Panjaitan, Gus Dur telah mensahkan Surat Keputusan Menperindag No. 23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001, yang tentu saja melegalkan hubungan dagang dengan negeri teroris itu.
Gus Dur sendiri saat masih memimpin negeri ini sempat berkata, permasalahan ini tak perlu dilihat dari unsur agamanya, tapi lihatlah dari kepentingan nasionalnya. Inilah salinan dari surat keputusan yang diterbitkan secara diam-diam dan tak jelas nasibnya sampai saat ini: Perihal: Surat Keterangan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 23/MPP/01/2001 tanggal 10 Januari 2001 tentang Pencabutan Surat Keputusan Menteri Perdagangan No. 102/SK/VIII/1967 tentang Pelaksanaan Peraturan-peraturan dibidang Kebijakan Ekspor dan Pemasaran Barang-barang produksi Indonesia. Perlu disampaikan bahwa saat ini tidak ada lagi hambatan atau larangan secara hukum untuk perusahaan Indonesia melakukan dagang dengan perusahaan Israel dan sebaliknya. Apa yang mereka inginkan dari Aceh?
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 6
Aceh sendiri termasuk provinsi di Indonesia yang paling kaya akan sumber daya alamnya. Dan
AS sendiri adalah negara yang langsung tanggap memberi pertolongan kepada Aceh saat negeri ini disapu gelombang tsunami. Dan, AS sendiri adalah negara yang paling berdarah tangannya dalam menyerang negeri muslim, seperti Irak, Afghanistan dan Palestina alias memegang predikat sebagai negara kolonialis dan imperialis (penjajah) nomor wahid!. Dalam setiap pertolongannya, negara bermuka dua seperti AS dan juga negerinegeri penjajah lainnya selalu disertai dengan misi lain, yakni menguasai sumberdaya sebuah negeri calon jajahannya tersebut. Kasus Irak bisa kita ambil contoh. Misi sebenarnya AS menyerang Irak, seperti diketahui oleh masyarakat dunia, bukanlah senjata pemusnah massal, tapi adalah minyak. Apakah hal ini juga berlaku untuk Aceh, khususnya dan Indonesia, umumnya? Bisa jadi, karena bagi Barat tak ada yang namanya makan siang gratis! (No free lunch!). Meskipun hal ini dibantah oleh pihak militer AS dan pemerintah Indonesia, namun ada kabar yang beredar kalau sebenarnya AS ingin membangun pangkalan militernya di Sabang. Sabang sendiri adalah sebuah pulau yang sangat strategis bagi perdagangan. Terbukti ketika Belanda (VOC) masih berkuasa di Aceh, negara tersebut ketika menguasai Aceh, sempat membangun pelabuhannya disitu sebagai jalur perdagangannya. Kata Balohan yang kini menjadi nama salah satu kota di Sabang, juga diduga kuat berasal dari ucapan orang Belanda kepada kata Pelabuhan di Sabang. Selain itu dari penuturan mantan pejabat tinggi intelijen Indonesia yang dirahasiakan namanya oleh Herry Nurdi, yang kini menjabat Pemimpin Redaksi majalah Islam Sabili ini mengatakan bahwa AS sejak awal telah menyiapkan proyek Balkanisasi atau memecah belah Indonesia dengan cara mempersenjatai dan menghidupkan lagi perlawanan di Aceh. Ini adalah proyek pertama dan akan menyusul proyek lainnya di beberapa daerah di negeri ini, seperti di Ambon, Maluku Utara, Papua dan Riau. Malah, konon, jauh-jauh hari, persenjataan dari pihak luar yang telah disiapkan dan tinggal menunggu perintah dalam daerah-daerah tersebut. Lantas, siapa arsitek separatisme ini? Tentu saja kelompok Hawkish di dalam pemerintahan AS. Mereka adalah kumpulan orang-orang Zionis Kristen dan tentu saja Zionis Yahudi dan Israel. Orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap Islam dan akan berupaya penuh agar Islam tak akan bangkit lagi karena jika Islam bangkit pasti akan mengganti kepemimpinan sekaligus menghancurkan segala rencana busuk mereka atas seluruh negeri Islam di dunia. Data proyek Balkanisasi dan Aceh ini penulis kutip dari buku Lobi Zionis dan Rezim Bush: Teroris Teriak Teroris (Hikmah: 2006), hal. 123-124. Seperti kita ketahui bersama, negeri Paman Sam tersebut hingga saat ini masih dikuasai oleh Zionis Yahudi. Dan yang paling banyak penduduk Yahudinya adalah di kota New York. Sehingga tak salah jika orang-orang Yahudi tersebut menyebut kota ini sebagai the New Yerussalem. Dan misi Zionis Yahudi ini adalah seperti yang tertulis pada lembaran belakang uang satu Dolar AS, yakni Novus Ordo Seclorum atau The New World Order (Tata Dunia Baru). Yaitu mendirikan Negara Israel Raya dan setelah negara Israel terbentuk maka misi terakhir mereka adalah mendirikan kembali Kuil atau Haikal Sulaiman di dalam negeri tersebut untuk dijadikan sebagai tempat bertahtanya kembali seorang Kristus (bukan istilah untuk Yesus), raja yang telah lama dinanti-nantikan oleh mereka. Dunia saat ini pun sedang mereka giring ke arah sana. Apakah Aceh dan umumnya Indonesia juga menjadi target incaran mereka untuk dijadikan basis gerakan The New World Order (Tata Dunia Baru) tersebut? Entahlah, yang jelas misi ke arah sana pasti ada dan tentunya masih sangat terbuka lebar. Penulis: Abdul Fatah | sumber
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM
Page 7
Daftar Referensi: Rizki Ridyasmara, Fakta Data Yahudi di Indonesia Era Reformasi, Pustaka Al-Kautsar, 2008. Rizki Ridyasmara, Gerilya Salib di Serambi Mekkah, Pustaka Al-Kautsar, 2006. Herry Nurdi, Lobi Zionis dan Rezim Bush: Teroris Teriak Teroris, Hikmah, 2006. ZA Maulani, Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia, Daseta, 2002. Tabloid Kontras, Jejak Berdarah Yahudi, 2009. Tabloid Intelijen, Pelabuhan Bebas Sabang Lahan Operasi Intelijen Hawk Eye (Artikel), 27 Maret-9 April 2008. Modus Aceh, Ambisi Amerika Menguasai Aceh, Februari 2008. Antara.co.id, Irwandi: George Soros akan Berinvestasi di Aceh, 12 September 2007. Sabili, Penguasa Zionis Masuk Aceh (Artikel), 18 Oktober 2007. Eramuslim.com, Siapa Sebenarnya Suharto? (bagian 6), 25 Desember 2008. Eramuslim.com, Siapa Sebenarnya Suharto? (bagian 7), 4 Januari 2009. Eramuslim.com, Siapa Sebenarnya Suharto? (bagian 8), 9 Januari 2009. Eramuslim.com, Sukarno, Megawati dan Islam (bagian 5), 12 Maret 2009. Eramuslim.com, Sukarno, Megawati dan Islam (bagian 6), 20 Maret 2009. Dan beberapa sumber yang telah penulis sebutkan di dalam tulisan ini di atas.
Label: Sejarah
0 komentar:
Masukkan komentar Anda...
Beranda
Posting Lama
http://fokusaceh.blogspot.com/2012/07/menguak-jejak-yahudi-di-aceh.html
11/14/2012 9:02:04 AM