Anda di halaman 1dari 23

BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

Y DENGAN GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG WISMA SADEWA RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEDJARWADI DAERAH KLATEN

Tanggal Pengkajian Tanggal Masuk Ruang I.

: 20 desember 2011 : 1 November 2011 : Wisma sadewa

IDENTITAS KLIEN Nama Umur Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Suku/bangsa Alamat No.CM Tanggal pengkajian Dx.medis Penanggung jawab : Tn.D : 29 th : laki-laki :SMP : pengangguran : jawa : banjarnegara : 63248 : 20 desember 2011 : F 20.3 : Ny. R

II.

ALASAN MASUK Klien di bawa ke rumah sakit karena klien sering menyendiri dan diam selama tiga hari,

tidak pernah berinteraksi dengan orang lain.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI

Klien pergi dari rumah kurang lebih 4 tahun yang lalu. Selama ini klien di rawat di panti ngudi rahayu kendal. Klien tidak pernah mengalami aniaya fisik baik sebagai pelaku ataupun korban. Klien di bawa ke rumah sakit untuk yang pertama kali.

IV.

FAKTOR PRESIPITASI

Kurang lebih 3 hari sebelum di bawa ke rumah sakit klien mendadak diam, tidak mau melakukan aktivitas apapun termasuk makan, minum, dan ADL tanpa sebab yang jelas.

V.

Pemeriksaan fisik 1. Keadaan umum : baik 2. Kesadaran : composmentis

3. GCS : 15 , E4V5M6 4. Vital sign : TD : 100/80 mmhg N : 76 x/mnt S : 36,5

RR : 18 x/mnt 3.TB : 160 cm BB : 48 kg

5. keluhan fisik -

6. pemeriksaan fisik head to toe a. Kepala Bentuk mesocephale, tidak ada lesi. b. Rambut Hitam, lurus, bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada kutu, penyebaran rambut merata.

c. Mata Visus mata normal, tidak menggunakan alat bantu penglihatan, sclera putih porselin, konjungtiva an anemis, pupil isokor, reflek terhadap cahaya diameter : 2 mm. d. Hidung Bentuk simetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada secret. e. Telinga Pendengaran baik, lubang telinga bersih tidak ada penumpukan serumen f. Mulut dan gigi Mukosa bibir lembab, tidak terdapat stomatitis, gigi tidak ada caries. g. Leher Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis. h. Dada Jantung : I : ictus cordis tidak tampak a. Pa : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran pada jantung b. Pe : pekak c. A : terdengar suara S1 dan S2 regular Paru I : ekspansi dada simetris, bentuk simetris

d. Pa : taktil fremitus teraba sama pada dada posterior, anterior dan lateral e. Pe : resonan f. A : terdengar suara nafas vesikuler

g. Abdomen : I :bentuk datar, tidak ada lesi A : terdengar peristaltic usus 10 x/mnt Pa : tidak ada nyeri tekan pada 4 kuadran

Pe : tympani i. Genetalia dan anus bersih, tidak ada hemoroid dan tidak ada lesi j. Kulit k. Turgor baik, elastic, terdapat lesi pada kedua telapak tangan l. Ekstermitas 5 5 5 5 Akral hangat, CRT < 3 detik

VI. 1.

Psikososial Genogram Klien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Klien berusia 29 tahun dengan status

belum menikah dam belum mempunyai pekerjaan. Klien pergi dari rumah karena ada masalah dengan keluarganya. Klien menjadi gelandangan kemudian di serahkan ke dinas sosial dan dirawat di Panti rehabilitasi Kendal. Selama ini pasien tidak memiliki orang terdekat sehingga pasien tidak pernah bercerita tentang masalah kepada siapapun, lebih suka memendam sendiri. Sebagai penanggung jawab adalah panti ngudi rahayu kendal.

2. a.

Konsep diri Citra tubuh

klien mengatakan tidak ada kekurangan di seluruh bagian tubuhnya, klien menyukai seluruh bagian-bagian tubuhnya dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah. Klien menerima dengan keadaannya saat ini. b. Identitas diri Klien mengatakan statusnya belum menikah, mengakui bahwa dirinya seorang laki-laki, Klien merasa puas menjadi seorang laki-laki. Klein berperilaku sebagai seorang laki-laki. c. Peran diri Klien anak pertama dari 2 bersaudara. Klien mengatakan peran dan tugasnya sebagai individu mampu memenuhi kebutuhannya secara mandiri, sebagai anggota kelompok klien mampu melaksanakan kegiatan harian dengan kelompok. Klien mengatakan dengan usianya 29 th sekrang ini belum mampu melaksanakan peran dan tugasnya untuk bekerja. Klien belum mampu membantu keluarganya. Sebagai anggota masyarakat klien tidak mampu

mengikuti kegiatan dalam masyarakat. d. Ideal diri Klien mengatakan mempunyai harapan untuk cepat sembuh dan pulang. Klien mempunyai harapan untuk segera mendapatkan pekerjaan setelah pulang dari RSJ. Klien ingin bekerja di pabrik, tetapi harapan klien tidak sesuai dengan ijazah yang di milikinya. Klien merasa agak kecewa dan menyesal apabila harapannya tidak bisa terwujud. e. Harga diri Klien merasa minder karena hanya lulus SMP dan tidak bisa memenuhi harapannya untuk bekerja sebagai karyawan pabrik. 3. Hubungan sosial Orang terdekat klien dirumah adalah adalah ibunya, saat dipanti tidak dekat dengan siapapun.Saat dirumah sakit klien tidak memiliki teman dekat. Apabila klien memiliki masalah lebih suka di pendam sendiri.

Klien mampu berperan serta dalam kegiatan kelompok di rumah sakit, misalnya melaksanakan kegiatan harian di wisma dan TAK. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain klien mengatakan lebih senang menyendiri karena tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang lain.sehingga klien terlihat melamun, menunduk dan menyendiri. 4. a. Spiritual Nilai dan keyakinan Klien mengatakan pandangannya terhadap orang yang menderita gangguan jiwa sesuai agama adalah tetap harus melaksanakan ibadah dan harus mendapatkan pengobatan.Menurut klien pandangan masyarakat tentang gangguan jiwa adalah orang yang gila dan di sia-siakan. b. Kegitan ibadah Klien tekun melaksanakan kegiatan ibadah ( sholat, mengaji, yasinan/tahlil) dengan bimbingan perawat. Pandangan klien tentang kegiatan beribadah adalah sangat penting dan wajib dilaksanakan. VII. 1. Status mental Penampilan Penampilan pasien rapi, cara berpakain sesuai dan bersih. 2. Pembicaraan Klien tidak mampu mengawali pembicaraan, nada bicara pelan, pasien bicara seperlunya sesuai dengan pertanyaan. 3. Aktivitas motorik Klien tremor ketika diajak interaksi 4. Alam perasaan Klien mengatakan perasaanya berubah-ubah, kadang sedih, takut, kuatir ataupun senang.

5.

Afek Afek klien afek tumpul, sulit berekspresi dan bereaksi dengan stimulus yang kuat.

6.

Interaksi selama wawancara Klien kooperatif tetapi kontak mata kurang. Klien lebih sering merunduk ketika diajak

interaksi 7. Persepsi Klien tidak mengalami perubahan persepsi sensori. 8. Isi pikir Klien phobia terhadap ketinggian. 9. Proses pikir Klien tidak mengalami proses pikir. 10. Tingkat kesadaran Composmentis, orientasi tempat dan waktu dan orang baik. 11. Memori Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang ; klien tidak mampu mengingat tanggal kelahirannya. Tidak mampu mengingat kejadian dalam waktu 1 bulan. Memori jangka pendek tidak terganggu. 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien hanya mampu berhitung sederhana. 13. Kemampuan penilaian Klien mampu mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain. Misal membantu temannya dengan dimotivasi perawat atau teman sewisma.

14. Daya tilik diri Klien mengakui bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan, klien mengakui dirinya sedang dirawat di RSJ.

VIII. Kebutuhan Perencanaan Pulang 1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan Klien mampu memenuhi kebutuhan makan 3x/hari mulai dari Persiapan sampai membersihkan alat alat makan. Klien tidak tau cara berdandan yang baik, masih dengan bimbingan perawat. Klien bertempat tinggal dipanti. Klien tidak memiliki uang/penghasilan karena klien belum memiliki pekerjaan. 2. a. Kegiatan hidup sehari-hari Perawatan diri

Pasien mengatakan tidak tahu urutan cara mandi yang benar. Kebutuhan ADL harus dengan bimbingan perawat. b. Nutrisi Klien puas dengan pola makannya yaitu 3xsehari, nafsu makan klien berubah-ubah kadang nafsu makan meningkat kadang menurun/sedikit. BB tetap 48 kg, BB terendah 46kg, Bb tertinggi 48kg. c. Tidur Klien mengatakan tidak ada masalah tidur, klien tidur malam 9 jam. Klien merasa segar setelah bangun tidur. Ada kebiasaan tidur siang dengan lama tidur tidak tentu antara 1-2 jam.

3. a.

Kemampuan klien dalam: Mengantisipasi kebutuhan sendiri Mampu memanage kegiatan sehari-hari dengan bimbingan perawat.

b.

Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri Klien mampu membuat keinginan sendiri dengan bantuan orang lain(perawat).

c.

Mengatur penggunaan obat Klien tidak mampu menggunakan obat secara mandiri, harus dengan motivasi.

d.

Melakukan pemeriksaan kesehatan Klien tidak mampu melakukan pemeriksaan kesehatan secara mandiri untuk pemeriksaan

lanjutan setelah pulang dari RSJ. e. Kegiatan di luar rumah Klien tidak mampu berinteraksi dengan sosial dengan alasan malu dan tidak bisa mengawali pembicaraan dengan orang lain. 4. Klien memiliki system pendukung Klien memiliki system pendukung dalam kelompok sosial di dalam panti rehabilisasi sosial Kendal. 5. Apakah klien menikmati saat bekerja kegiatan produktif atau hobi ? Klien mengatakan menikmati dengan kegiatan produktif saat di unit rehabilitasi. IX. 1. 2. Aspek Medik Diagnosa Medik : F20.3 ( Skizofrenia tak terinci ) Terapi Medik : 1 x 100 mg

Chlopromazine

Trihexipenidine Trifluorperazine X.

: 2 x 2 mg : 2 x 5 mg

Mekanisme Koping

Klien mengatakan apabila klien mengalami masalah klien lebih suka di pendam sendiri daripada bercerita dengan orang lain. XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan

klien mengalami masalah penolakan dari keluarganya, karena dahulu klien kabur dari rumah kemudian klien dirawat oleh dinas sosial ( unit rehabilitasi sosial Kendal). XII. Kurang Pengetahuan Tentang :

Klien kurang mengetahui tentang penyakit jiwa, factor presipitasi dan koping adaptif. Klien juga tidak mengetahui tentang kesembuhan secara psikososial. Klien tidak paham tentang management hidup sehat.

ANALISA DATA Nama klien : Tn.D Ruang : wisma sadewa Data focus : klien mengatakan No.Register : 63248 Dx.Medis : F 20.3 TTD

No. Hari/tgl/jam 1. Selasa, 20 Ds

Masalah keperawatan malas Isolasi Sosial : Menarik Diri

Desember 2011 10.00 WIB

berinteraksi dengan orang lain, klien lebih suka menyendiri. Do : klien sering menyendiri klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.

Selasa, 2.

20 Ds : klien mengatakan merasa Gangguan Konsep Diri : minder karena hanya lulusan SMP Harga Diri Rendah dan tidak bisa memenuhi harapannya untuk pabrik Do : kontak mata kurang , tidak berinisiatif dan berinteraksi dengan orang lain. bekerja sebagai karyawan

Desember 2011 10.00 WIB

3.

Selasa, desember 2011

20 Ds: klien mengatakan tidak tahu cara mandi dan berdandan yang benar. Do: klien mandi dan berdandan dengan bimbingan perawat.

Defisit

Perawatan

Diri

(mandi dan berdandan)

10.00WIB

POHON MASALAH

Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

_ _ _ _ ( Efek )

Isolasi Sosial: Menarik Diri

_ _ _ ( Core problem )

Harga Diri Rendah

_ _ _ ( Causa / Penyebab )

DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama klien : Tn.D Ruang : Wisma sadewa Tanggal ditemukan 1. 2. Isolasi Sosial : Menarik Diri 20 desember 2011 No.Register : 63248 Dx.Medis : F 20.3 TTD

No. Diagnosa Keperawatan

Tanggal teratasi

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri 20 desember 2011 Rendah

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama klien : Tn.D Ruang : Wisma sadewa Tanggal Dx.keperawatan Perencanaan Tujuan Isolasi sosial : TUM : klien menarik diri dapat berinteraksi dengan orang lain.

No.Register : 63248 Dx.Medis : F 20.3

Kriteria Evaluasi

Intervensi

TUK : 1.klien dapat membina hubungan saling percaya 1.klien menunjukkan tanda-tanda percaya perawat : wajah cerah, mau kepada 1.1 BHSP dengan: -Beri salam setiap berinteraksi -Perkenalkan nama, nama

tersenyum, berkenalan

panggilan perawat, tujuan berkenalan -Tanyakan panggil dan nama perawat

-ada kontak mata -bersedia menceritakan

perasaan, bersedia kesukaan klien menceritakan masalahnya. -Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali

berinteraksi -Tanyakan perasaan klien dan masalah yang di hadapi klien -Buat interaksi jelas -Dengarkan dengan penuh kontrak yang

perhatian ekspresi perasaan klien

TUK: 2.Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri

2.klien

dapat 2.1 Tanyakan pada klienn tentang : satu orang yang serumah teman

menyebutkan minimal

penyebab menarik diri dari : -diri sendiri -orang lain -lingkungan

tinggal atau

sekamar klien -orang yang paling dekat dengan klien di rumah atau di

ruang keperawatan -Apa membuat dekat yang klien dengan

orang tersebut -Orang yang tidak dekat dengan klien di rumah atau di ruang keperawatann -Apa membuat yang klien

tidak dekat dengan orang tersebut -Upaya yang

sudah di lakukan agar dekat dengan orang lain

2.2 dengan

Diskusikan klien

penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul orang lain. 2.3 reinforcement Beri dengan

TUK : 3.klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial kerugian menarik diri dan 3.klien dapat 3.1 Tanyakan pada klien tentang : manfaat

menyebutkan keuntungan berhubungan sosial misalnya : - Banyak teman - Tidak kesepian - Bisa diskusi - Saling menolong Dan menarik misalnya : -sendiri -Kesepian -Tidak diskusi bisa kerugian diri,

hubungan sosial -kerugian menarik diri 3.2 bersam tentang : -manfaat berhubungan sosial dan Diskusikan klien

kerugian menarik diri -Beri reinforcement

TUK : 4.klien dapat 4. klien dapat 4.1Observasi perilaku klien saat

melaksanakan melaksanakan hubungan hubungan

sosial berhubungan bertahap sosial 4.2Beri motivasi

sosial secara secara bertahap dengan :

-perawat -perawat lain -klien lain -kelompok

dan bantu klien untuk berkenalan atau berkomunikasi dengan : -perawat lain -klien lain -kelompok 4.3Libatkan klien dalam sosialisasi 4.4 Diskusikan TAK

jadwal harian yang dapat untuk meningkatkan kemampuan klien dalam bersosialisasi 4.5 Beri motivasi klien melakukan kegiatan sesuai untuk dilakukan

jadwal yang telah di buat 4.6 reinforcement Beri

TUK : 5.klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial 5.klien menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan : - orang lain - kelompok dapat 5.1 dengan tentang perasaannya setelah behubungan sosial dengan : - orang lain - kelompok 5.2 reinforcement Beri Diskusikan klien

CATATAN KEPERAWATAN Nama klien : Tn.D Ruang : wisma sadewa Implementasi No.Register : 63248 Dx.Medis Respon/evaluasi S : pasien mengatakan setelah : F 20.3 TTD

Hari/tgl/jam Diagnose/tuk/sp Selasa,20 Desember 2011 10.30 WIB Isolasi menarik diri TUK dapat hubungan percaya TUK 2 : klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri TUK 3 : klien mampu menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian 1: klien

sosial: 1.Mengidentifikasi

penyebab isolasi sosial merasa yang di alami pasien

senang

ngobrol dengan perawat. Pasien mengatakan suka menyendiri bisa lebih karena

membina 2.Mengidentifikasi saling keuntungan berinteraksii orang lain

dengan tidak

mengawali

dan pembicaraan dengan orang lain Pasien tahu mengatakn tidak

kerugian menarik diri

keuntungan

berinteraksi denagn orang lain dan kerugian menarik diri O : paisen sering

menyendiri Pasien tidak bisa kembali berinteraksi lain dan

menyebutkan keuntungan dengan orang

menarik diri SP I

kerugian menarik diri. A : pasien sudah mampu mengidentifikasi penyebab

MD pasien belum mampu

mengidentifikasi keuntungan dengan orang berinteraksi lain dan

kerugian menarik diri P : lanjutkan SP I : Identifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian menarik diri Rabu, 21 Isolasi sosial : Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi orang lain S: pasien mengatakan sudah dengan tahu tentang keuntungan dan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian menarik diri dengan orang lain.

Desember 2011 10.30 WIB

menarik diri TUK 3 : klien mampu menyebutkan keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian

kerugian menarik diri

pasien

bisa kembali

menarik diri SP I

menyebutkan keuntungan dengan orang

berinteraksi lain :

mempunyai banyak teman, bisa cerita dengan teman Kerugian menarik diri : Tidak mempunyai teman

dan kurang pergaulan A : pasien mampu

mengidentifikasi keuntungan dengan orang berinteraksi lain dan

kerugian menarik diri P : lanjutkan SP I Latih pasien berkenalan dengan satu orang ( perawat )

Kamis , 22 Isolasi desember 2011 10.30 WIB

sosial

: Melatih

pasien S : pasien mengatakan tidak berkenalan dengan

menarik diri TUK 4 : klien dapat melakukan sosial

berkenalan dengan satu mau )

orang ( pasien-perawat perawat karena tidak tahu cara berkenalan O : pasien tidak mampu mendemonstrasikan berkenalan perawat A : pasien belum memilki kompetensi berkenalan dengan cara satu

hubungan

secara bertahap SP I

dengan satu orang perawat. P : ulangi SP I Latih pasien berkenalan dengan satu orang ( pasien-

perawat).

DAFTAR PUSTAKA Carpenito L.J. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi. 8 Jakarta : EGC. Keliat B.A, 1999 . Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri. FKUI: Jakarta Mahdi, Marzuki. 2002. Standar Oprasional (SOP) Rencana Keperawatan Jiwa Maramis, W.F. 1998 . Catatan Ilmu Keperawatan Jiwa. Surabaya : Airlangga Press. Stuart, G.W. Sundeen, S.J. 2001 . Buku Saku Keperawatan Jiwa ( Terj.Yasmin Asih ), Edisi 3. Jakarta : EGC. Towsend, M.C. 1998 . Buku Saku Diagnosa Keperawatan pada keperawatan psikiatri, ( terj. Novi Helena ), Edisi 3. Penerbit. Jakarta : EGC. TIM MPKP. 2004. Standar Oprasional ( SOP ) Rencana Keperawatan Jiwa. ( Bogor : Tim Pengembangan MPKP ).

Anda mungkin juga menyukai