Anda di halaman 1dari 4

Syzygium aromaticum (Linn.) Merr. & Perr.

-Cengkeh
Inggris : Clove Indonesia : Cengkeh Tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut . Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Kategori : Biopestisida Sinonim : Caryophyllus aromaticus L., Eugenia aromatica (L.) Baill., Eugenia caryopyllus (Sprengel) Bullock & Harrison

Deskripsi :

Tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh rantingranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut . Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 23 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh

berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijauhijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Pohon cengkeh asal mulanya terdapat di beberapa pulau di Maluku dan juga di Papua dan Papua Nugini. Pada abad 19 cengkeh tersebar di Distribusi/Penyebaran : Malaysia, Sumatra, India dan Sri Langka ketika terjadi perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 600 1100 m di atas Habitat : permukaan laut.dan di tanah yang berdrainase baik. Perbanyakan dapat dilakukan dari biji yang sudah tua atau dari Perbanyakan : cangkokan. Hasil penyulingan minyak cengkeh yang disebut clove oil memiliki bahan aktif yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai hama, daun yang disebar di pekarangan dapat menekan pertumbuhan jamur. Minyak cengkeh yang mengandung eugenol bersifat sebagai anti jamur, antibakteri dan anti serangga. Bunga cengkeh yang sudah Manfaat tumbuhan : kering dapat digunakan sebagai obat kolera dan menambah denyut jantung. Minyak cengkeh juga bermanfaat untuk memperkuat lendir usus dan lambung serta menambah jumlah darah putih. Cengkeh dicampur dengan air jeruk, klembak, lada, pala, jenten ireng, mesoyi, ganti, daun muda gebang menghasilkan warna merah untuk daerah Jawa Tengah.

Kandungan bahan aktif dalam bunga dan buah cengkih


Minyak esensial dari cengkih mempunyai fungsi anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkih sering digunakan untuk menghilangkan bau napas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang terkandung dalam cengkih yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk menenangkan saraf gigi. Minyak cengkih juga digunakan dalam campuran tradisional chjiyu (1% minyak cengkih dalam minyak mineral; "chji" berarti cengkih; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat permukaan pedang mereka.

Referensi
1. ^ Sudarmo, S: "Pestisida Nabati, Pembuatan dan Pemanfaatannya", halaman 28. Yogyakarta. Penerbit Kanisius. 2005 2. ^ Duh, Pohon Cengkih Tertua di Dunia Kondisinya Merana. Kompas daring. Edisi 4-122009.

Anda mungkin juga menyukai