Orang Miskin
Sahabat entrepreneur, salam hebat luar biasa..!! Apakah anda orang
kaya? Apakah anda orang sukses? Ataukah anda orang miskin? Ataukah
orang gagal? Ternyata, mereka semua punya kemiripan. Jadi jangan
merasa bahwa orang miskin dengan orang kaya itu perbedaannya jauh.
Tidak. Ada miripnya. Jadi di topik kali ini, saya membahas : “3
Kemiripan Antara Orang Kaya & Orang Miskin”.
“Loh, kok bisa mirip, Pak Chandra? Mana mungkin.. Pasti beda jauh
dong pak! Orang kaya dan orang miskin ya beda jauh dong pak.
Rumahnya beda, mobilnya beda. Di banyak video Pak Chandra kan
sudah bilang, ‘mindsetnya beda, blablabla..’”. Siapa bilang? Ternyata
betul, memang beda. Tetapi ada kemiripannya. Dan rupanya, banyak
orang yang tidak tahu. Di topik kali ini saya akan membahas apa saja
kemiripannya.
1
Pekerjaan ini tidak sukses? Cari pekerjaan lain. Bayangkan. Saya juga
pernah bertemu seseorang. Dalam 2 tahun, dia sudah berganti 7 jenis
pekerjaan. Lalu, bagaimana anda bisa sukses? Tonton video saya :
“Hukum 10 Ribu Jam”. Seseorang akan dikatakan pakar/expert jika ia
bisa fokus pada satu bidang selama 10 ribu jam.
Sedangkan anda baru kerja 10 jam sudah pindah. Baru kerja 20 jam
sudah pindah. Masih kurang 9.880 jam yang belum anda selesaikan,
tetapi anda sudah berpindah. Mikiir.. Jadi sama-sama tidak suka susah.
Tetapi perbedaannya ada ketika mereka mengalami kesusahan. Respon
mereka berbeda.
Sedangkan kalau orang miskin, ketika dia ditanya, “Mau punya uang
banyak gak?” “Mau”. Bedanya, dia hanya ‘INGIN’. Sedangkan orang
sukses itu ‘MAU’. Dan ‘MAU’ itu mengandung kata ‘KOMITMEN’.
Jadi perbedaannya hanya di kata ‘INGIN’ dan ‘MAU’. Dia ‘ingin’ kaya.
Hanya ‘ingin’. Lihat orang kaya, pengen. Lihat Instagram orang lain,
pengen. Pengen doang. Tetapi untuk melakukan pekerjaan supaya dia
bisa kaya, masih mikir.
2
Orang bisa kaya raya bukan suatu
kebetulan.
Sahabat entrepreneur, saya dulu mulai bekerja, mulai belajar cari uang
itu pada usia 12 tahun. Saya mulai membantu toko paman saya. Di usia
17 tahun, saya mencari uang sendiri, menjadi guru. Saya punya figur
sukses waktu itu. Saya baca buku-bukunya. Dan saya ingin seperti
mereka. Minimal, saya beli bukunya. Bukunya mahal, seharga ratusan
ribu. Tetapi saya beli. Jadi hasil gaji saya itu untuk membeli buku.
Sedangkan orang kaya juga suka berlibur. Tetapi banyak orang kaya
yang tidak bisa berlibur. Karena apa? Duitnya banyak. Tetapi jika harus
spend money untuk berlibur, dia merasa tidak rela. Jadi sama-sama suka
berlibur. Perbedaanya dimana? Perbedaannya disini :
Ketika orang sukses dan orang kaya ditanya, “Do you have any time for
relax? Apakah anda punya waktu untuk bersantai-santai sejenak?
Mungkin istilah kerennya sekarang ‘me time’. Waktu untuk diri sendiri.
Mungkin anda berlibur tidak harus ke luar negeri. Tetapi anda bisa
sendiri di rumah, membaca buku, menikmati waktu yang santai. Itu
termasuk ‘me time’. Jadi anda tidak dikejar-kejar deadline, tidak dikejar-
kejar bos, tidak dikejar-kejar target, tetapi anda punya waktu untuk santai
sejenak. Itu semua sama-sama diinginkan orang sukses dan orang gagal.
Suka punya waktu ‘me time’. Suka punya waktu berlibur.
Banyak anak-anak muda yang zaman sekarang itu play now, but you
must pay it one day. Anda harus membayar suatu hari nanti. Saya tidak
5
mau. Di usia 25 tahun saya sudah bebas finansial. Saya bisa bebas
kemanapun. Saya pernah tinggal di Amerika selama 2 bulan. Kebetulan
saya juga punya rumah di Amerika, disana bersama kakak saya. Selama 2
bulan saya gak mikirin penghasilan, gak mikirin bisnis, gak mikirin
karyawan. Saya tidak mikirin apapun selama 2 bulan disana. Enjoy.