Anda di halaman 1dari 4

Cara Menemukan dan Mengatasi

Mental Block
Hipnosis adalah cara untuk menembus faktor kritis pikiran sadar manusia
sehingga sugesti yang diberikan dapat langsung diterima oleh pikiran bawah sadar
tanpa dianulir oleh faktor kritis. Sedangkan hipnoterapi adalah cara melakukan
terapi pikiran dengan memanfaatkan kondisi hipnosis. Efektifitas hipnoterapi
terletak pada kemampuannya dalam menerobos faktor kritis manusia sehingga
sugesti  untuk melakukan perubahan pun bisa dijalankan.  Tentu akan ada yang
bertanya-tanya “jika demikian, apa guna faktor kritis jika memang menghambat
manusia untuk berubah?”

Faktor kritis tetap diperlukan agar kita dapat menjadi konsisten dan
mempertahankan nilai-nilai baik yang telah terinstall selama ini. Apa jadinya jika
kita dapat dengan mudahnya berubah? Tentu hidup kita pun jadi tidak karu-
karuan (sangat plin plan).

Selain faktor kritis, pikiran bawah sadar pun sebenarnya sangat sulit berubah.
Suatu program yang telah terinstal akan sulit berubah kecuali jika ada program
baru yang menggantikannya. Misal seseorang yang sadar bawah merokok tidak
baik untuk kesehatan, tetapi akan sangat susah berubah atau menghilangkan
kebiasaan merokoknya. Mengapa demikian? Seseorang yang merokok bisa jadi
ada alasan mencari rasa nyaman melalui merokok. Pikiran sadarnya tahu bahwa
rokok berbahaya bagi kesehatan. Tapi tidak bagi pikiran bawah sadar. Pikiran
bawah sadar akan mempertahankan suatu kondisi dimana ia telah merasa nyaman.
Bagi pikiran bawah sadar, setiap kondisi hanyalah dua sifat atau kategori ; known
(dikenali) atau unknown (tidak dikenali). Segala sesuatu yang masuk dalam
kategori known dianggap sebagai  kondisi aman dan menjadi zona nyamannya.
Sedangkan yang masuk kondisi unknown (tidak dikenali) meski sebaik apapun,
sesehat apapun, seberlimpah apapun..jika masih unknown tetaplah dianggap
sebagai sesuatu yang berbahaya.

Demikian juga dalam hal meningkatkan income, karir, memulai usaha dsb,
seringkali pikiran bawah sadar akan menghambat kemajuan atau perubahan yang
kita inginkan. Saat mau memulai atau mau berubah, ada hambatan mental yang
menghalangi perubahan tersebut. Hal ini disebut sebagai mental block. Mental
block ini apanya paving block ya? Yang pasti nggak ada hubungannya :D

Anda mungkin sudah cukup menyaksikan mengapa ada orang yang hidupnya
sangat sulit berubah. Ada yang meski telah memiliki penghasilan besar dan
jabatan tinggi pun kok masih tidak ampu menabung, atau susah mencapai target
jumlah tertentu baik penghasilan atau tabungan. Ada juga yang dapat uang kaget
seberapa besar pun tidak dapat mengubah nasibnya menjadi jauh lebih baik. Hal
ini bisa jadi karena mental block. “Lho pak, kan bisa jadi karena takdirnya
begitu?..” jangan buru-buru menyalahkan takdir atau ketetapan Yang Maha
Kuasa. Allah sudah memberikan anugerah modal pikiran dan fisik yang mampu
untuk berusaha juga kesempatan yang sebenarnya terbentang luas. Takdir yang
tidak dapat diubah hanyalah sesuatu yang sudah bersifat ketetapan alam, misal
gravitasi, rotasi bumi, sifat-sifat alam dsb. Sedangkan nasib, bisa berubah dengan
usaha dan kerja cerdas..juga mindset yang benar. Bukankah Allah mengatakan
tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum tersebut mau mengubah
dengan tangannya sendiri?

Sekarang anda sudah mau berubah, tapi kok kayak ada saja hambatannya. Setiap
mau maju dan melakukan perubahan selalu ada hambatan mental yang
menghambat laju kesuksesan dan pencapaian cita-cita. Bagaimana cara mengatasi
hambatan mental ini? Yang pertama adalah kenali dulu. Bagaimana cara
mengenalinya?

Lakukan komunikasi dengan diri sendiri. Bagi yang sudah akrab dengan ego state
therapy mudah saja melakukannya. Jika belum, lakukan teknik sederhana ini.

Siapkan diri masuk ke kondisi tenang dan nyaman. Sebaiknya suasana hening
tanpa gangguan. Siapkan juga kertas dan alat tulis. Tulis di kertas apa yang ingin
anda capai dalam sebulan ke depan. Misal meningkatkan penghasilan tambahan di
luar gaji sebesar 50%.

Nah, coba ucapkan apa yang anda tulis.

Biasanya ada tuh semacam self talk atau kata-kata dari pikiran kita sendiri yang
bernada kurang lebih “Halah apa bisa?”. “Apa mungkin?” . Keraguan, ketakutan,
ketidakyakinan, dll akan langsung melintas berseliweran di pikiran anda.

Itu adalah mental block anda yang sedang bekerja. Saat anda ingin sesuatu yang
besar, mental block ini akan melakukan analisa database pengalaman anda dan
berusaha membuat anda membatalkan niat menginginkan hal itu dengan alasan
yang sepertinya ‘logis’.

Masih rileks, coba tulis satu per satu semua ganjalan, penolakan, ketidak
percayaan, halangan dan apapun perasaan negatif yang tengah anda pikirkan
berkaitan dengan cita-cita baru anda. Jangan dilawan, rileks dan layani protes dari
faktor kritis / critical area anda. Kalau anda melawan, biasanya dia akan langsung
diam. Tapi critical area dan bagian diri anda yang bertanggung jawab terhadap
masalah tersebut akan mengerahkan segenap kemampuan bawah sadarnya untuk
menghalangi, menghambat atau bahkan menyabotase semua usaha anda.
Sebaiknya anda mengatakan “saya terima maksud baik dari penolakan atau
hambatan ini, saya tetap menerima dan mencintai diri saya apa adanya”.

Langkah kedua; coba atasi hambatan-hambatan itu dengan cara negoisasi


(komunikasi dengan diri sendiri). Ketahui maksud baik dari penolakan tersebut
dan bujuk dengan alasan mengapa tujuan yang ingin anda capai penting bagi
anda. Jika ada penolakan lagi, jawab lagi. Sehalus mungkin dan dengan cara
persuasi yang baik sampai tercapai kesepakatan mental di dalam diri anda.

Contoh :

Saya menulis di kertas dengan kalimat, “saya sedang dalam progres untuk
mendapatkan uang sebesar 25 juta rupiah untuk pelatihan hipnoterapi dalam kurun
waktu satu bulan ini”

Di dalam pikirannya saya berkecamuk; “wah susah tuh..waktunya mepet”. “kita


gak pernah dapat uang sebesar itu seumur hidup”. “apa itu mungkin?”

Saya tuliskan di kertas hambatan-hambatan tersebut.

ü  Susah karena waktunya mepet

ü  Belum pernah dapat uang sebesar itu

ü  Apa mungkin?

Saya katakan dalam hati “saya terima maksud baik bagian diri saya yang mencoba
memberikan penolakan atau hambatan ini, saya tetap menerima dan mencintai diri
saya apa adanya, pasti ada tujuan baik dari penolakan ini”

Saya                            :  “bukankah rejeki dan umur di tangan Allah? Iya kan”

Unconscious Mind (UM) :  “iya”

Saya                            :“bagi Allah uang sebesar itu mah tidak ada apa-
apanya..sangat kecil sekali..minta saja jalannya sama Allah.. gitu juga soal
waktu..apa yang tidak mungkin?”

UM                              : “oke… “ lanjut yang kedua. “tapi kan belum pernah dapat
rejeki sebesar itu..?”

Saya                            : “tidak pernah bukan berarti selamanya jadi mustahil kan?,


banyak orang yang tadinya kekurangan bisa menjadi kelimpahan asal yakin”

UM                              : “hmm..iya”

Di atas sekedar contoh, negoisasi bisa saja sedikit alot. Istilah “Unconscious
mind” saya pakai sekedar untuk mewakili bagian diri yang bertanggung jawab
terhadap mental block itu, bukan entitas lain. Proses dialog seperti melamun dan
ber-soliluquiy
Tips ini mudah dalam mengatasi mental block yang ringan-ringan. Untuk mental
block yang berat, sebaiknya hubungi hipnoterapis.

Anda mungkin juga menyukai