Anda di halaman 1dari 24

REFERAT

INTUSUSEPSI

Diajukan kepada Yth : dr. Mozart, Sp.B

Disusun oleh: Nur Khairunnisa 1110221125

UNI ERSITAS !EMBAN"UNAN NASI#NA$ % ETERAN& 'URUSAN KE(#KTERAN SMF I$MU BE(A) RS AN"KATAN $AUT MINT#)AR('# 'AKARTA 201*

$EMBAR !EN"ESA)AN

!RESENTASI KASUS

Intususepsi

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di bagian Ilmu Bedah RS Angkatan Laut Mintohardjo

telah disetujui dan dipresentasikan pada tanggal: Desember !"#

Disusun oleh :

$ur Khairunnisa

"""!

"" %

&akarta'

Desember !"#

(embimbing'

dr.Mozart , Sp.B

KATA !EN"ANTAR

Assalamualaikum )r*)b (uji syukur kepada +uhan yang Maha ,sa atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk penyelesaian re-erat Bedah di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo dengan penyakit intususepsi* Serta u.apan terima kasih yang sebesar besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan dan penyelesaian tugas ini* Yang mungkin tanpa bantuannya akan banyak mengalami kesulitan* +ugas yang berupa re-erat ini bertujuan agar menambah pengetahuan dalam bidang kedokteran dan ma.am penyebab sampai penatalaksanaan kasus ini* Semoga dengan selesainya re-erat ini dapat berguna bagi pendidikan kedokteran Indonesia pada umumnya* Demikian kata pengantar yang dapat kami sampaikan* &ika ada kesalahan dalam presentasi kasus ini kami mohon maa- dan kami harapkan perbaikan atasnya*

&akarta' Desember !"#

(enyusun

BAB I (,$DA/0L0A$

"*" Latar Belakang Intususepsi adalah proses dimana suatu segmen usus bagian proksimal masuk ke dalam lumen usus bagian distalnya sehingga menyebabkan obstruksi usus dan dapat menjadi strangulasi kemudian mengalami komplikasi yang berujung pada sepsis dan kematian* Intususepsi dikenal juga dengan nama 1In2aginasi3* Intususepsi merupakan penyebab tersering dari obstruksi usus akut pada bayi' ketika satu bagian atas dari usus in2aginasi ke bagian ba4ah dari usus tersebut* &ika progress dari intususepsi ini tidak di tatalaksana segera' dapat berakibat -atal* Kematian yang disebabkan oleh intususepsi jarang ditemukan di negara maju' ini disebabkan 4aktu diagnosis yang .epat dan terapi operati-* Di negara berkembang' pasien mungkin ditemukan telah dalam kondisi serius' dan angka kematian yang tinggi karena terbatasnya akses kesehatan*5"6 7 8%9 kasus intususepsi timbul pada bayi berusia kurang dari "tahun dengan insiden pun.ak antara bulan kelima dan kesembilan kehidupan*)alaupun keadaan ini bisa timbul pas.a bedah' yang hanya melibatkan usus halus dalam :89 demikian' atau bisa timbul pada anak yang lebih besar dengan lesi seperti polip atau di2ertikulum me.kel sebagai titik pemba4anya* Biasanya intususepsi yang terjadi pada bayi' tidak diketahui sebab pastinya* (ada anak di ba4ah usia ; tahun ' <%9 in2aginasi dimulai pada atau dekat katup ileosekalis* "* Batasan Masalah

Re-erat ini membahas tentang de-inisi' etiologi' pemeriksaan' mani-estasi klinis dan penatalaksanaan intususepsi*

BAB II +I$&A0A$ (0S+AKA

*" De-inisi Intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen usus proksimal 5 intususeptum 6 berin2aginasi kedalam segmen distal 5 intususipien 6 serta kemudian di dorong ke distal oleh peristaltik usus* 5
#6 '

* Anatomi usus halus 586 0sus halus terdiri dari # bagian yaitu duodenum' yejunum dan ileum* (anjang duodenum 8 .m' sedangkan yejunum = ileum : 8 m * Dimana >% bagian adalah yejunum 5Snel' :<6* Sedangkan menurut s.hro.k "<:: panjang usus halus manusia de4asa adalah %?8 m%* Batas antara duodenum dan yejunum adalah ligamentum treits*

@ambar * Anatomi usus manusia Yejunum dan ileum dapat dibedakan dari: "* Lekukan A lekukan jejunum terletak pada bagian atas rongga atas peritoneum di ba4ah sisi kiri meso.olon trans2ersum B ileum terletak pada bagian ba4ah rongga peritoneum dan dalam pel2is* * &ejunum lebih besar' berdinding lebih tebal dan lebih merah daripada ileum* Dinding jejunum terasa lebih tebal karena lipatan mukosa yang lebih permanen yaitu pli.a .ir.ularis' lebih besar' lebih banyak dan pada yejunum lebih berdekatan B sedangkan pada bagian atas ileum lebar' dan pada bagian ba4ah lipatan ini tidak ada* #* Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen diatas dan kiri aorta' sedangkan mesenterium ileum melekat diba4ah dan kanan aorta*

;* (embuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua ar.ade dengan .abang?.abang yang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding usus halus* Ileum menerima banyak pembuluh darah yang pendek' yang berasal dari # atau ; atau malahan lebih ar.ade* %* (ada ujung mesenterium jejunum' lemak disimpan dekat pangkalan dan lemak jarang ditemukan didekat dinding usus halus* (ada ujung mesenterium ileum lemak disimpan di seluruh bagian' sehingga lemak ditemukan dari pangkal sampai dinding usus halus* 8* Kelompokan jaringan lim-oid 5Agmen Ceyer6 terdapat pada mukosa ileum bagian ba4ah sepanjang pinggir anti mesentrik* (erbedaan usus halus dan usus besar pada anatomi adalah : (erbedaan eksterna desenden ter-iksasi tidak mudah bergerak* * 0kuran usus halus umumnya lebih ke.il dibandingkan dengan usus besar yang terisi* #* 0sus halus 5ke.uali duodenum6 mempunyai mesenterium yang berjalan keba4ah menyilang garis tengah' menuju -osa iliaka kanan* ;* Dtot longitudinal usus halus membentuk lapisan kontinyu sekitar usus*(ada usus besar 5ke.uali appendiE6 otot longitudinal tergabung dalamtiga pita yaitu taenia .oli* %* 0sus halus tidak mempunyai kantong lemak yang melekat pada dindingnya* 0sus besar mempunyai kantong lemak yang dinamakan appandi.es epiploideae* 8* Dinding usus halus adalah halus' sedangkan dinding usus besar sakular*

"* 0sus halus 5ke.uali duodenum6 bersi-at mobil' sedang kan .olonasenden dan .olon

(erbedaan interna sedangkan pada usus besar tidak ada*

"* Mu.osa usus halus mempunyai lipatan yang permanen yang dinamakan pli.a sil.ularis' * Mukosa usus halus mempunyai -ili' sedangkan mukosa usus besar tidak punya

#* Kelompokan jaringan lim-oid 5agmen -eyer6 ditemukan pada mukosausus halus' jaringan lim-oid ini tidak ditemukan pada usus besar* *# Klasi-ikasi Intususepsi dibedakan dalam ; tipe : "* ,nterik * Ileosekal : 0sus halus ke usus halus : Fal2ula ileosekalis mengalami in2aginasi prolaps ke sekum dan menarik ileum di belakangnya* Fal2ula tersebut merupakan apeE dari intususepsi* #* Kolokoliaka ;* Ileokoloika : Kolon ke kolon : Ileum prolaps melalui 2al2ula ileosekalis ke kolon*

0mumnya para penulis menyetujui bah4a paling sering intususepsi mengenai 2al2ula ileosekalis* $amun masih belum jelas perbandingan insidensi untuk masing?masing jenis intususepsi* (errin dan Linsay memberikkan gambaran : #<9ileosekal' #"'% 9 ileokolika' 8'G9 enterik' ;'G 9 kolokolika' dan sisanya adalah bentuk?bentuk yang jarang dan tidak khas 5+umen "<8;6*

*; ,pidemiologi dan ,tiologi 5#6

Di $etherland dan &erman' ditemukan angka kejadian intusepsi di bagian bedah anak "* A "*;9 dari keseluruhan pasien 5 usia populasinya tidak di spesi-ikasi 6* Di Australia ' $e4 Healand dan Amerika Serikat ' insiden intusepsi tidak berbeda jauh dari yang di temukan di ,ropa !*%! A *#! kasus per "!!! kelahiran hidup* Di .hina' insidensi yang dilaporkan adalah !*GG kasus per "!!! kelahiran hidupB dari Ku4ait !*%! kasus per "!!! kelahiran hidup* Amerika serikat memiliki angka insidens terendah ' yaitu !* ; kasus per "!!! anak I " tahun* Di FeneJuela terdapat !*## kasus per "!!! anak I tahun *

Ada perbedaan yang men.olok pada etiologi in2aginasi' antara anak A anak dan de4asa* (ada anak A anak penyebab atau etiologi terbanyak adalah idiopatik yang mana lead pointnya tidak ditemukan* (enyebab terjadinya in2aginasi ber2ariasi' diduga tindakan masyarakat tradisional berupa pijat perut serta tindakan medis pemberian obat anti A diare juga berperan pada timbulnya in2aginasi sedangkan pada de4asa penyebab terbanyak adalah keadaan patologik intra lumen oleh suatu neoplasma baik jinak maupun ganas sehingga pada saat operasi lead pointnya dapat ditemukan* Keadaan patologik ini terjadi pada lumen usus' yaitu suatu neoplasma baik yang bersi-at jinak dan ganas' seperti apa yang pernah dilaporkan ada perbedaan kausa antara usus halus dan kolon* Ataupun akibat hyperplasia kelenjar lim-e usus halus 5 (eyerKs pat.hes > Kelenjar lim-e mesenterika 6* Di ,ropa ' pembengkakan kelenjar lim-e mesenterika ditemukan "<A%!9 pada pasien yang dioperasi atau di in2estigasi dengan 0S@* In2aginasi yang terbanyak pada usus halus adalah neoplasma yang bersi-at jinak 5 di2erti.le me.kelKs' polip 6* ,tiologi lainnya yang -rekuensinya lebih rendah seperti tumor eEtra lumen seperti lymphoma'diaarhea' ri4ayat pembedahan abdomen sebelumya' in-lamasi pada appendiks' dan trauma tumpul abdomen*

*% (ato-isiologi

In2aginasi akan menimbulkan gangguan pasase usus 5 obstruksi 6 baik partial maupun total dan stranggulasi 5 Boyd' "<%8 6* (roses terjadinya in2aginasi dimulai dengan hiperperistaltik usus bagian proksimal yang lebih mobile menyebabakan usus masuk ke dalam lumen usus distal kemudian berkontraksi terjadi edema mengakibatkan terjadinya perlekatan yang tidak dapat kembali normal sehingga terjadi in2aginasi* Sedangkan pada orang de4asa biasanya di a4ali adanya gangguan motilitas usus lainnya yang ter-iksir> atau kurang bebas dibandingkan bagian lainnya karena arah peristaltik adalah dari oral ke anal sehingga bagian yang masuk ke lumen usus adalah yang arah oral atau proksimal' keadaan lainnya karena suatu disritmik peristaltik usus Akibat adanya segmen usus yang masuk ke segmen usus lainnya akan menyebabkan dinding usus yang terjepit sehingga akan mengakibatkan aliran darah menurun keadaan akhir adalah akan menyebabkan nekrosis dinding usus*

