Anda di halaman 1dari 17

MODUL 1

FUNGSI EKSPONEN
A. Definisi Eksponen
Eksponen adalah bentuk perkalian suatu bilangan yang sama secara berulang-
ulang. Mungkin Quipperian biasa mendengar istilahnya sebagai bilangan
berpangkat. Contohnya sebagai berikut

33=3× 3 ×3=27
B. Sifat-Sifat Eksponen
Dengan a, b, p, m, dan n adalah bilangan real, maka eksponen dalam
bentuk perpangkatan memiliki sifat-sifat berikut:

1.
Contoh:

2.  dengan 
Contoh:

3.
Contoh:

4.
Contoh:

5.  dengan b ≠ 0
Contoh:
6.  dengan a ≠ 0
Contoh:

 = 1

 = 1

7.  dengan a ≠ 0
Contoh:

8.
Contoh:

9.
Contoh:

Contoh Soal.
Bentuk sederhana dari

    Jawab :
    Dengan menerapkan sifat eksponen ke-3 , maka menjadi :
 

    Dengan menerapkan sifat eksponen ke-5, maka menjadi :

     = 16 a(9-5) b(-1- (-5))


     =  16a4b4 = (2ab)4

2.  Soal UN Matematika IPA 2018 :

    Jawab :
    Kalikan dengan penyebut sekawan :
 
C. Grafik Fungsi Eksponen
Suatu fungsi   dengan  ,  , dan   disebut fungsi
eksponen. Fungsi eksponen sering dinotasikan sebagai:

 atau 

Grafik fungsi eksponen dapat dibuat dengan bantuan nilai-nilai fungsi. Secara
umum, grafik fungsi eksponen sebagai berikut:

 untuk 

 untuk 

Fungsi eksponen memiliki sifat-sifat berikut:

 Kurva terletak diatas sumbu x


 Memotong tegak lurus sumbu hanya dititik (0,1)
 Mempunyai asimtot datar Y = 0
 Monoton naik dari kiri kekanan untuk a > 1
 Monoton turun dari kiri kekanan untuk 0 < a < 1
 Mempunyai fungsi invers
Jika diketahui sebuah fungsi eksponen  , buatlah grafik untuk fungsi
tersebut

Pembahasan

Berdasarkan fungsi yang diketahui  , disubstitusikan beberapa nilai x yang


akan mewakili fungsi di dalam grafik dan didapat nilai f(x) sebagai berikut:

x f(x)

-2 1.11

-1 1.33

0 2

1 4

2 10

3 28

Dari data tersebut, grafik fungsi eksponen dapat ditentukan menjadi:


D. Persamaan Eksponen
Penyelesaian dari suatu persamaan eksponen dalam peubah x adalah semua
nilai x yang memenuhi persamaan eksponen tersebut atau dengan kata lain, nilai-
nilai x yang menyebabkan persamaan eksponen tersebut bernilai benar. Berikut
bentuk-bentuk persamaan eksponen beserta sifat-sifat yang digunakan dalam
menentukan solusinya.

A.  Bentuk  af(x) = ag(x) 

Persamaan eksponen diatas mempunyai bilangan pokok (basis) yang


sama pada kedua ruas, yaitu a dan nilainya konstan. Namun pangkatnya
berbeda, yaitu f(x) dan g(x). Satu-satunya kondisi agar persamaan tersebut
bernilai benar adalah ketika pangkatnya sama, yaitu ketika f(x) = g(x).

 Sifat A  Misalkan a > 0 dan a ≠ 1.

Jika af(x) = ag(x) maka f(x) = g(x)

 Contoh 1 
Tentukan penyelesaian dari 22x-7 = 81-x
Jawab :
Langkah pertama, samakan basis pada kedua ruas.
22x-7 = 81-x
22x-7 = (23)1-x
22x-7 = 23-3x

Karena basisnya sama, berdasarkan sifat A diperoleh


2x - 7 = 3 - 3x
5x = 10
x=2

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 2


B.  Bentuk  af(x) = bf(x) 

Persamaan eksponen diatas mempunyai bilangan pokok yang berbeda,


yaitu a dan b dan keduanya konstan. Namun, kedua pangkatnya sama, yaitu f(x).
Untuk a, b ≠ 0, maka a0 = 1 dan b0 = 1. Akibatnya a0 = b0, untuk a, b ≠ 0. Jadi, agar
persamaan af(x) = bf(x) bernilai benar, haruslah f(x) = 0.

 Sifat B  Misalkan a, b > 0 dan a, b ≠ 1.

Jika af(x) = bf(x) maka  f(x) = 0

 Contoh 2 
Tentukan penyelesaian dari 32x-2 = 5x-1

Jawab :
Kedua basis pada persamaan diatas berbeda dan tidak ada sifat-sifat
perpangkatan yang dapat kita gunakan untuk menyamakan kedua basis tersebut.
Namun, kedua pangkatnya bisa kita samakan menjadi sebagai berikut :
32x-2 = 5x-1
32(x-1) = 5x-1
9x-1 = 5x-1

Berdasarkan sifat B, maka


x-1=0
x=1

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 1

C.  Bentuk  af(x) = bg(x)

Persamaan eksponen diatas mempunyai bilangan pokok yang berbeda,


yaitu a dan b yang nilainya konstan. Dan pangkatnya juga berbeda yaitu f(x) dan
g(x). Solusi dari bentuk seperti ini dapat kita tentukan dengan menggunakan
sifat-sifat logaritma.

 Sifat C  Misalkan a, b > 0 dan a, b ≠ 1.

Jika af(x) = bg(x) maka log af(x) = log bg(x) 

 Contoh 3 
Tentukan penyelesaian dari ()x = 61-x
Jawab :
Basis pada kedua ruas persamaan diatas berbeda, begitu pula pangkatnya.
Berdasarkan sifat C, maka
log  ()x = log 61-x
x log () = (1 - x) log 6       log an = n log a
x log () = log 6 - x log 6   
x log () + x log 6 = log 6
x (log () + log 6) = log 6
x log 4 = log 6                    log a + log b = log (ab)
x=
x = 4log 6

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 4log 6

D.  Bentuk  f(x)g(x) = 1

Ada 3 kondisi yang menyebabkan persamaan diatas bernilai benar.

1. Karena 1g(x) = 1 benar untuk setiap g(x), maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai
benar ketika f(x) = 1.
2. Karena (-1)g(x) = 1 benar jika g(x) genap, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai
benar ketika f(x) = -1 dengan syarat g(x) genap.
3. Karena f(x)0 = 1 benar jika f(x) ≠ 0, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai benar
ketika g(x) = 0 dengan syarat f(x) ≠ 0.

Sifat D  Jika f(x)g(x) = 1 maka   


(1)  f(x) = 1 
(2)  f(x) = -1,  dengan syarat g(x) genap
(3)  g(x) = 0,  dengan syarat f(x) ≠ 0

 Contoh 4 
Tentukan HP dari (2x + 3)x-1 = 1

Jawab :
Misalkan : f(x) = 2x + 3  dan  g(x) = x - 1

Solusi 1 : f(x) = 1
2x + 3 = 1
2x = -2
x = -1  ✔

Solusi 2 : f(x) = -1, dengan syarat g(x) genap


2x + 3 = -1
2x = -4
x = -2  ✘
Periksa :
Untuk x = -2  →  g(x) = -2 - 1 = -3  (ganjil)
Karena g(x) ganjil, maka x = -2 tidak memenuhi.

Solusi 3 : g(x) = 0, dengan syarat f(x) ≠ 0


x-1=0
x = 1  ✔
Periksa :
Untuk x = 1  →  f(x) = 2(1) + 3 = 5 ≠ 0.
Karena f(x) ≠ 0, maka x = 1 memenuhi.

HP = {-1, 1}

E.  Bentuk  f(x)h(x) = g(x)h(x) 

Persamaan eksponen diatas memuat bilangan pokok yang berbeda, yaitu


f(x) dan g(x), namun kedua pangkatnya sama, yaitu h(x). Ada 3 kondisi yang
menyebabkan persamaan diatas bernilai benar.

1. Karena pangkatnya sama, haruslah bilangan pokoknya juga sama, yaitu f(x) =
g(x).
2. Dua buah bilangan yang berlainan tanda, jika dipangkatkan bilangan genap
yang sama akan menghasilkan bilangan yang sama. Sebagai ilustrasi, (2) h(x) = (-2)h(x) 
bernilai benar ketika h(x) genap. Jadi, persamaan f(x) h(x) = g(x)h(x)  akan bernilai benar
jika f(x) = -g(x) dengan syarat h(x) genap.
3. Untuk f(x) dan g(x) ≠ 0, maka f(x)0 = 1 dan g(x)0 = 1. Akibatnya, f(x)0 = g(x)0 
ketika f(x) dan g(x) ≠ 0. Jadi, persamaan f(x)h(x) = g(x)h(x)  akan bernilai benar jika h(x) =
0 asalkan f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0.

 Sifat E  Jika f(x)h(x) = g(x)h(x) maka   


(1)  f(x) = g(x)
(2)  f(x) = -g(x),  dengan syarat h(x) genap
(3)  h(x) = 0,  dengan syarat f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0
 Contoh 5 
Tentukan HP dari (2x + 1)x-6 = (x + 5)x-6

Jawab :
Misalkan : f(x) = 2x + 1,  g(x) = x + 5  dan  h(x) = x - 6

Solusi 1 : f(x) = g(x)


2x + 1 = x + 5
x = 4  ✔

Solusi 2 : f(x) = -g(x),  dengan syarat h(x) genap


2x + 1 = -(x + 5)
2x + 1 = -x - 5
3x = -6
x = -2  ✔
Periksa :
Untuk x = -2  →  h(x) = -2 - 6 = -8 (genap)
Karena h(x) genap, maka x = -2 memenuhi.

Solusi 3 : h(x) = 0,  dengan syarat f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0


x-6=0
x = 6  ✔
Periksa : Untuk x = 6 maka
f(x) = 2(6) + 1 = 13 ≠ 0
g(x) = 6 + 5 = 11 ≠ 0
Karena keduanya ≠ 0, maka x = 6 memenuhi.

Catatan : Jika seandainya salah satu atau keduanya bernilai nol, maka x = 6 tidak
memenuhi.

∴ HP = {-2, 4, 6}

F.  Bentuk f(x)g(x) = f(x)h(x) 

Persamaan eksponen diatas memiliki basis yang sama, yaitu f(x). Namun
kedua pangkatnya berbeda, yaitu g(x) dan h(x). Ada 4 kondisi yang
menyebabkan persamaan diatas bernilai benar.

1. Karena basisnya sama, haruslah pangkatnya juga sama, yaitu g(x) = h(x).
2. Untuk berapapun nilai g(x) dan h(x), maka 1g(x) = 1 dan 1h(x) = 1. Akibatnya, 1g(x) =
1h(x)  untuk berapapun nilai g(x) dan h(x). Jadi, persamaan f(x) g(x) = f(x)h(x) akan bernilai
benar jika f(x) = 1.
3. Karena (-1)g(x) = (-1)h(x) benar ketika g(x) dan h(x) keduanya genap atau
keduanya ganjil, maka persamaan f(x)g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar jika f(x) = -1
dengan syarat g(x) dan h(x) keduanya genap atau keduanya ganjil. 
4. Untuk g(x) dan h(x) positif, maka 0g(x) = 0 dan 0h(x) = 0. Akibatnya, 0g(x) =
0h(x) ketika g(x) dan h(x) positif. Jadi, persamaan f(x) g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar
jika f(x) = 0 dengan syarat g(x) dan h(x) kedua positif.

 Sifat F  Jika f(x)g(x) = f(x)h(x) maka   
(1)  g(x) = h(x)
(2)  f(x) = 1 
(3)  f(x) = -1,  g(x) dan h(x) keduanya genap/ganjil
(4)  f(x) = 0,  g(x) dan h(x) keduanya positif

 Contoh 6 
Tentukan HP dari (x - 4)4x = (x - 4)1+3x

Jawab :
Misalkan : f(x) = x - 4,  g(x) = 4x  dan h(x) = 1 + 3x

Solusi 1 : g(x) = h(x)


4x = 1 + 3x
x = 1  ✔

Solusi 2 : f(x) = 1
x-4=1
x = 5  ✔

Solusi 3 : f(x) = -1,  g(x) dan h(x) keduanya genap/ganjil.


x - 4 = -1
x = 3  ✔
Periksa : Untuk x = 3 maka
g(x) = 4(3) = 12  (genap)
h(x) = 1 + 3(3) = 10  (genap)
Karena keduanya genap, maka x = 3 memenuhi.

