Galaksi adalah suatu sistem yang terdiri atas bintang-bintang, gas, dan debu yang amat luas,
di mana anggotanya memiliki gaya tarik menarik (gravitasi). Suatu galaksi pada umumnya
terdiri atas miliaran bintang yang memiliki ukuran, warna, dan karakteristik yang sangat
beraneka ragam.
Ciri-ciri Galaksi :
1. Semua galaksi memiliki inti dari sistim galaksi.
2. Sebuah sistim yang terdapat pada galaksi melakukan rotasi.
3. Galaksi memiliki bentuk tertentu misalnya saja bentuk spiral, bentuk elips, dan bentuk
tidak beraturan.
4. Jarak antara galaksi yang satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya.
5. Galaksi-galaksi hanya terlihat di luar jalur galaksi bimasakti.
6. Sumber cahaya berasal dari galaksi itu sendiri dan bukan merupakan cahaya pantulan.
Galaksi elips memiliki bentuk bundar/elips dan tidak terlihat memiliki piringan pada
strukturnya. Menurut Hubble, galaksi elips ini dibagi dalam subkelas berdasarkan bentuknya.
Penamaannya menggunakan kode En, dengan E berarti elips, sedangkan n menunjukkan
perbandingan antara sumbu mayor (a) dan minor (b) galaksi dengan rumusan n = 10 [1 –
(b/a)]. Artinya, galaksi elips yang terlihat bundar dinamakan E0, sedangkan galaksi elips
yang sumbu mayornya sebesar dua kali sumbu minornya dinamakan E5, dan seterusnya
semakin pipih hingga E7.
Galaksi lenticular adalah galaksi berbentuk piringan yang merupakan peralihan antara elips
dan spiral. Galaksi ini diberi kode S0. Galaksi lenticular ini memiliki bagian inti yang elips
dan memperlihatkan adanya struktur piringan, namun pada bagian piringannya tidak terdapat
lengan spiral.
Kelas galaksi berikutnya adalah galaksi spiral, yaitu galaksi yang berbentuk piringan dan
mempunyai struktur lengan spiral. Kode penamaannya adalah S. Galaksi kelas lenticular dan
spiral ini terkadang memiliki struktur bar pada piringannya. Untuk itu Hubble memberikan
tambahan kode B pada penamaan masing-masing kelas galaksi yang memiliki bar: SB0 untuk
galaksi lenticular dan SB untuk galaksi spiral.
Galaksi spiral normal (S) dan dengan bar (SB), terbagi lagi dalam subkelas a, b, dan c, yang
dibedakan menurut dua hal berikut: (1) perbandingan kecerlangan antara komponen bulge
dan piringan; dan (2) seberapa dekat jarak antar lengan spiral. Galaksi kelas Sa memiliki
bulge lebih besar dan lengan spiral yang lebih rapat jika dibandingkan dengan galaksi kelas
Sb dan Sc. Hal yang sama juga berlaku untuk galaksi spiral dengan bar (SB). Penamaan
dalam subkelas ini sebenarnya tidak dapat dipisahkan secara tegas. Sehingga, sebuah galaksi
dapat termasuk dalam kelas Sab atau Sbc dan seterusnya. Lalu bagaimana dengan Galaksi
kita, Galaksi Bima Sakti? Dalam penggolongan Hubble ini, Galaksi Bima Sakti ternyata
tergolong kelas SBbc.
Bintang yang terdapat di dalam galaksi merupakan bintang tua dan muda, bintang tua
terdapat di gugus bola yang menyebar dan menyelimuti galaksi.
Gugus ini lah yang membentuk hallo atau lengan bersama bintang bintang lain yang di luar
dari letak galaksi. Sedangkan bintang muda ini diselimuti oleh materi antar bintang atau
materi pembentuk bintang tersebut.
Galaksi spiral ini melakukan rotasi dengan kecepatan yang tinggi, bahkan jauh lebih cepat
daripada galaksi elips. Kecepatan rotasi yang tinggi inilah yang menyebabkan galaksi ini
berbentuk pipih dan seperti piringan.
Besar kecilnya kecepatan rotasi ini dipengaruhi oleh materi dan massa yang terdapat di dalam
galaksi tersebut. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasi semakin besar. Sehingga
materi yang terletak lebih jauh dari inti akan tertinggal dari segi rotasi, sehingga terbentuklah
bentuk yang pipih. Contoh galaksi ini adalah galaksi Bima Sakti, Andromeda, galaksi M.51,
dan galaksi M.33.
Galaksi ini merupakan 2/3 galaksi yang tampak menonjol di langit, akan tetapi sebenarnya
kebanyakan galaksi di alam semesta luminusitasnya adalah rendah, sehingga sangat susah
untuk jelas tampak. Kebanyakan galaksi katai ini tergolong jenis elips.
Pada galaksi ini tidak ditemukan adanya nebula, bintang yang terkonsentrasi pada pusat,
semakin jauh, akan semakin merenggang. Ukurannya sangat sulit untuk ditentukan, karena
hampir tidak ada pembatas dengan ruang angkasa disebabkan oleh bintang bintang yang
terletak lebih jauh dari intinya. Contoh galaksi ini adalah galaksi M87/Messier 87, yaitu
galaksi raksasa yang terletak pada Rasi Virgo.
Irreguler 1 : Terdiri dari bintang kelas O, B, dan nebula yang terang, terdapat banyak gugus
bintang, nebula gas, dan bintang yang sangat besar atau maharaksasa, juga terdapat bintang
tua dan muda. Contoh galaksi ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil.
Irreguler 2 : Tidak tampak adanya gugus bintang yang dapat dipisahkan dari galaksi sehingga
menampakkan susunan yang tak berbentuk (amorfus).
Ciri – Ciri Galaksi Irreguler
1. Bentuknya tidak simetris.
2. Tidak mempunyai bentuk khusus.
3. Letaknya berdekatan dengan Bima Sakti.
4. Banyak mengandung materi antar bintang.
Halo Galaksi
Komponen Halo berada sekitar 50.000-100.000 tahun cahaya dari Pusat Galaksi (atau sekitar
15 kpc). Keberadaan Halo Galaksi tidak bisa dikenali dengan mata telanjang. Foto inframerah
tidak menampakkan tanda-tanda adanya pengelompokan bintang inframerah di sekitar
kawasan Halo atau Korona Galaksi. Komponen Halo dibagi menjadi komponen terang dan
kelompok gelap.
Korona Galaksi
Stabilitas kurva Galaksi mengindikasikan adanya korona galaksi. Komponen korona galaksi
mungkin berupa bintang yang terlalu lemah cahayanya sehingga tidak terdeteksi dengan
teleskop optic maupun teleskop inframerah. Komponen korona galaksi tersebut juga tidak
terdeteksi dengan teleskop radio. Oleh karena itu timbul spekulasi bahwa penghuni korona
galaksi kemungkinan adalah partikel erlementer berupa neutrino.
2. Galaksi Andromeda
Galaksi Andromeda pertama kali ditemukan pada 964 Masehi oleh seorang ahli
astronomi asal Persia, Abd Al-Rahman Al-Sufi. Galaksi raksasa ini berdiameter sekitar
200 ribu tahun cahaya dan mempunyai massa sekitar 300-400 billium kali massa
matahari. Galaksi Andromeda berukuran dua kali ukuran galaksi Bima Sakti. Galaksi ini
memiliki bentuk bulat yang khas dan berjarak 2,5 tahun cahaya dari galaksi Bima Sakti.
5. Galaksi Centaurus
Galaksi Centaurus ditemukan pertama kali oleh James Dunlop pada tahun 1826. Galaksi
Centaurus atau NGC 5128 adalah galaksi yang berada di rasi bintang Centaurus yang
berjarak sekitar 13 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini memiliki ciri khusus yaitu
memiliki jalur debu di tengahnya dan sebuah jet raksasa yang meledak jauh dari lubang
hitam supermasif dipusatnya. Galaksi ini disebut juga galaksi starburst karena memiliki
lebih dari seratus daerah pembentuk bintang di daerah cakram yang selalu menciptakan
bintang. Semua bintang baru membuat galaksi ini nampak sangat cerah. Galaksi
Centaurus berada di belahan bumi selatan.
7. Galaksi Magellan
Galaksi Magellan atau bisanya dikenal juga sebagai galaksi kerdil diambil dari nama
seorang pelaut bernama Ferdinand Magellan sedangkan yang penemu galaksi ini yaitu
seorang astronom dari Persia bernama Al-Sufi pada tahun 964 Masehi. Galaksi Magellan
terbagi menjadi dua yaitu, Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil. Saat ini
jarak keduanya berada di 160.000 dan 200.000 tahun cahay dan antara keduanya hanya
terpisah 75.000 tahun cahaya. Namun, di antara kedua awan tersebut terdapat
penghubung berupa gas hidrogen yang netral di sekeliling Awan Magellan. Galaksi ini
merupakan salah satu galaksi terdekat dengan Bumi dengan jarak sekitar 163.000 tahun
cahaya dari Bumi. Galaksi Magellan tampak seperti awan samar di langit belahan bumi
selatan yang terletak di perbatasan rasi bintang Dorado dan Mensa.
9. Galaksi Sombrero
Galaksi Sombrero pertama kali ditemukan pada 11 Mei 1781, oleh astronom asal Prancis
yaitu Pierre Mechain. Galaksi ini dikatalogkan dalam katalog mesir dan NGC 4594
sebagai “M104”. Ukuran galaksi ini sekitar 30% dari galaksi Bima Sakti dengan
diameter 50.000 tahun cahaya dan berjarak 29,3 tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini juga
disebut galaksi Sombrero karena terdapat jalur debu gelap yang mengelilingi cakram
galaksi dan tonjolan di area inti yang mirip dengan topi sombrero. Ciri khas yang
mencolok dari galaksi ini adalah cincin simetris yang membungkus tonjolan galaksi yang
aslinya berupa jalur debu dengan sebagian besar terdiri atas gas hidrogen dan debu
dingin.