Anda di halaman 1dari 2

Analisa Biaya Proyek dengan menggunakan Turunan Fungsi Angela Natalie K Turunan fungsi dapat diaplikasikan pada berbagai

bidang kehidupan sehari-hari dan menjadi solusi umum yang sering dipakai oleh sarjana teknik dalam memecahkan berbagai masalah proyek. Dalam beberapa kasus, biasanya hal yang perlu dihitung adalah nilai maksimum ataupun minimum dari suatu variabel dalam proyek tersebut, misal biaya.

Menurut teorema eksistensi maksimum-minimum, jika f kontinu pada selang tertutup [a,b], maka f mencapai nilai maksimum dan nilai minimum. Selain itu menurut Teorema titik kritis, jika f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c) adalah titik ekstrim, maka c haruslah suatu titik kritis, yakni c berupa salah satu : i. titik-titik ujung I Biasanya fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan akan mempunyai suatu selang I sebagai daerah asalnya. Nilai-nilai ekstrim sebuah fungsi yang didefinisikan pada selang tertutup sering kali terjadi pada titik-titik ujung I. (Lihat Gambar B) ii. titik stasioner dari f (f(c) = 0) Jika c sebuah titik dimana f(c) = 0 disebut c titik stasioner. Pada titik stasioner, grafik f mendatar karena garis singgung mendatar. Nilai-nilai ekstrim terjadi pada titik-titik stasioner. (Gambar C ) Titik stasioner dapat terdiri dari 3 jenis, tergantung tanda dari nilai f(a-), f(a), f(a+) -Titik stasioner maksimum, jika tandanya +,0,-Titik stasioner minimum, jika tandanya -,0,+ -Titik stasioner belok, jika tandanya +,0,+ atau -,0,Pengujian ini disebut uji turunan pertama iii. titik singular dari f (f (c) tidak ada) Jika c adalah titik dalam dari I dimana f tidak ada, disebut c titik singular. Grafik f mempunyai sudut tajam, garis singgung vertikal. Nilainilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular walaupun dalam masalah-masalah praktis sangat langka.

Sumber: http://ipitsopiyati.wordpress.com/2009/03/14/ird/ Teori tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan konkret dalam bidang teknik. Salah satunya adalah, jika suatu proyek dapat diselesaikan dalam x hari, maka biaya proyek per hari menjadi (4x + 1600/x 120) juta rupiah. Lama pengerjaan proyek tidak boleh lebih dari 1 bulan. Tentukan biaya minimum dari proyek tersebut.

Analisa Biaya Proyek dengan menggunakan Turunan Fungsi Angela Natalie K Jawaban untuk persoalan diatas adalah, Jika biaya per hari dinyatakan dalam fungsi Y = 4x +(1600/x) 120 Maka biaya total selama x hari dalam mengerjakan proyek tersebut adalah B = ( 4x +(1600/x) 120 ) . x B = 4x2 + 1600 120x 0 < x < 30 Dalam persoalan diatas yang perlu dicari adalah biaya minimum proyek, yang berarti harus dicari pula titik-titik kritis dari kurva fungsi B melalui perhitungan sebagai berikut: 1. Titik-titik ujung X = 0 y = 4(0) + 1600 120(0) = 1600 juta rupiah X = 30 y = 4(302) +1600 120 (30) = 1600 juta rupiah 2. Titik stasioner B = 0 8x 120 = 0 X = 120 / 8 = 15 Langkah selanjutnya adalah dengan mensubstitusikan nilai stasioner x ke dalam fungsi awal B, yaitu B = 4x2 + 1600 120x = 4(152) + 1600 120(15) = 700 juta rupiah 3. Titik singular Tidak ada nilai x dalam selang 0 < x < 30 yang membuat nilai B tidak ada Dari perhitungan-perhitungan tersebut ditemukan bahwa 700 juta rupiah merupakan biaya terendah dari proyek tersebut, dengan x=15. Selanjutnya dapat juga dilakukan uji turunan pertama, terhadap titik stasioner x=15 f(x-) = 8x 120 = 8(15-) 120 = 8(14,999...) 120 =f(x) = 8x 120 = 8(15) 120 =0 f(x+) = 8x 120 = 8(15+) 120 = 8(15,000...1) 120 =+ dari tanda -,0,+ dapat dipastikan bahwa x=15 merupakan titik stasioner minimum

Jadi dengan menggunakan teorema eksistensi maksimum dan minimum dan teorema titik kritis, dapat dihitung biaya minimum dari proyek tersebut adalah 700 juta rupiah yang dikerjakan dalam 15 hari.

Anda mungkin juga menyukai