Catatan : Jika seandainya keduanya ganjil, maka x = 3 juga memenuhi. Namun,


jika salah satu genap dan yang lain ganjil maka x = 3 tidak memenuhi.

Solusi 4 : f(x) = 0,  g(x) dan h(x) keduanya positif.


x-4=0
x = 4  ✔
Periksa : Untuk x = 4 maka
g(x) = 4(4) = 16  (positif)
h(x) = 1 + 3(4) = 13  (positif)
Karena keduanya positif, maka x = 4 memenuhi.

Catatan : Jika seandainya salah satu atau keduanya bernilai ≤ 0, maka x = 4 tidak
memenuhi.

∴ HP = {1, 3, 4, 5}

Coba perhatikan kembali solusi-solusi yang menyangkut syarat pangkat genap


pada sifat-sifat diatas. Yang menarik untuk dipertanyakan adalah bagaimana
seandainya pangkatnya berbentuk pecahan. Hal ini perlu diulas karena tidak
menutup kemungkinan saat memeriksa apakah pangkatnya genap atau ganjil,
ternyata yang kita temukan adalah bilangan pecahan, yang sudah jelas bukan
merupakan bilangan genap ataupun ganjil.

Yang perlu dipahami adalah ketika kita memberikan syarat bahwa pangkatnya
harus genap tujuannya adalah ingin memperoleh nilai positif. Kita tahu bahwa (-
1)p bernilai positif ketika p genap. Namun, bagaimana seandainya p bukan
bilangan bulat melainkan bilangan pecahan, misalkan dengan m dan n bilangan
bulat.

Pertanyaan spesifiknya adalah kapan (-1) bernilai positif ?

Berdasarkan sifat eksponen, hubungan pangkat pecahan dengan bentuk akar


dapat kita nyatakan sebagai berikut Dari bentuk diatas, dapat kita simpulkan
bahwa

 (-1) bernilai positif, jika m genap.


 (-1) bernilai negatif, jika m dan n ganjil
 (-1) tidak terdefinisi untuk bilangan real, jika m ganjil dan n genap.

Karena (-1) bernilai positif ketika m genap, maka syarat pangkat genap terpenuhi ketika
m genap. Namun, bukan berarti kita mengganggap bahwa m/n adalah bilangan genap. 

Sebagai contoh, (3x - 2)x+1 = 1


Salah satu solusi dari persamaan diatas adalah ketika basisnya -1 dengan syarat
pangkatnya genap (sifat D.2)
3x - 2 = -1
3x = 1
x=

Periksa :
Untuk x =   →  x + 1 =  + 1 =
Karena 4 bilangan genap, maka x =  memenuhi.

Selain bentuk-bentuk diatas, terdapat pula persamaan eksponen yang dapat


dinyatakan dalam bentuk persamaan kuadrat. Biasanya, persamaan seperti ini
memuat 3 suku dengan 1 diantaranya konstan. Untuk solusinya dapat disimak pada
contoh berikut!

 Contoh 7 
Tentukan HP dari 22x - 3. 2x+1 + 8 = 0

Jawab :
22x - 3. 2x+1 + 8 = 0
(2x)2 - 3. 2x . 21 + 8= 0
(2x)2 - 6(2x) + 8 = 0

Misalkan 2x = p, sehingga


p2 - 6p + 8 = 0
(p - 2)(p - 4) = 0
p = 2 atau p = 4

Untuk p = 2
2x = 2
2x = 21
x=1

Untuk p = 4
2x = 4
2x = 22
x=2

Jadi, HP = {1, 2}

E. Pertidaksamaan Eksponen
Dalam bentuk pertidaksamaan, sifat-sifat pertidaksamaan eksponen dapat diketahui
sebagai berikut:

Untuk 

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

Untuk 

Jika  , maka 

Contoh:
Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

 Jika  , maka 
Contoh:

Maka:

Pembahsan Soal Pertidaksamaan Eksponen


 

Anda mungkin juga menyukai