Anda di halaman 1dari 359

CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN

2012
STRUKTUR
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
DAFTAR GAMBAR
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012 S-00
STRUKTUR
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
STANDARD GAMBAR
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012 S-01
STRUKTUR
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
DENAH LANTAI - 1 DENAH LANTAI - 1
DENAH PONDASI TIANG
PANCANG &SLOOF
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
DENAH LANTAI - 1 DENAH LANTAI - 1
LANTAI KERJ A 5 CM
PASIR URUG 10 CM
TIANG PANCANG
D 19-15
L=12M
28X28X28
S-02
STRUKTUR
DENAH &POT. PILE CAP,
TIANG PANCANG &PONDASI
BATU KALI
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-03
STRUKTUR
PEMBESIAN TIE BEAM
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-04
STRUKTUR
DENAH KOLOM LT.1
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-05
STRUKTUR
DENAH KOLOM LT.2
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-06
STRUKTUR
DENAH KOLOM LT.3
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-07
STRUKTUR
DENAH KOLOM LT.4
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-08
STRUKTUR
DAFTAR &SKEMA BESI KOLOM
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-09
STRUKTUR
DENAH PLAT LANTAI DASAR
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-10
STRUKTUR
DENAH BALOK LT. 2 &3
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-11
STRUKTUR
DENAH BALOK LT. 4
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-12
STRUKTUR
DENAH RING BALOK
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com

S-13
STRUKTUR
DENAH PLAT LANTAI 2,3 &4
D16-15


PEMBESIAN PLAT LANTAI MENERUS
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com

S-14
STRUKTUR
DENAH PLAT DAK ATAP

CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN


2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-15
PORTAL AS 2 s/d 13 (C,B,A)
PORTAL AS 2 s/d 13 (F,G,H)
STRUKTUR
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-16
STRUKTUR
PORTAL AS 1 &14 (C,B,A)
PORTAL AS 1 &14 (F,G,H)
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-17
STRUKTUR
PEMBESIAN BALOK LT.2,3 &4
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-18
STRUKTUR
PEMBESIAN RING BALOK
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-19
STRUKTUR
PEMBESIAN TANGGA
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-20
STRUKTUR
DENAH RANGKA ATAP
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-21
STRUKTUR
KUDA-KUDA BAJ A
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-23
STRUKTUR
PEMBESIAN SEPTICTANK
MA
MA MA
MA
200
MA MA
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-24
STRUKTUR
A
B
PEMBESIAN GROUNDTANK
CATATAN CATATAN CATATAN CATATAN
2012
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian
dengan regulasi perijinan dan pemenuhan terhadap
standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi
DKI J akarta tidak memindahkan tanggung jawab profesi
sebagai Konsultan Perencana, sehingga tanggung jawab
profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan bangunan
masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
PENINGKATAN SARANA DAN
J LSUMUR BATU J AKARTA PUSAT
PEMERINTAH PROVINSI
J A K A R T A
PRASARANA PENDIDIKAN
DAERAH KHUSUS IBUKOTA
GEDUNG SMP NEGERI 10
PERENCANAAN X - I
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI J AKARTA
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
S-25
STRUKTUR
PEMBESIAN GROUNDTANK
4
0
6
0
4
0
4
0
0
2
5
0
1
5
0
NK
NK
GUDANG
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
SITE PLAN
01
1 : 200
LAMP TAMAN&POS JAGA
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. GURU R. SHOLAT R. KEP. SEK. R. TU
R
.
R
E
P
R
O
R. UKS
R. BP
R. KOPERASI
NK
NK
GUDANG
GUDANG
-0.30
-0.30
A A
R. PMR
S
K
E
T
S
E
L
S
K
E
T
S
E
L
R.PENJAGA
R. PERPUSTAKAAN
R. BELAJAR
KANTIN
B
LAB. IPA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
DENAH PENERANGAN
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
02
1 : 100
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
LANTAI. 1
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
LAB. KOMPUTER
R. MULTIMEDIA
TR
TR
R. LAB. BAHASA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
03
1 : 100
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PENERANGAN
LANTAI. 2
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. GURU R. SHOLAT
R. KEP. SEK. R. TU
R
.
R
E
P
R
O
R. UKS
R. BP
R. KOPERASI
NK
NK
GUDANG
GUDANG
-0.30
-0.30
A A
R. PMR
S
K
E
T
S
E
L
S
K
E
T
S
E
L
R.PENJAGA
R. PERPUSTAKAAN
R. BELAJAR
KANTIN
B
LAB. IPA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
04
1 : 100
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH STOP KONTAK
LANTAI. 1
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
LAB. KOMPUTER
R. MULTIMEDIA
TR
TR
R. LAB. BAHASA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
05
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
1 : 100
DENAH STOP KONTAK
LANTAI. 2
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
MDB
PP.1 ( LANTAI.1)
PP.2A ( LANTAI.2 )
9.476W =11.845 VA
EXISTING 1Ph. 11.000 VA
PP.RJ ( LANTAI.1)
950W =1.087 VA
103.402 VA
PP.LAB BAHASA ( LANTAI 2 )
PP.AC ( LANTAI.1)
10.400W =15.000 VA
P. POMPA
1.200W =1.500VA
15.416 W =19.270 VA
23.000 VA
PANEL UTAMA BLOK .SDN 02
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
06
NTS
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
WIRING DAYA
KESELURUHAN LANTAI
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PP.LAB KOMPUTER ( LANTAI 2 )
23.000 VA
PP.LAB MULTIMEDIA ( LANTAI 2 )
23.000 VA
KE 100 A/ 3Ph.25kA ( 66.000 VA ) PENYAMBUNGAN PLN :
PP.POS J AGA ( LANTAI.1)
560W =700 VA
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
SDN. KALISARI 02
T S
Group
R
BEBAN (Watt)
KETERANGAN
( PENERANGAN &STOP KONTAK )
LAB IPA
PERPUSTAKAAN
KANTIN
RUANG KEPALA SEKOLAH
RUANG BELAJ J AR 2
PP.POMPA.1
( STOP KONTAK KHUSUS)
T S
Group
R
BEBAN (Watt)
KETERANGAN
POMPA TRANSFER
POMPA TRANSFER
POMPA J ET PUMP
J UMLAH
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
PP.RUMAH J AGA
Group
R
BEBAN (Watt)
KETERANGAN
SPARE 1X
( PENERANGAN &STOP KONTAK )
RUMAH J AGA
RUMAH J AGA
KMMANDI DAN SELASAR
PP.AC. LANTAI. 1
J UMLAH
AC.1Ph
T S R
BEBAN (Watt)
Group KETERANGAN
KAPASITAS AC
( PK )
DAYA LISTRIK
( W)
LUAS RUANGAN
( m2 )
KAPASITAS
Pendingin( Btu/jam)
( STOP KONTAK AC )
SPARE 3X
RUANG TATA USAHA
RUANG BP
RUANG UKS
LABORATORIUMIPA
RUANG KEPALA SEKOLAH
RUANG GURU
PP.PENERANGAN LANTAI. 1
SDN. KALISARI 02
SDN. KALISARI 02
SDN. KALISARI 02
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME 2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
NTS
WIRING DAYA
LANTAI. 1
07
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
RUANG BELAJ J AR 3
RUANG BELAJ J AR 4
RUANG BELAJ AR 7
RUANG TATA USAHA
RUANG GURU
RUANG GURU
RUANG UKS / BP
RUANG SOLAT
RUANG PMR / KOPRASI
PERPUSTAKAAN
CF
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
PP.POS J AGA DAN TAMAN
Group
R
BEBAN (Watt)
KETERANGAN
( PENERANGAN &STOP KONTAK )
POS J AGA
TAMAN
SDN. KALISARI 02
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS TAMAN
TAMAN
SPARE 1X
PP.PENERANGAN LANTAI. 2
Group KETERANGAN
( PENERANGAN &STOP KONTAK )
KAMAR MANDI DAN SELASAR
RUANG BELAJ AR. 5
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
Group
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
P. LAB. MUTIMEDIA ( LT. 2 )
T S
Group
R
BEBAN (Watt)
RUANG LAB MULTI MEDIA
J UMLAH
AC.1Ph
T S R
BEBAN (Watt)
Group KETERANGAN
KAPASITAS AC
( PK )
DAYA LISTRIK
( W)
LUAS RUANGAN
( m2 )
KAPASITAS
Pendingin( Btu/jam)
( STOP KONTAK AC )
( STOP KONTAK LANTAI )
RUANG LAB MULTI MEDIA
T S R
BEBAN (Watt)
SDN. 02
SDN. KALISARI 02
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME 2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
NTS
WIRING DAYA
LANTAI. 2
08
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
RUANG BELAJ AR. 6
RUANG BELAJ AR. 7
RUANG BELAJ AR. 8
LAB BAHASA
LAB MULTI MEDIA
LAB KOMPUTER
RUANG BELAJ AR. 9
RUANG BELAJ AR. 10
RUANG BELAJ AR. 11
RUANG BELAJ AR. 12
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
Group
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
P. LAB. KOMPUTER ( LT. 2 )
T S
Group
R
BEBAN (Watt)
RUANG LAB KOMPUTER
J UMLAH
AC.1Ph
T S R
BEBAN (Watt)
Group KETERANGAN
KAPASITAS AC
( PK )
DAYA LISTRIK
( W)
LUAS RUANGAN
( m2 )
KAPASITAS
Pendingin( Btu/jam)
( STOP KONTAK AC )
( STOP KONTAK LANTAI )
RUANG LAB KOMPUTER
SDN. 02
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME 2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
NTS
WIRING DAYA
LAB LANTAI. 2
09
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
Group
NYM3x2,5mm2
dlmpipa counduit PVC HI 20mm
P. LAB. BAHASA( LT. 2 )
T S
Group
R
BEBAN (Watt)
RUANG LAB BAHASA
J UMLAH
AC.1Ph
T S R
BEBAN (Watt)
Group KETERANGAN
KAPASITAS AC
( PK )
DAYA LISTRIK
( W)
LUAS RUANGAN
( m2 )
KAPASITAS
Pendingin( Btu/jam)
( STOP KONTAK AC )
( STOP KONTAK LANTAI )
RUANG LAB BAHASA
SDN. KALISARI 02
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. GURU R. SHOLAT R. KEP. SEK. R. TU
R
.
R
E
P
R
O
R. UKS
R. BP
R. KOPERASI
NK
NK
GUDANG
GUDANG
-0.30
A A
R. PMR
S
K
E
T
S
E
L
S
K
E
T
S
E
L
R.PENJAGA
R. PERPUSTAKAAN
R. BELAJAR
KANTIN
B
LAB. IPA
CF CF
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
AC
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PENEMPATAN
01
1 : 100
STOP KONTAK AC LT. 1
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
LAB. KOMPUTER
R. MULTIMEDIA
TR
TR
R. LAB. BAHASA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
AC
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PENEMPATAN
02
1 : 100
STOP KONTAK AC LT. 2
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
AC
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DETAIL PEMASANGAN
03
NTS
EXHOUSFAN DAN AC
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
SDN. KALISARI 02
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PP
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
TAMPAK PENEMPATAN
01
1 : 100
PENANGKAL PETIR
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
ATAP DAK BETON
ATAP DAK BETON
ATAP DAK BETON
PAS. BATA
PAS. BATA
TOPI SELASAR
TOPI SELASAR
TOPI SELASAR
ATAP DAK BETON
MANHOLE
MANHOLE
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PP
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PENEMPATAN
02
1 : 100
PENANGKAL PETIR
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
LIHAT DETAIL 1
DETAIL PENANGKAL PETIR
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PP
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DETAIL
03
NTS
PENANGKAL PETIR
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. GURU R. SHOLAT R. KEP. SEK. R. TU
R
.
R
E
P
R
O
R. UKS
R. BP
R. KOPERASI NK
NK
GUDANG
GUDANG
-0.30
-0.30
A A
R. PMR
S
K
E
T
S
E
L
S
K
E
T
S
E
L
R.PENJAGA
R. PERPUSTAKAAN
R. BELAJAR
B
LAB. IPA
KANTIN
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PEMIPAAN
02
1 : 100
AIR BERSIH LANTAI.1
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
LAB. KOMPUTER
R. MULTIMEDIA
TR
TR
R. LAB. BAHASA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
03
1 : 100
DENAH PEMIPAAN
AIR BERSIH LANTAI.2
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
ATAP DAK BETON
ATAP DAK BETON
ATAP DAK BETON
PAS. BATA
PAS. BATA
TOPI SELASAR
TOPI SELASAR
TOPI SELASAR
ATAP DAK BETON
TANKI AIR
TANKI AIR
POTONGAN - A
POTONGAN - B
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PENEMPATAN
04
NTS
ROOFTANK AIR BERSIH
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
ISOMETRIK AIR BERSIH
05
NTS
LANTAI. 1A
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. KOPERASI
R.PENJAGA
R. SHOLAT
R. UKS
R. BP
R. KEP. SEK.
R
.
R
E
P
R
O
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
06
NTS
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
ISOMETRIK AIR BERSIH
LANTAI. 1B
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DIAGRAM SISTEM
PEMIPAAN AIR BERSIH
07
1 : 100
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
NK
NK
GUDANG
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
SITE PLAN
01
1 : 200
PENEMPATAN PLAMBING
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. GURU R. SHOLAT R. KEP. SEK. R. TU
R
.
R
E
P
R
O
R. UKS
R. BP
R. KOPERASI
NK
NK
GUDANG
GUDANG
-0.30
-0.30
A A
R. PMR
S
K
E
T
S
E
L
S
K
E
T
S
E
L
R.PENJAGA
R. PERPUSTAKAAN
R. BELAJAR
B
LAB. IPA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
ME
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DENAH PEMIPAAN AIR
08
1 : 100
KOTOR&BEKAS LT.1
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR R. BELAJAR
LAB. KOMPUTER
R. MULTIMEDIA
TR
TR
R. LAB. BAHASA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
09
1 : 100
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
DENAH PEMIPAAN AIR
KOTOR&BEKAS LT.2
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
ISOMETRIKM PEMIPAAN
10
NTS
AIR BEKAS&KOTOR LT.1A
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
R. KOPERASI
R.PENJAGA
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
11
NTS
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
ISOMETRIKM PEMIPAAN
AIR BEKAS&KOTOR LT.1B
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DIAGRAM SISTEM
12
NTS
AIR BEKAS & KOTOR 1A
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
13
NTS
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
DIAGRAM SISTEM
AIR BEKAS & KOTOR 1B
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
skala 1 : 50
POTONGAN RUMAH POMPA TRANSFER
skala 1 : 50
POTONGAN RUMAH POMPA HISAP
DIGAMBAR
DIPERIKSA
MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
NAMA GAMBAR SKALA
KODE GBR TH. ANGG
KONSULTAN PERENCANA
PENANGGUNG JAWAB M & E
DATA GAMBAR
JENIS GAMBAR
PL
KETERANGAN
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
hanya sebatas kontrol terhadap kesesuaian dengan regulasi perijinan dan
pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan serta pemenuhan
terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta
tidak memindahkan tanggung jawab profesi sebagai Konsultan Perencana,
sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi kegagalan
bangunan masih melekat pada Tenaga Ahli dan Badan Usaha Konsultan
Perencana yang membuat produk perencanaan.
1.
2.
2012
NOMOR GAMBAR
Jl. Bangun Nusa Raya No. 25. Cengkareng Timur, Jakarta Barat 11730
Phone : (021)5402794. Fax. (021)5402794, Email : Bobby-AndTeam@Yahoo.com
Ir. BAMBANG IS.IAI
DIREKTUR UTAMA
DETAIL PEMASANGAN
14
NTS
PERALATAN PLAMBING
GUNAWAN. ST
SIPB NO. 01092PATI-SIP/AE100/2008
PEMBERI TUGAS
KEGIATAN
JENIS KEGIATAN
PERENCANAAN REHAB TOTAL
SDN KALISARI 02
LOKASI
MENYETUJUI,
KEPALA SUBDIS SARPRADIK DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI DKI JAKARTA
DIDI SUGANDHI
NIP. 1963.1008.1985.011001
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, M.Pd
NIP 1961.1109.1987.031005
MENYETUJUI,
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG PEMDA
PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. NOVIZAL. MT
NIP. 1957 1118 197803.1005
DDG
AGS
Jasa Konsultansi Perencanaan X-1 Rehab Total SDN Kalisari 02
Jakarta Timur
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 40 41 Jakarta Selatan
Konsultan Perencana
PT.BOBBY and TEAM
Jl.Bangun Nusa Raya No.25 Cengkareng
Jakarta Barat
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Rehab Total Gedung SDN Kalisari 02
BAB V. SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING
Pasal 1. Uraian Pekerjaan Dan Persyaratan Teknis Pekerjaan Sistem
Elektrikal ................................................................................... 65
Pasal 2. Persyaratan Umum Dan Dasar Ketentuan ......................... 75
Pasal 3. Uraian Pekerjaan Dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis
Pekerjaan Sistem Elektrikal..................................................... 90
Pasal 4. Persyaratan Teknis Fixture Penerangan .............................. 100
Pasal 5 Uraian Pekerjaan Dan Persyaratan Pelaksanaan Teknis
Pekerjaan Sistem Mekanikal .......................................... 104
BAB VI. PEKERJAAN LUAR BANGUNAN
Pasal 1. Pekerjaan Lapangan Upacara............................................ 116
Pasal 2. Pekerjaan Pertamanan ......................................................... 117
Pasal 3. Pekerjaan Pagar dan Pintu Gerbang ................................. 124
Pasal 4. Pekerjaan Tiang Bendera...................................................... 125
P E N U T U P .................................................................................................................. 127
iii
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Rehab Total Gedung SDN Kalisari 02
BAB III. SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1. Uraian Pekerjaan .................................................................... 15
Pasal 2. Jenis, Mutu Bahan dan Perubahan Pekerjaan .................. 15
Pasal 3. Gambar-Gambar / Prototype / Contoh Barang............... 16
Pasal 4. Situasi dan Ukuran .................................................................. 16
Pasal 5. Pekerjaan Persiapan ............................................................. 17
Pasal 6. Pekerjaan Tanah .................................................................... 20
Pasal 7. Pekerjaan Pondasi .................................................................. 24
Pasal 8. Pekerjaan Beton ..................................................................... 26
Pasal 9. Pekerjaan Konstruksi Baja ..................................................... 38
Pasal10. Pekerjaan Baja Ringan........................................................... 41
BAB IV. SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
Pasal 1. Pekerjaan Pasangan Batu Bata .......................................... 44
Pasal 2. Pekerjaan Plester Dan Adukan ............................................ 45
Pasal 3. Pekerjaan Kusen Dan Daun Pintu Kayu .............................. 47
Pasal 4. Pekerjaan Kusen, Pintu Dan Jendela Alumunium ............. 48
Pasal 5. Alat Perlengkapan Pintu & Jendela .................................... 52
Pasal 6. Pekerjaan Kaca ..................................................................... 53
Pasal 7. Pekerjaan Water Proofing .................................................... 55
Pasal 8. Pekerjaan Keramik ................................................................. 56
Pasal 9. Pekerjaan Glass Block ........................................................... 59
Pasal 10. Pekerjaan Atap Genteng Keramik ..................................... 60
Pasal 11. Pekerjaan Talang ................................................................... 60
Pasal 12. Pekerjaan Langit-Langit ........................................................ 61
Pasal 13. Pekerjaan Pengecatan ........................................................ 62
ii
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat
Rehab Total Gedung SDN Kalisari 02
D A F T A R I S I
BAB I. KETENTUAN UMUM
Pasal 1. Situasi ........................................................................................ 1
Pasal 2. Lingkup Pekerjaan.................................................................. 1
Pasal 3. Pekerjaan Pelaksanaan ........................................................ 1
Pasal 4. Ukuran ...................................................................................... 2
Pasal 5. Pekerjaan Persiapan ............................................................. 2
Pasal 6. Pematangan Lokasi ............................................................... 3
BAB II. KETENTUAN TEKNIS DAN BAHAN
Pasal 1. Rencana Kerja Pelaksanaan Pekerjaan ............................. 4
Pasal 2. Organisasi Pelaksana Lapangan ......................................... 5
Pasal 3. Tenaga Kerja Lapangan ...................................................... 6
Pasal 4. Bahan dan Peralatan ............................................................ 6
Pasal 5. Mobilisasi ................................................................................. 7
Pasal 6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan........................................... 7
Pasal 7. Laporan Hasil Pekerjaan........................................................ 8
Pasal 8. Foto Proyek ............................................................................. 8
Pasal 9. Perbedaan Ukuran ................................................................ 9
Pasal 10. Sarana Penunjang Proyek .................................................... 10
Pasal 11. Papan Nama Proyek ............................................................. 11
Pasal 12. Perubahan Pekerjaan............................................................ 12
Pasal 13. Pematokan dan Pemasangan Bouwplank ........................ 12
Pasal 14. Kwalitas Bahan dan Standar-Standar yang di pakai ....... 12
Pasal 15. Biaya Asuransi.......................................................................... 14
Pasal 16. Pemeliharaan Selama 180 Hari ........................................... 14
Pasal 17. Pembersihan Lokasi ................................................................ 14
Pasal 18. Pemagaran sementara......................................................... 14
i
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
3 PT.BOBBY AND TEAM
a. Galian jalur ini dibuat sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian dapat dipergunakan menimbun ruangan bangunan setelah dibersihkan dari sampah
yang mengotorinya.
c. Galian semuanya dibuat sesuai dengan gambar.
3 Pemotongan Tanah
a. Pemotongan tanah dilakukan untuk lokasi yang keadaan permukaan tanahnya lebih tinggi dari peil lantai
yang telah ditentukan.
b. Tanah bekas pemotongan ini dibuat dan diratakan dihalaman bangunan yang rendah. Bila tidak ada
halaman yang rendah ditimbun disuatu tempat yang akan ditentukan kemudian pada waktu pelaksanaan
oleh Direksi.
c. Muka Tanah dimana akan didirikan bangunan di atasnya, harus dibentuk dengan rata menurut garis-garis
dan ketinggian yang sudah ditentukan dalam gambar rencana.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
2 PT.BOBBY AND TEAM
2 Ukuran Penduga
Ukuran penduga adalah induk ukuran dari mana semua ketinggian dan kedalaman diambil, berupa balok
sepanjang 200 cm berpenampang 5 x 5 cm dengan semua sisi diketam rata dimeni 2 kali sepanjang tegak
lurus pada tanah bangunan sedalam 100 cm.
Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P) dibuat oleh Pemborong dibawah pengawasan Direksi dan
dipelihara selama pelaksanaan.
3 Ukuran pokok lebih kurang + 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam hal ini peil Ruang masuk yang
ditentukan + 50 cm dari muka tanah yang telah dimatangkan.
Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari tinggi lantai + 0.00 ini.
PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan Nama Proyek
Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek dengan ukuran lebar 1.20 m, panjang 2.40
m dari papan multiplek, dilengkapi dengan tulisan sesuai petunjuk Direksi.
Ditanam dalam halaman depan dengan dicor beton adukan 1 pc : 2 pc : 3 kr. yang kuat.
2 Izin Mendirikan Bangunan
Kontraktor wajib membayar/mengganti biaya pengurusan IMB kepada konsultan Perencana selambat-
lambatnya 3 (tiga) minggu setelah SPK pelaksanaan dikeluarkan.
3 Papan Bangunan (Bouwplank)
Setelah Permukaan tanah yang akan dibangun, bangunan dibersihkan dari kotoran sampah maupun
pohon, baru diizinkan membuat papan bangunan.
Papan bangunan dari kayu borneo tebal 2 cm dengan tiang kaso 5/10 jarak tiang 1 meter.
Papan bangunan permukaan atasnya ditempatkan setinggi lantai bangunan induk (peil + 0.00) dan minimal
2 m dari As Bangunan kearah luar.
Papan Bangunan boleh dibongkar sesudah mulai pekerjaan dinding bata.
Patok peil beton dibuat dari beton 15 x 15.
4 Penyediaan Air Kerja
Air kerja diadakan dengan membuat sumur pantek yang dilengkapi dengan pompa tangan exlokal ( bila
mana tidak ditentukan dengan cara lain ).
Pompa tangan ini diperkuat dengan landasan cor beton adukan 1 pc : 2 pc : 3 kr.
Sekeliling dipasang lantai beton adukan 1 pc : 2 pc : 3 kr seluas 1 m tebal 10 cm.
Perletakan pompa ditentukan oleh pengawas lapangan.
Pompa ini tidak boleh dibongkar dan menjadi milik proyek, pada penyerahan kedua diserahkan dalam
keadaan baik dan berfungsi.
Apabila air dilokasi tidak memenuhi persyaratan, maka kontraktor harus mendapatkannya dengan membeli
air yang memenuhi persyaratan.
PASAL 6
PEMATANGAN LOKASI
1 Galian Pondasi
a. Galian pondasi dibuat sesuai dengan gambar.
b. Tanah bekas galian ditumpuk diluar papan bangunan.
2 Galian Saluran Air Hujan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
1 PT.BOBBY AND TEAM
BAB I
KETENTUAN TEKNIS UMUM
PASAL1
SITUASI
1 Pembangunan Gedung Perencanaan Rehab Total SDN Kalisari 02 ini akan dilaksanakan pada lokasi yang
telah ditetapkan di Jakarta Timur
2 Calon pemborong wajib meneliti situasi medan, terutama kondisi tanah, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal
lain yang berpengaruh terhadap penawarannya, disamping ketentuan-ketentuan dalam RKS.
3 Kelalaian dan kurang ketelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim dikemudian
hari.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada setiap lokasi tersebut di atas meliputi :
1 Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.
2 Pembangunan Gedung Utama 3 lantai :
- Pekerjaan Lapangan Upacara dan Taman.
- Pekerjaan Pagar dan Pintu Gerbang.
- Pekerjaan Tiang Bendera.
3 Pembuatan struktur tangga beton bertulang dengan railing tangga sesuai gambar perencanaan.
4 Pembuatan sumur resapan (Reservoir dan Septic Tank) sesuai gambar.
5 Pekerjaan drainase/instalasi plumbing/pemipaan sesuai gambar perencanaan
6 Pekerjaan instalasi listrik dan Penangkal Petir sesuai gambar perencanaan.
7 Unsur penunjang lainnya dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini.
PASAL 3
PEKERJAAN PELAKSANAAN
Untuk menjamin mutu dan kelancaran pekerjaan, Pemborong harus menyediakan :
1 Pelaksana ahli yang mengerti gambar dan cara-cara pelaksanaan.
2 Pelaksana yang trampil dalam bidang pekerjaan.
3 Pompa air mesin pemadat tanah, alat-alat pengukur seperti waterpas, penyekat tegak dan alat-alat bantu
lainnya, diperlukan untuk ketelitian, kerapihan ketepatan pekerjaan.
4 Bahan yang harus sudah ada ditempat menjelang waktu pengerjaan sehingga tidak akan terjadi kelambatan
pelaksanaan dari jadwal yang telah ditentukan.
5 Ketersediaan Tenaga Kerja.
PASAL 4
U K U R A N
1 Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik, kecuali untuk baut-baut dan
sejenisnya dalam inch.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
12 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 18
PEMAGARAN SEMENTARA
1 Penyedia Barang/Jasa wajib memasang pagar disekitar lokasi kegiatan.
2 Pemagaran dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan kegiatan dan dicabut kembali sebelum penyerahan
pertama.
3 Pagar sementara dibuat dari bahan seng gelombang tebal 0,20 mm tinggi 1,80 m, rangka kayu, pondasi ukuran
40 x 40 cm, adukan 1 pc : 3 psr : 5 krl dan sebelumnya harus disetujui dari Direksi Pengawas.
4 Batas-batas pemagaran akan ditentukan pada waktu penjelasan rencana di lapangan atau pada waktu
aanwizjing.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
11 PT.BOBBY AND TEAM
- NI - 8, PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
- NI -10, BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN PERATURAN GENTENG KERAMIK INDONESIA.
- NI -18, PERATURAN MUATAN INDONESIA
- PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
- PERATURAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA.
- PEDOMAN PLAMBING INDONESIA
- PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK (PUIL)
- PERATURAN UMUM INSTALASI PENANGKAL PETIR (PUIP) 1983
- SII, STANDAR INDUSTRI INDONESIA
- ASTM, JIS, dan-lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini.
Bila suatu persyaratan disebutkan secara khusus, maka ketentuan itu harus diutamakan.
Direksi akan membuat perbaikan dan pengertian yang dianggap perlu untuk melengkapi standar-standar,
persyaratan-persyaratan dan gambar-gambar.
3. PENGGUNAAN PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan Teknis ini dipersiapkan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
disebutkan sebagai Kegiatan Perencanaan Rehab Total SDN Kalisari 02 Jakarta Barat Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta, termasuk seluruh bangunan-bangunan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya sebagai suatu
kesatuan yang tidak terpisahkan. Kecuali disebutkan lain, maka setiap bab dalam persyaratan teknis ini
berlaku untuk seluruh bangunan yang termasuk dalam pekerjaan proyek ini, disesuaikan dengan yang
dinyatakan dalam gambar-gambar, keterangan-keterangan tambahan tertulis dan perintah-perintah Direksi
lapangan.
Standar-standar yang dipakai terutama adalah standar-standar yang dibuat dan berlaku resmi di negara ini,
sedangkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang standarnya belum dibuat dan diberlakukan resmi di Negara ini,
maka harus digunakan standar-standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau
setidak-tidaknya standar dari negara-negara produsen bahan yang menyangkut pekerjaan tersebut yang
diberlakukan.
PASAL 15
BIAYA ASURANSI
Kontraktor harus mengadakan Asuransi All Risk atas seluruh pekerjaan yang dilaksanakan terhadap kejadian-
kejadian/kecelakaan-kecelakaan yang menimbulkan kerusakan/kerugian. Kontraktor harus memperhitungkan biaya
untuk kesejahteraan para pekerja sesuai dengan peraturan perburuhan.
PASAL 16
PEMELIHARAAN SELAMA 180 (SERATUS DELAPAN PULUH) HARI
Kontraktor harus memperhitungkan biaya pemeliharaan perbaikan-perbaikan, pemeliharaan kebersihan, dan
bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan akibat kesalahan teknis selama waktu pemeliharaan atau 180
(seratus delapan puluh) hari kalender.
PASAL 17
PEMBERSIHAN LOKASI
Penyedia Barang/Jasa wajib melaksanakan pembersihan lokasi dari barang-barang hidup yang berupa
penebangan pohon dan dan berupa barang-barang mati untuk keperluan pelaksanaan menurut petunjuk dari Direksi
atau Pengguna Anggaran.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
10 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 12
PERUBAHAN PEKERJAAN
1 Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak harus dilaksanakan. Apabila
karena sesuatu hal volume dan atau item pekerjaan tidak dapat dilaksanakan oleh rekanan dengan pertimbangan
yang dapat dipertanggung jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari Kuasa Pengguna
Anggaran/Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknik dan Konsultan Perencana.
2 Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang dibuat oleh Pengawas Teknis
yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan lapangan yang dibuat oleh Pengawas Teknik dan ditanda tangani
bersama antara Rekanan, Pengawas Teknik, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta,
Konsultan Perencana dan Kuasa Pengguna Anggaran.
Adapun Berita Acara Perubahan tersebut ditanda tangani oleh Rekanan, Pengawas Teknis, Konsultan
Perencana, Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Povinsi DKI Jakarta dan diketahui Kuasa Pengguna
Anggaran.
Jika dimungkinkan item dan atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan untuk tidak dilaksanakan
dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item dan Volume pekerjaan baru, ditetapkan bersama serta dituangkan
dalam Berita Acara Tambah Kurang dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatas.
PASAL 13
PEMATOKAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
1 Sebelum memulai pekerjaan Kontraktor harus mengadakan pengukuran-pengukuran lapangan dan pematokan-
pematokan untuk dapat menentukan patok-patok utama bagi Pembangunan. Hasil pengukuran harus dilaporkan
kepada Direksi agar dapat ditentukan letak/posisi patok-patok utama. Biaya pengukuran dan pematokan
sepenuhnya ditanggung oleh Kontraktor.
2 Kontraktor harus memasang papan bouwplank pada patok-patok kayu yang tertancap kuat didalam tanah,
lebar papan Bouwplank sekurang-kurangnya 15 cm dan ketebalan 2 cm.
3 Tinggi papan bangunan harus sama dengan peil nol/induk kecuali Direksi memutuskan lain.
PASAL 14
KUALITAS BAHAN DAN STANDAR-STANDAR YANG DIPAKAI
1. KONTROL KUALITAS BAHAN
Kecuali ditentukan lain Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya sehubungan dengan
pekerjaan kontrol kwalitas bahan kepada pihak ketiga.
Kontraktor harus menyediakan alat-alat praktis untuk memeriksa bahan.
2. PERATURAN & STANDAR YANG DIPAKAI
Semua pekerjaan yang harus diadakan melalui kontrak ini harus mengikuti peraturan-peraturan dan
persyaratan Normalisasi Indonesia maupun Internasional lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini
seperti :
- Algemene Voorwarden Voorde Uitvoering Bijaannening Van Openbare Werken (A.V) yang disahkan
dengan Surat Keputusan Pemerintah No. 9 tanggal 28 Mei 1941.
- Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
- Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1977 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.116/Men/1977
tentang Asuransi Sosial Tenaga Kerja.
- NI - 2, PERATURAN BETON INDONESIA (PBI)
- NI - 3, PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA.
- NI - 5, PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
9 PT.BOBBY AND TEAM
kepada
Telp/Fax
: ...........................................
: ...........................................
Alamat : .............................................
Masyarakat dapat menyampaikan informasi
Nomor SBU : .............................................
Kualifikasi : .............................................
PT / CV : .............................................
Pelaksana
Biaya
Nomor SPK
: .............................................
: .............................................
Kode Rekening
Th. Anggaran
Volume
: .............................................
: .............................................
: .............................................
: .............................................
DKI
Logo
Unit
PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA
UNIT : ................................................
Nama Kegiatan
Selesai : ........................
1
7
5

c
m
240 cm
Direksi : ........................
Telp/Fax : ........................
Logo
Pemda
Mulai : ........................
Perencana : ........................
Pengawas : ........................
Spesifikasi Umum Proyek :
..............................................
..............................................
5. Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja pembantu yaitu: air, aliran listrik, pompa
air, beton molen, vibrator, alat-alat pemadam kebakaran, dll.
6. Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak disebut dan dinyatakan
dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.
7. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada penyedia barang/jasa dalam
keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai, segala kerusakan yang
terjadi di atas tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya
harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
8. Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (5) pasal ini,
maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada di daerahnya meliputi :
a. Kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja maupun tidak disengaja.
b. Penggunaan sesuatu yang salah/keliru.
c. Kehilangan-kehilangan.
9. Untuk mencegah kejadian-kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan untuk mengadakan
pengamanan pelaksanaan proyek pembangunan setempat, antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari
dan sebagainya.
10. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu segala macam kotoran bekas-bekas
bongkaran dan alat-alat lainnya, harus segera diangkut atas persetujuan Pengawas Teknis/Pengguna Anggaran.
PASAL 11
PAPAN NAMA PROYEK
1. Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi proyek pada tempat
yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali
setelah mendapat persetujuan Pengguna Anggaran.
3. Petunjuk bentuk papan nama proyek, ukuran, isi dan warnanya diatur dalam Surat Keputusan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 438/2000 tanggal 9 Maret 2000.
4. Bentuk dan ukuran papan nama proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tbl.6 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan tinggi 175 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan kondisi lapangan.
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
8 PT.BOBBY AND TEAM
25% - 50%
Tahap III
Bobot
50% - 75%
Pekerjaan Atap/Finishing
Tahap IV
Bobot
75% - 100%
Pekerjaan Finishing/Detail/Seluruh Pekerjaan Selesai
3. Foto proyek tiap tahapan tersebut di atas dibuat 5 (lima) set dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai
dengan tahapan angsuran, yang masing-masing adalah untuk:
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
(1) Satu set untuk Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Kota Administrasi Jakarta Pusat.
(2) Satu set untuk Pengguna Anggaran.
(3) Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
(4) Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.
(5) Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
b. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Kota
Administrasi yang bersangkutan :
(1) Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Kota Aministrasi yang bersangkutan.
(2) Satu set untuk Pengguna Anggaran.
(3) Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
(4) Satu set untuk Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
(5) Satu set untuk Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan.
4. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk Pengawas Teknis atau
Pengguna Anggaran.
5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album
disahkan oleh Pengguna Anggaran, untuk teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas
Teknis.
6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure diambil 3 (tiga) kali.
PASAL 9
PERBEDAAN UKURAN
1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis dengan skala, maka ukuran
yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka.
2. Jika merasa ragu-ragu tentang ukuran harus segera meminta petunjuk Pengawas Teknis atau Perencana.
PASAL 10
SARANA PENUNJANG PROYEK
1. Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara seperti, los kerja
bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain-lain yang diperlukan.
Penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Pengguna Anggaran dan Pengawas
Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.
2. Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh penyedia barang/jasa, serta
terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan Pengguna Anggaran.
3. Sarana penunjang Direksi keet/gudang/bedeng sementara pagar pengaman dan perlengkapannya serta pompa
kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam
4. pelaksanaan proyek dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah pekerjaan selesai.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
7 PT.BOBBY AND TEAM
4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh
pengguna barang/jasa.
5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan dan
salah satunya ditempel di ruangan rapat proyek.
PASAL 7
LAPORAN HASIL PEKERJAAN
1. Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktifitas kegiatan
pekerjaan di lapangan dicatat di dalam buku harian
lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian.
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
Kuantitas dan macam bahan yang berada di lapangan.
Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran
pekerjaan.
Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan disi oleh penyedia barang/jasa, dan diperiksa oleh pengawas
teknis dan dilengkapi catatan instruksi-instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui
oleh pengguna barang/jasa.
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksana proyek, terhadap instruksi, arahan
dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis dalam Buku Harian Lapangan (BHL).
e. Jika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima / menyetujui pendapat / perintah pengawas harus
mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka waktu 3 x 24 jam.
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi
syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh
pengawas teknis maupun Pemimpin Proyek.
2. Laporan minggguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hal kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu dilaporkan.
PASAL 8
FOTO PROYEK
1. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia
barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan-tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
2. Foto proyek dibuat oleh penyedia barang/jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis, disusun dalam 4 (empat)
tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaan, yaitu
sebagai berikut :
Tahap I
Bobot
0% - 25%
Papan nama proyek, keadaan lokasi, galian pondasi
dan pasangan pondasi
Tahap II Bobot Pekerjaan Struktur/Konstruksi
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
6 PT.BOBBY AND TEAM
a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, RKS, gambar dan spesifikasi
teknis yang telah ditetapkan.
c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan peralatan tersebut untuk
mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa.
d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan peralatan yang akan
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila ternyata tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan yang
ditetapkan.
3. Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari lokasi/lapangan proyek,
dalam waktu 2 (dua) hari kerja sejak tanggal penolakan dilakukan.
4. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah mendapat persetujuan, ternyata
tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis yang dipersyaratkan, maka penyedia barang/jasa wajib
mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.
5. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran, maka penyedia barang/jasa
segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna
barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku.
6. Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (5) di atas tidak dapat dijadikan alasan untuk
keterlambatan pekerjaan.
7. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan proyek, adalah menjadi tanggung jawab
penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi
kerja di lapangan.
PASAL 5
M O B I L I S A S I
1. Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
2. Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.
3. Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterbitkan SPMK.
PASAL 6
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang terdiri dari :
a. Time schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan bobot untuk setiap
minggunya.
b. Pada time schedule dilengkapi pula dengan kurva S.
c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/proyek yang memiliki kompleksitas tinggi harus dilengkapi dengan network
planning.
2. Jangka waktu jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat perjanjian/kontrak.
3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan realisasinya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
5 PT.BOBBY AND TEAM
1. Manajer Proyek, S1 Sipil pengalaman 10 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, Sertifikat Keahlian
profesi Ahli Utama Struktur, NPWP dan KTP;
2. Site Manajer, S1 Sipil pengalaman 7 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, Sertifikat Keahlian profesi
Ahli Madya Struktur, NPWP dan KTP;
3. Tenaga Ahli S1 Arsitektur pengalaman 7 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, SKA, NPWP dan KTP;
4. Tenaga Ahli S1 Mesin, pengalaman 7 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, SKA Madya Plumbing dan
KTP;
5. Tenaga Ahli Si Elektrikal, pengalaman 7 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, Sertifikat Keahlian profesi
Ahli Madya Elektro dan KTP;
6. Pelaksana Lapangan, minimal D3 Sipil pengalaman 10 tahun, lengkap dengan CV, foto copy Ijasah, SKA
bangunan dan KTP;
7. Tenaga Welder, pendidikan STM/SMA pengalaman minimal 15 tahun lengkap dengan CV, foto copy Ijasah,
SKTT dan KTP;
8. Drafter/Juru Gambar, pendidikan STM/SMA, pengalaman minimal 5 tahun lengkap dengan CV, foto copy Ijasah
dan KTP;
9. Administrasi proyek, pendidikan D3 komputer, pengalaman minimal 7 tahun lengkap dengan CV, foto copy
Ijasah dan KTP;
10. Keamanan proyek, pendidikan SMA/SMK, pengalaman minimal 3 tahun dan foto copy Ijasah dan KTP
3. Untuk Pelaksanaan Pekerjaan/Proyek penyedia barang/jasa menunjuk penanggung jawab lapangan (Kepala
Proyek), yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan Pengguna Anggaran.
4. Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun para penanggung
jawab lapangan, di luar pekerjaan/proyek yang bersangkutan.
5. Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau para penanggung jawab lapangan harus berada di lapangan
pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia barang/jasa harus menunjuk/menempatkan penggantinya
apabila yang bersangkutan berhalangan.
6. Jika ternyata penanggung jawab teknis tersebut tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, maka Pengguna
Anggaran berhak memerintahkan kepada Penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang
ahli dan berpengalaman.
PASAL 3
TENAGA KERJA LAPANGAN
1. Penyedia barang/jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja trampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya dalam
jumlah yang cukup sesuai volume dan kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.
2. Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan lokasi/pekerjaan,
dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana memadai.
3. Penyedia barang/jasa harus menyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak mengganggu lingkungan, untuk
para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan/proyek.
4. Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk daftar tenaga kerja yang
dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.
PASAL 4
BAHAN DAN PERALATAN
1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dalam surat
perjanjian/kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa.
2. Bahan/Material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
4 PT.BOBBY AND TEAM
BAB II
KETENTUAN TEKNIS DAN BAHAN
PASAL 1
RENCANA KERJA PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa,
perencana, pengawas teknis, suku dinas teknis dan instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan surat perjanjian/kontrak.
b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK.
c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan, adalah :
1) Organisasi kerja.
2) Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4) Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil.
5) Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.
6) Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah setempat mengenai rencana kerja.
7) Penyusunan program mutu proyek.
2. Penggunaan Program Mutu
a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna
barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi
lapangan.
b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :
1) Informasi pengadaan barang/jasa.
2) Organisasi Proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia barang/jasa.
3) Jadwal pelaksanaan.
4) Prosedur pelaksanaan pekerjaan.
5) Prosedur instruksi kerja.
6) Pelaksana kerja.
3. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan
penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.
b. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak.
PASAL 2
ORGANISASI PELAKSANA LAPANGAN
1. Untuk melaksanakan pekerjaan/proyek sesuai yang ditetapkan dalam surat perjanjian/ kontrak, penyedia
barang/jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan pemberian tugas, fungsi, dan wewenang yang
jelas tanggung jawabnya masing-masing.
2. Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-masing, sedangkan
untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai
dengan golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.
Tenaga ahli yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
38 PT.BOBBY AND TEAM
7. Kontraktor wajib menyertakan hasil uji lab dari bahan baja ringan dari badan akreditasi nasional (instansi
yang berwenang sesuai dengan kompetensinya).
D. Persyaratan Pelaksanaan
1. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus dilaksanakan sesuai gambar dan
desain yang telah dihitung dengan aplikasi khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar
perhitungan mengacu pada standar peraturan yang berkompeten.
2. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
3. Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan menggunakan mesin rakit (Jig) dan
pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
4. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (waterpas level)
untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem rangka atap.
5. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang dipakai untuk tumpuan
kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi
mengenai reaksi-reaksi perletakan kuda-kuda.
6. Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang akan dipakai sebagai
penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja ringan dapat memasang reng dengan jarak yang setepat
mungkin, dan penyediaan genteng tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
7. Jaminan Struktural
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan maupun keruntuhan
yang terjadi pada struktur rangka atap Baja Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia
dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum pada Cold formed code for structural
steel(Australian Standard/New Zealand Standard 4600:1996) dengan desain kekuatan strukural
berdasarkan Dead and live loads Combination (Australian Standard 1170.1 Part 1) & Wind load(Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan Screws-self drilling-for the
building and construction industries(Australian Standard 3566).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
37 PT.BOBBY AND TEAM
A. Spesifikasi Bahan
1. Jenis Profile Komponen Baja Ringan
Rangka atap kaso dan reng baja ringan memakai profit kaso C77 dan reng V33 dengan ketebalan
0,50 mm.
2. Persyaratan Mutu Bahan
a. Mutu Baja adalah G.550 ( Light Hight Tensile Steel) dengan persyaratan
- Kekuatan leleh minimum 550 Mpa.
- Tegangan maksimum.
- Modulus elastisitas minimum 200.000 Mpa.
- Modulus geser minimum 80.000 Mpa.
b. Lapisan anti karat Hot Deep Galvanis dengan persyaratan:
Kelas Galvanis Z 220.
Kadar minimum AZ adalah 150 g/m
2
dan kadar Z adalah 180 g/M2.
c. Self Drilling Screw yang dipakai dengan persyaratan - Panjang
termasuk kepala baut minimal 36 mm. - Kepadatan alur 16
alur.
- Diameter badan dengan alur 4.8 mm.
- Diameter badan tanpa alur 3.8 mm.
- Kekuatan Mekanikal minimum :
Gaya geser baut 5.1 kN perbuah.
Gaya aksial 8.6 kN.
Gaya torsi 6.9 M.
B. Pabrikasi
1. Semua komponen rangka atap kaso dan reng baja ringan dibuat dipabri k dengan mesin khusus agar
diperoleh bentuk dan ukuran yang presisi.
Disain konstruksi kuda-kuda dikerjakan dengan program komputer dan oleh perusahaan kuda-kuda berstandar
internasional.
C. Persyaratan Pra-Konstruksi
1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan pemasangan rangka atap baja
ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat) .
2. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
3. Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang
profil dan jumlah alat sambung pada setiap titik buhul.
4. Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
5. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen dengan menggunakan
alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
6. Kontraktor wajib menyediakan surat keterangan keahlian tenaga dari Fabrikan penyedia jasa Rangka Atap
Baja ringan,
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
36 PT.BOBBY AND TEAM
Bila dipandang perlu oleh Perencana, Kontraktor wajib melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian
atau seluruh pekerjaan konstruksi.
8. Pengecatan
a) Semua bahan konstruksi baja harus dicat. Sebelum dicat semua permukaan baja harus bersih dari berbagai
kotoran, atau minyak. Pembersihan harus dilakukan dengan sikat besi mekanis (mechanical wire brushing).
b) Cat dasar adalah cat zink chromate buatan ICI, Danapaint atau setaraf, pengecatan dilakukan satu kali di
pabrik dan satu kali di lapangan.
c) Untuk lubang baut kekuatan tinggi (high strength bolt) permukaannya tidak boleh dicat. Pengecatan hanya
boleh dilakukan setelah baut selesai dipasang.
9. Pengiriman Untuk Pemasangan Akhir (Final Erection)
a) Baut
Pemborong harus menyediakan seluruh baut yang diperlukan untuk pemasangan di lapangan, ditambah
dengan 5 % (lima persen) dari masing-masing ukuran.
b) Baut angkur
Semua baut angkur harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar dan harus dilengkapi dengan dua
mur dan satu ring.
Mutu baut angkur adalah U 32.
c) Baut Hitam
Semua baut hitam harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar dan harus disediakan lengkap
dengan mur dan satu ring.Mutu harus sesuai dengan ASTM A 307.
d) Baut Kekuatan Tinggi
Semua baut kekuatan tinggi harus sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar dan harus disediakan
lengkap dengan mur dan satu ring.
Baut Kekuatan Tinggi harus sesuai dengan ASTM A 325.
e) Pemberian Kode (Marking)
Setiap komponen harus diberi kode sesuai dengan gambar pemasangan.
Komponen harus diberi kode sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasanagan.
10. Persyaratan Pengujian
a) Contoh material
Kontraktor wajib menyediakan contoh material (baja, baut, dan lain lain) untuk diuji pada laboratorium yang
disetujui oleh Pengawas. Segala biaya pengujian harus termasuk didalam penawaran yang diajukan.
b) Pemeriksaan dan Testing
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan-pekerjaan baja harus dimungkinkan untuk diperiksa atau
ditest baik di pabrik (work shop) maupun di lapangan oleh Perencana, dengan biaya ditanggung oleh
Kontraktor.
c) Radiographic Test/X-ray Test
Untuk sambungan-sambungan baut dan las dilakukan pemeriksaan visual, kecuali pengelasan dengan full
penetration harus dilakukan pemeriksaan dengan Radiographic Test atau X-ray Test.
11. Pemasangan
Pemasangan komponen-komponen konstruksi baja harus dilakukan dengan alat pengangkat mekanis (crane)
dan pekerja pemasangan (erection crew) harus berpengalaman. Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan
dengan kunci momen (torque wrench) sampai dengan pra tegangan yang disyaratkan oleh pabrik baut tersebut.
PASAL 10
PEKERJAAN BAJA RINGAN
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
35 PT.BOBBY AND TEAM
Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki kualitas BJTD 40, dengan
panjang penjangkaran minimal sedalam 40 kali diameter. Angkur harus memiliki ulir yang cukup sehingga pada
saat digunakan benar-benar dapat berfungsi secara benar.
e) Cat dasar/ primer dan cat finish
Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Zinc Chromate dengan tebal seperti tertera dalam
spesifikasi ini. Seangkan untuk cat finish akan ditentukan oleh konsultan pengawas arsitektur dan tidak
disebutkan harus mengikuti ketentuan di dalam spesifikasi ini.
3. Fabrikasi
a) Pemeriksaan dan lain-lain
Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh pekerjaan harus
dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga semua komponen dapat dipasang dengan tepat di
lapangan.
Perencana mempunyai hak memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang dikehendaki, tidak ada pekerjaan yang
boleh dikirim kelapangan sebelum diperiksa dan disetujui Perencana. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak
sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini boleh ditolak dan bila demikian halnya harus diperbaiki dengan segera.
b) Gambar Kerja.
Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar kerja yang menunjukan
detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran dan tempat-tempat baut
serta detail lain yang lazim diperlukan untuk fabrikasi.
c) Ukuran-ukuran
Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran yang tercantum dalam
gambar kerja.
d) Kelurusan
Toleransi dari kelurusan komponen tidak lebih dari yang disyaratkan di bawah ini:
Untuk kolom L/1000.
Untuk komponen lainnya L/500.
4. Pengelasan
a) Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman.
b) Semua pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan
bajanya.
c) Elektroda las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat menjamin komposisi dan sifat-
sifat dari elektroda tersebut selama masa penyimpanan.
d) Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari berbagai kotoran, cat, minyak, dan karat.
e) Setelah dilakukan pengelasan, sisa-sisa atau kerak harus dibersihkan dengan baik.
5. Lubang-lubang baut
Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan alat bor, kecuali untuk
gording dapat dikerjakan dengan alat pons. Lubang baut harus lebih besar 2.00 mm dari pada diameter luar
baut.
6. Sambungan
Untuk sambungan-sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku ketentuan
sebagai berikut :
a) Hanya diperkenankan satu sambungan.
b) Semua penyambungan profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul (full penetration butt weld)
7. Pemasangan Percobaan (Trial Erection)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
34 PT.BOBBY AND TEAM
o Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya.
Campuran dan pengambilan contoh (sampling).
1 Untuk mencapai mutu beton sesuai dengan PBI 1971, Pemborong harus melakukan percobaan-
percobaan membuat design mix campuran-campuran sedemikian rupa sehingga untuk kubus beton
berukuran : 15 x 15 x 15 cm pada umur 28 hari, harus mempunyai kekuatan hancur karakteristik
minimal
yang direferensikan PBI 1971, bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan-bahan yang nantinya
akan dipergunakan sebagai bahan beton struktur. Kubus percobaan harus dibuat sejumlah 20 buah dan
dibuat paling sedikit dalam 3 proses pengadukan yang tidak bersamaan waktunya. Referensi pasal 4.6.
PBI 1971.
2 Setiap hari pengecoran harus diambil contoh uji (sampling) paling sedikit tiga buah kubus percobaan.
Pengetesan kubus percobaan tersebut hanya boleh dilakukan di Lembaga-Lembaga Penelitian Bahan
Bangunan resmi yang disetujui oleh Pengawas Lapangan Analisa kekuatan berdasarkan pada rumus
statistik sebagaimana tertera dalam PBI - 1971, pasal 4.7. ayat 1 s/d 5.
PASAL 9
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
1. Syarat - Syarat Umum.
Ketentuan menunjukan pada persyaratan :
Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung SNI 03-1729-2002
Japanese Industrial Standar (JIS)
American Institute of Steel Construction (AISC)
American Standart and Testing Materials (ASTM)
2. Bahan
a) Baja
Semua bahan baja yang dipergunakan harus sesuai dengan mutu JIS G-3101, mutu BJ-37 atau ASTM A36,
yang merupakan hot rolled steel dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm dengan tegangan tarik (tensile
test) minimum 4000 kg/cm
2
. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan
yang belum pernah dipergunakan untuk kontruksi lain sebelumnya.
Baja jenis ini umum disebut baja karbon (carbon steel) yang mengandung karbon antar 0,25% - 0,29%. Untuk
kaso memakai baja ringan C.75.100 tebal 1 mm atau Z 33.95.33. dan reng memakai TCT 45.27 (profil )
dengan ketebalan 0.6 mm.
b) Baut
Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah HTB A325 yang memiliki
tengangan tarik putus nominal antara 105 120 ksi (735 840 Mpa). Baut penyambung harus merupakan
material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Jika tidak disebutkan khusus di dalam
gambar maka baut yang dimaksud adalah tipe A325-X(ulir terletak diluar bidang geser). Baut harus dilengkapi
dengan 2 ring masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut.
c) Elektroda Las
Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar struktur, maka elekroda las yang digunakan adalah
E70XX, sesuai dengan lokasi penggunaannya.
d) Angkur
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
33 PT.BOBBY AND TEAM
Sebelum beton dicor, semua kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan
cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton harus dibasahi dengan air
sebelum dicor.
Pengecoran.
Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam keadaan normal
biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa
berhenti. Tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan, kecuali jika Pemborong mengambil tindakan-
tindakan mencegah kerusakan.
Pemadatan beton.
Adukan harus dipadatkan dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang berfrekuensi dalam adukan paling
sedikit 3000 putaran dalam 1 menit. Penggetaran harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan
dengan
adukan berikutnya. Dalam permukaan yang vertikal, vibrator harus dekat ke cetakan tapi tidak
menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik. Tidak boleh menggetarkan suatu
bagian adukan lebih dari 24 detik.
Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan ke bagian-bagian adukan yang sudah
mengeras.
Perawatan.
Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, angin dan hujan, sampai beton itu mengeras
dengan baik, dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat harus diambil tindakan-tindakan sebagai
berikut:
1 Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibasahi terus menerus sampai cetakan
dibongkar.
2 Setelah pengecoran, beton harus terus menerus dibasahi selama 14 hari berturut-turut menggunakan
karung goni.
Pembongkaran cetakan.
Pembongkaran cetakan dapat dilakukan setelah waktu minimal yang dicantumkan di bawah ini :
Sloof minimum 7 hari
Kolom dan balok (cetakan tepi) minimum 14 hari
Pelat minimum 21 hari
Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih
tinggi dari pada beban rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tetap berlangsung.
Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atas keamanan konstruksi beton seluruhnya terletak pada
Pemborong dan perhatian Pemborong mengenai pembongkaran cetakan ditujukan ke PBI - 1971 dalam
pasal yang bersangkutan. Pemborong harus memberitahu Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan bilamana ia
bermaksud akan membongkar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama dan minta
persetujuannya, tapi dengan adanya persetujuan itu tidak berarti Pemborong lepas dari tanggung jawabnya.
Pembulatan pinggiran.
Pinggiran dari plat beton pada jalan corridor/pavement dan lain-lain harus dibulatkan dengan alat-alat yang
cocok dengan lingkaran perbulatan kira-kira 0,5 cm.
Perubahan konstruksi beton.
Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memuaskan, Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan mempunyai
wewenang untuk menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut :
o Konstruksi beton yang sangat keropos.
o Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk yang direncanakan atau posisinya tidak seperti
yang ditunjukkan dalam gambar.
o Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang direncanakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
32 PT.BOBBY AND TEAM
5. Kontraktor membuat dan menyusun hasil uji besi beton dari laboratorium penguji untuk diserahkan
kepada pengawas dan laporan tersebut harus dilengkapi dengan kesimpulan apakah kualitas besi beton
tersebut memenuhi syarat yang telah ditentukan.
h. Syarat-syarat pelaksanaan.
1) Lingkup dan macam pekerjaan.
Pekerjaan meliputi tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Pekerjaan meliputi :
Pekerjaan Sloof.
Pekerjaan struktur pelat, kolom, dan balok beton.
2) Gambar kerja beton
Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan,
antara lain ukuran, mutu dan pengamannya selama pelaksanaan. Sebelum hal ini, kontraktor harus
membuat gambar kerja yang menjabarkan secara lebih detail gambar rencana yang menjabarkan secara
lebih detail gambar rencana yang ada, agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan atau ketidak sesuaian dengan
rencana. Gambar kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pengawas.
3) Metode pelaksanaan
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengusulkan metode pelaksanaan yang berkaitan dengan
pekerjaan ini untuk disetujui oleh pengawas. Jika dipandang perlu, maka pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli diluar yang ditunjuk kontraktor untuk membantu mengevaluasi semua usulan kontraktor, dan
semua biaya yang timbul menjadi beban kontraktor.
Sebelum semua tahap pelaksanaan berikutnya timbul menjadi beban kontraktor. Sebelum semua tahap
pelaksanaan berikutnya dilaksanakan, kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dari pengawas.
Laporan harus diberikan Pengawas paling lambat 3 hari sebelum pekerjaan dilaksanakan. Hal khusus akan
didiskusikan secara lebih mendalam antara semua pihak yang berkepentingan. Semua tahap pelaksanaan
tersebut harus dicatat secara baik dan jelas, sehingga mudah untuk ditelusuri jika suatu saat data tersebut
dibutuhkan untuk pemeriksaan.
Sloof pondasi.
1 Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada posisi sesuai dengan gambar rencana.
2 Stek-stek tulangan kolom harus distel setepat-tepatnya sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Lobang-lobang dan blok-blok kelos.
Pemborong harus menentukan tempat dan membuat lobang-lobang, memasang kayu keras untuk paku atau
klos-klos, ANGKUR dan sebagainya yang diperlukan, memasang rangka atau pekerjaan kayu halus. Alat
yang salah penempatannya harus dipindahkan jika memang diperintahkan oleh Pemberi Tugas dan
ketetapan-ketetapan lain harus dibuat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Toleransi
Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi 1 cm, toleransi ini tidak boleh
bertambah-tambah (cumulative). Ukuran masing-masing bagian harus seksama dalam - 0,50 dan + 0,50 cm.
Pemberitahuan pelaksanaan pengecoran.
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama dari pekerjaan,
Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas untuk mendapat persetujuan dari pihak Pengawas.
Jika tidak mendapat persetujuan dari Pengawas dan pengecoran tidak disetujui, maka Pemborong dapat
diperintahkan untuk membongkar beton yang telah dicor atas biaya sendiri.
Pengangkutan adukan.
Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa hingga dapat dihindarkan adanya pemisahan dari bagian-
bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 2 meter.
Pembersihan cetakan dan alat-alat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
31 PT.BOBBY AND TEAM
( )
1
c cr
f f
S
N

Jumlah benda uji


(N) buah
Faktor pengali (S)
15 1,16
20 1,08
25 1,03
30 1,00
b) Kuat tekan rata-rata target
cr
f yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan proporsi
campuran beton harus diambil sebagai nilai yang terbesar dari formula berikut
' ' 1, 64
cr c
f f S atau
2
' ' 2, 64 40
cr c
f f S kg cm
c) Kuat tekan sesungguhnya
Tingkat kekuatan suatu beton dikatan tercapai dengan memuaskan jika kedua persyaratan
dipenuhi :
Nilai rata-rata dari semua pasang hasil uji yang masing-masing terdiri dari 4 uji kuat tekan tidak
kurang dari ( ' 0,82 ) fc S .
Tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari 2 benda uji) mempuyai nilai dibawah 0,85 ' fc
Bila salah satu dari kedua syarat diatas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah untuk
meningkatkan rata-rata hasil uji kuat tekan berikutnya rekomendasi pengawas.
d) Pengujian tidak merusak (Non destructive tests)
Jika hasil evaluasi terhadap mutu beton yang disyaratkan ternyata tidak dapat dipenuhi, maka jika
diminta oleh pengawas, kontraktor harus melaksanakan pengujian yang tidak merusak yang dapat
terdiri dari hammer test, pengujian beban dan lain-lain. Semua biaya pengujian ini menjadi
tanggung jawab kontraktor. Lokasi dan banyaknya pengujian ditentukan secara khusus dengan
melihat kasus per kasus.
Pengujian besi beton
1. Sebelum beton dipesan, kontraktor wajib mengambil benda uji besi beton masing-masing 2 buah
dengan ukuran panjang 100 cm sesuai dengan diameter dan mutu yang digunakan. Selanjutnya benda uji
besi beton harus idambil dengann disaksikan oleh pengawas sebanyak 2 buah untuk setiap 20 ton untk
masing-masing diameter besi beton. Uji besi beton terdiri dari uji tarik dan uji lentur.
2. Pengujian mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana dipandang perlu oleh pengawas.
Contoh besi beton yang diambil untuk pengujian tanpa disaksikan pengawas tidak diperkenankan dan hasil
uji dianggap tidak sah. Semua biaya uji tersebut sepenuhnya tanggung jawab kontraktor.
3. Benda uji harus diberi tanda dengan kode yang menunjukan tanggal pengiriman, lokasi terpasang,
bagian struktur yang bersangkutan dan lain-lain data yang perlu dicatat
4. Jika akibat suatu alasan, seperti hasil uji kurang memuaskan, maka pengawas berhak untuk meminta
pengambilan contoh benda uji lebih besar dari yang ditentukan diatas, dengan beban biaya ditanggung oleh
kontraktor.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
30 PT.BOBBY AND TEAM
f) Pengujian kadar chloride dan sulfat
Setiap pengujian harus disaksikan oleh pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Benda uji agregat
Kontraktor harus melaksanakan pengujian atas agregat yang akan digunakan untuk menghasilkan
beton seperti yang disyaratkan. Jumlah minimum untuk pengujian agregat yang dipakai untuk pekerjaan
beton adalah sebagai berikut:
Tipe Pengujian Frekuensi pelaksanaan
Sieve analysis Setiap minggu
Moisture content Setiap minggu
Clay, silt dan kotoran Setiap hari
Kadar organis Setiap minggu
Kadar chloride dan sulfat Setiap 500 m
3
beton
Pengujian Beton
1) Pengujian (testing). Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab 4.8 atau ASTM.
termasuk pengujian-pengujian susut (slump) dan pengujian-pengujian tekanan.
Nilai slump untuk pekerjaan:
a. Sloof : 8 - 10
b. Kolom, balok, pelat : 10 - 12
Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat slump, maka bagian/kelompok adukan tersebut tidak boleh
dipakai.
Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur
dalam PBI - 1971.
2) Benda uji beton
Benda uji harus diberi kode/tanda yang menunjukan tanggal pengecoran, lokasi pengecoran dari bagian
struktur yang bersangkutan. Benda uji harus diambil dari mixer, atau dalam hal menggunakan beton
readymix, maka benda uji harus diambil sebelum beton digunakan ke lokasi pengecoran, sesuai dengan
yang disyaratkan pengawas.
3) Jumlah benda uji beton
a) Pada awal pelaksanaan, harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m
3
beton hingga dengan cepat
dapat diperoleh 30 benda uji yang pertama. Benda uji harus berbentuk kubus berukuran sisi 15 cm.
benda uji bentuk lainnya dapat digunakan jika disetujui oleh pengawas. Selanjutnya pengambila
benda uji sebanyak 2 buah dilakukan setiap 7m
3
beton. Benda uji tersebut ditentukan secara acak
oleh pengawas dan harus dirawat sesuai dengan persyaratan.
b) Jumlah benda uji beton untuk uji kuat tekan dari setiap mutu beton yang digunakan setiap 7m
3
harus diambil minimal satu kali. Pada setiapkali pengambilan contoh beton harus dibuat dari dua
buah specimen kubus. Satu data hasil uji kuat tekan adalah hasil rata-rata dari uji tekan dua
specimen ini yang diuji pada umur beton yang ditentukan, yaitu umur 7 hari dan 28 hari.
4) Evaluasi kulitas beton berdasarkan hasil uji beton
a) Deviasi standar
Deviasi standar produksi beton ditetapkan berdasarkan jumlah 30 buah hasil test kubus. Deviasi
yang dihitung dari jumlah contoh kubus kurang dari 30 buah harus dikoreksi dengan factor pengali
seperti yang tercantum dalam tabel berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
29 PT.BOBBY AND TEAM
2) Konstruksi.
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan getaran yang merusak
atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat
sedemikian rupa hingga mempermudah penumbukan-penumbukan untuk memadatkan pengecoran
tanpa merusak konstruksi.
3) Alat untuk membersihkan.
Pada cetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapan-perlengkapan untuk
menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lain-lain.
4) U k u r a n.
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar dan sama di semua tempat untuk bentuk
dan ukuran yang diinginkan sama.
5) Steiger.
"Steiger" cetakan dibuat dari kayu dolken dengan diameter minimum 7 cm. Pemakaian bahan lain harus
seijin Pengawas Lapangan.
6) Pelapis cetakan.
Untuk mempermudah pembukaan bekisting, pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat
dipergunakan. Minyak pelumas, yang sudah/belum dipakai, tidak boleh digunakan .
g. Pengujian Bahan.
Umum
1. Kontraktor harus melakukan segala pengujian termasuk membuat contoh benda uji sesuai dengan
yang disyaratkan. Metoda, cara dan tempat pengujian diusulkan oleh kontraktor untuk persetujuan
pengawas.
2. Kontraktor harus melakukan pengujian sesuai dengan metoda, cara dan tempat pengujian yang
sudah disetujui oleh konsultan pengawas. Pelaksanaan pengujian yang tidak memenuhi syarat tidak
akan diterima dan kontraktor harus melaksanakan pengujian ulang, selanjutnya mengevaluasi hasil uji
tersebut hingga diperoleh hasil yang diinginkan.
3. Kontraktor harus mendapatkan salinan sertifikat pengujian dari pabrik untuk semua bahan yang
diuji, dan pengujian harus dilakukan secara berkala.
Laboratorium penguji
1. Sebelum pekerjaan beton dilakukan, kontraktor wajib mengusulkan suatu laboratorium penguji untuk
melaksanakan pengujian material yang akan digunakan pada proyek ini. Laboratorium ini bertanggung
jawab untuk melakukan semua pengujian sesuai dengan spesifikasi ini.
2. Kontraktor harus menyediakan peralatan penguji di lapangan berikut dengan tenaga ahli yang
menguasai bidangnya.
1. Alat penguji agregat kasar dan agregat halus.
2. Alat pengukur kadar air (moisture content) dari agregat
3. Alat pengukur kelacakan beton (slump)
4. Alat pembuat benda uji, termasuk bak penyimpanan untuk merawat benda uji pada temperatur
normal dan terhindar dari sengatan matahari
Pengujian agregat
1. Umum
Kontraktor harus melakukan pengujian pendahuluan agregat sebagai berikut:
a) Sieve analysis
b) Kadar air
c) Pengujian Density
d) Pengujian kadar lumpur dan konoran lain
e) Pengujian unsure organis
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
28 PT.BOBBY AND TEAM
Kolom struktur :
- Batang polos minimal 58 D
- Batang ulir minimal 58 D
Balok struktur :
- Tulangan tarik batang polos minimal 180 cm.
- Tulangan tarik batang ulir minimal 90 cm.
- Tulangan tekan batang polos minimal 120 cm.
- Tulangan tekan batang ulir minimal 60 cm.
Kecuali yang tidak ditentukan di atas dan yang tercantum di dalam gambar, dalam segala hal tidak
boleh kurang dari 60 cm.
4) Penyimpanan.
Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di udara
terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
5) Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat lepas, kulit giling,
adukan beton yang melekat atau bahan-bahan lain yang merusak harus dihilangkan dan dibersihkan
dengan kompressor sebelum pengecoran. Semua tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat
hingga tidak dapat berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan.
Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya harus tepat.
6) Pengujian (testing).
Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton harus sesuai dengan PBI - 1971 yaitu yang
mempunyai kekuatan leleh minimal 2400 kg/cm
2
. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat dan Syarat-syarat Pengujian, maka
kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat itu tidak boleh dipakai, dan Kontraktor harus
menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.
7) Selimut beton.
Ukuran minimal selimut beton harus sesuai dengan SNI 03-2847-2002 pasal 9.7 yaitu :
Jenis struktur Dimensi Tulangan Tebal selimut beton
Sloof D16 4,0 cm
Kolom dan balok beton yang
berhubungan dengan cuaca
D19 D 56 5,0 cm
D16 4,0 cm
Kolom dan balok beton yang tidak
berhubungan dengan cuaca
Semua tulangan 4,0 cm
Pelat dan dinding yang tidak
berhubungan dengan cuaca
D36 2,0 cm
D44 D56 4,0 cm
f. Cetakan (bekisting).
1) B a h a n.
Bekisting harus dipakai kayu kelas II yang cukup kering dan sesuai dengan finishing yang diminta
menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Bekisting harus cukup mampu untuk menahan getaran-getaran vibrator dan kejutan gaya lain yang
diterima tanpa berubah bentuk.
Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu baik, dipakai kayu terentang tebal minimum 3
cm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
27 PT.BOBBY AND TEAM
Acuan untuk tulangan
polos:
Acuan tulanganSsirip
Dengan toleransi berat untuk tulangan polos dan sirip adalah sebagai berikut:
3) Penyambungan tulangan.
Panjang penyambungan harus dilakukan sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
26 PT.BOBBY AND TEAM
Sisa diatas (% berat)
Ayakan 31,50 mm 0
Ayakan 4,00 mm 90-98%
Selisih antar 2 ayakan berikutnya 02-10
c. Agregat (butiran, pasir).
Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan kotoran
lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4% berat. serta tidak boleh mengandung bahan-bahan yang
merusak umpamanya yang bentuk atau kualitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau
kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari tulangan besi
beton. Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki (ketentuan-ketentuan)
PBI-1971 bab 3.5 untuk dilakukan pengujian butiran.
Dan memenuhi persayaratan ASTM sebagai berikut :
Sisa diatas (% berat)
Ayakan 31,50 mm 02
Ayakan 4,00 mm 10%
Selisih antar 2 ayakan berikutnya 80-90
d. A i r.
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih dari minyak, asam alkali, garam, zat organis dan
bahan-bahan yang merusak beton dan besi beton atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya
lekat semen. Air harus diperiksa pada laboratorium yang disetujui oleh pengawas.
e. Besi tulangan.
1) Jenis penulangan.
Batang tulangan besi beton harus terdiri dari baja lunak dan baja sedang dengan tegangan leleh 2400
kg/cm
2
. Bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan SNI 07-2052-2002, PBI
- 1971. Standar Jepang klas SR-24 atau British Standar No. 785 - 1938. Grade yang dipergunakan
adalah ST-37 dengan katagori U-39 yang sesuai dengan tabel 3.7.1. PBI 1971 dan mengandung
unsur vanadium 0.03 0.08 sesuai persyaratan ASTM A 706.
2) Toleransi dimensi dan berat tulangan
Dimensi dan berat tulangan berdasarkan referensi table 1 untuk tulangan polos dan tatbel 2 untuk
tulangan sirip dan harus mempunyai toleransi sesuai dengan peraturan SNI 07-2052-2002.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
25 PT.BOBBY AND TEAM
a) Macam adukan.
Macam adukan dengan campuran agregat kasar atau halus dengan banyaknya tiap 50 kg portland
cement dan ukuran nominal agregat kasar/halus menurut tabel sebagai berikut di bawah ini adalah
sebagai pedoman.
Jenis Beton Campuran Agregat Halus Agregat Kasar Ukuran Nominal
B1
B2
B3
1 : 1,5 : 2,5
1 : 2 : 3
1 : 3 : 6
0,060 m
3
0,080 m
3
0,120 m
3
0,100 m
3
0,120 m
3
0,240 m
3
10 mm
20 mm
38 mm
Kontraktor harus membuat percobaan komposisi campuran (beton mix) guna memenuhi karakteristik.
b) Pemakaian jenis adukan beton.
Jenis beton B1 :
Pelat atap beton. Mutu beton K.275 kedap air dan mutu baja U.39 > 12 mm dan U.24 12 mm.
Jenis beton B2 :
Seluruh sloof, balok, kolom yang terbuat dari beton bertulang dengan mutu beton K.275, mutu baja
U.39 > 12 mm dan U24 12 mm.
Jenis beton B3 :
Untuk lantai kerja, tebal 5 cm (tidak dicor ke dalam cetakan).
Campuran tambahan untuk beton (concrete admixture).
Bilamana dianggap perlu, dapat dipergunakan concrete admixture.
Pengadukan.
Semua jenis pengadukan jenis beton dilakukan dengan mesin pengaduk berkapasitas tidak kurang
dari 350 liter. Setiap kali membuat adukan, pengadukan, pengadukan harus rata hingga warna dan
kentalnya sama.
Takaran perbandingan campuran.
Semua bahan harus ditakar menurut volume/beratnya.
Temperatur adukan yang diizinkan 28 - 30 derajat Celcius.
c. Persyaratan bahan
a. Semen.
Semen yang dipakai harus Portland Cement dari merk yang disetujui dan yang dalam segala hal
memenuhi syarat seperti dikehendaki oleh "Peraturan Beton Bertulang Indonesia" untuk beton kelas I -
z 475 atau British Standar No. 12 - 1965. Dalam pengangkutan, semen harus terlindung dari hujan, zak
(kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup
ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 10 cm dari lantai.
Kantong semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan tiap pengiriman
baru harus dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
b. Agregat kasar
Ukuran besar butir nominal maksimum agregat kasar harus tidak melebihi 1/5 jarak terkecil antara
bidang samping dari cetakan, atau 1/3 dari tebal pelat, atau jarak bersih minimum antara batang
tulangan, berkasa batang tulangan atau tendon pratekan atau 30mm. gradasi dari agregat tersebut
secara keseluruhan harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh ASTM sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
24 PT.BOBBY AND TEAM
Faktor keutamaan (1) gedung ini ditentukan berdasarkan SNI 03-1726-2002 yang besarnya 1=1
Daktilitas penuh (R) untuk gedung ini ditentukan berdasarkan SNI 03-1726-2002 yang besarnya R=8.5
Untuk perencanaan elemen-elemen balok dan kolom mengikuti ketentuan standar tata cara perencanaan struktur
beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2002, mengenai kuat perlu. Sesuai SNI 03-2847-2002 tersebut,
pengaruh gempa dianggap bekerja dalam dua arah sumbu utama secara serempak yaitu 100% gempa arah utama
dikombinasikan dengan 30% gempa arah tegak lurusnya.
PASAL 8
PEKERJAAN BETON
1. Syarat - Syarat Umum.
1 Ketentuan.
Menunjuk pada persyaratan :
Tata cara perhitungan struktur beton SNI 03-2847-2002
Tata cara perancangan ketahanan gempa untuk bangunan gedung SNI 03-1726-2002
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2 (selanjutnya disebut PBI 71)
PUBB NI-3, 1970.
SNI Baja Tulangan beton SNI 07-2052-2002
American Standar of Testing and Materials (ASTM)
2 Mutu Beton.
Beton memakai Ready Mix mutu K.275 dengan mutu baja U.39 untuk dia. > 12mm dan U.24 untuk dia.
12mm. Masing-masing penggunaan disesuaikan dengan yang tercantum pada gambar. Mutu karakteristik
merupakan syarat mengikat.
3 Campuran/adukan beton.
Untuk pekerjaan beton yang diijinkan dengan menggunakan Site Mix (Manual) harus mengikuti ketentuan
sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
23 PT.BOBBY AND TEAM
pelaksanaan). Pemancangan tidak boleh dihentikan sebelum hasil kalendering memenuhi syarat walaupun
panjang tiang pancang yang telah ditetapkan sudah tercapai.
h. Bagian atas dan semua tiang yang berada disebelah atas dari batas elevasi pemotongan (setelah
pemancangan) harus dipotong menurut permukaan yang tetap diatas sisi bawah poer dengan besi-besi
betonnya tetap diteruskan sampai menurut keperluan seperti yang tertera dalam gambar.
i. Sisa-sisa potongan harus dikeluarkan dari lapangan atau dihancurkan.
j. Tiang-tiang tidak boleh menyimpang atau bergeser lebih dari 5 cm diluar tempat yang ditentukan dan tidak boleh
lebih dari 10 cm jarak tiang satu dengan lainnya.
k. Efek-efek lain selama pelaksanaan pemancangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
l. Laporan atas kedudukan nyata dari tiang-tiang pancang harus segera disampaikan kepada pengawas lapangan
untuk diteruskan kepada perencana kontruksi. Jika satu atau lebih tiang tiang pancang rusak atau tidak
memenuhi ketentuan yang ditetapkan maka tiang-tiang atau tiang extra harus dipancangkan ditempat yang
akan ditentukan kemudian oleh dan biayanya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Tiang-tiang yang tidak
memenuhi syarat tersebut dapat dibiarkan ditempat atau dipotong sampai panjang tertentu menurut permintaan
perencana kontruksi.
m. Jika tiang tersebut dicabut dan tidak dipasang kembali satu tiang ditempat yang sama, maka lubang bekas tiang
tersebut harus diisi dengan koral atau pasir yang biayanya ditanggung oleh kontraktor.
n. Kerusakan tiang pancang pada saat pemancangan adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pondasi batu kali
1. Spesifisikasi bahan
a. Bahan untuk pondasi batu kali adalah batu belah kualitas baik dengan ukuran maksimum 10 cm
b. Adukan pengisi campuran digunakan perbandingan 1 : 4 antara semen dan pasir atau sesuai yang disyaratkan
perencana
2. Pelaksanaan
a. Bentuk dan ukuran pondasi harus sesuai yang tercantum dalam gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk
rencana
b. Pada pasangan batu kali ini baik dasar maupun celah-celah batu kali harus diisi adukan atau perekat
c. Bila digunakan batu kali atau batu bulat harus dipecah sekurang-kurangnya mempunyai muka bentuk pipih
d. Pasangan pondasi batu kali dikerjaka diaas pasir urug setebal 10 cm padat dan lantai kerja 5 cm atau sesuai
dengan gambar rencana
e. Setiap pertemuan pondasi harus dipasang stek dari besi beton diameter 12 sepanjang 40 D
PEMBEBANAN GEMPA
Pembebanan lateral diambil dengan menganggap pelat lantai sebagai diafragma yang kaku untuk masing-
masing taraf lantai, hal ini diambil sebagai salah satu pendekatan dalam perhitungan.
Pekerjaan Rehab Total SDN Kembangan Utara 06/07 ini berada di Zona 3 tanah lunak dengan percepatan 0.75
G.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
22 PT.BOBBY AND TEAM
3) Pada daerah yang akan ditempatkan pelat beton, pengerasan, pembentukan permukaan akhirnya tidak
boleh menyimpang lebih dari 1,5 cm dari ketinggian yang telah ditetapkan.
4) Daerah yang akan ditanami atau dibiarkan terbuka penyimpangannya tidak boleh lebih dari 3 cm dari
ketinggian yang ditentukan.
5) Untuk pencegah longsor dan erosi harus dibuatkan parit sementara dengan kemiringan 2 %.
6) Perataaan tanah dilakukan sampai minimal 3 m, dari dinding luar bangunan yang dilaksanakan, kecuali
bila dinyatakan lain dalam gambar (lihat gambar contour).
h. Pekerjaan Tanah Untuk Pondasi.
1) Galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar.
2) Dalam hal kondisi tanah mengandung lumpur atau humus yang cukup dalam, maka jenis tanah tersebut
harus dibuang/dibongkar dan diadakan perbaikan struktur tanah pondasi.
PASAL 7
PEKERJAAN PONDASI
1. Bentuk dan jenis Pondasi :
Bentuk dan ukuran pondasi adalah seperti terlihat pada gambar pelaksanaan.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi pelaksanaan sesuai dengan gambar pada dokumen kontrak, termasuk
pengadaan peralatan, tenaga kerja, tenaga ahli untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang berlaku.
Pondasi tiang pancang
1. Bahan.
a. Tiang pancang yang digunakan adalah jenis precast yang sudah standar dan telah mempunyai Hak Paten,
dari suatu perusahaan yang dapat menjamin kualitas dengan spesifikasi berikut :
b. Kualitas Beton K 450
c. Bentuk penampang segitiga 28x28x28 cm sesuai gambar pelaksanaan dengan panjang 9.00 m.
d. Sloof memanjang dan sloof melintang sesuai gambar pelaksanaan.
e. Persyaratan beton harus memenuhi PBI 71 dan ASTM.
f. Dan untuk selanjutnya bentuk, macam serta ukuran kontruksi dibawah peil 0.00 disesuaikan dengan gambar
pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
a. Pemasangan Tiang Pancang harus dilaksanakan oleh Sub Kontraktor Ahli.
b. Didasarkan atas penyelidikan tanah, dianggap bangunan didukung atas tiang-tiang pancang yang berkapasitas
25 ton yang dipancangkan kedalam 9.00 m dan harus memenuhi kalendering yang diinginkan.
c. Data-data karakteristik dan alat pancang yang akan dipakai harus diberitahukan kepada perencana konstruksi
PT. BOBBY and TEAM minimum 3 minggu sebelum star pemancangan, dengan disertai usul perhitungan angka
kalenderingnya untuk mendapatkan persetujuan.
d. Pengangkatan-pengangkatan tiang pancang harus pada titik angkat yang paling aman, sehingga tiang-tiang
pancang aman dari kemungkinan patah.
e. Pada saat pemancangan, palu pemukul (jaws) harus berada dalam rol alat pemancangan untuk menghasilkan
tekanan yang diharapkan pada as tiang pancang tersebut.
f. Untuk menjaga garis pemancang tetap vertikal harus dicek terhadap dua sisi saling membentuk sudut 90 derajat
dengan bantuan masing-masing alat ukur (Theodolit atau Waterpass).
g. Pemancangan dari tiang-tiang harus berjalan terus (kontinu) sampai tiang mencapai daya dukung final yang
diperlukan (hasil kalendering harus diserahkan kepada pengawas lapangan untuk menjadi dokumen
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
21 PT.BOBBY AND TEAM
Untuk pelaksanaan, tempat kerja terutama galian pondasi harus dalam keadaan bebas air, untuk itu
Kontraktor harus menyediakan alat-alat pengering dalam keadaan siap pakai dengan daya dan jumlah yang
bisa menjamin kelancaran pekerjan.
d. Bahan Urugan
1) Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug yang memenuhi persyaratan sebagai
bahan urugan dari sumber yang dapat persetujuan oleh perencana. Tanah bekas galian umumnya tidak
boleh dipakai lagi untuk bahan urugan kecuali tanah tersebut memenuhi syarat sebagai bahan urugan
dan mendapat persetujuan dari perencana.
2) Bahan urugan yang mengandung tanah organik, akar-akaran, sampah dan lain-lain tidak boleh
dipergunakan untuk urugan.
e. Pekerjaan urugan.
1) Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk sebelum pekerjaan urugan
dimulai. Pada saat pergerukan dan pengurugan daerah ini harus dikeringkan.
2) Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dan setiap lapis harus dipadatkan sampai mencapai kepadatan
95% dari kepadatan maximum menurut AASHTO. 99-70 atau CBR = 5. Lapisan dari material lepas
selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisannya tidak boleh lebih dari 20 cm, dan harus
dipadatkan dengan alat mekanis (compaction equipment). Kadar air pada tanah urugan harus diatur
agar dapat dicapai kepadatan yang maximum.
3) Untuk daerah bukan bangunan, sebelum pelaksanaan urugan tanah harus digiling hingga mencapai
kepadatan 95% dari kepadatan maximum menurut AASHTO. 99-70 atau CBR = 5. Lapisan dari material
lepas selain dari material batu-batuan, tebal tiap lapisannya tidak boleh lebih dari 15 cm. Untuk dapat
menentukan kadar air optimum dan jumlah gilasan yang dibutuhkan guna mencapai kepadatan
maksimum, harus dilakukan Pemadatan Percobaan dengan bahan timbunan dan perkakas yang akan
digunakan.
4) Tanah urugan yang terlalu kering harus dibasahi dulu sebelum-sambil digilas-dipadatkan.
5) Setiap tanah harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala macam sampah atau kotoran.
Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah ladang atau tanah berpasir dan tidak terlalu basah).
6) Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor) dan tidak dibenarkan hanya
menggunakan timbris.
7) Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan.
8) Pemadatan selama hujan deras tidak boleh dilakukan jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan
tergenang oleh air, kontraktor harus membuat alur- alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya
sehingga dapat dipadatkan kembali. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi
sesuai yang tercantum digambar kerja.
9) Urugan pasir.
Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah semua lantai setebal 10 cm dan dibawah rabat setebal 10
cm kecuali ditentukan lain dalam gambar. Lapisan pasir harus dipadatkan dengan disiram air dan
diratakan.
f. Pekerjaan pemadatan.
Penjelasan tentang pekerjaan ini tidak terpisah dan berhubungan dengan pekerjaan pengurugan. Selama
pemadatan Kontraktor harus memperbaiki pekerjaan pemadatan dengan bahan yang sesuai dengan
persyaratan.
g. Pembentukan tanah.
1) Muka tanah tempat bangunan harus dibentuk menurut garis-garis dan ketinggian/ kedalaman yang telah
ditentukan dalam gambar rencana.
2) Pada pembentukan tanah bertangga, atau bila akibat dari perataan tanah terjadi suatu talud (tebing)
maka harus diusahakan pengamanan pada tebing yang rawan untuk mencegah terjadinya longsoran
dan melimpahnya air hujan/air tanah ke daerah yang lebih rendah. Dengan kata lain, daerah kerja harus
selalu bebas air.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
20 PT.BOBBY AND TEAM
2) Menyusun rencana kerja secara grafis disertai penjelasan-penjelasan tentang jenis, kualitas dan
kapasitas perkakas yang akan digunakan pada metoda kerja, cara pengangkatan dan distribusi ke
tempat-tempat penimbunan dan penyimpanan, lokasi gudang-gudang, los kerja, dan sebagainya serta
jumlah tenaga kerja yang digolongkan dalam tingkatan keterampilan.
3) Mengerjakan saluran dan drainage sementara, untuk menjaga erosi, memperbaiki keadaan tanah
bangunan (bila perlu) membentuk permukaan tanah (grading) menurut garis-garis kedalaman,
ketinggian dan kemiringan sesuai dengan gambar rencana.
4) Sisa-sisa kayu, akar, batu-batuan dan lain-lain harus dibuang sebelum dilakukan pengupasan lapisan
tanah bagian teratas (top soil) pada daerah yang akan dibangun, pengupasan tersebut minimal 3 m di
luar garis bangunan. Untuk tanah bekas ladang, pengupasan tersebut sedalam 20 cm sedang untuk
tanah bekas sawah, minimal sedalam 30 cm. Tanah hasil kupasan ini hanya boleh untuk mengurug
daerah-daerah di luar bangunan.
5) Bila kondisi tanah sangat jelek atau labil, maka lapisan atas ini harus digali sampai kedalaman tertentu
dan diganti dengan tanah yang baik atau sirtu (pasir dan batu gunung) atau mengadakan usaha
perbaikan tanah.
c. Penggalian.
1) Lapisan humus harus dibersihkan sedalam 30 cm atau apabila lapisan humus harus dibersihkan
sedalam 30 cm atau apabila lapisan humus tersebut lebih dari 30 cm maka pembuangan humus
maksimal sedalam 1 meter sehingga bebas dari sisa sisa tanah bawah (subsoil) bekas-bekas pohon,
akar-akar, batu-batuan, semak-semak dan bahan lainnya.
Pengupasan (stripping) dengan kedalaman rata rata 30 cm dan akan digunakan sebagai lapisan
penutup untuk urugan sekeliling bangunan. Jika tebal tanah humus lebih besar dari 30 cm, seluruh tebal
humus harus digali dan digunakan kembali sebagai urugan lapisan penutup, seperti diuraikan di atas,
dan biaya yang diakibatkan dianggap telah masuk dalam kontrak dan tidak dapat diajukan sebagai
tambahan biaya. Humus dinyatakan sebagai setiap lapisan tanah yang langsung berada di atas
permukaan tanah, dapat berisi atau berubah warna oleh akar-akar atau bahan-bahan organik lainnya
yang akan mempengaruhi stabilitas dari tiap bangunan yang ada di atas tanah.
Sesudah pembersihan halaman, lapisan atas, tanah liat, tumbuh-tumbuhan dan lumpur dari akibat air,
harus dihilangkan. Bilamana lapisan tanah humus telah digali dan cocok untuk digunakan sebagai
bahan pelapis, humus tersebut harus dikumpulkan dulu untuk digunakan kembali. Sisa tanah humus
harus diambil dan dibuang keluar halaman. Pembuangan dan pengangkutan menjadi tanggung jawab
Kontraktor. Biaya apapun untuk pembuangan dan pengangkutan dianggap sudah termasuk dalam
seluruh kontrak.
2) Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman, kemiringan dan lingkungan yang
diperlukan untuk pelaksanaan seperti yang dinyatakan dalam gambar atau seperti yang diperlukan untuk
pemindahan tanah macam apapun yang ada dan tidak dibutuhkan lagi, dan galian tanah tersebut akan
digunakan baik untuk urugan atau dibuang tergantung instruksi Pemberi Tugas.
3) Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua pasangan lainnya di bawah
tanah seperti :
Rollag atau sloof, semua saluran-saluran, septic tank dan pembebasan, penanaman pohon dan lain-lain
yang harus dilakukan sesuai rencana gambar.
4) Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila ini terjadi, pengurugan kembali
harus dilakukan dengan tanpa biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
5) Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1 horizontal dan 1 vertikal, kecuali
diperlihatkan lain dalam gambar perencanaan.Pada bagian-bagian galian yang dianggap mudah
longsor, Kontraktor harus mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan atau
cara lain. Kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat longsornya tanah dengan alasan apapun menjadi
tanggungan Kontraktor.
6) Pengeringan tempat kerja.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
19 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 6
PEKERJAAN TANAH
1. Macam dan lingkup pekerjaan.
a) Pekerjaan pembongkaran.
Meliputi pekerjaan pembongkaran dan pemindahan semua jenis sisa bangunan atau konstruksi, baik diatas
maupun dibawah permukaan tanah.
b) Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk struktur.
Meliputi pekerjaan perataan tanah di daerah yang akan didirikan bangunan, jalan perkerasan, struktur site
lainnya dan pertamanan.
c) Penggalian.
Meliputi penggalian tanah untuk :
Kolam
Saluran-saluran, dan lain-lain.
d) Pengurugan, meliputi :
Pengurugan kembali tanah yang diganti dalam rangka pelaksanaan pekerjaan struktur sesuai
peraturan/persyaratan yang ditentukan.
Peninggian untuk pembentukan tanah.
Urugan pasir di bawah lantai setebal 10 cm, kecuali ditentukan lain.
e) Pemadatan.
Meliputi pemadatan kembali tanah yang selesai diurug dalam pelaksanaan pekerjaan kontruksi/struktur dan
peninggian untuk pembentukan tanah.
Pembentukan muka tanah.
Meliputi pembentukan tanah dimana bangunan akan didirikan dan sekitarnya sesuai dengan ketinggian
menurut gambar rencana.
Catatan :
o Selama pelaksanaan pekerjaan dan masa pemeliharaan harus selalu diadakan tindakan pengecekan, baik
terhadap genangan air atau air yang dapat menyebabkan terjadinya erosi, pencegahan ini termasuk
pembuatan tanggul-tanggul dan parit-parit sementara, sumur-sumur penampung, pengadaan pompa air dan
tindakan yang dapat dilakukan untuk keperluan tersebut. Termasuk juga pencegahan terhadap masuknya
air hujan atau air dari daerah sekitarnya dan sebagainya.
o Kontraktor harus menjaga kerusakan semua sarana umum yang masih digunakan seperti saluran air dan air
minum, gas, listrik, dan lain-lain yang dijumpai, bila sampai terjadi kerusakan maka kontraktor harus
memperbaikinya atau bila karena terdapatnya sarana-sarana itu kelancaran pekerjaan akan terganggu, ia
harus memindahkannya tanpa adanya biaya tambahan dari Pemberi Tugas.
2. Syarat-syarat pelaksanaan.
a. Pekerjaan pembongkaran.
1) kontraktor harus menggali dan memindahkan dari lokasi semua sisa bangunan dan lain-lainnya yang
ada, baik di atas maupun di bawah tanah.
2) Semua benda-benda yang ditemukan menjadi milik Proyek.
3) Bila benda-benda tersebut diizinkan untuk dibuang, maka Kontraktor harus membuang semua benda-
benda tersebut sesuai dengan peraturan setempat.
b. Pekerjaan tanah halaman dan tanah untuk struktur.
1) Melengkapi dan menyediakan tenaga kerja yang terlatih, peralatan yang diperlukan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
18 PT.BOBBY AND TEAM
b. Direksi keet harus dilengkapi dengan furnitur dan penerangan serta alat komunikasi yang memadai, dan
dapat digunakan selama diperlukan oleh direksi. Juga direksi keet tersebut harus dilengkapi dengan toilet
dan ruang sejenis yang memadai.
c. Direksi keet tersebut sepenuhnya akan digunakan oleh pemberi tugas dan pengawas selama pekerjaan
berlangsung. Kontraktor wajib membuat sendiri segala keperluannya.
5. Gudang
a. Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan baik, bebas dari air dan pengaruh
cuaca lainnya. Kontraktor wajib membuat gudang dengan ukuran yang memadai, memiliki sirkulasi udara
yang baik.
b. Lokasi gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga memiliki akses yang baik dan mudah terjangkau baik
dari luar maupun dalam proyek.
c. Gudang tersebut harus dibongkar setelah proyek selesai dilaksanakan.
6. Pagar proyek
a. Proyek harus dilaksanakan secara aman dan tidak mengganggu pihak lain di luar proyek. Kontraktor wajib
membuat pagar proyek yang dapat menjamin hal tersebut.
b. Jika tidak digambarkan secara khusus, maka pagar proyek tersebut harus terbuat dari seng dengan tinggi
minimal 2,4 meter dan harus memiliki rangka pendukung yang kuat dan kaku, sehingga tidak rusak atau
roboh pada saat menerima beban angin dan gangguan lain. Pada lokasi yang tepat harus dibuat pintu
dengan lebar sesuai dengan lebar kendaraan proyek yang akan melaluinya. Pagar tersebut harus dicat
dengan warna dan pola yang disetujui oleh pemberi tugas.
c. Pagar tersebut harus selalu dirawat dan dalam kondisi baik. Pagar yang rusak akibat kegiatan proyek harus
segera diperbaiki.
d. Setelah proyek selesai pagar tersebut harus dibongkar dan disingkirkan dari lokasi proyek. Semua kondisi
lahan harus dikembalikan pada kondisi semula sebelum pagar tersebut dibuat. Biaya perbaikan lahan
tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.
7. Jalan kerja
Kontraktor harus mengusulkan jalan kerja di dalam rencana kerja dan metode pelaksaannya. Jalan kerja dan
segala akses lain harus ditawarkan di dalam penawarannya. Jalan kerja harus memiliki kekuatan yang memadai
untuk menerima beban konstruksi yang terjadi.
8. Air, listrik, dan alat komunikasi
Untuk keperluan kerja, kontraktor perlu dan wajib menyediakan air, listrik kerja dan juga alat komunikasi baik
untuk internal proyek, maupun untuk hubungan ke luar, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar.
Biaya yang timbul sudah harus dipertimbangkan dalam penawaran.
9. Perlindungan Pada Benda-benda yang berfaedah.
a. Semua saluran-saluran yang masih berfungsi, riol, air, listrik atau benda-benda lain yang berfaedah, harus
dilindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan. Bila timbul kerusakan harus
diperbaiki atau diganti Kontraktor.
b. Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah sekelilingnya, harus dilindungi
dari erosi yang terjadi, antara lain dengan cara pembuatan tanggul-tanggul tanah dan selokan sementara.
c. Penebangan Pohon.
Kelestarian segala jenis pohon-pohon yang ada di dalam halaman harus dijaga, sesuai dengan petunjuk
yang dinyatakan dalam gambar.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
17 PT.BOBBY AND TEAM
b. Kerusakan yang terjadi pada harta/benda intansi atau badan lain atau perorangan di dalam atau di luar
halaman karena alasan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan harus diperbaiki tanpa penambahan biaya dari
Pemberi Tugas.
c. Semua pohon, semak, rumput dan tumbuh-tumbuhan lainnya yang ada di daerah yang harus diurug, harus
dihilangkan/dibersihkan.
d. Pembongkaran kolom-kolom, saluran-saluran, dan selokan-selokan dilakukan hanya sedalam yang
diperlukan untuk penggalian tempat tersebut.
e. Pemborong bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman dan puing-puing bekas bongkaran ke
tempat yang tentukan sendiri terlebih dahulu diketahui oleh pengawas.
3. Persiapan dan pengukuran
a. Alat ukur/theodolit
Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur elektronik bertera yang ditunjukan dengan surat kalibrasi. Alat
ukur tersebut harus tersedia di lapangan selama masa pelaksanaan proyek kontraktor harus menyediakan
alat ukur lengkap termasuk ahli ukur yang berpengalaman sehingga setiap saat siap untuk mengadakan
pengukuran jika diperlukan.
b. Setting out
Pada tahap awal, kontraktor wajib melaksanakan pengukuran lapangan (setting out) dan menggambarkan
hasilnya untuk memastikan bahwa rencana yang dibuat sesuai dengan kondisi lapangan sesungguhnya.
Kontraktor harus melaporkan hasil pekerjaan tersebut kepada pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
Hasil pengukuran akhir harus mendapatkan persetujuan dari pengawas.
c. Bouwplank
Kontraktor wajib membuat bouwplank yang merupakan papan referensi. Bouwplank harus dibuat dari
material yang baik memiliki kelurusan yang dapat diterima. Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang
bebas dari gangguan dan selama pekerjaan berlangsung dan mudah terlihat pada bouwplank dibuat tanda-
tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-as bangunan lengkap dengan level/peil-peil yang
menyatakan ketinggian.
d. Rencana kerja berhubungan dengan lahan
Kontraktor didalam penawarannya harus mengusulkan rencana kerjanya secara jelas, antara lain
menjelaskan tentang penempatan direksi keet, gudang, jalan kerja, alat berat, dan lain-lain yang
berhubungan dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal rencana.
e. Saluran pembuangan air di dalam dan sekitar lahan proyek
Kontraktor harus mempelajari kondisi saluran disekitar proyek dan mengusulkan sistem saluran air di dalam
lahan proyek. Saluran air ini harus mampu mengalirkan air secara lancar dan baik, sehingga pekerjaan
dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang berasal dari dalam proyek harus diperhatikan dengan teliti dan
tidak diperkenankan untuk membuang lumpur dan kotoran lainnya ke saluran air di luar proyek. Kontraktor
juga harus menjaga seluruh saluran air di sekitar proyek agar tetap dalam kondisi baik dan dapat mengalir
dengan lancar. Saluran yang kurang baik harus diperbaiki dan hal ini sudah harus diperhitungkan dalam
penawarannya.
f. Perizinan
Kontraktor wajib mengurus semua izin yang berkaitan dengan kelancaran pekerjaannya di lapangan,
misalnya izin penggunaan jalan di sekitar proyek, izin bekerja pada malam hari, izin gangguan dan lain lain.
Seluruh biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh izin tersebut seluruhnya menjadi tanggung jawab
kontraktor.
4. Direksi keet
a. Kontraktor wajib membuat direksi keet dengan luas sesuai yang disepakati berikut semua perlengkapannya,
agar dapat digunakan secara layak. Direksi keet tersebut berfungsi sebagai ruang kerja untuk personal
pengawas dan pemberi tugas. Kontraktor dapat mengusulkan bentuk direksi keet tersebut didalam
penawarannya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
16 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 3
GAMBAR-GAMBAR / PROTOTYPE / CONTOH BARANG
1. Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus ada di lapangan dalam setiap waktu. Gambar-
gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-perubahan terakhir.
2. Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas harus segera disediakan atas biaya Pemborong, dan
contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan standar contoh yang telah disetujui.
3. Bila dalam pelaksanaan dokumen kontrak tidak/kurang lengkap, maka Pemborong wajib membuat perhitungan-
perhitungan (kalkulasi) yang terperinci dan gambar-gambar pelaksanaan. Kalkulasi dan gambar-gambar tersebut
harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) untuk diperiksa dan disetujui.
4. Pemborong wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi), dan gambar-gambar
terakhir yang telah disetujui wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas hasil perhitungan (kalkulasi), dan
gambar-gambar terakhir yang telah disetujui dalam rangkap 3 (tiga) dalam waktu 7 (tujuh) hari.
PASAL 4
SITUASI DAN UKURAN
1. Situasi.
a. Pemborong wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain
yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
b. Kelalaian atau kekurang telitian Pemborong dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
tuntutan.
2. Ukuran.
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran-ukuran untuk baja
yang dinyatakan dalam inch atau mm.
b. Peil lantai bangunan (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar perencanaan.
c. Memasang papan bangunan (Bouwplank).
Ketetapan letak bangunan diukur dengan patok yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2
cm diketam rata pada sisinya. Pemborong harus menyediakan orang yang ahli dalam cara-cara mengukur. Alat-alat
penyipat datar (theodolit, waterpas) prisma silang harus selalu berada di lapangan.
PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain lain yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek ini antara lain pengukuruan, pagar proyek, direksi keet, bouwplank, jalan proyek,
pembersihan lahan proyek, izin-izin lingkungan, asuransi, listrik dan air kerja, dokumentasi proyek dan pekerjaan
lainnya seperti dijelaskan di dalam proses pelelangan.
Termasuk juga didalam lingkup pekerjaan ini adalah pengukuran ulang batas-batas lahan dan posisi bangunan
sesuai dengan rencana. Secara prinsip kontraktor wajib mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan
proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2. Pembongkaran dan Pembersihan.
a. Semua penghalang dalam batas tanah bangunan yang menghalangi jalannya pekerjaan harus dibongkar
atau dibersihkan dan dipindah dari tanah bangunan, kecuali hal-hal yang tercantum dalam gambar atau
yang ditentukan oleh Pemberi Tugas. Dilindungi agar tetap utuh. Pelaksanaan pembongkaran harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan harta/benda yang berdekatan dari kerusakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
15 PT.BOBBY AND TEAM
BAB III
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pengadaan Bangunan.
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Perencanaan Rehab Total SDN Kembangan Utara 06/07 & 05/08
Jakarta Barat.
b. Pekerjaan site yang meliputi :
1) Pekerjaan Lapangan, mencakup pematangan lahan, penggalian tanah dan pengurugan kembali,
perataan tanah, grading, penebangan semak/pohon.
2) Pekerjaan Pagar dan Pintu Gerbang
3) Saluran Keliling Bangunan.
4) Pekerjaan Plumbing dan Drainage.
5) Pekerjaan Lapangan Upacara dan Halaman.
2. Cara Pelaksanaan.
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS, gambar
rencana, dan penjelasan-penjelasan susulan.
PASAL 2
JENIS, MUTU BAHAN DAN PERUBAHAN PEKERJAAN
1. Kualitas dan kuantitas dari pekerjaan yang termasuk dalam harga kontrak harus dianggap seperti apa yang
tertera dalam gambar dan syarat-syarat.
2. Kekeliruan dalam uraian, kuantitas atau kualitas atau kekurangan bagian-bagian dari gambar kontrak dan RKS
tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak ini, tapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang
dikehendaki oleh Pemberi Tugas.
3. Perubahan Pekerjaan.
a. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam kontrak harus dilaksanakan.
Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item pekerjaan tidak dapat dilaksanakan oleh rekanan dengan
pertimbangan yang bisa dipertanggungjawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Kepala Unit/Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknik, dan Perencana Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
b. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang dibuat oleh Perencana
yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan Lapangan yang dibuat oleh Pengawas Teknik serta
Perencana.
c. Adapun Berita Acara Perubahan tersebut ditandatangani bersama Rekanan, Unit/Satuan Kerja dan
Pengawas Teknik, dan Perencana Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta.
d. Jika dimungkinkan item dan atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan untuk tidak
dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan. Item dan volume pekerjaan baru, ditetapkan bersama
serta dituangkan dalam Berita Acara Tambah Kurang dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) di atas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
61 PT.BOBBY AND TEAM
Warna yang akan ditentukan kemudian mendapat persetujuan oleh Konsultan perencana dan
Direksi pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
60 PT.BOBBY AND TEAM
Kontraktor bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus mengatur waktu
sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan pekerjaan yang tepat mulai dari pengerjaan dasar
(under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing coats).
Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dalam pengecatan.
Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk dari Pabrik pembuat cat tersebut,
serta mendapat persetujuan Pengawas.
4.1. Cat Tembok Dalam
Tembok baru yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu mengering. Setelah permukaan
tembok kering maka persiapan dilakukan dengan membersihkan permukaan tersebut terhadap
pengkristalan/pengapuran (efflorescene) yang biasanya terdapat pada tembok baru, dengan
ampelas (emerald paper) kemudian dengan lap sampai benar-benar bersih.
Sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrik pembuat.
Untuk lapisan plamur dipakai produk Danapaint atau setara pada bagian-bagian dimana reaksi
dengan alkali sedangkan untuk dinding yang lembab/basah diberi Lapisan Wall Sealer produk Vinilex
atau setara.
Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan campuran kira-kira 15% air.
Bagian-bagian yang masih kurang baik, diberi plamur lagi, dan diamplas bila setelah kering.
Pengecatan akhir dengan Kwalitas setara produk VINILEX, berulang kali (2 atau 3 kali) sampai
mencapai warna yang dikehendaki.
Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
Warna akan ditentukan kemudian.
4.2. Cat Tembok Luar
Seperti halnya dengan cat tembok dalam.
Pengecatan akhir dengan cat khusus luar (highly water resistant exterior wall paint), kwalitas
setara produk VINILEX . Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan "Roller".
Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Pengawas.
4.3. Cat Kayu
Lapisan menie kwalitas setara produk GLOTEK.
Lapisan Plamur kwalitas setara produk GLOTEK atau setara.
Sesudah 24 jam kemudian digunakan lapisan cat produk GLOTEK.
Pengecatan akhir dengan "Kwas" untuk bidang kecil dan "Semprot" untuk bidang luas.
Warna akan ditentukan kemudian dan mendapat persetujuan Pengawas.
4.4. Cat Baja
Permukaan yang akan dicat harus dibebaskan dari kotoran - kotoran, karat - karat, dan sebagainya,
dengan menggunakan sikat kawat atau
sejenisnya untuk mendapatkan hasil yang bersih.
Cat baja yang dipergunakan sebagai Primer adalah "Universal Primer" produksi DIMET (35
micron) dengan lapisan akhir (top coat) dari jenis "Uniflek 604" dengan ketebalan 35 micron.
Pekerjaan pengecatan dengan "Kwas" untuk bidang kecil dan "Semprot (spray)" untuk bidang
luas.
Bahan-bahan logam yang terbenam didalam tembok atau beton tidak diizinkan untuk dicat.
4.5. Politur
Persiapan dilakukan dengan membersihkan dan mengampelas bagian/permukaan yang akan
dipolitur, kemudian membersihkan dengan lap kering. Selanjutkan dapat di politur.
Pekerjaan tersebut diulangi sampai menghasilkan permukaan yang mengkilat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
59 PT.BOBBY AND TEAM
- List profil plafond, menggunakan list profil kayu kamper samarinda ukuran 5 cm x 3 cm atau sesuai
persetujuan dari Perencana dan Pengawas.
4. PELAKSANAAN
Siapkan sambungan-sambungan, lubang-lubang untuk pekerjaan lain (listrik, mekanikal) pada pekerjaan
langit-langit GRC berikut penguatnya.
PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN
1. U M U M
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan serta "Finishing" pada semua permukaan sesuai dengan
gambar, daftar-daftar dan persyaratan.
2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut :
Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat.
NI - 3 - 1970.
NI - 4
3. MATERIAL
Cat dasar maupun cat akhir yang akan digunakan kwalitas setara dengan produksi VINILEX.
Jenis-jenis cat yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
a) Cat untuk tembok :
Plamur, wall sealer, cat dasar, cat akhir.
b) Cat untuk kayu : kwalitas setara Glotek
Menie, Plamur, cat dasar, cat akhir.
c) Cat untuk baja.
d) Politur.
e) Cat tahan air.
f) Cat tahan oli.
4. PELAKSANAAN
Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng- kaleng yang masih disegel, tidak pecah atau
bocor dan mendapat persetujuan perencana/Pengawas, Kontraktor bertanggung jawab, bahwa warna-
warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan Pengawas.
Kontraktor sudah harus memperlihatkan contoh dari bahan cat yang akan digunakan disertai Surat
Jaminan Kwalitas dari Pabrik pembuat atau agen-agen penjual yang ditunjuk oleh pabrik tersebut
untuk disetujui Pengawas.
Sebelum penggunaan dari cat ini kontraktor harus sudah mengerti betul tentang cara-cara
penggunaannya sesuai rekomendasi Pabrik yang bersangkutan.
Pekerjaan Pengecatan tidak boleh dimulai :
Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh Pengawas.
Sebelum bagian-bagian yang retak-retak, pecah diperbaiki atau kotoran-kotoran dibersihkan.
Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau berdebu.
Sebelum didahului dengan membuat percobaan pengecatan pada dinding atau bagian - bagian
yang akan dicat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
58 PT.BOBBY AND TEAM
b. Fabrikasi
c. Pemasangan Talang Tegak.
2. REFERENSI
- NI-3 1970
- JIS G3141 Class 1 untuk bahan dasar
- JIS Z-35 untuk ketebalan lapisan
- Petunjuk-petunjuk dari spesifikasi ini dan produsen pembuatnya.
3. MATERIAL
Material yang dipakai adalah pipa PVC kelas AW kwalitas setara WAVIN dan PIPA HITAM untuk talang
tegak dengan ukuran dan diameter sesuai pada gambar.
Untuk penutup di atap dak digunakan saringan (roof drain) yang terbuat dari besi cor, sedangkan accesories
dan bahan pengikat sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Profil-profil sambungan harus dipakai yang sudah jadi (produk pabrik) dengan mutu kelas AW kwalitas
setara Rucika.
4. PEMASANGAN
Perhatikan setiap pemasangan sambungan pada talang tegak. Pemasangan harus menggunakan lem yang
baik dan dengan sistim las sehingga tidak mudah lepas akibat tekanan air hujan. Pemasangan talang tegak
harus tepat pada As/Sumbu Talang dan tidak diperkenankan terjadi pergeseran dari as/sumbu pada setiap
penyambungan, kecuali ditunjukkan pada gambar.
Untuk setiap pemasangan talang tegak harus dipasang klem-klem pengikat dengan jarak antara pengikat satu
dengan lainnya maksimum 2 m (meter). Klem terbuat dari besi pelat galvanis tebal minimum 2.5 mm dan lebar
pelat klem 3 cm.
Sebelum pekerjaan talang ini dilakukan penutupan oleh pekerjaan finishing, harus dilakukan pengujian
terhadap kebocoran terlebih dahulu yang disaksikan Pengawas. Hasil pengujian harus dituangkan dalam
suatu Berita Acara Pengujian.
5. CONTOH
Sebelum pelaksanaan pekerjaan kontraktor diminta untuk mengajukan contoh-contoh dari material yang
dipakai yang dilengkapi dengan brosur/data teknis dari pabrik pembuatnya untuk disetujui Perencana dan
Pengawas lapangan.
PASAL 12
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. U M U M
Bagian ini meliputi langit-langit GRC dan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar,
persyaratan-persyaratan dan petunjuk ahli.
2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan :
NI - 3
NI - 5
3. MATERIAL
- GRC yang dipakai adalah kelas terbaik ketebalan 4 mm dengan ukuran modul 100 x 100 cm.
Alat pengikat yang dipakai adalah paku galvanis ukuran 20 mm garis tengah 1,5 mm dalam jarak- jarak
dan pola ditunjukkan Pengawas.
- Rangka, untuk langit-langit GRC disyaratkan menggunakan bahan hollow 40 x40 atau yang sesuai
dengan petunjuk gambar perencanaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
57 PT.BOBBY AND TEAM
PEKERJAAN GLASS BLOCK
1. LINGKUP PEKERJAAN
Meliputi pengadaan dan pemasangan dari pekerjaan pasangan glass block sesuai dengan gambar pelaksana.
2. PENGENDALIAN PEKERJAAN
Pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :
NI-2-1971
NI-2-1970
3. BAHAN-BAHAN
Glass Block yang digunakan harus baru, bebas dari cacat dan retak-retak, berukuran 20 x 20 x 10 cm bentuk
dan pola akan ditentukan dalam gambar perencanaan.
4. CONTOH
Sebelum pemasangan. kepada Perencana dan Pengawas lapangan harus diserahkan beberapa contoh glass
block untuk disetujui.
5. PELAKSANAAN
Pemasangan yang dilaksanakan harus dipasang rata tegak, dan jalur penaikanya diukur tepat dengan
tiang lot, dan bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap jalur naik, harus rata dengan
lajur dibawahnya.
Glass block yang retak ataupun pecah-pecah/cacat akan ditolak. dan harus diganti dengan yang baru atas
biaya Pemborong.
PASAL 10
PEKERJAAN ATAP GENTENG KERAMIK
1. U M U M
Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan pemasangan atap genteng keramik pada bangunan Rehab
Total SDN KALISARI 02 Jakarta Barat atau sesuai dengan yang ditunjuk dalam gambar perencanaan.
2. REFERENSI
- Petunjuk pabrik pembuat
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia
- Petunjuk-petunjuk dalam spesifikasi ini
- Petunjuk-petunjuk Pengawas.
3. MATERIAL
Genteng keramik yang akan dipakai harus dari kwalitas terbaik setaraf dengan produksi KIA atau KANMURY,
berglazuur warna natural. Rangka atap dari rangka kuda-kuda baja dengan ukuran sesuai gambar.
4. CONTOH-CONTOH
Sebelum pemasangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh genteng keramik dan accesoriesnya untuk
disetujui oleh Perencana dan Pengawas Lapangan.
PASAL 11
PEKERJAAN TALANG
1. U M U M
Lingkup pekerjaan :
a. Penyediaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
56 PT.BOBBY AND TEAM
Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan
maupun pelaksanaan di lapangan oleh Pengawas atas tanggungan Pemborong tanpa biaya
tambahan.
Apabila dianggap perlu pengujian dengan penyinaran gelombang tinggi maka segala biaya dan
fasilitas yang dibutuhkaan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah menjadi tanggungan
Pemborong.
2.5. Pelaksanaan
U m u m
Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain,
jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka pemborong tersebut harus harus mengganti tanpa
biaya tambahan.
2.6. Cara Pelaksanaan
Alas dasar keramik tiles adalah lantai beton tumbuk tebal 5 cm atau lebih sesuai dengan
gambar.
Adukan pengikat dengan campuran : 1 pc : 3 pasir
Keramik tiles harus bebas dari segala cacat, halus pada setiap permukaan yang exposed.
Setelah keramik terpasang, jarak antara masing-masing unit harus sama dan membentuk garis
lurus. Bidang permukaan harus rata/waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan semua
unit keramik tiles terpasang dengan adukan padat tanpa rongga. Kedalaman siar tidak lebih dari 3
mm.
Sudut-sudut/garis pertemuan dengan bahan lain harus diperhatikan, sesuai dengan gambar atau
petunjuk Pengawas. Pemasangan mempergunakan sekop bergigi untuk menempatkan alur-alur
pada perekat.
Sebelum keramik tiles dipasang, setiap keramik harus direndam terlebih dahulu dibuat gardu dalam
air hingga jenuh.
Siar-siar di antara keramik tiles harus diisi dengan baahan grout semen berwarna, warnanya sama
dengan warna keramik. Pengisian siar dilakukan setelah pemasangan cukup kuat minimal 3 (tiga)
hari.
Nosing tangga dari jenis keramik tiles anti slip sesuai dengan gambar.
2.7. Pengiriman dan Penyimpanan Barang
Selain pasir, koral dan air, bahan-bahan yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup
atau kantong - kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan
tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.
Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik sebelum
maupun selama masa pelaksanaan, bila ada hal-hal yang tidak ada tempatnya, bahan rusak maka
Pemborong harus menggantinya atas persetujuan Pengawas atas beban pemborong.
2.8. Pengujian Mutu Pekerjaan
Tangga yang telah terpasang dihindarkan dari injakan-injakan selama 7 x 24 jam setelah pemasangan
untuk kesempatan perekat melekat dengan sempurna.
Pasangan keramik tiles harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
Bila terjadi kerusakan, Pemborong wajib memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan
seluruh biaya perbaikan tersebut menjadi tanggungan pemborong.
PASAL 9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
55 PT.BOBBY AND TEAM
Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air hingga jenuh. Keramik yang
sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda yang melekat, sehingga benar-benar
bersih, warna keramik tidak kusam/buram.
Pemborong harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan lain,
jika terjadi kerusakan akibat kelalaiannya, maka pemborong tersebut harus harus mengganti tanpa
biaya tambahan.
1.6. Pengujian Mutu Pekerjaan
Sebelum dilaksanakan pemasangan, pemborong wajib memberikan "Certificate Test" kepada Pengawas
lapangan mengenai bahan keramik dari produsen.
Bila tidak ada sertifikat itu, Pemborong harus melakukan Pengujian atas bahan keramik di laboratorium
yang akan ditunjuk kemudian.
Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Pengawas secepatnya.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut menjadi tanggungan Pemborong.
2. PEKERJAAN TANGGA KERAMIK
2.1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-
alat bantu serta alat angkut yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan pada Tangga dengan
keramik Tiles "anti slip nosing keramik tiles" yang sesuai dengan gambar-gambar dan uraian serta
petunjuk Pengawas lapangan.
2.2. Bahan-bahan
Spesifikasi Bahan
Bahan : Kwalitas setara Roman, Asia Tile, dan KIA
Tebal : Sesuai dengan persyaratan dari pabrik
Kekuatan Tekan : sesuai PUBI 1982
Bahan Pengisi Siar : Grout semen berwarna
Bahan Perekat : 1 pc : 3 pasir
Warna : ditentukan kemudian
Ukuran : 30 x 30 cm; anti stair nosing tiles 10 x 30 cm
2.3. Persyaratan Bahan
Semen Portland harus memenuhi NI 8
Pasir, koral, air harus memenuhi PUBB 1970 NI-3, PBI 1970 (NI - 2) dan PUBI 1972.
Sebelum dipasang, terlebih dahulu bahan yang dipakai harus diserahkan contoh-contohnya
untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana dan Pengawas.
Pemborong harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi Pengawas.
Bahan lain yang tidak terdapat dalam daftar diatas tetapi dibutuhkan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan ini, harus baru, kualitas terbaik, dan harus disetujui
Perencana.
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan tersebut diatas.
Seluruh peraturan yang diperlukan di lapangan harus disediakan pemborong.
2.4. Pengujian Mutu Beton
Bila dianggap perlu, Pemborong wajib mengadakan test terhadap bahan-bahan tersebut pada
laboratorium yang ditunjuk, baik, mengenai komposisi, konsentrasi
dan aspek-aspek lain yang ditimbulkannya. Untuk ini sebelum memulai pekerjaan, Pemborong
harus menunjukkan syarat rekomendasi dari Lembaga resmi yang ditunjuk tersebut.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
54 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 8
PEKERJAAN KERAMIK
1. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
1.1. Lingkungan Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini dengan baik.
Pekerjaan lantai keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjuk dalam gambar seperti lantai
1 sampai dengan lantai 4, Teras dan lain-lain atau sesuai petunjuk Pengawas.
1.2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan dalam :
ASTM
Keramik Indonesia (NI - 19)
PUBI 1982
1.3. Bahan-bahan
Spesifikasi Bahan :
Jenis : Keramik Tile, Keramik Plint
Finishing : Berglazuur
Ukuran : 10 x 20 cm, 20 x 20 cm, 20 x 25 cm, 30 x 30 cm dan 10 x 30 cm
Warna : untuk lantai ruang warna abu-abu muda, untuk teras warna abu abu tua/kulit jeruk
atau sesuai gambar perencanaan
Merk : Kwalitas setara produksi Roman, Asia Tile dan KIA KW I
Kekuatan Tekan: sesuai dengan PUBI - 1982 (450 kg/cm2)
Bahan Perekat : adukan 1 pc : 3 ps + bahan perekat/IBAFIC
Bahan Pengisi Siar Grout semen berwarna (ISA GROUT/TILE GROUT), kwalitas setara produk
SONNE BORN HLM 5000
1.4. Persyaratan Bahan-bahan
Semen Portland harus memenuhi NI 8
Pasir dan air harus memenuhi PUBB - 1970 (NI-3) dan PUBI - 1982
Sebelum dipasang, bahan-bahan yang akan dipakai harus terlebih dahulu menyerahkan contoh bahan
untuk disetujui oleh Perencana dan Pengawas.
1.5. Pelaksanaan
Alas dari lantai Keramik pada lantai beton adalah pasir urug darat t. 5 cm dan beton tumbuk dengan
dengan tulangan susut ketebalan 7 cm pada lantai dasar atau sesuai dengan gambar.
Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir ditambah bahan perekat, atau dapat digunakan acian
PC ditambah bahan perekat.
Bidang lantai keramik yang terpasang harus benar-benar rata dengan memperhatikan kemiringan lantai
sesuai gambar untuk memudahkan pengaliran.
Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar detail atau petunjuk Direksi Pengawas.
Lebar siar-siar harus sama dengan kedalaman maksimal 6 mm membentuk garis lurus atau sesuai
dengan gambar detail atau petunjuk Pengawas. Siar-siar harus diisi bahan pengisi berwarna (grout
semen berwarna) yang sesuai dengan warna keramik (satu warna dengan keramik).
Pemotongan Keramik harus menggunakan alat pemotong khusus, sesuai dengan petunjuk pabrik.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
53 PT.BOBBY AND TEAM
c. Pemotongan kaca harus lurus dan rapi dan menggunakan alat pemotong khusus.
7. PEKERJAAN PEMASANGAN KACA
a. Pemasangan kaca dilaksanakan pada semua pekerjaan pemasangan kaca yang disebutkan dalam
gambar.
b. Ukuran, tebal, warna dan jenis kaca yang dipasang sesuai petunjuk gambar dan uraian syarat ini.
8. PENGUJIAN MUTU PEKERJAAN
a. Mutu bahan harus memenuhi persyaratan yang tertulis dalam buku ini/spesifikasi teknis dari produk
kaca Asahimas.
b. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang.
c. Kaca yang terpasang harus telah terkunci dengan sempurna dan tidak bergeser dari spooring.
PASAL 7
PEKERJAAN WATER PROOFING
1. U M U M
Meliputi pengadaan dan pemasangan bahan water proofing pada semua talang datar, lantai toilet, bak
bunga, atap beton dan bak reservoir atau tempat-tempat yang ditunjuk dalam gambar.
2. R E F E R E N S I
Mengikuti petunjuk-petunjuk pabrik pembuat dan persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi ini.
3. MATERIAL
a. Feb Seal Coat atau setara
Lapisan water proofing ini digunakan pada bak bunga dan list plank beton.
b. Feb Seal Sheet atau setara
Feb Seal Sheet tebal. 1,2 mm, digunakan sebagai kedap air pada permukaan beton seperti bak reservoir,
lantai toilet atau ditempat lain yang ditunjuk dalam gambar yang menggunakan water proofing.
Khusus untuk reservoir menggunakan Feb Seal Sheet non Toxic (untuk air bersih) atau setara. Ketebalan
sheet minimal 2 mm.
4 PENGERJAAN
Seluruh pengerjaan waterproofing harus dilakukan oleh tenaga ahli dari pabriknya. Pengerjaan water proofing
harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik-nya dan bahan-bahan yang diperlukan untuk kesempurnaan
pengerjaan harus dari produk yang sama pabriknya.
5 C O N T O H
a. Sebelum memulai pekerjaan ini kontraktor harus memperlihatkan contoh dari bahan-bahan ini disertai
lampiran surat jaminan kualitas dari pabrik pembuat minimal 5 tahun untuk disetujui oleh Perencana dan
Pengawas Lapangan.
b. Kontraktor agar menyerahkan sertifikat jaminan selama minimal 5 (lima) tahun untuk pekerjaan
pemasangan waterproofing kepada Kuasa Pengguna Anggaran.
6 PENGETESAN
Sebelum pekerjaan pemasangan lantai keramik toilet, selasar bangunan atau sesuai dalam gambar
perencanaan, kontraktor agar melakukan pengetesan dengan cara perendaman dengan air selama 2 x 24 jam
yang disaksikan oleh Perencana, Pengawas dan Pengguna anggaran setelah itu baru dibuatkan berita acara
pengetesan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
52 PT.BOBBY AND TEAM
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serat tepi potongan yang rata
dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1.5 mm per meter.
c. Cacat - cacat
- Cacat-cacat lembaran kaca bening yang tidak diperbolehkan :
- Gelembung (Bubbles) Ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca.
- Bahan heterogin (Heterogeneous materials) Adalah bahan kaca yang komposisi kimianya berbeda
dengan komposisi kimia induk, karena kelainan index yang biasanya dapat mengganggu pandangan.
- Edge Chipping (Gumpilan Tepi) Adalah bagian kaca sisi lebar atau sisi panjang yang menonjol
masuk atau keluar.
- Benang (string) dan gelombang (wave) Adalah cacat garis yang timbul dan tembus pandang,
gelombang adalah permukaan kaca yang berombak dan mengganggu pandangan.
- Bintik-bintik (Spots), Awan (Cloud) dan Goresan (Strach). Adalah titik-titik pada permukaan kaca
yang berupa benda bukan kaca yang mengalami kelainan kebeningan. Goresan adalah luka
garis pada permukaan kaca.
- Lengkungan (Bow) Lengkungan adalah lembaran kaca yang bengkok.
d. Klasifikasi Kaca Lembaran
- Tebal 6 mm atau sesuai dalam gambar.
- Mutu, dibagi dalam 3 golongan, yaitu :
- Mutu AA, mutu A dan mutu B. Sedangkan kaca lembaran buram, mutunya tidak diklasifikasi. Mutu
yang dipakai adalah mutu AA.
4. S T A N D A R
a. Seluruh bahan dan pekerjaan kaca harus memenuhi standar B.S. 952 : Part 1 : 1978, Glass for glazing
classifiations.
b. SII dan PUBI 1982 untuk bahan-bahan kaca.
c. Spesifikasi pabrik jika disetujui oleh Direksi.
5. BAHAN-BAHAN
a. Kaca lembar bening (clear float glass) jika tidak disyaratkan lain digambar, tebal 6 mm untuk panel-
panel kaca lebar tidak melebihi 4.00 m2, jenis "double strength" glass.
b. Kaca Exterior atau Interior menggunakan jenis clear float glass, produksi Asahimas yang disetujui
Konsultan perencana dan Direksi pengawas.
c. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digerinda/dihaluskan sampai bentuk tembereng.
d. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan konsultan
Perencana dan direksi lapangan sesuai pengarahan dan sarana Perencana.
e. Ruang-ruang dengan tinggi kaca mencapai 3 m digunakan rayben float glass ketebalan kaca 12 mm
sedangkan ukuran kaca standar (2.10 m) menggunakan ketebalan 6 mm kecuali ditentukan lain dalam
gambar.
f. Kaca pada ruang-ruang seperti yang ditunjukkan dalam gambar melalui tahapan sand blasting
dengan motif sesuai gambar detail/petunjuk Perencana.
6. PERSYARATAN DAN CARA PELAKSANAAN
a. Persyaratan Pekerjaan Kaca
- Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan atau
petunjuk direksi pengawas.
b. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian
- Semua bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda
untuk mudah diketahui, dan telah disetujui oleh Direksi pengawas terlebih dahulu.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
51 PT.BOBBY AND TEAM
MATERIAL
2.a. Semua alat perlengkapan yang dipakai dalam pekerjaan ini sedapat mungkin merupakan hasil dari
satu perusahaan. Dalam hal ini kwalitas yang dipakai sama atau setara dengan produk dari
"LOGO dan CISA", Italia.
2.b. Untuk pintu-pintu jendela utama, semua alat perlengkapan harus difinish dengan material terbaik
serta warna yang sama atau warna yang sesuai dengan warna daun pintu/jendela dan kusennya,
yaitu coklat tua atau sesuai persetujuan dari pihak User. Untuk pintu-pintu lain akan ditentukan
didalam "Daftar Alat Perlengkapan".
2.c. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan pelat pengenal yang terbuat dari logam lengkap dengan
tanda nomor pengenal. Pelat ini dihubungkan pada anak kunci dengan cincin nikel. Selain ini
harus diserahkan tiga copy daftar index kunci kepada pemilik.
2.d. Untuk anak kunci harus disediakan sebuah lemari anak kunci lengkap dengan nomor-nomor
pengenal (bila diperlukan).
3. DAFTAR/CONTOH-CONTOH
Kontraktor harus menyerahkan daftar perlengkapan dari material tersebut dalam tiga rangkap untuk
meminta persetujuan Ahli. Daftar tersebut harus mempunyai bentuk sebagai berikut :
Disamping daftar itu, contoh dari setiap perlengkapan harus diajukan untuk disetujui oleh Perencana dan
Pengawas.
4. PEMASANGAN
Engsel atas dipasang tidak lebih 28 cm (as) dari atas pintu. Engsel bawah dipasang tidak lebih dari 35 cm
(as) dari permukaan lantai. Engsel antara dipasang di tengah kedua engsel diatas.
PASAL 6
PEKERJAAN KACA
1. U M U M
Pengadaan dan pemasangan semua kaca, cermin pada tempat-tempat yang ditunjuk dalam gambar.
2. REFERENSI
Mengikuti persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi ini atau petunjuk Pengawas lapangan.
3. PERSYARATAN MATERIAL
DEFINISI UMUM :
Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan gelas yang pipih. Pada umumnya mempunyai ketebalan yang
sama, mempunyai sifat tembus cahaya di dapat dari proses tarik, gilas dan pengembangan (float glass) ex
Asahimas.
a. K h u s u s
Kaca lembaran rayben (rayben float glass) adalah kaca yang dihasilkan dengan proses tarik,
kemudian dipotong menjadi lembaran dengan ukuran tertentu.
Toleransi lebar dan panjang
Ukuran lebar dan panjang tidak boleh melampaui toleransi sebagai berikut :
Jenis Toleransi panjang dan lebar
6 mm 2.0 mm
10 mm 2.0 mm
b. K e s i k u a n
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
50 PT.BOBBY AND TEAM
b. Persyaratan Bahan
1. Bahan Rangka
Dari bahan alumunium framing system.
Bentuk dan ukuran profil disesuaikan terhadap shop drawing yang telah disetujui Perencana.
Pewarnaan Black anodized 18 micron, tebal bahan minimal 1,8 mm.
Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama sesuai dengan
bentuk toleransi, ukuran ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan oleh
Perencana.
Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
alumunium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
Daun pintu dengan kontruksi panel kaca rangka alumunium, seperti yang ditunjukkan dalam
gambar, termasuk bentuk dan ukurannya.
2. Penjepit Kaca
Digunakan penjepit kaca dari bahan sealent yang bermutu baik dan memenuhi persyaratan yang
ditentukan dari pabrik, pemasangan di syaratkan hanya 1 (satu) sambungan serta harus kedap air.
3. Bahan Kaca Daun Jendela
Bahan untuk kaca jendela menggunakan :
Clear float glass, tebal 5 mm untuk kaca pada dinding partisi.
Semua bahan kaca yang digunakan harus bebas noda dan cacat, bebas galvanis maupun bercak-
bercak lainnya.
c. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, lay
out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan-bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari
kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka alumunium dan penguat lain yang diperlukan
hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/ menjaga kerapihan terutama untuk bidang-
bidang tampak tidak boleh ada cacat bekas penyetelan.
4. Semua ukuran harus sesuai dengan gambar dan merupakan ukuran jadi.
5. Daun Pintu :
Jika diperlukan harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Perencana/ Pengawas
tanpa meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak.
Untuk daun pintu panel kaca setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang dan tidak melintir.
PASAL 5
ALAT PERLENGKAPAN PINTU & JENDELA
1. U M U M
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat perlengkapan pintu, jendela, seperti engsel, kunci,
handle, door closer dan sebagainya.
2. REFERENSI
Semua alat perlengkapan pintu & jendela yang akan dipakai harus sesuai dengan persyaratan : NI - 3 - 1970
Pasal 48, serta instruksi pabrik atau produsen.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
49 PT.BOBBY AND TEAM
Sambungan-sambungan fabricat maupun fabricator, sambungan sudut maupun silang, demikian juga
pengkombinasian profil-profil alumunium harus dipasang sempurna, bila perlu dengan sekrup-sekrup
pemaku.
Sekrup-sekrup tidak boleh kelihatan.
Dalam keadaan ditutup atau dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar, yang menandakan kurang
sempurnanya pemasangan seal keliling.
Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran
yang diakibatkan oleh air hujan maupun udara luar.
Pemasangan kaca/panel kaca sebaiknya dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan penggantian.
Pada bagian bawah jendela dilengkapi/diisi oleh bahan Poly-Utherene (tahan api) sebagai peredam
panas/suara.
Hal pemasangan dibuat oleh fabricator alumunium yang disetujui Perencana.
Menjelang penyerahan pekerjaan, dilakukan pembersihan-pembersihan semua alat-alat pelindung,
tanda-tanda, label-label di bersihkan dan kaca-kaca dicuci dengan larutan acid (acid solution) ringan
atau sesuai yang dianjurkan oleh manufacturer kaca.
Pekerjaan yang selesai, harus bebas dari noda/cacat dan kerusakan baik pada bahan maupun cara
pengerjaannya dan adalah watertight, dan perlu jaminan pemeliharaan.
2. Pekerjaan Shop Front
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksankan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
Standar kwalitas : Sesuai dengan standart INDONESIA SII EXTRUSI
0695 82 dan SII Jendela 0695 82.
Alumunium profil :
Bahan dasar : Alloy B 6063 T5 murni tanpa campuran bahan-bahan scrap yang
dilebur kembali.
Ukuran profile : 4 x 13/4
Tebal profile : 1,50 mm
Kedap suara : 40 DB
Ketahanan terhadap Kebakaran : 60 menit.
Beban angin : 120 kg/m2.
Ketahanan kebocoran tehadap air : 25 mm H2O
Ketahanan kebocoran terhadap udara 12 m3/hr m.
Daya serap terhadap udara 30 dengan kaca 6 mm.
Pewarnaan : black anodized.
Tebal anodized : 18 micron.
Accessories : Sesuai ketentuan pabrik pembuatnya.
3. Pekerjaan Pintu, Jendela Kaca dan Bouvenlight Rangka Alumunium
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan daun pintu, jendela panel kaca dan bouvenlight seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
48 PT.BOBBY AND TEAM
Tebal Anodizing : 14 micron.
Rangka penguat profil : Steel tube 40 x 40 mm.
Glassing bead : Neoprane
Weather strip : fabricat.
Screw assembled : stainless steel
Bahan pengikat lain : dipakai bahan baja lapis zinc 20 micron.
Kaca : Float grey glass tebal 5 mm, kwalitas setara
ASAHIMAS.
Sealant : kwalitas setara DOW CORNING.
Sekrup-sekrup, engsel-engsel dan karet yang digunakan adalah sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuat alumunium.
Model pembukaan jendela dan bovenlicht adalah projected system dengan menggunakan tuas fabric.
Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan, alumunium dan kaca, contoh-
contoh kontruksi (mock up) dan membuat shop drawing yang menggambarkan detail hubungan-
hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkeran kontruksi dan pemasangan semua komponen,
lengkap dengan ukuran-ukurannya.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan alumunium profil beserta kaca harus dilaksanakan
oleh ahlinya.
Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan tembok,
dan memberitahukan Pengawas seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam
keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran
lapangan yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/diselesaikan bersama dengan
Pengawas untuk mendapatkan kepastian.
Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.
Bahan yang dipakai sebelum diproses fabrikasi diseleksi dahulu sesuai dengan bentuk, toleransi ukuran
ketebalan yang dipersyaratkan, kesikuan kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan kemudian
dikerjakan secara maximal dengan mesin potong, mesin, punc, drill, sehingga hasil yang telah dirangkai
mempunyai ukuran yang presisi.
Hubungan antara alumunium pada sambungan-sambungannya harus diberi lapisan mastic dan pada
bagian-bagian dalam sambungannya harus ditutup dengan coulking.
Pemasangan kusen alumunium ke bangunan harus dengan angkur yang kuat.
Antara tembok/kolom/beton dan kusen alumunium harus diisi dengan seal yang elastis, terutama
untuk jendela-jendela luar.
Pemasangan kaca-kaca terhadap kusen alumunium juga harus menggunakan seal yang berupa alur
karet.
Kaca harus dipasang lurus dan tegak lurus dan harus disetel tengah-tengah dengan hati-hati sampai
kerenggangan (fabricato) yang sama.
Sebelum pemasangan kaca, semua kotoran dan bekas minyak harus dibersihkan, sehingga tidak
menggangu pekerjaan perekatan.
Metal/alumunium harus dilindungi dari kemungkinan cacat misalnya dengan clear vinyl protective
coating.
Kaca di identifisir dengan tanda-tanda peringatan dengan tape atau cara lain yang tidak membekas
pada kaca setelah dibersihkan.
Semua pekerjaan terpasang harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh pekerjaan lain seperti cipratan
cat, plesteran, noda teraso waktu memoles atau percikan las.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
47 PT.BOBBY AND TEAM
Kayu-kayu yang dikerjakan harus mengikuti pola- pola sesuai yang tertera pada gambar pelaksanaan
dan diutamakan untuk kayu halus harus terserut rapi dan tanpa ada cacat atau lubang-lubang.
3.2. Kadar Air
Pada waktu penyerahan di lapangan kerja, kayu-kayu hanya boleh mengandung kadar air maksimum
15 % untuk ukuran tebal lebih dari 7 cm dan kadar air maksimum 13 % untuk tebal kurang dari 7 cm.
3.3. Perlindungan
Semua kayu yang akan digunakan harus sudah diawetkan sesuai persyaratan dalam NI - 5 dan NI - 3.
3.4. Penggunaan dan Pengawetan Kayu
1. Kayu yang akan digunakan agar terlebih dahulu diawetkan pada Dinas Kelautan dan Pertanian
Propinsi DKI Jakarta sebagai Dinas yang ditunjuk oleh Gubernur Propinsi DKI Jakarta.
2. Hasil pengawetan kayu agar dibuatkan Berita Acara sebagai bukti bahwa bangunan tersebut telah
menggunakan kayu yang telah diawetkan.
3. Untuk Mempermudah cara pengawetan, maka terlampir mekanisme penggunaan kayu awet untuk
bangunan gedung di Propinsi DKI Jakarta.
3.5. Pengikat-Pengikat
Bahan pengikat digunakan dari paku galvanis, baut atau plat besi sesuai dengan NI - 5 Bab. VI. Pasal
14, 15 dan 17. Bahan perekat yang digunakan harus terbuat dari lem tahan air setara dengan merk
"HERFERIN".
4. PEKERJAAN
Semua pekerjaan harus bertaraf kelas satu dengan hasil yang baik dan rapih. Untuk profil panjang harus
menggunakan mesin-mesin untuk pemotongan. Semua lubang-lubang/cacat ditempat bekas paku, baut dan
sebagainya harus ditutup dengan dempul hingga rapih kembali.
PASAL 4
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
1. Pekerjaan Kusen Alumunium
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat fabri lainnya dan melaksanakan
pekerjaan ini sehingga dicapai pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Persyaratan Bahan
Alumunium profil :
Bahan dasar alloy B 6063 T5 murni tanpa campuran bahan-bahan scrap yang dilebur kembali.
Ukuran shofront/kusen : 40 x 100 mm
Tebal shopfront/kusen : 1,50 mm
Standart kwalitas : Sesuai dengan standart INDONESIA SII
EXTRUSI 0695 82 dan SII Jendela 0695 82.
Kedap suara : 40 DB.
Ketahanan terhadap kebakaran 60 menit.
Ketahanan terhadap air dan fabric untuk setiap tipe harus disertai hasil test, minimum 100 kg/m2.
Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus
disertai hasil test.
Pewarnaan : Black Anodized.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
46 PT.BOBBY AND TEAM
a. Buat adukan dalam jumlah yang dapat dipakai habis dalam waktu 45 menit. Adukan / plesteran
dapat dipakai sampai sebatas adukan/plester tersebut tidak dapat lagi diolah (lebih kurang 90 menit
setelah adukan jadi).
b. Membuat campuran adukan / plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan dengan
izin direksi pengawas.
c. Membuat campuran adukan / plester dengan mesin pengaduk (molen). Bak molen harus benar-
benar bersih. Isikan setengah jumlah air yang diperlukan berikut pasir, lalu tambahkan semen
sementara bak pengaduk berputar, kemudian isikan air sesuai kebutuhan.
5.3. Pemasangan Adukan/Plesteran
a. Adukan pasangan bata : lihat pekerjaan pemasangan bata Bab. IV.
b. Plesteran.
b.1.Plesteran ke dinding bata biasa.
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat dan bahan-bahan lain
Yang dapat mengurangi daya ikat plester.
Pasang lapisan plester setebal yang di syaratkan (20 mm). Ratakan dengan roskam kayu.
Basahkan selama lebih kurang tiga hari.
b.2.Plesteran ke permukaan beton.
Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisa bekisting, debu, minyak-minyak, cat, dan lain
bahan yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. Basahi beton dengan air sehingga
jenuh. Tunggu sampai aliran air sampai berhenti.
Pasangan acian setebal 2 - 3 mm, kasarkan permukaannya, kemudian pasangkan plester
sebelum acian mengering.
Ulangi "a" lalu pasangkan plester dalam ketebalan / keretakan yang disyaratkan dalam
gambar.
Bilamana acian diperlakukan, pasang, sesuai untuk acian.
PASAL 3
PEKERJAAN KUSEN DAN DAUN PINTU KAYU
1. U M U M
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan kusen pintu serta panel pintu masuk ruang kelas. Bila tidak
dipersyaratkan secara khusus dalam modifikasi ini termasuk juga pekerjaan-pekerjaan kayu lainnya yang
tercantum dalam gambar pelaksanaan dan persyaratan Pengawas lapangan.
2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan kayu harus sesuai dengan :
- NI - 5 - 1961
- NI - 3 - 1970
Dan persyaratan-persyaratan lain dalam spesifikasi ini.
3. MATERIAL
Kayu yang dipakai untuk pekerjaan kusen dan daun pintu harus menggunakan Kayu kamper Samarinda Oven
atau kwalitas setara kayu kering Oven clean Dried yang mempunyai kelas keawetan dan kelas kuat terbaik
sesuai dengan NI-5. Jenis kayu harus sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar.
Kayu-kayu yang akan digunakan harus dipilih dari kayu-kayu yang bersih tanpa cacat dan harus bebas dari
mata kayu, retakan, rekahan, lubang dan bebas rayap. Berikan contoh-contoh dari kayu-kayu ini untuk
disetujui penggunaannya oleh Perencana dan Pengawas lapangan.
3.1. Ukuran Dan Pola
Kayu harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan dan ukuran diambil dari kayu yang sudah tersebut
dan struktur kayu ini sesuai dengan NI- 5.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
45 PT.BOBBY AND TEAM
3. MATERIAL
Semua bahan harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dan kebutuhan persyaratan yang tercantum di-
bawah ini :
3.1. P a s i r
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih, bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-campuran
lainnya sesuai dengan:
NI - 3 Pasal. 14.
NI - 2 Bab. 3.3.
3.2. S e m e n
Semen yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan dalam zak yang tertutup
seperti disyaratkan dalam NI - 8.
Hanya sebuah merek dari satu jenis semen yang boleh digunakan dalam pekerjaan.
3.3. A i r
Harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak, asam dan unsur
organik. Kecuali dinyatakan lain, Kontraktor harus menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
4. PERENCANAAN
4.1. Campuran ("Mixes") Adukan Dan Plester
Perencanaan campuran dan pengetesan dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu. Tidak ada
penambahan waktu yang dapat diberikan kepada Kontraktor atas perencanaan dan pengetesan
campuran plester dan adukan ini.
1.1. Plester/Adukan type A ( 1 pc : 3 ps ).
Penggunaan :
Semua dinding beton maupun bata dan dinding - dinding lain yang diharuskan memakai plester
kedap air. Seperti terdapat dalam gambar.
1.2. Plester/Adukan type B ( 1 pc : 5 ps ).
Penggunaan :
Semua dinding-dinding beton maupun batu bata yang akan diplester yang tidak termasuk
kelompok 1.1.
4.2. A c i a n
Acian dibuat didalam campuran 1 ps : 2 air (volume) semen acian hanya digunakan pada dinding-
dinding terplester yang akan di cat.
5. PELAKSANAAN
5.1. U m u m.
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Persiapkan dan bersihkan
permukaan-permukaan yang akan diplester, dari kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain yang dapat
merusak plesteran.
Tukang-tukang plester yang dinilai tidak cakap, karena pekerjaannya yang buruk harus diganti dengan
baik.
Plesteran/adukan yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis ini harus disingkirkan dari pekerjaan.
Pekerjaan plesteran harus rata pada bidang pemasangannya. Pekerjaan yang tidak rata harus
diperbaiki mengikuti petunjuk Direksi Pengawas. Tebal plesteran yang dimaksudkan, kecuali bila lain
adalah 20 mm dengan toleransi minimum tebal 15 mm dan maximum tebal 25 mm. Bilamana
ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui karena kondisi permukaan dinding, maka permukaan
dinding harus diperbaiki.
5.2. Pencampuran
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SAYARAT
REHAB TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
44 PT.BOBBY AND TEAM
BAB IV
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1 U M U M
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai bahan-bahan dan pemasangan semua pekerjaan pasangan bata
seperti yang tertera pada gambar-gambar. Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis
ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang terlihat pada gambar-gambar dan seperti yang dipersyaratkan dalam
spesifikasi ini.
2 REFERENSI
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada P.U.B.I, NI - 3 - 1970 dan NI - 10 1973.
3 MATERIAL
1. Angkur-angkur dan pengikat-pengikat harus terbuat berdasarkan perencanaan yang disetujui oleh
perencana dan Direksi lapangan, kecuali tidak disebutkan lain maka terbuat dari baja.
2. Bata harus baru, terbakar keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai dengan persyaratan-
persyaratan dalam NI - 10 - 1973. Batas - batas siar harus dipasang dengan adukan/spesi seperti yang
dipersyaratkan dibawah ini.
3. Adukan/spesi untuk seluruh dinding bata, harus berupa campuran 1 semen : 3 pasir, dan dinding
lainnya seperti daerah toilet dan daerah yang harus menggunakan kedap air berupa campuran 1
semen : 2 pasir sesuai dengan gambar.
4 PENGERJAAN DAN PENYIMPANAN
Bahan-bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Direksi, untuk
menghindarkan bahan tersebut dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan terhadap bahan
tersebut.
5 CONTOH-CONTOH
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus mendapat persetujuan perencana, pengawas dan
disimpan sebagai mock up di direksi keet. Pengambilan contoh bahan-bahan yang telah berada di lapangan
akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan pengawas lapangan guna keperluan pengujian.
6 PEMASANGAN
Pemasangan batu bata sesuai kaidah yang berlaku dan dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur
penaikkannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar
maka setiap lajur, bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya. Pola ikatan pasangan harus
terjaga baik diseluruh pekerjaan.
PASAL 2
PEKERJAAN PLESTER DAN ADUKAN
1. U M U M
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan yang disebutkan dalam gambar.
2. REFERENSI
Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan persyaratan dalam :
NI - 2 - 1971.
NI - 3 - 1970.
NI - 8 - 1972.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
100
TABEL PERALATAN ELEKTRIKAL
JENIS PERALATAN PABRIKAN
PANEL SIEMENS,TEEKINDO
MCCB / MCB MG,BBB,SCHNEIDER
KABEL-KABEL TRANKA,SUPREME,KABEL
METAL, KABELINDO
LAMPU ARTOLITE.PHILLIPS
ARMATURE LAMPU ARTOLITE,PHILLIPS
SAKLAR, S/KONTAK,SOCKET PANASONIK, MK,VIMAR
CONDOIT CLIPSAL
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
99
14. Training
Kontraktor harus memberikan training bagi operator minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh
pemberi tugas, sebelum diterbitkannya surat keterangan serah terima pekerjaan pertama.
Materi training teori dan pratek sampai dapat mengetahui operasi dan maintenance.
15. Referensi Produk
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong
dimungkinkan untuk mengajukan alternative lain yang setaraf dan Pemborong baru dapat
menggantinya bila sudah ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pengawas Lapangan.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :
No Uraian
Spesifikasi Teknis
Merk / Produk
1 Pompa Jet Debit : 30 liter / menit Sanyo, Grundfosl, Ebara
Total Head : 40 m
Power : 250 W
2 Pompa Transfer Debit : 30 liter / menit Sanyo, Grundfos, Ebara
Total Head : 40 m
Power : 250 W
3 Gate Valve Kitz
4 Floater switch KKK, Showa
5 Check Valve Kitz
6 Tangki Atas Fibreglass Enduro, Penguin
7 Pipa Air bersih Pipa PVC Class AW ( 10 kg/cm ) Wavin
8
Pipa Air Bekas &
Kotor
Pipa PVC Class AW ( 10 kg/cm )
Wavin
9 Pipa Vent Pipa PVC Class AZ ( 8 kg/cm ) Wavin
10 Fitting PVC Class 10 kg / cm TSK, SSS, PPI
11 Clamp Galvanized Ex Lokal
12 Clean out TOTO
13 Floor drain TOTO
14 Closet TOTO
15 Urinal TOTO
16 Wastafel TOTO
17 Kitchen zink Ex Lokal
18 Kran-kran TOTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
98
8. Ketentuan-ketentuan Yang Diikuti
Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000
Ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik.
9. Material dan Teknis
Semua komponen-komponen yang digunakan untuk power, panel dan control panel harus
sesuai dengan daftar material.
Panel-panel harus dibuat dari plat tebal 2 mm dan dilengkapi dengan kunci dan dibuat oleh
panel maker yang disetujui.
Tiap panel dan unit mesin harus digrounded dengan tahanan pentanahan kurang dari 2 ohm.
Pengkabelan untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam conduit.
Penarikan kabel feeder dengan tidak diperbolehkan ada sambungan
Radius pembelokkan kabel minimum 15 kali diameter kabel
Starter Motor :
Semua starter untuk pemakaian daya motor 5 HP harus memakai otomatik star delta
starter, kurang dari 5 HP memakai DOL.
10. Pengujian
Umum
Semua biaya dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan pengujian disediakan oleh
pelaksana kontraktor.
Kontraktor harus memberitahukan kepada direksi paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
mulai pelaksanaan pengujian.
Dalam masih ada kebocoran atau belum berfungsinya suatu sistim dengan baik, maka
pelaksana harus memperbaiki peralatan tersebut & mengulangi pengujian lagi.
Alat-alat bantu untuk pengujian antara lain: manometer, pompa-pompa dan lain-lain, harus
dalam keadaan baik dan ditera secara resmi.
11. Pipa dan Jaringan Pipa
Untuk pipa air bersih, pengujian dilakukan dengan ketentuan 2 (dua) kali tekanan kerja selama
8 jam tanpa ada penurunan tekanan uji. Dalam hal ini tekanan uji saluran air bersih = 8 atm.
Selanjutnya sebelum pipa dan jaringan pipa siap untuk pertama kalinya dioperasikan, maka
pelaksana wajib melakukan desinfektansi terlebih dahulu (dengan desinfektansi yang
disetujui). Pada prinsipnya pengetesan dilakukan dengan cara bagian perbagian atau panjang
pipa max. 100 mtr.
Untuk pipa air kotor, air buangan dan ventilasi pengujian dilakukan dengan test rendam
dengan air selama 8 jam.
12. Pompa
Semua pompa harus diuji sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Pelaksana harus
menghitung kembali besarnya jumlah aliran air yang mengalir dan total head berdasarkan
peralatan mesin (sesuai dengan penawaran) yang dipasangnya atau mencoba sisa tekanan
pada fixture unit yang paling jauh.
13. Reservoir
Tangki air setelah dibersihkan harus diuji selama 24 jam tanpa ada penurunan tinggi air.
Semua peralatan harus dapat berfungsi dengan baik.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
97
Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda.
Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
Sambung Lem
Penyambungan antara pipa dan fitting PVC mempergunakan lem yang sesuai dengan jenis
pipa dan rekomendasi dari pabrik pembuat
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, untuk itu harus mempergunakan alat press
khusus. Selain itu pemotongan pipa harus mempergunakan alat pemotong khusus agar
pemotongan pipa dapat tegak lurus terhadap batang pipa.
Cara penyambungan lebih lanjut dan terinci harus mengikuti spesifikasi dari pabrik pipa.
Sambungan yang Mudah Dibuka
Sambungan ini dipergunakan pada alat-alat saniter sebagai berikut :
Antara Lavatory Faucet dan supply Valve.
Pada waste fitting dan siphon. Pada sambungan ini kerapatan diperoleh dengan
adanya packing dan bukan seal threat.
4. Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar pipa
ataupun isolasi.
Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang kedap air harus
digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap
air (water proofing) harus dari jenis flushing sleeves
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau caulk
5. Katup Label (Valve Tag)
Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat penting guna operasi dan pemeliharaan.
Fungsi-fungsi seperti normally open atau "normally close harus ditunjukkan di tags katup.
Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.
6. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan di setiap
service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara /metoda-metoda yang
disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
Desinfeksi :
Dari 50 mg / l chlor selama 24 jam setelah itu dibilas atau dari 200 mg / l chlor selama 1
jam setelah itu dibilas.
Untuk bak air dipoles dengan cairan 200 mg / l chlor selama 1 jam dan setelah itu dibilas.
7. Pekerjaan Listrik
Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan dan pemasangan panel listrik termasuk panel
kontrol untuk peralatan pompa air bersih, kabel kontrol berikut peralatan control seperti yang
ditunjukkan pada gambar perencanaan.
Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan listrik.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
96
Penggantung dan Penumpu Pipa
Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat
dan sempurna agar dimungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau peregangan pada jarak
yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam list berikut ini :
Pipa PVC
No Ukuran Pipa
(mm)
Interval
Mendatar
(m)
Interval Tegak
(m)
1 50 0.6 0.9
2 80 0.9 1.2
3 100 1.2 1.5
4 150 1.8 2.1
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak
interval yang dipergunakan harus berdasarkan jarak interval pipa ukuran terkecil yang ada.
Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna. Semua
pemasangan harus rapi dan sebaik mungkin.
Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar zinchromate dan pengecatan
sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Pipa Dalam Tanah
Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup.
Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 2,000 mm pada dasar galian dengan
adukan semen. Semua galian pipa harus dilakukan pengurugan serta pemadatan kembali
seperti kondisi semula.
Kedalaman pipa air minum minimum 80 cm dibawah permukaan tanah.
Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15 30 cm untuk bagian
atas dan bagian bawah pipa dan baru diurug dengan tanah tanpa batu-batuan atau benda
keras lainnya.
Pipa yang ditanam pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2 2.5
m.
Untuk pipa-pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman (selubung ) baja atau
beton dengan diameter minimum 2 kali dia. pipa tersebut.
3. Sambungan Pipa
Sambungan Flexible
Sambungan flexible harus disediakan dengan tujuan untuk menghilangkan getaran dari
sumber getaran.
Sambungan Ulir
Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk
ukuran sampai dengan 65 mm.
Kedalaman ulir pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar
tangan sebanyak 3 ulir.
Semua sambungan ulir harus mempergunakan perapat Henep dan zink white dengan
campuran minyak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
95
2. Pipa pipa
Umum
Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan lainnya harus sesuai dengan
gambar rencana dan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan
serta kerapihan.
Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum dipasang /
disambung.
Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan
pemipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan
caps atau plug untuk mencegah masuknya kotoran / benda-benda lain
Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dan harus rapi dan tidak tajam
(diampelas).
Pekerjaan pemipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara
lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya sesuai dengan fungsi system dan
yang diperlihatkan dalam gambar.
Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada
pekerjaan pemipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.
Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan wartel
mur atau flens.
Untuk setiap pipa yang menembus dinding basement harus menggunakan pipa flexible
untuk melindungi dari vibrasi akibat terjadinya penurunan struktur gedung
Setiap arah perubahan aliran untuk pemipaan air kotor yang membentuk sudut 90 harus
digunakan 2 buah elbow 45 dan dilengkapi dengan clean out serta arah dan jalur aliran
agar diberi tanda.
Katup ( valve ) dan saringan ( strainer ) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan
penggantian. Pegangan katup (Valve handle) tidak boleh menukik
Semua pekerjaan pemipaan air limbah harus dipasang secara menurun ke arah titik
buangan. Pipa pembuangan dan vent harus disediakan guna mempermudah pengisian
maupun pengurasan. Untuk pembuatan vent pembuangan hendaknya dicari titik terendah
dan dibuat cekung serta ditempatkan yang bebas untuk melepaskan udara dari dalam.
Semua jaringan pipa dilengkapi dengan : Valve, air vent, wash out untuk air bersih dan
Clean out, air vent, wash out untuk jaringan pipa air kotor.
Kemiringan menurun dari pekerjaan pemipaan air limbah harus seperti berikut kecuali
seperti diperlihatkan dalam gambar
Dibagian dalam toilet, 50 mm 100 atau lebih kecil : 1 2 %
Dibagian dalam bangunan 150 mm atau lebih kecil : 1%
Dibagian luar bangunan, 150 mm atau lebih kecil dan 200 mm atau lebih besar :
1% .
Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural atau
timbulnya kerusakan lain karena kelalaian, maka semua perbaikannya adalah menjadi
tanggung jawab Pemborong.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
94
6. Globe Valve 10 bar
Globe valve dengan ukuran 2 dan lebih besar terbuat dari Cast iron body dan working
pressure : 10 bar.
Untuk ukuran 2 dan ke bawah, body material terbuat dari bronze, screw ends BS21.
7. Rubber flexible / expansion joint ( Flange connection )
adalah spherical shape ball design, single / double sphere, terbuat dari neoprene rubber
dengan nylon reinforcement ( cloth reinforcement tidak dapat diterima ).
Untuk ukuran 2 dan lebih besar dilengkapi dengan galvanized steel flange end. Working
pressure : 10 bar.
8. Rubber flexible / Expansion joint ( screw connection )
Adalah spherical shape ball design, twin sphere, terbuat dari neoprene rubber dengan nylon
reinforcement ( cloth reinforced tidak dapat diterima ).
Rubber flexible / expansion joint untuk ukuran dan lebih besar harus complete dengan
malleable iron threaded BS21 union end connection. Semua rubber flexible / expansion joints
harus mempunyai working pressure : 10 bar.
Katup penutup / gate valve untuk pipa-pipa dengan diameter sampai 2 dapat menggunakan
bahan kuningan atau bronze dengan kualitas terbaik.
Katup penutup / gate valve untuk pipa-pipa dengan diameter lebih besar dari 2 menggunakan
bahan cast iron / baja tuang anti karat.
9. Alat-alat Plambing
Alat-alat peturasan / urinal dari type flush valve
Water closet type flush yang dipakai harus dari kualitas terbaik.
Produk sanitary fixtures yang digunakan sesuai spesifikasi Arsitek.
10. Alat-Alat Bantu ( Accessories )
Alat bantu untuk semua pipa harus digunakan dari bahan-bahan sejenis sesuai dengan bahan
pipanya.
3.10. Persyaratan Teknis Pemasangan
1. Pompa
Pompa-pompa harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Pompa harus diletakan diatas pondasi menurut petunjuk pabrik dan disesuaikan dengan
berat, daya, putaran dan dimensi pompa.
Semua pompa harus dilengkapi :
Pada pipa hisap dilengkapi dengan gate valve, strainer dan flexible joint, Pada pipa tekan
dilengkapi dengan gate valve, check valve, flexible joint dan manometer serta dilengkapi
dengan panel board signal yang menunjukkan bahwa pompa sedang bekerja atau tidak.
Alat-alat penunjang lainnya agar pompa dapat bekerja dengan baik.
Pengkabelan dan alat-alat bantu ( panel, electrode water level control, alarm dan lain-lain )
harus lengkap terpasang dan dijamin bahwa sistem bekerja dengan baik.
Pelaksana harus menghitung kembali besarnya jumlah aliran air yang mengalir dan total
head berdasarkan peralatan / mesin ( sesuai dengan penawaran ) yang dipasangnya atau
mencoba sisa tekanan pada fixture unit yang paling jauh.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
93
Pompa Transer
Tipe : Self Priming
Kapasitas : 30 liter / menit
Total head : 40 m
Power : 250 W
3.8. Pipa Pipa
Untuk jaringan air bersih digunakan Pipa PVC Klas AW ( 10 Kg / cm
2
) dengan sambungan
Solvent Cement ( perekat ) yang sesuai untuk jenis pipa PVC.
Untuk pipa air bekas dan air kotor digunakan pipa PVC klas AW ( 10 kg/cm ) dengan
sambungan Solvent Cement ( perekat ) yang sesuai untuk jenis pipa PVC.
Untuk pipa-pipa Vent digunakan pipa PVC kelas AZ ( 8 kg/cm ) dengan sambungan Solvent
Cement ( perekat ) yang sesuai untuk jenis pipa PVC.
Sambungan antara pipa yang berlainan jenis dilakukan dengan menggunakan adaptor atau
coupling.
Sebelum pemasangan / penyambungan dilakukan, pipa-pipa harus dalam keadaan bersih dari
kotoran baik pada bagian yang akan disambung ataupun didalam pipa itu sendiri.
Semua jenis sambungan, pemasangannya tidak diperbolehkan berada dalam beton / dinding.
3.9. Katup Katup (Valve)
1. Floating Valve
Body material yang dipakai adalah bronze grade CAC 430 dengan Pressure Balanced type
Float Valve.
2. Butterfly Valve
Standard manual butterfly valve adalah BS 5155, wafer atau sejenisnya. Body terbuat dari cast
iron. Liner : EPDM. Cocok untuk temperatur sampai dengan 130 C. Shaft terbuat dari 416 SS
dengan single piece through shaft. Minimum working pressure : 10 bar.
3. Check valves
Water dual check valve dengan ukuran 2 dan lebih besar terbuat dari cast iron body,
stainless steel disc, dual flap, stainless steel spring dan resilient seat (EPDM). Minimum
working pressure : 10 bar.
Silent check valve dengan ukuran 2 dan lebih besar mempunyai silent globe sentral
guiding disc design, ductile iron body, single SS 316. Disc dengan resilient disc, stainless
steel spring. Flange end connection to BS 4504 or BS EN 1092-2 : 1997 PN 16 Rf.
Swing check valve dengan ukuran 2 dan lebih besar terbuat dari ductile iron body untuk
working pressure : 20 bar. Untuk ukuran 2 dan ke bawah adalah spring type. Body
material tebuat dari bronze, screw ends BS 21. Working pressure : 10 bar.
4. Strainer
Strainer dengan ukuran 2 dan lebih besar mempunyai type Y pattern, cast iron body
(untuk 16 bar) dengan SS screen 3 mm perforations. Ductile iron body untuk 10 bar.
5. Gate Valve ( Rising dan Non Rising Stem )
Gate valve dengan ukuran 2 dan lebih besar dari cast iron body dilengkapi dengan open
/ shut indicator untuk Non Rising Stem.
Untuk 2 dan ke bawah, body material terbuat dari Dzr / bronze body sesuai standar BS
5154 series B, screw ends BS 21 N.R.S, working pressure : 10 bar.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
92
3.3. Air Kotor
Air kotor adalah untuk jenis air buangan dari urinal dan water closet
Air kotor disalurkan secara gravitasi dengan pipa menuju septic tank kemudian disalurkan ke
sumur resapan.
3.4. Air Hujan dan Drainase
Air Hujan yang jatuh dari atap bangunan disalurkan menuju ke dalam saluran air hujan
halaman / drainase site secara gravitasi kemudian dialirkan ke sumur resapan kemudian
peluap sumur resapan dialirkan ke saluran kota.
3.5. Ketentuan Bahan dan Peralatan
Material yang dipakai harus baru serta memenuhi persyaratan teknis dan gambar rencana.
Untuk itu pelaksana harus menyediakan contoh-contoh sebelum pemasangan guna
mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan dan Konsultan Perencana.
Material-material yang dipakai meliputi :
3.6. Reservoir Bawah (Ground Tank)
Reservoir bawah ( ground reservoir ) dengan kapasitas 14,5 m
3
, Ground resevoir terbuat dari
konstruksi beton bertulang kedap air dan di - finishing pada bagian dalam.
Tangki harus mempunyai kelengkapan sebagai berikut :
Manhole.
Tangga pengontrol.
Pipa vent penghubung maupun vent ke udara luar.
Pipa pengisi lengkap dengan floater valve, pipa peluap dan pipa penguras.
Pipa penghubung sekat reservoir yang dilengkapi valve raising stamp/tungkai panjang
sebagai pemutar valve.
Elektrode water level kontrol
Kelengkapan lainnya sekiranya diperlukan untuk bekerjanya instalasi ini.
3.7. Pompa Air Bersih
Untuk memompakan air dari sumur dangkal ke ground tank digunakan pompa jet.
Untuk memompakan air dari ground tank ke roof tank digunakan pompa transfer.
Semua pompa harus dilengkapi dengan pondasi pompa, peredam getaran, serta manometer.
Pada pipa tekan harus dilengkapi dengan Gate valve, Check Valve dan perlengkapan lainya
sehingga sistim pompa dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
Selain itu dilengkapi pula dengan pipa pemeriksa aliran berikut gate valve & pipa pembuangan
dari lubang drain pompa ke saluran pembuangan.
Unit dilengkapi dengan starter panel pompa dan WLC untuk menjalankan pompa.
Data teknis pompa
Pompa Jet
Tipe : Self Priming Jet Pump
Kapasitas : 30 liter / menit
Total head : 40 m
Power : 250 W
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
91
PASAL 5
URAIAN PEKERJAAN DAN PERSYARATAN PELAKSANAAN TEKNIS
PEKERJAAN SISTEM MEKANIKAL
1. Umum
Setiap pemborong yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak
dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi
yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Pemborong untuk mengganti bahan atau
peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan
tambahan biaya.
2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan air bersih beserta instalasinya, pengelolaan air kotor dan drainasi air hujan
termasuk : Pemilihan, pengadaan, pemasangan serta pengujian material maupun sistem keseluruhan
sehingga sistem plambing dapat berjalan dan beroperasi dengan baik dan benar sesuai gambar
rencana dan persyaratan ini.
Semua perijinan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi plambing
Pengukuran terhadap ketinggian site terutama untuk kemiringan saluran dan peil banjir
Sistem dan unit-unitnya meliputi :
Jaringan pipa air bersih untuk di luar dan di dalam bangunan.
Jaringan pipa - pipa air kotor dan bekas di dalam dan di luar bangunan.
Jaringan pipa-pipa vent untuk sistem pembuangan air kotor dan air bekas.
Jaringan pipa-pipa dan saluran pembuangan halaman (drainase site) dan menyalurkan menuju ke
sumur resapan dan peluapan ke drainasi kota.
Pompa-pompa untuk menjalankan sistem air bersih lengkap dengan panel kontrolnya.
Unit pengolahan air kotor sistem konvensional
Reservoir bawah ( ground reservoir ) dari beton bertulang lengkap dengan pipa-pipa pengisi,
overflow yang disalurkan secara gravitasi melalui pipa kesaluran luar / kota, elektroda pengontrol
muka air, manhole, pelampung, tangga dan reservoir bawah harus tertutup, dan dapat dibuka.
Roof Tank
3. Penjelasan Sistem
3.1. Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan ini, air disupplai dari sumur dangkal.
Air dari Sumur Dangkal di tampung di dalam bak bawah ( Ground reservoir ) yang mempunyai
kapasitas 14,5 m
3
, dari bak bawah ( Ground resevoir ) air dipompakan dengan pompa transfer
ke roof tank dengan kapasitas 4 m
3
selanjutnya didistribusikan ke fixture fixture unit secara
gravitasi.
3.2. Air Bekas
Air bekas adalah air buangan tidak tercemar dari bak cuci tangan, kamar mandi, dan kitchen
sink.
Air bekas disalurkan secara gravitasi dengan pipa-pipa ke dalam saluran pipa utama drainase
site kemudian disalurkan ke saluran kota.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
90
3. Coaxial cable yang digunakan harus mendapat rekomendasi dari pabrik pembuatnya yang
menyatakan bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk sistem penangkal petir.
4. Coaxial cable yang digunakan mempunyai ukuran minimal 2 x 35 mm2.
5. Hantaran turun harus dipasang dengan baik , lurus dan mempunyai kekuatan yang cukup
sehingga mampu menahan gangguan mekanis.
IV. ELEKTRODA PEMBUMIAN
1. Elektroda pembumian terbuat dari pipa GIP diameter 1 dan plat tembaga serta lilitan
kawat timah dengan konstruksi seperti tercantum di dalam Gambar Perencanaan.
2. Elektroda pembumian harus di tanam langsung di dalam tanah dengan panjang bagian yang
tertanam minimal sepanjang 6 M dan mempunyai tahanan pentanahan sebesar 2 Ohm.
3. Terminal penyambungan untuk menghubungkan elektroda pembumian dengan hantaran
turun harus dilakukan di dalam bak kontrol. Penyambungan tersebut harus menggunakan
mur baut berukuran M-10 sebanyak tiga titik.
4. Sistem pembumian untuk penangkal petir ini harus terpisah dari sistem pembumian untuk
sistem elektrikal lainnya.
V. BAK KONTROL / TERMINAL PENYAMBUNGAN
1. Bak kontrol berfungsi sebagai tempat penyambungan antara hantaran penyalur petir dengan
elektroda pembumian (terminal pembumian) dan sebagai tempat untuk melakukan
pengukuran tahanan pembumian.
2. Dimensi konstruksi bak kontrol sesuai dengan Gambar Perencanaan.
3. Dinding dan tutup bak kontrol terbuat dari konstruksi beton.
4. Bak kontrol mempunyai tutup yang dilengkapi dengan handle. Tutup bak kontrol ini harus
dapat di buka dengan mudah.
VI. PENYANGGA DAN KLEM
1. Penyangga digunakan untuk memegang hantaran penyalur petir.
2. Penyangga terbuat dari besi yang digalvanisasikan sehingga tahan terhadap karat.
3. Dimensi dan konstruksi penyangga sesuai dengan Gambar Perencanaan.
4. Jarak antara 2 ( dua ) penyangga yang berdekatan minimal 40 cm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
89
D. SISTEM PENANGKAL PETIR
I. LINGKUP PEKERJAAN
1. Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material , peralatan , tenaga kerja dan lain -
lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk
seluruh instalasi sistem penangkal petir seperti dipersyaratkan di dalam buku ini dan seperti
ditunjukkan pada Gambar Perencanaan.
Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan - pekerjaan kecil lain yang berhubungan
dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini, tetapi di
anggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi instalasi sistem
penangkal petir.
2. Item-item pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Elektroda Penangkal petir ini termasuk batang penangkal petir (air termination) , dudukan air
termination dan peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi
sistem penangkal petir.
b. Hantaran turun
Di dalam item ini termasuk juga pipa pelindung, penyangga dan klem untuk dudukan dan
pemasangan hantaran turun.
c. Elektroda Pembumian
Item ini meliputi batang pembumian, terminal penyambungan, bak kontrol dan material-
material bantu lainnya.
3. Instalasi sistem penangkal petir harus mengikuti Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir atau
peraturan-peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia, serta harus mendapat Rekomendasi dari
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia.
II. PENANGKAL PETIR KONVENSIONAL
1. Elektroda penangkal petir ini terdiri dari :
a. Air Termination dari jenis Electrostatis lighting terminal.
b. Dudukan air termination yang terbuat dari fibreglass dengan diameter 70 mm dan
ketinggian minimum 2,5 meter.
c. Pemasangan dudukan air terminator harus tahan terhadap pengaruh goncangan dan
angin.
2. Air termination yang dipakai harus mendapat izin atau rekomendasi dari Departemen Tenaga
Kerja Republik Indonesia atau instansi lain yang berwenang.
3. Air termination yang dipakai dengan menggunakan air termination dari jenis bukan radioaktif.
4. Detail dan tata letak instalasi penangkal petir sesuai dengan Gambar Perencanaan.
5. Air termination harus terbuat dari bahan yang tahan untuk dialiri arus listrik yang cukup besar
tanpa terjadi kerusakan.
6. Elektroda penangkal petir harus dihubungkan dengan hantaran turun.
7. Pemasangan penangkal petir harus di atur sedemikian rupa, sehingga semua bagian atau
benda yang berada di atap sampai dengan lantai basement harus dapat terlindung oleh
sistem instalasi penangkal petir.
III. HANTARAN TURUN
1. Hantaran turun berfungsi untuk mengalirkan muatan listrik petir yang diterima/ditangkap oleh
elektroda penangkal petir ke konduktor pembumian. Oleh karena itu , hantaran turun harus
dihubungkan secara sempurna, baik dengan elektroda penangkal petir maupun elektroda
pembumian.
2. Hantaran turun terbuat dari Coaxial Cable yang di rancang khusus untuk hantaran turun
sistem penangkal petir.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
88
C. Sistim Pembumian Untuk Pengaman
I. Ketentuan Umum
1. Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman adalah pembumian dari badan -
badan peralatan listrik atau benda - benda di sekitar instalasi listrik yang bersifat konduktif
dimana pada keadaan normal benda - benda tersebut tidak bertegangan, tetapi dalam
keadaan gangguan seperti hubung singkat phasa ke badan peralatan kemungkinan benda -
benda tersebut menjadi bertegangan.
2. Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan / keselamatan manusia dari bahaya
tegangan sentuh pada saat terjadinya gangguan.
3. Semua badan peralatan atau benda - benda di sekitar peralatan yang bersifat konduktif
harus dihubungkan dengan sistem pembumian ini.
4. Ketentuan - ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL , SPLN dan STANDAR - STANDAR
yang diakui di Negara Republik Indonesia.
II. Konstruksi
1. Sistem pembumian terdiri dari grounding rod, kabel penghubung antara benda-benda yang
diketanahkan dan peralatan bantu lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem ini.
2. Grounding rod dari sistem pembumian terbuat dari pipa GIP dan tembaga dengan konstruksi
seperti Gambar Perencanaan.
3. Konduktor penghubung antara peralatan ( yang digrounding ) dengan grounding rod terbuat
dari bare copper conductor atau kabel berisolasi sesuai dengan Gambar Perencanaan.
4. Tahanan sistem pembumian sedemikian rupa sehingga tahanan sentuh yang terjadi harus
lebih kecil dari 50 Volt.
III. Pemasangan
1. Grounding rod harus di tanam langsung dalam tanah dengan bagian grounding rod yang
tertanam di dalam tanah minimum sepanjang 6 M dan masing - masing titik grounding rod
mempunyai tahanan tidak lebih dari 2 Ohm.
2. Grounding rod harus ditempatkan di dalam bak kontrol yang tertutup. Tutup bak kontrol
harus mudah di buka dan dilengkapi dengan handle. Bak kontrol ini mempunyai fungsi
sebagai tempat terminal penyambungan dan tempat pengukuran tahanan pembumian
groundinng rod. Ukuran bak kontrol harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.
3. Hantaran pembumian harus dipasang sempurna dan cukup kuat menahan gangguan
mekanis.
4. Penyambungan bagian-bagian hantaran pembumian yang tertanam di dalam tanah harus
menggunakan sambungan las sedangkan penyambungan dengan peralatan yang
diketanahkan harus menggunakan mur baut atau sesuai dengan Gambar Perencanaan.
5. Penyambungan hantaran pembumian dengan grounding rod harus menggunakan mur baut
berukuran M-10 sebanyak 3 (tiga) titik. Penyambungan ini dilakukan di dalam bak kontrol.
6. Ukuran hantaran pembumian harus sesuai dengan yang tercantum di dalam Gambar
Perencanaan.
7. Sistem pembumian harus terpisah dari sistem pembumian :
a. Pembumian instalasi sistem penangkal petir
b. Pembumian sistem telepon (bila ada)
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
87
3. Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kali total diameter luar kabel
yang dilindunginya.
4. Flexible conduit yang digunakan harus tahan karat dan cukup kuat untuk menahan gangguan -
gangguan mekanis yang mungkin terjadi.
5. Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.
III. Rak Kabel
1. Rak kabel yang digunakan untuk menyangga kabel - kabel daya , kabel instalasi daya,
penerangan serta kabel instalasi arus lemah.
2. Rak kabel terbuat dari papan dengan ketebalan 2 mm.
3. Rak kabel harus dilengkapi dengan tutup (cover) rakrung penyangga kabel, jarak antar ruang
penyangga kabel maximum 50 cm.
4. Penggantung rak kabel dipasang pada plat beton dengan anchor bolt dan harus kuat untuk
menyangga rak kabel beserta isiannya serta harus tahan pula menahan gangguan-gangguan
mekanis.
5. Rak kabel harus mempunyai penggantung yang dapat di atur (adjustable) yang terbuat dari
bahan besi.
PASAL 4
PERSYARATAN TEKNIS FIXTURE PENERANGAN
A. Armature Lampu
1. Armature-armature lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk dan penampilan sesuai
dengan Gambar Perencanaan.
2. Armature-armature lampu menggunakan produk lokal dengan STANDAR kualitas yang baik
setara dengan Phillips.
3. Armature-armature lampu yang terbuat dari plat baja harus mempunyai ketebalan plat minimal
0,7 mm, di cat dasar dengan meni tahan karat dan di cat finish warna putih atau sesuai petunjuk
Perencana Interior. Pengecatan ini menggunakan cat bakar.
4. Armature lampu untuk lampu TL, PL, SL harus dilengkapi dengan komponen - komponen lampu
berupa ballast, starter dan kapasitor dengan Merk setara Artolite, Interlite atau Philips.
5. Pemasangan armature harus dipasang dengan baik dan kokoh sehingga tidak mudah terlepas
oleh gangguan - gangguan mekanis. Cara pemasangan lampu harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik pembuat.
B. Lampu Penerangan Buatan
1. Jenis - jenis lampu harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.
2. Lampu - lampu yang digunakan harus mempunyai kualitas Philips.
3. Lampu TL , SL , BARET , HPLN harus dipilih dari jenis lampu yang mempunyai efisiensi tinggi.
Untuk TL 5 : 28 watt lengkap elektronik ballast high efficiency.
4. Semua lampu yang digunakan harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Tegangan kerja : 220 Volt
b. Konsumsi daya : sesuai dengan gambar perencanaan
c. Frekuensi : 50 Hertz
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
86
F. PERSYARATAN TEKNIS PENUNJANG INSTALASI
I. Rigid Conduit
1. Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan Rigid Steel Conduit (RSC) type
thickwall dengan ketebalan minimum 2 mm dan conduit - conduit yang di tanam di dalam tembok
atau beton menggunakan High Impact Conduit.
2. Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar 1,5 kali dari total
diameter luar kabel yang dilindunginya dan ukuran minimum sebesar . Oleh karena itu ,
kontraktor sebelum memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap kabel yang akan
dilindunginya.
3. Ujung - ujung conduit harus dihaluskan dan diberi tules agar tidak merusak isolasi kabel.
4. Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan dengan cara di
cat finish dengan warna yang berbeda sebagai berikut :
a. Instalasi listrik : warna biru
b. Instalasi fire alarm : warna merah
c. Instalasi tata suara : warna putih
d. Instalasi telepon : warna kuning
5. Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya , instalasi
penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangannya harus dilakukan serapi
mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur.
6. Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan dengan penggunaan jalur untuk
utilitas lain seperti instalasi komunikasi, fire alarm, sound system, matv, ducting AC dan lain - lain
sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling mempengaruhi.
7. Pemasangan pipa conduit atau sparing tidak boleh merusak atau mengganggu instalasi utilitas
lainnya.
8. Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar diperkirakan tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan,
maka Kontraktor wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan mudah dan tidak mengganggu
utilitas lain, tetapi harus tetap sesuai dengan persyaratan.
9. Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit di atas
plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang flexible conduit.
Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.
10. Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat di isi dengan 1 (satu) kabel berinti banyak
atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk kabel daya maupun untuk
kabel lain.
11. Conduit untuk instalasi listrik harus berjarak minimum 50 cm dari pipa air panas.
12. Jumlah sparing (conduit yang di tanam di dalam beton) harus disediakan minimum sebanyak 120
% dari jumlah kabel yang akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah sparing lebih
banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.
II. Metal Flexible Conduit
1. Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
a. Yang keluar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
b. Yang keluar dari conduit ke mesin - mesin atau beban - beban yang lainnya.
c. Pembelokan instalasi
d. Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam Gambar Perencanaan.
2. Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus dilakukan di dalam doos
penyambungan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
85
11. Pemasangan kabel dalam dinding harus memperhatikan hal - hal sebagai berikut :
a. Kabel harus dilindungi dengan sparing.
b. Sparing (pipa pelindung kabel yang ditanam dalam High Impact Conduit) sebelum ditutup
tembok harus disusun rapi dan diklem pada setiap jarak 60 cm. Jika sparing tersebut
berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan
kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.
c. Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus dilindungi dengan metal
flexible conduit serta pertemuan antara conduit/sparing dengan metal flexible conduit harus
dilakukan dengan cara klem.
d. Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel Conduit).
E. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN INSTALASI
I. Outlet Daya
1. Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi STANDAR SII , SPLN , VDE / DIN atau
STANDAR - STANDAR lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
2. Outlet daya dan plug harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Rating tegangan : 250 volt
b. Rating arus : 16 A atau lebih seperti pada Gambar Perencanaan
c. Tipe Pemasangan : recessed
3. Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat,
STANDAR produk , tipe dan rating arus serta tegangannya.
4. Outlet daya yang digunakan jenis putas dan tusuk kontak yang dilengkapi dengan protector.
5. Kontraktor harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet daya dengan pihak
Perencana Arsitektur / Interior.
6. Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus menggunakan doos dengan ketinggian
pemasangan 30 cm dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana Interior.
7. Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar Perencanaan dan harus dikoordinasikan dengan
tata letak furnitures.
8. Merk Outlet/Stop Kontak : MK, Vimar, Clipsal atau Berker.
II. Saklar Lampu Penerangan
1. Saklar yang digunakan harus sesuai dengan STANDAR PLN , SII dan VDE / DIN atau STANDAR
- STANDAR lain yang berlaku dan diakui di Indonesia.
2. Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Rating tegangan : 220 Volt
b. Rating arus : minimal 10 A
c. Tipe : recessed
3. Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat , STANDAR
produk , tipe dan rating arus tegangannya.
4. Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari permukaan lantai
atau ditentukan oleh Konsultan Perencana. Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
5. Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar Perencanaan dan dikoordinasikan dengan Direksi
pengawas.
6. Merk Saklar : MK, Vimar, Panasonic
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
84
7. Sebelum dilakukan pemasangan/penyambungan, bagian ujung awal dan ujung akhir dari kabel
daya harus dilindungi dengan sealing end cable, sehingga bagian konduktor maupun bagian
isolasi kabel tidak rusak.
8. Pemasangan kabel di dalam tanah dilakukan dengan dua cara, yaitu :
a. Di tanam langsung di dalam tanah.
b. Di tanam di dalam tanah dengan dilindungi pipa GIP.
c. Kabel daya listrik yang di tanam langsung di dalam tanah harus mempunyai kedalaman
minimal 70 cm di bawah permukaan tanah dengan cara penanaman kabel sebagai berikut.
Disediakan galian kabel dengan kedalaman minimal 80 cm dan lebar galian sesuai
dengan jumlah kabel yang akan ditanam.
Diberi alas pasir setebal 10 cm.
Gelarkan kabel yang akan ditanam dan disusun serapi mungkin.
Timbuni lagi dengan pasir setebal 10 cm dan di atas pasir tersebut diberi bata
pelindung sebanyak 6 ( enam ) buah per meter.
Timbuni dengan tanah urug halus serta tanah galian dan usahakan tanah galian yang
digunakan bebas dari kerikil yang dapat merusak isolasi kabel.
e. Kabel listrik yang ditanam di dalam tanah dengan menggunakan pipa GIP sebagai
pelindung harus dilengkapi dengan bak kontrol berukuran sesuai Gambar Perencanaan.
Bak kontrol tersebut di pasang pada setiap pembelokan, pencabangan atau daerah -
daerah tertentu lainnya sesuai dengan modul pipa.
f. Setiap pipa hanya digunakan untuk sebuah kabel berinti banyak untuk sistem 3 phasa atau
4 (empat) kabel berinti tunggal untuk sistem 3 phasa.
g. Pipa tersebut harus mempunyai diameter dalam 1,5 kali total diameter luar kabel yang
dilindunginya.
h. Apabila kabel sistem 3 phasa yang ditanam dalam tanah lebih dari satu buah, maka kabel -
kabel tersebut harus disusun sejajar dengan jarak satu sama lain minimal sebesar 7 cm.
i. Bak kontrol yang digunakan harus terbuat dari beton dan dilengkapi dengan tutup yang
memakai handle dan harus mudah dibuka.
j. Pada ujung pipa pelindung kabel harus dibentuk seperti corong, dihaluskan sehingga
bebas dari hal - hal yang dapat merusak kabel. Setelah kabel dipasang lubang ujung
kabel tersebut harus disumbat dengan bahan karet atau bahan lain yang tidak merusak
kabel dan tidak mudah rusak.
9. Pemasangan kabel di dalam bangunan dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pada rak kabel
b. Di dalam dinding
10. Pemasangan kabel pada rak kabel harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kabel harus di atur rapi
b. Kabel harus diperkuat dengan klem pada setiap jarak 40 cm dengan perkuatan mur baut
pada dudukan/struktur rak.
c. Untuk kabel instalasi daya dan penerangan harus dilindungi dengan conduit (didalam High
Impact Conduit).
d. Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam conduit kecuali di dalam kotak
sambung atau kotak cabang.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
83
4. Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel yang menghubungkan antara
panel- panel penerangan dengan fixture-fixture lampu penerangan buatan. Didalam instalasi
penerangan ini harus sudah termasuk semua jenis/tipe saklar, conduit, sparing, doos untuk
saklar/ penyambungan/pencabangan,
metal flexible conduit dan peralatan-peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem instalasi penerangan buatan.
II. Jenis Kabel
Kabel - kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan STANDAR lima besar dengan
jenis KABELINDO, KABEL METAL, SUPREME DAN TRANKA KABEL.
Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik Tegangan Rendah yang
digunakan minimal harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.
Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar 600 volt / 1000 volt.
Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus bocor yang terjadi
tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 M panjang kabel.
Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat ( seperti lift , smoke
vestibole dan lain - lain seperti ditunjukkan di dalam Gambar Perencanaan ) kabel - kabel yang
digunakan adalah kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi
pemasangannya seperti tabel dibawah ini :
No. Pemakaian Jenis Kabel
1.
2.
3.
4.
Instalasi penerangan di dalam bangunan
Instalasi penerangan di luar bangunan
Instalasi dan kabel daya di dalam bangunan
Kabel daya khusus bangunan
NYM
NYY
NYY
Tahan api / Flexible
Mineral Insulated
Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis, ukuran luas penampang, rating
tegangan kerja dan STANDAR yang digunakan.
Pada ujung kabel - kabel daya utama harus diberi label/sign-plate yang terbuat dari allumunium
mengenai nama beban yang di catu daya listriknya atau nama sumber yang mencatu daya
kabel / beban tersebut.
III. Persyaratan Pemasangan
1. Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus memenuhi peraturan PLN dan PUIL atau
peraturan lain yang diakui di negara Republik Indonesia, MERK KABEL yang digunakan
Kabelmetal, Kabelindo. Supreme dan Tranka kabel.
2. Kabel harus di atur dengan rapi dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan lepas atau
rusak oleh gangguan - gangguan mekanis.
3. Pembelokan kabel harus di atur sedemikian rupa sehingga jari - jari pembelokan tidak boleh
kurang dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat kabel.
4. Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press , ukuran sesuai dengan
ukuran luas penampang kabel serta dililit dengan excelcior tape dan difinish dengan bahan
isolasi ciut panas yang sesuai.
5. Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya dan instalasi penerangan tidak
diperkenankan kecuali untuk pencabangan pada kabel instalasi daya dan instalasi penerangan.
6. Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu yang sesuai dan tidak boleh
melebihi strength dan stress maximum yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat kabel.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
82
7. Amperemeter dan Voltmeter harus menggunakan tipe Moving Iron Rectangular dengan kelas
alat 2,0 dan mempunyai dimensi sebagai berikut:
No. Nama Panel Dimensi Alat Ukur
1.
2.
LVMDP, SDP, PP-AB, PP-STP, dan PP-FH
PP-LP
96 x 96
72 x 72
IV. Tipe Panel
1. Berdasarkan cara pemasangannya , panel - panel tegangan rendah diklasifikasikan sebagai
berikut :
No. Nama Panel Tipe Panel
1.
2.
3.
LVMDP
PP-FH
LP, PP, SDP, PP-AB, dan PP-STP
Free Standing
Free Standing
Wall Mounting
2. Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi seperti pada Gambar
Perencanaan. Pemasangan panel harus menggunakan dudukan konstruksi baja dan harus
diperkuat dengan mur baut atau dynabolt sehingga tidak akan berubah posisi oleh gangguan
mekanis.
3. Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok dengan lokasi sesuai
Gambar Perencanaan. Pemasangan panel pada dinding harus diperkuat dengan baut tanam
(anchor bolt) sehingga tidak akan rusak oleh gangguan mekanis.
4. Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada di sekitar panel listrik harus
dihubungkan ke Sistem Pembumian Pengaman.
V. Gambar Skema Rangkaian Listrik
1. Panel harus dilengkapi dengan gambar skema rangkaian listrik, lengkap dengan keterangan
mengenai bagian instalasi yang diatur oleh panel tersebut.
2. Gambar skema rangkaian listrik dibuat dengan baik, dilaminasi plastik dan ditempelkan pada
pintu luar panel bagian dalam.
D. PERSYARATAN PEKERJAAN KABEL TEGANGAN RENDAH
I. Ketentuan Umum
1. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
a. Kabel daya
b. Instalasi daya
c. Instalasi penerangan
2. Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antara panel satu
dengan panel yang lainnya termasuk peralatan bantu yang dibutuhkan.
3. Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yang menghubungkan panel-panel daya
dengan beban-beban stop kontak, peralatan Sistem Tata Udara dan Penghawaan ( AC Split,
Exhaust Fan), Pompa Air Bersih dan lain-lain, sesuai dengan Gambar Perencanaan. Di dalam
instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit , sparing, doos untuk outlet
daya/penyambungan/pencabangan, flexible conduit dan peralatan- peralatan bantu lainnya
yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi daya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
81
2. Volt meter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7 ( tujuh ) posisi
a. 3 kali phasa terhadap netral
b. 3 kali phasa terhadap phasa
c. posisi 0ff.
3. Ampere meter yang digunakan mempunyai range pengukuran sesuai dengan rating incoming
Circuit Breaker, seperti pada tabel berikut ini :
No. Rating Incoming CB Panel Ranges of Amperemeter
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11..
2500 - 4000 A
1500 - 3600 A
800 - 1250 A
630 - 1000 A
500 - 630 A
350 - 400 A
250 - 300 A
125 - 200 A
80 - 100 A
50 - 63 A
< 40 A
0 - 3600 / 6300 A
0 - 2500 / 4000 A
0 - 1500 / 2500 A
0 - 1000 / 2000 A
0 - 600 / 1200 A
0 - 400 / 600 A
0 - 250 / 500 A
0 - 200 / 400 A
0 - 100 / 200 A
0 - 60 / 120 A
0 - 40 / 80 A
4. Pengukuran arus yang besar harus menggunakan trafo arus yang di rancang khusus untuk
pengukuran. Rating trafo arus harus sesuai dengan rating Amperemeter yang digunakan dan
tahan menerima impact short circuit terbesar yang mungkin terjadi.
Rating trafo arus yang digunakan harus sesuai dengan tabel berikut ini :
No. Ranges of Amperemeter Rating Trafo Arus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
0 - 1500 / 2500 A
0 - 1000 / 2000 A
0 - 600 / 1200 A
0 - 400 / 800 A
0 - 250 / 500 A
0 - 200 / 400 A
0 - 100 / 200 A
0 - 60 / 120 A
0 - 40 / 80 A
2500 / 5
1000 / 5
600 / 5
400 / 5
200 / 5
200 / 5
100 / 5
direct
direct
5. Amperemeter yang dipasang pada panel utama selain mempunyai pointer (jarum penunjuk)
untuk menunjukkan besarnya arus listrik yang ada dilengkapi juga dengan pointer lain yang
berfungsi sebagai Maximum Demand Indicator .
6. Lampu indicator yang digunakan adalah :
a. Warna hijau untuk phasa R
b. Warna kuning untuk phasa S
c. Warna merah untuk phasa T
Lampu - lampu indikator harus diproteksi dengan menggunakan mini fuse.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
80
3. Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini harus benar-benar
90. Plat penutup kerangka panel harus disekrup dengan rapi yang dilengkapi cincin plastic
sebelum cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini harus dapat dilepas - lepas.
4. Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat dilepas-lepas dan harus
disiapkan lubang serta Compression Cable Glad untuk setiap incoming dan outgoing feeder.
5. Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan membuat lubang-lubang ventilasi yang
cukup. Lubang ventilasi ini harus dibuat dengan cara punch dan rapi. Pada bagian dalam dari
dinding yang di beri ventilasi yang di-punch harus dilengkapi tambahan dinding yang diberi
lubang punch, hal ini untuk menjaga masuknya benda-benda atau tusukan pada bagian-bagian
yang bertegangan dari peralatan panel.
6. Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus di usahakan tersembunyi
serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type Spagnolet dengan tungkai penguat bawah
dan atas dan dari bahan yang dilapisi vernikel.
7. Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi cat dasar dan dilapisi dengan
powder coating warna abu - abu.
8. Panel yang berada di luar bangunan dan panel dalam shaft harus mempunyai index protection
557.
9. Ukuran panel diusahakan STANDAR ukuran panel dan disediakan ruang yang cukup apabila
terdapat penambahan peralatan.
10. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding)
dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan.
11. Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta terminal penyambungan
kabel harus diberi indikasi / label / sign plates mengenai nama beban atau kelompok beban
yang di catu daya listriknya . Label ini harus terbuat dari plat allumunium atau sesuai
STANDAR DIN 4070.
12. Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm dibawah ambang atas panel
atau disesuaikan dengan kebutuhan) harus disediakan tempat untuk pemasangan lampu
indikator, fuse dan alat-alat ukur. Bagian tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu
panel dan kedudukannya menetap ( fixed ).
II. Busbar dan Terminal Penyambungan
1. Panel harus sesuai untuk sistem 3 phasa, 4 kawat dan mempunyai 5 busbar dimana busbar
pentanahan terpisah.
2. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan bahan perak. Galvanisasi ini,
termasuk pula bagian-bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel dan lain-lain.
3. Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel) pada busbar dan terminal
penyambungan harus menggunakan sepatu kabel.
4. Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik,
sehingga mampu menahan electro mechanical force akibat arus hubung singkat terbesar yang
mungkin terjadi.
III. Alat Ukur / Indikator
1. Panel - panel dilengkapi dengan alat - alat ukur, seperti :
a. Volt meter dan Selector switch
b. Ampere meter
c. Cosphi meter
d. Frequensi meter
e. Trafo arus
f. KWh meter
g. Indicator lamp dan mini fuse, Tidak semua panel dilengkapi dengan peralatan seperti di atas,
melainkan harus disesuaikan dengan Gambar Perencanaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
79
5. Fixture Lampu
Yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah armature lampu, fitting, ballast, starter, capasitor ,
lampu-lampu dan peralatan-peralatan lain yang berhubungan dengan item pekerjaan sesuai
dengan STANDAR pabrik yang dipilih.
6. Sistem Pembumian Pengaman
Yang termasuk di dalam pekerjaan sistem pengebumian meliputi batang elektroda pengebumian
dan bare copper conductor atau kabel yang menghubungkan peralatan yang harus dikebumikan
dengan elektroda pembumian termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem ini.
7. Peralatan Penunjang Instalasi
Pekerjaan ini meliputi junction box, conduit, sparing, doos outlet daya, doos saklar, doos
penyambungan, doos pencabangan, elbow, metal flexible conduit, klem dan peralatan-peralatan
lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan Sistem Distrbusi Listrik meskipun peralatan-peralatan
ini tidak disebutkan dan digambarkan dengan jelas di dalam Gambar Perencanaan.
8. Instalasi Penangkal Petir
Pekerjaan ini meliputi kepala penangkal petir splitzen dari jenis Electrostatis, hantaran mendatar,
hantaran menurun, elektroda pembumian bak kontrol dan peralatan-peralatan lain yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan Sistem Instalasi Penangkal Petir meskipun peralatan-peralatan
tersebut tidak disebutkan secara terinci dalam gambar perencanaan.
9. Peralatan bantu/pendukung lainnya yang diperlukan untuk kesempurnaan kerja sistem ,
meskipun peralatan tersebut tidak disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar
Perencanaan dan Persyaratan Teknis.
B. KEMAMPUAN OPERASI SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
I. SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
Pada keadaan normal, seluruh beban dilayani oleh sumber catu daya listrik utama yang berasal
dari Jaringan Tegangan Menengah PLN ( 20 Kv , 3 phasa , 50 Hertz ).
II. SISTEM PENERANGAN
1. Klasifikasi Lampu Penerangan
Lampu - lampu penerangan di dalam gedung dikategorikan sebagai berikut :
Lampu penerangan normal ( normal lighting ) yaitu lampu penerangan buatan dengan
intensitas penerangan yang sesuai persyaratan untuk menjamin kelancaran kegiatan dalam
gedung.
2. Pada setiap ruangan kecuali Tangga, disediakan saklar - saklar setempat untuk menyalakan
atau mematikan lampu.
3. Sistem penyalaan lampu penerangan luar dilakukan secara otomatis oleh kombinasi kerja
antara magnetic contactor dengan saklar Timer sehingga penyalaan lampu penerangan luar
tergantung pada terang gelapnya cuaca.
C. PERSYARATAN PEKERJAAN PANEL TEGANGAN RENDAH
I. Konstruksi Box Panel
1. Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran
minimal 40x40x4 mm (free standing) atau plat besi yang terbentuk (wall mounted).
2. Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan ketebalan sebagai berikut :
Panel Dinding Pintu
1. LVMDP , SDP , SDP-FH
2. LP , PP
2,0 mm
1,6 mm
3,0 mm
2,0 mm
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
78
3. Urugan pasir dilakukan pada sisi-sisi pipa sampai setinggi setengah pipa dan pasir dipadatkan
dengan alat penimbris dari kayu dan selama pekerjaan berlangsung pipa harus tetap pada posisi
semula tidak diperkenankan adanya geseran.
4. Urugan selanjutnya dengan menggunakan tanah urug dan dipadatkan secara merata dengan
tanah urug seperti pada persyaratan pekerjaan sipil.
5. Pemadatan hanya boleh dilakukan pada sisi sebelah-menyebelah pipa saja.
6. Pemadatan dengan mesin hanya boleh dilakukan setelah pipa tertanam.
PASAL 3
URAIAN PEKERJAAN DAN PERSYARATAN PELAKSANAAN TEKNIS
PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL
1. PEKERJAAN ELEKTRIKAL ARUS KUAT
1.1 PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK
A. LINGKUP PEKERJAAN
I. Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan, tenaga
kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang
sempurna untuk seluruh instalasi listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti
ditunjukkan dalam gambar-gambar perencanaan listrik. Dalam Pekerjaan ini harus termasuk
sertifikat pabrik dari peralatan yang akan dipakai dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang
berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku
ini tetapi di anggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem
distribusi listrik.
II. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan
yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang
dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor
untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Panel-Panel Daya Tegangan Rendah
Pekerjaan ini meliputi Low Voltage Main Distribution Panel, Sub distribution Panel, Panel-panel
Daya dan Panel-panel Penerangan termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan
untuk kesempurnaan sistem instalasi listrik.
2. Kabel - Kabel Daya Tegangan Rendah
Pekerjaan ini meliputi kabel utama dari panel TR, kemudian kabel-kabel yang digunakan untuk
menghubungkan panel satu dengan panel lainnya serta harus termasuk seluruh peralatan-
peralatan bantu yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem Instalasi Listrik.
3. Instalasi Daya
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan untuk menghubungkan panel -
panel daya dengan outlet-outlet daya dan peralatan-peralatan listrik , seperti Exhaust Fan, Motor-
motor Listrik pada peralatan Sistem Mekanikal serta peralatan lain sesuai dengan Gambar
Perencanaan dan Buku Persyaratan Teknis.
4. Instalasi Penerangan
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang menghubungkan panel-panel penerangan
dengan fixture lampu, baik di dalam maupun di luar bangunan, sesuai dengan Gambar
Perencanaan dan Buku Persyaratan Teknis.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
77
2. Pasir,
Harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan organik, lumpur,
tanah lempung dan sebagainya.
3. Batu kali,
Batu kali yang digunakan adalah batu pecah, tidak bulat dan tidak porous serta mempunyai
kekerasan sesuai dengan syarat syarat dalam NI-3 pasal 14 ayat 2 dan PUBI tahun 1982.
4. Air,
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali dan
bahan-bahan organik/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
5. Aggregates,
Kwalitas aggregates harus memenuhi persyaratan PBI - 1971 dimana Aggregates kasar harus
berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang baik, cukup kekerasannya
dan padat (tidak porous), kadar lumpur dari pasir beton tidak
boleh melebihi dari 4% berat, sesuai dengan persyaratan pada pekerjaan sipil.
6. Besi Beton,
Besi beton harus bebas dari karat , sisik dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi lekatnya
pada beton sesuai dengan persyaratan pada pekerjaan sipil.
B. Persyaratan Pelaksanaan
1. Selama tidak ditentukan lain maka persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton/batu kali dan
pekerjaan sipil lainnya mengikuti persyaratan pada bab pekerjaan sipil.
2. Saluran dibuat miring dengan gradasi kemiringan yang konstant sepanjang saluran sesuai
dengan yang tertera pada gambar perancangan.
3. Konstruksi saluran dibuat sesuai dengan gambar perancangan dan gambar-gambar sipil untuk
penjelas penulangan/konstruksi beton dan konstruksi saluran bus beton dan saluran batu kali.
4 PEKERJAAN PEMIPAAN AIR KOTOR TAPAK
4.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pemipaan air kotor di tapak secara lengkap menuju ke septiktank.
2. Pembuatan bak kontrol untuk pembelokan aliran air kotor cair maupun air kotor padat.
3. Penyaluran air kotor dari titik pembuangan dalam bangunan sampai ke bak kontrol diluar
bangunan dan menuju ke Septiktank
4. Penyelesaian segala perijinan ke Instansi yang berwenang untuk penyambungan ke saluran
drainase kota.
4.2 PERSYARATAN PELAKSANAAN
A. Penyambungan pipa,
1. Gelang karet / rubber-ring untuk perapat sambungan pipa harus disimpan secara baik , pada
tempat kering dan sejuk sehingga tidak terjadi perubahan sifat fisika dan kimia karet tersebut.
2. Pipa harus dipasang secara sentris pada sambungannya.
3. Gelang karet tidak boleh terpuntir pada saat pemasangan dan pipa harus ditekan dengan alat
khusus untuk mendapatkan tekanan yang merata pada setiap sambungan.
B. Penanaman Pipa,
1. Pipa diletakkan di atas landasan pasir yang tidak dipadatkan dengan posisi sesuai dengan line &
grade yang tertera pada gambar
2. Landasan pasir di bawah pipa di buat setebal 10 cm dan pada posisi tepat di bawah sambungan
harus disediakan alur berukuran 5x15 cm sehingga pipa memperoleh tekanan secara merata.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
76
3. Roller chair,
Harus digunakan cast-iron roll and steel chair untuk menumpu pipa pada bracket, dimana
diijinkan adanya gerakan pada pipa akibat pemuaian dan penyusutan.
4. Adjustable pipe rolls,
Harus digunakan adjustable cast-iron pipe rolls untuk mengikat pipa-pipa air panas pada bracket.
D. Penggantung ( Hangers )
1. Penggantung pipa,
a) Digunakan untuk menggantung satu buah pipa , terdiri dari jenis-jenis berikut ini
b) Adjustable Clevis type,
Harus digunakan adjustable steel hangers untuk gantungan pipa dimana tidak akan terjadi
gerakan-gerakan pemuaian/penyusutan pipa.
c) Adjustable Roller type,
Harus digunakan adjustable hangers dengan Yoke baja dan crossbolt dengan cast-iron roller
untuk gantungan pipa dimana akan terjadi gerakan-gerakan pemuaian/penyusutan pipa.
E. Riser Clamps
1. Pipa-pipa tegak pada shaft pipa harus diikat dengan klem-klem seperti yang dijelaskan sebagai
berikut dibawah ini, kecuali bila kondisi struktur bangunan tidak memungkinkan maka Kontraktor
harus mengajukan usulan kepada Pengawas untuk dipertimbangkan.
2. STANDAR Riser Clamps,
Terdiri dari 2 (dua) sabuk baja (two formed steel strap) dengan pengikat mur-baut.
3. Pipa-pipa tegak harus ditumpu/diikat secara terpisah dari pipa tersebut pada jalur horisontal
sehingga pipa tegak tersebut tidak membebani pipa horisontal.
4. Pada pipa yang diberi lapisan isolasi, riser clamps harus mengikat kepada pipa dan diberi
penahan dari baja kanal berukuran minimum 50 mm dan dilapis isolasi setelah clamp selesai
dipasang.
2.2 PERSYARATAN PEMASANGAN
1. Untuk hal-hal yang belum tercakup pada pasal-pasal terdahulu , harus dicari acuannya pada
pasal persyaratan pelaksanaan.
2. Penumpu atau penggantung harus dipasang pada jarak maksimum sejauh 30 cm dari setiap
elbow pada pemipaan horisontal.
3. Penumpu atau penggantung ,
4. Harus dapat diatur ketinggiannya dalam batas-batas 40 mm setelah pipa dipasang.
5. Pipa vertikal harus diikat pada setiap lantai , khusus pada pipa air kotor (soil stack) harus diikat
pada setiap lantai pada sisi pipe-hub.
3 PEKERJAAN AIR KOTOR DALAM BANGUNAN
3.1 LINGKUP PEKERJAAN
1. Pemipaan air kotor dari sanitary fixtures sampai dengan septictank di luar gedung.
2. Pemasangan pompa air kotor beserta peralatan pendukung lainnya.
3.2 PEKERJAAN DRAINASE TAPAK
A. Persyaratan Bahan dan Peralatan Bantu
1. Semen Portland,
Harus dari mutu yang terbaik, terdiri dari merk dagang yang sama dengan yang digunakan untuk
pekerjaan sipil lainnya atau atas persetujuan Pengawas dengan ketentuan bahwa semen yang
telah mengeras baik sebagian maupun seluruhnya tidak dibenarkan untuk digunakan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
75
11. Batang penggantung ,
Diameter batang penggantung untuk penggantung pipa baja ditentukan sebagai berikut
Nominal diameter pipa
( INCH )
Minimal diameter batang penggantung
( mm )
0 S/d 2
2.5 - 3
4
6
10
13
16
20
12. Jarak antara penggantung beberapa pipa ( trapezze hanger ),
Ditentukan berdasarkan dimensi pipa terkecil pada jajaran pipa tersebut atau dapat juga dengan
memberikan penggantung individual diantara dua penggantung utama.
13. Caulked Bell and Spigot Piping ,
Harus diberi penggantung untuk setiap pipa dan ditempatkan pada jarak sedekat mungkin
dengan pipe - hub .
14. Lead Shield Anchors dan Powder Actuated Fastener ,
Tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai pengikat , pembantu pengikat atau pengikat
rangka pembantu dudukan.
B. Penahan Penggantung ( Hanger Support )
1. Penggantung pipa, ducting dan peralatan lainnya harus ditahan dengan cara-cara sesuai
ketentuan berikut di bawah ini.
2. Pada pelat beton cor-coran,
Sebelum beton dicor, penahan dibuat dari malleable iron insert yang dipasang
sebelum beton di cor.
Sesudah beton di cor, penahan dibuat dari threaded insert yang dimasukkan
kedalam lubang pada pelat beton yang di bor.
3. Pada pelat beton pracetak dengan lapisan beton rabat/screed, Penahan dibuat dari pelat
berukuran 100x100x6 mm yang dipasang pada sisi atas pelat beton pracetak tersebut dan di bor
sehingga menembus ke bawah, untuk kemudian diberi adukan beton, atau pelat 100x100x6 mm
yang di las ketulangan / angker yang telah disediakan.
C. Brackets , Pipe rools dan U-bolts
Pipa yang diikat pada dinding atau kolom harus menggunakan pengikat jepit (brackets) dengan
dudukan luncur (pipe rolls) atau pengikat lain seperti yang diuraikan selanjutnya.
1. Brackets,
Harus dari konstruksi baja yang di las, dan dilapis dengan satu lapis cat dasar penahan karat
(rust inhibitors) .
2. U-bolts,
Harus digunakan U-bolt baja dan mur hexagonal untuk menumpu, mengikat dan mengatur arah
pipa pada sistem pemipaan chilled water.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
74
10. Jarak antar penumpu/pengikat pipa,
a) Jarak tumpuan / ikatan horisontal,
Diameter nominal Jarak horisontal ( m )
( INCH ) Pipa baja Copper tube Pipa PVC
0.5
0.75
1
1.25
1.5
2
2.5
3
4
5
6
2.0
2.5
3.0
3.0
3.0
3.0
3.0
4.0
4.0
4.0
4.5
1.5
2.0
2.0
2.5
2.5
3.0
3.0
3.0
3.0
4.0
4.0
0.6
0.9
0.9
0.9
0.9
1.2
1.2
1.2
1.5
1.5
1.8
b) Jarak tumpuan / ikatan vertikal,
Diameter nominal Jarak vertikal ( m )
( INCH ) Pipa baja Copper tube Pipa PVC
0.5
0.75
1
1.25
1.5
2
2.5
3
4
6
2.5
3.0
3.0
3.0
4.0
4.0
5.0
5.0
5.0
5.0
1.5
2.5
2.5
2.5
3.0
3.0
4.0
4.0
4.0
4.0
1.2
1.8
1.8
1.8
1.8
2.1
2.1
2.1
2.4
3.0
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
73
2 PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENUMPU
2.1 PERSYARATAN BAHAN
A. Umum
1. Prinsip.
Untuk setiap jalur pemipaan , setiap jalur pekerjaan pelat atau sheet metal works dan
peralatan/unit mesin harus diberi dudukan dalam bentuk penumpu atau penggantung atau inserts
atau pengikat/brackets atau rangka dudukan atau peluncur atau lainnya sesuai dengan dudukan
yang dibutuhkan sehingga kokoh berada pada posisinya.
2. Pemuaian dan penyusutan.
Penggantung harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menampung gerakan-gerakan akibat
pemuaian dan penyusutan dan harus pula mampu memberikan kelonggaran terhadap gerakan-
gerakan tersebut.
3. Dudukan untuk peralatan/unit mesin
Pemipaan pada tangki, pompa dan lainnya harus diberi dudukan tersendiri (terpisah dari dudukan
untuk tangki atau pompa tersebut) sehingga pemipaan tersebut tidak membebani peralatan/unit
mesin tersebut.
4. Saluran udara BjLS.
Diberi dudukan dengan penggantung atau penumpu seperti yang dijelaskan pada pasal
selanjutnya.
5. Koordinasi.
Koordinasi kerja antar disiplin harus diperhatikan dengan seksama dalam pengertian bahwa
penggantung atau penumpu harus digunakan sesuai dengan fungsinya. Tidak diperkenankan
misalnya menumpu pipa dengan penggantung ducting kecuali dinyatakan lain dalam gambar-
gambar perancangan.
6. Saddles.
Dijelaskan pada pasal selanjutnya.
7. Penggantung dengan isolasi getar,
Dijelaskan pada pasal berikutnya.
8. Rangka baja pembantu,
Penggantung atau penumpu bila perlu harus diberi rangka baja pembantu sebagai tempat
pengikatan atau dudukan dari penumpu/penggantung tersebut.
9. Penumpu pada pompa,
Elbow pada sisi discharge dan suction pompa harus diberi tumpuan dari konstruksi rangka yang
dilas yang cukup panjang sehingga dapat diikatkan ke steel bracket pada base frame pompa atau
pada pondasi pompa.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
72
9.Saringan ( Strainer )
Strainer harus dipasang pada tempat sesuai dengan indikasi yang diberikan pada gambar dan
dipasang pada sisi hulu setiap katup otomatis dengan posisi pemasangan yang benar sehingga
cover dapat dengan mudah dibuka untuk melakukan pembersihan screen, harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut,
* Jenis : Y-type strainer , bronze body
* Konstruksi : Screwed removable cover
* Screen : Stainless steel
* Mesh Size : 1.19 mm perforations.
* Meshnet area : minimum 4 kali luas pipa masuk
* Ujung akhir : 50 mm atau lebih kecil , screwed ( screwed bronze )
: 65 mm atau lebih besar , flanged ( flanged cast iron )
* Kelas : 10 kg / cm2 dan 20 kg / cm2 WSP sesuai tekanan kerja.
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
10. Penyambung Lentur ( Flexible Connection )
Semua flexible connection yang digunakan pada pekerjaan ini , kecuali untuk pemipaan dengan
bahan PVC , harus memenuhi persyaratan berikut ini ,
* Jenis : Spool type flexible rubber,
* Bentuk : Bellow / spherical,
* Bahan : Stainless steel AISI.304,
* Panjang maks. : 500 mm untuk diameter 80 mm atau lebih kecil,
800 mm untuk diameter 100 mm atau lebih besar.
* Kelas : 10 kg / cm2 dan 20 kg / cm2 WSP sesuai tekanan kerja.
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
11. Katup Pengaman Pelepas Tekan
* Jenis : Plain Lifting Lever , Bronze Valve
* Tekanan : Sesuai kebutuhan, min. 1.5 kali tekanan kerja
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
12. Mur dan Baut
1.Seluruh mur dan baut yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan
dibawah ini
2.Untuk mur dan baut pengikat diatas tanah,
* Jenis : Square head machine bolts with heavy duty hexagonalnuts
* STANDAR : JIS atau setaraf.
13. Lain lain
1. LEAD / TIMBEL
Jenis : Hot poured caulking lead
2. OAKUM / MAJUN
Jenis : Twisted jute packing atau epoxy impregnated white oakum.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
71
- Untuk tekanan kerja lebih dari 10 kg /cm2,
* Jenis : Swing type cast steel body,
* Arah aliran : Vertikal maupun horisontal
* Ujung akhir : Flanged
* Kelas : 20 kg / cm2 WSP ( 300 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
5.Katup Reservoir ( Foot Valve )
Untuk sisi hisap Pompa pada ujung pipa yang berada dalam reservoir,
* Jenis : Swing type foot valve w / strainer dengan tahanan gesek tidak lebih
besar dari 2 Mka pada 150% aliran nominal.
* Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
6.Katup Penutup Drain ( Drain Valve )
6.1 Drain valve harus dipasang pada tempat sesuai dengan indikasi yang diberikan pada
gambar dan dipasang pada bagian paling rendah dari setiap pipa riser dan bagian paling
rendah dari setiap pipa distribusi yang masuk ke dalam bangunan , dilengkapi dengan hose
nipple untuk penyambungan dengan selang menuju ke saluran pembuangan air hujan.
6.2 Untuk pemipaan dengan tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg/cm2 harus mengikuti
persyaratan sebagai berikut,
* Jenis : Brass body , angle type valve, screwed bonnet, handwheel operated.
* Stem : Rising
* Dimensi : 20 mm diameter , dilengkapi 20 mm hose nipple.
* Kelas : 10 kg/cm2 WSP ( 150 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
6.3 Untuk pemipaan dengan tekanan kerja lebih besar dari 10 kg/cm2 harus mengikuti
persyaratan sebagai berikut,
* Jenis : Cast or forget steel body, angle type, bolted bonnet, handwheel operated.
* Stem : Rising
* Dimensi : 20 mm diameter , dilengkapi 20 mm brass hose nipple.
* Kelas : 20 kg / cm2 WSP ( 300 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
7.Katup Pelepas Vakum ( Vacuum Breaker )
Digunakan untuk mencegah aliran balik dari sistem pemipaan air buangan menuju ke sistem
pemipaan air bersih
* Jenis : Pemecah vakum bertekanan atmosfir
* Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
* STANDAR : BS, ANSI, JIS atau setaraf.
8.Katup Pelepas Udara ( Air Vent )
Digunakan untuk membuang udara yang terjebak dalam sistem pemipaan , ditempatkan pada
ujung atas pipa tegak dan tempat-tempat tertinggi pada sistem pemipaan Air bersih ( domestic
water ) , Chilled Water.
* Jenis : Floating ball valve,
* Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG ),
* STANDAR : BS , ANSI , JIS.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
70
Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg / cm2
- Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
- Standar : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 20 kg / cm2
- Kelas : 20 kg / cm2 WSP ( 300 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
3.Katup Penutup ( Ball Valve )
Untuk peralatan kontrol/pengukur pada pemipaan Chilled Water, Air bersih (domestic water) ,
harus memenuhi persyaratan berikut ,
- Jenis : Bronze body , full-port ball , lever operated
- Kelas : 10 kg /cm2 WSP ( 150 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
4.Katup Searah ( Check Valve )
4.1 Untuk Vertical Pump Discarge Lines harus memenuhi persyaratan berikut,
Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg / cm2,
- Jenis : Bronze atau cast steel waferbody , bronze atau stainless steel trim ,
centre guided silent type.
- Arah aliran : Vertikal
- Ujung akhir : 50 mm atau lebih kecil , screwed 65 mm atau lebih besar, flanged
- Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
Untuk tekanan kerja lebih dari 10 kg / cm2,
- Jenis : Ductile iron wafer type , centre guided silent type.
- Arah aliran : Vertical maupun horisontal
- Ujung akhir : 50 mm atau lebih kecil , screwed
65 mm atau lebih besar , flanged
- Kelas : 20 kg /cm2 WSP ( 300 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
4.2 Untuk penggunaan seluruh bagian sistem pemipaan kecuali pada Discharge pompa harus
memenuhi persyaratan berikut;
- Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg/cm2 dengan ukuran 50 mm atau lebih kecil,
* Jenis : Swing type bronze body , screwed cap
* Arah aliran : Vertikal maupun horisontal
* Ujung akhir : Screwed
* Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS.B.2025
- Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg /cm2 dengan ukuran 65 mm atau lebih besar,
* Jenis : Swing type iron body ( IBBM ) , bolted cap, renewable / regrindable disc
and seat ring.
* Arah aliran : Vertikal maupun horisontal
* Ujung akhir : Flanged
* Kelas : 10 kg / cm2 WSP ( 150 psi WOG )
* STANDAR : BS , ANSI , JIS.B.2045
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
69
c) Fitting harus memenuhi persyaratan berikut :
- Bahan : Wrought bronze atau copper
- Ujung akhir : Solder joint
- STANDAR : BS, ANSI, atau JIS
4. Material pipa, fabrikasi pipa, dimensi pipa dan pengujian pipa harus sesuai dengan STANDAR
yang berlaku.
5. Setiap batang pipa yang disediakan oleh Kontraktor harus terdapat indikasi tentang, jenis pipa,
STANDAR pipa, nama pabrik pembuat pipa tersebut, sebagai tanda jaminan yang diberikan
pabrik kepada konsumen atas mutu setiap batang pipa, kecuali untuk copper tube.
6. Pita perapat sambungan ( seal tape ),
- Bahan : Teflon tape
- STANDAR : BS , ANSI , atau JIS
7. Gasket untuk sambungan flange,
- Jenis : Ring-type
- Bahan : Long fibre asbestos , cross laminated dilumasi pada kedua sisi.
- Tebal : 1.6 MM
- STANDAR : BS, ANSI, atau JIS
8. Perlengkapan Instalasi Pemipaan
1.Katup Penutup ( Gate Valve )
Untuk pemipaan Chilled-Water , Air bersih (domestic water), harus memenuhi persyaratan
berikut,
- Jenis : Bronze body, screwed in bonnet, solid wedge disc, hand-wheel
operated,
- Stem : non-rising OS & Y stem,
- Ujung akhir : 50 MM atau lebih kecil , screwed
65 MM atau lebih besar , flanged
Untuk tekanan kerja tidak lebih dari 10 KG / CM2
- Kelas : 10 KG / CM@ WSP ( 150 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
Untuk tekanan kerja lebih dari 10 KG / CM2
- Kelas : 20 KG / CM2 WSP ( 300 psi WOG )
- STANDAR : BS , ANSI , JIS atau setaraf.
2.Katup Penutup ( Butterfly Valve )
Untuk pemipaan Chilled - Water , dengan ukuran diameter 125 MM atau lebih besar harus
memenuhi persyaratan berikut,
- Jenis : Semi steel lug type body, drilled and tapped lugs, Bronze atau AL bronze
dics, Stainless steel shaft, replaceable synthetic rubber seat untuk suhu
kerja s/d min. 120 C - grade, hand-wheel operated gear handle w/
position indicator.
- Stem : non-rising OS & Y stem.
- Ujung akhir : flanged
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
68
d) Fitting berulir (screwed-fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
Ukuran : 65 MM atau lebih kecil
Bahan : Malleable-iron
STANDAR : BS, ANSI, atau JIS.B.2301 atau setaraf
e) Fitting las (welded-fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
Ukuran : 75 MM dan lebih besar
Bahan : Forged steel
STANDAR : BS, ANSI, atau JIS.B.2304, 2305, 2306,atau setaraf
f) Fitting flange (Flanged-Fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
Ukuran : 75 MM dan lebih besar
Bahan : Forged steel
STANDAR : BS, ANSI, atau JIS.B.2221-3,2211-3 atau setaraf
g) Flange,
Bahan : Malleable iron atau forged steel (sesuai dengan tekanan kerja )
Standar : BS, ANSI, atau JIS.B.2210-2215 (malleable iron), JIS.B.2221- 2225
(steel) atau setaraf.
2. PIPA POLYVINYL CHLORIDE , FITTING DAN PEREKAT
a) Digunakan untuk instalasi sistem berikut ini , seperti yang ditunjuk pada gambar gambar,
- Pemipaan kondensat AC.
b) Pipa untuk instalasi dalam bangunan harus memenuhi persyaratan berikut,
- Kelas : 8 KG / CM2 atau S.16
- Tegangan : 125 KG / CM2 ( tegangan simpai )
- STANDAR : SII 1246-85 atau setaraf
c) Pipa untuk instalasi luar bangunan harus memenuhi persyaratan berikut,
- Kelas : 10 KG / CM2 atau S.12,5
- Tegangan : 125 KG / CM2 ( tegangan simpai )
- STANDAR : SII 1246-85 atau setaraf
d) Fitting harus memenuhi persyaratan berikut :
- Jenis : Injection moulded fitting
- Manufacturer : Harus sama dengan pipa
- STANDAR : harus sama dengan pipa
e) Perekat harus memenuhi persyaratan berikut :
- Jenis : PVC solvent cement
- Manufacturer : harus sama dengan pipa
3. PIPA COPPER ( COPPER-TUBE ), FITTING DAN SOLDER
a) Digunakan untuk instalasi sistem berikut ini , seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar :
- Instalasi pemipaan refrijeran.
b) Pipa harus memenuhi persyaratan berikut :
- Jenis : HARD DRAWN , K-TYPE COPPER TUBE
- STANDAR : BS atau ASTM atau JIS.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
67
J. Sambungan lentur dan sambungan ekspansi
Harus dilengkapi dengan sambungan lentur (flexible connection) atau sambungan ekspansi
(expansion joint) dimana dapat terjadi kemungkinan gerakan antara dua bagian pemipaan atau
dimana dapat terjadi expansi atau kontraksi yang melebihi batas toleransi untuk pemipaan.
K. Pipa yang tertanam dalam bagian bangunan
Semua pemipaan yang dipasang diantara dua dinding atau ditanam di dalam tanah atau daerah-
daerah yang tidak dapat dijangkau setelah pemasangan harus menggunakan sistem sambungan
las dan diuji secara hidrolis lebih dahulu sebelum ditutup.
L. Penjelasan methoda sambungan pipa
Methoda yang digunakan untuk sambungan pipa diterangkan secara lebih jelas pada pasal-pasal
untuk sistem pemipaan yang bersangkutan.
M. Ekspansi
1. Ekspansi pipa secara umum ditampung melalui elbow/bend, sambungan lentur, loop,
sambungan ekspansi dan offset.
2. Pemipaan utama, cabang, dan pipa distribusi secara keseluruhan harus dipasang dengan
prinsip bahwa seluruh ekspansi maupun kontraksi yang akan terjadi tidak boleh
menyebabkan adanya kebocoran dan/atau perubahan tegangan pada dinding pipa.
3. Tegangan yang terjadi pada butir diatas harus masih dalam batas-batas toleransi dari pipa
sesuai dengan STANDAR yang berlaku dan ketentuan yang dikeluarkan oleh pabrik pipa
tersebut.
N. Bantalan Udara ( Air Cushion )
1. Setiap pipa tegak harus diberi bantalan udara.
2. Bantalan udara yang digunakan harus dari,
- Jenis : Compression Chamber
- Ujung akhir : Flange dengan blind-flange atau ulir dengan cap/plug disesuaikan
dengan diameter chamber.
- Casing : Galvanized steel pipe
- Ukuran : Panjang minimum 30 cm.
1.2 PERSYARATAN BAHAN
A. Pipa dan Fitting
1. PIPA BAJA , FITTING DAN PERAPAT SAMBUNGAN
a) Galvanized Steel Pipe dan Galvanized Steel Fitting dipergunakan untuk instalasi sistem
berikut ini, seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar ,
Instalasi air bersih (Domestic Water)
Instalasi pemipaan Chilled-Water pada sistem Air Conditioning
b) Pipa yang dipergunakan untuk sistem pemipaan dengan tekanan kerja lebih kecil dari 10
Kg/Cm2 harus memenuhi persyaratan berikut,
Kelas : MEDIUM
STANDAR : SII 0161.81
c) Ujung akhir pipa (end-finish) dari jenis ,
Berulir : 65 MM atau lebih kecil
Biasa/plain : 75 MM atau lebih kecil
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
66
2. Harus dilengkapi dengan katup-katup penutup dan union atau flange pada setiap cabang dan
pada setiap pipa masuk dan pipa keluar dari unit mesin/peralatan seperti pompa, tanki,
penukar kalor, coil, traps, katup otomatis dan lainnya dengan tujuan untuk mengisolasi
peralatan/unit mesin tersebut atau cabang pemipaan tersebut pada saat terjadi kerusakan
atau untuk pemeriksaan dan pemeliharaan.
3. Harus dilengkapi katup penutup dan cap atau plug pada setiap titik yang disiapkan untuk
perluasan , sesuai dengan indikasi pada gambar.
4. Harus dilengkapi dengan katup penguras (drain) berikut pemipaannya ke saluran air hujan
terdekat pada setiap titik terendah pada setiap jaringan pemipaan atau sistem pemipaan atau
setiap cabang pemipaan yang dilengkapi dengan katup isolasi.
5. Harus dilengkapi dengan pemipaan ke saluran air hujan terdekat untuk penyaluran cairan
dari katup pengaman pelepas tekan, katup/glands-cock dan sejenisnya.
6. Kelengkapan-kelengkapan lainnya sesuai dengan yang dinyatakan pada gambar dan yang
diperlukan untuk sistem yang bersangkutan sesuai dengan praktek pelaksanaan dan sistem
operasi yang terbaik.
F. Sambungan pipa dengan ukuran berbeda
Harus dilaksanakan menggunakan reducing/increasing fitting dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Galvanized steel pipe,
- Bahan dari : Galvanized steel fitting
- Sambungan : Ulir , las atau flange.
2. Black steel pipe,
- Bahan : Black steel fitting
- Sambungan : Ulir , las atau flange.
3. PVC pipe,
- Bahan : Injection moulded PVC fitting
- Sambungan : Rubber-ring dan/atau socket.
G. Sambungan pipa dengan bahan berbeda
Harus mengikuti ketentuan sebagai berikut ,
1. Ukuran 32 Mm diameter atau lebih kecil , harus menggunakan union khusus (shop
fabricated) dari bahan kuningan atau tembaga dengan ulir pada salah satu ujung dan flare
joint atau sweat joint pada ujung lainnya dan disesuaikan dengan STANDAR dari pipa
dengan bahan tersebut.
2. Ukuran lebih besar dari 32 Mm diameter , harus menggunakan mechanical joint seperti
flange atau lainnya.
H. Sambungan dengan peralatan
1. Harus menggunakan union atau flange yang dipasang antara katup penutup/isolasi dengan
peralatan, untuk melepas/mengganti peralatan tersebut tanpa membongkar sistem
pemipaan.
2. Union dan/atau flange harus dipasang pada sisi hilir setiap katup isolasi untuk setiap cabang
dari sistem pemipaan.
I. Sambungan flange
1. Sambungan flange baja, flange besi-tuang dan PVC harus diperkuat dengan mur-baut-ring
dari bahan baja mengkilap yang disetujui, hal yang sama berlaku juga untuk sambungan
flange bronze dan copper.
2. Dipasang pada jalur pipa lurus yang menggunakan sistem sambungan las.
3. Dipasang pada percabangan-percabangan pipa yang dibuat dengan sambungan las.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
65
3. Bila oleh suatu sebab tidak diperoleh ruangan yang cukup untuk jalur pipa diatas rangka
langit-langit maupun pada shaft tegak pipa , maka Kontraktor harus segera melaporkan
kepada Perencna, untuk mendapat penyelesaian , sebelum pekerjaan dilaksanakan.
D. Instalasi
1. Pipa harus dipotong secara tegak lurus terhadap sumbu pipa dengan alat potong pipa yang
sesungguhnya seperti hack saw atau alat lainnya sehingga tidak menyebabkan perubahan
diameter pipa.
2. Pipa-pipa hanya boleh disambung antara satu dengan lainnya setelah chip dan scraps
hasil pemotongan dibersihkan.
3. Ulir harus mengikuti segala ketentuan STANDAR Taper Pipe Threads BS.21 atau ANSI B2.1
, kecuali bila ditentukan lain pada pasal-pasal selanjutnya , dan dibuat dengan alat khusus
pembuat ulir dengan menggunakan pelumas red-lead dan linseed oil atau minyak jenis lain
yang tidak beracun.
4. Panjang ujung-ulir untuk setiap pipa harus mengikuti ketentuan berikut :
Nominal
( mM)
Diameter
( inch )
Panjang efektif ujung berulir
( mM )
15
20
25
32
50
65
80
100
125
150
0.5
0.75
1.0
1.5
2
2.5
3
4
5
6
15
17
19
22
26
30
34
40
44
44
5. Sambungan dengan fitting berulir harus menggunakan teflon sealing tape atau sejenis.
6. Pada sambungan flange, harus menggunakan packing untuk flange dengan tebal minimum 3
mm yang dicat pada kedua sisinya dengan campuran minyak nabati dan read-lead atau
graphite, kemudian sambungan dipasang dan diikat dengan mur-baut pengikat secara
kencang.
7. Pembersihan dari/terhadap welding slag , kotoran-kotoran di dalam dan di bagian luar ujung
pipa dan lainnya harus dilakukan sebelum sambungan dipasang.
8. Bila pekerjaan hendak ditunda, ujung pipa harus ditutup sesuai dengan ketentuan pada pasal
terdahulu.
E. Ketentuan yang harus dipasang
Pemipaan pada peralatan/unit mesin seperti : tanki , penukar kalor , generator , pompa dan
lainnya, harus ditopang secara terpisah sehingga tidak membebani unit mesin/peralatan tersebut,
dan jika diperlukan harus disertai peredam getaran.
1. Harus dilengkapi dengan sistem-sistem sambungan untuk mengatasi gerakan-gerakan
thermal dan atau gerakan-gerakan akibat tekanan aliran fluida pada tempat-tempat tertentu
dengan sistem sambungan swing , flexible , expansion loop dan lainnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
64
15 KETENTUAN KESERAGAMAN MERK
1. Selama tidak ditentukan lain, Kontraktor harus memasang peralatan dengan merk yang sama
untuk seluruh peralatan yang sejenis, misalnya jenis kabel, pipa dan lainnya, pada seluruh
pekerjaan pada proyek ini.
2. Kekecualian terhadap butir diatas adalah peralatan yang didatangkan bersama dengan
peralatan lain, dalam arti peralatan tersebut merupakan suatu komponen dari suatu peralatan
yang lebih besar.
3. Perbedaan merk untuk suatu peralatan yang sejenis hanya dapat dilakukan apabila terjadi
kondisi keterbatasan variasi produksi yang ada, dan hal ini hanya boleh dilakukan apabila
ada ijin tertulis dari Perencana dan Direksi pengawas.
16 START UP, COMMISSIONING DAN PENGUJIAN
1. Start-up dan commissioning harus dilakukan oleh tenaga ahli yang ditunjuk oleh
Manufacturer Representative (pabrik pembuat peralatan/unit mesin tersebut) atau tenaga ahli
yang telah pernah mendapat pendidikan dan sertifikat khusus untuk start-up dan
commissioning mesin tersebut.
2. Pengujian dilakukan untuk setiap peralatan yang menjadi bagian dari sistem dan pengujian
seluruh sistem dengan disaksikan oleh Direksi pengawas, Konsultan Perencana dan pihak-
pihak lain sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Peralatan pengujian dan beban biaya selama testing commissioning ditanggung sepenuhnya
oleh Kontraktor.
PASAL 2
PERSYARATAN UMUM DAN DASAR KETENTUAN
1 PEKERJAAN PLUMBING
1.1. PERSYARATAN PEMASANGAN
A. Umum
1. Gambar dan spesifikasi hanya menjelaskan jalur dan penempatan secara umum. Semua
detail dan perletakkan yang sebenarnya harus dibuat dalam bentuk gambar kerja oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan untuk diperiksa dan disetujui bila tidak terdapat
lagi kesalahan.
2. Semua pipa, fitting dan material lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini harus berupa
barang-barang baru. Dimensi pada gambar, STANDAR dan metoda pelaksanaan harus
sesuai dengan yang diminta dalam buku spesifikasi ini, maupun yang dinyatakan secara
khusus pada gambar.
B. Interkoneksi
Tidak diperkenankan adanya hubungan antara sistem pemipaan distribusi air bersih (domestic
water) dengan sistem pemipaan air yang terkena polusi atau air kotor seperti pemipaan drainase
sanitair, drain AC dan lainnya yang dapat mengakibatkan back-flow atau back-siphonage dari air
yang terkena polusi ke sistem pemipaan air bersih.
Bila terdapat kemungkinan terjadi back-siphonage maka pipa penyediaan air bersih ke fixture
tersebut harus dilengkapi dengan vacuum breaker yang dipasang pada ketinggian minimum 2.30
M dari lantai.
C. Tata Letak Pipa
1. Pipa harus dipasang dengan jarak-jarak (clearance) yang cukup dengan balok/beam, kosen
jendela , rangka langit-langit dan lainnya sehingga terdapat ruang diatas pipa (head-room)
yang cukup baik untuk pipa itu sendiri dan fitting/peralatan lainnya pada sistem pemipaan
tersebut untuk pemeliharaannya.
2. Ketinggian langit-langit, ukuran balok/kolom dan ukuran shaft tegak pipa dicantumkan secara
jelas pada gambar FINISHING dan gambar STRUKTUR.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
63
4 Usulan perubahan tersebut harus sudah diperhitungkan pada saat penawaran dengan
maksud bahwa untuk segala macam usulan seperti tersebut diatas tidak akan diberikan
kesempatan merubah harga penawaran atau harga kontrak borongan atau dengan kata lain
bahwa penyesuaian sebagaimana dijelaskan diatas tidak akan diberikan biaya tambah
setelah Kontraktor dinyatakan sebagai pemenang tender, kecuali bila dinyatakan secara
tertulis oleh Kontraktor / Supplier peralatan atau unit mesin tersebut dan dilampirkan pada
saat penawaran sebagai tender notes .
11 PENGAMANAN TERHADAP LINGKUNGAN
Bila dalam pelaksanaan terhadap suatu proses kegiatan yang dapat menyebabkan gangguan
terhadap lingkungan, maka Kontraktor harus melengkapi tempat kerja tersebut dengan
perlindungan seperlunya sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dan sesuai dengan
prinsip keamanan terhadap barang-barang yang dimiliki oleh Pemberi Tugas dan prinsip
keamanan terhadap manusia serta kepentingan umum lainnya.
12 PENOLAKAN DAN PERSETUJUAN BARANG
1. Semua usulan material, peralatan, unit mesin dan lainnya, yang akan dipasang dan/atau
digunakan di dalam atau untuk pekerjaan ini seperti pada pasal terdahulu akan diteliti dan
disetujui oleh Konsultan Perencanana dan Direksi lapangan berdasarkan ketentuan yang
berlaku dalam kontrak perjanjian pemborongan antara kontraktor yang bersangkutan dengan
Pemberi Tugas dan segala adenda-adendanya serta segala peraturan tentang pembangunan
yang berlaku di wilayah tempat pekerjaan.
2. Dalam hal ini, selama tidak diadakan persetujuan secara tertulis, maka segala usulan yang
disampaikan oleh kontraktor yang bersangkutan baik pada saat penawaran atau penjelasan
lelang atau perhitungan volume atau acara lainnya dalam forum pelelangan, dianggap tidak
ada dan tidak dapat dijadikan sebagai persetujuan perubahan terhadap sebagian maupun
seluruh Dokumen Perancangan ini.
13 PERALATAN DAN FASILITAS KERJA
1. Peralatan kerja yang dipergunakan harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang
dilakukan, dan harus mengikuti teknik-teknik pelaksanaan yang wajar dan terbaik.
2. Alat-alat atau cara-cara yang tidak sewajarnya untuk digunakan/dilakukan pada suatu
pekerjaan, misalnya mengencangkan baut dengan kunci Inggris, mengupas kabel dengan
api/dibakar, sama sekali tidak diperkenankan.
3. Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan tersebut diatas termasuk kebutuhan lainnya
yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung.
4. Dalam hal ini kontraktor bertanggung jawab sendiri atas penyediaan listrik dan air untuk
kebutuhannya selama masa pelaksanaan berlangsung , dengan anggapan bahwa fasilitas
yang tersedia di tapak tidak diijinkan untuk dipergunakan.
14 PENGHENTIAN SEMENTARA
1. Pada pekerjaan pemipaan yang ditinggalkan untuk sementara (lebih dari 8 jam), sebelum
disambung ke alat atau dengan segmen pemipaan lain harus ditutup dengan cara-cara yang
ditentukan dibawah ini.
2. Pipa baja dan copper, dibuat berulir dan ditutup dengan dop atau bila berujung flange dapat
ditutup dengan blind-flange.
3. Pipa PVC, dibuat berlebih secukupnya dan kemudian dipanaskan untuk dijepit sehingga
rapat.
4. Penutupan ujung-ujung pipa dengan cara-cara lain tidak diperkenankan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
62
9 KELENGKAPAN YANG HARUS DISERAHKAN
9.1 Sebelum Pekerjaan Dimulai
1 Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti pemesanan
barang atau pembuatan barang/instalasi atau pemasangan , Kontraktor harus
menyerahkan barang-barang yang diuraikan pada pasal-pasal selanjutnya kepada Direksi
Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2 Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu atau lain hal, maka Kontraktor harus segera
mengganti barang-barang tersebut dan diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapat persetujuan.
3 Barang-barang tersebut berupa :
Katalog, Data Teknis, Test Report dan Part List untuk persetujuan terhadap mesin dan
peralatan lainnya yang akan didatangkan langsung dari negara asal pembuatnya atau
akan dipesan pada pabrik pembuatnya, berlaku untuk peralatan antara lain ; MCCB ,
MCB , NFB , dan peralatan lainnya.
Installation Instruction untuk persetujuan terhadap cara-cara pemasangan.
Shop-Drawings, untuk persetujuan terhadap rencana instalasi dan cara-cara
pemasangan yang akan dilakukan/dikerjakan/ dilaksanakan.
Contoh-contoh bahan dan barang-barang, untuk persetujuan terhadap bahan dan
barang-barang yang diperoleh/didapat secara lokal seperti misalnya katup, pipa, bahan
isolasi, bahan cat, baut-mur, klem, kabel, pipa konduit, saklar, stop kontak dan lainnya.
9.2 Sesudah Pekerjaan Diselesaikan
1 Selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dilakukan penyerahan kedua kontraktor harus
menyerahkan barang-barang seperti tersebut pada pasal selanjutnya kepada Direksi
Pengawas untuk mendapat persetujuan.
2 Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu atau lain hal, maka Kontraktor harus segera
mengganti/memperbaiki dan diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk mendapat
persetujuan.
3 Barang-barang tersebut berupa :
Petunjuk Operasi dan Perawatan
Suku Cadang dan Perkakas pembantu ( tools )
As-built Drawings
Photo-photo konstruksi.
Dan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
10 PENYESUAIAN TERHADAP KEMAMPUAN LEBIH
1 Penyesuaian terhadap kemampuan lebih dimaksudkan sebagai penyesuaian terhadap
adanya kemampuan tambahan (optional features) maupun kemampuan STANDAR
(STANDAR-features) yang dimiliki oleh merk barang atau mesin atau peralatan atau sistem
yang akan dibeli dan / atau dipasang akan tetapi belum / tidak disyaratkan dalam Dokumen
Perancangan.
2 Setelah Kontraktor mempelajari Dokumen-dokumen perancangan, Kontraktor harus
menyesuaikan kemampuan lebih yang dimiliki oleh peralatan / unit mesin yang ditawarkan
dan segera menyampaikan secara tertulis kepada Team Konstruksi untuk dinilai dan
dievaluasi.
3 Kontraktor harus mengusulkan kepada Direksi Pengawas dalam rangka penyesuaian
tersebut diatas tanpa mengurangi item-item yang disyaratkan pada Buku Spesifikasi Teknis
maupun pada Gambar Perancangan dimana usulan tersebut dapat berupa penambahan
komponen, perubahan jaringan, penambahan kapasitas komponen, penambahan volume
dan lain-lain.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
61
4. Apabila ada unsur pekerjaan pemasangan atau unsur lain yang penting untuk berhasilnya
pelaksanaan pekerjaan dimana pekerjaan tersebut harus diselesaikan oleh Kontraktor lain,
maka Kontraktor diwajibkan menyiapkan, menyerahkan bahan atau informasi beserta segala
penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan oleh Kontraktor lain tersebut, kepada Direksi
Pengawas.
5. Kontraktor tetap bertanggung jawab atas bagian dari pekerjaannya yang tertanam dalam
bagian pekerjaan Sipil / Struktur dan atau yang pemasangannya berkaitan dengan pekerjaan
lain.
6. Kontraktor harus menugaskan, paling sedikit 1 (satu) orang tenaga ahli di lapangan selama
masa pelaksanaan berlangsung dimana tenaga ahli yang ditugaskan oleh Kontraktor
bersangkutan sebagai pelaksana pekerjaan ini harus telah berpengalaman dan memenuhi
persyaratan untuk dapat menjadi pelaksana pekerjaan ini dimana penilaian dilakukan oleh
Direksi Pengawas berdasarkan latar belakang pengalaman, kemampuan selama bekerja di
proyek ini dan surat ijin bekerja yang dimilikinya.
7. Segala kerusakan sebagai akibat dari resiko dari pelaksanaan pekerjaan pemasangan harus
segera diperbaiki dan dikembalikan tepat seperti bentuk semula atas biaya Kontraktor yang
bersangkutan.
8. Apabila terdapat perbedaan antara gambar perencanaan dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat mesin (manufacturer), untuk pemasangan peralatan/unit mesin khususnya hal-hal
yang menyangkut pekerjaan pemipaan/pengabelan , Kontraktor harus segera melaporkan
kepada Direksi Pengawas untuk mendapat penyelesaian.
9. Kontraktor harus melakukan koordinasi dengan kontraktor pekerjaan lainnya sesuai petunjuk
Direksi Pengawas sehingga pemipaan/ducting tidak menghalangi jalur-jalur yang disediakan
untuk instalasi lain.
10. Kontraktor harus menyerahkan/menyampaikan :
Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan pertiga Mingguan mengenai kemajuan
pekerjaan dan Laporan Rencana Kerja Mingguan.
8.4 Kewajiban Selama Masa Pemeliharaan
1. Kontraktor harus mendidik tenaga operator, sebanyak 3 (tiga) orang yang disediakan oleh
Pemberi Tugas, sehingga mencapai tingkat keterampilan sebagai operator.
2. Kontraktor harus menyediakan sedikitnya seorang tenaga teknisi ditapak untuk
mengoperasikan dan merawat unit mesin maupun sistem secara keseluruhan, sehingga
dapat bekerja secara baik sebagaimana mestinya.
3. Kontraktor harus melakukan perawatan rutin secara cuma-cuma termasuk penggantian
perlengkapan ataupun parts yang rusak atau kedapatan rusak atau tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
4. Kontraktor harus menyerahkan buku-buku,
- Petunjuk operasi / operation manual.
- Petunjuk perawatan / maintenance manual.
- Daftar peralatan / component parts list.
- Data kondisi operasi peralatan.
- Dan lainnya sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
Masing-masing 2 ( dua ) set.
5. Masa pemeliharaan ditentukan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender terhitung
sejak penyerahan pertama kecuali bila dinyatakan lain.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
60
8.2 Kewajiban pada saat penawaran
1. Pemborong wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan-persyaratan yang ditulis dalam
Buku ini, juga wajib mengikuti/memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh
Pengawas.
2. Kontraktor wajib mempelajari dan dianggap telah mempelajari dengan seksama secara
antar-disiplin seluruh bagian dari seluruh dokumen lelang dan segala adenda-adendanya
pada saat melakukan penawaran sehingga dengan demikian Kontraktor harus telah
memperhitungkan dan dianggap telah memperhitungkan segala kemungkinan yang akan
terjadi sebagai akibat adanya penyesuaian pada saat pelaksanaan terhadap hal-hal berikut,
- Kondisi Lapangan
- Penyesuaian seluruh sistem instalasi terhadap struktur bangunan, finishing bangunan
dan interior bangunan serta lansekap maupun kondisi antar sistem instalasi itu sendiri.
- Penyesuaian yang harus di lakukan sebagai akibat dari peralatan/unit mesin yang
ditawarkan.
3. Dalam penawaran Kontraktor diwajibkan menyertakan rincian daftar peralatan / material /
mesin yang akan dipasang berikut spesifikasinya.
4. Dalam penawaran, Kontraktor diwajibkan menyertakan brosur, katalog, diagram, ukuran,
pilihan warna dan keterangan-keterangan lain yang diterbitkan oleh manufacturer peralatan,
unit mesin, sistem yang akan dipasang sebagai lampiran dalam penawaran.
5. Semua peralatan/material/mesin harus baru dengan desain khusus untuk daerah tropis dan
mendapat jaminan dari pabrik pembuatnya.
6. Semua peralatan/material/mesin yang sejenis yang akan dipasang harus dari satu merk,
kecuali dibatalkan dalam ketentuan lain atau klausul lain pada Buku ini maupun lampiran-
lampirannya.
7. Apabila ada peralatan/material yang telah disediakan oleh Pemberi Tugas, maka Kontraktor
harus tetap berhubungan dengan supplier yang bersangkutan agar pekerjaan/koordinasi
berjalan dengan baik.
8. Apabila peralatan dan/atau unit mesin yang ditawarkan oleh Pemborong pada saat
pengajuan penawaran tidak sesuai dengan apa yang tercantum dalam buku ini maka
terhadap penawaran tersebut tidak akan dilakukan evaluasi teknis, kecuali bila dalam
penawaran tersebut dicantumkan catatan penawaran (tender notes) yang isinya antara lain
adalah alasan dan/atau penyebab dari penyimpangan yang terjadi pada jenis barang yang
ditawarkan oleh Pemborong dan harus disertai dengan bukti-bukti tertulis.
9. Pada harga penawaran Kontraktor harus sudah memperhitungkan metoda dan cara yang
akan dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan buku spesifikasi ini.
10. Dalam buku penawaran Kontraktor diwajibkan mengisi lembaran, Material List,
Recommended Spare-part List, ketidak sesuaian terhadap Dokumen Pelelangan.
11. Kontraktor harus menyampaikan Struktur Organisasi Lapangan lengkap dengan CV dari
personel yang bersangkutan.
12. Kontraktor harus membuat Safety Planning & Quantity Planning.
8.3 Kewajiban selama masa pelaksanaan
1. Kontraktor harus mengajukan usulan material/peralatan/unit mesin, yang akan dipasang,
paling lambat 4 (empat) minggu setelah keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja/SPMK.
2. Kontraktor harus selalu minta persetujuan untuk barang/mesin/peralatan/bahan yang akan
dipasang seperti telah diuraikan terdahulu kepada konsultan perencana dan direksi
pengawas.
3. Kontraktor harus menyediakan dan memasang alat-alat pengatur, alat-alat pengaman yang
diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
59
5 KOORDINASI KERJA
5.1 Mengingat bahwa pekerjaan satu dan lainnya sangat erat kaitannya terhadap jadwal
pelaksanaan, maka pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan sesuai dengan jadwal yang
telah disetujui bersama.
5.2 Dalam membuat rencana serta gambar-gambar kerja, Kontraktor harus sudah
memperhitungkan unsur-unsur kerja sama dengan Kontraktor/Sub-Kontraktor pekerjaan lain
dan/atau instansi-instansi lain yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
5.3 Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor diwajibkan melakukan koordinasi dengan
Kontraktor/Sub-kontraktor lain, dalam pengertian bahwa apabila urutan/rangkaian proses dan
atau kerja dari sistem yang dikerjakan oleh Kontraktor tersebut diatas melibatkan beberapa
kontraktor lain dengan paket pekerjaannya masing-masing, atas petunjuk Direksi Pengawas.
6 PENYELIDIKAN TAPAK
6.1 Sebelum mulai melakukan, dalam artian membuat dan atau memasang, setiap bagian dari
pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan pengukuran di tapak, yang mana hasil pengukuran-
pengukuran tersebut harus tertera dan dapat dibaca pada gambar pelaksanaan yang dibuat
oleh Kontraktor yang bersangkutan.
6.2 Bilamana Kontraktor lalai dalam melaksanakan hal tersebut diatas maka segala sesuatu hal
yang diakibatkan oleh adanya kelalaian itu menjadi tanggung jawab Kontraktor yang
bersangkutan.
6.3 Apabila dalam pengukuran tersebut diatas terdapat hal-hal yang berbeda dengan dokumen
kontrak maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat penyelesaian.
6.4 Pada saat suatu pekerjaan atau bagian dari suatu pekerjaan akan dilaksanakan , Kontraktor
harus membuat gambar kerja untuk satu lokasi kerja yang mencantumkan semua indikasi
instalasi / utilitas / struktur / finishing pada lokasi tersebut sehingga tidak akan terjadi kesalahan
tempat pemasangan yang akan mengganggu salah satu atau lebih dari satu jaringan instalasi.
7 PERBEDAAN PENGERTIAN ANTAR ISI DOKUMEN
Bila terdapat perbedaan pada gambar-gambar perencanaan dengan buku spesifikasi atau
perbedaan antara gambar yang satu dengan gambar yang lainnya atau salah satu klausul dalam
buku spesifikasi dengan klausul lainnya maka pernyataan yang menyebabkan harga lebih tinggi
adalah yang dianggap benar dan dianggap sebagai besaran dasar/referensi yang digunakan oleh
Kontraktor untuk menghitung biaya pada saat penawaran / lelang.
8 KEWAJIBAN KONTRAKTOR
8.1 Kewajiban Umum
1. Kontraktor harus bersedia mentaati Uraian dan Persyaratan Pelaksanaan yang tertulis dalam
Buku ini, gambar-gambar Perancangan dan Persyaratan lainnya yang dikeluarkan oleh
Direksi Pengawas baik sebagai Dokumen Lelang berikut adenda-adendanya, Dokumen
Kontrak berikut segala adenda-adendanya.
2. Apabila terdapat klausul yang kedapatan saling bertentangan atau saling meniadakan maka
hal tersebut bukan berarti memang sesungguhnya ditiadakan melainkan suatu hal yang
hendak dipertegas atau ditekankan pengertiannya , untuk itu Kontraktor harus melaporkan
kepada Direksi Pengawas untuk mendapat penjelasan dan penyelesaian.
3 Kontraktor harus memenuhi kualifikasi untuk dapat menjadi Pelaksana Pekerjaan ini, dan
bilamana ternyata penampilan pekerja di lapangan menunjukkan hal-hal yang berlawanan
dengan hal diatas maka Kontraktor bersedia untuk mengganti tenaga pelaksana pekerjaan
tersebut dengan yang memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tersebut di atas.
4 Kontraktor harus dapat menunjukkan dan melampirkan fotocopy surat ijin bekerja personil
yang bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, pada saat penawaran
dan pada saat pelaksanaan akan dimulai.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
58
4. Gambar Kerja dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pengawas
untuk diperiksa dan disetujui.
5. Untuk pekerjaan Sistem Kelistrikan dan lainnya, Kontraktor harus menyiapkan gambar -
gambar instalasi yang diperlukan untuk diperiksa dan disahkan (keur) oleh instansi lainnya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. JAMINAN DAN GARANSI
4.1 Surat Jaminan atau Garansi
1. Kontraktor harus menyerahkan surat jaminan untuk unit mesin dari pabrik pembuat mesin
tersebut , sehingga dengan demikian Kontraktor atas jaminan tersebut dan atas jaminan
yang dikeluarkan olehnya sendiri, wajib memperbaiki dan mengganti setiap bagian yang
rusak dan atau tidak berfungsi secara baik sebagaimana seharusnya.
2. Bila terjadi kerusakan atau ketidak-sempurnaan kerja dari peralatan, unit mesin, bagian
dari peralatan atau bagian dari unit mesin selama masa jaminan / garansi, Kontraktor harus
melakukan perbaikan atas biayanya sendiri sampai peralatan atau unit mesin tersebut
dapat bekerja kembali secara baik dan benar.
4.2 Jaminan atas material peralatan dan unit mesin
1. Material yang diserahkan oleh Kontraktor harus bebas dari kerusakan baik atas kesalahan
pabrik, kerusakan akibat kesalahan bahan , kerusakan akibat kesalahan pabrik, kerusakan
akibat kesalahan dalam pengiriman maupun kerusakan selama jangka waktu menunggu
serah terima di lapangan.
2. Semua peralatan dan unit mesin yang diserahkan Kontraktor, harus dilengkapi dengan
tanda telah lulus pengujian QA / Quality Assurance pabrik pembuat peralatan dan unit
mesin tersebut.
3. Kontraktor harus memberikan jaminan atas segala pekerjaan yang dikerjakannya selama
paling sedikit 6 ( enam ) bulan kalender terhitung sejak penyerahan pertama, yang meliputi:
- kerusakan atas kesalahan pabrik.
- kerusakan atas kesalahan pemasangan.
- kerusakan atas kesalahan pengiriman.
- kerusakan atas kesalahan operasi selama masa pemeliharaan.
4.3 Jaminan atas hasil pekerjaan
Kontraktor harus menyatakan secara tertulis bahwa ,
1. Barang dan peralatan yang diserahkannya adalah dari kualitas yang baik.
2. Barang - barang dan unit mesin di dalam instansi yng diserahkannya seluruhnya
merupakan barang baru dan diperkuat dengan surat pernyataan keaslian atau Letter of
Origin .
3. Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan dengan wajar dan baik.
4. Instansi yang diserahkannya dapat bekerja dengan baik tanpa mengurangi atau
menghilangkan bahan-bahan atau peralatan - peralatan yang seharusnya disediakan
walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam Buku ini atau tidak dinyatakan secara tegas
dalam gambar-gambar yang menyertai Buku ini.
4.4. Klaim atau Tuntutan
1. Untuk segala macam pengadaan barang dan cara pemasangannya, PEMBERI TUGAS
harus bebas dari segala tuntutan/klaim atas hak-hak khusus seperti hak patent, lisensi dan
sebagainya.
2. Bila ada hal-hal seperti tersebut di atas , Kontraktor wajib mengurus dalam artian
menyelesaikan segala sesuatu perijinan/biaya/lisensi yang yang berhubungan dengan hal
tersebut dan dilakukan atas beban biaya Kontraktor
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
57
4. Gambar-gambar Struktur, Arsitektur dan Mekanikal Elektrikal harus dipakai sebagai
referensi sebelum melaksanakan pekerjaan.
5. Kontraktor wajib menyelesaikan sertifikat yang menyatakan bahwa semua pekerjaan yang
telah dilakukan memenuhi syarat dan STANDAR yang disyaratkan dalam spesifikasi
pekerjaan Mekanikal Elektrikal maupun ketentuan dan peraturan yang berlaku.
6. Gambar-gambar dalam perancangan ini dimaksudkan untuk mencantumkam semua detail
Konstruksi seperti detail pemasangan, detail penumpu, detail pengikat dan detail lainnya
terutama yang berhubungan dengan peralatan yang akan disediakan/ dipasang oleh
Kontraktor.
7. Walaupun demikian, Kontraktor tetap harus memasang instalasi tersebut sesuai dengan
praktek pelaksanaan terbaik yang memberikan hasil terbaik, dalam hal ini Kontraktor
diharuskan membuat Shop Drawing yang terinci untuk menjelaskan hal-hal tersebut diatas.
8. Dalam hal ada keraguan yang ditimbulkan oleh kesalahan penggambaran dan/atau ketidak
sesuaian lain maka Kontraktor harus mengajukan pertanyaan untuk mendapat penjelasan
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum masalah tersebut terlibat di lapangan baik
dalam arti pemasangan atau pemesanan barang .
9. Ukuran-ukuran pokok dan pembagiannya, seluruhnya telah dicantumkan pada gambar
perancangan dimana ukuran-ukuran tersebut merupakan ukuran efektif (ukuran dalam
pelaksanaan/dalam pemesanan barang diperhitungkan sebagai ukuran efektif ).
10.Ukuran-ukuran bangunan yang tepat dan seharusnya diikuti adalah ukuran yang
disebutkan pada gambar-gambar Arsitektur/Finishing dan/atau Struktur/Sipil sehingga bila
terjadi perbedaan ukuran antara gambar-gambar Instalasi Utilitas bangunan dengan
gambar-gambar tersebut diatas maka ukuran tersebut harus dibaca sebagaimana yang
tertulis pada gambar-gambar Arsitektur dan/atau Sipil/Struktur.
1. Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang dibuat oleh Kontraktor ,
Pemasok barang maupun pihak-pihak lain yang bertujuan untuk menjelaskan cara
pemasangan maupun cara penyambungan dan lainnya pada saat pelaksanaan pekerjaan
sedang berlangsung.
2. Sebelum Kontraktor melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib membuat gambar kerja
untuk menjelaskan dan sebagai gambar untuk pelaksanaan pekerjaan di lapangan terdiri
dari,
a. Diagram - diagram / gambar , seperti
- Gambar Rangkaian Listrik
- Gambar Jaringan Pemipaaan
- Gambar / diagram lainnya.
b. Detail - detail , seperti
- Detail Panel
- Detail Pemasangan Panel
- Detail Pemasangan Fixture
- Detail Pemasangan Peralatan
- Detail - detail lain yang diperlukan.
c. Gambar lainnya sesuai dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
3. Gambar - gambar kerja dibuat dengan berpedoman pada Gambar Perancangan ,
Spesifikasi Teknis serta disesuaikan dengan kondisi lapangan yang sebenarnya , sehingga
tidak akan terjadi kesalahan di lapangan.
3.2 Gambar Kerja ( Shop Drawing )
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT PERENCANAAN X-1
REHABILITASI TOTAL GEDUNG SDN KALISARI 02
PT.BOBBY AND TEAM
56
BAB V
SYARAT SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL DAN PLUMBING
PASAL 1
URAIAN PEKERJAAN DAN PERSYARATAN TEKNIS
PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL
I. PERSYARATAN UMUM
1 LINGKUP PEKERJAAN
1.1 Pekerjaan Sistem Mekanikal,
1.2 Pekerjaan Sistem Penyaluran Air Hujan dan Pengolahan Air Kotor,
1.3 Pekerjaan Sistem Elektrikal,
1.4 Pekerjaan Sistem Distribusi Daya Listrik dan Penerangan,
1.5 Pekerjaan Sistem Penangkal Petir,
2. STANDAR DAN ATURAN YANG HARUS DIIKUTI
2.1. PUIL, Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987
2. SII, Standar Industri Indonesia.
3. SKBI, Standar Konstruksi Bangunan Indonesia
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
5. Peraturan DPMB, Pemda setempat.
6. Peraturan lain yang berlaku.
2.2 Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang
tertulis pada peraturan-peraturan tersebut dan disesuaikan dengan bahan, unit mesin atau
peralatan yang dipasang.
2.3 Bila terjadi kesimpang siuran dalam hal STANDAR yang harus diikuti, Kontraktor harus
melapor pada Direksi Pengawas untuk mendapat kejelasan tentang hal tersebut.
2.4 Bila Direksi Pengawas tidak dapat memutuskan hal tersebut maka pengambilan keputusan
akan diserahkan kepada Instansi atau Badan yang berwenang.
3 GAMBAR GAMBAR
3.1 Gambar Perancangan
1. Yang dimaksud dengan gambar perancangan adalah gambar-gambar yang menyertai buku
ini, gambar-gambar penjelas dan segala gambar addendumnya.
2. Kontraktor harus mempelajari gambar-gambar perancangan dan secepatnya melaporkan,
kepada Direksi Pengawas apabila terdapat hal-hal yang dianggap kurang jelas, dalam
waktu tidak lebih dari 3 (tiga) minggu setelah diadakannya rapat pra pelaksanaan.
3. Gambar-gambar rencana dan Spesifikasi Teknis merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi.
1. Seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor harus mengikuti segala
aturan dan standar yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk
kesempurnaan operasi, kemudahan pengaturan dan perawatan, keamanan operasi
sistem sesuai dengan salah satu atau lebih dari peraturan-peraturan yang ditulis dibawah
ini,
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
126 PT.BOBBY AND TEAM
persyaratan sesuai dengan persyaratan untuk pekerjaan beton bertulang dalam
RKS ini.
d Roller dan pengikat tali bendera terbuat dari stainless steel dengan bentuk sesuai
dengan gambar rencana.
e Kerekan harus mulus rodanya dan dapat berputar dengan baik (ball bearing).
Tali penggerak harus terbuat dari bahan yang baik dan cukup kuat.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a Tiang harus lurus dan tidak boleh melengkung.
b Pekerjaan beton untuk bagian bawah tiang, dan pekerjaan beton untuk pondasi
harus mengikuti syarat pelaksanaan pekerjaan beton dan beton bertulang
dalam RKS ini.
c Hasil akhir dari pekerjaan tiang bendera ini harus baik, rapih dan lurus. Bendera
harus dapat dikerek naik/turun dengan lancar yang menunjukkan bahwa roda
katrol/roller dapat berfungsi dengan baik.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
125 PT.BOBBY AND TEAM
d. Penyelesaian akhir, tembok diplester halus, diaci dan kemudian dicat
dengan kwalitas setara cat vinyl acrylic. Warna cat akan ditentukan oleh
pemberi tugas/perencana.
e. Sebelum dicat, permukaan harus bersih dari kotoran, lemak, minyak.
2. PEKERJAAN PAGAR BESI DAN PINTU GERBANG
2.1. Persyaratan Bahan
a Pagar dari besi dengan bagian samping dan bawah dari pasangan batu
bata dengan pondasi batu kali.
b Bahan untuk pagar besi harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan besi/baja dalam RKS ini.
c Bahan untuk dinding tembok harus memenuhi persyaratan, sesuai dengan
persyaratan untuk pekerjaan pasangan dalam RKS ini.
d Bahan untuk pondasi batu kali harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan untuk pekerjaan batu kali dalam RKS ini.
2.2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a Pembuatan pagar harus lurus, rapih dan kokoh, cukup kuat, dengan
ketinggian sesuai gambar rencana.
Pekerjaan las harus kuat dan kokoh/riqid, rapih halus dan tidak terlihat
bekas-bekas pengelasannya. Lurus dan tidak ada yang melengkung.
b Pintu Gerbang dibuat sesuai dengan gambar rencana.
Kokoh, rapih dan tidak menampakkan bekas-bekas pengelasannya. Roda-
rodanya harus kokoh dan kuat, dapat menahan beban pintu. Berputar
dengan kogel layer (ball bearings), sehingga dapat digerakkan dengan
mudah dan ringan. Baik pintu sorong maupun pintu engsel, masing-masing
dilengkapi dengan grendel-grendel dan tempat gembok (pad-lock).
c Baik pagar maupun pintu-pintu harus merupakan suatu kesatuan yang
kokoh, lurus dan rapih.
d Pasangan batu bata dan pondasi batu kali harus dikerjakan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan pasangan dalam RKS ini, dan sesuai dengan gambar
rencana. Pada bagian depan/luar dari pasangan bata ini di cat dengan
Vinyl Acrylic. Warna cat akan ditentukan oleh pemberi Tugas.
e Pagar besi dicat dengan kwalitas setara cat Glotex, yang warnanya akan
ditentukan oleh pemberi tugas / perencana.
f Sebelum dicat, permukaan harus bersih dari kotoran, lemak, minyak, karat
dan lain-lain.
PASAL 4
PEKERJAAN TIANG BENDERA
1. Persyaratan Bahan
a Menggunakan pipa GIP finishing cat minyak dengan 3 bagian yaitu untuk bagian
bawah pipa diameter 3 tengah 2 dan atas 2 bentuk dan penempatan
disesuaikan dengan gambar rencana.
b Bagian bawah terdiri dari beton dengan bentuk sesuai dengan gambar rencana,
dengan finishing keramik.
c Pondasi tiang bendera terbuat dari beton bertulang dengan bentuk pondasi
sesuai dengan gambar rencana. Bahan untuk pondasi harus memenuhi
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
124 PT.BOBBY AND TEAM
Pemupukan III : 12 (dua belas) minggu setelah
penanaman.
Untuk selanjutnya pemupukan diberikan minimum satu kali
setiap bulannya.
6. Pembasmian Hama dan Penyakit
Untuk pencegahan Hama dan Penyakit harus diadakan
penyemprotan secara periodik setelah tanaman tumbuh yaitu 1
(satu) bulan setelah penanaman.
Jadi didalam masa pemeliharaan 3 (tiga) bulan dilakukan 3 (tiga)
kali penyemprotan.
Penyemprotan dilakukan pada seluruh tanaman dengan
memakai larutan yang ditentukan seperti :
- Untuk Insectisida : Basudin 60, Wereng
- Untuk Fungisida : Perathion
- Untuk Herbisida : 2-4 D (khusus rumput)
Dosis ditentukan dengan aturan pakai waktu penyemprotan
dilakukan setelah tanaman disiram dengan memperhitungkan
waktu yang efektif seperti perhitungan angin, cuaca dan yang
tidak membahayakan aktifitas sekelilingnya.
Untuk memberantas hama dilakukan sesuai dengan kondisi
tingkat populasi hama.
PASAL 3
PEKERJAAN PAGAR DAN PINTU GERBANG
Pagar dibuat disebelah utara, selatan, barat dan timur sebagai batas lokasi dan Pintu
Gerbang dipasang pada pintu masuk utama sebelah utara dengan desain dan
ketinggian disesuaikan gambar perencanaan.
1. PEKERJAAN PAGAR TEMBOK
1.1 Persyaratan Bahan
a Pagar dibuat dari pasangan batu bata dengan pondasi batu kali.
b Bahan untuk dinding tembok harus memenuhi persyaratan untuk pekerjaan
batu bata dalam RKS ini.
c Bahan untuk pondasi batu kali, harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan untuk pekerjaan pasangan batu kali dalam RKS ini.
d Besi siku dan pagar tembok harus memenuhi persyaratan sesuai dengan
persyaratan untuk baja/besi dalam RKS ini.
1.2. Syarat Pelaksanaan
a. Pembuatan pagar harus lurus, rapih dan cukup kuat, dengan ketinggian
sesuai dengan gambar rencana.
b. Pasangan batu bata dan pondasi batu kali harus dikerjakan sesuai dengan
persyaratan pekerjaan pasangan didalam RKS ini.
c. Kolom-kolom penguat (kolom praktis), dipasang sesuai dengan gambar
perencanaan, dengan tulangan utama 4 10 mm dan sengkang beugel 8
- 15 cm.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
123 PT.BOBBY AND TEAM
diperlukan persetujuan Pengawas. Setiap penggantian tanaman
dalam masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5. Pemupukan
a. Jenis Pupuk :
Pupuk yang digunakan dibagi atas 2 (dua) macam, yaitu :
1). Pupuk Majemuk : adalah pupuk yang mengandung
unsur hara/NPK yang disebut juga Compound Fertilizer
misalnya : Pupuk Alam (berasal dari kotoran hewan,
tanaman dan jasad renik) dan pupuk buatan (pupuk
kimia).
2). Pupuk Tunggal : adalah pupuk yang mengandung salah
satu unsur hara saja, misalnya : D.S (Double Superposfat),
T.S (Triple Superposfat) dan yang mengandung unsur
hara Nitrogen seperti Urea.
b. Tanaman Sasaran
1). Untuk Pohon : dipakai pupuk kandang, harus pupuk
yang matang dan kering.
2). Untuk perdu/semak yang dinikmati daunnya dipakai
pupuk NPK dengan konsentrasi N yang lebih besar misal :
20 - 10 - 15.
3). Untuk perdu/tanaman bunga-bungaan yang dinikmati
bunganya dipakai pupuk NPK dengan konsentrasi P
yang lebih besar misalnya : 8 10 - 6.
4). Untuk rumput yang diperlukan daun dan batangnya,
dipakai pupuk Urea.
c. Cara Pemberian Pupuk
1). Untuk Pohon :
- Dibuat lubang pada radius 50 - 100 cm dari batang
pohon dengan lebar dan kedalaman 10 - 20 cm.
Lubang dibuat putus-putus mengelilingi pohon.
- Pupuk dimasukkan ke dalam lubang, kemudian
ditutup lagi dengan tanah.
- Banyaknya pupuk tergantung pada besarnya
pohon, lebih kurang 0,1 - 0,25 kg per pohon.
- Pupuk kandang yang dipakai harus yang sudah
masak dalam arti sudah didiamkan atau dianginkan
selama 3 (tiga) bulan dan sudah tidak berasap.
- Apabila dipakai humus, lubang tersebut dapat
ditutupi di atasnya dengan humus.
2). Untuk Rumput
- Pupuk dilarutkan /dicampurkan dengan air, dengan
perbandingan 1 (satu) sendok makan pupuk urea
untuk setiap 4 (empat) liter air.
- Larutan tersebut disiramkan secara merata di atas
permukaan rumput.
d. Waktu Pemberian Pupuk
Pemupukan I : 1 (satu) minggu setelah penanaman.
Pemupukan II : 6 (enam) minggu setelah penanaman.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
122 PT.BOBBY AND TEAM
- Selama 3 (tiga) bulan setelah Serah Terima Kesatu yang menjadi tanggung
jawab Kontraktor sesuai dengan Dokumen Kontrak.
- Pemeliharaan sesudah Serah Terima Kedua, yaitu pada saat berakhirnya
masa pemeliharaan yang disebutkan dalam Dokumen Kontrak dan
menjadi tanggung jawab Pemilik.
Pekerjaan Pemeliharaan ini meliputi :
1. Penyiraman
2. Penyiangan.
3. Pemangkasan.
4. Penyulaman.
5. Pemupukan.
6. Pembasmian hama dan penyakit.
1. Penyiraman
a. Waktu yang paling baik untuk penyiraman adalah pada pagi
hari sampai dengan jam 09.00 atau sore hari setelah jam 16.00.
b. Pada waktu selesai penanaman sampai dengan tanaman
tersebut tumbuh dibutuhkan 2 (dua) kali penyiraman dalam
satu hari dan dilakukan secara teratur. Setelah tanaman
tumbuh, penyiraman cukup 1 (satu) kali dalam satu hari.
c. Pada area yang terbuka penyiraman sebaiknya dilakukan
pada malam hari.
d. Pada area yang lembab penyiraman sebaiknya dilakukan
pada pagi hari.
e. Penyiraman pohon dilakukan secukupnya hingga diserap 15
cm ke dalam tanah .
Penyiraman tidak boleh berlebihan (terutama untuk tanaman
yang telah tumbuh) dan juga tidak boleh kekurangan.
2. Penyiangan
a. Tanah disekitar batang pohon harus selalu digemburkan dan
dibersihkan dari tanaman-tanaman liar pada jarak 50 - 75 cm
dari batang pohon.
b. Pada tanaman permukaan harus selalu dijaga agar jangan
sampai tumbuh rumput-rumput liar, demikian juga pada formasi
tanaman semak yang harus dijaga dari tanaman-tanaman liar
yang tidak diinginkan.
c. Daun-daun yang tua atau kering dan ranting-ranting kering
harus dibuang.
3. Pemangkasan
Untuk Jenis-jenis tanaman tertentu perlu diadakan pemangkasan
untuk mencapai bentuk yang diinginkan sesuai dengan rencana.
Pemangkasan harus mempergunakan alat-alat yang efektif untuk
pekerjaan tersebut dan dilakukan dengan petunjuk Pengawas.
4. Penyulaman
Untuk tanaman-tanaman yang mati dan rusak perlu diadakan
penyulaman dalam arti penggantian tanaman dengan yang
baru dan segar dengan ukuran, kwalitas, jenis yang sama untuk
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
121 PT.BOBBY AND TEAM
3. Tanah urugan yang dipakai adalah icnis tanah subur dengan
kwalitas baik dan berhumus.
Tanah urug ini harus bebas dan bersih dari bekas bahan
bangunan, batu-batuan rumput liar dan sebagainya.
4. Tanah yang akan ditanami rumput dicangkul kasar sedalam 10
cm, bersihkan dari batu-batuan yang tidak terpakai dan ilalang
liar.
Biarkan terbuka selama 3 hari.
5. Setelah dibiarkan, gemburkan dan haluskan tanah sambil
dicampurkan dengan pupuk kandang (yang sudah kering dan
matang) dengan perbandingan jumlah tanah : pupuk = 3 : 1.
Padatkan tanah secara merata, dan siap untuk ditanami.
6. Lempengan rumput disusun dengan baik di atas tanah dan
rapatkan perletakan lempengan rumput yang satu dengan yang
lain.
7. Setelah selesai disusun (ditanam), kemudian rumput digiling
dengan mesin gilas 300 kg atau dengan alat sejenis untuk
mendapatkan permukaan rumput yang baik dan lapangan
yang rata.
Penggilingan dilakukan bersamaan dengan penyiraman agar
rumput tidak melekat pada rollernya.
8. Setelah 2 (dua) minggu, rumput digiling kembali untuk
mendapatkan hasil yang baik.
9. Pada daerah, yang rawan diinjak, perlu diberi pengamanan
berupa pagar sementara yang terbuat dari bambu atau papan
peringatan untuk melindungi rumput dari kerusakan.
2.4.15. Cara Penanaman Tanaman di Dalam Bak Bunga :
1. Tanah dibersihkan dahulu dari kotoran dan batuan.
2. Bak tanaman diisi dengan kerikil atau pecahan genteng setebal
5 cm dengan lapisan ijuk pada lapisan dasar bak bunga.
3. Kemudian bak bunga di isi dengan tanah merah yang telah
dicampurkan dengan pupuk kandang (dengan perbandingan
tanah : pupuk = 3 : 1 ).
4. Pengisian tanah sampai mencapai batas 5 cm dari permukaan
bak tas bunga.
5. Setelah pengisian, tanah dibiarkan terbuka selama 3 hari, baru
siap untuk ditanam.
6. Sebelum bibit tanaman ditanam, gemburkan tanah dahulu
(dengan menggunakan kored) baru tanamkan bibit ke dalam
tanah sampai batas pangkal batang sampai dipadatkan tanah
di sekitar bibit supaya berdiri kokoh.
7. Untuk bibit pohon yang mudah patah, harus diberikan stagger.
8. Setelah selesai penanaman lakukan penyiraman.
2.5. Pekerjaan Pemeliharaan dan Perawatan
Pekerjaan pemeliharaan lansekap di proyek terbagi atas 2 (dua) yaitu :
a. Pemeliharaan di dalam masa pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung
jawab sepenuhnya dari Kontraktor.
b. Pemeliharaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai yaitu :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
120 PT.BOBBY AND TEAM
kayu tersebut dengan kawat berdiameter 0,15 - 0,20 mm dan
masing-masing kawat dilingkari mengelilingi batang pohon pada
kemiringan 60 (terhadap tanah).
Lapisan kawat dengan slang plastik untuk melindungi kulit batang
bibit pohon dari kerusakan.
12. Waktu paling baik untuk penanaman adalah pada musim hujan
yang dilakukan pada pagi hari sebelum jam 10.00 atau sore hari
sesudah jam 16.00.
Penanaman musim kemarau dapat dilaksanakan bila tersedia
cukup sumber air.
2.4.12. Cara Penanaman Perdu :
1. Buatlah galian lubang tanam dengan ukuran (50 x 50 x 50) cm
3
dimana tanah lapisan atas (LA) diletakkan terpisah dengan
tanah lapisan bawah (LB).
2. Lubang galian dibiarkan terbuka selama 3 hari.
3. Tanah LA dicampur dengan pupuk kandang sebesar 20 % dari
tanah LA yang ada dan dicampurkan sampai rata.
4. Sama dengan sistem awal penanaman pohon, sebelum bibit
perdu ditanam, masukkan tanah LA + R ke dalam lubang terlebih
dahulu .
5. Kemudian masukkan bibit perdu, tanamkan sampai batas
pangkal batang, kemudian tegakkan batang perdu sampai
kokoh, baru tanah LB diurug kembali menutupi akar perdu.
6. Setelah selesai ditanam, beri stagger bambu supaya tumbuh
baik, dan kemudian lakukan penyiraman.
2.4.13. Cara Penanaman Semak dan Penutup Tanah :
1. Tanah terlebih dahulu dibersihkan dari rumput-rumputan liar atau
benda lain yang tidak diperlukan.
2. Setelah itu, tanah dicangkul kasar (dibongkar) sedalam 30 cm.
Batu-batuan yang terdapat di dalam tanah dibuang.
3. Tanah yang telah dibongkar tersebut dibiarkan terbuka,
digemburkan dan dihaluskan dengan baik. Sisa-sisa tanaman liar
dan batuan yang masih tertinggal dibuang.
4. Setelah selesai pekerjaan di atas, tanah diratakan kembali
dengan baik dan dicampurkan dengan pupuk kandang sampai
merata, dan siap untuk ditanami.
5. Penanaman semak dan penutup perdu dilakukan dengan cara
memasukkan akar bibit ke dalam tanah sampai batas pangkal
batang, dan padatkan tanah disekitarnya agar bibit berdiri
kokoh.
6. Setelah selesai penanaman, lakukan penyiraman secara merata.
2.4.14. Cara Penanaman Rumput :
1. Rumput yang digunakan pada tanaman seluruh tapak adalah
Rumput Gajah (Axonopus Compressus) dengan sistem
lempengan.
2. Tanah yang berada di tempat dimana akan ditanam,
digemburkan dan tambahkan tanah subur. Penambahan tanah
dibentuk sesuai peil permukaan rumput yang ditetapkan dalam
gambar.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
119 PT.BOBBY AND TEAM
semua persyaratan tertulis dalam uraian dan Syarat Pekerjaan
Pertamanan.
2.4.4. Tanaman yang dipilih (pohon, semak/perdu, penutup tanah dan
rumput) harus sesuai dengan petunjuk gambar, atau sesuai petunjuk
Pengawas atas saran Perencana.
2.4.5. Kwalitas dan ukuran tanaman yang dipakai harus berasal dari stok
nursery/pembibitan yang sudah dalam keadaan tumbuh.
2.4.6. Tanaman yang dipakai harus dalam ukuran standard yang sudah
dipersiapkan (sesudah petunjuk gambar) dan siap dipindahkan dalam
keadaan terbungkus akarnya atau berselimut dalam keranjang.
2.4.7. Tanaman yang dipakai harus diperiksa kwalitasnya, ukuran dan
jenisnya sesuai dengan spesifikasi jenis tanaman yang terdapat dalam
dokumen lelang.
2.4.8. Sebelum ditanam, tanaman harus diperiksa Pengawas yang
kemudian akan memberikan persetujuan/penolakannya. Dan
tanaman yang ditolak harus segera dikeluarkan dari tapak.
2.4.9. Penggantian jenis tanaman tidak diizinkan kecuali bila dapat
dibuktikan bahwa jenis tanaman yang diminta tidak tersedia di
pasaran. Permohonan untuk penggantian tanaman harus
disampaikan secara tertulis kepada Pengawas selambatnya selama 2
minggu setelah kontrak kerja ditandatangani.
2.4.10. Kontraktor diharuskan menjaga tanaman dengan baik, dengan cara
menyediakan perlindungan terhadap matahari, angin sebelum
penanaman.
2.4.11. Cara Penanaman Pohon :
1. Pertama kali, tentukan patok dimana pohon akan ditanam.
2. Pada saat penggalian lubang tanam (60 x 60 x 60) cm
3
pada titik
patok.
3. Pada saat penggalian lubang, tanah lapisan atas/Topsoil (LA)
harus dipisahkan dari tanah lapisan bawah/Subsoil (LB).
4. Dasar lubang harus digemburkan agar memungkinkan
peredaran udara dan kehidupan jasad renik.
5. Lubang dibiarkan terbuka selama 3 hari.
6. Tanah Lapisan Atas (LA) dicampur dengan pupuk kandang
sebanyak kurang lebih 20 % dari tanah LA kemudian campurkan
sampai rata.
7. Sebelum bibit ditanam, terlebih dahulu dikurangi ranting dan
daun yang telah tua.
8. Setelah lubang siap untuk ditanami, masukkan terlebih dahulu
tabah LA = R ke dalam lubang.
9. Masukkan bibit tanaman dan ditanamkan ke dalam tanah tepat
pada batas pangkal batang (jarak akar tanaman paling bawah
dengan dasar tanah 15 cm).
10. Setelah pohon diletakkan, tanah lapisan bawah (LB) yang ada di
luar diurug kembali sambil dipadatkan.
Taburkan pupuk kandang di atas tanah tersebut setebal 2 - 3 cm.
11. Pohon yang sudah ditanam harus diberi penguat (stagger)
berupa bambu atau kayu yang ditancapkan ke dalam tanah
pada ketiga sisi pohon (lihat gambar). Hubungkan bambu atau
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
118 PT.BOBBY AND TEAM
2. Setelah proyek selesai dan sebelum Serah Terima I, Kontraktor harus
membersihkan kembali tapak dari segala macam kotoran, puing-puing dan
alat-alat yang digunakan selama proses berlangsung.
3. Sampah ini harus dibuang pada tempat yang tidak mengganggu
lingkungan.
2.2. Pembuatan Patok :
1. Untuk mendapatkan dan ketetapan posisi di lapangan setiap bagian
pekerjaan harap diperhatikan segala petunjuk yang tertera didalam
gambar lansekap.
2. Untuk memudahkan pelaksanaan, kontraktor harus membuat patok-patok
sebagai tanda, sesuai dengan kebutuhan serta dibuat nomor patoknya
sesuai dengan garis.
3. Pada penanaman pohon lebih dahulu kontraktor harus menentukan patok-
patok dimana tanaman tersebut akan ditanam sesuai dengan gambar
rencana penanaman dan harus disetujui lebih dahulu oleh Penagawas.
4. Apabila ada rencana perbedaan tinggi permukaan tanah, kontraktor
diharuskan membuat patok-patok kontur sebelum membentuk perbedaan
permukaan tanah sesuai dengan rencana grading plan.
5. Perbedaan antara gambar dengan keadaan lapangan harus dilaporkan
kepada Pengawas untuk mendapatkan pemecahannya. Tidak dibenarkan
Kontraktor mengambil tindakan tanpa sepengetahuan Pengawas dalam
hal ini.
2.3. Penyediaan Air dan Listrik :
1. Air yang diperlukan untuk penyiraman harus disediakan kontraktor dengan
mendapat persetujuan Pengawas.
Air harus bersih dan bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia
lainnya yang dapat merusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
2. Apabila diperlukan listrik untuk pekerjaan kontraktor harus menyediakannya
yang diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat atau Diesel
dengan persetujuan Pengawas.
2.4. Tempat Penyimpanan Tanaman :
Kontraktor diharuskan menyediakan tempat penyimpanan tanaman
sementara, yang lokasinya ditentukan oleh Pengawas.
Area tempat penyimpanan ini dipilih pada lokasi yang teduh, terbuka dan
aman dari gangguan arus lalu lintas aktivitas proyek. Tanaman yang disimpan
pada tempat ini harus dipisahkan menurut jenis, ukuran dan tanggal tibanya.
Diusahakan lokasinya dekat dengan kantor Kontraktor.
2.4.1. Pengadaan Perlengkapan :
Kontraktor diharuskan menyediakan perlengkapan baik untuk
pekerjaan pelaksanaan maupun untuk pekerjaan didalam
pemeliharaannya.
2.4.2. Pembongkaran dan Perbaikan Pekerjaan :
Apabila satu pekerjaan selesai dikerjakan, namun bertentangan
dengan permintaan Pengawas, dan bila dikehendaki oleh Pengawas
pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali, dengan biaya yang
ditanggung oleh Kontraktor.
2.4.3. Semua jenis tanaman yang akan ditanam harus disetujui oleh
Pengawas sesuai dengan petunjuk gambar lansekap dan mengikuti
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
117 PT.BOBBY AND TEAM
2.3. Lapisan Paving/Interbloc
Di atas lapisan sub-base dipasang lapisan pasir (pasir extra beton). Profil dari
permukaan pasir yang belum dipadatkan harus sama dengan profil
permukaan yang dikehendaki (kemiringan 2 %).
Interbloc di pasang di atas permukaan pasir yang belum dipadatkan, tetapi
telah diratakan. Perataan permukaan pasir harus menggunakan papan
yang diserut rata (screed board).
Pasangan paving/interbloc kemudian dipadatkan dengan menggunakan
vibrator plate compactor sebanyak 3 kali jalan sebelum pasir yang mengisi
celah/naat ditebarkan.
Alat pemadat (Vibrator plat Compactor) yang digunakan mempunyai
ukuran plat pemadat 0,35 - 0,5 m2 dengan centrifugal force 1,6 - 2 ton.
Pada jarak 1 meter dari tempat-tempat yang belum diberi tahanan atau
kanstin (beton tepi) tidak dipadatkan terlebih dahulu.
Pasir bersih dengan ukuran partikel maximum 1mm kemudian disapukan di
atas permukaan paving/interbloc dan kemudian terakhir dipadatkan lagi
dengan Vibrator 3 kali jalan sampai celah-celah antar paving/interbloc
menjadi padat.
Untuk mendapatkan permukaan jalan paving/interbloc yang rata, perlu
dibantu dengan menjalankan mesin giling yang 4 - 6 ton yang dijalankan
beberapa kali sesuai dengan kemiringan yang ada.
Bagian-bagian paving/interbloc yang telah dipasang harus segera
dipadatkan.
Untuk bagian-bagian yang belum dipadatkan, mutlak tidak boleh dilalui
oleh orang maupun kendaraan. Hal ini untuk menghindarkan penurunan
yang tidak merata setelah pemadatan.
PASAL 2
PEKERJAAN PERTAMANAN
1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan pertamanan untuk
mendapatkan hasil yang baik.
1.2. Pekerjaan penghijauan yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan tertera
dalam gambar lansekap sesuai petunjuk Pengawas atas saran Perencana,
pekerjaan tersebut meliputi :
1. Pekerjaan persiapan dan pematangan lahan.
2. Pekerjaan penanaman.
3. Pekerjaan perawatan/pemeliharaan tanaman.
2. Pekerjaan Persiapan Lahan
2.1. Pembersihan Lahan :
1. Sebelumnya dimulai pelaksanaan pekerjaan, keadaan tapak harus bersih
dari segala macam benda yang tidak diperlukan atau yang dapat
mengganggu pekerjaan, misalnya : segala macam kotoran, sampah,
puing-puing dan sebagainya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KEMBANGAN 05/08
116 PT.BOBBY AND TEAM
BAB VI
PEKERJAAN LUAR BANGUNAN
PASAL 1
PEKERJAAN LAPANGAN UPACARA
1. Persyaratan Bahan
1.1. Paving/interblock/grass block
Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII No. 0819-83
dan bersertifikat.
Kuat Tekan : 400 kg/cm
2
Ketahanan aus : 0,090 mm/menit
Tebal : 6 cm.
Standard kwalitas : kwalitas setara CONBLOC, WARTA KWARTA BETON
UNGGUL.
Warna : Abu-abu
1. 2. Kanstin
Terbuat dari beton cetak yang memenuhi persyaratan mutu SII No. 0819-83
dan bersertifikat.
Kuat tekan : 400 kg/cm2
Ukuran per unit : 15 x 40 x 30 cm
Standard kwalitas : kwalitas setara CONBLOC KWARTET BETON UNGGUL .
1. 3. Sand Bedding (pasir di bawah pasangan paving/interblock)
Pasir untuk laying course harus merupakan pasir yang tajam dan bersih.
Kadar tanah atau sillt tidak lebih dari 3 % (berat) dan tidak lebih dari 10 %
yang tertahan pada sieve 5 mm, atau yang dikenal dengan pasir extra
beton.
Pasir yang digunakan pada waktu pemasangan paving/interblock harus
benar-benar kering.
2. Syarat-syarat Pelaksanaan
2.1. Pembentukan badan jalan (Sub-grade)
Badan jalan (sub grade) adalah bagian yang akan mendukung sub base
atau konstruksi perkerasan.
Semua material sampai kedalaman 30 cm di bawah sub grade harus
dipadatkan sampai 100 % dari maximum kepadatan (kering) yang didapat
dari percobaan AASHOT.99 atau minimal dengan nilai CBR-4.
Sub-grade harus dibentuk sehingga mempunyai profil dengan kemiringan
sama seperti yang dibutuhkan untuk kemiringan drainage (cross fall) yaitu 2
%.
Sub-grade tersebut harus sudah padat sebelum pekerjaan sub base dimulai.
2.2. Lapisan Sub-Base
Lapisan sub-base terdiri dari lapisan sirtu (20 cm) untuk jalan dan 15 cm untuk
pedestrian dan lapisan macadam 14 cm
Lapisan sirtu dipadatkan dengan mesin gilas ukuran 2 ton hingga padat.
Untuk mendapatkan kepadatan yang baik, pada waktu pemadatan sirtu,
disiram air secukupnya.
Lapisan teratas dari sub-base juga harus mempunyai kemiringan yang sama
dengan kemiringan cross fall, yaitu 2 % kedua arah.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
REHAB TOTAL SDN KALISARI 02
127 PT.BOBBY AND TEAM
PASAL 5
P E N U T U P
1. Pelaksana harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada Dokumen perencanaan
kegiatan Pembangunan Rehab Total SDN Kalisari 02 Jakarta Timur, yaitu rencana kerja dan syarat syarat
ketentuan teknis, rencana anggaran biaya dan gambar perencanaan yang saling mendukung dan melengkapi.
Kekurangan dan permasalahan-permasalahan pada dokumen tersebut, baik yang terjadi didalamnya maupun
ketidakcocokan antar dokumen atau dengan peraturan-peraturan yang terkait, harus diselesaikan pada rapat
monitoring yang dihadiri oleh Pemberi tugas, Perencana, Pengawas teknis dan Pelaksana (Pemborong fisik)
yang bertempat di Direksi Keet dengan saling mendukung untuk mendapatkan hasil yang terbaik sesuai
dengan pedoman Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2011.
2. Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta adalah hanya sebatas kontrol
terhadap kesesuaian dengan regulasi perizinan dan pemenuhan terhadap standar-standar teknis perencanaan
serta pemenuhan terhadap kebutuhan fungsi bangunan.
3. Pengesahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Jakarta tidak memindahkan tanggung jawab
profesi sebagai konsultan perencana, sehingga tanggung jawab profesi dan resiko sanksi apabila terjadi
kegagalan bangunan masih tetap melekat pada tenaga ahli dan badan usaha konsultan perencana yang
membuat produk perencanaan.
Jakarta, 2012
MENGETAHUI
KEPALA DINAS PERUMAHAN DAN GEDUNG
PEMDA PROVINSI DKI JAKARTA
Ir. H. NOVIZAL, MT
NIP. 19571118 197803 1 005
DIBUAT OLEH,
KONSULTAN PERENCANA
PT. BOBBY AND TEAM
Ir.BAMBANG IS
DIREKTUR UTAMA
MENGETAHUI/MENCATAT MENYETUJUI
KEPALA
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
SELAKU PENGGUNA ANGGARAN
Dr. H. TAUFIK YUDI MULYANTO, MPD
NIP. 19611109 198703 1 005
KEPALA BIDANG SARPRASDIK
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN
DIDI SUGANDHI
NIP 19631008 198501 1 001




PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA








Dokumen Pengadaan Secara Elektronik




-
Metode e-Lelang Umum dengan Pascakualifikasi

















PANITIA PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2013


Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi

Rehabilitasi Total Gedung SDN Kalisari 02 Jakarta Timur




DOK UME N P E NGA DA A N

Nomor: 727 /PAN.PK/2013
Tanggal: 30 April 2013







untuk
Pengadaan

Rehabilitasi Total Gedung SDN Kalisari 02 Jakarta Timur






























PANITIA PENGADAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
TAHUN 2013
i

DAFTAR ISI

BAB I. UMUM ........................................................................................................................... 1
PENGUMUMAN PELELANGAN TERCANTUM DALAM PADA APLIKASI SPSE .................... 3
BAB III.INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ........................................................................... 4
A. UMUM ................................................................................................................................. 4
1. LINGKUP PEKERJAAN ....................................................................................................... 4
2. SUMBER DANA ............................................................................................................... 4
3. PESERTA PELELANGAN UMUM ......................................................................................... 4
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN ......................... 4
5. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ...................................................................... 5
6. PENDAYAGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI ................................................................. 6
7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA .................................................................................... 7
B. DOKUMEN PENGADAAN .................................................................................................. 7
8. ISI DOKUMEN PENGADAAN............................................................................................. 7
9. BAHASA DOKUMEN PENGADAAN .................................................................................... 7
10. PEMBERIAN PENJELASAN.................................................................................................. 8
11. PERUBAHAN DOKUMEN PENGADAAN .............................................................................. 8
12. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................. 9
C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................................................ 9
13. BIAYA DALAM PENYIAPAN PENAWARAN .......................................................................... 9
14. BAHASA PENAWARAN ..................................................................................................... 9
15. DOKUMEN PENAWARAN ................................................................................................. 9
16. HARGA PENAWARAN ................................................................................................... 10
17. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN .................................................... 11
18. MASA BERLAKU PENAWARAN DAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN ............................... 11
19. PENGISIAN DATA KUALIFIKASI ...................................................................................... 11
20. PAKTA INTEGRITAS ....................................................................................................... 11
21. SURAT JAMINAN PENAWARAN ...................................................................................... 11
D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................... 13
22. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL PENAWARAN ............................................... 13
23. PEMASUKKAN /PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................... 13
24. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN ......................................................... 14
25. PENAWARAN TERLAMBAT ............................................................................................ 14
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN................................................................ 14
26. PEMBUKAAN PENAWARAN ........................................................................................... 14
27. EVALUASI PENAWARAN ................................................................................................ 15
28. EVALUASI KUALIFIKASI ................................................................................................. 25
29. PEMBUKTIAN KUALIFIKASI............................................................................................ 26
F. PENETAPAN PEMENANG................................................................................................. 27
30. PENETAPAN PEMENANG ............................................................................................... 27
30.1 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MELAKUKAN PENETAPAN PEMENANG MELALUI
APLIKASI SPSESETELAH MELALUI PEMBAHASAN INTERNAL SELURUH ANGGOTA POKJA ULP, ATAU
SETELAH DITETAPKAN PA SECARA OFFLINE UNTUK NILAI PAKET DI ATAS RP100.000.000.000,00
(SERATUS MILIAR RUPIAH). PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA DAPAT MENETAPKAN
PEMENANG LEBIH DARI 1 (SATU) PENYEDIA SESUAI KETENTUAN YANG TERDAPAT DALAM PADA
INFORMASI PAKET DALAM APLIKASI SPSE. ................................................................. 27
30.2 APABILA TERJADI KETERLAMBATAN DALAM MENETAPKAN PEMENANG DAN AKAN
MENGAKIBATKAN SURAT PENAWARAN DAN JAMINAN PENAWARAN (APABILA
DIPERSYARATKAN) HABIS MASA BERLAKUNYA, MAKA DILAKUKAN KONFIRMASI KEPADA CALON
PEMENANG, CALON PEMENANG CADANGAN 1 DAN 2 (APABILA ADA) UNTUK MEMPERPANJANG
SURAT PENAWARAN DAN JAMINAN PENAWARAN (APABILA DIPERSYARATKAN) SECARA TERTULIS
SAMPAI DENGAN PERKIRAAN JADWAL PENANDATANGANAN KONTRAK............. 28
30.3 CALON PEMENANG, CALON PEMENANG CADANGAN 1 DAN 2 (APABILA ADA) YANG TIDAK
BERSEDIA MEMPERPANJANG SURAT PENAWARAN DAN JAMINAN PENAWARAN (APABILA
DIPERSYARATKAN)DIANGGAP MENGUNDURKAN DIRI DANTIDAK DIKENAKAN SANKSI. 28
31. PENGUMUMAN PEMENANG .......................................................................................... 28
ii

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA MENGUMUMKAN PEMENANG DAN PEMENANG CADANGAN 1
DAN 2 (APABILA ADA) MELALUI APLIKASI SPSE, DI WEBSITE SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM
LDP DAN PAPAN PENGUMUMAN RESMI UNTUK MASYARAKAT ............................. 28
32. SANGGAHAN ............................................................................................................... 28
32.1 PESERTA YANG MEMASUKKAN PENAWARAN DAPAT MENYAMPAIKAN SANGGAHAN SECARA
ELEKTRONIK MELALUI APLIKASI SPSE ATAS PENETAPAN PEMENANG KEPADA PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA DALAM WAKTU YANG TELAH DITETAPKAN DENGAN DISERTAI
BUKTI TERJADINYA PENYIMPANGAN DAN DAPAT DITEMBUSKAN SECARA OFFLINE (DI LUAR
APLIKASI SPSE) KEPADA KPA, PA/KPA DAN APIP SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM LDP.
28
33. SANGGAHAN BANDING ................................................................................................ 29
G. PENUNJUKAN PEMENANG ............................................................................................. 30
34. PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA ........................................................................ 30
35. BAHP, BERITA ACARA LAINNYA, DAN KERAHASIAAN PROSES ........................................ 31
H. PELELANGAN GAGAL ...................................................................................................... 32
36. PELELANGAN GAGAL .................................................................................................... 32
I. JAMINAN PELAKSANAAN ............................................................................................... 34
37. JAMINAN PELAKSANAAN .............................................................................................. 34
J. PENANDATANGANAN KONTRAK .................................................................................. 35
38. PENANDA-TANGANAN KONTRAK.................................................................................. 35
BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) ........................................................................ 37
A. LINGKUP PEKERJAAN .............................................................................................. 37
B. SUMBER DANA ........................................................................................................ 37
C. JADWAL TAHAPAN PEMILIHAN ............................................................................ 37
D. PENINJAUAN LAPANGAN [APABILA DIPERLUKAN] .................................................... 37
E. MATA UANG PENAWARAN DAN CARA PEMBAYARAN ...................................... 37
F. MASA BERLAKUNYA PENAWARAN ....................................................................... 37
G. JAMINAN PENAWARAN .......................................................................................... 38
H. JADWAL PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN ............................................... 38
I. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN PENAWARAN ............................................. 38
J. PEMBUKAAN PENAWARAN.................................................................................... 38
K. DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................................... 38
L. [AMBANG BATAS SISTIM GUGUR] ........................................................................ 39
M. SANGGAHAN, SANGGAHAN BANDING DAN PENGADUAN ............................... 39
N. JAMINAN SANGGAHAN BANDING ....................................................................... 39
O. JAMINAN PELAKSANAAN ....................................................................................... 40
P. JAMINAN UANG MUKA .......................................................................................... 40
BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK) ....................................................................... 41
A. LINGKUP KUALIFIKASI .................................................................................................. 41
B. PERSYARATAN KUALIFIKASI .......................................................................................... 41
BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN ....................................................................... 44
A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO) (UNTUK 1 (SATU)
FILE) .......................................................................................................................... 44
B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)...................... 46
C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE) ................. 48
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................................ 56
KEBENARAN DATA / DOKUMEN .................................................................................... 56
BUKAN PEGAWAI NEGERI YANG MASIH AKTIF ............................................................ 57
(PNS/TNI/POLRI/PEGAWAI BI/BHMN/BUMD) ........................................................... 57
MEMILIKI KEMAMPUAN PADA BIDANG DAN SUB BIDANG ....................................... 59
PEKERJAAN YANG SESUAI ................................................................................................ 59
SURAT PERNYATAAN SECARA HUKUM MEMPUNYAI .................................................. 60
SURAT PERNYATAAN TUNDUK ....................................................................................... 63
SURAT KUASA KONFIRMASI BANK ................................................................................. 64
SURAT KUASA KONFIRMASI PAJAK ................................................................................. 65
D. [BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN), APABILA DIBERIKAN PREFERENSI HARGA] ........................................................ 68
E. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN74
iii

F. BENTUK PAKTA INTEGRITAS .................................................................................. 76
L. DATA ISIAN KUALIFIKASI ........................................................................................... 78
BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI ........................................................ 83
A. DATA ADMINISTRASI ................................................................................................... 83
B. LANDASAN HUKUM PENDIRIAN USAHA ........................................................................ 83
C. PENGURUS BADAN USAHA ........................................................................................... 83
D. IZIN USAHA ................................................................................................................. 83
E. IZIN LAINNYA (APABILA DIPERSYARATKAN) ................................................................... 83
F. DATA KEUANGAN ........................................................................................................ 83
G. DATA PERSONALIA ....................................................................................................... 84
H. DATA FASILITAS/PERALATAN/PERLENGKAPAN .............................................................. 84
I. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN ............................................................................... 84
J. DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN DALAM KURUN WAKTU 4 TAHUN TERAKHIR .......... 84
K. DATA PEKERJAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN......................................................... 84
L. MODAL KERJA ............................................................................................................. 84
KEMITRAAN/KSO ................................................................................................................. 84
BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI ............................................................... 85
BAB IX. BENTUK KONTRAK ................................................................................................. 87
SURAT PERJANJIAN ........................................................................................................... 87
SURAT PERINTAH KERJA ................................................................................................... 90
BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK) ......................................................... 95
I. KETENTUAN UMUM ....................................................................................................... 95
1. DEFINISI ...................................................................................................................... 95
2. PENERAPAN ................................................................................................................. 97
3. BAHASA DAN HUKUM .................................................................................................. 97
4. LARANGAN KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN ....................... 98
5. ASAL MATERIAL/ BAHAN ............................................................................................. 98
6. KORESPONDENSI .......................................................................................................... 99
7. WAKIL SAH PARA PIHAK .............................................................................................. 99
8. PEMBUKUAN ............................................................................................................... 99
9. PERPAJAKAN ................................................................................................................ 99
10. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK ........................................................................ 99
10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan Penyedia dikenakan
sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK. ........................................................ 100
11. PENGABAIAN ............................................................................................................. 100
12. PENYEDIA MANDIRI ................................................................................................... 100
13. KEMITRAAN/KSO ..................................................................................................... 100
14. PENEMUAN-PENEMUAN ............................................................................................. 100
II. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK ......... 100
15. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 100
B.1 PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................................................. 101
16. PENYERAHAN LOKASI KERJA ....................................................................................... 101
17. SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) .................................................................... 101
18. PROGRAM MUTU ...................................................................................................... 101
19. RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK ................................................................ 102
20. MOBILISASI ............................................................................................................... 102
21. PENGAWASAN PELAKSANAAN PEKERJAAN.................................................................... 102
22. PERSETUJUAN PENGAWAS PEKERJAAN ......................................................................... 103
23. PERINTAH .................................................................................................................. 103
24. AKSES KE LOKASI KERJA.............................................................................................. 103
25. PEMERIKSAAN BERSAMA............................................................................................. 103
26. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN ............................................................................. 104
27. PERPANJANGAN WAKTU ............................................................................................ 104
28. PENUNDAAN OLEH PENGAWAS PEKERJAAN ................................................................. 104
29. RAPAT PEMANTAUAN ................................................................................................. 104
30. PERINGATAN DINI ..................................................................................................... 105
B.2 PENYELESAIAN KONTRAK .................................................................................... 105
31. SERAH TERIMA PEKERJAAN ......................................................................................... 105
32. PENGAMBILALIHAN .................................................................................................... 106
33. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN ............................................................ 106
iv

B.3 PERUBAHAN KONTRAK ........................................................................................ 106
34. PERUBAHAN KONTRAK ............................................................................................... 106
35. PERUBAHAN LINGKUP PEKERJAAN ............................................................................... 107
36. PERUBAHAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ......................................................... 108
B.4 KEADAAN KAHAR.................................................................................................. 108
37. KEADAAN KAHAR ...................................................................................................... 108
B.5 PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK ................................................... 109
38. PENGHENTIAN KONTRAK ........................................................................................... 109
39. PEMUTUSAN KONTRAK .............................................................................................. 109
40. PEMUTUSAN KONTRAK OLEH KPA.............................................................................. 110
41. PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PENYEDIA ..................................................................... 111
42. [KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN KONTRAK KRITIS ............................ 111
(UNTUK PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN)] ................................................................... 111
43. PEMUTUSAN KONTRAK AKIBAT LAINNYA .................................................................... 112
44. PENINGGALAN ........................................................................................................... 113
III. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA ............................................................................... 113
45. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA ............................................................................... 113
46. PENGGUNAAN DOKUMEN KONTRAK DAN INFORMASI ................................................. 113
47. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ........................................................................... 113
48. PENANGGUNGAN DAN RISIKO .................................................................................... 113
48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam angka 48 ini. .............................................................. 114
49. PERLINDUNGAN TENAGA KERJA .................................................................................. 114
50. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN .................................................................................... 115
51. ASURANSI .................................................................................................................. 115
52. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN KPA ATAU PENGAWAS PEKERJAAN 115
53. LAPORAN HASIL PEKERJAAN ....................................................................................... 115
54. KEPEMILIKAN DOKUMEN ........................................................................................... 116
55. KERJASAMA ANTARA PENYEDIA DAN SUB PENYEDIA.................................................... 116
56. USAHA MIKRO, USAHA KECIL DAN KOPERASI KECIL ................................................... 117
57. PENYEDIA LAIN .......................................................................................................... 117
58. KESELAMATAN ........................................................................................................... 117
59. PEMBAYARAN DENDA ................................................................................................ 117
60. JAMINAN ................................................................................................................... 117
IV. HAK DAN KEWAJIBAN KPA .......................................................................................... 118
61. HAK DAN KEWAJIBAN KPA ........................................................................................ 118
62. FASILITAS................................................................................................................... 119
63. PERISTIWA KOMPENSASI ............................................................................................ 119
V. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA.......................................................... 120
64. PERSONIL INTI DAN/ATAU PERALATAN ....................................................................... 120
VI. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA.............................................................................. 120
65. HARGA KONTRAK ...................................................................................................... 120
66. PEMBAYARAN ............................................................................................................ 121
67. HARI KERJA ............................................................................................................... 123
68. PERHITUNGAN AKHIR ................................................................................................ 123
69. PENANGGUHAN ......................................................................................................... 123
70. [PENYESUAIAN HARGA (UNTUK KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK GABUNGAN LUMP SUM DAN
HARGA SATUAN)] ...................................................................................................... 124
70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat adanya adendum
kontrak dapat diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum
kontrak tersebut ditandatangani. ................................................................... 124
VII. PENGAWASAN MUTU........................................................................................... 125
71. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN .............................................................................. 125
72. PENILAIAN PEKERJAAN SEMENTARA OLEH KPA ............................................................ 125
73. CACAT MUTU ........................................................................................................... 125
74. PENGUJIAN ................................................................................................................ 126
75. PERBAIKAN CACAT MUTU .......................................................................................... 126
v

75.4 KPA dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap keterlambatan
perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan penyedia. ........................ 126
76. KEGAGALAN BANGUNAN ........................................................................................... 126
VIII. PENYELESAIAN PERSELISIHAN ............................................................................. 127
77. PENYELESAIAN PERSELISIHAN ...................................................................................... 127
78. ITIKAD BAIK .............................................................................................................. 127
BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK) .................................................... 128
A. KORESPONDENSI ........................................................................................................ 128
Nama :__________ ...................................................................................... 128
Nama :__________ ...................................................................................... 128
B. WAKIL SAH PARA PIHAK ............................................................................................ 128
C. TANGGAL BERLAKU KONTRAK .................................................................................... 128
D. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................ 128
E. MASA PEMELIHARAAN ............................................................................................... 128
F. UMUR KONSTRUKSI ................................................................................................... 128
G. PEDOMAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN ............................................................ 128
H. PEMBAYARAN TAGIHAN ............................................................................................. 128
I. PENCAIRAN JAMINAN ................................................................................................. 128
J. TINDAKAN PENYEDIA YANG MENSYARATKAN PERSETUJUAN KPA ATAU PENGAWAS PEKERJAAN 128
K. KEPEMILIKAN DOKUMEN ........................................................................................... 129
L. FASILITAS................................................................................................................... 129
M. SUMBER PEMBIAYAAN................................................................................................ 129
N. PEMBAYARAN UANG MUKA ....................................................................................... 129
O. PEMBAYARAN PRESTASI PEKERJAAN ............................................................................ 129
P. [PENYESUAIAN HARGA].............................................................................................. 129
Q. PERISTIWA KOMPENSASI ............................................................................................ 129
R. DENDA...................................................................................................................... 129
S. SANKSI ...................................................................................................................... 130
T. PENYELESAIAN PERSELISIHAN ...................................................................................... 130
LAMPIRAN A SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK.............................................................. 131
BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR ................................................................... 132
BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA ................................................................... 133
KETERANGAN (UNTUK KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK GABUNGAN HARGA SATUAN DAN LUMP SUM)
................................................................................................................................. 133
KETERANGAN (UNTUK KONTRAK LUMP SUM) ...................................................................... 134
BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN ................................................................................. 138
A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ) ................... 138
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) ............................................. 139
C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN ....................................................................... 141
Jaminan Sanggahan Banding dari Bank ........................................................ 141
Jaminan Pelaksanaan dari Bank ..................................................................... 143
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan .................... 145
Jaminan Uang Muka dari Bank ...................................................................... 146
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan ..................... 148
Jaminan Pemeliharaan dari Bank ................................................................... 149
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan.................. 151


1


BAB I. UMUM


A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya serta ketentuan teknis operasional
pengadaan barang/jasa secara elektronik.

B. Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

Pekerjaan
Konstruksi
: seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan
wujud fisik lainnya;
HPS : Harga Perkiraan Sendiri;
HEA : Harga Evaluasi Akhir;
Kemitraan/
Kerja Sama
Operasi
(KSO)
: kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;
LDP : Lembar Data Pemilihan;
LDK
SKPD

PA
:
:

:


Lembar Data Kualifikasi;
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menggunakan
anggaran Pendapatan dan belanja daerah;
Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran satuan kerja
perangkat daerah berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta
KPA : Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang
ditetapkan oleh PA atau Kepala Daerah untuk
mengggunakan APBD berdasarkan Surat Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta ;
PPTK : Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan adalah pejabat yang
menyiapkan dan merencanakan serta mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan ;
Panitia
Pengadaan
: Panitia yang dibentuk/diangkat oleh PA/KPA untuk
melaksanakan Pengadaan Barang
SPPBJ : Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja;
TKDN : Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Pra RK3K : Pra Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Kontrak adalah dokumen pra rencana
penyelengaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Konstruksi bidang penyelenggaraan konstruksi yang
dibuat oleh Penyedia dalam mengajukan penawaran
ATSP : Analisa Teknis Satuan Pekerjaan adalah uraian
perhitungan kebutuhan per satuan tenaga kerja
bahan dan peralatan untuk mendapatkan satu
satuan jenis pekerjaan tertentu.
AHSP : Analisa Harga Satuan Pekerjaan adalah uraian
perhitungan kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan
dan peralatan untuk mendapatkan harga satu satuan
jenis pekerjaan tertentu.
PHO : Serah Terima Pertama Pekerjaan/Provisional Hand
Over

2

FHO : Penyerahan Akhir Pekerjaan setelah Masa
Pemeliharaan berakhir/Final Hand Over.
LPSE : Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit
kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk
menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan
Barang/Jasa secara elektronik.
Aplikasi SPSE : Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara
Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di
server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.
Form Isian
Elektronik
: Tampilan/antarmuka pemakai berbentuk
grafis berisi komponen isian yang dapat diinput oleh
pengguna aplikasi.
Form Isian
Elektronik
Data
Kualifikasi
: Form isian elektronik pada aplikasi SPSE yang
digunakan penyedia barang/jasa untuk menginputkan
dan mengirimkan data kualifikasi.

E-Lelang

:

Proses pelelangan umum/terbatas/pemilihan langsung
dengan tahapan sesuai Perpres 54/2010 dan
perubahannya serta petunjuk teknisnya yang
disesuaikan dengan teknis operasional pengadaan
secara elektronik sebagaimana diatur dalam Perka
18/2013. Semua istilah pelelangan pada dokumen
ini merujuk pada pengertian e-lelang.

C. Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

D. Pelelangan Umum ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan
usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.

E. Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan pelaksanaan Pelelangan Umum dengan
pascakualifikasi melalui website Pemerintah Daerah, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat dan Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE.
3

BAB II. PENGUMUMAN DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman pelelangan tercantum dalam pada aplikasi SPSE
4

BAB III.INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)



A. UMUM

1. Lingkup
Pekerjaan
1.1 Panitia Pengadaan Barang/Jasa
mengumumkan kepada para peserta untuk
menyampaikan penawaran atas paket
Pekerjaan Konstruksi sebagaimana tercantum
dalam LDP.

1.2 Nama paket dan lingkup pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.

1.3 Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP,
berdasarkan syarat umum dan syarat khusus
kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis
dan harga sesuai kontrak.


2. Sumber Dana

Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.


3. Peserta
Pelelangan
Umum






3.1 Pelelangan Umum Pekerjaan Konstruksi ini
terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang berbentuk badan usaha
(perusahaan/koperasi), kemitraan/KSO atau
peserta perorangan yang memenuhi kualifikasi.

3.2 Dalam hal peserta akan atau sedang melakukan
kemitraan/KSO, baik dengan perusahaan
nasional maupun asing maka peserta harus
memiliki Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasiyang memuat persentase
kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut.

3.3 Peserta Kemitraan/KSO dilarang untuk
mengubah Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi.

4. Larangan
Korupsi, Kolusi,
dan Nepotisme
(KKN) serta
Penipuan

4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan
pengadaan ini berkewajiban untuk mematuhi
etika pengadaan dengan tidak melakukan
tindakan sebagai berikut:
a. berusaha mempengaruhi anggota Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dalam bentuk dan
cara apapun, untuk memenuhi keinginan
peserta yang bertentangan dengan Dokumen
Pengadaan, dan/atau peraturan perundang-
undangan;
b. melakukan persekongkolan dengan peserta
lain untuk mengatur hasil pelelangan
sehingga
mengurangi/menghambat/memperkecil/
meniadakan persaingan yang sehat
dan/atau merugikan pihak lain;
5

c. membuat dan/atau menyampaikan
dokumen dan/atau keterangan lain yang
tidak benar untuk memenuhi persyaratan
dalam Dokumen Pengadaan ini.

4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan
sebagaimana dimaksud padaa ngka4.1
dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari
proses pelelangan atau pembatalan
penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. Jaminan Penawaran (apabila
dipersyaratkan) dicairkan dan disetorkan ke
kas Negara/Daerah sebagaimana tercantum
dalam LDP];gugatan secara perdata;
dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang.


5. Larangan
Pertentangan
Kepentingan
5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi
dan perannya, menghindari dan mencegah
pertentangan kepentingan para pihak yang
terkait, baik secara langsung maupun tidak
langsung.

5.2 Pertentangan kepentingan sebagaimana
dimaksud pada angka 5.1 antara lain meliputi:
a. dalam suatu badan usaha, anggota direksi
atau dewan komisaris merangkap sebagai
anggota direksi atau dewan komisaris pada
badan usaha lainnya yang menjadi peserta
pada Pelelangan yang sama;
b. dalam Pekerjaan Konstruksi, konsultan
perencana/pengawas bertindak sebagai
pelaksana Pekerjaan Konstruksi yang
direncanakannya/diawasinya, kecuali
dalam pelaksanaan Kontrak Pengadaan
Pekerjaan Terintegrasi;
c. konsultan manajemen konstruksi berperan
sebagai Konsultan Perencana dan/atau
Konsultan Pengawas;
d. pengurus koperasi pegawai dalam suatu
K/L/D/I atau anak perusahaan pada
BUMN/BUMD yang mengikuti Pengadaan
dan bersaing dengan perusahaan lainnya,
merangkap sebagai anggota Panitia
Pengadaan Barang/Jasa atau pejabat yang
berwenang menetapkan pemenang
Pelelangan;
e. KPA dan/atau anggota Panitia Pengadaan
Barang/Jasa , baik langsung maupun tidak
langsung mengendalikan atau menjalankan
perusahaan peserta;
f. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang
dikendalikan, baik langsung maupun tidak
langsung oleh pihak yang sama yaitu lebih
dari 50% (lima puluh perseratus) pemegang
saham dan/atau salah satu pengurusnya
sama.
6


5.3 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta
kecuali cuti diluar tanggungan K/L/D/I.

6. Pendayagunaan
Produksi Dalam
Negeri






































6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan
penawaran yang mengutamakan material/
bahan produksi dalam negeri dan tenaga kerja
Indonesia serta Pekerjaan Konstruksi yang
dilaksanakan di Indonesia.

6.2 Dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
dimungkinkan menggunakan bahan baku,
tenaga ahli, dan perangkat lunak yang berasal
dari luar negeri (impor) dengan ketentuan:
a. pemilahan atau pembagian komponen harus
benar-benar mencerminkan bagian atau
komponen yang telah dapat diproduksi di
dalam negeri dan bagian atau komponen
yang masih harus diimpor;
b. komponen berupa bahan baku belum
diproduksi di dalam negeri dan/atau
spesifikasi teknis bahan baku yang
diproduksi di dalam negeri belum
memenuhi persyaratan;
c. pekerjaan pemasangan, pabrikasi, pengujian
dan lainnya sedapat mungkin dilakukan di
dalam negeri;
d. semaksimal mungkin menggunakan jasa
pelayanan yang ada di dalam negeri, seperti
jasa asuransi, angkutan, ekspedisi,
perbankan, dan pemeliharaan;
e. penggunaan tenaga ahli asing dilakukan
semata-mata untuk mencukupi kebutuhan
jenis keahlian yang belum dapat diperoleh
di Indonesia, disusun berdasarkan keperluan
yang nyata, dan diusahakan secara
terencana untuk semaksimal mungkin
terjadinya alih pengalaman/keahlian dari
tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia; dan
f. peserta diwajibkan membuat daftar Barang
yang diimpor yang dilengkapi dengan
spesifikasi teknis, jumlah dan harga yang
dilampirkan pada Dokumen Penawaran.

6.3 Pengadaan barang/jasa impor dimungkinkan
dalam hal:
a. barang/jasa tersebut belum dapat
diproduksi/dihasilkan di dalam negeri;
b. spesifikasi teknis barang yang diproduksi
dan/atau kualifikasi teknis tenaga ahli
dalam negeri belum memenuhi persyaratan;
dan/atau
c. volume produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan.

6.4 [Atas penggunaan produksi dalam negeri,
penawaran peserta diberikan preferensi harga,
untuk pekerjaan sebagaimana tercantum dalam
LDP yang diwajibkan menggunakan produksi
dalam negeri.]
7


7. Satu Penawaran
Tiap Peserta
Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai
anggota kemitraan/KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran untuk satu paket pekerjaan.


B. DOKUMEN PENGADAAN

8. Isi Dokumen
Pengadaan

8.1 Dokumen Pengadaan terdiri dari Dokumen
Pemilihan dan Dokumen Kualifikasi.

8.2 Dokumen Pemilihan terdiri dari:
a. Umum
b. Pengumuman
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan;
e. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Bentuk Surat Perjanjian/SPK;
h. Spesifikasi Teknis dan/atau Gambar;
i. Daftar Kuantitas dan harga serta
Rekapitulasi ;
j. Tata Cara Evaluasi Penawaran
k. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran untuk e-Lelang 1 File;
2) [surat perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (apabila peserta berbentuk
Kemitraan/KSO)]
3) Dokumen Penawaran Teknis;
4) Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN
(apabila diberikan preferensi harga)];
5) Jaminan Penawaran
l. Bentuk Dokumen Lain:
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Sanggahan Banding;
4) Jaminan Pelaksanaan;
5) [Jaminan Uang Muka (apabila
dipersyaratkan)];
6) Jaminan Pemeliharaan.


8.3 Dokumen Kualifikasi meliputi:
a. Lembar Data Kualifikasi;
b. Pakta Integritas;
c. Isian Data Kualifikasi;
d. Petunjuk Pengisian Data Kualifikasi;
e. Tata Cara Evaluasi Kualifikasi.

8.4 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan
isi Dokumen Pengadaan ini. Kelalaian
menyampaikan Dokumen Penawaran yang
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan ini sepenuhnya
merupakan risiko peserta.


9. Bahasa
Dokumen
Pengadaan
Dokumen Pengadaan beserta seluruh korespondensi
tertulis dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa
Indonesia.

8


10. Pemberian
Penjelasan
10.1 Pemberian penjelasan dilakukan secara online
melalui aplikasi SPSE sesuai jadwal dalam
aplikasi SPSE.

10.2 Ketidakikutsertaan peserta pada saat pemberian
penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk
menolak/menggugurkan penawaran.

10.3 Apabila diperlukan Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dapat memberikan informasi yang
dianggap penting terkait dengan dokumen
pengadaan.

10.4 Apabila dipandang perlu, Panitia Pengadaan
Barang/Jasa melalui tim atau tenaga ahli
pemberi penjelasan teknis yang ditunjuk dapat
memberikan penjelasan lanjutan dengan cara
melakukan peninjauan lapangan. Biaya
peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta.

10.5 Apabila dipandang perlu, Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dapat memberikan penjelasan
(ulang).

10.6 Kumpulan tanya jawab pada saat pemberian
penjelasan dalam aplikasi SPSE merupakan
Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP).

10.7 Jika dilaksanakan peninjauan lapangan dapat
dibuat Berita Acara Pemberian Penjelasan
Lanjutan dan diunggah melalui aplikasi SPSE.


11. Perubahan
Dokumen
Pengadaan
11.1 Apabila pada saat pemberian penjelasan
terdapat hal-hal/ketentuan baru atau
perubahan penting yang perlu ditampung,
maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen
Pengadaan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.

11.2 Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi
teknis, gambar dan/atau nilai total HPS, harus
mendapatkan persetujuan KPA sebelum
dituangkan dalam Adendum Dokumen
Pemilihan.

11.3 Apabila ketentuan baru atau perubahan
penting tersebut tidak dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pemilihan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut
dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku
adalah Dokumen Pemilihan awal.

11.4 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum
batas akhir waktu pemasukan penawaran,
Panitia Pengadaan Barang/Jasa dapat
menetapkan Adendum Dokumen Pengadaan,
berdasarkan informasi baru yang
mempengaruhi substansi Dokumen Pengadaan.
9


11.5 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen
Pengadaan.

11.6 Panitia Pengadaan Barang/Jasa dapat
mengumumkan Adendum Dokumen Pemilihan
dengan cara mengunggah (upload) file
adendum dokumen Pemilihan melalui aplikasi
SPSE paling lambat 2 (dua) hari sebelum batas
akhir pemasukan penawaran. Apabila Panitia
Pengadaan Barang/Jasa akan mengunggah
(upload) file Adendum Dokumen Pemilihan
kurang dari 2 (dua) hari sebelum batas akhir
pemasukan penawaran, maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa wajib mengundurkan
batas akhir pemasukan penawaran.

11.7 Peserta dapat mengunduh (download)
Adendum Dokumen Pemilihan yang diunggah
(upload) Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada
aplikasi SPSE (apabila ada).

12. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran
Apabila adendum dokumen pengadaan mengakibatkan
kebutuhan penambahan waktu penyiapan dokumen
penawaran maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa
memperpanjang batas akhir pemasukan penawaran.


C. PENYIAPAN DOKUMEN PENAWARAN

13. Biaya dalam
Penyiapan
Penawaran


13.1 Peserta menanggung semua biaya dalam
penyiapan dan penyampaian penawaran.

13.2 Panitia Pengadaan Barang/Jasa tidak
bertanggung jawab atas kerugian apapun yang
ditanggung oleh peserta.

14. Bahasa
Penawaran
14.1 Semua Dokumen Penawaran harus
menggunakan Bahasa Indonesia.

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan
Dokumen Penawaran dapat menggunakan
Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing
perlu disertai penjelasan dalam Bahasa
Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang berlaku adalah
penjelasan dalam Bahasa Indonesia.

15. Dokumen
Penawaran

Dalam metode penyampaian penawaran 1 file
(sampul), dokumen Penawaran meliputi :
a. Hasil pemindaian (scan) surat penawaran
yang didalamnya mencantumkan;
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
10

3) total harga penawaran; dan
b. softcopy hasil pemindaian (scan) Jaminan
Penawaran asli;
c. Hasil pemindaian (scan) daftar kuantitas
dan harga serta rekapitulasi ;
d. Hasil pemindaian (scan) surat Perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila
peserta berbentuk Kemitraan/KSO);
e. Hasil pemindaian (scan) Dokumen
penawaran teknis yang terdiri dari:
1) metode pelaksanaan;
2) jadwal dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO) lengkap
dengan kurva S;
3) Network Planning System (NPS);
4) jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah
peralatan;
5) spesifikasi teknis ;
6) surat dukungan dari produsen dan
brosur-brosur;
7) daftar personil inti;
8) struktur organisasi ;
9) daftar pengalaman kerja;
10) formulir Pra RK3K;
11) analisa teknis satuan pekerjaan;
12) Analisa harga satuan pekerjaan;
13) Daftar harga satuan bahan, upah dan
alat;
14) Program Manajemen Mutu terkait
pekerjaan yang dimaksud;
15) Surat perjanjian kerjasama instalatir
dilengkapi dengan data perusahaan
instalatir sebagaimana yang terdapat
dalam LDP ; dan
16) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan (apabila ada bagian
pekerjaan yang akan disubkontrakkan;
f. formulir rekapitulasi perhitungan TKDN ;
g. Data Kualifikasi.

16. Harga
Penawaran

16.1 Harga penawaran ditulis dengan jelas dalam
angka dan huruf.

16.2 Untuk kontrak harga satuan atau kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan, peserta
mencantumkan harga satuan dan harga total
untuk tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Jika harga satuan
ditulis nol atau tidak dicantumkan maka
pekerjaan dalam mata pembayaran tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan pekerjaan tersebut
tetap harus dilaksanakan.
Biaya overhead dan keuntungan serta semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
sah serta biaya asuransi yang harus dibayar
oleh penyedia untuk pelaksanaan paket
Pekerjaan Konstruksi ini diperhitungkan dalam
total harga penawaran.
11


16.3 [Untuk kontrak yang masa pelaksanaannya
lebih dari 12 (dua belas) bulan, penyesuaian
harga diberlakukan sebagaimana diatur dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak].


17. Mata Uang
Penawaran
dan Cara
Pembayaran
17.1 Semua harga dalam penawaran harus dalam
bentuk mata uang sebagaimana tercantum
dalam LDP.

17.2 Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan
dilakukan sesuai dengan cara sebagaimana
tercantum dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

18. Masa Berlaku
Penawaran
dan Jangka
Waktu
Pelaksanaan
18.1 Masa berlaku penawaran sesuai sebagaimana
tercantum dalam LDP.

18.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang
ditawarkan tidak melebihi jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP.


19. Pengisian Data
Kualifikasi
19.1 Peserta berkewajiban untuk menyetujui Pakta
Integritas dan mengisi form isian elektronik
data kualifikasi dalam aplikasi SPSE.

19.2 Pakta Integritas dan Data Kualifikasi dianggap
telah disetujui dan ditandatangani oleh peserta
pengadaan, kecuali untuk penyedia
barang/jasa yang melakukan Kemitraan/Kerja
Sama Operasi (KSO) Pakta Integritas dan Data
Kualifikasi ditandatangani oleh pejabat yang
menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama
Operasi berhak mewakili Kemitraan/KSO.

20. Pakta
Integritas
20.1 Pakta Integritas berisi ikrar untuk mencegah
dan tidak melakukan kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN).

20.2 Dengan mendaftar sebagai peserta lelang pada
suatu paket pekerjaan melalui aplikasi SPSE,
maka peserta telah menandatangani Pakta
Integritas, kecuali untuk penyedia barang/jasa
yang melakukan Kemitraan/Kerja Sama
Operasi (KSO), badan usaha yang ditunjuk
mewakili Kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO)
wajib menyampaikan pakta integritas melalui
fasilitas unggahan lainnya pada form isian
elektronik data kualifikasi di aplikasi SPSE.

21. Surat Jaminan
Penawaran
21.1 Jaminan penawaran yang dipersyaratkan
sebagaimana tercantum dalam LDP dan
disampaikan dalam bentuk softcopy hasil
pemindaian (scan) surat jaminan penawran
yang dimasukkan dalam dokumen penawaran.
21.2 Jaminan penawaran asli disampaikan kepada
Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada saat
pembuktian kualifikasi.

12

21.3 Jika calon pemenang tidak memberikan
jaminan penawaran asli atau jaminan
penawaran tidak dapat dicairkan maka akun
SPSE penyedia barang/jasa tersebut di
nonaktifkan dan dimasukkan dalam daftar
hitam.

21.4 Peserta menyerahkan Surat Jaminan
Penawaran dalam mata uang penawaran
dengan nilai nominal yang tidak kurang dari
sebagaimana tercantum dalam LDP.

21.5 Surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) sebagaimana ditetapkan oleh
Menteri Keuangan;
b. Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal
terakhir pemasukan penawaran dan masa
berlakunya tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d. besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai nominaljaminan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
e. besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang
menerima Jaminan Penawaran sama dengan
nama Panitia Pengadaan Barang/Jasa yang
mengadakan pelelangan;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang dilelangkan;
h. Jaminan Penawaran harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
Jaminan dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kerja, setelah surat
pernyataan wanprestasi dari Panitia
Pengadaan Barang/Jasa diterima oleh
Penerbit Jaminan;
i. Jaminan Penawaran atas nama perusahaan
kemitraan (Kerja Sama Operasi/KSO) harus
ditulis atas nama perusahaan
kemitraan/KSO.

21.6 Jaminan Penawaran dicairkan dan disetorkan
ke Kas Negara/Daerah sebagaimana tercantum
dalam LDP apabila:
a. peserta terlibat KKN;
b. calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 atau 2 tidak bersedia menambah nilai
Jaminan Pelaksanaan dalam hal harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
c. calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 atau 2 setelah dilakukan evaluasi, tidak
hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi
kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat
diterima;
13

d. calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 atau 2 pada saat pembuktian kualifikasi
terbukti melakukan pemalsuan data; atau
e. calon pemenang, calon pemenang cadangan
1 atau 2 mengundurkan diri dengan alasan
yang tidak dapat diterima atau gagal tanda
tangan kontrak.


D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN

22. Penyampulan
dan Penandaan
Sampul
Penawaran



















23. Pemasukkan
/Penyampaian
Dokumen
Penawaran























Untuk metode 1 (satu) file
22.1.A) File penawaran yang disampaikan
oleh peserta terdiri dari 1 (satu) file
penawaran yang telah
disandikan/dienkripsi yang terdiri
dari:
a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis;
c. Penawaran harga;
d. Lampiran persyaratan kualifikasi

22.1.B) File penawaran disandikan/dienkripsi
dengan Aplikasi Pengaman Dokumen
(APENDO).

22.1.C) Peserta mengirimkan file penawaran
yang telah disandikan/dienkripsi
melalui aplikasi SPSE.

22.1.D) Data kualifikasi diinput dan
dikirimkan melalui form isian
elektronik data kualifikasi pada SPSE.


23.1 Peserta menyampaikan Dokumen Penawaran
kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan
ketentuan:
a. Pertama-tama, mengirimkan Data Kualifikasi
melalui form isian elektronik data kualifikasi
pada aplikasi SPSE
b. Dilanjutkan dengan mengunggah file
penawaran terenkripsi (*.rhs) hanya melalui
aplikasi SPSE sesuai jadwal yang ditetapkan.
c. Peserta dapat mengirimkan data kualifikasi
secara berulang sebelum batas akhir waktu
pemasukan Dokumen Penawaran. Data
kualifikasi yang dikirmkan terakhir akan
menggantikan data kualifikasi yang telah
terkirim sebelumnya

23.2 Untuk metode 1 (satu) file (sampul):
a) Setelah File penawaran administrasi, teknis
dan harga serta lampiran persyaratan
kualifikasi dienkripsi menggunakan Apendo.
b) peserta mengunggah (upload) file penawaran
administrasi, teknis dan harga yang telah
terenkripsi (*.rhs) melalui aplikasi SPSE sesuai
jadwal yang ditetapkan.
c) Peserta dapat mengunggah file penawaran
secara berulang sebelum batas akhir waktu
14





24. Batas Akhir
Waktu
Pemasukan
Penawaran











25. Penawaran
Terlambat



pemasukan Dokumen Penawaran. File
penawaran terakhir akan menggantikan file
penawaran yang telah terkirim sebelumnya

24.1 Penawaran harus disampaikan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa paling lambat pada waktu yang
ditentukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa.

24.2 Tidak diperkenankan mengubah tempat dan
waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali
keadaan kahar, atau terjadi gangguan teknis.
Apabila terpaksa dilakukan perubahan waktu
batas akhir pemasukan penawaran maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa harus menginputkan
alasan yang sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan pada aplikasi SPSE.


Aplikasi SPSE menolak setiap file penawaran yang
dikirimkan setelah batas akhir waktu pemasukan
penawaran kirim.
E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN

26. Pembukaan
Penawaran

































26.1 Pada tahap pembukaan penawaran, Panitia
Pengadaan Barang/Jasa mengunduh
(download) dan melakukan dekripsi file
penawaran dengan menggunakan Apendo
sesuai waktu yang telah ditetapkan.

26.2 Terhadap file penawaran yang tidak dapat
dibuka (didekripsi), Panitia Pengadaan
Barang/Jasa menyampaikan file penawaran
tersebut kepada LPSE untuk mendapat
keterangan bahwa file yang bersangkutan tidak
dapat dibuka dan bila dianggap perlu LPSE
dapat menyampaikan file penawaran tersebut
kepada LKPP.

26.3 Berdasarkan keterangan dari LPSE atau LKPP,
apabila file penawaran tidak dapat
dibuka/didekripsi maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dapat menetapkan bahwa file
penawaran tersebut tidak memenuhi syarat
sebagai penawaran dan penyedia barang/jasa
yang mengirimkan file penawaran tersebut
dianggap tidak memasukkan penawaran.
Apabila dapat dibuka, maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa akan melanjutkan proses atas
penawaran yang bersangkutan

26.4 File yang dianggap sebagai penawaran adalah
dokumen penawaran yang berhasil dibuka dan
dapat dievaluasi yang sekurang-kurangnya
memuat untuk Satu file: harga penawaran,
daftar kuantitas dan harga untuk kontrak
harga satuan/gabungan, jangka waktu
penawaran, dan deskripsi/spesifikasi
barang/jasa yang ditawarkan.
15






27. Evaluasi
Penawaran























































26.5 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3
(tiga) peserta maka pelelangan dinyatakan
gagal

27.1 [Dalam hal dokumen penawaran dengan 1 (satu)
file (sampul)Sistem Gugur]:
27.1.A) Sebelum evaluasi harga,dilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan:
a [Untuk Kontrak Harga Satuan atau
Kontrak Gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan pada bagian Harga
Satuan:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan
yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga disesuaikan
dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil
perkalian antara volume dengan
harga satuan pekerjaan, dilakukan
pembetulan, dengan ketentuan
harga satuan pekerjaan yang
ditawarkan tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi
harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas dan
harga tetap dibiarkan kosong;
4) jenis pekerjaan yang tidak
tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan dan harga
satuan pekerjaan dimaksud
dianggap nol; dan
5) hasil koreksi aritmatik pada bagian
harga satuan dapat mengubah nilai
total harga penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadi
lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula;]
b [untuk Kontrak Lump Sum atau Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
pada bagian Lump Sum:
1) volume dan/atau jenis pekerjaan
yang tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga (apabila ada)
disesuaikan dengan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan;
2) jenis pekerjaan yang tidak
tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (apabila ada) disesuaikan
dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
3) hasil koreksi aritmatik pada bagian
Lump Sum tidak boleh mengubah
nilai total harga penawaran pada
bagian Lump Sum.]
16






























































27.1.B) Total harga penawaran setelah koreksi
aritmatik yang melebihi nilai total HPS
dinyatakan gugur.

27.1.C) [apabila semua total harga penawaran
setelah koreksi aritmatik untuk kontrak
harga satuan atau kontrak gabungan lump
sum dan harga satuan di atas nilai total
HPS, pelelangan dinyatakan gagal.]

[apabila semua total harga penawaran
yang masuk untuk Kontrak Lump Sum di
atas nilai total HPS, pelelangan dinyatakan
gagal.]

27.1.D) Berdasarkan hasil koreksi aritmatik Panitia
Pengadaan Barang/Jasa menyusun urutan
dari penawaran terendah.

Pelaksanaan evaluasi dengan sistem gugur
dilakukan oleh Panitia Pengadaan
Barang/Jasa untuk mendapatkan 3 (tiga)
penawaran yang memenuhi syarat yang
dimulai dengan penawaran terendah
setelah koreksi aritmatik.

27.1.E) Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat
kurang dari 3 (tiga) penawar yang
menawar harga kurang dari HPS maka
proses lelang tetap dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi penawaran.

27.1.F) Panitia Pengadaan Barang/Jasa melakukan
evaluasi penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis;
c. evaluasi harga; dan
d. evaluasi kualifikasi

27.2 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi
sebagai berikut:
a. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dilarang
menambah, mengurangi, mengganti, dan/atau
mengubah kriteria dan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini;
b. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dan/atau
peserta dilarang menambah, mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c. penawaran yang memenuhi syarat adalah
penawaran yang sesuai dengan ketentuan,
syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini,
tanpa ada penyimpangan yang bersifat
penting/pokok atau penawaran bersyarat;
d. penyimpangan yang bersifat penting/pokok
atau penawaran bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan
ini yang mempengaruhi lingkup, kualitas
dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan
17






























































persyaratan tambahan yang akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat
dan/atau tidak adil diantara peserta yang
memenuhi syarat.
e. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dilarang
menggugurkan penawaran dengan alasan:
1) ketidakhadiran dalam pemberian
penjelasan dan/atau pembukaan
penawaran; dan/atau
2) kesalahan yang tidak substansial, misalnya
kesalahan pengetikan, penyebutan
sebagian nama atau keterangan, surat
penawaran tidak berkop perusahaan .
f. para pihak dilarang mempengaruhi atau
melakukan intervensi kepada Panitia
Pengadaan Barang/Jasa selama proses evaluasi;
g. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya
persaingan usaha yang tidak sehat dan/atau
terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dan/atau KPA, dengan
tujuan untuk memenangkan salah satu peserta,
maka:
1) peserta yang ditunjuk sebagai calon
pemenang dan peserta lain yang terlibat
dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan
menetapkan peserta lainnya yang tidak
terlibat; dan
3) bagaimana dimaksud pada angka 2), maka
pelelangan dinyatakan gagal.

27.3 Evaluasi Administrasi:
a. evaluasi terhadap data administrasi hanya
dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai
pada saat penilaian kualifikasi;
b. penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan
administrasi, apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta
berdasarkan Dokumen Pemilihan ini
dipenuhi/dilengkapi (khusus untuk
peserta yang tidak menyampaikan formulir
TKDN, maka penawarannya tidak
digugurkan dan nilai TKDN nya dianggap
0 (nol));
2) surat penawaran memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) jangka waktu berlakunya surat
penawaran tidak kurang dari waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP;dan
b) bertanggal
3) Surat Jaminan Penawaran memenuhi
ketentuan sebagai berikut:
a) diterbitkan oleh Bank Umum,
perusahaan penjaminan atau
perusahaan asuransi yang mempunyai
program asuransi kerugian (suretyship)
sebagaimana ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
b) Jaminan Penawaran dimulai sejak
tanggal terakhir pemasukan penawaran
18






























































dan masa berlakunya tidak kurang dari
waktu sebagaimana tercantum dalam
LDP;
c) nama peserta sama dengan nama yang
tercantum dalam Jaminan Penawaran;
d) besaran nilai Jaminan Penawaran tidak
kurang dari nilai jaminan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
e) besaran nilai Jaminan Penawaran
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f) nama Panitia Pengadaan Barang/Jasa
yang menerima Jaminan Penawaran
sama dengan nama Panitia Pengadaan
Barang/Jasa yang mengadakan
pelelangan; dan
g) paket pekerjaan yang dijamin sama
dengan paket pekerjaan yang
dilelangkan.
h) Jaminan Penawaran harus dapat
dicairkan tanpa syarat (unconditional)
sebesar nilai Jaminan dalam waktu
paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja, setelah surat pernyataan
wanprestasi dari Panitia Pengadaan
Barang/Jasa diterima oleh Penerbit
Jaminan;
i) Jaminan Penawaran atas nama
perusahaan kemitraan/KSO harus
ditulis atas nama perusahaan
Kemitraan/KSO, dan
j) substansi dan keabsahan/keaslian
Jaminan Penawaran kepada penerbit
jaminan telah dikofirmasi dan
diklarifikasi secara tertulis oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa kepada penerbit
jaminan apabila kurang jelas dan
meragukan.]

c. Panitia Pengadaan Barang/Jasa dapat
melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang
kurang jelas dan meragukan;
d. [untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila dari 3
(tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi maka
Panitia Pengadaan Barang/Jasa melakukan
evaluasi administrasi terhadap penawar
terendah berikutnya (apabila ada)]
e. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang memenuhi persyaratan administrasi,
maka evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi teknis; dan
f. apabila tidak ada peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka pelelangan
dinyatakan gagal

27.4 Evaluasi Teknis:
[Dalam hal dokumen penawaran dengan 1 (satu)
file (sampul)Sistem Gugur]
a. evaluasi teknis dilakukan terhadap
peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi;
19






























































b. unsur-unsur yang dievaluasi teknis
sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
c. evaluasi teknis dilakukan dengan sistem
gugur dengan ketentuan:
1) Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
menilai persyaratan teknis monimal
yang harus dipenuhi dengan
membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana
tercantum dalam LDP;
2) Penawaran dinyatakan memenuhi
persyaratan teknis apabila:
a) metode pelaksanaan pekerjaan
yang ditawarkan
menggambarkan penguasaan
dalam penyelesaian pekerjaan;
b) jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan serah
terima pertama Pekerjaan
(PHO) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang
ditetapkan dalam LDP;
c) jenis, kapasitas, komposisi dan
jumlah peralatan minimal yang
disediakan sesuai dengan yang
ditetapkan dalam LDP;
d) spesifikasi teknis memenuhi
persyaratan yang ditetapkan
dalam Bab XII Spesifikasi
Teknis dan Gambar;
e) personil inti yang akan
ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan dalam LDP serta
posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan;
f) bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan
dalam LDP;

d. [evaluasi teknis dalam sistem gugur
menggunakan sistem ambang batas
terhadap unsur teknis yang dinilai.]
e. [dalam hal evaluasi teknis dengan
sistem gugur menggunakan ambang
batas nilai teknis, penawaran
dinyatakan lulus teknis apabila masing-
masing unsur maupun nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang
batas minimal yang ditetapkan dalam
LDP;]
f. Panitia Pengadaan Barang/Jasa (apabila
diperlukan) dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat
tertentu sebagaimana tercantum dalam
LDP ;
g. apabila dalam evaluasi teknis terdapat
20
















































hal-hal yang kurang jelas atau
meragukan, Panitia Pengadaan
Barang/Jasa melakukan klarifikasi
dengan peserta. Dalam klarifikasi
peserta tidak diperkenankan mengubah
substansi penawaran. Hasil klarifikasi
dapat menggugurkan penawaran;
h. peserta yang dinyatakan lulus evaluasi
teknis dilanjutkan ke tahap evaluasi
harga; dan
i. apabila dari 3 (tiga) penawaran
terendah setelah koreksi aritmatik ada
yang tidak memenuhi persyartan teknis
maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa
dapat melakukan evaluasi terhadap
penawaran terendah berikutnya
(apabila ada) dimulai dari evaluasi
administrasi;
j. apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua)
peserta yang lulus evaluasi teknis, maka
evaluasi tetap dilanjutkan dengan
evaluasi harga; dan
k. apabila tidak ada peserta yang lulus
evaluasi Teknis maka pelelangan
dinyatakan gagal
l. Terhadap peserta yang dinyatakan lulus
evaluasi teknis dilanjutkan untuk
dilakukan evaluasi kualifikasi.

27.5 Evaluasi Harga[1 file]:
27.5.1 Sebelum evaluasi hargadilakukan koreksi
aritmatik dengan ketentuan :
a. [untuk kontrak Harga Satuan atau
kontrak Gabungan Lump Sum dan
Harga Satuan pada bagian Harga
Satuan :
1) volume dan/atau jenis
pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan
harga disesuaikan dengan yang
tercantum dalam Dokumen
Pemilihan;
2) apabila terjadi kesalahan hasil
perkalian antara volume dengan
harga satuan pekerjaan, maka
dilakukan pembetulan, dengan
ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah;
3) jenis pekerjaan yang tidak diberi
harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan
pekerjaan yang lain dan harga
satuan pada daftar kuantitas
dan harga tetap dibiarkan
kosong;
4) Jenis pekerjaan yang tidak
tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga (apabila
ada) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum
21

dalam dokumen Pemilihan dan
harga satuan pekerjaan
dianggap nol; dan
5) Hasil koreksi aritmatik pada
bagian harga satuan dapat
mengubah nilai total harga
penawaran sehingga urutan
peringkat dapat menjadi lebih
tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula;]
b. [untuk Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian
Lump Sum :
1) volume dan/atau jenis
pekerjaan yang tercantum
dalam daftar kuantitas dan
harga (apabila ada) disesuaikan
dengan yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan;
2) Jenis pekerjaan yang tidak
tercantum dalam daftar
kuantitas dan harga (apabila
ada) disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang tercantum
dalam Dokumen Pemilihan; dan
3) Hasil koreksi aritmatik pada
bagian lumpsump tidak boleh
mengubah nilai total harga
penawaran pada bagian lump
Sum.]

27.5.2 Total harga penawaran setelah koreksi
aritmatik yang melebihi nilai total HPS
dinyatakan gugur.

27.5.3 Apabila semua total harga penawaran
atau penawaranterkoreksi di atas nilai
total HPS, pelelangan dinyatakan gagal.

27.5.4 Apabila setelah koreksi aritmatik
terdapat kurang dari 3 (tiga) penawar
yang menawar harga kurang dari nilai
total HPS maka proses lelang tetap
dilanjutkan dengan melakukan evaluasi
penawaran harga.

27.6 Evaluasi Harga

27.6.A.1 unsur-unsur yang perlu dievaluasi
adalah hal-hal yang pokok atau penting,
dengan ketentuan:
[Untuk kontrak Harga Satuan atau
Kontrak Gabungan Lumpsum dan
Harga Satuan pada bagian harga
satuan:]
1) harga satuan penawaran yang
nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari
harga satuan yang tercantum
dalam HPS, dilakukan klarifikasi.
Apabila setelah dilakukan
22

klarifikasi, ternyata harga satuan
tersebut dinyatakan timpang
maka harga satuan timpang
hanya berlaku untuk volume
sesuai dengan Daftar Kuantitas
dan Harga. Jika terjadi
penambahan volume, harga
satuan yang berlaku sesuai
dengan harga dalam HPS;
2) mata pembayaran yang harga
satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan
kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya
dianggap termasuk dalam harga
satuan pekerjaan lainnya;

27.6.A.2 Dilakukan klarifikasi kewajaran harga
dengan ketentuan sebagai berikut:

1) [untuk sistem gugur dilakukan
klarifikasi terhadap hasil koreksi
aritmatik, apabila ada
koreksi/perubahan;]
2) [klarifikasi dalam hal penawaran
komponen dalam negeri berbeda
dibandingkan dengan perkiraan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa
dan/atau Daftar Inventarisasi
Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri;]
3) klarifikasi kewajaran harga apabila
harga penawaran dibawah 80%
(delapan puluh perseratus) HPS
dengan ketentuan:
a) menilai rincian/uraian Analisa
Harga Satuan Pekerjaan Utama
meliputi komponen tenaga
kerja, peralatan, dan bahan
(material konstruksi) terhadap
jenis pekerjaan utama yang
perlu dinilai kewajarannya
untuk diteliti dan dianalisa
mencakup beberapa faktor :
1) Komposisi bahan (material
konstruksi) untuk
memperoleh suatu produk
konstruksi yang memenuhi
syarat teknis (misal
komposisi agregat, semen
PC dan lainnya untuk
menghasilkan beton
dengan mutu yang
ditentukan).
2) Kesesuaian harga bahan
(material konstruksi)
dengan harga pasaran
pada saat penawaran
dan harga tersebut dapat
dibuktikan (misal harga
semen, besi beton yang
23

dicantumkan pada
Analisa Harga Satuan
Pekerjaan).
3) Kesesuaian upah tenaga
kerja yang diberlakukan
pada pekerjaan konstruksi
di lokasi kegiatan pada
saat penawaran (misal
mandor, kepala tukang,
tukang, pembantu
tukang).
4) Kesesuaian penggunaan
peralatan yang meliputi
peralatan yang tercantum
dalam daftar peralatan
yang diberikan dalam
penawaran, komposisi,
kapasitas produk, bahan
penunjang, dan
perhitungan biaya
peralatan yang digunakan
pada Analisa Harga satuan
Pekerjaan untuk
menghasilkan konstruksi
yang memenuhi syarat
teknis.

Apabila hasil analisa
mengindikasikan bahwa
pekerjaan utama tidak
dapat dilaksanakan dengan
harga yang ditawarkan
yang disebabkan harga
penawaran dibawah harga
pasar dan dapat
dibuktikan, sehingga akan
menyebabkan terjadinya
kerugian dibandingkan
keuntungan yang akan
diperoleh serta
diperkirakan
mempengaruhi lingkup,
kualitas, hasil/ kinerja dan
diyakini tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan
persyaratan/ ketentuan,
maka penawaran tidak
memenuhi syarat dan
dalam evaluasi penawaran
harus dinyatakan gugur.
Indikasi kerugian dan
keuntungan diteliti dari
data yang tercantum dalam
analisa harga satuan
pekerjaan utama dan
rekapitulasi daftar
kuantitas dan harga.
b) apabila peserta tersebut
ditunjuk sebagai pemenang
lelang, harus bersedia untuk
24

menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan menjadi 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS;
dan
c) apabila peserta yang
bersangkutan tidak bersedia
menaikkan nilai Jaminan
Pelaksanaan, maka
penawarannya digugurkan dan
Jaminan Penawaran dicairkan
(apabila jaminan penawaran
dipersyaratkan) dan disetorkan
ke Kas Negara/Daerah untuk
negara serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.

27.6.A.3 [Memperhitungkan preferensi harga atas
penggunaan produksi dalam negeri
dengan ketentuan:
a. rumus penghitungan sebagai berikut:

HEA = Harga Evaluasi Akhir.
KP = Koefisien Preferensi (Tingkat
Komponen Dalam Negeri
(TKDN) dikali Preferensi
tertinggi Barang/Jasa).
HP = Harga Penawaran (Harga
Penawaran yang memenuhi
persyaratan lelang dan telah
dievaluasi).
b. dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih
penawaran dengan HEA yang sama,
penawar dengan TKDN terbesar
adalah sebagai pemenang;
c. pemberian Preferensi Harga tidak
mengubah Harga Penawaran dan
hanya digunakan oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa untuk
keperluan perhitungan HEA guna
menetapkan peringkat pemenang
pelelangan.]
27.6.A.4 [Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila
dari 3 (tiga) penawaran terendah setelah
koreksi aritmatik ada yang tidak
memenuhi evaluasi harga maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dapat melakukan
evaluasi terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada) dimulai dari
evaluasi administrasi];
27.6.A.5 [Untuk 1 (satu) file sistem gugur, apabila
hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta
yang lulus evaluasi harga, maka evaluasi
tetap dilanjutkan dengan evaluasi
kualifikasi; dan

27.6.A.6 [Untuk 1 (satu) file sistem gugur apabila
tidak ada peserta yang lulus evaluasi
harga maka pelelangan dinyatakan
gagal.]
HP
KP
HEA
|
.
|

\
|
+
=
1
1
25


27.6.B Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga
tidak wajar akibat terjadinya persaingan
usaha tidak sehat dan/atau terjadi
pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan), maka pelelangan
dinyatakan gagal dan peserta yang terlibat
dimasukkan dalam Daftar Hitam.

27.6.C Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang
memiliki harga penawaran yang sama, maka
Panitia Pengadaan Barang/Jasa memilih
peserta yang mempunyai kemampuan teknis
lebih besar dan hal ini dicatat dalam Berita
Acara Hasil Pelelangan.

27.6.D Panitia Pengadaan Barang/Jasa menyusun
urutan 3 (tiga) penawaran sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada), dengan ketentuan
dimulai dari penawaran harga atau
penawaran harga terkoreksi yang terendah.


28. Evaluasi
Kualifikasi
28.1 [Dalam hal satu file Evaluasi kualifikasi
dilakukan terhadap calon pemenang lelang
serta calon pemenang cadangan 1 dan 2
(apabila ada)].

28.2 Evaluasi formulir isian kualifikasi dilakukan
dengan menggunakan metode sistem gugur.

28.3 [Pakta integritas telah diisi dan ditandatangani
oleh peserta sebelum pemasukan penawaran
(untuk peserta yang melakukan
kemitraan/KSO)].

28.4 Tata cara evaluasi kualifikasi dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Bab VIII Dokumen
Pengadaan ini.

28.5 Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan
kualifikasi apabila:
1) Untuk peserta yang melakukan
Kemitraan/Kerja Sama Operasi
(KSO)formulir kualifikasi ditandatangani
oleh pejabat yang menurut perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi berhak
mewakili Kemitraan/KSO; atau
2) memiliki izin usaha sesuai dengan
peraturan perundang-undangan, kecuali
peserta perorangan;
3) menyampaikan pernyataan/pengakuan
tertulis bahwa perusahaan yang
bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak
bangkrut dan tidak sedang dihentikan
kegiatan usahanya;
4) salah satu dan/atau semua pengurus dan
badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;
26

5) memiliki NPWP dan telah memenuhi
kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir (SPT tahunan) serta memiliki
laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal
23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal
29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak)
paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir
dalam tahun berjalan. Peserta dapat
mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal
(SKF) untuk SPT Tahunan , atau dokumen
sejenis dari negara asal Penyedia jasa (bila
ada);
6) memperoleh paling sedikit 1 (satu)
pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
bagi Penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil
dan Koperasi Kecil yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
7) memiliki kemampuan pada bidang
pekerjaan yang sesuai untuk usaha Mikro,
Usaha Kecil serta koperasi kecil serta
kemampuan pada sub bidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil;
8) dalam hal peserta akan melakukan
Kemitraan/KSO:
(a) peserta wajib mempunyai perjanjian
Kemitraan/Kerja Sama Operasi yang
memuat persentase Kemitraan/KSO
dan perusahaan yang mewakili
Kemitraan/KSO tersebut; dan
(b) untuk perusahaan yang melakukan
Kemitraan/KSO, evaluasi persyaratan
pada huruf (1) sampai dengan huruf
(7) dilakukan untuk setiap perusahaan
yang melakukan Kemitraan/KSO
9) memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO,
apabila diperlukan.

28.6 Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang
kurang jelas maka dilakukan klarifikasi secara
tertulis namun tidak boleh mengubah substansi
formulir isian kualifikasi.

28.7 Evaluasi kualifikasi dalam proses
pascakualifikasi sudahmerupakan ajang
kompetisi, maka data yang kurang tidak
dapatdilengkapi.

28.8 Apabila tidak ada yang lulus evaluasi
kualifikasi, pelelangan dinyatakan gagal.


29. Pembuktian
Kualifikasi
29.1 Pembuktian kualifikasi terhadap calon
pemenang serta calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada).

29.2 Pembuktian kualifikasi dilakukan diluar
aplikasi SPSE (offline).
27


29.3 Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara
melihat dokumen asli atau dokumen yang
dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta dokumennya.

29.4 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa melakukan
klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit
dokumen, apabila diperlukan.

29.5 Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan
pemalsuan data, peserta digugurkan, badan
usaha dan/atau pengurusnya atau peserta
perorangan dimasukkan dalam Daftar Hitam,
Jaminan Penawaran (apabila dipersyaratkan)
yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke
kas Negara/Daerah serta dilaporkan kepada
Kepolisian atas perbuatan pemalsuan tersebut.

29.6 Panitia Pengadaan Barang/Jasa tidak perlu
meminta seluruh dokumen kualifikasi apabila
penyedia barang/jasa sudah pernah
melaksanakan pekerjaan yang sejenis, sama
kompleksitasnya pada instansi yang
bersangkutan.

29.7 Apabila tidak ada penawaran yang lulus
pembuktian kualifikasi, pelelangan dinyatakan
gagal.

29.8 Panitia Pengadaan Barang/Jasa membuat dan
menandatangani Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) yang paling sedikit memuat:
a. Nama seluruh peserta;
b. Harga penawaran atau harga penawaran
terkoreksi dari masing-masing peserta;
c. Metode evaluasi yang digunakan;
d. Unsur-unsur yang dievaluasi;
e. Rumus yang dipergunakan;
f. Keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu hal ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada setiap tahapan evaluasi;
h. Tanggal dibuatnya Berita Acara; dan
i. Pernyataan bahwa pelelangan gagal
apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.]

F. PENETAPAN PEMENANG

30. Penetapan
Pemenang
30.1 Panitia Pengadaan Barang/Jasa melakukan
penetapan pemenang melalui aplikasi SPSEsetelah
melalui pembahasan internal seluruh anggota
Pokja ULP, atau setelah ditetapkan PA secara
offline untuk nilai paket di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
Panitia Pengadaan Barang/Jasa dapat menetapkan
pemenang lebih dari 1 (satu) penyedia sesuai
ketentuan yang terdapat dalam pada informasi
paket dalam aplikasi SPSE.
28


30.2 Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan
pemenang dan akan mengakibatkan Surat
Penawaran dan Jaminan Penawaran (apabila
dipersyaratkan) habis masa berlakunya, maka
dilakukan konfirmasi kepada calon pemenang,
calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada)
untuk memperpanjang surat penawaran dan
jaminan penawaran (apabila dipersyaratkan)
secara tertulis sampai dengan perkiraan jadwal
penandatanganan kontrak.

30.3 Calon pemenang, calon pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) yang tidak bersedia
memperpanjang surat penawaran dan Jaminan
Penawaran (apabila dipersyaratkan)dianggap
mengundurkan diri dantidak dikenakan sanksi.

31. Pengumuman
Pemenang
Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan
pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada) melalui aplikasi SPSE, di website sebagaimana
tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi
untuk masyarakat

32. Sanggahan 32.1 Peserta yang memasukkan penawaran dapat
menyampaikan sanggahan secara elektronik
melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang
kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa dalam
waktu yang telah ditetapkan dengan disertai bukti
terjadinya penyimpangan dan dapat ditembuskan
secara offline (di luar aplikasi SPSE) kepada
PA/KPA dan APIP sebagaimana tercantum dalam
LDP.

32.2 Sanggahan diajukan oleh peserta apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a. penyimpangan terhadap ketentuan dan
prosedur yang diatur dalam Peraturan Presiden
No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah
dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya dan yang telah
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi
terjadinya persaingan usaha yang sehat;
dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Panitia
Pengadaan Barang/Jasa dan/atau pejabat yang
berwenang lainnya.

32.3 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa wajib
memberikan jawaban secara elektronik atas
semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari
kalender sejak peserta mengirimkan sanggahan
pada aplikasi SPSE.

32.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Panitia
Pengadaan Barang/Jasa menyatakan pelelangan
gagal.


29

32.5 Sanggahan yang disampaikan tidak melalui
aplikasi SPSE (offline) bukan dikarenakan adanya
keadaan kahar atau gangguan teknis atau kepada
PA/KPA atau bukan kepada Panitia Pengadaan
Barang/Jasa atau disampaikan diluar masa
sanggah, dianggap sebagai pengaduan dan tetap
harus ditindaklanjuti.

33. Sanggahan
Banding
33.1 Peserta yang tidak puas dengan jawaban
sanggahan dari Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa, dapat mengajukan sanggahan banding
secara tertulis kepada [Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi/Pejabat yang menerima penugasan
menjawab sanggahan banding] sebagaimana
tercantum dalam LDP, paling lambat 5 (lima)
hari kalender setelah menerima jawaban
sanggahan, dengan tembusan kepada KPA,
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa, dan APIP
sebagaimana tercantum dalam LDP.

33.2 [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/
Pimpinan Institusi/pejabat yang menerima
penugasan menjawab sanggahan banding]
sebagaimana tercantum dalam LDP, wajib
memberikan jawaban secara tertulis atas semua
sanggahan banding paling lambat 15 (lima
belas) hari kalender setelah surat sanggahan
banding diterima.

33.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan
banding harus memberikan Jaminan
Sanggahan Banding sebagaimana tercantum
dalam LDP (sebesar 1% (satu perseratus) dari
nilai total HPS) dengan masa berlaku 15 (lima
belas) hari kalender sejak tanggal pengajuan
sanggahan banding.

33.4 Penerima Jaminan Sanggahan Banding adalah
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.

33.5 Dalam hal substansi sanggahan banding pada
pelelangan dinyatakan salah, Jaminan
Sanggahan Banding dicairkan dan disetorkan
ke kas Negara/Daerah, kecuali jawaban
sanggahan banding melampaui batas akhir
menjawab sanggahan banding.

33.6 Sanggahan banding menghentikan proses
pelelangan.

33.7 Sanggahan banding yang disampaikan bukan
kepada [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/ Pimpinan Institusi/pejabat yang
menerima penugasan menjawab sanggahan
banding] sebagaimana tercantum dalam LDP
atau disampaikan diluar masa sanggah
banding, dianggap sebagai pengaduan dan
tetap harus ditindaklanjuti.


30


G. PENUNJUKAN PEMENANG

34. Penunjukan
Penyedia
Barang/Jasa
34.1 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelangan
(BAHP) kepada KPA dengan tembusan kepada
Pengguna Anggaran (PA) sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).

34.2 KPA menerbitkan SPPBJ apabila pernyataan
peserta pada formulir isian kualifikasi masih
berlaku, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan dan/atau sanggahan banding
terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah dan/atau masa sanggah
banding berakhir.

34.3 KPA menginputkan data SPPBJ dan
mengunggah hasil pemindaian SPPBJ yang
telah diterbitkan pada aplikasi SPSE dan
mengirimkan SPPBJ tersebut melalui aplikasi
SPSE kepada Penyedia yang ditunjuk

34.4 Penyedia yang ditunjuk wajib menerima
keputusan tersebut, dengan ketentuan:
a. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang dapat diterima secara
obyektif oleh Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa , maka Jaminan Penawaran (apabila
dipersyaratkan)yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP;
b. apabila yang bersangkutan mengundurkan
diri dan masa penawarannya masih berlaku
dengan alasan yang tidak dapat diterima
secara obyektif oleh Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa, maka Jaminan Penawaran
(apabila dipersyaratkan) yang bersangkutan
dicairkan dan disetorkan sebagaimana
tercantum dalam LDP serta dimasukkan
dalam Daftar Hitam; atau
c. apabila yang bersangkutan tidak bersedia
ditunjuk karena masa penawarannya sudah
tidak berlaku, maka Jaminan Penawaran
(apabila dipersyaratkan) yang bersangkutan
tidak boleh dicairkan.

34.5 Apabila pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang
cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran dan Jaminan
Penawaran (apabila dipersyaratkan)
pemenang cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya.



31

34.6 Apabila semua pemenang yang ditunjuk
mengundurkan diri, maka pelelangan
dinyatakan gagal oleh PA setelah mendapat
laporan dari KPA.

34.7 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah pengumuman penetapan
pemenang, apabila tidak ada sanggahan.

34.8 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua)
hari kerja setelah semua sanggahan dan
sanggahan banding dijawab.

34.9 Dalam SPPBJ disebutkan bahwa penyedia harus
menyiapkan Jaminan Pelaksanaan sebelum
penandatanganan kontrak.

34.10 Dalam hal KPA tidak bersedia menerbitkan
SPPBJ karena tidak sependapat atas penetapan
pemenang, maka diberitahukan kepada PA
untuk diputuskan dengan ketentuan:
a. apabila PA sependapat dengan KPA,
dilakukan evaluasi ulang atau pelelangan
dinyatakan gagal; atau
b. apabila PA/KPA sependapat dengan Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa, PA/KPA
memutuskan penetapan pemenang oleh
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa bersifat
final, dan PA memerintahkan KPA untuk
menerbitkan SPPBJ

34.11 Kontrak ditandatangani paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya
SPPBJ.

34.12 PA menginputkan data kontrak dan
mengunggah hasil pemindaian dokumen
kontrak yang telah ditandatangani pada
aplikasi SPSE.

35. BAHP, Berita
Acara Lainnya,
dan
Kerahasiaan
Proses
35.1 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
menuangkan ke dalam BAHP atau Berita Acara
tambahan lainnya segala hal terkait proses
pemilihan penyedia secara elektronik yang
tidak dapat diakomodir atau difasilitasi aplikasi
SPSE

35.2 Berita Acara Tambahan lainnya sebagaimana
dimaksud pada angka 36.1 diunggah (upload)
oleh Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
menggunakan menu upload informasi lainnya
pada aplikasi SPSE.

35.3 Evaluasi penawaran yang disimpulkan dalam
Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) oleh
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa bersifat
rahasia sampai dengan saat pengumuman
pemenang.



32

H. PELELANGAN GAGAL

36. Pelelangan
Gagal
36.1 Panitia Pengadaan Barang dan Jasa menyatakan
pelelangan gagal, apabila:
a. jumlah peserta yang memasukan Dokumen
Penawaran kurang dari 3 (tiga) peserta;
b. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi
penawaran;
c. dalam evaluasi penawaran ditemukan
bukti/indikasi terjadi persaingan tidak
sehat;
d. [harga penawaran terendah terkoreksi
untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak
gabungan Lump Sum dan Harga Satuan
lebih tinggi dari HPS;]
[seluruh harga penawaran yang masuk
untuk Kontrak Lump Sum diatas HPS;]
e. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas pelaksanaan
pelelangan yang tidak sesuai dengan
ketentuan Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
beserta petunjuk teknisnya dan Dokumen
Pengadaan ternyata benar;
f. sanggahan dari peserta yang memasukkan
Dokumen Penawaran atas kesalahan
substansi Dokumen Pengadaan ternyata
benar; atau
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2, setelah dilakukan
evaluasi dengan sengaja tidak hadir dalam
klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.

36.2 PA menyatakan Pelelangan gagal, apabila:
a. PA sebagaimana tercantum dalam LDP
sependapat dengan KPA yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena proses
Pelelangan tidak sesuai dengan Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden
No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya ;
b. pengaduan masyarakat adanya dugaan KKN
yang melibatkan Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa dan/atau PA ternyata benar;
c. dugaan KKN dan/atau pelanggaran
persaingan sehat dalam pelaksanaan
Pelelangan dinyatakan benar oleh pihak
berwenang;
d. sanggahan dari peserta yang memasukan
Dokumen Penawaran atas kesalahan
prosedur yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan Penyedia Barang dan Jasa
ternyata benar;
e. Dokumen Pengadaan tidak sesuai dengan
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan
33

Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya;
f. pelaksanaan Pelelangan tidak sesuai atau
menyimpang dari Dokumen Pengadaan;
g. calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri; atau
h. pelaksanaan Pelelangan melanggar
Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya.

36.3 [Menteri/ Pimpinan Lembaga/Pimpinan Institusi
menyatakan pelelangan gagal, apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas
terjadinya pelanggaran prosedur dalam
pelaksanaan pelelangan yang melibatkan
PA, KPA dan/atau Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan KPA, ternyata benar;

[Kepala Daerah menyatakan pelelangan gagal,
apabila:
a. Sanggahan banding dari peserta atas
terjadinya pelanggaran prosedur dalam
pelaksanaan pelelangan yang melibatkan
PA, KPA dan/atau Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa, ternyata benar; atau
b. Pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN
yang melibatkan PA dan/atau KPA, ternyata
benar;

36.4 Setelah pelelangan dinyatakan gagal, maka
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
memberitahukan kepada seluruh peserta.

36.5 Setelah pemberitahuan adanya pelelangan
gagal, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa atau
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa pengganti
(apabila ada) meneliti dan menganalisis
penyebab terjadinya pelelangan gagal,
menentukan langkah selanjutnya, yaitu
melakukan:
a. evaluasi ulang;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran;
c. pelelangan ulang; atau
d. penghentian proses pelelangan.

36.6 PA/KPA dan/atau Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa dilarang memberikan ganti rugi
kepada peserta pelelangan apabila
penawarannya ditolak atau pelelangan
dinyatakan gagal.

36.7 Apabila dari hasil evaluasi penyebab terjadinya
pelelangan gagal, mengharuskan adanya
perubahan Dokumen Pengadaan, maka
dilakukan pelelangan ulang dengan terlebih
dahulu memperbaiki Dokumen Pengadaan.
34


I. JAMINAN PELAKSANAAN

37. Jaminan
Pelaksanaan
37.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia
setelah diterbitkannya SPPBJ dan sebelum
penandatanganan Kontrak.

37.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada
Penyedia setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar
5% (lima perseratus) dari nilai Kontrak;
atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan
terakhir/sekaligus telah dikurangi uang
retensi sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai Kontrak (apabila diperlukan).

37.3 Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a. diterbitkan oleh Bank Umum(tidak termasuk
bank perkreditan rakyat);
b. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
dengan serah terima pertama pekerjaan
berdasarkan Kontrak (PHO) sebagaimana
tercantum dalam LDP;
c. nama Penyedia sama dengan nama yang
tercantum dalam surat Jaminan
Pelaksanaan;
d. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan tidak
kurang dari nilai jaminan yang ditetapkan;
e. besaran nilai Jaminan Pelaksanaan
dicantumkan dalam angka dan huruf;
f. nama KPA yang menerima Jaminan
Pelaksanaan sama dengan nama KPA yang
menandatangan kontrak;
g. paket pekerjaan yang dijamin sama dengan
paket pekerjaan yang tercantum dalam
SPPBJ;
h. Jaminan Pelaksanaan harus dapat dicairkan
tanpa syarat (unconditional) sebesar nilai
jaminan dalam jangka waktu paling lambat
14 (empat belas) hari kerja setelah surat
pernyataan wanprestasi dari KPA diterima
oleh penerbit Jaminan;
i. Jaminan Pelaksanaan atas nama
Kemitraan/KSO ditulis atas nama
Kemitraan/KSO atau masing-masing
anggota Kemitraan/KSO (apabila masing-
masing mengajukan Jaminan Pelaksanaan
secara terpisah); dan
j. memuat nama, alamat dan tanda tangan
pihak penjamin.

37.4 Kegagalan penyedia yang ditunjuk untuk
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan
dipersamakan dengan penolakan untuk
menandatangani Kontrak.
35

37.5 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencairan
Jaminan Pelaksanaan diatur dalam Syarat-
Syarat Umum Kontrak.


J. PENANDATANGANAN KONTRAK

38. Penanda-
tanganan
Kontrak
38.1 Sebelum penandatanganan kontrak KPA wajib
memeriksa apakah pernyataan dalam Formulir
Isian Kualifikasi masih berlaku. Apabila salah
satu pernyataan tersebut tidak terpenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat
dilakukan.

38.2 Penandatanganan kontrak dilakukan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkan SPPBJ dan setelah Penyedia
menyerahkan Jaminan Pelaksanaan, dengan
ketentuan:
a. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi
diatas 80% (delapan puluh perseratus) nilai
total HPS adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai penawaran atau
penawaran terkoreksi; atau
b. nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga
penawaran atau penawaran terkoreksi
dibawah 80% (delapan puluh perseratus)
nilai total HPS adalah sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai total HPS; dan
c. masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak
tanggal penandatanganan Kontrak sampai
serah terima pertama Pekerjaan Konstruksi.

38.3 KPA dan penyedia tidak diperkenankan
mengubah substansi Dokumen Pengadaan
sampai dengan penandatanganan Kontrak,
kecuali mempersingkat waktu pelaksanaan
pekerjaan dikarenakan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang ditetapkan sebelumnya akan
melewati batas tahun anggaran.

38.4 Dalam hal kontrak tahun tunggal perubahan
waktu pelaksanaan pekerjaan melewati batas
tahun anggaran, penandatanganan kontrak
dilakukan setelah mendapat persetujuan
kontrak tahun jamak.

38.5 KPA dan Penyedia wajib memeriksa konsep
Kontrak meliputi substansi, bahasa,
redaksional, angka dan huruf serta
membubuhkan paraf pada setiap lembar
Dokumen Kontrak.

38.6 Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian
Dokumen Kontrak dalam Surat Perjanjian,
dengan maksud apabila terjadi pertentangan
ketentuan antara bagian satu dengan bagian
yang lain, maka berlaku urutan sebagai
berikut:
a. adendum Surat Perjanjian;
36

b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus kontrak;
e. syarat-syarat umum kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas harga dan rekapitulasi ; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan,
SPPBJ, BAHP.

38.7 Banyaknya rangkap kontrak dibuat sesuai
kebutuhan, yaitu:
a. sekurang-kurangnya 2 (dua) Kontrak asli,
terdiri dari:
1) kontrak asli pertama untuk KPA dibubuhi
materai pada bagian yang ditandatangani
oleh penyedia; dan
2) kontrak asli kedua untuk penyedia
dibubuhi materai pada bagian yang
ditandatangani oleh KPA;
b. rangkap kontrak lainnya tanpa dibubuhi
materai, apabila diperlukan.

38.8 [Penandatanganan kontrak yang kompleks
dan/atau bernilai diatas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah)
dilakukan setelah draf kontrak memperoleh
pendapat ahli hukum kontrak.]

38.9 Pihak yang berwenang menandatangani
kontrak atas nama penyedia adalah direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasiyang disebutkan namanya dalam Akta
Pendirian/Anggaran Dasar, yang telah
didaftarkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

38.10 Pihak lain yang bukan direktur
utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi atau yang namanya tidak disebutkan
dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar, dapat
menandatangani Kontrak, sepanjang pihak
tersebut adalah pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar
untuk menandatangani Kontrak.


37


BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP)



A. LINGKUP
PEKERJAAN

1.




2.
Nama Panitia Pengadaan Barang dan Jasa :
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Tahun Anggaran 2013

Alamat Panitia Pengadaan Barang dan Jasa :
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 22 Jakarta Selatan

3.

4.


5.
Website LPSE : www.lpse.jakarta.go.id

Nama paket pekerjaan: Rehabilitasi Total Gedung
SDN Kalisari 02 Jakarta Timur
Uraian singkat pekerjaan: ______________
____________________________________


6. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan:
170 (seratus tujuh puluh) hari kalender.


B. SUMBER DANA Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
APBD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2013.


C. JADWAL
TAHAPAN
PEMILIHAN
Sebagaimana tercantum dalam aplikasi SPSE :

D. PENINJAUAN
LAPANGAN
[apabila
diperlukan]
[Peninjauan lapangan akan dilaksanakan pada:
Hari : _______________________
Tanggal : _______________________
Waktu : ___________s.d _________
Tempat : _______________________]


E. MATA UANG
PENAWARAN
DAN CARA
PEMBAYARAN
1.


2.
Mata uang yang digunakan Rupiah


Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran
(termijn) sesuai dengan bobot pekerjaan
dilapangan



F. MASA
BERLAKUNYA
PENAWARAN
Masa berlaku penawaran selama 45 (empat puluh
lima) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
Dokumen Penawaran.
38

G. JAMINAN
PENAWARAN
1.

2.



3.



4.



Jaminan Penawaran: dipersyaratkan

Besarnya Jaminan Penawaran adalah: 2% dari
nilai total HPS


Masa berlaku jaminan penawaran 60
(enampuluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan Dokumen Penawaran.

Dalam hal Jaminan Penawaran dicairkan, maka
disetorkan pada Kas Daerah

H. JADWAL
PEMASUKAN
DOKUMEN
PENAWARAN

Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
I. BATAS AKHIR
WAKTU
PEMASUKAN
PENAWARAN
Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
J. PEMBUKAAN
PENAWARAN




Lihat jadwal pemilihan dalam aplikasi SPSE
K. DOKUMEN
PENAWARAN
1.


2.


3.


4.







5.





6.





7.



Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil
minimal yang diperlukan terdapat pada Lampiran
1.
Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan
terdapat pada Lampiran 1.

Bagian Pekerjaan yang disubkontrakkan :
Tidak ada

Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:
a. Bahan :
- Tes kubus beton
- Tes uji tarik mutu baja (besi beton)
- Tes tiang pancang axial (PDA)

b. Alat : tidak ada

Untuk harga satuan upah pekerja tidak boleh
dibawah Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP)
Tahun 2013 No. 207 tahun 2012 tentang Upah
Minimum Sektoral Provinsi tahun 2013 yang
telah dirubah dengan Pergub No. 8 tahun 2013.

Upah pekerja yang tertuang dalam analisa harga
satuan pekerjaan harus diurai berdasarkan
koefisien dari masing-masing tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dianalisa.

Surat dukungan dari produsen/distributor (sesuai
dengan produk yang bersangkutan) dilampirkan
sebagaimana yang terdapat pada BAB XII.
Spesifikasi Teknis dan Gambar.




39


8.




9.









10.






Brosur-brosur yang dilampirkan berbentuk
asli/copy warna/download internet/print out
warna dilampirkan sebagaimana yang terdapat
pada BAB XII. Spesifikasi Teknis dan Gambar.

Kelengkapan data perusahaan instalatir yang
harus dilampirkan antara lain :
- Sertifikat Badan Usaha (SBU)
- Akte pendirian perusahaan dan perubahannya
bila ada
- KTP Pengurus perusahaan
- NPWP perusahaan
- Surat keterangan domisili perusahaan
- SPPJT

Dokumen Penawaran ditujukan kepada Panitia
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C. 22 Jakarta Selatan

L. [AMBANG
BATAS SISTIM
GUGUR]




Ambang Batas Nilai Teknis : 75
Unsur-unsur teknis yang dinilai terdapat pada
lampiran 2.
M. SANGGAHAN,
SANGGAHAN
BANDING DAN
PENGADUAN
1.

2.







3.




4.










5.
Sanggahan disampaikan melalui aplikasi SPSE.

Tembusan sanggahan dapat disampaikan di luar
aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
b. Kepala Bidang Prasarana dan Sarana
Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta
c. Inspektorat Provinsi DKI Jakarta

Sanggahan Banding disampaikan di luar aplikasi
SPSE (offline) ditujukan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta selaku Pengguna
Anggaran

Tembusan sanggahan banding disampaikan di
luar aplikasi SPSE (offline) ditujukan kepada:
a. Gubernur Provinsi DKI Jakarta
b. Kepala Bidang Prasarana dan Sarana
Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta
c. Inspektorat Provinsi DKI Jakarta
d. Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan
Jasa Konsultansi Dinas Pendidikan Provinsi DKI
Jakarta

Pengaduan disampaikan di luar aplikasi SPSE
(offline)ditujukan kepada Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

N. JAMINAN
SANGGAHAN
BANDING
1.




Besarnya jaminan sanggahan banding:
1% (satu perseratus) dari nilai total HPS yang
diterbitkan oleh Bank Umum bukan Bank
Perkreditan rakyat

40

2.



3.


Jaminan Sanggahan Banding ditujukan kepada
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan
disetorkan pada Kas Daerah

O. JAMINAN
PELAKSANAAN
1.



2.




3.

Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan selama 184
(seratus delapan puluh empat) hari kalender sejak
penandatanganan kontrak.

Jaminan Pelaksanaan ditujukan kepada Kepala
Bidang Prasarana dan Sarana Pendidikan Dinas
Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Selaku Kuasa
Pengguna Anggaran

Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
pada Kas Daerah

P. JAMINAN UANG
MUKA
1.




Nilai Jaminan Uang Muka : Tidak ada


41


BAB V. LEMBAR DATA KUALIFIKASI (LDK)

Lembar Data Kualifikasi (LDK)

A. Lingkup
Kualifikasi
Nama Panitia Pengadaan Barang dan Jasa :
Panitia Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultansi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Tahun Anggaran 2013

Alamat Panitia Pengadaan Barang/Jasa :
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C. 22 Jakarta Selatan

Website LPSE : www.lpse.jakarta.go.id

Nama Paket Pekerjaan : Rehabilitasi Total Gedung
SDN Kalisari 02 Jakarta Timur
B. Persyaratan
Kualifikasi
1. Hasil pemindaian (scan) perizinan badan usaha
antara lain :
- Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan
Sertifikat Badan Usaha (SBU) yang masih
berlaku dengan bidang dan Sub Bidang :
a. Bidang Arsitektur, Sub Bidang Bangunan
bangunan Non Perumahan Lainnya
(21005) dengan kualifikasi Gred 5 atau
Gred 6;
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dengan
Kegiatan Usaha Pokok Jasa Konstruksi /
Bangunan Gedung /Bangunan Sipil atau
bidang/Jenis usaha yang sama dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Surat keterangan domisili perusahaan yang
masih berlaku
- Akte Pendirian Perusahaan beserta dengan
Perubahannya (bila ada), untuk PT sesuai
dengan Undang-undang Nomor 40 tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas dan
dilampiri dengan pengesahan dari
Departemen Kehakiman/ Kementrian Hukum
dan HAM
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Perusahaan
- PKP Perusahaan
- SPT masa PPN, PPh pasal 25, PPh pasal 21/23
(lengkap)sekurang kurangnya 3 (tiga) bulan
terakhir periode Bulan Februari, Maret dan
April 2013
- Surat keterangan fiskal masa pajak tahun
2012 yang diterbitkan tahun 2013 atau SPT
Tahunan tahun 2012
- NPWP Pengurus perusahaan
- Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus
Perusahaan yang masih berlaku pada saat
proses pelelangan dilaksanakan.
- Sertifikat OHSAS 18001:2007
- Sertifikat ISO 9001:2008
- Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK)dilampiri bukti potongan iuran
bulan Januari, Februari dan Maret
42


2. Hasil pemindaian (scan) Neraca perusahaan per
31 Desember 2012 diatas kop surat perusahaan
yang dibubuhi materai Rp. 6.000, ditandatangani
oleh Pimpinan Perusahaan dan dicap perusahaan
serta fotocopy Laporan Keuangan per 31
Desember 2012 yang telah diaudit oleh Akuntan
Publik/opini ;

3. Hasil pemindaian (scan) Rekening koran bulan
Desember 2012;

4. Hasil pemindaian (scan) pengalaman pada bidang
Arsitektur dalam kurun waktu 4 tahun terakhir
dengan melampirkan hasil pemindaian (scan)
kontrak pengalaman, potongan pajak pengalaman
yang bersangkutan, Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Kedua (BAST II) bagi yang
menyampaikan kontrak pengalaman sampai
dengan tahun 2011, untuk pengalaman tahun
2012 cukup melampirkan Berita Acara Serah
Terima Pekerjaan Pertama (BAST I) dan Surat
referensi atas pengalaman kerja yang
bersangkutan dari instansi pemberi kerja;

5. memiliki pengalaman pada sub bidang
Bangunan-bangunan Non Perumahan Lainnya
dengan Kemampuan Dasar (KD) sebesar 3 x NPt
minimal sama dengan Nilai total HPS (untuk
kualifikasi Non Kecil serta dibuat dalam bentuk
hasil pemindaian/scan perhitungan KD ) ;

6. Hasil pemindaian (scan) perhitungan Sisa
Kemampuan Paket (SKP);

7. Hasil pemindaian (scan) daftar pekerjaan yang
sedang dilaksanakan;

8. memiliki Tenaga Ahli dengan kualifikasi keahlian
sesuai yang ditetapkan didalam Lampiran 1 ;

9. memiliki Tenaga Teknis/Terampil dengan
kualifikasi kemampuan sesuai yang ditetapkan
didalam Lampiran 1;

10. Hasil pemindaian (scan) surat keterangan
dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta sebesar 10 % dari nilai total
HPS;

11. Pernyataan kemampuan untuk menyediakan
fasilitas/peralatan/perlengkapan melaksanakan
Pekerjaan ini, yaitu sesuai yang ditetapkan
didalam Lampiran 1;

12. Pernyataan/pengakuan tertulis Bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan
manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak bangkrut dan tidak sedang
dihentikan kegiatan usahanya;

43

13. Pernyataan/pengakuan tertulis Salah satu dan
atau semua pengurus dan Badan usahanya tidak
masuk dalam daftar hitam;

14. Pernyataan/pengakuan tertulis secara hukum
mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada kontrak;

15. Pernyataan/pengakuan tertulis memiliki alamat
tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa
pengiriman;

16. Pernyataan/pengakuan tertulis kebenaran
data/dokumen;

17. Pernyataan/pengakuan tertulis bukan Pegawai
Negeri yang masih aktif
(PNS/TNI/POLRI/Pegawai BI/ BHMN/BUMD);

18. Pernyataan/pengakuan tertulis tunduk terhadap
aturan yang ditetapkan oleh Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa dalam Proses Pelelangan
pekerjaan;

19. Menyampaikan Surat kuasa konfirmasi pajak;

20. Menyampaikan Surat kuasa konfirmasi
keuangan perusahaan;

21. Pernyataan tidak menuntut bilamana anggaran
DPA SKPD tidak terealisasi.







MENYETUJUI :

KEPALA BIDANG PRASARDIK DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA
SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN





DIDI SUGANDHI
NIP 196310081985011001

DITETAPKAN OLEH :

PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
KETUA





BARJEN, S.Kom
NIP. 197605062000121002










44

BAB VI. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN


A. BENTUK SURAT PENAWARAN PESERTA BADAN USAHA/KEMITRAAN (KSO)
(UNTUK 1 (SATU) FILE)

CONTOH
[Kop Surat Badan Usaha]

Nomor : _______, _____________ 20___
Lampiran :


Kepada Yth.:
Pantia Pengadaan _______________

di
______________________________

Perihal : Penawaran Pekerjaan_______________


Sehubungan dengan pengumuman Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi dan
Dokumen Pengadaan nomor: _________________ tanggal ______________dan setelah
kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan
[serta adendum Dokumen Pengadaan], dengan ini kami mengajukan penawaran untuk
pekerjaan _____________________ sebesar Rp_______________
(__________________________).

Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum
dalam Dokumen Pengadaan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran sampai
dengan tanggal ____________.

Sesuai dengan persyaratan, bersama Surat Penawaran ini kami lampirkan:
1. Softcopy / hasil pemindaian (scan) Jaminan Penawaran;
2. Daftar Kuantitas dan Harga serta Rekapitulasi ;
3. Surat perjanjian kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada);
4. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari :
a. metoda Pelaksanaan;
b. jadwal Waktu Pelaksanaan;
c. network planning system (NPS);
d. daftar Personil Inti;
e. jenis, kapasitas, komposisi, dan jumlah peralatan utama minimal yang dibutuhkan;
f. Spesifikasi teknis ;
g. surat dukungan dari produsen dan brosur-brosur;
h. daftar personil inti;
i. struktur organisasi ;
j. daftar pengalaman kerja;
k. formulir Pra RK3K;
l. analisa teknis satuan pekerjaan.
m. analisa harga satuan pekerjaan;
n. Program manajemen mutu
o. daftar harga satuan bahan, upah dan alat;
p. surat perjanjian kerjasama instalatir dilengkapi dengan data perusahaan instalatir
5. Formulir rekapitulasi perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan
6. Dokumen Kualifikasi beserta persyaratannya.


45



Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan
akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.



[nama Perusahaan/Kemitraan (KSO)]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Pimpinan Perusahaan/Kemitraan (KSO)]
Jabatan
Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
46



B. BENTUK PERJANJIAN KEMITRAAN/KERJA SAMA OPERASI (KSO)

CONTOH
SURAT PERJANJIAN KEMITRAAN/
KERJA SAMA OPERASI (KSO)


Sehubungan dengan pelelangan pekerjaan ________________ yang pembukaan
penawarannya akan dilakukan di ________________ pada tanggal ________ 20__, maka
kami:
______________________________[nama peserta 1]
______________________________ [nama peserta 2]
______________________________[nama peserta 3]
______________________________ [dan seterusnya]
bermaksud untuk mengikuti pelelangan dan pelaksanaan kontrak secara bersama-sama
dalam bentuk kemitraan/Kerja Sama Operasi (KSO).

Kami menyetujui dan memutuskan bahwa:
1. Secara bersama-sama:
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO adalah
________________
b. Menunjuk ____________________________[nama peserta 1] sebagai perusahaan
utama (leading firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak untuk dan
atas nama kemitraan/KSO.
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib bertanggung jawab baik
secara bersama-sama atau masing-masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan
dokumen kontrak.

2. Keikutsertaan modal (sharing) setiap perusahaan dalam kemitraan/KSO adalah:
_______________ [nama peserta 1]sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 2]sebesar _____ % (___________ persen)
_______________ [nama peserta 3]sebesar _____ % (___________ persen)
_________________________________ [dst]

3. Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan mengambil bagian sesuai
sharing tersebut pada butir 2. dalam hal pengeluaran, keuntungan, dan kerugian dari
kemitraan/KSO.

4. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen (KPA) dan persetujuan bersama secara
tertulis dari masing-masing anggota kemitraan/KSO.

5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota kemitraan/KSO
akan melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima, daftar
peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-lain.

6. Wewenang menandatangani untuk dan atas nama kemitraan/KSO diberikan kepada
_________________________[nama wakil peserta] dalam kedudukannya sebagai
direktur utama/direktur pelaksana _________________________ [nama peserta 1]
berdasarkan persetujuan tertulis dari seluruh anggota kemitraan/KSO.

7. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatangani.

8. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila pelelangan tidak
dimenangkan oleh perusahaan kemitraan/KSO.

47

9. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

DENGAN KESEPAKATAN INI semua anggota kemitraan/KSO membubuhkan tanda tangan
di _________ pada hari __________ tanggal __________ bulan ____________, tahun
________________________


[Peserta 1] [Peserta 2]



(_______________) (________________)

[Peserta 3] [dst



(________________) (________________)]




Catatan:
Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi ini harus dibuat diatas kertas
segel/bermaterai

48

C. BENTUK DOKUMEN PENAWARAN TEKNIS (UNTUK 1 (SATU) FILE)

Dokumen Penawaran Teknis

[Cantumkan dan jelaskan secara rinci hal-hal berikut. Jika diperlukan, keterangan dapat
dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]

1. metode pelaksanaan pekerjaan [diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan];
2. jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan (PHO)[tidak melampaui batas waktu
sebagaimana tercantum dalam LDP];
3. network planning system;
4. jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal [sebagaimana tercantum
dalam LDP];
5. spesifikasi teknis ;
6. personil inti yang akan ditempatkan secara penuh [sesuai dengan persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan];
7. surat dukungan dari produsen dan brosur-brosur;
8. struktur organisasi ;
9. daftar pengalaman kerja;
10. formulir Pra RK3K;
11. analisa teknis satuan pekerjaan
12. analisa harga satuan pekerjaan;
13. Program manajemen mutu;
14. daftar harga satuan bahan, upah dan alat;
15. surat perjanjian kerjasama instalatir dilengkapi dengan data perusahaan instalatir


































49

I. DAFTAR KEBUTUHAN PERALATAN MINIMAL DAN KEBUTUHAN PERSONIL INTI
A. PERALATAN MINIMAL DISERTAI BUKTI KEPEMILIKAN / SEWA


Keterangan : Daftar Peralatan minimum yang ditetapkan dibuat dalam bentuk matrik yang
menjelaskan jenis alat, jumlah alat, kapasitas, merk dan type, tahun
pembuatan, kondisi alat, lokasi sekarang dan status kepemilikan serta
dilampirkan dengan bukti kepemilikan alat / sewa dan foto alat yang
bersangkutan.














NO. NAMA ALAT

JUMLAH

KETERANGAN
1
Alat pancang sesuai yang
ditetapkan dalam RAB dan RKS
Teknis
1 unit
Untuk pekerjaan
rehab total
2 Concrete pump 1 unit
Untuk pekerjaan
rehab total atau
penyelesaian
pekerjaan struktur
3 Beton molen 3 buah
4 Vibrator 3 buah
5 Genset kap. 25 Kva 1 unit
6 Stamper kuda 2 unit
7 Stamper kodok 2 unit
8 Mesin las 2 unit
9 Bar bender 2 unit
10 Bar cutter 2 unit
11 Mesin potong keramik 4 buah
12 Mesin potong pipa/alumunium 2 unit
13 Bor listrik 3 buah
14 Gerinda 2 buah
15 Mobil pick up 2 unit
16 Dump truk 2 unit
17 Mesin gilas kap. 10 -12 ton 1 unit
Lampiran 1
50



B. KEBUTUHAN PERSONIL INTI (NON KECIL)


No. PERSONIL
JUMLAH
(MIN)
PENDIDIKAN
(MIN)
PENGALAMAN
(MIN/TAHUN)
SERTIFIKAT
KEAHLIAN (MIN)
KETERANGAN
1 Project Manager 1 S1 T. Sipil 10
Ahli Madya
Pelaksana
Struktur
Tenaga Ahli
2 Site Manager 1 S1 T. Sipil 9
Ahli Madya
Pelaksana
Struktur
Tenaga Ahli
3 Tenaga Ahli Sipil 1 S1 T. Sipil 8
Ahli Muda
Pelaksana
Struktur
Tenaga Ahli
4
Tenaga Ahli
Arsitektur
1 S1 T. Arsitektur 8
Ahli Muda
Arsitek
Tenaga Ahli
5
Tenaga Ahli
Mekanikal/Elekt
rikal
1 S1. T.Mesin/ Elektro 8
Ahli Muda
Pelaksana Sistem
Plambing atau
Pelaksana Teknik
Tenaga Listrik
Tenaga Ahli
6 Tenaga Ahli K 3 1
S1 T.Sipil/T.
Arsitektur/T.Mesin/
T.Elektro
6 Ahli Muda K3
Tenaga Ahli
7 Pelaksana 2 D3/STM 6/8
SKT TK. I
Pelaksana
Bangunan
Gedung/Pek.
gedung
Tenaga Teknis
8 Surveyor 1 STM 3
SKT TK. I Juru
Ukur Kuantitas
Bangunan
Gedung
Tenaga Teknis
9 Drafter 1 SLTA/STM 2
SKT TK. I Juru
Gambar/Draft
man-Arsitekur
Tenaga Teknis
10
Administrasi /
keuangan
1 D3 2 -

-
11 Logistik proyek 2 STM/SLTA 2 -

-
12 Supir 2 SLTA 3 -

-
13 Keamanan 2 SLTA 4 -

-


Keterangan :
- Untuk Tenaga Ahli dan Tenaga Teknis dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan)
Surat Pernyataan Tenaga Ahli /Tenaga Teknis dengan dilampirkan daftar riwayat
hidup yang ditandatangani ybs, KTP ybs, Sertifikat keahlian / keterampilan (SKA/SKT)
yang masih berlaku/Surat keterangan dalam proses perpanjangan SKA/SKT dan
NPWP serta tanda terima laporan SPT tahunan ybs.

- Selain Tenaga Ahli/Tenaga Teknis cukup melampirkan hasil pemindaian (scan)
ijazah dan KTP saja





51






EVALUASI TEKNIS SISTEM GUGUR DENGAN MENGGUNAKAN AMBANG BATAS

a. Tata Cara Evaluasi
Evaluasi teknis sistem gugur dengan menggunakan ambang batas lulus dilakukan
dengan memberikan penilaian (skor) terhadap unsur -unsur teknis sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan ini dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Evaluasi teknis dilakukan terhadap penawaran yang dinyatakan memenuhi
persyaratan administrasi
2. Evaluasi teknis dilakukan terhadap pemenuhan syarat teknis yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan dengan cara membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
yang disampaikan oleh penyedia jasa dengan persyaratan teknis yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan
3. Apabila persyaratan teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan telah
terpenuhi maka unsur-unsur teknis tersebut akan dinilai sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan
4. Penawaran yang dinyatakan lulus teknis apabila masing -masing unsur maupun
nilai total keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal sebagaimana yang
tercantum dalam LDP
5. Penawaran yang lulus evaluasi teknis akan dilanjutkan dengan evaluasi harga .
b. Kriteria dan Unsur-unsur Teknis yang dinilai
Unsur-unsur yang akan dinilai dalam evaluasi teknis yang menggunakan ambang
batas adalah :
1. Metoda Pelaksanaan, meliputi lama waktu pelaksanaan dari masing-masing bagian
pekerjaan, penguasaan lapangan, penguasaan teknis pelaksanaan, penguasaan
item yang diuraikan. rangkaian kegiatan dan kelengkapan
2. Jadwal waktu pelaksanaan (Time schedule) meliputi uraian pekerjaan sampai
dengan serah terima pekerjaan pertama (PHO), bobot dari masing-masing
Lampiran 2
52

pekerjaan dan tarikan waktu pelaksanaan pekerjaan yang logis, serta bobot
komulatif berkaitan dengan kurva S.
3. Peralatan yang akan digunakan memenuhi ketentuan antara lain komposisi,
jumlah, usia alat, lokasi alat saat ini, status kepemilikan dan kapasitas alat.
4. Spesifikasi Teknis, meliputi penjelasan terhadap komposisi bahan/material dari
masing-masing jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang terdapat dalam Daftar kuantitas dan harga.
5. Personil Inti meliputi pengalaman, pendidikan dan sertifikat keahlian, jumlah
personil dan status personil yang akan ditempatkan.
6. Pengalaman kerja meliputi bidang dan sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status badan usaha dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
7. Surat dukungan dari produsen dan brosur -brosur dibutuhkan berkaitan dengan
pekerjaan tertentu yang dilaksanakan oleh pabrikan/distributor untuk menjamin
kemampuan dan pendistribusian serta spesifikasi material/barang sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan.
8. Pra RK3K adalah dokumen Pra Rencana penyelenggaran Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang dibuat oleh penyedia terkait dengan pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
c. Penilaian unsur dan sub unsur berkaitan dengan evaluasi teknis
Besarnya nilai (skor) dari masing-masing unsur dan sub unsur adalah sebagai berikut :

No. Unsur dan Sub unsur
Nilai Maximum
Nilai
Minimum
Keterangan
Sub
unsur
unsur Unsur
I Metode pelaksanaan 20 15
1 Penguasaan lapangan 5
2 Penguasaan teknis pelaksanaan 5
3 Penguasaan rangkaian kegiatan 5
4
Kelengkapan item pekerjaan yang
diurai
5




II Jadwal Pelaksanaan 15 11,25
1
Uraian jenis pekerjaan dan logika
urutan pekerjaan
4
2
Lama waktu pelaksanaan dari masing-
masing pekerjaan
4
3
Jumlah masing-masing bobot dari
masing-masing kegiatan
3
53

4
Korelasi bobot komulatif terhadap
kurva S
4








III

NET WORK PLANNING SYSTEM

10 7,5
1
Jumlah dan tahapan kegiatan yang di
urai
5
2
Lama waktu kegiatan dari masing-
masing kegiatan
3
3

Jumlah kumulatif waktu kegiatan

2





IV Peralatan Minimal 15 11,25
1 Status kepemilikan Alat 5
2
3
Kapasitas Alat
Usia Alat
5
2,5

4 Lokasi Alat 2,5



V Spesifikasi Teknis 5 3,75
1 Penjelasan setiap jenis pekerjaan 2,5
2
Penjelasan Spesifikasi material dari
setiap jenis pekerjaan
2,5



VI Personil inti 10 7,5
1 Pengalaman personil 3
2 Pendidikan personil 3
3 Jumlah personil 2
4 Status personil 2
VII Pengalaman Kerja 15 11,25
1 Bidang dan sub bidang 6
2 Nilai Kontrak 6
3 Status badan Usaha 3
VIII
Surat Dukungan dari Produsen dan
Brosur-brosur
5 3,75
1 Surat dukungan 2,5
2

Brosur-brosur

2,5


54









IX
1

2
Pra RK3K
Memenuhi aspek K3 terkait dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan
Memenuhi aspek perundang-
undangan dan persyaratan lainnya
terkait dengan K3


2,5

2,5
5

3,75


JUMLAH 100 75














































55





































BENTUK SURAT PERNYATAAN DAN SURAT KUASA KONFIRMASI




Surat Pernyataan dan Surat kuasa konfirmasi yang ditetapkan dalam pasal 15 huruf
j menggunakan format yang terdapat pada lampiran ini

LAMPIRAN 3
56

KOP PERUSAHAAN


SURAT PERNYATAAN
KEBENARAN DATA / DOKUMEN



Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Jabatan :
No. KTP :
Bertindak untuk dan atas nama : (PT/CV/Koperasi/.......................)
NPWP Nomor :
Alamat :
Telepon :
Nomor HP :
Fax :

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa :

1. Semua data dokumen tentang kompetensi dan kemampuan adalah benar.

2. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa dokumen-dokumen yang telah kami berikan
tidak benar, maka kami bersedia dikenai sanksi moral sanksi administrasi dan
dikenakan sanksi untuk tidak diikutsertakan pada paket Pekerjaan/Pengadaan di
serta dimasukan pada Daftar Sanksi Perusahaan atau
dikeluarkan dari Daftar Registrasi Perusahaan.

Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab.


Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan








Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
57


KOP PERUSAHAAN


SURAT PERNYATAAN
BUKAN PEGAWAI NEGERI YANG MASIH AKTIF
(PNS/TNI/POLRI/PEGAWAI BI/BHMN/BUMD)



Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Tempat dan Tgl. Lahir :
Alamat Rumah :
Telepon :
Nomor HP :

Adalah benar-benar bukan Pegawai Negeri yang masih aktif (Pegawai Negeri
Sipil/TNI/Polri/Pegawai BI/BHMN/BUMD) dan saya bekerja penuh waktu pada :

Nama Perusahaan :
Alamat :
Telepon :
Fax. :

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan saya sanggup dituntut di
pengadilan apabila semua keterangan yang diberikan tidak benar.

Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab.


Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan









Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
58

KOP PERUSAHAAN


SURAT PERNYATAAN
TIDAK DALAM PENGAWASAN PENGADILAN, TIDAK PAILIT DAN
TIDAK SEDANG DALAM MENJALANI SANGSI PIDANA


Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan : ............
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi
Alamat :
Telepon/Fax :
Email :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

1. Saya/perusahaan saya tidak sedang dinyatakan pailit atau kegiatan usaha saya tidak sedang
dalam pengawasan pengadilan;
2. Saya/Perusahaan saya tidak sedang dihentikan didalam menjalankan kegiatan usaha.
3. Saya tidak pernah dan tidak sedang menjalani sangsi pidana.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar, sehat jasmani
dan rohani tanpa tekanan dan paksaan dari Pihak manapun serta dapat dipertanggung jawabkan.



Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan
















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
59

KOP PERUSAHAAN


SURAT PERNYATAAN
MEMILIKI KEMAMPUAN PADA BIDANG DAN SUB BIDANG
PEKERJAAN YANG SESUAI



Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan : ............
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi
Alamat :
Telepon/Fax :
Email :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa perusahaan saya memiliki kemampuan pada Bidang dan
Sub Bidang Pekerjaan yang sesuai pada paket Pekerjaan/Pengadaan

Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab.
.



Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan


















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
60

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN SECARA HUKUM MEMPUNYAI
KAPASITAS UNTUK MENGIKATKAN DIRI PADA KONTRAK


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Jabatan : ...
Nama Perusahaan :
NPWP Nomor :
Alamat Perusahaan :
Akte Notaris : Nomor :
Tanggal :
Oleh :

Menyatakan bahwa saya secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada kontrak didalam mengikuti Pelelangan Umum Pascakualifikasi Pekerjaan
.........................................................................sesuai dengan Akte Perusahaan Nomor
:...................tanggal......................................
Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar, sehat jasmani
dan rohani tanpa tekanan dan paksaan dari Pihak manapun serta dapat dipertanggung jawabkan.


Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda
tangan dan cap perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan




















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
61

KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
TIDAK MASUK DALAM DAFTAR HITAM



Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan : ............
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi
Alamat :
Telepon/Fax :
Email :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa perusahaan saya tidak masuk dalam Daftar Hitam
Perusahaan didalam suatu instansi.

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggungjawab.


Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan
























Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
62


KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
MEMILIKI ALAMAT TETAP DAN JELAS



Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan : ............
Bertindak untuk dan atas nama : PT/CV/Firma/Koperasi
Alamat :
Telepon/Fax :
Email :

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa perusahaan saya memiliki alamat tetap
sebagaimana tercantum diatas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman sesuai dengan Surat
Keterangan Domisili Perusahaan Nomor .. tanggal.

Demikian pernyataan ini Saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.



Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda tangan dan cap
perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan





















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
63


KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN TUNDUK


Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :
Jabatan : ...
Nama Perusahaan :
NPWP Nomor :
Alamat Perusahaan :
Akte Notaris : Nomor :
Tanggal :
Oleh :

Menyatakan kesanggupan mengikuti Pelelangan Umum Pascakualifikasi Pekerjaan
........................... serta akan memenuhi segala ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan tunduk pada keputusan Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa
..............................................................

Demikian pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dalam keadaan sadar, sehat jasmani
dan rohani tanpa tekanan dan paksaan dari Pihak manapun serta dapat dipertanggung jawabkan.


Jakarta, .2013
Yang Membuat Pernyataan
[nama Perusahaan]




[materai yang dibubuhi tanda
tangan dan cap perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan




















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
64



KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA KONFIRMASI BANK

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ...............
Jabatan : ...............
Nama Perusahaan : ...............
Alamat Rumah : ...............

Dengan ini memberi kuasa kepada Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa.................................................
untuk mengkonfirmasi Surat Dukungan Bank dan Surat Jaminan Penawaran atas :
Nama : ...............
Di Bank : ...............
Nomor Rekening : ...............

Demikian Surat Kuasa ini Saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya .
Jakarta, . 2013
Yang diberi Kuasa,

Yang memberi kuasa,








Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa
......................................................
[nama Perusahaan]






[materai yang dibubuhi tanda
tangan dan cap perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan

















Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
65



KOP PERUSAHAAN

SURAT KUASA KONFIRMASI PAJAK

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ...............
Jabatan : ...............
Nama Perusahaan : ...............
Alamat Rumah : ...............

Dengan ini memberi kuasa kepada Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa, .................................................
untuk mengkonfirmasi Surat keterangan fiskal dan bukti pembayaran pajak yang bersangkutan.

Demikian Surat Kuasa ini Saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya .




Jakarta, . 2013
Yang diberi Kuasa,

Yang memberi kuasa,








Panitia Pengadaan Barang Dan Jasa
......................................................
[nama Perusahaan]






[materai yang dibubuhi tanda
tangan dan cap perusahaan]

[nama Peserta Pengadaan]
Jabatan























Materai
Rp. 6.000,00
(diberi tanggal ***)
66



KOP PERUSAHAAN

SURAT PERNYATAAN
TENAGA AHLI/TENAGA TEKNIS PERUSAHAAN



Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama Tenaga ahli : ...........................................................................................
Tempat dan tgl lahir : ............................................................................................
Alamat tempat tinggal : ............................................................................................
Pendidikan terakhir : ............................................................................................
Keahlian : ............................................................................................

Adalah benarbenar Tenaga Ahli/Tenaga Teknis dan saya bekerja penuh waktu pada perusahaan:

Nama : ............................................................................................

Alamat perusahaan : ............................................................................................

Telepon : ............................................................................................

Dengan pengalaman kerja sebagaimana Daftar Riwayat Hidup terlampir.

Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarbenarnya dan saya sanggup dituntut di muka
pengadilan apabila semua keterangan yang diberikan tidak benar.

Demikian Surat Pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya dan penuh tanggung jawab.


Jakarta, ..2013

Mengetahui :
Nama Perusahaan




(Pimpinan Perusahaan)
Nama Jelas dan jabatan
Yang Membuat Pernyataan






(Nama Jelas)









Materai
Rp.6000,- Diberi
Tanggal
67


KOP PERUSAHAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama (tulis lengkap/gelar) : ............................................................................................
Alamat tempat tinggal : ............................................................................................
Tempat /Tgl Lahir : ............................................................................................
Telepon : ............................................................................................
Agama : ............................................................................................
Status perkawinan : ............................................................................................
Keahlian : ............................................................................................
Tahun lulus (pendidikan akhir) : ............................................................................................
Kursus kursus yang diikuti : 1. ........................................................................................
2. ........................................................................................
Pengalaman kerja *)
1. . .............................................................................................
2. ..
3. dan seterusnya


*) (tahun s.d tahun, Kegiatan, lokasi, besarnya nilai Kegiatan, nama perusahaan tempat bekerja,
jabatan di tempat kerja).




Yang Membuat,




(Nama Jelas Tenaga Ahli/Tenaga Teknis)
































68



D. BENTUK FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM
NEGERI (TKDN), apabila diberikan preferensi harga]


FORMULIR REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
Uraian Pekerjaan
Nilai Gabungan Barang/Jasa (Rp) TKDN
DN LN
Total
Barang/
Jasa
Gabungan
Ribu
Rp
%
KDN
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Barang
I. Material Langsung
(Bahan baku) (1A) (1B) (1C) (1D) (1E) (1F)
II. Peralatan (Barang jadi) (2A) (2B) (2C) (2D) (2E) (2F)
A. Sub Total Barang (3A) (3B) (3C) (3D) (3E) (3F)
Jasa
III. Manajemen Proyek
dan Perekayasaan (4A) (4B) (4C) (4D) (4E) (4F)
IV. Alat Kerja / Fasilitas
Kerja (5A) (5B) (5C) (5D) (5E) (5F)
V. Konstruksi dan
Fabrikasi (6A) (6B) (6C) (6D) (6E) (6F)
VI. Jasa Umum (7A) (7B) (7C) (7D) (7E) (7F)
B. Sub Total Jasa (8A) (8B) (8C) (8D) (8E) (8F)

C. TOTAL Biaya (A + B) (9A) (9B) (9C) (9D) (9E) (9F)

Formulasi perhitungan:



Nilai Barang Total (3C) - Nilai Barang Luar Negeri (3B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)
% TKDN (Gabungan
Barang dan Jasa)
=


+

Nilai Jasa Total(8C) - Nilai Jasa Luar Negeri (8B)
Nilai Gabungan Barang dan Jasa (9C)


__________ [tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[tanda tangan]

[nama wakil sah badan usaha/pemimpin kemitraan (KSO)/perorangan]













69

E. BENTUK PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK (PRA-RK3K)


.



[Logo & Nama Perusahaan ]


C0NTOK


PRA-RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

(PRA-RK3K)

1. KEBIJAKAN K3



(Berupa pernyataan/komitmen Direktur Utama atas nama perusahaan untuk menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.




2. PERENCANAAN

1) Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Risiko Bahaya


NO

JENIS/TYPE PEKERJAAN

IDENTIFIKASI
JENIS BAHAYA & RISIKO K3



PENGENDALIAN RISIKO K3
1 2 3 4

1

(diisi dengan jenis
/type pekerjaan)

(diisi, JENIS BAHAYA & RISIKO
pada pekerjaan/ kegiatan
dan/atau jenis alat, jenis material,
proses dan lingkungan kerja
terkait
pekerjaan tersebut pada kolom no.
2)

(diisi jenis-jenis pengendalian risiko K3
berdasarkan hasil identifikasi BAHAYA
& RISIKO K3 yang tersebut pada kolom
no. 3)


2

3 dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi) dst. (silahkan diisi)
70


2) Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

(Daftar Peraturan Perundang-undangan dan persyaratan lain yang terkait dengan K3, sesuai dengan
pekerjaan/kegiatan konstruksi yang akan dilaksanakan)








3) Sasaran K3 dan Program K3

(Sasaran dan Program K3 yang akan dilaksanakan, harus disusun berdasarkan hasil identifikasi bahaya dan
penetapan pengendalian Risiko. Sasaran harus terukur secara kualitatif maupun kuantitatif)

Sasaran K3 :






Program K3 :









Organisasi K3 :
menyediakan petugas K3 sesuai dengan struktur organisasi yang diusulkan











71

F. BENTUK ANALISA TEKNIS SATUAN PEKERJAAN



CONTOH



Jenis pekerjaan : ....................
Satuan/Unit : ....................



No. Uraian


Satuan Kuantitas/koefisien

(1) (2) (3) (4)
I Upah/Tenaga Kerja
-
-

II Bahan/Material
-
-

III Peralatan
-
-





































72



G. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK


Contoh

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ____________________


Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan
selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
________________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : __________________________________ [Pokja ULP]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Penawaran atas pekerjaan _______________ berdasarkan
Dokumen Pengadaan No. _______________ tanggal__________________, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : ______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
yaitu:
a. Yang Dijamin menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau
sesudah dinyatakan sebagai pemenang;
b. Yang Dijamin tidak:
1) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal pelelangan dilakukan
dengan pascakualifikasi;atau
2) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang.
c. Yang Dijamin terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);atau
d. Yang Dijamin melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam
Dokumen Penawaran.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku dari tanggal _____________ s.d._____________ [diisi sesuai yang tercantum
dalam LDP]
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
73

Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________


[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
74

H. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN PENJAMINAN


Contoh

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PENAWARAN


Nomor Jaminan: ____________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________[nama], _____________
[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan
_____________________[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat], sebagai
Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas
terikat pada ____________________[nama Pokja ULP],
_________________________________ [alamat]sebagai Pelaksana Pelelangan, selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________(terbilang_____________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan No.
______________ tanggal ______________ untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________________ yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku apabilaTERJAMIN:
a. menarik kembali penawarannya selama dilaksanakannya pelelangan atau sesudah
dinyatakan sebagai pemenang;
b. tidak:
1) hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal pelelangan
dilakukan dengan pascakualifikasi;atau
2) menyerahkan Jaminan Pelaksanaan setelah ditunjuk sebagai pemenang.
c. terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN); atau
d. melakukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan dalam Dokumen
Penawaran.

4. Surat Jaminan ini berlaku efektif mulai tanggal _____________ s.d._____________ [diisi
sesuai yang tercantum dalam LDP]

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional) setelah menerima tuntutan penagihan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji/wanprestasi.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya
masa berlaku Jaminan ini.






75

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
(Nama &Jabatan) (Nama &Jabatan)




Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
76

I. BENTUK PAKTA INTEGRITAS

Dengan mendaftar sebagai peserta pemilihan pada aplikasi SPSE maka peserta telah
menyetujui dan menandatangani pakta integritas

























































77

[Contoh Pakta Integritas Badan Usaha Dengan Kemitraan/KSO]

PAKTA INTEGRITAS

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
sesuai dan cantumkan nama]
2. Nama : _____________________[nama wakil sah badan usaha]
No.Identitas : ___________ [diisi dengan no. KTP/SIM/Paspor]
Jabatan : __________________________
Bertindak
untuk dan
atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi___________________[pilih yang
sesuai dan cantumkan nama]
3. ......[dan seterusnya, diisi sesuai dengan jumlah anggota kemitraan/KSO]

dalam rangka pengadaan _________ [isi nama paket] pada ________ [isi sesuai dengan
K/L/D/I] dengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional untuk
memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]

[Nama Penyedia][Nama Penyedia][Nama Penyedia]


[tanda tangan],[tanda tangan],[tanda tangan],
[nama lengkap][nama lengkap][nama lengkap]

[cantumkan tanda tangan dan nama setiap anggota Kemitraan/KSO]
78

J. DATA ISIAN KUALIFIKASI


Isian Data Kualifikasi bagi Peserta selain anggota Kemitraan/KSO berbentuk Form Isian
Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi SPSE
























































79



[FORMULIR ISIAN KUALIFIKASI UNTUK KEMITRAAN/KSO]


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ___________________[nama wakil sah badan usaha]
Jabatan : _____________[diisi sesuai jabatan dalam akta notaris]
Bertindak
untuk
dan atas nama
: PT/CV/Firma/Koperasi _______________________
[pilih yang sesuai dan cantumkan nama badan usaha]
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama
perusahaan/koperasi/kemitraan/KSO berdasarkan_______________
[aktapendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi,
disebutkan secara jelas nomor dan tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi];
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/D/I [bagi pegawai K/L/D/I yang sedang cuti diluar
tanggungan K/L/D/I ditulis sebagai berikut : Saya merupakan pegawai K/L/D/I yang
sedang cuti diluar tanggungan K/L/D/I];
3. sayatidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para pihak
yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam
Daftar Hitam;
7. data-data badan usahayang saya wakili adalah sebagai berikut:


A. Data Administrasi

1. Nama Badan Usaha : _____________________
2. Status :

3.
Alamat Kantor Pusat

:

_____________________
_____________________
No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________
4.
Alamat Kantor Cabang

:

_____________________
_____________________
No. Telepon : _____________________
No. Fax : _____________________
E-Mail : _____________________

Cabang Pusat
80

B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha

1. Akta Pendirian Perusahaan/Anggaran Dasar Koperasi
a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________

d. Nomor Pengesahan
Kementerian Hukum dan
HAM (untuk yang
berbentuk PT)
: _______________
2. Akta/Anggaran Dasar
Perubahan Terakhir

a. Nomor : _______________
b. Tanggal : _______________
c. Nama Notaris : _______________




C. Pengurus Badan Usaha

No. Nama No. Identitas Jabatan dalam Badan Usaha




D. Izin Usaha
1. No. Surat Izin Usaha ________ : _______Tanggal ______
2. Masa berlaku izin usaha : __________
3. Instansi pemberi izin usaha : __________
4. Kualifikasi Usaha : ___________
5. Klasifikasi Usaha : ___________


E. IzinLainnya (apabila dipersyaratkan)

1. No. Surat Izin _________ : _____________ Tanggal ________
2. Masa berlaku izin : _______________
3. Instansi pemberi izin : _______________

F. Data Keuangan

1. Susunan Kepemilikan Saham (untuk PT)/Susunan Pesero (untuk CV/Firma)

No. Nama
No. Identitas Alamat
Persentase











81

2. Pajak

a. Nomor Pokok Wajib Pajak : _______________
b. Bukti Laporan Pajak Tahun
terakhir
: No. _______ Tanggal _______
c. Bukti Laporan Bulanan (tiga
bulan terakhir):
1) PPh Pasal 21
2) PPh Pasal 23
3) PPh Pasal 25/Pasal29
4) PPN


:
:
:
:


No. _______ Tanggal _______
No. _______ Tanggal _______
No. _______ Tanggal _______
No. _______ Tanggal _______
d. Surat Keterangan Fiskal (sebagai
pengganti huruf b dan c)
:

No. _______ Tanggal _______


G. Data Personalia(Tenaga ahli/teknis/terampilbadan usaha)

No Nama
Tgl/bln/thn
lahir
Tingkat
Pendidikan
Jabatan
dalam
pekerjaan
Pengalaman
Kerja (tahun)
Profesi/
keahlian
Tahun
Sertifikat/
Ijazah
1 2 3 4 5 6 7 8




H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
[cantumkan jika disyaratkan oleh Pokja ULP]

No.
Jenis
Fasilitas/Peralatan/
Perlengkapan
Jumlah
Kapasitas
atau
outputpada
saat ini
Merk
dan
tipe
Tahun
pembuatan
Kondisi
(%)
Lokasi
Sekarang
Status
Kepemilikan/Dukungan
Sewa
1 2 3 4 5 6 7 8 9




I. Data Pengalaman Perusahaan
(nilai paket tertinggi pengalaman sesuai sub bidang yang dipersyaratkan dalam kurun
waktu 10 tahun terakhir)

No.
Nama
Paket
Pekerjaan
Sub
Bidang
Pekerjaan
Ringkasan
Lingkup
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak
Tanggal Selesai
Pekerjaan
Berdasarkan
Nama
Alamat/
Telepon
No /
Tanggal
Nilai Kontrak
BA
Serah
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11












82

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
(untuk perusahaan yang telah berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru
berdiri kurang dari 3 tahun tidak wajib mengisi tabel ini)

No.
Nama Paket
Pekerjaan
Ringkasan
Lingkup
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas / Pejabat
Pembuat Komitmen
Kontrak
Tanggal Selesai
Pekerjaan Berdasarkan
Nama
Alamat/
Telepon
No /
Tanggal
Nilai Kontrak
BA Serah
Terima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10





K. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan

No.
Nama
Paket
Pekerjaan
Bidang/Sub
Bidang
Pekerjaan
Lokasi
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen
Kontrak Progres Terakhir
Nama
Alamat/
Telepon
No /
Tanggal
Nilai
Kontrak
(rencana)
%
Prestasi
Kerja
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10





L. Modal Kerja

Surat dukungan keuangan dari Bank:

Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Bank : __________
Nilai : __________

Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya sampaikan tidak benar
dan ada pemalsuan, maka saya dan badan usaha yang saya wakili bersedia dikenakan sanksi
berupa sanksiadministratif, sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata,
dan/ataupelaporan secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

__________[tempat], __ [tanggal] __________ [bulan] 20__ [tahun]


PT/CV/Firma/Koperasi
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]

[rekatkan meterai Rp 6.000,-
dan tanda tangan]

(nama lengkap wakil sah badan usaha)
[jabatan pada badan usaha]




83

BAB VII. PETUNJUK PENGISIAN DATA KUALIFIKASI


I. Petunjuk Pengisian untuk peserta bukan kemitraan/KSO mengikuti petunjuk dan
penggunaan aplikasi SPSE (User Guide).
II. Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing masing kualifikasi badan
usahanya dengan petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi sebagai berikut:

A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha (perusahaan/koperasi) peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang dapat
dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor cabang yang dapat
dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.

B. Landasan Hukum Pendirian Usaha
1. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta pendirian
perusahaan/anggaran dasar koperasi serta untuk badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas diisi nomor pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
2. Diisi dengan nomor, tanggal dan nama notaris penerbit akta perubahan terakhir
badan usaha, apabila ada. Khusus untuk Perseroan Terbatas, jika terdapat perubahan
nama anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris, pada Pembuktian Kualifikasi
peserta diminta menunjukan asli dan memberikan salinan Bukti Pemberitahuan dari
Notaris selaku Kuasa Direksi yang telah diajukan melalui Sisminbakum atas Akta
Perubahan Terakhir.

C. Pengurus Badan Usaha
Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan usaha.

D. Izin Usaha
(Jenis izin usaha disesuaikan dengan bidang usaha dan peraturan perundang-undangan,
contohnya : Izin Usaha di bidang Konstruksi adalah Izin Usaha Jasa Kontruksi (IUJK).

Untuk persyaratan perizinan bagi Penyedia Asing disesuaikan dengan praktek bisnis
internasional dan/atau ketentuan negara asal Penyedia)

Tabel izin usaha:
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
4. Diisi dengan kualifikasi usaha.
5. Diisi dengan klasifikasi usaha.

E. Izin Lainnya (apabila dipersyaratkan)
1. Diisi dengan jenis surat izin, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku izin.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin.

F. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik saham/pesero, dan
persentase kepemilikan saham/pesero.
2. Pajak:
a. Diisi dengan NPWP badan usaha.
b. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
c. Diisi dengan nomor dan tanggal bukti laporan bulanan (tiga bulan terakhir):
1) PPH pasal 21;
2) PPH pasal 23 (apabila ada transaksi);
84

3) PPH pasal 25/pasal 29 (apabila Pengusaha Kena Pajak);
4) PPN.
3. Persyaratan pemenuhan kewajiban pajak tahun terakhir dengan penyampaian SPT
Tahunan dan SPT Masa dapat diganti oleh peserta dengan penyampaian Surat
Keterangan Fiskal (SKF) yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak
4. [Persyaratan perpajakan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dikecualikan untuk
Penyedia Asing (khusus untuk International Competitive Biding)]

G. Data Personalia
Diisi dengan nama, tanggal/bulan/tahun lahir, tingkat pendidikan
(SLTP/SLTA/S1/S2/S3), jabatan dalam pekerjaan yang pernah dilaksanakan, lama
pengalaman kerja, profesi/keahlian sesuai dengan Surat Keterangan Ahli/Surat
Keterangan Terampil dan tahun penerbitan sertifikat/ijazah dari setiap tenaga
ahli/teknis/terampil yang diperlukan.

H. Data Fasilitas/Peralatan/Perlengkapan
Diisi dengan jenis, jumlah, kapasitas atau output yang dapat dicapai pada saat ini, merek
dan tipe, tahun pembuatan, kondisi(dalam persentase), lokasi keberadaan saat ini dan
status kepemilikan (milik sendiri/sewa beli/dukungan sewa)dari masing-masing
fasilitas/peralatan/perlengkapan yang diperlukan. Bukti status kepemilikan harus dapat
ditunjukkan pada waktu Pembuktian Kualifikasi.

I. Data Pengalaman Perusahaan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, subbidang pekerjaan yang dipersyaratkan, ringkasan
lingkup pekerjaan, lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari
pemberi tugas/Pejabat Pembuat Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal
selesai paket pekerjaan berdasarkan kontrak, dan tanggal Berita Acara serah terima(PHO),
untuk masing-masing paket pekerjaan selama 10 (sepuluh) tahun terakhir. Data ini
digunakan untuk menghitung Kemampuan Dasar (KD) pada paket pekerjaan usaha non
kecil.

J. Data Pengalaman Perusahaan Dalam Kurun Waktu 4 Tahun Terakhir
Diisi dengan nama paket pekerjaan, ringkasan lingkup pekerjaan, lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, tanggal selesai paket pekerjaan berdasarkan
kontrak, dan tanggal Berita Acara Serah Terima (PHO), untuk perusahaan yang telah
berdiri 3 tahun atau lebih. Untuk perusahaan yang baru berdiri kurang dari 3 tahun tidak
wajib mengisi tabel ini.

K. Data Pekerjaan Yang Sedang Dilaksanakan
Diisi dengan nama paket pekerjaan, bidang/subbidang pekerjaan dan lokasi tempat
pelaksanaan pekerjaan, nama dan alamat/telepon dari pemberi tugas/Pejabat Pembuat
Komitmen, nomor/tanggal dan nilai kontrak, serta persentase progres menurut kontrak,
dan prestasi kerja terakhir. Data ini digunakan untuk menghitung Sisa Kemampuan Paket
(SKP).

L. Modal Kerja
Diisi dengan nomor, tanggal, dan nama bank yang mengeluarkan surat dukungan
keuangan serta nilai dukungan paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari nilai paket
(HPS).

Kemitraan/KSO
Untuk peserta yang berbentuk kemitraan/KSO masing-masing anggota kemitraan/KSO
wajib mengisi formulir isian kualifikasi untuk masing-masing kualifikasi badan usahanya.

85

BAB VIII. TATA CARA EVALUASI KUALIFIKASI


A. Dokumen Kualifikasi yang akan dievaluasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. data kualifikasi untuk peserta yang melakukan kemitraan/Kerja Sama Operasi
ditandatangani oleh pejabat yang menurut perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi
berhak mewakili Kemitraan/KSO;

2. memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi
yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan atau peserta perorangan tidak
sedang dalam menjalani sanksi pidana;

4. salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya atau peserta perorangan
tidak masuk dalam Daftar Hitam;

5. memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling
kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan yang terdiri dari bulan Februari,
Maret dan April 2013. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF) masa pajak tahun 2012 yang
dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak ;

6. memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak,kecuali bagi pesertaUsaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;

7. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha
Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha non-kecil;

8. memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;

9. menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang dikerjakan;

10. memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk
mengikuti pengadaan Pekerjaan Konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai total paket (HPS);

11. dalam hal peserta akan melakukan kemitraan/KSO:
a. peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama Operasi/kemitraan yang
memuat persentase kemitraan/KSO dan perusahaan yang mewakili
kemitraan/KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 1 sampai dengan angka 10 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang melakukan kemitraan/KSO;

12. untuk usaha non-kecil, memiliki Kemampuan Dasar (KD) pada pekerjaan yang
sejenis dan kompleksitas yang setara, dengan ketentuan:
a. KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub bidang pekerjaan yang sesuai
dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang
mewakili kemitraan/KSO;
c. KD sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS;
d. pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang pekerjaan, nilai kontrak dan
status peserta pada saat menyelesaikan kontrak sebelumnya;
86

e. nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi nilai pekerjaan sekarang
(present value) menggunakan perhitungan sebagai berikut:

NPs = Nilai pekerjaan sekarang
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi (apabila ada) saat
serah terima pertama
Io = Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada bulan serah terima
pertama
Is = Indeks dari BPS pada bulan penilaian prakualifikasi (apabila belum
ada, dapat dihitung dengan regresi linier berdasarkan indeks
bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalahindeks yang merupakan komponen terbesar dari
pekerjaan;

13. mempunyai Sisa Kemampuan Paket (SKP), dengan ketentuan:
a. SKP = KP jumlah paket yang sedang dikerjakan
KP = Kemampuan menangani paket pekerjaan
Untuk usaha kecil:
KP = 5
Untuk usaha non kecil:
KP = 6 atau KP = 1,2 N
N = Jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir;
b. dalam hal kemitraan/KSO, yang diperhitungkan adalah SKP dari semua
perusahaan yang bermitra/KSO;

14. memiliki Sertifikat Manajemen Mutu (ISO 9001:2008)dan memiliki Sertifikat OHSAS
18001:2007.

B. Panitia Pengadaan Barang/Jasa memeriksa dan membandingkan persyaratan dan data
isian peserta dalam Dokumen Kualifikasi dengan data kualifikasi peserta yang tercantum
pada aplikasi SPSEdalam hal:
1. kelengkapan Data Kualifikasi; dan
2. pemenuhan persyaratan kualifikasi.

C. Formulir Isian Kualifikasi untuk KSO yang tidak dibubuhi materai tidak digugurkan,
peserta diminta untuk membayar denda materai sesuai ketentuan peraturan
perundangan-perundangan.

D. Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas maka Panitia Pengadaan
Barang/Jasa dapat meminta peserta untuk menyampaikan klarifikasi secara tertulis
namun tidak boleh mengubah substansi Data Kualifikasi yang telah dikirmkan melalui
aplikasi SPSE.

E. Evaluasi kualifikasi sudah merupakan kompetisi, maka data kualifikasi yang kurang tidak
dapat dilengkapi.


87

BAB IX. BENTUK KONTRAK


SURAT PERJANJIAN

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan Konstruksi:
__________
Nomor: __________


SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut Kontrak)dibuat dan
ditandatangani di __________ pada hari __________ tanggal __ bulan __________ tahun
____________ [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf] antara __________[nama Pejabat
Pembuat Komitmen], selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama
__________[nama satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen], yang berkedudukan di
__________[alamat Pejabat Pembuat Komitmen], berdasarkan Surat Keputusan
_______________ [pejabat yang menandatangani SK penetapan sebagai KPA] No
_________________ [No. SK penetapan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen] selanjutnya
disebut KPA dan

1. Untuk penyedia perseorangan, maka:
[____________ [nama penyedia], yang berkedudukan di __________ [alamat penyedia],
berdasarkan identitas No. _________ [No. KTP/SIM/ Paspor Penyedia], selanjurnya disebut
Penyedia]

2. Untuk penyedia badan usaha non KSO, maka:
[__________ [nama wakil Penyedia], ______________[jabatan wakil Penyedia], yang
bertindak untuk dan atas nama __________ [nama Penyedia], yang berkedudukan di
____________ [alamat Penyedia], berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar No.
_______ [No. Akta Pendirian/Anggaran Dasar] tanggal _____________ [tanggal
penerbitan Akta Pendirian/Anggaran Dasar], selanjutnya disebut Penyedia]
3. Untuk penyedia KSO/Kemitraan, maka:
[Kemitraan/KSO yang beranggotakan sebagai berikut:
1. _________________________[nama Penyedia 1];
2. _________________________[nama Penyedia 2];
_____________dst
yang masing-masing anggotanya bertanggung jawab secara pribadi dan tanggung renteng atas
semua kewajiban terhadap KPA berdasarkan Kontrak ini dan telah menunjuk
__________[nama anggota kemitraan/KSO yang ditunjuk sebagai wakil kemitraan/KSO]
untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO yang berkedudukan di __________[alamat
Penyedia wakil kemitraan/KSO], berdasarkan surat Perjanjian kemitraan/KSO No.
___________ tanggal ___________ (selanjutnya disebut Penyedia).]


MENGINGAT BAHWA:

(a) KPA telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana
diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut Pekerjaan Konstruksi);

(b) Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada KPA, memiliki keahlian profesional, personil,
dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c) KPA dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;

(d) KPA dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:

88

1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.


MAKA OLEH KARENA ITU, KPA dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:

1. [untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum, ditulis
sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan kuantitas dan harga satuan pekerjaan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebesar Rp________________
(_______________________ rupiah);]

[untuk kontrak lump sum, ditulis sebagai berikut:
total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah
sebesar Rp________________ (_______________________ rupiah);]

2. peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:

a. adendum Surat Perjanjian (apabila ada);
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus;
g. spesifikasi umum;
h. gambar-gambar;
i. daftar kuantitas dan harga (apabila ada); dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik KPA dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang
meliputi khususnya:

a. KPAmempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh
Penyedia untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang
telah ditetapkan kepada Penyedia;

b. Penyediamempunyai hak dan kewajiban untuk:

1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang
telah ditentukan dalam Kontrak;
89

2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari KPA untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada KPA;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun
sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan KPA;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat
maupun miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan, dengan tanggal
mulai dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat
Umum/Khusus Kontrak.


DENGAN DEMIKIAN, KPA dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama __________
KPA



[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Penyedia maka rekatkan materai Rp
6.000,- )]


[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama Penyedia/Kemitraan
(KSO)
__________


[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk satuan kerja KPA maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]


[nama lengkap]
[jabatan]



90

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA
[kop surat K/L/D/I]


SURAT PERINTAH KERJA
(SPK)

SATUAN KERJA KPA:
NOMOR DAN TANGGAL SPK:
Halaman __ dari __
PAKET PEKERJAAN: __________ NOMOR DAN TANGGAL SURAT PERMINTAAN PENAWARAN:


NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN:


NOMOR DAN TANGGAL BERITA ACARA HASIL [NEGOSIASI/PELELANGAN]:


SUMBER DANA: [sebagai contoh, cantumkan dibebankan atas DIPA __________ Tahun Anggaran ____ untuk mata anggaran
kegiatan __________

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN:___ (__________) hari kalender/bulan/tahun

NILAI PEKERJAAN

No.
Uraian
Pekerjaan
Kuantitas
Satuan
Ukuran
Harga Satuan (Rp) Subtotal (Rp)
Total (Rp)
Material Upah Material Upah














Jumlah
PPN 10%
NILAI
Terbilang :

INSTRUKSI KEPADA PENYEDIA: Penagihan hanya dapat dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan yang diperintahkan dalam SPK ini
dan dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia berkewajiban untuk membayar denda kepada KPA sebesar
1/1000 (satu per seribu) dari nilai Kontrak atau sisa nilai bagian Kontrak untuk setiap hari kalender keterlambatan. Selain
tunduk kepada ketentuan dalam SPK ini, penyedia berkewajiban untuk mematuhi Syarat Umum SPK terlampir.

Untuk dan atas nama __________
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk penyedia maka
rekatkan materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[jabatan]
Untuk dan atas nama penyedia
__________

[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini untuk satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen maka rekatkan
materai Rp 6.000,- )]

[nama lengkap]
[jabatan]













91

SYARAT UMUM
SURAT PERINTAH KERJA (SPK)


1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu yang
ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga yang tercantum dalam SPK.

2. HUKUM YANG BERLAKU
Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum Republik Indonesia.

3. ITIKAD BAIK
a. Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat
dalam SPK.
b. Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan
masing-masing pihak.
c. Apabila selama pelaksanaan SPK, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.

4. PENYEDIA MANDIRI
Penyedia berdasarkan SPK ini bertanggung jawab penuh terhadap personil serta pekerjaan yang
dilakukan.

5. HARGA SPK
a. KPA membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya overhead serta biaya
asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga(untuk
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).

6. HAK KEPEMILIKAN
a. KPA berhak atas kepemilikan semua barang/bahan yang terkait langsung atau disediakan
sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada KPA. Jika diminta oleh KPA maka
penyedia berkewajiban untuk membantu secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut
kepada KPA sesuai dengan hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan barang/bahan yang disediakan oleh KPA tetap pada KPA, dan
semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada KPA pada saat SPK berakhir atau jika tidak
diperlukan lagi oleh penyedia. Semua peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang
sama pada saat diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian yang
wajar.

7. CACAT MUTU
KPA akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan penyedia secara tertulis atas
setiap cacat mutu yang ditemukan. KPA dapat memerintahkan penyedia untuk menemukan dan
mengungkapkan cacat mutu, serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh KPA mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah serah terima hasil
pekerjaan.

8. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh hukum yang berlaku atas pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini
dianggap telah termasuk dalam harga SPK.

9. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau seluruh pekerjaan.
Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian nama penyedia, baik sebagai
akibat peleburan (merger), konsolidasi, pemisahan atau akibat lainnya.

10. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau pada tanggal yang
ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan
diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada KPA, maka
KPAdapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.


11. ASURANSI
a. Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan
untuk:
1) semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya kecelakaan, pelaksanaan
pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam harga SPK.

12. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa batas KPA beserta
instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap KPA beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat KPA) sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
92

penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia, dan Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan
oleh kesalahan atau kelalaian KPA.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban penanggungan
dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan Hasil
Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau
diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi
akibat tindakan atau kelalaian penyedia.

13. PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap
pihak ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan SPK ini.

14. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
KPA berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia.Apabila diperlukan, KPA dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.

15. PENGUJIAN
Jika KPA atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

16. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan volume pekerjaan
atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan
pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan
pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan
yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap
kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh konsultan dan disetujui oleh
wakil KPA.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan
dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, KPA membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan.

17. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai pelaksanaan pekerjaan
pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam
SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa
Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka KPA
dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal
Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal penyelesaian semua
pekerjaan.

18. PENERIMAAN BARANG/JASA
KPA berhak memeriksa barang/jasa setelah serah terima barang/jasa atau menolak penerimaan barang
yang tidak memenuhi spesifikasi dalam SPK ini. Pembayaran atas barang bukan merupakan bukti
penerimaan barang tersebut.

19. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan permintaan secara
tertulis kepada KPA untuk penyerahan pekerjaan.
b. Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, KPA menugaskan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
c. Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh penyedia. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah KPA.
d. KPA menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan SPK dan diterima oleh Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
e. Apabila PPHP belum menerima hasil pekerjaan, KPA memerintahkan Penyedia untuk memperbaiki
pekerjaan dan dikenakan denda sesuai dengan ketentuan dalam SPK.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima perseratus) dari harga SPK, sedangkan
93

yang 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau pembayaran
dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari harga SPK dan penyedia harus menyerahkan
Jaminan Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari harga SPK.
g. Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti
pada saat penyerahan pertama pekerjaan.
h. Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan permintaan secara tertulis kepada KPA
untuk penyerahan akhir pekerjaan.
i. KPA menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia melaksanakan semua kewajibannya
selama masa pemeliharaan dengan baik. KPA wajib melakukan pembayaran sisa harga SPK yang
belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
j. Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan sebagaimana mestinya, maka KPA
berhak menggunakan uang retensiuntuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.

20. JAMINAN PEMELIHARAAN
a. Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada KPA setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus).
b. Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
masa pemeliharaan selesai dan pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan SPK.
c. Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya sejak tanggal serah terima pertama
pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand Over/FHO).

21. PERUBAHAN SPK
a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. PerubahanSPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak dalam SPK
sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
2) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau perubahan pelaksanaan
pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PA/KPA dapat membentuk Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak
atas usul KPA.
22. PERISTIWA KOMPENSASI
a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai berikut:
1) KPA mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) KPA tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal yang
dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) KPA menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian tambahan yang
setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) KPA memerintahkan kepada pihak penyediauntuk penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) KPA memerintahkan kepada pihak penyedia untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan oleh KPA;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau keterlambatan
penyelesaian pekerjaan maka KPA berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi
yang diajukan oleh penyedia kepada KPA, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa
Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika berdasarkan data penunjang
dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada KPA dan dapat dibuktikan
perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan jika
penyedia gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi.

23. PERPANJANGAN WAKTU
a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan melampaui Tanggal
Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. KPA berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrakmemperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan
Tanggal Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa SPK.
b. KPA dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan penelitian terhadap
usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.

24. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
a. Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan Kahar.
b. Dalam hal SPK dihentikan, maka KPA wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi
pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan dan
perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada KPA, dan selanjutnya menjadi hak
milik KPA;
2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara dan peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi personil.
c. Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak KPA atau pihak penyedia.
d. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, pemutusan SPK
melalui pemberitahuan tertulis dapatdilakukan apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak memperbaiki
kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan pekerjaan;
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan penghentian ini
tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
94

4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan
oleh KPA;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia sudah melampaui 5%
(lima perseratus) dari harga SPK dan KPA menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan atau kelanjutan
pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
8) KPA tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam proses Pengadaan
yang diputuskan oleh instansi yang berwenang; dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
e. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) penyedia membayar denda; dan/atau
2) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f. Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena KPA terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka KPA dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

25. PEMBAYARAN
a. Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh KPA, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan [sistem bulanan/sistem termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan/material
dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi.
b. Pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus) dan Berita
Acara penyerahan pertama pekerjaan diterbitkan.
c. KPA dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan pembayaran dari
penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan pembayaran kepada Pejabat Penandatangan
Surat Perintah Membayar (PPSPM).
d. Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan untuk
menunda pembayaran. KPA dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi perselisihan.

26. DENDA
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban penyedia dalam SPK ini. KPA mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktual penyedia.

27. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
KPA dan penyedia berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai semua
perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan SPK ini atau interpretasinya selama atau setelah
pelaksanaan pekerjaan. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka perselisihan
akan diselesaikan melalui mediasi, konsiliasi, arbitrase, atau pengadilan negeri dalam wilayah hukum
Republik Indonesia.

28. LARANGAN PEMBERIAN KOMISI
Penyedia menjamin bahwa tidak satu pun personil satuan kerja KPA telah atau akan menerima komisi
dalam bentuk apapun (gratifikasi) atau keuntungan tidak sah lainnya baik langsung maupun tidak
langsung dari SPK ini. Penyedia menyetujui bahwa pelanggaran syarat ini merupakan pelanggaran yang
mendasar terhadap SPK ini.




95

BAB X. SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

I. Ketentuan Umum

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak ini harus mempunyai arti atau tafsiran
seperti yang dimaksudkan sebagai berikut:
1.1 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan
yang berhubungan dengan pelaksanaan
konstruksi bangunan atau pembuatan wujud
fisik lainnya.
1.2 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut
PA adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau
Pejabat yang disamakan pada Institusi lain
Pengguna APBN/APBD.
1.3 Kuasa Pengguna Anggaranyang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan
oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk
menggunakan APBD.
1.4 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya
disebut KPA adalah pejabat yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan
Konstruksi.
1.5 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh
PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan.
1.6 Aparat Pengawas Intern Pemerintahatau
pengawas intern pada Institusi lain yang
selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
evaluasi, pemantauan dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.
1.7 Penyediaadalah badan usaha atau orang
perseorangan yang menyediakan Pekerjaan
Konstruksi.
1.8 Subpenyedia adalah penyedia yang
mengadakan perjanjian kerja dengan penyedia
penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.9 Kemitraan/ Kerja Sama Operasi (KSO) adalah
kerjasama usaha antar penyedia baik penyedia
nasional maupun penyedia asing, yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan
tanggung jawab yang jelas berdasarkan
perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut
Jaminan, adalah jaminan tertulis yang bersifat
mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi yang diserahkan oleh penyedia
kepada KPA untuk menjamin terpenuhinya
kewajiban penyedia.
96

1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang
selanjutnya disebut Kontrak adalah perjanjian
tertulis antara KPA dengan penyedia yang
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK) ini dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) serta dokumen lain yang merupakan
bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrakadalah total harga yang
tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi lapangan adalah tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh KPA, terdiri dari
1 (satu) orang atau lebih, yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak untuk
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang
ditunjuk/ditetapkan oleh KPA untuk
mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga
penawaran) adalah daftar kuantitas yang telah
diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari
penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS)adalah
perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang
ditetapkan oleh KPA, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan serta digunakan oleh
Panitia Pengadaan Barang/Jasa untuk menilai
kewajaran penawaran termasuk rinciannya.
1.18 Pekerjaan utamaadalah jenis pekerjaan yang
secara langsung menunjang terwujudnya dan
berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
1.19 Harga Satuan Pekerjaan (HSP)adalah harga
satu jenis pekerjaan tertentu per satusatuan
tertentu;
1.20 Metode pelaksanaan pekerjaanadalah cara
kerja yang layak, realistik dan dapat
dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan
dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki
penawar;
1.21 Jadwal waktu pelaksanaanadalah jadwal
yang menunjukkan kebutuhan waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun
secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
1.22 Personil inti adalah orangyang akan
ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
97

organisasi pelaksanaan yang diajukan untuk
melaksanakan pekerjaan.
1.23 Bagian pekerjaan yang
disubkontrakkanadalah bagian pekerjaan
bukan pekerjaan utama yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan, yang pelaksanaannya
diserahkan kepada penyedia lain dan disetujui
terlebih dahulu oleh KPA.
1.24 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya
Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan kontrak sampai dengan masa
pemeliharaan berakhir.
1.25 Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja
penyedia yang dinyatakan pada Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK), yang diterbitkan oleh
KPA.
1.26 Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal
penyerahan pertama pekerjaan selesai,
dinyatakan dalam Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh KPA.
1.27 Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat
khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan
tanggal penyerahan akhir pekerjaan.
1.28 Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil
pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan sebagaimana disepakati dalam
kontrak baik sebagian maupun keseluruhan
sebagai akibat kesalahan pengguna atau
penyedia.
1.29 Kegagalan Bangunan adalah keadaan
bangunan, yang setelah diserahterimakan oleh
penyedia kepada KPA dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan, menjadi tidak
berfungsi, baik secara keseluruhan maupun
sebagian dan/atau tidak sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam kontrak, dari
segi teknis, manfaat, keselamatan dan
kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi ini tetapi tidak dapat
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.


3. Bahasa dan
Hukum

3.1 Bahasa kontrak harus dalam Bahasa
Indonesia.[kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
Bahasa Indonesia dan bahasa nasional pemberi
pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.]

98

3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang
berlaku di Indonesia.[kecuali dalam rangka
pinjaman/hibah luar negeri menggunakan
hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum
yang berlaku di negara pemberi
pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan
antara Pemerintah dan negara pemberi
pinjaman/hibah)]


4. Larangan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
(KKN) serta
Penipuan
4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa
pemerintah, para pihak dilarang untuk:
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan
untuk memberi atau menerima hadiah atau
imbalan berupa apa saja atau melakukan
tindakan lainnya untuk mempengaruhi
siapapun yang diketahui atau patut dapat
diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara
tidak benar dokumen dan/atau keterangan
lain yang disyaratkan untuk penyusunan
dan pelaksanaan Kontrak ini .

4.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan
(termasuk semua anggota
Kemitraan/KSOapabila berbentuk
Kemitraan/KSO) dan Sub penyedianya (jika
ada) tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.

4.3 Penyedia yang menurut penilaian KPA terbukti
melakukan larangan-larangan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi administratif sebagai
berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana ditetapkan dalam
SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh
Penyedia; dan
d. dimasukkan dalam daftar hitam.

4.4 Pengenaan sanksi administratif di atas
dilaporkan oleh KPA kepada Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi.

4.5 KPA yang terlibat dalam KKN dan penipuan
dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.


5. Asal Material/
Bahan
5.1 Penyedia harus menyampaikan asal
material/bahan yang terdiri dari rincian
komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2 Asal material/bahan merupakan tempat
material/bahan diperoleh, antara lain tempat
material/bahan ditambang, tumbuh, atau
diproduksi.

5.3 Material/bahan harus diutamakan yang
99

manufaktur, pabrikasi, perakitan, dan
penyelesaian akhir pekerjaannya dilakukan di
Indonesia (produksi dalam negeri).

5.4 Jika dalam material/bahan digunakan
komponen berupa barang, jasa, atau gabungan
keduanya yang tidak berasal dari dalam negeri
(impor) maka penggunaan komponen impor
harus sesuai dengan besaran TKDN dalam
formulir rekapitulasi perhitungan TKDN
(apabila diberikan preferensi harga) yang
merupakan bagian dari penawaran penyedia


6. Korespondensi

6.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-
mail dan/atau faksimili dengan alamat tujuan
para pihak yang tercantum dalam SSKK.

6.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau
persetujuan berdasarkan Kontrak ini harus
dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia,
dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah
Para Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan
melalui surat tercatat, e-mail, dan/atau faksimili
yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam
SSKK.

7. Wakil Sah Para
Pihak
Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang
disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh KPA atau Penyedia hanya
dapat dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang
disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk penyedia
perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.


8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan
keuangan yang akurat dan sistematis sehubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan ini berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku.


9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang
bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua
pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran
perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.


10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak
10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya
diperbolehkan dalam hal pergantian nama
Penyedia, baik sebagai akibat peleburan
(merger),konsolidasi, pemisahan, maupun
akibat lainnya.

10.2 Penyedia dapat bekerjasama dengan penyedia
lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan.
100


10.3 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan dan dilarang
mensubkontrakkan seluruh pekerjaan.

10.4 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
pekerjaan apabila pekerjaan tersebut sejak awal
di dalam Dokumen Pengadaan dan dalam
Kontrak diijinkan untuk disubkontrakkan.

10.5 Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya
diperbolehkan kepada Penyedia spesialis.

10.6 Penyedia hanya boleh mensubkontrakkan
pekerjaan setelah persetujuan tertulis dari KPA.
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan.

10.7 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap
pelanggaran ketentuan tertentu Kontrak oleh Pihak
yang lain maka pengabaian tersebut tidak menjadi
pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak
atau seketika menjadi pengabaian terhadap
pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian hanya
dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.


12. Penyedia
Mandiri
Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab
penuh terhadap personil dan subpenyedianya (jika
ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.


13. Kemitraan/KSO Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu
anggota yang disebut dalam Surat Perjanjian untuk
bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap KPA
berdasarkan Kontrak.


14. Penemuan-
penemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada KPA dan
kepada pihak yang berwenang semuapenemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .


II. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
15. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

15.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
penandatanganan Surat Perjanjian oleh Para
Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan dalam
SSKK.

15.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka
waktu yang ditentukan dalam syarat-syarat
101

khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalam SPMK.

15.3 Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal yang ditentukan dalam SSKK.

15.4 Apabila penyedia berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia
telah melaporkan kejadian tersebut kepada
KPA, maka KPAdapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan
adendum kontrak.


B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

16. Penyerahan
Lokasi Kerja
16.1 KPA berkewajiban untuk menyerahkan
keseluruhan lokasi kerja kepada penyedia
sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan
pemeriksaan lapangan bersama. Hasil
pemeriksaan dan penyerahan dituangkan
dalam berita acara penyerahan lokasi kerja.

16.2 Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama
ditemukan hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan isi Kontrak maka perubahan
tersebut harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

16.3 Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian
tertentu dari lokasi kerja maka KPA dapat
dianggap telah menunda pelaksanaan
pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian
lokasi kerja tersebut, dan kondisi ini ditetapkan
sebagai Peristiwa Kompensasi.


17. Surat Perintah
Mulai Kerja
(SPMK)
17.1 KPA menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sejak tanggal penanda-
tanganan kontrak.

17.2 Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat
dimulainya pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

18. Program Mutu 18.1 Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
program mutu pada rapat persiapan
pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh KPA.

18.2 Program mutu disusun paling sedikit berisi:
a. informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

102

18.3 Program mutu dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lokasi pekerjaan.

18.4 Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan
program mutu jika terjadi adendum Kontrak
dan Peristiwa Kompensasi.

18.5 Pemutakhiran program mutu harus
menunjukkan perkembangan kemajuan setiap
pekerjaan dan dampaknya terhadap
penjadwalan sisa pekerjaan, termasuk
perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus
mendapatkan persetujuan KPA.

18.6 Persetujuan KPA terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktual penyedia.

19. Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Kontrak
19.1 Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak
diterbitkannya SPMK dan sebelum pelaksanaan
pekerjaan, KPA bersama dengan penyedia,
unsur perencanaan, dan unsur pengawasan,
harus sudah menyelenggarakan rapat
persiapan pelaksanaan kontrak.

19.2 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati
dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak
meliputi:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan
pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pengadaan bahan/material,
mobilisasi peralatan dan personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan
pemeriksaan lokasi pekerjaan.
20. Mobilisasi 20.1 Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.

20.2 Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup
pekerjaan, yaitu:
a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait
yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor,
rumah, gedung laboratorium, bengkel,
gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

20.3 Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan.


21. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan
21.1 Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan,
KPA jika dipandang perlu dapat mengangkat
Pengawas Pekerjaan yang berasal dari personil
KPA atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi
103

pelaksanaan pekerjaan.

21.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas
Pekerjaan selalu bertindak untuk kepentingan
KPA. Jika tercantum dalam SSKK, Pengawas
Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah
KPA.

22. Persetujuan
Pengawas
Pekerjaan
22.1 Semua gambar yang digunakan untuk
mendapatkan Hasil Pekerjaan baik yang
permanen maupun sementara harus
mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

22.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan
terlebih dahulu adanya Hasil Pekerjaan
Sementara maka penyedia berkewajiban untuk
menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan
Hasil Pekerjaan Sementara tersebut untuk
disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Terlepas dari
ada tidaknya persetujuan Pengawas Pekerjaan,
penyedia bertanggung jawab secara penuh atas
rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.

23. Perintah Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua
perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan
kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.


24. Akses ke Lokasi
Kerja
Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses KPA,
Wakil Sah KPA dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi
kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini sedang
atau akan dilaksanakan.


25. Pemeriksaan
Bersama
25.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal
pelaksanaan Kontrak, KPA bersama-sama
dengan penyedia melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi
lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata
pembayaran.

25.2 Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat
membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksana-
an Kontrak atas usul KPA.

25.3 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam
Berita Acara. Apabila dalam pemeriksaan
bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum
Kontrak.

25.4 Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
Personil dan/atau Peralatan ternyata belum
memenuhi persyaratan Kontrak maka penyedia
tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan
syarat Personil dan/atau Peralatan yang belum
memenuhi syarat harus segera diganti dalam
jangka waktu yang disepakati bersama.
104



26. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan
26.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal,
penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai
Kerja, dan melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan program mutu, serta menyelesaikan
pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2 Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian bukan akibat Keadaan Kahar atau
Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan
atau kelalaian penyedia maka penyedia
dikenakan denda.

26.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata
disebabkan oleh Peristiwa Kompensasi maka
KPA dikenakan kewajiban pembayaran ganti
rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.

26.4 Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam
angka 26 ini adalah tanggal penyelesaian
semua pekerjaan.



27. Perpanjangan
Waktu
27.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal
Penyelesaian berdasarkan data penunjang. KPA
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan
memperpanjang Tanggal Penyelesaian
Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum
Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

27.2 KPA berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan harus telah menetapkan ada tidaknya
perpanjangan dan untuk berapa lama, dalam
jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah
penyedia meminta perpanjangan. Jika penyedia
lalai untuk memberikan peringatan dini atas
keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka
keterlambatan seperti ini tidak dapat dijadikan
alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.

28. Penundaan oleh
Pengawas
Pekerjaan
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara
tertulis penyedia untuk menunda pelaksanaan
pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus segera
ditembuskan kepada KPA.


29. Rapat
Pemantauan
29.1 Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat
menyelenggarakan rapat pemantauan, dan
105

meminta satu sama lain untuk menghadiri
rapat tersebut. Rapat pemantauan
diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan
atas sisa pekerjaan serta untuk menindaklanjuti
peringatan dini.

29.2 Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh
Pengawas Pekerjaan dalam berita acara rapat,
dan dokumennya diserahkan kepada KPA dan
pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3 Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu
diputuskan, Pengawas Pekerjaan dapat
memutuskan baik dalam rapat atau setelah
rapat melalui pernyataan tertulis kepada semua
pihak yang menghadiri rapat.


30. Peringatan Dini 30.1 Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan
sedini mungkin Pengawas Pekerjaan atas
peristiwa atau kondisi tertentu yang dapat
mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan
Nilai Kontrak atau menunda penyelesaian
pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk
menyampaikan secara tertulis perkiraan
dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas
terhadap Nilai Kontrak dan Tanggal
Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini harus
sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2 Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama
dengan Pengawas Pekerjaan untuk mencegah
atau mengurangi dampak peristiwa atau
kondisi tersebut.


B.2 Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima
Pekerjaan


31.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus), penyedia mengajukan permintaan
secara tertulis kepada KPA untuk penyerahan
pekerjaan.

31.2 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, KPA
menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan.

31.3 Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan
yang telah diselesaikan oleh penyedia. Apabila
terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau
cacat hasil pekerjaan, penyedia wajib
memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah
KPA.

31.4 KPA menerima penyerahan pertama pekerjaan
setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan Kontrak dan diterima
oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.
106


31.5 Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan
puluh lima perseratus) dari nilai kontrak,
sedangkan yang 5% (lima perseratus)
merupakan retensi selama masa pemeliharaan,
atau pembayaran dilakukan sebesar 100%
(seratus perseratus) dari nilai kontrak dan
penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari
nilai kontrak.

31.6 Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan
selama masa pemeliharaan sehingga kondisi
tetap seperti pada saat penyerahan pertama
pekerjaan.

31.7 Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia
mengajukan permintaan secara tertulis kepada
KPA untuk penyerahan akhir pekerjaan.

31.8 KPA menerima penyerahan akhir pekerjaan
setelah penyedia melaksanakan semua
kewajibannya selama masa pemeliharaan
dengan baik. KPA wajib melakukan
pembayaran sisa nilai kontrak yang belum
dibayar atau mengembalikan Jaminan
Pemeliharaan.

31.9 Apabila penyedia tidak melaksanakan
kewajiban pemeliharaan sebagaimana
mestinya, maka KPA berhak menggunakan
uang retensi untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan atau mencairkan
Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka
umur konstruksi bangunan ditetapkan dalam
SSKK.


32. Pengambilalihan

KPA akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu setelah dikeluarkan surat
keterangan selesai/pengakhiran pekerjaan.


33. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan

33.1 Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk
kepada KPA tentang pedoman
pengoperasiandanperawatan sesuai dengan
SSKK.

33.2 Apabila penyedia tidak memberikan pedoman
pengoperasian dan perawatan, KPA berhak
menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.


B.3 Perubahan Kontrak
34. Perubahan
Kontrak

34.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum
kontrak.

34.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila
107

disetujui oleh para pihak, meliputi:
4) perubahan pekerjaan disebabkan oleh
sesuatu hal yang dilakukan oleh para pihak
dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
5) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
akibat adanya perubahan pekerjaan;
dan/atau
6) perubahan nilai kontrak akibat adanya
perubahan pekerjaan perubahan jadwal
pelaksanaan pekerjaan, dan/atau
penyesuaian harga.

34.3 Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud
pada angka 34.2 tidak dapat dilakukan untuk
bagian lump sum dari kontrak gabungan lump
sum dan harga satuan.

34.4 Untuk kepentingan perubahan kontrak,
PA/KPA dapat membentuk Panitia/Pejabat
Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul KPA.

35. Perubahan
Lingkup
Pekerjaan
35.1 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan atau Kotrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian harga
satuan, apabila terdapat perbedaan yang
signifikan antara kondisi lokasi
pekerjaan/lapangan pada saat pelaksanaan
dengan gambar dan spesifikasi yang ditentukan
dalam Kontrak, maka:
a. KPA bersama penyedia dapat melakukan
perubahan kontrak yang meliputi antara
lain :
a. menambah atau mengurangi volume
pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis
pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan
gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang
belum tercantum dalam kontrak yang
diperlukan untuk menyelesaikan
seluruh pekerjaan.
b. Pekerjaan tambah harus
mempertimbangkan tersedianya anggaran
dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus)
dari nilai kontrak awal.
c. Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh
KPA secara tertulis kepada penyedia
kemudian dilanjutkan dengan negosiasi
teknis dan harga dengan tetap mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam
kontrak awal.
d. Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam
Berita Acara sebagai dasar penyusunan
adendum kontrak.

35.2 Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
108

bagian Lump Sum, tidak dapat dilakukan
perubahan kontrak.

36. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
36.1 [Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian harga
satuan, perubahan jadwal dalam hal terjadi
perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh KPAatas pertimbangan yang
layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh KPA;
d. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.]

[Untuk pekerjaan yang menggunakan Kontrak
Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan pada
bagian Lump Sum, perubahan jadwal dalam hal
terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan dapat
diberikan oleh KPA atas pertimbangan yang
layak dan wajar untuk hal-hal sebagai berikut:
a. keterlambatan yang disebabkan oleh KPA;
b. masalah yang timbul di luar kendali
penyedia; dan/atau
c. keadaan kahar.]

36.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat
diperpanjang paling kurang sama dengan
waktu terhentinya kontrak akibat keadaan
kahar.

36.3 KPA dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas kontrak setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang
diajukan oleh penyedia.

36.4 KPA dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak untuk meneliti kelayakan
usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

36.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan
dituangkan dalam adendum kontrak.

B.4 Keadaan Kahar

37. Keadaan Kahar

37.1 suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak
para pihak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.

37.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana
dinyatakan melalui keputusan bersama
109

Menteri Keuangan dan menteri teknis
terkait.

37.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia
memberitahukan kepada KPA paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, dengan menyertakan pernyataan
Keadaan Kahar dari pejabat yang berwenang,
sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.

37.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak
untuk pemenuhan kewajiban Pihak yang
tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
paling kurang sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat
Keadaan Kahar yang dilaporkan paling lambat
14 (empat belas) hari sejak terjadinya Keadaan
Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak
ini akan dihentikan sementara hingga Keadaan
Kahar berakhir dengan ketentuan, Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang telah dicapai. Jika selama masa
Keadaan Kahar KPA memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin maka Penyedia
berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan
mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini
harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.


B.5 Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian
Kontrak


38.1 Penghentian kontrak dapat dilakukan karena
pekerjaan sudah selesai atau terjadi Keadaan
Kahar.

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka KPA wajib
membayar kepada penyedia sesuai dengan
prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
4) biaya langsung pengadaan Bahan dan
Perlengkapan untuk pekerjaan ini. Bahan
dan Perlengkapan ini harus diserahkan oleh
Penyedia kepada KPA, dan selanjutnya
menjadi hak milik KPA;
5) biaya langsung pembongkaran dan
demobilisasi Hasil Pekerjaan Sementara dan
Peralatan;
6) biaya langsung demobilisasi Personil.

39. Pemutusan
Kontrak
Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak
penyedia atau pihak KPA.

110

40. Pemutusan
Kontrak oleh KPA
40.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata,KPA dapat
memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis kepada Penyedia setelah terjadinya hal-
hal sebagai berikut:
a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda
melebihi batasberakhirnya kontrak;
b. berdasarkan penelitian KPA, Penyedia tidak
akan mampu menyelesaikan
keseluruhanpekerjaan walaupun diberikan
kesempatan sampaidengan 50 (lima puluh)
hari kalender sejak masaberakhirnya
pelaksanaan pekerjaan untukmenyelesaikan
pekerjaan;
c. setelah diberikan kesempatan
menyelesaikanpekerjaan sampai dengan 50
(lima puluh) harikalender sejak masa
berakhirnya pelaksanaanpekerjaan,
Penyedia tidak dapatmenyelesaikan
pekerjaan;
d. Penyedia lalai/cidera janji dalam
melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
e. Penyedia tanpa persetujuan Pengawas
Pekerjaan, tidak memulai pelaksanaan
pekerjaan;
f. Penyedia menghentikan pekerjaan selama
28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan
Pengawas Pekerjaan;
g. Penyedia berada dalam keadaan pailit;
h. Penyedia selama Masa Kontrak gagal
memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh KPA;
i. Penyedia tidak mempertahankan
keberlakuan Jaminan Pelaksanaan;
j. Pengawas Pekerjaan memerintahkan
Penyedia untuk menunda pelaksanaan atau
kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan)
hari;
k. Penyedia terbukti melakukan KKN,
kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
l. pengaduan tentang penyimpangan
prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan dinyatakan benar
oleh instansi yang berwenang.

40.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan
karena kesalahan Penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan (untuk nilai
paket di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus
juta rupiah));
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh
penyedia atau Jaminan Uang Muka
dicairkan (apabila ada);
111

c. Penyedia membayar denda keterlambatan
sebagaimana tercantum dalam SSKK
(apabila ada);
d. Penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam;
dan
e. KPA membayar kepada Penyedia sesuai
dengan pencapaian prestasi pekerjaan yang
telah diterima oleh KPA sampai dengan
tanggal berlakunya pemutusan Kontrak
dikurangi dengan denda keterlambatan
yang harus dibayar Penyedia (apabila ada),
serta Penyedia menyerahkan semua hasil
pelaksanaan pekerjaan kepada KPA dan
selanjutnya menjadi hak milik KPA.

41. Pemutusan
Kontrak oleh
Penyedia
41.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata,Penyedia
dapat memutuskan Kontrak melalui
pemberitahuan tertulis kepada KPA apabila KPA
tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran sesuai dengan yang
disepakati sebagaimana tercantum dalam SSKK.

41.2 Penyedia dapat memutuskan Kontrak apabila
KPA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan. Dalam hal ini
pemutusan Kontrak dilakukan paling kurang
30 (tiga puluh) hari setelah Penyedia
menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan Kontrak secara tertulis kepada KPA.

41.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 41.2
adalah:
a. akibat keadaan kahar sehingga Penyedia
tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai
ketentuan dokumen kontrak;
b. KPA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan.

41.4 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak, KPA
membayar kepada Penyedia sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh KPA sampai dengan tanggal
berlakunya pemutusan Kontrak dikurangi
dengan denda keterlambatan yang harus
dibayar Penyedia (apabila ada), serta Penyedia
menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada
KPA dan selanjutnya menjadi hak milik KPA.

42. [Keterlambatan
Pelaksanaan
Pekerjaan dan
Kontrak Kritis

(Untuk Pekerjaan
Konstruksi
Bangunan)]
42.1 [Apabila Penyedia terlambat melaksanakan
pekerjaan sesuai jadwal, maka KPA harus
memberikan peringatan secara tertulis atau
dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.

42.2 Kontrak dinyatakan kritis apabila:
a. dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan
0% - 70% dari Kontrak), realisasi fisik
pelaksanaan terlambat lebih besar 10%
dari rencana;
b. dalam periode II (rencana fisik
112

pelaksanaan 70% - 100% dari Kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih
besar 5% dari rencana.
c. rencana fisik pelaksanaan 70% - 100%
dari Kontrak, realisasi fisik pelaksanaan
terlambat kurang dari 5% dari rencana dan
akan melampaui tahun anggaran berjalan.

42.3 Penanganan kontrak kritis
a. dalam hal keterlambatan pada angka 42.1
dan penanganan Kontrak pada pasal kritis
42.2 penanganan Kontrak Kritis dilakukan
dengan Rapat Pembuktikan (show cause
meeting/SCM)
1) pada saat Kontrak dinyatakan krisis,
direksi pekerjaan menerbitkan surat
peringatan kepada Penyedia dan
selanjutnya menyelenggarakan SCM.
2) dalam SCM direksi pekerjaan, direksi
teknis dan penyedia membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba
pertama) yang dituangkan dalam Berita
Acara SCM Sampul I
3) apabila Penyedia gagal pada uji coba
pertama, maka dilaksanakan SCM
Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba kedua)
yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Sampul II.
4) apabila Penyedia gagal pada uji coba
tahap kedua, maka diselenggarakan
SCM Sampul II yang membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik
yang harus dicapai oleh Penyedia dalam
periode waktu tertentu (uji coba ketiga)
yang dituangkan dalam Berita Acara
SCM Sampul II.
5) pada setiap uji coba yang gagal, KPA
harus menerbitkan surat perigatan
kepada Penyedia atas keterlambatan
realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan.
b. dalam hal keterlambatan pada angka 42.2
c KPA setelah dilakukan rapat bersama
atasan KPA sebelum tahun anggaran
berakhir dapat langsung memutuskan
Kontrak secara sepihak dengan
mengesampingkan pasal 1266 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.]

43. Pemutusan
Kontrak akibat
lainnya

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena
KPA/Panitia Pengadaan Barang/Jasa terlibat
penyimpangan prosedur, melakukan KKN dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan, maka KPA/Panitia Pengadaan Barang/Jasa
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
113


44. Peninggalan Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil
Pekerjaan Sementara yang masih berada di lokasi kerja
setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian atau
kesalahan penyedia,dapat dimanfaatkan sepenuhnya
oleh KPA tanpa kewajiban perawatan. Pengambilan
kembali semua peninggalan tersebut oleh penyedia
hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan KPA.


III. HAK DAN KEWAJIBAN PENYEDIA
45. Hak dan
Kewajiban
Penyedia

Penyedia memiliki hak dan kewajiban:
a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk
sarana dan prasarana dari KPA untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik
kepada KPA;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara
cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala
pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang
diperlukan untuk pemeriksaan pelaksanaan yang
dilakukan KPA;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai
untuk melindungi lingkungan tempat kerja dan
membatasi perusakan dan gangguan kepada
masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan
penyedia.


46. Penggunaan
Dokumen
Kontrak dan
Informasi

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan
menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk
kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis
dari KPA.


47. Hak Atas
Kekayaan
Intelektual
Penyedia wajib melindungiKPA dari segala tuntutan
atau klaim dari pihak ketiga yang disebabkan
penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
oleh penyedia.



48. Penanggungan
dan Risiko
48.1 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas
114

KPA beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap KPA
beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian berat KPA)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari
hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai
Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan akhir:
4) kehilangan atau kerusakan peralatan dan
harta benda penyedia, Subpenyedia (jika
ada), dan Personil;
5) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
6) kehilangan atau kerusakan harta benda, dan
cidera tubuh, sakit atau kematian pihak
ketiga;

48.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai
dengan tanggal penandatanganan berita acara
penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia,
kecuali kerugian atau kerusakan tersebut
diakibatkan olehkesalahan atau kelalaian KPA.

48.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam angka 48 ini.
48.4 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil
Pekerjaan atau Bahan yang menyatu dengan
Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja
dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus
diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas
tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.

49. Perlindungan
Tenaga Kerja
49.1 Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas
biaya sendiri untuk mengikutsertakan
Personilnya pada program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan.

49.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Personilnya untuk mematuhi
peraturan keselamatan kerja. Pada waktu
pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta
Personilnya dianggap telah membaca dan
memahami peraturan keselamatan kerja
tersebut.

49.3 Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk
menyediakan kepada setiap Personilnya
(termasuk Personil Subpenyedia, jika ada)
perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai
dan memadai.
115


49.4 Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum
yang berlaku, penyedia akan melaporkan
kepada KPA mengenai setiap kecelakaan yang
timbul sehubungan dengan pelaksanaan
Kontrak ini dalam waktu 24 (dua puluh empat)
jam setelah kejadian.

50. Pemeliharaan
Lingkungan
Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-
langkah yang memadai untuk melindungi lingkungan
baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak
ketiga dan harta bendanya sehubungan dengan
pelaksanaan Kontrak ini.

51. Asuransi

51.1 Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak
SPMK sampai dengan tanggal selesainya
pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang
mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta
pekerja untuk pelaksanaan pekerjaan, atas
segala risiko terhadap kecelakaan,
kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang
tidak dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di
tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan
bangunan.

51.2 Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam
penawaran dan termasuk dalam nilai kontrak.


52. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan KPA
atau Pengawas
Pekerjaan
52.1 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan
lebih dahulu persetujuan tertulis KPA sebelum
melakukan tindakan-tindakan berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. menunjuk Personil yang namanya tidak
tercantum dalam Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program
mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

52.2 Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan
lebih dahulu persetujuan tertulis Pengawas
Pekerjaan sebelum melakukan tindakan-
tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam
angka15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis
asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.


53. Laporan Hasil
Pekerjaan
53.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama
pelaksanaan kontrak untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakanguna pembayaran hasil pekerjaan.
116

Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam
laporan kemajuan hasil pekerjaan.

53.2 Untuk kepentingan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh
aktivitas kegiatan pekerjaan dilokasi pekerjaan
dicatat dalam buku harian sebagai bahan
laporan harian pekerjaan yang berisi rencana
dan realisasi pekerjaan harian.

53.3 Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di
lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam
tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan
peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan
pelaksanaan.

53.4 Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila
diperlukan diperiksa oleh konsultan dan
disetujui oleh wakil KPA.

53.5 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.6 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan
fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta
hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

53.7 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek,
KPA membuat foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.


54. Kepemilikan
Dokumen
Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan,
dan dokumen-dokumen lain serta piranti lunak yang
dipersiapkan oleh penyedia berdasarkan Kontrak ini
sepenuhnya merupakan hak milik KPA. Penyedia
paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa
Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan semua
dokumen dan piranti lunak tersebut beserta daftar
rinciannya kepada KPA. Penyedia dapat menyimpan 1
(satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan
dokumen dan piranti lunak tersebut di atas di
kemudian hari diatur dalam SSKK.


55. Kerjasama
Antara Penyedia
dan Sub Penyedia
55.1 Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan
tersebut harus diatur dalam Kontrak dan
disetujui terlebih dahulu oleh KPA.

117

55.2 Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian
pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut.

55.3 Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus
mengacu kepada Kontrak serta menganut
prinsip kesetaraan.

56. Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil

56.1 Penyedia dapat bekerja sama dengan Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, antra
lain dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaanya.

56.2 Dalam melaksanakan kewajiban di atas
penyedia terpilih tetap bertanggungjawab
penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut.

56.3 Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama.

56.4 Membuat laporan periodik mengenai
pelaksanaan ketetapan di atas.


56.5 Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar,
maka penyedia dikenakan sanksiyang diatur
dalam SSKK.


57. Penyedia Lain Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan
menggunakan lokasi kerja bersama dengan penyedia
yang lain (jika ada) dan pihak lainnya yang
berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu,
KPA dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang
lain di lokasi kerja.


58. Keselamatan Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua
pihak di lokasi kerja.


59. Pembayaran
Denda
Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi
finansial berupa Denda sebagai akibat wanprestasi
atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban
penyedia dalam Kontrak ini. KPA mengenakan Denda
dengan memotong angsuran pembayaran prestasi
pekerjaan penyedia. Pembayaran Denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual penyedia.

60. Jaminan

60.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada KPA
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum
dilakukan penandatanganan kontrak dengan
besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) bagi penawaran
yang lebih kecil dari 80% (delapan puluh
perseratus) HPS.
118


60.2 Masa berlaku Jaminan Pelaksanaan paling
kurang sejak tanggal penanda-tanganan
kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

60.3 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah
pekerjaan dinyatakan selesai 100% (seratus
perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak;

60.4 Jaminan Uang Muka diberikan kepada KPA
dalam rangka pengambilan uang muka dengan
nilai 100% (seratus perseratus) dari besarnya
uang muka;

60.5 Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi
secara proporsional sesuai dengan pencapaian
prestasi pekerjaan;

60.6 Masa berlaku Jaminan Uang Muka paling
kurang sejak tanggal persetujuan pemberian
uang muka sampai dengan tanggal penyerahan
pertama pekerjaan (PHO).

60.7 Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada KPA
setelah pekerjaan dinyatakan selesai 100%
(seratus perseratus).

60.8 Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah masa pemeliharaan selesai dan
pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan
ketentuan kontrak;

60.9 Masa berlaku Jaminan Pemeliharaan paling
kurang sejak tanggal serah terima pertama
pekerjaan (PHO) sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);



IV. HAK DAN KEWAJIBAN KPA

61. Hak dan
Kewajiban KPA
KPA memiliki hak dan kewajiban :
a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan
oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang
tercantum dalam kontrak yang telah ditetapkan
kepada penyedia;
d. mengenakan denda keterlambatan (apabila ada);
e. membayar uang muka (apabila diberikan);
f. memberikan instruksi sesuai jadwal;
g. membayar ganti rugi, melindungi dan membela
Penyedia terhadap tuntuan hukum, tuntutan
lainnya dan tanggungan yang timbul karena
119

kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak
yang dilakukan KPA; dan
h. mengusulkan penetapan sanksi Daftar Hitam
kepada PA/KPA (apabila ada).


62. Fasilitas KPA dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan
prasarana atau kemudahan lainnya (jika ada) yang
tercantum dalam SSKK untuk kelancaran pelaksanan
pekerjaan ini.

63. Peristiwa
Kompensasi

63.1 Peristiwa Kompensasidapat diberikan kepada
penyedia dalam hal sebagai berikut:
a. KPA mengubah jadwal yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada
penyedia;
c. KPA tidak memberikan gambar-gambar,
spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai
jadwal dalam kontrak;
e. KPA menginstruksikan kepada pihak
penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. KPA memerintahkan penundaan
pelaksanaan pekerjaan;
g. KPA memerintahkan untuk mengatasi
kondisi tertentu yang tidak dapat diduga
sebelumnya dan disebabkan oleh KPA;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

63.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan
pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka
KPA berkewajiban untuk membayar ganti rugi
dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan.

63.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan
kompensasi yang diajukan oleh penyedia
kepada KPA, dapat dibuktikan kerugian nyata
akibat Peristiwa Kompensasi.

63.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga
penyelesaian pekerjaan akan melampaui
Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan waktu
Penyelesaian berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
Penyedia kepada KPA. Perpanjangan Tanggal
Penyelesaian harus dilakukan melalui adendum
Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

63.5 Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
jika penyedia gagal atau lalai untuk
120

memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak
Peristiwa Kompensasi.


V. PERSONIL DAN/ATAU PERALATAN PENYEDIA

64. Personil Inti
dan/atau
Peralatan

64.1 Personil inti dan/atau peralatan yang
ditempatkan harus sesuai dengan yang
tercantum dalam Dokumen Penawaran.

64.2 Penggantian personil inti dan/atau peralatan
tidak boleh dilakukan kecuali atas persetujuan
tertulis KPA.

64.3 Penggantian personil inti dilakukan oleh
penyedia dengan mengajukan permohonan
terlebih dahulu kepada KPA dengan
melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja
personil inti yang diusulkan beserta alasan
penggantian.

64.4 KPA dapat menilai dan menyetujui
penempatan/penggantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

64.5 Jika KPA menilai bahwa personil inti:
a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan
pekerjaan dengan baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi
tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk
menyediakan pengganti dan menjamin personil
inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh KPA.

64.6 Jika penggantian personil inti dan/atau
peralatan perlu dilakukan, maka penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik
dari personil inti dan/atau peralatan yang
digantikan tanpa biaya tambahan apapun.

64.7 Personil inti berkewajiban untuk menjaga
kerahasiaan pekerjaannya. Jika diperlukan oleh
KPA, Personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaan di bawah sumpah.


VI. PEMBAYARAN KEPADA PENYEDIA

65. Harga Kontrak

65.1 KPA membayar kepada penyedia atas
pelaksanaan pekerjaan dalam kontrak sebesar
harga kontrak.

65.2 Harga kontrak telah memperhitungkan
keuntungan, beban pajak dan biaya overhead
serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya
121

keselamatan dan kesehatan kerja.

65.3 [Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian
yang tercantum dalam daftar kuantitas dan
harga (untuk kontrak harga satuan atau
Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga
Satuan).]


66. Pembayaran

65.1 Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai
mobilisasi peralatan, personil, pembayaran
uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK
dan dibayar setelah penyedia menyerahkan
Jaminan Uang Muka senilai uang muka
yang diterima;
c. dalam hal KPA menyediakan uang muka
maka Penyedia harus mengajukan
permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada KPA disertai dengan
rencana penggunaan uang muka untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak;
d. KPA harus mengajukan Surat Permintaan
Pembayaran (SPP) kepada Pajabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada
hurufc, paling lambat 7 (tujuh) hari kerja
setelah Jaminan Uang Muka diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank
umum, perusahaan penjaminan, atau
Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki
izin untuk menjual produk jaminan
(suretyship) yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus
diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran
prestasi pekerjaan dan paling lambat harus
lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi
100% (seratus perseratus).

65.2 Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang
disepakati dilakukan oleh KPA, dengan
ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem
bulanan, sistem termin atau
pembayaran secara sekaligus, sesuai
ketentuan dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada
di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong angsuran
uang muka, denda (apabila ada), pajak
dan uang retensi; dan
122

5) untuk kontrak yang mempunyai
subkontrak, permintaan pembayaran
harus dilengkapi bukti pembayaran
kepada seluruh sub penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan
setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan;
c. KPA dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja
setelah pengajuan permintaan pembayaran
dari penyedia harus sudah mengajukan
Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam
perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. KPA
dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.

65.3 Denda dan ganti rugi
a. denda merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang
dikenakan kepada KPA karena terjadinya
cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada
penyedia atas keterlambatan penyelesaian
pekerjaan untuk setiap hari keterlambatan
adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan,
apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga
kontrak, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan belum berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh KPA
atas keterlambatan pembayaran adalah
sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku
bunga yang berlaku pada saat itu menurut
ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta
dituangkan dalam adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi
dilakukan oleh KPA, apabila penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.


123

67. Hari Kerja

67.1 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh penyedia. Daftar
pembayaran ditandatangani oleh masing-
masing pekerja dan dapat diperiksa oleh KPA.

67.2 Penyedia harus membayar upah hari kerja
kepada tenaga kerjanya setelah formulir upah
ditandatangani.

67.3 Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus
dilampirkan.

68. Perhitungan
Akhir
68.1 Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan
terakhir dilakukan setelah pekerjaan selesai
100% (seratus persen) dan berita acara
penyerahan awal telah ditandatangani oleh
kedua belah Pihak.

68.2 Sebelum pembayaran terakhir dilakukan,
penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
kepada Pengawas Pekerjaan rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh
tempo. KPA berdasarkan hasil penelitian
tagihan oleh Pengawas Pekerjaan berkewajiban
untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran
tagihan angsuran terakhir selambat-lambatnya
7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang diterima
oleh Pengawas Pekerjaan.


69. Penangguhan

69.1 KPA dapat menangguhkan pembayaran setiap
angsuran prestasi pekerjaan penyedia jika
penyedia gagal atau lalai memenuhi kewajiban
kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap
Hasil Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.

69.2 KPA secara tertulis memberitahukan kepada
penyedia tentang penangguhan hak
pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia
diberi kesempatan untuk memperbaiki dalam
jangka waktu tertentu.

69.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus
disesuaikan dengan proporsi kegagalan atau
kelalaian penyedia.

69.4 Jika dipandang perlu oleh KPA, penangguhan
pembayaran akibat keterlambatan penyerahan
pekerjaan dapat dilakukan bersamaan dengan
pengenaan denda kepada penyedia.








124

70. [Penyesuaian
Harga (Untuk
Kontrak Harga
Satuan atau
Kontrak
Gabungan Lump
Sum dan Harga
Satuan)]

70.1 [Hargayang tercantum dalam kontrak dapat
berubah akibat adanya penyesuaian harga
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

70.2 Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak
Tahun Jamak yang masa pelaksanaannya lebih
dari 12 (dua belas) bulan dan diberlakukan
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak
pelaksanaan pekerjaan.

70.3 Penyesuaian harga diberlakukan terhadap
Kontrak Tahun Jamak yang berbentuk Kontrak
Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan yang mengacu pada
Dokumen Pengadaan dan/atau perubahan
Dokumen Pengadaan, yang selanjutnya
dituangkan dalam SSKK.

70.4 Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan dan biaya overhead sebagaimana
tercantum dalam penawaran.

70.5 Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum
dalam kontrak awal/adendum kontrak.

70.6 Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen
pekerjaan yang berasal dari luar negeri,
menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.

70.7 Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru
sebagai akibat adanya adendum kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-
13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.
70.8 Kontrak yang terlambat pelaksanaannya
disebabkan oleh kesalahan Penyedia
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga terendah antara jadwal awal
dengan jadwal realisasi pekerjaan.

70.9 Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan
rumus sebagai berikut:
Hn=Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan
dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga
penawaran;
a = Koefisien tetap yang terdiri atas
keuntungan dan overhead;
Dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen
keuntungan dan overhead maka a =
0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti
tenaga kerja, bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahana+b+c+d+....dst adalah
1,00.
125

Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat
pekerjaan dilaksanakan (mulai bulan
ke-13 setelah penandatanganan
kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada
bulan ke-12 setelah penanda-
tanganan kontrak.

70.10 Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan
alat kerja ditetapkan dalam SSKK.

70.11 Indeks harga yang digunakan bersumber dari
penerbitan BPS.

70.12 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam
penerbitan BPS, digunakan indeks harga yang
dikeluarkan oleh instansi teknis.

70.13 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan
sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan
penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis
komponen pekerjaan setelah dilakukan
penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen
pekerjaan yang dilaksanakan.


70.14 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh
KPA, apabila penyedia telah mengajukan
tagihan disertai perhitungan dan data-data;

70.15 Penyedia dapat mengajukan secara berkala
selambat-lambatnya setiap 6 (enam) bulan.]


VII. PENGAWASAN MUTU

71. Pengawasan dan
Pemeriksaan

KPA berwenang melakukan pengawasan dan
pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan oleh penyedia.Apabila diperlukan, KPA
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia.


72. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
KPA

72.1 KPA dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat
melakukan penilaian atas hasil pekerjaan yang
dilakukan oleh penyedia.

72.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan
terhadap mutu dan kemajuan fisik pekerjaan.


73. Cacat Mutu KPA atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap
Hasil Pekerjaan dan memberitahukan penyedia secara
tertulis atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. KPA
126

atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan
penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan
Cacat Mutu, serta menguji Hasil Pekerjaan yang
dianggap oleh KPA atau Pengawas Pekerjaan
mengandung Cacat Mutu. Penyedia bertanggung
jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama Masa
Kontrak dan Masa Pemeliharaan.


74. Pengujian Jika KPA atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan
penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu
yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan
Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya
Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban untuk
menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak
ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut
dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.


75. Perbaikan Cacat
Mutu
75.1 KPA atau Pengawas Pekerjaan akan
menyampaikan pemberitahuan Cacat Mutu
kepada penyedia segera setelah ditemukan
Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung
jawab atas cacat mutu selama Masa Kontrak
dan Masa Pemeliharaan.

75.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut,
penyedia berkewajiban untuk memperbaiki
Cacat Mutu dalam jangka waktu yang
ditetapkan dalam pemberitahuan.

75.3 Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka
KPA, berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau
melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh KPA
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera
setelah menerima klaim KPA secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan
tersebut. KPA dapat memperoleh penggantian
biaya dengan memotong pembayaran atas
tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada)
atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya
penggantian akan diperhitungkan sebagai
utang penyedia kepada KPA yang telah jatuh
tempo.

75.4 KPA dapat mengenakan Denda Keterlambatan
untuk setiap keterlambatan perbaikan Cacat
Mutu, dan mendaftarhitamkan penyedia.

76. Kegagalan
Bangunan
76.1 Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan
dalam SSKK berupa bangunan maka KPA
dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan
akhir bertanggung jawab atas kegagalan
bangunan sesuai dengan kesalahan masing-
masing selama umur konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari
127

10 (sepuluh) tahun.

76.2 Penyedia berkewajiban untuk melindungi,
membebaskan, dan menanggung tanpa batas
KPA beserta instansinya terhadap semua bentuk
tuntutan, tanggung jawab, kewajiban,
kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap KPA
beserta instansinya (kecuali kerugian yang
mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian KPA) sehubungan
dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta
benda, dan cidera tubuh, sakit atau kematian
pihak ketiga yang timbul dari kegagalan
bangunan.

76.3 Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh
penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan penyedia dalam angka 70 ini.

76.4 Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan
memelihara semua dokumen yang digunakan
dan terkait dengan pelaksanaan ini selama
umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.


VIII. PENYELESAIAN PERSELISIHAN

77. Penyelesaian
Perselisihan

77.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya
sungguh-sungguh menyelesaikan secara damai
semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau
interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini.

77.2 Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara
para pihak dalam Kontrak dapat dilakukan
melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.


78. Itikad Baik

78.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling
percaya yang disesuaikan dengan hak-hak yang
terdapat dalam kontrak.

78.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan
perjanjian dengan jujur tanpa menonjolkan
kepentingan masing-masing pihak.

78.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan
yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.





128

BAB XI. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)


A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

Satuan Kerja KPA:
Nama :__________
Alamat :__________ __________
Telepon :__________ __________
Website :__________ __________
Faksimili :__________ __________
e-mail :__________ __________

Penyedia:
Nama :__________
Alamat :__________ __________
Telepon :__________ __________
Website :__________ __________
Faksimili :__________ __________
e-mail :__________

B. Wakil Sah Para
Pihak
Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk KPA :_______________ __ __________

Untuk Penyedia :_______________
Pengawas Pekerjaan ________ sebagai wakil sah KPA
(apabila ada)

C. Tanggal
Berlaku
Kontrak
Kontrak mulai berlaku sejak: ________ s.d. ________

D. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan
Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan selama :
_____ ( ______ ) (hari kalender/bulan/tahun)
E. Masa
Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama: __(_____)
(bulan/tahun)

F. Umur Konstruksi

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi:
____ (__________) tahun sejak tanggal penanda-
tanganan Berita Acara penyerahan akhir.

G. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan

Gambar As built dan/atau pedoman pengoperasian
dan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya:
___ (__________) hari kalender/bulan/tahun setelah
tanggal penandatanganan Berita Acara penyerahan
awal.

H. Pembayaran
Tagihan
Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
SPP oleh KPA untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah ______ hari kalender terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh KPA.

I. Pencairan
Jaminan
Jaminan dicairkan dan disetorkan pada _______ [Kas
Negara/Kas Daerah]

J. Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
129

Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan KPA
atau Pengawas
Pekerjaan

persetujuan KPA adalah: __________


Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan
persetujuan Pengawas Pekerjaan adalah: __________


K. Kepemilikan
Dokumen
Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan
dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut: __________

L. Fasilitas KPA akan memberikan fasilitas berupa :
_________________

M. Sumber
Pembiayaan
Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai
dari __________________[APBN/APBD]

N. Pembayaran
Uang Muka
Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka
(YA/TIDAK).

[jika YA]
Uang muka diberikan sebesar __% (________ per
seratus) dari Nilai Kontrak

O. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan
Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara:
(Termin/Bulanan/Sekaligus).

Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
__________

Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan:
__________

P. [Penyesuaian
Harga]
1. [Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang
dikeluarkan oleh _________ [BPS/Instansi Teknis
Lainnya]

2. Indeks yang dipergunakan adalah indeks _______
(perdagangan, industri, impor, dll) sebesar_______

3. Koefisien tetap adalah sebesar____________

4. Koefisien komponen kontrak adalah
sebesar__________]


Q. Peristiwa
Kompensasi
Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai
pemberian peristiwa kompensasi adalah: ________
(apabila ada)



R. Denda Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari [harga kontrak/harga bagian kontrak
yang belum dikerjakan]

130


S. Sanksi Pelanggaran terhadap ketentuan Pengalihan dan/atau
Subkontrak dikenakan sanksi _________

T. Penyelesaian
Perselisihan
Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan
Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka
Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa:

[Pengadilan Republik Indonesia yang
berkompeten/Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI)]

[Jika BANI yang dipilih sebagai Lembaga Pemutus
Sengketa maka cantumkan klausul arbitrase berikut
tepat di bawah pilihan yang dibuat di atas:

Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan
diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI) menurut peraturan-peraturan
administrasi dan peraturan-peraturan prosedur
arbitrase BANI, yang keputusannya mengikat kedua
belah pihak yang bersengketa sebagai keputusan
tingkat pertama dan terakhir. Para Pihak setuju bahwa
jumlah arbitrator adalah 3 (tiga) orang. Masing-masing
Pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
arbitrator yang ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih
arbitrator ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.]
131

Lampiran A Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan


- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan]

- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian
personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]

- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk
pelaksanaan pekerjaan]





132


BAB XII. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR





I. Spesifikasi teknis dibuat sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam daftar kuantitas
dan harga, gambar perencanaan dan RKS Teknis yang ditetapkan.

II. Jenis pekerjaan yang dianalisa antara lain :

1. Pekerjaan beton bertulang (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
2. Pekerjaan pasangan dinding bata ad. 1:4
3. Pekerjaan plesteran ad. 1:4
4. Pekerjaan lantai dan dinding keramik
5. Pekerjaan rangka atap (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
6. Pekerjaan penutup atap (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
7. Pekerjaan pengecatan dinding

III. Surat dukungan dari produsen/distributor antara lain :

1. Surat dukungan alat pancang (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
2. Surat dukungan concrete pump (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
3. Surat dukungan ready mix (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
4. Surat dukungan besi beton dan baja profil (apabila ada pekerjaan yang
bersangkutan)
5. Surat dukungan lantai dan dinding keramik
6. Surat dukungan armature lampu
7. Surat dukungan sanitair fixtures
8. Surat dukungan cat



IV. Brosur-brosur antara lain :

1. Brosur alat pancang (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
2. Brosur concrete pump (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
3. Brosur ready mix (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
4. Brosur besi beton dan baja profil (apabila ada pekerjaan yang bersangkutan)
5. Brosur keramik
6. Brosur armature lampu
7. Brosur sanitair fixtures
8. Brosur cat




133

BAB XIII. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA




Keterangan (Untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Harga
Satuan dan Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan
kuantitas pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan sebagaimana
diukur oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen
(KPA), serta dinilai sesuai dengan harga yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari
apakah kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk
mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak
harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika
mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus dianggap
telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan melakukan koreksi aritmatik atas
kesalahan penghitungan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.

134



Keterangan (Untuk Kontrak Lump Sum)

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta (IKP),
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi
Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan terhadappekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dalam SSUK dan SSKK.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya pekerjaan,
personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi, laba, pajak, bea, keuntungan,
overhead dan semua risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari apakah kuantitas
dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk mencantumkan harga untuk suatu
pekerjaan maka pekerjaan tersebut dianggap telah termasuk dalam harga mata
pembayaran lain dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak harus dianggap telah
termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika mata pembayaran terkait tidak ada
maka biaya dimaksud harus dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang
terkait.

6. Panitia Pengadaan Barang/Jasa akan melakukan koreksi aritmatik terhadap volume
pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan.


135

DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA


Nama Kegiatan :
Tahun Anggaran :


No. Nama Jenis Pekerjaan Volume
Harga Satuan Jumlah Harga
( Rp. ) ( Rp. )
I Pekerjaan ...........
1
2
3
Jumlah I

II Pekerjaan .................
1
2
3
Jumlah II

III Pekerjaan ............
1
2
3
Jumlah III





Jakarta,........................2013

PT/CV .......................................
Tanda Tangan & Cap Perusahaan



___________________
Jabatan


























136


KOP PERUSAHAAN
PT/CV

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN
( nama pekerjaan )
TAHUN ANGGARAN 2013







Jakarta,........................2013

PT/CV .......................................

Tanda Tangan & Cap Perusahaan


___________________
Jabatan































NO URAIAN KOEFISIEN HARGA SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)









137




KOP PERUSAHAAN
PT/CV

DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN, UPAH DAN ALAT
( nama Pekerjaan )
TAHUN ANGGARAN 2013



I. DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN

NO JENIS BAHAN SATUAN HARGA
Rp.
Rp.
Rp.




II. DAFTAR HARGA SATUAN UPAH









III. DAFTAR HARGA SATUAN ALAT











Jakarta,........................2013

PT/CV ......................................
Tanda Tangan & Cap Perusahaan



Jabatan












NO JENIS UPAH SATUAN HARGA
Rp.
Rp.
Rp.
NO JENIS ALAT SATUAN HARGA
Rp.
Rp.
Rp.
138




BAB XIV. BENTUK DOKUMEN LAIN


A. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA (SPPBJ)

[kop surat K/L/D/I]


Nomor : __________ __________, ____________ 20__
Lampiran : __________


Kepada Yth.
__________
di __________


Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan __________
_________________________________________

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor __________ tanggal
__________ perihal __________ dengan [nilai penawaran/penawaran terkoreksi] sebesar
Rp_____________ (____________________) kami nyatakan diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini Saudara
diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat Perjanjian
paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara
untuk menerima penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran
Saudara, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk teknisnya.

Satuan Kerja __________
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________

Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/D/I]
2. ____________ [APIP K/L/D/I]
3. ____________ [Pokja ULP]
......... dst

139

B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]


SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor: __________
Paket Pekerjaan: __________



Yang bertanda tangan di bawah ini:

_______________[nama Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
_______________[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]

selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;


berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini
memerintahkan:

_______________[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
_______________[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________

selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: __________;


2. Tanggal mulai kerja: __________;


3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;


4. Waktu penyelesaian: selama ___ (__________) hari kalender/bulan/tahun dan pekerjaan
harus sudah selesai pada tanggal __________


5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian pekerjaan Penyedia
akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per seribu) dari Nilai Kontrak
atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak.

__________, __ __________ 20__

Untuk dan atas nama __________
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
140



Menerima dan menyetujui:

Untuk dan atas nama __________

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
141


C. BENTUK SURAT-SURAT JAMINAN


Jaminan Sanggahan Banding dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ____________________


Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan
selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ___________________________________ [Pokja ULP]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Sanggahan Banding atas pekerjaan ______________
berdasarkan Dokumen Pengadaan No. ______________ tanggal _________________, apabila:
Nama : _____________________________ [peserta pelelangan]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, sanggahan banding yang diajukan oleh YANG DIJAMIN
dinyatakan tidak benar.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding tidak benar
dari ______________ [Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
Lain/Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggah banding]paling lambat 14
(empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana
tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menyatakan bahwa Sanggahan Banding tidak
benar dan pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang diajukan oleh Yang
Dijamin tidak benar.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
142

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________


[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
143

Jaminan Pelaksanaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PELAKSANAAN
No. ____________________


Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan
selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ___________________________________ [nama KPA]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _______________________________________________
(terbilang ________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai JaminanPelaksanaan atas pekerjaan _________________ berdasarkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No. ________________ tanggal
_________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaanyang diikuti oleh Yang Dijamin.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.
144


Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________


[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
145

Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PELAKSANAAN


Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama KPA], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) No.
_______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan pelelangan pekerjaan
______________yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila:

a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.


Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]



Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
146

Jaminan Uang Muka dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________


Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan
selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________ [nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ___________________________________ [nama KPA]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan _________________ berdasarkan
Kontrak No. ________________ tanggal __________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang diterimanya,
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah menerima
tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.



147


Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________


[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
148

Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN UANG MUKA


Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________



1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama KPA], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)

2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________
tanggal_____________________dari PENERIMA JAMINAN.

3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________

4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pembayaran kembali kepada
PENERIMA JAMINAN senilai Uang Muka yang wajib dibayar menurut Dokumen Kontrak.

5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan TERJAMIN dalam waktu paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah menerima tuntutan
pencairan secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat TERJAMIN cidera janji.

6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.

7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.



Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00


_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]
149





Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________


Yang bertanda tangan dibawah ini: __________________________________ dalam jabatan
selaku ____________________________ dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
______________________[nama bank] berkedudukan di
_________________________________________ [alamat]

untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:
Nama : ___________________________________[nama KPA]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp _____________________________________
(terbilang ________________________________________________________) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan _________________ berdasarkan
Kontrak No. _______________ tanggal ________________, apabila:
Nama : _____________________________ [nama penyedia]
Alamat : _______________________________________________

selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima Jaminan
berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bankini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Berlaku selama __________ (____________) hari kalender, dari tanggal
_____________________s.d.____________________
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan melampirkan Surat
Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir
1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan tersebut di
atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan dari Penerima Jaminan berdasar
Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat
Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda yang
diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang Yang
Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
5. Tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.
150

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini, masing-masing
pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di Kantor Pengadilan Negeri
________.

Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________


[Bank]

Materai Rp.6000,00

________________
[Nama dan Jabatan]


Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
151

Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Perusahaan Penjaminan

[Kop Penerbit Jaminan]

JAMINAN PEMELIHARAAN

Nomor Jaminan: __________________ Nilai: ___________________

1. Dengan ini dinyatakan, bahwa kami: _____________________ [nama], _____________
[alamat] sebagai Penyedia, selanjutnya disebut TERJAMIN, dan _____________________
[nama penerbit jaminan], _____________ [alamat] sebagai Penjamin, selanjutnya disebut
sebagai PENJAMIN, bertanggung jawab dan dengan tegas terikat pada
_____________________ [nama KPA], _________________________ [alamat] sebagai
Pemilik Pekerjaan, selanjutnya disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
________________ (terbilang __________________________________)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _________________ sebagaimana
ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________ tanggal_____________________
dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif mulai
dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
4. Jaminan ini berlaku apabila:
TERJAMIN tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai jaminan tersebut
di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja tanpa syarat
(Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan secara tertulis dari PENERIMA
JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat
TERJAMIN cidera janji.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa PENJAMIN
melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda TERJAMIN lebih
dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan
selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya masa
berlaku Jaminan ini.

Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________

TERJAMIN PENJAMIN

Materai Rp.6000,00

_____________________ __________________
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]
Untuk keyakinan, pemegang
Jaminan disarankan untuk
mengkonfirmasiJaminan ini ke
_____[Penerbit Jaminan]

Anda mungkin juga menyukai