Pasal 1
1. CPPU ( Calon perusahaan pasangan usaha ) datang pada VCO, mengajukan permohonan
pembiayaan
2. VCO mengadakan interview dengan CPPU /PPU kemudian :
a. Meminta CPPU /PPU mengisi aplikasi permohonan pembiayaan
b. Meminta fotocopy dokumen persyaratan permohonan pembiayaan seperti :
Dokumen perijinan ( SIUP, TDP, NPWP,SITU,HO DLL)
Anggaran Dasar / Akte pendirian perusahaan ( PT,CV,Fa dll )
Bukti Jati Diri ( KTP,SIM,Paspor, Akta Perkawinan dan Kartu KK)
Data keuangan ( Neraca,R/L,cash flow dan mutasi R/K 3 bulan terakhir
Bukti kepemilikan agunan ( sertifikat tanah,BPKB dll)
Dalam interview permohonan pembiayaan yang harus diperhatikan adalah faktor 5 C
yaitu :
CHARAKTER
Diteliti tentang kebiasaan kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarganya,
hobby dan social standingnya. Ini merupakan ukuran tentang kemauan untuk
membayar
CAPACITY
Diteliti tentang pengalamannya dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan
pendidikannya dan juga kemampuan produksi dari perusahaan tersebut serta
mengikuti kemajuan teknologi dan sistem sistem perusahaan modern
CAPITAL
Pada analisa permodalan ini titik beratnya adalah seberapa besar dana pemilik
sendiri yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Ini merupakan ukuran seberapa
besar si pemilik ambil bagian dalam menanggung resiko dalam usaha tersebut.
Semakin besar modal sendiri semakin baik
CONDITION
Kondisi dari ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha CPPU perlu
juga mendapat penelitian. Maksudnya agar dapat memperkecil resiko yang mungkin
timbul oleh kondisi ekonomi, misalnya adanya perubahan peraturan pemerintah
disektor perdagangan . Keadaan perdagangan serta persaingan dilingkungan sektor
usaha si pemohon kredit perlu diketahui, sehingga bantuan yang akan diberikan benar
benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya.
COLLATERAL
Sebenarnya agunan ini diperlukan bukan karena tidak percaya atau sangsi terhadap
pembayaran kewajibannya, tetapi yang lebih penting adalah untuk menjaga/pegangan
-1-
terakhir bila CPPU macet dikemudian hari. Karena kelancaran usaha saat ini belum
tentu tetap lancar dikemudian hari.
3. Setelah Blangko permohonan telah diisi dan dilengkapi dengan copy ijin usaha, copy
jaminan dan sebagainya, maka permohonan tersebut diregistrasi terlebih dahulu pada
bagian Administrasi Investasi ( service assistance ) untuk memudahkan bagian
administrasi investasi dalam memonitor perkembangan setiap permohonan yang masuk.
4. Dari Hasil interview dan berdasarkan data yang diterima, VCO akan memperoleh
gambaran apakah permohonan pembiayaan dari CPPU / PPU tersebut dapat diproses
lebih lanjut atau langsung ditolak. Alasan penolakan antara lain :
Dokumen dokumen persyaratan belum dapat dipenuhi
Agunan yang diberikan tidak dapat diikat
Agunan yang diberikan kurang memadai
Dll
Apabila permohonan pembiayaan tersebut ditolak maka VCO membuat Berita Acara
Penolakan ( form terlampir), dan surat penolakan, kemudian Berita Acara Penolakan dan
copy surat penolakan tersebut disimpan di bagian administrasi investasi ( service
assistance)
5. Apabila permohonan pembiayaan bisa diproses lebih lanjut, maka VCO melakukan
Kunjungan usaha ke tempat calon PPU, dan hasil kunjungan dituangkan dalam Call
Report. Jika dalam kunjungan usaha tersebut VCO memperolah gambaran bahwa usaha
CPPU tidak layak maka checking, analisa data keuangan, dan apraisal tidak perlu
dilakukan. Jika permohonan pembiayaan diteruskan maka harus dilakukan langkah
langkah sebagai berikut :
a. CHECKING :
TRADE CHECKING :
Dilakukan untuk mencari informasi / mengadakan penyelidikan yang berhubungan
dengan CPPU/PPU kepada relasi dagangannya ( supllier,distributor,buyer)
Trade cheking ini dapat dilakukan dengan surat, telepon atau kunjungan langsung
PRACTISE CHECKING :
Dilakukan untuk mengadakan penelitian / penyelidikan yang berhubungan dengan
prakter dokter. Practise checking ini dilakukan hanya dengan kunjungan langsung
pada tempat praktek, untuk melihat berapa banyak pasien yang dapat berobat.
Maksud dari pada practice checking ini adalah untuk mengetahui
Jumlah pasien rata rata dalam sebulan
Rata rata pembayaran dari pasien
Persaingan persaingan
Keterangan lainnya yang diperlukan, antara lain situasi tempat praktek
PERSONAL CHECKING
Personal cheking adalah suatu cara untuk mendapatkan mengenai CPPU / PPU
melalui pihak lain yang mempunyai hubungan dengan CPPU/PPU, berapa lama telah
mengenal CPPU/PPU yang bersangkutan, problema rumah tangga / keuangan ,
-2-
sumber pendapatan, reputasi, dan lain lain. Sifat checking ini lebih ditekankan pada
sifat pribadi seseorang.
B. ANALISA KEUANGAN
VCO harus menganalisa data keuangan antara lain, baik berupa neraca, Rugi
laba dan cash flow ataupun analisa kebutuhan modal kerja, proyeksi keuangan
dll
C. MEMINTA BANTUAN APPRAISAL
Meminta bantuan bagian appraisal untuk melakukan appraisal atas agunan. Prosedur
penilaian yang dilakukan mengikuti pedoman penilaian jaminan ( Lihat Surat
Keputusan Direksi No 004/DIR/SBV/VII/2004)
D. MEMINTA BANTUAN LEGAL
Meminta bantuan Legal untuk melakukan Opini atas dokumen hukum CPPU seperti
ijin ijin usaha dll.
6. Dari data dan informasi diatas, maka VCO akan memperoleh gambaran apakah
permohonan ditolak atau dilanjutkan. Alasan penolakan antara lain :
Keadaan keuangan tidak baik
Tidak memerlukan modal kerja, dari pihak ke 3 (SBV ) atas dasar hasil perhitungan
kebutuhan modal kerja
Reputasi kurang baik dikalangan perbankan/perdagangan
Agunan tidak marketable
Dll
Apabila VCO akan memproses lebih lanjut permohonan tersebut, maka VCO akan
membuat Proposal Investasi, dan meminta no PI pada bagian Administrasi investasi.
( Service Asistance ). Hal ini dimaksudkan agar usulan pembiayaan yang dibuat dapat
dimonitor oleh bagian Administrasi Investasi / Service Assistance.
7. Pembuatan PI harus jelas (lihat pembuatan PI). Setelah itu PI tersebut, dimasukkan ke
dalam File Investasi, berikut dokumen lainnya seperti, legal Opinion, hasil penilaian
apraisal, perijinan dengan urutan sesuai dengan File Investasi (terlampir) Selanjutnya
diajukan ke Komite Investasi / Direksi, apabila melebihi limit pembiayaan Direksi,
dimintakan persetujuan Dewan Komisaris.
8. Apabila PI ditolak, maka VCO membuat berita acara penolakan dan surat penolakan, dan
memberitahukan penolakan tersebut. Sebaliknya apabila PI disetujui, maka VCO
meminta bagian legal membuat surat konfirmasi kepada CPPU/PPU
9. Apabila surat konfirmasi telah dikembalikan oleh CPPU/PPU, maka VCO juga meminta
bukti kepemilikan agunan asli untuk diserahkan ke bagian legal guna pengecekan
keaslian sertifikat di BPN ( Badan Pertanahan Nasional).Bag.Legal, membuat tanda
terima dokumen agunan langsung setelah menerima bukti kepemilikan agunan asli
rangkap 2, setelah di tanda tangan Direksi, lembar 1 (asli) diserahkan kembali kepada
CPPU dan lembar ke 2 sebagai arsip.
-3-
10. VCO membuat fotocopy PI, Surat Konfirmasi, untuk diberikan kepada legal. Bag. Legal
kemudian :
Membuat Perjanjian Pembiayaan dan Kelengkapannya
Membuat Janji dengan Notaris untuk melakukan pengikatan.
11. VCO membuat janji dengan CPPU/PPU kapan dilakukan pengikatan.
12. Sebelum dilakukan pengikatan dengan Notaris, bagian Legal wajib memeriksa
kebenaran isi perjanjian yang harus ditandatangani oleh CPPU /PPU
13. Setelah perjanjian di tandatangani oleh ke dua belah pihak, VCO dibantu oleh bagian
administrasi investasi menyiapkan Nota Pencairan Dana ( NPD ) sesuai form terlampir
dan menyerahkan NPD ke bagian Legal.
14. Bagian Legal :
Memberikan paraf pada kolom yang telah disediakan dan memberikan catatan
Jaminan telah diperiksa dan telah dilakukan pengikatan dan diberi tanggal
Agunan asli
segera diserahkan ke VCO untuk diserahkan kepada petugas
penyimpanan dokumen dengan menggunakan Form yang telah ditentukan seperti
terlampir. ( selanjutnya mengikuti sisdur penyimpanan dan pengeluaran dokumen
jaminan )
Dokumen dokumen pengikatan dimasukkan ke dalam Investment Documentation File
dan disimpan di dalam almari besi dibawah tanggung jawab petugas penyimpanan.
15. Kemudian NPD tersebut diserahkan oleh VCO ke bagian administrasi investasi dan
ditandatangani oleh Bagian Aministrasi Investasi, kemudian dimintakan persetujuan
Direksi . Dengan keluarnya NPD tersebut, penarikan dana dapat dilakukan oleh PPU.
KETENTUAN DASAR
D IR E K S I
K E S E K R E T A R IA T A N
D IV . IN V E S T A S I
VCO
D IV . P E N Y E L A M A T A N
PPU
B a g . R e m e d ia l
B a g . R e s tru k tu r
D IV . L E G A L
Bag. Legal
D IV . R IS E T &
PENGEM BANGAN
B a g . A p p r a is a l
S ta ff
D IV . O P E R A S IO N A L
B ag . K euanga n
B a g . A k u n t in g
D IV . H R D & U M U M
B a g . A d m . In v
Bag. HRD
B ag . U m um
S o p ir
(2)
S a tp a m
P ra m u b a k ti
a.
b.
c.
d.
1. Direksi
2. Venture Capital Officer (VCO) yang ditunjuk Direksi.
3. Venture Capital Officer (VCO) yang mengajukan.
(3)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
(4)
(5)
b.
yang
dimaksudkan
untuk
Skema pembiayaan:
Skema pembiayaan untuk pembiayaan mikro dapat terdiri dari:
(1)
(2)
(3)
(4)
c.
pembiayaan
d.
Jumlah Pembiayaan:
(1) Pembiayaan kepada setiap PPU jumlahnya antara Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah) sampai dengan Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
(2) Pembiayaan kepada kelompok besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
kelompok, tetapi pembiayaan tetap kepada individu.
-6-
e.
Segmen Pasar:
1.
2.
b.
Wilayah Kerja:
Wilayah kerja meliputi seluruh Wilayah Provinsi Bali selama masih bisa dilakukan
monitoring terhadap PPU, baik itu monitoring yang dilakukan sendiri maupun
bekerjasama dengan lembaga lain.
c.
d.
Jasa.
Perdagangan.
Industri.
Usaha produktif lainnya.
Pengalaman Usaha:
Untuk bisa mendapatkan pembiayaan dari SBV, CPPU harus sudah memiliki
pengalaman usaha dibidang yang akan dibiayai minimal 1 (satu) tahun.
Pasal 4
MANAJEMEN PROSES PEMBIAYAAN
Bagan Alur Pembiayaan
-7-
Wawancara &
Survey
Arsip
Y
Analisa Kelayakan
T
Arsip
Y
Persetujuan
Manajemen
T
Arsip
Y
Akad Pembiayaan
Pencairan
Kolekting &
Monitoring
Penyehatan
Y
Pelunasan
(1)
(2)
Pra Pembiayaan:
Wawancara awal
Survey tempat usaha
Analisa kelayakan:
Analisa kelayakan usaha
VCO
Apprais
al
V
V
V
-8-
Legal
Keuang
-an
Komite
Direksi
Notaris
(3)
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Persetujuan Pembiayaan:
Persetujuan untuk pembiayaan mikro mengacu pada Keputusan Direksi yang telah
berlaku di Perusahaan.
(4)
(5)
(6)
dengan
Dokumen Pembiayaan
Dokumen yang dipergunakan dalam proses pembiayaan adalah:
a. Dokumen Internal berupa:
1.
2.
3.
4.
b.
Pra Pembiayaan
a)
b)
c)
d)
e)
2.
(7)
Pendapatan
Pendapatan adalah semua pendapatan yang diterima dari pembiayaan, terdiri
dari:
(i) Pendapatan bagi hasil
Adalah pendapatan atas pembiayaan berupa bagi hasil yang besarnya:
a) Pembiayaan sampai dengan Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
minimal 1,25 % (satu koma dua puluh lima persen) flat per bulan dari
Plafon Pembiayaan.
(ii)
b)
c)
0,25% (nol koma dua puluh lima persen) dibayar setelah setengah
jangka waktu pembiayaan dengan penilaian sehat, bilamana tidak
maka karyawan tidak berhak atas Commitment fee ini.
- 10 -
c.
Skema Pembiayaan
No
Plafond
IRR
Plafond Rp 10 jt
1.25%/bln
Flat
1,1%/bln
Flat
- 1%/bln
- Flat
Biaya
- Administrasi Rp
50.000,- Administrasi Rp
100.000,- Administrasi Rp
200.000,- Asuransi Jaminan
Jangka
Waktu
Max. 24 bln
Max. 36 bln
Max. 36 bln
Untuk pelunasan pembiayaan sebelum jatuh tempo akan dikenakan penalty sebesar 6% dari
outstanding pembiayaan.
(8)
Jaminan
a)
Bentuk Jaminan
No
1
Jenis
Tanah dan
bangunan
Kendaraan
bermotor
pabrikan
Jepang
Syarat
- SHM, SHGB, SHP
- Atas nama PPU atau keluarga
inti (Orang tua , Saudara
Kandung, Mertua, Ipar)
- Umur teknis kendaraan roda 2
(dua) maksimal 5 (lima) tahun
dan kendaraan roda 4 (empat) 15
(lima belas) tahun dengan kondisi
masih bagus dan mempunyai
- 11 -
Prioritas
Jaminan utama
Jaminan utama
tambahan
Deposito
Bedoth
Pasar
Mesinmesin
Barang
dagangan
5
5
b)
nilai pasar.
- Harus ada kwitansi kosong
rangkap 3 (tiga) yang ditanda
tangani
pemilik
sesuai
tercantum dalam BPKB (satu
bermeterai cukup).
- Ada faktur pabrik.
- Copy KTP sesuai yang tercantum
dalam BPKB.
- Kalau belum dibalik nama, Ada
Pernyataan dari PPU bahwa
Kendaraan tersebut telah dibeli
tetapi belum dibalik nama.
- Ada kuasa mencairkan
- Pemberitahuan
ke
bank
bersangkutan
- Persetujuan Kepala Pasar
Jaminan tambahan
Jaminan tambahan
- Milik PPU
- Ada daftar nama dan jumlah
barang
Jaminan tambahan
Pengikatan Jaminan
Jenis Jaminan
1. Kendaraan
Pengikatan
- Fiducia / tidak didaftar
- Kuasa jual
2. Persediaan
3. Mesin-mesin
4. Sertifikat Hak Milik/Hak
Guna Bangunan
5. Deposito
c)
Jaminan Utama
Fidusia
Kuasa Jual
Fidusia
Kuasa Jual
SKMHT
- Gadai deposito
- Kuasa Mencairkan
Keterangan
Notariil
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Bawah tangan
Notariil
Notariil
Bawah tangan
2.
rupiah)
Nilai Likuidasi
Perkiraan jumlah uang yang diperoleh dari transaksi jual beli
barang di pasar bebas dalam waktu terbatas dimana penjual
terpaksa menjual, namun sebaliknya pembeli tidak terpaksa untuk
membeli.
d)
Pertukaran Jaminan
Setiap usulan pertukaran jaminan ataupun pengambilan jaminan dapat
dipertimbangkan dengan mengacu kepada:
1.
2.
3.
4.
e)
Investigasi Usaha
Dalam rangka penilaian atau investigasi usaha, pejabat yang berwenang
melakukan hal hal sebagai berikut:
- 13 -
f)
Asuransi
Untuk meminimalkan risiko pembiayaan serta mengurangi risiko, maka
disarankan kepada PPU masuk asuransi sebagai berikut:
1. Asuransi Jiwa:
g)
Laporan Keuangan
Sebagai salah satu alat bagi PT. Sarana Bali Ventura untuk melakukan due
diligence dan melihat kelayakan usaha atas CPPU yang akan dibiayai, PT. Sarana
Bali Ventura memerlukan laporan keuangan dari usaha CPPU. Apabila CPPU tidak
mempunyai laporan keuangan, maka laporan keuangan akan disusun secara
sederhana oleh VCO berdasarkan:
4. Faktur / buku buku catatan penjualan CPPU per-hari dan data yang
diperlukan minimal 3 bulan terakhir.
5. Bon pembelian atas barang barang dagangan CPPU.
6. SPK 1 (satu) tahun terakhir.
Pasal 5
MONITORING DAN PENGAWASAN
(1)
Pendahuluan
Pada prinsipnya PPU diharapkan membayar angsuran ke kasir/Bagian Keuangan PT.
Sarana Bali Ventura, namun demikian dapat dilakukan collection/penagihan oleh VCO
atau Suporting Agent atau pihak lain yang telah merupakan partner kerja dari PT.
Sarana Bali Ventura.
Pengawasan pembiayaan adalah kegiatan yang bersifat intern dan ekstern untuk
mendapatkan kualitas pembiayaan yang lain. Pengawasan lebih difokuskan ke dalam
atau pada prosedur pembiayaan, sedangkan monitoring pembiayaan difokuskan keluar
atau pada PPU.
Mengingat pembiayaan merupakan ujung tombak kegiatan usaha yang relatif rawan,
maka perlu adanya suatu pengawasan pembiayaan yang bersifat menyeluruh. Prinsip
prinsip yang digunakan dalam pengawasan pembiayaan antara lain:
a.
b.
c.
(2)
Tujuan
Secara umum pengawasan intern bertujuan untuk:
a.
b.
c.
d.
(3)
Obyek
Pengawasan pembiayaan harus meliputi semua aspek pembiayaan serta semua objek
pengawasan tanpa pengecualian, yaitu:
a.
b.
c.
d.
a.
Direksi;
- 15 -
b.
c.
(4)
VCO;
Suporting Agent PPU bersangkutan.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Pasal 6
PEMBIAYAAN BERMASALAH
(1)
Pengertian
Pembiayaan bermasalah adalah suatu kondisi pembiayaan dimana ada penyimpangan
utama dalam pembayaran kembali atas pembiayaan yang menyebabkan
keterlambatan dalam pengembalian atau diperlukan tindakan yuridis dalam
pengembaliannya atau kemungkinan ada potensi loss.
Kondisi kesehatan PPU adalah.
No
1
2
3
4
5
(2)
Tunggakan
0 bulan
1 3 bulan
4 6 bulan
7 12 bulan
> 12 bulan
a)
3.
(3)
b)
c)
(4)
(5)
1.
2.
3.
4.
(6)
Monitoring Penyelesaian
Dalam rangka untuk mengetahui proses penyelesaian PPU bermasalah yang ditangani
oleh VCO dan atau Monitoring & Remedial, maka laporan yang harus dibuat setiap
bulan adalah sesuai dengan lampiran dan minimal berisikan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
(7)
Nama PPU.
Outstanding.
Rencana penyelesaian secara kuantitatif dan kualitatif.
Realisasi penyelesaian secara kuantitatif dan kualitatif.
Prosentase pencapaian penyelesaian.
Dan lainnya yang diperlukan.
Tunggakan
Sehat
Special Mention (dalam
perhatian khusus)
Kurang Sehat
Sakit
Macet
- 19 -