Anda di halaman 1dari 16

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Gerakan yang dianggap orang awam sebagai gerakan abnormal, ialah gerakan yang timbul tidak sesuai dengan kemauan, tidak dikehendaki dan tidak bertujuan. Oleh karena itu gerakan tersebut dikenal juga sebagai gerakan involunter. Gangguan gerak adalah kondisi neurologis yang mempengaruhi kecepatan, kelancaran, kualitas, dan kemudahan gerakan. Gangguan ini diklasifikasikan sebagai gerakan abnormal seperti dyskinesia, bradikinesia atau akinesia, dan ataksia. alah satu tipe dyskinesia yang sering dijumpai yaitu tic facialis. !ic facialis adalah gerakan yang involunter, mendadak, cepat, berulang, tidak ritmis atau vokalisasi yang stereotip yang lokasinya pada daerah wajah. !ic facialis sering menyerang hingga "#$ dari anak%anak usia sekolah. alah satu studi di swedia melaporkan angka prevalensi &,&$ untuk gangguan tic pada anak usia '%() tahun. !ic motorik kronis *,+$, tic fokal kronis pada *,)$ dan transient tic #,+$. ,revalensi tersebut diperkirakan (%(*- (*** anak dan remaja, dengan perbandingan laki%laki . perempuan yaitu /.(, dan usia rata%rata onset &%'tahun 0B12 3vident 4enter, "*(/5. 6elainan gerakan ini masih belum diketahui penyebabnya dengan pasti. 7amun sering dihubungkan dengan tingkat stress yang tinggi, termasuk kecemasan, gelisah, serta beban aktivitas yang tinggi dari individu tersebut.

Berdasarkan hal%hal tersebut diatas maka pencegahan dan pengobatan yang tepat pada penderita tic facialis merupakan hal yang sangat penting, dan pengetahuan tetang patofisiologi tic facialis sangat berguna untuk menentukan pencegahan dan pengobatan tersebut agar dapat menurunkan angka kesakitan dan kecacatan. 1elihat fakta%fakta mengenai tic facialis tersebut, maka penulis akan memberikan gambaran tentang tic facialis melalui penulisan tinjauan pustaka ini. B. !ujuan !ujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengenal lebih jauh tentang tic, terutama tic fasialis sehingga diharapkan dapat dilakukan penatalaksanaan pada pasien secara benar dan akurat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. 8efinisi 0 idharta, "**95 Tik merupakan istilah perancis yang sudah mempunyai status internasional. 8engan istilah tersebut diartikan gerakan involuntar yang berupa kontraksi otot setempat, sejenak, namun berkali%kali dan adakalanya selalu serupa atau berbentuk majemuk. 8efinisi etiologi tic telah diberikan oleh Leo 6anner 0(9/)5, yaitu kejang kebiasaan 0jelek5 yang timbul tiba%tiba, cepat, involuntary dan sebagai letupan kontraksi sekelompok otot. tic dapat timbul dalam bentuk gerakan involuntary apa saja, misalnya gerakan pita suara sehingga timbul :tic; yang berupa :suara menggeram%geram; atau suatu letupan kata%kata, sehingga dinamakannya juga sebagai eyakulasio kata%kata. otot%otot leher dan bahu dapat juga berkontraksi sebagai manifestasi tic. !ic merupakan gerakan yang involunter, mendadak, cepat, berulang, tidak ritmis atau vokalisasi yang stereotip. Gerakan involuntar yang sifatnya berulang, cepat, singkat, stereotipik, kompulsif, dan tak berirama, dapat merupakan bagian dari kepribadian normal. B. Anatomi 0baehr < frotscher, "*(*= sidarta, "**95 7ervus fasialis 07.>??5 terutama merupakan saraf motorik yang menginervasi otot% otot ekspresi wajah. 8i samping itu saraf ini membawa serabut parasimpatis ke kelenjar ludah dan air mata dank ke selaput mukosa rongga mulut dan hidung, dan juga menghantarkan sensasi eksteroseptif dari daerah gendang telinga, sensasi pengecapan dari "-/ bagian depan lidah, dan sensasi visceral umum dari kelenjar

ludah, mukosa hidung dan faring, dan sensasi proprioseptif dari otot yang disarafinya. ecara anatomis bagian motorik saraf ini terpisah dari bagian yang menghantar sensasi dan serabut parasimpatis, yang terakhir ini sering dinamai saraf intermedius atau pars intermedius @isberg. el sensoriknya terletak di ganglion genikulatum, pada lekukan saraf fasialis di kanal fasialis. ensasi pengecapan daru "-/ bagian depan lidah dihantar melalui saraf lingual korda timpani dan kemudian ke ganglion genikulatum. erabut yang menghantar sensasi ekteroseptif mempunyai badan selnya di ganglion genikulatum dan berakhir pada akar desenden dan inti akar decenden dari saraf trigeminus 07.>5. hubungan sentralnya identik dengan saraf trigeminus. ?nti motorik nervus >?? terletak di pons. erabutnya mengitari nervus >?, dan keluar di bagian leteral pons. 7ervus intermedius keluar di permukaan lateral pons, di antara nervus > dan nervus >???. 7ervus >?? bersama nervus intermedius dan nervus >??? memasuki meatus akustikus internus. 8i sini nervus fasialis bersatu dengan nervus intermedius dan menjadi satu berkas saraf yang berjalan dalam kanalis fasialis dan kemudian masuk ke dalam os mastoid. ?a keluar dari tulang tengkorak melalui foramen stilomastoid, dan bercabang untuk mersarafi otot% otot wajah. araf otak ke >?? mengandung # macam serabut, yaitu . (. erabut somato motorik, yang mensarafi otot%otot wajah 0kecuali m. levator palpebrae 0n.???5, otot platisma, stilohioid, digastrikus bagian posterior dan stapedius di telinga tengah5. ". erabut visero%motorik 0parasimpatis5 yang datang dari nukleus salivatorius superior. erabut saraf ini mengurus glandula dan mukosa faring, palatum, rongga hidung, sinus paranasal, dan glandula submaksilaris serta sublingual dan lakrimalis.

/. #.

erabut visero%sensorik, yang menghantar impuls dari alat pengecap di dua pertiga bagian depan lidah. erabut somato%sensorik, rasa nyeri 0dan mungkin juga rasa suhu dan rasa raba5 dari sebagian daerah kulit dan mukosa yang dipersarafi oleh nervus trigeminus.

4. 3pidemiologi

!ic paling sering terjadi pada anak%anak usia 9%(( tahun, tetapi dalam beberapa kasus, tic dapat menetap sampai usia dewasa. !ic terjadi /%# kali lebih sering pada anak laki%laki daripada perempuan.

8. 3tiologi (. ?diopatik 0belum diketahui5 ". Aerediter-diwariskan 0inherited) a. 8istonia torsi b. 7euroakantosis c. ,enyakit Auntington d. ,enyakit @ilson /. 8idapat-diperoleh 0acquired5 a. ?nfeksi 0ensefalitis5 b. Obat%obatan 0 timulan, Levodopa, Antikonvulsi, 7euroleptik5 c. ,ertumbuhan-perkembangan d. troke

e. !oksin 0karbon monoksida5

f. !rauma kepala

3. ,atofisiologi Gerakan involuntar pada tic timbul akibat lesi difus pada putamen dan globus palidus= disebabkan oleh terganggunya kendali atas refleks%refleks dan rangsang yang masuk, yang dalam keadaan normal ikut memengaruhi putamen dan globus palidus. ?ni disebut release phenomenon, yang berarti hilangnya aktivitas inhibisi yang normal.

B. 1anifestasi 6linis !erjadi gerakan involunter otot yang berulang dan cepat, seperti gerakan menutup mata secara cepat dan berlebihan, gerakan mengerutkan hidung, gerakan sudut bibir dan lain%lain. Tic facialis dapat diperburuk oleh keadaan stres, cemas, dan kelelahan. !ik dapat terjadi ketika penderita sedang tidur dengan intensitas yang ringan. 7amun ada beberapa pendapat yang mengatakan tik tidak terjadi ketika penderita tidur. G. 6lasifikasi Tik motor sederhana inonim. tik motor ringan, tik motor simpel. 1erupakan gangguan sementara, berlangsung C (" bulan.% 4iri khasnya. (. Aanya meliputi satu grup otot.

". ?nvolunter. /. !idak memiliki arti. #. 1endadak. ). 4epat, kurang dari satu detik. &. Berulang. '. !idak ritmis. +. tereotipik.% 4ontoh gerakannya. (. 1engedip. ". 1enyeringai. /. erakan ulut. #. 1engangkat bahu. ). Gerak sentakan kepala atau tangan dan kaki.

D Tik motor kronis % inonim. tik motor kronik.% Berlangsung E (" bulan, bahkan bertahun%tahun. % 4iri khasnya. (. Gerakannya kompleks. ". Frutan gerakannya jelas. /. 1uncul secara spontan atau tiba%tiba. #. Gerakannya lebih lama dibandingkan tik motor sederhana. ). Gerakannya seperti bertujuan, meskipun sebenarnya tidak bertujuan.% 4ontoh gerakannya. (. 1endehem. ". Gerakan wajah. /. !ubuh menjadi melengkung. #. 1enggeleng%gelengkan kepala. ). 1enyentuh, memukul, mencium, melompat. D Tik vokal% 1uncul lebih lambat.% Berupa. (. Batuk. ". Bersin. /. 1enyalak. #. 3kolalia 0mengulang apa yang didengar5. ). 6oprolalia 0memaki dengan kata%kata kotor dan jorok5 A. ,emeriksaan 1enegakkan diagnosis tic facialis dapat dengan pemeriksaan fisik saja, tidak ada pemeriksaan penunjang khusus yang diperlukan. 7amun pada keadaan khusus

diperlukan 33G untuk mengetahui kemungkinan adanya kejang yang menjadi sebab dari timbulnya tic .

?. 8iagnosis banding % tourette sindrom . inonim sindrom Gilles de la Tourette, tics konvulsif, tics herediter multipleks. 8efinisi. tik motor kronis disertai tik vokal dengan syarat tertentu, misalnya. multipel, sering berubah, terjadi beberapa kali dalam sehari, usia C (+ tahun, tidak disebabkan oleh obat%obatan 0seperti stimulan5, tidak ada penyakit yang memicu. % Gejala telah ada selama E ( tahun.% Gejalanya berupa. (. Gerakan involuntar kompleks, misalnya. meniru-mengulangi suara yang didengar5 uara menggonggong-bersiul. ". ,erubahan a. 3cholalia 0suka c. suka kepribadian. b. 1enggerutu, batuk%batuk.

marah-mengomel. /. Coprolalia berkata kotor, jorok, cabul5. % hemifasial spasme 0penyakit neuromuscular yang ditandai dengan gerakan yang tidak teratur kontraksi otot involunter di satu sisi wajah5

2. 8iagnosis 8iagnosis tic facialis sering dibuat hanya berdasarkan anamnesis dan dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik . (. Anamnesis 1elalui penganalisaan secara interogratif dan anamnestik dapat diketahui adanya keluhan, lokasi, saat, durasi, sejak kapan, dan gejala penyerta. ". ,emeriksaan fisik . ?nspeksi terdapat gerakan involunter diwajah

/. ,emeriksaan penunjang . 33G 6. !erapi !ic pada anak tidak perlu diberikan pengobatan. ,rinsip terapi pada penderita tik !ik motor ringan tidak memerlukan terapi, akan hilang dalam (" bulan. 7amun, apabila tic tersebut menyebabkan berkurangnya Guality of live dari seseorang maka obat%obatan seperti clonidine atau Hisperdal atau risperidone atau BenIodiaIepin 0untuk pasien tic sederhana5 atau Aaloperidol 0*,)%#* mg-hari atau / dd (%" mg5 dapat diberikan untuk pasien%pasien tic facialis. ,enderita sindrom !ourette yang tidak mengalami gangguan psikososial atau fisik belum memerlukan terapi. ,enderita tik tanpa sindrom !ourette harus diobati bila. rasa percaya diri berkurang dan sulit berpartisipasi dalam kehidupan sosial. (. !erapi yang diusulkan inger 0"**(5 Lini pertama. klonidin, guanfasin, baklofen, dan klonaIepam. Lini kedua. a. 7euroleptik tipikal. pimoIid, flufenaIin, haloperidol, trifluoperaIin. b. 7euroleptik atipikal. risperidon, olanIapin, Iiprasidon. Obat lainnya. tetrabernaIin, pergolid, nikotin, mekamylamin, donepeIil, delta% 9%tetrahydrocannabinol, botulinum toxin. ". !erapi yang diusulkan Aiggins 0"**/5 a. 8opaminergik (5 Antagonis, misalnya. a5 Aaloperidol 8osis inisiasi. *,") mg. 8osis maintenance. )%() mg-hari. b5 imoIid 8osis inisiasi. ( mg. 8osis maintenance. )%(* mg-hari. c5 OlanIapin 8osis inisiasi. ",) mg. 8osis maintenance. )%(* mg-hari.

d5 Jiprasidon 8osis inisiasi. ) mg. 8osis maintenance. "*%#* mg-hari. "5 Agonis, misalnya. % ,ergolid 8osis inisiasi. *,*") mg. 8osis maintenance. *,()%*,/* g-hari. /5 Kang lainnya, misalnya. % aintenance. mg-hari. b. 6olinergik (5 Agonis, misalnya. % Patch 0dosis inisiasi. ' mg5 "5 Antagonis, misalnya. %1ekamilamin 8osis inisiasi. ",) mg. 8osis maintenance. ",)*%&,") mg-hari. /. Hekomendasi ,3H8O ? 0"**&5 elegilin 8osis inisiasi. ) mg. 8osis

untuk dopamine-receptors blockers dan starting dose. a. BluphenaIine 0( mg-hari5. b. ,imoIide 0" mg-hari5. c. e. Aaloperidol 0*,) mg-hari5. Jiprasidone 0"* mg-hari5. d. Hisperidone 0*,) mg-hari5. f. !rifluperaIine 0( mg-hari5. g. 1olindone 0( mg-hari5. ,rinsip Barmakoterapi (. 1ulai dari dosis kecil, naikkan perlahan%lahan. ". 3valuasi fektivitas dan efek samping. /. Gunakan monoterapi. #. Gunakan obat lini pertama terlebih dahulu. ). !ak ada patokan kapan harus menghentikan obat. Bila akan menghentikan obat, hentikan perlahan%lahan.

,erhatian 6husus (. 1engobati anak dengan tik berarti menasihati orang tuanya untuk mendidik anak secara bijaksana. 2angan banyak melarang anak, banyaklah memberi contoh yang baik. 2angan banyak marah atau memarahi anak, banyaklah bergaul dengan anak. ". Banyak anak dengan tik memiliki orang tua yang. a. ,erfeksionis 0ingin atau orangtuanya. /. !erapi obat tidak dapat menghilangkan semua gejala. !erapi obat bertujuan untuk mengurangi gejala tik tanpa efek samping obat yang berat. segalanya sempurna5. cerewet.

b. angat keras mendidik anaknya. c. ering-suka marah%marah, ngomel, bawel, !ik yang dialami anak sebenarnya merupakan Lbahasa isyaratL untuk memprotes

L. ,rognosis !ics pada anak akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan. !ics yang kronis mungkin akan terus untuk jangka waktu yang lama. !erapi obat tidak dapat menghilangkan semua gejala karena terapi obat bertujuan untuk mengurangi gejala tik tanpa efek samping obat yang berat . ,rognosis tik fasialis ini adalah baik 08ubia ad bonam5.

1. 6omplikasi 8alam kebanyakan kasus, tidak didapatkan adanya komplikasi.

BAB III KESIMPULAN Tic acialis adalah gerakan yang involunter, mendadak, cepat, berulang, tidak ritmis atau vokalisasi yang stereotip yang lokasinya pada daerah wajah. !an"ak kas#s "an$ !el#m diketah#i %en"e!a! pastinya& tingkat stress yang tinggi, termasuk kecemasan, gelisah, serta beban aktivitas yang tinggi dari individu tersebut berpengaruh terhadap terjadinya tic facialis. Penderita tic asialis serin$ men$el#hkan $erakan'$erakan invol#nter se%rti dim#l#t( hid#n$( mata& )erakan "an$ dirasakan tim!#l setia% *akt# dan tidak !erk#ran$ saat istirahat( %emeriksaan isik da%at di$#nakan se!a$ai %enent# dia$nosis nam#n %emeriksaan %en#n+an$ se%erti EE) %erl# dilak#kan #nt#k men$etah#i a%akah terda%at $elom!an$ a!normal "an$ mencet#skan tik asialis& Penatalaksanaan den$an tera%i konservati medikamentosa dan non medikamentosa&

DA,TA- PUSTAKA Fauci !" #asper $%" &raun'ald (" )auser !%" %ongo $%" *ameson *%" %oscal+o *, )arrison-s Principles of .nternal /edicine, 01th (dition, The /cGra'-)ill Companies" .nc, 2! , 3445, Part 06, Chapter 761, )arsono 8(d,), &uku 9ar :eurologi #linis, Perhimpunan $okter !pesialis !araf

.ndonesia-Gad9ah /ada 2ni;ersit< Press, 344=>334-333, %umbantobing !/, Gangguan Gerak, Fakultas #edokteran 2ni;ersitas .ndonesia 8F# 2.), *akarta, 344=>7-05,

/ard9ono /" !idharta P, :eurologi #linis $asar, PT $ian ?ak<at, *akarta, 3447>063-067, Perdossi 8Perhimpunan $okter !pesialis !araf .ndonesia), &uku Pedoman !tandar Pela<anan /edis 8!P/) @ !tandar Prosedur Aperasional 8!PA) :eurologi #oreksi Tahun 0BBB @ 344=, Perdossi, 3446>0CC-0C=,

Pusponegoro )$, Tic dan !indrom Tourette, $alam> Pediatric :eurolog< and :euroemergenc< in $ail< Practice, Pusponegoro )$" )andr<astuti !" #urniati : 8(d,), Pendidikan #edokteran &erkelan9utan .lmu #esehatan nak 8P#& .# ) D%.D F#2.-?!C/, 3446>047-045, !idharta P, :eurologi #linis dalam Praktek 2mum, PT $ian ?ak<at, *akarta, 0B1B>71B-754, !inger )!, The Treatment of Tic, Curr :eurol :eurosci 3440E083=)0B=-343, Fatts ?" #oller F 8eds)> /o;ement $isorders> :eurologic Principles and Practice" 3d ed, :e' Gork" /cGra'-)ill" 344C,

http.--bestpractice.bmj.com-best%practice-monograph-9'*-basics-epidemiology.html

http.--www.nlm.nih.gov-medlineplus-ency-article-***'#).htm ''',nlm,nih,go;HmedlineplusHenc<HarticleH440C04,htm

Anda mungkin juga menyukai