Anda di halaman 1dari 12

REGRESI TUGAS STATISTIKA 1

Dosen Pengampu Mata Kuliah Dr. Yuliatri Sastrawi a!a" M.P#

$%E& *$. REG 1URUSA*

' (AI) SAR%ITA KARTIA*I ' +,-.1-/0/1 ' S- DIKDAS

PR$GRAM PAS2A SAR1A*A U*I3ERSITAS *EGERI 1AKARTA -/1-

PE*GA*TAR STATISTIK PE*DIDIKA* $%E& PR$4. Drs. Anas Su#i ono PT Ra a Gra5in#o Persa#a" -//6 Data nominal adalah data statistic yang cara menyusun angkax didasarkan atas penggolongan dan klasifikasi tertentu. Contoh: Data statistic tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam tahun ajaran 1 !"#1 !$% ditilik dari segi tingkat &kelas' dan jenis kelaminnya% seperti tertera pada ta(le 1.1 Ta(el 1.1 )umlah *iswa Madrasah Tsanawiah pada tahun ajaran 1 !"#1 !$% menurut tingkat dan jenis kelaminnya +elas ... .. . ,ria $/ "! 21 12/ )enis +elamin -anita 0" "" $1 10/ )umlah !" 1 11" 0//

Data nominal% semua angka itu disusun (erdasarkan penggolongan atau klasifikasi% (aik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya. Data nominaljuga sering dise(ut data hetrogen dikatakan demikian karna data itu diperoleh dengan cara menghitung. &dalam hal ini menghitung jumlah siswa (aik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya'. Data 3rdinal juga sering dise(ut data umum yaitu data statistic yang cara menyusun angkanya diuraikan atas urutan kedudukan. Contoh misalkan dari sejumlah lima orang finalis dalam lom(a (aca puisi diperoleh skor hasil penilaian dewan juri se(agai mana tertera pada ta(el 1.1 angka 1% 1% 0% " dan $ yang tercantum pada kolom terakhir kita se(ut data ordinal. 4rutan 1 5 juara pertama% urutan 15 juara 1% urutan 05 juara 0 dn urutan "5 harapan 1 dan urutan $5 harapan 1. Ta(el 1.1 skor hasil penilaian dewan juri tehadap lima orang finalis lom(a (aca puisi.

Ta(el 1.1 *kor hasil penilaian dewan juri terhadap $ orang finalis lom(a (aca puisi No urut 1 1 0 " $ No. undian /01 11$ /!0 /1" /$7 Nama *uprapto 6unawan ,ra(owo +urniawan Martono *kor "$1 " 2 "12 $7! "!$ 4rutan kedudukan " 1 $ 1 0

Data .nter8al adalah data statistic dimana terdapat jarak yang sama diantara hal9hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan se(agai contoh% periksalah kem(ali ta(el 1.1 angka1%1%0%" dan $% adalah data ordinal sedangkan angka $7!% " 2."!$% "$1 dan "12 itu yang dise(ut dengan data inter8al. Dari ta(el 1.1 kita dapat mengetahui (ahwa sekalipun kelima orang finalis itu mempunyai per(edaan urutan kedudukan yang sama &masing9 masing selisih per(edaannya51'. Namun dengan per(edaan urutan kedudukan yang sama itu tidak mesti menunjukkan per(edaan skor yang sama. ,er(edaan skor yang juara 1 dengan juara 1 adalah5 $7!9" 2521% per(edaan skor antara juara 1 dengan juara 05 " 29 "!$511% per(edaan skor antara juara 0 dengan juara "5 "!$9"$150"% per(edaan skor antara juara " dengan juara $ 5"$19"12 5 1". )adi dengan mengetahui data inter8al informasi yang diperoleh dari data ordinal akan menjadi le(ih (aik dan lengkap.

