Anda di halaman 1dari 18

HARI INI UBAH MINDSET

BESOK KUMPULKAN OMZET


LUSA CIPTAKAN ASET

SUATU HARI ORANG DI SEKITARMU AKAN BILANG:


“Busettt… kok bisa ya?”

✍️
Assalamualaikum wr. wb.
Salam Damai Sejahtera...
Salam Sukses Mulia.

Senang rasanya bisa membagikan pengetahuan soal apa


yang pernah saya pelajari tentang Serba Serbi Mental Block.
Tapi saya bukan ingin mengajari Anda yah. Saya hanya ingin
sharing dan kita sama-sama belajar. Okay?

Biasanya saya mengisi kulgram di Channel Telegram SELF


HEALINGS dengan lebih dari seribu dua ratus subscribers,
lengkap dengan sebuah grup diskusi untuk sharing dan tanya
jawab. Jika setelah membaca ebook ini Anda ingin sharing
pengalaman juga, silahkan klik link dibawah ini:

KULGRAM SELF HEALING


Nama Saya IAN alias @BlessedLuckyIAN.
Saya adalah seorang musafir kehidupan, yang juga
pembelajar di dunia pikiran, mindset, emosi holistically.

Di Ebook ini, saya mau sharing tentang apa yang dimaksud


dengan mental block, dan kenapa hal tersebut penting untuk
diketahui. Karena baik dari pengalaman internal maupun
eksternal, ternyata banyak orang yang belum tau tentang
mengapa mental block bisa mempengaruhi nasib mereka.

Bahkan beberapa diantara mereka adalah para ahli ibadah


sekalipun. Cara berdoanya malah menunjukkan bahwa
mereka memiliki mental block. Menarik kan?

Ada 3 hal yg mau saya bahas:


1. Apa itu Mental Block?
2. Proses terbentuknya Mental Block
3. Cara sederhana mengetahui Anda punya Mental Block

Oke... kita mulai aja yah.


Materi 1: Apa itu mental block?

Sebelum saya mulai menjelaskan tentang apa itu mental


block, saya izin mengawalinya dengan bercerita yah.
Ceritanya begini:

Pernah dilakukan eksperimen tentang seekor ikan pemangsa


yang ditaruh di akuarium yang diberi sekat kaca tebal
ditengah akuarium tersebut. Sekat kaca itu bisa dilepaskan.

Dalam eksperimen ini, Si ikan pemangsa ditaruh di sebelah


kanan sekat akuarium, dan di sebelah kiri sekatnya ditaruh
ikan umpan yang bisa dimakan si pemangsa.

Suatu hari si ikan pemangsa lapar, ia memburu ikan umpan.


Dan karena ada sekat kaca yang memisahkan kedua ikan
tersebut, maka si ikan pemangsa tidak dapat memakan si
ikan umpan, dan cuma bisa menabrak kaca sekatnya saja.
Kejadian ini berlanjut terus berhari-hari hingga akhirnya si
pemangsa jadi putus asa.

Setelah beberapa hari kemudian, sekat kaca dibuka, dan


jumlah ikan umpan ditambah jumlahnya. Anehnya, si ikan
pemangsa tidak berburu ikan umpan walaupun lapar... karena
dia YAKIN SEPENUHNYA bahwa jika dia berusaha memakan
ikan umpan, maka dia akan menabrak kaca.
Apa yg terjadi selanjutnya? Si ikan pemangsa akhirnya mati
kelaparan di tengah-tengah banyak banget ikan umpan.
Cerita ikan pemangsa tersebut mengilustrasikan tentang efek
terkena “mental block”. Si ikan pemangsa tak menyadari
bahwa dia terprogram gagal berkali-kali, dan tidak bisa
keluar dari program tersebut karena ga tau caranya.

Di dunia nyata... banyak juga pebisnis online yang gagal...


sebetulnya bukan karena teknik online-nya yang jelek atau
tidak mau kerja keras... melainkan seperti ada sesuatu dalam
dirinya yang menyebabkan dia merasa sulit banget sukses...
padahal disaat yang sama, banyak temannya yang sudah
mencapai sukses di project yang sama.

Ada yg merasa demikian? Hehehe…

Hikmah yang bisa kita petik dari cerita di atas: kebanyakan


orang belum menyadari bahwa mereka memiliki mental block
yang membatasi kesuksesan mereka.

● Mereka sudah punya cita-cita


● Mereka sudah punya dream boards (papan impian)
yang ditempel di hampir setiap sudut dinding kamarnya
● Mereka sudah ikhlas berupaya keras utk berusaha
● Mereka sudah kerja keras banting tulang hampir 18 jam
sehari
● Mereka sudah rajin melakukan ibadah sesuai
keyakinannya masing-masing
● Mereka sering ikut pelatihan motivasi dari pembicara
ngetop
Dll...

Ehhhh tau apa yang terjadi? Ternyata hasilnya adalah:


nasibnya tetap begitu-begitu saja.
Mengapa demikian?

Salah satu guru kehidupan saya pernah menerangkan bahwa


Strategi sukses kebanyakan orang adalah Kerja Keras... Kerja
Keras... Kerja Keras... Pasti Sukses.

Beliau juga bilang, bahwa jika kerja keras itu jaminan sukses,
maka seharusnya banyak Karyawan Kantoran yang bekerja
keras harusnya sudah sukses, tapi nyatanya Bos mereka
yang lebih sukses dari mereka.

Ada juga yang bekerja keras, tapi perilakunya tidak


mendukung mereka.

Ada saja alasan (excuses), atau penghakiman (judgements)


yang membuat mereka tidak gampang untuk mencapai
kesuksesan yang diinginkan. Tidak peduli seberapa sering
merasa “ditampar” oleh kata-kata motivasi para motivator
yang sudah sukses.

Note: Bukan berarti untuk sukses tidak butuh kerja keras


yah…

Mungkin anda pernah mengalami hal yang


sama…

Pernahkah saat ikut sebuah pelatihan, anda sangat


termotivasi. Tapi setelah training selesai, atau saat anda
pulang ke rumah kembali ke dunia nyata motivasi tersebut
malah hilang. Dan anda kembali demotivasi, atau kehilangan
motivasi?
Di sisi lainnya, banyak juga pebisnis yang bisnisnya relatif
sulit berkembang, atau bisnisnya sempat besar tapi hanya
sementara sebelum kembali ke titik nol.

Jika Anda mengalaminya, Anda pasti bertanya-tanya apa


yang sebenarnya terjadi? Mengapa setiap kali hampir
mencapai sesuatu hal yang besar ada saja halangannya?

Jadi, apa yang sesungguhnya terjadi pada diri orang-orang


yang merasa mereka sudah bekerja keras tapi hidupnya
tidak pernah berubah?

Karena ternyata banyak di antara mereka yang belum sadar


bahwa mereka memiliki program di pikiran bawah sadarnya
(PBS) yang selama ini menyabotase NASIB mereka.
Sehingga tak peduli sekeras apapun mereka bekerja, sulit
bagi mereka untuk sukses pada bidang yang mereka
inginkan.

Program penyabotase diri dalam PBS inilah yang dinamakan


dengan “MENTAL BLOCK.” Dibawah ini adalah beberapa
intisari catatan dari hasil penampakan mental block, baik itu
yang pernah terjadi pada diri saya sendiri, klien-klien saya,
hingga pengalaman dari para terapis lain.

Sukses tapi bangkrut kembali

Ada seorang pebisnis, yang berhasil dan sukses di awal


bisnisnya. Tapi di satu titik, bisnisnya mandek tidak bisa maju
lagi bahkan cenderung menurun. Pebisnis ini tidak tahu apa
yang salah dalam bisnisnya.
Tapi ia merasa seperti seolah ada hal yang menghentikan dia
dan malah menariknya kembali ke titik NOL. Bahkan pernah
juga mengalami minus dan kebangkrutan.

Setelah mencari tahu hal apa yang mendasari mental


blocknya, maka didapati hal-hal berikut inilah yang terinstal
di pikirannya.

* Dia pernah datang ke 3 peramal dan semuanya bilang


bahwa dia termasuk orang yang religius banget, dimana dia
tidak bisa kaya banget, dan dia juga tidak bisa miskin
banget. Dia percaya pada hal itu.

* Disamping itu dia percaya bahwa dia belum bisa sukses


besar jika dia belum menikah. Dan pada saat dia jatuh dalam
bisnis, dia memang blm menikah.

* Dia pernah membaca buku horoskop dan disitu tertulis


bahwa dia tidak akan hidup kaya banget atau hidup miskin
banget. Jd di tengah-tengah saja.

* Iya kalau bisnis berhasil... kalau bangrut terus bayar utang


modalnya gimana?

* Lebih baik kerja daripada bisnis. Penghasilan gawe itu pasti.


Kalau bisnis blm pasti.

* Orang tuanya pernah bilang:


Bisnis itu banyak resikonya. Kerja di kantor pemerintahan
lebih baik dan terjamin masa depannya. Ada uang pensiun
dan jaminan kesehatan pekerja. Ngapain bisnis segala
macam yang banyak resikonya?

* Orang tuanya pernah bilang: ngapain bisnis di internet? Ga


mungkin kan di rumah aja terus bisa dapat duit besar? Nanti
dibilang tetangga piara tuyul pula lagi. Ayo kerja aja yang
bener, yang waras, jangan ikut-ikutan temen yg hancur
karena bisnis internet.

Udah lah Nak... jangan ngimpi kamu. Kan bukan keturunan


orang kaya. Ga punya modal gede. Kerja kantoran aja.
Meskipun jadi office boy, yg penting gajian... daripada bisnis
ga jelas duitnya. Dll…

Cari uang susah…

Seorang yg susah banget mendapatkan uang. Tekor sudah


beberapa kali dia alami. Kemungkinan mental blocks yg ada
di pikirannya:

* Merasa diri tidak layak menjadi kaya. Dia takut jika kaya
akan ada orang lain yang memanfaatkan kekayaannya. Dia
juga tidak lapor pajak, jadi khawatir jika seandainya dapat
uang banyak, maka petugas pajak bisa datang dengan bawa
surat cinta (surat panggilan ke kantor pajak untuk
diinterogasi).

* Menurut dia, orang kaya itu jahat.


* Uang adalah sumber dari segala kejahatan. Kalau nanti dia
banyak uang, maka orang hanya suka dengan uangnya saja.

* Cari uang yang haram aja ga gampang, gimana yg halal?

* Dia takut kalau nanti kalau kesandung kasus korupsi dan


masuk penjara gimana?

* Dia sebel dengar orang yang belum kerja apa-apa sudah


bicarain uang.

* Uang bisa mengundang istri kedua datang untuk menikah


lagi atau terjadi perceraian.

* Uang itu tidak penting. Yang penting adalah ibadah


kepadaNya. Itulah yang harus diupayakan. Bukan malah jadi
serakah mikirin dunia melulu.

* Uang tidak dibawa mati. Jadi ga perlu ditabung. Lepaskan


saja jika sudah dapat uang. Kalau ditabung nanti jadi hijau
matanya. Uang itu kotor, Dll.

Dari kedua kisah di atas, ternyata selalu ada mindset yang


menghambat di pikiran seseorang, diyakini dan menjadi
mental block yang menyabotase seseorang untuk menjadi
sukses dalam berbagai aspek kehidupan yang ia inginkan.

Jika saat ini Anda merasa sulit mencapai cita-cita, sulit


mendapatkan uang, hingga merasa tidak mungkin bisa
sukses. Maka Anda harus mencari tahu terlebih dulu mental
block apa yang terinstal di pikiran Anda sebelum
menghapusnya dan mengganti dengan keyakinan baru.
Proses Terbentuknya Mental Block

Apakah Anda penasaran bagaimana mental block terbentuk?


Sahabat… Setiap manusia punya keyakinan (ini bukan
tentang keyakinan dalam konteks agama yah).

Pada awalnya, suatu keyakinan itu diawali oleh ide atau data
yang masuk lewat panca indera. Pada saat suatu ide/data
tersebut disetujui atau divalidasi, maka itulah yang kemudian
disebut BELIEF (Keyakinan).

Sebuah belief atau Kumpulan belief disebut dengan


MINDSET.

Mindset inilah yang mempengaruhi perilaku atau sikap


seseorang terhadap suatu hal yang sedang dihadapinya,
sehingga Mindset ini berperan untuk menentukan
keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya alias nasib.

Apa yang terjadi dlm hidup manusia (baca: nasib) itu selalu
ditentukan oleh perilaku orang tersebut, dan perilaku
seseorang didasarkan oleh belief atau mindsetnya.

Tidak ada belief yang salah. Semua belief adalah benar


adanya untuk seseorang.
Dan yang perlu diperhatikan: Belief itu bisa bersifat
mendukung atau menghambat apa yang diinginkan
seseorang.
Jadi apa itu Mental block?

Mental block adalah keyakinan atau belief atau mindset yang


tidak mendukung, menyabotase, hingga menghentikan si
pemiliknya untuk melakukan sesuatu guna mencapai apa
yang diinginkannya (dreams nya).

Satu hal yg harus dicatat: Mental block pun tidak sepenuhnya


buruk. Hanya karena mental block tidak mendukung suatu
keinginan tertentu, maka dia tidak bisa disebut suatu
keyakinan yang buruk.

Bisa jadi suatu belief dimaknai berbeda oleh orang lain yang
memiliki mindset yang berbeda.

Ada hal yg perlu dicatat: segala hal apapun yg muncul ke


permukaan (nasib) kira2 97% pasti ada data/informasi
spesifik yang mendasarinya... baik itu data/informasi yang
didapatkan dengan sengaja, disadari, maupun tidak.

Contoh 1:
Bagi kebanyakan orang, ular itu adalah binatang yg
menakutkan, dan bisanya dapat mematikan. Tapi bagi
seorang yg mata pencaharian utamanya adalah sebagai
pawang ular. Jika dia tidak dapat ular menyebabkan dia
akan kesulitan dalam mendapatkan penghasilan.

Contoh 2:
Bagi seorang pecundang, kesulitan adalah suatu hal yang
menghancurkan.
Sedangkan bagi seorang pemenang, kesulitan adalah suatu
tantangan yang jika bisa menempatinya, maka ia berpeluang
untuk meraih tingkat kesuksesan yang lebih tinggi lagi.

Mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi? Itu disebabkan


karena para pecundang memiliki keyakinan bahwa masalah
adalah masalah, sementara pemenang memiliki keyakinan
bahwa masalah adalah tantangan.

Yang kalau bisa diatasi maka dia berpeluang untuk meraih


tingkat kesuksesan yang lebih tinggi lagi. Jadi belief
(mindset) lah yang membedakan persepsi si pecundang
dengan si pemenang.

Berdasarkan hal tsb di atas maka jika Anda merasa hidup


anda gitu-gitu aja, tidak mudah sukses, tidak mudah
bertemu jodoh, gagal maning gagal maning, dll. Maka CEK
Belief or Mindset Anda. Jangan-jangan banyak mental block
disana.

Sebagai seorang Praktisi, Fasilitator, serta Terapis Holistik


saya banyak menangani klien yang mengalami masalah
psikosomatis. Psikosomatis ini adalah suatu kondisi penyakit
fisik yg muncul akibat pikiran / mental blocks yang dimiliki
klien.

Ciri-ciri identifikasi umum dari psikosomatik yang sering saya


temui pada diri klien: setelah dicek ke dokter, baik yang
didasari atas hasil cek lab, hasil pemeriksaan dokter,
ternyata confirmed dokter sama sekali tidak menemukan
adanya masalah tentang penyakit pada tubuh fisik (bodi) si
pasien tersebut.
Umumnya, jika sudah demikian, pasien akan dirujuk ke
psikolog hingga ke psikiater.
Inilah yang membuktikan bhw pikiran tertentu juga bisa
menimbulkan psikosomatik.

Jika Anda ingin tau lebih dalam tentang penjelasan


sederhana tentang apa & bagaimana psikosomatik ini
terjadi, silahkan berkomentar di grup Self Healing di
telegram, saya akan membalas pesan Anda disana.

Krn topik Ebook ini adalah tentang apa itu mental block,
maka cukuplah sahabat mengetahui bahwa mental block
berpotensi untuk menghambat kesuksesan Anda, bahkan
bisa menyebabkan terjadinya psikosomatik.

Asal Muasal Mental Block

Sekarang Saya sharing tentang bagaimana asal muasal


mental block itu bisa terbentuk.

Setiap orang mengalami siklus kehidupannya masing-masing


yang dimulai dari janin, lalu lahir sebagai bayi, kemudian
berkembang sebagai anak-anak, remaja, dewasa, menikah,
orang tua, tua, lalu meninggal. Dalam menjalani siklus
kehidupannya tersebut, juga disertai dengan fase
pemrograman pikirannya.

Dalam Fase Awal Pemrograman pikirannya di usia sekitar 3


bulan dalam kandungan hingga kelahiran, alias umur 0 thn,
janin memiliki pikiran yang bersih seperti kertas putih yang
polos.
Dimana pikirannya sudah mulai bisa merekam
informasi-informasi yang ditangkap oleh panca inderanya,
dan apapun data yang masuk kedalam pikiran si janin/bayi,
baik yang bersifat positif maupun negatif, semuanya diserap
oleh pikirannya, yang akan mempengaruhi kehidupannya
kelak.

Jika misalnya orang tuanya memiliki kondisi ekonomi rendah


dan sering cekcok karena masalah uang dan menuduh si istri
kok ga bisa ngurus uang dengan baik. Maka percekcokan
mereka juga ikut direkam oleh si janin/bayi lalu bisa jadi
kelak akan dimaknai: Oooh... ternyata yang bikin cekcok RT
itu adalah uang yah? Maka bisa jadi belief-nya adalah: uang
adalah akar dari percekcokan RT.

Dalam buku Manage Your Mind For Success, disebutkan


bahwa:

● Fase Pemrograman Pertama 0-7 tahun (fase cocok


tanam):
Dalam fase ini, apapun data/informasi kepada org tersebut
diterima sepenuhnya dan masuk ke pikiran bawah sadar dan
menjadi program, tanpa penolakan, tanpa filter, tanpa
judgement betul/salah, tanpa membanding-bandingkan.
Karena tidak ada referensi yang bisa dilakukan sebagai
pembanding.

● Fase Pemrograman Kedua 7-14 tahun (fase


pemodelan):
Pada usia ini anak mulai belajar meniru tokoh/super
heroes/figur otoritas yang dikaguminya dan kemudian dia
mencontoh figur tersebut. Dalam fase ini, peran guru, orang
tua harus sudah lebih diperhatikan, karena anak benar-benar
akan meniru mereka.

Bagaimana cara mendidik dan mengajar. Ingat, guru adalah


otoritas yang masuk ke dalam bawah sadar. Hasil
pemrograman yang terjadi pada masa ini akan terus terbawa
hingga anak tumbuh menjadi seorang manusia dewasa.

● Fase Pemrograman Ketiga 14-21 tahun (fase lanjutan


or periode sosial):

Akumulasi pemrograman pada kedua fase sebelumnya akan


berpengaruh pada fase ketiga ini. Pada usia ini merupakan
kelanjutan pengembangan dari apa yang telah didapat fase
pertama dan fase kedua sebelumnya. Data-data/informasi
yang baik or buruk dari dua periode sebelumnya akan
sangat menentukan sikap serta perilaku anak pada fase
ketiga ini.

Pada fase ketiga ini, data-data/informasi yg menentukan


perilaku lebih banyak berasal dari interaksi sosial anak,
termasuk dari teman-temannya, buku, majalah, film, internet,
pacar, lirik lagu, dan dari berbagai sumber lainnya.

Berdasarkan dari penjelasan tsb di atas, maka


data/informasi pembentuk mental block, bisa berasal dari
sejak seseorang berusia 3 bulan dalam kandungan... baik dia
menyadarinya ataupun tidak.
Mengidentifikasi Mental Block

Anda perlu mengetahui bahwa secara sederhana, mental


block itu berkaitan dengan 3 hal, yaitu merasa:
1. Tidak berdaya,
2. Tidak layak,
3. Tidak berharga,
4. Tidak ada harapan,
5. Tidak yakin,
5. Takut/cemas/khawatir.

Ada sebuah cara sederhana utk mengetahui apakah Anda


punya mental blocks.
Caranya adalah dengan BERTANYA dengan menggunakan
format kalimat:

SAYA …................ KARENA …................

Contoh:
SAYA sulit dapat uang KARENA cari uang itu susah sekali di
zaman PSBB ini

SAYA sulit bisnis online nya berkembang KARENA Saya ga


punya waktu untuk menjalankan bisnis ini.

Nah... kata-kata di belakang kata KARENA........... tersebut


adalah mental blocknya.

Itulah cara sederhana utk menemukan mental blocks.


Untuk lebih detailnya, saya sarankan Anda untuk
menghubungi saya secara pribadi agar dapat langsung saya
bantu menyelesaikannya. Karena kadang untuk
menghilangkan mental block yang sudah menahun butuh
bantuan profesional.

Dan perlu dicatat, latihan ini cukup dilakukan sekali. Jangan


terlalu sering karena nanti malah fokus nyari mental block.
Sehingga yang tadinya mungkin tidak ada malah kepikiran.

Lakukan secukupnya saja, dan fokus pada pencapaian hasil.


Bukan fokus untuk mencari mental block yang terinstal
dalam pikiran.

Dalam ebook saya selanjutnya, saya akan mengajarkan cara


sederhana melepaskan mental block. Dapatkan materinya di
Channel Kulgram Self Healings di telegram, atau hubungi
@Goetary di telegram untuk series ebook lainnya.

Terima kasih sudah membaca Ebook ini sampai akhir, saya


harap ebook ini dapat bermanfaat, dan jika diterapkan
dengan serius bisa mengubah nasib sahabat semuanya.
Salam dahsyat, sukses, dan mulia untuk kita semua…

Sumber: Kulgram Self Healings


Narasumber: IAN @BlessedLuckyIAN

Editor: Gita Oetary


Telegram: @Goetary

Anda mungkin juga menyukai