Anda di halaman 1dari 4

QUE SERA-SERA Sebuah kalimat baru dalam kosakata bahasa asing ku, kalimat sederhana yang berisi pesan

moral tertinggi, KEIKHLASAN HIDUP. Que sera sera adalah kutipan dari sebuah lagu anak-anak yang ku sadur dari bahasa salah satu penjajah bangsa kita, Spanyol. Que sera sera, Apapun yang terjadi, terjadilah. Apakah kalian bisa menangkap makna keikhlasan seperti yang aku maksudkan? Apapun yang terjadi, terjadilah.. Aku tertarik untuk menghubungkan kalimat ini dengan salah satu buku dari wanita kelahiran Chinese (Lupa Nama Penulisnya), Do Less,Achieve More yang satu dari buah pikiran yang menurutku sangat keren bin ajib yaitu KURANG ADALAH LEBIH. Pada umumnya Mereka yang memiliki ekspektasi dan mimpi yang sangat tinggi terkadang bekerja terlalu keras dengan kekhawatiran yang besar untuk segera menjemput mimpi dan ekspektasi mereka. Kepercayaan bahwa kerja keras adalah bagian dari kesuksesan telah menuntut kebanyakan dari para pemimpi muda untuk bekerja ekstra keras dengan kekhawatiran masa depan yang tidak pasti. Sukses itu hanya butuh Kerja keras dan usaha maksimal. Demikian kesimpulan yang kujadikan landasan bermimpi sejak diberi anugerah untuk bermimpi menjadi sukses. Tapi.... Ternyata suatu hari, Ada sebuah fenomena kontra yang ku temui hubungannya dengan Kepercayaan generalku untuk sukses ini.. Jadi begini ceritanya, karena ada salah satu event Orientasi Kampus, aku baru bisa pulang dari Kampusku Universitas Khairun sekitar pukul 4.30 dini hari. Jalanan masih sangat sepi karena sebagian masyarkat masih terlelap dalam buaian mimpi (-mimpi semu dan fana), Dalam perjalanan pulang, beberapa kali aku temukan ibu-ibu yang sudah stay berdiri di ruas-ruas jalan dengan pakaian putih berwajah mirip kuntilanak jualan mereka, menunggu angkot (Angkutan Kolor Kota) untuk membawa mereka ke pasar yang berada di pusat kota. Karena jarak dari tempat tinggal ke pasar yang terlalu jauh, ibu-ibu ini harus bangun lebih pagi agar tidak kehilangan pelanggan. Dari pengamatan lanjutan yang kulakukan, ku temui beberapa hal yang benar-benar mengganggu pikiranku. Ibu-ibu itu telah berjualan kurang lebih 10 tahun lebih untuk menafkahi keluarga sehari-hari. Ya ! hanya untuk menafkahi keluarga. Tidak lebih ! Bayangkan kerja keras yang harus dilakukan oleh ibu-ibu itu dalam kurun waktu 10 tahun. Harus menyiapkan jualan di malam hari, Bangun lebih pagi dari orang-orang pada umunya, berjualan seharian di pasar yang panas dan penuh dengan kebisingan. Namun kondisi keuangan mereka masih tetap seperti jalur awal, tidak ada perbaikan finansial. Padahal jika bersandar pada kepercayaan general untuk sukses, ibu-ibu ini sudah cukup bekerja keras sesuai persyaratan untuk sukses, bahkan ada yang Gila religius, toh itu belum cukup membawa mereka ke satu titik kepuasan finansial.

Sebenarnya apa yang salah dari sistem ini? Kenapa mereka yang bekerja eksta keras belum juga mencapai kepuasan finansial? Kenapa? Hah? kenaappaaaa???????? kenaapppaa?????? Hah??????? hhahahaha setelah membaca buku yang aku sebutkan sebelumnya, akhirnya ada air yang bisa sedikit menghilangkan dahaga kebingunganku (*baca : keBODOHanku) Eng ing eng.. taaddaaaaa.... KURANG ADALAH LEBIH. Untuk menjelaskan Kata Sakti diatas, saya akan sedikit membedah sebuah film yang mungkin bisa kita tarik sedikit maknanya. Teman-teman pasti pernah menonton film yang diangkat dari salah satu kisah nyata seorang pengusaha muda Thailand Top Ittipat yang berjudul Homo Melarat . eits, becanda ma man.. judulnya The Billionaaire. Yup, salah satu pemuda terkaya di dunia dengan penghasilan mencapai Rp. 450 Miliar per tahun. *Ngiler. Teman-teman juga pasti sudah bisa melihat perjuangan dan pengorbanan Top untuk sukses ini kan, ditinggal keluarganya ke China dengan utang dan rumah yang sudah di sita, ditinggal sang pacar yang kumisan cantik, diusir dari Mall, ditolak produk rumput lautnya dari Seven Eleven, ditelanjangi, dikuliti, dibumbui lalu di masak dan masih banyak lagi Apakah semua ini yang membuatnya layak untuk sukses? Tentu bukan itu kawan, ada faktor lain yang menjadi faktor utama pendukung kesuksesannya. KURANG ADALAH LEBIH Jika diperhatikan dengan seksama, titik balik kesuksesan Top justru dimulai ketika dengan semua upaya yang telah dilakukannya, Akhirnya Produk Top di tolak telak oleh seveneleven. Saya ulangi sekali lagi dalam slow motion dan kapital Bold Italic style DITOLAK TELAK. Miris. Apa yang dilakukan Top kemudian dalam film tersebut? Nari Bugil keliling kota? Atau bunuh diri dengan nyeburin diri ke kubangan SepticTank WC UMUM yang udah nampung 1001 jenis kotoran manusia dari Zaman Purba Kala? Tentu bukan. Dia hanya melakukan satu hal sederhana. Menelepon. Ya, Hanya Menelepon. Top ibunya dalam keputus asaan di Halte bus dan berniat untuk menyusul orang tuanya ke China.

Nah. Bagaimana menelepon bisa membuat semuanya berubah? Bingung kan? Aku juga Bingung. -_- LoL

Hahahaha Sebenarnya bukan menelepon yang menjadi sorotan disini, tapi sebuah sikap yang digambarkan saat dia menelepon ibunya, yaitu IKHLAS DAN PASRAH. Sebuah semangat dan mimpi yang begitu besar telah membawa Top dengan kegigihannya memperjuangkan sebuah nilai kesuksesan, namun dengan semua usaha dan kerja kerasnya, itu justru membawa Top ke titik terendah dalam hidup. IKHLAS DAN PENYERAHAN DIRI pada hidup yang ditunjukkan pada akhir cerita telah membawanya hingga kesuksesan sekarang. Perhatikan perubahan sikap Top yang lebih ikhlas di akhir cerita, Perhatikan ketika Top memasrahkan hasil survey tim penilai pada hidup dengan tidak menyogok seperti yang disarankan pamannya. Perhatikan kepercayaan Top pada hidup telah menghilangkan semua kekhawatiran, dan hidup pun menunjukkan simpati pada kerja kerasnya dengan mengeluarkan darah dari hidung top sehingga produknya bisa diterima padahal telah terlambat dari waktu yang ditetapkan. :D hhahaha Perhatikan !! Perhatikan !!! Perhatikan !!!! Percaya atau tidak, Nasib baik dalam hidup punya ego untuk tidak tunduk pada manusia yang berambisi mengendalikan nasib, sama halnya bagaimana waktu yang tidak pernah setuju untuk diatur. Seperti yang dikatakan dosennya Top dalam Film tersebut. jika kamu berpikir kaya, maka kamu akan kaya. Jika kamu berpikir Su kses, maka kamu akan sukes Namun ingat, KURANG ADALAH LEBIH Ya, tetap berpikir dan raihlah SUKSES, tapi jangan lupa hilangkan ekspektasimu dan serahkan semua kehidupanmu pada yang menciptakan hidup. Karena ekspektasi akan membutakanmu dari suksesmu, kamu tidak akan pernah sadar telah mencapai bahkan sebenarnya telah melewati suksesmu dengan semua ekspektasi. Apa artinya sebuah kesuksesan tanpa ketenangan batin karena gejolak untuk selalu memperoleh lebih?

Manusia dengan ekspektasi yang tinggi tidak akan pernah puas dengan apa yang sudah diperoleh, sekalipun dunia sudah ada dalam genggamannya. Eksepektasi hanya akan mengurangi nilai usaha dan kerja keras karena kita terlalu berfokus pada hasil yang diliputi perasaan khawatir. Lihatlah Bagaimana Amir Khan dengan ketidak peduliannya, namun kepercayaannya pada hidup ALL IS WELL dalam Three Idiot telah membuatnya menjadi sukes dengan kebahagiaan berbagi. KURANG ADALAH LEBIH Percaya, Hidup punya caranya sendiri untuk membimbingmu. Dan biarkan tuhan juga turut ambil bagian atas suksesmu. Dalam titik pencapaianmu nanti, kamu akan menyadari bahwa kepuasan finansial bukanlah ukuran terpenting dari sebuah kesuksesan. Tanamkan dalam hati Que sera sera Apapun yang terjadi, terjadilah

Salam Noto Mardhana

Anda mungkin juga menyukai