Anda di halaman 1dari 2

I. APENDIKS 1.

ANATOMI Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang rata-rata 8 cm (dapat bervariasi dari 0,3 cm sampai 33 cm), dan berpangkal di caecum. Diameter apendiks sekitar 5-10 mm. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar di bagian distal. Namun demikian, pada anak, apendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkalnya dan menyempit ke arah ujungnya. Keadaan ini mungkin menjadi sebab rendahnya insiden apendisitis pada usia itu. Embriogenesis apendiks dimulai sejak 8 minggu gestasi. Pertumbuhan caecum yang lebih cepat daripada apendiks, membuat apendiks mencapai posisi akir di posteromedial aspek dari caecum, 2 cm di bawah katup ileocaecal. Rotasi yang terjadi saat embriogenesis menyebabkan beberapa variasi letak apendiks. Pada 95% kasus, apendiks terletak intraperitoneal. Pada 30% kasus, ujung apendiks berada di pelvis, 65% di belakang caecum. Sisa 5% kasus terletak ekstraperitoneal, yang ujung apendiksnya dapat terletak di retrokolik atau retrocaecum. Perbedaan letak ini menyebabkan variasi letak rasa nyeri pada kasus apendisitis.

Variasi Letak Apendiks

Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti a.mesenterica superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan simpatis berasal dari n.torakalis X. Oleh karena itu, nyeri viseral pada apendisitis bermula di sekitar umbilikus. Pendarahan apendiks berasal dari a.apendikular, cabang dari arteri ileosekal, merupakan arteri tanpa kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya karena thrombosis pada infeksi apendiks akan mengalami gangren.

Anatomi Apendiks

Saat lahir, terdapat beberapa folikel limfa pada submukosa apendiks. Jumlahnya meningkat sekitar 200 saat umur 12 tahun dan berkurang drastis setelah umur 30, dan hanya beberapa yang tersisa pada umur lebih dari 60 tahun.

2. FISIOLOGI Appendiks menghasilkan lendir 1-2 ml perhari. Lendir itu normalnya dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. Hambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada patogenesis appendisitis. Dinding appendiks terdiri dari jaringan limfa yang merupakan bagian dari sistem imun dalam pembuatan antibodi. Immunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (gut associated lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk appendiks, ialah IgA. Imunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi. Namun demikian, pengangkatan appendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh karena jumlah jaringan folikel limfa di sini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya di saluran cerna dan di seluruh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai