Anda di halaman 1dari 1

Syok kardiogenik Adalah suatu kondisi medis yang ditandai denga ketidakmampuan jantung memompa darah secukupnya dalam

menyediakan oksigen yang cukup untuk keseluruh tubuh, biasanya ditandai setelah terjadi infark miokardium. Manifestasi klinis syok kardiogenik 1.Nyeri dada yang berkelanjutan (continuing chest pain), dyspnea (sesak/sulit bernafas), tampak pucat (appear pale), dan apprehensive (= anxious, discerning, gelisah, takut, cemas) 2.Hipoperfusi jaringan. 3.Keadaan mental tertekan/depresi (depressed mental status). 4.Anggota gerak teraba dingin (cool extremities). 5.Keluaran (output) urin kurang dari 30 mL/jam (oliguria). 6.Tachycardia/takikardi (detak jantung yang cepat, yakni > 100x/menit). 7.Nadi teraba lemah dan cepat, berkisar antara 90110 kali/menit, atau bradikardi berat (severe bradycardia) karena terdapat high-grade heart block. 8.Tachypnea, Cheyne-Stokes respirations. 9.Hipotensi: tekanan darah sistol kurang dari 80 mmHg. 10. Diaphoresis (= diaforesis, diaphoretic, berkeringat, mandi keringat, hidrosis, perspiration/perspirasi, sudation, sweating). 11. Poor capillary refill. 12. Distensi vena jugularis (jugular vena distention, JVD). 13. Indeks jantung kurang dari 2,2 L/menit/m2. 14. Tekanan pulmonary artery wedge lebih dari 18 mmHg. 15. Suara nafas dapat terdengar jelas (clear) pada mulanya, atau rales (= rattles, rattlings) dari edem paru akut (acute pulmonary edema) 16. S1 terdengar lembut (soft). Dapat juga terdengar suara jantung abnormal (abnormal heart sounds), misalnya: S3 gallop, S4, atau murmur dari ruptured papillary muscle, regurgitasi mitral akut, atau septal rupture. 17. Pulmonary edema pada setting hipotensi merupakan highly suggestive untuk cardiogenic shock. Edema permukaan (peripheral edema) dapat mensugesti gagal jantung kanan (right-sided heart failure).

Anda mungkin juga menyukai