Disusun Oleh :
Nama :Chaerudin Ismail
No :06
Kelas :X MIPA 1
SMA N 1 GIRIMARTO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
1. Fungsi Eksponen
Bentuk an disebuat sebagai bentuk eksponensial atau perpangkatan, dengan a disebut basis
atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau pangkat. Sifat – sifat yang berlaku dalam
bilangan berpangkat rasional diantaranya adalah sebagai berikut :
jawab :
(0,008)⋅² = (1/125)⋅²
= (1/5³)⋅²
= (5⋅³)⋅²
= 5^6 = 15.625
2.Persamaan Eksponen
Misal terdapat persamaan a^f(x)=1 dengan a>0 dan a≠1, untuk menentukan himpunan
penyelesaian bentuk persamaan tersebut gunakan sifat bahwa :
a^f(x) = 1 ⇔f(x)=0
Contoh:
a. 3 5x-10 = 1
b. 2 2x²+3x-5 = 1
c. 8 x2-4x-5=1
Jawab :
a. 3 5x-10 = 1
3 5x-10 = 30
5x-10 = 0
5x = 10
x = 2
b. 2 2x²+3x-5 = 1
2 2x²+3x-5 = 20
2x2+2x-5 = 0
(2x+5) (x-1) = 0
2x+5 = 0 | x-1 = 0
X = -²⁄₅ | x = 1
. c. 8 x2-4x-5 =1
8 x2-4x-5 =80
2x2+4x-5 = 0
(2x+1) (x-5) = 0
2x+1 = 0 | x-5 = 0
X = -1 | x = 5
.
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = a^p, dengan a>0 dan a≠1. Himpunan penyelesaian
bentuk persamaan eksponen diatas ditentukan dengan cara menyamakan pangkat ruas kiri
dengan ruas kanan.
a^f(x)= a^p ⇔ f(x) = p
Contoh:
a. 5 2x-1 = 625
b. 2 2x-7 = ⅓₂
c. √33x-10 = ½₇√3
Jawab :
a. 5 2x-1 = 625
5 2x-1 = 53
2x-1 = 3
2x = 4
x = 2
b. 2 2x-7 = ⅓₂
2 2x-7 = 2-5
2x-7 = -5
2x = 2
x = 1
c. √33x-10 = ½₇√3
33x-10⁄2 = 3-3.3½
33x-10⁄2 = 3-⁵⁄₂
3x-10⁄2 = -⁵⁄₂
3x-10 = -5
3x = 5
x = ⁵⁄₃
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = a^g(x) dengan a>0 dan a≠1. Himpunan penyelesaian
persamaan diatas dapat ditentukan dengan cara menyamakan persamaan pangkatnya. Jadi
dapat kita katakan sebagai berikut :
Contoh:
a. 9 x²+x = 27 x²-1
b. 25 x+2 = (0,2) 1-x
Jawab :
a. 9 x²+x = 27 x²-1
3 2(x²+x) = 3 3(x²-1)
2 (x2+x) = 3 (x2-1)
2x2 + 2x = 3x2 – 3
x2 – 2x – 3 = 0
(x – 3) (x + 1) = 0
x = 3 x = -1 Jadi HP = { -1,3 }
b. 25 x+2 = (0,2) 1-x
52(x+2) = 5 -1(1-x)
2x + 4 = -1 + x
2x – x = -1 – 4
x = -5 Jadi HP = { -5 }
Misalkan terdapat persamaan a^f(x) = b^f(x), dengan a≠b ;a,b >0 ; a,b ≠1. Himpunan
penyelesaian persamaan eksponen tersebut dapat ditentukan dengan cara menyamakan f(x0
dengan nol. Jadi dapat disimpulkan sebagai berikut :
Contoh:
a. 6 x-3 = 9 x-3
b. 7x²-5x+6 = 8x²-5x+6
Jawab :
a. 6 x-3 = 9 x-3
x-3 = 0
x = 3
Jadi HP = { 3 }
b. 7x²-5x+6 = 8x²-5x+6
x²-5x+6 = 0
(x-6) (x+1) = 0
x = 6 x = -1
Jadi HP = { -1,6 }
Contoh:
a.3x+2 =23x
Jawab:
a..32.3x =(23)x
a. 22x – 2x+3 + 16 = 0
b. 22x – 2x+3 + 16 = 0
Jawab :
a. 22x – 2x+3 + 16 = 0
22x – 2x.23 + 16 = 0
Misalkan 2x = p, maka persamaannya menjadi
P2 – 8p + 16 = 0
(p-4) p-4) = 0
p = 4
Untuk p = 4, jadi
2x = 4
2x = 22
x = 2
Jadi HP = { 2 }
b. 22x – 2x+3 + 16 = 0
22x – 2x.23 + 16 = 0
Misalkan 2x = p, maka persamaannya menjadi
P2 – 8p + 16 = 0
(p-4) p-4) = 0
p =4
Untuk p = 4, jadi
2x = 4
2x = 4
x =2
Jadi HP = { 2 }
1). g(x)=0 karena ruas kanan nilainya 1 berarti g(x) harus sama dengan nol.
2). f(x)=1 karena jika f(x)=1 maka bilangan 1 dipangkatkan berapapun nilainya 1.
