PPh pasal 21
Pasal 21 Undang-undang PPh mengatur tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dari Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.
22/06/2013
22/06/2013
22/06/2013
PPh pasal 22
Pasal 22 Undang-undang PPh mengatur mengenai pemungutan pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan adanya kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha lainnya.
22/06/2013
22/06/2013
22/06/2013
22/06/2013
PPh pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau subjek pajak dalam negeri, penyelenggara kegiatan, Bentuk Usaha Tetap atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
22/06/2013
22/06/2013
PPh pasal 24
PPh pasal 24 mengatur tentang kredit pajak luar negeri
Pajak yang dibayar di luar negeri atas penghasilan dari luar negeri yang diterima Wajib Pajak dalam negeri boleh dikreditkan (dikurangkan)
10
22/06/2013
PPh pasal 25
PPh pasal 25 mengatur tentang besarnya angsuran pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak pada tahun berjalan. Asumsi: Penghasilan periode berjalan sama dengan penghasilan periode sebelumnya.
PPh pasal 26
PPh pasal 26 mengatur tentang besarnya pajak penghasilan yang dikenakan kepada wajib pajak luar negeri
11
22/06/2013
Objek PPh 26
1. 20% dari jumlah bruto berupa:
Dividen Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang Royalti, sewa, dan imbalan lain sehubungan dengan penggunaan harta Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan Hadiah dan penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun Pensiun dan pembayaran berkala lainnya.
12
22/06/2013
Objek PPh 26
2. 20% dari Perkiraan Penghasilan Neto berupa :
Penghasilan dari penjualan harta di Indonesia Penghasilan berupa premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi di luar negeri, yaitu:
20% x 50% x Premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi di Luar Negeri. 20% x 10% x Premi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi LN oleh perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia. 20% x 5% x Premi yang dibayarkan kepada perusahaan reasuransi LN oleh perusahaan asuransi yang berkedudukan di Indonesia.
Objek PPh 26
3. 20% dari Laba Neto setelah pajak dari suatu BUT di Indonesia kecuali jika ditanamkan kembali di Indonesia. 4. Apabila telah dilakukan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda maka penghitungan besarnya PPh Pasal 26 didasarkan pada Tax Treaty tersebut (dibebaskan dari pengenaan PPh Pasal 26 atau dikenakan PPh Pasal 26 dengan tarif yang lebih rendah).
13