Anda di halaman 1dari 4

Benda keramat peninggalan Nabi Sulaiman

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Mas Rizky yang di Rahmati Allah SWT

Saya pernah nonton National Geographic, judulnya saya lupa, disiaran salah satu TV nasional. Film
tersebut menceritakan tentang tempat-tempat suci di Yerusalem bagi 3 Agama Samawi. Salah satunya
adalah Masjidil Aqsa. Disitu disebutan bahwa dibawah Masjid Al Aqsa pernah tersimpan sebuah Tabut
yang diyakini peninggalan Nabi Sulaiman AS. Tabut tersebut pernah dijadikan pemujaan oleh para
Pemuka Agama Yahudi Talmud/Kabbala, hingga akhirnya menghilang entah kemana dan sampai saat ini
belum ditemukan. Yang ingin saya tanyakan:

1. Benarkan ada “benda” itu yang diyakini dapat memberikan kekuatan gaib yang amat dahsyat bagi
yang menemukannya?

2. Apakah “benda” tersebut adalah yang dicari-cari oleh Ksatria Templar yang melakukan penggalian
dibawah kuil pada saat perang salib?

Saya mohon maaf jika ada kesalahan dari keterangan saya karena sudah agak lupa. Saya mencari film itu
dipasaran, tetapi sampai saat ini belum mendapatkan.

Saya mohon penjelasan dari Mas Rizky.

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.

Wa’alaikumusalam warahmatullahi wabarakatuh,


Semoga Anda selalu berada dalam rahmat dan hidayah Allah Swt. Saya akan memulai pemaparan ini
dengan produsen dari film tersebut terlebih dahulu, yakni National Geographic. Lembaga ini didirikan di
Amerika Serikat, 27 Januari 1888, oleh 33 orang yang tertarik meningkatkan pengetahuan geografi
mereka. Gardiner Greene Hubbard menjadi presiden pertama dan kemudian digantikan oleh
menantunya, Alexander Graham Bell. Yayasan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan umum
tentang geografi dunia dan pada akhirnya mensponsori penerbitan majalah bulanan National
Geographic. Saat ini, National Geographic saat ini telah terbit di 60 negara dalam 30 bahasa dengan
oplah lebih dari 9,5 juta eksemplar per bulan. Tidak saja dalam bentuk majalah, tetapi juga telah
merambah ke audio-visual.

Hanya saja, perusahaan ini telah dimasukkan dalam daftar Boikot Dunia Islam terkait fatwa boikot dari
Dr. Yusuf Qaradhawy (silakan lihat semua daftar boikot di www.inminds.co.uk). Semua perusahaan yang
masuk dalam daftar boikot tersebut diketahui telah mengalirkan sebagian labanya untuk menunjang
eksistensi zionis-Israel yang hari ini masih saja menjajah Palestina. Arti masuk dalam daftar boikot yakni
umat Islam jangan sampai mengalirkan uangnya ke kocek mereka, bukan dalam artian tidak boleh
mengambil manfaatnya atau mengkonsumsinya. Ini adalah perang ekonomi. Walau banyak manfaat
yang bisa kita ambil dari produk National Geographic, kita tetap harus ekstra kritis dalam
“memamahnya” karena tetap saja paradigmanya beda dengan paradigma keislaman, terutama jika
mereka membahas masalah sejarah, pasti yang dipakai ya perspektif Barat. Demikian juga dengan film
tentang tempat-tempat suci di Yerusalem, perspektifnya sangat Barat. Kita tahu siapa yang berada di
balik hegemoni paradigma Barat tersebut.

Soal Tabut Perjanjian atau Tabut Sakinah, benda yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Covenant of
Ark ini hanyalah salah satu benda berharga dalam keyakinan Yahudi yang diyakini mereka tertanam di
bawah kompleks Masjidil Aqsha. Selain itu masih ada Laver (Baskom), Menorah (Kandil Emas, dijadikan
lambang Mossad), Mezbah Pembakaran Ukupan (The Golden Altar of Incense), Meja Roti Sajian (Table
of Showbread), Mezbah Pembakaran (Brazen Altar), dan lainnya. Sejarah mencatat jika benda-benda itu
“hilang” tatkala Kaisar Titus dari Roma menyerbu dan membakar Yerusalem pada tahun 70 M.

Apakah Tabut Perjanjian itu? Tabut itu sendiri merupakan sebuah perkakas yang terbuat dari kayu yang
sangat biasa, sudah dikenal di Timur Tengah Purba jauh sebelum zaman Musa a.s.. Tabut lazim
dipergunakan sebagai tempat penyimpanan dokumen yang mengandung ketentuan-ketentuan
perjanjian. Nah, yang kemudian dikenal dunia sebagai Tabut Perjanjian (Covenant of Ark atau orang
Yahudi menyebutnya sebagai ’Aron Haberit) memang unik dan spesial. Tabut bangsa Yahudi itu dilapisi
dengan emas sebagai wadah suci yang mudah dibawa.
Dalam berbagai keterangan Barat disebutkan jika Tabut tersebut digunakan untuk menyimpan dua Loh
Batu yang berisi 10 Firman Tuhan yang diberikan kepada Musa a.s. Namun yang harus diperhatikan jika
ini bukanlah Loh batu yang merupakan “tulisan” Allah yang asli, yang ditulis “dengan jari Allah”. Karena
Loh Batu yang asli sudah dicampakkan dan dipecahkan oleh Musa ketika turun dari bukit dan
menjumpai orang-orang Yahudi yang menari-nari memuja patung sapi betina. Episode ini dalam Qur’an
juga disinggung dalam surat al-Baqarah (sapi betina).

Yang banyak tidak diketahui orang. Tabut Perjanjian tersebut merupakan bentuk asli dari Bait Alah-nya
Yahudi. Tabut tersebut selalu di bawa-bawa mereka ketika menuju Mesir, melarikan diri dari kejaran
Firaun, dan bahkan dalam peperangan. Tabut Perjanjian merupakan Bait Allah portabel yang selalu
berada di dalam kemah suci bangsa Yahudi di dalam pengembaraannya. Kala itu bangsa Yahudi tidak
menjadikan Yerusalem sebagai kota sucinya. Bangsa Filistin merupakan bangsa asli dari tanah Palestina.
Jadi klaim Yahudi jika Yerusalem atau Tanah Palestina merupakan tanah suci mereka maka itu adalah
klaim palsu. Semua paparan sejarah ini bisa dibaca di banyak buku, di antaranya silakan baca buku
“Rahasia di Balik Penggalian Al-Aqsha: Mitos Haikal Sulaiman, Tabut Yang Hilang, dan Penantian
Kedatangan Juru Selamat Yahudi” (Abu Aiman, 2007).

Pertanyaan pertama, apakah benda itu punya kekuatan dahsyat? Saya tidak percaya. Benda itu bahkan
menjadi bahan olok-olok Yahudi Hollywood, karena di dalam film “Indiana Jones: The Crystal of Skulls”
yang merupakan seri terbaru dari serial Indiana Jones yang diperankan aktor Zionis-Yahudi Harrison
Ford, Tabut Perjanjian tersebut sempat diperlihatkan berada di dalam peti yang terbuka di satu gudang
di dalam area militer di Gurun Nevada (Area 51?).

Dan soal pertanyaan kedua, Templar memang melakukan penggalian di bawah kompleks Masjidil Aqsha
untuk menemukan harta karun tersebut (Knight dan Lomas, dua peneliti Inggris tentang Templar
menemukan sisa-sisa penggalian beserta alat-alat eskavasi Templar di bawah komples Masjidil Aqsha.
Mereka berdua yakin jika sejak jatuhnya Yerusalem ke tangan pasukan salib tahun 1099, Ordo Sion dan
kemudian Templar telah melakukan penelitian dan penggalian di lokasi tersebut. Hasil penelitian mereka
berdua ditulis dalam buku “The Hiram Key”).

Kaum Yahudi memang yakin benda-benda tersebut masih berada di bawah kompleks Masjid Al Aqsha.
Sejak tahun 1099 mereka menggali pondasi Masjidil Aqsha dan hal itu terus dilakukan hingga hari ini(!),
namun benda yang dicari tidak ada juga. Lebih sembilan abad menggali namun benda yang dicari tidak
ada juga. Saya yakin jika alasan mereka untuk mencari benda-benda itu dusta belaka. Mereka
sesungguhnya ingin merubuhkan Masjidil Aqsha dan menggantinya dengan pembangunan kuil ketiga
mereka di atas reruntuhan pondasi Masjidil Aqsha yang telah hancur. Sebab itu menjadi kewajiban,
fardhu’ain bagi kaum Muslim seluruh dunia untuk melawan Zionis-Yahudi, termasuk melawan seluruh
sekutunya seperti halnya kaum Neo-Liberal dan semua pendukungnya. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai