Anda di halaman 1dari 8

Judul film Genre Productions Para pemeran :

: Taare Zameen Par : Drama Edukasi : Aamir Khan

1. Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh 2. Darsheel Safary sebagai Ishaan Awasthi 3. Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Ma 4. Vipin Sharma sebagai Nandkishore Awasthi/Papa 5. Tanay Chheda sebagai Rajan Damodran 6. Sachet Engineer sebagai Yohaan Awasthi/Dada 7. Lalita Lajmi sebagai diri sendiri (Juri kompetisi menggambar) KEJADIAN PADA FILM YANG MENCERMINKAN TERJADINYA INTERAKSI SIMPATI DAN EMPATI NO 1 INTERAKSI SIMPATI Ibu melarang Ishaan tidak mencuci tangan sebelum memakan roti INTERAKSI EMPATI Ibu membersihkan luka yang diderita oleh karena berkelahi dengan Ranjit temannya. 2 Ishaan mengambilkan bola kasti untuk temannya Ibu Ishaan membangunkan dan membandikan Ishaan karena telah terlambat untuk berangkat sekolah. 3 Ayah marah kepada Ishaan karena berkelahi dengan Ranjit temannya. Rajan Damodarandan teman-teman Ishan lainnya memuji dalam mengartikan puisi. 4 Ishaan meminta maaf kepada ayahnya atas perbuatan yang telah dilakukannya. Yohaan memberi Ishaan hadiah alat untuk melukis.

Ayah Ishaan memarahi dan memukul Ishaan karena berbohong dan bolos sekolah.

Rajan mencegah Ishaan yang ingin bunuh diri.

Orangtua Ishaan menemui kepala sekolah untuk menanyakan permasalahan Ishaan

Orangtua Ishaan mengirim Ishaan ke sekolah berasrama.

Guru-guru di sekolah menyalahkan

Guru Ram tidak marah kepada Ishaan

Ishaan karena belum juga bisa membaca, karena tidak mengerjakan tugasnya menulis dan berhitung seperti muridmurid yang lainnya. 8 Ram Shankar, guru seni yang baru mengajak murid-murid untuk mengekspresikan imajinasinya dalam melukis (belajar) tanpa batas/bebas. 9 Guru bahasa memarahi Ishaan karena mengartikan puisi tidak seperti apa yang dia ajarkan. 10 Guru-guru senior menasehati Ram, agar jangan terlalu perhatian terhadap anakanak, yang terpenting adalah tiga pilar kesuksesan: peraturan, disiplin dan pekerjaan. 11 Orangtua Ishaan menjelaskan alasannya Ram menolong seorang ibu yang Ram menceritakan Ishaan yang sedang bermasalah kepada Jabeen, temannya guru di sekolah Tulips. Ram memeriksa buku-buku hasil latihan/tugas Ishaan. melukis, ia dengan sabar menanyakan ada masalah apa dengan Ishaan. Ram menanyakan masalah Ishaan kepada Rajan.

mengapa Ishaan dipindah sekolah karena mengganti popok anaknya di bus. perilakunya yang selalu nakal, kesulitan dalam belajar dan tidak menurut. 12 Tetapi ayah Ishaan masih tidak mengerti Ram mentraktir seorang anak pelayan

penjelasan dari Ram, dia menganggap itu warung makanan. hanya pemakluman dari malas belajar. 13 Kepala sekolah mengamati para siswa yang sedang belajar Ram mengunjungi rumah Ishaan dan menemui orangtua Ishaan, mengatakan permasalahan Ishaan di sekolah.

14

Kepala sekolah mengatakan: apakah guru-guru ada waktu memperhatikan satu orang di kelas yang berisi 40 orang?

Ram memeriksa lagi buku-buku hasil latihan/tugas dan lukisan hasil karya Ishaan. Ram menanyakan alasan orangtua Ishaan mengirimnya ke sekolah berasrama. Tetapi menurut Ram, yang dikatakan orangtua Ishaan itu ciri-cirinya, bukan masalahnya, dia ingin tahu kenapa, apa penyebabnya.

15

Ram mengadakan lomba melukis untuk murid, guru dan semua.

16

Ram mengadakan lomba melukis untuk murid, guru dan semua.

17

Pada saat kelulusan kepala sekolah memberikan orangtua Ishaan hasil lukisan Ishaan yang menjadi cover majalah tahunan sekolah.

Ram menjelaskan bahwa setiap anak mempunyai kecakapan yang unik, kemampuan dan mimpi. Cepat atau lambat, setiap anak akan belajar, masingmasing pada jalurnya. Jangan memaksakan anak-anak menanggung beban ambisi orangtua, karena itu lebih buruk dari mempekerjakan anak kecil. Dan bagaimana jika anak tidak kuat menanggung beban ambisi?

18

Guru wali memuji perkembangan Ishaan Ram memotivasi murid-murid di kelas dan memberikan laporan hasil dengan memberikan contoh orang-orang pernah mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis namun akhirnya berhasil menjadi orang berhasil dan sukses di kemudian hari.

belajarnya.

19

Orangtua Ishaan berterimakasih kepada Ram.

Ram mengajak dan memotivasi muridmurid untuk belajar di alam terbuka (danau) dan menemukan daya inovasi dan kreativitas mereka.

20

Ram kemudian memohon kepada Kepala Sekolah (asrama) agar Ishaan diberikan kemudahan dan

tidak dikeluarkan 21 Ram akan menyempatkan waktunya 3-4 jam per hari untuk membantu kesulitan Ishaan dalam belajar. Dia menunjukkan hasil lukisan-lukisan Ishaan yang bagus sekali kepada kepala sekolah. 22 Ram menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan bagi Ishaan. Juga mengutamakan bentuk-bentuk nyata dalam contoh soal/latihan. 23 Ram membantu Rajan dengam menggendongnya menuju tempatnya melukis. 24 Ishaan juara di lomba melukis itu, dia memeluk Ram, guru yang selama ini telah dengan sabar membimbingnya mengatasi kesulitannya dalam belajar. 25 Ram memberi contoh nyata, dia menyuruh ayah Ishaan untuk membaca tulisan dari sebuah kata yang berbahasa Cina, yang tentu saja tidak bisa dibaca olehnya. Begitulah yang dimaksud dengan kesulitan mengenali huruf. Kesulitan membaca dan menulis ini disebut disleksia. 26 Ram berpesan kepada orang tua Ishaan untuk merawat Ishan sebaik-baiknya.

RINGKASAN FILM
Film Taare Zameen Par bercerita tentang seorang anak kelas 3 setingkat SD yang bernama Ishaan Nandkishore Awasthi. Seperti anak-anak seusianya, Ishaan sangat suka bermain. Namun tidak seperti anak-anak seusianya yang lain, Ishaan tergolong anak yang susah belajar, dianggap bodoh dan nakal. Tidak heran karena ia tidak pernah mengerakan Pekerjaan Rumah (PR), nilai ulangannya selalu di bawah rata-rata, ia juga kesulitan untuk membaca dan menangkap perintah dan kata-kata orang lain, setiap kata-kata dan tulisan yang dilihatnya seolah-olah tulisannya itu seperti menari-nari. Sebenarnya Ibunya, Maya Awasthi sering membantunya belajar. Dengan kesabaraannya ia membantu Ishaan mengulang pelajarannya, namun pada akhirnya Ibunya lelah karena lagi-lagi Ishaan salah dalam menulis. Ia selalu saja salah dalam menulis kata-kata. Misalnya seharunya ditulis table ia menulisnya dengan tabl kemudian ia menulisnya dengan tabel. Dan masih banyak kata-kata lain yang susah dimengerti. Selain itu ia juga kesulitan untuk mencerna perintah dari guru. Misalnya instruksi untuk membuka halaman 38, bab 4 paragraf 3, dia kesulitan untuk melakukannya. Namun dari kekurangan yang dimiliki, dia juga mempunyai kelebihan. Dia sangat pandai dan suka melukis. Ishaan sangat berbeda dengan kakaknya, Yohan Awasthi. Yohan sangat cerdas di semua mata pelajaran termasuk olahraga yaitu tenis. Selama sekolah Ishaan juga menjadi bahan ejekan temen-temenya. Bahkan gurunya pun juga sering memarahinya karena dia mempunyai kekurangan tersebut. Mengetahui kondisi tersebut Ayahnya, Nandkishore Awasthi mendaftarkannya untuk mengikuti program asrama. Di asrama pun tidak ada perubahan yang berarti. Justru keadaan Ishaan yang semakin terpuruk. Selain ia tidak mau sekolah di asrama, guru-guru di asrama tersebut lebih galak dibandingkan sekolah sebelumnya. Ishaan masih sering menerima hukuman keluar kelas, nilainya masih di bawah rata-rata. Bahkan ia juga mengalami hukuman dipukul menggunakan penggaris oleh guru mata pelajaan Seni yang bernama Holkar. Ishaan sebenarnya telah berusaha, tetapi semakin ia berusaha semakin bingung. Ia merasa tulisan yang ia baca bergerak-