Contoh:
a.(x-5)2x-20=1
Jawab :
Kemungkinan I
x – 5 = 1 maka x = 1
Kemungkinan II
2x – 20 = 0
2x = 20
x = 10
Syarat x – 5 ≠0
10 – 5 ≠ 0 (benar)
Jadi x = 10 memenuhi
Kemungkinan III
x-5 = -1
x=4
Syarat
2x – 20 = genap
2.4 – 20 = genap
8 – 20 = genap
Jadi, x = 4 memenuhi
Untuk nilai g(x) ≠ h(x). Himpunan penyelesaian bentuk eksponen tersebut diperoleh dari
empat kemungkinan berikut :
1). g(x)=h(x0 karena bilangan pokok sudah sama maka pangkatnya harus sama.
2). f(x)=1 karena g9x) ≠ h(x) maka bilangan pokok harus bernilai 1 (satu) agar persamaan
bernilai benar.
3). f(x)=-1, bewrakibat g(x) dan h(x) harus sama-sama bernilai genap atau sama-sama
bernilai ganjil.
4). f(x)=0, dengan g(x) dan h(x) masing-masing bernilai positif dituliskan g(x)>0 atau h(x)>0.
(2x-1)x-3=(x+7)x-3
Jawab
Kemungkinan I
2x-1 = x+7
x=8
Kemungkinan II
x–3=0
x=3
syarat :
2x – 1 ≠ 0 x+7 ≠ 0
5 ≠ 0 10 ≠ 0
Jadi x = 3 memenuhi
Kemungkinan III
2x – 1 = -(x + 7)
2x – 1 = -x – 7
3x = -6
x=-2
Syarat :
x – 3 = genap
-2 – 3 = genap (salah)
Berikut ini grafik dari fungsi-fungsi f dan g pada satu bidang koordinat.
Perhatikan bahwa
sehingga kita dapat menggambar grafik fungsi g dengan mencerminkan grafik fungsi f
terhadap sumbu-y.
Fungsi eksponensial
memiliki domain bilangan real dan range (0, ∞). Garis y = 0 (sumbu-x) merupakan asimtot
horizontal dari f. Grafik f berbentuk salah satu dari grafik-grafik pada Gambar 3 berikut ini.
Contoh 3: Mengidentifikasi Grafik Fungsi Eksponensial
Tentukan fungsi eksponensial f(x) = ax yang grafiknya diberikan oleh Gambar 4(a) dan 4(b)
berikut.
Pembahasan Pada Gambar 4(a), kita dapat melihat bahwa f(2) = a² = 25. Sehingga kita
mendapatkan a = 5. Jadi, fungsi eksponensial untuk Gambar 4(a) adalah f(x) = 5x.
Selanjutnya, pada Gambar 4(b) kita dapat melihat bahwa f(3) = a3 = 1/8. Sehingga a = ½.
Oleh karena itu, fungsi yang memiliki grafik seperti pada Gambar 4(b) adalah f(x) = (1/2)x.
y = b. a x dengan a = 1 + r
Keterangan:
b = jumlah awal (ketika x = 0)
a = faktor pertumbuhan (a > 1)
r = laju pertumbuhan per selang waktu T.
y = jumlah setelah selang waktu t
x = fraksi dengan x = tT
y = b. a x dengan a = 1 – r
Keterangan:
b = jumlah awal (ketika x = 0)
a = faktor penyusutan (0 < a < 1)
m = m0 × (12)n
Keterangan:
m = massa setelah selang waktu t.
m0 = massa awal
n = tT
t = selang waktu
T = waktu paruh
Contoh 1
Tentukan nilai a jika grafik fungsi f (x) = a x melalui titik:
• P = ( 2, 14)
• Q = (3, 8)
Penyelesaian:
• P = ( 2, 14)
• Q = (3, 8)
Contoh 2
Diketahui jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sekitar 230 juta jiwa dengan laju
pertumbuhannya 2% pertahun.
• Tulis persamaan untuk memodelkan jumlah penduduk Indonesia.
• Tentukan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020.
Penyelesaian:
Oleh karena laju pertumbuhan penduduk = 2% pertahun artinya jumlah penduduk selalu
meningkat, maka gunakan fungsi pertumbuhan eksponensial, yaitu:
y = b. a x dengan a = 1 + r
Misal:
b = jumlah penduduk pada tahun 2010 = 230.000.000
r = laju pertumbuhan pertahun = 2% = 0,02
a = faktor pertumbuhan = 1 + r = 1 + 0,02 = 1,02.
Dengan demikian, jumlah penduduk Indonesia bisa dimodelkan sebagai:
Jadi, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 sekitar 280.368.717 jiwa.
Contoh 3
Kolera, penyakit yang menyerang usus, disebabkan oleh bakteri kolera yang berkembang
biak secara eksponensial dengan membelah selnya dan dinyatakan dengan N = N0. e 1,386t. N
adalah jumlah bakteri yang muncul setelah t jam dan N0 adalah jumlah bakteri pada
permulaan (t = 0). Jika di awal terdapat 25 bakteri, tentukan banyak bakteri (dalam satuan
terdekat) yang akan muncul dalam waktu:
• 0,6 jam
• 3,5 jam
Penyelesaian: