Anda di halaman 1dari 11

SKALA PENGUKURAN DATA Oleh: Sardin

A. PENDAHULUAN Data berbentuk jamak, sedang datum berbentuk tunggal. Jadi data sama dengan datum-datum. Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, kita dapat mengambil suatu keputusan. Dalam statistik dikenal istilahistilah jenis data, tingkatan data, sumber data, penyajian data, analisis data. Data dianalisis sesuai jenis dan tingkatannya, karena itu masing-masing tingkatan data mempunyai analisis sendiri khususnya dalam analisis korelasi. Data yang baik tentu saja harus muthakhir, cocok dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap, akurat, objektif, dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin diperoleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat diperlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak ditunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. B. JENIS DATA Jenis data secara garis besarnya dapat dibagi menjadi dua macam yaitu data dikhotomi dan data kontinum. 1. Data Dikh t !i Data dikotomi disebut: data deskrit, data kategorik atau data nominal. Data ini merupakan hasil perhitungan, sehingga tidak dijumpai bilangan pecahan. Data dikotomi adalah data yang paling sederhana yang disusun menurut jenisnya atau kategorinya. Bila kita telah memberikan nama kepada sesuatu berarti kita telah menentukan jenis atau kategorinya menurut pengukuran kita. Dalam data dikotomi setiap data dikelompokan menurut

( kategorinya dan diberi angka. !ngka-angka tersebut hanyalah label belaka, bukan menunjukan tingkatan "ranking#. Dasar dalam menyusun kategori data tidak boleh tumpang tindih "mutually e$clusi%e#. &alau kita melakukan kategori secara alamiahnya, maka disebut data diktonomi sebenarnya "true dicthomi# dan jika kategorinya dibuat-buat sendiri "direkayasa#, maka disebut dikotomi dibuat-buat "artifical Dichotomi#. 'ontoh dari data dikotomi sebenarnya antara lain adalah: jenis kelamin umpamanya ada tiga yaitu laki-laki diberi angka , banci diberi angka ( dan perempuan diberi angka ). !nka ) pada wanita bukan berarti kekutan wanita sama dengan tiga kali laki-laki. Demikian pula bansi sama dengan dua lakilaki. *etapi seperti disebutkan tadi bahwa angka-angka tersebut hanyalah label belaka. Banyak contoh-contoh data dikotomi sebenarnya ini seperti macam warna kulit, suku bangsa, bahasa daerah, dan sebagainya. Data dikotomi dibuat-buat apabila data itu mempunyai katergorik mutlak atau alamiah seperti di atas tadi, oleh sebab itu data tersebut masih dapat diubah-ubah jika memang dikehendaki. +ebagai contoh: tidak lulus diberi angka dan lulus diberi angka (. *etapi jika yang tidak lulus ingin kita ubah menjadi lulus, maka kita dapat saja mengadakan ujian ulangan. +eperti dengan uraian di atas tadi bahwa pemberian angka pada data dikotomi ini hanyalah label belaka. Bukan berarti yang tidak lulus bodohnya dua kali yang lulus. Data dikotomi ini mempunyai sifat-sifat ekskuisif, tidak mempunyai urutan "ranking#, tidak mempunyai ukuran baru, dan tidak mempunyai nol mutlak. ". Data K ntin#! Data kontinum terdiri atas tiga macam data yaitu: data ordinal, data inter%al, dan data rasio. &etiga macam data-data tersebut diuraikan seperti berikut ini: a. Data Ordinal Data ordinal ialah data yang sudah diurutkan dari jenjang yang paling rendah sampai ke jenjang yang paling tinggi, atau sebalikntya tergantung

) peringkat selera pengukuran yang subjektif terhadap objek tertentu. &ita dapat menyatakan bahwa saya lebih suka jeruk ! daripada Jeruk B meskipun sama-sama tergolong jenis jeruk. +elanjutnya jeruk B kita beri bobot dan jeruk ! kita beri bobot (. Pembobotan biasanya merupakan urutannya. ,leh sebab itu, data ordinal disebut juga sebagai data berurutan, data berjenjang, data berpangkat, data tata jenjang, data ranks, dan data petala, data bertangga atau data bertingkat. Pemberian jenjang tersebut pada umumnya dapat dilakukan berikut: -ula-mula kita urutkan data itu mulai dari data yang terendah sampai data yang tertinggi. Demikian pula sebaliknya. &emudian berilah angka +ebagai contoh: # dalam suatu pertandingan angkat besi, baka didapatkan data berjenjang sebagai berikut: Juara mampu mengangkat .// &g untuk yang tertinggi, angka ( pada yang berada di bawahnya dan seterusnya. sebagai

Juara ( mampu mengangkat )0/ &g Juara ) mampu mengangkat )(1 &g Juara . mampu mengangkat (// &g &alau melihat contoh tersebut, maka yang menjadi pertanyaan ialah: 2Bagaimana kalau kemampuan mengangkat besi ada dua orang yang sama nilainya, misalnya )(1 &g32, untuk menjawab pertanyaan ini, maka: (# Juara tetap mampu mengangkat .// &g Juara ( dan ) menjadi "(4) #5( Juara (,1 yang mengangkat )(1 &g Juara (.1 yang mengangkat )(1 &g Juara . yang mampu mengangkat (// &g &alau yang mampu mengangkat )(1 &g ada tiga orang, maka: )# Juara tetap yang mampu mengangkat .// &g Juara (,), dan . tida ada tetapi menjadi juara "(4)4.#5) 6 )

. Juara ) yang mampu mengangkat )(1 &g Juara ) yang mampu mengangkat )(1 &g Juara ) yang mampu mengangkat )(1 &g Demikian seterusnya. &alau contoh # tadi kita gambarkan, maka didapatkan gambarnya )(1 (// sebagai berikut: .// )0/

) 7ambar (. : Jenjang "ranking#

Berdasarkan 7ambar (. tadi, maka dapatlah dijelaskan bahwa dalam data ordinal: # !ngka-angka urutan ,(,),. dan seterusnya hanyalah sebagai nomor urut belaka. (# 8kuran ordinal tidak menyatakan nominal absolut, oleh sebab itu jenjang misalnya, bukanlah berarti . $ kekuatan angkat jenjang .

atau . $ (// &g 6 9// &g. +ebaliknya, jenjang . misalnya, bukanlah berarti 5. $ angkatan jenjang &g. 'ontoh-contoh data ordinal lainnya adalah: golongan gaji, pangkat, pendidikan mulai *aman &anak-kanak sampai Perguruan *inggi, status sosial "tinggi, menengah, dan rendah#, Daftar 8rutan kepegawaian "D8&#, dan sebagainya. Data ordinal ini lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan data nominal. Dalam dunia pendidikan, dapat diberikan contoh sebagai berikut: &etika akan diadakan ujian, para peserta diberikan nomor ujiannya masingmasing. Penomoran terhadap semua peserta disebut peserta yang masuk atau 5. $ .// &g 6 //

1 nominasi. &emudian proses ujian berlangsung. !khirnya diadakan pengumuman peserta yang mendapat ranking tertinggi "nomor ,(, dan )# dan seterusnya. Berdasarkan contoh ini, maka jelaslah bahwa penomoran ketika sebelum ujian yaitu nomor ujiannya hanyalah label belaka. Peserta nomor ujiannya mendapat nomor , belum tentu mendapat ranking , dan seterusnya. Bisa saja yang nomor ujiannya yang bukan nomor mendapat ranking . :anking tersebut tentu saja sangat ditentukan oleh banyaknya soal ujian yang dapat dijawab dengan benar, sehingga didapat nilai yang lebih tinggi. Data ordinal bersifat ekskuisif, mempunyai urutan, tidak mempunyai ukuran baru, dan tidak mempunyai nilai nol mutlak. $. Data Inter%al Data inter%al mempunyai sifat-sifat nominal dari data ordinal. Di samping itu ada sifat tambahan lainnya pada data inter%al yaitu mempunyai nol mutlak. !kibatnya ia mempunyai skala inter%al yang sama jaraknya. Pengukuran data inter%al tidak memberikan jumlah yang absolut dari objek yang diukur. 'ontohnya adalah sebagai berikut: Dalam ;ndeks Prestasi &umulatif ";P&# mahasiswa dikenal standar-standar penilaian sebagai berikut: ! 6 ., B 6 ), ' 6 (, dan D 6 . 7ambarnya sebagai berikut:

( 7ambar (.(: Data ;nter%al

Berdasarkan gambar tadi, dapat disebutkan bahwa: ;P& ! 6 (, ;P& B 6 ), ;P& ' 6 (, dan ;P& D 6 ;nter%al antara ! dengan B 6 . 6) ;nter%al antara B dengan ' 6 ) - ( 6

> ;nter%al antara ' dengan D 6 ( ;nter%al antara B dengan D 6 ) ;nter%al antara ! dengan D 6 . 6 "! - '# 4 "' - D# 6 ". - (# 4 "( - # 6) Jadi data inter%al dapat ditambah maupun dikurangkan. <alaupun demikian, tidak dapat disimpulkan bahwa kepandaian atau keberhasilan ! adalah empat kali keberhasilan B. demikian pula tidak dapat disimpulkan bahwa keberhasilan ! adalah dua kali B atai tiga kali '. 'ontoh-contoh lainnya dari data inter%al adalah: persepsi, tanggapan, dan sebagainya. Dalam penelitian sosial data inter%al paling banyak digunakan. Data inter%al bersifat =kskuisif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru, tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. 6 6( 6)

;nter%al antara ! dengan ' 6 . - ( 6 (

;nter%al antara ! dengan D - ;nter%al D dengan ' 6

@ &. Data Ra'i Data rasio mengandung sifat-sifat inter%al, dan selain itu ia mempunyai nilai nol mutlak. 'ontoh dari data rasio di antaranya adalah: berat badan, tinggi, panjang, atau jarak. -isalnya kita mempunyai data panjang ! 6 / m, B 6 (/ m, ' 6 )/ m, dan D 6 ./ m. kalau digambarkan akan menghasilkan gambar seperti berikut: ! B ' D

( 7ambar (.): Data :asio

Berdasarkan gambar tersebut di atas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa panjang D 6 . $ ! atau ( $ B. Panjang B dapat disebut sebagai ( ? ! atau 5( $ D, dan seterusnya. Data rasio ini sering dipakai dalam penelitian keilmuan atau enjinering. &arena data rasio, ordinal, dan inter%al merupakan hasil pengukuran, maka pada ketiga data tersebut ditemui adanya bilangan pecahan. Data rasio bersifat ekskuisif, mempunyai urutan, mempunyai ukuran baru, dan mempunyai nol mutlak. (. TINGKATAN DATA *ingkatan data kalau diurutkan dari yang tertinggi ke yang terendah yaitu: # rasio, (# inter%al, )# ordinal, .# nominal. Dalam analisis statistik, jika perlu, maka data yang tinggi dapat diturunkan ke tingkatan yang lebih rendah. *etapi sebaliknya, data yang tingkatannya rendah tidak dapat dinaikan kepada tingkatan yang lebih tinggi. *ingkatan data diilustrasikan seperti gambar (.. di bawah ini: :!+;, ;A*=:B!C ,:D;A!C A,-;A!C 7ambar (..: *ingkatan Data

9 D. SU)BER DATA DAN TEKNIK PENGU)PULAN DATA Data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang disebut sumber primer. Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua disebut sumber sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada pihak lain tentang objek dan subjek yang diteliti, dan mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek dan subjek yang diteliti. Dari kedua macam sumber data tersebut, tentu saja sumber data primer lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada data yang didapat melalui sumber sekunder. *eknik-teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui: wawancara "inter%iew#, pengamatan "obser%ation#, angket "kuesioner#, dan dokumentasi "documentation#. <awancara dapat sistematisd atau tidak sistematis. Pengamatan dapat tidak langsung atau langsung. !ngket dapat tertutup atau terbuka. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari tehnik-tehnik pengumpulan data di atas. -asing-masing tehnik mempunyai keuntungan dan kerugiannya. Penjelasan lebih lanjut tentang ini dapat dipelajari dalam buku-buku -etodologi Penelitian antara lain karangan Dusaini 8sman. *ehnik pengumpulan data secara ringkas digambarkan seperti gambar (.1 berikut ini:
*;D!& +;+*=-!*;+ <!<!A'!:! +;+*=-!*;+ *;D!& C!A7+8A7 *=&A;& P=A78-P8C!A P=A7!-!*!A D!*! C!A7+8A7 *=:*8*8P !A7&=* *=:B8&! *=:'=*!& D,&8-=A*!+; *=:7!-B!: *=:=&!-

7ambar (.1: *eknik Pengumpulan Data

0 E. ANALISIS DATA !nalisis data untuk masing-masing tingkatan "skala# data dapat dilakukan seperti tabel (. berikut ini. TABEL ".1 ANALISIS STATISTIK *ANG (O(OK UNTUK E)PAT SKALA DATA
+kala A,-;A!C Dubungan yang " # =kui%alensi +tatistik yang cocok -odus Erekuensi &oofisien kontingensi -edian Persentil Aon-Parametrik *es statistik yang cocok

,:D;A!C

" # =kui%alensi "(# Cebih besar dari

+pearman rs
&endall t &endall <

;A*=:B!C

" # =kui%alensi "(# Cebih besar dari ")# :asio sembarang dua inter%al diketahui

-ean "rata-rata# +impangan baku &orelasi momen hasil &ali person

:!+;,

" # =kui%alensi "(# Cebih besar dari ")# :asio sembarang dua inter%al diketahui ".# :asio sembarang dua harga inter%al diketahui

&orelasi momen Dasil &ali 7anda -ean 7eometrik &oefisien Bariasi

+. RINGKASAN Jenis data statistik yaitu dikotomi dan kontinum. Data kontinum terdiri atas: ordinal, inter%al, dan rasio. +emakin tinggi tingkatannya, semakin tinggi pula keterandalan pengukurannya. Data dikotomi berkenaan dengan hasil perhitungan, sehingga tidak ada bilangan pecahan, sedangkan data kontinum berkenaan dengan hasil pengukuran, sehingga ditemukan bilangan pecahan.

/ Jenis dan tingkatan data ini menentukan tehnis statistik yang cocok digunakan. Data mempunyai sifat-sifat yang seperti tabel (.( *!B=C (.( +;E!* J=A;+ D!*!
=ksklusif Dan beda B B B B 8rutan B B B 8kuran baru dan jarak B B Aol mutlak B 8kuran pusat -ode -edian -ean !ritmatik -ean geometrik 8kuran dispersi &uartil +D Barians 'oefisien Barians 8ji signifikansi ?( &orelasi :ank t,E t,E

Aominal ,rdinal ;nter%al :asio

Berdasarkan tabel (.(, maka dapat diketahui bahwa data yang tertinggi tingkatnya adalah rasio dan yang terendah adalah nominal, data itu dapat diskala, sehingga disebutlah skala nominal, skala ordinal, skala inter%al, dan skala rasio. *ingkatan tertinggi jika perlu dapat diturunkan ke tingkatan yang lebih rendah. *etapi sebaliknya tingkatan yang lebih rendah tidak dapat dinaikan ke tingkat yang lebih tinggi. Data diperoleh dari sumber data yang langsung di sebut sumber sata primer. +edangkan sumber data yang tidak langsung disebut sumber data sekunder. *ehnik pengumpulan data ada empat macam. +emua tehnik ini dijelaskan lebih medalam dalam buku metodologi penelitian. Data, tabel, histogram, poligon frekuensi, dan oFai% "ogi%e# bentuk penyajiannya dapat dilihat pada modul ). I. KEGIATAN PE)BELAJARAN &egiatan pembelajaran untuk materi ini disajikan dalam bentuk ceramah dan diskusi. II. SARANA DAN SU)BER BA(AAN +arana yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran ini adalah ,DP, &alkulator, dan 'hart. !dapaun sumber yang dianjurkan: . Dayan, !nto, Pen,antar )et de Stati'tik Jilid I- CP)=+, Jakarta, 09.

(. Ce%in, :ichard, Stati'ti&' . r )ana,e!ent, Prentice Dall of ;ndia, Aew Delhi, 09. ). -c. 'la%e, James G Districh ;;, Erank, Publishing 'ompany, +an Erancisco, 091 Stati'ti&', *hird =dition, Dellen,

.. Aasoetion, !ndi Dakim G BariFi, )et de Stati'tika, P*. 7ramedia Jakarta, Jakarta, 09@ III. SOAL/SOAL . !pa beda data dengan informasi3 (. Berilah contoh-contoh jenis data lainnya. ). Dapatkah kita mengubah data ordinal menjadi inter%al3 -engapa3 .. Dapatkah kita mengguanakan berbagai sumber data3 -engapa3 1. Dapatkah kita menggunakan berbagai tehnik pengumpulan data3 -engapa3 >. ;silah titik-titik ini dengan huruf-huruf 'ontoh: Aomor punggung pemain sepak bola: A S al: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. J. Aama : 8mur : !lamat : &ebanggsaan : 7olongan darah : !gama : Jenis kelamin : Aomor mahasiswa : Aomor &*P : Aomor ;nduk -ahasiswa: +tatus : Pekerjaan : ;P& semesteran : ;I : Berat badan : *inggi badan : Aomor telepon : HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH. HHHHHHHHHHHHHHHHHHH.

Anda mungkin juga menyukai