Anda di halaman 1dari 6

Area orbita adalah daerah yang mengelilingi bola mata dan juga termasuk kelopak mata dan kelenjar

air mata.1 A. Anatomi Orbit Orbit adalah ruang yang terbentuk piramid yang bersisi empat yang merupakan tempat bola mata.1,2 Basis orbit menghadap anterolateral sedangkan apeks menghadap posteromedial. (gambar 1). Orbit memiliki dinding medial, yang dibentuk oleh apparatus nasal dan os etmoidalis, serta dinding lateral.Pada bagian superior, orbit berbatasan dengan sinus frontalis, sedangkan pada inferior sinus maksilaris.Volume orbit pada orang dewasa adalah sekitar 30 ml, dimana hanya seperenam yang ditempati oleh bola mata.2 Gambar 1. Orbit, pada ghambar a terlihat orientasi orbit. Dinding lateral orbit membentuk sudut 90 derajat, sedangkan aksis bola mata membentuk 4 derajat. Pada gambar B terlihat tulangtulang yang membentuk rongga orbita.1 Orbit memiliki empat permukaan, yaitu: dinding superior(atap), hampir horizontal, dibentuk oleh bagian orbital os frontalis. dinding inferior(lantai), terutama dibentuk oleh os maksila dan sebagian kecil oleh os dinding medial, kurang jelas batasnya, terbentuk oleh os ethmoidalis yang setipis kertas Berfungsi untuk proteksi dan tempat perlekatan septum orbital.1 zigomatik dan palatine.1 dan menebal saat bertemu dengan os lacrimal.2 Beberapa tulang lainnya yang membentuk batas medial adalah os maxilla, os lacrimalis, dan os sphenoid.1 dinding lateral, dibentuk oleh prosesus frontalis os zigomatik dan sayap mayor os sphenoid. dinding ini merupakan dinding terkuat dibandingkan dengan yang lainnya.1 Selain memiliki empat dinding, rongga orbita juga memiliki basis dan apex. Basis adalah area yang digambarkan oleh garis batas orbital. Apex orbit adalah tempat masuknya saraf dan pembuluh darah orbit, serta tempat perlekatan otot ekstrinsik bola mata, kecuali inferior oblik.(gambar 2). Pada apex terdapat beberapa celah. Fisura orbitalis superior, yaitu celah antara sayap mayor dan minor os sphenoid, merupakan tempat masuknya nervus lacrimal, frontal, dan troklear(diluar cincin Zinn). Cincin Zinn adalah gabungan tendon insersio otot-otot ekstraokuli. Di dalam cincin Zinn terdapat nervus okulomotor, abdusens, nasosiliaris, dan optikus, serta arterioptalmikus.2

Gambar 2. Area apex orbit.2 B. Anatomi Bola Mata Bola mata merupakan organ penglihatan manusia. Bola mata menempati bagian depan orbit. Bola mata orang dewasa memiliki diameter sekitar 24,2-25 mm. 1,2 Bola mata dilapisi oleh fascia tenon. Fascia tenon adalah fascia yang menempel dari limbus sampai ke nervus optikus. Bagian dalam fascia tenon menempel dengan episklera, sedangkan bagian luarnya merupakan tempat perlekatan otot. 2 Di antara fascia tenon dengan sclera terdapat ruang potensial. 1 Bola mata terdiri dari tiga lapisan, yaitu: lapisan fibrosa, terdiri dari sclera dan kornea, merupakan lapisan paling luar. Lapisan fibrosa merupakan rangka dari bola mata. Sklera merupakan lapisan yang berwarna putih, sedangkan kornea transparan dan menonjol kea rah basis. lapisan vascular, terdiri dari koroid, iris, dan badan siliaris. Koroid merupakan lapisan yang terletak di antara sclera dan kornea. Koroid memiliki vaskularisasi yang tinggi. Badan siliaris adalah penebalan di sebelah posterior korneoskleral junction, berfungsi sebagai tempat perlekatan lensa dan sekresi aqueus humor.1 Iris adalah cincin kontraktil yang terletak di anterior lensa. Di tengah iris terdapat pupil, yang berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya. Iris berfungsi mengatur lebar pupil. Fungsi ini dapat dilakukan karena iris memiliki dua jenis otot, yaitu muskulus dilator pupil dan constrictor pupil. Otot konstriktor pupil memiliki persarafan parasimpatis, sedangkan dilator pupil simpatis. lapisan neural, paling dalam, terdiri dari retina. Retina terdiri dari pars optic(yang berfungsi menerima rangsang cahaya) dan pars non-optik. Daerah tempat fokusnya cahaya secara klinis disebut fundus optic. Pada fundus optic terdapat papil optic, yaitu tempat masuknya nervus optikus. Di lateral papil optic terdapat macula , yang merupakan daerah paling sensitive terhadap cahaya. 1(gambar 3)

Gambar 3. Penampakan fundus melalui optalmoskop.1 Dalam bola mata terdapat beberapa struktur yang berperan dalam refraksi cahaya. Struktur tersebut antara lain kornea, aqueus humor, lensa, dan vitreus humor.Aqueus humor adalah cairan

yang terletak pada segmen anterior bola mata. Segmen anterior dibagi oleh iris dan pupil menjadi anterior dan posterior chamber. Aqueus humor diproduksi di badan siliaris, muncul di chamber posterior, masuk ke anterior chamber melalui pupil. Di sudut sklerokorneal terdapat daerah trabekular yang memiliki kanal Schlemm, di sini aqueus humor diserap.1.2 Lensa adalah struktur transparan dan bikonveks yang terletak di sebelah posterior iris. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya 9 mm. Posisi lensa dipertahankan oleh serat zonule yang muncul dari badan siliaris.2 Vitreous humor adalah badan gelatin yang terletak di posterior lensa dan menempel dengan retina. Vitreous humor berkontribusi pada 2/3 volume dan berat bola mata.Vitreous humor mengandung 99% air, dan sisanya kolagen serta hialuronan, yang berperan memberikan konsistensi seperti gel.2 C. Otot Ekstraokuler Otot ekstraokuler terdiri dari tujuh buah, yaitu: rektus superior, inferior, lateral, medial, dan lateral, otot oblikus inferior dan superior, serta otot levator palpebra superioris.3 1. Levator Palpebra Superioris Levator palpebra superioris adalah otot yang berbentuk segitiga yang muncul dari permukaan inferior sayap minor os sphenoid, di atas dan depan kanalis optikus. Perlekatan posteriornya tipis dan semakin lebar ke depan. Otot ini berakhir sebagai aponeurosis di atas bola mata. Sebagian seratnya melekat pada tarsus. Otot ini menerima pendarahan dari arteri optalmikus. Otot ini dipersarafi cabang superior nervus tiga dan cabang dari pleksus karotis interna. Otot ini berfungsi mengangkat alis atas.3 2. Otot Rektus Terdapat empat otot rektus pada setiap orbit. Keempat otot ini memiliki perlekatan yang bergabung seperti cincin, yaitu tendon annulus komunis. Bagian atas cincin ini merupakan tempat perlekatan otot rektus superior dan sebagian rektus lateral dan medial. Bagian bawah merupakan tempat perlekatan rektus inferior dan sebagian rektus lateral dan medial. Sebagian serat rektus lateral melekat pada sayap superior os sphenoid.3 3. Otot Oblik Terdapat dua otot oblik pada setiap orbit, yaitu oblikus superior dan inferior. Otot oblikus superior muncul dari korpus sphenoid, di sebelah superomedial kanalis optikus. Otot ini berakhir

sebagai tendon di sebuah lengkungan fibrokartilago, troklea. Tendon ini membelok posterolateral dan menempel pada sclera.1,3 Otot oblikus inferior bermula dari dekat tepi anterior atap orbit, tepatnya di bagian orbit os maksila. Otot ini berjalan posterolateral dari tempat perlekatannya. Otot ini melekat pada bagian lateral sclera di quadran posterior.3 D. Persarafan Orbit Saraf utama yang berfungsi dalam penglihatan adalah nervus optikus. Nervus optikus masuk di bola mata dimulai dari lamina cribosa sclera. Saraf lainnya adalah nervus abdusen, troklear, dan okulomotor. Nervus okulomotor terbagi menjadi dua bagian, yaitu superior dan inferior. Bagian superior mempersarafi otot rektus superior dan levator palpebra superioris. Bagian inferior mempersarafi otot rektus inferior, medial, oblikus inferior, dan membawa neuron parasimpatik presinaptik ke ganglion siliaris.1 Persarafan lainnya disuplai oleh cabang optalmikus nervus trigerminal(NV1). Cabang-cabang nervus ini antara lain nervus lacrimalis, nasociliaris, dan frontalis. Di dalam orbit terdapat ganglion siliaris, yang dilewati oleh1: neuron presinaps bagian parasimpatis nervus 3 nervus lacrimalis neuron postsinaps dari pleksus carotis interna

Gambar 4 Persarafan mata dan orbit 1 E. Pendarahan Orbit Pendarahan orbit terutama disuplai oleh arteri optalmikus(cabang arteri karotis interna) dan infraorbitalis(cabang dari arteri karotis eksterna). Arteri optalmikus memiliki banyak cabang yang mensuplai daerah tertentu(tabel 1). Arteri yang mensuplai retina adalah arteri retina central. Arteri ini berjalan di bawah nervus optikus dan masuk ke bola mata melalui papil optic. Arteri ini mensuplai permukaan interna retina. Bagian eksterna retina disuplai oleh koriokapilaris. Lapisan korion mendapat suplai pendarahan dari arteri siliaris posterior brevis secara langsung, dan tidak langsung oleh arteri siliaris

posterior panjang. Arteri siliaris posterior panjang juga beranastomosis dengan arteri siliaris anterior untuk mensuplai badan siliaris.1 Vena utama pada orbit adalah vena infraorbital dan vena optalmika inferior dan superior. Vena optalmika superior dan inferior bergabung menjadi vena centralis retina. Vena ini masuk ke fisura orbitalis superior untuk bergabung dengan sinus cavernosus.1Lapisan vaskularis terutama memiliki vena vortex/vorticose.1,3

Gambar 5 Pendarahan orbit dan bola mata. F. Penampang Permukaan Mata Permukaan bola mata yang berwarna putih merupakan sclera yang ditutupi oleh konjungtiva. Bagian yang transparan, yaitu kornea, terlihat di bagian tengah bola mata. Jika dilihat dari lateral, maka kornea adalah bagian yang menonjol ke fisura palpebra. Tempat masuknya cahaya, yaitu pupil, terlihat sebagai lingkaran hitam yang dikelilingi oleh iris yang berwarna. Bagian atas bola mata ditutupi oleh palpebra superior dan bawah oleh palpebra inferior. Konjungtiva bulbar adalah bagian putih bola mata, sedangkan konjungtiva palpebra adalah bagian yang memiliki banyak pembuluh darah, sehingga terlihat merah.Pada bagian medial fisura palpebra terdapatdanau lakrimal yang mengandung karunkula lakrimal. 1 G. Jaras Neural Penglihatan Area yang berperan dalam fungsi sensorik penglihatan adalah area 17 korteks serebri. Dari retina hingga korteks serebri terdapat banyak struktur yang harus dilewati sinyal penglihatan. Retina dapat dibagi menjadi bagian nasal dan temporal. Akson dari bagian nasal akan menyilang ke sisi berlawanan pada kiasma optikum, sehingga berlajut pada traktus optikus sisi kontralateral. Akson bagian temporal tidak menyilang pada kiasma optikum, melainkan tetap pada bagian traktus optikus. Traktus optikus akan bersinaps dengan nukleus genikulatum lateralis(LGN). 3 LGN memiliki enam lapisan, dinormori berurutan dari 1-6. Bagian retina nasal kontralateral berproyeksi ke lamina 1,4, dan 6, sedangkan retina temporal ipsilateral berproyeksi ke lamina 2,3, dan 5. Lamina 1 dan 2 mengandung neuron magnoselular, sedangkan sisanya parvoselular.3 Akson LGN berjalan dalan kapsula interna sebagai radiation optika menuju korteks visual. Akson yang berproyeksi untuk bagian atas lapang pandang masuk ke korteks di bawah sulcus calcarina, dan sebaliknya untuk lapang pandang bawah. Akson yang memproyeksikan bagian

perifer retina akan masuk ke korteks visual bagian anterior, sedangkan untuk bagian macula terletak pada kutub posterior.3 Tidak semua akson dari retina menuju korteks visual. Sekitar 10 persen akson di traktus optikus tidak masuk ke LGN, melainkan menuju area lain seperti area pretektal, coliculus superior, nukleus suprakiasmatikus, dan area pulvinar inferior.3

Gambar 6. Penampang permukaan mata.1 Daftar Pustaka Moore KL, Dalley AF, Agur AMR. 2010. Clinically Oriented Anatomy. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins. 6th ed.p. 889-909 Riordan-Eva P, Whitcher JP. 2007. Chapter 1: Anatomy and Embriology of the Eye, in:Vaughans and Asburys General Opthalmology. 2008. Chapter 39: Orbit and Visual Apparatus, In: Standring S(ed). Grays Anatomy. Amsterdam: Elsevier. 40th ed.

Anda mungkin juga menyukai