I%MU STATISTIKA pen#e7atan teoritis #an apli7ati5 #isertai 8ontoh penggunaan SPSS

A8hma# 9an:ar Soleh Data kuantitatif inter8al% yakni data yang (ernilai numeric dimana titik nol yang digunakan tidak (ersifat mutlak & relati8e' missal x peu(ah acak yang menyatakan suhu &satuan yang digunakan dapat celcius atau fahreinhait'. +arena nol derajat celcius tidak sama dengan fahreinhait maka x dise(ut data kuantitatif inter8al. +emudian contoh lainnya adalah usia seseorang diukur terhadap tahun kelahiran mereka% sehingga orang yang (erusia 10 tahun dengan 11 memiliki titik nol yang (er(eda. Data kuantitatif ratio yakni data (ernilai numeric dimana titik nol yang digunakan se(agai acuan dari penentuan nilai (ersifat mutlak. *e(agai contoh (erat dari suatu (enda arna dari titik nol untuk mengukur (erat (aik menggunaan kilogram% maupun gram maupun ons adalah sama. Data kuantitatif nominal yakni data yang non numeric dan data terse(ut tidak memiliki pola atau struktur tertentu. *e(agai contoh jenis kelamin laki9laki tidak le(ih (aik daripada perempuan dan se(aliknya. Data kuantitatif ordinal yakni data yang non numeric dan data terse(ut memiliki pola urutan atau memiliki struktur tertentu . se(agai contoh tingkat pendidikan ada pola (ahwa *M, le(ih tinggi tingkatannya dari *D% *M: le(ih tinggi daripada *M, dan *D% kemudian perguruan tinggi le(ih tinggi daripada *M:% *M,% dan *D.

STATISTIKA U*TUK PE*E%ITIA* Pro5. Dr Sugiono Pener:it" Al5a:eta (an#ung

Data Diskriptif adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau mem(ilang &mengukur' misalnya jumlah meja ada 1/% jumlah orang ada 11 dan seterusnya. Data ini dise(ut dengan data nominal. Data nominal (iasanya diperoleh dari penelitian yang (ersifat ekploratif atau sur8ey Data kontinum adalah Data yang diperoleh dari hasil data pengukuran. Data kontinum dapat dikelompokkan menjadi 0 yaitu: Data 3rdinal% .nter8al dan ;asio. 9 Data 3rdinal adalah data yang (erjenjang atau (er(entuk peringkat oleh karena itu% jarak satu data dengan yang lain tidak sama. )uara .%..% ...% golongan .% ..% ..% .<% =selon .% ..%...% .< dan seterusnya. Data ordinal (iasanya semakin kecil angkanya maka semakin tinggi nilainya. Data .nter8al adalah Data yang jaraknya sama% tetapi tidak mempunyai nilai nol% a(solute &mutlak'. ,ada data ini% walaupun data nol% tetapi masih mempunyai nilai% misalnya nol derajat celcius ternyata masih ada nilainya. Data ;asio adalah Data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol a(solute. )adi kalau data nol (erarti tidak ada apa9apanya. >asil pengukuran pangjang &m'% (erat &kg' adalah contoh data rasio. ?ila nol meter maka tidak ada panjangnya% demikian juga (ila nol kg tidak ada (eratnya% data ini (ias dise(ut penjumlahan dan perkalian. $ kg @ $ kg 5 1/ kg. untuk jenis data yang lain tidak (ias demikian% oleh karena itu data yang paling teliti adalah data rasio. Data ini dapat disusun ke dalam inter8al atau pun data ordinal.

De#! Kuswanto" S.S.i STATISTIK U*TUK PEMU%A DA* $RA*G A;AM Pener:it" las8ar a7sara Data kualitatif

Data kualitatif data yang (er(entuk kalimat kata atau gam(ar. Data +ualitatif secara sederhana (ias dise(ut data yang (ukan (erupa angka. a. Nominal Data yang paling rendah dalam le8el pengukuran data jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu9satunya kategori maka data terse(ut adalah data nominal (. 3rdinal Data yang (erjenjang atau (er(entuk peringkat jika pada data nominal semua kata dan data kategori dianggap sama maka pada data ordinal terhadap tingkat data ,ada data ordinal ada data dengan urutan le(ih tinggi dan urutan le(ih rendah. Data ordinal (iasanya makin kecil angkanya maka makin tinggi nilainya. Data ordinal ini dapat di(entuk dari data inter8al atau rasio 1. Data ordinal adalah data yang (erjenjang atau (er(entuk peringkat. 3leh karena itu% jarak yang satu dengan yang lain mungkin tidak sama. Data ordinal (iasanya% makin kecil angkanya makin tinggi nilainya. Misalnya% juara . le(ih (aik dari juara ... =selon . le(ih tinggi dari eselon ... Aang agak janggal adalah golongan .% mestinya le(ih tinggi dari golongan ... 4ntuk ,N* ternyata tidak (ahkan se(aliknya. Menurut data ini% eselon . golongan gajinya adalah .< hal ini jadi rancu. Data ordinal ini dapat di(entuk dari data inter8al atau rasio. 1. Data inter8al adalah data yang jaraknya sama% tetapi tidak mempunyai nilai nol% a(solute & mutlak'. ,ada data ini walaupun datanya nol derajat celcius ternyata masih ada nilainya yaitu nol atau masih memiliki drajat panas dan dingin. Dalam penelitian social yang instrumennya menggunakan skala likert% gulman% semantic% differential dan thurstone% data yang diperoleh adalah data inter8al. Data ini dapat di(uat data ordinal. 0. Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol a(solute. )adi.% jika data nol (erarti tidak ada apa9apanya. >asil pengukuran panjang & meter'% (erat &kg' adalah contoh data rasio.

SU&ART$" S.E." M.M. DE3I*ISI DARI 1E*IS DATA *$MI*A%" $RDI*A%" I*TER3A% DA* RATI$ D:T: N3M.N:B% 3;D.N:B% .NT=;<:B D:N D:T: ;:T.3 a. Data nominal

*e(elum kita mem(icarakan (agaimana alat analisis data digunakan% (erikut ini akan di(erikan ulasan tentang (agaimana se(enarnya data nominal yang sering digunakan dalam statistik nonparametrik (agi mahasiswa. Menuruti Moh. NaCir% data nominal adalah ukuran yang paling sederhana% dimana angka yang di(erikan kepada o(jek mempunyai arti se(agai la(el saja% dan tidak menunjukkan tingkatan apapun. Ciri9ciri data nominal adalah hanya memiliki atri(ut% atau nama% atau diskrit. Data nominal merupakan data kontinum dan tidak memiliki urutan. ?ila o(jek dikelompokkan ke dalam set9set% dan kepada semua anggota set di(erikan angka% set9set terse(ut tidak (oleh tumpang tindih dan (ersisa. Misalnya tentang jenis olah raga yakni tenis% (asket dan renang. +emudian masing9masing anggota set di atas kita (erikan angka% misalnya tenis &1'% (asket &1' dan renang &0'. )elas kelihatan (ahwa angka yang di(erikan tidak menunjukkan (ahwa tingkat olah raga (asket le(ih tinggi dari tenis ataupun tingkat renang le(ih tinggi dari tenis. :ngka terse(ut tidak mem(erikan arti apa9apa jika ditam(ahkan. :ngka yang di(erikan hanya (erfungsi se(agai la(el saja. ?egitu juga tentang suku% yakni Dayak% ?ugis dan ?adui. Tentang partai% misalnya ,artai ?ulan% ,artai ?intang dan ,artai Matahari. Masing9 masing kategori tidak dinyatakan le(ih tinggi dari atri(ut &nama' yang lain. *eseorang yang pergi ke )akarta% tidak akan pernah mengatakan dua setengah kali% atau tiga seperempat kali. Tetapi akan mengatakan dua kali% lima kali% atau tujuh kali. ?egitu juga tentang ukuran jumlah anak dalam suatu keluarga. Numerik yang dihasilkan akan selalu (er(entuk (ilangan (ulat% demikian seterusnya. Tidak akan pernah ada (ilangan pecahan. Data nominal ini diperoleh dari hasil pengukuran dengan skala nominal. Menuruti *ugiono% alat analisis &uji hipotesis asosiatif' statistik nonparametrik yang digunakan untuk data nominal adalah Coefisien Contingensi. :kan tetapi karena pengujian hipotesis Coefisien Contingensi memerlukan rumus Chi *Duare &E1'% perhitungannya dilakukan setelah kita menghitung Chi *Duare. ,enggunaan model statistik nonparametrik selain Coefisien Contingensi tidak laCim dilakukan.

:. Data or#inal

?agian lain dari data kontinum adalah data ordinal. Data ini% selain memiliki nama &atri(ut'% juga memiliki peringkat atau urutan. :ngka yang di(erikan mengandung tingkatan. .a digunakan untuk mengurutkan o(jek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi% atau se(aliknya. 4kuran ini tidak mem(erikan nilai a(solut terhadap o(jek% tetapi hanya mem(erikan peringkat saja. )ika kita memiliki se(uah set o(jek yang dinomori% dari 1 sampai n% misalnya peringkat 1% 1% 0% "% $ dan seterusnya% (ila dinyatakan dalam skala% maka jarak antara data yang satu dengan lainnya tidak sama. .a akan memiliki urutan mulai dari yang paling tinggi sampai paling rendah. :tau paling (aik sampai ke yang paling (uruk. Misalnya dalam skala Bikert &Moh NaCir'% mulai dari sangat setuju% setuju% ragu9ragu% tidak setuju sampai sangat tidak setuju. :tau jawa(an pertanyaan tentang kecenderungan masyarakat untuk menghadiri rapat umum pemilihan kepala daerah% mulai dari tidak pernah a(sen menghadiri% dengan kode $% kadang9kadang saja menghadiri% dengan kode "% kurang menghadiri% dengan kode 0% tidak pernah menghadiri% dengan kode 1 sampai tidak ingin menghadiri sama sekali% dengan kode 1. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala ordinal ini akan diperoleh data ordinal. :lat analisis &uji hipotesis asosiatif' statistik nonparametrik yang laCim digunakan untuk data ordinal adalah *pearman ;ank Correlation +endall 8. Data inter<al ,em(erian angka kepada set dari o(jek yang mempunyai sifat9sifat ukuran ordinal dan ditam(ah satu sifat lain% yakni jarak yang sama pada pengukuran dinamakan data inter8al. Data ini memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat o(jek yang diukur. :kan tetapi ukuran inter8al tidak mem(erikan jumlah a(solut dari o(jek yang diukur. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan skala inter8al dinamakan data inter8al. Misalnya tentang nilai ujian 7 orang mahasiswa% yakni :% ?% C% D% = dan F diukur dengan ukuran inter8al pada skala prestasi dengan ukuran 1% 1% 0% "% $ dan 7% maka dapat dikatakan (ahwa (eda prestasi antara mahasiswa C dan : adalah 0 G 1 5 1. ?eda prestasi antara mahasiswa C dan F adalah 7 G 0 5 0. :kan tetapi tidak (isa dikatakan (ahwa prestasi mahasiswa = adalah $ kali prestasi mahasiswa : ataupun prestasi mahasiswa F adalah 0 kali le(ih (aik dari prestasi mahasiswa ?. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala inter8al ini akan diperoleh data inter8al. :lat analisis &uji hipotesis asosiatif' statistik parametrik yang laCim digunakan untuk data inter8al ini adalah ,earson +orelasi ,roduct Tau. dan

Moment% ,artial Correlation% Multiple Correlation% ,artial ;egression% dan Multiple ;egression. #. Data ratio 4kuran yang meliputi semua ukuran di atas ditam(ah dengan satu sifat yang lain% yakni ukuran yang mem(erikan keterangan tentang nilai a(solut dari o(jek yang diukur dinamakan ukuran ratio &data rasio'. Data ratio% yang diperoleh melalui mengukuran dengan skala rasio memiliki titik nol. +arenanya% inter8al jarak tidak dinyatakan dengan (eda angka rata9rata satu kelompok di(andingkan dengan titik nol di atas. 3leh karena ada titik nol% maka data ratio dapat di(uat perkalian ataupun pem(agian. :ngka pada data ratio dapat menunjukkan nilai se(enarnya dari o(jek yang diukur. )ika ada " orang pengemudi% :% ?% C dan D mempunyai pendapatan masing9masing perhari ;p. 1/.///% ;p.0/.///% ;p. "/./// dan ;p. $/.///. ?ila dilihat dengan ukuran rasio maka pendapatan pengemudi C adalah " kali pendapatan pengemudi :. ,endapatan pengemudi D adalah $ kali pendapatan pengemudi :. ,endapatan pengemudi C adalah "#0 kali pendapatan pengemudi ?. Dengan kata lain% rasio antara pengemudi C dan : adalah " : 1% rasio antara pengemudi D dan : adalah $ : 1% sedangkan rasio antara pengemudi C dan ? adalah " : 0. .nter8al pendapatan pengemudi : dan C adalah 0/.///% dan pendapatan pengemudi C adalah " kali pendapatan pengemudi :. Contoh data rasio lainnya adalah (erat (adan (ayi yang diukur dengan skala rasio. ?ayi : memiliki (erat 0 +g. ?ayi ? memiliki (erat 1 +g dan (ayi C memiliki (erat 1 +g. )ika diukur dengan skala rasio% maka (ayi : memiliki rasio (erat (adan 0 kali dari (erat (adan (ayi C. ?ayi ? memiliki rasio (erat (adan dua kali dari (erat (adan (ayi C% dan (ayi C memiliki rasio (erat (adan sepertiga kali (erat (adan (ayi :% dst. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan skala rasio ini akan diperoleh data rasio. :lat analisis &uji hipotesis asosiatif' yang digunakan adalah statistik parametrik dan yang laCim digunakan untuk data ratio ini adalah ,earson +orelasi ,roduct Moment% ,artial Correlation% Multiple Correlation% ,artial ;egression% dan Multiple ;egression. <aria(el nominal% yaitu 8aria(el yang dikategorikan secara diskrit dan saling terpisah satu sama lain% misalnya status perkawinan% jenis kelamin% suku (angsa% profesi pekerjaan seseorang dan se(againya. <aria(el ordinal adalah 8aria(el yang disusun atas dasar peringkat% seperti moti8asi seseorang untuk (ekerja% peringkat perlom(aan catur% peringkat tingkat kesukaran suatu pekerjaan dan lain9lain. <aria(el inter8al adalah 8aria(el yang diukur dengan ukuran inter8al seperti indek prestasi mahasiswa% skala termometer dan se(againya% sedangkan 8aria(el rasio adalah 8aria(el yang disusun dengan ukuran ratio seperti tingkat penganggguran% penghasilan% (erat (adan% dan se(againya.

Menurut 2ah!a Sur!a

Dalam pengolahannya% skor jawa(an kuesioner diasumsikan memiliki sifat9sifat yang sama dengan data inter8al. 1. Data rasio adalah data yang menghimpun semua sifat yang dimiliki oleh data nominal% data ordinal% serta data inter8al. Data rasio adalah data yang (er(entuk angka dalam arti yang sesungguhnya karena dilengkapi dengan titik Nol a(solut &mutlak' sehingga dapat diterapkannya semua (entuk operasi matematik & @ % G % x% : '. *ifat9sifat yang mem(edakan antara data rasio dengan jenis data lainnya &nominal% ordinal% dan inter8al' dapat dilihat dengan memperhatikan contoh (erikut: 1. ,anjang suatu (enda yang dinyatakan dalam ukuran meter adalah data rasio. ?enda yang panjangnya 1 meter (er(eda secara nyata dengan (enda yang panjangnya 1 meter sehingga dapat di(uat kategori (enda yang (erukuran 1 meter dan 1 meter &sifat data nominal'. 4kuran panjang (enda dapat diurutkan mulai dari yang terpanjang sampai yang terpendek &sifat data ordinal'. ,er(edaan antara (enda yang panjangnya 1 meter dengan 1 meter memiliki jarak yang sama dengan per(edaan antara (enda yang panjangnya 1 meter dengan 0 &sifat data inter8al'. +ele(ihan sifat yang dimiliki data rasio ditunjukkan oleh dua hal yaitu: &1' :ngka / meter menunjukkan nilai mutlak yang artinya tidak ada (enda yang diukurH serta &1' ?enda yang panjangnya 1 meter% 1 kali le(ih panjang di(andingkan dengan (enda yang panjangnya 1 meter yang menunjukkan (erlakunya semua operasi matematik. +edua hal terse(ut tidak (erlaku untuk jenis data nominal% data ordinal% ataupun data inter8al. 1. Data hasil pengukuran (erat suatu (enda yang dinyatakan dalam gram memiliki semua sifat9sifat se(agai data inter8al. ?enda yang (eratnya 1 kg. (er(eda secara nyata dengan (enda yang (eratnya 1 kg. 4kuran (erat (enda dapat diurutkan mulai dari yang ter(erat sampai yang terringan. ,er(edaan antara (enda yang (eratnya 1 kg. dengan 1 kg memiliki rentang (erat yang sama dengan per(edaan antara (enda yang (eratnya 1 kg. dengan 0 kg. :ngka / kg. menunjukkan tidak ada (enda &(erat' yang diukur. ?enda yang (eratnya 1 kg.% 1 kali le(ih (erat di(andingkan dengan (enda yang (eratnya 1 kg..

,emahaman peneliti terhadap jenis9jenis data penelitian terse(ut di atas (ermanfaat untuk menentukan teknik analisis data yang akan digunakan. Terdapat sejumlah teknik analisis data yang harus dipilih oleh peneliti (erdasarkan jenis datanya. Teknik analisis data kualitatif akan (er(eda dengan teknik analisis data kuantitatif. +arena memiliki sifat yang (er(eda% maka teknik analisis data nominal akan (er(eda dengan teknik analisis data ordinal% data inter8al% dan data rasio. 3rdinal adalah sistem pengukuran yang memiliki properti (esarnya% tetapi (ukan milik inter8al. ,roperti nol rasional tidak penting jika milik inter8al tidak puas. *etiap kali memesan% peringkat% atau urutan ranking yang terli(at% kemungkinan skala ordinal harus diperiksa. *eperti dengan skala nominal% perhitungan se(agian (esar statistik yang dijelaskan dalam sisa (uku ini tidak sesuai ketika jenis skala adalah ordinal. 4rutkan memesan orang di kelas sesuai dengan tinggi dan menempatkan orang terpendek nomor I1I% orang terpendek mendatang jumlah I1I% dll adalah contoh dari skala ordinal. Inter<al S8ales *kala .nter8al adalah sistem pengukuran yang memiliki sifat (esar dan inter8al% tapi (ukan milik nol rasional. *angat tepat untuk menghitung statistik yang dijelaskan dalam sisa (uku ketika jenis skala adalah inter8al.

Rasio Tim:angan *kala rasio adalah sistem pengukuran yang memiliki ketiga sifat: (esarnya% inter8al% dan nol rasional. +ekuatan tam(ahan dari nol rasional memungkinkan rasio angka yang akan (ermakna ditafsirkan% yaitu rasio tinggi (adan terhadap tinggi Aohanes Maria adalah 1%01% sedangkan hal ini tidak mungkin dengan skala inter8al. >al ini pada titik ini (ahwa se(agian (esar (uku teks pengantar statistik mengakhiri pem(ahasan sistem pengukuran% dan dalam (anyak kasus tidak pernah mendiskusikan topik lagi. Mengam(il taktik yang (erlawanan% (e(erapa (uku

mengatur seluruh teks di sekitar apa yang diyakini se(agai analisis statistik yang sesuai untuk jenis skala tertentu. 3rganisasi sistem pengukuran menjadi klasifikasi jenis skala ketat menye(a(kan (e(erapa kesulitan yang cukup (esar. ?agian yang tersisa dari (a( ini akan digunakan untuk menunjukkan mereka kesulitan dan rekonseptualisasi kemungkinan sistem pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai