Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alya Syafa Kamila (03)

Kelas : XI MIPA 4
RESENSI FILM
Judul : Taare Zameen Par.
Tahun rilis : 21 Desember 2007.
Pemain :  Aamir Khan sebagai Ram Shankar Nikumbh, Darsheel Safary sebagai Ishaan
Awasthi, Tisca Chopra sebagai Maya Awasthi/Mama, Vipin Sharma sebagai Nandkishore
Awasthi/Papa, Tanay Chheda sebagai Rajan Damodran, Sachet Engineer sebagai Yohaan
Awasthi/Dada, Lalita Lajmi sebagai juri kompetisi menggambar.
Sutradara : Aamir Khan.
Produser : Aamir Khan.
Genre : Drama, komedi.
Durasi film : 2 jam 42 menit 32 detik
Penulis : Amole Gupte
Taare Zameen Par merupakan film yang bergenre comedy dan drama. Di produksi oleh
Aamir Khan Production yang terbit pada tahun 2007 dan disutradarai oleh Aamir Khan. Film ini
menceritakan tentang seorang anak bernama Ishaan, berusia 8 tahun yang memiliki kesulitan
dalam belajar. Ishaan tidak bisa berhitung dan membaca. Tetapi Ishaan memiliki satu kegiatan
yang sangat disukainya, yaitu melukis. Kedua orangtua Ishaan sangat menyanyangi Ishaan,
kedua orangtuanya ingin Ishaan tumbuh seperti kakaknya. Kakak Ishaan bernama Yohaan
Awasthi, kakak Ishaan adalah anak yang pandai dan selalu menjadi juara kelas. Ayah Ishaan
sangat khawatir terhadap kondisi Ishaan, ayah Ishaan terkadang marah dan tidak terima dengan
keadaan Ishaan yang berbeda dari anak lainnya. Ishaan seringkali menjadi bahan ejekan di
sekolahnya karena keadaannya yang tidak bisa membaca, menulis, serta sulit memahami
pelajaran. Suatu hari, ia memutuskan untuk bolos sekolah dan meminta kakaknya menuliskan
dirinya surat keterangan sakit tanpa diketahui oleh kedua orangtuanya. Namun, kelakuannya itu
akhirnya diketahui oleh ayahnya setelah melihat buku absen yang ada di atas meja ruang tamu.
Ayahnya sangat marah kepada Ishaan. Sampai suatu saat, ayah Ishaan memutuskan untuk
mengirim Ishaan untuk bersekolah dengan program asrama agar Ishaan lebih disiplin dan
berharap Ishaan bisa berubah menjadi lebih baik. Ishaan dengan terpaksa menerima keputusan
ayahnya. Namun di sekolah yang disiplin dan tegas tersebut, dia tetap mendapat nilai yang buruk
dalam semua mata pelajaran yang membuatnya depresi. Dia juga merasa sedih karena harus
tinggal jauh dari keluarganya. Sampai akhirnya ada seorang guru baru bernama Ram Shankar
Nikumbh yang merupakan guru kesenian sementara sekolah. Guru Ishaan yang bernama Ram
Shankar Nikumbh melatih Ishan sedikit demi sedikit membaca,menulis,melukis dan belajar
menghitung dengan cara naik turun tangga. Hingga akhirnya Ishan bisa seperti layaknya anak
anak lain.
Suatu hari, Ram Shankar Nikumbh mengadakan lomba melukis yang di ikuti oleh semua
siswa siswi dan para guru, tetapi pada saat itu Ishaan menghilang Ram Shankar Nikumbh
mencari Ishaan,dan menanyakan ke sahabat Ishaan yang bernama Rajan Damodaran,tetapi dia
tidak tahu dimana Ishaan berada. Kemudian setelah beberapa saat Ishaan datang untuk mengikuti
perlombaan tersebut. kemudian Ishan melukis dengan imanijasinya yang tinggi. Setelah juri
menilai,ternyata lukisan Ishan lah yang terbaik dan Ishan lah yang menjadi pemenangnya, dan
Ishaan diberikan piala sebagai penghargaannya. Setelah perlombaan selesai, orangtua Ishaan
datang untuk menjemputnya. Keluarga Ishaan sangat bangga pada Ishaan. Dan pada akhirnya
ishaan tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas.
Kelebihan Film :
- Setiap pemain memerankan perannya dengan baik.
- Filmnya bagus dan sangat menginspirasi penonton.
- Sikap saling tolong menolong tergambar jelas dalam film ini.
Kekurangan Film :
- Adegan perlakuan sang ayah yang cukup kasar kepada anaknya.
 

- Adegan kasar para guru saat memukul dan memarahi Ishaan tidak patut di contoh.

Amanat / Pesan Moral :


Film ini sangat bermanfaat bagi para penontonnya, pengarang mengajarkan kepada kita untuk
menjadi diri sendiri. Manfaatkan dan kembangkanlah bakat yang ada di dalam diri kita. Bagi
para orang tua penulis menghimbau agar orang tua mengetahui perkembangan anaknya dan tidak
memaksakan kehendaknya kepada anak-anaknya, jangan menjadikan kesuksesan dan kedudukan
menjadi patokan, biarlah mereka berkembang sesuai bakat mereka karena setiap anak memiliki
kemampuan yang berbeda-beda. Bagi para pendidik penulis menghimbau agar para pendidik
dapat memahami kondisi peserta didiknya dengan baik.
Persamaan dan Perbedaan Film :
Persamaan dari kedua film adalah keduanya sama sama menceritakan tentang pendidikan di
India. Kedua film ini memberi pesan moral untuk banyak orang, terutama orangtua dalam
memperhatikan anak-anaknya yang memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing.
Kemudian perbedaan dari kedua film tersebut adalah jalan cerita dari kedua film. Dimana film
Taare Zameen Par menceritakan tentang perjalanan seorang anak usia 8 tahun yang mengalami
disleksia yang akhirnya dapat bersaing dengan teman-temannya, kemudian film 3 idiots
menceritakan tentang 3 mahasiswa teknik di salah satu kampus ternama di India dengan latar
belakang kehidupan yang berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai