Anda di halaman 1dari 70

KEGAWATDARURATA N MATA

Dr. Alfa Sylvestris, SpM FK UMM 2010

Gawat sangat
Trauma kimia basa Trauma kimia asam Central retina artery occlution

Gawat
Laserasi kelopak mata Glaukoma akut Trauma tumpul mata Konjungtivitis gonorhea Erosi dan laserasi kornea Corpus alienum kornea Ulkus kornea sentral / marginal Hifema Endofthalmitits Ablasio retina Trauma tembus mata
3

PEMERIKSAAN MATA DASAR


VISUS
Snellen test Near vision test bedside use, 14 inc. Low vision testing

counting fingers hand motion light perception


Pin hole acuity
4

VISUAL FIELD TESTING


Confrontation test Goldmann, Humphrey VF

PUPILLARY EXAM
Direct, indirect, Marcus Gunn pupil

MOTILITY EXAM EXTERNAL EXAM


5

IOP EXAM
Manual assessment Schiotz tonometry Applanation tonometry

FUNDUSCOPY
Direct Indirect

COLOR VISION TEST STEREOACUITY TEST


Polarized plates and glasses
6

KEGAWATDARURATAN
1. TRAUMA 2. INFEKSI INFLAMASI 3. KELAINAN SISTEMIK 4. KEGANASAN

Penyebab Trauma
Mekanik
Tumpul Tajam

Bahan kimia
Asam Basa

Fisik
Cahaya

Ruda paksa mata mekanis tumpul


Mekanisme Gelombang tekanan menyebabkan :
Trauma langsung ( Coup) Jejas akibat langsung dari energi traumanya Trauma tidak langung ( Counter Coup) Jejas akibat dari energi gelombang mekaniknya

PALPEBRA
Laserasi dan hematom
Pemeriksaan :
Luka memar, edema, ekskoriasi dan laserasi

Penatalaksanaan :
Pembersihan luka, kompres dingin, jahit palpebra bila terjadi laserasi

KONJUNGTIVA
Perdarahan dibawah konjungtiva Tampak bercak merah berbatas jelas Terapi : Tanpa Tx sembuh sendiri Vasokonstriktor Edema (Khemosis konjungtiva) Mengganggu bila masif Tx : Reposisi konjungtiva Menusuk konjungtiva Cairan saline yang hipertonik

KONJUNGTIVA
Laserasi Konjungtiva daya regenerasi tinggi Laserasi kecil antibotika Laserasi luas hecting Nekrosis eksisi

KORNEA
Erosi kornea Hilangnya sebagian epitel Keluhan : Nyeri, fotofobia, epifora, blefarospasme Pemeriksaan : fluoresin test (+) Terapi : Antibiotik topikal Diharapkan 1-2 hari terjadi proses penyembuhan

BILIK MATA DEPAN


Hifema Perdarahan dalam bilik mata depan akibat ruptur pembuluh darah pada akar iris 70% penyerapan terjadi 5-6 hari Komplikasi : Glaukoma sekunder Hemosiderosis Kornea Perdarahan ulang Sinekia anterior dan posterior

BILIK MATA DEPAN


Hifema Terapi hifema tanpa penyulit Tirah baring sempurna dengan posisi kepala lebih tinggi + 40 Anti fibrinolitik (Asam Traneksamin) Anti inflamai streroid istemik Sulfas atropin 1% topikal

BILIK MATA DEPAN


Hifema Terapi apabila terjadi penyulit Glaukoma: obat2 anti glaukoma Perdarahan ulang: Sesuai terapi hifema dan diterapi seperti terapi awal Hemosiderois: Konservatif Apabila tida terjadi resolusi dilakukan keratoplasti tembus

BILIK MATA DEPAN


Hifema Terapi parasintesa:
Mengeluarkan darah dari bilik mata depan Indikasinya : Hifema tidak kurang selama 8 hr dan darah lebih dari bilik mata depan Tanda-tanda glaukoma sekunder Tanda-tanda hemosiderosis

IRIS
Iridodialisis Iris terlepas dari insersi yang kadang diikuti dengan hifema Keluhan : melihat dobel satu mata (diplopia unilateral) Pemeriksaan : tampak sebagian iris terlepas Terapi : konservatif, operatif bila ada keluhan

PUPIL
Midriasis Akibat parese atau ruptur musc. sphincter pupil

LENSA
Penyebab utama kerusakan lensa kerusakan seluler dan laserasi jaringan akibat gelombang tekanan Kekeruhan lensa Subluksasi atau dislokasi lensa Anterior : ke arah bilik mata depan Posterior : ke arah corpus vitreous Terapi : Aktif : operasi pada dislokasi ke anterior untuk mencegah kerusakan endotel kornea dan glaukoma sekunder Pasif : konservatif dulu dan observasi pada dislokasi ke posterior

LENSA
Luksasi lensa
Lensa jatuh di dalam badan kaca Tepi lensa terlihat pada pupil Badan kaca berwarna lebih hitam

SEGMEN POSTERIOR
Perdarahan badan kaca Darah berasal dari corpus siliare Keluhan : visus menurun Pemeriksaan oftalmoskop : kekeruhan badan kaca Pengobatan : konservatif, operatif Edema Makula Terjadi timbunan cairan subretina di makula

SEGMEN POSTERIOR
Perdarahan preretina
Koagulum di depan retina Retina di belakang perdarahan tidak terlihat

Perdarahan subhialoid
Koagulum di dalam kantung hialoid

Central Retinal Artery Occlusion (CRAO)


Penurunan visus mendadak salah satu mata Riwayat amaurosis fugax, sakit kepala, penyakit jantung, pengguna obat-obatan, gangguan coagulopathy, trauma (emboli lemak), migrain
24

Tanda :
Visus hitung jari hingga lambaian tangan RAPD + Mata tenang Retina pucat Cherry red spot di fovea Boxcarring pembuluh darah
25

Terapi
Konsultasi spesialis mata segera Pijat mata sambil menunggu spesialis mata kelopak mata tertutup, tekan lalu lepas (gonioscopy massage oleh SpM) Turunkan TIO segera acetazolamide 500 mg po atau timolol topikal 0,5 % AC parasintesa dan trombolisis oleh SpM 26

ABLASIO RETINA
=Retinal Detachment (RD) DEFINISI:

Lepasnya lapisan saraf retina dari pigmen epitelium


ADA 2 BENTUK: A. Rhegmatogenous RD B. Non Rhegmatogenous RD

PENYEBAB
A. Primer 1. Umur tua 2. Miopia tinggi + degenerasi retina 3. Trauma B. Sekunder 1. Tumor koroid 2. Transudat pada : - hipertensi - retinopati nefritik - Coats disease 3. Eksudat pada koroiditis 4. Traksi jaringan yang terorganisasi pada retinitis proliferans

Faktor Penyebab R.D. yang lain:


1. Retinal break 2. Liquid in the vitreus 3. Ikatan antara retina & lapisan pimen epitel

GEJALA
Gejala Subyektif
1. Metamorfopsi berupa makropsi atau mikropsi 2. Fotopsi: melihat kilatan cahaya 3. Melihat ada sesuatu yang bergerak di mata 4. Melihat tirai yang bergerak ke suatu arah 5. Bila terjadi di makula : visus sentral nol 6. Ablasi retina total, persepsi cahaya nol

Gejala Obyektif

Dengan oftalmoskop: 1. Retina bergelombang, warna abu-abu seperti awan 2. Pembuluh darah lebih gelap, lebih berkelok-kelok, reflek cahaya (-)

PROGNOSIS
1. Baik sekali, bila pertama kali operasi 50 - 60%
2. Bila operasi pertama gagal, ulang, prognosis 15%

3. Operasi berulang, prognosis buruk


4. Miop tinggi, karena degenerasi retina, prognosis buruk

PENGOBATAN
Harus segera dirawat, tindakan harus secepatnya. Bila terlalu lama lapisan batang dan kerucut menjadi degeneratif sehingga tindakannya tak berhasil. Skleral buckle TERAPI Drainase Gas SF6, C3F8 Cryopexy Laser Fotokoagulasi Vitrektomi posterior PRINSIP Cari tempat robekan, ditutup, cairan sub retina dikeluarkan dengan pungsi. Bila perlu dilakukan vitrektomi posterior

NERVUS OPTICUS
Traumatic Optic Neuropathy Penyebab :
Trauma avulsi syaraf karena fraktur tulang Desakan jaringan periokuler yg mengalami inflamasi

Gejala : penurunan visus mendadak Pemeriksaan : X ray skull Terapi :


Kortikosteroid oral Bila terjadi avulsi nothing to do
35

Never give up on something you cant go a day without thinking about


36

Ruda paksa mata mekanis tajam

KORNEA
Erosi kornea Luka tembus kornea Anamnesa : nyeri, epifora, fotofobia blefarospasme Pemeriksaan : Fluoresin test + kerusakan epitel Seidel test + kebocoran kornea Terapi : dijahit Antibiotika, analgetika, atropin Ulkus kornea Trauma yang mengalami infeksi sekunder

SKLERA
Luka tembus
Luka ini lekas tertutup oleh konjungtiva sehingga kadang sukar diketahui Harus dipertimbangkan bila dibawah konjungtiva nampak jaringan hitam (khoroid) Terapi : dijahit

BILIK MATA DEPAN LENSA KERUSAKAN SEGMEN POSTERIOR


Penatalaksanaan sama dengan rudapaksa mata mekanis tumpul

CORPUS ALIENUM (BENDA ASING)


Keluhan : ada benda asing masuk ke dalam mata Pemeriksaan : harus teliti melihat ada palpebra, konjungtiva, fornix, kornea, bilik mata depan Bila benda terletak intra okuler perlu pemeriksaan tambahan berupa : funduskopi, foto rontgen, USG, CT scan. Benda asing yang masuk dibagi 2 : logam (magnetik dan non magnetik) bukan logam

CORPUS ALIENUM (BENDA ASING)


Terapi : mengeluarkan benda asing

Lokasi di palpebra, konjungtiva, kornea dilepas dengan lidi kapas atau jarum suntik. Anestesi topikal
Benda magnetik dengan magnit portabel atau giant magnet Lokasi posterior : perlu dirujuk ke pusat

OTOT EKSTRA OKULER


Kelainan pergerakan bola mata
Disebabkan :
Kelainan pada otot mata Kelainan pada persyarafan otot mata Kelainan pada jaringan orbita lainnya

Keluhan : diplopia Pemeriksaan : hambatan pergerakan bola mata dapat akibat paralisa atau ototnya sendiri yang terjepit Forced duction test

TRAUMA BAHAN KIMIA

44

Ruda paksa dengan bahan alkali


proses penyabunan disertai disosiasi asam lemak membran sel Kelainan pada jaringan lain akibat trauma alkali : Kelopak
Jaringan parut kelopak Margo palpepra rusak Lapisan tear film depan kornea tidak normal Pembentukan jaringan parut pada kel asesoris air mata, air mata menjadi kering

Konjungtiva
Kerusakan sel goblet

Sekresi musin konjungtiva bulbi berkurang daya basahnya terhadap kornea pada setiap kedipan
Terjadi simblefaron pada konjungtiva bulbi yang akan menarik bola mata sehingga pergerakan mata terbatas, penyebaran air mata tidak merata

Lensa
Lensa keruh akibat kerusakan kapsul lensa

Trauma Basa / Alkali


Kornea keruh akibat Reaksi persabunan Konjungtiva
Iskemia Perdarahan Bahan alkali : Amonia NaOH Ca(OH)2 Klasifikasi akibat luka bakar alkali : Klasifikasi Hughes Klasifikasi Thoft

Klasifikasi Hughes
Grade I:
Iskemia limbus minimal atau tidak ada

Grade II:
Iskemia limbus kurang dari 2 kuadran limbus

Grade III:
Iskemia limbus lebih dari 3 kuadran limbus

Grade IV:
Iskemia pada seluruh limbus, seluruh permukaan epitel konjungtiva dan bilik mata depan

Terapi Berdasarkan fase terjadinya dan sesuai dengan gradasinya Fase akut (sampai hari ke 7): mencegah terjadinya penyulit Fase pemulihan dini ( hari ke 7 -21): Membatasi tingkat penyulit Fase pemulihan akhir Rehablitasi fungsi penglihatan

Terapi
Irigasi air selama 30 menit sebanyak 2000 ml, bila lebih lama lebih baik Netralisasi diperiksa dengan kertas lakmus, pH air mata 7,3 Antibiotika Sikloplegik : iritis dan sinekia posterior

Terapi
Steroid diberikan untuk menekan radang akibat denaturasi kimia dan kerusakan jaringan kornea dan konjungtiva Steroid topikal atau sistemik diberikan 7 hari pertama paska trauma Vitamin C diberikan untuk pembentukan jaringan kolagen Bebat mata Lensa kontak Air mata buatan Graft konjungtiva-limbus/Keratoplasti prognosa tidak baik

Ruda paksa dengan bahan asam


Terjadi koagulasi protein epitel kornea dan konjungtiva terbatas daerah kontak bahan Akibat koagulasi protein kadang seluruh kornea terkelupas Koagulasi dapat mengenai jaringan yang lebih dalam seperti stroma kornea, keratosit dan endotel kornea > dalam iritis, katarak

Asam lemah : regenerasi epitel bbrp hari Asam kuat kornea menjadi kelabu dgn infiltrasi sel radang di dalamnya Dapat disertai khemosis, konjungtiva hiperemia dan perdarahan Penyulit :
Katarak, glaukoma, hipotonia, air mata abnormal, iritis, trikhiasis, entropion, simblefaron

Terapi
Irigasi segera dengan garam fisiologik dan air Kontrol pH air mata Selanjutnya pertimbangan pengobatan sama dengan pengobatan yang diberikan pada trauma alkali

Trauma mekanis cahaya

Cahaya
Cahaya karena matahari atau alat mengandung ultraviolet mengakibatkan konjungtivitis Ultraviolet katarak Ananmnesa : mata, nyeri, epifora timbul 612 jam sesudah melihat cahaya tersebut Pemeriksaan : hiperemia konjungtiva, fluoresin test (-) Terapi : antibiotika & steroid topikal Sembuh 1-2 hari

Api
Dengan adanya reflek pelindung menutup palpebra sering kornea dan konjungtiva, terhindar dari bahaya kebakaran, sehingga kelainan terbatas pada palpebra Terapi : sesuai luka bakar

Creativity is inventing, Experimenting, Growing, Taking risks, Making mistakes, And having fun. -Mary Lou Cook-

59

KEDARURATAN KARENA GLAUKOMA AKUT

60

Glaukoma Primer Sudut Tertutup (PACG)


Patofisiologi - Blok pupil

- Tanpa blok pupil / blok silier


Tersering oleh karena blok pupil

61

Blok pupil
1. Faktor Predesposisi - Sudut sempit - Bilik mata depan dangkal - Axial length bolamata pendek - Diameter kornea kecil - Usia 2. Faktor Pencetus - Mid midriasis - Pembengkakan Lensa - Lensa ke depan
62

Gejala : - Nyeri - Halo kabur - Pusing, mual, muntah

Tanda : - TIO - PCVI + CVI - Kornea edema bula keratopati - Bilik mata depan dangkal - Flare - Atropi iris - Glaukomflecken (katarak oleh karena TIO ) - Mid Midriasis

63

Terapi definitif

- Iridektomi / laser iridotomi - Trabekulektomi Penatalaksanaan :

- Medikal terapi untuk persiapan terapi definitif

- Terapi definitif - < 48 72 jam iridektomi / laser iridotomi - > 48 72 jam trabekulektomi
- Fellow eye iridektomi / laser iridotomi preventif
64

Medikal Terapi
- Glyserin p.o. 1ml/KgBB dalam larutan 50% dicampur air

- Diamox, initial dose 500mg 4 x 250 mg


- Pilocarpin 2% 4 6 x 1 tetes - Timolol 0.5% 2 x 1 tetes - Hilangkan nyeri analgesik - Manitol i.v 1 2 g/KgBB
65

KEGAWATDARURATAN KARENA HIPERTENSI


CENTRAL RETINAL ARTERY OCCLUSION (CRAO)
Tajam penglihatan hilang tiba-tiba pada satu mata Kadang didapatkan riwayat amaurosis fugax Riwayat temporal arteritis (sakit kepala, demam, arthritis) dan riwayat hipertensi Riwayat penyakit kardio atau karotis, atau obat-obatan injeksi (sumber emboli) Riwayat trauma fraktur tulang fat emboli
66

Pemeriksaan
Visus hitung jari hingga LP RAPD + Mata tenang Retina pucat Cherry red spot di fovea Boxcarring pembuluh darah

67

Terapi
Konsultasi ophthalmologist sesegera mungkin Pemijatan okuli dengan menggunakan gonioskopi oleh ahli mata

68

Do whats right Do it right Do it right now -Malcolm Stevenson Forbes-

69

SELAMAT BELAJAR

70

Anda mungkin juga menyukai