Anda di halaman 1dari 12

Bab 5

Turunan dan Integral


Pada bagian ini kita memandang turunan sebagai invers dari integral. Secara sederhana, kita perlu menjawab beberapa pertanyaan berikut: Kapankah

Kapankan

f '( x ) dx = f ( b ) f ( a ) ?

d x f ( y ) dy = f ( x ) ? dx a Dari teori integral Riemann telah diketahui bahwa hubungan kedua akan dipenuhi jika f kontinu di x. Kita perlu menunjukkan bahwa hubungan ini secara umum dipenuhi hampir dimana-mana. Sehingga turunan merupakan invers/kebalikan dari integral. Pertanyaan pertama, jauh lebih sulit walaupun menggunakan Integral Lebesgue, dan bernilai benar hanya untuk beberapa kelas fungsi. Pada Integral Riemann, turunan suatu fungsi di titik tertentu merupakan kemiringan (gradien) garis singgung di titik tersebut. Perhatikan ilustrasi berikut:
f(a) k f(ah) f(a+h)

l ah a a+h

Untuk garis l,
ml =

Untuk garis k,

f (a + h ) f (a ) f (a + h ) f (a ) ; m garis singgung di a = lim h 0 h h

mk =

f (a ) f (a h ) f (a ) f (a h ) ; m garis singgung di a = lim h 0 h h

Turunan Fungsi Monoton Misalkan = {I1, . . .} adalah koleksi interval-interval. Koleksi disebut selimut Vitali untuk E jika untuk setiap > 0 dan apapun x E , terdapat interval I sedemikian sehingga x I dan l ( I ) < . Interval-interval ini mungkin buka, tutup, atau setengah tutup. Yang jelas, interval tersebut tidak boleh hanya terdiri dari satu titik. Lemma Vitali : Jika adalah selimut Vitali untuk E dengan m * ( E ) < maka untuk setiap > 0 ada koleksi berhingga interval di yang saling lepas {I1, I2, . . ., IN} sehingga N m * E ~ In < n =1

5.1.

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

Bukti: (see Real Analysis, H.L. Royden, 3rd ed, page 9899) Dari Lemma di atas, N N N m * E ~ In < m * ( E ) m * In < m * In > m * ( E) n =1 n =1 n =1 Selanjutnya, dalam tujuan kita membahas mengenai turunan (derivatif) dari suatu fungsi f, kita perlu mendefinisikan 4 macam turunan dari fungsi f di x sebagai berikut: f (x + h ) f (x ) D + f ( x ) = lim+ h 0 h f (x + h ) f (x ) D+ f ( x ) = lim + h h 0 f ( x ) f (x h ) D f ( x ) = lim+ h 0 h f (x ) f (x h ) D f ( x ) = lim h h 0 + + Dari pendefinisian di atas, jelas bahwa D f ( x ) D+ f ( x ) dan D f ( x ) D f ( x ) . Jika D + f ( x ) = D+ f ( x ) = D f ( x ) = D f ( x ) maka f dikatakan terturunkan (differentiable) di x dan kita menuliskan f(x) sebagai nilai turunan f di titik x. Jika D + f ( x ) = D+ f ( x ) maka f dikatakan memiliki turunan kanan (right-hand derivates) di x dan menuliskan f+(x) sebagai nilai turunan kanan f di x. Demikian juga untuk yang lain, dituliskan f(x) sebagai nilai turunan kiri f di x.
Proposisi : Jika f kontinu pada [a, b] dan salah satu turunannya tak negatif pada (a, b) maka f adalah fungsi tak turun pada [a, b] Bukti : Misalkan f kontinu pada [a, b] dan salah satu turunannya, katakan D+ f ( x ) 0, x ( a , b ) . Dari definisi, f (x + h ) f (x ) f (x + h ) f (x ) D+ f ( x ) = lim = sup inf h h h 0+ > 0 0 <h < Karena D+ f ( x ) 0, x ( a , b ) maka f (x + h ) f (x ) inf 0 0 <h < h Karena h > 0, maka haruslah f (x + h ) f (x ) 0 f (x + h ) f (x ) Jadi, untuk setiap x x + h berlaku f (x ) f (x + h ) Bukti lain: Misalkan f kontinu pada [a, b] dan salah satu turunannya, katakan D + f ( x ) 0, x ( a , b ) . Diambil sebarang x ( a , b ) . Dari definisi, f (x + h ) f (x ) D + f ( x ) = lim+ 0 h 0 h Diambil y = x + h, diperoleh h = y x dan jika h 0 + maka y x > 0 y > x . Maka,
f ( y ) f (x ) inf sup 0 > 0 x < y < x + y x
72

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

Jadi, untuk setiap > 0 ada x < y < x + sehingga f ( y ) f (x ) 0 f ( y ) f (x ) 0 f (x ) f ( y ) y x


Contoh Soal (Problem 5.1) : Misalkan f fungsi yang didefinisikan dengan f(0) = 0 dan f(x) = x sin(1/x) untuk x 0. Tentukan D+f(0), D+f(0), Df(0), Df(0) Jawab : Pertama, perlu ditunjukkan bahwa limit-nya ada. Digunakan prinsip apit: x 0+ , x 0 1 1 sin ( x )1
1 Karena lim+ ( x ) = 0 dan lim+ x = 0 maka lim+ x .sin ( x ) = 0.

1 x x .sin ( x )x
x 0

x 0

x 0

x 0 , x 0 1 1 sin ( x )1
1 Karena lim ( x ) = 0 dan lim x = 0 maka lim x .sin ( x ) = 0. x 0 x 0 x 0 1 x x .sin ( x )x

Jadi,

Selanjutnya, diambil sembarang > 0 .

x 0+

1 lim x .sin ( x ) = lim x .sin ( x1 ) = lim x .sin ( x1 ) = f (0) = 0 x 0 x 0

0 <h <

1 1 > h

1 1 Maka sup sin = 1 . Akibatnya inf sup sin = 1 . Dari hasil ini diperoleh, h h 1 h .sin( h ) f (0 + h ) f (0) 1 = lim+ = lim+ sin ( h D + f (0) = lim+ )=1 h 0 h h 0 0 h h 1 h .sin( h ) f (0 + h ) f (0) 1 = lim = lim sin ( h D+ f (0) = lim ) = 1 + + + h h h 0 h 0 h 0 h .sin( 1h ) f (0) f (0 h ) = lim+ = lim+ sin ( 1h ) = 1 D f (0) = lim+ h 0 h 0 h 0 h h 1 h .sin( h ) f (0) f (0 h ) = lim = lim sin ( 1h ) = 1 D f (0) = lim + + h h h 0 h 0 h 0+
Contoh Soal (Problem 5.2) : a. Tunjukkan bahwa D+[f(x)] = D+f(x) b. Jika g(x) = f(x), maka D+g(x) = Df(x) Jawab : [ f ( x + h )] [ f ( x )] a. D + [ f ( x )] = lim+ h 0 h f (x + h ) f (x ) f (x + h) f (x ) = lim = D+ f ( x ) D + [ f ( x )] = lim+ h 0 h h h 0 + g( x + h ) g( x ) b. D + g ( x ) = lim+ h 0 h

73

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

D + f ( x ) = lim+
h 0

f ( x h ) f ( x ) f ( x ) f ( x h ) f ( x ) f ( x h ) = lim+ = lim + h 0 h h h h 0 = D f ( x )

Teorema : Jika f fungsi naik dan bernilai real pada [a, b] maka f terturunkan hampir di mana-mana dan

f '( x ) d ( x ) f ( b ) f ( a )

membuktikan m * {x : D + f ( x ) > D f ( x )} = 0 . Misalkan

Bukti : (Buktinya ada 10 kasus) Pertama, akan dibuktikan bahwa D + f ( x ) = D+ f ( x ) = D f ( x ) = D f ( x ) . Akan dibuktikan untuk satu kasus, misalkan D + f ( x ) = D f ( x ) hampir dimana-mana. Hal ini ekuivalen dengan

E = {x [ a , b ] : D + f ( x ) > D f ( x )}

Dengan menggunakan aksioma Archimedes, E dapat ditulis sebagai E = {x [ a , b ] : D + f ( x ) > u > v > D f ( x )}
u ,v

Misalkan, untuk suatu u, v Eu ,v = {x [ a , b ] : D + f ( x ) > u > v > D f ( x )} maka,


