Anda di halaman 1dari 10

A.

PERSAMAAN EKSPONENSIAL
Persamaan eksponensial adalah suatu persamaan bilangan dengan
pangkat yang memuat sebuah fungsi atau persamaan dalam pangkat
yang bilangan pangkatnya mengandung sebuah variabel sebagai
bilangan pengubah.

Bentuk Persamaan Eksponensial

Berikut bentuk – bentuk persamaan eksponensial beserta sifat yang


digunakan, antara lain :

1. Persamaan Eksponensial Berbentuk af(x) = ag(x)

Merupakan bentuk persamaan eksponensial yang memiliki bilangan


pokok atau basis yang sama pada kedua ruas, yaitu a konstan. Namun
memiliki pangkat yang berbeda, yaitu f(x) dan g(x). Supaya menjadi
sebuah persamaan yang benar, pangkat harus dibuat sama pada
kedua ruas, yaitu saat f(x) = g(x).

Contoh 1
Tentukan persamaan dari 32x-7 = 271-x
Jawab :
Langkah pertama, samakan terlebih dahulu bilangan pokok atau basis
pada kedua ruas.
32x-7 = 271-x
32x-7 = (33)1-x
32x-7 = 33(1-x)

Kemudian gunakan bentuk persamaan di atas


2x – 7 = 3(1 – x)
2x – 7 = 3 – 3x
2x + 3x = 3 + 7
5x = 10
x=2

Jadi, penyelesaiannya adalah x = 2


karena variabel x merupakan bilangan pengubah yang menentukan
persamaan pada kedua ruas.

2. Persamaan Eksponensial Berbentuk af(x) = bf(x)

Merupakan bentuk persamaan eksponensial yang memiliki bilangan


pangkat yang sama pada kedua ruas, yaitu f(x). Namun memiliki
bilangan pokok yang berbeda,yaitu a konstan dan b konstan. Agar
menjadi persamaan yang benar, kedua pangkatnya dapat kita samakan
menjadi f(x) = 0.

Contoh 2
Tentukan persamaan dari 34x-2 = 52x-1
Jawab :
Kedua bilangan basis atau pokok di atas berbeda, maka bisa dengan
menyamakan pangkatnya menjadi :
34x-8 = 52x-4
34(x-2) = 52(x-2)
81x-2 = 25x-2

Kemudian gunakan bentuk persamaan di atas.


x–2=0
x=2

Jadi, jawabannya adalah x = 2

3. Persamaan Eksponensial Berbentuk af(x) = bg(x)

Merupakan bentuk persamaan eksponensial yang memiliki bilangan


basis atau pokok (konstan) dan bilangan pangkat yang berbeda pada
kedua ruas.
Contoh 3
Tentukan persamaan dari 2x = 41-x
Jawab :
Pada kedua ruas bilangan basis dan pangkat merupakan persamaan
yang berbeda. Maka harus menggunakan bentuk persamaan di atas.
2x = 41-x
log 2x = log 41-x
x log 2 = (1 – x) log 4 → log an = n . log a
x log 2 = log 4 – x log 4
x log 2 + x log 4 = log 4
x (log 2 + log 4) = log 4
x log 8 = log 4 → log a + log b = log (a . b)
x = log 4 / log 8
x = 8log 4

Jadi penyelesaiannya adalah x = 8log 4

4. Persamaan Eksponensial Berbentuk f(x)g(x) = 1

Ada 3 keadaan yang menyebabkan persamaan bentuk f(x)g(x) =


1 bernilai benar, antara lain :

1. Jika 1g(x) = 1 benar untuk setiap g(x), maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai
benar saat f(x) = 1.
2. Jika -1g(x) = 1 benar, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai benar saat f(x) = -
1, dengan syarat g(x) genap.
3. Jika f(x)0 = 1 benar, maka f(x)g(x) = 1 akan bernilai benar saat g(x) =
0 dengan syarat f(x) ≠ 0.

Contoh 4
Tentukan himpunan dari (2x + 7)x-3 = 1
Jawab :
Misal,
f(x) = 2x + 7
g(x) = x – 3

Solusi 1 : f(x) = 1
2x + 7 = 1
2x = 1 – 7
2x = -6
x = -3 (BENAR)

Solusi 2 : f(x) = -1, dengan syarat g(x) genap


2x + 7 = -1
2x = (-1) – 7
2x = -8
x = -4 (SALAH)
Untuk x = -4 → g(x) = x – 3 = -4 – 3 = -7
Karena g(x) ganjil, maka x = -4 tidak memenuhi

Solusi 3 : g(x) = 0, dengan syarat f(x) ≠ 0


x–3=0
x = 3 (BENAR)
Untuk x = 3 → f(x) = 2x + 7 = 2(3) + 7 = 6 + 7 = 13 ≠ 0
Karena f(x) ≠ 0, maka x = 3 memenuhi

Jadi, himpunannya adalah HP = {-3, 3}

5. Persamaan Eksponensial Berbentuk f(x)h(x) = g(x)h(x)

Merupakan bentuk persamaan eksponensial yang memuat bilangan


pokok atau basis yang berbeda, yaitu f(x) dan g(x). Namun pangkatnya
sama, yakni h(x). Ada 3 keadaan yang menyebabkan persamaan
bentuk f(x)h(x) = g(x)h(x) bernilai benar, antara lain :

1. Jika pangkatnya sama, maka bilangan basisnya juga harus sama.


2. Kedua bilangan pokok yang berlainan tanda, jika berpangkat genap
yang sama, maka akan menghasilkan bilangan yang sama.
3. Persamaan bentuk f(x)h(x) = g(x)h(x) akan bernilai benar jika h(x) = 0,
dengan syarat f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0.
Contoh 5
Tentukan himpunan dari (2x + 2)x-4 = (x + 8)x-4
Jawab :
Misal,
f(x) = 2x – 2
g(x) = x + 8
h(x) = x – 4

Solusi 1 : f(x) = g(x)


2x – 2 = x + 8
2x – x = 8 + 2
x = 10 (BENAR)

Solusi 2 : f(x) = -g(x), dengan syarat h(x) genap


2x – 2 = -(x + 8)
2x – 2 = -x – 8
2x + x = -8 + 2
3x = -6
x = -2 (BENAR)
Untuk x = -2 → h(x) = -2 – 4 = -6
Karena h(x) genap, maka x = -2 memenuhi

Solusi 3 : h(x) = 0, dengan syarat f(x) ≠ 0 dan g(x) ≠ 0


x–4=0
x = 4 (BENAR)
Untuk x = 4, maka
f(x) = 2x – 2 = 2(4) – 2 = 8 – 2 = 6 ≠ 0
g(x) = x + 8 = 4 + 8 = 12 ≠ 0
Karena keduanya ≠ 0, maka x = 4 memenuhi
Jika salah satu f(x) atau g(x) bernilai nol, maka persamaan tersebut
tidak memenuhi

Jadi, himpunannya adalah HP = {-2, 4, 10}


6. Persamaan Eksponensial Berbentuk f(x)g(x) = f(x)h(x)

Bentuk persamaan ini memiliki basis atau bilangan pokok yang sama,
yaitu f(x). Tetapi kedua pangkatnya tidak sama atau berbeda, yaitu g(x)
dan h(x). Ada 4 keadaan yang menyebabkan persamaan
bentuk f(x)g(x) = f(x)h(x) bernilai benar, antara lain :

1. Jika bilangan pokok atau basisnya sama, maka pangkatnya juga


harus sama.
2. Persamaan bentuk f(x)g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar jika f(x) = 1.
3. Persamaan bentuk f(x)g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar jika f(x) = -1,
dengan syarat g(x) dan h(x) sama – sama genap atau sama – sama
ganjil.
4. Persamaan bentuk f(x)g(x) = f(x)h(x) akan bernilai benar jika f(x) = 0,
dengan syarat g(x) dan h(x) keduanya sama positif.

Contoh 6
Tentukan himpunan dari (x – 6)6x = (x – 6)5x+1
Jawab :
Misal,
f(x) = x – 6
g(x) = 6x
h(x) = 5x + 1

Solusi 1 : g(x) = h(x)


6x = 5x + 1
6x – 5x = 1
x = 1 (BENAR)

Solusi 2 : f(x) = 1
x–6=1
x = 7 (BENAR)

Solusi 3 : f(x) = -1, dengan syarat g(x) dan h(x) keduanya


genap/ganjil
x – 6 = -1
x = 5 (BENAR)
Untuk x = 5, maka
g(x) = 6x = 6(5) = 30
h(x) = 5x + 1 = 5(5) + 1 = 25 + 1 = 26
Karena keduanya genap, maka x = 5 memenuhi
Jika salah satu g(x) atau h(x) ganjil atau genap, maka persamaan
tersebut tidak mememenuhi

Solusi 4 : f(x) = 0, dengan syarat g(x) dan h(x) keduanya positif


x–6=0
x = 6 (BENAR)
Untuk x = 6, maka
g(x) = 6x = 6(6) = 36
h(x) = 5x + 1 = 5(6) + 1 = 30 + 1 = 31
Karena keduanya positif, maka x = 6 memenuhi
Jika g(x) atau h(x) salah satu atau keduanya bernilai ≤ 0 atau negatif,
maka persamaan tersebut tidak memenuhi

Jadi, hasil dari himpunan adalah HP = {1, 5, 6, 7}

Demikian materi persamaan eksponensial, semoga bisa menambah


dan memperluas pengetahuan kalian.

B. FUNGSI EKSPONENSIAL

Fungsi Eksponen dan Grafiknya


Fungsi eksponen ialah pemetaan bilangan real x ke bilangan ax dengan
a > 0 dan a ≠ 1. apabila a > dan a ≠ 1, x∈R maka
f:(x) = ax kemudian disebut sebagai fungsi eksponen.
Fungsi eksponen, y = f(x) = ax : a > 0 dan a ≠ 1 mempunyai beberapa
sifat-sifat sebagai berikut:

1. Kurva terletak di atas sumbu x (definit positif)


2. Memotong sumbu y di titik ( 0,1 )
3. Mempunyai asimtot datar y = 0 (sumbu x). Arti asimtot adalah garis
yang tersebut sejajar dengan sumbu x.
4. Grafik monoton naik untuk bilangan x > 1
5. Grafik monoton turun untuk bilangan 0 < x < 1
Gambar diatas adalah contoh bentuk grafiknya.
Contoh Soalnya:
Apabila f(x) = 2x+1 tentukanlah nilai dari f(3) dan f(-3)
f(3) = 23+1 = 24 = 16
f(-3) = 2-3+1 = 2-2 = 1/4 = 0,25
Soal Latihan

1. Akar dari persamaan 2 = 32 adalah .....

2. Akar dari persamaan 3 = 27 adalah .....

3. Diberikan 𝑓(𝑥) = 2 . Nilai dari 𝑓(2) adalah ....

4. Grafik fungsi 𝑓(𝑥) = 6 +6 memotong sumbu Y dititik ....

Anda mungkin juga menyukai