Anda di halaman 1dari 19

PEDOMAN PROSES INVESTASI

Pasal 1
1. CPPU ( Calon perusahaan pasangan usaha ) datang pada VCO, mengajukan permohonan
pembiayaan
2. VCO mengadakan interview dengan CPPU /PPU kemudian :
a. Meminta CPPU /PPU mengisi aplikasi permohonan pembiayaan
b. Meminta fotocopy dokumen persyaratan permohonan pembiayaan seperti :
Dokumen perijinan ( SIUP, TDP, NPWP,SITU,HO DLL)
Anggaran Dasar / Akte pendirian perusahaan ( PT,CV,Fa dll )
Bukti Jati Diri ( KTP,SIM,Paspor, Akta Perkawinan dan Kartu KK)
Data keuangan ( Neraca,R/L,cash flow dan mutasi R/K 3 bulan terakhir
Bukti kepemilikan agunan ( sertifikat tanah,BPKB dll)
Dalam interview permohonan pembiayaan yang harus diperhatikan adalah faktor 5 C
yaitu :
CHARAKTER
Diteliti tentang kebiasaan kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarganya,
hobby dan social standingnya. Ini merupakan ukuran tentang kemauan untuk
membayar
CAPACITY
Diteliti tentang pengalamannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan
pendidikannya dan juga kemampuan produksi dari perusahaan tersebut serta
mengikuti kemajuan teknologi dan sistem sistem perusahaan modern
CAPITAL
Pada analisa permodalan ini titik beratnya adalah seberapa besar dana pemilik
sendiri yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Ini merupakan ukuran seberapa
besar si pemilik ambil bagian dalam menanggung resiko dalam usaha tersebut.
Semakin besar modal sendiri semakin baik
CONDITION
Kondisi dari ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha CPPU perlu
juga mendapat penelitian. Maksudnya agar dapat memperkecil resiko yang mungkin
timbul oleh kondisi ekonomi, misalnya adanya perubahan peraturan pemerintah
disektor perdagangan . Keadaan perdagangan serta persaingan dilingkungan sektor
usaha si pemohon kredit perlu diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar
benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
COLLATERAL
Sebenarnya agunan ini diperlukan bukan karena tidak percaya atau sangsi terhadap
pembayaran kewajibannya, tetapi yang lebih penting adalah untuk menjaga/pegangan
-1-

terakhir bila CPPU macet dikemudian hari. Karena kelancaran usaha saat ini belum
tentu tetap lancar dikemudian hari.
3. Setelah Blangko permohonan telah diisi dan dilengkapi dengan copy ijin usaha, copy
jaminan dan sebagainya, maka permohonan tersebut diregistrasi terlebih dahulu pada
bagian Administrasi Investasi ( service assistance ) untuk memudahkan bagian
administrasi investasi dalam memonitor perkembangan setiap permohonan yang masuk.
4. Dari Hasil interview dan berdasarkan data yang diterima, VCO akan memperoleh
gambaran apakah permohonan pembiayaan dari CPPU / PPU tersebut dapat diproses
lebih lanjut atau langsung ditolak. Alasan penolakan antara lain :
Dokumen dokumen persyaratan belum dapat dipenuhi
Agunan yang diberikan tidak dapat diikat
Agunan yang diberikan kurang memadai
Dll
Apabila permohonan pembiayaan tersebut ditolak maka VCO membuat Berita Acara
Penolakan ( form terlampir), dan surat penolakan, kemudian Berita Acara Penolakan dan
copy surat penolakan tersebut disimpan di bagian administrasi investasi ( service
assistance)
5. Apabila permohonan pembiayaan bisa diproses lebih lanjut, maka VCO melakukan
Kunjungan usaha ke tempat calon PPU, dan hasil kunjungan dituangkan dalam Call
Report. Jika dalam kunjungan usaha tersebut VCO memperolah gambaran bahwa usaha
CPPU tidak layak maka checking, analisa data keuangan, dan apraisal tidak perlu
dilakukan. Jika permohonan pembiayaan diteruskan maka harus dilakukan langkah
langkah sebagai berikut :
a. CHECKING :
TRADE CHECKING :
Dilakukan untuk mencari informasi / mengadakan penyelidikan yang berhubungan
dengan CPPU/PPU kepada relasi dagangannya ( supllier,distributor,buyer)
Trade cheking ini dapat dilakukan dengan surat, telepon atau kunjungan langsung
PRACTISE CHECKING :
Dilakukan untuk mengadakan penelitian / penyelidikan yang berhubungan dengan
prakter dokter. Practise checking ini dilakukan hanya dengan kunjungan langsung
pada tempat praktek, untuk melihat berapa banyak pasien yang dapat berobat.
Maksud dari pada practice checking ini adalah untuk mengetahui
Jumlah pasien rata rata dalam sebulan
Rata rata pembayaran dari pasien
Persaingan persaingan
Keterangan lainnya yang diperlukan, antara lain situasi tempat praktek
PERSONAL CHECKING
Personal cheking adalah suatu cara untuk mendapatkan mengenai CPPU / PPU
melalui pihak lain yang mempunyai hubungan dengan CPPU/PPU, berapa lama telah
mengenal CPPU/PPU yang bersangkutan, problema rumah tangga / keuangan ,
-2-

sumber pendapatan, reputasi, dan lain lain. Sifat checking ini lebih ditekankan pada
sifat pribadi seseorang.
B. ANALISA KEUANGAN
VCO harus menganalisa data keuangan antara lain, baik berupa neraca, Rugi
laba dan cash flow ataupun analisa kebutuhan modal kerja, proyeksi keuangan
dll
C. MEMINTA BANTUAN APPRAISAL
Meminta bantuan bagian appraisal untuk melakukan appraisal atas agunan. Prosedur
penilaian yang dilakukan mengikuti pedoman penilaian jaminan ( Lihat Surat
Keputusan Direksi No 004/DIR/SBV/VII/2004)
D. MEMINTA BANTUAN LEGAL
Meminta bantuan Legal untuk melakukan Opini atas dokumen hukum CPPU seperti
ijin ijin usaha dll.
6. Dari data dan informasi diatas, maka VCO akan memperoleh gambaran apakah
permohonan ditolak atau dilanjutkan. Alasan penolakan antara lain :
Keadaan keuangan tidak baik
Tidak memerlukan modal kerja, dari pihak ke 3 (SBV ) atas dasar hasil perhitungan
kebutuhan modal kerja
Reputasi kurang baik dikalangan perbankan/perdagangan
Agunan tidak marketable
Dll
Apabila VCO akan memproses lebih lanjut permohonan tersebut, maka VCO akan
membuat Proposal Investasi, dan meminta no PI pada bagian Administrasi investasi.
( Service Asistance ). Hal ini dimaksudkan agar usulan pembiayaan yang dibuat dapat
dimonitor oleh bagian Administrasi Investasi / Service Assistance.
7. Pembuatan PI harus jelas (lihat pembuatan PI). Setelah itu PI tersebut, dimasukkan ke
dalam File Investasi, berikut dokumen lainnya seperti, legal Opinion, hasil penilaian
apraisal, perijinan dengan urutan sesuai dengan File Investasi (terlampir) Selanjutnya
diajukan ke Komite Investasi / Direksi, apabila melebihi limit pembiayaan Direksi,
dimintakan persetujuan Dewan Komisaris.
8. Apabila PI ditolak, maka VCO membuat berita acara penolakan dan surat penolakan, dan
memberitahukan penolakan tersebut. Sebaliknya apabila PI disetujui, maka VCO
meminta bagian legal membuat surat konfirmasi kepada CPPU/PPU
9. Apabila surat konfirmasi telah dikembalikan oleh CPPU/PPU, maka VCO juga meminta
bukti kepemilikan agunan asli untuk diserahkan ke bagian legal guna pengecekan
keaslian sertifikat di BPN ( Badan Pertanahan Nasional).Bag.Legal, membuat tanda
terima dokumen agunan langsung setelah menerima bukti kepemilikan agunan asli
rangkap 2, setelah di tanda tangan Direksi, lembar 1 (asli) diserahkan kembali kepada
CPPU dan lembar ke 2 sebagai arsip.
-3-

10. VCO membuat fotocopy PI, Surat Konfirmasi, untuk diberikan kepada legal. Bag. Legal
kemudian :
Membuat Perjanjian Pembiayaan dan Kelengkapannya
Membuat Janji dengan Notaris untuk melakukan pengikatan.
11. VCO membuat janji dengan CPPU/PPU kapan dilakukan pengikatan.
12. Sebelum dilakukan pengikatan dengan Notaris, bagian Legal wajib memeriksa
kebenaran isi perjanjian yang harus ditandatangani oleh CPPU /PPU
13. Setelah perjanjian di tandatangani oleh ke dua belah pihak, VCO dibantu oleh bagian
administrasi investasi menyiapkan Nota Pencairan Dana ( NPD ) sesuai form terlampir
dan menyerahkan NPD ke bagian Legal.
14. Bagian Legal :
Memberikan paraf pada kolom yang telah disediakan dan memberikan catatan
Jaminan telah diperiksa dan telah dilakukan pengikatan dan diberi tanggal
Agunan asli
segera diserahkan ke VCO untuk diserahkan kepada petugas
penyimpanan dokumen dengan menggunakan Form yang telah ditentukan seperti
terlampir. ( selanjutnya mengikuti sisdur penyimpanan dan pengeluaran dokumen
jaminan )
Dokumen dokumen pengikatan dimasukkan ke dalam Investment Documentation File
dan disimpan di dalam almari besi dibawah tanggung jawab petugas penyimpanan.
15. Kemudian NPD tersebut diserahkan oleh VCO ke bagian administrasi investasi dan
ditandatangani oleh Bagian Aministrasi Investasi, kemudian dimintakan persetujuan
Direksi . Dengan keluarnya NPD tersebut, penarikan dana dapat dilakukan oleh PPU.

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PEMBIAYAAN MIKRO


Pasal 1
DEFINISI DAN TUJUAN
(1)
Pembiayaan mikro adalah pembiayaan kepada usaha mikro dengan plafond
pembiayaan maksimal sampai dengan Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Usaha
mikro tersebut bisa merupakan usaha yang langsung atau tidak langsung dikelola oleh
PPU.
(2)

Tujuan utama pembiayaan kepada usaha mikro adalah:

a) Strategi portofolio manajemen (diversifikasi risiko).


b) Peluang untuk memperoleh return atas pembiayaan yang relatif lebih tinggi.
c) Memberikan kesempatan kepada usaha mikro untuk dapat berkembang lebih
baik sehingga usaha mikro dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana
mestinya.
d) Untuk dapat berpartisipasi dalam dinamika pertumbuhan ekonomi nasional
dan sekaligus dapat memberikan bantuan pembinaan secara langsung / tidak
langsung kepada usaha mikro.
Pasal 2
-4-

KETENTUAN DASAR

(1) Struktur Organisasi


S T R U K T U R O R G A N IS A S I P T . S A R A N A B A L I V E N T U R A
RAPAT UM UM PEM EGANG SAHAM
D E W A N K O M IS A R IS

D IR E K S I
K E S E K R E T A R IA T A N

D IV . IN V E S T A S I

VCO

D IV . P E N Y E L A M A T A N
PPU

B a g . R e m e d ia l

B a g . R e s tru k tu r

D IV . L E G A L

Bag. Legal

D IV . R IS E T &
PENGEM BANGAN

B a g . A p p r a is a l

S ta ff

D IV . O P E R A S IO N A L

B ag . K euanga n

B a g . A k u n t in g

D IV . H R D & U M U M

B a g . A d m . In v

Bag. HRD

B ag . U m um

S o p ir

(2)

Kriteria Pejabat Pembiayaan

S a tp a m
P ra m u b a k ti

Kriteria pejabat pembiayaan adalah:

a.
b.
c.
d.

Mempunyai keahlian dan ketrampilan teknis dalam berbagai praktek


kegiatan pembiayaan
Profesional, amanah, obyektif, dan cermat
Taat azas terhadap peraturan
Menyadari dan memahami sepenuhnya perauran perusahaan

Yang dimaksud dengan pejabat pembiayaan adalah:

1. Direksi
2. Venture Capital Officer (VCO) yang ditunjuk Direksi.
3. Venture Capital Officer (VCO) yang mengajukan.

(3)

Kode Etik Pejabat Pembiayaan


Kode etik pejabat pembiayaan mengacu kepada profesionalisme, dimana setiap
pejabat pembiayaan wajib:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Patuh dan taat kepada ketentuan per - Undang - Undangan dan


peraturan pembiayaan yang berlaku, baik ekstern maupun intern.
Melakukan pencatatan mengenai setiap kegiatan transaksi yang
terjalin dengan kegiatan pembiayaan.
Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.
Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi.
Menghindari diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan
dalam hal pertentangan kepentingan.
Menjaga kerahasiaan PPU dan perusahaan.
Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan
yang ditetapkan perusahaan terhadap kegiatan ekonomi, sosial, dan
lingkungan.
-5-

h.

i.

(4)

Tidak menerima hadiah atau imbalan apapun yang dapat


memperkaya diri maupun keluarganya, sehingga mempengaruhi
pendapat profesionalnya dalam penilaian atau keputusan
pembiayaan.
Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra
profesinya.

Prosedur Pembiayaan Yang Sehat


Prinsip dasar dari pemberian pembiayan yang sehat adalah:

a. Sesuai prosedur dan tahapan pembiayaan yang benar


b. Sesuai dengan prinsip kehati hatian

(5)

Pembiayaan Yang Dihindari


Adalah pembiayaan yang termasuk dalam kriteria SBV tidak dapat memberikan
pembiayaan kepada sektor usaha tersebut.
Pasal 3
KRITERIA PEMBIAYAAN MIKRO DAN TARGET MARKET

(1) Kriteria Pembiayaan


a.

Jenis pembiayaan berdasarkan tujuan:


(1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan usaha bagi pembelian/pengadaan barang dalam
rangka usaha
(2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan pengadaan sarana/prasarana usaha dan yang dipersamakan
dengan itu
(3) Pembiayaan konsumtif, yaitu
pembelian barang konsumtif

b.

yang

dimaksudkan

untuk

Skema pembiayaan:
Skema pembiayaan untuk pembiayaan mikro dapat terdiri dari:

(1)
(2)
(3)
(4)
c.

pembiayaan

Sistem angsuran / installment


Sistem tarik setor
Sistem diskonto
Sistem order

Jangka Waktu Pembiayaan:


Untuk pembiayaan mikro, jangka waktu maksimal pembiayaan adalah 36 bulan

d.

Jumlah Pembiayaan:
(1) Pembiayaan kepada setiap PPU jumlahnya antara Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(2) Pembiayaan kepada kelompok besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
kelompok, tetapi pembiayaan tetap kepada individu.
-6-

e.

Pembayaran dan Sistem Angsuran:


(1) Pembayaran dari PPU secara prinsip dapat disesuaikan dengan siklus usaha
yang bersangkutan (sistem order).
(2) Pola pembayaran dilakukan secara installment (pokok dan bagi hasil
sekaligus).

(2) Target Market


a.

Segmen Pasar:
1.
2.

b.

Individu, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada PPU perorangan dan


yang berbentuk badan usaha / hukum.
Kelompok, yaitu pembiayaan yang diberikan kepada kelompok.

Wilayah Kerja:
Wilayah kerja meliputi seluruh Wilayah Provinsi Bali selama masih bisa dilakukan
monitoring terhadap PPU, baik itu monitoring yang dilakukan sendiri maupun
bekerjasama dengan lembaga lain.

c.

Segi Jenis Usaha:


1.
2.
3.
4.

d.

Jasa.
Perdagangan.
Industri.
Usaha produktif lainnya.

Pengalaman Usaha:

Untuk bisa mendapatkan pembiayaan dari SBV, CPPU harus sudah memiliki
pengalaman usaha dibidang yang akan dibiayai minimal 1 (satu) tahun.
Pasal 4
MANAJEMEN PROSES PEMBIAYAAN
Bagan Alur Pembiayaan

-7-

SPP & Dokumen


Adm

Wawancara &
Survey

Arsip

Y
Analisa Kelayakan

T
Arsip

Y
Persetujuan
Manajemen

T
Arsip

Y
Akad Pembiayaan

Pencairan

Kolekting &
Monitoring

Penyehatan

Y
Pelunasan

(1)

Lama Waktu Proses Pembiayaan


Ketentuan lama waktu proses pembiayaan mikro:
a. Proses pembiayaan dimulai sejak diterimanya formulir SPP beserta dokumendokumen pendukung yang lengkap sampai dengan pencairan dana.
b. Prosesnya maksimal 3 hari kerja.

(2)

Pihak Terkait Dalam Pembiayaan

Prosedur persetujuan proposal untuk persetujuan pembiayaan mikro, adalah sbb:


Tahap Pembiayaan

Pra Pembiayaan:
Wawancara awal
Survey tempat usaha
Analisa kelayakan:
Analisa kelayakan usaha

VCO

Apprais
al

V
V
V
-8-

Legal

Keuang
-an

Komite

Direksi

Notaris

Analisa kelayakan jaminan


Proses Persetujuan
Konfirmasi & Pengikatan
Konfirmasi kepada PU
Pengikatan
Pencairan:
Form Pencairan
Pencairan
Kolekting & Monitoring:
Kolekting & Monitoring bulanan

(3)

V
V
V

V
V

V
V

V
V

V
V

Persetujuan Pembiayaan:
Persetujuan untuk pembiayaan mikro mengacu pada Keputusan Direksi yang telah
berlaku di Perusahaan.

(4)

Masa Berlaku Proposal Pembiayaan:


Proposal pembiyaan yang telah mendapatkan persetujuan dan atau telah dilakukan
konfirmasi tetapi belum dilakukan pengikatan perjanjian, maka setelah 30 hari kerja
dinyatakan batal dan jika diajukan lagi berlaku sebagai CPPU baru.

(5)

Pengikatan Pembiayaan: Perjanjian


Pembiayaan Rp. 1.000.000,- sampai
dengan Rp. 25.000.000,Pembiayaan diatas Rp. 25.000.000,sampai dengan Rp. 50.000.000,-

(6)

Perjanjian bawah tangan


Perjanjian bawah tangan
minimal Waarmerking notaris

dengan

Dokumen Pembiayaan
Dokumen yang dipergunakan dalam proses pembiayaan adalah:
a. Dokumen Internal berupa:
1.
2.
3.
4.
b.

Surat permohonan pembiayaan mikro.


Format analisa pembiayaan mikro.
Format akad pembiayaan dan pengikatan jaminan.
Format pencairan dana.

Dokumen Eksternal berupa:


1.

Pra Pembiayaan
a)
b)
c)
d)

Surat permohonan pembiayaan yang telah diisi dan ditandatangani


CPPU;
KTP suami dan istri yang masih berlaku;
Kartu Keluarga dan atau surat nikah atau akta Perkawinan (kalau ada);
Surat Keterangan Usaha minimal dari Kepala Lingkungan atau
Keterangan dari Perusahaan Induk bilamana usahanya mengerjakan
order perusahaan Induk;
-9-

e)

2.

Dokumen asset yang dijaminkan serta dokumen pendukung (untuk


Sertipikat Hak atas Tanah; PBB dan STTS , untuk Kendaraan; kwitansi
kosong rangkap 3 (tiga) satu bermeterai Rp.6000 yang telah ditanda
tangani pemilik yang tercantum dalam BPKB, poto copy KTP pemilik,
kwitansi pembelian, faktur pembelian);

Pengikatan perjanjian pembiayaan


Menyerahkan asli dokumen Jaminan berupa Sertipikat Hak Milik atau
Sertipikat Hak Guna Bangunan dan atau BPKB kendaraan.

(7)

Pendapatan dan Biaya


a.

Pendapatan
Pendapatan adalah semua pendapatan yang diterima dari pembiayaan, terdiri
dari:
(i) Pendapatan bagi hasil
Adalah pendapatan atas pembiayaan berupa bagi hasil yang besarnya:
a) Pembiayaan sampai dengan Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
minimal 1,25 % (satu koma dua puluh lima persen) flat per bulan dari
Plafon Pembiayaan.

(ii)

b)

Pembiayaan diatas Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai


dengan Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah), minimal 1,1%
(satu koma satu persen) flet perbulan dari Plafn Pembiayaan.

c)

Pembiayaan diatas Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah)


sampai dengan Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) minimal 1%
(satu persen) flet perbulan dari Plafon Pembiayaan.

Pendapatan commitment fee


Adalah pendapatan yang didapat dari PPU pada waktu pengikatan
pembiayaan, besarannya adalah : 1,5 % (satu koma lima persen) dari
Plafon Pembiayaan.
Pendapatan Commitment fee yang didapat 1% (satu persen) masuk
pendapatan perseroan dan 0,5 % (nol koma lima persen) diberikan sebagai
insentive bagi karyawan yang pembayaran dilakukan sebagai berikut:
0,25% (nol koma dua puluh lima persen) dibayar 1 (satu) bulan
setelah pembiayaan dicairkan;

0,25% (nol koma dua puluh lima persen) dibayar setelah setengah
jangka waktu pembiayaan dengan penilaian sehat, bilamana tidak
maka karyawan tidak berhak atas Commitment fee ini.

(iii) Pendapatan administrasi


Adalah pendapatan yang didapat dari PPU pada waktu pengikatan
pembiayaan, besarannya :
a) Pembiayaan sampai dengan Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) :
Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah);

- 10 -

b) Pembiayaan diatas Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai


dengan Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah): Rp.100.000,(seratus ribu rupiah);
c) Pembiayaan diatas Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) sampai
dengan Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah); Rp.200.000,- (dua ratus
ribu rupiah).
(iv) Pendapatan denda
Adalah pendapatan yang didapat dari PPU karena PPU tidak membayar
kewajibannya tepat waktu, jumlahnya 1%o (satu perseribu) perhari
keterlambatan.
(v) Pendapatan penalty
Adalah pendapatan yang didapat dari karena PPU melakukan pelunasan
sebelum Perjanjian/Pembiayaan berjalan 1 (satu) tahun yang besarnya 6%
(enam persen) dari Outstanding pada waktu dilakukan pelunasan.

b. Biaya biaya Pengikatan


Biaya pengikatan terdiri dari biaya notaris, biaya pengikatan jaminan, biaya
pengecekan sertifikat dan biaya premi asuransi untuk asset yang dijaminkan dan atau
asuransi jiwa kredit yang besarnya sesuai dengan tarif yang berlaku pada instansi
bersangkutan.

c.

Skema Pembiayaan
No

Plafond

IRR

Plafond Rp 10 jt

Rp 10jt < Plafond


Rp 25jt

1.25%/bln
Flat
1,1%/bln
Flat

Rp 25jt < Plafond


Rp 50jt

- 1%/bln
- Flat

Biaya
- Administrasi Rp
50.000,- Administrasi Rp
100.000,- Administrasi Rp
200.000,- Asuransi Jaminan

Jangka
Waktu
Max. 24 bln
Max. 36 bln
Max. 36 bln

Untuk pelunasan pembiayaan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty sebesar 6% dari
outstanding pembiayaan.

(8)

Jaminan
a)

Bentuk Jaminan
No
1

Jenis
Tanah dan
bangunan

Kendaraan
bermotor
pabrikan
Jepang

Syarat
- SHM, SHGB, SHP
- Atas nama PPU atau keluarga
inti (Orang tua , Saudara
Kandung, Mertua, Ipar)
- Umur teknis kendaraan roda 2
(dua) maksimal 5 (lima) tahun
dan kendaraan roda 4 (empat) 15
(lima belas) tahun dengan kondisi
masih bagus dan mempunyai
- 11 -

Prioritas
Jaminan utama

Jaminan utama
tambahan

Deposito

Bedoth
Pasar
Mesinmesin
Barang
dagangan

5
5

b)

nilai pasar.
- Harus ada kwitansi kosong
rangkap 3 (tiga) yang ditanda
tangani
pemilik
sesuai
tercantum dalam BPKB (satu
bermeterai cukup).
- Ada faktur pabrik.
- Copy KTP sesuai yang tercantum
dalam BPKB.
- Kalau belum dibalik nama, Ada
Pernyataan dari PPU bahwa
Kendaraan tersebut telah dibeli
tetapi belum dibalik nama.
- Ada kuasa mencairkan
- Pemberitahuan
ke
bank
bersangkutan
- Persetujuan Kepala Pasar

Jaminan tambahan

- Ada Faktur pembelian

Jaminan tambahan

- Milik PPU
- Ada daftar nama dan jumlah
barang

Jaminan tambahan

Pengikatan Jaminan
Jenis Jaminan
1. Kendaraan

Pengikatan
- Fiducia / tidak didaftar
- Kuasa jual

2. Persediaan

3. Mesin-mesin
4. Sertifikat Hak Milik/Hak
Guna Bangunan
5. Deposito

c)

Jaminan Utama

Fidusia
Kuasa Jual
Fidusia
Kuasa Jual
SKMHT

- Gadai deposito
- Kuasa Mencairkan

Keterangan
Notariil
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Notariil
Notariil
Bawah tangan

Penilaian Jaminan dan Investigasi


Penilaian jaminan dilakukan oleh:
1.

Pembiayaan sampai dengan Rp.10.000.000,- (sepuluh juta


dilakukan oleh VCO dengan persetujuan appraisal didalam komite;

2.

Pembiayaan diatas Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sampai dengan


Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dilakukan oleh Bag. Appraisal
sesuai ketentuan yang telah berlaku.
- 12 -

rupiah)

Adapun penilaian jaminan meliputi hal sebagai berikut:

a. Dokumen Yang Diperlukan:


Sertifikat : dokumen jaminan yang akan dinilai, IMB (jika ada) dan
SPPT dan STTS tahun pada waktu pembiayaan.
untuk kendaraan bermotor diperlukan BPKB dan STNK yang
masih berlaku.
b. Investigasi Jaminan
Untuk mengkonfirmasi letak dan lokasi jaminan, dan dilakukan
pengecekan kepada pejabat yang berwenang.
Memastikan kepada pihak terkait bahwa dokumen yang diberikan
adalah dokumen asli dan memastikan pemilik jaminan tersebut.
Menghindari kesalahan dalam penilaian jaminan.
Menentukan kewajaran nilai jaminan.
c. Nilai Jaminan
Nilai pasar / wajar.
Perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari perbandingan harga
jual barang sejenis yang disesuaikan dan sebanding dengan nilai
tambah / kurang dari obyek yang dinilai atau merupakan
perhitungan biaya reproduksi / biaya pengganti baru dikurangi
dengan penyusutan yang terjadi karena kerusakan fisik,
kemunduran fungsi dan kemunduran ekonomis.

Nilai Likuidasi
Perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari transaksi jual beli
barang di pasar bebas dalam waktu terbatas dimana penjual
terpaksa menjual, namun sebaliknya pembeli tidak terpaksa untuk
membeli.

d. Jaminan yang sudah dilakukan appraisal, akan dilakukan re-appraisal


minimal satu tahun sekali.

d)

Pertukaran Jaminan
Setiap usulan pertukaran jaminan ataupun pengambilan jaminan dapat
dipertimbangkan dengan mengacu kepada:

1.
2.
3.
4.

e)

Jaminan tersebut mempunyai nilai minimal yang sebanding dengan


kewajiban yang akan dikompensasikan.
Jaminan mudah dijual.
Telah dilakukan penilaian ulang oleh pejabat yang berwenang.
Memenuhi aspek yuridis formal dan material.

Investigasi Usaha
Dalam rangka penilaian atau investigasi usaha, pejabat yang berwenang
melakukan hal hal sebagai berikut:
- 13 -

1. Melakukan pengambilan foto tempat usaha CPPU.


2. Lokasi pasar tempat usaha CPPU.
3. Melakukan investigasi atas usaha CPPU dan atau melakukan sample
atas usaha sejenis di sekitarnya.
4. Mencari tahu sejauh mana karakter CPPU.
5. Usaha lainnya dari CPPU.
6. Dan lainnya yang berhubungan dengan CPPU.

f)

Asuransi
Untuk meminimalkan risiko pembiayaan serta mengurangi risiko, maka
disarankan kepada PPU masuk asuransi sebagai berikut:
1. Asuransi Jiwa:

a) Dengan pertimbangan tertentu, pembiayaan disarankan dilindungi


oleh asuransi jiwa.
b) Klausul penerima hak adalah PT. Sarana Bali Ventura (ventures
clause).
c) Nilai pertanggungan asuransi jiwa yang diberikan minimal sama
dengan jumlah pokok pembiayaan yang diberikan.
d) Semua penutupan asuransi harus dilakukan pada perusahaan
asuransi yang disetujui oleh PT. Sarana Bali Ventura.
2. Asuransi Jaminan:

a) Semua jenis jaminan yang masuk dalam kategori bisa


diasuransikan disarankan untuk diasuransikan.
b) Jenis asuransi adalah asuransi kerugian.
c) Nilai pertanggungan asuransi jaminan yang diberikan minimal
sama dengan jumlah pokok pembiayaan yang diberikan.
d) Klausul penerima hak adalah PT. Sarana Bali Ventura (ventures
clause).
e) Semua penutupan asuransi harus dilakukan pada perusahaan
asuransi yang disetujui oleh PT. Sarana Bali Ventura.
PPU wajib melakukan pembayaran premi dimuka untuk perlindungan
selama jangka waktu pembiayaan.

g)

Laporan Keuangan
Sebagai salah satu alat bagi PT. Sarana Bali Ventura untuk melakukan due
diligence dan melihat kelayakan usaha atas CPPU yang akan dibiayai, PT. Sarana
Bali Ventura memerlukan laporan keuangan dari usaha CPPU. Apabila CPPU tidak
mempunyai laporan keuangan, maka laporan keuangan akan disusun secara
sederhana oleh VCO berdasarkan:

1. Data primer hasil wawancara dengan CPPU.


2. Catatan keuangan CPPU / rekening di bank minimum 3 bulan terakhir.
3. Laporan jumlah PO / penjualan / penghasilan / gaji / tagihan minimum 3
bulan terakhir.
- 14 -

4. Faktur / buku buku catatan penjualan CPPU per-hari dan data yang
diperlukan minimal 3 bulan terakhir.
5. Bon pembelian atas barang barang dagangan CPPU.
6. SPK 1 (satu) tahun terakhir.
Pasal 5
MONITORING DAN PENGAWASAN

(1)

Pendahuluan
Pada prinsipnya PPU diharapkan membayar angsuran ke kasir/Bagian Keuangan PT.
Sarana Bali Ventura, namun demikian dapat dilakukan collection/penagihan oleh VCO
atau Suporting Agent atau pihak lain yang telah merupakan partner kerja dari PT.
Sarana Bali Ventura.
Pengawasan pembiayaan adalah kegiatan yang bersifat intern dan ekstern untuk
mendapatkan kualitas pembiayaan yang lain. Pengawasan lebih difokuskan ke dalam
atau pada prosedur pembiayaan, sedangkan monitoring pembiayaan difokuskan keluar
atau pada PPU.
Mengingat pembiayaan merupakan ujung tombak kegiatan usaha yang relatif rawan,
maka perlu adanya suatu pengawasan pembiayaan yang bersifat menyeluruh. Prinsip
prinsip yang digunakan dalam pengawasan pembiayaan antara lain:

a.
b.
c.

(2)

Pencegahan dini terhadap kerugian pembiayaan, bentuk teknisnya


adalah reminder bulanan yang disiapkan oleh administrasi investasi
Pengawasan melekat atas pelaksanaan pembiayaan.
Audit intern terhadap semua aspek pembiayaan.

Tujuan
Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk:

a.
b.
c.
d.

Melindungi kekayaan perusahaan.


Memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansi.
Meningkatkan efisiensi operasi usaha.
Mendorong ke arah ditaatinya ketentuan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya pengawasan pembiayaan bertujuan untuk membantu petugas bagian


pembiayaan melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien, dengan
demikian diharapkan peluang penyimpangan dapat diminimalkan dan dideteksi sejak
awal.

(3)

Obyek
Pengawasan pembiayaan harus meliputi semua aspek pembiayaan serta semua objek
pengawasan tanpa pengecualian, yaitu:

a.
b.
c.
d.

Pejabat yang terkait dengan pembiayaan;


Semua jenis pembiayaan;
File pembiayaan;
PPU.

Pejabat yang berwenang dalam mengawasi dan monitoring pembiayaan:

a.

Direksi;
- 15 -

b.
c.

(4)

VCO;
Suporting Agent PPU bersangkutan.

Sistem Manajemen Informasi


Sebagai bagian dari kegiatan monitoring, administrasi investasi harus menyusun
laporan PPU mikro secara periodik untuk dilaporkan kepada manajemen sebagai
berikut:

a.
b.

Non Performing Pembiayaan (NPP)


Konsentrasi pembiayaan berdasarkan:
- Jumlah pembiayaan s/d Rp 10.000.000,- Jumlah pembiayaan diatas Rp 10.000.000,- s/d Rp 25.000.000,- Jumlah pembiayaan diatas Rp.25.000.000,- s/d Rp.50.000.000,Berdasarkan sektor usaha.
Berdasarkan lokasi usaha.
Kecukupan jaminan.
Pertumbuhan pembiayaan.
Realisasi IRR per-PPU dan secara total.
Pendapatan total bagi hasil.

c.
d.
e.
f.
g.
h.

Pasal 6
PEMBIAYAAN BERMASALAH

(1)

Pengertian
Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dimana ada penyimpangan
utama dalam pembayaran kembali atas pembiayaan yang menyebabkan
keterlambatan dalam pengembalian atau diperlukan tindakan yuridis dalam
pengembaliannya atau kemungkinan ada potensi loss.
Kondisi kesehatan PPU adalah.
No
1
2
3
4
5

(2)

Tunggakan
0 bulan
1 3 bulan
4 6 bulan
7 12 bulan
> 12 bulan

Kondisi Kesehatan PPU


Sehat
Special Mention (dalam perhatian khusus)
Kurang Sehat
Sakit
Macet

Penanganan Pembiayaan Bermasalah


Penanganan atas PPU bermasalah dikelola oleh VCO atau bagian Remedial adalah
sebagai berikut:

a)

Penanganan secara administratif


1.
Penjadwalan kembali (Reschedulling)
Merupakan perubahan syarat pembiayaan yang hanya menyangkut
jadwal pembayaran atau jangka waktu termasuk masa tenggang
(grace periode) yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
besaran angsuran.
2.
Persyaratan kembali (Reconditioning)
Merupakan perubahan sebagian atau seluruh syarat syarat
pembiayaan yang tidak terbatas pada perubahan jadwal
- 16 -

3.

(3)

pembayaran, jangka waktu, dan atau persyaratan lainnya,


sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum saldo
pembiayaan.
Penataan kembali (Restructuring)
Merupakan penataan kembali struktur pembiayaan yang meliputi:
a. Penambahan jumlah pembiayaan.
b. Melakukan reschedulling dan reconditioning.
Seluruh usulan penyelamatan / peyehatan PPU sesuai dengan
sistem dan prosedur dan melibatkan unit pembiayaan

b)

Penanganan teknis / lapangan


Fokus utama penanganan adalah untuk memperoleh kembali semaksimal
mungkin dana pembiayaan yang telah diberikan kepada PPU.
Dalam hal ini, sumber pengembalian dapat berasal dari:
1.
Usaha yang dibiayai.
2.
Usaha lain yang tidak dibiayai.
3.
Bantuan keluarga atau pihak ketiga.
4.
Penjualan asset yang dijaminkan dan yang tidak dijaminkan.
5.
Sumber lain yang dapat diusahakan oleh PPU untuk melunasi
kewajiban.

c)

Penanganan terhadap PPU bermasalah diatur sebagai


berikut:
1.
Untuk PPU bermasalah dengan kategori special mention (dalam
perhatian khusus), maka usaha penyehatan dan penanganannya
dilakukan oleh VCO bersama sama dengan remedial.
2.
Untuk PPU bermasalah dengan kategori kurang sehat, sakit dan
macet, maka usaha penyehatan dan penanganannya dilakukan
oleh remedial.

Ketentuan Penyelesaian PPU


a) Setiap usaha penyelesaian baik secara sukarela maupun paksa harus sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku dan mengacu kepada perjanjian
dengan mengutamakan pendekatan kekeluargaan atau musyawarah.
b) Dalam hal penyelesaian pembiayaan berasal dari penjualan asset diluar
proses peradilan, maka harus dilaksanakan berdasarkan persetujuan pemilik
asset dan atau PPU yang bersangkutan, serta pelaksanaan transaksi
penjualan asset tersebut harus dilakukan oleh pemilik.

(4)

Penghapusan Pembiayaan PPU


Penghapusan PPU diragukan / sakit dan macet dapat dilakukan setelah adanya usaha
yang maksimal untuk mendapatkan kembali dana pembiayaan yang telah diberikan
kepada PPU, namun tetap memiliki peluang besar untuk menimbulkan kerugian.
Penghapusan pembiayaan PPU dapat dilakukan dengan dua tahap, yaitu:

1. Hapus buku (write-off)


- 17 -

Hapus buku adalah penghapusan atas pencatatan pos pembiayaan yang


diberikan dalam neraca perusahaan terhadap PPU yang sudah dimasukkan
dalam kategori macet dengan menggunakan dana penghapusan yang telah
dicadangkan.
Hapus buku dapat dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a) PPU macet sudah 12 bulan berada dibawah penanganan remedial.
b) PPU tidak kooperatif dan sulit ditemui.
c) Usaha yang dibiayai sudah tidak ada.
d) Tidak mempunyai sumber pengembalian.
e) Upaya pengembalian hanya dapat dilakukan dengan eksekusi atau
penjualan jaminan.
f) Tersedia dana cadangan penghapusan
2. Hapus tagih
Hapus tagih adalah menghentikan proses penagihan atas segala kewajiban
PPU berdasarkan pertimbangan PPU dipastikan tidak akan mampu
memenuhi kewajibannya.
Hapus tagih dapat dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut:
a) Sudah dilakukan hapus buku minimal selama 6 bulan.
b) Sudah dilakukan usaha yang optimal.
c) PPU tidak mempunyai aset secara material.
d) PPU tidak mempunyai sumber pegembalian atas kewajiban.
e) Perusahaan sudah bubar secara hukum.
f) PPU tidak diketahui lagi domisilinya.
Hapus buku maupun hapus tagih hanya dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan dari Direksi dan Komisaris dan atau menurut ketentuan yang
berlaku. Proses penghapusan dilakukan dengan usulan dari remedial kepada
Direksi selanjutnya apabila disetujui maka usulan tersebut harus mendapat
persetujuan Dewan Komisaris, selanjutnya apabila disetujui akan diteruskan ke
bagian akuntansi dan keuangan.

(5)

Aset Yang Diambil Alih (AYDA)


AYDA adalah salah satu cara penyelesaian terhadap PPU bermasalah dalam kategori
macet, dengan cara menyerahkan aset / jaminan yang dimiliki oleh PPU yang
kemudian diambil alih oleh PT. SBV.
Prosedur pengambilan jaminan PPU menjadi AYDA adalah sebagai berikut:

1.

2.
3.
4.

Remedial membuat memorandum yang berisi tentang kondisi PPU macet


secara lengkap serta alasan pelaksanaan AYDA yang diketahui oleh
Manajer Investasi dan Manajer Operasional untuk disetujui oleh Direksi,
dan selanjutnya dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris.
Apabila sudah disetujui oleh seluruh Dewan Komisaris maka proses
AYDA dapat dilaksanakan.
Bagian legal dapat menjalankan proses legalitas AYDA.
Dibuat surat penunjukan dari Direksi kepada salah satu karyawan untuk
selanjutnya dilakukan proses penjualan kepada pihak lain yang berminat
untuk membeli.
- 18 -

(6)

Monitoring Penyelesaian
Dalam rangka untuk mengetahui proses penyelesaian PPU bermasalah yang ditangani
oleh VCO dan atau Monitoring & Remedial, maka laporan yang harus dibuat setiap
bulan adalah sesuai dengan lampiran dan minimal berisikan:

a.
b.
c.
d.
e.
f.

(7)

Nama PPU.
Outstanding.
Rencana penyelesaian secara kuantitatif dan kualitatif.
Realisasi penyelesaian secara kuantitatif dan kualitatif.
Prosentase pencapaian penyelesaian.
Dan lainnya yang diperlukan.

Akumulasi Penyisihan Investasi Bagi Hasil


Khusus untuk pembiayaan mikro maka perlu dibentuk suatu akumulasi penyisihan
investasi bagi hasil yang berbeda dengan akumulasi penyisihan investasi bagi hasil
yang telah diatur selama ini. Dengan pertimbangan risiko untuk pembiayaan mikro
cukup besar maka struktur penyisihan investasi bagi hasil untuk pembiayaan mikro
adalah sbb:
No
1
2
3

Tunggakan
Sehat
Special Mention (dalam
perhatian khusus)
Kurang Sehat

Sakit

Macet

Kondisi Kesehatan PPU


2% x Outstanding pokok pembiayaan
7,5% x (Outstanding pokok pembiayaan nilai taksasi
jaminan)
20% x (Outstanding pokok pembiayaan nilai taksasi
jaminan)
60% x (Outstanding pokok pembiayaan nilai taksasi
jaminan)
100% x (Outstanding pokok pembiayaan nilai taksasi
jaminan)

- 19 -

Anda mungkin juga menyukai

  • Sle
    Sle
    Dokumen11 halaman
    Sle
    Ageng Prasetiyo
    Belum ada peringkat
  • F Obstetri
    F Obstetri
    Dokumen25 halaman
    F Obstetri
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • F. Kritis
    F. Kritis
    Dokumen16 halaman
    F. Kritis
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • F Ibu
    F Ibu
    Dokumen25 halaman
    F Ibu
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • F. Kritis
    F. Kritis
    Dokumen16 halaman
    F. Kritis
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Format Resume Asuhan Keperawatan
    Format Resume Asuhan Keperawatan
    Dokumen3 halaman
    Format Resume Asuhan Keperawatan
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • New GGK
    New GGK
    Dokumen19 halaman
    New GGK
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Anfis 6
    Anfis 6
    Dokumen39 halaman
    Anfis 6
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Dokumen7 halaman
    Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Medoroga
    Medoroga
    Dokumen9 halaman
    Medoroga
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Penanganan PPU Bermasalah
    Penanganan PPU Bermasalah
    Dokumen12 halaman
    Penanganan PPU Bermasalah
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Peritonitis
    Leaflet Peritonitis
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Peritonitis
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Format Anak
    Format Anak
    Dokumen21 halaman
    Format Anak
    lifasetiawati
    Belum ada peringkat
  • MD
    MD
    Dokumen23 halaman
    MD
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Dokumen7 halaman
    Askep Menarik Diri Tinjauan Kasus
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Tutor
    Tutor
    Dokumen1 halaman
    Tutor
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Depresi
    Depresi
    Dokumen3 halaman
    Depresi
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Eripah Skizoafektif
    Eripah Skizoafektif
    Dokumen35 halaman
    Eripah Skizoafektif
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Suasana
    Gangguan Suasana
    Dokumen20 halaman
    Gangguan Suasana
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Depresi
    Depresi
    Dokumen3 halaman
    Depresi
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Arga
    Arga
    Dokumen2 halaman
    Arga
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • A. Pengertian
    A. Pengertian
    Dokumen2 halaman
    A. Pengertian
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Antebrachii
    Fraktur Antebrachii
    Dokumen14 halaman
    Fraktur Antebrachii
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • A. Konsep Medis 1. Pengertian: Kronik. Gastritis Akut
    A. Konsep Medis 1. Pengertian: Kronik. Gastritis Akut
    Dokumen20 halaman
    A. Konsep Medis 1. Pengertian: Kronik. Gastritis Akut
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen13 halaman
    Bab Ii
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Eripah Skizoafektif
    Eripah Skizoafektif
    Dokumen35 halaman
    Eripah Skizoafektif
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Made Krisna
    Belum ada peringkat
  • Askep Gastritis
    Askep Gastritis
    Dokumen6 halaman
    Askep Gastritis
    Made Krisna
    Belum ada peringkat