Anda di halaman 1dari 2

Ishaan Nandkishore Awasthi (Darsheel Safary) anak laki-laki berusia 8 tahun yang selalu

dimarahi oleh gurunya di sekolah sebab dia selalu gagal dalam belajar maupun ujian. Ishaan
memiliki seorang kakak Yohaan (Sachet Engineer) yang selalu berprestasi di setiap mata
pelajaran dan juga di bidang olahraga khususnya tennis. Suatu hari Ishaan berkelahi dengan
anak lain bernama Ranjit yang merupakan tetangganya.

Setelah itu orang tua Ranjit datang ke rumah Ishaan untuk bertemu dengan orang tua Ishaan
yaitu Nandkishore Awasthi (Vipin Sharma) ayahnya dan Maya Awasthi (Tisca Chopra).
Kejadian itu membuat ayahnya memarahi Ishaan sementara ibunya berusaha mengasihi
Ishaan dengan memberikan pengobatan luka yang dialami oleh Ihsaan saat berkelahi.
Di sekolah, Ihsaan dihukum oleh gurunya saat pelajaran Bahasa Inggris. Ketika pelajaran
Matematika Ihsan bolos dengan meninggalkan sekolah untuk berjalan-jalan menikmati
suasana perkotaan. Di malam hari, Ihsaan menjelaskan kepada Yohaan bahwa dia telah bolos
sekolah sehingga membuat Yohaan terkejut dan marah.

Ihsaan lalu meminta kepada Yohaan agar mau menuliskan surat keterangan absennya bahwa
dia sedang sakit. Keesokan harinya, Ihsaan menunjukkan keterangan absen untuk tidak
mengikuti pelajaran kepada gurunya. Di hari Minggu, ayah Ihsaan kembali setelah bertugas.
Saat dia sedang membaca Koran dia menemukan secarik kertas yang merupakan surat
ketidakhadiran Ihsaan.

Ayah Ihsaan menemui ibunya untuk menjelaskan hal tersebut namun Ibu Ihsaan tidak
mengetahui hal tersebut sehingga Ihsaan dimarahi dan dipukul oleh ayahnya. Di hari
berikutnya orang tua Ihsaan bertemu dengan guru dan kepala sekolah Ihsaan. Guru Ihsaan
menjelaskan bahwa Ihsaan tidak dapat belajar dengan baik sementara itu kepala sekolah
mengatakan kepada orang tua Ihsaan bahwa dia tidak bisa membantu Ihsaan lagi.
Ayah Ihsaan menghubungi paman Suresh pendiri yayasan sekolah dengan tujuan untuk
menyekolahkan Ihsaan di yayasan tersebut. Mengetahui hal tersebut, Ihsaan menolak sebab
dia tidak ingin berpisah dengan keluarganya. Beberapa hari berselang, Ihsaan dibawa ke
yayasan dan tinggal oleh keluarganya. Ihsaan terus menangis selama berada di asrama.
Sementara Ibu Ihsaan merasa kehilangan dia melihat flipbook karya Ihsaan tentang
perpisahan yang membuat ibunya menangis.

Di asrama selama menimba ilmu, Ihsaan memiliki seorang sahabat Rajan Damodaran siswa
pintar namun memiliki kekurangan pada fisiknya dengan berjalan menggunakan alat bantu.
Selama di sekolah Ihsaan terus dimarahi oleh guru-gurunya sehingga membuat dirinya
tertekan dan menyendiri. Bahkan ketika keluarganya datang untuk menjenguknya Ihsaan
lebih banyak terdiam.

Suatu hari Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) mengajar kesenian untuk menggantikan
posisi Pak Holkar yang telah pindah mengajar. Ram adalah guru yang dapat memahami
setiap sifat anak muridnya. Saat pertama mengajar, Ram meminta kepada anak muridnya
untuk menggambar namun dia melihat Ram tidak menyentuh sama sekali buku gambarnya.
Hal ini membuat Ram penasaran dengan Ihsaan.

Suatu ketika, Ram bertanya kepada Rajan mengenai Ihsaan. Rajan menceritakan tentang
sosok Ihsaan dan meminta kepada Ram untuk memperhatikannya sebab dia tidak bisa
membaca dan menulis. Ram lalu mulai mencari tahu kelemahan Ihsaan dengan melihat
tulisannya. Saat berada di tulips School, Ram yang juga mengajar penyandang disabilitas dia
menceritakan sosok Ihsaan kepada sahabatnya yaitu Jabeen sambil menangis. Hingga suatu
hari dia memutuskan untuk mengunjungi kediaman orang tua Ihsaan.

Tiba di rumah keluarga Ihsaan, Ram bertemu dengan orang tua Ihsaan. Ram lalu ditunjukkan
kelebihan Ihsaan dalam hal menggambar. Ram saat itu menyadari bahwa Ihsaan memiliki
daya imajinasi yang luas. Setelah itu Ram menjelaskan kepada orang tua Ihsaan bahwa
Ihsaan tidak bodoh hanya saja Ihsaan dia kesulitan dan membaca yang sering
disebut Disleksa. Ram menyesalkan bahwa Ihsaan kurang mendapatkan perhatian lebih dari
kedua orang tuanya.

Beberapa hari kemudian, Ram memberikan materi pelajaran mengenai sosok ilmuwan
dengan maksud membuat Ihsaan memiliki daya semangat untuk belajar. Ram menceritakan
sosok tokoh terkenal yang Albert Einstein, Leonadro Da Vinci, Thomas Alva
Edison, dan Abhishek Bachchan yang kesulitan dalam membaca dan menulis. Setelah Ram
menceritakan cerita para tokoh tersebut Ihsaan mulai tersenyum. Ram lalu mengajak mereka
untuk belajar di luar dan saat itu Ihsaan membuat sebuah perahu yang mengejutkan teman-
temannya.

Ram yang memiliki kepedulian terhadap Ihsaan meminta kepada kepala sekolah untuk
mengizinkan dirinya mengajar Ihsaan. Ram lalu mengajar Ihsaan cara membaca dan menulis
hingga akhirnya Ihsaan mampu melakukannya. Suatu ketika Ram didatangi oleh ayah Ihsaan
yang menjelaskan bahwa istrinya telah mencari informasi di internet mengenai disleksia agar
Ram tidak menganggap dirinya bukan orang tua yang tidak perhatian kepada
anaknya. Namun Ram menjelaskan arti dari perhatian dan kasih sayang seperti melakukan
hal-hal kecil memeluk, mencium, dan memberikan kesan aman kepada anak.

Mendengar penjelasan Ram, membuat ayah Ihsan termenung. Ketika ayah Ihsaan hendak
pergi dia terkejut dengan melihat Ihsaan dapat membaca. Suatu hari Ram mengadakan
perlombaan menggambar yang menyertakan anak murid maupun guru sekolah. Saat
perlombaan tersebut, Ram menanyakan keberadaan Ihsaan kepada Rajan. Rajan menjelaskan
bahwa dia tidak tahu dan menambahkan bahwa Ihsaan pergi sebelum ada yang terbangun.
Tidak lama kemudian Ihsaan datang lalu disambut oleh Ram. Setelah menggambar, Ihsan
menunjukkan hasil gambar kepada Ram yang terkejut melihat hasil gambar Ihsan. Setelah itu
Ram menunjukkan gambarnya kepada Ihsaan. Ihsaan terkejut ketika melihat gambar milik
Ram yang melukis gambar dirinya.

Pengumuman pemenang diumumkan oleh kepala sekolah dimana dia mendapatkan dua
gambar yang akan menjadi pemenang salah satunya adalah milik Ram. Saat diumumkan
bahwa pemenang adalah Ihsaan semua orang bertepuk tangan sementara Ihsaan menangis
haru. Di hari pembagian raport, orang tua Ihsaan menemui kepala sekolah dengan
memberikan buku tahunan dimana cover buku tersebut merupakan hasil gambar Ihsaan dan
juga milik Ram.

Setelah mereka menemui gurunya dan mereka terkejut melihat hasil nilai Ihsaan. Keduanya
lalu menemui Ram untuk mengucapkan terima kasih setelah membantu Ihsaan untuk dapat
berkembang. Sebelum meninggalkan asrama, Ihsaan menemui Ram mengucapkan perpisahan
dengan memeluknya.

Anda mungkin juga menyukai