FUNGSI EKSPONEN
A. Definisi Eksponen
Eksponen adalah bentuk perkalian suatu bilangan yang sama secara berulang-
ulang. Mungkin Quipperian biasa mendengar istilahnya sebagai bilangan
berpangkat. Contohnya sebagai berikut
33=3× 3 ×3=27
B. Sifat-Sifat Eksponen
Dengan a, b, p, m, dan n adalah bilangan real, maka eksponen dalam
bentuk perpangkatan memiliki sifat-sifat berikut:
1.
Contoh:
2. dengan
Contoh:
3.
Contoh:
4.
Contoh:
5. dengan b ≠ 0
Contoh:
6. dengan a ≠ 0
Contoh:
= 1
= 1
7. dengan a ≠ 0
Contoh:
8.
Contoh:
9.
Contoh:
Contoh Soal.
Bentuk sederhana dari
Jawab :
Dengan menerapkan sifat eksponen ke-3 , maka menjadi :
Jawab :
Kalikan dengan penyebut sekawan :
C. Grafik Fungsi Eksponen
Suatu fungsi dengan , , dan disebut fungsi
eksponen. Fungsi eksponen sering dinotasikan sebagai:
atau
Grafik fungsi eksponen dapat dibuat dengan bantuan nilai-nilai fungsi. Secara
umum, grafik fungsi eksponen sebagai berikut:
untuk
untuk
Pembahasan
x f(x)
-2 1.11
-1 1.33
0 2
1 4
2 10
3 28
A. Bentuk af(x) = ag(x)
Jika af(x) = ag(x) maka f(x) = g(x)
Contoh 1
Tentukan penyelesaian dari 22x-7 = 81-x
Jawab :
Langkah pertama, samakan basis pada kedua ruas.
22x-7 = 81-x
22x-7 = (23)1-x
22x-7 = 23-3x
Jika af(x) = bf(x) maka f(x) = 0
Contoh 2
Tentukan penyelesaian dari 32x-2 = 5x-1
Jawab :
Kedua basis pada persamaan diatas berbeda dan tidak ada sifat-sifat
perpangkatan yang dapat kita gunakan untuk menyamakan kedua basis tersebut.
Namun, kedua pangkatnya bisa kita samakan menjadi sebagai berikut :
32x-2 = 5x-1
32(x-1) = 5x-1
9x-1 = 5x-1
Jika af(x) = bg(x) maka log af(x) = log bg(x)
Contoh 3
Tentukan penyelesaian dari ()x = 61-x
Jawab :
Basis pada kedua ruas persamaan diatas berbeda, begitu pula pangkatnya.
Berdasarkan sifat C, maka
log ()x = log 61-x
x log () = (1 - x) log 6 log an = n log a
x log () = log 6 - x log 6
x log () + x log 6 = log 6
x (log () + log 6) = log 6
x log 4 = log 6 log a + log b = log (ab)
x=
x = 4log 6
1. Karena 1g(x) = 1 benar untuk setiap g(x), maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai
benar ketika f(x) = 1.
2. Karena (-1)g(x) = 1 benar jika g(x) genap, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai
benar ketika f(x) = -1 dengan syarat g(x) genap.
3. Karena f(x)0 = 1 benar jika f(x) ≠ 0, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai benar
ketika g(x) = 0 dengan syarat f(x) ≠ 0.
Contoh 4
Tentukan HP dari (2x + 3)x-1 = 1
Jawab :
Misalkan : f(x) = 2x + 3 dan g(x) = x - 1
Solusi 1 : f(x) = 1
2x + 3 = 1
2x = -2
x = -1 ✔
HP = {-1, 1}
1. Karena pangkatnya sama, haruslah bilangan pokoknya juga sama, yaitu f(x) =
g(x).
2. Dua buah bilangan yang berlainan tanda, jika dipangkatkan bilangan genap
yang sama akan menghasilkan bilangan yang sama. Sebagai ilustrasi, (2) h(x) = (-2)h(x)
bernilai benar ketika h(x) genap. Jadi, persamaan f(x) h(x) = g(x)h(x) akan bernilai benar
jika f(x) = -g(x) dengan syarat h(x) genap.
3. Untuk f(x) dan g(x) ≠ 0, maka f(x)0 = 1 dan g(x)0 = 1. Akibatnya, f(x)0 = g(x)0
ketika f(x) dan g(x) ≠ 0. Jadi, persamaan f(x)h(x) = g(x)h(x) akan bernilai benar jika h(x) =
0 asalkan f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0.
Jawab :
Misalkan : f(x) = 2x + 1, g(x) = x + 5 dan h(x) = x - 6
Catatan : Jika seandainya salah satu atau keduanya bernilai nol, maka x = 6 tidak
memenuhi.
∴ HP = {-2, 4, 6}
Persamaan eksponen diatas memiliki basis yang sama, yaitu f(x). Namun
kedua pangkatnya berbeda, yaitu g(x) dan h(x). Ada 4 kondisi yang
menyebabkan persamaan diatas bernilai benar.
1. Karena basisnya sama, haruslah pangkatnya juga sama, yaitu g(x) = h(x).
2. Untuk berapapun nilai g(x) dan h(x), maka 1g(x) = 1 dan 1h(x) = 1. Akibatnya, 1g(x) =
1h(x) untuk berapapun nilai g(x) dan h(x). Jadi, persamaan f(x) g(x) = f(x)h(x) akan bernilai
benar jika f(x) = 1.
3. Karena (-1)g(x) = (-1)h(x) benar ketika g(x) dan h(x) keduanya genap atau
keduanya ganjil, maka persamaan f(x)g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar jika f(x) = -1
dengan syarat g(x) dan h(x) keduanya genap atau keduanya ganjil.
4. Untuk g(x) dan h(x) positif, maka 0g(x) = 0 dan 0h(x) = 0. Akibatnya, 0g(x) =
0h(x) ketika g(x) dan h(x) positif. Jadi, persamaan f(x) g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar
jika f(x) = 0 dengan syarat g(x) dan h(x) kedua positif.
Sifat F Jika f(x)g(x) = f(x)h(x) maka
(1) g(x) = h(x)
(2) f(x) = 1
(3) f(x) = -1, g(x) dan h(x) keduanya genap/ganjil
(4) f(x) = 0, g(x) dan h(x) keduanya positif
Contoh 6
Tentukan HP dari (x - 4)4x = (x - 4)1+3x
Jawab :
Misalkan : f(x) = x - 4, g(x) = 4x dan h(x) = 1 + 3x
Solusi 2 : f(x) = 1
x-4=1
x = 5 ✔
Catatan : Jika seandainya salah satu atau keduanya bernilai ≤ 0, maka x = 4 tidak
memenuhi.
∴ HP = {1, 3, 4, 5}
Yang perlu dipahami adalah ketika kita memberikan syarat bahwa pangkatnya
harus genap tujuannya adalah ingin memperoleh nilai positif. Kita tahu bahwa (-
1)p bernilai positif ketika p genap. Namun, bagaimana seandainya p bukan
bilangan bulat melainkan bilangan pecahan, misalkan dengan m dan n bilangan
bulat.
Karena (-1) bernilai positif ketika m genap, maka syarat pangkat genap terpenuhi ketika
m genap. Namun, bukan berarti kita mengganggap bahwa m/n adalah bilangan genap.
Periksa :
Untuk x = → x + 1 = + 1 =
Karena 4 bilangan genap, maka x = memenuhi.
Contoh 7
Tentukan HP dari 22x - 3. 2x+1 + 8 = 0
Jawab :
22x - 3. 2x+1 + 8 = 0
(2x)2 - 3. 2x . 21 + 8= 0
(2x)2 - 6(2x) + 8 = 0
Untuk p = 2
2x = 2
2x = 21
x=1
Untuk p = 4
2x = 4
2x = 22
x=2
Jadi, HP = {1, 2}
E. Pertidaksamaan Eksponen
Dalam bentuk pertidaksamaan, sifat-sifat pertidaksamaan eksponen dapat diketahui
sebagai berikut:
Untuk
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Untuk
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka:
Jika , maka
Contoh:
Maka: