Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Disampaikan Pada Seminar Widyaiswara


Balai Diklat Keagaman Jakarta
14 Desember 2011

MENATA MENTAL BLOK MENUJU KESUKSESAN

Disusun oleh:
Cecep Hilman

KEMENTERIAN AGAMA RI
BALAI DIKLAT KEAGAMAAN JAKARTA
JAKARTA, 2011
MENATA MENTAL BLOK MENUJU KESUKSESAN
Oleh: Cecep Hilman

A. Pendahuluan
Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan berikut: “saya ini
sudah sekuat tenaga berusaha, tetapi kenapa selalu saja mengalami
kegagalan?” Bahkan ungkapannya sampai menjudge dirinya:
“walaupun berusaha sekuat apapun tidak akan bisa mencapai apa yang
menjadi harapan saya”. Sesungguhnya kedua ungkapan seperti itu
yang menjadi penghambat bagi kesuksesan diri. Ungkapan tersebut
merupakan dinding penghalang yang menjadi bagian dari bentuk
mental blok bagi diri yang bersangkutan.
Gerakan kehidupan manusia seringkali dibatasi oleh kepercayaan-
kepercayaan atau keyakinan keliru atas kemampuan dirinya yang
membiarkan kemampuannya dibatasi oleh rantai-rantai yang
sebenarnya bisa kita putuskan dengan mudah. Kita terpenjara dalam
pikiran dan keyakinan yang keliru. Kita akan berkata pada diri kita
sendiri: ”Saya tidak mungkin mengerjakan hal itu”… ”Saya memang
ditakdirkan untuk gagal… ya sudah sabar saja”… ”Saya tidak pantas
mendapat kekayaan sebesar itu”… ”Saya terlahir dari keluarga
miskin… tidak mungkin mendapatkan semua itu”… ”Saya tidak pantas
mendapat penghargaan ini….” dan lain sebagainya. Inilah yang disebut
dengan mental blok atau hambatan mental yang merintangi seseorang
untuk maju dan sukses dalam karirnya. Jika demikian, maka lebih jauh
apa yang dimaksud dengan mental blok? Bagaimana mengelolanya
agar mencapai kesuksesan?

B. Ta’rif Mental Blok



Disampaikan pada Seminar Widyaiswara Balai Diklat Keagamaan Jakarta tanggal 14 Desember
2011

1
Menilik makna kata mental blok bisa dilihat dari asal katanya
terlebih dahulu. Kata mental blok berasal dari dua kata, yaitu mental
dan blok. Kata Mental sesuatu yang berhubungan dengan jiwa, batin,
dan rohani. Sedangkan blok berarti balok (ganjal), berkas, kayu,
cetakan kompleks atau rintangan. Dari dua asal kata bahasa tersebut
maka kata mental blok dapat diartikan sebagai suatu kondisi jiwa,
pemikiran, mentalitas, dan rasa kepercayaan yang menghambat dan
merintangi diri dalam rangka meraih perubahan dan kemajuan.
Mental blok artinya kondisi jiwa yang meyakini sebuah konsep
mental salah, lemah, dan kalah seperti keyakinan akan dirinya sebagai
orang yang lemah, malas, bodoh, miskin, serba kekurangan, merasa
tidak mampu dan lain-lain. Mental blok dapat juga diartikan sebagai
kondisi mentalitas jiwa yang mempunyai keyakinan salah akan persepsi
diri sendiri. (Muhammad Noer, 2010: 84-85)
Paling tidak ada tiga macam mental blok, yaitu: Pertama, Blime.
Ketika mengalami kegagalan seseorang tidak segera mengintrospeksi
diri melainkan akan mengatakan: “gara-gara sistem yang tidak benar
maka saya mengalami kegagalan”. Mental blok blime ini yaitu
menyalahkan keadaan dan orang lain atas ketidaksuksesan dirinya.
Kedua, Excuse, contohnya adalah ungkapan: ”saya ini kan orang
kampung yang miskin dan tidak pintar, sulit rasanya untuk menjadi
pejabat”. Mental blok jenis ini merendahkan kemampuan diri sendiri.
Ketiga, Justify. Ungkapan mental blok ini misalnya, ”ya wajar saja dia
berhasil, dia kan anak pejabat!”. Mental blok semacam ini mengklaim
dan mengadili secara sepihak. (Bandingkan dengan Endi K. Prihadhi,
2009:63-65) Blame, Excuse, dan Justify sepeti itu merugikan dan
hanya akan membuat dinding bernama mental blok untuk menahan
kemampuan kita.

B. Mengelola Mental Blok

2
Allah telah menganugerahkan “harta karun” terpendam dalam diri
setiap manusia, maka tugas manusia kemudian adalah mencari cara
yang tepat untuk mengolah potensi itu semua agar tercapai apa yang
dilakukan. Sebagai bahan renungan, mengapa orang lain bisa jauh
lebih sukses, mendapat prestasi dan prestise sementara yang lain
terjebak dalam kegagalan, frustasi, depresi, dan berbagai problem
kehidupan?

Penting kiranya untuk melakukan redesain atas pola pikir, pola


hidup dan proses hidup tujuannya adalah agar muncul energy tahrir
(kekuatan pembebas) yang membentuk Holystic power (kekuatan
Terpadu) dalam diri kita sehingga menjadi energi pembangkit yang
akan menghantarkan manusia menuju kehidupan berkelimpahan
waktu, kesehatan, kesuksesan, cinta, prestasi dan prestise.

Menurut Adi W Gunawan (2007:182) bahwa manusia pada


umumnya, tanpa mereka sadari, hanya menjalani kehidupan dalam
koridor penjara pikiran yang sempit yang dibatasi oelh tembok-tembok
tinggi persepsi. Mereka jarang sekali, jika tidak mau dikatakan tidak
pernah, mampu menjelajah melampaui perangkap penjara pikiran yang
dikondisikan oelh keterbatasan persepsi akibat ketidaktahuan akan
ketidaktahuan.

Proses pemrograman pikiran sebenarnya telah terjadi sejak


seorang anak masih di dalam kandungan ibunya, sejak ia berusia 3
bulan. Pada saat ini pikiran bawah sadar telah bekerja sempurna,
merekam segala sesuatu yang dialami seorang anak dan ibunya.
Semua peristiwa, pengalaman, suara, atau emosi masuk ke dan
terekam dengan sangat kuat di pikiran bawah sadar dan menjadi
program pikiran.

3
Saat kita lahir, kita lahir hanya dengan satu pikiran yaitu pikiran
bawah sadar. Bekal lainnya adalah otak yang berfungsi sebagai hard
disk yang merekam semua hal yang kita alami. Sejak lahir, dan sejalan
dengan proses tumbuh kembang, kita mengalami pemrograman pikiran
terus menerus, melalui interaksi kita dengan dunia di luar dan di dalam
diri kita. Dalam konteks al-Qur’an surat An-Nahl ayat 78 disampaikan
bahwa: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur“.

Pada anak kecil, yang memprogram pikirannya adalah terutama


kedua orangtuanya, pengasuh, keluarga, lingkungan, guru, televisi,
dan siapa saja yang dekat dengan dirinya. Saat masih kecil
pemrograman terjadi dengan sangat mudah karena pikiran anak belum
bisa menolak informasi yang ia terima. Ketidakmampuan memfilter
informasi ini disebabkan karena pada saat itu faktor kritis, dari pikiran
sadar belum terbentuk. Kalaupun sudah terbentuk critical factor masih
lemah.

Satu hal yang perlu kita mengerti yaitu bahwa semua program
pikiran adalah baik. Program pikiran selalu bertujuan membahagiakan
kita. Program pikiran diciptakan atau tercipta demi kebaikan kita
berdasarkan level kesadaran dan kebijaksanaan kita saat itu.
Sedangkan program pikiran menjadi mental blok apabila bersifat
menghambat dalam mencapai impian atau tujuan kita. Sebaliknya
program pikiran akan menjadi stepping blok, batu lompatan, bila
bersifat mendukung kita.

Mental blok akan kita rasakan saat ada penolakan atau hambatan
untuk mencapai suatu target yang lebih tinggi. Penolakan ini juga timbul
saat kita ingin berubah. Intinya, jika Anda telah menetapkan target yang

4
lebih tinggi, dari apa yang telah Anda capai saat ini, dan Anda merasa
ada yang tidak enak di hati Anda maka ini indikasi adanya mental blok.
Atau jika Anda mengalami kegagalan yang beruntun atau yang
mempunyai pola kegagalan yang sama, maka ini indikasi sabotase diri
alias mental blok. Perasaan malas, mengantuk, dan berbagai perasaan
lain yang menghambat upaya untuk berubah ini adalah ulah nakal dari
mental blok kita. Sesungguhnya kuncinya ada pada diri kita yaitu
apakah kita tenang dalam mengelola dan menata mental blok.

Adi W Gunawan dalam tulisannya tentang mental blok yang


negatif. Keberadaan mental blok di dalam diri kita umumnya tidak kita
sadari, kita bisa mengenalnya jika kita mengalami kegagalan secara
beruntun dengan pola yang sama. Sulit mendapat pasangan, selalu
gagal membuka peluang bisnis, karir tidak pernah naik, itu adalah
indikasi adanya mental blok yang menghalangi Anda. Bagaimana cara
mengelolanya?

Ada satu cara yang dipandang ampuh untuk menghancurkan


mental blok yang menghambat karir dan pengembangan diri yaitu
dengan membaca ayat-ayat al-Qur’an yang dapat memotivasi diri
secara berulang-ulang. Contohnya sebagai berikut: Jika Anda merasa
takut gagal, lemah, tidak sanggup mendapatkan sesuatu maka
baca surat Fathir ayat 2:
”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa
rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat
menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka
tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya
sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.

Bacalah ayat tersebut berulang-ulang, kalau belum hafal


dengarkan rekaman ayat tersebut dari Qur’an Elektronik yang dibaca
oleh Syekh Abdurahman Sudais atau Musyaari Rasyid resapkan

5
maknanya di dalam hati. Kemudian tadabburi ayat tersebut untuk
menanamkan suatu keyakinan baru di dalam pikiran bawah sadar kita
sesuai makna ayat tersebut dengan cara ambil nafas kemudian
konsentrasi dan memohon kepada Allah dengan penuh keyakinan
untuk mencapai apa yang menjadi harapan; ”Ya Allah telah Kau
sampaikan kepada kami dalam al-Qur’an Mu yang Agung, bahwa
apa saja rahmat yang kau bukakan bagi kami, tidak ada
seorangpun yang dapat mencegahnya. Dan apa saja yang Kau
tahan dari kami tidak ada seorangpun yang dapat memberinya
selain Engkau. Ya Allah bukakan bagi kami pintu rahmat dari
segala penjuru yang Kau berkahi, Engkau Maha Kuat untuk
melaksanakan apa yang Kau kehendaki. Apa yang Kau kehendaki
pasti terjadi, apa yang tidak Engkau kehendaki mustahil terjadi,
perkenankanlah permohonan kami ya Allah ”.
Lantunan ayat suci al-Qur’an yang dibaca dengan tartil akan
membawa pikiran memasuki gelombang alfa. Dengan memahami
makna dan mentadabburinya kandungan ayat tersebut akan
menghujam ke dalam hati dan pikiran bawah sadar, menghancurkan
mental blok yang negatif dan membangun sikap mental baru yang
positif. Kenali mental blok yang merintangi Anda, cari ayat al-Qur’an
yang sesuai untuk menghancurkan mental blok dan membentuk sikap
mental yang baru dan positif.
Jika Anda merasa hidup serba kekurangan, miskin dan merasa
tidak mampu meraih kehidupan yang lebih baik, maka di samping
membaca surat Fathir ayat 2 di atas, baca pula surat Al-Israa ayat 30:
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa
yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”.

Kemudian tadabburi ayat tersebut untuk menanamkan suatu


keyakinan baru di dalam pikiran bawah sadar kita sesuai makna ayat

6
tersebut dengan cara ambil nafas kemudian konsentrasi dan memohon
kepada Allah dengan penuh keyakinan untuk mencapai apa yang
menjadi harapan; “Ya Allah telah Kau sampaikan kepada kami
dalam al-Qur’an Mu yang Agung, bahwa Engkaulah yang
melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang Engkau
kehendaki. Engkau Maha Mengetahui dan Maha Memperhatikan
keadaan hamba-hamba-Mu. Ya Allah bukakan bagi kami pintu
rezeki dari langit dan bumi-Mu, bukakan bagi kami pintu rezeki dari
segala penjuru yang Engkau berkati. Jangan Kau sempitkan hidup
kami ya Allah, lapangkan hidup kami selapang-lapangnya. Engkau
Maha Mengetahui dan Memperhatikan keadaan kami. Tolong kami
ya Allah. Kau Maha Kuat melaksanakan apa yang Kau kehendaki.“
Pada dasarnya ayat al-Qur’an yang Anda baca dengan khusuk
dan meresap ke dalam jiwa akan membebaskan Anda dari berbagai
mental blok yang Anda sadari maupun tidak disadari. Lantunan ayat
tersebut yang dibaca dengan berulang-ulang diharapkan dapat
menghancurkan mental blok dan menciptakan suatu keyakinan baru
yang positif. Ayat tersebut dapat juga dibaca dalam shalat yang
dilakukan dengan benar dan khusuk.
Al-Qur’an mengajak Anda untuk berserah diri kepada Allah yang
mempunyai kekuatan tak terbatas. Bersama Allah segala urusan bagi
Anda tidak ada hal yang tidak mungkin. Doa dalam duduk iftirosh jika
dibaca dengan khusuk dan sunguh-sunguh, juga akan membebaskan
Anda dari mental blok: Robighfirli, warhamni, wajburni, warfa’ni,
warzuqni, wahdini, wa’afini, wa’fuanni. Wahai Tuhan-ku, ampunilah aku,
rahmati aku, tutupi keburukan-ku, angkat derajat-ku, berilah aku rezeki,
berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku maafkan aku. Ungkapan yang
seringkali tidak kita sadari adalah doa yang dahsyat dibaca minimal 17
kali dalam sehari semalam. Jika Allah mengabulkan, Anda akan
terbebas dari berbagai kesulitan dan tekanan hidup.

7
Berupaya untuk khusu’ dalam bertadabbur merupakan bentuk
mengelola mental blok sehingga pikiran menjadi terfokus pada
persoalan yang dikehendaki. Konsentrasi dalam berkontemplasi bisa
Anda lakukan ketika bermunajat kepada Allah di waktu orang lain
sedang tertidur pulas (Qiyamulail/Tahajjud), hancurkan semua mental
blok yang dapat menrintangi kesuksesan Anda.

D. Penutup
Rahasia kekuatan sejati adalah kesadaran akan kekuatan karena
apapun hal yang pada akhirnya kita sadari akan terwujud di dalam
dunia nyata dan digiring ke dalam bentuk ekspresi konkrit. Kekuatan ini
diwujudkan melalui individu, karena setiap individu adalah saluran yang
memilah-milah energi ke dalam berbagai bentuk. Maka kemampuan
kita untuk berpikir adalah kemampuan kita untuk bertindak terhadap
energi semesta ini, dan hal yang kita pikirkan adalah apa yang dapat
berhasil di dalam dunia nyata. (Charles F. Haanel, 2009:321-322)
Akhirnya, mari kita renungkan salah satu Hadits Qudsi: Rasulallah
bersabda, ”Sesungguhnya Allah telah berfirman. ’Aku akan mengikuti
persangkaan hamba-Ku dan Aku senantiasa menyertainya apabila
mereka berdoa kepada-Ku.’” Prasangka hamba terhadap Tuhannya
merupakan energi pikir manusia. Ketika manusia berpikir hal-hal yang
baik, maka Allah akan mengarahkannya sesuai prasangka hamba-Nya,
dan Dia akan mewujudkan prasangka baik dalam kehidupannya.

Daftar Pustaka:
Adi W. Gunawan. 2007. Kesalahan Fatal dalam Mengejar Impian 2,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Charles F. Haanel, 2009, The New Master Key System, Jakarta:


Gramendia Pustaka Utama

8
Muhammad Noer. 2010. Hynoteaching For Success Learning.
Yogyakarta: Pustaka Indan Madani

Endi K. Prihadhi 2009. Breaking Your Mental Block, Jakarta, Elekmedia


Komputindo

http://www.adiwgunawan.com/awg.php?co=p5&mode=detil&ID=134

http://www.fadhilza.com/2008/08/tadabbur/menembus-mental-blocking.html

Anda mungkin juga menyukai