gerak sehingga ia tidak bisa membaca. Tekanan dari guru dan ejekan dari temantemannya semakin menekannya. Bahkan membuatnya tidak mau menggambar lagi. Kemudian datang seorang guru kesenian pengganti sementara yang bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Guru baru ini mempunyai cara mendidik yang baru, tidak seperti guru lain yang mengikuti norma yang ada dalam mendidik anak-anak, Ram membuat mereka berpikir keluar dari buku-buku dan imajinasi mereka. Setiap anak di kelasnya merespon dengan antusias yang besar kecuali Ishaan. Ram kemudian berusaha untuk memahami Ishaan dan masalahmasalahnya. Ram menyadari bahwa Ishaan menderita penyakit penderitaan anak diseleksia, sebuah kesulitan dalam membaca, menulis dan menghitung. Ram menyadari kondisi Ishaan karena dulunya ia pun mengalami gejala disleksia. Padahal, sebenarnya seseorang yang mengalami disleksia memiliki kemampuan intelegensi yang tinggi. Jika tak diasah dengan kesabaran dan keterampilan dalam mendidik, maka sang anak akan terus terjerat dalam ketidaktahuan dalam membaca dan menulis. Dia memberikan contoh profil tokoh yang mengalami disleksia seperti Albert Einsten, Leonardo da Vinci, Pablo Picasso, Muhammad Ali, Walt Disney, Thomas Alfa Edison dan masih banyak lagi lainnya. Ia mecontohkan tokoh-tokoh dunia yang mengalami disleksia sehingga melejitkan semangat Ishaan dalam belajar. Dengan waktu, kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong tingkat kepercayaan Ishaan. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang. Ia mampu mengajak anak didiknya itu memahami dan menyeberangi lautan ilmu dengan proses yang menyenangkan. Ram pulalah yang menyadarkan orang tua Ishaan bahwa anaknya mengalami disleksia. Setelah menemui orang tua Ishaan, Ram kemudian memohon kepada Kepala Sekolah (asrama) agar Ishaan diberikan kemudahan dan tidak dikeluarkan. Dimana ia nantinya yang akan membantu Ishaan agar dapat membaca dan juga menulis. Kemudian untuk meningkatkan kepercayaan diri Ishaan dan memperlihatkan kelebihan Ishaan dalam melukis, Ram mengadakan lomba melukis bagi guru dan murid di asrama tersebut.

Ishaan keluar sebagai pemenang. Hasil lukisannya dan juga lukisan Nikumbh dipakai sebagai sampul buku tahunan sekolah tersebut. Selain itu di akhir sekolah, nilai-nilai Ishaan pun tidak lagi di bawah rata-rata. Ia sudah mampu bersaing dengan teman-temannya. Pesan yang ingin disampaikan Aamir Khan (sutradara) dalam kisah ini setiap anak adalah pahlawan selain itu membantu kita melihat seorang anak dalam diri kita sendiri. Tidak ada manusia yang sempurna tak peduli apa posisi dia dalam masyarakat, setiap anak dengan kemampuan mereka adalah khusus dan berbakat dengan cara mereka sendiri. Film ini bukan hanya tentang penderitaan anak disleksia, tetapi juga tentang bagaimana orangtua terbawa oleh perkembangan dunia saat ini dan gagal untuk memahami mimpi anak mereka dan mengembangkan bakat bawaan mereka. Film ini juga ada beberapa nilai Empati yang muncul dan perlu ditanamkan pada diri seseorang terutama sikap seorang guru yang peduli terhadap peserta didiknya.

INDENTIFIKASI PRILAKU SIMPATI DAN EMPATI PADA FILM TAARE ZAMEEN PAR
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. SRI MILFAYETTY, M.Pd

Disusun oleh : Leonnardo Sijabat NIM : 8126132057

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI KEPENGAWASAN SEKOLAH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2013

Anda mungkin juga menyukai