@ambar %* Ilustrasi pathogenesis intususepsi

*8 Manin-estasi Klinis Rasa sakit adalah gejala yang paling khas dan hampir selalu ada* Dengan adanya serangan rasa sakit>kholik yang makin bertambah dan men.apai pun.aknya' dan kemudian menghilang sama sekali' diagnosis hampir dapat ditegakkan* Rasa sakit berhubungan dengan passase dari intususepsi* Diantara satu serangan dengan serangan berikutnya' bayi atau orang de4asa dapat sama sekali bebas dari gejala* Selain dari rasa sakit gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah muntah' keluarnya darah melalui rektum' dan terdapatnya masa yang teraba di perut* Beratnya gejala muntah tergantung pada letak usus yang terkena* Semakin tinggi letak obstruksi' semakin berat gejala muntah* /ematho.eJia disebabkan oleh kembalinya aliran darah dari usus yang mengalami intususepsi* +erdapatnya sedikit darah adalah khas' sedangkan perdarahan yang banyak biasanya tidak ditemukan* (ada kasus?kasus yang dikumpulkan oleh Drloo-' rasa sakit ditemukan pada <!9' muntah pada :;9' keluarnya darah perektum pada :!9dan adanya masa abdomen pada G#9 kasus 5Lohn' "<G86* @ambaran klinis intususepsi de4asa umumnya sama seperti keadaan obstruksi usus pada umumnya' yang dapat mulai timbul setelah ; jam setelah terjadinya intususepsi berupa nyeri perut dan terjadinya distensi setelah lebih ; jam kedua disertai keadaan klinis lainnya yang hampir sama gambarannya seperti intususepsi pada anak?anak* (ada orang de4aasa sering ditemukan perjalanan penyakit yang jauh lebih panjang' dan kegagalan yang berulang? ulang dalam usaha menegakkan diagnosis dengan pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan? pemeriksaan lain 5Lohn'"<G86* Adanya gejala obstruksi usus yang berulang' harus dipikirkan kemungkinan intususepsi* Kegagalan untuk memperkuat diagnosis dengan pemeriksaan radiologis seringkali menyebabkan tidak ditegakkanya diagnosis* (emeriksaan radiologis sering tidak berhasil mengkon-irmasikan diagnosis karena tidak terdapat intususepsi pada saat dilakukan pemeriksaan* Intussusepsi yang terjadi beberapa saat sebelumnya telah tereduksi spontan* Dengan demikian diagnosis intussusepsi harus dipikirkan pada kasus orang de4asa dengan serangan obstruksi usus yang berulang' meskipun pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan?pemeriksaan laim tidak memberikan hasil yang positi-* (ada kasus intususepsi kronis ini' gejala yang timbul seringkali tidak jelas dan membingungkan sampai terjadi in2aginasi yang menetap* Ini terutama terdiri dariserangan kolik yang

berulang' yang seringkali disertai muntah' dan kadang?kadang juga diare* (ada banyak kasus ditemukan pengeluaran darah dan lendir melalui rektum' namun kadang?kadang ini juga tidak ditemukan* @ejala?gejala lain yang juga mungkin didapatkan adalah tenesmus dan anoreksia* Masa abdomen dapatdiraba pada kebanyakan kasus' terutama pada saat serangan 5+umen' "<8;6*

@ambar 8* Red .urrent jelly stool *G Diagnosis @ejala klinis yang sering dijumpai berupa nyeri kolik sampai kejang yang ditandai dengan -leEi sendi koksa dan lutut se.ara intermiten' nyeri disebabkan oleh iskemi segmen usus yang terin2aginasi* Iskemi pertama kali terjadi pada mukosa usus bila berlanjut akan terjadi strangulasi yang ditandai dengan keluarnya mu.us ber.ampur dengan darah sehingga tampak seperti agar?agar jeli darah* +erdapatnya darah samar dalam tinja dijumpai pada = ;!9' darah makroskopis pada tinja dijumpai pada =;!9 dan pemeriksaan @uaia. negati- dan hanya ditemukan mu.us pada = !9kasus* Diare merupakan suatu gejala a4al disebabkan oleh perubahan -aal saluran pen.ernaan ataupun oleh karena in-eksi* Diare yang disebut sebagai gejala paling a4al in2aginasi' didapatkan pada :%9 kasus* (asien biasanya mendapatkan inter2ensi medis maupun tradisional pada 4aktu tersebut* Inter2ensi medis berupa pemberian obat?obatan* /al yang sulit untuk diketahui adalah jenis obat yang diberikan' apakah suatu antidiare 5suatu spasmolitik6' obat yang sering kali di.urigai sebagai

pemi.u terjadinya in2aginasi* Sehingga keberadaan diare sebagai salah satu gejala in2aginasi atau pengobatan terhadap diare sebagai pemi.utimbulnya in2aginasi sulit ditentukan* Muntah re-lekti- menunjukkan telah terjadi suatu obstruksi' gejala ini dijumpai pada7 G%9 pasien in2aginasi* Muntah dan nyeri sering dijumpai sebagai gejala yangdominan pada sebagian besar pasien* Muntah re-lekti- terjadi tanpa penyebab yang jelas' mulai dari makanan dan minuman yang terakhir dimakan sampai muntah bilus* Muntah bilus suatu pertanda ada re-luks gaster oleh adanya sumbatan disegmen usus sebelah anal* Muntah dialami seluruh pasien* @ejala lain berupakembung' suatu gambaran adanya distensi sistem usus oleh suatu sumbatandidapatkan pada <!9* @ejala lain yang dijumpai berupa distensi' pireksia' Dan.eKs Sign dan Sousage Like Sign' terdapat darah samar' lendir dan darah makroskopis pada tinja serta tanda?tanda peritonitis dijumpai bila telah terjadi per-orasi* Dan.eKs Sign dan Sousage Like Sign dijumpai pada =8!9 kasus' tanda ini patognomonik pada in2aginasi* Masa in2aginasi akan teraba seperti batang sosis' yang tersering ditemukan pada daerah paraumbilikal* Daerah yang ditinggalkan intususeptum akan teraba kosong dan tanda ini disebut sebagai Dan.eKs Sign* (emeriksaan .olok dubur teraba seperti portio uteri' -e.es ber.ampur lendir dandarah pada sarung tangan merupakan suatu tanda yang patognomonik* (emeriksaan -oto polos abdomen' dijumpainya tanda obstruksi dan masa di k4adran tertentu dari abdomen menunjukkan dugaan kuat suatu in2aginasi* 0S@ membantu menegakkan diagnosis in2aginasi dengan gambaran target sign pada potongan melintang in2aginasi dan pseudo kidney sign pada potongan longitudinal in2aginasi* Cotodengan kontras barium enema dilakukan bila pasien ditemukan dalam kondisi stabil' digunakan sebagai diagnostik maupun terapetik* +RIAS I$FA@I$ASI : "* Anak mendadak kesakitan episodi.' menangis dan mengankat kaki 5Lraping pain6' bila lanjut sakitnya kontinyu * Muntah 4arna hijau 5.airan lambung6 #* De-ekasi -eses .ampur lendir 5kerusakan mukosa6 atau darah 5lapisandalam6 M .urrant jelly stool (emeriksaan Cisik :

"* Dbstruksi mekanis ditandai darm stei-ung dan darm .ounter* * +eraba massa seperti sosis di daerah sub.ostal yang terjadi spontan 5Sousage Like Sign 6 #* $yeri tekan 5=6 ;* Dan.en sign 5=6 %* Sensasi kekosongan padakuadran kanan ba4ah karena masuknya sekum pada kolon as.enden 8* R+ : pseudoportio5=6' lender darah 5=6 G* Sensasi seperti portio 2aginaakibat in2aginasi usus yang lama

Radiologis "* Coto abdomen # posisi : +anda obstruksi 5=6 : Distensi' Air -luid le2el' /ering bone 5gambaran plika.ir.ularis usus6

@ambar G*Coto abdomen # posisi * Lolon In loop ber-ungsi sebagai : a* Diagnosis : .upping sign' letak in2aginasi b* +erapi : Reposisi dengan tekanan tinggi' bila belum ada tanda obstruksidan kejadian N ; jam Reposisi dianggap berhasil bila setelah re.tal tube ditarik dari anus barium keluar bersama -eses dan udara

@ambar :* Lolon in loop #* Barium enema Dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi' untuk diagnosis dikerjakan bila gejala?gejala klinik meragukan* (ada barium enema akan tampak gambaran cupping, coiled spring appearance5""6*

;* 0ltrasonogra-i Abdomen (enggunaan 0S@ abdomen untuk e2aluasi intususepsi pertama kali digambarkan pada tahun "<GG* Sejak itu' banyak institusi yang mengadopsi penggunaannya sebagai alat skrining karena tidak adanya paparan radiasi dan rendah biaya* Intususepsi biasanya ditemukan di sisi kanan abdomen5G6* (ada tampilan trans2ersal 0S@' tampak kon-igurasi usus berbentuk OtargetK atau OdonatK yang terdiri dari dua .in.in echogenisitas rendah yang dipisahkan oleh .in.in hiperekoik' tidak ada gerakan pada donat tersebut dan ketebalan tepi lebih dari !'8 .m* Ketebalan tepi luar lebih dari "'8 .m menunjukkan perlunya inter2ensi pembedahan* (ada tampilan logitudinal tampak pseudokidney sign yang timbul sebagai tumpukan lapisan hipoekoik dan hiperekoik 5 '#';'86* (emeriksaan 0S@ selain sebagai diagnostik' juga dapat digunakan untuk membantu mendi-erensiasikan tipe dari intususepsi* (ark et al 5 !!G6 melaporkan bah4a intususepsi transien dari usus ke.il lebih sering terlokalisir pada kuadran kanan ba4ah atau region periumbilikal' memiliki diameter anteroposterior yang lebih ke.il 5"'#: .m 2s '%# .m6' memiliki garis luar yang lebih tipis 5!' 8 .m 2s !'%# .m6' dan tidak memiliki nodus lim-atikus' dimana berbanding terbalik dengan intususepsi ileo.oli.5 6*

Sebuah studi oleh Munden et al 5 !!G6 mendukung penemuan ini' dengan diameter anteroposterior rata?rata adalah "'% .m pada intususepsi ileoileal dan #'G .m pada intususepsi ileo.oli. dan panjang rata?ratanya berkisar '% .m dan :' .m se.ara respekti-5 6*

%* L+ S.an Intususepsi yang digambarkan pada L+ s.an merupakan gambaran klasik seperti pada 0S@ yaitu target sign* Intususepsi temporer dari usus halus dapat terlihat pada L+ maupun 0S@' dimana sebagian besar kasus ini se.ara klinis tidak signi-ikan5 6*

(ada orang de4asa diagnosis preoperati- keadaan intususepsi sangatlah sulit'meskipun pada umumnya diagnoasis preoperati-nya adalah obstruksi usus tanpadapat memastikan kausanya adalah intususepsi' pemerikasaan -isik saja tidaklah .ukup sehingga diagnosis memerlukan pemeriksaan penunjang yaitu denganradiologi 5barium enema' ultra sonography dan .omputed tomography6' meskipun umumnya diagnosisnya didapat saat melakukan pembedahan* Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan ri4ayat yang khas dan pemeriksaan -isik*(ada penderita dengan intususepsi yang mengenai kolon' barium enema mungkindapat memberi kon-irmasi diagnosis* Mungkin akan didapatkan obstruksi aliran barium pada apeE dari intususepsi dan suatu .upshaped appearan.e pada barium ditempat ini* Ketika tekanan ditingkatkan' sebagian atau keseluruhan intususepsi mungkin akantereduksi* &ika barium dapat mele4ati tempat obstruksi' mungkin akan diperolehsuatu .oil spring appearan.e yang merupakan diagnostik untuk intususepsi* &ika salah satu atau semua tanda? tanda ini ditemukan' dan suatu masa dapat diraba pada tempat obstruksi' diagnosis telah dapat ditegakkan 5Lohn "<G86* Seperti telah disebutkan sebelumnya' sebagian kasus intususepsi mempunyai ri4ayat perjalanan penyakit yang khronis' bahkan kadang?kadang men.apai 4aktu bertahun A tahun*

Keadaan ini lebih sering ditemukan pada orng de4asa daripada anak?anak 5+umen "<8;6* Biasanya ditemukan suatu kelainan lokal pada usus namun @oodal 5.it +umen' "<8;6 telah mengumpulkan dari literatur " kasus intususepssi khroni primeir pada orang de4asa* Beberapa penulis tidak menyetujui konsep bah4a intususepsi tersebut berlangsung terus menerus dalam 4aktudemikian lama* Stallman 5.it +umen "<8;6 mempertanyakan tepatnya penggunaan istilah intususepsi kronis* @oldman dan ,lman 5.it +umen "<8;6 mengemukakan keyakinannya bah4a penderita tidak mungkin dapat bertahan hidup dengan intususepsi yang berlangsung lebih dari " minggu* (ara penulis ini berpendapat' hal yang paling mungkin telah terjadi pada kasus seperti ini adalah adanya reduksi spontan dan rekurensi yang terjadi berganti?ganti* Adanya mesenterium yang panjang' yang memungkinkan in2aginasi terjadi tanpa gangguan sirkulasi'kemungkinan dapat menyebabkan terpeliharanya integritas striktural usus* Serangan ini dapat berulang dalam 4aktu yang lama dengan status kesehatan penderita yang relati- baik' sampai akhirnya terdapat suatu serangan yang demikian beratnya sehingga tidak dapat tereduksi spontan' dan tindakan bedah menjadi diperlukan* Mendiagnosis intususepsi pada de4asa sama halnya dengan penyakit lainnya yaitu melalui: "* Anamnesis ' pemeriksaan -isik 5 gejala umum' khusus dan status lokalisseperti diatas6* * (emeriksaan penunjang 5 0ltrasonography' Barium ,nema dan Lomputed+omography6

*: (enatalaksanaan Dasar pengobatan adalah : "* Koreksi keseimbangan .airan dan elektrolit* * Menghilangkan peregangan usus dan muntah dengan selang nasogastrik* #* Antibiotika* ;* Laparotomi eksplorasi Keberhasilan penatalaksanaan in2aginasi ditentukan oleh .epatnya pertolongan diberikan' jika pertolongan kurang dari ; jam dari serangan pertama' maka akan memberikan prognosa yang lebih baik* (enatalaksanaan penanganan suatu kasus in2aginasi pada bayi dan anak sejak dahulu men.akup dua tindakan :

R+du,si hidrostati, Metode ini dengan .ara memasukkan barium melalui anus menggunakan kateter dengan tekanan tertentu* (ertama kali keberhasilannya dikemukakan oleh Laddtahun "<"# dan diulang keberhasilannya oleh /irs.hprung tahun "<G8* R+du,si -anua. /-i.,in01 dan r+s+,si usus (asien dengan keadaan tidak stabil' didapatkan peningkatan suhu' angka lekosit'mengalami gejala berkepanjangan atau ditemukan sudah lanjut yang ditandai dengan distensi abdomen' -e.es berdarah' gangguan sistema usus yang berat sampaitimbul sho.k atau peritonitis' pasien segera dipersiapkan untuk suatu operasi* +indakan selama operasi tergantung kepada penemuan keadaan usus' reposisi manual dengan milking harus dilakukan dengan halus dan sabar' juga bergantung kepada ketrampilan dan pengalaman operator* Reseksi usus dilakukan apabila pada kasus yang tidak berhasil direduksi dengan .ara manual' bila 2iabilitasusus diragukan atau ditemukan kelainan patologis sebagai penyebab in2aginasi* Setelah usus direseksi dilakukan anastomose 1end to end3 apabila hal ini memungkinkan' bila tidak mungkin maka dilakukan eEteriorisasi atau enterostomi*+erapi intususepsi pada orang de4asa adalah pembedahan* Diagnosis pada saat pembedahan tidak sulit dibuat* (ada intususepsi yang mengenai kolon sangat besar kemungkinan penyebabnya adalah suatu keganasan' oleh karena itu ahli bedah dianjurkan untuk segera melakukan reseksi' dengan tidak usah melakukan usaha reduksi* (ada intususepsi dari usus halus harus dilakukan usaha reduksi dengan hati?hati* &ika ditemukan kelainan telah mengalami nekrose' reduksi tidak perlu dikerjakan dan reseksi segera dilakukan 5,llis' "<<!6* (ada kasus?kasus yangidiopatik' tidak ada yang perlu dilakukan selain reduksi 5Aston dan Ma.hleder'"<G% .it ,llis' "<<!6* +umor benigna harus diangkat se.ara lokal' tapi jika ada keragu?raguan mengenai keganasan' reseksi yang .ukup harus dikerjakan* 1. !r+2op+rati3

(enanganan intususepsi pada de4asa se.ara umum sama seperti penangan pada kasus obstruksi usus lainnya yaitu perbaikan keadaan umum seperti rehidrasi dankoreksi elektrolit bila sudah terjadi de-isit elektrolit 2. (urant+ #p+rati3 (enanganan se.ara khusus adalah melalui pembedahan laparotomi' karena kausa terbanyak intususepsi pada de4asa adalah suatu keadaan neoplasma maka tindakan yang dianjurkan adalah reseksi anastosmose segmen usus yang terlibat denganmemastikan lead pointnya' baik itu neoplasma yang bersi-at jinak maupun yang ganas* +indakan manual reduksi tidak dianjurkan karena risiko: "* Ruptur dinding usus selama manipulasi * Kemungkinan iskemik sampai nekrosis pas.a operasi #* Kemungkinan rekurensi kejadian intususepsi ;* Ileus yang berkepanjangan akibat ganguan otilitas %* (embengkakan segmen usus yang terlibat Batas reseksi pada umumnya adalah "!.m dari tepi A tepi segmen usus yangterlibat' pendapat lainnya pada sisi proksimal minimum #! .m dari lesi' kemudian dilakukan anastosmose end to end atau slide to slide* (ada kasus?kasus tertentu seperti pada penderita AIDS' lesi>lead pointnya tidak ditemukan maka tindakan reduksi dapat dianjurkan' begitu juga pada kasusretrograd intususepsi pas.a gastrojejunostomi tindakan reduksi dapat dibenarkan'keadaan lainya seperti intususepsi pada usus halus yang kausanya pasti lesi jinak tindakan reduksi dapat dibenarkan juga' tetapi pada pasien intususepsi tanpa ri4ayat pembedahan abdomen sebelumnya sebaiknya dilakukan reseksi anastosmose *

#* (as.a Dperasi /indari Dehidrasi (ertahankan stabilitas elektrolit (enga4asan akan in-lamasi dan in-eksi (emberian analgetika yang tidak mempunyai e-ek menggangu motilitasusus

(ada in2aginasi usus besar dimana resiko tumor ganas sebagai penyebabnyaadalah besar' maka tidak dilakukan reduksi 5milking6 tetapi langsung dilakukan reseksi* Sedangkan bila in2aginasinya pada usus halus reduksi boleh di.obadengan hati?hati ' tetapi bila terlihat ada tanda ne.rosis' per-orasi' oedema' reduksi tidak boleh dilakukan' maka langsung direseksi saja 5,lles ' <!6* Apabila akan melakukan reseksi usus halus pada in2aginasi de4asa hendaknyadipertimbangkan juga sisa usus halus yang ditinggalkan' ini untuk menghindari > memperke.il timbulnya short bo4el syndrom* @ejala short bo4el syndrom menurut S.hro.k' "<:< adalah: "* Adanya reseksi usus yang etensi* Diaarhea #* Steatorhe ;* Malnutrisi Apabila usus halus yang tersisa # meter atau kurang akan menimbulkangangguan nutrisi dan gangguan pertumbuhan* &ika usus halus yang tersisa 5S.hro.k' "<:<6 meter atau kurang -ungsi dan kehidupan sangat terganggu* Dan jika tinggal " meter maka dengan nutrisi prenteralpun tidak akan adePuat*

DAC+AR (0S+AKA "* /anJ?Iko /uppertJ (ro-* Dr ' Montse Soriano?@abarro MD' MS. ' ,lisabettaCran.o (ro- ' 0rli.h Desselberger MD' &udith )olles4inkel?2an den Bos.h(hD ' Larlo @iaPuinto MD 'et all* Intussus.eption Among Young Lhildren in,urope* +he (ediatri. In-e.tious Disease &ournal ' !!8 &anuary % 5"6 p G!? G #* #*@abriel Londer ' &ohn Rendre' et all* Abdominal Radiology A Intussus.eption 'Lambrige 0ni2ersity (ress* ;* & /older ' @*K Fon S.hulthess et all* Disease o- the abdomen and pel2is ' !!8 * Springer s.ien.e ' Italy* p ":? #* %* Sjamsuhidayat R' de &ong )* Buku Ajar Ilmu Bedah* ,disi ke? * &akarta:(enerbit Buku Kedokteran* !!%* p8 G?8 < 8* Di unduh darihttp:>>kedokteranugm*.om>QtagMugm>in2aginasi*
7. Irish MS* (ediatri. intussus.eption surgery* Meds.ape Re-eren.e Rserial onlineS !"" Apr

? G*

* Sabiston DL* Buku Ajar Bedah* ,disi ke?"* &akarta: (enerbit Buku Kedokteran* !"!*

"; R.ited !"# Des SB A2ailable -rom: 0RL: http:>>emedi.ine*meds.ape*.om>arti.le><#GG#!?o2er2ie4Tsho4all :* (endergast LA U )ilson M* Intussus.eption: a sonographerKs perspe.ti2e* &DMS "<: #"? #:* &ul?Aug* !!#* <* http:>>444*erpo.ketbooks*.om>er?ultrasounds>other?ultrasounds> "!* http:>>dynami.*psu*a.*th>kidsurgery*psu*a.*th>(ediatri. 9 !surgery>KID>Atlas>Images>,>,%>DSL!"!! *jpg ""* Santoso MI&' Yosodiharjo A dan ,r-an C* /ubungan antara lama timbulnya gejala klinis a4al hingga tindakan operasi dengan lama ra4atan pada penderita in2aginasi yang dira4at di RS0(* /* Adam Malik Medan* 0ni2ersitas Sumatera 0tara: Medan* !""*

Anda mungkin juga menyukai