E=

Jadi, cukup dibuktikan m * ( Eu ,v ) = s = 0 . Dari D + f ( x ) > u > v > D f ( x ) ditinjau kasus berikut
i) x Eu ,v D f ( x ) < v f (x ) f (x h ) <v h h 0+ Karena supremum, maka ada h cukup kecil sehingga pada [x h, h] berlaku f (x ) f (x h ) < v f ( x ) f ( x h ) < vh . (1) h Karena m * ( Eu ,v ) < maka ada himpunan terbuka O sehingga Eu ,v O dan m * (O ) < s + lim , IN} yang saling lepas dan A Eu ,v sehingga a) A I n b) m * ( A ) > s Misalkan I n = [ x n hn , x n ] , n = 1, 2,..., N Dari (1), f ( x n ) f ( x n hn ) < vhn . Sehingga

u ,v

u ,v

Karena m * ( Eu ,v ) < maka menurut Lemma Vitali, ada koleksi berhingga interval {I1, I2,

n =1

f ( x n ) f ( x n hn ) < vhn = v hn
n n

Karena

O maka m

( I ) l ( I

) = hn < m(O ) . Jadi,

n =1

n =1

f (x
n =1

) f ( x n hn ) < vm(O ) < v ( s + ) (2)

74

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

ii) x A D + f ( x ) > u f (x + h ) f (x ) >u h 0 h Karena infimum, maka ada h cukup kecil sehingga pada [x, x + h] berlaku f (x + h ) f (x ) > u f ( x + h ) f ( x ) > uh . (3) h Karena m * ( A ) < maka menurut Lemma Vitali, ada koleksi berhingga interval {J1, J2, , JM} yang saling lepas dan B A sehingga lim+ a) B J i b) m * ( B ) > s 2 c) Karena x B x J i untuk suatu i x A x I n untuk suatu n maka J i I n
i =1 M

Misalkan J n = [ y n , y n + kn ] , n = 1, 2,..., M Dari (3), f ( y n + kn ) f ( y n ) > ukn . Sehingga

f( y
n =1

+ kn ) f ( y n ) > ukn = v kn > u ( s 2 ) (4)


n =1 n =1

Sekarang, misalkan J 1 , J 2 , J 3 I 1

f(x1) f(x1+h1)

J1 x1h1 y2

J2 y3

J3 y4 I1 x1

Jadi, u( s 2 ) < f ( y n + kn ) f ( y n )
n =1 N M

f ( x n ) f ( x n hn )
n =1

v ( s + ), Maka,
1 1 u( s 2 n ) v( s + n ),

> 0
n

us vs ( u v )s 0 Karena u v > 0, maka s 0. Padahal s 0. Jadi haruslah s = 0.

Kedua, akan dibuktikan bahwa Misalkan

f '( x ) d ( x ) f ( b ) f ( a ) .

g ( x ) = lim
h 0

Didefinisikan

f (x + h ) f (x ) = f '( x ) terdefinisi (ae) h

75

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

gn ( x ) =
n

1 f (x + n ) f (x ) 1 n

dan f ( x ) = f ( b ) untuk x > b

Jadi, lim g n = g (ae) dan karena f fungsi naik maka gn 0. Lemma Fatou,

1 f ' = g lim g n . = lim n f ( x + n ) f (x ) a n a n

. = lim n
n

( . = lim n ( . = lim n (
. = lim n
n n n

1 f (x + n ) f (x ) a

1 b+ n

1 a+n

f (x ) f (x )
a

)
1 a+n

1 a+n 1 b+ n

f (x ) +

1 b+n

b
1 a+n

f (x ) f (x )

f (x )

f (x )

1 a+n

f (x )

1 ] berlaku f ( a ) f ( x ) f ( x ) f ( a ) . Akibatnya Karena f fungsi naik, maka x [ a , a + n

5.2.

f ' lim n
n

1 b+n

f (b )

