Jenis cerpen : panjang ( 1631 kalimat )

Struktur cerpen
Orientasi: Ishaan anak kecil yang masih duduk di kelas 3 SD. Ishaan adalah
anak yang mengalami disleksia atau anak yang kesulitan dalam belajar ,dengan
kondisinya yang seperti ini Iahaan kesulitan dalam membaca dan menulis.
Rangkaian peristiwa: Suatu ketika,orang tua Ishaan dipanggil ke
sekolah,mereka dipanggil oleh kepala sekolah dan guru guru Ishaan .Para guru
menjelaskan kepada ayah dan ibu Ishaan betapa bodohnya Ishaan ketika belajar
dikelas.Kepala sekolahnya pun menyarankan untuk memindahkan Ishaan ke
sekolah yang lain, karena Ishaan saat ini sudah dua kali tidak naik kelas,jadi
tidak mungkin dia tidak naik lagi untuk ke tiga kalinya .Akhirnya ayah Ishaan
berencana memindahkan Ishaan ke sekolah asrama.
Komplikasi: pak Nikumbh berinisiatif mencari buku tugas Ishaan dan akhirnya
dia mengetahui bahwa Ishaan adalah anak yang memang mempunyai kesulitan
dalam belajar dia itu disleksia. Keesokan harinya pak Nikumbh datang kerumah
Ishaan dan untuk bertemu orang tua Ishaan. Lalu kakaknya Ishaan
mengambilkan buku tulis Ishaan.Setelah pak Nikumbh melihat buku tulis
Ishaan tanpa sengaja ada selembar gambaran Ishaan jatuh lalu pak Nikumbh
menanyakaan tentang gambaran itu. Setelah pak Nikumbh melihat semua karya-
karya Ishaan,pak Nikumbh menjadi terharu dan mengeluarkan air mata. Setelah
pak Nikumbh melihat semua karya-karya Ishaan,pak Nikumbh menjadi terharu
dan mengeluarkan air mata. Nikumbh menjadi kesal karena ayah Ishaan
memandang anakny sebagai arena kompotisi. Keesokan harinya pak Nikumbh
menemui kepala sekolah untuk membicarakan tentang masalah Ishaan.
Kemudian pak Nikumbh menunjukkan lukisan yang dibuat oleh ishaan dan
mengusulkan bahwa ia yang akan mengajari Ishaan membaca dan menulis.
kepala sekolah pun setuju untuk memberikan kesempatan ini. Ishaan pun
mendapatkan metode pengajaran yang berbeda dia pun lebih bersemangat
dalam belajar ,karena bukan kemarahan yang dia dapat tapi keramaham pak
nikumbh yang membantunya dalam mengejar ketertinggalan berkat pak
nukumbh kemampuan baca tulisnya pun meninggkat dari waktu ke waktu.
Resolusi: Pada suatu hari diasrama tersebut mengadakan lomba melukis semua
orang boleh ikut termasuk para guru . Ishaan memproyeksikan pemandangan
yang dia ingat menjadi sebuah lukisan yang luar biasa kepasa banyak orang.
pengumuman yang ditunggu tunggupun tiba kepala sekolah mengumumkan
bahwa perlombaan ini dimenangkan oleh ishaan.Hasil karyanya dinobatkan
menjadi karya terbaik dan akan menjadi sampul buku tahunan. Orang tua ishaan
juga senag bukan main ketika para guru memberikan laporan kemajuan ishaan
dibeberapa mata pelajaran khusunya di bidang kesenian.Melihat ishaan yang
kembali bersemangat ayahnya pun akhirnya menangis juga dan berterima kasih
kepada pak nikumbh karena sudah membingbing ishaan sampai punya
kemajaun ishaan dan pak nikumbh pun berpisah dan akan kembali ke sekolah
setelah liburan.
Koda: setiap manusia itu memiliki keunikannya masing masing,lebih dari itu
bagai mana cara kita melihat dan memaksimalkan potensi .
Unsur Intrinsik cerpen
Tema: jatuh bangunnya kehidupan seorang anak 8 tahun yang bernama Ishaan
Tokoh/Penokohan: Ishaan (Protaginis)
Pak Nikumbh (protagonis)
Alur :Maju atau Progresif
Latar dibagi menjadi tiga :
Latar tempat: Sekolah asal,perkotaan,rumah ,lingkungan rumah,sekolah baru
( asrama )
Latar waktu:Malam hari,keesokan paginya,pada hari itu,pada suatu hari.
Latar suasana;Sedih,senang,terharu
Sudut pandang: orang pertama ,pelaku ke dua
Gaya bahasa :
Amanat : Peran orang tua sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak
dan peran guru pun tidak kalah pentingnya sebagai orang tua kedua bagi
anak ,setiap anak pastilah berbeda antara satu dengan yang lainnya mereka
memiliki kemampuan,bakat dan impian yang berbeda beda. sebagai orang tua
hendaknya mendukung agar anak anak dapat berkembang menurut bakat alami
yang ada dalam diri mereka bukan dengan paksaan dan ambisi dari orang
tuanya ,karena setiap anak adalah sepesial memang benar kalau kita mengajari
seekor ikan untuk memanjat pohon maka dia akan mengganggap dirinya bodoh
seumur hidupnya.