1 a+n

1 1 f ( a ) = lim n ( f ( b ).(b + n b ) f ( a ).( a + n a )) = f (b ) f ( a ) n

Fungsi Bervariasi Terbatas Misalkan f fungsi bernilai real yang didefinisikan pada interval [a, b] dan misalkan a = x0 < x1 < . . . < xk = b merupakan sebarang partisi dari [a, b]. Didefinisikan

p = [ f ( x i ) f ( x i 1 )] n = [ f ( x i ) f ( x i 1 )]
i =1 k i =1 k

t = p + n = f ( x i ) f ( x i 1 )
i =1

dimana r = max(0, r ) , r = max(0, r ) , dan |r |= r + + r . Dari pendefinisian ini diperoleh,


p n = [ f ( x i ) f ( x i 1 )] [ f ( x i ) f ( x i 1 )]
+ i =1 k i =1 k k

= f ( x i ) f ( x i 1 )
i =1

= f (xk ) f (x0 ) = f (b ) f ( a ) Kemudian, didefinisikan

P = sup p, N = sup n, T = sup t, yaitu mengambil supremum dari semua partisi-partisi yang mungkin pada [a, b]. Karena, p = [ f ( x i ) f ( x i 1 )] f ( x i ) f ( x i 1 ) = t
+ i =1 i =1 k k

maka, Akibatnya

sup p sup t = sup( n + p ) sup p + sup n

P T P +N P, N, dan T masing-masing disebut positif, negatif, dan variasi total dari f pada [a, b]. Variasi total dari f
76

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

pada [a, b] ditulis Tab ( f ) atau Tab .


Contoh : Jika f fungsi terukur dan naik monoton pada [a, b], maka

p = [ f ( x i ) f ( x i 1 )] = f ( x i ) f ( x i 1 ) = f ( x 1 ) f ( x 0 )... + f ( x k ) f ( x k 1 ) = f (b ) f ( a )
+

n = [ f ( x i ) f ( x i 1 )] = 0 = 0

i =1 k

i =1 k

t = f ( x i ) f ( x i 1 ) = f ( x i ) f ( x i 1 ) = f ( b ) f ( a )
i =1 i =1

i =1 k

i =1

T = sup t = f(b) f(a) N = sup n = 0 P = sup p = f(b) f(a) T=N+P


Definisi (Fungsi Bervariasi Terbatas): Fungsi f dikatakan bervariasi terbatas pada [a, b] jika Tab < dan dinotasikan dengan f BV . Lemma : Jika f bervariasi terbatas pada [a, b] maka

Tab = Pab + N ab
dan

f ( b ) f ( a ) = Pab N ab
Bukti : Diambil sebarang partisi pada [a, b]. Menurut definisi, p n = f (b ) f ( a ) p = n + f (b ) f ( a ) Dari sini, maka sup p = sup( n + f ( b ) f ( a )) = sup n + f ( b ) f ( a ) P = N + f (b ) f ( a ) P N = f (b ) f ( a ) Juga, t = p + n = p + p { f ( b ) f ( a )} Maka, sup t = sup( p + p { f ( b ) f ( a )} ) = sup 2 p { f (b ) f ( a )}
T = 2 P { f ( b ) f ( a )} T = 2P P + N = P + N

Teorema : Fungsi f bervariasi terbatas pada [a, b] jika dan hanya jika f merupakan selisih dua fungsi monoton dan bernilai real pada [a, b] Bukti : ) Diketahui f BV . Akan dibuktikan bahwa f = g h dengan g dan h fungsi monoton. Karena f BV maka Tab ( f ) < . Dari Lemma di atas, f ( x ) = Pax N ax + f ( a ) Diambil
77

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

g ( x ) = Pax dan h( x ) = N ax Terlihat bahwa, x < y Pax Pa y yang berarti g ( x ) = Pax tak turun; dan
x < y N ax N ay yang berarti h( x ) = N ax tak turun ) Diketahui f = g h dengan g dan h fungsi monoton. Akan dibuktikan f BV Tab <
b ta ( f ) = f ( x i ) f ( x i 1 ) i =1 k k

= ( g ( x i ) h( x i )) ( g ( x i 1 ) + h( x i 1 ))
i =1 k

g ( x i ) g ( x i 1 ) + h( x i ) + h( x i 1 )
i =1 i =1

Karena g(x) dan h(x) fungsi monoton, maka b ta ( f ) g ( b ) g ( a ) + h(b ) h( a ) Dari sini maka, Tab ( f ) g ( b ) g ( a ) + h( b ) h( a ) < Jadi, f BV
Akibat : Jika f fungsi bervariasi terbatas pada [a, b] maka f(x) ada hampir di mana-mana pada [a, b] Bukti : f BV . f = g h , g dan h fungsi monoton . f ' = ( g h )' = g ' h ' (teorema turunan fungsi monoton) Jadi, f ada (ae) pada [a, b]. Turunan Integral Jika f fungsi terintegralkan pada [a, b] didefinisikan indefinit integral (integral tak tentu) dari f yaitu F yang didefinisikan pada [a, b] dengan aturan
F ( x ) = f ( t ) dt
a b

5.3.

Dalam sub-bab ini kita akan melihat bagaimana turunan dari indefinit integral dari suatu fungsi terintegralkan adalah sama dengan integralnya hampir dimana-mana. Kita mulai pembahasan ini dengan melihat beberapa lemma.
Lemma : Jika f terintegralkan pada [a, b] maka fungsi F dengan
F ( x ) = f ( t ) dt
a b

adalah fungsi kontinu dan bervariasi terbatas pada [a, b]. Bukti : Ambil sebarang c [ a , b ] . Akan dibuktikan F kontinu di c. Ekuivalen dengan membuktikan > 0, > 0 sehingga | x c |< f ( x ) f ( c ) < . Diambil sebarang > 0 . Karena f terintegralkan pada [a, b] maka |f| terintegralkan pada [a, b] Karena |f| 0 dan terintegralkan pada [a, b] maka ada > 0 sehingga untuk setiap A [ a , b ] dengan m( A ) < maka Ambil A = {x [ a , b ] :| x c |< / 3}
78

| f |< .
A

Bab 5 Turunan dan Integral c/3 c=a c/3 c c+/3 c=b c+/3

Compiled by : Khaeroni, S.Si

Jadi, secara umum m( A ) 2 3 < . Sehingga | x c |< F ( x ) F ( c ) =


k

f (t ) f (t ) =
a

f (t ) f (t ) < f (t ) <
x A b a

Selanjutnya, akan dibuktikan f BV . Ekuivalen dengan membuktikan T ( F ) <


b ta ( F ) = F ( x i ) F ( x i 1 ) i =k k

=
i =k k

xi

a xi

f (t ) f (t )

x i 1

f (t )

=
i =k k

x i 1


i =k

xi

x i 1

f (t ) =

x1

x0

f (t ) +

x2

x1

f ( t ) + ... +

xk

x k 1

f (t ) = f (t )
a

Karena f terintegralkan maka |f| terintegralkan. Karena ruas kanan tidak bergantung pada partisi, maka
b Tab ( F ) = sup t a ( F ) f (t ) < a b b

Selanjutnya, dengan mendefinisikan F ( x ) = f ( t ) dt , x [ a , b ] ternyata diperoleh bahwa


a

fungsi F kontinu dan bervariasi terbatas pada [a, b]. Kita akan melihat bahwa F mempunyai turunan. Artinya F(x) ada. Sehingga juga berlaku: d b F '( x ) = f ( t ) dt = f ( x ) 1) dx a 2)

f ( t ) dt = f ( b ) f ( a )

Untuk itu, kita perlu meninjau beberapa lemma berikut:


Lemma : Jika f terintegralkan pada [a, b] dan

f ( t ) dt = 0 , x [ a , b ]

maka f(t) = 0 (ae) di [a, b]. Bukti : (see Real Analysis, H.L. Royden, 3rd ed, page 105-106).
Lemma : Jika f fungsi terbatas dan terukur pada [a, b] dan
F ( x ) = f ( t ) dt + F ( a )
a x

maka F(x) = f(x) (ae) pada [a, b]. Bukti : (see Real Analysis, H.L. Royden, 3rd ed, page 106-107).
Teorema : Jika f fungsi terintegralkan pada [a, b] dan
79

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

F ( x ) = f ( t ) dt + F ( a )
a

maka F(x) = f(x) (ae) pada [a, b]. Bukti : Diketahui f terintegralkan pada [a, b] dan F ( x ) = f ( t ) dt + F ( a ) . Akan dibuktikan F(x) = f(x)
a x

Dari dua lemma di atas, cukup dibuktikan


+ +

F '( t ) dt = f ( t ) dt , x [ a , b ] .
a

Karena f = f f dengan f , f 0 (tanpa mengurangi keumuman bukti) maka f 0. Didefinisikan barisan {fn} sebagai berikut: f ( x ), f ( x ) < n fn (x ) = f (x ) n n, Dari pendefinisian ini diperoleh f n 0 , n ; f n f ; f n n , n dan fn terbatas dan terukur. Menurut lemma kedua di atas, maka d x f n ( t ) dt = f n ( x ) , n dx a Kemudian didefinisikan n Gn = f f n 0 Sehingga,
x < y f f n f n f Gn ( x ) Gn ( y )
a a x x

Jadi Gn monoton tak turun. Akibatnya G ( x ) 0 , x ( a , b ) . Dari hipotesis d x F '( x ) = f n ( t ) dt dx a d x = ( f fn ) + fn dx a d x d x = f fn ) + fn ( dx a dx a ' = Gn ( x ) + f n ( x ) 0 + fn (x ) = f n ( x ), n Jadi, f n ( x ) F '( x ), x [ a , b ], n f n F ', n lim f n F ' f F '
1
' n
n

Dari hipotesis diperoleh Karena f 0 maka


F ( x ) F ( a ) = f F ' (1)
a a x x

x< y f f
a a

Jadi F tak turun, akibatnya

F ' F ( x ) F ( a ) = f (2)
a

Dari (1) dan (2) diperoleh

Lihat proposisi di halaman 72. 80

Bab 5 Turunan dan Integral

Compiled by : Khaeroni, S.Si

Akibatnya,

f ( t ) dt = F '( t ) dt = F ( x ) F ( a )
a x

f ( t ) dt F '( t ) dt = 0
a

[ f ( t ) F ' t )] dt = 0, x

Diperoleh

f(t) F(t) = 0 f(t) = F(t), t.

Dari teorema terakhir ini, terjawab sudah pertanyaan-pertanyaan yang dimunculkan di awal bab ini. Yaitu bahwa Teorema Dasar Kalkulus I dan II berlaku: 1) F '( x ) = f ( x ) 2)

F '( t ) dt = F ( b ) F ( a )

Latihan (Soal Quis) : Misalkan f fungsi tak negatif dan terintegralkan (ae) pada [a, b]. Didefinisikan
F ( x ) = f ( t ) dt
a x

buktikan bahwa

F '( t ) dt f ( t ) dt
a

Jawab : Pertama ditunjukkan bahwa F tak turun. Karena f 0, maka


x < y [a, x ) [a, y ) f f F (x ) F( y )
x y

Jadi, F tak turun. Maka2

F '( t ) dt F ( b ) F ( a ) = f ( t ) dt 0 = f ( t ) dt
a a

Contoh : Diketahui f(x) = sin x, x [0, ]. Apakah f BV pada [0, ]? Jawab : Misalkan L sebarang partisi dari [0, ]. Maka L : 0 = x 0 < x 1 < ... < x k = . Ditinjau dua kasus. Kasus I: Jika 2 L , maka n 0 , 0 n 0 n sehingga

t 0 ( f ) = f ( x i ) f ( x i 1 ) +

i =1

n0

i = n 0 +1

f ( x i ) f ( x i 1 )

= = f ( x i ) f ( x i 1 ) +
i =1 n0 i = n0 +1

f ( x i 1 ) f ( x i )

= f ( x n0 ) f ( x 0 ) + f ( x n0 ) f ( x k )
= f( 2 ) f (0) + f ( 2 ) f ( ) = sin 2 sin 0 + sin 2 sin

=2 Kasus 2 : Jika 2 L , maka n1 , 0 n1 k sehingga x n1 1 < 2 < x n1 .


2

Lihat Teorema halaman 74 81

Bab 5 Turunan dan Integral


t0 ( f ) = f ( x i ) f ( x i 1 ) + f ( x n1 ) f ( x n1 1 ) +
i =1 n1 1 i =1 n1 1

Compiled by : Khaeroni, S.Si

i = n1 +1

f ( x i ) f ( x i 1 )

= f ( x i ) f ( x i 1 ) + f ( x n1 ) f ( 2 ) + f ( 2 ) f ( x n1 1 ) +
n1 1 i =1

i =n1 +1

f ( x i ) f ( x i 1 ) f ( x i ) f ( x i 1 )

f ( x i ) f ( x i 1 ) + f ( x n1 ) f ( 2 ) + f ( 2 ) f ( x n1 1 ) +

i =n1 +1

=
= f( 2 ) f (0) + f ( 2 ) f ( ) = sin 2 sin 0 + sin 2 sin

Jadi,

=2

2, 2 L t0 ( f )= 2, 2 L Sehingga T0 ( f ) = 2 < . Jadi terbukti f BV pada [0, ]

82

Anda mungkin juga menyukai